Kursi Perak
C.S. Lewis
BAB SATU
Di Belakang Gimnasium
SAAT itu hari musim gugur yang kelabu dan Jill Pole sedang
menangis di belakang gimnasium. Dia menangis karena mereka
mempermainkannya.
Kisah ini bukan cerita tentang sekolah, jadi aku akan memberitahu
sesedikit mungkin tentang sekolah Jill, yang bukan topik
menyenangkan. Sekolah itu perguruan “koedukasional” bagi anak -
anak laki-laki dan perempuan, yang dulunya disebut sekolah
“campuran”, beberapa orang berkata otak para pengurusnya lebih
tercampur-baur daripada sekolah itu sendiri. Para pengurus sekolah
ini berpikir anak-anak laki-laki dan perempuan seharusnya diizinkan
melakukan apa pun yang mereka sukai.
Dan sayangnya yang disukai sepuluh sampai lima belas anak paling
besar adalah mempermainkan
mempermainkan teman-teman mereka. Berbagai macam
hal, tindakan yang mengerikan, terus berlangsung, padahal di sekolah
Jill mengangguk. Dia tidak perlu mengatakan apa pun, bahkan kalau
bisa mengatakannya.
mengatakannya. Mereka sama-sama tahu.
“Aku ti-
ti-tidak tahu dan aku tidak peduli,” isak Jill.
Kedua anak terdiam sesaat. Tetes air jatuh dari dedaunan laurel.
“Bisakah kau memercayaiku kalau aku bilang aku pernah perna h keluar
dari dunia ini-berada di luar dunia ini-liburan
ini-liburan kemarin?”
“Bagaimana kau bisa sampai di situ?” tanya Jill. Anehnya dia juga
merasa malu.
merasa
menguasailebih mudah
dirinya danpercaya. Kemudian
Jill berkata (dengan tiba-tiba kecurigaan
begitu galak sehinggabesar
saat
itu dia mirip harimau betina): “Kalau aku sampai tahu kau
mempermainkanku, aku tidak akan pernah bicara denganmu lagi.
Tidak, tidak, tidak.”
tidak.”
Eustace mengangguk.
“Mereka menyebutnya
menyebutnya Aslan di tempat itu,”
itu,” kata Eustace.
“Pulau apa?”
apa?”
“Akan kuceritakan lain kali. Dan dia mungkin ingin kita menghadap
timur. Coba lihat, di mana timur?”
timur? ”
“Kata-kata apa?”
apa?” tanya Jill.
“Kata-kata yang akan kuucapkan tentu saja,”
saja, ” jawab Eustace. “Nah “
Saat itu terdengar suara dari sisi lain gimnasium, berteriak, “Pole?
Jill dan Eustace, sekarang sangat kepanasan dan sangat kotor karena
Saat itu terdengar teriakan dari belakang mereka, suara kecil yang
kejam dan penuh kebencian, “Ayolah, Pole,”
Pole,” cicit suara itu. “Semua
tahu kau di sana. Turunlah.”
Turunlah.” Itu suara Edith Jackie, tidak termasuk
mereka tapi salah satu pengikut dan penjilat mereka.
“Cepat!
Cepat!”” kata Scrubb. “Marl. Berpegangan tangan. Kita tidak boleh
berpisah.”” Dan sebelum Jill menyadari apa yang terjadi, Eustace
berpisah.
meraih tangannya dan mendorongnya melalui pintu itu, keluar dari
halaman sekolah, keluar dari Inggris,
Inggris, keluar dari dunia, dan memasuki
tempat itu.
10 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Tepat di depan mereka tidak ada pohon, hanya langit biru. Mereka
terus maju tanpa bicara sampai tiba-tiba Jill mendengar Scrubb
berkata, “Hati-hati!
Hati-hati!”” dan merasakan dirinya ditarik ke belakang.
Mereka berada tepat di bibir jurang.
“Ada apa?”
apa?” katanya. Dan untuk menunjukkan dia tidak takut, dia
berdiri sangat dekat pada bibir jurang, bahkan jauh lebih dekat
daripada yang diinginkannya. Kemudian dia memandang ke bawah.
Sekarang dia sadar Scrubb punya alasan untuk pucat, karena tidak
ada jurang di dunia kita yang bisa dibandingkan dengan ini.
Bayangkan dirimu di puncak tebing paling tinggi yang kautahu. Dan
bayangkan kau melihat ke bawah ke dasar. Kemudian bayangkan
tebing itu terus menurun lagi, semakin jauh, sepuluh kali lebih jauh,
dua puluh kali lebih jauh. Dan ketika kau melihat ke bawah ke
kedalaman itu bayangkan benda-benda kecil putih yang mungkin,
pada pandangan pertama, kausangka biri-biri, tapi kemudian kau
sadar bahwa itu awan-bukan gumpalan-gumpalan kecil kabut tapi
awan putih gemuk besar yang beberapa di antaranya sebesar gunung.
Dan akhirnya, di antara awan-awan itu, kau melihat dasar
sesungguhnya, begitu jauh sehingga kau tidak bisa tahu itu padang
atau hutan, tanah atau air, jauh lebih di bawah awan-awan itu daripada
kau di atasnya.
Tapi suaranya seolah datang dari jauh. Jill merasa Scrubb meraihnya.
Tapi sekarang dia tidak bisa menguasai tangan dan kakinya sendiri.
Terjadi pergulatan singkat di tepian jurang. Jill terlalu takut dan
pusing untuk menyadari apa yang dia lakukan, tapi ada dua hal yang
dia ingat seumur hidup (kedua hal itu sering kembali dalam
mimpinya). Satu adalah dia berontak melepaskan diri dari pegangan
Scrubb, dan yang lain, di saat yang sama, Scrubb sendiri, sambil
menjerit mengerikan, kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke
kedalaman.
Untunglah, Jill tidak punya waktu untuk memikirkan apa yang telah
dia lakukan. Sejenis binatang besar berbulu terang lari ke pinggir
jurang. Dia berbaring, memajukan tubuhnya, dan (inilah yang aneh)
meniup. Bukan mengaum atau mendengus, tapi meniup dari mulutny mulutnyaa
yang terbuka lebar, meniup semantap pengisap debu mengisap. Jill
berbaring begitu dekat pada makhluk itu sehingga bisa merasakan
napasnya b ergetar mantap melalui tubuhnya. Dia berbaring diam
karena tidak bisa bangun. Dia nyaris pingsan, bahkan dia berharap dia
benar-benar pingsan, tapi pingsan
pingsan tidak bisa terjadi beg
begitu
itu saja.
***
12 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
BAB DUA
TANPA memandang Jill sama sekali, singa itu bangkit berdiri dan
meniup untuk terakhir kalinya. Kemudian, seolah puas dengan hasil
pekerjaannya, dia berbalik dan berjalan santai menjauh, kembali ke
dalam hutan.
menyeramkan ini,”
ini,” kata Jill. “Kurasa Scrubb tidak tahu lebih banyak
daripada diriku. Atau kalaupun tahu, dia tidak boleh membawaku ke
sini tanpa memperingatkan seperti apa keadaan di sini. Bukan salahku
dia jatuh ke jurang itu. Kalau dia tidak menggangguku tadi, kami pasti
masih baik-baik saja sekarang.”
sekarang.” Kemudian Jill kembali teringat
teriakan Scrubb saat terjatuh, dan menangis.
13 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
haus Jill sangat parah sekarang, dan dia mengumpulkan keberanian
untuk pergi dan mencari air mengalir itu. Dia berjalan berjingkat,
maju mengendap- ngendap dari pohon ke pohon, dan berhenti untuk
men gintip ke sekeliling dalam setiap langkahnya.
Kalau aku lari, dia akan langsung bisa mengejarku, pikir Jill. Dan
kalau aku maju, aku akan langsung menyerahkan diri ke mulutnya.
Yah, anak itu toh tidak bisa bergerak kalaupun mencoba, dan tidak
bisa melepaskan pandangannya dari si singa. Berapa lama ini
berlangsung, Jill tidak yakin, sepertinya
sepertinya berjam-jam. Dan rasa
hausnya menjadi begitu menyiksa sehingga Jill nyaris merasa dia
tidak keberatan dimakan si singa kalau saja dia yakin bisa minum
seteguk penuh sebelumnya.
14 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
berkata, “Kalau kau haus, majulah dan minum,”
minum, ” dan tentu saja Jill
ingat apa yang dikatakan Scrubb tentang hewan yang bisa bicara di
dunia lain itu, dan menyadari pasti si singalah yang bicara. Yah, Jill
melihat bibirnya bergerak kali ini, dan suara itu tidak mirip suara
manusia. Suara itu lebih dalam, lebih liar, dan lebih kuat, ssejenis
ejenis suara
yang berat dan keemasan. Suara itu tidak membuat rasa takutnya
berkurang, tapi membuatnya
membuatnya takut dengan cara yang
yang sedikit berbeda.
aku mendekat?”
mendekat?” tanya Jill.
“Aku tidak man berjanji,”
berjanji,” kata si singa.
15 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
penyesalan, atau seolah sedang marah. Dia mengatakannya
mengatakannya begitu
saja.
“Oh, ya ampun!”
ampun!” kata Jill, main selangkah lebih dekat lagi. “Kurasa
aku harus pergi mencari sungai lain kalau begitu.”
begitu.”
sungai itu, berlutut, dan mulai meraup air dengan tangannya. Air itu
air paling dingin, paling menyegarkan
menyegarkan yang pernah dirasakannya. Kau
tidak perlu minum banyak, karena air itu langsung memuaskan
dahagamu. Sebelum merasakan air itu, Jill berniat berlari dari si singa
begitu selesai minum. Sekarang, dia menyadari itu akan menjadi
tindakan yang paling berbahaya. Dia bangkit berdiri dan ber diri
dengan bibir masih basah setelah minum.
“Mari sini,”
sini,” kata si singa. Dan Jill harus melakukannya. Dia nyaris
berada di antara kedua cakar depan si singa sekarang, menatap tepat
ke arah wajahnya. Tapi dia tidak bisa berlama-lama menatapnya, Jill
menunduk.
“Anak manusia,”
manusia,” kata si singa. “Di mana anak yang laki-laki?”
laki-laki?”
16 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Kenapa kau begitu dekat di pinggir jurang, Anak manusia?”
manusia?”
“Tugas yang menjadi sebab aku memanggil dirimu dan anak laki-
laki itu ke sini dari duniamu sendiri.”
sendiri.”
Ini membuat Jill sangat bingung. “Dia salah mengira aku orang
lain,” pikir Jill. Dia tidak berani mengatakan hal ini pada si singa,
lain,”
meskipun dia merasa semuanya akan menjadi benang kusut yang
mengerikan kalau tidak mengatakannya.
17 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
un-tahun yang lalu, dan tidak ada orang di Narnia yang tahu di mana
pangeran itu atau apakah dia masih hidu p. Tapi dia masih hidup. Aku
memberimu perintah ini, te mukanlah pangeran yang hilang itu, entah
kau menem ukannya dan membawanya kembali ke rumah ayahny a,
mati dalam tugas ini, atau kembali ke duniamu sendi ri.
ri.””
“Bagaimana caranya?”
caranya?” kata Jill.
18 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
memberanikan diri untuk bertanya: “Maaf, bagaimana aku akan
mencapai Narnia?”
Narnia?”
19 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
yang sudah kaupelajari di sini, sama sekali tidak akan mirip dengan
apa yang kaubayangkan ketika kau menemukannya di sana. Karena
itu sangatlah penting untuk mengenali mereka dengan hatimu dan
jangan memerhatikan penampilan mereka.
mereka. Ingatlah tanda-tanda itu
dan percayalah pada mereka. Yang lain tidak penting. Dan sekarang,
Putri Hawa, selamat jalan.”
jalan.”
Jill merasa takut sesaat. Di satu sisi, tanah di bawahnya begitu jauh
sehingga seolah tidak ada hubungan dengan dirinya. Di sisi lain,
mengambang di atas napas singa sangat nyaman. Jill menemukan dia
bisa berbaring atau telungkup dan berbalik-balik ke arah mana pun
yang diinginkannya, seperti yang bisa kaulakukan di air (kalau kau
sudah belajar mengambang dengan benar). Dan karena Jill bergerak
mengikuti kecepatan napas, tidak ada angin, dan udara sepertinya
sangat hangat. Rasanya sama sekali tidak mirip berada dalam
pesawat, karena tidak ada suara dan getaran. Kalau Jill pernah naik
balon udara, dia mungkin merasa keadaan itu lebih mirip naik balon
udara, tapi lebih baik.
20 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
tidak bisa memastikan apakah dia mengambang di atas tanah atau
laut, dia juga tidak bisa menentukan kecepatan gerakannya.
gerakannya.
dirinya masih bisa menyebutkan semua tanda itu dengan benar. “Jadi
tidak apa-apa,”
apa-apa,” katanya, kemudian berbaring di udara seolah di sofa,
dengan mengembuskan napas puas.
Matahari yang jauh tinggi di atas Jill ketika dia memulai perjalanan,
sekarang cahayanya mulai menyakiti mata. Scrubb cukup benar saat
berkata Jill (aku tidak tahu bagaimana perempuan pada umumnya)
jarang memikirkan arah mata angin. Kalau tahu arah, dia akan tahu,
ketika cahaya matahari menyilaukan matanya, bahwa arah
perjalanannya kurang lebih
lebih ke barat.
21 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
lama setelahnya, Jill mulai melihat ada kerutan-kerutan kecil pada
dataran biru itu, kerutan-kerutan kecil yang pasti merupakan ombak
besar kalau kau berada di bawah, di antaranya. Dan sekarang,
sepanjang horison ada garis gelap tebal yang menebal dan menggelap
begitu cepat sehingga kau bisa melihatnya
melihatnya berkembang. Itulah tanda
pertama yang Jill dapat tentang betapa cepatnya perjalanannya. Dan
dia tahu garis menebal itu pasti tanah.
Tiba-tiba dari sisi kiri (karena angin bertiup dari selatan) awan putih
besar mendekat dengan cepat ke arahnya, kali ini sejajar dengan
dirinya. Dan sebelum menyadari di mana dirinya, Jill masuk tepat ke
tengah kabut yang dingin dan basah. Kejadian itu membuatnya
kehilangan napas, tapi hanya sesaat. Jill keluar dari awan itu sambil
mengerjapkan mata karena silaunya sinar matahari dan merasakan
pakaiannya basah. (Dia mengenakan blazer, sweter, rok pendek,
stoking, dan sepatu yang cukup tebal. Di Inggris harinya kelabu dan
berlumpur.) Dia keluar dari awan di titik yang lebih rend ah daripada
ketika dia memasukinya, dan begitu keluar dia menyadari sesuatu
yang, kurasa, seharusnya dia h arapkan, tapi malah menjadi kejutan
dan membuatnya kaget. Suara-suara. Sampai saat itu perjalanannya
benar-benar hening.
22 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Tiba-tiba daratan terbuka tepat di depannya. Jill mende kati muara
sungai. Perjalanannya sangat lambat sekara ng, hanya beberapa meter
di atas air. Puncak ombak m encapai kakinya dan cipratan besar buih
membuatnya nyaris basah sampai ke pinggang. Sekarang dia se mak
in lambat. Bukannya melayang ke hulu sungai, dia berg erak ke
pinggir sungai di sisi kirinya. Ada begitu banyak hal yang harus
diperhatikan sehingga Jill tidak dapat mengingat semuanya sekaligus,
padang yang begitu halu s dan hijau, perahu dengan warna-warni
warna-warni
begitu cerah sehingga tampak seperti perhiasan berukuran besar,
menara-menara dan benteng-benteng, bendera-bendera berkibar di
udara, kerumunan orang, baju-baju indah, persenjataan, emas, pedang,
suara musik. Tapi semua ini bercampur-baur. Hal pertama yang jelas
bagi Jill adalah dia diturunkan dan berdiri di bawah pepohonan di
dekat pinggiran sungai, dan di sana, hanya beberapa meter darinya,
berdiri Scrubb.
***
23 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
BAB TIGA
YANG membuat Scrubb tampak begitu kotor (begitu juga Jill, kalau
saja dia bisa melihat dirinya sendiri) adalah kemegahan lingkungan
sekitar mereka. Sebaiknya aku langsung menceritakannya.
menceritakannya.
24 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
berpakaian semewah sang raja, tapi karena tubuhnya gemuk dan
karena dia duduk membungkuk di antara bantal-bantal, dia tampak
berbeda: dia tampak seperti buntalan kecil bulu, sutra, dan beludru
yang tak berbentuk. Dia sama tuanya dengan sang raja, tapi lebih
sehat dan gembira, dengan mata yang sangat tajam. Kepalanya yang
tidak bertopi, yang botak serta sangat besar, berkilau seperti bola
biliar besar tertimpa cahaya
cahaya matahari terbenam.
terbenam.
25 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Scrubb!
Scrubb!”” bisik Jill, meraih tangan temannya. “Scrubb, cepat!
Apakah kau melihat seseorang yang kaukenal?”
kaukenal?”
mendengarkan.”
mendengarkan.”
“Jangan bodoh,”
bodoh,” kata Jill. “Tidak ada waktu untuk dibuang-buang.
Apakah kau melihat teman lama di sini? Karena kau harus langsung
mendatangi dan bicara dengannya.”
dengannya.”
“Apa maksudmu?”
maksudmu?” kata Scrubb.
“Yah, tidak ada seorang pun yang pernah kulihat dalam hidupku
sebelumnya, dan selain itu, aku tidak tahu apakah ini Narnia.
Narnia.””
Raja sedang bicara pada si dwarf, tapi Jill tidak bisa mendengar apa
yang dikatakannya. Dan, sejauh yang bisa didengarnya, si dwarf tidak
menjawab, meskipun dia sering mengangguk dan menggerakkan
kepala. Kemudian Raja mengeraskan suaranya dan bicara pada
seluruh rakyatnya: tapi suara begitu tua dan pecah sehingga Jill hanya
mengerti sedikit dari pidatonya terutama karena pidato itu tentang
orang-orang dan tempat-tempat yang tidak pernah dia dengar
26 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
sebelumnya. Ketika pidato itu usai, Raja membungkuk dan mencium
kedua belah pipi si dwarf, menegakkan diri, mengangkat tangan
kanannya seolah memberi berkat, dan berjalan, perlahan dan dengan
langkah gontai, menaiki papan jembatan lalu naik ke kapal. Anggota
dewan kerajaan sepertinya sangat terharu dengan kepergian sang raja.
Saputangan dikeluarkan, suara isak terdengar dari semua arah. Papan
jembatan itu diangkat, terompet ditiup dari dek belakang, dan kapal
itu bergerak menjauh dari dermaga. (Kapal itu ditarik perahu dayung,
tapi Jill tidak melihatnya.)
“Benar, benar,”
benar,” kata Burung Hantu sedih, menggelengka n
kepalanya yang besar. “Tapi siapa kalian? Ada aura k eajaiban
memancar dari kalian. Aku melihat kalian dat ang: kalian terbang.
Semua orang lain terlalu sibuk meli hat Raja sehingga tidak ada yang
tahu. Kecuali aku. Aku kebetulan melihat kalian terbang.
terbang.””
27 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Kuu-kuu, kuu-kuu!”
kuu-kuu!” kata si burung hantu, mengibaskan bulu-
bulunya. “Ini terlalu berat bagiku, malam masih begini awal. Aku
belum menjadi diriku
diriku sendiri sampai matahari benar-benar
benar-benar terbenam.
terbenam.”
“Caspian Kesepuluh,”
Kesepuluh,” kata si burung hantu. Dan Jill bertanya-tanya
mengapa Scrubb tiba-tiba berhenti dan wajahnya menjadi sangat
pucat. Jill merasa belum pernah melihat Eustace begitu pucat
sebelumnya. Tapi sebelum Jill punya waktu untuk melontarkan
pertanyaan apa pun, mereka telah mencapai si dwarf, yang barn
mengambil tall kendali keledainya dan bersiap-siap untuk kembali ke
kastil. Kerumunan rakyat telah pecah dan akan bergerak ke arah yang
sama, satu-satu, dua-dua, dan sekumpulan demi sekumpulan, seperti
orang yang pulang dari menonton pertandingan olahraga atau pacuan.
“Heh? Apa?”
Apa?” kata si dwarf.
28 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Kau pusing! Apa maksudmu?”
maksudmu?” kata si dwarf. “Aku melihat dua
anak manusia yang kotornya tidak biasa. Apa yang mereka
inginkan?””
inginkan?
“Namaku Jill,”
Jill,” kata Jill sambil melangkah maju. Dia sangat ingin
“Apa?
Apa?”” tanya si dwarf. “Anak-anak perempuan suka mengutil? Aku
sama sekali tidak percaya. Anak-anak perempuan apa? Mengutil
apa?””
apa?
“Siapa?
Siapa?””
“TIDAK ADA.”
ADA.”
“Baik, baik. Kau tidak perlu berteriak. Aku belum setuli itu. Apa
maksudmu datang kesini memberitahuku tidak ada yang mengutil?
Kenapa harus ada yang mengutil?”
mengutil?”
“Haus?
Haus?”” kata si dwarf kesal. “Aku berani bertaruh dia haus. Apakah
itu alasan membawanya ke sini? Hei!”
Hei!”
29 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Bukan haus,”
haus,” kata si burung
bu rung hantu. “EUSTACE.
EUSTACE.””
“Biasa haus, ya? Aku yakin aku tidak tahu kau bicara apa.
Kuberitahu ya, Master Glimfeather, ketika aku masih dwarf muda
dulu ada binatang dan burung yang bisa bicara di negeri ini yang
Faun kecil yang berdiri diam di sisi si dwarf selama itu sekarang
memberikan terompet telinga perak. Benda itu dibuat seperti alat
musik yang disebut serpent, pipanya melengkung tepat di sekitar leher
si dwarf. Sementara si dwarf memasang alat itu, si burung hantu,
Glimfeather, tiba-tiba berbisik pada anak-anak: “Otakku sudah lebih
jernih sekarang. Jangan katakan apa pun tentang pangeran yang
hilang. Akan kujelaskan nanti. Tidak boleh. Tidak boleh. Kuu-kuu!
Oh, apa yang harus dilakukan?”
dilakukan?”
“Nah,
Nah,”” kata si dwarf, “kalau kau punya sesuatu yang masuk akal
untuk dikatakan, Master Glimfeather, cobalah katakan. Tariklah napas
panjang dan jangan berusaha bicara
bicara terlalu
terlalu cepat.”
cepat. ”
30 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Yah, anak-anakku,”
anak-anakku,” katanya, menjabat tangan yang satu lalu yang
lain dan sedikit menundukkan kepala. “Kalian sangat diterima di sini.
Kalau raja yang baik, majikanku yang malang, tidak baru saja
berlayar ke Seven Isles, dia pasti senang kalian datang. Ini pasti
membawa kembali masa mudanya sesaat-sesaat. Dan sekarang, waktu
yang tepat untuk makan malam. Kalian harus memberitahuku apa
urusan kalian di depan dewan lengkap besok pagi. Master
Glimfeather, uruslah supaya kamar tidur terbaik, pakaian yang
terbaik, dan sebagainya disediakan bagi tamu-tamu ini. Dan
Glimfeather kemarilah..”
31 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
serta lampu tergantung dengan rantai perak dari atap yang miring.
Jendela membuka ke arah barat negeri Narnia yang aneh ini, dan Jill
melihat warna merah sisa matahari terbenam :; masih berkilau di
gunung-gunung yang jauh. Pemandangan itu membuatnya ingin
mengalami petualangan yang lebih seru dan yakin ini barulah
awalnya.
“Masuk,
Masuk,”” kata Jill. Dan Scrubb masuk, juga sudah mandi dan
mengenakan pakaian Narnia yang indah. Tapi ekspresi wajahnya
tidak menunjukkan dia menikmatinya.
“Kenapa?
Kenapa?””
32 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Oh, kau tidak mengerti. Sekarang setelah dipikir lagi, kau tidak
akan bisa mengerti. Aku belum menceritakan padamu bahwa dunia
ini punya waktu yang berbeda dengan dunia kita.”
kita. ”
“Apa maksudmu?”
maksudmu?”
“Oh, diamlah,”
diamlah,” kata Jill tidak sabar. “In, jauh lebih parah daripada
yang kaupikir. Kita sudah melewatkan tanda pertama.”
pertama. ” Tentu saja
33 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Scrubb tidak mengerti ini. Kemudian Jill menceritakan padanya
tentang percakapannya dengan Asian dan keempat tanda serta tugas
mereka untuk menemukan pangeran yang hilang.
teman lama, tepat seperti kata Asian, dan kau seharusnya langsung
menghampiri serta meng ajaknya bicara. Dan kau tidak
melakukannya, dan sem uanya sudah salah sejak awal.
awal.””
“Ya, dan kalau kau tidak bertindak bodoh di pinggir jurang itu dan
hampir membunuhku baiklah, aku bilang membunuh, dan aku akan
mengatakannya lagi sesering yang kuinginkan, jadi jangan marah-
marah kita pasti berangkat bersama dan sama-sama tahu apa yang
harus dilakukan.”
dilakukan.”
34 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
seluruh waktu kunjungannya di laut dan tidak tahu apa-apa tentang
kemegahan dan keramahan rakyat Narnia di tanah mereka sendiri.
Umbul-umbul terjuntai dari langit-langit, dan setup masakan dibawa
masuk dengan iringan tiupan terompet dan bunyi tambur. Ada sup
yang akan membuat air liurmu menetes hanya dengan
memikirkannya, dan ikan bernama pavender yang enak, daging,
butting, dan kue-kue, serta es, jell, buah, dan kacang-kacangan, serta
semua jenis anggur dan minuman sari buah. Bahkan Eustace menjadi
gembira dan mengakui itu “sesuatu yang pantas disukai”
disukai”. Dan ketika
semua acara makan dan minum selesai, penyair buta maju dan
menceritakan kisah lama Pangeran Cor, Aravis, serta si kuda Bree,
yang berjudul Kuda dan Anak Manusia, dan berkisah tentang
petualangan yang terjadi di Narnia, Calormen, dan daerah di
antaranya, di Zaman Keemasan ketika Peter menjadi Raja Agung di
Cair Paravel. (Aku tidak punya waktu untuk menuturkannya
sekarang, meskipun kisah itu sangat patut diceritakan.)
***
35 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
BAB EMPAT
melihat ke luar.
itu mendarat Saat itujendela
dl bingkai juga, dengan suara
dan berdiri di kepakan keras,
sana memen uhimakhluk
seluruh
jendela, sehingga Jill harus melangkah mun dur memberi ruang bagi
makhluk itu. Dia si burung hantu.
36 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
dan wajah sang singa, yang hampir dilupakannya sepanjang pesta
makan dan acara bercerita di aula.
“Bagus!
Bagus!”” kata si burung hantu. “Kalau begitu tidak ada waktu yang
bisa dibuang.
Kau harus langsung pergi dari sini. Aku akan pergi dan
membangunkan manusia satunya. Kemudian aku akan kembali
menjemputmu. Kau lebih baik mengganti semua pakaian istana itu
dan mengenakan sesuatu yang enak untuk perjalanan. Aku akan
kembali sebentar lagi. Kuu-kuu!”
Kuu-kuu!” Dan tanpa menunggu jawaban, dia
sudah menghilang.
Kalau Jill sudah lebih terbiasa pada petualangan, dia mungkin akan
meragukan kata-kata si burung hantu, tapi ini tak pernah terlintas
dalam pikirannya, dan bayangan menyenangkan tentang pelarian
tengah malam membuatnya melupakan rasa kantuknya. Dia kembali
mengenakan sweter dan celana pendek-ada pisau kecil dalam ikat
pinggang celananya, yang mungkin akan berguna-dan menambahkan
beberapa benda yang ditinggalkan dalam kamar itu untuknya oleh
gadis berambut dedalu. Jill memilih mantel pendek berkerudung yang
mencapai lututnya (Mantel yang tepat sekali kalau turun hujan,
pikirnya), beberapa saputangan dan sebuah sisir. Kemudian dia duduk
dan menunggu.
“Kuu-kuu!
Kuu-kuu!”” kata si burung hantu. “Kita tidak akan keluar lewat
istana. Tidak bisa. Kau harus naik ke punggungku. Kita akan
terbang.””
terbang.
37 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Oh!
Oh!”” kata Jill, dia berdiri sambil ternganga, tidak begitu menyukai
ide itu. “Tidakkah aku terlalu berat bagimu?”
bagimu?”
38 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Oh, jangan begitu, tolonglah!”
tolonglah!” kata Jill. “Jangan mengentak seperti
itu. Kau hampir melemparkanku.
melemparkanku.””
“Maaf,
Maaf,”” kata si burung hantu. “Aku barn makan kelelawar. Tidak
ada yang lebih meng goda seperti kelelawar kecil yang gemuk.
Si burung hantu terbang lebih rendah seka rang dan benda besar
gelap tadi semakin besar di hadapan mereka. Jill hanya sempat
melihat benda itu menara-bagian menara yang sudah runtuh, yang
dirambati sulur-suluran, pikirnya ketika mendapati dirinya
membungkuk menghindari bingkai lengkung sebuah jendela, saat si
burung hantu
h antu masuk bersamanya melalui jendela tterbuka
erbuka yang penuh
sulur tanaman rambat serta sarang labah-labah, meninggalkan malam
abu-abu yang berhawa segar, memasuki ruang gelap dalam puncak
menara itu.
ketika
Pole?”” terdengar suara yang benar-benar berbeda: “Apakah itu kau,
Pole?
“Nah,
Nah,”” kata Glimfeather, “kurasa kita semua sudah berada di sini.
Mari kita buka rapat burung hantu.”
hantu. ”
“Sebentar,
Sebentar,”” kata suara Scrubb. “Ada sesuatu yang ingin kukatakan
terlebih dulu.”
dulu.”
39 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Silakan, silakan, silakan,”
silakan,” kata para burung hantu, dan Jill berkata,
“Katakan saja.”
saja.”
“Kuu-kuu, kuu-kuu, kami semua juga burung hantu yang setia pada
Raja,”” kata para burung hantu.
Raja,
“Hanya ini,”
ini,” kata Glimfeather, “kalau sang Lord Regent, si dwarf
Trumpkin, mendengar kalian akan mencari pangeran yang hilang, dia
tidak akan membiarkan kalian pergi. Dia akan mengurung kalian
tidak lama lagi.”
lagi.”
“Ya ampun!”
ampun!” kata Scrubb. “Kau tidak bermaksud Trumpkin
pengkhianat, bukan? Aku sering mendengar tentang dirinya dulu, di
laut. Caspian Raja, maksudku benar benar memercayainya.”
memercayainya.”
“Oh, tidak,”
tidak,” kata satu suara. “Trumpkin bukan pengkhianat. Tapi
lebih dari tiga puluh jagoan (kesatria, centaurus, raksasa yang baik,
dan macam-macam lagi) pernah sekali-dua kali pergi mencari
pangeran yang hilang, dan tidak pernah ada yang kembali. Dan
akhirnya Raja berkata dia tidak ingin semua jagoan paling berani di
Narnia hilang
h ilang karena mencari putranya. Dan sekarang tidak ada yang
boleh pergi.”
pergi.”
40 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Tapi Raja pasti membiarkan kami pergi,”
pergi, ” kata Scrubb, “ketika
mengetahui siapa diriku dan siapa yang mengirimku.”
mengirimku.”
“Ya,
Ya,”” kata Glimfeather, “kurasa, mungkin sekali, dia
melakukannya. Tapi Raja sedang pergi. Dan Trumpkin akan
memegang erat peraturan. Dia sekeras besi, tapi dia setuli tiang dan
sangat pemarah. Kau tidak akan bisa membuatnya menyadari bahwa
mungkin inilah waktu untuk membuat perkecualian pada peraturan.
p eraturan.””
Dia tidak pernah membicarakannya, tapi kami semua tahu dia tidak
41 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
pernah melupakan perjalanan ke ujung dunia. Aku yakin jauh di dasar
dasa r
hatinya dia ingin pergi ke sana lagi.”
lagi.”
Jill terdiam mendengar ini dan berharap Scrubb cukup baik hati
untuk tidak menceritakan pada para burung hantu kenapa hal itu tidak
terjadi. Ternyata Scrubb cukup baik, atau tepatnya hampir. Dia hanya
bergumam pelan, “Yah, itu bukan salahku,”
salahku,” sebelum berkata keras-
keras:
“Baiklah. Kita harus berusaha tanpa bantuan Raja. Tapi ada satu hal
lagi yang ingin kuketahui. Kalau ini rapat burung hantu, seperti yang
kalian katakan, semuanya adil, terbuka, dan tidak memiliki maksud
jahat, kenapa harus begini rahasia-mengadakannya
rahasia-mengadakannya di tengah
reruntuhan dan di tengah malam, dan sebagainya?”
sebagainya?”
“Kuu-kuu! Kuu-kuu!”
Kuu-kuu!” kata beberapa burung hantu. “Di mana kami
harus mengadakan rapat? Kenapa harus ada yang mengadakan rapat
tidak di malam hari?”
hari?”
“Mengertilah,
Mengertilah,”” jelas Glimfeather, “kebanyakan makhluk di Narnia
memiliki kebiasaan yang sangat tidak alami. Mereka melakukan
berbagai kegiatan di siang hari, di bawah cahaya matahari yang
membakar (uh!) ketika semuanya seharusnya tidur. Dan, sebagai
hasilnya, di malam hari mereka begitu buta dan bodoh sehingga kau
tidak bisa membuat mereka bicara. Jadi kami para burung hantu
42 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
akal, tanpa makhluk lain, ketika kami ingin membicarakan berbagai
hal.””
hal.
“Aku mengerti,”
mengerti,” kata Scrubb. “Yah sekarang, ayo teruskan.
Ceritakan pada kami semua tentang pangeran yang hilang.”
hilang. ”
Ketika hari itu semakin hangat mereka mencapai padang yang indah
tempat mata air membual segar keluar dari tanah, dan di sana mereka
turun dari kuda lalu makan, minum, dan berpesta. Setelah beberapa
lama, Ratu merasa mengantuk, dan mereka membentangkan mantel-
mantel sebagai alas tidurnya di tepi mata air yang berumput, dan
Pangeran Rilian serta sisa rombongannya menjauh dari sang ratu
supaya obrolan dan tawa mereka tidak membangunkannya.
Kemudian, tiba-tiba, kobra besar keluar dari hutan lebat dan mematuk
tangan sang ratu. Semuanya mendengar Ratu menjerit dan buru-buru
mendatanginya, dan Rilian-lah yang pertama mencapai sisinya. Dia
melihat ular itu melata menjauh dari ibunya dan mengejarnya dengan
pedang terhunus.
Ular itu besar, berkilau, dan sehijau racun, jadi Rilian bisa
melihatnya dengan jelas. Tapi ular itu melata cepat ke dalam semak-
semak rapat dan Rilian tidak bisa mengikutinya lagi. Jadi dia kembali
ke sisi ibunya, dan melihat semua pelayannya sibuk di sekeliling
44 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Pangeran yang baik,”
baik,” kata Drinian, “dengan izinmu, biarkan aku
berkuda bersamamu besok, sehingga aku juga bisa melihat makhluk
indah ini.”
ini.”
Itulah kisah Rilian. Dan ketika kisah itu usai, Jill berkata, “Aku
berani bertaruh kobra
kobra dan wanita itu makhluk
makhluk yang sama.”
sama.”
“Ya,
Ya,”” kata Scrubb. “Kami tahu kami harus pergi ke utara. Dan kami
tahu kami harus mencapai reruntuhan suatu kota para raksasa.”
raksasa. ”
46 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
burung hantu mulai bicara pada saat yang sama. Mereka semua
menjelaskan bahwa mereka sangat menyesal mereka sendiri tidak bisa
pergi bersama anak-anak dalam perjalanan mencari pangeran yang
hilang. “Kalian ingin melakukan perjalanan di siang hari, dan kami
ingin melakukan perjalanan di malam hari,”
hari,” kata mereka. “Tidak bisa,
tidak bisa.”
bisa.” Satu atau dua burung hantu menambahkan bahwa bahkan
di sini dalam reruntuhan menara, keadaan tidak segelap saat mereka
mulai tadi, dan rapat itu sudah berjalan terlalu lama. Bahkan, sekadar
pemberitahuan tentang perjalanan ke reruntuhan kota para raksasa
sepertinya telah menurunkan semangat burung-burung itu.
47 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
BAB LIMA
Puddleglum
JILL tidur. Sejak rapat burung hantu dimulai dia sudah terus-
menerus menguap dan sekarang dia tertidur. Dia sama sekali tidak
senang dibangunkan lagi, dan mendapati dirinya berbaring di papan
telanjang dalam menara berdebu, yang benar-benar gelap, dan hampir
penuh burung hantu. Dia bahkan semakin tidak senang ketika
mendengar mereka harus pergi ke tempat lain-dan ternyata, tempat itu
bukan kasur-dengan menunggang
menunggang burung hantu.
hantu.
kembali dalammemandangi
tempat tidur, kamar tidur perapian
yang menyenangkan
di dinding. Jillitu, memasukkan
berbaring di
tangannya ke bawah mantel dan mengeratkan mantel itu ke sekeliling
tubuhnya. Rasanya menakutkan mendengar dua suara dalam
kegelapan tidak jauh darinya. Scrubb dan burung hantunya
mengobrol. Dia tidak terdengar lelah, pikir Jill. Dia tidak sadar bahwa
Scrubb pernah mengikuti petualangan besar di dunia itu sebelumnya
dan udara Narnia mengembalikan kekuatan yang telah dimilikinya
ketika berlayar ke Lautan Timur bersama Raja Caspian.
48 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Jill harus mencubiti dirinya sendiri supaya tidak tidur, karena tahu
kalau dia tertidur di punggung Glimfeather, dia mungkin akan jatuh.
Ketika akhirnya kedua burung hantu mengakhiri perjalanan mereka,
Jill turun dari punggung Glimfeather dengan kaku dan mendapati
dirinya berdiri di tanah datar. Angin dingin bertiup dan mereka
sepertinya berada di tempat tanpa pepohonan. “Kuu-kuu, kuu-kuu!”
kuu-kuu!”
panggil Glimfeather.
Glimfeather. “Bangun, Puddleglum. Bangun. Ini tugas dari
sang singa.”
singa.”
Tidak ada jawaban dalam waktu lama. Kemudian, dari suatu tempat
yang jauh, muncul cahaya samar yang mulai mendekat. Bersama
cahaya itu datang suara.
Ketika mencapai mereka, cahaya itu ternyata lentera besar. Jill tidak
bisa melihat orang yang memegang lentera itu dengan jelas. Orang itu
sepertinya hanya terdiri atas tangan dan kaki. Para burung hantu
bicara padanya, menjelaskan segalanya,
segalanya, tapi Jill terlalu lelah untuk
mendengarkan. Dia berusaha bertahan bangun ketika menyadari
kedua burung hantu mengucapkan selamat berpisah padanya. Tapi
setelahnya dia tidak bisa mengingat banyak kecuali bahwa, cepat atau
lambat, dia dan Scrubb membungkuk untuk memasuki pintu yang
rendah kemudian (oh, untunglah) berbaring pada sesuatu yang lembut
dan hangat, dan ada suara yang berkata:
49 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Ketika anak-anak terbangun pagi berikutnya, mereka mendapati diri
mereka berbaring, dalam keadaan kering dan hangat, pada kasur
jerami di tempat gelap. Bukaan segitiga membuat cahaya matahari
masuk.
“Apa?
Apa?””
50 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Daerah timur tanah rawa datar itu mencapai bukit-bukit pasir rendah
di horizon, dan kau bisa tahu dari aroma garam dalam angin yang
bertiup dari arah
a rah sana bah
bahwa
wa laut b
berada
erada di sana. Di utara mereka ada
bukit-bukit rendah berwarna pucat, di beberapa tempat terlindung
bebatuan. Sisa daerah itu seluruhnya tanah rawa datar. Tempat itu
pasti sangat menyebalkan
menyebalkan di malam berhujan. Tapi saat dilihat di
bawah cahaya matahari pagi, dengan angin segar bertiup, dan udara
penuh jeritan burung,
burung, keheningan itu terasa
terasa menyenangkan, segar, dan
bersih. Anak-anak merasa semangat
semangat mereka
mereka bangkit.
“Marsh-wiggle,
Marsh-wiggle,”” kata Scrubb, seolah dia agak bangga karena
mengetahui kata itu. “Kurasa wah, itu pasti dia.”
dia.” Kemudian mereka
berdua melihatnya,
melihatnya, duduk membelakangi mereka, memancing, kira-
kira lima puluh meter dari situ.
indah, aku tidak bermaksud tidak mungkin cuaca berubah jadi hujan
51 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
atau mungkin salju turun, kabut, atau kilat. Kalian tidak bisa tidur,
aku berani menebak.”
menebak.”
“Ah,
Ah,”” kata si marsh-wiggle, menggelengkan kepalanya. “Aku
mengerti kalian berusaha sebaik mungkin menikmati hal yang jelek.
Bagus. Kalian dibesarkan dengan baik, benar. Kalian telah belajar
menerima segalanya.”
segalanya.”
menangkap satu pun. Dan kalian toh tidak akan terlalu menyukainya
kalau aku bisa menangkapnya.
menangkapnya.””
“Kenapa tidak?”
tidak?” tanya Scrubb.
52 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
hujan turun dan mematikannya. Ini kotak korek apiku. Kalian tidak
tahu bagaimana menggunakannya,
menggunakannya, kurasa.
kurasa.””
“Nah,
Nah,”” kata Puddlegl
Puddleglum.
um. “Belut itu butuh waktu lama sekali sampai
matang, dan mungkin kalian berdua sudah pingsan kelaparan sebelum
mereka matang. Aku kenal seorang gadis kecil-tapi lebih baik aku
tidak menceritakan kisah itu. Mungkin kalian bakal jadi kehilangan
semangat, dan itu tidak kuinginkan. Jadi, lup akan rasa lapar kalian,
dan kita lebih baik bicara tentan g rencana kita.”
kita.”
53 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
kalian bisa menyebutnya bantuan,”
bantuan,” katanya. “Aku tidak tahu apakah
ada yang bisa benar-benar membantu. Karena kami tidak terlalu suka
pergi terlalu jauh
jau h ke utara, tidak pada waktu seperti ini, ketika musim
dingin akan segera tiba dan sebagainya. Dan sepertinya musim dingin
ini akan lebih awal, menurut tanda-tandanya. Tapi kalian tidak boleh
membiarkan itu membuat kalian putus asa. Sangat mungkin, dengan
adanya musuh, gunung-gunung, sungai-sungai yang harus
diseberangi, kehilangan arah, dan nyaris tidak punya bekal untuk
dimakan, kita tidak akan terlalu memerhatikan cuaca. Dan kalau kita
tidak pergi cukup jauh untuk mendapat hasil, kita mungkin sudah
pergi cukup jauh sehingga
sehingga tidak bisa kembali deng
dengan
an cepat.
“Yah,
Yah,”” kata si marsh-wiggle sangat perlahan, “semua yang mencari
Pangeran Rilian mulai dari mata air yang sama tempat Lord Drinian
melihat wanita itu. Mereka menuju utara, kebanyakan. Dan tidak ada
yang pernah kembali, jadi kami tidak bisa benar-benar tahu
bagaimana perjalanan
perjalanan mereka selanjutnya.
selanjutnya.””
54 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Harus mulai dengan menemukannya, bukan?”
bukan? ” jawab Puddleglum.
“Tidak boleh mulai dengan mencarinya, kukira?”
kukira?”
“Ya, kalau!”
kalau!” kata Puddleg
Puddleglum
lum sangat datar.
mereka.””
mereka.
55 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Ya, tapi mereka itu apa?”
apa? ” desak Jill. “Ada begitu banyak makhluk
aneh di negeri Jill. Maksudku, mereka itu binatang, burung, dwarf,
atau apa?”
apa?”
“Itu benar,”
benar,” kata Puddleglum. “Raksasa itu menjaga perdamaian
dengan kita. Selama kita tetap di sisi Shribble bagian kita, mereka
tidak akan mencelakai kita. Di sisi mereka, di Moor-selalu ada
kesempatan. Kalau kita tidak mendekati salah satu di antara mereka,
dan kalau tidak ada satu pun dari mereka yang lupa diri, dan kalau
56 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
sangat hati-hati dengan emosi kita, mengingat semua situasi berat
yang harus kita lalui bersama. Tidak ada gunanya bertengkar, tahu
bukan. Apa pun, jangan memulainya
memulainya terlalu cepat. Aku tahu
ekspedisi-ekspedisi seperti ini biasa berakhir seperti itu: saling
menusuk, aku tidak akan heran, sebelum semua berakhir. Tapi
semakin lama kita bisa menahan emosi..”
57 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Ketika masakan itu siap, rasanya enak dan anak-anak menambah
dua kali. Pertama-tama si marsh-wiggle tidak percaya mereka benar-
benar menyukainya,
menyukainya, dan ketika mereka telah makan begitu banyak,
dia harus memercayai mereka, dia kembali berkata masakan itu
mungkin akan membuat anak-anak sangat sakit perut. “Makanan yang
tepat bagi wiggle mungkin jadi racun bagi manusia, aku tidak heran, ”
katanya. Setelah makan mereka minum teh, dengan kaleng (seperti
yang kaulihat dilakukan orang-orang yang bekerja di jalan), dan
Puddleglum minum banyak dari botol hitam yang berbentuk persegi.
Dia menawari anak-anak sedikit, tapi mereka merasa minuman itu
aneh sekali.
Mereka bertiga tidur lebih awal dalam wigwam. Kali ini anak-anak
tidak bisa tidur nyenyak. Itu karena Puddleglum, setelah berkata,
58 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Kalian sebaiknya berusaha tidur, kalian berdua, bukannya kurasa
kita bertiga sama-sama akan bisa menutup mata malam ini,” ini, ” lalu
langsung nyenyak dengan dengkuran yang begitu keras dan tiada
henti, sehingga Jill, ketika akhirnya tertidur, bermimpi sepanjang
malam tentang pengebor jalanan, air terjun, dan berada dalam kereta
ekspres yang melintasi terowongan.
***
59 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
BAB ENAM
Tanah tempat itu empuk dan enak untuk berjalan, dan hari itu
diterangi matahari musim dingin yang pucat. Saat mereka semakin
jauh dalam ppadang,
adang, kesepian semakin terasa: mereka bisa mendengar
suara burung peewit dan kadang-kadang melihat elang. Ketika mereka
berhenti di tengah pagi untuk istirahat dan minum di kubangan kecil
60 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
di tepi suatu sungai, Jill mulai merasa dia bisa menikmati
petualangan, dan mengatakannya.
mengatakannya.
Kurasa, pikir Jill, semua kisah tentang raksasa mungkin datang dari
bebatuan yang aneh itu. Kalau kau datang ke sini ketika hari sudah
setengah gelap, kau bisa dengan mudah menganggap tumpukan batu
itu raksasa. Lihat saja yang satu itu, sekarang! Kau hampir bisa
membayangkan bongkahan di atas itu kepala. Tumpukan batu itu
terlalu besar untuk jadi badannya, tapi sudah cukup untuk jadi raksasa
yang jelek. Dan semak-semak itu kurasa itu semak dan sarang burung,
sungguh-cukup pantas jadi rambut serta janggutnya. Dan benda yang
mencuat di kedua sisi itu cukup mirip telinga. Mereka benar-benar
besar, tapi aku berani bilang raksasa-raksasa pasti punya telinga yang
besar, seperti gajah. Dan-o-o-o-h!
Dan-o-o-o-h!
61 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Jalan terus,”
terus,” bisik Puddleglum, yang juga sudah melihat mereka.
“Jangan memandang mereka. Dan apa pun yang kalian lakukan,
jangan lari. Mereka bisa mengejar
mengejar kita dalam sekejap.
sekejap. ”
62 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
membantah, dan melompat-lompat dalam kemarahan, dan tiap
lompatan membuat bumi bergetar seperti ada born yang meledak.
Mereka saling memukul kepala dengan palu batu besar yang aneh,
tapi tengkorak mereka begitu keras sehingga palu itu membal lagi,
kemudian monster yang memukul akan menjatuhkan palunya dan
melolong kesakitan karena efek pukulan itu menyakiti jari-jarinya.
Tapi dia begitu bodoh sehingga akan melakukan hal yang tepat sama
semenit kemudian. In, memiliki akibat jangka panjang yang baik,
karena di akhir jam itu semua raksasa kesakitan sehingga mereka
duduk dan mulai menangis. Ketika mereka duduk, kepala mereka
berada di bawah tepian jurang, sehingga mereka tidak terlihat lagi.
Tapi Jill bisa mendengar mereka melolong, terisak, dan menangis
seperti bayi besar bahkan setelah tempat itu berjarak satu mil di
belakang mereka.
Malam itu mereka berkemah di padang terbuka, dan Puddleglum
menunjukkan pada anak-anak bagaimana menggunakan selimut
mereka semaksimal mungkin dengan tidur saling memunggungi.
(Punggung akan saling menghangatkan dan kau bisa menggunakan
kedua selimut di atas tubuh kalian.) Tapi mereka tetap merasa
kedinginan, dan tanah terasa keras dan lembap. Si marsh-wiggle
memberitahu mereka, mereka bisa merasa lebih nyaman kalau saja
mereka memikirkan betapa cuaca akan lebih dingin nanti saat mereka
lebih jauh ke utara, tapi ini sama sekali tidak menghibur.
“Tapi pasti lebih banyak di sisi utaranya, aku tidak akan heran, ”
tambahnya.
“Apa itu?”
itu?” kata Scrubb tiba-tiba, menunjuk ke arah hulu di sisi kiri
mereka. Kemudian mereka semua menengok dan melihat hal terakhir
yang mereka harapkan jembatan. Dan jembatan yang hebat pula!
Jembatan itu besar, lengkungan tunggal yang membentang di atas
jurang dari puncak tebing ke puncak tebing, dan puncaknya yang
64 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
melengkung tinggi di atas puncak tebing sama seperti kubah St. Paul
di atas jalan.
Jadi mereka berbalik dan pergi ke jembatan itu. Dan ketika mereka
mencapainya, bangunan itu jelas tampak cukup tua. Satuan batu-
batunya sebesar batu-batu di Stonehenge dan pasti dipotong tukang
yang baik dulu, meskipun sekarang sudah retak dan pecah. Pegangan
tangannya ternyata dipenuhi ukiran yang indah, yang beberapa di
antaranya tersisa: wajah-wajah samar, dan bentuk-bentuk tubuh
raksasa, minotaurus, cumi-cumi, kaki seribu, dan dewa-dewa yang
menakutkan. Puddleglum masih belum memercayai jembatan itu, tapi
dia bersedia menyeberanginya bersama anak-anak.
65 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
lubang-lubang mengerikan yang menunjukkan pemandangan sungai
berbuih ribuan meter di bawah. Mereka melihat elang terbang di
bawah kaki mereka. Dan semakin tinggi mereka berjalan, cuaca
semakin dingin, dan angin bertiup sehingga mereka hampir tidak bisa
mempertahankan pijakan mereka. Sepertinya angin mengguncang
jembatan itu.
66 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Memang benar, Ma'am,”
Ma'am,” kata Puddleglum sangat kaku dan berhati-
hati.
“Re-run-tuhan kota?”
kota?” kata lady itu. “Kalian mencari tempat yang
aneh. Apa yang akan kalian
ka lian lakukan setelah menemukanny
menemukannya?
a?””
Si lady tertawa: suara tawa paling melodik dan kaya, yang bisa
kaubayangkan. “Yah, anak-anak,”
anak-anak,” katanya, “kalian punya penunjuk
jalan tua yang bijak dan serius. Aku sama sekali tidak tersinggung
karena dia tidak ingin memberitahu urusannya, tapi aku bebas
memberitahu urusanku. Aku sering mendengar reruntuhan kota
bangsa raksasa, tapi tidak pernah bertemu siapa pun yang bisa
menunjukkan jalan ke sana. Jalan ini menuju daerah dan istana
Harfang, tempat tinggal raksasa yang baik. Mereka lembut, beradab,
cerdas, dan sopan, kebalikan raksasa yang di Ettinsmoor bodoh,
ganas, liar, dan mirip binatang. Dan di Harfang kalian mungkin atau
tidak mungkin mendengar kabar tentang reruntuhan kota itu, tapi jelas
kalian akan menemukan tempat menginap yang baik dan tuan rumah
yang ramah. Kalian lebih baik menghabiskan musim dingin di sana,
atau, paling tidak, berhenti beberapa hari untuk istirahat dan
menyegarkan diri. Di sana kalian bisa mendapat mandi air panas,
tempat tidur yang empuk, dan perapian yang terang, dan makanan
yang dipanggang, dibakar, yang manis, dan yang keras akan tersedia
di meja empat kali sehari.
s ehari.””
67 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Wah!
Wah!”” teriak Scrubb. “Itu menarik sekali! Bayangkan, tidur di
tempat tidur lagi.”
lagi.”
“Tapi hati-hati,”
hati-hati,” kata lady itu. “Di hari apapun kalian mencapai
Harfang,
menutup jangan
pintu tiba di pintu
mereka mereka terlalu
beberapa terlambat.
jam setelah Karena
tengah mereka
hari, dan
kebiasaan istana itu, mereka tidak akan membuka pintu bagi siapa pun
setelah menguncinya, betapapun kerasnya pendatang itu mengetuk.”
mengetuk. ”
“Yah!
Yah!”” kata Puddleglum. “Aku mau memberi banyak untuk
mengetahui dari mana dia datang dan ke mana dia pergi. Mereka
bukan jenis yang kauharap akan kautemukan di daerah liar para
raksasa, bukan? Tidak punya maksud baik, aku berani bilang.”
bilang. ”
“Oh, diamlah!”
diamlah!” kata Scrubb. “Kupikir dia benar-benar hebat. Dan
coba pikirkan makanan panas dan kamar yang hangar. Kuharap
Harfang tidak jauh.”
jauh.”
“Aku juga,”
juga,” kata Jill. “Dan tidakkah gaunnya indah. Dan kuda itu
hebat!””
hebat!
68 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Biarpun begitu,”
begitu,” kata Puddlegl
Puddleglum,
um, “kuharap kita tahu lebih banyak
tentang dia.”
dia.”
“Mereka?
Mereka?”” kata si marsh-wiggle. “Siapa mereka? Aku hanya
melihat satu.”
satu.”
“Hentikan,
Hentikan,”” kata Scrubb. “Pikirkan bentuk baju besi itu! Apa yang
bisa berada di dalamnya
dalamnya kecuali seorang pria?”
pria?”
“Sungguh, Puddleglum,”
Puddleglum,” kata Jill sambil gemetar, “kau punya ide-
ide yang sangat mengerikan! Bagaimana kau bisa memikirkan semua
itu?””
itu?
69 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Oh, masa bodohlah dengan semua idenya!”
idenya!” kata Scrubb. “Dia
selalu mengharapkan yang terburuk, dan dia selalu salah. Marl
pikirkan para raksasa baik itu dan cara mencapai Harfang secepat
yang kita bisa. Coba aku tahu berapa jauh jaraknya.”
jaraknya.”
70 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Mereka tidak bisa memikirkan apa pun kecuali tempat tidur, mandi,
makanan hangat, dan betapa menyenangkan berada dalam ruangan.
Mereka tidak pernah membicarakan Asian, atau bahkan pangeran
yang hilang sekarang. Dan Jill melupakan kebiasaannya mengulang
tanda-tanda pada dirinya sendiri setiap malam dan pagi. Dia berkata
pada dirinya sendiri, awalnya, bahwa dia terlalu lelah, tapi dia segera
melupakan semua tanda itu. Dan meskipun kau mungkin berpikir
bayangan akan bersenang-senang di Harfang akan membuat mereka
lebih gembira, ternyata itu malah membuat mereka lebih mengasihani
dirt mereka, lebih pemarah, dan cepat bertengkar satu sama lain serta
dengan Puddleglum.
“Lihat! Lihat!”
Lihat!” teriak Jill, dan menunjuk ke seberang padang. Dan
di sana, di tengah senja Yang turun, dari atas puncak bukit yang rata
itu, semuanya melihat cahaya. Cahaya! Bukan sinar bulan, bukan api,
“Harfang!
Harfang!”” teriak Scrubb dan Jill dengan suara gembira. Dan
“Harfang,
Harfang,”” ulang Puddleglum dengan suara bosan yang muram. Tapi
dia menambahkan, “Halo! Angsa liar!”
liar!” dan langsung meraih busur
yang tergantung di pundaknya. Dia memanah jatuh dua angsa gemuk.
Sudah terlalu terlambat untuk berusaha mencapai Harfang hari itu.
Tapi mereka punya makanan hangat dan perapian, dan memulai
malam yang terasa lebih hangat daripada yang mereka rasakan lebih
71 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
dari seminggu terakhir. Setelah api padam, malam menjadi sangat
dingin, dan ketika mereka terbangun keesokan paginya, selimut
mereka kaku karena salju beku.
“Tidak apa!”
apa!” kata Jill, mengentakkan kakinya. “Mandi air hangat
malam ini!”
ini!”
***
72 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
BAB TUJUH
Supaya bisa mengerti apa yang terjadi selanjutnya, kau harus terus
ingat betapa sedikit yang bisa mereka lihat. Saat mereka mendekati
lembah rendah yang memisahkan mereka dari tempat jendela
bercahaya itu terlihat, mereka sama sekali tidak bisa melihatnya
melihatnya
dengan jelas. Keadaan saat itu hanya memungkinkan melihat
beberapa langkah di depan, dan bahkan untuk itu pun kau harus
mengusap matamu. Tidak perlu dikatakan, mereka tidak bicara.
73 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
mereka. Birai itu kira-kira satu setengah meter tingginya. St marsh-
wiggle, dengan kaki-kakinya yang panjang, tidak menemui kesulitan
melompat ke atasnya, kemudian dia membantu yang lain naik.
Pekerjaan itu menyebalkan dan basah bagi kedua anak, meskipun
tidak begitu bagi si marsh-wiggle, karena salju sekarang cukup tebal
di birai itu. Kemudian mereka memanjat dengan gerakan kaku Jill
jatuh sekali-mendaki tanah kasar kira-kira sejauh seratus meter, dan
mencapai birai kedua. Seluruhnya ada empat birai seperti ini, dengan
jarak yang berbeda-beda.
berbeda-beda.
74 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
te gak daripada tebing mana pun. Tapi dia sama sekali tid ak tertarik
dan tidak memikirkannya. Satu-satunya hal yang dia pikirkan adalah
tangannya yang dingin (juga h idung, dagu, dan telinganya), mandi air
panas, dan tem pat tidur yang
yang hangat di Harfang.
Jill berdiri dan menjelaskan dia baik-baik saja, tapi mereka harus
membantunya keluar.
“Benar, ya ampun,”
ampun,” kata Scrubb. “Dan mengarah ke utara! Aku
ingin tahu apakah ini sejenis jalan? Kalau ya, kita akan terlindung dari
angin jahat ini di bawah sana. Apakah banyak salju di dasar?
dasar?””
75 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
berbelok tajam
taj am ke kanan. Jill meneriakkan informasi
in formasi itu kepada yang
lain.
datar tempat kita berada ini, pantas untuk berhenti dan melihat-lihat.
Apakah kalian memerhatikan “
“Oh, ya ampun!”
ampun!” kata Scrubb, “inikah waktu yang tepat untuk
berhenti dan mengagumi
mengagumi pemandangan?
pemandangan? Ya ampun, marl jalan te
terus.
rus.””
“Oh, diam,”
diam,” kata Jill kesal. “Kita tidak bisa membuang-buang
waktu. Tidakkah kau ingat apa yang dikatakan lady itu tentang
mereka akan mengunci pintu begitu sore? Kita harus sampai di sana
tepat waktu, harus, harus. Kita akan mati kalau berada di luar pada
malam seperti ini.”
ini.”
Bangunan itu berdiri pada tebing terjal yang tinggi, dan meskipun
memiliki banyak menara, bangunan itu lebih mirip rumah besar
daripada kastil. Jelas, para raksasa baik tidak mengkhawatirkan
serangan apa pun. Ada jendela-jendela di sisi luar dinding, cukup
dekat ke tanah sesuatu yang tidak akan didapati pada benteng
sungguhan. Bahkan ada pintu-pintu kecil di sana-sini, sehingga cukup
mudah untuk keluar-masuk kastil tanpa melalui halaman dalam. Ini
meningkatkan semangat Jill dan Scrubb. Ini membuat seluruh tempat
itu tampak lebih bersahabat dan tidak terlalu menakutkan lagi.
“Pelan-pelan sekarang,”
sekarang,” katanya. “Jangan menunjukkan ketakutan
kalian, apa pun yang kalian lakukan. Kita sudah melakukan hal paling
bodoh di dunia dengan datang, tapi sekarang karena kita sudah ada di
sini, lebih baik menghadapinya.
menghadapinya.””
79 | R a t u buku.blogspot.com
“Menurutku,
Menurutku,”” bisik Scrubb pada Jill. “Dia mungkin sangat
menyebalkan, tapi dia punya banyak
b anyak keberanian-dan kejujuran.”
kejujuran.”
“O-ho!
O-ho!”” kata penjaga pintu. “Kalau begitu lain ceritanya. Masuk,
makhluk-makhluk kecil, masuk. Kalian lebih baik berteduh sementara
aku mengirim kabar pada Yang Mulia.”
Mulia. ” Dia memerhatikan anak-anak
dengan penuh rasa ingin tahu. “Wajah-wajah biru,”
biru,” katanya. “Aku
80 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
tidak tahu wajah bisa berwarna seperti itu. Aku sendiri tidak peduli.
Tapi aku berani bilang kalian pasti saling menganggap yang lain
manis. Kutu menyukai kutu yang lain, kata orang.”
orang. ”
“Nah, Nak,”
Nak,” kata si penjaga pintu pada raksasa lain yang duduk di
bagian belakang ruangan, menatap tamu-tamu sampai sepertinya
sepertinya
matanya akan melompat keluar dari kepalanya, “larilah bawa pesan
ini ke rumah utama.”
utama.” Dan dia mengulangi apa yang dikatakan Jill
“Sekarang, kodok,”
kodok,” kata si penjaga pintu pada Puddleglum, “kau
kelihatannya butuh dihibur,”
dihibur, ” Dia mengeluarkan botol hitam sangat
mirip dengan milik Puddleglum, tapi berukuran kira-kira dua puluh
kali lebih besar. “Coba kulihat, coba kulihat,”
kulihat,” kata si penjaga pintu.
Tempat garam meja itu tidak mirip tempat garam meja kita, karena
lebih sempit dan lurus, dan menjadi cangkir yang tepat bagi
Puddleglum, ketika raksasa itu meletakkannya di lantai, di
sebelahnya. Anak-anak berpikir Puddleglum akan menolaknya,
Dan saat itu pintu terbuka di belakang mereka dan raksasa yang
lebih muda masuk sambil berkata, “Mereka harus langsung pergi ke
ruang takhta.”
takhta.”
Wiggleterhormat.””
Wiggleterhormat.
82 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
***
83 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
BAB DELAPAN
Rumah Harfang
“Ya, memang,”
memang,” kata Raja. “Anak-anak hebat. Kami menyambut
kalian di istana kami. Beri aku tangan kalian.”
kalian.”
“Oh!
Oh!”” teriak Ratu, menaikkan gaunnya sampai ke mata kaki.
“Makhluk mengerikan itu! Dia hidup!”
hidup!”
anggur, dan air mandi. Buat anak perempuan kecil itu nyaman. Beri
dia lolipop, beri dia boneka, beri dia benda-benda lain, beri dia segala
yang bisa kaupikirkan -susu hangat, permen buah, wangi-wangian,
nyanyian, dan mainan. Jangan menangis, gadis kecil, kalau tidak, kau
tidak akan berguna ketika pesta datang.
datang.””
Jill sama marahnya dengan kau dan aku kalau mendengar mainan
dan boneka, dan meskipun lolipop dan permen buah terdengar sangat
enak, dia sangat berharap sesuatu yang lebih pantas akan dihidangkan.
Tapi pidato bodoh Ratu membawa hasil yang hebat, karena
Puddleglum dan Scrubb langsung diangkat pelayan raksasa laki-laki,
85 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Kamar Jill kira-kira seukuran gereja, dan akan agak gelap kalau saja
tidak ada apt dalam perapian dan karpet merah tebal di lantai, dan di
sini hal-hal menyenangkan mulai terjadi padanya. Dia diberikan pada
perawat Ratu yang sudah tua, yang ternyata, dari sudut pandang
raksasa, wanita tua kecil yang hampir bungkuk karena usianya, dan
dari sudut pandang manusia, raksasa yang cukup kecil untuk masuk
kamar biasa tanpa membuat kepalanya terantuk langit-langit.
Dia mengisi baskom untuk merendam kaki raksasa dengan air hangat
dan membantu Jill memasukinya. Kalau kau bisa berenang (seperti
Jill) baskom raksasa sangat menyenangkan. Dan handuk raksasa,
meskipun agak kasar dan keras, juga menyenangkan, karena luasnya
berekar-ekar. Bahkan kau tidak perlu mengeringkan diri, kau hanya
perlu berguling di atasnya di depan perapian dan membuat dirimu
santai. Dan ketika semua itu selesai, pakaian bersih, segar, dan hangat
dipakaikan pada Jill. Pakaian yang sangat indah dan agak kebesaran
baginya, tapi jelas dibuat bagi manusia, bukan raksasa kecil. Kurasa
kalau wanita bergaun hijau itu datang ke sini, mereka pasti sudah
biasa dengan tamu-tamu seukuran
seukuran kami, pikir Jill.
Dia segera melihat bahwa dia benar tentang ini, karena meja dan
kursi dengan ukuran yang tepat bagi manusia dewasa biasa diletakkan
di depannya, dan pisau, garpu, serta sendok juga berukuran tepat.
Sangat menyenangkan untuk duduk, merasa hangat dan bersih
akhirnya. Kakinya masih telanjang dan rasanya menyenangkan
menginjak karpet raksasa. Kaki Jill tenggelam sampai ke mata kaki
Aku tidak tahu apa pun yang lebih menyebalkan daripada dicium
raksasa perempuan. Jill punya pikiran yang sama, tapi tertidur lima
menit kemudian.
datanglah waktu paling tenang dalam malam dan tidak ada yang
bergerak kecuali tikus
tikus dalam rumah para ra
raksasa
ksasa itu.
Saat itulah Jill bermimpi. Baginya seolah dia bangun dalam kamar
yang sama dan melihat api, hampir padam dan merah, dan kuda kayu
besar itu tampak dalam cahaya api. Dan kuda itu bergerak sendiri,
berjalan di atas roda-rodanya menyeberangi karpet, dan berhenti di
kepala Jill. Dan sekarang benda itu bukan lagi kuda-kudaan, tapi
singa sebesar kuda. Kemudian dia bukan lagi singa mainan,
melainkan singa sungguhan, sang singa. Tepat seperti Jill melihatnya
di pegunungan, di luar batas tilling dunia. Dan aroma segala hal yang
beraroma manis mengisi
mengisi ruangan.
Tapi sesuatu membuat bingung Jill, meskipun dia tidak tahu apa itu,
tidur
begitukira-kira
pula?” lima belas jam, kurasa. Aku merasa lebih baik, kalian
pula?”
88 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Aku ya,”
ya,” kata Scrubb, “tapi Puddleglum berkata dia merasa
pusing. Wah!-jendelamu punya tempat duduk. Kalau bisa memanjat
ke sana, kita bisa melihat ke luar.”
luar.” Dan mereka langsung melakukan
itu, dan pada pandangan pertama, Jill berkata, “Oh, betapa
mengerikan!”
mengerikan!”
Matahari bersinar, dan kecuali beberapa kubangan, salju telah
hampir seluruhnya tersapu bersih hujan. Jauh di bawah mereka,
terbentang seperti peta, puncak bukit datar yang mereka lewati
dengan susah payah kemarin siang. Dilihat dari istana, tempat itu
tidak lain merupakan reruntuhan kota raksasa. Tempat itu tampak
datar, seperti yang dilihat Jill sekarang, karena seluruhnya masih
ditutupi bata, meskipun di beberapa tempat penutupnya rusak.
Tanggul-tanggul yang saling silang adalah sisa-sisa dinding
bangunan-bangunan
bangunan-banguna n raksasa yang mungkin dulunya istana-istana dan
kuil-kuil raksasa.
“Ini salahku,”
salahku,” katanya dengan nada putus asa. “Aku-aku berhenti
menghafalkan tanda-tanda itu setiap malam. Kalau aku memikirkan
tanda-tanda itu, aku pasti sudah bisa melihat itulah kota tersebut,
meskipun dalam salju.”
salju.”
89 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Kaulah
“Kau satu-satunya
mencoba yang kami.”
menghentikan tidak”boleh disalahkan,”
kami. disalahkan, ” kata Scrubb.
“Sebenarnya,
Sebenarnya,”” kata Scrubb, “kita begitu ingin mencapai tempat ini
sehingga tidak memikirkan hal lain. Paling tidak aku tahu aku begitu.
Sejak kita bertemu wanita bersama kesatria yang tidak bicara itu, kita
tidak memikirkan hal lain. Kita hampir melupakan Pangeran Rilian.
Rilian.””
“Wah, bodoh!”
bodoh!” kata Scrubb. “Kita melihatnya. Kita masuk dalam
tulisan itu. Tidakkah kau mengerti? Kita masuk huruf dalam KE.
Itulah tempatmu jatuh. Kita berjalan sepanjang coretan bawah huruf
ke utara-berbelok ke kanan sepanjang garis tegak lurusnya-sampai ke
belokan berikut ke kanan-itu coretan yang tengah-kemudian berjalan
mencapai puncak sudut kiri, atau (kalau kau lebih suka) sudut timur
laut huruf itu, dan kembali. Betapa bodohnya kita.”
kita. ” Dia menendang
tempat duduk jendela itu dengan kasar, lalu berkata lagi, “Jadi tidak
ada gunanya, Pole. Aku tahu apa yang kaupikirkan karena aku punya
pikiran yang sama. Kau berpikir betapa enaknya kalau Aslan tidak
90 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Itulah pertanyaannya,”
pertanyaannya,” kata Puddleglum, meremas tangannya yang
seperti kaki katak.
“Mudah, bukan?”
bukan?” kata Puddleglum. “Kita bisa mencoba membuka
pintu itu sebagai awalnya.”
awalnya.” Kemudian mereka semua menatap pintu
dan melihat tidak ada di antara mereka yang bisa mencapai
pegangannya, dan hampir pasti tidak ada yang bisa memutarny
memutarnyaa kalau
bisa mencapainya.
91 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Aku mengerti,”
mengerti,” kata Jill. “Kita harus pura-pura sangat tidak sabar
menanti acara itu, dan terus-menerus bertanya. Mereka toll
menganggap kita benar-benar anak kecil, yang membuat ini lebih
mudah.””
mudah.
“Gembira,
Gembira,”” kata Puddleglum sambil mendesah. “Itulah yang barns
kita tampilkan. Kegembiraan. Seolah kita tidak punya masalah apa
pun. Senang. Kalian, anak-anak selalu punya semangat tinggi, aku
lihat. Kalian harus melihatku, dan melakukan apa yang kulakukan.
Aku akan gembira. Seperti ini “ dan dia menampilkan seringai
mengerikan. “Dan senang”
senang” lalu dia menunjukkan lompatan yang
be rjalan kaki, karena tidak ada kuda raksasa di bagian du nia sana,
dan perburuan raksasa dilakukan dengan berj alan kaki, seperti
perburuan yang menggunakan anjing beagle di Inggris.
Inggris. Anjing-anjing
pemburunya pun berukuran
berukuran biasa.
Ketika melihat tidak ada kuda, awalnya Jill s angat kecewa, karena
dia merasa yakin Ratu yang gemuk tidak mungkin mengikuti para
anjing pemburu dengan berjalan kaki, dan sama sekali tidak
menyenangkan kalau ada sang ratu di istana sepanjang hari. Tapi
kemudian dia melihat Ratu dalam usungan yang dipanggul enam
raksasa muda. Raksasa tua itu mengenakan pakaian hijau dan
membawa terompet di sisi tubuhnya. Dua puluh atau tiga puluh
raksasa, termasuk Raja, berkumpul, slap berolahraga, semuanya
bicara dan tertawa-tawa sehingga bisa membuatmu tuli: dan jauh di
bawah, dekat Jill ada ekor-ekor yang bergoyang, gonggongan, serta
hidung dan mulut anjing yang basah menyentuh tanganmu.
“Ya, Sayang,”
Sayang,” kata Ratu. “Aku akan kembali malam ini.
datang ke pesta besok, bukan? Kami sangat tidak sabar menanti besok
malam! Dan kami sangat senang di sini. Dan sementara Anda pergi,
94 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
***
95 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
BAB SEMBILAN
YANG lain kemudian mengakui bahwa Jill hebat hari itu. Begitu
Raja dan kelompok berburunya berangkat, Jill mulai mengelilingi
seluruh istana dan menanyakan berbagai hal, tapi melakukan semua
itu dengan cara yang sangat lugu dan kekanak-kanakkan sehingga
tidak ada yang curiga dia punya rencana terselubung. Meskipun
lidahnya tidak pernah diam, kau nyaris tidak bisa menyebutnya
bicara: dia merepet dan tertawa. Dia memukau semuanya-para
pelayan, para penjaga pintu, para pembantu, para dayang, dan para
raksasa tua bangsawan yang sudah tidak bisa ikut berburu lagi. Dia
bersedia dicium dan dielus oleh raksasa perempuan mana pun, banyak
yang sepertinya kasihan padanya dan menyebutnya “makhluk kecil
yang malang”
malang” meskipun tidak ada yang menjelaskan kenapa. Dia
berteman dengan juru masak dan menemukan fakta penting bahwa
ada pintu dari ruang cuci piring langsung ke balik tembok luar, jadi
kau tidak harus menyeberangi halaman atau melewati rumah jaga.
berkata dia anak kecil yang sempurna, dan beberapa mengusap mata
dengan saputangan raksasa seolah mereka akan menangis.
Sementara Jill tidak menyadari arti semua itu. Tapi dia lalu
mengerti ketika mata Scrubb melebar ketakutan dan dia berkata: “Jadi
kita makan rusa yang bisa berbicara.”
berbicara. ”
Kesadaran ini tidak punya efek yang sama pada mereka semua. Jill,
yang baru pada dunia itu, merasa kasihan pada rusa yang malang
tersebut dan merasa jahat sekali para raksasa membunuhnya. Scrubb,
yang pernah datang ke sana sebelumnya dan paling tidak punya
seekor binatang yang bisa bicara sebagai sahabatnya, merasa
ketakutan. Tapi Puddleglum, yang lahir di Narnia, merasa mual dan
ingin pingsan, dan merasa persis sama seperti kau kalau kau
mendapati dirimu salah makan bayi.
Dan perlahan bahkan Jill pun mulai bisa melihat dari sudut
pandangnya. Tidak ada yang ingin makan siang lagi. Dan begitu
merasa aman, mereka menyelinap keluar dari aula.
Sekarang sudah hampir tiba waktu dalam hari itu ketika mereka
berharap bisa lari, dan semuanya merasa gugup. Mereka berjalan-
jalan di lorong-l
lorong-lorong
orong dan menunggu semua terdengar tenang. Para
raksasa di aula duduk sangat lama setelah selesai makan. Satu raksasa
botak sedang bercerita. Ketika itu berakhir, ketiga petualang
mengendap-endap ke dapur. Tapi masih banyak raksasa di sana, atau
paling tidak di ruang cuci piring, mencuci dan membereskan
membereskan
peralatan. Rasanya menderita, menunggu sampai mereka
menyelesaikan pekerjaan mereka, dan satu per satu, mengelap tangan
lalu pergi. Akhirnya tinggal satu raksasa perempuan yang tinggal di
ruangan itu. Dia sibuk di sini, dan sibuk di sana, dan akhirnya ketiga
petualang menyadari dengan ketakutan bahwa raksasa
raks asa itu sama sekali
tidak bermaksud pergi.
98 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Nah, Sayang,”
Sayang,” katanya pada mereka. “Pekerjaan ini hampir selesai.
Mari letakkan ketel di sini. Buat air panas untuk teh yang enak.
Sekarang aku bisa sedikit istirahat. Tolong lihat dalam ruang cuci
piring, seperti boneka yang baik, dan katakan padaku apakah pintu
belakang terbuka.”
terbuka.”
“Ya, pintunya terbuka,”
terbuka,” kata Scrubb.
bisa berbaring dengan nyaman dalam salah satu di antaranya. Lalu dia
memanjat ke bangku di sisi meja untuk melihat buku itu. Dia
membaca: MALLARD. Burung yang nikmat ini bisa dimasak dengan
berbagai cara.
Tapi Jill tidak bisa membaca lebih lanjut. Dia berbalik. Si raksasa
perempuan telah bangun dan sedang terbatuk-batuk. Jill menyenggol
menyenggol
kedua temannya dan menunjuk buku. Mereka juga memanjat bangku
dan membungkuk di atas halaman-halaman luas itu. Scrubb masih
membaca bagaimana cara memasak manusia ketika Puddleglum
menunjuk resep berikut di bawahnya. Resep itu seperti ini:
ini :
MARSH-WIGGLE. Beberapa pihak menganggap binatang ini sama
sekali tidak cocok untuk dimakan raksasa karena dagingnya yang alot
dan rasanya yang seperti lumpur. Tapi rasa lumpur itu bisa dikurangi
kalau Jill menyentuh kaki Puddleglum dan Scrubb perlahan. Mereka
bertiga melihat kembali pada si raksasa perempuan. Mulutnya agak
terbuka dan dari hidungnya keluar suara yang saat itu terdengar lebih
merdu bagi mereka daripada musik mana pun. Si raksasa
Beberapa menit yang lalu ketika mereka berada di dapur, Jill pikir
kalau saja mereka bisa keluar dari istana, maka pelarian mereka sudah
selesai. Dia sekarang menyadari bahwa bagian paling berbahaya
malah belum dijalani.
101 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Tenang, tenang,”
tenang,” kata Puddleglum. “Jangan melihat ke belakang.
Jangan berjalan terlalu cepat. Apa pun yang kalian lakukan, jangan
lari. Bertingkahlah seolah-olah kita hanya berjalan-jalan, kemudian,
kalau ada yang melihat kita, dia mungkin, mungkin saja, tidak akan
“Terompet berburu,”
berburu,” bisik Scrubb.
Kali ini Jill tidak bisa menahan diri untuk menengok ke balik
pundaknya. Di sana, kira-kira setengah mil jauhnya, para pemburu
kembali dari arah kiri belakang mereka.
“Mari bergandengan,”
bergandengan,” kata Jill.
103 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Ide bagus,”
bagus,” kata Scrubb. Tapi mereka butuh waktu cukup lama
untuk saling menemukan tangan masing-masing dalam kegelapan.
Anjing-anjing mengendus-endus di balik rintangan sekarang.
“Pertanyaannya adalah,”
adalah,” terdengar suara Puddleglum dalam
kegelapan di muka, “apakah setelah menimbang-nimbang, lebih baik
kembali (kalau kita bisa) dan membiarkan para raksasa punya
hidangan istimewa dalam pesta mereka, atau tersesat dalam perut
bukit tempat, sepuluh banding satu, ada naga, lubang-lubang dalam,
gas, air, dan Auw! Lepaskan!
Lepaskan! Selamatkan kalian. Aku...”
Setelah itu semua terjadi cepat sekali. Ada jeritan mengerikan, suara
mendesis, serak, dan dalam, suara keretak bebatuan, dan Jill
mendapati dirinya tergelincir, tergelincir, tergelincir tanpa harapan,
dan tergelincir semakin cepat setiap saat menuruni lereng yang
semakin curam. Lereng itu tidak halus dan keras, tapi penuh batu
kecil dan tanah. Bahkan kalaupun kau bisa berdiri, pasti tidak ada
gunanya. DI mana pun di lereng itu kau menginjakkan kakimu,
tanahnya akan lepas dari bawahmu dan membawamu mengelincir ke
bawah. Tapi posisi
p osisi Jill lebih berbaring daripada berdiri. Dan semakin
jauh mereka menggelincir,
menggelincir, semakin mereka ditimpa bebatuan dan
tanah, sehingga seluruh benda yang jatuh itu (termasuk dirt mereka)
bergerak semakin cepat, bersuara makin keras, berdebu, dan kotor.
104 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Dari jeritan keras dan kata-kata makian kedua temannya, Jill tahu
banyak batu yang terlepas karena dirinya menghantam Scrubb dan
Puddleglum cukup keras. Dan sekarang dia bergerak cepat sekali dan
yakin dia pasti luka parah kalau sampai di dasar.
Setelah keheningan yang lama lagi, Jill berkata, “Aku sangat haus.”
haus.”
Tidak ada yang mengusulkan tindakan apa pun. Sangat jelas tidak
ada yang bisa dilakukan. Saat itu, mereka tidak merasa separah yang
dipikirkan orang, itu karena mereka sangat lelah. Lama, lama
setelahnya, tanpa peringatan apa pun, suara yang aneh bicara. Mereka
langsung tahu itu bukan satu suara di dunia ini yang diam-diam
mereka harapkan, suara Aslan. Suara itu berat dan datar-hampir, kalau
kau tahu artinya, merupakan suara yang sangat gelap. Dia berkata:
“Apa yang membuat kalian datang ke sini, makhluk-makhluk Dunia
Atas?””
Atas?
***
105 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
BAB SEPULUH
“SIAPA itu?”
itu?” teriak ketiga petualang.
“Aku penjaga gerbang Perbatasan Dunia Bawah, dan bersamaku
ada seratus earthman bersenjata,”
bersenjata,” datang jawabannya. “Cepat berirahu
b erirahu
aku siapa kalian dan apa urusan kalian di Kerajaan Bawah?
Bawah?””
Sementara dia mengatakan ini ada suara seperti ledakan pelan dan
setelah itu cahaya yang dingin, abu-abu dengan sedikit warna biru,
menerangi gua. Semua harapan bahwa yang berbicara tadi hanya
menyombongkan diri ketika menyebutkan seratus pengikut
bersenjatanya langsung lenyap. Jill mendapati dirinya
di rinya mengerjap dan
da n
menatap kerumunan rapat. Mereka semua terdiri atas berbagai
ukuran, mulai dari gnome kecil nyaris tidak lebih dari tiga puluh
sentimeter sampai makhluk jangkung yang lebih tinggi daripada
manusia. Semuanya membawa tombak bercabang tiga, dan semuanya
sangat pucat, dan berdiri sangat diam seperti patung. Selain itu,
mereka sangat berbeda, beberapa punya ekor dan yang lain tidak,
beberapa berjanggut panjang
panjang dan yang lain memiliki wajah bulat yyang
ang
sangat halus,
mancung, jugasebesar labu.
ada yang Hidung
panjang tapi mereka ada yang
lemas seperti panjang
belalai dan
kecil, lalu
106 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
pertama, Jill hamper lupa untuk takut pada mereka. Dia merasa ingin
menghibur mereka.
“Yah!
Yah!”” kata Puddleglum, mengusapkan kedua tangannya. “Ini tepat
seperti yang kubutuhkan. Kalau makhluk-makhluk ini tidak bisa
mengajariku untuk memiliki pandangan hidup yang serius, aku tidak
tahu apa lagi yang bisa. Lihatnya makhluk dengan kumis itu-atau
yang itu yang memiliki.”
“Bangkit,
Bangkit,”” kata pemimpin earthman.
Tidak ada hal lain yang bisa dilakukan. Ketiga petualang bangkit
berdiri dan bergandengan tangan. Orang ingin memegang tangan
teman di saat seperti itu. Dan para earthman mengelilingi mereka,
berjalan di atas kaki besar yang lembek, yang beberapa berjari
sepuluh, yang lain dua belas, dan yang lain sama sekali tanpa jari.
“Jalan,
Jalan,”” kata si penjaga gerbang, dan itulah yang mereka lakukan.
Cahaya yang dingin itu datang dari bola besar di puncak tongkat
panjang, dan makhluk tertinggi membawa tongkat ini di bagian depan
iring-iringan. Dengan cahayanya yang menyedihkan mereka bisa
melihat mereka berada dalam gua alam. Dinding-dinding dan atapnya
berbongkah-bongkah,
berbongkah-bongka h, terpilin-pilin, dan berlubang-lubang menjadi
ribuan bentuk fantastis, dan lantai batunya menurun saat mereka maju
terus. Keadaan jauh lebih parah bagi Jill daripada bagi yang lain,
karena dia membenci tempat-tempat gelap di bawah tanah. Dan
ketika, saat mereka berjalan terus, gua semakin rendah dan sempit,
dan ketika, akhirnya, si pembawa cahaya berdiri menyingkir, dan para
“Aku tidak bisa masuk ke sana, aku tidak bisa! Aku tidak bisa! Aku
tidak mau,”
mau,” dia terengah. Para earthman tidak mengatakan apa pun
tapi mereka semua menurunkan tombak mereka dan mengarahkannya
pada Jill.
“Tenang, Pole,”
Pole,” kata Puddleglum. “Makhluk-makhluk besar itu
tidak akan merangkak masuk sana kalau guanya tidak semakin besar
nantinya. Dan ada sesuatu yang menyenangkan tentang tempat bawah
tanah ini, kita tidak akan kena hujan.
hujan.””
“Benar,
Benar,”” kata si marsh-wiggle, merangkak dengan tangan dan
kakinya. “Kau pegang tumitku, Pole, dan Scrubb akan memegang
tumitmu. Dengan begitu kita akan merasa nyaman.”
nyaman.”
“Nyaman!
Nyaman!”” kata Jill ngeri. Tapi dia merendahkan tubuhnya dan
mereka merangkak menggunakan siku mereka. Tempat itu
mengerikan. Kau harus merangkak selama sepertinya setengah jam,
meskipun mungkin saja sebenarnya hanya lima menit. Tempat itu
panas. Jill merasa tubuhnya ditekan dari segala arah. Tapi akhirnya
ada cahaya remang-remang di depan, terowongan melebar dan
semakin tinggi, dan mereka keluar, kepanasan, kotor, dan gemetar, ke
gua yang sangat besar sehingga nyaris tidak seperti gua sama sekali.
“Siapa itu?”
itu?” tanya Puddleglum. Dan sudah sangat lama sejak
terakhir kali ada yang bicara, sehingga Jill bertanya-tanya dari mana
marshwiggle itu mendapat keberanian.
Dan keluar dari gua, mereka melewati gua lain, kemudian gua lain
dan gua lain lagi, dan begitu terus sehingga Jill tidak bisa menghitung
lagi, tapi mereka selalu berjalan turun dan setiap gua lebih rendah
daripada yang sebelumnya, sehingga sekadar pikiran tentang berat
dan dalamnya tanah di atasmu bisa membuatmu sesak napas.
Akhirnya mereka mencapai tempat si penjaga gerbang
memerintahkan lenteranya yang menyedihkan dinyalakan lagi.
Kemudian mereka melewati gua yang begitu lebar dan gelap sehingga
mereka tidak bisa melihat apa-apa kecuali tepat di depan mereka ada
segaris pasir pucat yang berbatasan dengan air tenang. Dan di sana, di
sebelah dermaga kecil, ada kapal tanpa tiang atau layar tapi dengan
banyak dayung. Mereka disuruh naik ke kapal dan dipandu ke
anjungan, di sana ada tempat terbuka di depan para bangku para
pendayung dan ada tempat duduk melingkari bagian dalam
anjungannya.
Mereka hampir putus asa dan tidak takut apa pun lagi ketika
akhirnya mereka melihat cahaya di depan: cahaya pucat, seperti
lentera mereka. Kemudian, cukup tiba-tiba, salah satu cahaya ini
111 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Ya ampun,”
ampun,” kata Scrubb. “Kota!
Kota!”” dan tak lama kemudian mereka
semua melihat dia benar.
Tapi itu kota yang aneh. Cahaya begitu sedikit dan berjauhan
sehingga pasti datang dari Pondok-pondok yang berjauhan bila di
dunia kita. Tapi bagian-bagian kecil yang bisa kaulihat dengan
penerangan minim itu menunjukkan pelabuhan besar. Kau bisa
melihat di satu tempat ada sekumpulan kapal memunggah atau
menurunkan barang, di bagian lain, bertumpuk-tumpuk barang dan
gudang-gudang, dan di tempat lain, dinding-dinding dan pilarpilar
menampilkan istana-istana megah atau kuil-kuil. Dan selalu, di mana
pun cahaya jatuh, kumpulan-ratusan earthman, bertabrakan saat
mereka berjalan pelan melakukan urusan masing-masing di jalan-
jalan sempit, lapangan-lapangan
lapangan-lapangan luas, atau mendaki tangga. Gerakan
mereka yang terus-menerus membuat sejenis suara gumam pelan
yang terdengar ketika kapal semakin dekat dan terus mendekat, tapi
tidak ada lagu, teriakan, suara lonceng, gemeretak roda di mana pun.
Kota itu hening, dan hampir sama gelapnya, dengan bagian dalam
rumah semut.
melakukan
memasukkanurusannya
orang-orangyang penting.dariKita
yang datang sebaiknya
atas ini langsung
ke penjara sampai
Ratu kembali. Sedikit yang kembali ke tanah yang diterangi
matahari.””
matahari.
Saat itu percakapan terpotong oleh sesuatu yang bagi Jill terasa
seperti suara paling indah di dunia. Suara itu datang dari atas, dari
puncak tangga, dan terdengar seperti suara manusia yang jernih,
bergema, dan sempurna,
sempurna, suara pria muda.
113 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Bagaimana?
Bagaimana?”” kata Kesatria Hitam sambil mengerutkan dahi.
“Kalau kau tidak begitu muda, Nak, kau dan aku harus bertarung
sampai mati karena pertengkaran ini. Aku tidak bisa mendengar
hinaan apa pun bagi kehormatan lady-ku. Tapi kau bisa yakin akan
ini, apa pun yang dia katakan padamu, dia mengatakannya dengan
maksud baik. Kau tidak mengenalnya. Dia itu kumpulan segala hal
yang baik, kebenaran, kebaikan, konsistensi, kelembutan, keberanian,
dan sebagainya. Aku mengatakan apa yang kutahu.
k utahu. Kebaikannya pada
diriku saja, yang tidak akan pernah bisa membalasnya, akan membuat
cerita yang hebat. Tapi kau harus mengenal dan mencintainya di sini.
Sementara itu, apa urusanmu di Dunia Bawah?”
Bawah? ”
“Rilian? Narnia?”
Narnia?” katanya tak peduli. “Narnia? Negeri apa itu? Aku
“Dari situ jelas bahwa ada raja raksasa kuno yang hebat, yang
dikubur di sana, menyuruh kalimat sombong itu dibentuk dengan batu
di atas makamnya. Meskipun patahnya beberapa batu, dibawanya
batu-batu yang lain untuk bangunan-bangunan baru, dan diisinya
potongan-potongan
potongan-potonga n itu dengan reruntuhan, hanya dua kata itu yang
tersisa masih bisa dibaca. Bukankah ini lelucon paling lucu di dunia,
kalian berpikir kata-kata itu ditulis untuk kalian?”
kalian?”
Ini seperti air dingin disiramkan pada punggung Scrubb dan Jill.
Karena bagi mereka rasanya sangat mungkin kata-kata itu tidak ada
hubungannya sama sekali pada pencarian mereka, dan bahwa mereka
masuk ke sana karena kecelakaan belaka.
***
117 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
BAB SEBELAS
KETIKA makanan (yang terdiri atas pai burung dara, ham dingin,
salad, dan kue-kue) dibawa, dan semua menarik kursi masing-masing
ke meja dan mulai makan, si kesatria melanjutkan:
negeri itu. Tidak lama lagi para rakyat Dunia Atas itu harus menerima
nasib mereka. Ratu sendiri ada di tempat penggalian malam ini, dan
aku mengharapkan pesan darinya. Saat itu atap tipis tanah yang masih
menghalangiku dari kerajaanku akan terpecahkan, dan dengan sang
ratu untuk memanduku dan seribu earthman mendukungku, aku akan
main dengan bersenjata lengkap, menyerang tiba-tiba musuh-musuh
kami, membunuh pemimpin mereka, meruntuhkan tempat-tempat
penting mereka, dan tak ragu lagi akan dimahkotai ssebagai
ebagai raja dalam
waktu empat hari.”
hari.”
“Apa?
Apa?”” kata si kesatria, masih tertawa dan menepuk kepala Jill
dengan cara yang mengesalkan. “Apakah gadis kecil kita ini politikus
119 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
jagoan? Tapi jangan takut, Sayang. Saat memerintah tanah itu, aku
akan melakukan semua dengan panduan nasihat lady-ku, yang saat itu
akan menjadi ratuku juga. Kata-katanya akan menjadi hukumku,
bahkan saat kata-kataku akan menjadi hukum bagi orang-orang yang
kami kalahkan.”
kalahkan.”
“Di tempat asalku,”
asalku,” kata Jill, yang semakin tidak menyukai si
kesatria, “mereka tidak terlalu menyukai pria yang bisa diperintah
istrinya.””
istrinya.
dan egois yang pernah kutemui. Tapi ketika acara makan selesai,
suasana hati si kesatria berubah. Dia tidak tertawa-tawa lagi.
“Teman-teman,
Teman-teman,”” katanya, “jam itu sudah hampir tiba. Aku malu
kalian harus melihatku tapi aku takut ditinggal sendirian. Mereka
akan datang sebentar lagi dan mengikat tangan serta kakiku ke kursi.
Sialnya, ini harus dilakukan, karena dalam kemarahanku, kata mereka
padaku, aku akan menghancurkan
menghancurkan apa pun yang bisa kuraih.
kuraih.””
“Menurutku,
Menurutku,”” kata Scrubb, “aku sangat prihatin
p rihatin tentang kutukanmu,
tentu saja, tapi apa yang akan mereka lakukan pada kami ketika
mereka datang untuk mengikatmu? Mereka sudah membicarakan
akan memasukkan kami ke penjara. Dan kami tidak terlalu menyukai
tempat-tempat gelap itu. Kami lebih suka tetap di sini sampai kau...
lebih baik... kalau boleh.”
boleh. ”
“Ini pikiran yang baik,”
baik,” kata si kesatria. “Biasanya tidak ada,
kecuali sang ratu sendiri, yang tinggal bersamaku di saat-saat
perubahanku. Itulah
Itulah kasih sayangnya yang lembut pada kehormat
kehormatanku
anku
sehingga dia tidak mau mengorbankan telinga yang lain selain
telinganya sendiri untuk mendengar kata-kata yang kulontarkan saat-
saat kegilaanku itu. Tapi aku tidak bisa dengan mudah membujuk
gnome yang menjagaku bahwa kalian bisa dibiarkan tinggal
sebelum makan,”
makan,” kata Jill sambil mengeringkan wajahnya. “Dasar
egois.””
egois.
“Apakah kita akan kembali untuk melihat kutukan itu, atau lebih
baik tetap di sini?”
sini?” kata Scrubb.
“Tidak, kembali,”
kembali,” kata Puddleglum.
Puddleglum. “Kita bisa mendapat i nformasi,
dan kita membutuhkan segala yang bisa kita dapat. Aku yakin ratu itu
penyihir dan musuh. Dan eart hman itu akan memukul kita begitu
melihat kita. Ada a roma bahaya, kebohongan, sihir, dan
pengkhianatan ya ng sangat tajam pada tanah ini, lebih tajam daripada
y ang pernah kucium sebelumnya. Kita harus terus memb uka mata
dan telinga kita lebar-lebar.”
lebar-lebar.”
aneh, di sana
pergelangan dia terikat
tangan, pada pergelangan
dan pinggangnya. Dahinyakaki, lutut, siku,
berkeringat, dan
wajahnya penuh penderitaan.
“Masuklah, teman-teman,”
teman-teman,” katanya, dengan cepat mendongak.
“Serangan itu belum datang. Jangan membuat suara, karena aku
memberitahu petugas yang bertanya-tanya bahwa kalian tidur.
Sekarang... aku bisa merasakannya datang. Cepat! Dengar ketika aku
masih menguasai diriku sendiri. Ketika serangan itu datang, sangat
mungkin aku akan memohon dan meminta kalian, dengan
permohonan dan ancaman, untuk melepaskan ikatanku. Mereka
semua berkata begitu. Aku pasti memohon pada kalian dengan semua
122 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
hal yang paling manis dan paling menakutkan. Tapi jangan dengarkan
diriku. Kuatkan hati kalian dan tulikan telinga kalian. Karena selama
aku terikat, kalian aman. Tapi begitu aku bangkit dan keluar dari kursi
ini, pertama-tama akan datang kemarahanku, dan setelah itu” itu ”--dia
“Tetap saja,”
saja,” tambah Puddleglum dengan berbisik. “Jangan terlalu
yakin. Tetaplah berjaga-jaga. Kita sudah merusak semua yang lain,
kalian tahu bukan. Dia akan sangat lihai, aku tidak heran, begitu
serangannya mulai. Bisakah kita saling memercayai? Apakah kita
semua berjanji apa pun yang dia katakan, kita tidak akan menyentuh
tali-tali itu? Apa pun yang dia katakan, ingat?”
ingat?”
“Tentu!
Tentu!”” kata Scrubb.
“Tidak ada apa pun di dunia ini yang dia katakan atau lakukan, yang
bisa membuatku mengubah
mengubah pikiranku,”
pikiranku,” kata Jill.
“Ah,
Ah,”” geram si kesatria. “Kutukan, kutukan... jaring sihir jahat yang
berat, tumpang tindih, dingin, lembek. Terkubur hidup-hidup. Diseret
turun ke bawah tanah, masuk ke kegelapan total... sudah berapa
tahun?... Apakah aku hidup sepuluh tahun, atau seribu tahun, dalam
lubang? Orang-orang seperti belatung di sekelilingku. Oh, ampunilah.
Biarkan aku keluar, biarkan aku pulang. Biarkan aku merasakan angin
dan melihat langit... Dulu ada kolam kecil. Ketika kau melihat ke
123 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Cepat! Aku sadar sekarang. Setiap malam aku sadar. Kalau saja
aku bisa keluar dari kursi terkutuk ini, kutukannya akan hilang. Aku
akan jadi manusia lagi. Tapi setiap malam mereka mengikatku, jadi
setiap malam kesempatanku hilang. Tapi kalian bukan musuh. Aku
bukan tawanan kalian. Cepat!
Cepat! Potong tali-tali ini.
ini.””
“Diam! Tenang,”
Tenang,” kata Puddleglum pada kedua anak.
“Ini mengerikan. Aku lebih suka kita menyingkir sampai semua ini
berakhir,”” kata Jill.
berakhir,
“Tenang!
Tenang!”” kata Puddlegl
Puddleglum.
um.
“Ya,
Ya,”” kata Puddleglum.
Puddleglum. “Dia punya kekuatan dua kali lipat daripada
biasanya kalau dia bebas sekarang. Dan aku tidak pandai bermain
pedang. Dia akan mengalahkan
mengalahkan kita berdua, aku tidak heran, dan
kemudian Pole mungkin akan tinggal sendirian untuk menghadapi
ular itu.”
itu.”
“Cerdas, bukan?”
bukan?” kata Puddleglum.
“Sekali lagi,”
lagi,” kata si tawanan, “aku memerintahkan kalian untuk
membebaskanku. Demi semua rasa takut dan cinta, demi langit jernih
di Dunia Atas, demi sang singa, Aslan sendiri, aku memerintahkan
kalian “
125 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Oh!
Oh!”” kata ketiga petualang seolah mereka terluka. “Itulah
tandanya,”” kata Puddleglum.
tandanya, Puddleglum. “Itulah kata-kata tandanya,”
tandanya,” kata Scrubb
lebih hati-hati. “Oh, apa yang harus kita lakukan?”
lakukan?” kata Jill.
“Ayo, Scrubb,”
Scrubb,” kata Puddleglum. Dia dan Scrubb menghunus
pedang mereka dan mendekati
mendekati si tawanan.
“Kau dulu!”
dulu!” teriaknya dan menyerang kursi perak. Pedangnya pasti
bagus sekali. Perak itu pecah terkena hantamannya, dan sesaat
kemudian hanya beberapa potongan aneh, bersinar di lantai, yang
tersisa darinya. Tapi begitu kursi itu pecah, dari sana memancar kilat,
suara seperti guruh kecil, dan (sesaat) bau memuakkan.
“Apa?
Apa?”” teriaknya, berpaling pada Puddleglum. “Apakah aku
melihat di depanku marshwiggle--marsh-wiggle Narnia yang
sungguhan, hidup, dan jujur?”
jujur?”
“Yang Mulia,”
Mulia,” kata Puddleglum, berlutut pada satu kakinya (dan
anak-anak juga melakukan hal yang sama), “kami datang ke sini
untuk mencarimu.”
mencarimu.”
“Kami dikirim Aslan sendiri dari di luar ujung dunia untuk mencari
Yang Mulia,”
Mulia,” kata Scrubb. “Aku Eustace yang berlayar bersama Raja
ke Pulau Ramandu.”
Ramandu.”
“Sepuluh tahun!”
tahun!” kata Pangeran, mengusap wajahnya dengan
tangan seolah supaya bisa mengingat masa lalu. “Ya, aku
memercayaimu. Karena sekarang setelah menjadi diriku sendiri aku
bisa mengingat semua hidup terkutuk itu, meskipun ketika
mengalaminya aku tidak bisa mengingat diriku sendiri. Dan sekarang,
***
128 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Wajahnya menjadi sangat pucat, tapi Jill merasa warna putih pucat
itu bukan warna wajah orang yang ketakutan tapi wajah orang marah.
Sesaat si penyihir menatap sang pangeran, dan tatapannya sangat
kejam. Kemudian dia sepertinya berubah pikiran.
“Tinggalkan kami,”
kami,” katanya pada kedua earthman. “Dan jangan
biarkan ada yang mengganggu kami sampai aku memanggil, atau
kalian kubunuh.”
kubunuh.” Para gnome itu bergerak pergi dengan patuh, dan si
ratu penyihir menutup lalu mengunci pintu.
Pangeran Rilian gemetar saat sang ratu bicara padanya. Dan tidak
heran: tidak mudah membuang kutukan yang telah memperbudaknya
selama sepuluh tahun hanya dalam setengah jam. Kemudian, bicara
“Madam, kursi itu tidak memiliki kegunaan lagi. Dan kau, yang
telah memberitahuku seratus kali betapa kau mengasihaniku karena
kutukan yang mengikatku, tentu akan mendengar dengan gembira
bahwa kutukan itu sekarang telah berakhir untuk selamanya. Ada,
sepertinya, kesalahan kecil pada cara Yang Mulia menangani kutukan
itu. Ini, teman-teman sejatiku, telah menyembuhkanku. Aku sekarang
berpikiran waras, dan ada dua hal yang ingin kukatakan padamu.
Pertama-tama-menyangkut rencana Yang Mulia untuk menjadikanku
kepala pasukan earthman yang akan keluar ke Dunia Atas dan di sana,
dengan kekerasan, menjadikan diriku raja suatu bangsa yang tidak
pernah melakukan kesalahan apa pun padaku--membunuh penguasa
sejati mereka dan memangku takhta mereka sebagai tiran asing yang
haus darah--sekarang aku tahu sendiri, aku benar-benar merasa jijik
dan membenci kekejaman itu. Dan kedua: aku putra Raja Narnia,
Rilian, putra tunggal Caspian, yang kesepuluh yang menyandang
nama itu, yang juga digelari Caspian si Petualang Samudra. Karena
itu, Madam, sudah jadi tujuanku, juga kewajibanku, untuk langsung
pergi dari kerajaan Yang Mulia menuju negeriku sendiri.
s endiri. Semoga kau
memberi izin padaku dan teman-temanku, dan menjamin keselamatan
serta memberi kami penunjuk jalan melalui
melalui tanahmu
t anahmu yang gelap.”
gelap. ”
suara itu semakin merasuk dalam otak dan darahmu. Ini juga
membuat sulit berpikir. Setelah memetik alat musik itu beberapa lama
(dan sekarang aroma manis sangat kuat), dia mulai bicara dengan
suara manis yang lembut:
“Narnia?
Narnia?”” katanya. “Narnia? Aku sering mendengar Yang Mulia
mengucapkan kata itu saat mengigau. Pangeran tersayang, kau sangat
sakit. Tidak ada negeri bernama Narnia.”
Narnia. ”
“Begitu,
Begitu,”” kata si penyihir. “Beritahu aku, kumohon, di mana negeri
itu?””
itu?
“Bagaimana?
Bagaimana?”” kata sang ratu, dengan tawa lembut yang berlagu.
“Apakah ada negeri di atas di antara bebatuan dan lapisan atap?
atap?””
“Tidak,
Tidak,”” kata Puddleglum, sedikit berjuang untuk menarik napas.
“Letaknya di Dunia Atas.”
Atas.”
Atas ini?”
ini?”
“Oh, jangan begitu bodoh,”
bodoh, ” kata Scrubb, yang berjuang keras
melawan sihir aroma manis dan suara alat musik itu. “Seolah kau
tidak tahu saja! Tempatnya di atas, di atas di mana kau bisa melihat
langit, matahari, dan bintang-bintang. Wah, kau sendiri sudah ke sana.
Kami bertemu denganmu di sana.”
sana.”
“Madam,
Madam,”” kata sang pangeran dengan tegas, “aku sudah
memberitahu Yang Mulia bahwa aku putra Raja Narnia.”
Narnia. ”
“Wah, ini permainan yang lebih menarik daripada yang lain,” lain, ” kata
si penyihir. “Ceritakan, gadis kecil, di mana dunia lain ini? Kapal dan
kereta macam apa yang menghubungkannya
menghubungkannya dengan dunia kami?”kami? ”
132 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Apakah matahari yang kalian bicarakan ini? Apakah kata itu ada
artinya?””
artinya?
“Yang Mulia,”
Mulia,” kata sang pangeran dengan sangat dingin dan sopan.
“Kau lihat lampu itu. Benda itu bulat, kuning, dan memberi cahaya
pada seluruh ruangan, dan tergantung di langit-langit. Benda yang
kami sebut matahari itu mirip lampu, tapi jauh lebih besar dan terang.
Dia memberi cahaya bagi seluruh Dunia Atas dan tergantung di
langit.””
langit.
Selama beberapa menit terakhir Jill telah merasa ada sesuatu yang
harus dia ingat sekuat tenaga. Dan sekarang dia ingat. Tapi sangat
sulit mengatakannya. Dia merasa ada bobot sangat berat di atas
bibirnya. Akhirnya, dengan kekuatan yang sepertinya mengeluarkan
semua tenaganya, dia berkata:
“Ada Aslan.”
Aslan.”
“Aslan?
Aslan?”” tanya si penyihir, denting petikan alat musiknya sedikit
mencepat. “Nama yang bagus! Apa
Apa artinya?”
artinya?”
“Dia Singa Agung yang memanggil kami keluar dari dunia kami,”
kami, ”
kata Scrubb, “dan mengirim kami ke sini untuk menemukan Pangeran
Pangeran
Rilian.””
Rilian.
“Tentu,
Tentu,”” kata sang ratu. “Aku suka kucing.”
kucing.”
135 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Maaf, Ma'am,”
Ma'am,” katanya, kembali dari perapian, berjalan timpang
karena rasa sakit. “Maaf. Semua yang kaukata kan cukup benar, aku
tidak heran. Aku seseorang yang selalu lebih suka tahu kemungkinan
yang terburuk ke mudian berusaha sebaik mungkin. Jadi aku tidak
akan menyanggah apa pun yang kaukatakan. Tapi ada beber apa hal
lain yang harus dilakukan. Kalau kami hanya b ermimpi, atau
mengarang-ngarang, semua hal itu--poho n-pohon, rumput, matahari,
bulan, bintang, dan Aslan se ndiri. Kalau kami
k ami melakukan itu. Kalau
“Nona,
Nona,”” kata sang pangeran, membungkuk ke arahnya. “Kau sangat
berani, dan karena
ka rena itu, aku tidak ragu, kau pasti keturunan bangsawan
139 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
***
140 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Dengar,
Dengar,”” katanya, “suara apa itu?”
itu?”
Hal pertama yang mereka lihat adalah kilau merah yang besar.
Bayangannya membuat petak-petak merah pada atap Dunia Bawah
ribuan meter di bawah mereka, sehingga mereka bisa melihat langit-
langit berbatu yang mungkin telah tersembunyi kegelapan sejak dunia
diciptakan. Kalau itu sendiri datang dari sisi jauh kota sehingga
banyak bangunan, kelabu dan besar, berdiri menutupinya. Tapi
cahaya itu juga menerangi banyak jalan yang menjulur dari tempatnya
ke istana. Dan di jalan-jalan itu sesuatu yang sangat aneh sedang
terjadi. Kerumunan earthman yang penuh sesak dan diam telah
menghilang.
142 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Lihat, lihat!”
lihat!” kata sang pangeran. “Kapal itu sudah mencapai sisi
jauh pelabuhan dia berada di jalan. Lihat! Semua kapal bergerak ke
kota! Ya ampun, taut pasang. Banjir akan melanda kita. Demi Aslan,
untung istana ini di dataran yang lebih tinggi. Tapi air naik sangat
cepat.””
cepat.
143 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Benar,
akhir Sir,Bumi.”
Sir,”
seluruh ” kata” Puddleglum. “Kecuali kalau ternyata ini juga
Bumi.
“Tidak menurutku,”
menurutku,” kata sang pangeran. “Aku mau menyelamatkan
kudaku, Coalblack, dan kuda si penyihir,
p enyihir, Snowflake
Snowflake (kuda yang hebat
dan pantas mendapat majikan yang lain) yang dikandangkan di
halaman. Setelah itu, mari buat rakit untuk pergi ke dataran yang lebih
tinggi dan berdoa semoga kita menemukan jalan keluar. Tiap kuda
bisa membawa dua orang kalau perlu, dan kalau kita memaksa
mereka, mereka bisa mengarungi banjir.”
banjir. ”
“Aku tidak berani melihat bagian dalam baju best itu lagi, ” kata
sang pangeran. “Aku memakainya seperti ruang bawah tanah yang
bisa bergerak, dan baunya busuk penuh sihir dan perbudakan. Tapi
aku akan membawa tamengnya.”
tamengnya.”
“Dengar, teman-teman,”
teman-teman,” katanya, mengulurkan tameng itu ke arah
mereka. “Sejam yang lalu warnanya hitam dan tanpa hiasan, dan
sekarang, ini.”
ini.” Tameng itu telah berubah secemerlang perak, dan
padanya, lebih merah daripada darah at
atau
au buah ceri, ada gambar sang
singa.
145 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Dari aula mereka keluar ke halaman. Jill, yang ikut sekolah berkuda
di saat liburan, baru saja menangkap aroma kandang kuda (aroma
yang terasa sangat manis, jujur, seperti rumah ketika ditemui di
tempat seperti Dunia Bawah) ketika Eustace berkata, “Ya ampun!
Lihat itu!”
itu!” Roket besar terbang entah dari mana di luar dinding-
dinding istana dan pecah menjadi bintang-bintang hijau.
“Kembang api!”
api!” kata Jill dengan nada heran.
“Ya,
Ya,”” kata Eustace, “tapi kau tidak mungkin membayangkan para
earthman itu memasangnya untuk bersenang-senang! Itu pasti tanda.”
tanda.”
“Teman-teman,
Teman-teman,”” kata sang pangeran, “ketika seseorang sudah
memulai petualangan seperti itu, dia harus mengucapkan selamat
tinggal pada harapan dan ketakutan, kalau tidak kematian atau
penyelamatan akan datang terlambat untuk menyelamatkan
menyelamatkan
kehormatan dan akal sehatnya. Ho, kudaku yang cantik.”
cantik. ” (Sekarang
dia membuka pintu kandang.) “Hei, saudara! Tenang, Coalblack!
Tenang sekarang, Snowflake! Kau tidak akan dilupakan.”
dilupakan.”
146 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Beranilah!
Beranilah!”” kata sang pangeran. “Jalan ke sana menurun curam.
Air baru naik sampai tengah bukit paling besar kota ini. Air bisa naik
setinggi itu dalam setengah jam pertama dan tidak bisa naik lebih
tinggi lagi dalam dua jam berikutnya. Aku lebih mengkhawatirkan itu
“ dan dia menunjuk dengan pedangnya ke arah earthman tinggi besar
yang membawa gading babi hutan, diikuti enam earthman dengan
berbagai bentuk dan
d an ukuran yang baru saja keluar dari jalan samping
dan melangkah ke bayangan rumah tempat tidak ada yang bisa
melihat mereka.
147 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Tapi ketika mereka telah mendaki banyak jalanan curam dan sudah
jauh dari banjir, dan nyaris keluar dari kota di sisi datarannya, situasi
menjadi semakin gawat. Mereka sekarang sudah dekat cahaya merah
itu dan hampir sejajar dengannya, meskipun mereka belum bisa
melihat apa sesungguhnya sumber cahaya itu. Tapi dengan sinarnya
148 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
149 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Nah, earthman,”
earthman,” kata sang pangeran, berdiri di depannya dengan
pedang diacungkan sangat dekat dengan leher si tawanan, “bicaralah,
seperti gnome yang jujur, dan kau boleh bebas. Berbohong pada kami,
dan kau akan mati. Puddleglum yang baik, bagaimana dia bisa bicara
kalau kau mendekap mulutnya
mulutnya begitu erat?
erat?””
“Baiklah,
Baiklah,”” kata sang pangeran pada si gnome, “sekali gigit dan kau
mati. Buka mulutnya,
mulutnya, Puddleglum.
Puddleglum.””
“Oo-ee-ee,
Oo-ee-ee,”” cicit si earthman, “bebaskan aku, bebaskan aku. Bukan
aku. Aku tidak melakukannya.”
melakukannya.”
“Beritahu namamu,”
namamu,” kata sang pangeran, “dan apa yang para
earthman lakukan hari ini.”
ini.”
150 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Apa?
Apa?”” jerit si gnome, membuka mulutnya yang aneh lebar-lebar
karena terkejut. “Mati? Penyihir itu sudah mati? Dan dibunuh Yang
Mulia!”” Dia mengembuskan napas lega dan menambahkan, “Wah,
Mulia!
kalau begitu Yang Mulia teman kami!”
kami!”
***
151 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Dasar Dunia
“Ya ampun,”
ampun,” kata Eustace, “apakah ada negeri lain lebih di
bawah?””
bawah?
152 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
tidak tahu siapa kami atau di mana tempat kami. Kami tidak bisa
melakukan apa pun, atau memikirkan apa pun, kecuali apa yang dia
masukkan ke kepala kami. Dan hal-hal suram dan menyedihkanlah
yang dia masukkan di sana bertahun-tahun ini. Aku hampir lupa
bagaimana bercanda atau menari. Tapi begitu ledakan itu terdengar
dan rekahan terbuka dan taut mulai naik, semua itu kembali. Dan
tentu saja kami semua pergi secepat yang kami bisa untuk menuruni
rekahan dan pulang ke tempat kami sendiri. Dan kau bisa melihat
mereka di sana meluncurkan roket dan berdiri dengan kepala untuk
menyatakan kegembiraan. Dan aku sangat memohon pada Yang
Mulia supaya segera membebaskanku supaya bisa bergabung dengan
mereka.””
mereka.
153 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Ee-ee-ee!
Ee-ee-ee!”” cicit Golg. “Ya, aku tahu jalan mengerikan itu. Aku
akan menunjukkan awalnya bagi kalian. Tapi tidak ada gunanya Yang
Mulia memintaku ikut dengan kalian ke sana. Aku lebih
le bih baik mati.
mati.””
“Kenapa?
Kenapa?”” tanya Eustace gugup. “Apa yang sangat mengerikan di
sana?””
sana?
154 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Dengan cara ini mereka mencapai sisi rekahan. Rekahan itu kira-
kira tiga ratus meter panjangnya dan mungkin enam puluh meter
“Yang Mulia,”
Mulia,” kata Golg (dan ketika mereka berpaling untuk
melihatnya, mereka tidak bisa melihat apa pun kecuali kegelapan
beberapakalian
kenapa saat, mata
tidak mereka haruskemembiasakan
ikut turun diri).
Bism? Kalian akan“Yang
jauhMulia,
lebih
bahagia di sana daripada di negeri dingin, tanpa p erlindungan, dan
155 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Jill berpikir yang lain tidak akan mendengarkan tawaran itu sama
sekali. Tapi dengan ketakutan dia mendengar sang pangeran berkata:
Jill melirik cepat kepada Eustace. Dia merasa yakin temannya itu
bahkan lebih tidak menyukai ide masuk ke rekahan itu daripada
dirinya. Semangatnya hilang ketika melihat wajah Eustace agak
berbeda. Dia lebih mirip sang pangeran daripada Scrubb lama di
Sekolah Eksperimen. Karena semua petualangannya, dan hari-hari
ketika dia berlayar bersama Raja Caspian, kembali padanya.
“Yang Mulia,”
Mulia,” katanya. “Kalau teman lamaku, Reepicheep si tikus
ada di sini, dia pasti berkata kita tidak bisa menolak petualangan ke
Bism tanpa kehilangan
k ehilangan kehormata
kehormatan
n kita.”
kita. ”
156 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Turun di sini,”
sini,” kata Golg, “aku bisa menunjukkan pada kalian
emas sungguhan, perak sungguhan, berlian sungguhan.”
sungguhan.”
“Huh!
Huh!”” kata Jill kasar. “Seolah kita tidak tahu bahwa kita berada di
bawah tambang paling dalam bahkan di sini pun. pun.””
“Ya,
Ya,”” kata Golg. “Aku pernah mendengar goresan-goresan kecil di
pasir yang kalian Orang-orang Atas sebut tambang. Tapi di situlah
kalian mendapat emas mati, perak mati, batu-batu mulia mati. Di
Bism sana kami memilikinya hidup dan berkembang. Di sana aku
akan memetikkan segerumbul batu delima yang bisa kalian makan
dan memeraskan secangkir penuh jus berlian. Kalian tidak akan
peduli lagi pada harta karun yang dingin dan mati dari tambang-
tambang dangkal kalian setelah mencoba yang masih hidup di Bism.”
Bism. ”
“Kalau Yang Mulia ingin melihat ayahmu saat dia masih hidup,
yang kurasa pasti akan membuatnya senang,”
senang, ” kata Puddleglum,
“sudah saatnya kita kembali ke jalur penggalian itu.”
itu. ”
“Dan aku tidak mau turun ke lubang itu, apa pun yang dikatakan
157 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Ada lampu sepanjang jalan ke sana,”sana,” kata Golg. “Yang Mulia bisa
melihat awal jalan itu di sisi jauh rekahan ini.”
ini. ”
“Selamat tinggal, Yang Mulia. Aku pergi,” pergi, ” teriak Golg, dan
melompat. Hanya sedikit yang tinggal untuk mengikutinya. Rekahan
itu sekarang tidak lebih lebar daripada kali kecil. Sekarang dia setipis
rekahan di pilar. Sekarang dia hanya seutas benang yang sangat
terang. Kemudian, dengan getar seperti ribuan kereta menabrak
ribuan pasang bemper, bibir batu itu menutup. Aroma panas yang
membuat gila itu menghilang. Para petualang sendirian di Dunia
Bawah yang sekarang tampak jauh lebih gelap daripada sebelumnya.
Pucat, remang-remang, dan mati, lampu-lampu memberi tanda arah
jalan.
158 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Sekarang,
Sekarang,”” kata Puddleglum, “sepuluh banding satu kita sudah
tinggal terlalu lama, tapi lebih baik kita tetap mencoba. Lampu-lampu
itu akan mati dalam beberapa menit lagi, aku tidak heran.
heran.””
“Hati-hati,
Hati-hati,”” kata Pangeran. Mereka berlari menuruni bukit. Keadaan
pasti cukup menakutkan di dasar lima menit kemudian karena air naik
merambah lembah seperti berkejaran, dan kalau harus berenang,
kuda-kuda tidak mungkin menang. Tapi saat itu air baru tiga puluh
sampai lima puluh sentimeter tingginya,
tingginya, dan meskipun air menampar-
nampar kaki-kaki kedua kuda, mereka bisa mencapai sisi seberang
dengan selamat.
“Ah,
Ah,”” kata Puddleglum.
Puddleglum. “Tapi mereka lebih hijau sekarang.”
sekarang.”
160 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Beranilah, teman-teman,”
teman-teman,” terdengar suara Pangeran Rilian. “Entah
kita hidup atau mati, Aslan akan melindungi kita.”
kita.”
Jill diam saja. (Kalau kau tidak ingin yang lain tahu betapa takutnya
dirimu, ini selalu tindakan bijaksana untuk dilakukan, karena
suaramulah yang akan mengkhianati
mengkhianatimu.)
mu.)
“Wah,
Wah,”” terdengar suara Eustace lama kemudian, “apakah mataku
yang aneh atau ada petak cahaya di sana?”
sana?”
161 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Jill Hilang
“Ini lubang,”
lubang,” teriak suara Jill. “Aku bisa keluar dari situ kalau lebih
tinggi.””
tinggi.
“Belum banyak,”
banyak,” kata Jill. “Puddleglum, lepaskan kakiku supaya
aku bisa berdiri di bahumu bukannya duduk. Aku bisa
menyeimbangkan diriku dengan berpegangan di dinding.”
dinding.”
163 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Lubang itu, dan cahaya yang dingin yang mengisinya sekarang jelas
lagi. Jill menghilang.
“Jill! Jill!”
Jill!” teriak mereka panik, tapi tidak ada jawaban.
“Aku ingin tahu apakah aku cukup kecil untuk melalui lubang yang
dilalui Jill?”
Jill?” kata Eustace.
Yang sebenarnya terjadi pada Jill adalah ini. Begitu dia
mengeluarkan kepalanya dari lubang dia mendapati dirinya melihat ke
ke
bawah seolah dari jendela lantai atas, bukannya ke atas seolah dari
pintu ruang bawah tanah. Dia sudah begitu lama berada dalam
kegelapan sehingga awalnya matanya tidak bisa mengenali apa yang
mereka lihat, kecuali bahwa dia tidak melihat di siang hari, kepada
dunia yang begitu ingin dilihatnya. Udara rasanya sangat dingin, dan
cahayanya pucat kebiruan. Juga ada banyak suara dan banyak benda
putih beterbangan di udara. Saat itulah dia berteriak
b erteriak pada Puddleglum
untuk membiarkannya berdiri pada bahu temannya itu.
164 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Lalu tiba-tiba sekali dia menyadarinya, cahaya biru pucat itu cahaya
bulan, dan benda putih di tanah adalah salju. Dan tentu saja! Ada
bintang-bintang bersinar di langit hitam
hitam beku di atas sana. Dan benda-
benda hitam tinggi di belakang para penari adalah pohon-pohon.
Mereka bukan saja mencapai dunia luar, tapi juga keluar di tengah
Narnia. Jill merasa bisa pingsan karena senang, dan musik itu
itu--
-- musik
liar itu, sangat manis tapi juga agak menakutkan , penuh sihir baik
seperti musik si penyihir penuh sihir jahat--membuatnya lebih
menyadari keberadaannya.
Semua ini butuh waktu lama untuk diceritakan, tapi tentu saja hanya
butuh sedikit waktu untuk dilihat. Jill berbalik hampir seketika
s eketika untuk
berteriak pada yang lain, “Hore! Tidak apa-apa. Kita sudah di luar,
dan kita sudah sampai di rumah.”
rumah. ” Tapi alasan dia tidak pernah
mengatakan lebih dari “Hore
Hore”” adalah ini. Mengeliling para penari
adalah para dwarf, semua mengenakan pakaian yang terbaik,
kebanyakan berwarna merah dengan tudung berpinggiran bulu serta
pita emas dan bot besar berpinggiran bulu. Saat berjalan berkeliling,
165 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
pengaturan
yang sangatwaktu sangat tepat
baik sehingga dengan
semua musiknya
musikny
penari a dan
berada dengan
pada tempatbidikan
yang
tepat di saat yang tepat, sehingga tidak ada yang akan kena lemparan.
Ini disebut Tari Salju Besar dan dilakukan setiap tahun di Narnia di
malam terang bulan pertama ketika tanah telah tertutup salju. Tentu
saja ini juga sejenis permainan selain tarian, karena sesekali beberapa
penari akan bergerak agak salah dan wajah mereka akan kena
lemparan bola salju, kemudian semua akan tertawa. Tapi tim penari,
dwarf, dan pemusik yang baik bisa berjalan terus berjam-jam tanpa
sekali pun ada yang kena lempar. Di malam yang cerah ketika udara
dingin, pukulan genderang, suara burung hantu, dan cahaya bulan
membangkitkan darah hutan mereka yang liar dan membuatnya
semaki n liar, mereka akan berdansa sampai fajar. Aku berhar ap kau
bisa melihatnya sendiri.
sendiri.
yang salah sebelum menemukan sumber suara itu. Tapi ketika melihat
Jill, mereka semua berlari ke arahnya, dan banyak yang merangkak
naik ke gundukan tanah, dan lebih dari selusin tangan diulurkan untuk
membantunya. Dan Jill memegang mereka dan dengan demikian
keluar dari lubang dan mulai menuruni gundukan tanah itu kepala
terlebih dulu, kemudian bangkit dan berkata:
berkata :
“Oh, tolong bantu yang lain keluar. Ada tiga orang lain, selain kuda-
kuda. Dan salah satunya adalah Pangeran Rilian.
R ilian.””
“Pacul dan sekop, anak-anak, pacul dan sekop. Lari ambil peralatan
kita!”” kata para
kita! pa ra dwarf, dan berlari masuk hutan secepat mungkin.
“Hus!
Hus!”” kata si panther. “Anak malang itu gila, dan tidak heran
setelah tersesat dalam bukit. Dia tidak tahu apa yang dia katakan.
katakan.””
“Benar,
Benar,”” kata seekor beruang tua. “Wah, dia bilang Pangeran Rilian
itu kuda!
167 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
ajar lagi.
“Itu b-b-b-benar. Ja-ja-jangan begitu bodoh,”
bodoh,” kata Jill. Dia bicara
seperti itu karena giginya sekarang bergemeletuk karena dingin.
dwarf datang lagi dengan membawa sekop serta pacul dan langsung
bekerja di dinding bukit.
bukit.
168 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
hal yang sangat berani. Yang lain mau saja melakukannya lebih dulu,
tapi lubang itu terlalu kecil bagi mereka. Eustace sedikit lebih besar,
dan jauh lebih kaku daripada Jill, jadi ketika dia melihat keluar dia
menghantamkan kepalanya pada puncak lubang dan membuat salju
runtuh ke wajahnya. Sehingga, ketika dia bisa melihat lagi, dan
melihat selusin makhluk mendatanginya secepat mereka bisa berlari,
tidak mengherankan dia berusaha mengusir mereka.
Tapi Jill dan Eustace telah merasa semua bahaya yang mereka
hadapi dalam gelap, panas, rasa tanah pasti hanya mimpi. Di luar sini,
169 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
mereka ingin masuk gua (di sanalah Jill melihat api tadi),
menghangatkan diri, dan makan malam. Tapi anak-anak tidak bisa
pergi sebelum melihat
melihat teman-teman mere
mereka
ka bebas.
Tidak ada orang di dunia kita yang bisa mengerjakan apa yang
dilakukan para dwarf dan Tikus Tanah yang Bisa Berbicara di Narnia,
tapi tentu saja, tikus tanah dan dwarf tidak menganggapnya
menganggapnya pekerjaan.
Mereka suka menggali. Karena itulah tidak lama sebelum
s ebelum mereka bisa
membuka rekahan lebar gelap di sisi bukit. Dan dari kegelapan
keluarlah ke cahaya bulan--ini akan cukup mengerikan kalau mereka
tidak tahu siapa kedua makhluk itu pertama-tama, sosok tinggi,
berkaki panjang, bertopi kerucut, si marsh-wiggle,
marsh-wiggle, kemudian,
menuntun kedua kuda, Rilian sang pangeran.
dryad, dwarf, dan faun yang mengingatnya dari hari-hari sebelum dia
dikutuk. Ada beberapa yang cukup tua dan bisa mengingat bagaimana
ayahnya, Raja Caspian, waktu masih muda, dan melihat
kemiripannya. Tapi kurasa dia pasti mengenalinya. Meskipun dia
pucat karena penahanan yang lama di Dunia Bawah, berpakaian
hitam, berdebu, kusut, dan lelah, ada sesuatu pada wajahnya yang
tidak mungkin salah dimengerti. Itulah pancaran karisma semua Raja
Narnia yang sejati,
s ejati, yang memerintah dengan berkah Aslan dan duduk
di Cair Paravel dl takhta Peter sang Raja Agung. Segera semua kepala
Kedua anak hampir jatuh karena lelah dan lapar, tapi kehangatan
***
172 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Penyembuhan
Dan bukan sosis payah yang separonya terisi kacang kedelai pula,
tapi benar-benar sosis daging berbumbu, gemuk, panas, dan hanya
sedikit gosong. Dan gelas besar penuh cokelat panas, dan kentang
panggang, chestnut panggang, apel bakar dengan kismis mengisi
tempat yang tadinya berisi bijinya, dan es untuk menyegarkanmu
setelah semua makanan panas itu.
“Sstt, sstt!”
sstt!” kata suara mengantuk dari atasnya. “Waktu untuk
istirahat. Tidur nyenyak, kuu-kuu, kuu-kuu. Tidak usah bekerja.
Kuukuu!””
Kuukuu!
Wah, kurasa, kata Jill, melirik sekumpulan bulu yang bertengger
di atas jam besar di sudut gua, “Kurasa ini Glimfeather!
Glimfeather!””
173 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Benar, benar,”
benar,” gumam si burung hantu, mengangkat kepalanya
dari bawah sayap dan membuka sebelah mata. “Aku datang dengan
membawa pesan untuk sang pangeran kira-kira jam dua pagi. Bajing-
bajing membawa kabar gembira. Kabar untuk sang pangeran. Dia
sudah pergi. Kalian juga akan menyusul.
Selamat pagi “ kemudian kepalanya kembali menghilang.
174 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
***
Sarapan terdiri atas telur orak-arik dan roti panggang dan Eustace
makan seolah dia tidak baru saja
s aja makan besar tengah malam kemarin.
“Oh tidak,”
tidak,” kata Orruns. “Mereka bangun sebelum matahari terbit.”
terbit.”
“Ya ampun!”
ampun!” kata Eustace. “Apakah mereka makan banyak sekali
saat sarapan?”
sarapan?”
175 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Saat itu terdengar suara kaki kuda mengetuk batu di mulut gua, dan
anak-anak mendongak. Kedua centaurus, satu dengan janggut hitam
dan yang lain dengan janggut pirang emas menutupi dada bidang
mereka yang telanjang, berdiri menunggu mereka, menundukkan
kepala mereka sedikit supaya bisa melihat ke dalam gua. Kemudian
anak-anak menjadi sangat sopan dan menyelesaikan sarapan mereka
dengan cepat. Tidak ada yang menganggap centaurus lucu ketika
melihatnya. Mereka makhluk yang khidmat dan ajaib, penuh
kebijaksaan kuno yang mereka pelajari dari bintang-bintang, tidak
“Aku juga,”
juga,” kata Eustace. “Kau teman terbaik di dunia.”
dunia.”
“Puddleglum!
Puddleglum!”” kata Jill. “Kau memang menyebalkan. Kau
terdengar seperti orang yang menghadiri pemakaman tapi aku percaya
kau benar-benar gembira. Dan kau bicara seolah takut segalanya,
padahal kau sebenarnya
sebenarnya sama beraniny
beraninyaa dengan singa.
176 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
177 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Dan ketika tiba, mereka melihat kapal besar yang mereka lihat
ketika pertama menginjakkan kaki di Narnia, berlayar di sungai
seperti burung besar. Seisi istana sekali lagi berkumpul di padang
antara istana dan teluk untuk menyambut kedatangan Raja Caspian.
Rilian, yang telah mengganti pakaian hitamnya, dan sekarang
mengenakan mantel merah di atas baju rantai perak, berdiri di dekat
tepian air, dengan kepala tanpa topi, untuk menyambut ayahnya. Si
dwarf Trumpkin duduk di sebelahnya di atas kursi yang ditarik
Suara terompet perak terdengar melintasi air dari dek kapal. Para
pelaut melempar talitemali, tikus-tikus (yang bisa bicara, tentu saja)
dan marsh-wiggle cepat-cepat menambatkannya, lalu kapal berhenti.
Para pemusik, tersembunyi di suatu tempat dalam kerumunan, mulai
memainkan lagu yang khidmat dan bernada kemenangan. Dan tak
lama kemudian sekoci Raja sudah siap dan para tikus menjalankannya
ke dermaga.
Jill membayangkan akan melihat raja yang sudah tua akan menaiki
sekoci itu. Tapi ternyata sesuatu terjadi. Seorang bangsawan berwajah
pucat menepi dan berlutut di depan sang pangeran dan Trumpkin.
Mereka bertiga bicara dengan kepala berdekatan beberapa menit,
sehingga tidak ada yang bisa mendengar apa yang mereka katakan.
178 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Musik terus bermain, tapi kau bisa merasakan semuanya merasa tidak
tenang.
“Aku datang,”
datang,” kata suara berat di belakang mereka.
Mereka berbalik dan melihat sang singa sendiri, begitu cemerlang,
nyata, dan kuat sehingga semuanya langsung mulai tampak pucat dan
tidak nyata bila dibandingkan dengannya. Dan dalam waktu yang
179 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Jangan pikirkan itu lagi. Aku tidak selalu marah. Kau telah
melakukan pekerjaan yang kutugaskan pada kalian di Narnia.
Narnia.””
“Tolonglah, Aslan,”
Aslan,” kata Jill, “bolehkah kami pulang sekarang?
sekarang?””
180 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
berdiri dan menangis. Bahkan sang singa menangis: air mata singa
yang besar-besar, setiap air mata lebih berharga daripada sebutir
berlian keras
k eras di dunia. Dan Jill memerhatikan bahwa Eustace tampak
tidak seperti anak kecil menangis, atau anak yang menangis dan
berusaha menyembunyikan,
menyembunyikan, tapi seperti orang dewasa menangis.
Paling tidak, itulah yang paling mirip menurutnya, tapi sebenarnya,
seperti yang dia katakan, orang sepertinya tidak punya umur tertentu
di gunung itu.
“Putra Adam,”
Adam,” kata Aslan, “pergilah ke semak-semak itu dan
petiklah duri yang
yang akan kautemukan di sana, dan bawakan p
padaku.
adaku.””
“Haruskah?
Haruskah?”” kata Eustace.
“Ya,
Ya,”” kata Aslan.
181 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
(Tapi Jill tidak bisa menentukan yang mana, karena orang tidak
memiliki umur tertentu di negeri Aslan. Bahkan di dunia ini anak-
anak paling bodohlah yang paling kekanak-kanakan dan orang
dewasa paling bodohlah yang paling dewasa.)
Akhirnya Caspian berpaling pada yang lain. Dia tertawa keras kaget
dan gembira.
“Wah! Eustace!”
Eustace!” katanya. “Eustace! Jadi kau sudah mencapai akhir
“Lihat ini”
ini” katanya gugup. “Ini semua bagus sekali. Tapi bukankah
kau--? Maksudku tidakkah kau “
“Tapi,
Tapi,”” kata Eustace, memandang Aslan. “Tidakkah dia sudah-eh-
meninggal?””
meninggal?
“Ya,
Ya,”” kata sang singa dengan suara sangat tenang, hampir (menurut
Jill) seolah dia tertawa. “Dia sudah meninggal. Kebanyakan orang
begitu, tahu bukan. Bahkan aku pun sudah. Hanya sedikit yang
belum.””
belum.
“Oh,
Oh,”” kata Caspian, “aku mengerti apa yang membuatmu takut.
Kaupikir aku hantu, atau omong kosong seperti itu. Tapi tidakkah kau
lihat? Aku akan jadi hantu kalau muncul di Narnia sekarang, karena
aku tidak boleh berada di sana lagi. Tapi seseorang tidak bisa jadi
182 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
“Sir,
Sir,”” kata Caspian, “aku selalu ingin melihat sekilas saja dunia
mereka. Apakah itu salah?”
salah?”
“Kau tidak bisa berbuat salah lagi, karena kau sudah meninggal,
anakku,”” kata Aslan. “Dan kau boleh melihat dunia mereka--selama
anakku,
lima menit waktu mereka. Kau tidak melakukan apa pun dalam waktu
itu.”” Kemudian Aslan menjelaskan pada Caspian apa yang akan
itu.
menyambut Jill dan Eustace dan segalanya tentang Sekolah
Eksperimen. Sepertinya dia mengenal tempat itu sama baiknya
dengan anak-anak.
“Putri,
Putri,”” kata Aslan pada Jill, “petik cabang pada semak itu.
itu.””
183 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Aslan berpaling pada Jill dan Eustace lalu meniup mereka dan
menyentuh dahi mereka dengan lidahnya. Kemudian dia berbaring di
depan lubang yang telah dia buat di dinding dan menghadapkan
punggungnya yang keemasan ke Inggris, dan wajahnya yang anggun
ke arah tanahnya sendiri.
Di saat yang sama Jill melihat orang-orang yang sangat dia kenal
berlari melintasi lapangan ke arah mereka.
mereka. Kebanyakan anggota geng
ada di sana--Adela Pennyfather dan Cholmondely Major, Edith
Winterblott, “Spotty
Spotty”” Sorrier, Bannister besar, dan si kembar Garrett
yang menjijikkan. Tapi tiba-tiba mereka berhenti. Wajah-wajah
mereka berubah, dan semua
s emua kekejaman, kesombongan, kejahatan, dan
kelicikan hampir menghilang dalam satu ekspresi ketakutan. Karena
mereka melihat dinding runtuh, dan singa seukuran gajah kecil
berbaring di lubangny
lubangnya, a, dan ketiga orang berpakaian berkilauan dan
membawa senjata mengejar mereka. Karena, dengan kekuatan Aslan
dalam diri mereka, Jill melecutkan cambuknya ke arah anak-anak
perempuan dan Caspian serta Eustace memukulkan bagian tumpul
pedang mereka ke arah anak-anak laki-laki begitu
b egitu hebatnya sehingga
dalam dua menit para penindas itu berlarian sambil berteriak-teriak,
“Pembunuh! Fasis! Singa! Ini tidak adil.”
adil. ”
184 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
Ketika polisi tiba, dan menemukan tidak ada singa, tidak ada
dinding runtuh, dan tidak ada narapidana, dan Kepala Sekolah yang
bertingkah seperti orang gila, ada penyelidikan tentang semuanya.
Dan dalam penyelidikan itu semua hal tentang Sekolah Eksperimen
terungkap, dan kira-kira sepuluh anak dikeluarkan. Setelah itu, teman-
teman Kepala Sekolah merasa dia tidak bisa menjadi Kepala Sekolah
lagi, jadi mereka mengangkatnya menjadi Inspektur Sekolah supaya
merepotkan para kepala sekolah lain. Dan ketika mereka melihat dia
bahkan tidak bisa melakukan itu dengan baik, mereka
memasukkannya ke Parlemen tempat wanita itu hidup bahagia
selamanya.
Eustace menguburkan pakaian indahnya diam-diam suatu malam di
halaman sekolah, tapi Jill menyelundupkan pakaiannya ke rumah dan
mengenakannya pada pesta kostum liburan berikutnya. Dan mulai
hari itu berbagai hal berubah menjadi semakin baik di Sekolah
Eksperimen, dan tempat itu menjadi sekolah yang cukup baik. Dan
Jill serta Eustace selalu berteman.
Rekahan di bukit itu masih terbuka, dan sering kali di hari musim
panas yang panas rakyat Narnia masuk ke sana membawa kapal dan
lentera dan turun ke air, berlayar ke sana kemari, bernyanyi, di atas
laut bawah tanah yang dingin dan gelap, bertukar cerita tentang kota-
185 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m
kota yang ada jauh di dasar sana. Kalau kau cukup beruntung untuk
pergi ke Narnia, jangan lupa
lupa berkunjung ke gua-gua itu.
-END-
E-Book by
Ratu-buku.blogspot.com