IVAANRIEE_
“yaah sudah lah mas..... sama-sama kita rawat dan jaga saja
si dimas seperti anak kita sendiri dengan sebaik-baiknya.mas ivan
juga salah fer. Jika saja dari dulu ivan langsung hapus album foto itu
dari galeri mas, pasti si Dimas tak akan menemukan album yang
berisikan foto-foto ibunya saat dia membuka komputer kerjaku.
Walaupun begitu kita tetap memberi tahu si Dimas, Dimas tidak
boleh tahu dulu di mana akan ibu kandungnya berada. Fera gak
mau juga Dimas yang sudah seperti anak kita berkeliaran bebas
ngga jelas dari klub ke klub malam hanya untuk mencari ibunya itu?
Na'udzubillah minzaalikk... bisa-bisa anak kita terjerumus rusak ke
pergaulan bebas itu mas, ujar bibi fera. Akan sangat rugi kita sudah
mendidik dia dengan membekalinya ilmu agama hingga sampai
sedemikian rupa hingga sekarang , jika kita membiarkan si dimas
untuk bergaul dengan orang yang tidak jelas seperti itu apa kata
orang ferr??. Ngakkkk akan mas biarin si dimas terjerumus ke
tempat maksiat itu!!,
“ini nak adi ya?!” ketika aku di panggil dengan nama itu aku
terheran-heranmengamati wanita separuh baya itu. Adi itu siapa
ya?kenapa ya ibu itu memnaggilku adi apakah adi itu kerabatnya.
“Nah iya... ini adi kan? Tapi kenapa kamu dah besar aja ya. Sholeh
juga nampaknya ... Ah iya pasti ini kamu pasti bukan...maaf nak saya
salah orang mungkin.” Ujarnya wanita paruh baya itu lalu ia pergi
begitu saja tanpa memberitahuku siapa yang si adi mirip denganku.
Mirip... Hah apa, dia bilang apa aku tadi mirip apa iya semakin
penasaran aku tuk mencari tau??... ibuku-kah itu?
“Halo buk permisi...maaf Bu mau nanya! Tunggu sebentar!
Mau nanya aja siapa adi itu ... Siapa yah bu yang ibu maksud tadi ke
aku aku dimas bu bukan adi !!” Tanyaku yang terheran-heren dan
rasa penasaran yang tinggi. Wanita paruh baya itu hanya
menatapku sambil memikirkan sesuatu.
“oiya nak maaf ibu salah orang tapi dia mirip sekali
denganmu dulu dia pernah ibu rawat ketika ibunya sedang bekerja
tetapi sekarang ana itu dah lama pergi diadopsi sama bibi dan om
nya klo ga salah waktu itu dia di bawa pergi anaknya imu, ganteng,
lucu ,lagi kayak kamu jadi ibu rindu juga dengan dia yah walaupun
itu Cuma anak temen deket ibu... tidak penting juga Yang jelas ia itu
kupu-kupu malam yang kerja diklub ini sejak dulu, dia sudah Jadi
lont*sejak saat itu....
“Astagfirullah..ya allah semirip itu kah aku dengan sesorang
itu.” Lalu aku terdiam sejenak dan terus melihat ibu itu dengan
penuh tanda Tanya besar padanya.
“Oke...ibu lanjutinnya tampaknya juga kamu ingin tahu sekali
siapa dia. Tapi sudah 2 tahunan ini dia sakit dan keluar dari dunia
malam ini ibu sedih liat dia. Ibu juga sekarang sudah tidak ada
kontak lagi dengan dia hingga hilang juga alamat tetapnya di mana
tapi yang jelas dia masih di kota ini.kamu siapa ya nak? Kamu mirip
sekali seperti anaknya ibu itu. Oiya nak ibu ga bisa lama-lama ini ,
nihh...ibu punya nomor telepon dia sebelum dia pergi dulu. oiya ni
kalau kamu ingin cari tahu siapa dia kan ga ada salah siapa tau
kerabat kan dengannya nih lah ibu harus pergi sesegera mungkin
ini. Cepat-cepat pergi dari sini ya nak selesaikan tugas kerjaan mu
ini tempat tidak baik untuk mu.saya tahu pekerjaan ini sangat
berdosa. Tapi kami butuh untuk sambung hidup dan makan. Jadi
kamu nak jangan pernah salah sangka kepada kami ini seorang
pendosa.ibu itu pun pergi dengan tergesa-gesa aku pun belum
sempat mengucapkan terima kasih.