Anda di halaman 1dari 4

Resensi Novel Monstrumologist #1 : Sang Ahli Monster

Identitas :
Judul buku : The Monstrumologist #1: Sang Ahli Monster

Penulis : Rick Yancey

Penerjemah : Nadya Andwiyani

Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama

Tempat / Tanggal terbit : Jakarta / September 2016

Tebal buku : 496 hlm.

ISBN : 978-602-03-3174-4

Pendahuluan :
Rick Yancey adalah penulis buku bestseller The 5 th Wave, Te Infinite
Sea, dan beberapa buku lain. Pada 2010, novelnya, The Monstrumologist,
memperoleh Michael L. Printz Honor, dan lanjutannya, The Curse of the
Wendigo, merupakan finalis Los Angeles Times Book Prize.

Tokoh utama dalam novel ini adalah Will. Dia adalah anak yatim piatu
yang ditinggakan ayah dan ibunya karena meninggal dalam tragedy
kebakaran.alhasil, Will harus tinggal bersama dengan majikan ayahnya yang
seorang dokter, Dr. Warthrop. Dr. Warthrop memiliki watak yang tidak sabaran
dank eras kepala. Sedangakan Will memiliki watak yang penurut dan keras
kepala.

Sinopsis :
Monstrumologi adalah ilmu tentang bentuk kehidupan yang secara umum
membahayakan manusia dan tidak diketahui secara ilmiah sebagai organisme
actual, terutama makhluk-makhluk yang dianggap sebagai produk mitos dan
cerita rakyat, atau dapat diartikan juga sebagai kegiatan memburu makhluk-
makhluk tersebut.

Antrhopophagi adalah monster yang ditemui oleh Dr. warthrop dan Will
dalam novel ini. Dalam berbagai sumber Anthropophagi bisa digambarkan
sebagai makhluk yang suka memakan manusia. Sang penulis sendiri, Rick
Yancey meggambarkan Anthropophagi sebagai makhluk yang memiliki lengan
dengan otot tendon perkasa , kaki yang mampu melompat hingga 12 m, cakar
lengkung setajam baja sepanjang 7 cm, serta mulut menyerupai hiu dengan
ribuan gigi taring yang mampu mengerkah mangsanya dengan kekuatan tekanan
2 ton. Selain itu Anthropophagi tidak memilike kepala, mata mereka ada di
masing-masing bahu mereka, dan mulut mereka berada di dada mereka.

Monstrumologi adalah kisah tentang seorang bocah yang menceritakan


tentang rahasia hidupnya yang gelap dan penuh misteri bersama dengan seorang
okter yang tidak sabaran. Cerita bermula ketika seorang laki-laki yang pergi
mengunjungi sebuah panti jmpo karena sebuah udangan dari pemilinya. Sang
penjaga panti memberitahkan bahwa dia menemukan sebuah bundelan berisi
tiga belas buku tulis tebal yang diikat dengan benang cokelat. Bundelan tersebut
adalah pemilik seorang penghuni tertua di panti tersebut, bernama William
James Henry. Dia baru saja meninggal dua hari yang lalu. Tidak ada identitas
mengenai dirinya selain nama dan tahun kelahirannya. Kepala panti mengatakan
bahwa Will ditemukan di sebuah gorong-gorong.

Pada folio pertama diceritakan awalmula kehidupan will. Will


mencritakan tentang rahasia kehidupan kelamnya bersama dengan orang yang
telah menyelamatkanya sekaligus mengutuknya, yaitu pengasuh dan juga
majikannya Dr. Warthrop. Dia mengingat kembali pada sebuah malam ketika
dia dibangunkan dengan keras oleh Dr. Warthrop. Seorang tamu telah
mengunjungi mereka, seorang lelaki tua yang bekerja sebagai perampok
makam, Erasmus Gray. Dia datang dengan membaa sebuah peti yang akan
menjadi sebuah kutukan bagi dirinya, Will dan Dr. warthrop. Peti yang dibawa
Erasmus Gray membawa mereka kedalam malapetaka yang tak akan pernah
terlupakan.

Pertemuan Will dan Dr. Warthrop dengan seorang kapten sebuah kapal,
Hezekiah Varner, memberikan sebuah teka-teki yang sangat rumit. Hezekiah
Verner adalah seorang kapten sebuah kapal muatan bernama Feronia. Dulu
kapal tersebut pernah mengangkut sebuah muatan yang menjadi bencana bagi
semua yang melihat, empat ekor Athropophagi. Itu adalah sebuah pesanan dari
mendiang Ayah Dr. Warthrop, Alistair Warthrop. Namun untuk apakah hewan
tersebut didatangkan jauh-jauh ? adakah tujuan tersembunyi yang ingin dicapai
seorang Alistair Warthrop? Sang kaptentak tahu, tak ada yang tahu sampai
mereka menemukannya sendiri. Sang kapten menceritakan bagaimana
mengerikan dan buasnya hewan tersebut. Berawal saat dia berlayar ke Afrika
Selatan menuju Benin. Namun untuk tujuan apa dia datang kesana, Dia tidak
mengetahui alasannya. Sampai saat pemimpin kerajaan Benin, sang Oba,
memperlihatkannya. Sang Kapten diperlihatkan bagaimana ganas dan
biadapnya hewan tersebut memangsa seorang bocah perempuan yang berusia
dua belas tahun.

Pada folio II menceritakan tentang sebuah tragedy yang mengerikan yang


terjadi di sebuah gereja. Trhadap tewasnya satu keluarga. Pada folio ini Dr.
Wartrop dan Will di hadapkan pada kebingungan hipotesis dan perburuan yang
mengerikan.

Di folio terakhir akan banyak kejutan-kejutan yang dihadirkan. Jawaban


dari misteri yang selama ini tidak bisa dipecahkan Dr. Warthrop. Apakah itu?

Penilaian :
Alur yang baik, serta pengelompokan setiap peristiwa yang sangat rapi.
Cover yang dipilih cukup menggambarkan novel tersebut. Ada satu quots yang
akan diingat pembaca “Berbohong adalah jenis lawakan yang paling buruk”-
Dr. Pellinore Warthrop.

Meskipun novel ini menceritakan setiap peistiwa secara rinci, namun


akan cepat membuat pembaca merasa bosan karena cerita yang bertele-tele dan
hanya menyelesaikan satu misteri saja.

Penutup :
Novel ini sangat cocok sekali apabila dibaca saat memiliki cukup waktu
luang. Cocok untuk pembaca yang suka akan miseri, petualangan, dan horror.

Anda mungkin juga menyukai