Anda di halaman 1dari 5

YANG BERHARGA

Cerpen karya:ANNISAA’ R.M IXF/03

kehidupan terus berjalan ke depan setiap detik setiap menit setiap fase kehidupan yang
telah tuhan berikan.kita tidak bisa menolak apa yang telah tuhan berikan mau tidak mau
suka atau tidak suka.karna kehidupan ini seperti roda yang berputar yang kapanpun bisa
berubah dan tuhan yang mengatur semuanya.

lisa rizky ramadhani begitulah namanya. Ia lebih sering di panggil dengan sebutan lisa.
kini ia telah beranjak remaja. Saat ini lisa kelas 2. SMA . lisa sangat suka menulis semua
tentang kisah hidupnya di sebuah buku kecil yang menyimpan semua memori tentang
hidupnya baik itu kisah yang menyenangkan sampai yang paling menyakitkan.

Lisa adalah salah satu murid yang disipln tentang waktu. Kenapa begitu?karna dia
selalu datang paling awal setiap hari . tidak hanya itu jika ada kegiatan sekolah atau yang
lain nya dia tidak pernah terlambat, sekalipun rumahnya jauh .hingga teman teman nya di
buat heran olehnya. Jika di Tanya lisa akan menjawab’’lebih baik menunggu daripada di
tunggu lagipula waktu tidak bisa di ulang jika kita melewatkan sedetik saja artinya kita akan
kehilangan sesuatu yang kita tidak bisa cari lagi di masa depan’’

Semua nya di buat terdiam oleh kata kata lisa.

Suatu hari lisa sedang bersama di kelas dengan fira,rose dan umji mereka adalah
sahabat baru lisa.

’’lisa, kenapa kau selalu saja membawa buku kecil itu padahal itu hanya buku yang berisi
kertas kosong saja?’’tanya rose.lalu lisa menjawab ‘’

‘’ apasih mau tau saja!’’

‘’memang itu buku ada isinya’’tanya fira juga .

‘’ tentu saja ada’’sahut umji.

Lisa pun terkejut atas jawaban umji ‘’ apa? Jadi kamu tau isi buku ini umji?bagaimana kamu
bisa tau isi buku ini?’’.

‘’ya tentu saja tau pasti isi buku itu adalah kertas kosong kan’’ jawab umji sambil tertawa
terbahak bahak’’

’’sudah kuduga, umji mana tau hal hal kayak gitu’’sambung fira.

Rose bertanya lagi ‘’memang apa sih isi buku itu sampai kamu terlihat panik seperti tadi?’’.
’’liat saja nanti waktu yang akan menjawab nya’’ jawab lisa dengan tenang.

Walaupun mereka sudah bershabat mereka masih belum mengenal terlalu jauh tentnag
lisa. Dia tidak pernah menceritakan secara detail tentang kehidupan pribadi nya. mereka
selalu di buat penasaran olehnya. Mungkin satu satunya kunci bagi sahabatnya adalah buku
kecilnya itu,karna lisa selalu membawa buku itu kemanapun dia pergi. Seolah buku itu
adalah separuh hidupnya.dan selalu saja mengacuhkan teman atau sahabatnya jika
ditanyai tentang kehidupan pribadinya,sebab lisa menggangap bahwa itu bukan topik
pembicaraan yang penting untuk dibahas.

Suatu hari sepulang sekolah entah karna lupa atau bagaimana lisa meninggalkan buku
kecilnya itu. Kebetulan saat itu fira ,rose dan teman teman yang lain nya sedang
mengerjakan tugas piket sementara umji dan lisa sudah pulang duluan.

Tiba-tiba saat fira membersihkan meja lisa ,fira menemukan buku kecil milik lisa.fira
terkejut. Dalam hatinya fira mengatakan ‘’eh, ini kan buku kecil lisa,bagaimana bisa ada di
sini apa lisa lupa membawa buku ini?’’fira bertanya Tanya dalam hatinya.

Rose yang melihat fira terdiam langsung bertanya dari kejauhan’’hey, fira apa yang kau
lakukan di bangku lisa apa kau sedang melihat harta karun?’’ejek rose

.’’ah, tidak rose aku hanya memastikan apa meja nya sudah bersih’’jawab fira.

‘’ya sudah cepat selesaikan aku ingin cepat pulang’’sahut rose. ‘’baiklah’’.

Sedangkan di rumah nya lisa masih belum sadar kalo dia meninggalkan buku kecilnya
itu .dia baru tersadar ketika ia menata pelajaran untuk besok. Lisa pun panik ‘’dimana buku
itu?bagaimana tidak ada di sini ? bagaimana kalo ada yang membaca buku itu?’’lisa pun
menghubungi semua teman nya termasuk umji,rose dan fira. Semua tidak tau dimana
keberadaan buku lisa kecuali fira. Fira tidak menjawab telefon dari lisa. Mengapa ? ternyata
fira sedang membaca buku itu dan tidak menghiraukan panggilan dari lisa.

Lisa sangat cemas tentang bukunya. Dia pun tidak tenang saat makan, mandi apalagi
tidur. Semua pikiran nya selalu tentang bukunya itu. Hingga saat malam hari tiba-tiba fira
menelfon lisa. ‘’halo lisa ini aku fira’’.

Lisa pun menjawab ‘’iya ada apa fir,kok tumben kamu nelfon malem gini’’ .

’’ Sebenernya buku kecil mu ada di aku. dan aku udah baca semuanya aku udah tau tentang
kisah hidupmu.

Lisa pun terkejut ‘’apa?bagaimana buku itu bisa ada di kamu fir?’’.
‘’iya, tadi aku nemuin bukumu di bawah meja mu, aku sebenernya mau ngasih tau tapi……’’.

’’tapi kamu mau tau kan tentang hidupku yang selama ini aku rahasiakan?’’ .

’’iya lis, maafin aku ya karna aku mencari tau hidupmu lewat buku kecil mu itu ‘’.

’’iya fir gak papa,mungkin ini sudah waktunya buat sahabat sahabat ku tau tentang hidupku.
Besok aku akan menceritakan semua ke kalian bertiga’’.

‘’terimakasih lis maafin aku ya’’.

’’iya fir ok kita ketemu besok, selamat malam fir’’.

’malam lis’’.

Akhirnya lisa pun bisa tenang karna ia sudah tau dimana keberadaan buku kecilnya itu.

Keesokan harinya saat bel istirahat lisa meminta umji,fira dan rose untuk berkumpul.

‘’emang ada apa sih lis,kok kamu nyuruh kita untuk berkumpul’’tanya umji.

‘’iya nih, tumben apa ada yang penting’’tanya rose pula.

‘’aku mau nepatin janji ku karna ini adalah waktu yang tepat untuk kalian tau’’jawab lisa.

‘’tau kalo umji cantik?’’ sambung umji.

‘’mulai deh si umji,bisa diem ngak ini serius’’sahut rose memarahi umji.

‘’iya iya’’.

‘’aku mau ngasih tau tentang isi buku ini kepada kalian ‘’.

Kisah ku ini dimulai saat aku masih kelas dua sekolah dasar. Pah hari minggu itu aku
bangun dari tidurku aku sangat bersemangat karna ayah ku berjanji mengajak ku pergi jalan
jalan . setelah aku mengganti pakaian ku tiba tiba ayahku mengeluh sakit di bagian dada
nya. ibu ku pun merasa khawatir dia pun menyuruh ayahku beristirahat dan membatalkkan
acara hari itu. Pada hari itu aku memiliki dua kesedihan. aku sedih karna aku tidak jadi pergi
jalan jalan dan aku sedih melihat kondisi ayah ku.

Pada malam harinya di saat aku dan ibuku tertidur,ibuku mendengar suara seseorang
yang kesakitan. Tidak di sangka itu adalah suara ayah ku . ibuku langsung menyuruh aku
bangun dan menelfon om ku untuk mengantarkan ayahku kerumah sakit. Sesampaianya di
rumah sakit ayah ku langsung di rawat dan di haruskan menginap. Pada saat itu aku
bingung aku hanya bisa menahan tangisku karna aku tidak mau membuat ibuku menangis.
Pada saat itu juga aku di suruh untuk sementara tidur di rumah om ku tapi aku tidak mau.
Aku ingin tetap bersama ayahku. Tapi, akhirnya aku di ijnkan untuk menemani ayahku dan
tidur di samping nya.

Ke esokan harinya , aku sangat terpaksa meninggalkan ayah ku karna aku sekolah.
Sepulang sekolah aku terus bertanya ‘’dimana ayahku sekarang aku ingn menemuinya’’.saat
menanyakan itu om ku bilang katanya ayahku dibawa ke rumah sakit spesialis di kota besar
dan bilang besok pasti akan pulang. Aku mengiyakan perkataan om ku tersebut karna saat
itu aku masih belum mengerti apa apa.

Pada keesokan malam nya, aku sedang berada di rumah om ku. Om ku mendapat
kabar bahwa ayahku sudah tiada lagi.sontak aku dan saudara saudara ku menangis.aku pun
diajak pulang ke rumahku untuk menuggu kepulangan jenazah ayah ku.betapa hancur nya
hati ibuku saat di tinggal selamanya oleh ayahku. Ibuku masih tidak percaya bahwa ayahku
telah pergi meninggalkan nya.

Setelah semua berlalu,kehidupan kam berjalan normal seperti biasa.kini aku tinggal
berdua bersama ibuku.saat di sekolah aku selalu menggingat kenangan indah itu. Aku masih
ingat betul bagaimana ayahku saat itu mengantarku sekolah. Aku rindu saat saat
bersamanya . aku ingin waktu itu kembali,waktu yang kini aku tidak bisa temukan lagi.yang
tidak akan bisa terganti oleh siapapun. Itu adalah waktu yang paling berharga untukku .
mungkin salahku karna aku kurang bersyukur atas yang tuhan kasih padaku,aku tidak
menghargainya saat itu hingga tuhan mengambil kembali pemberian nya.sekarang aku
hanya bisa menyesali dan meratapi nya.

Tapi, kisah ku tidak berhenti disitu saja . setelah aku naik kelas cobaan silh berganti
kepadaku. Aku selalu saja di ejek. Apapun yang aku lakukan selalu tidak di hargai. Awalnya
aku putus asa,tapi lama kelamaan dari tahun ke tahun ejekan itu menjadi biasa bagiku . aku
berusaha mengabaikan nya. tapi ada satu titik dimana aku lelah mendengar semua aku
terlalu lemah untuk menerima semua hinaan itu. Aku merasa di asingkan di kelas itu aku
selalu di jauhi oleh teman teman karna aku melakukan satu kesalahan saja. Memang mereka
tidak salah tapi setidaknya hargai aku sedikit saja.

Ada kalanya teman teman ku melakukan hal hal yang sudah di luar batasnya.di
situ aku hanya menangis tanpa ada yang bisa membantu sekalpun itu guru.tapi, aku harus
kuat. Aku selalu memotivasi diriku untuk selalu tabah menghadapi cobaan cobaan ini.

Tidak hanya di sekolah, di luar pun aku masih menerima hinaan. Salah satu
hinaaan itu adalah ‘’di bilang bodoh tapi sekolah,di bilang pinter kayak gitu’’ seketika itu
juga hatiku bagai terbelah dan hancur berkeping keping. Aku hanya bisa mengadu kepada
ibuku saja saat itu aku lupa saat itu bahwa aku masih punya tuhan yang selalu ada bagiku.
Beberapa tahun pun berlalu. Akhirnya aku lulus dari sekolah dasar. Aku terbebas
dari hinaan hinaan yang selama ini mengikat ku sangat kuat. Aku bisa saja memaafkan
kalian tapi untuk melupakan semua itu aku belum bisa.karna hinaan itu membuat aku lupa
cara memaafkan seseorang.

Kini aku sudah SMP. Saat nya aku membuktikan bahwa aku masih berguna bahwa
aku bisa aku bisa tanpa kalian . aku bisa menyalahkan semua perkataan buruk mereka. Tapi
ada kalanya aku merasa hinaan itu masih ada akibat ulah mulut mulut pecundang yang
tidak tau diri. tapi itu tidak separah dulu. Kini aku menikmati kebebasan itu.

‘’ Yah, kira kira begitulah kisah hidupku selama ini, semua udah tau kana apa yang
berharga bagiku’’ sambung lisa setelah bercerita’’.

’’iya lis, kamu hebat ya bisa ngelewatin semua itu’’ sahut umji.

’’ah , tidak umji kamu juga bisa kok asalkan kamu selalu memotivasi dirimu sendiri’’ jawab
lisa.

‘’mmm maaf ya lis kalo aku sempet lancang membaca bukumu’’.

‘’iya fir gak papa’’.

rose pun berkata ‘’oh,jadi waktu itu kamu nemuin bukunya lisa?’’.

’’ Hehe iya rose’’jawab fira.’’

pantesan aja kayak nemu harta karun’’ sambung rose lagi.

Akhirnya mereka pun hidup damai tanpa di hantui oleh rasa penasaran lagi tentang
kehidupan lisa.

Anda mungkin juga menyukai