Anda di halaman 1dari 102

SECRET ADMIRER

Penulis : Yuanita Aprelia

Penyunting : Rena Mayriska

Editor : Lolita Ramadhania

Desain Cover : Jenicha Sofiar

Ilustrasi : Canva

Penerbit : Anugrah Digital Printing

Tahun Terbit : 2019


Kata Pengantar

Terima kasih kepada Allah SWT. Sang Maha


pencipta yang telah menciptakan rasa cinta untuk
setiap Hamba-Nya.

Novel ini saya buat untuk memenuhi tugas Bahasa


Indonesia dengan tujuan khususnya adalah melatih
keterampilan dalam menulis serta sebagai pengalaman
menuangkan ide pada sebuah tulisan.

Saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua


pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan
buku ini. Kepada Ibu Retno sebagai Pembimbing.
Orang tua yang senantiasa mendukung saya dalam
pembuatan novel ini, serta teman – temanku.
Khususnya sahabatku Rena Mayriska yang telah
banyak menginspirasi saya. Dan untukmu pembaca.
Tanpamu buku ini bukanlah apa – apa.

i
Saya menyadari jika masih banyak kekurangan
ataupun suatu kesalahan dalam penyusunan novel
ini sehingga saya mengharapkan Kritik dan saran
yang bersifat positif karena sangat membantu bagi
saya sebagai bahan evaluasi dimasa yang akan
datang dari seluruh pembaca.

Akhir kata, Saya berharap semoga dengan adanya


novel dapat memberikan rmanfaat bagi pembaca
dan para siswa/siswi SMA Negeri 1 Karangan.

YUANITA APRELIA

iii
ISI BUKU

1. Aku

2. Dharma

3. Dream Catcher

4. Notebook

5. Toby

6. Bunda

7. Api Unggun

8. Markas

9. Stasiun

iii
“AKU”

Biarlah semua berjalan apa adanya

Berlalu dengan semestinya

Dan Berakhir dengan seharusnya

1
“AKU”

Pagi itu adalah hariku, hari yang

ditunggu – tunggu bagi semua

siswa untuk pertama kali

menginjakkan kaki di sekolah

tercinta.

Sebelum melanjutkan ceritanya,

Namaku Pelangi Cindy

Wicaksana. Aku lebih akrab

dipanggil Pelangi.

Ya tepatnya seorang gadis yang terlahir dari

keluarga sederhana. Namun, biarpun sederhana di

keluarga inilah aku mendapatkan pengalaman

bagaimana caranya menghargai seseorang.

Aku berasal dari Trenggalek dan usia ku masih

terbilang cukup muda yakni 18 tahun.

2
Aku seorang pecinta Magic hour dan Dream

catcher. Dari situlah aku terinspirasi membuat

novel ini.

“kringgggg !!!!!!!!”….. suara itu yang sangat

aku rindukan setelah hari libur panjang

berlangsung. Semua siswa berlarian masuk kedalam

kelas untuk melakukan pelajaran seperti biasanya.

Bagi siswa baru harus melaksanakan

Pengenalan Lingkungan Sekolah atau yang

biasa sering disebut PLS

Untungnya aku sekarang bisa bersekolah

di Sekolah terfavorit di daerah aku yakni

SMAN 1 KARANGAN

Pada saat selesai melaksanakan PLS aku tak

sengaja melihat seorang pria berjalan sendirian

dan seperti kelihatan kebingungan, aku pun

langsung menghampirinya.

3
Mengingat disekolah yang baru aku belum

memiliki seorang teman sama sekali.

“hei kenalin aku Pelangi” sambil

menyodorkan tanganku.

“hai Pelangi aku Toby, maaf ya aku lagi

buru – buru sampai bertemu besuk”.

Sambil berjalan dia melambaikan tangan

kepadaku lalu dia pergi.

Saat pembelajaran usai sambil berjalan

pulang aku selalu mengingat Toby, sepertinya

dia orang baik dan dia ramah dan pantas untuk

dijadikan teman.

Didepan sekolah sudah datang sesorang

wanita yang baik hati selalu menghantar dan

menjemputku pada waktu sekolah. Tepat sekali

dia adalah Kakak tercintaku namanya Chika.

4
Dia sudah bekerja di dekat sekolah tempatku

belajar, jadi setiap hari aku selalu diantar dan

dijemput.

Dijalan dia bertanya padaku “kamu sudah

makan kah ?” ujarnya basa basi.

Dan aku langsung menanggapinya “aku

belum makan kak, dan sekarang aku lapar

sekali”.

Akhirnya kita berhenti disebuah tempat

makan favorite keluargaku yaitu Soto Atong.

Keesokan harinya entah kenapa aku

sangat bersemangat sekolah, mungkin karena

ingin bertemu dengan Toby yaa hehe… “ujarku

dalam hati”

Sampainya disekolah ternyata sudah dibagi

kelas dan aku mendapatkan kelas 10 IPA 1.

5
“DHARMA”
Merelakan bukan berarti menyerah

Tapi menyadari bahwa

Ada hal yang tidak bisa dipaksakan

6
“DHARMA”

“GUBRAKKKKK” terdengar suara kerass

Datanglah seorang cowok tak sengaja

menabrak pintu ruang kelas dengan pakaian

seperti preman masuk kekelasku, sepertinya dia

juga murid dikelasku. Karena dia datang

terlambat akhirnya dia dihukum didepan kelas

sampai jam pelajaran selesai.

7
Namanya Dharma dia adalah murid yang nakal

dan sombong. Aku sangat tidak suka

kepadanya.

Setelah bel istirahat berbunyi aku langsung

menghampiri Toby dikelasnya. Dia berada di

kelas 10 IPA 3 yang letaknya tidak jauh dari

kelas.

“Pelangi kenapa kamu kesini” dia

tercengang melihatku.

“aku ingin mengajakmu ke kantin Tob”

jawabku dengan tersedak – sedak . “yasudah

kalau gitu ayo” diapun menuruti permintaanku.

Sampainya dikantin aku bercerita banyak dan

tertawa serta bercanda layaknya orang yang

sudah kenal lama. Memang Toby orangnya

mudah bergaul sehingga kita berbicara tidak

saling canggung dan gerogi.

8
Disisi lain terdengar suara teriakan dari murid

– murid yang berkumpul di dekat kantin.

Rupanya itu adalah Dharma yang sedang ribut

dengan seorang kakak tingkatku disekolah

tersebut.

Melihat kejadian itu aku pun langsung

menghampiri dan menghentikan perbuatan.

mereka berdua agar tidak terjadi apa – apa

diantara mereka.

“Heiii ini itu sekolah tempat belajar

bukan tempat berantem” ujar ku dengan nada

tinggi.

Semua orang tercengang melihatku, karena

baru kali ini ada yang berani menghentikan

keributan dari kakak tingkatku yang terkenal

nakal itu.

9
Ternyata Dharma menganggap lain, dia

malah marah kepadaku karena dibilang aku sok

jaogoan dimata dia, tetapi sebenarnya

maksutku bukan seperti apa yang dikira

Dharma.

Tak lama kemudian datanglah seorang guru

untuk menghentikan perkelahian mereka,

Tanpa basa – basi akhirnya dibawalah Dharma

serta kakak tingkatku itu ke ruang guru.

Sedangkan Toby yang tak ingin ikut campur

masalah mengajak ku masuk kedalam kelas

karena waktu istirahat sudah selesai.

Saat pelajaran selesai di dalam kelas

Dharma menghampiriku dan berkata

“Heh lo tengil ngapain lo tadi ikut campur

urusan gua?” dengan nada marah .

10
“siapa juga yang ingin ikut campur, PD

banget sih lu” jawabku dengan nada sedikit

mengejek

“UNTUNG ELU CEWE KALO ENGAA…”

“kalo engga kenapaa … haaa?” tanyaku

sedikit kepo

“gajadii. Dasar cewe tengil” ujarnya sambil

pergi ninggalin aku dikelas

Saat perjalanan pulang, siang itu memang

aku sengaja berjalan kaki karena keluargaku

semua sibuk.

Ayah lagi ada meeting di luar kota, Bunda lagi

banyak pesanan online shop nya sedangkan

kakak ada acara dikantornya. Akhirnya aku

putuskan untuk berjalan kaki

11
Aku merasa ada yang mengikuti saat dijalan,

tapi saat ku tengok tak ada seorang pun.

Mungkin aku saja yang terlalu berimajinasi.

Sampainya dirumah ada yang mengetuk pintu

rumahku

“Tok.. tok.. tokk.. Permisi!!!!....” suara

terdengar dengan lantangnya

Setelah aku buka ternyata,,,,,,

“ehhhh entong, kirain siapa dahh” sambil

menggaruk – garuk kepala

Dia adalah entong si pengantar koran, hampir

setiap hari dia selalu menghantar koran

kerumahku.

“Kringgggg” suara telfon rumah

bordering dan aku segera mengangkatnya

12
“Halo saya Pelangi, dengan siapa ya” sambil

mengangkat telepon

“Saya sudah tau kalau kamu pelangi, saya

juga tau tanggal lahirmu. Bahkan saya juga tau

siapa Tuhanmu” dengan suara lembut.

“Maaf mungkin masnya salah sambung kali

yaa”ujarku sambil mematikan telepon.

“Aneh – aneh saja orang itu, tapi

sepertinya aku kenal dengan suara itu” kataku

dalam hati.

Pagi – pagi benar aku sudah berdandan rapi,

berharap bisa bertemu dengan Toby.

Setelah sampainya disekolah.

“Loh bunga siapa ini pagi – pagi sudah

ada diatas bangku…Ato jangan – jangan Toby”

sambil tersenyum dan berharap itu dari Toby.

13
Dibawah bungan ternyata ada surat yang berisi

“Selain aku tau namamu pelangi, tanggal

lahirmu dan Siapa Tuhanmu”.

“Aku juga tau kok rumah kamu. Suatu hari

nanti pasti aku akan main kerumahmu. – Salam

dari Pengagum Rahasiamu”.

Dari sini aku semakin bingung tentang teka

teki dari kemarin, siapa rupanya yang diam –

diam sengaja melakukan hal seaneh ini.

14
“SAHABAT”

Cobalah untuk memberi

Kesempatan untuk orang lain

Karena tak semua yang kau lihat

Adalah kebenaran

Dan tak jarang itu hanyalah sebuah

Kesalah fahaman

15
“SAHABAT”

Keesokan harinya guru mata pelajaran

Kimia menggandeng seorang wanita berhijab

dan berparas cantik masuk ke dalam kelas,

rupanya akan ada murid baru dikelasku.

Benar sekali. Namanya Olivia Widesta.

Kelihatannya dia pindahan dari luar kota

karena gaya bahasanya pun beda dengan orang

asli daerahku

16
“Haii Oliv salam kenal ya” menyapanya

dengan penuh senyuman

“Haiii salam kenal juga” sambil duduk

disebelahku

“Kenalin nama aku Pelangi” sambil

nyodorin tangan

“Oh pelangi, senang bertemu denganmu”

Disuatu sisi hari itu Toby tidak masuk

kelas entah karena apa tanpa keterangan sama

sekali.

Setelah pulang sekolah aku langsung

menghampiri rumah Toby, dan ternyata tidak

ada orang sama sekali disana. Pencarianku

hari itu sia – sia.

Menjelang matahari terbenam aku sempatkan

mampir ke Telaga dekat rumahku.

17
“Magic Hour itu sangat indah, sayangnya

semakin lama semakin menghilang dan pudar.

Tetapi selalu dinantikan esok hari oleh

siapapun”

“Layaknya Toby, meskipun hari ini aku tak

menemukanmu masih ada hari esok lagi” ….

“APASIHH PELANGI kok kamu jadi berhalu

mikirin Toby terus” kataku dalam hati

Waktu menunjukkan pukul 18.00 aku pun

bergegas untuk pulang kerumah.

Dering ponselku berbunyi pagi itu

dengan alunan merdu

Klinggg …. Klingg !!!!!

Ternyata ada pesan masuk dari Oliv

“Pelangi, apakah aku boleh mengajakmu main

mumpung hari ini libur” isi pesan dari Oliv

18
“Baiklah, dengan senang hati Liv” jawabku

Suara angin yang berhembus kencang dengan

udara yang sejuk menghantarkanku bersama

Oliv kesuatu Taman dipinggiran Kota

Kenapa Oliv mengajakku ketaman? Yaa … Dia

sedang mencari tempat yang indah untuk

mengambil gambar.

Tepatt sekali… Oliv memiliki hoby memotret,

bisa disebut Photograpy sih soalnya semua

hasil potretan nya sangat bagus.

“Pelangi, kamu sebagai modelku ya hari

ini” Sambil tersenyum lebar menatapku

“Haaaaa…??? Aku gabisa gaya Liv. Aku bukan

model” Jawabku dengan kaget mendengar

perkataanya

19
“kamu tidak harus bisa untuk bergaya,

dengan terbiasa kamu bisa jadi model terkenal

kok” jawabnya dengan nada lembut.

“bener juga kamu bilang. Aku semakiin

percaya diri aja nihh hehehe” dengan wajah

malu.

Seperti layaknya model ternama aku pun

menjadi sorotan dari kamera yang dibawa Oliv,

dengan keluwesan aku bergaya sesuka hatiku

Kini hari menjelang sore dan Aku bersama Oliv

langsung beranjak untuk meninggalkan tempat

itu.

20
“DREAM CATCHER”

Follow your Dreams

Believe in yourself

And Don’t give up

21
“DREAM CATCHER”

Udara yang berhembus sejuk, dan secangkir

kopi menemaniku di pagi itu serta suara

kicauan burung yang melengkapi suasana.

Sembari memandang keindahan dream catcher.

Memang aku banyak mengoleksi dream catcher

karena aku suka dengan keindahannya. Yaa,

salah satu dari koleksi dream catcher ku

22
adalah pembelian dari salahsatu mantanku yang

sekarang berada di luar kota.

Membahas mantan, aku mulai terbayang –

bayang sosok pria yang tak dikenal beberapa

hari lalu menaruh sebuah bunga dimejaku.

Katanya sih penggakum rahasiaku. Tapi kenapa

aku merasa ada yang aneh.

Saat ke sekolah aku sengaja berangkat pagi –

pagi buta, karena aku ingin tau siapa yang

sering menaruh bunga dimejaku.

Saat aku datang di dalam kelas

“Kok sudah ada bunga di loker ku,

padahal bunga – bunga yang biasanya sudah

aku bawa pulang. Lalu siapa yang pagi – pagi

begini sudah berangkat sekolah” kata ku dalam

hati

23
BEL berbunyii. Bertanda jam pelajaran dimulai.

Dihari itu tugas rumah sangat banyak sekali.

Oh iya, disekolahku ini sudah

menerapkan full day jadi untuk hari sabtu dan

minggu aku bisa free belajar dirumah, tapi

sering kali dihari sabtu aku mengikuti

ekstrakulikuler sekolah.

Hari ini upacara seperti biasanya, dan sudah

menjadi kebiasaan kalau Dharma selalu

dihukum di depan karena terlambat yaa karena

diaaa murid yang sedikit nakal disekolah.

Lagi – lagi Dharma dia juga tidak

mengerjakan tugas lagi dan mendapatkan

hukuman. Menyikapi perilaku Dharma ibu guru

menyuruhku untuk mengajari dan belajar

bersama Dharma agar dia tidak tertinggal

pelajaran

24
“Buuuu gasalah tu, kenapa harus saya?”

tanyaku sedikit kaget

“Soalnya kamu siswi yang rajin dikelas ini

Pelangi” jawab bu Guru.

“Saya tidak mau bu jika harus mengajari

Dharma, dia anaknya bandel dan sombong.”

Ujarku

“EHHHH siapa juga yang mau belajar

bareng luu, ih gua mah ogahhhh. Lu kali yang

berharap banget biar bisa deket sama gua”

Jawab Dharma dengan nada keras

“Sudah, kalian jangan menentang ibu lagi, ini

untuk kebaikan kalian berdua. Sekarang buka

buku paket halaman 105”

Dharma menatapku sambil wajah murung,

sepertinya dia tidak suka dengan keputusan

ibu guru.

25
Beberapa hari terakhir ini Toby sering tidak

masuk sekolah, sedangkan aku tanyakan

sepada teman – temannya tidak ada yang tahu

keberadaan Toby dan aku makin khawatir.

Sejatinya, rasa suka tidak perlu

dikatakan secara lisan, dengan menjaganya dari

jauh sudah cukup membuat nyaman hati.

“hehhh Pelangi” suara terdengar dari balik

badanku

“eh Dharma, ngapain kamu disini,

ngikutin aku yaaa?” tanyaku padanya

“EEE…nak aja engga, engga lah. Gua eh

aku mau ngomong sama kamu” jawabnya

“yaudah ngomong aja” ujarku

“jadi gini pelangi …. Anuuuu”

“apa sih Dhar buruan, aku lagi buru – buru nih”

26
“aku setuju apa yang dikatain guru tadi, jadi

tolong banget ya nanti pulang sekolah kamu

kerumahku ajarin aku” kata Dharma dengan

muka agak merah.

Dalam hati berbisik kasihan karena itu

juga perintah dari guru tapi sifatnya yang

sombong itu paling aku tidak suka.

“yaudah nanti aku kerumahmu” ujarku

“baiklah pelangi, terimakasih ya”jawab Dharma

Jam menunjukkan pulang sekolah dan semua

murid bergegas pulang, tapi aku masih

menunggu di dalam kelas agar semua siswa

pulang terlebih dahulu karena aku ingin pergi

kerumah Toby.

“Hei Pelangi nanti sore aku tunggu

dirumahku ya, jangan sampai lupa.”kata

Dharma yang menghampiriku

27
“baiklah Dharmaaaaaa” sambil wajah

murung

“Okee… sampai bertemu dirumah nanti

yaa” ucapnya

Setelah Dharma pergi bergegaslah aku untuk

pergi kerumah Toby, dan kecewanya lagi – lagi

tidak ada orang sama sekali dirumah itu.

Kini perjuanganku mencari keberadaan Toby

tidak berbuah kan hasil, aku berhenti untuk

mencarinya atau mungkin Toby sudaah lupa

kepadaku.

“Mungkin hanya diriku yang terlalu

berharap kepadanya, tetapi Toby tidak

memperdulikannku” ucapku dalam hati.

Dan mulai sekarang aku memutuskan untuk

tidak mencari keberadaan Toby lagi.

28
“NOTEBOOK”
Imajinasi tetaplah menjadi Imajinasi

Mimpi tetaplah menjadi mimpi

Kenyataannya kamu hanyalah mimpi

Yang ku imajinasikan

29
“NOTEBOOK”

Menjelang sore aku langsung pergi kerumah

Dharma karena aku sudah berjanji akan

mengajarinya tentang pelajaran yang belum dia

paham i.

Dengan perlahan ku kayuh sepeda ku menuju

rumah Dharma. Dan ternyata dia sudah

menungguku di luar rumah

Sesampainya disana bergegaslah Dharma untuk

menghampiriku.

30
“Dari mana sih Kok lama bener, padahal sudah

aku tungguin dari tadi loh.”

“EE… maaf ya Dhar, itu tadi macet

jalannya” jawabku dengan gugub

“Mana ada, orang kamu naik sepeda masa kena

macet?” sambil tertawa

Aku pun terdiam bingung mencari alas

an “Iya juga yaa hehe”

“yasudahhh masuklah, mau minum apa?”sambil

mempersilahkan ku duduk

“Apa aja boleh deh, yang penting air”

sambil senyum

Sembari mengerjakan tugas ada hal aneh

menurutku, dari tadi Dharma memandangi ku

terus

“kamu kenapa sip inter banget?? Ujarnya

31
“Engga kok aku juga sama sepertimu…”

jawabku

“Kamu ada ikut les privat Ato orang tua

mu yang sering mengajarimu?” Tanya Dharma

“Orang tuaku sibuk masing – masing, ya

aku termotivasi sendiri kepingin bisa” ujarku

Saat Dharma pergi ke kamar untuk mengambil

sesuatu yang tertinggaal, disitu aku melihat

sebuah notebook kecil. Dan dengan lancangku

aku membuka setelah kubaca isinya adalah

Tentang curhatan dia, dan ternyata

SECRET ADMIRER itu adalah Dharma. Dan

teka teki ku selama ini sudah terjawab.

Setelah aku tau itu ku tutup lagi notebook nya

dank u kembalikan ketempatnya lagi, dari situ

aku berpura – pura tidak tau .

32
“sudahh ni, yuk sekarang dimulai belajarnya”

ujar Dharma sambil berjalan mendekat

“oh iya aku nanti tidak bisa lama – lama”

jawabku

“dimulai saja belum kamu sudah mau pulang

pelangi?” Tanya Dharma

“maaf Dhar aku ada acara hari ini”

jawabku sambil tersenyum

“baiklah kalau begitu” sahutnya

Tak beberapa lama suara rintik hujan

terdengar dan dikala itu waktu sudah

menunjukkan pukul 17.00. Pelangi pun

bergegas untuk pulang

“Dhar aku pulang dulu ya, sudah sore” ujarku

“Ini masih hujan Pelangi, sebaiknya kamu

tunggu reda dulu” jawabnya

33
“Tidak, aku mau pulang sekarang saja

karena masih ada acara” jawab ku

“Sepenting itu acara mu? Baiklah aku akan

menghantarmu pulang tunggu disini dulu” ujar

Dharma sambil mengambil kunci mobil

Akhirnya diantarlah aku pulang kerumah oleh

Dharma, tetapi sepeda yang ku yang biasa aku

pakai tertinggal disana.

“Dharma sepeda akutertinggal

dirumahmu” ujarku saat di dalam mobil

“Biarkan, nanti waktu sekolah biar aku

yang menjemputmu” sambil menatap Pelangi

“Aku ngga pingin merepotkan kamu lagi

Dhar” ujar ku

“Engga ngrepotin kok, lagian ini juga tanda

terima kasihku soalnya kamu sudah bantuin

mengerjakan tugas tadi” jawab Dharma

34
“Sebelumnya maaf ya Dhar aku sudah

menganggapmu orang ga bener. Tapi aslinya

kamu asyik juga kok” ucapku

“Yaa menurutku kamu jangan hanya lihat orang

dari covernya aja Pelangi” ujarnya

Sampainya dirumah Dharma tidak sempat

untuk mampir karena waktu sudah menjelang

malam.

“besuk tunggu aku, pukul 06.00 kita

berangkat oke” ujar Dharma sambil tersenyum

menatapku

“baiklah Dharma” jawabku sambil membalas

senyum itu

Saat masuk rumah hati ku berdebar, dan tidak

biasanya aku seperti ini. Hari ini aku

mendapatkan pengalaman bahwa. Orang nakal

seperti Dharma juga bisa asyik dan baik.

35
Dan kuberharap aku tidak memiliki perasaan

yang lebih kepada Dharma karena dari awal

perasaanku hanya mengarah kepada Toby.

Pagi menyelinap di jemariku sebagai tanda

bahwa ini kebahagiaanku untuk mengawali hari

yang tidak pernah diketahui oleh siapa pun

kecuali semesta.

Tinnnnn…. Tinnnnnn!!!!

Suara klakson sepeda motor pagi itu terdengar

di telingaku saat sedang bersiap – siap untuk

berangkat ke sekolah.

“Sudah siap tuan putri?” ucap Dharma

sambil tersenyum

“Apa sii kamu Dhar” jawabku dengan nada

keras sambil tersenyum

“Yaelah gitu aja ngegassss. Cepetan naik

entar keburu gerbangnya ditutup” ujarnya

36
“yukkkk berangkat” jawabku

“peganggan biar ga jatoh tuan

putrinya”ujar Dharma

“elahhh tuman mo modus ni anak mahh”

jawabku .

Sampainya disekolah aku melihat Toby, hari itu

dia masuk sekolah kembali dan melihatku

berboncengan bersama Dharma,

Setelah istirahat tiba aku langsung

mengahampiri Toby dan mengajaknya ke kantin

karena ada sesuatu hal yang ingin aku

bicarakan kepadanya.

“kamu mau ngomong hal penting apa?”

Tanya Toby padaku

“Kamu kemana aja selama ini ga masuk sekolah,

aku cariin kerumahmu juga ngga ada” jawabku

37
“Kamu cari aku kerumah? Aku lagi ada

acara” ujarnya

“Oh iya kenapa bisa barengan Dharma”

sahut Dharma

“Jadiii giniii Tob…..”

Tiba – tiba datanglah Dharma menghampiri

Aku dan Toby

“Eh kalian, gue boleh join kan?”ucap Dharma

“Boleh silahkan, lagian aku juga mau

balik ke kelas” sambil pergi ninggalin Dharma

dan Pelangi di kantin

“Kenapa tuh temenmu Pelangi?” Tanya Dharma

padaku

“Gapapa kok Dhar” jawabku

Akhirnya aku dan Dharma makan bersama

dikantin.

38
Saat pulang sekolah aku berboncengan

bersama Dharma lagi dan dia mengajak ku

mampir untuk beli makan terlebih dahulu

tentu saja di Warungnya Soto Atong

Disana aku melihat Toby tetapi kenapa disana

dia bekerja sebagai pelayan? Penuh Tanya di

benak ku dalam hati

“Toby kenapa kamu disini” tanyaku

sambil mendekat padanya

“Pelangi. Kamuuu…….”uacp Toby

“Tobyyyyy Tungguuuu” ucapku

Ternyata setelah aku bertanya kepada ku dia

malah pergi meninggalkan ku tanpa menjawab

pertanyaanku yang terlontar tadi.

39
“TOBY”

Sampai detik ini setidaknya aku tau

Bagaimana rasanya mencintai dalam

Diam dan memendam perasaan

40
“TOBY”

Setelah aku Tanya kepada penjuanya ternyata

Toby benar – benar bekerja di warung tersebut

Sore hari aku memutuskan untuk

mencari Toby dan kata tetangganya Ibu Toby

sedang dirawat di Rumah sakit. Aku langsung

bergegas untuk kesana

“Tooooobyyyyyyy….” Sambil mendekati

dia di toko obat

41
“kenapa kamu kesini?” Tanya Toby

“Ibu kamu dirawat disini ya? Sakit apa

Tob?” tanyaku padanya

“Ibuku sakit tumor mangkanya aku harus

bekerja mencari uang untuk berobat ibuku

Pelangi” jawabnya

“Jadi ini alasan kamu bekerja di warung

Atongg? Lalu kenapa kamu tidak pernah

menceritakan ini padaku?” tanyaku

“Sebenarnya aku ingin sekali cerita padamu

tapi menunggu waktu yang pas aja” ujarnya

Setelah tak lama Toby langsung mengajak ku ke

telaga yang biasanya aku melihat senja. Disana

dia menceritakan apa saja yang telah terjadi.

“Terima kasih ya Pelangi sudah mau

menjadi sahabat terbaik ku dan selalu

mendengarkan apa keluh kesahku” ujarnya

42
“Iya Tob aku juga seneng bisa membantu

meringankan beban pikiranmu” jawabku

“Tapi aku minta sekarang kamu jagan

deket – deket sama aku lagi ya” ujar Toby

“Kenapa kamu biacara seperti itu? Apa aku

sudah tidak boleh berteman dengan kamu lagi

Tob?” tanyaku dengan heran

“Tidak, sekarang sudah ada Dharma yang

menjaga kamu” jawab Toby dengan lirih

“Dharma? Aku dengan nya tidak ada apa – apa

kok, kamu jangan salah faham dulu.” Jawabku

“Aku juga mau jujur Pelangi, sebenarnya

aku sudah dekat dengan teman kamu yaitu

Oliv” ujar Toby

“Oh jadi kamu mengajak kesini Cuma untung

bilang ini? Baiklah kalau gitu selamat ya semoga

43
pilihanmu adalah yang terbaik” sambil pergi

meninggalkan Toby

Seketika hatiku begitu hancur bak gelas kaca

yang dijatuhkan dengan perlahan.

Aku tidak mungkin cemburu dengan

Sahabatku sendiri Oliv. Tapi kenapa Toby

begitu tega. Aku yang lebih dulu mengenalnya

tapi dia lebih suka dengan orang yang baru

dikenalnya dan sahabatku sendiri

Mungkin ini sudah takdirku dan tugaku

sekarang hanyalah ikhlas dengan keadaan.

Hari ini adalah hari libur dan pagi – pagi

sekali Dharma sudah datang kerumahku

dengan berpakaian yang rapi dan sepeda motor

tercintanya.

“Assalamualaiku…. Pelangi” ujar Dharma di

depan pintu

44
“Waalaikumsalam…” sahut bundaku

sambil membukakan pintu itu

“Oh maaf Pelanginya ada tante?” Tanya

Dharma

“Ada kok silahkan masuk nak” jawab

bunda

“Terima kasih tante” ujar Dharma lirih

“Eh Dharmaa, ada apa nih pagi – pagi

begini dah rapi aja” tanyaku

“Jadi aku pingin ngajak kamu jalan – jalan

berhubung hari ini kita libur sekolah. Ujarnya

“Aaahhhh males ah pen dirumah aja

rebahan” jawabku

“Rebahann terusss” kata Dharma

“Tauuuu ga sih lagi males” ucapku

45
“Pelangi gaboleh kaya gitu dong sama Dharma.

ga ada salahnya juga kamu pergi sama dia,

bunda juga setuju. Biar kamu ngerasain udara

luar gitu” kata bunda

“Yaelahhh bun, kenapa malah belain

Dharma sih bukan anaknya sendiri”jawabku

“Tuh kamu denger kan Pelangi, bunda aja

setuju hehe” sambil tersenyum

“Yaudah tunggu bentar aku mau ganti

baju dulu” jawabku dengan sewot

“Dandan yang cantik ya tuan putri nya bunda

hehe” ujar Dharma

Setelah selesai aku dengan Dharma langsung

pergi untuk jalan – jalan entah tujuan kita

berdua kemana aku hanya ngikut Dharma

kemana dia membawaku.

46
Ternyata dia mengajak ku pantai yang

terjenal di Daerah Trenggalek yakni Pantai

Prigi dan Pasir putih.

Gulungan ombak menjadi saksi gimana suasana

saat itu begitu terasa romantis menurutku

“Oh iya Pelangi aku pingin bicara sesuatu

yang penting nih” ujar Dharma

“soal?” jawabku

“Soal perasaanku” jawab nya

Seketika atu terdiam dan menghela nafas

sebentar semoga saja apa yang difikirkan

Pelangi tidak terjadi. “Tidak mungkin Dharma

menyukai ku” pikirku dalam hati

“kamu haus ngga Dharma? Aku haus banget

nih” ujarku sambil mengalihkan pembicaraan

yang tegang itu

47
“Ini aku lagi seriusan Pelangi. Yaudah

kalo gitu kita nyari minum dulu” jawabnya

Setelah membeli minum kita berdua duduk di

taman dekat Pantai tersebut.

“Jadi aku boleh lanjutin omonganku tadi

kan?” Tanya Dharma padaku

“Baiklah silahkan” jawabku

Tiba – tiba hujan pun datang dan kita

memutuskan untuk pulang kerumah dan

setelah sampai tubuh kita basah kuyup karena

terkena hujan

“kalian habis dari mana kok bisa sampai

basah kuyup” ujar ibu sambil mendekati aku

dan Dharma

“Aku mau masuk rumah dulu bun, mau ganti

baju. Dingin” ujarku sambil masuk kedalam

rumah

48
“kok Dharma tidak disuruh masuk dulu sih

Pelangi” kata bunda padaku

“ohh gapapa kok bun Dharma langsung pulang

saja”jawabnya

“ga mampir dulu nih nak Dharma” kata

bunda

“lain kali saja bun. Assalamualaikum”

“Waalaikumsalam Nak Dharma. Hati –

hati dijalan ya” jawab bunda

Tak lama bunda menghampiriku dikamar dan

menyuruhku bercerita tentang kejadianku.

“Bun Pelangi mo cerita nih, tapi bunda

jangan ngetawain Pelangi yaa janjiii?” ujarku.

“Ada apa sihhh emangnya, iya deh bunda janji”

jawab bunda.

“Anuu bun” sambil garuk kepala

49
“Mulai dehhh bikin bunda Jadi kepoo. Ada apa

anak bunda?” ucap bunda

“Masa nih ya Dharma tadi nembak

Pelangi sih bunnnn. Kan Pelangi malu jadinya”

ujarku.

“LOhhhh kan gada salahnya, lagian Dharma

juga anak yang baik kok, terus kamu terima ga

tadii?” tanya bunda.

“boro – boro mo nerima, hujan tadi aja

Pelangi minta anterin pulang bunnn” kataku.

Tokkk….. tooookkkk!!!!

“Assalamualaikum. Kakak pulang nih bun.

Lohhh kok pada ngumpul – ngumpul nihh ada

apa? Tanya kak Chika.

“Nilo chik adikmu lagi kasmaran dia nya

hehe” jawab bunda sambil tertawa.

50
“apasiii bundaa nihhh. Gaaa kak bunda

bercanda tuh” ujarku.

“ehhh rupanya dah gede ya adik ku ini” kata

kakak ku.

“iyalahhhh orang udah SMA masa dikira

anak kecil mulu” jawabku sedikit kesal.

“yang mana nihhh cowok kamu? Yang tadi pagi

kesini ya, yang biasa jemput waktu mau

kesekolahh? Siapa tuhh namanya kakak lupa”.

kata kakak ku.

“Maksud kakak Dharma? Heloooo itu

Cuma temen Pelangi kok” kataku

“Temen apa temennnnn”katanya sambil sedikit

meledek ku.

“Temen kak, jangan gitu dehhh

kebiasaan sama adiknya ngejek mulu.

51
Disitu aku dan kakak ku sedikit berantem

sebentar. Ya bagaikan kucing dan tikus. Tapi

kalau salah satu dari kita gada rumahpasti

bakalan sepi. Soalnya gada yang berantem lagi

“Sudah … sudah kalian ini kebiasaan

ributt mulu.” Ujar bunda

“Kakak nihh yang duluan” jawabku.

“Yasudah Bunda mau kedapur dulu

siapin makanan buat kalian” ucap bunda.

Setelah bunda pergi kakak berbisik padaku.

“Eh dek besuk bunda ultah niii, mau dikasih

kejutan apa buat Bunda?” Tanya kakak ku.

“Gimana kalau besuk pagi kita Ajak

Bunda sekalian Ayah pergi kemana gitu kak,

lagian kakak jugakan libur besuk” kataku.

“Okeee besukk kita jalan jalannn” katanya.

52
“BUNDA”
Dari kesalahan aku jadi Tahu

Letak hal yang perlu

Diperbaiki

53
“BUNDA”

Grengggg…. Greeng!!!!

Ayahpun sudah bersiap untuk pergi jalan –

jalan dan beliau sedang memanaskan mobil di

depan rumah. Sedangkan aku bersama kakak

sudah mengatur rencana.

54
Akhirnya aku dan keluargaku pergi ke cafe

untuk membeli makanan dan disana sudah ku

persiapkan kue tart untuk ultah Bunda.

Sambil menyanyikan lagu Happy Birthday aku

dan kakak ku memberikan sebuah kue sebagai

tanda rasa saying kita kepada bunda.

“Selamat Ulang tahun bunda kuuuu

saying. Kita semua sayanggg banget sama

Bunda.” Ucap aku dan kakak pada bunda

“Terimakasih anak – anak ku sayang.

Bunda juga sangan sayang pada kalian. Terima

kasih juga sama Ayah” Ucap bunda

Saat aku dan keluargaku sedang makan tiba –

tiba aku ga sengaja melihat Toby dan Oliv

sedang makan berdua ditempat itu.

Dari situ aku tidak bisa menggambarkan

bagaimana perasaanku saat itu.

55
Rasanya aku ingin menangis di tempat itu tapi

aku harus sadar diri siapa diriku.

Toby sudah memutuskan untuk memilih Oliv

dibandingkan aku. Sedangkan oliv adalah

sahabatku sendiri

Sekarang aku sadar bahwa Cinta tak harus

memiliki. Cukup melihatnya bahagia.

Keesokan hari setelah pulang sekolah aku

mengajak Dharma ke telaga yang biasa ku

kunjungi bersama Toby.

Disana aku menceritakan bagaimana kejadian

yang kemarin ku alami.

“Dhar aku mau cerita sama kamu” kataku

sambil netesin air mata

“Mau cerita apa pelangi, ceritalah.” Ujar

Dharma sambil mengusap air mataku

56
“Kemarin aku lihat Toby makan berdua sama

Oliv di café. Kamu tau kan kalau aku dulu

pernah deket sama Toby tapi sekarang dia

malah deket sama sahat ku sendiri” kataku.

“Ohhhh dari tadi pagi aku lihat muka mu

murung terus jadi ini penyebabnya.” Ujar

Dharma

“Kenapa sihh Toby setega ini sama

akuuu.” Ucapku

“Yaudah kamu sekarang belajar ikhlas dulu ya,

siapa tau kamu bakal dapetin orang yang lebih

baik dari dia. Kan gaada yang tahu” jawabnya

sambil memelukku.

Setelah hatiku merasa lega karena sudah ku

ceritakan semua masalhku. Aku dan Dharma

akhirnya pulang dan dia menghantarku

kerumah.

57
“Kamu ga mampir kerumah dulu?” tanyaku

“Gausah Pelangi. Sampai bertemu besuk

disekolah.” Jawab Dharma

Entah kenpada Saat aku mau berangkat ke

sekolah pagi itu aku merasa tidak semangat.

Tapi hari ini aku harus masuk sekolah karena

ada ujian.

Saat disekolah tiba – tiba aku dikejutkan

dengan sebuah pertengkaran yang disitu

pelakunya adalah Dharma dan Toby aku dan

Oliv langsung bergegas untuk menghentikan

mereka.

“Apasih kalian ini kaya anak kecil saja.

Kalau ada masalah apa ga bisa dibicarain baik

baik?” tanyaku sambil marah.”

“Bukan aku pelangi” ucap Toby

58
“Gue Cuma mau beri peringatan sama

Toby. Gue ga pingin lu sedih terus gara – gara

dia” ujar Dharma.

“Terus dengan cara gini bisa menyelesaikan

masalah? Tanyaku padanya.

Maaf Pelangi. Gue Cuma pingin elu tau

kalo sebenernya gue juga cinta sama lu.

Meskipun sebenarnya perasaan lo itu Cuma

buat Toby” Kata Dharma.

Seketika suasana disitu langsung pecah,

tadinya Oliv yang berada di dekat aku langsung

pergi meninggalkanku.

“Maafin aku Pelangi”. Ucap Toby padaku

Dan seketika aku langsung pergi untuk

mengejar Oliv. Dan ternyata dia berada di

taman sekolah

59
“Kamu marah sama aku? Aku minta maaf

ya”. Kataku padanya

“Kenapa kamu ngga bilang dari awal Pelangi

kalau kamu juga sama Toby”. Ucapnya

“Bagi aku itu tidak penting. Mungkin dia

memang bukan jodohku dan aku berharap

semoga kamu sama Toby bisa bahagia Liv”.

Kataku.

“Tau gitu aku ngalah Pelangi dari kamu. Kamu

sahabat terbaik aku dan aku ga pingin Cuma

gara – gara ini persahabatan kita jadi renggang”

ucap Oliv.

“Gabakalan kok Livv aku tau Toby lebih

milih kamu kok jadi sudah ya sekarang tidak

usah membahas masalah Toby lagi”. Kataku.

Tak beberapa lama Dharma datang untuk

menemui ku dan OLiv ditaman

60
“Oh iya Livv aku masih punya Dharma

kok, dia orangnya baik sekali sama aku dan aku

sudah menyianyiakannya. Dari sini aku

merasakan ketulusan Dharma”. kataku

“Jadiii maksud kamu gimana nihhh Pelangi”

Tanya Dharma heran

“Yaaa aku terima apa yang kamu

katakana waktu di pantai itu.” Ujarku

“Kamu seriusan? “. Tanya Dharma

“Untuk apa aku bohong. Lagian gada

salahnya kan” ucapku

“CIIIYEEEEEE, jadi ceritanya kalian

jadian nih hari ini? Yaudah kalian lanjutin aku

pergi dulu ya”. Ucap Oliv

Saat itu aku tak bisa memendam perasaanku

lagi kepada Dharma. Karena semakin ku sering

bersama kenyataannya rasa ini mulai tumbuh.

61
“Aku sangat bersyukur banget kamu mau

terima aku. Sekarang aku mau ke koperasi

dulu”. Katanya

“yaudah aku anterin, mo ngapain kamu?”

tanyaku padanya

“mbak mau beli kertas sama materai ya”

ucapnya di koperasi

“Ehhhh, tumben premannya sini ke koperasi”

ucap salah satu pekerja di koperasi

“Udah tobat ini mbaak hehee” ujarnya

“mo ngapain sihh kamu Dhar?” Tanya ku

“kita tulis janji kita di kertas ini habis itu

kita asih materai lalu kita tanda tangan dehh”

ucapnya

“terus buat apaan kamu bikin beginian?”

tanyaku bingung

62
“emang kamu gapernah nonton Dilan

sama Milea? Biar kita mirip mereka hehe”

ucapnya

“kamu bisa aja hehe” ucapku

Menurut aku hubunganku sama Dharma bukan

selayaknya orang berpasangan yang romantis

sebagaimana mestinya. Tetapi lebih ke santai.

Suatu hari ada lomba di ekskul ku untuk

keluar kota mewakili daerah ku dan aku

ditunjuk sebaga salah satu pesertanya bersama

Dharma

Nama kegiatannya adalah Raimuna Daerah

bertempat di Jombang

Betullll sekali, aku sangat suka dengan

pramuka menurutku kegiatannya asik dan

menambah temen serta pengalaman.

63
“API UNGGUN”
Menghangatkan dan memberi

semangat kala menyala

Kemudian hilang ketika api padam

64
“API UNGGUN”

Kala malam itu menjadi malam yang berkesan,

memandangi Api unggun bersama orang yang

aku sayang. Lengkap sudah rasanya.

“Kamu tau apa yang lebih indah dari Api

Unggun?” Tanya Dharma padaku.

“Emang apa yang lebih indah dari Api unggun?”

sambil bingug memikirkan jawaban.

65
“Memandangi api unggun bersamamu

malam ini Pelangi” ucapnya

“Ihhh kebiasaan deh gombal mulu” ujarku

Setelah aku mengikuti kegiatan kepramukaan

selama kurang lebih 5 hari akhirnya aku pulang

membawa hadiah.

Setelah itu aku kembali belajar di sekolah

seperti biasanya tapi sat itu Dharma tidak

masuk sekolah. Entah kemana dia juga tidak

mengabariku.

Setelah pulang sekolah aku langsung pergi

kerumah Dharma dan dia ternyata dia

dirumah. Tapi dia mau keluar kelihatannya dia

mau tawuran karena baju yang dia pakai bukan

biasanya digunakan.

“Kamu mau kemana Dharma?” tanyaku

padanya

66
“LOhhh kamu kok disini Pelangi?” jawabnya

sambil bingung

“Jawab pertanyaanku dulu, kamu mau

kemana?” ucapku

“Aku mau keluar, sudah ya kamu pulang

dulu.” Ucap dia

“Kemana? Aku mau ikut” ucapku

“Ngga busa Pelangi. Nanti malem aja ya

aku jemput kerumah kamu” kata Dharma

“Aku sekarang pingin jalan sama kamu!!!” sambil

nadaku agak keras

“Baiklah, aku turuti kemauan kamu”

ucapnya dengan lirih

Itu caraku untuk menghentikan keributan yang

akan dia lakukan. Memang Dharma belum

67
sepenuhnya meninggalkan teman geng nya

sehingga Dharma masih sering ikut tawuran.

Saat kita sedang berjalan jalan aku sempat

bertanya kenapa tadi dia tidak masuk sekolah.

“Dharr kenapa kamu tadi tidak masuk

sekolah, aku nyariin kamu.” Kataku

“sebenarnya aku mau menyelesaikan

masalah temen aku Pelangi”. Ucapnya

“kamu inget janji kamu ke aku” ucapku

“Iya aku inget aku gabakal tawuran kok,

Cuma mau nyelesai in masalah aja”

“Tetep aja kamu nyelesaikannya pake ribut.

Aku Cuma ga kepingin kamu kenapa – kenapa

Dharma” kataku

“Tenang Pelangii, aku ga bakal kenapa –

kenapa kok. Percaya sama aku”. ucapnya

68
Sore itu aku berjalan – jalan dengan motor

kesayangan Dharma. Kita berdua pergi keliling

daerahku. Saat kurasa Dharma sudah

membatalkan tawuran itu aku bergegas

mengajaknya pulang.

“Dharma sudah sore nih yukk pulang aja”

kataku

“Iyaaa pelangi, akan ku antar kamu pulang

kerumah” jawabnya

Sampainya dirumahku Dharma tidak mampir

dulu kerumah. Tapi dia langsung pulang

“Aku pulang dulu yaa. Sampai bertemu

besuk disekolah”.

“Iyaaa hati – hati dijalan, jangan ngebut -

ngebut” ucapku sambil melambaikan tangan

padanya

69
“Siapppp” sambil membalas lambaianku

Saat esok hari disekolah tiba – tiba Oliv

menghampiriku dan seperti orang cemas.

“Pelangi, kamu lihat Toby ga hari ini?”

Tanya Oliv padaku

“Aku belum lihat nih hari ini”. Ucapku

“Aku tadi lihat Toby bersama Dharma

berlari bareng dilorong sekolah. Takutnya

entar ada apa – apa lagi sama mereka”.

Aku dan Oliv bergegas untuk mencari mereka

berdua. Dan setelah ku hampiri ternyata

didepan sekolahan ada anak dari sekolah

sebelah kelihatannya ada tawuran.

“Oliiv, kamu lihat ituapa?” ucapku

“Iyaa Pelangi. Ada masalah apa kira – kira kok

sampai ada tawuran gitu? Ucapnya

70
“Jangan – jangan ada hubungannya sama

Dharma dan toby tadi” pikirku

“Ahh kamu jangan ngada – ngada dehh. Ga

mungkin mereka ikutan.” Ucap Oliv

Setelah tak lama datanglah Dharma dan Toby

yang menghampiri aku dan Olive di dekat

tawuran dari sekolah lain.

“Kalian berdua ngapain disini? Ucap

Dharma

“Aku sama Pelangi tadi cari – cari kalian ga

ketemu – ketemu” Jawab Oliv

“Lebih baik sekarang balik ke kelas saja,

ini bahaya buat kalian.” Kata Toby Sambil

menyurup aku pergi

“Sebenernya ini ada apa sih Toby? Gada

sangkut pautnya sama kalian kan?”. Tanya oliv

71
“Dharma, jawab yang jujur. Ini ada apa?

Tanyaku

“Aku sama Toby Cuma mau nyelesaiin

masalah aja”. Jawab Dharma

“Apa kamu sudah lupa sama janji kamu?”

ucapku

“Aku tak ingin mengingkarinya Pelangi.

Tapi ini memang resikonya”. Ucapnya

Seketika aku langsung menggeret tangan Oliv

dan segera pergi meninggalkan Dharma dan

Toby disana

Dan ternyata kabarnya Mereka berdua tetap

bersikeras untuk melanjutkan tekatnya

tawuran terhadap sekolah sebelah.

72
“MARKAS”
Maaf

Hati ini bukan sekedar

Tempat bersinggah

Tapi, Untuk menetap

73
“MARKAS”

Setelah pulang sekolah. Aku langsung bergegas

menghampiri Dharma di Markas tempat

nongkrong dia bersama teman – temannya.

Disana aku rasanya ingin marah karena ulah

Dharma tadi pagi di sekolah

“Kamu kok ada disini Pelangi?”. Tanya Dharma

kaget menatapku

74
“Sekarang, kamu pulang”. Ucapku

“Iya sebentar lagi aku pulang kok”.

Katanya lirih

“Aku pingin sekarang cepet pulang”. Ucapku

sambil pergi ninggalin Dharma

Setelah Aku pergi ninggalin markas itu Dharma

langsung mengejarku

“Heiiii…Pelangi tunggu” kata Dharma

“Apaan lagi sih Dhar?”. Ucapku

“Kamu kenapa sih tiba – tiba kek gini?”.

Tanya Dharma

“Kalo kamu masih tetep kek gini, mending kita

putus”. Ucapku sambil pergi ninggalin dia

Dhrma langsung meraih tanganku dan berkata

“Aku akan anterin kamu pulang”.

Katanya

75
“Aku bisa pulang sendiri kok”. Ucapku

“Dengerin aku Pelangi. Aku ini pacar

kamu dan aku sekarang mau antein kamu

pulang. Aku ga pingin kamu kenapa – kenapa

dijalan.” Ucapnya

Sampainya dirumahku aku langsung masuk ke

dalam tanpa mengucpkan sekata pun pada

Dharma yang telah mnghantarku pulang.

Ternyata dia hanya menitipkan pesan kepada

bunda ku bahwasannya dia besuk malam ingin

mengjak ku untuk makan malam berdua

bersamaku.

Malam hari aku baru ingat bahwa besuk adalah

hari ulang tahun Dharma dan aku belum

mempersiapkan kado apapun unuknya.

Akhirnya aku mengajak Oliv untuk mecari kado

76
“Haloo..Oliv, kamu repot kah? Bisa antar

aku beli kado untuk Dharma besuk ulang

tahun. Ucapku ditelepon

“Ohh maaf sekali Pelangi. Aku lagi sibuk

sama keluargaku gabisa anterin kamu. Ucapnya

Yasudah kalau begitu terima kasih Oliv.

Maaf mengganggu waktumu.” Kataku padanya.

Akhirnya aku memutuskan untuk mengajak

Toby, selain dia teman dekat Ku dia juga

mengerti keinginan dan yang pantas untuk

cowok.

“Haloo Toby..” ucapku

“Iya Pelangi ada apa?” Tanya Toby

“Kamu sedang repot? Mau minta tolong

anterin aku untuk nyari kado buat Dharma

besuk ulang tahun. kataku

77
“Ohh iya bias kok. Kapan?” kata Toby

“Sekarang kamu jemput aku dirumah yaa”

ucapku

Tak beberapa lama Mobil Toby iba dirumahku

“Bunn tolong bukain pintu depan ada

temenku datang, Pelangi masih ganti baju.”

Ucapku

“Yasudah ganti bajunya cepetan, kasihan

temennya nungguin lama – lama” sambil menuju

pintu depan

“Assalamualaikum Tante, Pelanginya ada?”

Tanya Dharma

“Ada kok, silahkan masuk. Pelangginya

masih ganti baju tungguin sebentar ya” kata

bunda

78
Setelah selesai akhirnya aku pergi bersama

Toby .

“Enaknya kasih apa ya buat Dharma?”

tanyaku pada Toby

“Gimana kalo baju?” kata Toby

“Ihh jangan baju ah. Baju Dharma udah

kebanyakan. Gimana kalo sepatu aja?.” Ucapku

“gapapa sepatu juga bagus.” Ucapnya

Akhirnya aku dan Toby memutuskan untuk

pergi ke toko sepatu terdekat.

Sebelum aku sampai di toko sepatu dan aku

lihat Dharma bersama geng nya di pinggir jalan

raya.

Seketika terbesit di fikiranku bahwa Toby

akan tawuran malam itu tanpa sepengetahuan

ku.

79
“Tunggu Tob.. Berhenti dulu sepertiya itu

Dharma deh” ucapku

“Mana sih Pelangi? Tanyaku

“Itu lihat deh dia sama temen – temennya.

Tunggu disini aku pingin nyamperin dia dulu”

ucapku.

“eeehhhh, jangan Pelangi ini bahaya”

ucap Toby tanpa ku hiraukan

Aku langsung turun mobil dan menghampiri

Dharma bersama teman – temannya.

“Dharmaaa…..” kataku

“Pelangiiiiiiiiiii…. Sayang ngapain kamu disini

hah?” sambil mendekat padaku

“Harusnya yang Tanya begitu aku bukan

kamuu” ucapku

80
“Ini udah malem Pelangi, ngapain kamu masih

keluar, terus sama siapa?” sambil bingung

“Bukan urusan kamu aku mau kemana

dan sama siapa”. Ucapku

“Iyaaa tapiii…….”

“Aku mau kita putus sekarang sama

kamu. Aku udah ga percaya lagi sama kamu”.

Ucapku pada Dharma

“Tenang Pelangi. Aku bias jelasin sama kamu.”

Kata Dharma

Tiba – tiba muncul dan menghampiri aku sama

Dharma disitu yang sedang rebut

“Ohhh jadi gini, kamu dibelakang aku

seperti ini?” Tanya Dharma

“Ehhh…. Ehh engga Dhar. Lu salah faham

sama kita

81
“Kalo kamu minta sampai sini ya udah.

Aku juga setuju” ucap Dharma

Dharma pun ninggalin Aku sama Toby dan dia

pergi bersama geng motornya.

Keesokannya aku dapet info dari Oliv kalau

Toby masuk rumah sakit gara – gara berantem

sama Dharma setelah Toby pulang dari

rumahku.

Aku dan Oliv langsung mencari Dharma di

sekolahan untuk menjelaskan permasalahan tdi

malem.

“Itu dia Dharma lagi ditaman Pelangi.” Ucap

Oliv”

“Yukkkk kita hampiri dia.” Ucapku

“Dharma aku pingin ngomong sama kamu.”

Kataku

82
“Mau ngomong apa? Ngomong aja”

katanya

“Kamu tadi malem ngapain Toby? Aku harus

peringatin kamu gimana lagi sih biar ga

berantem lagi” ucapku sambil netesin air mata

“Dia sok jagoan di depanku. Atau dia

akan hilang.” Ucapnya

Aku pun langsung pergi karena aku tidak tahan

untuk menahan air mataku lagi.

“Kamu tidak tahu yang sebeneernya Dharma”

kata Oliv

“Aku lebih tahu semuanya, dan sudah

jelas.” Ucap Dharma

“Sudah jelas – jelas kalo Pelangi itu pacar

gue masih aja Toby ngajak jalan Pelangi ya

harus hadepin gue dulu.”

83
“Toby itu hanya sekedar nganterin Pelangi buat

nyari kado buat lu Dhar. Kemarin dia ngajak

gua tapi disini gua gabisa anterin. Dan

berhubung Toby lebih tau lu mangkanya

Pelangi ngajak Dia. Gua terpaksa ngebongkar

ini semua. Gua kasihan sama Toby dan kasihan

sama Pelangi. Lu itu Cuma salah faham”

ucapnya

“Hahhhhh??????? Lu seriuan liv? Tanya

Dharma

“Buat apasih gua bohong? Ku harap sekarang

lu minta maaf sama Pelangi” kata Oliv

“Guaa nyesel udah gituin dia Livv” ucap

Dharma

“Yaudah buruan sekarang samperin Pelangi

sana gih Dhar” ucapku

84
“Makasih banget ya Liv, tanpa lu gua ga

tau apa – apa lagi dah.” Jawab Oliv

Tak lama kemudian Dharma menghampiriku

untuk meminta maaf tentang kejadian tadi.

“Pelagiii..” ucap Dharma sambil mendekat

padaku

“Kenapa kamu belum puas nyalahin aku?”

ucapku

“Aku minta maaf, aku yang salah disini udah

nuduh kamu yang engga – engga Pelangi”

katanya

“Syukurlah kalo kamu udah tau

semuanya, biar aku ga usah repot jelasin sama

kamu” ucapku

“Aku Cuma mau bilang kita tetep pacaran ya,

aku ga pingin kehilangan kamu” kataku

85
“Kalo untuk itu mungkin udah gabisa lagi

Dhar, aku udah capek kamu ga pernah

dengerin apa kataku. Ucapku.

“Emang harus udahan ya buat nyelesaiin

semuanya? Kalo ada masalah itu yang

diselesaiin masalahnya bukan hubungannya

sayang” kata Dharma

“Iya kamu enak tinggal bilang gitu, coba

kamu jadi diposisi aku deh” kataku

“Yaudah terus sekarang mau kamu gimana

Pelangi?” Tanya Dharma

“Aku pingin kita temenan aja mungkin

kita lebih baik daripada pacaran”.

“Kamu yakin dengan keputusanmu itu? Tanya

Dharma untuk memastikan lagi

“Aku udah bulat dan yakin sama

keputusanku ini” ucapku.

86
Karena Dharma dan aku sudah setuju akhirnya

kita berdua sekarana tidak menjalin hubungan

selain teman

Waktu berganti waktu, hari berganti hari.

Terus berulang seperti itu setiap Tahun.

Setelah 2 tahun berjalan aku memutuskan

untuk meninggalkan Daerahku untuk mengejar

impian serta cita – citaku.

Dibandung lah sekarang tempatku tinggal

untuk meneruskan pendidikanku

Mungkin saat awal berpisah dengan keluarga

memang berat tapi lama kelamaan menjadi

sedikit berkurang karena ada hal yang harus ku

selesaikan

Yakni membahagiakan Kedua orang tuaku

sebagai balas budiku.

87
Sebelum aku dulu berpisah dari Dharma dia

memberikan kata terakhir.

“Pelangiii. Kamu ingat ya kelak aku akan

mencarimu lagi karena aku yakin kamu adalah

jodohku” ucap Dharma

“Kalo emang kita jodoh mungkin Tuhan

mempertemukan kita tapi kalo kita ga jodoh

kamu dan aku bakal menemukan orang yang

cocok untuk menjadi pendamping kita” kataku

“Aku juga janji bahwa keluar dari sini aku bakal

tobat dang a nakal lagi aku bakal bekerja yang

bener untuk masa depan kita berdua” ucapnya

“Baiklah Dharma setelah ini aku sudah

memutuskan untuk menjutkannya di Bandung”

kataku

“kamu hati – hati disana dan jangan lupa jaga

diri baik – baik ya Pelangiii” ucapnya terakhir

88
Pertama aku tinggal di Bandung sangat beda

dengan daerah Trenggalek, disana suasana

ramai dan jenuh lah sering kutemui tak sama

seperti Trenggalek yang Hening dan sejuk.

Aku melanjutkan kuliah di ITB karena itu salah

satu Universitas terkenal di daerah sana.

Tetapi disana aku lebih banyak mendapatkan

teman ketimbang di Trenggalek

Dan Dilain hari Dharma juga masih sering

menghubungiku untuk sekedar menanyakan

Kabar tetapi perasaanku kepada Dharma

masih terbesit sedikit.

89
“STASIUN”

90
“STASIUN”

Suatu hari Saat aku rindu Keluargaku aku

memutuskan untuk pulang ke kampung

halaman. Dan setiap pulang ke daerahku selalu

menggunakan kereta api.

Dari sinilah tak sengaja aku bertemu

pendamping hidupku yang selama ini aku cari

karena sifatnya yang begitu perhatian

kepadaku

91
“Permisi mba nya mau kemana ya? Kok

sepertinya buru – buru?” Tanya pria itu

“Oh iya mas soalnya aku mau pulang kampung

nih kangen sama keluarga di rumah” jawabku

“Kenalin namaku Angga Saputra, mba

nya siapa?” Tanya dia

“Saya Pelangi mas senang bisa kenal” ucapku

Namanya Angga Saputra dia adalah seorang

pengusaha di daerah Bandung. Setelah aku

dan dia berkenaln langsung melanjutkan lewat

media sosial.

“Will you Marrie me?” Tanya dia padaku

“Kamu seriusan ini?” sambil memastikan

“Aku lihat kamu adalah jodohku, izinkan

aku untuk menjadi pendamping hidupmu” ucap

Angga

92
“Aku menerima lamaranmu Angga” jawabku

setelah lulus kuliah akhirnya kita berdua


memutuskan untuk menikah dan tinggal di
bandung.

Setelah pernikahanku dengan Angga aku


belum juga dikaruniai anak karena ingin focus
ke karier sendiri – sendiri.

Pada suatu ketika saat aku pergi ke Kantor

suamiku disana aku betemu seorang pria yang

ingin mendaftarkan pekerjaan dikantor itu dan

kulihat sosok pria itu tak asing di mataku

“Ibu, ada yang ingin melamar pekerjaan di

kantor ini” ucap salah saatu staf kantor.

“Baiklah nanti aku sampaikan ke Pak Angga”

jawabku

Akhirnya aku menghampiri dia bersama

suamiku dan ternyata dia adalah Dharma

93
Seorang Pria yang dulu pernah mengukir kisah

di dalam hatiku

“Dharmaa…” ucapku

“Lohhh Pelangi kamu disini?” Tanya Dharma

“Iya nih Dhar, kamu ngapain disini?”

“Aku telah menyelesaikan kuliah ku dan

sekarang ingin melamar pekerjaan disini”

katanya

“Ehh iya… aku sudah lama mencarimu tapi tak

kunjung bertemu Pelangi” ucap Dharma

“Ohh iyaa Dhar aku kenalin ke kamu nih.

Namanya Angga Saputra dia adalah yang punya

perusahaan ini” ucapku

“Siapa dia? Kok sepertinya sangat dekat

denganmu” Tanya Dharma

94
“Dia suami aku, masih beberapa hari lalu

kita menikah dan maaf aku ga bias kabarin

kamu sama temen – temen yang ada di

Trenggalek.” ucapku

“Ohhhh jadi seperti itu Pelangi? Yasudah aku

pergi dulu ya. Aku masih ada urusan yang lebih

penting.” Katanya

Mendengar kabar dariku seketika Dharma

kecewa karena yang dicari dia selama ini sudah

didapatkan oleh orang lain

Ternyata cintaku dan cinta Dharma hanyalah

bertepuk sebelah tangan

Disisi lain Angga menanykan siapakah pria yang

tadi bercakap padaku.

“Sayang, siapa dia?. Sepertinya kamu

sangat mengenalnya” Tanya Angga

95
“Dia dulu adalah mantanku Sayang yang

sempat mengejar – ngejarku karena dulu kita

berdua telah berjanji di atas materai bahwa

aku dan dia tak akan terpiahkan” ucapku

“Dia boleh berkata seperti itu, tapi

sekarang dirimu hanyalah milik ku seorang

Pelangi” ucapnya

Setelah pulang kerumah dipikiranku selau

terbesit tentang Dharma dan perkataanya”

“Aku dulu hanyalah pengagum rahasia Dharma

maka dari itu cintaku dan cinta Dharma tidak

dapat Terealisasikan”. Ucapku dalam hati.

Dilain itu aku tidak boleh terlalu memikirkan

Dharma karena sekarang aku sudah mempunyai

Angga yang begitu sempurna bagiku

96
97

Anda mungkin juga menyukai