Part I
Elizabeth Marisa S
1. Yogya oh yogya..
Pagi ini, alarm di HP dengan cover belakang berwarna orange itu kembali mengoceh
seperti pagi2 sebelumnya. Suaranya lumayan mengganggu. Sengaja aku pilih ringtone
yang paling menyebalkan, sehingga mau tidak mau mata ini harus melek untuk men-silentnya.
Posisinya lumayan jauh dari tempatku berbaring, kasur tua yang masih setia dengan
empuknya. Iya, kasur ini merupakan "Warisan" dari pemilik kamar ini sebelumnya. Kamar
kost ini juga lumayan besar tetapi dengan harga yang lumayan (eh bukan lumayan tapi
sangat murah) dengan harga 1juta pertahunnya.
Semakin lama itu alarm semakin nyaring terdengar, dengan mata masih sekitar 3watt aku
pun menghampiri hape yang terletak di meja dekat dengan keyboard komputer di sudut
kamar.
Setelah aku buat diam hp orange itu, tangan seperti sudah terbiasa dengan sendirinya
menekan tombol power di CPU warna hitam kebanggaanku. Tidak butuh waktu lama,
komputer tua itu kembali membuka mata menyapa ku dengan monitor LED-nya.
Winamp, ya, winamp adalah aplikasi wajib ku buka ketika menyalakan pc/laptop. Entahlah,
aku seakan tidak terlalu suka dengan suara kipas pendingin pc, aku lebih memilih musik2
gak jelas, musik2 aneh yang bisa membuat mood sedikit lebih baik. Dan untuk playlist pagi
ini, ane pilih si-imut Cleopatra Stratan asal Moldova itu. Dan mulailah musik khasnya
dengan sedikit gaya Rap mengalunkan lagu De Ce-nya.
Belum habis itu lagu De Ce-nya, tiba2 terbayang itu tumpukan berkas para calon
kontraktor muda yang belum selesai di konversi ke dalam bentuk data di PC kantor.
Dengan segera diri ini beranjak mandi. Tidak butuh waktu lama, akupun sudah kembali
kekamar memakai kemeja warna hitam dan jeans biru dongker. Cleopatra masih dengan
suara imutnya mengiringi ane yang sedikit tergesa. Dengan satu tomboll "Power" di
keyboard yang lumayan berdebu itu, ane berpisah dengan si imut yang dengan ceria
melantunkan Zunea Zunea-nya.
Mulailah langkah ini berayun ke arah kantor yang tidak terlalu jauh. Tawaran dari kernet
angkot yang dengan lantangnya berteriak menyebutkan tujuan busnya seakan tidak
mengganggu perjalanan ku yang masih bisa mendengar kicauan imut si Cleopatra di
telinga. Sekarang si imut itu sudah berpindah ke Hape dikantong dan lantunan Zunea
Zuneanya kembali terdengar di handsfree ditelingaku.
Tidak sampai 10menit, tibalah di kantor kecil tempatku biasa menghabiskan waktu dengan
memandang layar LED. Dari LED itu juga, aku mulai terbiasa membaca SFTH di Kaskus.
Lumayan banyak kisah yang sudah kubaca, terkadang ada kata2 dari tulisan di salah satu
story yang bisa membuatku tersenyum karena aku seakan melihat diriku sendiri.
Banyak juga kata2 yang sengaja aku plagiat untuk jadi status di FB atau status BBMku.
Dan janganlah heran jika nantinya tulisan yang aku buat ini akan sedikit sama gaya
penulisannya dengan salah sepuluh (bukan salah satu, karena ada sepuluh story yang
saat ini masih sangat suka aku baca ulang dari awal, hehehe)
Sepertinya sangat asik melihat story di SFTH ini, aku seperti bisa melihat langsung apa
yang sang tokoh utama ingin sampaikan dengan penyajian kata2 yang dirangkai
sedemikian rupa sehingga enak untuk dibaca.
Butuh waktu lumayan lama untuk pc itu mulai booting awalnya. Mulailah logo khas
windows itu terpampang di LED 17inch. Mulailah kubuka berkas calon kontraktor itu satu
persatu,dan mengkonversinya ke bentuk data di dalam hardisk 80gb.
Seperti orang2 pada umumnya, pagi merupakan waktu yang tepat untuk menyelesaikan
pekerjaan yang sedikit menumpuk. Pagi hari ke-efisiensi kerja otak manusia rata2 di atas
92% (ah...plagiat yang aku sendiri lupa sumbernya, sudah lumayan lama kubaca kata
tentang kinerja tubuh dipagi hari itu).
Oiya, kenalin Aji ini adalah teman sekantor, dia sebenarnya lebih "Tua" dikantor ini. Tapi di
luar kantor, aku lebih tua umurnya dari dia. Perawakan Aji ini dengan tinggi 165-an, kulit
tidak terlalu hitam,tidak terlalu putih. Hobinya (dari yang sering aku lihat) sering naik
Gunung, gunung dalam artian sebenarnya loh ya, bukan "gunung" yang enggak2. IYKWIM
Wah maaf, kebiasaan yang sulit hilang, main nyerocos aja tanpa memperkenalkan diri.
Namaku Eri, perawakan standar,gak ada yang istimewa, jadi tidak usah terlalu dibahas.
Hehehe. Asal dari pulau nun jauh disana,sebuah pulau yang sangat panas karena
mataharinya 7biji. Pulau yang terkenal dengan Susu Kuda liar dan Madunya.
Yap, aku berasal dari Pulau Sumbawa, NTB. Aku sudah terdampar di pulau jawa tepatnya
di Yogya. Sudah lumayan lama aku tedampar disini dari tahun 2003 dulu. 2015 - 2003 =
12tahun, bukan waktu yang sebentar menurutku.
Yogya seakan sudah menduduki tempat yang special dalam kehidupan dan beberapa
kebodohan ku dimasa lalu. Namanya manusia, kebodohan itu tak akan pernah lepas dalam
kehidupanya sehari2. Dan entah sekarang aku seakan bisa tersenyum getir sekedar
mengingat2 kebodohan yang pernah kulakukan.
2. Pamitku ke Yogya
Aku pun ikut penumpang lain naik ke bus malam tersebut dan menuju kursi yang tertera di
tiket, nomor 16, gk begitu jauh dari pintu bus, kulangkahkan kaki dan menyenderkan
badanku dikursi,dan mulailah kepala ini terasa pusing dengan aroma bus malam yang
khas. Setelah kondektur mengecek semua penumpang..bus malam pun melaju ke arah
pelabuhan.
Datar banget ya perpisahan ku dengan orang tua. Ya begitulah, sejak kecil aku memang
lebih dekat dengan nenek. Soalnya waktu kecil, emak sama bapak lebih sering ke sawah
dan menitipkan ane sama nenek di kampung.
Sawah sama kampung sebenarnya gk terlalu jauh, kl dtempuh dengan jalan kaki ada
stengah hari perjalanan. Maklum di kampung ku kalo sudah musim panen raya, orang2
rata2 tinggal disawahnya masing2 dan kampung menjadi sepi.
Sejak SMP, aku sudah tinggal di rumah sodara, di rumah paman dan bibi di kota yang agk
dekat dengan smp ku,jadi gak menghabiskan biaya buat bolak balik selama SMP. Beranjak
SMA juga, aku memilih ngekost di kota karena gk mw merepotkan paman dan bibi lagi, ya
itung2 blajar mandirilah..hehehe
Semalaman aku cuman tiduran di bus, sbnrnya bukan tidur si..tapi mabok kendaraan,
maklum orang kampung biasa naek kuda kemana2, ini tiba2 naik bus malam langsung
perjalanan jauh.
Nah ini pertama kali aku ngerasa kayak org mw mati, kepala kyk di cekokin miras oplosan
yg gak jelas. Badan basah dengan keringat yang sudah sejak 20menit lalu mulai mengucur
deras.
Disamping ku duduk bapak2 yang kyknya udah biasa bepergian jauh,dia dengan santainya
membaca buku entah buku apa,aku tidak memperhatikan,jangankan baca buku,buka mata
dikit aja langsung mutar2 burung 4 ekor dikepala (saking pusingnya seperti di film2 kartun
hehehe).
Sekitar jam 11an malam, bapak tadi membangunkan ku,dan mengajak naek ke
kapal..soalnya sudah sampai penyebrangan Sumbawa(Pototano) - Lombok (Kayangan).
Akupun cuman ngikut di belakang bapak tadi naek ke kapal penyebrangan (kapal Feri).
Lumayan seger kena angin malam+angin laut..wah,ini pertama kali juga aku naek kapal
laut. Rasanya senang banget. Maklum anak kampung tepatnya anak gunung. Hehehe.
Diatas kapal aku ngobrol2 sama bapak tadi..lupa2 ingat yang kami bicarain. kira kyk gini
garis besarnya.
Ngbrol panjang lebar, lebih tepatnya dia nyeritain gimana dia kuliah dulu di surabaya dan
aku cuman ngangguk2 gak jelas..Batin ku "Surabaya" kota mana lagi itu..??
Sebenarnya modal nekatlah yang membawaku ke Yogya waktu itu, dan yang jadi patokan
ku cuman brosur dari LPK (lembaga pendidikan keterampilan) yang bakal jadi tempat ku
kuliah nantinya.
Dan di belakang brosurnya ada peta kampus yang menurut ane sangat "Wah". Saat itu di
brosur, LPK itu berdampingan dengan lambang kota Yogya yaitu Tugu Yogya.
Sekitar 1 jam kemudian, kapal pun sudah merapat ke dermaga Kayangan di lombok.
Kami pun kembali ke bus, dan mulai lagi penderitaan tahap ke-2 ku di bus menuju terminal
Mandalika di Kota Mataram.
Ketika aku mw mulai tidur karena sudah agak pusing, bapak2 di kursi samping
menawarkan opsi buat ke Yogya. Kebetulannya lagi, bapak tadi memang lagi ada urusan
di yogya baru nantinya ke surabaya.
Bapak2 : Dek,nanti kita turun di terminal Mandalika aja, trus besok paginya baru naik Bus
Safari Dharma Raya buat ke Yogyanya.
Ane : Pak Bur bukannya mw ke Surabaya?
(nama beliau Pak Burhanuddin, beliau guru salah satu SMK di pulau ane, itu beberapa info
yang bisa kudapat dari obrolan kami di atas kapal penyebrangan tadi)
Pak Bur : Kebetulan ini tadi dapat telepon, katanya disuruh ke Yogya dulu. Nah kebetulan
ada adek jadi bapak ada temannya selama di bus ke yogyanya.
Ane : Oke pak, saya juga belum ngerti mw kemana selanjutnya. Soalnya baru pertama ini
saya ke yogya.
Yang aku bayangin waktu itu simple, naek bus malam, besok2nya turun sudah di Yogya,
sesimple itu..wkwkwkwkk..ini aku inget2 sekarang kok bodoh bgt ya.. ternyata bus dari
Sekitar jam 4 subuh, bus sudah masuk terminal mandalika Mataram. Pak Bur mengajak
cari masjid buat sholat subuh dan numpang mandi biar agk segaran. Berhubung badan
kgk beres rasanya, aku cuman numpang tidur di emperan masjid terminal pagi itu. Dan
aku masih ngerasa seperti masih di atas bus. Gerak2 gimana gitu lantai emperan masjid.
Paginya sektar jam stengah 7. Pak Bur membangunkan dan nyuruh numpang mandi di
kamar mandi masjid. Aku pun mengambil bungkusan alat2 mandi dr tas ransel dan
numpang mandi di toilet masjid.
Namanya masih udik, mandi seadanya biar segar buat lanjutin perjalanan. Dan yang buat
lucu sampe skrg kalo di inget2, waktu itu ternyata aku blm terlalu sering memakai yang
namanya cologne ato parfum. Bisa kebayang kan gimana aromanya.
Dan parahnya lagi, aku gk ada ngerasa canggung2nya sama sekali, biasanya juga di
kampung mandi di sungai sambil jagain kuda ama kerbau. Ya, itulah aku yang dulu adalah
seorang gembala. Hahahahah
Pas abis mandi, aku balik ke tempat tas yang di ttpin sama marbot masjid. Aku kasih duit
5rebuan sama marbot masjid, dan aku berniat pamit ke ruangan tunggu bus jurusan
Yogya. Tapi koq tas ku jadi nambah 1 biji ya, wa bingung prasaan dari kampung aku
cuman bawa 1 tas slempang kecil sama 1 tas ransel..ini koq jadi tmbh 1 tas ranselnya ya.
Muter otak inget2 ni tas punya sapa? Pas aku balikin ke marbot masjid, baru sedikit inget,
semalam kan ada teman di bus. iya, ini tasnya pak bur, teman seperjalanan. Aku pun balik
ke masjid, cari kesana kemari, tapi semua pintu kamar mandi di toilet pada kebuka dan
gak ada orang.
Marbot masjid yang dari tadi melihatku kyk orang bingung nyamperin.
Marbot : dek, tadi bapaknya ke jalan sandubaya buat nyari tiket katanya. (logat2
lomboknya kental banget, logat lombok kl di perhatikan mirip2 dengan logat bali)
Ane : oh gitu pak, makasih pak, biar saya tunggu di terminal aja.
Marbot : Ngopi dulu sini dek, biar seger.
Ternyata bapak marbotnya udah dari tadi buat 3 gelas kecil kopi, dan ternyata Pak Bur
yang minta tolong buatin kopi ke marbotnya sebelum dia beli tiket.
Marbotnya duduk dengan santai sambil milin2 kertas rokok+tembakaunya. Ciri khas kalo
di daerah lombok ni, kebanyakan kalo bapak2nya memakai sarung, gk cuman d lombok
ding, di tempat ku juga kebanyakan bapak2nya make sarung kalo di rumah.
Kopi gratis, niat baik orang gk enak di tolak gan hahahah. Aku pun tanpa pikir panjang
langsung nimbrung sama pak marbotnya, ngobrol ngalur ngidul cuman ku iya2in aja
karena kebanyakan katanya ane kagak ngerti, pak marbot ngobrol itu kadang make
bahasa indonesia di campur bahasa lombok. dan bahasa lombok sama bahasa daerah ku
jauh banget logat sama kata2nya.
Lagi asik2nya dengerin curhatan pak marbot, pak bur datang sambil agak sedikit
terburu2. Dia ngambil tasnya dan mengeluarkan dompet dan ngasih duit 20rebuan ke pak
marbotnya sebagai ucapan terima kasih karna dah bolehin kami tidur dan mandi di masjid
yang dia jaga.
Aku pun ngikut pak bur ke terminal, dan ku liat disana banyak banget bus2 gede panjang.
Aku disitu ter-kagum2, pertama kalinya melihat terminal yang segitu ramenya dengan
bus2 yang luar biasa "Wah"nya.
Clingak clinguk kesana kemari, nyari pak bur. Ternyata pas bengong sebentar tadi, aku
hilang arah. Dan yang jadi tur guide (pak Bur) sudah gk ada di depan ku. Hancur sudah,
aku bakalan jadi orang ilang di tempat antah berantah.
Panik dan cemas cuman itu yang terasa, baru sekarang aku ngerasa seperti ini. (Dulu2 sih
sering panik pas abis maling tela pohon di kebun tetangga. tapi ini rasanya jauh lebih
panik.)
Akupun bergegas naik ke bus terdekat, clingak clinguk nyari pak guide. Turun trus naek
ke bus yang laen, tapi kgk ada yg aku kenal.. Hadeh masa aku harus ngecek semua bus di
terminal yang segitu banyaknya.
Sedikit capek karena naik turun bus, aku pun duduk di samping penjual makanan minuman
ringan. Sekitar 5mnitan nenangin diri, aku baru inget,,semalam pak guide pernah
ngomong "Bus Safari Dharma Raya".
Dengan sedikit clue itu, akupun mencoba bertanya sama penjual disitu.
Aku noleh keblkg, terlihat ada tuh plang khas bus safari dharma raya yang sangat khas
dengan warna biru dan gambar beberapa gajah.
Ane : makasih ya buk, (aku pun ambil 1 bungkus kecil tissu di jualannya ibu tadi, kluarin
duit 10rebu dan langsung tinggalin ibu itu, tanpa mikirin kembaliannya)
Aku pun sedikit bergegas ke arah yang di tunjuk ibu2 tadi, dan terlihatlah pak guide ku lagi
ngobrol sama agen bus.
Aku pun sama pak bur naek, dan aku inget banget kami jalan ke arah paling belakang bus.
Kami dapat kursi plg belakang dekat toilet. Ternyata kami dpt tiket plg terakhir hari itu,
dan sisa 2 kursi plg belakang yg dekat toilet.Karena utk beberapa hari kedepan, semua
tiket sudah terjual. Dan harus menunggu beberapa hari kemudian baru bisa dpt tiket ke
yogya.
Ngebayangin baunya aja, sampe sekarang ini kadang buat mual. Sekitar 1jam-an bus kami
sampai di pelabuhan Lembar dan siap2 naek kapal Feri buat nyebrang ke pulau bali.
Nah, aku agk demen ni naek kapal, bisa kena angin jadi gak terlalu pusing seperti di bus.
Dan lagi2 perkiraan meleset jauh gan, aku kira bakalan kyk penyebrangan di Pototano Kayangan. ternyata penyebrangan Lembar (Lombok) - Padangbai (Bali) lebih kejam dari
siksaan sebelumnya.
Parahnya, waktu itu kami dpt kapal feri butut yang udah2 agak karatan dan ngeri sendiri
liat ke bawah, kyk mau tenggelam gitu. Dan "beruntungnya" lagi, pas pertama naek tu
kapal penyebrangan, ombak pas masa "On-Fire"nya...itu ombak kyknya lebih tinggi dari
kapal. Soalnya bulan2 musim kemarau, jadi anginnya gede, otomatis ombaknya menggila.
Aku critain garis besarnya aje ye gan..malu2in kalo diceritain gimana aku kyk mayat idup
selama perjalanan itu, kgk bisa jauh2 dari toilet di kapal, kyk tentara lagi masa pendidikan,
merangkak keluar masuk kamar mandi.
Begitu pun saat di bus, soalnya dari bali masih sehari lagi buat sampai keyogyanya.
3. Yogya oh yogya..
Yogya Juli 2015..
pukul 4 sore.
2015..Sekitar
..
Beginilah kantorku, tidak terlalu rame kalo pas gk ada pelatihan para calon kontraktor muda.
Malahan bisa untuk tidur, sambil denger lagu2 Bossanova Jawa yang kuputar di PC kantor
dan mengalun lembut dari speaker kecil. Hari ini tinggal aku sendiri dikantor karena si Aji
sudah dari jam stengah 4 tadi pulang duluan karena ada keperluan.
Ah, seperti malas rasanya pulang kkostan yang panas, enaknya tiduran dikantor yang ber-AC
ini. Jadilah ane mundurin sedikit kursi, selonjoran kaki kebawah meja. Lumayan enak
posisinya buat leren. Makin lama alunan musik jawa yang diracik dengan sentuhan jazz itu
seakan meninabobo, dan perlahan mata ini mulai terpejam.
Terdengar nyaring suara telepon di meja, sontak aku terkaget dan segera mengangkat
telepon itu meski dengan rasa sedikit pusing dikepala.
Ane : Halo selamat sore dengan kantor ***** ada yang isa dibantu?
....: Eri, itu berkas yang dimeja tolong titipin ke Loundry ya, soalnya besok pagi harus segera
diproses.
Ane : iya mbak, tapi ini si Aji tadi pulang duluan, berkasnya lumayan banyak soalnya.
....: oalah, ya kamu naek becak apa taksi aja, besok duitnya ta ganti.
Ane : ya udah mbak, ntr ta bawa pake becak aja.
....: ok.
Tut tut tut
Dan telepon terputus. Itulah perintah dari boss yang cewek. Maklum kantor ini merupakan
lembaga sertifikasi bentukan masyrakat. Jadi ada 2 boss yang membuat kantor ini tetap
bergerak dalam menyelenggarakan sertifikasi para calon kontraktor muda.
Akupun merapikan tas slempang warna coklatku, kulihat itu berkas kontraktor yang akan
kubawa ke loundry si boss cewek. Ada sekitar 50an berkas yang sudah menumpuk dengan
beberapa lampiran yang diperlukan untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi.
Naek becak ajalah dari pada taksi pikir ku. Becak jalannya pelan bisa sambil nikmati cuaca
yogya sore2 gini. Sore ini cuacanya cukup bersahabat, tidak terlalu panas. Ah, kenapa jadi
manja gini tubuhku, apakah karena sudah mulai terbiasa dengan ruangan yang ber-AC??
Prasaan awal2 nyampe yogya dulu, aku sempat mengejek hawa panas yogya yang belum ada
apa2nya dibanding dengan kampungku yang mataharinya ada 7biji. Aku pun sempat
tersenyum ketika di atas becak yang membawa berkas ke arah loundry.
Sebenarnya pake taksi lebih cepat dengan harga yang sama, tapi entah kenapa terbayang
dulu pas awal2 aku menginjakkan kaki dikota gudeg ini. sempat menjadi korban penipuan
oknum supir taksi.
Muka pucat,rambut acak2an, mata merah orang mabok (yap aku mabok kendaraan gan).
Dengan lemah gemulai (gaya2 putri keraton jalan abis mendaki gunung melewati lembah trus
merangkak keluar masuk kamar mandi kapal sambil nenteng tas ransel wkwkwkw)
melangkahkan kaki di Yogya, kota yang jadi impian ku selama ini.
Pertama aku melempar mata, gedung2 tinggi, mobil+motor lalu lalang (ruame ne, mata ku
berkaca-kaca, udah agk ilang merah2 maboknya, soalnya tadi basuh muka pake air mineral
yang botol gede, sempat beli pas brenti di pull bis di solo sblmnya).
Dan yang buat lebih kagum lagi, itu jembatan layang...kuereennya minta ampun (biasa gan
orang kampung, di kampung mah adanya cuman jembatan dari bambu buat nyebrang sungai
hehehe)
Saat masih kagum2nya dengan apa yang terlihat di mata, pak bur menarik tangan buat
masuk taksi. Aku pun langsung ngikut aja, soalnya dah ngerasa ni pak burhan dah kyk bapak
ane selama perjalanan. di dalam taksi, pak bur minta brosur LPK yang bakal jadi tempat
kuliahku, kubuka tas ransel dan menyerahkan ke pak supir taksi. Dan terjadilah
perbincangan yang sangat khas dengan logat jawanya.
Supir taksi : niki alamate lmyn adoh e mas? rep go argo pora?
Pak Bur + Ane : (saling liat)
Pak Bur : (ngeliat ane dan ngomong pake bahasa daerah ane gan) "Apa ling nyenan ita?" (sfx
: "Dia ngomong apa tadi?")
Ane : (Ngangkat kdua bahu) Gk tau pak. (Di sini aku pk bhsa indonesia ya, kan dah nyampe
kota, masa mau tetap jadi orang kampungan..wkwkwk)
Supir taksi : (ngeliat lewat kaca spion tengah) (makanan empuk ini, orang baru di yogya ini ::
ini yang aku pikirin sekarang loh ya, bukan yg ada di pikirin pas baru nyampe yogya ya)
Supir taksi : Gini aja mas, ini kan jauh jadi gk usah make argo aja, nanti bapak sama mase liat
jauh tempuhnya berapa lama, baru ngasih saya berapa aja biayanya, itung2 saya bantu
orang baru di yogya. gimana?
Ane : (wah bapaknya baek banget sama orang baru dkenal aja baek kyk gini, pikirku waktu
itu)
Pak Bur : Ya udah pak, yang penting sekarang nyampe tempat di brosurnya aja.
Supir taksi : Ok pak, kita jalan sekarang. (Kena kalian, kena jebakan betmen wkwkwkw)
Ane : (sambil duduk tegak, baru kali ini aku naek taksi. adem ada angin cipasnya Sfx : AC,
mentok2 pas sma cuman naek angkot buat kemana2)
Ane : kira2 berapa lama pak nyampe ke tujuan?
Supir taksi : paling sktr 20menitan mas, soalnya siang ki rada2 macet
Ane : tapi bapak tau kan tempatnya?
Supir taksi : tau mas, kmrn sama kyk njenengan (sfx : kamu/kalian), ada org juga dari bali
yang sama alamatnya kyk yang njenengan bawa. Dia kmrn bilang kalo make argo aja, ya
udah saya nyalain argo, pasnya juga kan kena macet mas. Kl gk salah kmrn pas nyampe
sekitar 150ribu mas.
Ane : (wah,bakalan gk mw naek taksi lagi ini besok2, gila aja bayarnya sampe sgitu pikirku)
Ane : mahal juga ya pak.
Supir taksi : Ya gitu mas, nek pas macet. Tapi sante mas, ntr gk usah segitu, njenengan bayar
50ribu aja. Kan tadi saya udah ngomong, ngitung2 bantu orang baru di yogya.
Ane : (mata ini berkaca lagi gan, ternyata benar juga yang sering ane liat di tipi2, orang
yogya itu emang baik2)
Ane : makasih ya pak. (kembali aku liat keluar jendela taksi, liat2 bangunan yg bagus2
soalnya gk ada kyk gitu di kampung ane gan, di luar juga motor banyak banget yang nyalip2,
di tempat ane SMA memang bnyk motor, tapi kebanyakan tukang ojeknya..wkwkkw)
Sekitar 20menitan sesuai yang pak supir baik bilang (Baik matane, die udah nipu ane sekitar
30rebuan, 30 rebuan itu bisa makan mewah di warung2 gan..2003 kyknya nasi ayam di
warung2 msh sekitar 6-7rebuan dan dpt minum es teh ::ini yang ane rasain kl sekarang
gan..ehhehe) sampelah kami didepan LPK yang ada di brosur yang jadi patokan ku keyogya
dr kampung.
Kubangunin tu si pak guide (pak burhan) karena selama didalam taksi dia sangat nyenyak
tidurnya, kecapean kali dianya, soalnya selama perjalanan ke yogya dia jagain kyk bapak ane
sendiri.
Kami pun membayar taksi tadi seperti omonganya pak supir, ane kasih duit 50rebu. Diapun
membuka bagasi belakang dan membantu menurunkan tas ransel kami. Setelah itu, pak
supir taksi yang sangat "baik" meninggalkan kami didepan sebuah bangunan bertingkat 2
dan d depan bangunan itu plang nama (itu loh yg kyk papan nama tapi gede gitu loh..apa ya
namanya, pokok e itulah ngerti kan ya...wkwkkw) LPK ******** (sensor aje yah biar gk terlalu
vulgar penipu2nya..wkwkwk)
Tiba2 perasaan ku koq jadi gk enk gini yah, prasaan di brosur koq mewah banget tempatnya,
tapi ini kenyataannya koq berbeda 180% eh 180 derajat. Kucoba masuk kedalam, sapa tau
salah alamat.. (tapi papan nama sama nama lpk di brosur koq sama plak ya, tambah gk enak
perasaan ini)
Ane : Salam lekom (biasa kl di kampung tiap masuk rumah orang ato tempat baru pasti pake
salam dulu)
Mbak 1 : Iya silahkan masuk mas, ada yang bisa di bantu?
Ane : Ini benra LPK ******** buk? (sambil nunjukin bukti pembayaran yang sudah aku terima
pas baru2 lulus SMA dulu. Soalnya pas terakhir di surat yg dikirim ke SMA, kl datang ke
yogya suruh nunjukin itu bukti transfer ke rekening mereka)
Mbak 1 : aduh jgn panggil ibuk dung, masih muda gini juga? (senyum genit, sambil melihat
bukti pembayaran yang ku kasih)
Mbak 1 : Mbak Wi (sambil agak teriak manggil kedalam).
Mbak 2 : (Keluar dari ruangan sambil agak merapikan bajunya, dan mengambil bukti
Sekitar 30menit, bayar kiri kanan sebagai bukti admnistrasi, dan semua kelar. Aku pun pamit
keluar dari tempat tersebut. Pas diluar baru inget, kan tadi aku sama pak guide (pak burhan)
pas kesininya.
Nah, kebayang kyk di Terminal Mandalika Mataram Lombok, wah bakalan ilang lagi di tempat
antah berantah ini pikir ku. Ternyata enggak, pak guide masih duduk di luar ruangan
tersebut di depan teras di kursi dari kayu dengan meja bundar didepannya. Dia lagi telpon
sambil udud ternyata.
Ntah aku lupa itu hapenya noki* jadul yang seri berapa. Tapi aku hapal ringtonenya pas ada
panggilan masuk yang bunyi "tulit tulit tulit " gitu. Maklum gan, aku masih jarang liat barang
begituan, di kampung biasa make bekas kaleng susu trus make benang panjang buat jadi
kabelnya. Tau kan ya...hehehhe
Udah berasa mau pingsan pas ikut nimbrung di kursi sama pak guide, ntah kenapa. Apa
pengaruh mbak2 genit didalam tadi ato pengaruh suasana kota yogya yang berbeda sekali
dengan kampung.Ntahlah.
Oiya, sedikit tentang kampungku.. ada teman yang orang lombok ngomong gini mengenai
kampungku
Kampungmu itu gk butuh lama buat hitamhitam-in diri, mataharinya 7biji gitu.."
Wkwkwk...iya gan, kampungku sumpeh puanas banget, baru sekarang berasa gimana
Pak guide ane masih dluar waktu itu, dia masih mau menghabiskan rokoknya. Ane pun ambil
posisi duduk menghadap keluar sambil melihat motor+mobil lalu lalang. Gak berapa lama
ibu2 jualannya keluar dari dalam, kayaknya sih habis nyuci piring sama gelas dianya
Sambil masuk kedalam lagi dan membuat minum yang kami pesan. Gk berapa lama ibunya
keluar lagi membawa minuman kami.
Ibu2 : (ketawa) mas mas, iki piringe (menyerahkan piring), jipuk dewe mas.
Ane : oh gitu buk (nyengir)
Setelah ambil nasi+lauk akupun makan kyk orang kesetanan. Bayangin, 2hari gk ada yang
masuk dalam perut, ini langsung ketemu makanan, gk peduli rasanya enk pa kagak...yang
penting ada isi perut..wwkwkwk
Udah kelar kami makan, dan pak guide nanya ke yg punya warung, daerah kostan sekitar sini
mana aja, si ibu2 jualan pun ngasih ancer2 daerah situ yang ada kostannya. Setelah dpt info
kamipun membayar yg kami makan.
Pak guide gk banyak ngobrol sejak turun dari taksi tadi, kyknya dia kecapean, secara dia
sudah tua, trus gk ada istirahatnya dari kmrn pas dari kampung.Yang ada di pikirin saat itu,
cuman dapetin kost, mandi trus tidur..masalah lain gk ada sama skali...bablas plong abis
makan..wkwkkwkw
Ngeliat pak guide kyknya kurang sehat, akupun ber-inisiatif buat nyari masjid biar beliau dpt
istirhat dulu. jadi ntr bisa agk enakan badannya abis tidur. Ini orang dah baek banget ma ane
gan, masa ane kgk ngasih dia waktu buat istirhat.
Ane : pak, kita cari masjid aja pak, biar bisa istirahat sambil sholat dulu.
Pak Bur : wah, kyknya gak bisa, tadi pas di luar saya dpt telepon, dan dah ditunggu di
surabaya. Jadi kyknya saya harus cepat2 ke terminal, jadi nanti malam bisa sampe surabaya.
Ane : gk istirahat dulu pak, dari kemarin kyknya bapak belum tidur
Pak Bur : gk usah, nanti di bus saja saya tidurnya.
Kami pun kembali ke LPK trus ambil tas dan pamit ke mbak Erma, mbak Wi ntah kemana, doi
ngilang pas aku ambil tas ransel tadi.
Pak Bur : ya udah saya langsung cari taksi aja buat ke terminal. (sambil nyalamin ane)
Ane : iya pak terima kasih sudah mengantar saya sampai keyogya. (akupun menyalaminya,
tapi koq ngerasa tangan ini ada ganjelan pas megang tangannya)
Kuliat ke arah tangannya dia, ternyata ada duit merah di tangannya, entah berap lembar. Aku
pun segera menolak dengan halus, secara dia sudah berbaik hati menganterkanku sampai
tujuan.
Pak Bur : Udah gpp, ini di terima aja buat jajan. (sambil megang tanganku dan ngasih tu duit)
Ane : gk usah pak, saya masih ada duit koq dari rumah (mencoba menolak pemberiannya)
Pak bur : gpp, nanti kan harus beli peralatan kost juga, udah di pake aja ini.
Ya udah deh, karena di paksa terus (awkwkwkkwkw,padahal ngarep bgt tu duit jgn
dimasukin kantong lagi karena bergaya nolak tadi...buaya oh dasar buaya.. bahahaahahah)
Gk berapa lama taksi lewat dan di stopin sama beliau, dan pamit serta ngasih wejangan.
Pak Bur : Kamu ati2 disini, ingat jgn nakal, taat ibadah, ingat dah sejauh ini jgn di sia2kan.
Ane : iya pak terima kasih banyak (aku nyium tangan beliau, sambil ngeliat sapa tau ada
duitnya lagi tu di salaman-nya..awkwkkw..kgk kgk, aku nyium tangan beliau sebagai rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar2nya ke beliau.
Akupun benar2 sendiri sekarang. Sendiri di kota yogya, kota yang baru beberapa jam yang
lalu ku tapakan kaki untuk pertama kali. Kota yang membuat ku terkagum2 saat pertama
turun dari bis.
Kota Pelajar yang terkenal ramah. Dengan senyum kan ku tapaki setiap sudutnya. Masih
sedikit tidak percaya bahwa sudah sampe sejauh ini.
Kubuka kedua tangan sambil melihat ke langit yang cerah, memejamkan mata mengucap
sukur. Menghirup udara berhembus. Iya..inilah kota yang akan ku singgahi entah untuk
berapa tahun kedepan.
Rindu akan rumah pun tetap memnuhi dada ini, tapi entah kenapa aku sangat puas dengan
semua ini. Aku akan bertahan diatas semua itu demi mengejar apa yang terbentang didepan
yang aku juga belum tau dan belum mengerti bagaimana selanjutnya.. biarlah waktu yang
mnjawab semua tanya. Tetap yakin, semua akan indah jika kita benar2 berusaha.
6. Kostan Pertama
Aku pun bergegas menuju masjid terdekat, ambil wudhu utk beribadah. Entah, aku bukan
orang yang benar2 taat atas apa yang aku yakinin yaitu agama. Tapi disaat seperti ini,
Tuhanlah yang sangat dekat menurut ku.
Abis sholat asyar..aku ke sudut masjid dimana naruh tas ransel tadi. Saat mengecek tas, aku
didatengi sama mas2 yang jaga masjid.
Deg...ini katanya dalam banget saat itu..aku kaget orang yang baru beberapa menit lalu aku
kenal bisa ngomong kyk gitu. Apa dia juga sama kayak diri ini, korban brosur juga?? Tapi
kyknya gak, soalnya ku liat dari modelnya, dia orang asli jawa, nth dari jawa daerah mana,
tapi kliatan model muka jawanya.
Satu lagi orang baik yang ku temui dalam beberapa jam tiba diyogya. Rencana Tuhan emang
gk bisa kita tebak, selalu memberikan yang terbaik untuk umatnya, bahkan disaat kita lupa
untuk bersukur atas nikmatnya.
Setelah sekitar 20menitan, aku dibawa masuk kedalam rumah yang bakal jadi tempat aku
neduh. Aku sebenarnya gk terlalu mikirin kamarnya kyk gmana, yang penting ada tempat
buat tidur aja udah cukup. hehehhe
Tanpa pikir panjang, aku pun membayar kamar untuk sewa setahun kedepan. Soalnya rumah
yang kami datengin menyewakan lgsng setahun. Dan mas2nya yang nemenin td langsung
pamit pulang karena mw ada acara katanya. Aku cuman sempat mengucapkan terima kasih
sama dia, dan lagi-lagi lupa nanyain namanya. Buat mas2nya terima kasih ya (sfx :
melambaikan tangan tanda terima kasih sama masnya).
Oiya, kostan ini kamarnya lumayan besar, sudah lengkap semua isinya, ada tempat tidur,
lemari buat pakean sama meja untuk tempat buku. Aku bongkar ransel yang berisi pakean,
pindahin baju semuanya di lemari. Ambil handuk, ambil perlengkapan mandi, akupun
langsung ngacir kekamar mandi.
Sudah segar abis mandi, pikirku saatnya ke pulau kapuk, melepas penat. Lagi baring2
mencoba memjamkan mata, tiba2 pintu kamar diketuk sama mbak2 nganterin Teh Panas
segelas gede.
Mbak P dan adek D pun pamit kembali ke ruangan tengah tempat mereka lanjutin aktifitas
mereka membuat kue. Mbak P ini istri dari Mas M dan Adek D anak mereka, dirumah itu
mereka tinggal dengan eyang kakung sama mbah uti. Eyang Kakung kerjaanya di lantai atas
ngurusin tanaman sama ternak, mbah uti kerjaanya di ruang tipi karena stroke jadi jalanya
cuman dari kamar dia - ruang tipi - keteras depan sambil membawa kerekan utk menopang
jalannya.
Aku pun balik menutup pintu kamar, melanjutkan kepulau kapuk melepas penat, 1menit
10menit mulai ilang dari peredaran. Aku tertidur pulas. Tiba2 kamar digedor.
Mereka berdua tertawa, merekapun mengajak nongkrong ke lantai atas didepan kamar
mereka. Mas Yanto ma mas Febry ini dah duluan kost di kostan ini, mereka kuliah di IST
APRIND (agan yang pernah d yogya pasti ngerti ni, kampusnya di daerah jalan solo, daerah
Galeria Mall ke timur). Mas Y dan F ini orang kebumen, ngapak2 mereka kalo ngomong, aku
cuman bisa ngakak2 nek mereka berdua ngomong.
Mas Y ini jago elektro, dia pandai ngerakit2 radio, tape dll. Nah kalo mas F ini sedkit kocak,
sering mlongo sendiri, kamarnya ada aquarium gede isi arwana. Cantik arwananya merah2
emas gimana gtu. Itu orang kerjaannya tiap pulang kampus langsung pacaran sama
arwananya..wkwkkw
Begitulah aku kenal dengn mas2 kostan yang bentar lagi lulus dari IST Akprind, mereka
ternyata dah duluan kuliah, jadi mereka tinggl nunggu skripsi, kurang beberapa bulan lagi
kelar.
Dan hari itu juga aku di ajak cari makan ketempat mereka sering nongkrong, warung makan
"Bu Murah" daerah Pengok. Daerah deket Rel kereta, baratnya UIN Sunan Kalijaga (ni juga
pasti agan yg pernah di yogya tau ni, tau UINnya lo ya bkn tempat nongkrongnya, soalnya
tempat nongkrongnya anak kost jaman itu warung makan, murah meriah sesuai kantong
anak kost, makan ambil sendiri sepuasnya, cuman 4500..wkwkwkkw)
Pas sudah kebahagiaan ini, dpt kost murah 1jtaan dan dpt tempat makan deket kost pulak
yang murah meriah. Apalagi kebahagiaan anak kost selain tempat makan murah
meriah..awkkwkwk
Aku memutuskan datang kyogya sebulan lbh cepat dari jadwal kuliah, karena pengen
merasakan atmosfir yogya dulu, jadi nanti saat mulai ospek, ane kgk sakit karena perubahan
atmosfir dari kampungku yang mataharinya 7 biji itu..dan tentunya setelah di yogya sebulan
kan, kulit ini dah mulai agak putih2 gitu, kan gak malu2in ntr kl kenal cewek2 yang sama2
maba di LPK ane...hahay..buaya oh buaya...
7. Yogya oh yogya..
Yogya Juli 2015,
2015, Malam hari pukul 7an.
Lumayan keju mata ini dari tadi memandang Captcha di LED 21' dikamar. Setelah berkutat
selama 2jam lebih sejak aku pulang dari kantor, akhirnya selesai juga aku mengirim
beberapa data Kontraktor muda yang sudah melakukan uji kompetensi beberapa hari yang
lalu.
Aku pun dengan berhati2 memasukkan alamat email PU Jakarta yang mengurus bagian
Perumahan Rakyat. Beberapa hari yang lalu, kebetulan kantor tempatku melakukan kerja
sama dengan PU PERA untuk melakukan 3hari pelatihan untuk para kontraktor muda
diyogya.
Sudah lelah mata ini sebenarnya untuk melihat sengatan cahaya redup dari LED, tapi sejak
siang tadi sehabis makan siang, aku sempat iseng membuka SFTH di hape. Dan ada sebuah
Thread yang bisa menggugah rasa penasaranku.
Rasa penasaran seperti ini lah yang nanti akan mengganggu dan menggoda mata ini ketika
akan dipejamkan. Akhirnya kuputuskan untuk menahan sedikit perihnya sengatan LED,
kucoba buka SFTH dan mulai melanjutkan membaca cerita td siang.
Hobi baru, yap, hobi baruku adalah membaca paparan story yang kebanyakan dari story
hidup penulisnya. Entahlah, seakan rangkaian kata serta cara beberapa TS dalam
menyampaikan kisahnya, seakan terus membayang diotak, seakan2 terus berteriak untuk
memaksa perhatian ane membacanya.
Baru beberapa halaman aku baca cerita di SFTH itu, tiba2 hape bercover orangeku berbunyi
semakin lama semakin nyaring, terdengar bunyi musik dubstepnya Xilent ~ Choose Me
seakan membuyarkan perhatianku yang tersita oleh thread SFTH.
Sekilas aku lihat layar hape ku, tertera disitu cuma beberapa deret nomor baru. Takutnya
ada berita yang penting, dengan segera kukecilkan lantunan indah musik instrumen gitar
spanyol dari winamp di PCku.
"Halo.." Suara dari seberang sudah duluan ketika aku menekan tombol biru dilayar hapeku
"Iya halo, ini dengan siapa??" aku berusaha segera mengetahui siapa gerangan di seberang
"Wah, piye kabare mas bro?" bukannya jawaban, malah pertanyaan yg kudapat
"Apik mas bro, btw ini sapa ya, sorry nomornya gk terdaftar di hapeku" masih rasa
penasaran
"Wah, ni aku Arif, piye masih di yogya?" dia memberitau siapa namanya
"Eh telek, ta kirain sapa woy...piye piye, masih diyogya aku" seakan percakapan kami seperti
dulu mulai terulang.
"hahahahha,gimana mas bro, wes lulus? wes nduwe bojo? wes nduwe anak?" pertanyaan
mirip gerbong kereta
"ah kampret, arep ta jawab sing ndi sek" tanya ku kebingungan
"halah, sok2an rep jawab koe cok, wong kae pertanyaane mung siji" dia seperti mengerjaiku
"Belum" kami bersama-sama menjawabnya. Hahahahaha
Panjang lebar kami bercengkrama, ketawa kesana kemari menceritakan gimana ketika dia
masih diyogya. Ternyata ada keperluan yang ingin dia sampaikan kepada sahabatnya ini. Dia
di PLG sana sedang mencari kereta mini (komidi putar), siapa tau di yogya lebih murah dan
mudah dicari. Begitulah keperluan yang bisa aku tangkap dari penjelasannya saat teleponan
tadi.
Sahabatku itu juga ternyata akan keyogya katanya disela2 telponan tadi, dia katanya ingin
main keyogya bersama anak dan istrinya. Ah, akupun senyum2 sendiri selesai menutup
Google Chrome yang aku pakai untuk membaca SFTH tadi.Kumatikan juga komputer tua
dikamar.
Seperti baru beberapa hari kemarin kami kyk orang ilang di yogya ini. Masih kuingat
bagaimana dia pertama kali datang kkostan dulu.
8. Sahabat Baru
Yogya, Agustus 2003
Seminggu sebelum hari masuk kuliah, kostan kedatangan orang baru lagi. Orang asing yang
nantinya banyak membantuku, entah aku lebih suka memanggilnya sahabat.
Pas lagi duduk di atas sendirian sambil liat ikan2 kecil di aquarium mas F yang d taro ddepan
kamarnya, aku liat ada bapak2 sama anaknya sedang ngobrol sama mbah uti selaku pemilik
kost. Beberapa lama mereka ngobrol, akhirnya mereka masuk utk melihat2 kamar. dan
mereka menaruh barang distu. Artinya ni anak bakalan ngekost disitu. Nah ane bakalan ada
teman pikir ku.
Mas Y dan mas F sudah jarang kliatan, mereka sangat sibuk dengan skripsi mereka, jadi
selama sebulan ini aku cuman jalan2 gk jelas, kadang ngikutin rel kereta didekat kost.
Menandai lokasi, semacam itulah. Jadi kaki ini melangkah kemana aja, jalan sejauh2nya trus
pas nyesat, jadilah rel kereta sebagai patokan buat balik ke kostan. Heheheh.
Pernah satu hari otak ini lagi rada2, ntah lagi mikirin apa waktu itu..kaki ini jalan aja ngikutin
angin. Sadar2 udah di daerah JEC. Aku inget bener itu bangunan tertulis "Jogja Expo Centre
/ JEC" . Baru pertama ini aku sampai sejauh ini. Bingung di antah berantah (saat itu ane msh
blm apal daerah yogya gan) Aku cari itu rel kereta hingga dibawah jembatan layang janti, pas
ketemu kuikutin itu rel (sperti tukang benerin rel) sekitar 30menitan, lingkungan itu seperti
aku kenal. Yap, lingkungan itu sudah dekat dengan lingkungan kostku.
Pokoknya sejauh apapun melangkah, rel kereta api yogya jadi patokan waktu itu, jadi gk
bakalan ilang dan tersesat, wkwkwkkw
Balik ke crita..
crita..
Tu anak pas ngecek kamar, dia melihatku nongkrong di atas. Dan ternyata, dia milih ngekost
distu karena ngeliat ada ane gan, yang bakal jadi teman. Kan gk enk kl ngekost sendirian.
lebih enk kalo ada teman baru. Jadi, pilihlah kost yang ada orangnya pas saat anda memilih
kostan (koq jadi gini..wkwkwk)
Abis dia letakin barang, dan ngantarin bapaknya (dia nyebutnya bokap sih, tp kan ane biasa
manggil bokap di kampung make bapak jadi make bapak ajalah). Dia naek ke atas dan nyapa,
kita kenalan dsitu.
Ini anak pekok ato apaan sih, bisa nasehatin gitu tapi dianya sendiri ngerokok...tambah
bingung dah
Kami berdua ngakak. Dan ngobrol ngalor ngidul disitu sampe jam 1an, jamnya makan siang
lah.
yang aku ksih tanda petik itu, benar2 keluar gitu aja dari mulut ku, gk tau asalnya dari mana
tiba2 aja keluar gitu aja.
Arif : (naro rokok dimulutnya, berdiri trus tepuk tangan) bagus bagus (sambil tetap gigit
rokok yang asapnya menutup mata)
Beberapa hari kemudian, kuliah perdana pun dimulai. Eh bukan kuliah si, lebih tepatnya
kepada pembekalan dan ujian formalitas gitu2lah. Soalnya inikan bukan universitas ato
sekolah tinggi jadi ya otomatis yang daftar dsitu pasti ketrima semua. Ini cuma lembaga
seperti tepat kursus gitu, jadi uji2an ato apa itu cuman sebatas formalitas doang.
Hari pertama pembekalan, kami dibagiin tu jas almamater (katanya) dan list barang2 yang
akan disiapin buat ospek. Hari pertama aku gk ketemu si Arif, soalnya dia ambil jurusan
Manajemen Export Import dan aku ambil jurusan profesi komputer. jadilah kami pisah
kampus. Padahal kampusnya itu gk jauh-jauh2 amat, soalnya kalo digabung semua gak muat
di kampus pertama, jadilah di buat kampus dua.
Dan menurut masyarakat sekitar (ini koq kyk lagi nonton acara hantu2an ya, dengar kata
masyarakat sekitar wkwkkw) itu LPK awal buka ramenya minta ampun, dan angkatan ane
masih kebagian ramenya.
Hari pembekalan ke-2 juga gk jauh beda, cuma uji2an gk jelas gitulah tapi dibuat tegang2
gimana gitu. Wuih seniornya juga gualake minta ampun. Sedikit bocoran ya, tiap masuk
ruangan itu ngetuk pintu 7x trus bilang "ijin masuk Senior" kyk di angkatan2 gitu2lah.
hehehhe
Kami dikasih waktu 2hari buat lengkapin seluruh list bahan ospek, jadilah kami kalangkabut
nyari tu perlengkapan ospek yang gak jelas, bahkan ada beberapa nama benda yang ane
sampe sekarang gk tau itu apa. Apa ya bahasa jawanya..lupa.. ya adalah pokoknya.
9. Yogya oh yogya..
Yogya, Juli 2015,
2015, Pagi pukul 7.45
Pagi itu, aku sudah bersiap hendak memulai langkah menuju kantor. Tas slempang warna
coklat ini masih dengan setia membawa pena serta catetan kecil yang sering jadi orek2an.
Kupasang handsfree dan mulai kuputar musik instrument gitar spanyol itu.
Kali ini aku sengaja memasang satu judul saja diplaylist hapeku. Armik ~ Alone With You
mulai mengalun pelan. Ah, ini alunan melodi khas spanyolnya sungguh merdu, wajarlah
belakangan ini aku seperti tidak memiliki mp3 lain di pc, laptop ato hapeku. Semua playlist di
ketiganya cuma ada Armik dan Armik.
Mungkin cuma aku dsini yang ngerasa. Ketika berbagai macam story yang sudah mulai
kubaca dari beberapa bulan lalu di SFTH, seperti kurang ngena jika tidak di barengin dengan
musik.
Dan musik yang aku pilih yaitu alunan instrumen gitar spanyol. Dan sepertinya berhasil,
sekarang aku seakan bisa lebih memahami rangkaian tulisan yang di tulis oleh beberapa TS
yang ilmu menulisnya sudah sangat Pro. Tapi tetap saja, kadang aku sering mengulang
beberapa part yang bahasa dan gaya penulisannya tingkat tinggi.
Sekitar 5menit berjalan, terlihat beberapa anak maba dengan Stelan Putih Hitam. Mereka
seperti sedang terburu-buru menuju ke kampus Stikes Karya Hu**** dekat jalan yang sering
aku lalui. Terlihat sekali muka-muka mereka baru tiba di Yogya, dan bisa menjadi makanan
empuk para oknum supir taksi.
Ah, Oknum supir taksi lagi, entahlah aku sepertinya mempunyai dendam kesumat dengan
namanya Oknum Supir Taksi.
Kini para mahasiswa baru itu sejenak pandangan beralih kearahku, tatapan mereka terlihat
sangat jijik kearahku. Mereka seperti melihat orang gila yang sedari tadi mengumbar
senyum. Tak jarang sekilas mereka berbisik dengan teman sebelahnya. Aku tahu persis apa
yang dibicarakan mereka. "Liat tu orang gila senyum2 sendiri dari tadi"
Ah sudahlah, aku tidak terlalu perduli dengan mereka, mereka masih terlalu baru diyogya,
sama sepertiku beberapa tahun yang lalu. Perihal senyum2 ketika melihat mahasiswa baru
tadi? Tidak, aku tidak menggoda mereka, tidak ada maksudku sedikitpun, aku cuma merasa
sedikit geli seketika kenangan itu terlintas di otak-ku.
Kami kirain jam 5..ternyata stengah 5. Hmmmm siap2 jadi bulan2an senior2 galak. Dan benar
aja, telat 30menit = 30x push up, 30x sit up, 30x bolak balik jalan bebek.
Tp seger juga sih, subuh2 jadi olah raga. Itu menurutku yang gk ngerokok. Nah si Arif,
rokoknya kenceng, kuliatin aja tu dia kyk orang mw mati abis sit up 30x..wkwkkwkw. Dah
selesai hukuman kami disuruh masuk barisan. ane sindir tu si arif.
Sekitar jam 6an, kami disuruh naek ke bus masing2 buat ke Kaliurang (kyknya ni jadi tempat
wajib ospek/makrab kampus2 di yogya..iya gak gan yang kuliah di yogya..ehehhe). Aku sama
Arif beda bus, ane di bus 2 dia di bus 1.
Bah gk ada lagi lawan ceng2an ane. Setelah naek bus, kukirain dah selesai tugas trus tinggl
nikmatin pemandangan selama perjalanan, gk taunya senior galak mulai beraksi lagi.
Senior Galak : sekarang kluarin pena sama kertas. kalian catet nama gedung2 besar
sepanjang perjalanan sampai tempat ospek nanti.
Ane : (nyeletuk) Ah bote. (bahasa daerah ku gan, keceplosan aja sih sebenarnya)
Senior galak : Eh itu ngomong apa tadi??
Ane : gk kak, itu tadi baca nama gedungnya.
Senior Cowok : (galak juga ini orangnya, berhubung bnyk cwek2 maba doi jaim ternyata) Sil,
sini bentar. (Manggil senior cewek yang galak tadi)
Senior Cowok mbisikin ke senior cwek galak, ntah mereka ngomongin apa.
Senior cewek (nama doi Silfana ******** gan, orangnya gk jelek gk cantik biasa aja, kulitnya
itam manis gitulah) : kamu bangun, ketengah berdiri (nunjuk ane)
Ane : (ngikut ajalah daripada jadi bulan2an lagi, secara hari ini dah kena hukum 2x yang
ketiga kali bakal kena seret bis sampe kaliurang pikir ane) siap senior.
Senior Sil : Owh..jadi kamu nyebutin aku monyet ya.
Ane kaget, koq doi ngerti bahasa daerah ane ya? Ane ngelak aja dah.
Bayangin gan, aku mulai duduk di lantai bis itu sejak dari jalan Monumen Jogja Kembali
(Monjali) sampe ke Kaliurang sono, kebayang lah gimana kaku dan keram nya ini bokong.
Tapi yang buat aku bingung, koq ini senior cwek bisa ngerti bahasa daerah ku? Apa kami
satu daerah, kyknya gak deh, sejelek2nya orang di daerahku gk ada yang segalak it deh,
apalagi cewek gumam ane dalam hati.
Aku liat lagi tu senior cwek, kulitnya agak item, bisa jadi karena kepanasan pas di sumbawa
yang mataharinya ada 7 biji. Aku bisa nyimpulin waktu itu, kl itu senior cwek satu daerah
denganku. Fix, doi sekampung denganku.
Aku udah gk ingat berapa lama perjalanan, udah gk mikirin lagi rasa keram dipantat, ane
sibuk mencari bagaimana koq ini senior cwek bisa ngerti tadi kalo ane ngatain doi monyet.
Gk berapa lama, bis pun brenti, ane pikir masih di lampu merah karena macet, gk taunya
sudah nyampe tempat yang bakal jadi lokasi kami ospek.
Begitu pintu bis dibuka, ku coba bangun biar lurus semua tulang belakang sama bokong,
butuh beberapa menit baru bisa jalan tanpa merasa kesakitan. Oiya selama di bus tadi,
dihukum duduk disuruh meluk lutut kyk orang lagi nangis gitulah posisinya, kebayang kan
gimana rasa pantat di lantai bus kampret itu.
Aku jadi orang terakhir turun dari bis, di bawah dah pada masuk barisan semua tu anak2
laen. Pas ane turun dari pintu bis, senior cowok yang galak deketin ane.
Pantesan tadi abis ane ngomongin monyet pake bahasa ku, tu senior M mbisikin senior Sil
Ah taiklah, kukira cuman aku disni yang berasal dari daerahku , ternyata senior M juga,
cuman jauh kotanya dia dengan kotaku. Dan dengan teganya dia menjatuhkan sesama
daerahnya. Wkwkkwkw (sfx : melambaikan tangan ke senior M : piss Med)
Aku pun dsruh msuk barisan sama senior M, berdiri deket sahabat ane si Arif.
Kami pun dipisah dalam beberapa kelompok kecil..dan digiring ke sebuah villa, cwek2
digiring ke kamar sebelah timur dan cowok2 digiring ke kamar sebelah barat.
Kamipun di beri waktu 10menit buat nyimpen barang bawaan selain pena dan buku catatan
yang diberikan pas pembekalan hari pertama. Pena biru sama buku catatan ibarat nyawa
kami. Kalo ilang salah satu, siap2 jadi bulan2an senior.
Oiya Ospek kami saat itu gk lama, cuman 2hari 1 malam, artinya nginap semalam tok di
kaliurang. Jadi gk ada waktu santainya buat cuci mata liat pemandangan yang di kelilingin
oleh cwek2 maba..heuheu
10menit berlalu, semua peserta berkumpul depan villa untuk olahraga. Eh buset, itu jam
stengah 12 siang bolong disuruh olah raga, gila aja ni senior. Eh, tapi kan aku juga pernah
gila ya pas jalan dari kostan ke arah Jembatan Layang Janti. Ah, seharusnya ini bukan hal
yang berat (gumamku dalam hati)
Mungkin dah banyak yang tau, daerah kaliurang ini dingin maklum dekat dengan gunung
merapi, jadi siang itu gk terlalu berasa panasnya. Itu menurut ku sih, secara ane dari orok
tinggal di kampung yang mataharinya 7 biji. Au dah kalo buat maba yang laen.
Di kelompok yang satunya kuliat, nah ada bocah cinmi (Sfx : cina miskin, dia sendiri yang
bilang gitu ke ane gan :: maaf gan ini bukan rasis, cuman buat gambarin gimana model
sahabat ane:: Piss ), rambut panjang, mata sipit, kulit putih, perawakan tinggi.
Pokoknya ganteng lah (wuts, jgn salah maksud dulu, aku masih normal masih suka
cwek. Nanti ada aku critain doi dengan kegantenganya membuat 2 cwek klepek2). Aku
ngakak sejadinya aja liat Arif dah kyk disuruh keliling Ringroad. Ya itulah kalo ngerokok kyk
sepur, asep e gk ada brenti. Yoi, yang ane maksud itu si Arif, aku belum sempat jabarin
gimana modelnya dia. Doi orang sumatra gan, yang ada jembatan ternama itu, lupa nama
kotanya (maksudnya disamarin gitu wkwkkw).
Kami di jemur kyk ikan asin itu sampe jam 2, kebayang kan gimana muka kami semua, merah
padam gimana gitu..hehehhe
Senior Sil : (make toa kecil/speaker kecil itu, ah gk tau namanya) Kalian haus??
Maba : Iya haus senior
Senior Sil : (masih make toa kecilnya) Kalian kan bawa dot. sekarang isep dot kalian.
Oiya, selain pena biru+buku catatan, kami juga ada aksesories pelengkap, yaitu dot (tau kan
dot, itu tu yang buat gantiin mimi cucu). Nah dot di kasih tali rapia buat di jadiin kalung, jadi
tiap kami ngeluh kehausan/kelaperan, dot lah jadi pelarian kami.
Sekitar stengah 3 sore, kami dibubarkan dan disruh duduk di bawah pohon di tepi lapangan.
kelompok 1 di pegang sama senior M, kelompok 2 d pegang sama senior S waktu itu. dan
senior laen dah pada minggat nyari pewe masing2 dengan pasangannya.
Ah, cuman numpang pacaran mereka dsni (pikirku ). Kami di berikan tugas sama senior
masing2. Banyak banget tugasnya waktu itu, intinya memberatkan maba lah pokoknya.
Tapi yang paling ane ingat banget tu 1, buat surat Cinta sama buat surat Kebencian, dan
disudutnya di kasih kepada senior siapa dan dari siapa (nama kami sendiri). Setelah kami
mencatat semua tugas kami, kami disuruh balik ke kamar masing2. 1 kamar di isi 4 orang,
nah ane lupa dah nama teman2 sekamar ane ni. Soalnya kami di kasih waktu sekitar 30menit
buat mandi dan siap2 buat ngikutin materi dari salah satu pembicara waktu itu, mirip2 kyk
psikolog gitulah.
Materi itu gk terlalu berkesan si menurut ane waktu itu, kl gk salah topiknya itu masalah
cinta2an "Atas Nama CInta, Kekerasan Jadi tak Nyata"
Ya, kurang lebih seperti itu topiknya.
30 menit berlalu, si senior galak mulai koar2 lagi pake toa kecilnya, manggil semua maba.
Senior Sil : Dalam hitungan ke-5 kalian harus sudah berada di lapangan dan berbaris di
hadapan saya.
Eh buset, ini aku baru selesai mandi, baru make kemeja ma celana doang, dasi belum ini.
ah, ini dasi juga gimana ngikatnya. Seumur2 belom pernah make dasi dah, prasaan pas dulu
acara 17an di SMA aku sempat make dasi tp dasi jadi, yang belakangnya bisa dilepas pasang
gitu. Nah ini, dasi masih lurus2 aja gak jelas gini. Ternyata gk cuman aku, tapi 3 orang yg
sekamar sama juga pada gk tau.
Phantofel, celana item dasaran, almamater, kemeja didalam almamater sama dasinya
bebentuk gitulah. Nah teman yang laen2 kena hukum itu, aku bangga dong, biasa juga aku
doang yang kena hukum, sekarang aku doang yang selamat. (Senyum bangga, melipatkan
tangan didada kyk bos2 sombong gitulah)
Tapi takdir berkata lain, ternyata dasi kami di cek satu persatu. Mulai dah agak minder agak
mundur2 kebalakang barisan. Dan, salah satu senior cewek nyeletuk dari belakang.
Senior Y (selanjutnya ku sebut Senior Yessi) : itu tu satu kenapa mundur2 dari barisan.
Senior Sil : (deket ke arahku masang muka sangar) hmm, ada yang gk beres kyknya dsini.
Ane : Permisi Senior, saya kebelet pipis. (dari pada dihukum kan ya, mending cari alasan aja
:: pinter )
Senior SIl : pantesan mundur2 ada yang kebelet.
Senior Sil : yaudah sana, saya kasih waktu 10 detik, kalo terlambat saya hukum kamu.
Ane : astaga 10detik baru lari ke toilet doang, blom buka pintu kamar mandinya. (adegan kyk
orang kebelet beneran, dan teryata berhasil meluluhkan hati senior galak itu)
Senior sil : ya udah, 30 detik mulai dari sekarang.
Ane langsung pura2 lari ke toilet di kamar. di dalam kamar mandi aku bukan pipis tapi mutar
kepala ini dasi gimana ngikatnya. Hadeh, aku ulang2 lagi kyk awal tadi gk mw berbentuk lagi.
Dasinya dah lusuh gk mw keiket kyk tadi. Lagi bingung, aku denger tu si senior galak make
toa kecilnya.
Suara senior galak : yg di kamar mandi, 15 detik lagi, kl gk segera kesini, kamu dihukum
Hadeh, dah lah kena hukum kena hukum lah, anggap aja olah raga biar sehat pikirku. Pas
baru keluar dari kamar, kuliat tu senior Yessi lagi ngecek di depan kamar plg ujung. takutnya
masih ada yang sembunyi.
Nah, aku keinget film kartun2, yang ada bohlam nyala di samping kepala itu pertanda ketemu
ide di saat genting. Aku datangin tu senior Yessi yang lagi ngcek2 kamar.
Ane : Permisi senior (suara tinggi biasa kyk laporan ke senior galak2 disono)
Senior Yessi : (doi loncat karena kaget trus balik badan gan, badanya kyk getar2 gitu, trus
doi ngelus2 dada nenangin diri)
Ane : kenapa senior (dah kyk orang nanya biasa) ada hantu ya? (sedikit genit sih nanyanya,
soalnya aku tau kl doi kaget pas ane triak belakng doi..wkwkwk)
Senior Yessi : kamu itu hantunya.. (doi nunjuk muka ane dengan telunjuknya, kuku jari
tangannya agak panjang rapi, putih mengkilat gimana gitu)
Ane : senior kukunya panjang, kuman bisa masuk lewat kuku pas makan loh.
Senior Yessi : masa?? Pantesan aku sering sakit batuk ato pilek belakangan ini. (doi kyk
mikir2 gitu gan)
Senior Yessi kyknya sadar akan posisinya sebagai senior yang bisa memarahi juniornya.
Senior Yessi : Heh, bukannya balik ke barisan malah ngegombalin gue dsni (doi kyk emak2
disinetron itu, yang tangan kanan di pinggul kanan dan tangan kiri di pinggul kiri gitulah)
Ane : maaf senior, saya cuma mau minta tolong ikatkan dasi saya. tadi saat kekamar mandi
dasinya kena gagang pintu jadi lepas gini ikatannya
(alesan yang pas, juos gandos :: tapi kalo dpikir mateng2, koq bisa dasi didada bisa kena ke
pegangan pintu?? sependek2nya ane, saat masuk ke kamar mandi juga agk sedikit nunduk,
nah ini gimana critanya koq bisa kena gagang pintu)
Senior Yessi : kenapa gk dipasang lagi dasinya, tadi kan bisa
Ane : tadi sebelumnya kan butuh waktu lama buat ngikat dasinya, sekarang saya juga sudah
di panggil sama senior gal... eh, senior sil.. saya kan gk bisa kerja sambil dikejar2 senior.
mak..
Emak, anakmu dah pandai berbohong sekarang mak
..
Senior Yessi : (doi luluh juga, melihat muka ku yang memelas *pura2 memelas)
Senior Yessi : sini gue iketin (sambil narik dasi ku, otomatis lah aku maju dari pada kecekik di
leher :: alesan mu cah, bilang wae pengen deket2 Yessi)
Pas dah deket gitu ternyata ni senior gk terlalu tinggi, ane lihat dari jauh dia kyk keliatan
tinggi banget, apa karena doi kurus ya, tapi pas deket ane, doi ternyata cuman se-telinga ku
gan, mana badanya ramping pula.
Enak kyknya dipeluk trus digendong bawa masuk kekamar..soalnya cuaca mendukung nie,
dah agak sorean jadi agak dingin..anget2an dalam kamar pas banget ini. Tuhan, godaanmu
sungguh besar.
Senior sil : heh, ngapain senyum2 sendiri (msh seperti tadi, make toa kecilnya, cuma
sekarang dia ngomong di samping telinga ane gan)
Ane : (garuk2 lobang telinga make telunjuk, lama2 budek juga diriku dginiin)
Senior sil : kenapa kamu senyum2 sendiri?
Sontak para senior ngakak, ngeliat muka tanpa dosa ku ngomong gitu. Anak maba lainnya
juga ikut ketawa tapi ditahan2 karena takut kena hukum.
Gk berapa lama, kami digiring (kayak kambing ya pake kata digiring) masuk ke dalam
ruangan untuk materi sore itu. ada 2 pemateri, entah dari mana. materi pertama membahas
mengenai ke almamateran dan materi ke-2 mengenai yang tadi itu "Atas Nama Cinta,
Kekerasan Jadi Tak Nyata"
Tapi, bukan ospek namanya kalo gk ada kakak senior kampret depan pintu masuk. jadilah
kami harus ngetuk pintu 7x trus bilang "Ijin masuk senior" setengah teriak. Terlalu pelan, dia
pura2 gk denger. terlalu kenceng triaknya, dia marah2 dikira dia budek. Hadeh, bener2
junior serba salah.
Ritual masuknya saja dah memakan waktu sekitar setengh jam, kuliat jam di aula sekitar jam
7.13 malam.
"ini makannya kapan, bisa mati ini seharian blm dikasih makan" gumamku pelan.
eh, ada aja suara nyaut dibelakang
"mati be ko pak, ko hantuin tu senior ntr"
"telek doain jelek" jawabku asal.
kutengok kebelakng, sapa lagi kalo bukan sohib ku si Arif..kami pun tertawa kecil di ruangan.
Stengah 8 baru deh tu senior masuk bawa kardus isi makanan kotak. masing2 maba dikasih 1
kotak, beuh senangnya minta ampun. Senior galak berdiri depan ruangan make toanya, sapa
lagi kalo bukan senior silfana.
Senior sil : sekarang di buka, ambil sendoknya. sekarang mulai makan, tapi ingat, sendok
cari mulut, bukan mulut cari sendok.
Maba : mulai makan mengikuti instruksi sang senior galak.
"Astaga ini makan aja sampe diginiin, dosa apa hambamu ini Tuhan?"
trus liat keatas, liat plafon putih.(biar kyk menjiwai gitu gayanya sambil agak mw nangis2)
pas kuliat teman disamping, eh ngikut juga dia clingak clinguk ngeliat plafon. kesempatan gk
datang dua kali pikirku, ku comotlah itu telor ceplok dari kotak nasi, cepat2 ku belah dua.
Saat makan setengahnya, yang punya kotak gk ada telornya sadar, doi ngeliat kearahku.
Kubalas senyum tanpa dosa. Eh dia ketawa ternyata, kukirain bakal marah. Nah mulai dari
situ ane kenal manusia yang bernama Eko. Manusia yang tingkat kampretnya lvl 9,2 kurang
dikit ke angka 9,5. (sfx : Eko piye kabarmu siki bro :: piss)
Ternyata Eko ini lebih parah dari anak kampung kyk aku ini..ternyata tadi selama perjalanan
ke Kaliurang doi sempat muntah di bus, tapi aku gk tau waktu itu soalnya dia berbeda bus
denganku.
Pas materi aku skip ye, gk jelas juga materinya (sebenarnya rada lupa hehehe). Sekitar jam
11 malam, hawa dingin di kaliurang sangat terasa dalam ruangan aula itu. Di tambah
dinginnya Angin Cipas (sfx : AC) makin membuat menggigil dan kantuk. Setelah pembicara
menyudahi materinya, seluruh Maba pun digiring (kyk kambing lagi pake digiring) utk
kembali kekamar masing2.
Ah, selesai juga malam yang memberatkah itu (gumamku dalam hati)
Dan kenyataan berkata lain lagi. Setelah tiba di kamar, salah satu senior mendatangi kamar
kami.
Senior Deri : Sekarang selesaikan tugas kalian yang tadi sore diberikan oleh Senior Sil.
Ipunk (teman sekamar) : Tugas yang mana Senior? (dia berdiri tegap)
Senior D : Tugas buat surat Cinta kepada senior yang kalian suka selama Ospek ini, dan
surat Kebencian kepada Senior yang paling kalian benci selama Ospek. (Jelasnya)
Senior D: (sambil keluar meninggalkan kamar kami) Nanti jam 12 saya kembali dan 2 buah
surat kalian sudah harus dikumpul ke saya. (dengan suara khas senior2 galak)
Tanpa pikir panjang, aku dan teman sekamar langsung menulis surat tersebut. Aku bingung,
secara blm pernah aku nulis surat yang terkesan gombal seumur2. Ah sudahlah, tulis aja
sejadinya pikirku yang penting kelar aja. ben cepat tidur.
Sudahlah..
aku tidak perduli dengan semua itu
aku tidak melihat sikap kasarmu sebagai kekuranganmu
aku semakin tertarik untuk mengenalmu lebih dalam
Iya..
kamu yang baru beberapa hari ini hadir
Awal kata aku menyapamu
akhir kata aku mencintaimu"
"
.
.
Tidak ada kebencian
Jika ada kebencian
maka lihatlah surat Cintaku
.
.
"
Surat bencinya sebenernya agak klise, pengennya membalik kata senior gak pernah salah,
jika salah balik ke pasal satu, tapi ntr malah kena hukum lagi, jadilah aku tulis kyk di atas...
heheheh
Akupun keluar ngumpulin tu surat ke senior D yang ternyata lagi udud di luar kamar di kursi
depan.
Akupun bergegas kekamar dan narik selimut. Udah mengigil badan ditambah mata udah
stengah watt.
Sekamar pada kaget sambil kucek2 mata, aku yakin maba yang lain juga sama.
"Astaga, baru tidur bentaran dah mw dijajah lagi" gumamku dalam hati.
Senior S : Dalam hitungan ke-5 semua harus sudah bangun dan siap utk olah raga. (msh
dengan toa kecilnya di tengah2 villa triak2nya)
Mulai dah itu ngitung2 si senior galak pikirku. Dan benar saja.
Senior S : 5....4.....3....2.....1
Mati, kena hukum lagi ini. Waktu aku turun, itu kamar ane udah gk ada lagi teman2 sekamar.
Telek, dah pada ninggalin kgk bangun2in dah gumamku. Teranglah aku plg telat di antara
yang lain. Pas mw masuk barisan.
Asek pikirku, ni pasti nyuruh tidur lagi. Ternyata kenyataan lebih kejam. Aku disuruh ganti
sama kostum training, dan ternyata cuman aku yang tidur make Stelan hitam putih lengkap.
Yang lain sudah ganti stelan training semua ternyata pas mereka ngumpulin surat semalam.
Terang aja gk ngerti karena plg duluan ngumpulin surat trus ngibrit tidur saking capeknya.
Akupun balik kebarisan setelah ganti stelan training. Dan kamipun digiring ke sebuah sungai
yang gk terlalu jauh dari villa tempat kami menginap. Sampai di sungai tersebut, semua maba
di suruh cuci muka biar pada melek.
"Beuh, ini sungai apa kulkas, airnya dingin gak karu2an" gumamku.
Tapi efek laennya, mata kami semua jadi melek. Jadilah kami semua digiring disuruh lari2
mengelilingi sekitaran villa tempat kami ospek. sekitar setengah 5 kami disuruh balik ke
kamar masing2 dan disuruh mandi.
Seperti biasa, mandi cuman dikasih waktu 30menit, secara tiap kamar ada 4 orang, jadi
butuh agak lama buat mandi satu persatu. Yap..satu persatu mandinya, kan sesama cowok
malu kalo mandi bareng2, kecuali sama maba cewek, semangat lah diri ini kalo disuruh
mandi bareng..hehehhe
Skip part mandinya. karena gk ada yg istimewa, iyalah wong cowok semua jadi kgk ada yang
istimewa.
Jam 5 pagi, kamipun kembali disuruh berbaris di halaman depan villa. Dan mulai digiring ke
wilayah yang lebih mirip kyk bekas lapangan bola, soalnya kuliat disitu ada gawang di
sebelah barat dan timur lapangan itu.
Dan, sepagi itu, ternyata itu lapangan sudah mulai rame sama turis2 lokal yang berwisata
disitu. Ada yang cuman duduk2 sambil ngopi, ada juga yang sambil lari2 kecil mengitari
lapangan.
Tugas pertama kami pagi itu simple, disuruh muterin lapangan sambil memungut sampah2
yang kami temuin di sepanjang lapangan. Yah itung2 membantu bersih2 tempat wisata
tersebut.
Aktivitas itu kami lakukan sekitar 2jam dan gk terasa sudah jam 7. Sinar matahari sudah
mulai kelihatan diantara kabut dari bagian timur lapangan itu. Wuih segarnya pagi itu. gak
ada asap kendaraan yang ada cuman udara segar pegunungan.
Kamipun disuruh berbaris ditengah lapangan dan dibagi dalam 4 kelompok besar. Aku ingat
saat itu masuk kelompok 3 dan si Arif masuk kelompok 1. Tiap2 kelompok dibawa oleh
2orang senior ke 4 penjuru lapangan dan entah apa tugas mereka, sering ku liat banyak yang
joged gitu di kelompok sebelah dan kebetulan tu pas liat kelompok satu, si arif kena jatah
joged..ngakak liatnya waktu itu.
Dan ternyata, 2 senior yang ditugasin di kelompokku adalah senior M sama senior Yessi.
"Yess" teriakku dalam hati, dapat senior Yessi yang lumayan cantik. tapi sayangnya senior
1nya itu. Yap, senior cowoknya itu senior M..yang gk kalah galaknya sama senior Silfana.
Coba cuman senior Yessi aja yang bimbing ni group pasti bakalan indah dan romantis
(ngelamun lah diri ini sejadinya)
Snior M : ayo semua berdiri (eh,jaimnya keluar..tumben pikirku, biasanya galak dia)
Kamipun berdiri semua. Tetap ku perhatiin senior M, masih penasaran kenapa jadi jaim gini
pikirku. Ternyata dia ngelirik cewek dikelompok ini. Cwek lmyn cantik kl dilihat2. Dan kuliat2
tu cwek juga senyum2 sama si senior M. Owh...ini ternyata penyebabnya dia jadi mlempem
(pikir ane).
Ternyata ni senior M lagi ngegebet si Ria (kuliat tag namenya waktu itu). Aku gk ambil pusing
dengan senior yang jadi lembek itu, aku alihin mata ke senior Yessi yang pagi itu kelihatan
lebih cantik dari semalam pas doi ngikat dasi suaminya sebelum berangkat kekantor.
Eh, bukan suami ding, itu dasiku semalam yang dengan alesan lepas gara2 pegangan pintu
kamar mandi..hahay..senyum2 sendirilah diri ini mengingatnya.
Doi senyum manis banget pagi itu, aku pun gk ngeliat yang laen, mata ini cuma mampu
menatap 1 orang yang dari tadi gk lepas senyum manisnya. Yap, aku natap si senior
berambut panjang bergelombang itu.
Pas banget kyknya ku gandeng doi. Jalan dari kostan kekampus. Dapat kubayangkan akan
banyaknya mata2 lelaki kesepian dan kehausan kasih sayang yang bakal iri melihat
kemesraan ku sama yessi
Senior Yessi : Woy..kenalin diri kamu. (doi nunjuk kearahku sambil bersuara agk keras)
Ane : Saya Eri dari planet mars, status single dan tinggal di yogya ngekost di daerah Pengok
(kataku tegap setelah tersadar dari lamunan)
Senior Yessi : Nama sama asal aja, kost gak usah, kyk kita mau maen kekostan mu aja.
Ya begitulah utk beberapa jam kedepan, ternyata pagi itu kgk ada yang keras aktivitasnya,
cuman kenal2an aja sesama maba dan senior. Sebenarnya sih lebih kepada acara
keakraban, yang gk lain jadi ajang para senior menebar pesona dan merebut hati para junior
yang masih lugu tanpa dosa.
Dan acara itu sudah makan dua korban, Ria yang disamber senior M dan hati luguku ini yang
sudah tertawan oleh senyum manis senior Yessi. Ah sudahlah..
Acara kenal2an dan permainan itu berakhir sekitar jam 10 pagi. dan kamipun dikumpulkan
kembali di sudut lapangan untuk kembali ke aula di villa kami. Sesampainya di villa kembali
lagi kami diharuskan mengetuk pintu 7x dan mengucap salam "Ijin Masuk Senior" seperti
sebelumnya.
Didalam ruangan aula, ternyata cuman permainan yang menambah keakraban yang sudah
terjalin di lapangan tadi.
Yap, didepan sudah berdiri 3 senior cowok dan 3 senior cwek, dari 3 senior cwok aku cuman
inget 1 yaitu senior Memed, dan senior cwek aku cuman inget 2 yaitu senior silfana dan
senior yessi. Mereka dipilih diantara para senior karena nama mereka plg banyak disebut
dalam surat cinta dan surat kebencian dari maba.
Senior M dpt surat cinta dari si Ria, dan di depan ruangan itu, si Ria membaca suratnya
dengan mikrofon kepada senior M. Selesai suratnya dibaca gantian di tanggepin sama senior
yang dituju.
Cieelah senior M dengan gaya playboy kampungnya membalas godaan si Ria, lagaknya kyk
orang plg cakep waktu itu..wkwkkwkw
Selanjutnya giliran surat cinta ke 2 dibacakan, entah itu sapa nama cowok maba itu, lupa aku
soalnya kgk sejurusan. Aku sangat cemburu waktu itu, gimana enggak, doi merayu senior
yessi, sang pujaan hatiku.
Mata ku mengeluarkan cairan yang kalo anak2 jaman sekarang bilang air mata kesedihan.
Tapi karena aku cowok tegar waktu itu, aku pura2 kelilipan buat ngapus air mata kesedihan
itu. (alesane cok...wkwkwk)
Skip skip.. aku gk kuat ceritain perasaan ini melihat 4 cowok brengsek merayu sambil
membaca surat cintanya buat senior yessi. Duniaku serasa runtuh beberapa menit itu,
secara senior kesayanganku yang sudah ku anggap istri yang setia mengikat dasi suaminya
sebelum berangkat kerja (wkwkkw..ini dramatisir gan biar kyk sinetron2 gitu...piss)
Dan selanjutnya giliran senior silfana didepan sendiri, dan ternyata oh ternyata, dari semua
surat kebencian maba itu tertuju sama doi. dan parahnya lagi, itu surat kebencian harus
benar2 dihayati. kyk orang emosi beneran bacanya. dan yang buat diri ini puas liat waktu itu,
senior yang kena surat kebencian tidak boleh balik marah...puas banget kulihat doi kena
amuk maba2 laennya.
Hampir 2jam acara menyatakan surat cinta sama benci itu. Tapi ini koq namaku kgk
dipanggil2 ya buat maju kedepan? Apa mungkin surat ku dibuang sama senior D?? Apa doi
lupa ngasih surat ku ke senior pujaanku Yessi?? Pertanyaan itu trus berkecamuk di kepala.
Sampai acara selesai pun, nama ku kgk dipanggil. Ah, sudahlah mungkin belum nasib buat
ngungkapin perasaan ke senior yessi. sabar sabar sambil mengelus dada.
Beberapa senior masuk keruangan membawa kardus yang berisi sarapan sekaligus makan
siang kami. Dan senior D yang membawa salah satu kardus makanan itu. Kulihat trus doi,
niat ku ingin nanyain kenapa surat ku kgk dikasih ke senior yessi??
Tiba2 sedikit tersadar diri ini dengan yang terjadi. Tunggu dulu..kan semalam aku gk nulis itu
surat buat siapa..Iya, aku lupa kasih To: / Kepada: -nya. Ah sial, aku lupa...pantesan aku kgk
dipanggil.
Sirna sudah harapan ini buat merayu senior yessi..akupun menunduk sedih sesedihnya
waktu itu. Aku makan tu nasi kotak dengan berlinangan aer mata. Kesedihan ku masuk
tingkat lvl 10,1 waktu itu. melewati batas 10. wkwkwkkw (dramatisir lagi gan, biar keliatan
gimana gitu)
Setelah abis makan acara rayu merayu pun dilanjutkan kembali. Memang kalo aku inget2
sekarang itu momen lucu juga, banyak banget kami ketawa dengan sikap2 maba
mengekspresikan surat yang mereka tulis.
Arif : woy, koe gk maju tadi pas baca surat (dia nyolek dari samping)
Ane : yoi gk level aku kyk gitu (sok2 cool gimana gitu)
Arif : guayamu cok (logat PLGnya tp make bahasa jawa dikit)
Ane : semalam lupa aku ngasih tu surat buat siapa? namanya gk ta taro Rif? (kata ku
sambil agak nunduk menyesal gitu..wkwkw)
Arif : pantesan gk nyampe surat mu, mesake gk kesampean hasratmu cok.
kamipun tertawa lepas.
Sahabt ku si Arif ini orangnya lucu, doi kl ngobrol kagak ada abis2nya, enk ngobrol sama
doi dari topik sekitar kampus sampai negara masuk bahasan kami. Kan pemuda penerus
bangsa, jadi harus memperhatikan negara juga..wkwkkwwk
Kami bertigapun ketawa saat itu. Gak berapa lama, bus kami datang dari tempat
parkiran. Kami pun naek ke bus masing2, siap2 menuju Jogja lagi.
Kulepas tas dan taro di kursi paling belakang, Ambil PeWe siap2 tidur, soalnya masih
agak capek saat itu. Setelah beberapa lama bus mulai meninggalkan villa, mata mulai
merem.
Tapi kyk ada yang nyolek2 tangan kiri ku waktu itu. Aku cuekin dah karena ngantuk.
Makin lama makin kenceng tu colekan, kubuka dah mata nyari tau sapa yang genit
nyolek2.
Dan, aku sedikit kaget..dikepala masih kebawa suasana ospek kemarin, sontak ane
berdiri dengan sikap ala polisi ketemu komandannya langsung hormat.
Ane : Maaf senior saya ketiduran (sedikit teriak dengan tetap posisi hormat)
Semua penumpang memandang ane di kursi belakang, beberapa detik kemudian semua
pada ketawa.
Senior Sil : udah selesai ospek kali (dia ambil posisi duduk dikursi samping ane)
Ane : (kembali duduk tapi udah gk ngantuk sama sekali karena kaget tadi)
Ane : kenapa senior?
Senior Silfana : hadeh, dah diluar ospek panggil nama aja (kata dia malu2 monyet...eh
malu2 kucing)
Ane : hehehhe (cengesan) maaf kebawa suasana ospek aku (garuk kepala)
Silfana : itu surat beneran gk?
Ane : surat? surat yang mana ya? (aku masih blm ngeh sama yg doi maksud)
Silfana : iya surat yang ini (dia nunjukin surat yg gk ada penerimanya)
Ane : owh, itu surat siapa ya? (pura2 gk kenal dengan tulisan sendiri)
Silfana : wes... iki suratmu toh, surat buat aku. (doi mulai agak merah2 gimana gitu
mukanya)
Ane : itu sebenarnya surat buat... (itu bus ngerem mendadak, tas ransel ku jatuh, Sontak
aku ngambil tu tas ransel, rapiin lagi di samping kanan tempat dudukku.
Silfana : ini beneran kan?
Ane : beneran lah (waton njawab)
Silfana : romantis juga koe.
Ane : ah biasa aja, asal nulis itu apa yang ada difikiran waktu itu (padahal kl gk salah itu
aku sempat baca di surat kabar yg ada surat pembaca gitu, lupa nama
korannya..wkwkwk)
Silfana : pantesan sering langgar perintah biar kena hukum trus bisa dekat sama aku
(doi sudah ge er aja)
Ane : emang tau surat itu buat koe dari mana? (ane test lagi tu senior galak)
Silfana : lah ini kan yang kata2 awal yang sifat kasar. kan di antara senior cuman aku
yang kasar yang cweknya (tambah geer doi)
Ane : (senyum sedikit ngeh maksudnya dia) owh itu..
Dan, silfana yang galak pas ospek mulai nyerocos ngobrol kiri kanan ngalor ngidul
selama perjalanan. Aku cuman mengiyakan pura2 ngerti biar dikira pintar...hehehhe
*Itu surat yang aku tulis sebenarnya buat senior idaman, iya siapa lagi kalo bukan senior
Yessi yang sudah mencuri hati ini saat dia membantu memasangkan dasi malam itu.
Tapi karena kesalahan teknis a.k.a gk di cantumin penerimanya, jadilah surat salah
alamat nyasar ke pangkuan silfana. Ah, sudahlah itu kan cuman maen2 pikir ku.
Tapi, bagaimana dengan silfana disamping ku sekarang, doi sudah kemakan gombalan
buaya darat yang nulis surat itu. Dasar buaya darat mempermainkan hati seorang silfana
seenaknya pikirku.
::itu suratmu cok.. (batin ane ngekek) jadilah sepanjang perjalanan balik ke jogja bibir ini
senyum2 sendiri dan ternyata senyum itu di artikan laen oleh cwek samping, senior yang
galak pas ospek kmrin.
Kembali kaki menapaki jalan yang hampir 10bulan ini selalu kulewati. Dengan handsfree
dikedua telinga yang mengalunkan musik yang sedikit cadas tetapi tetap dengan embelembel melownya. SOAD - Soldier Side, terasa lumayan menggambarkan rasa jengkel yang
tiba2 merasuk hati.
Jum'at kemarin sesaat sebelum pulang kantor, sang boss cewek mengatakan kalo sabtu ini
kami harus lembur karena kerjaan yang cukup menumpuk. Yah, sebenarnya kantorku
lumayan enak sistem kerjanya. Jika saat sedang lenggang dengan blm terkumpulnya data2
para calon kontraktor muda, maka kerjaanku cuma duduk didepan PC kantor sambil
membaca Story2 indah di SFTH.
Tapi, jika semua data sudah terkumpul dan mulai akan melakukan pelatihan dan sertifikasi,
maka tidak ayal kami masuk lembur. Bahkan hari minggu juga tetap masuk demi selesainya
semua data calon peserta sertifikasi.
Lagi2 aku melihat sekumpulan mahasiswa calon bidan itu. Yap mereka yang beberapa hari
lalu dengan mata sinis melihat ku seperti orang gila. Entahlah, aku seakan tidak ingin harga
diri yang beberapa hari kemarin sudah hancur akan hancur lagi dimata para mahasiswa itu.
Mereka sekarang adalah mahasiswa kebidanan, terlihat dari seragamnya. Ah, sukurlah
mereka sudah terlepas dari beban ospek dan gombalan para senior yang blangsatan serta
haus akan belaian mahasiswa baru yang tak berdosa.
Mungkin pernyataan di atas sedikit berlebihan, tidak semua mahasiswa baru seperti yang
aku sebutkan dan tidak semua juga senior seperti pernyataanku tadi. Ah, sudahlah, aku
mungkin cemburu dengan mereka yang masih mencicipi bangku kuliah dalam arti yang
sebenarnya.
Sungguh munafik diri ini, belakangan aku sangat cemburu dengan mahasiswa yang terlihat.
Bukankah aku dulu sempat berkata "Gak masalah dimana belajarnya, tergantung orangnya,
orangnya,
kita bisa belajar dimana aja bahkan dari semut aja kita bisa mempelajari bagaimana
kerjasama". Entah pergi kemana kata2 yang dulu kurasa sangat kuat tersemat dihati.
Aku kini sangat ingin merasakan keceriaan itu lagi. Keceriaan dibangku kuliah. Keceriaan
diatas ke-egoanku yang hanya memikirkan diri sendiri. Dan tak melihat berapa sudah
siapnya dunia akan merebut keceriaan itu.
Kulanjutkan perjalanan menuju kantor pagi itu, dengan sedikit ingatan tentang bagaimana
awal aku mulai masuk kuliah dulu.
Pagi2 stengah 7 aku sudah siap menuju ke "kampus" LPK yang jaraknya gk terlalu jauh dari
kostan. Yap, hari pertama sebagai mahasiswa. Aku gk mau terlambat dong, apa kata dunia
kalo pemuda harapan negara dan bangsa telat pada hari pertama kuliah. mau jadi apa kamu
nak, pulang kampung aja ngangon kuda sama kerbau di ladang (kata emak bapak ane).
Aku jalan sendiri ke kampus, karena sahabatku si Arif dah duluan, doi dah janji ternyata mw
bareng sama cwek imut pas ospek kemaren. Iya si Lina yg sempat juga kenalan denganku
pas nunggu bus di dekat parkiran di villa kaliurang itu.
Sebelumnya kan aku pernah bilang kalo doi ganteng kan, terbukti hari pertama aja dia udah
dapat gebetan. Entah gimana nantinya, mungkin bisa bawa gebetan 4-5 orang dlm sehari.
Cwek semua lho gan, bukan hombreng...wkwkkwkw
Dan, setibanya di kampus, aku liat tu si Arif dah nangkring aja sama si lina ddpan kampus.
Iseng diri ini gangguin ah, sapa tau lina ada teman cakep jg buatku, kan bisa ngapel bareng
ntr sama si arif. Iseng2 berhadiah..Hahay, ke-buaya darat-an seorang cowok yang ada didiri
ini mulai nongol pelan2 dari dalam air keruh (kyk mancing di aer keruh)
Lina : eh, masuk dulu ya, temanku dah manggil tu (sambil nunjuk kedalam bangunan kampus)
Arif : ya udah, ta kekampus jugalah, sapa tau dah masuk juga dosennya
Ane : seeplah.
Akupun ditinggal sendiri kyk kambing conge disitu. Sedih gan, sakit ati ane.Wkwkwkwkw
Oiya, si arif ini di kampus sebelah tp msh satu lembaga sama kampus ane beda jurusan,
jaraknya juga gk terlalu jauh 200-300meter gitulah.
Hari pertama biasa aja si menurutku, gk ada yg spesial. Seperti biasa dosen menjelaskan
model penilaian mereka dan juga di ikuti perkenalan.
*koq kgk bahas masalah cwek yang jadi gebetan ya?? belum ada yg berkesan aja sih,
soalnya pas ospek aku sibuk berfantasi dengan senior cantik, Yessi. Sehingga perhatianku
tersita buat dia semua hingga hari ini. Ngomong2 koq doi gk keliatan ya hari ini. apa dia
cuma hayalanku belaka dan tidak benar2 ada. Ah, ntr kalo jodoh juga bakal ketemu
gumamku dalam hati.
Gak kerasa, beberapa dosen keluar masuk untuk perkenalan hari itu. Materi juga belum ada,
jadi kami pulang sekitar jam 2siang. Perutku pun udah mulai keroncongan. Secara selama 2
bulan lebih di yogya, dah terjadwal kalo jam 1 itu waktunya makan siang.
Aku liat seberang jalan, ada warung makan, gak terlalu gede, bangunannya juga biasa dari
bambu. Aku mikirnya gini, itu warung gk terlalu mewah bangunannya, artinya harga
makanannya juga gk terlalu mahal. Ah gpp daripada pingsan kelaperan, mampir aja lah
pikirku.
Aku ketemu lagi eh bkn ketemu tapi ngeliat tu si senior dambaan dan pujaan hati, ya si yessi
lagi makan siang disitu juga. Hati ini berbunga2, seluruh tubuh penuh dengan mawar merah
rasanya, (lebay, sakit kalo beneran ini, secara mawar itu durinya banyak tajem2 lagi)
Aku ambil piring,nasi,lauk yang ada dsitu, pun melangkahlah diri ini ambil posisi ngadep ke
depan pujaan hati, si yessi. Sementara doi serius makan dengan posisi membelakangi ane.
Seolah gk peduli dengan keadaan sekitar, doi asek menikmati nasi ramesnya, sesekali dia
meminum es jeruk di samping kirinya.
Cwek : Woy...woy...
cwek : WOY (sambil dorong dahi ane make telunjuknya)
Kaget dan sadarlah aku dari lamunan indah itu, ah sial lagi seru2nya juga.
Silfana : woy, siang itu belajar bukan ngelamun gk jelas (doi ngelewatin ane ke arah yessi)
Ane : (senyum2 muka merah kemaluan eh karena malu)
Silfana : (ngeliat ane) Eri sini gabung aja, dari pada ngelamun gk jelas
Yessi : (berbalik juga melihatku) ada orang to, iya sini aja ngobrol2 (senyumnya manis
banget, tambah manis ini es teh yang ku pesan tadi, Emak diabetes anakmu ini mak kl
terus2an sama yessi)
Disinilah nerveous mengambil alih (wuih bahasane ngaggo inggris barang), hati sih rasanya
pengen ikut gabung makan siang dengan pujaan hati, apa daya badan gk bisa gerak karena
gemeteran.
Ane : gk mbak, ini makanku juga dah mw kelar koq, mw langsung balik kostan aja.
Kulanjutkan makan dengan cpet2, keselek2 dah gk peduli, daripada makin konyol depan
pujaan hati, tambah ancur reputasi yang tersisa sejak hayalan terakhirku tadi...
Selesai makan, langsung kekasir bayar makanan, dan hendak langsung pulang. Pas aku dah
berbalik dan baru mw keluar dari pintu warung, sayup kudenger itu suara lembut, ya suara
lembut pujaan hati.. Doi manggil. pikirku..tanpa panjang lebar ane balik badan ngeliat doi
Yessi : (nunjuk gelas es teh) itu gk diminum es tehnya? mubasir dah dipesen
Ane : oh iya, lupa kak (ini muka rasanya kena aspal siang bolong, panas nahan malu)
mereka berdua ketawa sejadinya di warung tersebut. Aku pun langsung meneguk habis
segelas es teh pesenan tadi.
"Eri eri..gmn mw ngegebet, ngobrol aja gk berani. Udahlah, lain kali berdoa dulu sebelum
ajakin ngobrol tu pujaan hati biar gk ancur2an depan dia."
Begitulah kata aneh dikepala yang sok2an bijaksana dan berani saat pujaan hati gk ada
didepan.
"Heh, tadi kemana aja koe pas ada yessi??"Wes edyan aku, ngomong sendiri..
Dan sepanjang perjalanan pulang pun diriku tersenyum2 sendiri (bahasanya rada2 yah,
maklum orang kasmaran kyk gitu kata nenek ane). Begitulah hari pertama kuliah, gk ada
yang spesial selain saat mempermalukan diri di warung makan itu.
Malam abis magriban, cuman leyeh2 di kamar sambil muter2 channel radio nyari lagu2 yang
enak. oiya, saat itu gk ada hape ato barang elektronik lainnya dikamar, cuman ada radio
2band pinjeman dari Mas Y kamar atas, karena doi pulang ke kebumen utk beberapa hari
kedepan.
Jadilah itu hiburan saat itu. Dan entah kenapa sejak saat itu aku jadi suka dengan lagu didi
kempot campur sari, mungkin karena sering di putar di radio waktu itu. Lagi asik2nya nyari2
lagu campur sari pintu kamar dketuk.
Denger mw dkenalin cwek otomatis mw dong, masih normal gitu, masih tertarik sama mahluk
yang namanya cwek, apalagi kyk pujaan hati ane si Yessi..gk nolak, redo lahir bathin...
heheheh
Aih, yessi mneh toh. Entah kenapa diri ini jadi terobsesi dengan yang namanya yessi senior
yang bantu masangin dasi pas di villa kaliurang kmrn. Yessi yessi seandainya koe jadi
pasanganku, sempurnalah hidup.
Kamipun jalan ke kostannya Lina malam itu, kostanya agak jauh sktr 10menit nyikil (jalan
kaki). Oke, waktu itu kami kere (bukannya masih kere sampe sekarang ya?? wkwkkw) jadi
kemana-mana jalan kaki. Betis juga udah kyk betis pemain bola.
Gk lama kami sampai di kostannya lina. Disitu ada bel depan pintu dan ada nama penghuni
kost dan ada tanda berapa kali kami harus memencet bel sesuai dengan nama penghuni kost
yg ingin kami temui.
Selang beberapa menit dari pencetan bel, keluarlah penghuni kost tersebut.
Kuliat lagi tu tanda bel : 4x = Ima 5x = lina, owh cwek berjilbab tadi namanya Ima, ngangguk
dalam hati memahami keadaan.
Lina : (membuka pintu kostan eh gerbang depan kostan ding) eh dah lama yah?
Arif : (cengesan) baru nyampe koq (malu2 monyet eh malu2 kucing)
Ane : tadi salah mencet tu, grogi dia sama koe Lin (ngeledek Arif)
Arif : Telek koe cok (garuk2 kepala di ikutin ketawa kecil Lina)
Lina : ya udah yuk masuk ke ruang tamu
Ane : ke kamar boleh gk Lin? kyknya aku ngantuk deh (canda2 gk jelas, sok akrab gitu)
Arif : hussss, maen masuk kamar aja coook. (kami tertawa)
Kami pun masuk ke ruang tamu dan dipersilahkan duduk. Ruangan tamunya lmyn besar,
hampir tiap sudut ada kursi. Menrutku sih, pas ada yang ngapelin mereka pada misah di
sudut2 ruang tamu biar gk saling mengganggu, tiap pasangan ngambil posisi masing2
gitulah. Nah, trus yang kyk aku gini,yang jadi obat nyamuk ambil posisi dimana ya?? jadi
tanda tanya besar waktu itu.
Cwek Berjilbab keluar dari arah lorong kostan itu, membawa nampan berisi minuman dan
aku lihat ada 4 gelas, artinya aku gk bakalan jadi obat nyamuk alias sendiri nih, jadilah kalo
begitu pikir ku.
Aku langsung ngambil gelas yang udah ditaro ddpan, kuteguk dah, sueger gar, rasa jeruknya
berasa banget, mana dingin lagi..pokok e maknyos lah.
Arif : eh, blm di persilahkan sama yang punya rumah, maen nyosor aja koe cok.
Ane : aus bro, jauh jalan tadi dr kostan kesini (asal jawab)
Lina +cwek jilbab : ketawa sambil nutup mulut pake tangan
Lina : udah gpp, oiya Ri, kenalin teman kostan aku. Ma, kenalin Eri.
Ima : (julurin tangan) Ima
Ane : (menyambut hangat tangannya) Eri (ane keluarin dah senyum termanis , senyum
cengiran kuda wkwkkw)
Lina sama si Arif kyknya udah mulai asik ngobrol mereka, nth ngobrolin apa.
Arif +lina ngeliatin ane trus ketawa mereka bedua, wes sak karepmulah pikirku, susah kalo
org lagi kasmaran, dunia serasa milik berdua, yang lain jadi obat nyamuk dan cuman
numpang...gumamku dalam hati.
Ima pun sudah masuk kedalam kostan, tingglah aku sendiri di kursi tamu itu, lho arif lina ilang
kemana? Mboh, di gondol nyamuk nakal kayaknya..wkwkwkkw.. Mereka dah PeWe di sudut
sebelah sana ruang tamu, mereka tampak asek ngobrol kdang ketawa2 kecil.
10menit, blm ada tanda2 bakal selesai jadi obat nyamuk, ini gelas juga udah ilang separuh
sirup jeruknya, entahlah, mungkin bocor gelasnya. Obat nyamuk itu sakit, asepnya gila, jadi
cpet haus. wkwkkwkw
Dari lorong kostan ane liat bayangan yang kyknya pernah liat. Iya, aku kenal gaya jalannya.
Ah, itu yessi, aku yakin itu yessi. Assek bisa ngajak ngobrol yessi malam ini.
Ayo Eri, semangat!! kuatkan hatimu, ajak yessi bicara. ::Ini sapa yang ngomong kyk berapiapi banget suaranya. Oh ternyata cuman suara dikepalaku yg rada2.
Aku bangun menyambut, sambil ngeliat bayangan itu semakin deket kearahku. Yessi pujaan
hatiku kemarilah, ngobrol sini saying (wuzzz wes sayang2an siki, sadar cok, lagi2 suara
Ima : maaf ya, agk lama soalnya tadi dari kamar mandi (sambil duduk di kursi depanku)
Ah, ternyata bayangannya ima,bukan pujaan hatiku. Eh bentar2, ni koq yessi sama ima
tingginya sama ya? pikirku dalam hati. Ah, sudahlah belum jodoh sama yessi, sama ima aja
yang ada depan mata. Namanya buaya, sikat yang terpampang depan mata..heuheuheu
Eits...sorry ye, blm kenal dah mau deket2, emg aku cowok apaan?? kataku dalam hati.
(goblok, tadi kan dah kenalan, koe kan cowok edyan to..) ah sial ini suara dikepala gk bisa di
ajak kerja sama gumamku dalam hati. Lah, suara hati sama gumam kan sama2 dalam hati..ah
sudahlah gk penting.
Ane : beneran lho, tadi aku liat bayangan pas kamu kesni, pas setinggi kamu.
Ima : (makin deket tu kursi digeret) jgn gitu ah, Ima kan jadi takut (raut mukanya kelihatan
ketakutan)
Kasian ah, anak orang koe takutin, cowok macam apa dirimu!! Nah kan, suara gk jelas lagi.
Ane : (ketawa lepas, arif lina sempat ngeliat sbentar trus lanjut lagi mereka PeWe) mukamu
lucu kalo ketakutan.
Ima : takut ah, serem (dia masih keliatan ketakutan)
Ane : tadi itu ya bayanganmu sendiri, masa sama bayangan sendiri takut.
Ima : jahat ah, nakut2in. Dah ah, mw masuk aja mending tidur dkmr (waduh doi ngambek)
Ane : kgk, cuman becanda sensi amat sih?
Ima : (mukanya msh ngambek)
Ane : iya iya sorry. (ku minum lagi itu sirup, tapi koq abis yak) wah, gelasnya bocor ya (pura2
ngangkat liat gelas sambil sedikit diputar2)
Ima : (akhirnya doi senyum lagi) itu bukan bocor tapi haus.
Ane : (garuk2 kepala)
Ima : (nyodorin gelasnya yg msih penuh) ni punya Ima aja, ima tadi didalam udah minum koq.
Ane : gk koq cuman canda, dah gk aus lagi ini (megang2 leher tanda gk haus, padahal tetap
ngelirik sirup jeruk dimeja, dasar buaya kadal eh buaya darat)
Ima : gpp koq, nanti ima buatin lagi.
Ane : (akhirnya ane luluh karena rayuan dan godaannya yang mendera segitu
derasnya..wkwkkw) makasih ya, Ima baik deh (lgsng ambil tu gelas sirup, tau2 dah sisa
setengah aja...dasar maruk)
Eits, kampung ku itu mataharinya 7bji gan, kbayang panasnya kyk apa, jadi pas ketemu yang
seger2 langsung sumringah,jgnkan segelas, 1 baskom bakalan aku abisin..hehhehe
"eh itu Arif yang ngapelin, koe cuman jadi obat nyamuk!"
"Obat nyamuk? Kan ada Ima yang nemenin tadi? Jadi bukan obat nyamuk kan?"
"Emang ima gebetan lo? kenal aja barusan!"
"Ya gpp to, yang penting ada temannya."
Loh koq diem? Ah sudahlah, itu cuman suara gk jelas dikepala ane sendiri, entah itu suara
hati ato cuman suara dikepala yang mulai rada2 gila.
Pagi itu dosen mulai membuka perkuliahan tentang Bahasa Pemrograman tingkat Rendah
Orang2 dikelas pun mulai sibuk mencatat serta membalikan halaman buku materi kuliah itu.
Aku juga gk mw ketinggalan, dah jauh2 juga dari kampung masa mw kalah sama yang lain.
Kuliat tuh tas ransel, gk ada buku materi apapun, lupa kalo aku cuman punya buku binder
yang bertuliskan "Campus". Ah, gpplah materi bisa sambil ngikutin yang ditulis dosen di
papan whiteboard pikirku semangat.
Cwek berkacamata : Eri, ini paham gk maksudnya (doi nunjukin buku materi)
Ane : owh itu gampang koq, ntr juga bisa karena terbiasa make bahasa pascal (jawab ku sok
tau)
Cwek berkacamata : Eh, emang ini bahasa pascal? Bukannya ini buku Visual Basic? Tadi aku
pinjem sama senior. (kata dia sambil melihat judul buku itu)
Dan jelas2 tertulis disitu "Pemrograman VIsual Basic utk Pemula" judul buku itu.
Ane : lah itu kan dosennya njelasin tentang bahasa pascal. (berkilahlah bibir buaya ini
dengan mulus sambil nunjukin yg dibahas di whiteboard ddpn kelas)
Cwek berkacamata : owh iya ya, salah pinjem buku aku. (dia sedikit malu)
Eh, dia agak maju kedekat telinga ane. Posisi doi di belakang ane duduknya.
Cwek berkacamata : bukannya nyatet malah gambar2 gk jelas (dia sedikit mendorong
pundakku dengan telunjuknya)
Ane : ini seni, tapi karena lagi gila aja lukisan yg tadinya bagus tiba2 jadi benang kusut gini.
Cwek berkacamata : ih pandai ngelak kyk bajaj. (senyumnya lmyn manis ternyata)
Dan itulah awal ane kenalan sama Marisa, cwek yang memakai kacamata di kelas ane.
Ada sekitar 1,5jam dosen tadi pun menyudahi kuliahnya. Kamipun keluar kelas utk melihat
jadwal yg dipajang di tempat pengumuman didepan. Dan "YESS" teriak ane dalam hati,
dosen selanjutnya gk masuk artinya aku bisa pulang trus tidur. Aku pun mulai bergegas
meninggalkan kampus, tp ada kedengeran suara manggil2.
"Eri...Eri...tungguin bentar"
Ah, suara dikepala yang gak jelas lagi, apakah anak mu ini mulai gila Mak?? Baru sebulan di
yogya, anak mu sudah gila Mak, maafkan aku Mak yg jadi seperti ini. Dramatisir banget.
Apa2an ini??? mulut ma hati gk singkron, apakah tanda2 mulai rada2 ya. Ah gpplah sekalian
nambah teman. Marisa pun mulai menjelaskan lokasi kostnya sambil mengajak jalan. Saking
asiknya dengerin dia menjelaskan, aku gk sadar kalo sudah kena jebakan wanita ini.
Marisa : nah ini kostan ku. (sambil menunjukan bangunan bertingkat 2 itu)
Ane : lah koq bisa nyampe sini?
Marisa : makanya kl orang ngomong itu didengerin biasa aja, gk usah kagum2 kyk tadi
ngeliatin aku ngomong, jadinya kan gk sadar kalo udah nyampe kostanku (dia tertawa licik
penuh kemenangan)
Ane : eh, tadi itu cuman ngelamun dikit koq. (garuk2 kepala lagi)
Tiba2 doi narik tanganku, tidaaaaak aku blm mau ternoda teriakku dalam hati.
Ane : ini aku mau di apain? (pura2 nolak dibawa masuk ke ruang tamu kostan doi)
Marisa : masuk dulu ayuk, aku buatin minum, jauh lo dari sini kkostan kamu.
Ane : emang tau kostku dimana? (sambil ngangkat alis sebelah, kyk yang di smackdown itu,
sapa namanya lupa aku, pokoknya make nama batu gitulah tp dlm bahasa inggris heheheh)
Marisa : taulah, kostmu daerah pengok kan, deket warung bakso di belokan sana kan (doi
nunjuk ke arah utara ,tepat ke arah kostanku)
Ane : iya, tau darimana? jgn2 kamu ngikutin aku trus mw nyulik yah?
Marisa : Ge Er. (sambil menjulurkan lidahnya)
Itu lidah aku tarik bisa kyknya, trus taro sambel pedes, kebayang itu bakalan hebohnya si
Marisa.
Marisa : biasa aja kali mukanya gk usah kaget dibuat2 gitu. (mukanya sedikit sebel ngeliat
ekspresi ku waktu itu)
Ane : Emang kenal Yessi ya? (masih pengen ngorek2 info tentang si senior pujaan hati)
Marisa : Kenal lah, orang 1 kost (suara wanita ini mulai berubah menjadi ketus dan sedikit
menakutkan)
Aku menyadari itu, doi kyknya cemburu dengan sikap ku yang terlalu berlebihan kepada
yessi, dan aku harus segera menyudahi ini dengan secepatnya.
Ane : ya udah deh, aku pamit pulang ya, ntr minumnya d kostan aku aja deh.
Marisa : eh, lupa aku, tunggu bentar ya aku masuk buatin minum dulu.
Marisa pun masuk kedalam kostan, entah ngapain yang jelas pasti buat minum buatku secara
kan udah menggendongnya dari kampus ke kostan dia yang lumayan jauh eh salah ding,
cuman nemenin jalan tanpa gendong2. Biasa gan, otak rada2 itu sering gak sesuai dengan
kenyataan.
Dari arah depan pintu gerbang kostan kedengeran suara motor Satria jaman dulu yang
masih 2tak itu. Dan alangkah senangnya diri ini ngeliat ke arah gerbang kostan itu, ternyata
pujaan hati senior silfana, nah kan salah lagi maksud ku senior Yessi membuka gerbang agak
lebar supaya motor satria bongsor itu bisa masuk.
Melihat pujaan hati datang, otomatis khayalan ini mulai mau melayang tinggi...tapiiiii...
Lamunan itu tiba2 sayapnya patah dan nyungsep lagi kebumi, lamunan dan khayalan ku
menghantam bumi dengan sangat keras..mereka hancur berkeping menjadi pecahan kecil2
tak berarti lagi. (ini sedikit lebay gpp ya..wkwkkw)
Itu pujaan hati dengan mesranya menggandeng cowok yang habis memarkir satrianya
disudut kostan. Ah, sirna sudah...pujaan hatiku sudah memiliki penjaga hatinya saat itu. Yoi
gan, dia ternyata sudah pacaran dengan teman seangkatan nya.
Kemesraan mereka terhenti tepat didepanku. Mereka berhenti sejenak melihatku disitu. Tapi
itu gandengan tangannya gk dilepas. Yap, mereka nyaman2 aja dengan gandengan itu,tidak
peduli dengan diri ini yang lagi terduduk diam disana melihat pemandangan gk enk itu.
Yessi : eh, nunggu sapa dek? (Suaranya menyadarkan dari penderitaan dan siksaaan mata
saat itu)
Ane : ini kak, lagi nungguin Marisa.
Yessi : owh temannya Marisa toh, ya udah di tunggu ya. (mereka pun berjalan menuju
kamarnya yessi, gandengan tangannya seakan semakin erat ditangan cowok itu. Seakan
memanaskan suasana hati yang cemburu waktu itu.
::Sadar woy, lo itu bukan sapa2nya dia. Lo itu cuman orang gk penting yang gk pernah
kelihatan dan tertutup diantara sekian banyak maba lainnya::
Eh, bentar2 ini suara dikepala koq tiba2 jadi kyk orang jakarte ye? dah make kata "Lo guwe".
Ah sudah mulai kumat otak ini oleh kejadian tadi.
Dari pada makin terbakar cemburu disitu, akupun melangkahkan kaki berniat pulang. Aku
pun sudah sampai digerbang sambil melihat dengki kearah Satria bongsor yang terparkir
disudut.
Marisa : Eri mau kemana? (doi berlari kearahku dan menarik tangan kembali kedalam ruang
tamu)
Ane : kamu kelamaan, kirain tadi lupa kalo aku ada dsini (kata ku berusaha sedikit melupakan
kejadian yang membuat cemburu tadi)
Marisa : maaf ya, tadi keabisan es di kulkas, air dinginnya juga abis, jadi aku minta ke kak
yessi. (jelasnya)
Ane : owh, ya udah deh, dah gak aus lagi aku. Aku pulang aja ya? (sambil berdiri pamit)
Marisa : aduh maaf ya maaf (mukanya merah dengan raut kecewa terlihat jelas)
Aku gk peduliin Marisa dengan ekspresinya waktu itu, tetap pulang dengan segala
kecemburuan yang sudah mencapai level 10 gara lihat pujaan hati menggandeng cowoknya
tadi. Gontai2 gak jelas diperjalanan pulang menuju kostan. Dunia serasa runtuh, masa
depanku sudah hancur, aku telah ternoda dengan perasaan cemburu ini. Wkwkwkwk...lebay
cok.
Tapi memang sih, gk tau kenapa saat itu aku benar2 cemburu sejadinya. Gk ada kesadaran
sedikitpun atas tindakan konyol itu. Yessi bukan sapa2 dan aku juga bukan sapa2nya dia.
Aku juga sepertinya kgk pernah kelihatan di matanya.
Jam menujukkan pukul 2 siang ketika selesai mandi, iya aku mandi pas nyampe kostan. Gila
aja, siang bolong jalan dari kostan Marisa yang dekat Among rogo ke arah Pengok. Puanas
mataharinya ditambah panas dihati. itu yang membuat lebih keringetan sebenarnya.
wkwkwkkw
Arif : cok, PS yuk? (suara arif dari kamarnya ketika aku mw masuk kamar buat ganti baju)
Ane : PS dimana? Ayuk dah biar gk suntuk.
Arif : eiiiits dah suntuk aja koe, emang tadi di apain karo Marisa? gak di ajak masuk
kkamarnya ya? (doi ngeledek)
Ane : oooo tidak bisa..emang aku cowok apaan? (jawabku sedkit melucu, Kamipun ngakak.)
Sore itu kami maen PS sampe jam stengah 9 malam. Dan, perasaan mengganggu tadi siang
dkostan yessi hilang entah kemana, dan sudah tidak ada sedikitpun perasaan cemburu itu,
hilang bersama ketawa2 ketika di tempat PS tadi.
Dan sejak saat itu, PS jadi pelampiasan ketika kami suntuk entah itu karena masalah
kuliah,tugas atopun masalah cwek. Dan PS sangat ampuh menurutku, walaupun kantong ini
harus dibuat kosong melompong. Wkwkwkwkw
Aku pun bergegas menuju kampus. Takut ketinggalan mata kuliah pagi itu. Oiya, sejak
beberapa minggu yang lalu aku udah biasa dengan bau2an harum, aku udah sering make
parfum sekarang. Dan yang jadi pilihan parfum Gatsby waktu itu. Jadi sekarang udah gak
ada bau kambing lagi, tapi udah ganti jadi bau parfum gatsby.hehhehe
Gak berapa lama jalan dan sampelah di depan kampus, dan saat hendak masuk melewati
gerbang. Tangan ini di tarik orang gak dikenal dari arah belakang. Sontak ane teriak dalam
hati.
Emak...anakmu akan diculik mak, ikhlaskan anakmu ilang diculik orang Mak."
Tapi ini koq rasa tangannya lembut ya, bukan kyk tangan penculik yang sering kuliat ditipi2.
Pas kutengok kebelakang, tangan itu ternyata milik cwek berkacamata kemaren.
Ane : Eh, Marisa, aku kirain orang mau nyulik tadi. (nyengir ga jelas)
Marisa : (nunduk sedih) Maaf ya soal kemaren.
Ane : soal kemaren yang mana ya? (kugoda aja biar doi ketawa, gk enk liatin doi sedih,
gimana seandainya ekspresi sedihnya diliat orang laen, ntar aku di kira cowok gak
bertanggung jawab karena menghamili anak orang)
Marisa masih nunduk sedih, dan gak ngefek ledekan tadi.
Ane : iya iya, kemaren aku cuman canda koq minta minum, ternyata kamu buatin beneran,
malah jadi merepotkan.
Marisa ngeliat dengan muka sedih, kelihatan sekali dibalik kacamatanya, kalo disitu dah
mulai agak basah dengan air mata. (agak serius disini). Astaga, aku sudah gak sengaja buat
1orang cwek menangis hari ini, sesal ane dalam hati.
Ane genggam tu tangannya yang lembut, kuajak dia duduk di kursi dekat papan
pengumuman. Dia nurut tapi tetap dengan sedikit air mata kesedihannya. Setelah kami
duduk di kursi yang berjejer posisinya, kutarik tu 1 kursi biar berhadapan dengan kursi
dimana Marisa menunduk sambil menangis.
Aku skrg duduk didepannya sambil masang muka konyol gak berdosa. Mungkin doi akan
tersenyum ngeliat muka konyolku, tapi tetap gk mempan. Ok fine...cara konyol gk mempan,
saatnya beralih kecara serius sedikit romantis. Kugenggam tu tangannya, trus bilang giini
didekat telinganya.
Ane : (agak berbisik ditelinganya) iya, bayi itu tetap kita pertahankan, maaf kemarin aku udah
berkata kasar menyuruhmu menggugurkannya.
Marisa : (agak lama baru doi memandang ku dengan muka merah menyala, kelihatan kalo dia
sedikit marah)
Marisa : ih amit2 jabang bayi (sambil berdiri menjauh dengan ekspresi jijik)
Ane : masih jabang bayi to, belum jadi bayi (kucandain lagi, sedikit gk kuat lagi ngeliat
ekspresinya, lepaslah tawa ku disitu)
Gak aku hirauin lagi itu orang2 sekitar, aku rangkul doi, dengan masih tertawa, entah kenapa
aku sendiri masih geli sendiri dengan kata2 tadi, kata2 Gugurkan yang kupake buat candain
doi.
Marisa : (berusaha melepaskan rangkulanku) ih apaan make peluk2. sana juah2 (muka
juteknya kelihatan)
Ane : cie cie yang lagi marah (tetap cengin doi)
Marisa : ih jahat, aku marah.. (doi ninggalin diri ini setelah berhasil melepas rangkulan dan
mengarah ke kelas)
Ya gitulah pagi itu, gk peduli dia mw sedih,marah atau benci, tapi diri ini puas cengin doi.
Ternyata di situ dah lumayan rame orang, mereka melihat kearahku yang senyum2 sendiri,
ada yang berbisik dengan orang disampingnya, aku tau yang mereka bisikin, plg gk jauh dari
kata2 Gila.
Bodo amat, ora urusan. Aku pun jalan tanpa dosa menuju kelas. Sampe dikelas, sengaja
duduk dekat Marisa, niat mw cengin lagi, eh baru aja naro tas dimeja samping, doi langsung
pindah ke arah depan ke arah cwek2 lain duduk.
Owh jadi gitu, ngambek beneran...ok deh.. Dan gk berapa lama dosen pun masuk, dan
memulai mata kuliah pagi itu. Entah kenapa, awal2 kuliah dulu plg malas yang namanya
nyatet materi. Padahal kgk mampu buat beli buku materi, sesuai yang dosen anjurin. Ini
benar2 Mahasiswa Madesu (masa depan suram)..catetan gk ada, buku materi juga gak ada.
Tapi gak tau, waktu itu happy2 aja.
Sektar 1,5jam dosen ngoceh2 didepan, dia pun mengakhiri perkuliahan dan meninggalkan
ruangan. Mahasiswa laen bnyk yang keluar dari ruangan, banyak yang ngilang ke ruangan
sebelah, yoi mereka pada mencari pasanganya masing2 sekedar saling menyapa.
Oiya, kampus kami ini gk terlalu besar, ruangan juga gak terlalu banyak. Jadi bukan
mahasiswa yang keluar ke ruangan laen utk mencari dosen. gak kyk kampus2 gede laennya,
maklum ini hanyalah Lembaga kecil.
Kami sudah mendapat ruangan tertentu selama seminggu, jadi hari senin full di ruangan 1B
(misalnya) dan selasanya kami full di 2B. Begitulah jadwal dan ruangan yang terpampang di
papan pengumuman.
Karena sahabatku si Arif berbeda kampus, doi dikampus 2 yang gak begitu jauh lokasinya
dari kampus 1 tempat ku sekarang. Jadi malaslah diri ini keluar2 saat menunggu dosen
selanjutnya. Mau kekantin juga sekedar buat ngopi, duit pas2an. Mau keluar udud, kan gak
ngerokok. Jadilah males2an di ruangan sambil nunggu dosen selanjutnya.
Posisi favorit ku di kursi 2 baris dr belakang, dan ngambil bagian tengah, menurutku enak aja
di kursi tengah, mau liat kiri kanan agak lega gk langsung mentok ngeliat tembok. Ane pun
nunduk sambil nutup kepala make tas ransel hendak merem, eh ada tangan nyubit2. Siapa
sih maen nyubit2, genit bgt deh, emang ane cowok apaan sih?? Ane pun tengok tu sapa yang
nyubit.
Eh, itu mata2 pada memandang ku dengan ekspresi "wong edyan kie kumat meneh". Aku
cuekin aja tu mata2 gak aturan, lanjutin PeWe meremin mata ditutupin tas.
Ya, aku tau semua koq nama2 orang dikelas ini, secara kelas gk terlalu besar cuman ada
35an orang diruangan itu,dan itupun kami tiap hari masuk di ruangan yang sama. Ingatan ku
masih agak bagus koq, walaupun otak dah rada2. Hehehe
Yani : eh nanti malam ada dkostan gk? (doi megang tangan kiri ku waktu itu)
Ane : ada koq, kebetulan malam ini gak ada acara
(::gayamu Cok, kyk orang penting aja :: kan mulai lagi suara sensi dari kepala ane sendiri :
cuekin aja)
Yani : ntr malam aku maen ya.
Ane : kostanku gk bebas lho, cwek gk bs masuk kamar, plg cuman di teras depan.
Kostan ku memang kostan cowok, tapi cwek dilarang keras masuk kamar, semua tamu cwek
cuman boleh sampe teras depan, utk menghindari hal2 yang di inginkan anak muda.
Yani : eh, sapa yang mau masuk kamar, aku cuman mau maen aja koq.
Ane : owh kirain mau maen kuda2an dikamar (goda ku waton jebret)
Yani : eh belum apa2 udah mesum aja (dia senyum jahat)
Ane : dkit2 kan gpp, (garuk2 kepala ngarep)
Yani : ingat ntar malam ya, jam 7an (doi menuju ke tempat teman2nya di kursi depan)
Ini suara berisik, suara kaki orang lari ke arah kelas tanda2nya kalo dosen udah mau masuk
lagi, tapi aku masih seperti posisi tadi, kepala ditutupi ransel. Tiba2 ada tas di taro disamping
kanan tempatku, tas cwek kyknya ini. Dan jeng...jeng..jeng,
jeng...jeng..jeng pas ku liat kyknya itu tasnya
yessi, yang dia pake pas makan dikantin pas hari pertama kuliah dulu.
Iya, aku kenal tas itu. Masa yessi sekelas sama ane, apa dia ngulang di mata kuliah ini buat
bareng sama ane, semata2 buat jelasin kesalahpahaman waktu itu pikir ku??
Ah masa segitunya sih yessi cinta sama ane. Makin gak jelas aja yang ane bayangin. Ini
akibat gk sarapan kyknya. Tapi, ane masih ngarep bayangan ane tadi benar. tapi kenyataan
itu sangat kejam. pas kuliat orang yang bawa tas itu.
Hadeh dia lagi, mana sekarang tambah jutek, itu muka ditekuk2 macam kertas minyak
pembungkus makanan gumam ku.
Marisa : ih bukannya baek2in orang lagi ngambek malah genit sama cwek lain. (doi duduk
dikursi sebelah kanan sambil tanganya di silangin didadanya)
Aku gk abis pikir deh, ini tadi awal2 masuk ane duduk dekat dia tapi dianya pergi, ini datang2
omongannya kyk gitu. Ah, itulah sifat cwek, butuh keahlian diatas rata2 utk menghadapinya.
Nah, ane ini gk punya keahlian itu, aku dibawah standar malahan.
Ane : gak tadi dia ngasih tau katanya mau maen ntr malam kkostan.
Marisa : trus kamu bolehin?
Ane : iya kebetulan juga gk ada acara ntr malam.
Marisa : kamu jahat banget Ri. (kata terakhirnya agak gimana gitu ditelinga, aku
ngedengernya kyk ada rasa marah campur kecewa gimana gitu)
Dosen pun masuk dan tanpa basa basi memulai perkuliahan, gk butuh waktu lama, itu
whiteboard sudah penuh dengan gambar cara kerja sistem informasi,bagaimana data diolah
menjadi informasi..bla bla..
Aakupun masih gak ngeh sama cwek berkacamata disamping ku ini, spanjang kuliah itu tiap
ku tanya kgk ada jawaban sama sekali. Dan yang buat gk enak lagi, itu jutek gak ilang2 dari
mukanya sejak tadi. Jadilah males ngajak ngobrol. 1jam kemudian dosen pun menyudahi
kuliahnya.
Oiya hari ini cuman 2 mata kuliah, tinggal pulang deh. Pulang, mandi trus siap2 buat malam
mingguan. Iya benar, hari itu hari sabtu, kampus ku waktu itu tetap masuk walaupun hari
sabtu, tapi cuman 2 mata kuliah, sedangkan hari lain bisa 3-4 mata kuliah.
Kuliah selesai, pulang kkostan, mandi trus siap2 buat malam minggon"
Ulang mneh mas bro nek rung paham. (suara aneh dikepala mucul lagi)
"Kuliah selesai, pulang kkostan,mandi trus siap2 buat...."
Ulang mneh mas bro nek rung paham. (suara aneh dikepala mucul lagi)
"Kuliah selesai, pulang kkostan,mandi trus siap2 buat...."
Ah, malam mingguan sama sapa ya?? cewek juga belum ada yang kenal...masa mau
maho2an lagi sama si Arif?? Bhuahahahah.. Lah Arif juga palingan ke tempat e Lina.
Tadi juga si cewek berkacamata kyknya jutek banget, mana mungkinlah mau ngapelin dia. Di
kelas aja dia juteknya kyk gitu, pake nekuk muka segala. Kalo tiba2 aku nongol depan
kostanya juga yang ada diri inilah yang kena tekuk.
Tapi tadi koq dia jutek banget ya, masa iya gara2 aku ngobrol sama yani tadi sih?? Apa dia
cemburu?? Tapi kita belum ngapa2in juga?? Baru juga tadi pagi aku suruh gugurin
kandunganya...eh, itu cuman ngerjain doi yang lagi sedih aja woy...hahahha
Hmmm...aku hapal ini logat2nya, logat jahat wanita itu. Loh, koq jadi jahat?? Lah buktinya
hari kmrn juga dia berhasil ngejebak. Dia dengan sok polosnya cerita kiri kanan untuk
menghilangkan konsentrasi dikepala yang rada2 ini. Ujungnya aku jugakan yang kena
capeknya, aku sampe ngegendong dia nyampe kostan...lebay lagi dah, kmrn juga cuman
Tapi kyknya Marisa pengennya aku ngajak doi buat malam mingguan deh, trus tadi juga aku
ngasih tau dia kalo udah bilang ok sama Yani buat maen kkostanku. Pantesan itu muka
ditekuk2..baru sedikit ngeh. (ini otak mutere kyk gasing , mungkin kalo bisa berasap,
Seperti itulah kira2 otak ini dengan lancangnya menyimpulkan segala kejadian dari pagi tadi.
Oiya dong, mahasiswa ecek2 harus cepat dalam menyimpulkan sesuatu, masa iya udah
masa depan suram, lemot, trus susah narik kesimpulan. Mau jadi apa aku ini...wkwkkwkw
Akupun lari kedepan, ngarep masih ada Yani disitu. Aku cari kesemua kelas mungkin dia
kkelas sebelah nemuin teman2nya, gk ada juga, kelas2 juga dah pada sepi. Ya udahlah,
pulang ajalah, ntr aja aku sampeinnya. Tapi selang beberapa langkah, aku kyk ngeliat
didalam Warung seberang jalan kyk ada rame2 suara cwek ya. Warung yg kmrn2 aku ketemu
sama Yessi trus menghayal kesana kemari trus silfana noyor2 jidat ku, masih inget
kan...anggap wae inget.. Ya udah, coba kuliat warung dan kebetulan ada Yani disitu.
Ane : Ni bisa ngobrol bentar gk (berdiri depan meja mereka yg lagi ngerumpi)
Yani : iya mw ngomong apa?
Ane : gk enklah ngomong rame2 gini, dluar yuk bentar (bujukku)
"Cie cie yang lagi pacaran" suara ejekan itulah yang dpt ku denger ketika jalan keluar arah
pohon depan warung tsb. Gk jarang juga aku ngeliat mata2 genit dari dalam warung saat
ngambil posisi mw ngobrol sama Yani.
Yani : ya udah sana, aku msk dulu lanjutin ngerumpi..hehehhe (senyum paksaan dimukanya,
tapi dia tetap manis)
Yanipun masuk ke warung itu dan seperti awal tadi sudah kedengeran suara mereka asik
ngerumpi lagi, entah terpaksa ato gak suara ketawanya, kurang tau. Aku tinggalin dah tu
balik kekostan.
Jam 7 kurang 10 menit, aku udah kelihatan rapi didepan cermin dikmar (menurut aku sendiri
loh ya, ntah kalo orang laen liat, kyk pengamen jalanan mungkin...hehehhe). Kukunci tu
kamar, kuliat si Arif udah gk ada dikamarnya, yak kemana lagi kalo gk kkostan Lina pikir ku.
Aku pun mulai Nyikil ke arah kostan Marisa. berapa menit kemudian sudah tiba di gerbang
kostan tersebut. Bedanya disni dengan kostan gebetanya si Arif, disni gk ada Bel, jadi tinggal
masuk ke ruang tamu.
Gimana ya biar aku bisa ngasih kejutan ke Marisa, secara kalo minta tolong teman2nya buat
manggil doi, pasti doi tau duluan sapa yang nyariin. Kalo mw nungguin di ruang tamu, iya
kalo doi keluar kamar.
Kalo tunggu di luar gerbang, sama aja kyk nunggu di ruang tamu malah lebih parah,
walaupun doi turun dan lewat ruang tamu gk bkalan doi clingak clinguk depan gerbang.
Kenapa aku gk bisa terbang ya?? Kan bisa pas kyk gini, kasih kejutan ke doi, aku tiba2
berada di depan kamarnya dilantai atas. Ah, lagi2 khayalan tingkat tinggi yang gak jelas
akibat otak yang rada2.
Ada sekitar 30menitan mondar mandir depan gerbang kostan itu, tapi gk ada satupun
penghuni yang keluar, ::ya iyalah salah sendiri gk ngetok2 mana mungkin mereka tau ada
Tanpa pikir panjang, kugedor2 dah tu gerbang yang tertutup. Kugedor2 lagi lebih keras.
2menit kemudian ada suara cwek sdikit teriak dari lantai atas. Mungkin dia agk terganggu
karena gk brenti2 tu gedor2 gerbangnya.
Ah..suara ini aku kenal pemiliknya sapa. Gk lama ku dengar suara kunci pintu digeser. Dan
berdirilah dia didepan gerbang dengan rambut acak2 memakai piyama tidur bermotif boneka
teddy bear kecil2 diseluruh piyamanya.
Ane : (senyum paling manisss waktu itu) yeeee, jam sgini malah tidur
Yessi : Eh, ngapain dek kesini? dia ngucek2 matanya
Ane : ngapel kak (dengan pede lvl 10)
Yessi : owh, bentar ya, aku panggil Marisa dulu. (kata dia sambil beranjak masuk)
Ane : Kak, (ane nahan tanganya)
Yessi : (berbalik melihat ane) iya?
Ane : gak di ajak masuk ke ruang tamu kak? (nyengir muka tanpa dosa)
Yessi : (dia nempelin tangan kanan didahinya) oiya, ayuk2 masuk.
Aku pun masuk menuju keruang tamu. Sementara yessi menuju keatas kekamarnya Marisa.
Aku agk berlari kearah yessi sambil berbisik pelan.
Ane : kak, jgn kasih tau kalau aku yang nungguin dibawah ya. (pinta ku dengan muka
memelas mirip puss in the boot)
Yessi : ok sip (doi mengankat jari telunjuk dan tengahnya dan mengedipkan mata kirinya)
Ah, yessi yessi, indahnya dirimu bahkan saat baru bangun tidurpun tetap manis.::Sadar woy,
kesini buat ngapelin Marisa, bukan Yessi :: wah otak ane lagi beres ini, tumben malam ini
bisikannya baek2..awkwkwk
Ane : Rif, kecewa aku tadi pas dkostan Marisa liat yessi gandengan sama pacarnya.
Arif : owh
Ane : doi cuek aja gandengan, bahkan gandengannya semakin mesra saat lewat depanku RIf
Arif : owh
Ane : owh
Arif : owh
(kami saling liat, ketawa pecah sampe depan kost)
Arif : duduk sek mas bro, udud sek ben ra edyan (dia duduk dikursi diteras sambil nawarin
rokok LA bungkus 12 andelannya)
Ane : gk ngerokok aku cok.
Arif : wkwkwk sorry sorry, mabok PS gw bro (gaya2 orang teler)
Ane : guayamu cok. wkwkwkkw
Arif tiba2 jadi agak serius dan melihat ku. Dia melihat dengan tatapan yang entah gk bisa ku
jelasin waktu itu, doi berdiri dan memelukku, trus nangis2. Apa2an ini gumamku dalam hati.
Doi nangis sejadi2nya, tapi pelukannya mulai agak renggang dan posisinya agak mejauh
sekarang. Sekarang doi diem, doi cuman melihat ku dari atas sampe bawah, tatapan keji
menghakimi.
Tiba2... Doi ngakak...sampe megang perutnya doi ketawa lepas. Tambah bingunglah diri ini
liat polanya. Ada 5menitan dia baru brenti ketawa, sambil ngelap air mata buaya kepurapuraannya tadi.
Arif : yakin aku, nek cwek yang ngeliat mukamu, pasti reda semua emosinya.
(Eh bukannya kalo cewek ngeliat muka mesum makin tambah jijik ya?? Ah sudahlah, aku gak
paham. Itu cuman pilosofi si arif aja...Buatjingan dia berhasil ngerjain.)
Aku kaget campur bingung dengan yang doi omongin waktu itu. Masih belum ngeh, otak ane
masih muter2 ngumpulin data utuk dijadiin informasi.
Asyuu ini omongan kyknya lumayan ngena..apa benar aku kyk ngeliat sesuatu didiri yessi
yang mengingatkan aku akan seorang ibu, eh emak ding, kan kmrn2 ngomongnya emak kan
ya...ah sudahlah...gagal mau sok cool.
Arif : udah biasa aja, koe gk ada rasa sama yessi, cuman murni obsesi itu.
Arif : udah2 koe pikir pas arep turu wae, wes ngantuk aku.
Ya, sering banget aku dikagetin kyk gitu sama si Arif. Tiba2 jadi kyk tadi, nangis2 kyk orang
yang paling terzolimi trus tiba2 ketawa gk jelas..wah pantesan cocok kami bedua, kepalanya
rada2 juga tu anak ternyata..wkwkwkwk...
Malam itu semua yang di katain arif barusan didepan teras, mulai pelan2 bisa dipahami oleh
otak yang rada2 ini. Dan lagi2 malam itu ada pikiran yang mengganjel.
Ah, mana ini bantal tiba2 jadi kerasa keras gini. Jadilah diri ini gk bisa tidur karena bantal
yang keras ditambah omongan arif yang belum selesai ku cerna.
Ane nyari2 posisi agak ditempat gelap biar Marisa gk ngenalin, rencana sih mw ngasi kejutan
dengan kedatanganku kkostannya buat ngapelin.
::Cie cie yang bisa romantis :: hus, sekali2 ngikut senang kenapa sih, sama otak sendiri
juga...hehehhe ::biasa ceng2an sama suara dikepala::
Gk berapa lama, kudenger suara kaki menuruni tangga. Doi ngucek2 mata nyari kesana
kemari. Karena doi gk ngeliat siapa2 doi langsung mau balik kekamarnya lagi..
Ane : ish jam sgini blom siap2, batal deh mw ngajak jalan (muncul dgn gaya dramitisir dr
sudut tangga yang agk gelap)
Marisa : mmmm.. (nutup mulut pake dua tangan sambil kegirangan gimana gitu)
Ane : malah bengong, ya udah aku plg aja ya. (sok cool gimana gitu)
Marisa : ih koq gitu (mukanya agak manyun tapi tangannya menarik tangan ane)
Ane : (senyum polos mesum :: ini kata arif lho ya) ya udah buruan sana, kita cari makan ntr.
Marisa : bentar ya, bentar aja, tungguin ya (doi berlari kekamarnya diatas)
Ok fix,
fix, besok2 kalo ada cwek suruh nunggu mereka selesai dandan yang katanya cuman
bentar, percayalah kalo itu adalah kebohongan yang akan tetap berlanjut dan berulang terus
menerus, sese-bentarbentar-nya cewek itu sama dengan ngabisin segelas kopi+3batang djarum
super.
super. wkwkwkwk..koq jadi skeptic gini yak....
Sktar 45menit kemudian cewek berkacamata itu tampak kelihatan sangat manis dengan baju
kaos warna putih dengan rok selutut dan sepatu kets. kaget diri ini dan gk percaya kalo gadis
depan ku sekarang adalah Marisa yang baru beberapa hari ini ku kenal.
Aku pun bangkit dari tempat duduk, masih dengan terkagum2 mendekati cwek berkacamata
itu. Doipun kelihatan rileks pas ku deketin dan saat kubisikin sesuatu dekat telinganya.
Ane : dandannya lama amat, cuman mw makan kedepan situ juga (ane candain lagi),
Mukanya yang berseri2 sedikit demi sedikit mulai berubah kecewa. Dengan jelas aku ngeliat
perubahan ekspresinya. Kasian juga udah dari siang tadi ku kerjain trus, ndak malah illfil doi.
Ane gandeng tangannya, ane bisikin lagi
Dan berhasil, doi tersenyum manis lagi. Akupun ngajak doi jalan2 malam itu. Iya gan, jalan2
dalam arti yang sebenarnya. Dari kostnya di daerah Among Rogo, kuajak jalan sampe
didepan APMD dijln timoho. wkwkwkw.
Tapi yang buat ku salut, sepanjang jalan, gk pernah kuliat raut mukanya berubah. Senyuman
gk pernah padam dari bibirnya, gandengan tangannya gk pernah lepas dari tanganku sejak
keluar dari gerbang kostnya.
Sebegitu besarnya kah kebhagiaan yang ku berikan malam ini ke gadis berkacamata ini?
Entahlah, aku cuman bisa senyum puas melihat keceriaanya malam ini.
Kami memutuskan makan di lesehan pecel lele malam itu, kalo gak salah nama lesehan itu
"Lesehan Tenda Biru", mungkin karena seluruh bagian lesehan menggunakan terpal biru
makanya dinamakan Tenda Biru.
::Ah, bukan tempat makanya yang jadi pembahasannya Woy, tapi momen
romantisnya...hadeh:: Ah,ngiri aja lo cok :: mulai rese lagi ni suara dikepala ane::cuekin aja.
Aku milih posis duduk didepannya, tapi dia merengek pengen duduk sampingan, duduk
sampingan katanya lebih mesra. Aku kan gak bisa mesra2an, itu elakanku. Alesan
sebenarnya sih, aku pengen melihatnya, iya aku cuman ingin melihat senyum manis
dibibirnya yang dari tadi gk pernah padam. aku ingin menikmati pandangan mata indah
dibalik kacamatanya. Sesimple itu kebahagian menurut ku.
Gk beberapa lama pesanan kami datang, iya kami pesen ayam goreng. Ayam goreng gan,
sikkkkkaaat dah laper juga dari tadi nungguin si cantik ku waktu dandan. Mana jalan kesini
tadi lmyn jauh, jadilah abis energy.
Aku pengen liat sampe mana kuatnya dia dengan pendiriannya yang gk mau ngaku. Aku
tetap lanjut berdiri dan saat mw keluar dr lesehan itu.
"Iya Kakak sayang, kenapa gak dimakan? Malah ngeliatin aku terus" kata doi setengah
teriak.
Aku pun lumayan kaget dengan kejadian barusan, entah kenapa pengakuan tadi sangat
terasa dihati.
Emak...anakmu kyknya bakalan punya pacar mak..doain ya Mak, nanti aku kenalin ke Mak
cewek cantik ini. Emak pasti bangga punya mantu cewek berkacamata ini... sperti biasa gan,
itu gumam ane dalam hati.
Kamipun menghabiskan ayam goreng yang kami pesan, selama kami makan, sering ku curi2
pandang ngelihat mata cantiknya. Gak jarang dia juga mencuri pandang kearah ku, saat
berpapasan mata, Senyum manis dibibirnya semakin menjadi, lebih manis dari sebelumnya.
Ah,kenapa tadi aku pesan teh manis ya..kenapa gak teh tawar aja. Kalo kyk gini, pulang dari
sini bisa diabetes aku, mana senyumnya gak abis2 lagi. Udahlah woy, nikmati ciptaan
terindah Tuhanmu.
"Kak, pulang yuk dah malam, dah mulai dingin juga" dia memecah keheningan.
Ane : ya udah yuk.
Akupun membayar makanan tadi, agak kaget (eh sebenernya kaget bgt) baru ini skali makan
perorang sampe abis 14rebu jadi totalnya 28rebu..wah, bangkrut nek tiap malam kyk gini.
::Wkakkaka, pelit cok, sama diri sendiri itung2an kyk gitu..kelaut aja sono:
: Kalo w kelaut, lo juga ngikut bego :
:Oiya, gk jadi gak jadi, sana hampiri pujaanmu, dia dah kedinginan itu :
:biasa , omongan sama suara2 gk jelas dikepala sendiri::
Ngelihat doi sudah mulai menggosokkan telapak tangannya ke lengannya menandakan doi
dah kedinginan, naluri lelaki ku (lagu bams samson kl gk salah ya) keluar, ku lepas kemeja
lengan panjang, ku lingkarin ke bahunya. Doi pun memakai kemeja itu.
...
Biasanya sih kyk gitu di pilem2/sinetron2 yang pernah kuliat. Pasti deh nantinya akan turun
hujan trus mereka pulang dalam keadaan basah ke kostan si cewek. Si cewek ngajak masuk
kedalam kamar, buat ganti baju, tapi mereka bukannya ganti baju malah.... Ah ini otak
ngelamun kemana sih.. udahlah.
Jadilah kami naek becak balik kkostanya. Di atas becak akupun sedikit kedinginan, ku coba
rangkul cewek cantik berkacamata itu, gk ada penolakan dsitu. ini murni karena dingin lho,
gk ada maksud laen. Hahahah..para buaya mulai bersorak gembira.
Ah, tenggoran gk ada aturan, kenapa juga mesti gatal pas saat2 seperti ini gumam ku. ya
udahlah daripada tenggorokan pak becak gatal trus, kulepasin rangkulanku.
Sekitar 5menitan kami sampe didepan gerbang kostannya. Setelah ku bayar pak becak yang
tenggorokannya gatal2 tadi, pak becak yang TENGGOROKANYA GATAL2 tadi langsung
pergi. Heran, aku mendadak sensi gini denger kata TENGGOROKANNYA GATAL2...ah
sudahlah bukan rejeki...wkwkkwkw
Oiya, ini kami jadi mesra loh ya, manggilnya kakak adek gitulah, ah orang kasmaran emang
gitu. Biarin aja, kyk gk pernah muda aja...wwkkwkw
Marisa : iya, tau koq kan besok ketemu lagi (katanya dengan manja)
Ane : iya itu kemejanya balikin dong, bisa beku sampe kostan.
Marisa : hehehe, kirain kaka mw bilang sayang ma kangen, taunya minta kemeja.
Marisa : gak mau ah, aku mw simpen buat pelepas rindu kalo ntr sebelum tidur aku kangen
lagi.
::Ya udah, berkorban gpp, kamu cowok juga masa gara2 kedinginan dikit mlempem trus
rebutan kemeja ama cwek..letoy lo? :
:kan kan mulai besar kepala ini suara2 aneh dikepala ane:
: eh..koq jadi rancu gitu ya kata2nya..wkkwkw sudahlah
Ane : ya udah, kaka pulang dulu ya, sana kamu masuk dah kemaleman pulangnya ini.
(akupun hendak balik badan bersiap pulang)
Tiba2 kecupan secepat kilat mendarat dipipi kiri ini, ane liat marisa udah lari masuk ke dalam
dan meninggalkan ku yang setengah tidak sadar dengan kejadian beberapa detik yang lalu.
Mendadak, rasa dingin hilang entah kemana, yang ada semangat menggebu2 gara2 kecupan
secepat kilat barusan. Akupun berlari kecil ke arah kostan di daerah pengok.
Itulah malam yang sangat berkesan, malam yang kami lewati dengan segala kesederhanaan
pada diri kami berdua. Tak ada paksaan disana, semua ikhlas dari hati hanya untuk melihat
mata indah dan senyum manisnya.
Tak ada pengakuan apapun saat itu dariku, tapi kami sangat saling memahami betapa kami
saling mengerti.
Manusia paling beruntung, iya ane merasa manusia paling beruntung saat itu. Kehadiran
senyum manis marisa, membuat ku mendekati Diabetes stadium 4, sudah sangat parah.
Tapi bukannya sakit yang terasa, kebahagiaan lah yang menyertai. Mata cantik dan senyum
manis wanita berkacamata itu seakan menghantui di setiap detik nafas hidupku kini.
::Ngalay trus aja..mumpung lagi kasmaran:: kata suara yang cuman diri ini yg bisa denger.
Iya, itu suara di kepala ku sendiri. Tapi belakangan ini, aku mulai akur dengan suara2 aneh
itu. Tiada lagi kata2 skeptic, tapi lebih kepada menyemangati dengan keadaan ku yang
berbahagia.Kebahagiaan kecil bersama Marisa.
Gak kerasa sudah hampir 2 bulan aku dengan marisa, tiada sedikitpun kata menyesal
mengenalnya. Kepalaku sudah sangat kecanduan dengan segala yang ada di Marisa.
22.
22. Satu malam bersama Yani
Time stop!!
Kembali ke malam senin, sehari setelah malam minggu pertamaku dengan marisa yang
sangat berkesan. Iya, malam senin yang sudah aku sanggupi ketika Yani mengatakan akan
maen kkostan. Sekitar jam stengah 7 malam, pintu kamar di ketuk oleh Mas M bpk kostku.
Selang beberapa menit, aku sudah bisa liat Yani lagi duduk menunggu di sdut teras. aku pun
mendekati doi pengen tau maksud kedatangannya.
Ane : Eh Ani, dah lama ya? (menyapanya dengan senyum polos mesum kebanggaan ane)
Yani : eh baru aja koq baru nyampe (doi senyum kearahku, gak ngerti ekspresi dari senyum
itu,pokoknya senyum aja gitu)
Ane : sama sapa tadi kesini?
Yani : sendiri, tadi pinjam sepeda teman kostan. (sambil nunjuk ke sepeda cewek warna pink
dengan tempat buku di depan stangnya)
Ane : wah sepedanya bagus, yuk boncengin muter2 keliling daerah sini (ajak ku tanpa
maksud yg jelas)
Yani : emang mw kemana?
Ane : udah muter2 aja cari angin.
Yani : ya udah ayuk, kamu yang boncengin ya?
Ane : mana bisa naek sepeda aku. (sedikit becanda)
Yani : lah emang dirumah biasa naek apa (tanyanya penasaran)
Ane : biasa naek kuda sama kerbau, kan anak kampung (membanggakan diri)
Yani : bisa aja kamu Ri (dia tertawa kecil melihatku)
Kamipun meninggalkan kostan dengan diri ini didepan mengayuh sepeda, dan dia duduk
diboncengan belakang. Aku pun mengayuh sepeda menuju kearah galeria mall, tapi cuman
sekedar lewat, kubelok kan sepeda pink itu kearah kiri ketika di perempatan galeria mall.
Kukayuh trus sepeda sampai lewat di bawah jembatan layang Stasiun Lempunyangan. Kuliat
dibawah jembatan layang itu, lumayan rame dengan orang2 menyaksikan kereta lewat. Disitu
memang sering rame, kyk wisata kereta gitu dah, wisata ngeliat kereta yang keluar masuk
stasiun Lempuyangan.
Kebetulan ada seorang penjual sate keliling yang udah nangkring di bawah jembatan layang,
akupun memesan 2 porsi utk ku dan Yani. Akupun kembali ke arah sepeda yang ku parkir
tadi, dan yani masih disitu duduk diam memandang kereta di arah stasiun lempuyangan.
Ane : bagus juga ya dsini, bisa liat2 kereta lewat, baru tau kalo disni jadi tempat nongkrong.
Yani : (sedikit kaget dari lamunannya) eh...iya bagus tempatnya, lmyn romantis.
Eits..tunggu dulu, romantis dari mananya pikirku. Ini cuman duduk dbawah jembatan layang
pinggir jalan, gk ada romantis2nya, yang ada berisik oleh suara kendaraan lewat dan
sesekali palang penanda kereta lewat berbunyi
"Kepada pengguna jalan raya, menurut peraturan pemerintah...bla bla bla.." kyk gitu lah
kata2 rekaman operator wanita dr palang kereta itu. Tapi karena kulihat si yani seakan
terbawa suasana malam itu, akupun cuman mengiyakan.
Ane : iya romantis kl sama pasangan. (aku ambil posisi duduk di trotoar sampingnya dia
menghadap ke arah stasiun)
Yani : (sedikit menggeser posisinya menjauhi) iya kalo ada pasangan. (ketawa kecil
menggoda)
Ane : hahahha... carilah pacar makanya, biar ada pasangan kemana2.
Yani : belom pengen aja sih (dia menunduk)
Yani : belom ada yang pas juga. (melanjutkan omongannya)
Ibu2 penjual sate telah selesai membakar sate pesananku tadi, dan dia mengantar ke tempat
kami duduk.
Setelah memberikan kembalian, ibu itupun kembali ktempat dia mengipasi satenya tadi.
Yani : kamu dah jadian ya sama Risa? (dia bersuara tanpa melihatku)
Ane : Marisa bukan Risa, kl Risa jadi kyk buat nyuci2 baju (pengen ngelucu ke arah Rinso, tp
doi seolah enggan menanggapi)
Ane : belum ada status, tapi gk tau kenapa, enak dan nyaman aja dekat dia (jawab ane sambil
mulai menggigit tusuk sate)
Yani : wah enak ya, kamu dah ketemu orang yang buat kamu nyaman.
Ane : ya baru semalam aku ngerasain nyaman, pas jalan semalam.
Yani : owh, jadi semalam ngapelin Risa ya?
Ane : ya gitu deh, ternyata malam minggon enk juga sama dia (aku tetap asik menggigit tusuk
sate di tangan)
Gak ada lagi kata2 Yani, dia diam beberapa menit.. aku sudah ngabisin sate sebungkus
ditanganku, tapi satenya gak dimakan setusuk pun, dia cuma memutar2 dan memainkan
Wah mubazir ini, itu pasti gk bakalan dimakan ntr, plg doi lagi gk selera makan ato doi gk
suka sate pikirku. Masa duit 6000 mw d buang gitu aja..eh, 5000 ding karena tadi dpt diskon
dari ibu2 jualan. (gimanapun, diri ini tetap dengan segala perhitungan terhadap
recehan...wkwkkw)
Ane : gak dimakan tu satenya Ni? (aku melihat kearah sate di tangannya)
Yani : gk nafsu aku. (dia trus menyerahkan satenya)
Assseeek, sate lagi, mayanlah kan tadi blm makan juga, mana tadi boncengin doi dari kostan
kesini. Jauh lho ngayuh sepedanya. Jadi energi sempat abis tadi, nah sate inikan itung2
nambah energy buat boncengin yani balik kkostan ntr.
Tanpa pikir panjang lagi, kuterima aja sate yang dkasih doi, tentunya dengan sedikit paksaan
lho doi ngasihnya...wkwkwkwk.. Bentar bentar...tumben gk ada suara2 bijak dengan gaya
konyolnya dari kepala ya??
Wah, aku masih waras ternyata. Belom gila seperti yang kubayangin selama ini. Akupun
ngabisin sate itu, gk banyak sih sekitar 10tusuk kl gak salah waktu itu.
Doi tidak menoleh, tapi aku rasain tu tangan kanannya tiba2 memegang tangan ku tadi.
Yani menoleh melihatku, Yoi gan, aku kyk keselek tusuk sate gitu eh, keselek sate...serakus
itukah aku sampe tusuk satenya juga ku makan...hehehhe.. Aku lupa tadi gk pesen minum,
iya tadi cuman pesen sate tok gk pake minum.
Jadilah tenggorokan seret ngabisin 2 pucuk bungkusan sate dari daun pisang itu. Melihatku
mau mati karena tenggorokan kering, yani sedikit bergegas ke arah sepeda pinknya.
Bah, bukannya mesenin minum malah mw ninggalin naek sepeda pikirku. Ternyata dia gk
sejahat itu, doi ngambil botol air mineral dari dalam tas kresek item didepan stang sepeda
itu.
Yoi, kyk dimobil2 kan ada bagasi. nah ini kan sepeda jadi bagasinya kyk tas dari plastik yg
ditaro disepeda. gimana jelasinnya, ane juga gk ngerti namanya, ngertilah ya,,,ngertiin
aja..wkwkwk
Yani sedikit berlari kearah ku dengan sebotol air mineral ditangannya. Dia menyuruh minum,
biar gak mati keselek tusuk sate. Kan jauh, kalo harus nganter mayat ku dari yogya ke
kampung nun jauh disana.
Aku selamat gara2 sebotol air mineral dari Yani. Aku minum ada setengah botol. Dan dah gk
ngerasa seret lagi, tandanya udah sehat walafiat kembali.
Ane : makasih ya, (menyerahkan botol air mineral yang sisa setengah itu)
Yani : kamu sih makanya gk usah cepet, jadinya keselek gitu. (dengan ekspresi kyk emak2
marahin anaknya)
Ane : iya iya, tadi lupa aku gk skalian pesan minum. (garuk2 kepala tanda malu, bukan kepala
kemaluan lho ya..wkwkwkkw)
Yani : ya udah yuk pulang, udah malam (doi berdiri sambil menarik tanganku)
Aku pun mengikuti kearah sepeda. Dan mulailah kerja keras mengayuh sepeda pink kearah
kostan Yani di deket SMK Piri baratnya Mandala Krida. Sekitar 15menitan sampai juga di
kostan yani, yoi dia yang dr tadi jadi navigator dr boncengan sepeda pink itu.
Setelah turun ddepan gerbang kostan, akupun pamit pulang karena kuliat di arah ruang
tamu, jam dinding dsitu menunjukkan jam 10malam, wah ternyata tadi kami ngobrol2 sekitar
2,5 jam.
Ane : ya udah deh, aku pulang dulu ya, makasih air minumnya tadi.
Yani : (berdiri memegang sepeda pinknya, dengan ekspresi muka seakan gk mw berpisah)
Yani : makasih jg yah buat malam ini dah nemenin.
Ane : yoi, besok2 kita jalan2 lagi (ngangkat 2jari telunjuk tengah ane kekapala, sambil
membalikkan badan pulang)
Yani sempat tadi menyuruhku membawa sepeda pinknya utk perjalanan pulang, aku juga dah
biasa nyikil sejak tiba diyogya, jadi bukan masalah buatku kalo nyikil lagi dri daerah SMK piri
ke kostan di Pengok.
Sekitar 20meteran dari kostanya Yani, kutengok kebelakang ngeliat doi, doi masih berdiri
didepan gerbang sambil sesekali melambaikan tangannya ke arahku.
Ya malam itupun aku ngerasa bahagia ketika pulang kkostan, tapi rasanya berbeda jauh
dengan rasa bahagia ketika jalan bersama marisa. Apa mungkin karena beda antara malam
minggon ma malam senin kali yah. Ah sudahlah.
Aku sama marisa makin sering menghabiskan malam sekedar saling ngobrol gak jelas. Ya
kebahagian tersendiri buatku ketika melihat senyum manisnya. Aku sama marisa tidak
pernah membahas hubungan kami, gk ada status tertentu diantara kami berdua. Kami sudah
sangat nyaman dengan sikap masing2. Dan akupun gk terlalu mementingkan sbuah status
Pacaran kyk orang2 lain saat itu.
"Kamu udah jadian ya sama Marisa?" sering banget kudapat pertnyaan itu dari teman2
sekelas. Aku pun gk bereaksi lebih jauh untk menanggapinya. Dan sejak 2bulan ini aku punya
kebiasaan baru yaitu berangkat pagi2 dari kostan buat jemput pujaan hatiku Marisa
kekostannya. Jadi kami selalu bareng tiap kekampus.
Gak jarang juga Marisa membuatkanku sarapan pagi ketika menjemputnya. Kami kadang
sarapan bersama di ruang tamu kostan marisa, kadang di teras kampus. Semua begitu
indah.
Bulan Ramadhan pun tiba, sering kami buka puasa bersama, walaupun marisa tidak seiman
denganku tapi itu tidak jadi masalah. Dia sering menyiapkan sirup cocopandan kesukaannya
ketika waktu magrib menjelang.
Oiya, kostan Marisa memang agk bebas, cowok boleh masuk kedalam kamar tapi dengan
syarat pintu kamar tidak boleh tertutup. Dan tentunya cowok gk bisa nginap dkostan itu.
Ada satu magrib yang lumayan berkesan waktu itu. Sore itu aku dah nunggu di ruang tamu
kostnya Marisa dengan beberapa jajanan utk berbuka puasa di dalam kresek putih kecil.
Tiba2 dari atas tangga kelihatan mantan pujaan hatiku Yessi dengan Cowoknya sedang
bersiap pergi keluar. Pas ngelewatin di ruang tamu.
Mereka berduapun berlalu dengan Satria Bongsor milik cowoknya. Akupun langsung naek
keatas kekamar marisa. Tumben ni anak belum buka pintu pikirku. Ku ketuk pintu kamarnya,
gk berapa lama pintu kamarpun terbuka. Kaget lah diri ini dibuatnya. Marisa yang biasanya
memakai kaos dan rok selutut nampak berbeda sore ini.
Doi make kemeja lengan panjang dengan corak kotak2, serta memakai celana jeans warna
biru dongker. Dan tambah cantik dengan selembar kain motif bunga melingkar di leher
menutupi sebagian kepalanya.
Speechless lah bibir ini, sore ini dia berubah total. Mataku pun berkaca2 kagum melihat
gayanya. Edyan, ni cewek koq tambah cantik bgt ya. Dia memang cantik seperti biasanya,
tapi sore ini berbeda banget.
::Cok, itu mulut gak usah ngangga gitu dong, biasa aja gk usah sampai ngences2 gitu :
:mulai lagi suara gk jelas kluar dari kepala ane:: Ah cuekin ajalah.
Marisa : kak, koq ngeliatinnya begitu, aku jelek ya? (tanyanya sambil memutar badannya
melihat keanehan di stelan yang dia gunakan sore itu)
Blm bisa mengeluarkan suara kekaguman ini, Tiba2 Marisa menarik tangan ku masuk
kekamar, aku cuman bisa ngikutin tanpa ada kata2 keluar dari mulut ini. Masih sangat kagum
dengannya sore itu.
Marisa : bentar ya kak, aku ganti baju dulu. (suaranya memecah kekaguman lamunan)
Ane : eh jangan dek, kamu dah cantik bangetz (masih belum puas melihat tingkahnya sore
itu)
Marisa : gk ah, aku jelek make ginian, tu kakak ngeliatnya aneh gitu.
Kata2 candaan ku yang biasa hilang entah kemana..ini suara aneh dikepala juga seakan
meninggalkan begitu saja dengan kekagumanku. Kekaguman atas cewek yang terlihat
menawan didepan ku kini.
Belum hilang kekagumanku, Marisa pun menarik tangan ane mengajak utk cari makanan
berbuka puasa disekitaran mandala krida.
Aku cuman bisa mengikuti langkahnya meninggalkan kostan. Sekitar 10menitan kami jalan
bergandengan kearah mandala krida, masih belum lepas mata ini dari kekaguman terhadap
marisa.
Ternyata dari tadi aku cuman senyum polos mesum sepanjang perjalanan. Akupun
mengikutinya duduk di sebuah lesehan tempat penjual kelapa muda.
Dan lagi2 cuman bisa kagum memandang kearahnya. Tapi tidak ada perubahan sama sekali
dr sikap marisa. Dia masih seperti marisa yang kukenal kemaren2, sikap anggunnya sudah
sangat membekas dihati ini.
Dia seakan tidak peduli dengan tatapan takjub dari kedua mata ini. Sampai kedua tangan
lembutnya memegang pipi ku.
Marisa : kakak kenapa sih, dari tadi dkostan aneh deh (senyum manisnya mengembang
indah)
Ane : gk dek, kamu cantik banget (cuman kata pujian itu yang bisa ane keluarin)
Marisa : ih kaka mulai gombal ya, ingat masih puasa lho, ntr batal.
Tersadarlah diri ini mendengar kata2nya barusan. Oiya, ini kan masih puasa, blm ada suara
azan magrib pikir ku mulai sadar. Beberapa menit menunggu, 2 gelas es kelapa muda sudah
terhidang di depan kami, dan selang beberapa menit suara azan magrib pun terdengar dari
masjid2 disekitar.
Kamipun berbuka dengan es kelapa sore itu. Eh, cuman aku ding yang puasa, doi cuman
nemenin buka puasa. hehehehe
Ane : dek kamu koq gak kyk biasanya, make stelan biasanya (sambil meletakan gelas es di
depan)
Marisa : iya kak, tadi aku liat kak yessi make kyk gini, jadi aku coba2 ikutin.
Ane : cantik kamu dek (memuji dia lagi)
Marisa : kalo aku make gini trus, kakak gk bosen kan ngeliat aku (tanyanya dengan muka
penasaran)
Ane : gak dek, kamu make apa aja tetap indah dimataku.
Dan mukanya untuk pertama kali sejak ku mengenalnya mulai berubah merah, mukanya
mulai terlihat malu atas pujian ku barusan. Belum ada candaan ku kedoi sejak pertemuan
sore ini. Dengan kondisi mukanya yang sedang merah, muncul keisengan ku utk ngerjainnya.
Ane : kamu gak pake baju juga pasti lebih cantik dek (melihat kearahnya yang sedang
memainkan sedotan merah digelas es kelapa didepannya)
Marisa : (langsung sadar dengan cengan barusan) ih kumat mesumnya ih..
Marisa : dah yuk, aku temenin kemasjid, kakak solat magrib dulu sana (dia mulai bangkit dari
duduknya)
Kamipun mulai bangkit dari tempat kami duduk lesehan tadi dan membayar es kelapa tadi.
Begitulah Marisa beberapa hari ini sejak puasa, doi selalu menemani ku solat magrib dmasjid
dekat kostannya. Dia dengan setia menunggu ku selesai sholat di teras masjid. Dia tetap
setia dengan senyum manisnya menyambut ku selesai sholat.
Aku bukan orang yang sangat alim dengan apa yang menjadi kewajiban dalam beragama,
bahkan sering kali ane terlupa untuk sekedar sujud menghadap sang pencipta. Tapi
beberapa bulan mengenal Marisa, dia sering mengingatkanku untk beribadah. Disaat2 ane
sedang berada dikostanya, saat suara azan terdengar di masjid, dia sering kali menyuruhku
kemasjid utk sholat.
Itu juga yang membuatku sangat kagum terhadap marisa, meski kami berbeda kepercayaan,
doi tetap mengingatkanku untuk melaksanakan kewajiban sebagai muslim.
Dan itu menjadi salah satu sifatnya yang menempatkan doi di tempat teristimewa dihati. Iya,
beberapa bulan ini, aku gk ada melirik 1 cwekpun selain doi. Munafik memang untuk cowok
seumuran ane telah menjatuhkan pilihan pada gadis berkacamata ini, dan tanpa tergoda
sedikitpun membuka hati utk cinta lain.
Seminggu sebelum Lebaran, kampus kami diliburkan dari perkuliahan. Saat itu aku
memutuskan untuk tidak Lebaran di kampung halaman yang mataharinya 7biji itu. Aku
dengan sok2an ingin merasakan gimana rasanya lebaran di tempat asing di kota orang.
Minggu sore, seperti biasa aku sudah menunggu Marisa di ruang tamu kostannya. Dan sore
itu kostpun udah mulai sepi karena kebanyakan penghuninya sudah pulang kampung siang
tadi.
Dan, cewek cantik itu kelihatan menuruni tangga menuju ke tempat ku duduk. Senyum
manisnya gk pernah hilang dari bibirnya. Gak sedikitpun aku pernah ngeliat dia tanpa
senyuman manisnya ketika didepanku. Iya senyum manis yang masih sama ketika kami
malam minggon pertama di lesehan tenda biru didepan APMD.
Ane : dek, senyummu itu loh, kakak balakangan ini merasa was2 takut puasa kakak batal
karena senyum mu.
Marisa : (tetap tersnyum manis melihat k arah ane)
Marisa : emang bisa batal dengan senyuman ku (tanya dia sedikit menggoda)
Ah sial, senyum manis biasa aja bisa buat ane kalangkabut, gimana dengan tambahan
embel2 menggoda itu. Emak...imanku mulai runtuh Mak..aku mulai tergoda dengan cwek ini
Ane : bisalah dek, senyum ikhlasmu bisa batalin puasa kakak.. senyummu seperti mengobati
dahaga puasa ini. (bahasane cok..wkwwkwkw)
Marisa : (senyum nakal menggoda belum juga hilang dari bibirnya)
Marisa : kakak kuat koq, aku yakin. (kemudian senyum manis ciri khasnya pun terlihat)
Eits...tunggu dulu, Marisa mau pulang ke Medan, artinya aku bakalan dtinggal dong ya? Ah,
sial kenapa harus pulang sih, dsini aja sama sama aku.
::Sadar Cok...koe kie bukan sapa2nya marisa, marisa itu masih milik ibu bapaknya. Ya
wajarlah kalo dia menghabiskan liburan bersama keluarganya. Secara dia udah 3bulanan gk
ketemu orang tuanya :: Aku diceramahin sama suara yang mendadak jadi bijaksana
dikepala::
Ada raut kekecewaan yang terlihat jelas dimuka ku saat itu, memikirkan betapa susahnya
akan melepas Marisa untuk beberapa minggu kedepan. Dan tentu saja itu tidak lepas dari
tatapan Marisa.
Marisa : kakak sedih ya? (tangan lembutnya memegang pipiku dan menyadarkan dari
lamunanku)
Ane : hehehe (garuk2 kepala)
Marisa : iya aku juga pasti bakalan kangen banget sama kakak. (mata cantiknya mulai
berubah sedih, mulai kelihatan kabut kesedihanya)
Marisa : kakak sabar ya, aku cuman 2minggu di rumah, abis liburan aku langsung balik kesini
koq.
Doi menggengam tanganku, dengan ekspresi berusaha tegar. Tapi masih bisa dengan jelas
kulihat dibalik kacamatanya bulir2 air mata. Dia seakan gk mau larut dengan keadaan seperti
ini, dia pun bangkit menarik tangan ane.
Marisa : yuk kak sekarang aja yuk ketugunya, aku pengen jalan2 ke tugu sama kakak.
(pintanya)
Ane : ya udah, adek gak ganti baju dulu (jawab ku berusaha tegar juga, gk mau kalah dong
sama cewek tegar depanku ini)
Marisa : gk ah, ini juga baru salin tadi pas selesai mandi.
Begitulah marisa, satu lagi sifatnya yang membuatku semakin jatuh hati. Sebesar apa
masalah hatinya dia tetap kelihatan tegar. Tidak ada masalah yang membuat senyum manis
itu lepas dari bibirnya.
Kamipun berjalan menuju depan Mandala Krida untuk naek taksi ke arah Tugu. Saat sedang
menunggu taksi.
Marisa : Kak, kita naek becak aja ya, biar agk lama sampe tugunya.
Ane : tapi jauh loh dek (sambil tetap menggandeng tanganya)
Marisa : aku pengen kyk kita malam mingguan pertama dulu kak. Saat kakak nganterin aku
pulang kkostan (dia seakan mengingat kejadian awal kami mulai dekat)
Ane : ya udah, kita cari becak yang pak becaknya gk rese kyk waktu itu. Masa pegangan
tangan aja dia udah khem khem gk jelas (senyumku mengingat juga)
Marisa : hehehhe, iya kak.
Dan lagi2 senyum manis itu terlihat untuk kesekian kalinya. Dan jujur gk ada bosan2nya
melihat senyumnya. Kamipun mulai menuju becak yang terparkir didekat lesehan disudut
mandala krida di jalan Gondosuli. Terlihat disitu, pak becaknya lagi menyantap menu di
angkringan. Melihat kami menghampiri becaknya, pak becak dengan cepat menyelesaikan
makanannya.
Ane : pak, bisa anterin kami ke Tugu gak? (tanya ane ke tukang becak)
Pak becak : adoh e mas, (Sfx : jauh mas)
Ane : gpp pak, asal bapak mau, berapa aja aku bayar. (ngeliat marisa yang berdiri
disampingku dengan senyum manisnya, bayar berapa aja gk masalah asal senyum itu gk
hilang dari bibirnya)
Pak becak : 35 ya mas?
Ane : ok pak.
Karena aku udah bilang tadi berapapun bayaranya, akupun menyetujui harga dari pak
becak. Kamipun melaju kearah Tugu. Berdua diatas becak seperti pertama waktu aku
nganterin doi pulang kkostan.
Sesekali dia menggenggam tangan dan melirik ku yang masih kelihatan sedih akan
kepergiannya selasa besok. Kembali dia menunjuk2 bangunan sekitar dan menjelaskan
gimana menurut penilaiaan tentang bangunan2 itu.
Dia dengan lihainya memberi nilai satu persatu bangunan yang kami lewati. Aku cuman
sesekali mengimbangi celotehnya.
Ingin sekali aku mengabadikan moment juga dengan marisa, tapi apa daya, saat itu kami gk
punya camera digital ato hape yang ada kameranya.
Jadilah kami cuma sekedar melihat orang2 berfoto ria. 15 menit berlalu, kamipun menyusuri
jalan dari tugu kearah selatan menuju ke maliboro. Sepanjang emperan toko, banyak sekali
lesehan orang menjajakan berbagai barang dagangan.
Malam itu aku baru tau kalo itu yang namanya Pasar Klithikan. Ya sejenis pasar tumpah
gitulah, pasar klithikan ini buka mulai dari magrib, sampai menjelang pagi. Disitu banyak
dijual barang2 bekas, segala macam barang ada. Menurut ku komplit banget dah.
(Oiya sekarang pasar klitikan sudah pindah ke daerah Kunchen, jadi sekarang namanya
Pasar Klithikan Pakuncen...hehhehe)
Tangan ku ditarik marisa menuju ke salah satu kantor travel. Lupa2 inget nama travel yang
dia gunakan saat itu. Dia pun mulai tanya2 tentang travel yang akan membawanya ke Jakarta
tersebut. Tunggu tunggu, dia kan mau pulang ke Medan, koq dia ke Jakarta dulu. Ternyata,
dia ke Jakarta dulu ketempat kakaknya yang sudah beristri di jakarta tersebut, nantinya
mereka baru bareng2 ke Medannya.
"Yess, marisa gk jadi pulang karena sudah kehabisan tiket buat ke JKT selasa besok. Artinya
makin lama juga aku bisa bareng dia diyogya"(pikiran jahatku tiba2 kluar gitu aja)
Dan lagi2 kenyataan terasa pahitnya. Dia ditawarin tiket terakhir buat Senin besok. Melihat
jadwal yang agk lama baru tersedia tiket lagi utk ke JKT, Marisa pun membayar tiket
tersebut. Jadilah dia berangkat Senin.
Nyeeeesss rasanya makin sakit. Kenapa dada ini begitu sesak rasanya mengetahui besok
siang dia sudah meninggalkan yogya. Aku sempat melirik kearah cewek berkacamata itu,
kuliat keceriaan disana.
Iya keceriaan karena akan segera bertemu dengan sanak keluarganya. Kubuang jauh2 rasa
sedih..ku kuat2in demi wajah ceria diwajahnya. Tiket sudah dtangan Marisa, dan dia
kelihatan ceria malam itu. Aku pun mengajak dia jalan2 sepanjang emperan toko kearah
malioboro. Gak banyak obrolan kami malam itu, cuman sesekali dia berhenti untuk
mengistirahatkan kaki munggil dibalik sepatu ketznya.
Terlihat jelas wajahnya sudah mulai lelah, tanganya semakin erat menggengam tangan ku.
Daripada dia lebih tersiksa, akupun memutuskan untuk langsung pulang kkostanya
menggunakan taksi.
Diujung jalan, sudah mulai kelihatan Stasiun Tugu Yogya, dan di arah selatan meriahnya
Malioboro juga kelihatan. Rencana sih, skalian jalan2 kemalioboro, tapi melihat Marisa yang
sudah penat, kuurungkan niat itu. Jadilah aku minta taksi langsung ke kostan dia deket
Among Rogo.
Disepanjang jalan pulang, kelihatan Marisa ketiduran dibahuku. Gak butuh lama, kami
sampai di depan gerbang kostan marisa. Dia sedikit mengucek2 matanya ketika aku
membangunkannya.
Entah sejak pertama kali diyogya yang pas dari Jembatan Layang Janti ke arah kmpus, kena
50ribu oleh pak supir kurang ajar. Sekarang tiap naek taksi tetap mintanya make Argo dan
jadi jelas berapa biaya yg harus dibayar. Sepadan dengan jauhnya perjalanan.
Oiya, aku pernah ceritain pengalamaan naek taksi pertama diygoya ke Mas M, bapak kost
ane. Dan doi cuman ketawa, dan bilang kalo aku sudah dikadalin oleh buaya buntung
bernama oknum supir taksi. Piss...gk semua supir taksi kyk gitu, cuman beberapa oknum
aja..heheheh
Jam weker kecil dikamar Marisa udah menunjukkan pukul 10malam, malam itu aku nganterin
marisa sampai kamarnya. Dia agak takut malam itu karena kostan sudah mulai sepi, teman2
marisa sudah pada pulang kampung minggu siangnya.
Saat masuk kamar, diapun merebahkan badannya di kasurnya. Seakan tidak perduli dengan
adanya diriku dsitu. Pikirku, dia sudah sangat lelah hari ini. Sepatu ketsnya aja sampai gak
Entah pikiran apa dikepala ku waktu itu, jongkoklah aku di arah kaki cewek berkacamata itu.
Ku buka tali sepatunya pelan2 takut mengganggu tidurnya. Kulepasin sepatu serta kaos kaki
putih pendek semata kakinya. Dan ku letakkan sepatu ketz yang biasa dia gunakan sehari2
saat keluar denganku di rak sepatu disudut kamar dibelakang pintu.
Akupun kembali ke arah cewek itu tertidur pulas, ane angkat badannya sehingga sekarang
semua badannya sudah di atas kasur. Kutarik selimut menutupi seluruh badannya.
Saat ku kecup keningnya sebagai ucapan selamat malam. Tiba2 tangannya melingkari
leherku, dia sedikit bangkit saat itu. Aku tau, ini pertama kalinya ku beranikan diri utk
mengecup keningnya, entah kenapa perasaan ku sangat dalam terhadapnya.
Diapun belum melepaskan pelukan tangannya dileherku, dan berapa lama baru ngerasa
pundak kananku basah. Iya, malam itu dia sudah gk mampu menahan perasaan sedihnya. Dia
menangis dibahuku.
Sekitar 20menitan baru dia melepaskan pelukannya. Diapun mulai menghapus sisa air
matanya. Ku pegang kedua pipinya, aku mau menghapus kesedihan jahat itu dari wajah
indahnya.
"Sayang tidur ya, udah malam besok juga harus siap2 buat perjalanan ke JKT" bujukku.
Oops...itu juga pertama kalinya aku memanggil nya dengan kata "Sayang", bukan karena
mengharap yang lain. Tapi entah kenapa, dipikiran ku saat itu, kata "Sayang" adalah
satu2nya kata yang dapat menenangkan badai kesedihan dalam hatinya.
Ane : iya sayang, kamu bobo ya, aku pamit pulang dulu. (sambil berdiri menuju pintu
kamarnya)
Ah roman2nya jadi alay gini ya, dah pake sayang2nya, pake kata bobo lagi...ngakak aku
nulisinnya.
Tapi beneran, malam itu aku merasa terbawa dengan kesedihan, gk ada lagi rasa iseng buat
cengin marisa. Yang ada cuman rasa untuk membuatnya senang melupakan kesedihan.
Akupun kembali menarik selimut menutupi seluruh tbuhnya. Kuambil boneka bantal
berbentuk Dolphin dan meletakan disampingnya. Dia pun memeluk dolphin kesayangannya.
Saat ku liat senyum manis mulai terukir dibibirnya, akupun meningglkan kamar dan menarik
pelan pintunya.
Dibawah, saat melewatin ruang tamu, ku liat masih ada 2 cwek teman kostan Marisa asik
ngerumpi. Aku pun berpesan agar nanti saat marisa bangun utk mengunci kamarnya, karena
tadi aku cuman nutupin dari luar.
Akupun meninggalkan gerbang kostan itu dan mengarah ke kostanku. Hmmm...malam yang
sangat menguras hati gumamku. Iya malam itu kuberucap "Sayang" ke Marisa dan malam itu
juga aku sudah lancang mencium keningya.
Iya, itu ciuman pertamaku..dan ciuman itu di kening seorang cewek. Iya Cewek Manis
Berkacamata bernama Marisa. Cwek yang memiliki Senyum Manis serta mata Cantik. Cwek
yang sangat menyukai segala macam pernak pernik berbentuk Dolphin. Semua buku
catetanya serta pena yang sering dia gunakan selalu ada gambar dolphin.
Ah, sgitu perhatiannya kah aku dengan marisa?? Entahlah, yang jelas aku sangat sedih
malam itu. Kyknya sempat nangis pas diperjalanan balik kkostan.
::Ah koe cwek pa cwok Cok?? gitu aja mewek..:: suara cengan itulah yang terdengar di
kepala ku saat itu. Aku pun gak ambil pusing, cukup membiarkannya nanti juga hilang bgitu
saja.
Saat nyampe kkostan, dan hendak masuk kamar... Ternyata ada 3 orang yang dari awal
masuk kostan tadi sudah memperhatikan dari lantai atas. Yoi, mas Y, mas F udah balik dari
seminggu kemarin dari kebumen. Terlihat Arif juga ikut nimbrung dilantai atas bareng mas Y
ma Mas F.
Akupun seperti kurang pas dengan suasana hati sekarang buat ikut nimbrung, Mana besok
pagi niat mw nemenin Marisa cari oleh2 buat orang tuanya. Jadilah aku langsung masuk
kkamar buat rebahan berharap bisa tidur.
Akupun nyalain tu radio rakitan mas Y. Oiya, radio ini dah dkasih (lebih tepatnya disumbangin
ke ane) sama mas Yanto, karena dia udah ada tipi dikamarnya, jadi dia ngasih radio buat
sebagai hiburan nek pas suntuk.
Kuputar2 cari channel yang masih bagus siarannya jam 12an malam itu. Tapi sialnya, kyk
semua channel ikut sekongkol buat cengin. Hampir semua siarannya lagu2 melow.
Tapi aku milih channel Redjo Buntung malam itu, dan saat itu lagi diputar lagu didi kempot.
Hampir semua lagunya didi kempot. Pas lagunya Layang Kangen mengalun pelan seakan
mengiringi kesedihan ku.
Pintu kamar diketuk. Arifpun seperti biasa langsung masuk dan duduk di sdut kasur.
Arif : lama2 bunuh diri koe cok..lagu sedih kyk gitu mana modelmu galau2 gitu. (doi cengin
ane)
Ane : (senyum gk ada makna)
Arif : PS dah yuk, dah lama kita gk PSan. (ajaknya)
Ane : gk bisa Rif, besok nemenin marisa cari oleh2 buat orang tuanya.
Arif : owh kapan si marisa balik?
Ane : besok siang Rif.
Arif : pantesan koe galau. Yo wes turu wae, aku ta ke PS karo mas Y mas F. Mw tanding bola
kami (doi senyum meningglkan kamar)
Sesekali aku membuka SFTH menunggu update dari yang empu-nya thread, tapi kadang aku
dapati bertambahnya jumlah halaman thread hanya dengan comment dari para reader.
Entahlah, semakin kesini aku merasa seakan para TS seperti menikmati untuk menyajikan
seporsi "Kentang" kepada para readernya.
Ah, aku juga kadang sering kaget dengan "banyaknya" post di ID ku. Hahahha, id yang
lumayan berumur tapi post tidak lebih dari seumuran jagung. Harusnya aku mulai coba rajin2
berkomentar di cerita yang menurutku menarik. Memang sih, aku kadang nyeletuk sedikit di
beberapa thread, tapi sangat jarang.
Ngerasa sedikit dilema, karena seringnya jadi SR dan kadang gatal utk memaki,memojokan
ato memberikan support dalam sebuah thread. Terkadang, aku sudah merangkai beberapa
kata di kolom Reply, tapi tak lama juga aku menghapusnya dan mengurungkan niat.
Aku seperti masih belum siap untuk berbagi saja. Iya ini cuman sebatas balasan dari cerita
ato comment reader, tapi aku merasa dengan membalasnya aku merasa berbagi sedikit
tentangku dengan mereka melalui rangkaian kata commentku.
Ah, belum siap, aku belum sanggup untuk berbagi kisahku saat ini. Suatu saat aku ingin juga
seperti para Thread Starter yang dengan gayanya membagi kisah mereka. Semoga nanti aku
bisa.
Lagi2 aku cuma bisa membaca, dan belum banyak menulis komentarku di SFTH.
Dan perutku mulai bergetar hebat. Ketika tidak sengaja notice promosi dari Athenz Pizza
terpampang di layar IGku.
Aku bukanlah sombong, semata2 aku mem-follow page itu untuk sekedar mengetahui jenis2
makanan asing itu. Aku masihlah orang yang sangat gemar dengan Nasi Kucing di
angkringan dan tempe bacemnya.
Pagi hari juga saat sedang dikantor, teman sekantorku, Aji sering mengajak untuk sekedar
sarapan Soto. Soto, iya soto, sepertinya aku ingat sesuatu yang ada hubungannya dengan
Soto.
Pagi2 jam 7an aku sudah didepan gerbang kostan Marisa, dan gk berapa lama dia udah
keluar. Yoi, semalam pas abis dpt tiket dan tau kalo hari ini dia berangkat, sempat semalam
dia minta tolong buat nemenin dia nyari Bakpia sama beberapa batik buat orangtuanya.
Akupun gk akan menolak, dengan senang hati akan kulakukan permintaanya, akupun
berusaha ceria pagi itu. Tapi aku sedikit bingung, semua lelucon serta cengan ku mendadak
hilang.
Gak ada lagi aku yang bisa membuat Marisa tertawa lepas dengan kebodohan serta guyon
yang sering terlontar dari mulutku. Jadilah kami cuman diem selama perjalanan menuju
malioboro, seperti biasa lagi kami naek becak. Becak itu melaju melewati Stasiun
Lempuyangan menuju kearah pertigaan jalan Mataram.
Kamipun turun di gang arah ke Malioboro Mall. Marisapun skrg seperti sudah terbiasa
merangkul tangan ane. Melihat dia ceria seperti biasa, aku cuman memberikannya senyum
termanis.
Saat sampai malioboro masih sekitar jam stengah delapan, belum ada toko yang buka. jadi
kami sempat sarapan soto di depan malioboro mall. Iya soto itu sering tiap pagi memang
mangkal persis didepan malioboro mall.
Ah marisa..gk pernah sekalipun dirimu gengsi utk makan di mana saja, kau selalu menikmati
makananmu dengan lahap.
Marisa : cie cie yang mw ditinggal pulang, sedih ni ye. (cengannya terdengar garing
ditelingaku)
Lah, biasanya juga aku yang cengin dia, ini kenapa kebalik pikirku. Biasalah orang lagi galau
suka kyk gitu...hehehhee
Ane : hehehe (senyum terpaksa menatapnya yang sedang asik menghabisi soto pesanannya)
Marisa : tokonya buka jam berapa ya pak? (doi nanya penjual soto yang kebetulan mengantar
pesanan ke meja sebelah kami)
Pak soto : ntr jam 9-10 baru buka mbak.
Marisa : owh gitu ya. (diapun menghabiskan sotonya, sedangkan aku cuma menyuap mulut
beberapa kali waktu itu)
Mungkin ekspresiku kelihatan banget waktu itu. Sehingga marisa sangat intens melontarkan
kata2 lucu buat ngehibur, akupun sempat tertawa kecil beberapa kali.
Marisa : kak, jalan kesana yuk (dia menjulurkan tangannya menunjuk titik Nol kilometer)
Ane : mw nongkrong di benteng dek??
(benteng vrendenburg, lokasinya di dekat titik nol yogya, disitu ada kursi2 dari marmer yang
memang disediain buat tempat nongkrong. dan tempat itu gk pernah sepi mw jam berapa aja.
Pasti ada aktivitas beberapa orang di benteng pinggir jalan itu)
Marisa : iya kak (sambil mengajak ane ke arah benteng vredenburg)
Ah marisa, kenapa baru sekarang sifat manja-mu keluar. Satu lagi sifatmu yang membuat
hatiku gk bisa sedetikpun memudarkan namamu.
Akupun cuman mengikuti langkah cerianya. Dia sesekali seperti anak2 yang melompati
papan permainan yang di buat diatas tanah pekarangan. Dia meloncati beberapa conblock
sepanjang jalan malioboro. Benar2 ceria anak ini gumamku.
Kamipun mengambil posisi duduk dibawah pohon beringin gede dan menghadap ke
bangunan Istana, yang katanya dulu jadi tempat presiden sukarno. Gak banyak yang kami
obrolin waktu kami menghabiskan waktu menunggu toko2 dimalioboro buka. Marisa sesekali
duduk di samping dan merangkul tangan ane.
Sesekali dia bangun dan memperhatikan pohon beringin yang jadi tempat kami berteduh.
Akupun cuman senang bisa melihatnya seceria itu, entah kenapa tidak terlihat sedikitpun
rasa sedih di wajahnya.
Skitar jam 10an kami berjalan kearah psr Beringharjo di jalan malioboro. Marisa sangat asik
memilih daster serta kemeja batik utk orang tuanya. Sesekali dia melihat ane dan
menanyakan bagus gak pilihannya. Saat sudah cukup dia membeli oleh2.
Setelah membayar taksi, kamipun sudah berada di depan gerbang kostannya. Diapun
menggandeng tanganku mengajak keatas kekamarnya. Dia mengepak semua oleh2nya tadi
kedalam tas koper miliknya.
Selesai mengepak dia berdiri melihat ane yang sedari tadi cuman duduk didepan pintu. Dia
berdiri bertolak pinggang dengan tangan kirinya, serta tangan kananya menghapus keringat
didahinya. Akupun tetap kagum dengannya.
Marisapun mengambil handuk dan peralatan mandinya, dan melangkah menuju keluar
disudut lorong kostan. Dan bersiap mandi dikamar mandi kostan itu. Kostan itu kamar
mandinya di luar, disudut tiap lorong kamar.
Sktr 30menitan marisa selesai mandi dan menyuruh ku keluar kamar soalnya dia mw ganti
baju. Aku pun mengikuti instruksi dari dia dan menunggu didepan pintu seperti security.
Takut ada yang ngintip gitulah.
::Halah paling koe dewe sing ngintip cok ::mulai keluar lagi suara2 aneh dikepalaku.
Sekitar 15menit, marisapun membuka pintu kamarnya. Dia memakai stelan kesukaannya rok
jeans selutut dan kaos warna putih dengan motif lumba/dolphin. Dan lagi2 aku cuman bisa
melongo melihatnya. Dia tetap cantik seperti biasanya.
Jam 1 kurang 10menit, terdengar suara klakson dari mobil travel. Artinya sbentar lagi doi
akan meninggalkanku. Marisapun bersiap dengan tas kecilnya,dan menarik tas koper berisi
oleh2 dan baju2nya selama di rumah.
Ku ambil alih tas kopernya. Dan membawa ke gerbang kostan. Disitu mobil travel sudah
membuka bagasi belakang utk barang bawaan Marisa. Ku naekan tas koper ke dalam bagasi.
Tapi Marisa belum kelihatan keluar dari gerbang kostan.
Ane : pak bentar ya, ta cek sek wonge mungkin ada yang kelupaan. (ngomong ke supir
travel)
Akupun masuk ke dlam kostan. Dan kuliat marisa duduk di ruang tamu yang gk terlalu jauh
dari gerbang kostan.
Ane : ayok dek dah dtunggu travel tu. (sambil coba megang tangannya)
Marisa cuman diam terduduk disitu. Saat aku narik2 tangannya, dia langsung melukku lagi.
Sekitar 2menit pelukan gk dilepasin, malah tambah erat. Ah, mewek lagi ini anak pikirku.
Pelan2 pelukannya mulai agak longgar, akupun memegang pipinya dengan kedua tangan ini.
Lagi2, bulir2 air mata menetes dari pipinya. Kuhapus dengan lembut. Kukecup keningnya.
Dia cuman terdiam membisu. Gak ada kata2 dari mulutnya.
Marisa tetap diam, dan mengikuti tarikan tangan ku menuju mobil travel. Sebelum naek ke
travel, marisa sekali lagi memelukku.
Karena gk enak dengan penumpang laen, marisa pun bergegas naek ketravel. Dan perlahan
mobil travel itu menghilang dari pandangan. Entah kenapa, mata ini kyk berair. Ah, mungkin
tadi gara2 asep travel aja..makanya mata ini jadi sepet. Ku hapus air mata gara2 asep
knalpot travel tadi. Yoi gan, ane kan orangnya kuat, gk cengeng segitunya sampe
nangis...heuheuheu
::Apanya gk cengeng, ini dsini dah hancur trus dah banjir ini:: kata suara aneh di kepala.
Mungkin benar katanya, didada ada rasa sedikit sakit, mungkin ada yang hancur didalam.
Trus mata ane juga ternyata berusaha mengeluarkan sisa2 banjir..makanya jadi seperti
orang nangis. Bukan, mata ini cuman jadi tunnel untuk mengeluarkan sisa2 banjir didalam
tadi. Hehehehe...
Btw anyway bussway, aku sekarang sisa sendirian dkostan orang, daripada ntr dikirain mw
maling sendal mending ane cepat2 kabur dah, gk enk tiba ntr kena gebuuk gara2 ditriakin
maling sandal.
Dalam udah hancur dan banjir, ditambah luka lebam diluar gara2 gebukan orang. Ahhhh..gak
kuat ngebayanginnya.
Dengan langkah gontai lagi, akupun meningglkan kostan itu. Aku sempat mampir disalah
satu angkringan di dekat perlintasan kereta daerah bangunan BRIMOB, aku pesen es jeruk
waktu itu...ah segernya..
Itu baru beberapa menit aku ditinggalkan, masih jauh untuk bertemu dengannya, cewek yang
selalu tersenyum manis di depanku.
::Bah melow lagi koe Cok.. ::suara ini lagi..suara aneh di otak mulai lagi
Coffemix di gelas kecil yang kupesan tadi juga sudah mulai dingin. Sesekali aku memakan
kacang rebus di plastik kecil seharga 500an itu. Tidak lupa asap putih dari Djarum super
batangan dari bapak angkringan melintasiku. Sepertinya sebatang rokok bisa
menghangatkan pagi ini pikirku.
Ane : Pak kyknya rokok djarum enak ini pak, minta satu pak.
Pak Angkringan : ini ada Samsu ni kalo mau.
Ane : gak ah pak, djarum aja sebatang.
Pak Angkringan : ya udah itu di ambil aja.
Akupun menyalakan sebatang Djarum Super ditanganku, terasa berat asapnya merasuki
tenggorokan menyesakkan dada.
Ane : hehehe, iya pak, nunggu ada liburan agak lama, rencana akhir tahun ini mau balik
kampung.
Sudah jadi kebiasaanku, ketika kelaperan melanda di jam seperti ini, maka angkringan inilah
yang jadi pengobatnya. Bukan cuma coffeemix yang aku suka, tapi keramahan penjualnya
juga membuatku betah untuk berlama-lama disini sekedar mengobrol dengan beliau.
Entahlah, aku seakan mudah akrab dengan setiap penjual makanan di sekitar tempatku
tinggal. Sudah ngikut kebiasaan orang yogya kayaknya. Setiap membeli makanan, aku
sempatkan beberapa lama untuk ngobrol dengan penjualnya.
Tak jarang juga obrolanku di jawab dengan ramah oleh mereka. Walaupun bahasa jawaku
masih rada kacau balau dalam pengucapan, tapi untuk mengartikan kata2nya aku lumayan
lancar. Yah, tipe2 pendengar sepertiku ini lebih cepat memahami dan mengerti, tapi sedikit
susah dalam pengucapannya.
Pernah beberapa tahun yang lalu, saat aku merayakan Lebaran di yogya, pada malam
takbiran angkringan ini masih buka. Lumayan bersukur waktu itu, karena masih bisa dapat
nasi kucing disaat malam takbiran.
Tidak seperti saat lebaran pertamaku diyogya dulu begitu susah aku mencari warung yang
masih menjajakan jualanya disaat malam takbiran.
Yah, begitulah keadaan ku waktu itu, sejak Marisa meninggalkan ku untuk liburan bersama
orangtuanya di Medan. Ane cuman bisa galau setiap saat.
Eh, biasa aja yak bacanya kalo pas bagian kasmaran, rada2 ngalay lah...mohon pahami
keadaan remaja labil ini...
Tiga hari sebelum lebaran, dimulailah derita anak kost yang tinggal diyogya. Selain kota
yogya yang mendadak sepi, kota ini pun mulai tidak ada warung makanan yang buka. Yoi
gan, sengsaranya itu waktu mw buka puasa. Dalam radius 1-2kilometer beruntung kalo
masih ada tukang mie ayam. Paling gk bakso lah biar kerasa diperut, tapi kalo lagi
apes..sengsara sesengsaranya.
Malam itu aku udah jalan dari arah pengok menuju kearah stasiun lempuyangan. Biasanya
juga didekat stasiun rame orang jualan nasi, ini ngilang gitu aja. Keingetan waktu sama Yani
dibawah jembatan layang lempunyangan pas makan sate. Ah jadilah makan sate malam ini
pikirku. Tapi lagi2 kenyataan menunjukan tajinya, kenyataan benar2 kejam. Gk ada satupun
penjual sate nangkring disitu. Kyknya pada di gondol kereta lewat para penjual satenya...ah
mbohlah...
Otak yang rada2 lemot ini mulai mengingat2. Oiya, waktu itu kalo gak salah di tempat
sarapan sama Marisa ada warung cepat saji disudut Malioboro Mall. Nah jadilah kesana ane
nyikil.
Dan benar saja, disitu ada MekDi, makan mekdi malam ini pikirku(lagi). Tapi, sayang beribu
sayang. di kantong jeans saat itu cuman ada duit 12rebu. Di dompet kyknya masih ada
3lembar ratusan, dompet mana dompet.
Tadi kan kluar kgk bawa dompet, dompet itu tadi ada di samping radio rakitan mas Y.
Sial..dah jauh2 nyikil ke Malioboro mall, dompet ketinggalan. Eh, sebenarnya bukan
ketinggalan tapi sengaja gk bawa karena mikir tadi cuman nyari makan disekitaran kostan.
Mau gk mau ya pulang lagi buat ngambil dompet. Ane dah lewatin lagi tu stasiun
lempuyangan jalan menuju kostan. Tapi ternyata Tuhan masih ada dan memperhatikan
hambanya yang tersiksa ini, heuheuheu.
Di sekitaran jalan gondosuli ada suara "Ting ting ting" mangkok di pukul oleh
penjualnya. Baksooooo.
Baksooooo Benar saja, disebelah selatan lampu merah itu ada bapak2 tua
sedang bersusah payah mendorong gerobak baksonya.
Nah kan, ane disuruh membantu bapak ini dengan duit 12rebu di kantong. Ane membantu doi
melarisi jualan baksonya, doi juga ngebantu ane masalah perut keroncongan. Sama2
menguntungkan. Simbiosis mutualisme kyknya ya bahasa kerennya.
Karena udah sangat2 kelaperan, ku pesan 2 bungkus bakso sama bapak2 yang jualan.
Kenapa dibungkus? simple, kalo aku makan disitu dan makan 2 porsi, aku kelihatan rakus.
Mau ditaro dimana muka ini?? Kan kalo dibungkus, bisa makan sesukaku dkmar, mau makan
2 bungkus sekaligus juga gak ada yang liat, mau makan sambil jungkir balik juga gk ada yg
protes..heuheuheu
Itu adalah salah satu kemalangan anak kost kyk ane yang lebaran di yogya, Malam kedua
sebelum lebaran gak usah di ceritain yak, sama2 mengenaskan juga kyk malam sebelumnya.
wkwkwkkw
Malam takbir ini adalah malam takbiran pertama selama 15tahun hidup ku jauh dari keluarga.
Salah sendiri sok2an kuat gk mau pulang untuk berlebaran di kampung halaman. Aku kan
gak mau hitam lagi karena matahari yang 7biji itu membakar kulit ini. Hehehehe.
Sebenarnya gk terlalu sedih sih, karena saat abis magrib bisa liat anak2 smp sma pawai
takbiran keliling. Dan menurut ku seru aja sih liat mereka teriak kemenangan selama sebulan
puasa.
Dan malam itu juga aku udah gk spaning, tadi pas buka puasa terakhir dikasih opor ayam
sama mbak P, ibu kostan ane. Jadilah diri ini bisa agak kalem.
Karena udah lumayan malam, akupun masuk kkostan lagi, rencana mau baring2 biar cepat
tidur jadi gk kerasa kalo lagi malam takbir. Oiya, dkostan sekarang bersisa aku sendiri, si Arif
sudah balik ke PLG 3hari lalu. Mas F dan mas Y udah pulang ke kebumen dr kemaren, secara
mereka deket cuman kebumen situ.
Aku sudah mulai terbawa kealam mimpi, tapi tiba2 terasa kyk ada Suara indah yang
menyayat hati. Yap, suara takbiran tengah malam di masjid dekat kost terdengar sangat pilu.
Sedikit kaget mendengar takbir itu dan tiba2 semua fikiran ini seperti terbang melayang ke
kampung halaman nun jauh disana, terlihat keceriaan emak bapak disetiap momen hari raya.
Dan roman2nya ini mata sudah mulai mau banjir..
Skip aja lah ya..malu ceritain gimana ane mewek malam itu saat lebaran pertama diyogya.
Sekip agak jauh, ke 2 minggu kedepan. Hehehehhe.
Yogya mulai rame dengan aktivitas mahasiswanya, secara kota ini terkenal dengan sebutan
kota pelajarnya waktu itu. Satu persatu mahasiswa mulai berdatangan lagi setelah 2minggu
lebaran di rumah masing2.
Arif siang tadi sudah sampai di kostan, membawa oleh2 khas dr PLG, apalagi kalo bukan
pempek. dan sialnya lagi aku gk makan ikan laut, gk kuat gatal2nya jika makan makanan yg
berbau seafood.
Kerupuk kemplang juga banyak banget dikasih Arif, lagi2 aku tolak karena bahan dasarnya
juga dari ikan. Sama aja gk dapat oleh2 ujungnya...heuheuheu.. maunya sih minta mentahnya
saja, tapi dahlah gak usah terlalu dilebih2kan, yang penting ada sahabat aja udah senang
koq.
...
Pernah suatu hari Arif ngajak makan di restoran seafood, dan saat itu aku cuman pengen
nyoba udangnya, kyknya enak merah2 gimana gitu udangnya trus disiram sama saos tiram.
Beuh menggugah selera pokok e. Yang jadi masalah gak lain dan gk bukan harganya ituloh
nauzubileh dikantong..hehehhe
1jam 2jam setelah udang merangkak di tenggorokan masih gk ada gejala apa2, tapi mulai
masuk jam ke-3 badan mulai kerasa aneh. Seperti ada serangga merayap diseluruh badan,
gatel2 gak jelas.
Pas selesai mandi, terlihat di cermin kamar, badan ini bentol2 merah. Sejak saat itu anti
makan makanan yang ada garis keluarga dan tetanggaan dengan yang namanya seafood.
Setelah selesai mandi, jam dinding kostan menujukan pukul 5 sore..asssek ngapel Marisa ah,
walupun sekarang bukan malam minggu pikirku, ngapel kan gak mesti malam minggu kan ya
ya...hehehhe...
Oiya, 2minggu ini sudah mulai jarang kedengeran lagi suara2 aneh dikepala, berangsur
sehat diri ini dari kegilaan akibat suara aneh itu.
Gak butuh lama, aku sudah tiba digerbang kostan itu. Iya gerbang yang sejak 3 bulan lalu
sering ku datangin. Gerbang kostanya Marisa. Aku cuman berdiri di depan gerbang itu.
Khayalan ini terbang jauh memikirkan gimana reaksi marisa melihat ku setelah 2minggu
berpisah. Senyum2 sendiri bibir ini olehnya.
Kurapikan baju kaos ku sore itu. memberanikan diri mengetuk gerbang kostan itu, setelah
beberapa ketukan. Terlihat cowok yang aku gk kenal membukakan gerbang. Hei, sejak
kapan kostan ini berubah jadi kostan cowok pikirku.
2menit berlalu, terbukalah pintu gerbang. Dan, senyum manis itu muncul lagi di depanku.
Mata cantiknya berkaca2 dibalik kacamatanya melihatku yang berdiri di luar gerbang. (koq
rada2 rancu ya bahasanya...sudahlah)
Marisa : eh malah bengong, ayok masuk dulu. (tangan lembutnya menarikku dan mengajak
duduk di ruang tamu)
Seribu satu pertanyaan dikepala ini, sambil pelan2 processor dikepala mengolah data dan
menghasilkan informasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Jadilah aku cuman bisa
duduk bengong dikursi ruang tamu dengan muka polos mesum kebanggaan.
Marisa : eri mw minum apa? (sambil berdiri bersiap membuat minuman yang akan ane
sebutin)
Ane : hehehe (garuk2 kepala) gk usah deh, aku kesini cuman pengen liat kamu aja (ucapku
dengan muka sedikit kecewa, ternyata gk seperti yang ku bayangkan)
Marisa : owh.. (dia sibuk memainkan hape nokia 3310 miliknya)
Sejak kapan marisa punya hape?? Oiya, nokia 3310 kyknya pas musim2nya saat itu.
pokoknya hape sejuta umat. Tu hape paling keren waktu itu, suara monoponiknya enak
didengar. "Tililut tililut tilili tut" seperti itulah ringtone monoponik andalannya.
Sejak tadi marisa sibuk smsan entah sama siapa, dicuekin banget diri ini sore itu.
(dia berbalik kecowok asing tadi, dengan senyum manis yang biasa dia suguhkan, tapi
sekarang disuguhkan kecowok itu)
Aku cuman bisa terdiam melihat keadaan itu, gk ada suara yang mampu melewati
kerongkongan ini. Dan rasa itu mulai menjalari hati ini, rasa yang sangat menyiksa. Cowok
itu, iya cowok asing itu memanggil Marisa dengan kata "Sayang". Marisa juga menyuguhkan
senyum manisnya kepada cowok asing itu.
Aku gak mau sakit itu berlanjut. Semakin kuliat mereka asik bercanda semakin kenceng
getaran lutut ini menahan emosi. Aku gak kuat, melangkahlah diri ini dengan gontai menuju
gerbang. Saking esmosinya, ku liat itu pegangan gerbang bisa jadi pelampiasan.
Kutarik itu pegangan gerbang sekuat yang kubisa, tapi gerbang tetap diem gk mw terbuka.
Sudah 15menitan aku berkutat dengan segala tenaga yang tersisa utk membuka gerbang
itu.
Akhirnya aku mengaku kalah, gk ada lagi tenaga yang tersisa. Aku gk mampu membuka
gerbang kostan itu. Mata ini udah gk kuat menahan banjir dari dalam, jadilah aku nangis
disitu. Posisi duduk bersender digerbang, aku melihat keatas dengan mata yang sudah
basah.
Emak...anakmu patah hati mak..anak mu telah kalah dengan cowok asing itu mak.. teriak
ku dalam hati.
Kutengok kekiri dimana suara itu berasal. Di balik gerbang nongol Yessi, dia tersenyum jijik
melihat tingkah aneh ku brusan. Tapi tunggu dulu...Prasaan aku tadi didalam kostan deh, tadi
udah berusaha buka tu gerbang. Ini koq tiba2 aku duduk diluar ya?? Dan gerbangnya juga
terbuka dengan sangat gampang oleh yessi.
Masa aku jadi letoy sih, masa kalah dengan tenaga yessi yang bisa dengan mudah membuka
gerbang tersebut.
Yessi : ngapain lo nangis2 di luar? (masih dengan raut muka aneh melihat ku)
Ane : sorry kak, tadi aku liat marisa mesra2an sama cowoknya didalam. (jawabku tertunduk
sedih)
Yessi : mana marisa? kangen we ma dia?
Ane : tu di kursi ruang tamu sama cowoknya? (kutunjuk kearah ruang tamu)
Yessi : mana? Kapan Marisa nyampe? koq gak ada we liat dari tadi?
Ane : loh, 5menit tadi dia di kursi itu koq sama cowoknya. (masih blm bangun dari posisi
terduduk)
Yessi : loh bukannya lo dr tadi cuman duduk disitu? Lo ketuk2 ni gerbang pas we buka lo kyk
ngelamun trus lo duduk nangis2 disitu. (dia menjelaskan)
Ane : (masih kurang ngeh) yang bener kak?
Yessi : iyalah, we buka gerbang dr tadi lo we ajak masuk gk ada jawaban lonya. Dah mw we
tutup lagi ni gerbang, tau2nya lo nangis gitu. Makanya we triak2 tadi, baru lo sadar.
Ane : hehehhe (garuk2 kepala sambil cengesan polos mesum)
Yessi : bukannya lo cowoknya Marisa, koq lo bilang kalo marisa tadi sama cowoknya? (dia
sedkit penasaran)
Ane : hehehhe (garuk kepala lagi), sorry tadi aku kebawa perasaan. kangen banget aku sama
marisa. (senyum malu2 monyet, eh malu2 kucing)
Yessi : owh, pantesan kyk orang gila. Cinta bisa membuat gila emang. (enteng banget kyknya
ngomong, wah pasti dah pro ini cewek masalah kyk gini2, pikirku)
Aku cuman bisa tertegun mendengar kata2 terakhirnya. Cinta bisa membuat gila. Dan aku
rela, gapapa gila jika memang itu karena cinta ku ke Marisa..hassekkk.
Akupun pulang kkostan lagi, gagal ketemu sama Marisa, ternyata dia belum balik dari
rumahnya. Ngerasa gerah gara esmosian tadi pas nangis2. Tadi cuma hayalan gila dikepala
yang rada2, aku cuma ngehayal dengan segala macam ekspresi Marisa ketika bertemu
denganku lagi. Dan ternyata, aku terjebak dengan khayalanku sendiri.
Dah ah, malu... Ternyata aku bisa segila itu beberapa tahun lalu..
2menit kami jalan, sampe di simpang jalan, arif ke arah kanan dan ane kearah kiri, maklum
kampus kami beda gan. Dan setibanya dkampus, kliatan belum terlalu rame, Jam ditangan
menunjukan pukul 8 kurang 10menit.
jalan2
2 ke
(wogh,,,dpat jam tangan darimana gan?? jadi gini, seminggu kemarin ane sempat jalan
Gardena, Toko lumayan gede deket Galeria Mall, jalan urip sumoharjo. pas ane lagi beli2
perlengkapan mandi sama parfum, ane dpt kupon jam tangan gitu deh, trus katanya disuruh
bayar 40rebu trus dpt jam tangan deh..hehehhe)
Setelah aku masuk kelas, mahasiswa laennya baru berdatangan. Aku pun mengambil posisi
pewe, kepala dimeja trus ransel menutupi diatasnya. Entah posisi itu menurutku pualing
wuenak.
Suara2 dikelas mulai rame, mereka pada bergosip ria menanyakan kabar gimana selama
mereka liburan. Aku pun seakan gk peduli dengan mereka semua. Aku ngerasa ada yang
kurang sebelum ada Marisa.
Dan jam tangan ane menunjukan pukul 8:20. Dosen pertama hari itu pun masuk. Hadeh, blm
ada tanda2nya Marisa, apa mungkin dia blm balik ya dari Medan, apa mungkin dia gk dpt
tiket travel pas kyogyanya??
Ah, sudahlah, fokus ke materi ajalah. Akupun ngeluarin buku catetan yang dari bonus belanja
di Gramedia. sudah 20menit berlalu akupun larut dengan catetan materi dipapan whiteboard.
Dan gadis cantik itu tersenyum khas ke arahku, senyuman manis yang sudah sangat
kurindukan. Iya, siapa lagi kalo bukan Marisa. Gadis cantik berkacamata dengan senyuman
manisnya.
Diapun seperti biasa, duduk disebelah kanan kursiku. Lagi2 bibir ini gk bs berkata apa2,
semua kata rindu itu seakan terkunci rapat di kerongkongan.
Marisa : apaan si kak, dari tadi ngeliatin mulu. Ada yang aneh ya? (seperti biasa dia
memperhatikan stelannya sendiri, seakan2 ada yang salah pada apa yang dikenakannya hari
itu)
Ane : gk, kamu cantik seperti biasanya. (cie cie, langsung aja tu mulut nyerocos)
Marisa : ih kakak gombal ih,
Marisa : udah ah,lanjutin nyatetnya ya, ntr aku pinjem catetan kak. (suaranya memanja)
Ane : iya, ni juga dah dicatet koq dari awal2 tadi.
Marisa : ya udah ntr kakak cerita ya. Ntr pas pulang tapi.
Ane : crita paan dek? (gk ngeh arah omongannya)
Marisa : ada deh, ntr aja abis pulang kuliah.
Penasaran diri ini, tapi karena materi dipapan whiteboard dah mulai penuh, akupun
melanjutkan catetan. Setelah hampir 2jam, dosenpun mengakhiri mata kuliahnya.
Hape??? hape yang sama dalam khayalan gila ku semalam, apakah ini tanda2 kejadian dalam
khayalan semalam bakalan jadi kenyataan???
Hmmmm, satu lagi kebiasaan barunya, sekarang cwek cantik berkacamata ini suka
menjulurkan lidahnya kearah ku. Dan bertambah juga 1 kebiasaannya yang aku sukai. Gk
berapa lama dosen kedua masuk keruangan kelas kami. Dan seperti sebelumnya, dosenpun
mulai mencoret whiteboard dengan boardmarker hitam.
Akupun kembali mencatet semua materi, sesekali kulirik cwek cantik berkacamata
disamping. Dia ternyata juga asik mencatat apa yang ada di whiteboard. Sering mata kami
berpapasan saat saling melirik, dan dia melakukannya lagi. Sudah beberapa kali dia
menjulurkan lidahnya kearahku. Tapi herannya aku menyukai hal itu.
Pulang kuliah, saatnya melepas kangen rindu ke Marisa (maunya sih...hehehhe) Marisa juga
sejak tadi mengajak ku langsung kkostannya. Dia ngebet banget denger cerita smlm gimana
koq aku tiba2 nangis pilu didepan gerbang kostnya. dia sangat antusian dengan apa yang
akan aku jelasin.
Saat tiba di kostanya, dia langsung menarik tangan ku keatas kekamarnya. Katanya bawa
banyak oleh2 buat ku. Sesampainya dikamar, diapun menyuruhku agar menutup mata
sebelum menerima oleh2 darinya.
Ya gitu deh, aku cuman bisa nurut kalo dengan Marisa. Hati ini enggan untuk menolak dan
berkata tidak. Aku disuruh membelakangi doi sambil menutup mata.
Lagi2 dia melakukannya, menjulurkan lidahnya, ampun..angkat bendera putih, aku gak kuat
dengan semua ini, dia terlalu indah buatku..ihirrr...Saat menutup mata dan berbalik, Seketika
itu Marisa langsung memeluk ku dari belakang.
Bahaya kalo diteruskan..bisa2 jadi salah ini pikirku. Aku pun berusaha melepaskan
pelukannya pelan bahkan sangat pelan sekali. Melihat logat ku yang seakan gk suka dengan
pelukannya. Doi semakin erat memelukku.
Diapun melepaskan pelukan dan menunduk malu. Saat aku berbalik, doi menjulurkan
tangannya memberikanku sebuah kalung dan diujung kalung itu tergantung manik2 Dolphin.
Marisa : ini buat kakak, yang ini dolphin cewek (dia nunjuk ke arah figur dolphin di kalung
yang dia berikan)
Marisa : trus yang ini dolphin cowok ( dia nunjuk ke arah figur dolphin di kalung yang sudah
dia gunakan)
Akupun cuman bisa tersenyum, melihat tingkahnya yang menjadi manja, dan lagi2 aku suka
dengan gaya manjanya itu.
Marisa : kakak hadap sana lagi ya, aku pasangin kalungnya. (diapun memasang kalung
dileherku)
Marisa : coba kak hadap sini (dan aku seperti boneka pajangan di tarik kesana sini, gk
berkomentar sama sekali)
Marisa : ih bagus!! kakak jagain dolphin cweknya ya, aku jagain dolphin cwoknya.
Ane : tau darimana coba? bisa jadikan yg kamu pake itu dolphin cwek. (keusilan ini tiba2
muncul)
Marisa : ih kakak gk seru.
Agak ngambek2 manja gimana gitu, doi membalikkan badan membelakangiku, seolah2
menegaskan kalo dia ngambek beneran.
::Peluk peluk, pasti ilang tu ngambeknya:: suara mesum dari kepala ku beraksi lagi.
Akupun memeluk gadis berkacamata itu dari belakang, doi diem tanpa ada tolakan, gk
beberapa lama doi berbalik badan menghadap kearahku, Muka kami sangat dekat, aku dapat
merasakan hembusan nafasnya yang mulai sedikit tidak beraturan. Mulailah desiran lumayan
kuat menjalari tubuh dan otakku.
Dia seakan mengerti dengan apa yang akan terjadi selanjutnya, matanyapun mulai memejam.
Melihat hal seperti itu, bibirku seakan berjalan sendiri kearah bibir manisnya. Dan...
"Tililut tililut tilili tut" suara khas ringtone monoponik dari hape itu sangat sangat SANGAT
tidak tepat waktu. Hadeh, ada aja cobaan, kyknya gk bisa ngeliat orang senang dikit.
Marisapun sedikit terkaget dan tersadar dari keadaan itu. Dengan segera dia menangkat
panggilan di hape barunya.
Mereka mulai ngobrol, kelihatan keakraban antara seorang ibu dan anaknya. Marisa tiada
hentinya tersenyum manis sejak dia mengangkat telepon. Sudah 20menit berlalu, dan belum
ada tanda2 mereka akan mengakhiri telepon itu.
Berhubung aku sudah mulai agak gerah dengan stelan kuliah, kemeja lengan panjang dan
dasi ini. Aku pun memutuskan utk pulang dulu. Dan gak mau mengganggu keceriaan mereka
berdua.
Cwek cantik berkacamata itu cuman mengangguk pelan, dia masih asik dengan obrolan
ditelepon. Aku pun mulai meninggalkan kostan Marisa menuju kostan.
...
"Cok, bangun woy, temenin ke kostanya Lina yok" ajak suara itu, sapa lagi kalo bukan Arif.
Aku ngucek2 mata ngeliat jam weker disebelah tempat tidur. Sudah menunjukkan pukul 7:15
malam. Hmm..mayan lama juga aku tidur sejak pulang dr kostan Marisa tadi.
Akupun bergegas menuju kamar mandi, sekitar 10menitan kemudian sudah selesai mandi.
Biasalah, kl gk niat ketemu Marisa, mandi seadanya gk usah bersih2..yang penting basah
trus kena sabun aja...wkwkwkwk.. Baju juga make baju seadanya, kaos hitam dengan
dagelan2 khas dagadu di bagian dada dan belakangnya.
Sekitar 20menitan, Arif sudah mulai memencet bel kostan itu. Wwkwkkww, aku tiba2 teringat
pertama kami bertamu kesitu. Arif salah mencet bel, bknnya Lina yang nongol malah Ima
yang keluar. Eh, Ima...gimana ya kabarnya doi skrg??
Gk lama, Lina pun membuka gerbang dan mempersilahkan kami masuk keruang tamu
kostanya. Saat kami mulai duduk diruang tamu, seperti saat pertama kali dulu. Ima terlihat
membawa nampan berisi 4 gelas sirup jeruk.
Sontaklah aku kegirangan, sirup dingin mayan menghapus haus perjalanan dr kostan kesni
tadi pikirku. Belum juga itu gelas sampe di meja, buru2 aku samber gelas ditangan Ima..dan
ketika itu terjadi moment yang sedikit akward. Aku gk sengaja nyentuh tangan Ima, dan yg
punya tangan cuman tertegun diam disitu.
Lina : Ma, hey ima...koq bengong (sambil memegang tangan kirinya ima)
Ima : (sedikit kaget tersadar dari lamunannya) eh gak koq, ini tadi tiba2 kepikiran sesuatu.
(hahay, ngelaknya kyk bajaj, belum terlalu lihai doi)
Ane : hayo tadi ngelamun apa hayo?
Ima pun cuman bisa duduk di samping ku smbil memerah mukanya. Lina sama Arif sempat
terlihat sedikit berbisik.
Arif : eh cok, koe temanin ima dulu ya, aku mw kluar bentar ma lina.
Ane : ah sial lo cok, tau gini tadi gk mw ikut aku. (cengesan polos mesum andelan keluar)
Arif : alah bentaran doang. Cuman ke toko depan.
Ane : yo wes kono, orang kasmaran susah di larang2 (aku cengin arif)
Arif dan linapun beranjak dari ruang tamu, meninggalkan diri ini bersama Ima disitu. 5menit
berlalu, belum ada suara apa2 di ruang tamu itu. Aku cuman sibuk ngabisin sirup jeruk
digelas yang tersisa setengah. Dan 2 teguk kemudian, gelas itu pun mulai kosong, lagi2
gelasnya bocor. Gak ada gelas yang gk bocor kah di kostan ini gumam ku dalam hati. Aku gk
rakus lho, gelasnya aja yang bocor..wkwkkww
Ane : ima, sirupnya masih? (aku senyum mesum mengangkat gelas ke Ima)
Ima : (dia kaget tersadar dari nunduknya) Eh, abis ya? Ini minum punya ku aja. (diapun
menyodorkan gelasnya yg masih penuh)
Ane : iya gelasnya bocor ini (ku puter2 gelas nyari bocornya dimana, itu gelas dari kaca sih,
makanya heran koq bisa bocor...haus apa demen..wkwkwk)
Ima : kalo suka ntr aku buatin lagi (dia lagi2 nunduk malu)
Ane : eh gk koq, hehehe (garuk2 kepala sambil senyum polos mesum)
Dan lagi lagi, cuman ada keheningan disitu. 10menit berlalu, aku juga belum bisa ngomong
apa2, entah tiba2 aku gk bisa becanda dengan cwek berjilbab disamping ku ini. Ada rasa
canggung yang sangat besar di perasaanku. Dia juga menunduk dari tadi.
Aku merasa seperti diposisi sedang marahan, dan cwek berjilbab itu seakan siap menerima
setiap kemarahan yang akan aku ucapkan. Tapi tunggu dulu, kita kan gk lagi marahan, cwek
berjilbab ini pun tidak ada salah sama diri ini. Jadilah nanya kedia alasanya dr tadi cuma
menunduk di kursinya.
Ane : Ima koq nunduk terus? Ada penampakan lagi ya? (clingak clinguk ngeliat ke arah
lorong kostan, aku tiba2 ingat pertama maen kkostan itu, dimana dengan mudahnya
menggoda ima. menggodanya dengan omongan yang sedikit menakutinya)
Ima : gk koq, bingung mw ngomong apa (doi masih nunduk seperti tadi2)
Ane : ngomong apa kek, masa cuman diem aja, kyk gk ada aja aku dsini, aku kyk gk
dianggap.
Ima : (kaget dengan kata2 ku barusan, kelihatan di raut mukanya yang sedikit panik)
Ima : eh, gk koq bukan gitu. Aku seakan gk bisa ngomong kalo lagi deket Eri (jelasnya secara
polos)
Ane : jadi grogi ni critanya?? (ngasal lagi nebaknya)
Ima : mungkin grogi, mungkin juga karena ada rasa lain.. (dia menutup mulutnya)
Tunggu dulu, pause dulu, aku mikir sejenak... otak ku masih lemot, masih agak susah
menebak hal kyk gini ini.
Ane : emang rasa lain apa tu Ma? (aku sudah agak sedkit ngeh dengan arah omongan Ima yg
terpotong barusan)
Ima : gk gk, salah ngomong tadi (mukanya merah malu, diapun kembali nunduk)
Ane : kyk sama sapa aja, ngomong aja Ma (masih pensaran, masih belum yakin, ntr malah
kegeeran kan malu..wkwkwk)
Ima : emang gk ada terasa ya sedikitpun kalo Eri kesini?? (suaranya pelan dari mukanya
yang tertunduk)
Ane : ada si kerasa.
Ima : (sedikit kaget dan mengangkat mukanya melihat kearahku)
Ane : iya, ini kerasa banget jeruknya (aku nunjukin gelas ke-2 yang lagi2 dah bocor sirup
jeruknya)
Ima : (senyum getir dengan jawaban ku barusan)
Ima : ya udah tunggu bentaran ya, aku buatin lagi kedalam (dia pun mulai berjalan kearah
lorong kostan)
Ane cuman bisa nyengir polos mesum. Entah saat itu gk ada terlintas sedikitpun dengan
segala macam moment akward itu, aku tidak merasa ada sesuatu yang aneh dengan segala
sikapnya.
.........
Arif : koe kesurupan Cok? Minum udah 2gelas gitu juga (smbil nunjuk 2 gelas kosong di meja)
Ane : hehehhe (garuk2 kepala, cengesan polos mesum seperti biasa)
Arif membisikkan sesuatu ke ane, ane cuman ngangguk2 memahami apa yang dia bisikin.
Ane : Ima sayang, koq cuman diem sih (manja2 mesum gitu ekspresiku)
Ima : (kaget bukan maen melihatku, mukanya merah padam)
Ane : kenapa sayang koq cuman diem aja dari tadi (aku semakin menjadi melihat ekspresi
muka malunya)
Arif cuman senyum2 melihat keadaan itu. Ima cuman terdiam memandangku tidak percaya,
mukanya kyk tomat mateng pohon, merah buanget. wkwkwkkw Terlihat dari arah lorong
kostan, lina sedang membawa kue kecil dengan beberapa lilin menyala di atasnya.
Arif : hari ini Ima ulang tahun, tadi Lina ngajak aku nyari lilin ke kios depan.
Ane : owh..(nganguk2)
Arif : jadi ntr gmn caranya koe buat supaya Ima gk ngeliat kearah lain, jadi kejutan dr lina
bawa kue gk ketahuan.
Ane : OK, ta bantuin wes.
---------------------------------Ima masih belum berkata apa2, dia masih melihatku dengan mata sudah mulai berkaca2.
Mulailah terdengar lagu khas orang ultah. Lina dan Arif berdiri di dekat meja sambil
menyanyikan lagu selamat ulang tahun.
Ima mulai kaget membalik badan dan berdiri. Aku lihat senyum d wajahnya dan terlihat
sedikit menangis bahagia. Ya, begitulah dengan segla keanehan kami malam itu, kami ber-4
merayakan hari Ultah Ima.
Memang sih, udah lewat jam 00.00, tapi lebih baek terlambat dari pada tidak sama sekali kan.
Hehehhe. Dan berkat bantuan ku juga, kejutan buat ima berhasil. Aku lumayan bahagia juga,
melihat ke-3 wajah didepanku bahagia.
Setelah ngobrol panjang lebar ngalor ngidul kesana kemari gak jelas akhirnya aku dan arif
memutuskan untuk pulang karena sudah terlalu malam, kalo gk salah dah jam 10.34 malam.
ya gitu deh kalo lagi seru, kadang waktu gak kerasa aja. tau2 udah malam aja.hehehhe
Setelah pamit, aku dan arif pun berjalan meyusuri remang2 cahaya lampu di sepanjang
lorong rumah dan toko yang kami lewati. Kami seperti sepasang maho.wkwkwkwkkw.. Gk
berapa lama kami bermaho2 ria di perjalanan, tibalah kami dikostan. Dan saat aku mw masuk
ke dalam kamar.
Arif : cok, ini surat buat koe. (sambil nyerahin surat kecil seperti sobekan dari halaman diari
gitulah)
Ane : ah, besok kan ketemu lagi, baru juga ketemu masa udah kangen aja
(cengin arif, skalian balas dendam waktu curhat dulu tentang yessi)
Arif : najisssss. Aku mung kurir, kae surat dari...ah baca dewe ae lah..(doi pergi setelah
ngasih surat kecil itu)
Aku coba baca lah surat yg dikasih arif tadi, eh bukan suratnya arif ternyata..itu surat
ternyata surat dari Ima, dan sperti kata si Arif tadi dia cuman kurir. Maklum aku masih sedikit
parno sejak dikerjain sama arif yg dulu itu..heheheh
Isi suratnya si gk panjang koq cuman sedikit tulisan tangan yang menurut ane lumayan rapi
dan jelas huruf2nya. jadi enak dibaca.
Hah...cuman sebaris ya kata2nya?? Aku bolak balik itu surat gk ada lagi tulis2an laen.
Ternyata benar, tulisannya cuman sebaris itulah. Kenapa juga gak tadi pas msh di kostnya
dia langsung bilang aja. kan lebih formal gitu ngucapin terima kasihnya.
Di sepanjang perjalanan ini... (koq ngalay gini yak bahasanya?? , udah dari draft loh ya, ane
cuman mindahin ke dalam post aja..ntah pas ane buat draftnya kmrn2 kyknya lagi kumat
alay-nya...)
Aku mikir koq sperti ada yang kelupaan ya, ada yang hilang gitu rasanya. trus ada 1
kebiasaanku yang lupa dilakuin..apaan ya, aku cuman bisa bingung2 sendiri di jalan menuju
kampus.
Dan selang beberapa menit aku tiba didepan gerbang kampus. Dan dsitu sudah menunggu
cewek berkaca mata yang sudah sangat ku kenal. Tapi tunggu dulu, kemana senyum manis
itu??
Ah sial...aku baru inget, kan biasanya pagi2 sudah berangkat kekostanya buat jemput doi.
Entah kenapa pagi ini aku benar2 blank, seperti amnesia dan seakan tidak bisa mengingat
Marisa untuk beberapa saat.
Udah lupain tentang Amnesia itu, sekarang fokus ke Marisa aja yang mukanya agk sedikit
tidak enak dliat waktu itu. Matanya nanar seperti menahan semburan emosi.
Senyum sinis terpancar di bibir manisnya. Iya, entahlah mungkin karena aku sudah sangat
tergila2 kepada cewek berkacamata ini, segimana marahnya juga dia, seakan mempunyai
sudut pandang lain yang selalu memuja keindahannya.
Biasanya candaan plg ampuh buat orang yang lagi emosi pikir ku dalam hati. Jadilah aku
mencoba buktikan ke Marisa. Apakah berpengaruh ato gk ya???
Ane : Hai cantik, koq pagi2 mukanya udah kyk kertas aja, pake di tekuk2 gitu (senyum polos
mesum andelan)
Marisa : (gk ada omongan sedikitpun, doi msh tetap nekuk mukanya)
Ane : waaaaah, makin ditekuk mukanya makin cantik deh (godaku sambil muka berkaca2
gitulah)
Marisa : (masih diam gk ada tanda2 dia akan mengeluarkan suaranya)
Ternyata gk mempan.
Woy...yang bilang candaan mempan buat orang lagi esmosi tadi sapa?? ini gk mempan
buat marisa..eh kan tadi aku sendiri yang mikir gitu ya..wkwkkw..
Ok, karena candaan gk mempan, make cara serius deh, sapa tau mempan.
Ane : Adek marah ya? Maafin ya, tadi kakak bangun kesiangan jadi gk sempat jemput
kkostan (alesannya ckup meyakinkan)
Marisa : (blm juga bersuara, doi masih memandang dengan muka esmosi)
Ane : Sayang, maafin ya, tadi aku benar2 kesiangan bangunnya (memegang tangannya kyk
org ngemis2 gitu)
Ini beneran marisa apa patung sih, dr tadi cuman diem ngelipat tangan didadanya tanpa ada
sedikit pun omongan disitu. Aku bingung mw ngapain lagi biar wajah gk enaknya berubah
jadi senyum manis.
1 lagi yang bisa ku terapin, kyknya dulu aku pernah baca buku tentang lelucon gemes buat
cewek yang lagi marah. Aku terapin ah sekarang, sapa tau mempan.
Mulailah diri ini ber-akting layaknya pemain sinetron "Tersanjung" (beuh...ini sinetron jadul
bgt kyknya, kl gk salah pas ane SMP dulu...wkwkkw)
Aku pun mulai seperti orang kebingungan, rogoh2 kantong, dari kantong celana, kemeja
putih, sampe tas ransel, gk ketemu2...aku coba goyang2in badan Marisa yang masih diem gk
bergeming, aku niatnya geledah tas warna biru lautnya..pas mw geledah, keluarlah suara
itu...suara yang membuat hati ini sedikit damai..
Marisa : (sambil menarik tasnya yg sedang coba ku geledah) cari apaan sih???
Ane : (aku lepasin tasnya) Nah ketemu!!!
Semakin diam cwek saat ngambek, akan semakin menumpuk kekesalan terhadap kita. Jadi
kalo doi lagi ngambek trus cuman diem gk jelas, berusahalah buat doi mengeluarkan suara.
Apalagi sampai emosinya keluar semua melalui kata2 yang melebihi silet, kuatin batin aja
buat terimanya.
Yoi, cewek gk pernah salah dalam suatu hubungan, cwoklah sumber kesalahan itu. (lagi2
plagiat yang entah aku dpt darimana...ah sudahlah..gapapa yak..hehhehe)
Akupun bergegas menyusul Marisa yng sudah duduk di kursi barisan agk belakang, tempat
yang sering aku dudukin. Nah ini tanda2 kalo doi lagi pengen di perhatikan. Aku deketin dah
tu, duduk dikursi sebelahnya.
Doi melihat kearahku, entah itu ekspresinya gimana saat itu, bingung jelasinnya, ada jengkel
ada jutek ada marah ada malu, pokoknya campur aduk kyk gado2.
Ane : iya sih, secara teori kakak belm prnh nembak, tapi gk keliatan ya gmn sikap kakak kalo
sama kamu gimana gitu??
Marisa : Ya perasaan kakak sama aku sebenarnya gimana?? Kalo kakak gk pernah ngomong
kan gimana aku bisa ngerti??
Aku mulai hilang kata2 buat njelasin kebodohan sendiri, emang sih menurut yang aku baca2
ada beberapa tipe cwek yang hampir sama, yaitu ada sebagian yang tanpa pengakuan
khusus mengerti gimana perasaan pasangannya, ada juga orang yang membutuhkan sebuah
kepastian.
Ane : trus, sekarang adek mw gimana?? Kakak akan ngelakuin kemauan dedek deh??
(itu pernyataan yang bisa aku keluarin waktu itu, dan pasti ujung2nya bakalan kena sendiri
ntr akibatnya, liat aja)
Marisa : beneran?? (mukanya mulai sumringah gimana gitu, kyknya ada juga ekspresi kejam
terlihat di muka cantiknya)
Ane : Iya beneran, biar romantis kyk dipilem2 gitu (nyengir biasa ditambah muka mesum
polos)
Marisa : yakin?? (ah ekspresi itu lagi)
Ane : iya yakin sumpah deh (sambil ngangkat 2 jari dijidat)
Marisa : (doi kelihatan senyum sangat puas waktu itu) ya udah, ntr malam kakak bawain aku
coklat yang banyak, trus kakak berdiri depan gerbang sambil teriak2 kalo kakak sayang
sama aku. Deal (doi menjulurkan tangannya)
Tanpa pikir panjang, aku terima juluran tangannya tanda setuju.Marisa marisa, kenapa aku
tidak pernah bisa berkata tidak saat ber-argumen denganmu..sebegitu sayangkah hati ini
dengan cewek berkacamata ini??? Mbohlah, aku juga bingung dengan segala yang marisa
punya sehingga aku bisa bertekuk lutut dihadapannya.
Ya begitulah, hari itu aku lewatin dengan marisa disampingku. Aku kadang sering ngelirik
kearahnya sambil mengagumi ciptaan tuhan yang begitu indahnya. Marisa pun seharian itu
tiada pernah hilang senyuman manis dari bibirnya. Senyuman bangga atas kemenangan
memperbudak aku yang lugu dan sedang jatuh hati ini...
Saat pulang pun, marisa tidak mau aku anter pulang kkostanya. Dia menyuruhku pulang
kkostan utk menyiapkan syarat2 yang dia ajukan tadi ketika dikelas. Entah coklat apa yang
bakalan ku siapin, mana coklat harus banyak lagi. Hadeh... Tapi gpplah, skali2
menyenangkan hati cewek berkacamata itu pikirku.
Sekitr jam stengah 7, aku sudah berdiri didepan gerbang kostan Marisa. Stelan yang kupakai
waktu itu kl gak salah celana jean biru dongker + kemeja kotak2 lengan panjang. Gk lupa
juga ane bawa tas ransel yang hampir penuh dengan coklat harga 1000an..
Kalo di pikir2 sekarang kyk gak niat banget yak, bukannya coklat dibungkus rapi2..tapi ini
cuman ditaro di tas ransel doang..wkwkwkkw
Seriusan dikit...
Kuliat, pintu gerbang mulai agak terbuka, tanda2 marisa mau keluar pikirku. eh gk taunya,
Yessi yang nongol. Jadilah diri ini malu2 monyet eh malu2 kucing disitu sambil garuk2
kepala.
Yessi : Woy, ngapain lo triak2 gk jelas depan kostan orang, sono pulang deh dari pada lo
digebuk warga. (dia cengesan)
Aku cuman berdiri disitu, aku sudah janji mw nepatin syrat dari marisa tadi siang.
Yessi : yee malah bengong lo, udah sana pulang aja. (dia mulai agak nyuruh2 gitu dengan
nada sedikit kesal)
Ane : Marisa...keluar dong, aku mau ngomong. (suara ini malah lebih keras, entah setan apa
yang merasuki sehingga aku segila ini...)
Emak...anakmu sudah gila Mak, anakmu sudah di buat gila oleh Marisa Mak...
Mak... tangisku
dalam hati
Ane : Marisa, kalo kamu gak keluar, aku gk akan kesini dan ganggu kamu lagi (ancamku
dengan maksud biar kegilaan ini cepat selesai)
2menit berlalu, gk ada tanda2 marisa mw keluar. Dan yessi, juga seperti orang kebelet
kekamar mandi menahan ketawa.
Ane : Ok, aku gk akan kesini lagi, aku gk akan gangguin kamu lagi. (membalikkan badan,
meninggalkan gerbang kostanya, udah lumayan malu sama Yessi)
Sekitar 4langkah jalan, terdengarlah suara cewek2 genit tertawa dari balik gerbang.
Ternyata oh ternyata, bukan cuman yessi yang ada disitu, hampir seluruh isi kostan cewek
itu berada dibalik gerbang. Mereka pun mulai keluar seraya tepuk tangan.
Aku yang kebingungan campur malu membalikkan badan kearah gerbang. Dan benar saja,
disitu hampir semua teman kostan Marisa berdiri tepuk tangan terhadap kegilaan yang
barusan kulakukan.
Sementara mereka asik tepuk tangan sambil senyum2. Terdengarlah suara yang sangat ku
kenal..itu suara marisa, tapi suaranya dari lantai atas. Ah sial, ternyata sejak tadi marisa
melihat ku dari emperan lantai atas yang mengarah ke luar gerbang.
Marisa : ih, kakak jgn pulang dulu, masa gitu aja perjuangannya. (doi pun mulai menghilang
dari lantai atas dan doi turun buat nemuin diri ini yang sudah sangat malu)
Aku masih diam bengong disitu, sekilas terlintas kegilaan barusan, malu bukan kepalang dah
malam itu. Dah di usir2 sama yessi karena teriak2 depan kostan orang, tpi tetap aja aku
nekat triak2.
Gk berapa lama, Marisa sudah keluar dari gerbang, doi jalan kearahku. Diri ini masih
membatu, blm ada kata2 yang keluar selain ekspresi malu. Doi jalan dengan bangga dan
anggunnya kearahku. Doi tersenyum bangga karena sudah membuat seorang lelaki
melakukan hal gila itu.
Marisa yang sudah berdiri di depanku, mulai memeluk. Sekitar 3menit pelukannya, terasa
sangat hangat. Ku pegang kedua pipinya dan doipun melihat kearahku, matanya mulai
tertutup seakan mengisyaratkan sesuatu yang iya-iya saja.
Aku pun memberanikan diri, ditampar juga gpplah yang penting bisa nyium doi. Dan saat
bibir ane menyentuh bibirnya, tiada rasa penolakan dari marisa..akupun menikmati suasana
itu, gk peduli lagi dengan teman2 kostan marisa yang kadang teriak sambil sedikit meledek
kami.
Marisa : kak...kak...kakak ih, mlah melamun2 senyum mesum gitu..pasti nghayalin yang gk2
ya?? (suara marisa membuyarkan lamunanku)
Ane : hehehhe (nyengir polos mesum)
Sial, ternyata momen tadi cuman bayangan gila dikepalaku..tadi aku cuman dipeluk doang
sama marisa, gk ada aksi cium2an nya...Kampret dah ah...wkwkkw..Setelah melepas
pelukannya, marisa menyodorkan kedua tangannya..dia meminta persyaratan keduanya. Dia
minta coklat. Kan tadi ada 2 syarat..1 aku harus triak2 depan kostanya, kedua harus bawa
coklat yang banyak.
Ane : ini coklatnya. (menyerahkan ransel yang hampir penuh dengan coklat seharga 1000an)
Marisa : (sedikit bingung doi nerima tas ransel itu) Aku kan tadi minta coklat kak, bukan tas
kakak.
Ane : buka aja tasnya, banyak coklatnya koq? (nyengir sambil garuk2 kepala)
Marisa : (membuka tas ransel, dan terlihatlah muka sedikit kecewanya) koq gini kak??
Akupun bisa melihat perubahan ekspresi muka marisa, mulai cari2 alasan, tapi alasan yang
sedikit modislah biar mengurangi kesan murahan dari coklat 1000an ddalam tas ransel.
Biasalah buaya mah cepet nek masalah kyk gini2....buaya oh buaya...hahay
Ane : maaf ya dek, kakak bukan orang yang romantis, kakak gk bisa membungkus sebatang
coklat special. kakak seakan gk bisa melihat yang special lagi selain kamu. (ah
elah...gombalannya lumayan manteb yak...wkwkkwk)
Marisa : (melihat ku dengan mata mulai berkaca2)
Marisa : Ya ampun kak, aku cuman ingin satu coklat, gk sebanyak ini kak, aku cman ingin
kakak nyatain perasaan ke aku aja, gk lebih kak.
Ah, tadi prasaan dikelas dia minta banyak coklat deh, ngeles juga ni cewek cantik...bajaj juga
ternyata...heuheuheu..Saat dia selesai mengucapkan kata2nya, doi langsung memeluk ku
lagi.. Yuhuuuu, aku dapat 2x pelukan malam ini. Alangkah indahnya dunia ini...gumam ku
dalam hati.
Ternyata, beberapa pasang mata yang berdiri di depan gerbang belum juga hilang dari situ,
sering ku dengar itu suara kagum, suara teriakan2 kecil2, suara2 muji2 gitulah, kyknya suara
teriakan ngiri juga banyak..awkkwkwkw.. nyahok koe mblo...bisanya cuman ngiri...
Marisa : ini ya, buat yang ngiri sama marisa. (sambil menjulurkan lidahnya kearah cewek2
binal yang mulai menuju kearah kursi ruang tamu)
Setelah melewati tangga mendaki gunung dan melewati lembah (wah koq lagu ninja hatori
yang keluar yak, biar sedikit lucu...wwkwkwk) Sampailah kami dikamarnya. Tapi dari tadi
sejak marisa memeluk ku 2x didepan gerbang kostnya, bibir ini belm berkata apa2, lidah
masih keluh, masih menikmati sisa2 pelukannya.
Marisapun duduk di atas kasurnya. Sementara aku masih bengong berdiri didepannya.
Marisa : kakak, koq diem aja?? Ngelamun yang gk2 pasti. (suaranya sedikit menyadarkanku)
Ane : hehehhe (garuk2 kepala sambil pasang muka polos mesum)
Marisa : kak, sini deh duduk samping marisa (suara nakal itu, nakal sekali...)
Oiya, aku kan tadi dah mengeluarkan pengakuan kalo aku pengen ngomong sesuatu sama
dia ya, belum keluar kan kata2 itu dari mulut ini sejak tadi. Tadi cuman triak2 gk jelas kan.
Jadilah sekarang saatnya nembak doi secara langsung. dan pengen segera tau jawabannya.
Ane : Dek, boleh tanya gak? (suara ini agk pelan,maklum masih shock karena pelukan dan
masih malu karena diketawain orang 1 kostan)
Marisa : iya kakak sayang, mw tnya apa?? Aku jawab semua deh pertanyaan kakak (suaranya
masih manja)
Ane : bener ya jawab semua pertanyaan kakak.
Marisa : iya kakak sayang, apa sih yang gk buat kakak sekarang (suara manja itu lagi ya
alloh...lama2 gk kuat juga aku dengernya..wwkkwkw)
Ane : (membenarkan posisi duduk dan mengarah ke marisa)
Ane :Eliz***** Marisa Sit*******, entah kenapa aku merasa hari2ku sangat indah saat
bersamamu, tiap detik yang ku lalui penuh dengan senyum darimu, tiada detik yang terlewati
utk tidak memikirkan segala tentang dirimu.
Ane : Aku sayang kamu marisa, kamu mau gak jadi pacarku??
Ini dada rasanya kyk gendang dangdut koplo, dag dig dug gak brenti2 sejak pertama bibir ini
mulai menyatakan perasaan, sementara marisa hanya berkaca2 dan terdiam mendengar
kata2 barusan.
Waduh, tanda2 penolakan ini kyknya..aku terlalu confiden tadi dah..bakalan malu
berkepanjangan ini..
Marisa : maaf ya kak, aku dah nyuruh2 kakak tadi lakuin hal gila, dan kakak mw nuruti tanpa
nolak dikitpun.
Marisa : Aku udah tau koq sebenarnya kakak sayang sama aku, aku cuman pengen
pengakuan aja, dan aku gak nyangka, pengakuan kakak bakal segila ini..walaupun aku yang
punya ide kyk gini sih (doi sedikit tersenyum)
Marisa : Aku juga sayang banget koq sama kakak.
Dan angukan setuju itu terlihat...doi memelukku lagi akupun membalas pelukannya sehangat
yang ku bisa
Doi mendongak melihatku, memejamkan matanya dan bibir manisnya mulai mengharapkan
sesuatu dari bibirku..akhirnya, momen yang tadi cuman hayalanku datang juga di kehidupan
nyata.
Melihat doi yang sudah seperti itu, diri ini pun seakan gk mw melepas momen yang sangat
indah itu. Tapi lagi2 kenyataan yang kejam berkata
sempat bibir ini mencium
berkata lain...belum
...
bibir manis itu...
Ah buatjingan koe yessi..ganggu aja dah ah.... gerutuku dalam hati..Marisa pun segera
tersadar dan sedikit kaget dengan suara yessi. Dan aku cuman bisa garuk2 kepala sambil
senyum polos mesum gk kesampean.
Rasanya gimana gitu, pas lagi seru2nya mau momen terindah tiba2 ada seorang kampret
yang membuyarkan itu semua. Ingin rasanya itu pengganggu sialan kubanting trus ku
smackdown ..ah sudahlah, belum rejeki..ikhlasin aja..awkwkwkkwkw
Setelah mengembalikan tas ransel yang sudah kosong melompong, yessipun meninggalkan
kami berdua. Dan sekarang cuman ada rasa canggung antara kami. Gak enk banget dah
rasanya kepotong tengah jalan gitu...
Marisa : kak, aku panggil sayang terus aja ya, biar lebih romantis (suara marisa memecah
kecanggungan di antara kami)
Ane : iya sayang (menganguk mengiyakan)
...
Ah berbicara tentang cinta..
Tiada akhir akan kau temukan..
tiada kata yang cukup utk menggambarkannya...
Tiada lukisan yang dapat melambangkannya...
cukuplah kau merasakannya...
janganlah kau mengukurnya dengan sempitnya pemikiranmu
kesia--siaanlah yang kan kau dapati...
kesia
Nikmatilah kesannya...
Kebahagiaanlah yang akan menantimu...
...
Bagaiman dengan orang2 lain sekitaran, hampir sama aja...aku juga sering mendapat surat2
kaleng yang merupakan sobekan dari binder warna ijo dari Ima. Ya mungkin aku sedikit
munafik, tapi aku menganggap semua itu sebagai hal yang biasa. Bagaimana aku bisa
menikmati yang laen sementara ada Marisa di depanku yang selalu ceria dengan senyum
manis dan mata indahnya.
Apakah itu terlalu cepat untkku memantapkan hati buat Marisa seorang, rasanya tidak. Diri
ini sudah sangat nyaman dengan Marisa dan seperti tiada lagi keindahan lain yang ku cari.
Sudah lebih dari cukup dengn apa yang ku jalanin sekarang.
Sejak 2bulan yang lalu, setiap hari aku melakukan rutinitas berkunjung ke kostanya marisa,
dan entahlah waktu itu gk ada sedikitpun perasaan untk berbuat lebih jauh, cuman sebatas
peluk cipika cipiki sama kecupan hangat di kening marisa.
Pernah sih dikit CiBir (ciuman bibir) tapi gak sering2 koq, biasalah anak muda...(Ah, aku kan
jadi malu....
Aku ingat, aku pernah menghabiskan 1 malam dengan Yani..merayakan malam ultahnya Ima,
tapi untk rasa yang lebih, tidak pernah terlintas. Perasaan terhadap marisa seakan
mengambil alih dan menyita semua yang ada di diri ini untuk hanya memperhatikan marisa
seorang.
Mungkin sekarang, tindakan lucu2 ato konyol mulai agak berkurang karena sejak aku
menyatakan perasaan cinta ke marisa, aku lebih cenderung untk sedikit serius dengan
perasaanku. gk lucu dong kalo tiap hari ngerjain orang yang aku sayangi.
Tapi serius disini bukan dengan membatasi ato mengambil semua waktu marisa hanya buat
diriku seorang ato sebaliknya. Kami seperti pasangan normal lainnya, jika salah satu dari
kami ada kepentingan dengan teman lain maka kami sangat memaklumi itu.
...
Gk terasa UAS semester pertama sudah mulai digelar, tidak ada percampuran antar
mahasiswa..kami uas seperti kuliah2 sebelumnya, di kelas yang hampir sama dan dengan
orang2 yang sama. Maklum lah kampus gk terlalu besar jadi ya cuman ruang seadanya.
Kadang diri ini ingin seperti mahasiswa di kampus lainnya yang memiliki kehidupan yang
sangat2 meriah. 1 kelas belum tentu saling mengenal saking banyaknya mahasiswa.
Tapi yang jadi keunggulan dikampus kami ini yaitu 1 kelas semakin hari semakin kompak.
Tak jarang juga utk 1 mata kuliah jawaban UAS kami hampir sama semua karena contekan
dari 1 orang menyebar ke segala penjuru kelas...hehhehehe
Skip ke hari terakhir kami UAS..hari itu sisa 1 mata kuliah, dan UAS kali itu dijadwalkan jam 9
sampai 11 pagi.
Malam harinya Marisa mengatakan kalo pagi ini kedua orang tuanya datang dari Medan. Dan
aku diminta untk sekedar menemani mereka jalan2 ke malioboro. Kata Marisa itung2 kenalan
dan dekat dengan calon mertua. Katanya..
Jam dinding di ruangan kelas sudah menunjukkan pukul 10:25 dan hampir semua mahasiswa
sudah mengumpulkan kertas jawabannya. Akupun sudah dari tadi selesai cuman menunggu
di dalam kelas disamping kursi marisa yang sedang asik menyalin jawaban dikertas uas ku.
Sekitar 5menit kemudian, marisa sudah selesai dengan kertas jawabannya dan mengajakku
utk pulang. Kamipun mengumpulkan kertas jawaban dan segera keluar dari ruangan.
Sesampainya didepan, saat sedang asik2nya ngobrol dengan marisa, tiba2 dia kelihatan
sedikit kaget..ternyata didepan kampus kecil kami sudah berdiri ibu2 dan bapak2 yang gk
lain ke-2 orang tua Marisa. Kamipun menghampiri mereka.
Marisa : Ma,Pa koq bisa nyampe sini? Kapan nyampe diyogya?? (tanya nya sedikit bingung)
Bapak : Ini kampusmu nak?? (bapaknya marisa terlihat kecewa dengan bangunan kecil yang
kami sebut kampus ini)
Marisa : iya Pa, disnilah aku kuliah? (senyum manis terlihat dibibirnya)
Bapak : Apakah semua kampus di yogya seperti ini nak? koq bangunan kyk rumah ya, gk ada
kesan kampus2nya (mulai sadis omongan bapaknya marisa)
Marisa cuman bisa diam, diri ini juga ngerasa kyk gk dianggap dari tadi jadi cuman bisa diem
sebelum marisa ngenalin ke kedua orangtuanya.
Bapak : Ya udah kita pulang aja, dah mulai panas dsini (jawabnya ketus dan mulai berlalu)
Marisa melihat ku sejenak, terlihat ekspresinya sedikit berubah kecewa dengan sikap
bapaknya, tapi aku gk terlalu ambil pusing, aku ngikut aja kekostan marisa. Di sepanjang
perjalanan kami kebanyakan diam. Tiba2 ibu membuka omongan.
Bapak : Gak usah repot2, kamu pulang aja, biar kami nanti jalan2 ke Malioboronya. (jawab
beliau sedikit galak)
Aku kaget bukan main, aku yang udah sok2an menawarkan diri dengan maksud biar bisa
kenal lebih dekat, tapi dah kena skak duluan. Marisa yang dari tadi cuman diam
mendekatiku. Dia sedikit berbisik di telinga ini.
Marisa : Yank, maaf ya, kyknya papa lagi gk bagus tu moodnya jadi agk ketus.
Ane : iya gpp, taulah gimana sifat orang tua yang sdikit kecewa (bisikku)
Marisa : maaf ya yank, kamu pulang aja, biar nanti aku aja yang nemenin mereka jalan2.
Ane : beneran ni gpp yank??
Marisa : (Mengangguk ke arahku, mukanya berubah sedih) Iya, maaf ya.
Ane : ya udah, ntr ati2 ya. (akupun mulai jalan kearah bapak ibu marisa)
Aku pamit aja dah, daripada model akward gini kan, karena ada orang asing diantara mereka
yang mungkin mau menghabiskan waktu diyogya dengan sesama mereka.
Ane : (salim ke ibu) Buk, saya pamit pulang dulu buk, lupa kalo hari ini ada acara sama
teman. (ane senyum kecut)
Ibu : lho, koq gk jadi nemenin jalan2nya?
Ane : iya buk, saya minta maaf, saya baru inget kalo tadi pagi ada janji mw ke acara teman
Selesai salamin mereka berdua, aku pun mulai mundur dan mengarah kekostan. Sesekali
nengok kearah mereka bertiga, bisa kulihat marisa dari tadi cuman nunduk dan si bapaknya
kyk memarahi marisa.
Selang beberapa menit aku udah mulai jauh dari mereka dan mereka pun sudah tidak
terlihat. Perasaan sedikit campur aduk waktu ngarah kekostan, ada rasa takut, ada rasa
kecewa...pokoknya serba aneh perasaan waktu itu.
Sisa hari itu aku habisin cuman baring2 di kamar,sesekali mutar2 channel radio 2 band
pemberian mas yanto. Entah kenapa lagu2 di stasiun radio siang hingga sore itu melow2
semua.
Mereka kyknya mengerti banget dengan suasana hati ini. Saat kutengok jam weker
disamping radio, gk kerasa sudah jam 5 sore, akupun bergegas mandi. Abis mandi akupun
ganti stelan jeans dan kaos andelan yang sering ku pake ke kostan marisa. Saat keluar dari
pintu kostan ketemu sama Arif yang ternyata baru pulang dari kostan Lina.
Beberapa langkah jalan, aku baru tersadar, tadi kan dah dibilangin secara gak langsung
sama bapak e marisa, nek mereka gk mau diganggu dengan adanya orang asing saat mereka
liburan keyogya.
Aku sedikit ragu dengan langkah ini, apa aku terusin saja kekostan marisa, bodo amat
dengan kata bapaknya. Tapi tadi juga aku udah bilang kalo ada acara sama teman. Hadeh
serba bingung. Ditengah jalan aku masih seperti orang bingung, gk tau arah tujuan.
Sesekali aku brenti di pinggiran jalan sekedar ngambil nafas menyakinkan diri sendiri buat
tetap kkostan marisa.
... : Eri ngapain disitu?? Kyk orang ilang aja?? (suara cewek yang sedikit kukenal
menyadarkan diri ini yang agak edyan)
... : Eri ngapain disitu?? Kyk orang ilang aja?? (suara cewek yang sedikit kukenal
menyadarkan diri ini yang agak edyan)
Ku tengok kearah datangnya suara itu. Dan benar, ternyata sumber suara itu dari Yani yang
sudh berdiri disamping ku.
Kamipun berjalan menuju kostan Yani, sambil liat2 kiri kanan nyari warung yang buka.
Ternyata lumayan lama diri ini bengong2 sendiri tadi sebelum yani nyamperin yang kyk orang
ilang.
Dr toa masjid terdengar suara azan yang lumayan nyaring, ternyata didekat kostan yani ada
masjid kecil a.k.a Musholla. Aku pun pamit buat kmusholla dulu, ya lumayanlah kan sambil
naekin rating dikit didepan yani kalo aku orangnya lumayan alim. Bahahahha
Ternyata sifat jahat ada juga dihati ini, yang gk tulus buat beribadah cuman mengharap
predikat alim dimata orang tertentu. Sekitar 20menitan setelah sholat berjamaah di musholla
itu aku pun mengarah kekostan Yani. Sampe digerbang, ternyata yani masih duduk didalem
tapi mengarah ke gerbang kostan. Yani yang melihat ku sudah didepan gerbang langsung
menghampiri dan mengajak masuk.
Aku pun tanpa pikir panjang langsung ngikut dibelakang doi menuju kekamarnya, akupun
langsung masuk kekamarnya yang gak terlalu besar. Kamarnya rapi, biasalah kamar
cewek,dan seperti kebanyakan cewek lain2nya pasti dikamarnya ada boneka yang lumayan
banyak. Biasa lah cewek2 senangnya maen boneka...hehhehe
Aku ngambil posisi duduk disamping pintu, belum ada omongan apa2 dari yang punya kamar,
doi terlihat masih sibuk dengan kresek itam berisi tela goreng, doi mindahin gorengan dari
kresek ke piring di rak kecil disudut kamar.
Oiya, kostan Yani ini kostnya bebas karena disini kostan campur, ada cowok ada cewek, ada
juga yang uda berkeluarga. Jadi udah biasa kalo tamu boleh masuk kamar. Aku yang saat itu
cuma melihat2 seisi kamar mulai tersadar, tadi kan aku niat mau beli kopi di warung dekat
kostan Yani. Ah sial, lupa.
Setelah selesai meletakkan gorengn di piring, yani pung jalan menuju kearahku.
Yani : maaf ya, kamarku berantakan (doi waktu itu dengn kemeja lengan panjang dan rok
itam panjang)
Ane : hehehhe, santai aja, kamar ku ya lebih berantakan dari ini (jawab seadanya)
Wkwkwkkw...kebiasaan kalo ada tamu, yang pertama di bicarain itu pasti tentang kamar
yang berantakan. Basa basi yang basi memang,
memang tapi hampir kebanyakan yang di bicarakan
saat bertamu pertama kali seperti itu. Itu menurut ku loh ya.
Yani : oiya, jadi buat kopinya?? (tanya doi sambil bergegas kearah dispenser yang sudah
menyala indikator lampu air panasnya)
Ane : hehehhe, tadi aku lupa mau beli kopinya, langsung aja kesini tadi lupa mampir di
warung. (garuk2 kepala, kyk gini ni nek ada maksud tersembunyinya)
Yani : ya udah, yuk kewarung aja, aku juga pengen beli coklat (ajak doi sambil bergegas
berdiri menuju pintu)
Ane : ayuk hehehhe (aku pun berdiri mengikuti doi yang jalan didepan)
Kyknya pas keluar dari kamar yani, aku ngeliat 2 pasang mata yang melihat tajam kearah
kami. Hahaha..saat itu belum terlalu kenal sama 2 orang itu, soalnya baru pertama itu
mampir ke kostanya yani.
Pertama ngira kalo mereka berdua ada perasaan sama Yani, karena sekilas tatapannya
sedikit aneh aja ngeliat kami. Daripada salah perkiraan tanya langsung aja sama Yaninya.
Ane : Ni, tadi yang depan kostan sapa? (membuka omongan dijln ke kios/warung)
Yani : Owh mereka tadi itu Joko sama Hendi, dah cuekin aja, mereka kyk gitu kalo liat orang
baru. (jelasnya enteng)
Ane : Tapi tatapannya kyk cemburu gitu aku liatnya.
Yani : Hahahha (dia tertawa lepas)..mereka itu lucu orangnya koq, ntr juga kl kenal bakaln
Sesampainya diwarung kami beli 3 bungkus kopi, sama beberapa makanan ringan yang
harga 500an. Setelah kami rasa cukup dengn makanan2 yang udah di kresek itam yg dkasih
sama mbah2 yang jualan, kamipun kembali kekostan yani yg gk terlalu jauh dari situ.
Pas nyampe di kostan, dua orang tadi sudah tidak ada di tempatnya,entahlah mungkin
mereka dah masuk kekamar masing2. Akupun masuk mengikuti yang empunya kamar, yani
menyiapkan kopi di cangkir. Tapi cuman dibuat 1 gelas.
Gitulah budaya/adat yang diajarkan dari Nenek dirumah. Tiap bertamu ketempat orang,
sebisanya kenal semua sama orang yang ada disitu, dan jgn lupa buat permisi tiap datang
ataupun pulang.
Gak berapa lama, kedengeran suara mereka bertiga, tapi pas mw masuk kekamar yani,
cuman yani yang masuk, 2 orang tadi kgk ikutan..malu kyknya..wkwkwkkw
Aku pun mencoba akrab dengan mereka, berdiri diri ini kedepan pintu dan benar saja,
mereka berdua lagi berdiri di depan pintu dluar kamar. Ini yang tamu sama yang punya
kostan sapa ya...wkkwkwkwkw
Kami bertiga pun masuk kekamar yani, dan mengambil posisi duduk bersebelahan. Tapi gk
ada omongan, mereka seperti sedang melihat yani sambil mengangguk2 gk jelas. Sesekali
aku ngeliat Hendi, ternyata dia sering melihat kopi yang sudah dibuat yani tadi. Owh,
ternyata mereka ngangguk2 dr tadi minta yang empunya kamar utk dibuatin kopi. Aku cuman
senyum2 aja.
Yani : Halah pake acara minta dibuatin kopi segala, biasa juga buat sendiri. Itu masih ada
kopinya, sana buat sendiri, tapi ijin dulu tu sama yang beli kopi (kata yani membuka omongan
sambil ngeliat kearahku, aku cuman bisa balas dengan senyum)
Hendi : ah, masa cuman tamu 1nya yang dibuatin kopi, masa kami gk dbuat kopi, ya jok ya?
(kata hendi sambil melihat joko)
Joko : hooh, gk adil (mereka berdua senyum2, kyknya mulai kelihatan aslinya)
Yani : ya udah, kl gk mau buat sendiri, gk usah ngopi, beli sendiri aja sana ke angkringan
(kata Yani ketus)
Hendi : Ah gk asik ah, kita gk di anggap tamu Jok ya (lagi2 hendi melihat joko dgn senyum2)
Joko : iya, mentang2 di apelin trus dibuat kopi satu aja.
Kami pun tertawa mendengar kata2 joko barusan. Hendipun mulai menuju dispenser dan
mulai menuangkan kopi bungkusan yang kami beli tadi.
Ane : udah dimakan aja, lagian juga tadi dibeli buat dmakan koq
Hendi : huuuuu dasar yani pelit, tu yang beli aja ngomong kyk gitu... (hendipun membawa
cangkir kopi yang sudah siap dari tadi)
Hendi : Ayo jok, kita di depan aja, gk enak ganggu orang lagi pacaran (kata hendi mengajak
joko keluar)
Joko : yo wes, kita kedepan ya mas (joko melihatku)
Ane : lah gk disini aja bareng2 kita ngopinya (jawab ku seadanya)
Joko : gk ah, gk enk ngeliatin orang pacaran (joko pun pamit keluar kamar dan menuju
kedepan tempat mereka biasa nongkrong di dekat gerbang kostan)
Koq tiba2 aku keingetan waktu pertama kekostan lina yak. Aku ngerasa gimana sakitnya jadi
obat nyamuk buat Arif sama lina. hahahahha
...
Perkenalan..
- Joko ini orang Brebes, dia biasa make kata lo, we. Orangnya gk terlalu kurus,gk terlalu
gemuk, tapi doi lumayan berjiwa seni.
- Hendi ini ternyata teman yani dari SMP, mereka 1 daerah di Sulawesi malah kata yani
mereka itu tetanggaan dikampungnya di Tomiya.
Yak gitu aja perkenalan mereka, sesuai apa yang yani jelasin
...
Oiya, memang kalo cerita2 kyk gini, aku lebih banyak diam, sangat senang mendengar orang
lain menceritakan tentang diri mereka, dengn begitu bisa lebih kenal mereka dari apa yang di
ceritakan.
Dan yang sering jadi kebiasaan ku, yaitu sangat jarang mnyinggung soal asmara. Entah sifat
yang ini dapat darimana, tapi kalo sudah menyangkut masalah asmara lebih tepatnya
kemasalah pribadi, aku sangat jarang bertanya.
Aku yakin sih gini, seandainya orang yang kita ajak ngobrol mulai merasa nyaman dengn kita,
mereka akan cerita tanpa kita tanya sekalipun.
Gak kerasa, sudah hampir jam 10malam kami ngobrol2, lebih tepatnya aku dengerin
ceritanya yani sih hehehhe. Melihat jam tangan yang udah menunjukkan pukul 10.10 akupun
berniat pamit. Soalnya dari tadi Yani masih sangat asik menceritakan kisahnya.
Ane : eh, dah malam aja ini, aku pulang dulu ya, gk enak main malam (kataku memotong
cerita yani)
Yani : (sedikit gk enak ekspresinya soalnya ceritanya kepotong) sante aja, kostan sini bebas
koq, mw pulang jam 1 juga gk maslaah (dia kyknya masih pengen cerita2)
Ane : wah gak enak akunya, sekali bertamu sampai larut2 gini.
Yani : padahal masih bnyk loh cerita ku (kata dia sedikit kecewa)
Ane : kan bisa lanjut besok2 lagi..hehehe
Yani : oke deh, kapan2 temanin cerita2 lagi ya
Ane : siap (senyum polos mesum)
Akupun beranjak dari kamar yani, dan mengarah kekamar depan sambil clingak clinguk.
Yani : gerbangnya sebelah sana (yani nunjuk gerbang sambil senyum2 melihatku)
Ane : iya, keliatan koq gerbang segitu gede juga, mau pamit aja aku sama joko sama hendi
Yani : halah gak usah, mereka paling jam sgini dah ngorok.
Ane : owh ya udah deh, ntr pamitin aja ya kalo mereka bangun
Yani : oke sip
Yani pun mengantarku kedepan gerbang, dan seperti malam dulu pas kami sepedaan ke
jembatang layang lempuyangan, doi tetap berdiri di depan gerbang sampai aku menghilang
di ujung gang kostannya.
Sesampainya dikostan, aku liat kamar Arif masih gelap, palingan juga ni anak ke PS pikirku.
Masuklah diri ini kkamar dan merebahkan badan di kasur dan mulai memutar channel radio 2
band yang jadi 1-1nya hiburan dikamar.
Aku lupa nama stasiunya, tapi yang ane inget, itu siaran tentang curhat2 gitulah yang dikirim
oleh pendengar dan dibaca dengan penuh penghayatan oleh penyiar.
Abis dibaca ceritanya trus diputarlah soundtrack yang sesuai dengan tema cerita, dan
kebanyakan lagu2 yang diputar itu lagu2 melow entah dari malaysia ato lagu2 Ella,Poppy
Oiya, kalo gk salah Yasika FM kyknya waktu itu....hehehhe.. oiya satu lagi kalo gk salah
acaranya itu namanya Memory...(pasti agan2 yang pernah diyogya tau ni acaranya). Aku pun
mulai menikmati suara penyiar membacakan cerita2 dari pendengar, itu penyiar cowok
cewek kyknya pas banget bawa acaranya. Mereka membaca surat2 pendengar dengan
sangat menjiwai.
Mungkin karena terbawa suasana yang melow, aku tiba2 teringat sama kejadian dengan
bapaknya Marisa siang tadi. Ah...mendadak jadi sedih, entah sedih kenapa, pokoknya sedih
aja gitu. Setelah beberapa lama akupun mulai terlelap.
Dikostan juga mulai sepi, mas yanto dan mas Febry juga dah gk dkostan, Arif juga sudah
balik ke PLG kemarin. Ah kyknya mudik enak ini gumamku dalam hati. Cek dompet masih lah
duit buat pulang. Cukuplah buat tiket nyampe rumah. Akupun ke daerah Tugu, karena
sempat liat di daerah tugu situ ada tempat jual tiket bus ke Mataram. Yap, bus yang aku
naekin pas pertama ke yogya dulu, bus Safari Dharma Raya.
Setelah dapat tiketnya, akupun kembali kekostan. Sesampainya dikamar,mulailah diri ini
menyiapkan baju2 yang nantinya bakal ku pake dirumah dikampung yang mataharinya ada
7biji. Hehehehhe.
Saat sibuk memilih baju yang akan aku bawa pulang, dedek Dita (anak pemilik kost) datang
kekamar
Dedek Dita : mas, ada pacarnya didepan kata mama (dia sedikit malu2 di samping pintu
kamar)
Ane : (sedikit kaget dengan suara anak kecil dri depan pintu) Owh, iya dedek cantik, bentar
lagi mas kedepan yak (aku berdiri mendekati adik kecil yang lucu itu dan mencubit pipinya
yang tembem, diapun senyum dan masuk kedalam rumah dimana dia biasa main diruang
tengah)
Akupun meninggalkan pack2an baju dan segera menuju kedepan. Agk kaget sih, didepan
sudah ada Marisa yang duduk di teras kostan. Ngikutlah aku duduk dikursi disamping
marisa.
Ah, iya kan Marisa belum pernah sampe dikostan ini, blm pernah ngajak doi kekostan. Yang
ada aku trus yang kekostannya. Untungnya ada teman yang ngerti kostan ku dimana, tapi
siapa ya kira2..Ah sudahlah gk terlalu penting. Hehehehe
Marisa : Yank, aku mau pamit ya, soalnya besok aku mau pulang kemedan sama mama papa.
(wajah marisa sedikit sedih)
Ane : owh, kirain bapak sama ibu mau liburan dulu beberapa hari diyogya, seminggu kek
gitu, kan bisa puas jalan2 mumpung di yogya.
Marisa : Papa katanya ada kerjaan beberapa hari kedpan, makanya mw buru2 pulang. (dia
tambah sedih,bisa kulihat dari tatapn matanya)
Ane : Ya udah yank, kan liburan cuman 2minggu kan, gak kerasa juga koq ntr tau dah mulai
masuk kuliah lagi (berusaha kuat aja, masih belum ngeh dengan apa yang terjadi)
Marisa : Tapi yank...
Ane : iya aku tau koq, aku juga bakalan kangen banget sama kamu (memotong omongan
Marisa)
Marisa pun mulai nunduk dan mulai menitikan air matanya. Aku memegang tangannya, ku
angkat wajah cantiknya, coba hapus air mata yang menetes di balik kacamatanya yg
membasahi pipi.
Ane : yank, tunggu bentar ya, aku masuk bntar mw tutup kamar. (sambil melihat marisa yang
cuman bisa mengagguk tanpa suara)
Aku pun masuk kekamar dan mengambil dompet serta menutup pintu kamar. Aku mau
ngajak marisa cari minum ajalah biar dia bisa cerita apa yang membuat dia sedih. Kamipun
berjalan kearah rel kereta dijalan Gondosuli, dan dipinggiran jalan kuliat ada warung Burjo,
nah lumayan enak tempatnya. Minumannya juga murah...wkwkkwkw.. maklum lah, tadi duit
lumayan kekuras buat beli tiket mudik.
Pas kami masuk, di burjo itu cuman ada AA yang jualan, gk ada pengunjung lain, jadilah kami
ngambil posisi duduk disudut warung itu, agak jauh dari tempat AA yang jualan, jadi kalo
marisa cerita si AA gk ikut denger, kan gk lucu ntr tiba2 AAnya nyeletuk pas lagi
sedih2nya..pikirku.
Gk berapa lama, 2gelas es jeruk sudah siap oleh AA yang jualan, dan mengantar ketempat
kami duduk. Di dekat tempat kami duduk, ada pisang molen, akupun menawarkan ke Marisa,
tapi doi kyknya lagi gak semangat untuk makan atopun minum.
Mukanya masih terlihat sedih. Entah sedih karena akan berpisah lagi denganku ato alesan
laennya, mbohlah. Prasaan pas doi pulang keMedan dulu, dia gk sesedih ini deh, malah doi
kelihatan lebih tegar dariku. Ini ada apa sih sebenarnya, diri ini mulai penasaran.
Pasti ada hal lain yang membuatnya sedih. Kayaknya ada sesuatu yang dibicarakan oleh
orang tuanya. Mungkin mereka gak suka dengan ku, jadi menyuruh marisa agar jgn dekat2
denganku lagi.
Ah, kenapa pikiran seperti ini yang terngiang2 dikepala yang penasaran ini. Dan lagi2
ekspresiku mendadak sedih melihat marisa yang hanya diam memainkan pipet di gelas yang
berisi es jeruk itu.
Aku paling gak suka keadaan kyk gini, diem2an dengan ekspresi sedih. Ayolah Marisa, cerita
aja, jangan diam seperti ini, diammu menambah ribuan tanda tanya besar dalam pikiran ini.
Mulut ini juga kelu gak jelas, mau mulai omongan juga seperti tertahan di kerongkongan.
Sekitar 10an menit akupun mulai meminum es jeruk yang ada didepan. Aku pun mulai
memberanikan diri.
Ane : Yank.. (marisa melihat kearahku sambil tetap memainkan pipet di gelasnya, tapi belum
ada suara apa2 yang keluar dari mulutnya)
Ane : yank, cerita aja, aku siap koq dengar semua yang orang tuamu katakan tentang kita
(kataku memberanikan diri dan berharap bisa kuat dengan apapun yang akan marisa
katakan)
Marisa : anu yank..
Ane : anunya sapa? anunya kenapa yank? (tiba2 aku ngerasa lucu aja dengan kata anu dari
mulut marisa)
Marisa : yankkkkkk...aku serius ini (dia sedikit manyun, aku cuman senyum2 berharap dia
bisa tersenyum dengan kata barusan)
Marisa : Gini yank, pas papa ngeliat kampus kita kemarin itu, dia gak mau aku ngelanjut disitu
lagi. Aku disuruh pindah kekampus dalam artian kampus yang sebenarnya, bukan lembaga
keterampilan seperti tempat kita sekarang ini.
Ane : ya udah, besok2 kita cari kampus yang benar2 kampus, gampang ntr aku temenin
(jawab ku santai, ah ternyata pikiran dikepalaku dari tadi meleset semua, syukurlah)
Ane : Di yogya juga kan banyak kampus2 gede kan, bisalah kamu masuk yank.
Marisa : bukan masalah kampus disini yankkkkk (dia menggerutu)
Ane : lah terus gimana yank?
Marisa : papa ingin aku ngelanjut di medan, dia nyuruh aku masuk ke USU yank. Dia gk mau
aku ngelanjut di yogya, dia sudah dpt kesan jelek pas pertama ngeliat kampus kita.
Dan, badan ku saat itu bergetar hebat, bayangan yang gk pernah terpikir selama ini mulai
memenuhi kepala. Mulai dari diri ini yang akan jauh dengan marisa, dan bayangan2 lain yang
susah buat dijelaskan.
Ada juga perasaan yang menyesalkan brosur yang menipu mahasiswa lugu buat keyogya.
Pada kenyataannya brosur tidak sesuai dengan keadaan kampus kami sebenarnya. Aku
mulai merasa sangat kecewa atas kebodohan sendiri yang telah terjebak dan menjadi
korban brosur dari Lembaga tempat kuliah sekarang.
Tapi yang paling besar di pikiranku yaitu harus berpisah dengan Marisa dan entah kapan
kami akan ketemu lagi. Secara marisa akan masuk USU di medan dan aku masih di LPK di
Yogya ini. Medan Yogya itu jauh, bagaimana aku bisa nyusul marisa kemedan sana, dan
bagaimana marisa bisa ke yogya??
Ya Tuhan, baru beberapa lama aku merasakan kebahagiaan bersama cewek berkacamata
ini, kenapa harus secepat ini juga kami harus berpisah dan entah kapan lagi kami bisa
berjumpa nantinya.
Marisa : Yank, kita bakal pisah jauh yank?? Entah bagaimana nantinya?? (dia menunduk,
lagi2 mata cantiknya meneteskan butiran air mata)
Aku masih belum bisa ngomong apa2, masih memilah2 kata dikepala yang sudah penuh
dengan bayangan2 yang gak jelas akibat dari rasa kecewa,putus asa, sedih...semuanya
campur baur dikepala ini. Seandainya kepala manusia bisa berasap dengan banyaknya
pikiran, pasti saat itu kepala ini sudah berasap tebal.
Marisa : yankkkkkk, trus kita gimana?? (tangannya mulai memegang tangan ku yang masih
bergetar)
Marisa : yankkkkkk, trus kita gimana?? (tangannya mulai memegang tangan ku yang masih
bergetar)
Aku masih berusaha memilih kata yang terbaik, yang setidaknya bisa membuat marisa
tenang, dan membuat ku sendiri bisa tenang dengan keadaan yang akan terjadi nantinya.
Akhirnya kata2 dari bibir ini mengalir dengan sedikit bijaksana tanpa menghiraukan sakit
yang akan terjadi nantinya.
Ane : Yank, apapun keputusan orang tuamu, pasti yang terbaik buat kamu. Seandainya juga
kamu bersikeras utk tetap disini, pastinya orang tuamu bakaln kecewa. Dan itu tentunya
sangat sakit bagi kedua orang tuamu dan nantinya akan berimbas kekamu yank.
Ane : Kamu tau aku sayang banget sama kamu, tapi jika dibandingkan dengan Cinta dari
kedua orang tuamu, rasa cintaku belum ada apa2nya yank.
(aku menggenggam kuat tangan marisa, dia hanya terdiam mendengarkan)
Ane : OK jika aku mau egois, aku mau kamu terus disini, disampingku sampai kita lulus nanti
dan kita sama2 buat kedepannya.
Ane : Tapi, apa kita sanggup yank??? Kita ini masih anak muda yang sangat rapuh dengan
apa yang menghalang didepan kita nanti.
Ane : Mungkin aku tidak bertanggung jawab dan terlalu takut utk menggapai apa yang akan
membuat kita bahagia besok..tapi kamu tau sendiri yankkk, kita lulus aja belum, gimana aku
bisa membiayai kita nantinya??
Ane : maaf sayang, untuk saat ini aku tidak bisa menjanjikanmu kebahagiaan jika aku harus
menahanmu disni. Dan untuk saat ini aku hanya bisa ikhlas dengan keputusan kedua orang
tuamu.
Kurang lebih seperti itu yang bisa mulut ini ucapin, entah Marisa cukup bisa menerima atau
malah kecewa dengan kata2 ku barusan. Saat itu diri ini cuman bisa memegang tangan
marisa, badan ini bergetar hebat. Kurang ingat juga, sepertinya setelah selesai ngomong,
mata ini sempat kena debu gitulah, jadi agak sedikit berair.
Marisa seakan sangat mengerti dengan kata2 ku barusan, saat aku melihat kewajahnya,
bukan lagi raut kesedihan disana. Tapi terlihat senyum indah dibibir manisnya, mata
indahnya berkaca-kaca.
Melihat ku yang mulai menangis, marisa memelukku erat, hangat terasa pelukannya. Seperti
tidak memperdulikan sekitar, kami berpelukan cukup lama, sampai terdengar suara "khem
khem" dari si AA yang jualan Burjo. Ah, si AA gk peka banget kyknya, gk liat apa orang lagi
sedih, lagi sedih ni AA, jadi maklumin sedikit kek...hehehhee
motivator..heheheh)
Marisa : Makasih ya yank, kamu bisa ngerti dengan keadaan kita sekarang. Kamu udah bisa
membuatku tenang dengan kata2mu barusan.
Aku masih belum bisa ngomong apa2 lagi, tiba2 Marisa langsung mengecup bibirku (asek).
Aku merasa kecupan yang sangat ikhlas, seakan merelakan semuanya yang telah Tuhan
gariskan untuk kami. Marisa merangkul tanganku dan mengajak untuk pulang kkostannya.
Mungkin juga menjadi saat terakhir aku bisa bersama dengan marisa.
Dari jalan Gondosuli, kostan marisa memang tidak terlalu jauh, gk butuh waktu lama kami
sudah sampai di depan gerbang kostanya. Marisa tidak jadi mengajakku masuk kedalam
kostan.
Kami cuman bediri didepan gerbang. Dia bilang mungkin ini terakhir kali aku bisa megang
tangannya dan menatap segala keindahan di diri nya. Dia gak mau aku melepasnya besok
saat dia naek travel, dia berkata akan semakin berat buat kami berdua jika saat dia
meninggalkan yogya dan ada aku disitu melihatnya dari jauh. Akupun menyanggupi segala
kata2 marisa.
Sekitar 20menit kami cuman berdiri didepan gerbang kostanya. Dia mulai merogoh kantong
rok jeans yang jadi ciri khasnya. Disitu dia mengeluarkan 1 kalung dengan manik2 Dolphin,
serta secarik kertas nomor telpon rumahnya.
Sudahlah, semakin lama aku dsini, makin perih rasanya hati. Lebih baik segera sudahin
penderitaan, lebih baik aku bergegas meninggalkannya. Semakin lama semakin susah untuk
kami saling merelakan.
Ane : Yank, maaf ya, selama ini aku gk seromantis orang2 lain, dan maaf jika selama ini aku
tidak membahagiakanmu. Maaf juga jika ... (belum sempat menyudahi kata2, marisa menutup
mulut ane dengan telunjuk tangan kananya)
Marisa : Kamu adalah cerita terindah yang tertulis dihatiku.
Marisa : Kita sudah mulai menulis semua cerita indah dengan semua cinta yang kita miliki.
Marisa : Kita hanya berusaha untuk yang terbaik.
Marisa : Tapi rencana Tuhan lebih dari yang bisa manusia rencanakan.
Marisa : Terima kasih banyak ya yank.
Kamipun sempat berpelukan sebentar, sebelum ngelepas dan menyuruh marisa masuk
kkostannya. Akupun sangat menikmati momen saat marisa masuk kedalam kostan dan mulai
menghilang dari pandangan ini. Inilah terakhir aku memeluknya.
...
Dia..
Dia..
Insan pertama yang menduduki tahta hatiku
Dialah marisa
Gadis berkacamata dengan mata cantik dan bibir manisnya
Segala tentangnya terukir jelas
Setiap inchi sudut hati tertulis tentangnya
Tiada penyesalan sedikitpun
Ketika tahta itu mulai ditinggalkan
Dia akan menghilang jauh
Tapi kesannya tetap memenuhi hati
...
Ada sekitar 15menitan ane diam berdiri disitu. Sepintas terbayang segala kegilaan yang
pernah aku lakukan didepan gerbang ini. Akupun sudah cukup ikhlas untuk melepas marisa.
Emang sih gk bisa di pungkiri, rasa nyeseknya di hati kerasa banget. Tapi mau gimana lagi??
Kebanyakan orang2 akan berjuang untuk mendapatkan apa yang dicintainya. Akan rela
mati2an demi kebahagiaanya. Tapi maaf, aku tidak termasuk di antara kebanyakan orang2
itu.
Aku mengaku kalah dengan kehidupan dan rencana Tuhan hari ini.
Tapi aku yakin Tuhan telah menyiapkan rencana yang lebih baik buat kita semua. Semoga.
Dengan langkah gontai kaki ini mulai beranjak pulang. Aku hancur sehancur2nya saat itu,
tapi bisikan Marisa saat melepaskan pelukan terakhirnya tadi, dia meminta janjiku agar
Bisikannya seakan makin keras dikepala ini, dan bayanganya seakan jelas terlihat didepan
mata. Aku seperti melihat mata cantiknya dengan senyum khas dibibir indahnya. Dan
seakan2 semua itu membuatku lbih tegar dalam menghadapi keadaan ini.
Setelah sampai dikamar, rebahan lah diri ini dikasur. Sepertinya sangat malas buat
ngapa2in. Aku sudah cukup merasa lelah dengan beban fikiran sekarang. Bahkan
menjulurkan tangan untuk menyalakan radio 2 band dikamar sudah terlalu malas. Malam itu
ku habisin dengan luntang lantung di atas kasur.
Mata ini juga seakan terlalu takut untuk tertutup. Tiap kelopak mata mulai saling merapat,
seakan semua bayangan bagaimana berat aku akan melanjutkan hidup esoknya tanpa
hadirnya marisa terus menyerang otak.
Menjelang azan subuh, mata ini masih melek dan memandang plafon kamar yang berwarna
putih pudar. Entahlah terlalu banyak yang ada difikiran, saking banyaknya aku gk bisa ambil
1 aja, trus aku deskripsikan.
Akupun bergerak kekamr mandi, sekedar mengambil wudhu, berniat utk sholat subuh. Aku
pengen curhat dengan sang pencipta. Akupun mulai sholat subuh yang 2 rakaat itu, tapi
entah saat itu terasa nikmat sekali tiap rakaatnya.
Lagi2 mata ini mulai mewek saat mulai memanjatkan doa, entah berapa lama aku
mencurahkan semua unek2 kedalam doa. Itulah kebesaran Tuhan, bagaimanapun keadaan
Dalam keheningan setelah semua doa, diri ini sedikit merasa agak tenang. Akupun mulai bisa
berpikir apa yang sebelumnya ku lakukan kemarin sebelum bertemu marisa. Aku belum kelar
semua mengepack pakaian yang akan ku pake mudik nanti. Karena mata ini belum juga
terasa mau terpejam, aku pun melanjutkan ngepack pakaian. Selesai beberes, gk terasa jam
weker sudah menunjukan pukul 11 siang.
Dan pikiran itu muncul lagi, sekarang lebih jelas. Pikiran ingin melihat marisa utk terakhir
kalinya. Semakin ku coba tepis, semakin besar pikiran itu muncul. Aku pun memutuskan
untuk mandi, dan berniat kekostan marisa.
Sekitar jam 12an aku pun berangkat kekostan Marisa. Di ujung gang aku mengambil posisi
sedikit merapat ke pinggiran tembok biar gk kelihatan oleh marisa nantinya. Aku sudah gk
peduli dengan orang lewat yang melihat picik kearahku yang seperti orang gila clingak
clinguk dekat tembok. Gak berapa lama, kelihatan mobil travel berhenti di depan gerbang
kostan marisa.
Deg2an melihat kearah mobil travel itu. 2-3menit kemudian terlihat marisa bersama kedua
orang tuanya keluar dari gerbang. Marisa kelihatan ceria siang itu, Dia terlihat sangat cantik
dengan Jaket dan celana jeans + sepatu ketsnya. Setelah semua barang marisa naik
kedalam bagasi, mobil travel itupun mulai berlalu melewati gang tempat ku berdiri sekarang.
Ah...sial kenapa mesti lewat sini, kenapa gak lewat ujung gang sebelah sana gumam ku
dalam hati. Aku cuman bisa mematung melihat mobil travel itu melewatiku. Perlahan mobil itu
menghilang di ujung gang yang mengarah kejalan.
Sore itu aku masih berada di kostan cewek berjilbab asal klaten ini. Aku sedang
menunggunya selesai mandi. Kami berniat mencari makan malam di daerah lembah UGM.
Dasar cewek, hampir sama aja kalo urusan mandi dan dandan..aku bisa menghabiskan
secangkir kopi + 3 batang djarum super sebelum mereka benar2 selesai dan siap untuk
pergi.
Sudah hampir 30menit aku mendengarkan lantunan lagu melow khas negara tetangga. "Lagu
cengeng" kalo kata si gadis berjilbab yang lebih senang kupanggil "Nduwt" itu. Yang
membuatku terheran, dia sering mengejekku ketika aku sangat asik mendengar dan
melantunkan lagu cengeng, tapi tak berapa lama dia mengambil alih headset Sony Ericson
K750i milikku. Eh, diapun mulai menyanyi2 kecil dengan suaranya yang fals meniru lagu
cengeng itu juga. Jadilah aku mulai mengejeknya.
Dari lorong kostan terlihat dia membuka kamar mandi dengan rambut panjangnya ditutupi
handuk.
Dan, didoronglah diri ini keluar kamar. Hahahah...lagi2 aku menjadi satpam didepan pintu
menunggunya mengganti baju.
Nduwt : yank, ada telepon nih, dari Ems. (suara falsnya stengah teriak dari dlm kamar)
Aku sempat berfikir sejenak, Ems...siapa Ems ??? Oiya, itukan nama seseorang yang jauh
disana..iya, namanya di contact hape aku singkat dari nama panjangnya.
Nduwt pun membuka sedikit pintu kamarnya, terlihat sedikit dia masih memakai pakaian
yang sangat minim. Wah pemandangan bagus, gumamku. Isenglah diri ini sedikit mendorong
pintu agar lebih lebar terbuka.
Nduwt : ih yank apa2an sih, ta suwek2 matamu ntr (hahahha, dia sedikit kesal dengan
kejahilanku)
Ane : yeeee aku kan cuman mw ngambil hape nduwt, gk keliatan tanganmu tadi
Nduwt : dasar buaya, pandai banget nyari alesan (diapun kini menutup rapat2 pintu
kostanya)
Setelah aku memastikan nama Ems yang tertera di layar 176 x 220 pixels itu, akupun
mengangkat panggilannya.
Ane : halo?
Marisa : Hey Kak gimana kabarnya??
Ah, suaranya seakan membuka kembali buku kenangan yang sudah tertutup rapi di sudut
hati ini. Terlintas semua hal2 indah dengannya.
Marisa : halo...halo kak?? Ih pasti ngelamun ni orang. (suara khasnya sedikit teriak
diseberang)
Ane : iya halo, tumben nelpon biasanya sms dek(mulai tersadar diri ini dari kenangan)
Marisa : pengen aja sih kak, gimana ada waktu gak? pengen ngobrolin sesuatu nih.
Ane : aduh gak bisa skrg, mau cari makan sama cewekku
Marisa : lagi sama cewekmu ya? Masih sama orang klaten itu ya?
Tut tut...dan
telepon itu terputus.
tut
Sejak kami putus tahun 2005, aku masih sering menelepon kerumahnya di medan, sekedar
menanyakan kabarnya. Kami putus sebenarnya bukan karena orang ketiga, tapi semata2
karena kesadaran kami sendiri bagaimana hubungan kami selanjutnya. Kami pernah
membahas mengenai perbedaan kepercayaan kami, serta jauhnya jarak yang memisahkan.
Aku sangat sadar, sekuat2nya seorang marisa menahan rindu, pastilah akan sangat tersiksa
melihat teman seumurannya bermalam minggu dengan pasangan. Sementara kami, cuman
sekedar saling mendengar suara lewat telepon.
Akhirnya aku memberanikan diri menyuruhnya mencari tambatan hati disana. Aku gak mau
membatasinya. Biarkan cinta yang ada ini menjadi kenangan manis.
Yah, kurang lebih seperti itulah bagaimana hubunganku berakhir dengan marisa. Heheheheh
Setelah hampir 1 jam aku terdiam setelah menerima teleponya, aku pun tersadar oleh suara
pintu kostan terbuka. Terlihatlah disana cewek cantik berjilbab warna hijau muda, dengan
kemeja lengan panjang dan rok hitam panjang.
Kamipun menaiki Shogun Biru yang sering di panggil "Ceketer" oleh pemiliknya itu. Nduwt
nduwt, ada2 aja yang buat gemes.
25menit kami berkendara sampailah kami di sekitaran lembah UGM. Dan seperti biasa, dia
masuk dan memesan bakso kesukaanya. Lumayan lama kami menunggu karena antrian yang
cukup rame magrib itu.
Oiya, mengenai marisa, aku belum pernah sama sekali menceritakannya. Aku seperti sudah
sangat lama menyimpan rapat2 kenangan itu. Dan satu lagi kekuranganku, aku sangat susah
untuk menceritakan segala kenangan2ku. Aku rasanya enggan untuk berbagi, dengan
menceritakannya, seakan aku membuka lagi luka2 yang sudah mulai sembuh.
Setelah menghabiskan bakso pesenan, kamipun kembali kekostannya. Sudah jadi kebiasaan
kami, ngobrol lebih enak dikamar kostan daripada di luar. Bicara bercanda dalam artian
sebenarnya loh ya, bukan hal2 yang macem2...wkwkwkkw
Setengah 9, akupun pamit pulang, aku beralasan sudah ditunggu teman dikostanku. Setelah
dia mencium tanganku, akupun mengarahkan "Ceketer" kearah kostan, tidak butuh waktu
lama, 10menit aku sudah tiba di kmar.
Marisa : sehat kak, cuman beberapa minggu terakhir mereka agak sibuk kak.
Ane : sibuk kenapa emangnya?
Marisa : jadi gini kak, bulan depan kan aku rencananya mau dilamar sama pacarku. Makanya
aku nelpon ke kakak, aku minta doa restunya ya kak, aku gak tenang kalo gak ngasih tau ini
ke kakak.
Ane : akhirnya kamu menemukan tambatan hatimu dek, selamat ya.
Marisa : kakak gak apa2 kan?
Ane : iya gapapa, maaf ya, kakak mungkin gak bisa datang besok pas nikahnya.
Marisa : iya kak, (hey, suara tangisan itu, kenapa kau datang lagi ke mata cantiknya)
Ane : aduwh koq jadi nangis sih, iya iya, kakak udah ikhlas semua koq sama hubungan kita.
.
.
.
Ane : halo, dek halo???
Setelah aku mulai mengidupkan hape bututku dengan charger tersambung ke colokan listrik,
mulai lagi ringtone ciri khas pabrikan sony terdengar, segeralah ku angkat.
Ane : dadah marisaku tercinta, semoga engkau bahagia dengan tambatan hatimu kini.
Dan, seperti biasa, jiwa melangkolis ini kembali memainkan perannya, malam itu aku hanya
luntang lantung di atas kasur.
Sekitar jam 12an, sangat nyaring ringtone itu berteriak menandakan SMS masuk. Senyum
simpul dibibirku mengembang indah. Aku yan tadinya sedikit galau, akhirnya bisa
memejamkan mata dengan senyuman tersungging.
Kurang lebih seperti itulah SMS terakhir dr Marisa. Dan sejak itu aku sudah tidak berani lagi
untuk mengganggu kehidupannya. Aku tidak ingin mengungkit hal yang bisa mengganggu
kebahagiaanya.
Part II
Cantika Madriyani P
1. Mudik Pertama
Episode 2 Begin.
Begin
....
Setelah hari perpisahan dengan Marisa...
....
Ke-esokan harinya, pukul 1siang aku sudah berada di terminal jombor di pullnya bus Safari
Dharma Raya. Aku sudah siap2 buat mudik. Sekitar 10menit kemudian kernet bus sudah
mulai mengabsen penumpangnya dan menyuruh kami naik ke atas bus.
Dan mulai lagi penderitaanku, penderitaan seperti saat pertama keyogya dulu. Penderitaan
selama perjalanan dr Yogya ke Mataram. Dan mulai lagi aku seperti mayat hidup selama
perjalanan 2hari 1malam itu.
...
Skip skip malu aku ceritain gimana di atas bus, apalagi pas penyebrangan bali - lombok..
hehhehe..
...
Esoknya, bus Safari Dharma Raya mulai memasuki terminal Mandalika Mataram sekitar pukul
8malam. Duh lupa, aku kan gak punya sapa2 disni, terpaksa tidur di terminal yang
nyamuknya segede gaban. Kyknya kalo 2 hari nginap disitu kering badan ini dihisap
darahnya.
Pagi menjelang, terminal mulai rame dengan segala aktifitasnya. Sebenarnya mulai subuh
aku sudah stanby di dekat masjid yang jadi tempat ane tidur dulu pas mau keyogya. Ternyata
pak Marbotnya sudah ganti, sekarang jadi anak muda yang jadi marbot.
Pengaruh dari mabok perjalanan aku cuman diem selama dimasjid itu. Setelah selesai sholat
subuh, aku mulai kearah bus antar kota dalam propinsi, ku tanya kiri kanan ke penjual2 tiket,
mana bus yang menuju kekota ku yang masih nyebrang 1 pulau lagi.
Gak berapa lama, aku sudah dapat tiket "Titian Mas", bus itu lumayan terkenal ditempatku,
jadi sedikit tenang, sudah pasti ini aku bakalan nyampe rumah. hehehhe
...
Oke Skip lagi, agak malas ane ceritain gimana perjalanannya, soalnya ane kyk mayat hidup
trus tiap di atas bus...buahahahaha
...
Sore jam 3an aku sudah turun di kota, dan masih naik ojek lagi buat kerumah. Dan yang buat
senang, disini aku sudah sangat jelas mendengar bahasa daerah, bahasa ku dari orok. Ah,
memang suasana kampung sendiri itu beda banget sama kampung orang..hehehe
Aku pun masuk kerumah dan seperti biasa, rumah sepi, cuman ada nenek sama bibi dirumah
dan mereka sibuk di pintu samping yang mengarah ke kebun kecil samping rumah. Emak
Bapak masih disawah, mereka biasanya pulang dekat2 magrib. Biasalah, orang kampung
yang notabene petani kyk gitu.
Setelah meletakan tas di kursi ruang tengah, akupun bergegas masuk kedalam, dan sukses
membuat kejutan kecil buat nenek sama bibi. Akupun salim dengan mereka berdua, dan
seperti biasa kalo ada tamu, mereka langsung sibuk menyiapkan makan. Eh, ini kan rumah
sendiri yak, koq aku bilang tamu ya...wkwkwkkw
Satu lagi budaya tempatku. Jika ada tamu, maka akan langsung di ajak makan,walaupun
seadanya. Dan seakan tidak peduli, tamunya itu baru selesai makan ato tidak, yang penting
harus makan dirumah yang baru disinggahin, entah itu satu suap, pokoknya ngikut makan.
Agak memaksa memang, tapi biar keakraban terjalin gitulah.
Selesai makan, nenek banyak bertanya gimana ane pas di yogya. Sampai Emak Bapak
pulang dari sawah, aku masih di tanya sama nenek. Tidak lupa nasehat2 singkatnya. Ketika
sampai di ruang makan, emak yang kaget melihat anak semata wayangnya pulang, langsung
memeluk, ah....hangatnya pelukan seorang ibu..lumayan lama kagak dipeluk emak sendiri.
Sekitar 7bulan lalu pas aku mulai naek bis buat keyogya, itulah terakhir pelukan dari emakku.
Aku pun salim ke Bapak yang telah berdiri di depan pintu ruang makan.
Aku pun disuruh mandi trus diajak kemasjid bareng2, kebiasaan kalo dirumah, biasanya
magrib sama isya itu seisi rumah sholatnya kemesjid. Dan selesai sholat isya anepun pamit
buat istirahat.
Saat bangun pagi (eh, udah siang sebenarnya karena sudah pukul 12siang) aku sedikit kaget
dengan tempat tidur, sedikit asing dengan sarung bantal dan guling, soalnya dkostan, sarung
bantal dan gulingnya corak merah dengan lambang sebuah club sepak bola.
Aku juga bingung, koq ada kelambu disekitar ranjang tempatku tidur. Lumayan lama
mengingat2, oiya ini kan ranjang dirumah, dan sudah seperti ini sejak aku kecil. Anepun
mulai sadar kalo saat ini sedang berada dirumah.
2hari masih sering pangling dengan keadaan sekitar ketika bangun tidur. Kadang masih
kebawa suasana di kostan diyogya. Kalo gak salah ada bahasa kerennya ni, HomeSick
Hari ke-3 aku mulai lagi kebiasaan waktu masih kecil, jagain kerbau sama kuda. Biasa anak
kampung kerjaannya kyk gitu. Mulai lagi kebiasaan abis sarapan, aku lgsng ngembala
Kerbau sama Kuda punya bapak ke daerah gunung gk terlalu jauh dari rumah. Menjelang
magrib baru pulang setelah memasukan kerbau sama kuda kekandang masing2. Berasa kyk
koboy juga sih...awkwkwkwk
Dan mulai lagi kegiatan saat magrib dan isya, sekeluarga pergi ke masjid ditengah2
kampung. Memang kelihatan membosankan, tapi saat jauh dari rumah, rutinitas inilah yang
sangat aku rindukan.
-------------------------------------------------------
Ini kan cerita ane di yogya kan ya..jadi pas mudik ane percepat aja...biar gak OOT
--------------------------------------------------------
Gak kerasa sudah hampir 2 minggu dirumah. Dan saat masuk kuliahpun sudah mulai dekat
tinggal itungan hari. Akupun mulai menyiapkan semua baju2 yang akan ku bawa balik
kyogya.
Aku pun mulai menyiapkan oleh2 khas daerah yaitu madu ke dalam botol2 aqua sedang. Aku
bagi jadi beberapa botol. Rencana sih nanti buat ibu bapak kost, buat Arif sama buat diri
sendiri.
Oiya, selama di rumah, aku berusaha sebisa mungkin untuk tidak memikirkan marisa dan
semua tentang yogya. Bukannya mau bersikap seperti seorang pengecut lagi, aku cuman
berusaha untuk menikmati waktu dikampung aja. Hehehhee.
Entah kenapa, aku berhasil untuk sejenak melupakan segala sesuatu tentang Yogya ketika
dirumah, mungkin karena teriknya matahari yang 7biji di atas kepala yang membuat otak
sdikit rada2.
Seperti biasa, aku di ceramahin sama nenek, dia tetap ngingatin agar tidak lupa sujud ke
sang pencipta , jgn lupa sholat terus berbuat baik, biasalah nasehat orang tua.
Semalaman aku tetap setia mendengar nasihat dari nenek dan emak bapak. Sampe sekitar
pukul 11an malam, akupun pamit buat tidur karena besok harus bangun pagi2 buat
perjalanan balik ke mataram dilanjut ke yogya.
Sehabis sholat subuh, aku sudah rapi dan siap2 buat naik ojek ke kota. Karena hari
sebelumnya sempat kekota buat beli tiket "Titian Mas" dan dapat tiket pagi jam 8an.
Setelah semua barang bawaan fix didalam ransel, oleh2 khas kampung juga sudah rapi
didalam kardus mie instant dengan tali rapia disegala sisinya (ini ciri khas banget orang
kampungnya wkwkkwwk).
Akupun pamit kesemua orang yang ternyata sudah lumayan rame di depan rumah. Aku salim
satu2, dan gak jarang dapat salam tempel, yap, isinya duit, mayanlah buat diperjalanan
nanti..hehehhe
Setelah salim ke paman, dia bilang kalo sudah pesan sama anaknya yang cewek yang kuliah
di mataram buat jemput di terminal sore nanti. Ah, sukurlah pikirku, nanti gk perlu nginep di
terminal lagi. Ada ponakan yang juga kuliah dimataram bisa jadi tempat nginap.
Pagi itu, aku di anter sama kakak samping rumah dengan motor SupraXnya. Sekitar
25menitan sudah sampe diterminal kota, dan akupun langsung di anter ke bus yang sudah
kubeli tiketnya.
Pukul 8.10 bus pun siap berangkat ke Mataram, dan akupun salim dengan kakak yang
nganterin tadi. Lagi2 dapat salam tempel, lumayanlah buat beli2 minum diperjalanan. Hahay.
---------------------------------------------
Skip lagi, gak usah diceritain perjalanan selama dibus..aku masih tetap kyk mayat idup,
masih belum bisa adaptasi dengan perjalanan jauh.
----------------------------------------------
Sekitar pukul 3sore, bus sudah masuk ke terminal Mandalika mataram. Saat turun dari bus,
ternyata sudah menunggu disana ponakan yang kuliah dimataram. Umurnya sih gak terlalu
jauh terpaut dengan ku. Jadi kita kyk seumuran gitulah.
Nama dia Anita, dan aku sangat kenal dengan doi, soalnya sering main juga waktu kecil
sampe SMA walaupun gak satu SMA sih. Anita datang dengan pacarnya waktu itu, dan
kagetlah diri ini, pacarnya make mobil. Beuh, manteb juga ni ponakan bisa dapet cowok tajir
pikirku.
Gak berapa lama, kamipun melaju kekostan Nita, aku kgk hapal daerah Mataram, soalnya
kgk pernah lama dimataram. Hehehhe. Ternyata Paman sudah berbicara dengan pemilik
kost, kalo hari ini kakaknya Nita bakalan nginep buat keyogya. Jadi santai aja aku kalo harus
keluar masuk kostan itu.
Oiya Anita ini lumayan dimanjain sama orang tuanya, semua isi kamarnya komplit, ada
tipi,kulkas springbed pokoknya komplitlah. Sesampainya dikamar, aku naro tas ransel dan
kardus mi instant yang berisi oleh2 khas kampungku, trus mandi, wah segar juga habis
perjalanan jauh.
Aku pun mengajak pacarnya nita buat nemenin lagi ke daerah deket terminal mandalika di
pullnya bus safari dharma raya.
Lagi2 saat aku beli tiket, dapat tiket terakhir yang dekat kamar mandi paling belakang.
hadeh, bakalan kyk pertama keyogya dulu pikirku. Tapi gk apa2lah, waktu udah mepet juga,
bisa2 kalo ditunda beberapa hari kedepan bakalan telat masuk kuliah, bakalan telat ketemu
sama Marisa.
Aduh...perasaan ini..tiba2 dada terasa sesak, bayang2 itu mulai terlihat lagi di fikiranku.
Segala tentang Marisa mulai hadir dan semakin kuat setiap detiknya.
Ampun dah, ternyata setelah 2 minggu di rumah, perasaan itu tidak hilang sama sekali,
hanya tertidur diam dihati, dan sekarang saat mau keyogya, perasaan itu mulai bangun dan
beraktifitas seperti biasa..dan ini sedikit menyiksa. Bukan sedikit sih tapi sangat menyiksa.
Disepanjang perjalanan balik kkostan Anita, aku cuman diem dikursi depan dsamping
pacarnya Anita yang asik memperhatikan jalan raya saat itu. Sesampainya dikostan, ternyata
anita sudah menyiapkan Plecing kangkung Khas Lombok.
Kami bertigapun mulai makan. Pertama sih agak kurang selera karena kepikiran marisa.
Berhubung ini plecing kangkung puedes e puol2an, mlut pun sampe dower makan pedes lvl
10,5 itu.
Dan herannya, kuliat Anita sama pacarnya dengan santai melahap habis plecing kangkung
itu. Wah, cocok ni orang dua pikirku.
Membuka omongan sambil mangap2 kepedesan, gk lupa air mata netes kepedesan, ini murni
air mata kepedesan bukan air mata sedih...ngeles dikit hehhehe
Anita sama pacarnya cuman tertawa melihatku yang berlinangan air mata sambil mangap2
kepedesan. Oiya, di kampung ku itu kebanyakan masakannya dominan rasa asem+pedes.
Nah kalo diyogya itu dominan manis. Jadi butuh waktu agak lama buat perut beradaptasi.
Dan 2 minggu kyknya belum bisa perut ini beradaptasi lagi dengan masakan yang pedes.
Jadilah malam itu bolak balik kamar mandi dikostan itu. Bahkan saking parahnya, sampe gk
bisa tidur karena diare dan bolak balik kekamar mandi.
Pagi menjelang, aku masih bolak balik kamar mandi. Saat lagi asik didalam kamar mandi.
Tiba2 pintu kamar mandi digedor2.
... : sapa didalam, buruan dong, kebelet nih (suara cewek dari luar)
Ane : bentar! (akupun bergegas menyudahi aktivitas dikamar mandi dan langsung keluar)
... : lama amat sih, dah gak tahan ini (terlihat mukanya sedikit kesal nahan pipis)
Begitu minggir kearah luar, doi langsung masuk nyelonong kekamar mandi. Akupun kekamar
Anita ngambil handuk dan balik ke depan pintu kamar mandi dgn posisi sama kyk
sebelumnya.
Gak berapa lama, cwek tadi keluar dari kamar mandi. Dan doi kaget melihat ku yang sedang
senyum polos mesum didepan kamar mandi.
... : kamu ngintip ya?? (dia agak sedikit masuk lagi kedalam kamar mandi)
Ane : enggak, aku baru dari kamar tadi ngambil anduk mau mandi (aku kebingungan ini
cwek2 tiba2 masuk kamar mandi lagi, apa doi pengen ngikut mandi bareng yak...wkwkkww)
... : dasar mesum (suaranya agk teriak keluar dari kamar mandi)
Gara2 sambel laknat semalam, aku jadi bulan2 cwek ini. Aku jatuh dan cuma bisa terduduk
melihat cewek itu marah dan tetap setia dia memukuli diri ini dengan gayung ditanganya.
Seketika anak2 cewek kostan itu keluar kearah keributan dari kamar mandi.
Seger sih sebenarnya pemandangan pagi itu, cewek2 banyak yang make tanktop sama
celana mini doang, trus mukanya masih pada urak2an baru bangun tidur. Tapi aku gk bisa
nikmati karena masih sibuk megang kepala yang dari tadi tidak lepas dari hantaman gayung.
Sekitar 3menit aku masih dihajar pake gayung tadi. Tiba2 hantaman gayung itu sudah gak
terasa lagi. Ah sukurlah sudah berhenti gumam ku. Ternyata sudah ada si Anita yang
menahan gayung dari tangan cewek gila tadi. Akupun masih dalam posisi terduduk menahan
sakit.
Anitapun menjelaskan kalo aku adalah kakaknya yang nginap dikamarnya semalam. Setelah
dijelaskan, si cewek gila tadi mulai kyk malu melihat ku yang masih posisi terduduk sambil
megang kepala.
Selang beberapa menit, semua kembali normal dan semua isi kostan sudh kembali kkmar
masing2. Akupun tanpa pikir panjang langsung masuk kamar mandi dan mulai mandi, entah,
sekarang kepalaku yang rasanya sakit, benjol2 kena hantaman gayung yang membabi buta.
Perut juga sudah tidak terasa panasnya, sekarang rasa sakit beralih kekepalaku. Setelah
beres mandi, balik kekamar dan akupun mulai memakai pakaian yang akan kugunakan buat
perjalanan keyogya.
yoi, semalam anita numpang tidur dikamar sebelah sama temannya soalnya kamarnya aku
yang tempatin
Ternyata Anita gak sendirian didepan kamar. Dia bersama cewek gila yang menghajar ane
dengan gayung di depan kamar mandi tadi. Aku sedikit kaget dan langsung reflek memegang
kepala. Jadi parno kena hajar dikepala lagi. Melihatku megang kepala kyk gitu, si cewek gila
tadi cuman senyum jahat, kelihatan dia sangat puas menghajar kepalaku.
Anita sama Marina cuman ketawa melihatku yang masih megang kepala yang benjol2.
Mereka pun masuk kedalam kamar, terlihat Anita mengambil dompet dan kunci motor.
Anita : kak, aku keluar bentar mau cari sarapan, males masak pagi2.
Ane : lah emang sarapan buat sapa (tanyaku sambil melirik kearah cewek gila yang sudah
duduk didalam kamar)
Anita : ya buat kakak lah, ntr kan gk perlu beli di terminal sarapannya, diterminal mahal kak
(diapun meninggalkanku sama cewek gila yang bernama Marina itu)
Aku masih sedikit takut akan dihajar lagi sama ni cewek gila, jadilah aku duduk agak jauh.
Maklum kamarnya ini lumayan luas.
Marina : kak, maaf ya tadi aku salah sangka, kirain kakak ngintip pas aku dikamar mandi, gak
taunya (doi nutup mulut sambil nahan ketawa)
Ane : iya dah dimaafin, tapi ini kepala ku jadi benjol2 gk jelas.
Marina : gpp kak, kan itung2 olah raga pagi2 (jawabnya enteng)
Ane : iya, kamu yang olahraga, aku yang jadi sansaknya yang gk enak
Marina cuman ketawa kecil melihat ku yang masih megang kepala. Ah sial, tiba2 diri ini
seakan teringat dengan seseorang di medan sana, cara Marina tertawa mirip2 dengan
Marisa
Marina : kak kapan kyogyanya? (Ini kalo nambah dia julurin lidah, bakalan sebelas duabelas
sama Marisa)
Marina : kak, pagi2 malah ngelamun, week (doi menjulurkan lidahnya, persis seperti marisa,
damn**)
Deg...dada ini mulai terasa sesak lagi. Bayangan marisa mulai memenuhi otak lagi. Akupun
cuman bisa nunduk. Entah tiba2 sdikit down saat mengingat tentang marisa. Sial ni cewek
mana namanya nyerempet2 ke Marisa, cara2 dia tertawa dan julurin lidahnya juga gak jauh
beda.
Tuhan, bisakah aku sedikit meredupkan pesona Marisa yang sudah terpatri jelas dihatiku??
Anita : Rin, kamu apain lagi kakaku Rin?? (tanya anita yang baru balik dari beli sarapan)
Marina : Eh, gk diapa2in koq, tiba2 aja kakak kyk gitu, tau2nya nunduk sedih (doi membela
diri)
Anita : Rin kamu pukul lagi ya??
Ane : (ngangkat kepala kearah anita) udah, gpp tadi kepikiran seseorang aja (garuk2 kepala)
Anita : kirain kakak dipukul lagi sama Rina.
Aku sama marina cuma senyum2. Anitapun masuk kekamar dan mengambil piring sarapan
yang baru dibelinya. Dia cuman beli 1 bungkus nasi rames. Dan ternyata cuman aku yang
sarapan.
Anita : ni kak, sarapan dulu, ntr tunggu Andi baru berangkat keterminal (andi ini pacarnya
anita yang kemarin jemput di terminal)
Ane : lah ini cuman 1, kalian gk sarapan?
Anita : kami ntr aja kak, ntr dikampus aja
Marina cuman diam sambil melihat tipi yang barusan dinyalain Anita.
Ane : ya udah, aku sarapan ya, awas ada yang pengen (ngelirik marina, sedikit
menggodanya)
Anita : tenang aja kak, makanan dikampus lebih enak. (oiya, anita dan marina kuliah
disebuah akademi keperawatan di mataram)
Marina seakan gak peduli dengan sekitarnya, doi serius banget nonton tipinya. Aku buka tu
bungkusan nasi rames, wuih, masih panas, asepnya masih ngebul2 pas kubuka bungkusan
nya,
Keluarlah sifat iseng ku, mulai kutiup2 tu asep kearah marina, pengen godain sih, pengen
balas dendam gara2 dia ngehajar pake gayung tadi. Dan berhasil, gak butuh waktu lama,
marina mulai2 tergoda dengan aroma sarapan di bungkusan ini.
Gak butuh waktu lama, marina mulai2 tergoda dengan aroma sarapan di bungkusan ini.
Marina : ih kakak ini sengaja ditiup2in kearah kita biar kecium baunya kan. (mulutnya
manyun)
Ane : ye, ini masih panas, tu liat asepnya masih ngebul2 kyk gitu. kl gk ditiup bisa kebakar
mulutku.
Marisa : coba liat kak, menunya pake apaan?? (dia geser duduk kedekatku ngeliat menu
sarapan)
Modus ini, pasti nyelonong itu tangannya mau ngembat tempe goreng. Dan benar dugaanku,
pas lagi niup2 asep sarapan, ni anak dengan cepatnya menyamber tempe goreng. Langsung
dimakan tu tanpa rasa bersalah.
Marina : iya kak, enak tempenya (mulutnya masih full dengan tempe)
Ane : enak sih enak, itu tadi ngambil dari mana? gak sopan.
Marina : alah peritungan banget si kak, cuman tempe doang.
Ane : iya cuman tempe doang, tapi kalo yang punya gk ikhlas bisa2 kesedak yang makannya
(ngasal)
Marina : (berhenti ngunyah dan langsung ditelan) ya udah deh tempenya aku balikin
(wajahnya berubah kyk orang keselek, butuh minum ni orang,,pikirku)
Aku letakin tu bungkusan nasi dilantai, aku ke dispenser di sudut kamar, isi air segelas kecil,
aku kasihin ke Marina.
Ane : makanya, kalo makan itu pelan2, jgn maen telen aja, jadinya keselek kan (sambil
nyerahin air minum)
Marina : (ngambil air dan langsung di abisin tu 1 gelas) makasih kak (sambil ngelap mulutnya
dengan punggung tanganya)
Ane : kamu belum makan ya dari semalam? Makan tempe tadi kyk orang kelaperan banget
Marina : (ngagguk) iya kak, semalam males makan, cuman minum es, makanya pagi2 kebelet
kekmar mandi.
Ane : yaudah, ini sarapan kamu makan aja, ntr aku sarapan di kapal aja (nyerahin bungkusan
sarapan)
Marina : Gak ah, kakak aja yang sarapan, aku nanti aja dikampus sama Nita.
Ane : udah makan aja gk usah malu, ntr pingsan kalo kelamaan perut kosong.
Marina ngeliat kearahku sedikit ekspresi beda, entah ekspresi apa yang ada di raut
mukanya. Tanganya mulai mau menerima bungkusan sarapan yang aku sodorin dari tadi.
Diapun mulai memakan sarapan suap demi suap. Kyknya kelaperan beneran ni anak.
Selang beberapa suap, dia berhenti dan menunjukkan ekspresi tadi lagi, ekspresi orang
keselek. Ya udah, aku ngambil air lagi di dispenser dan ngasih lagi ke cewek gila depanku.
Setelah meminum air dari gelas, dia terlihat senyum kearahku.
Marina : Kak, keyogyanya di tunda aja kak, ntr aku traktir makan??
Ane : Eh, ini aku udah dpt tiket juga
Marina : Yaaaaah, gk bisa dong aku ganti salah paham di depan kamar mandi tadi.
Ane : Eh, emang mau ta bales mukulin kepalamu??
Marina : bukan gitu kak, gini loh maksudnya..(dia naro gelas di lantai yang dri tadi dia pegang
ke lantai)
Marina : aku mau minta maaf dengan cara nraktir kakak makan gitu!!
Ane : (hmmm akal bulus, dasar wanita..wkwkkw) Kan tadi udah aku maafin, cuman salah
paham juga kan.
Marina : aku masih gk enak kak, mana kepala kakak kyknya benjol tu (doi kyknya mulai
ngangkat tanganya kearah kepalaku)
Ane : Eh eh...main megang2 aja, masih sakit ini. (tepisku)
Marina cuman tertawa kecil.
Ternyata Nita yang sedari tadi gk ada suara, dia udah ketiduran lagi depan tipi. Pantesan
dari tadi cuman ada suara kami berdua. Akupun sama marina sempat ngobrol ngalor ngidul
gk jelas. Gak kerasa jam dinding dikamar menunjukkan pukul stengah 8. Dan dari luar
kedengeran suara mobil Andi.
Marina bergegas membangunkan Anita yang tertidur depan tipi. Akupun segera merapikan
bawaan dan memasukkan perlengkapan mandi kedalam ransel. Selang 5menit, kamipun
sudah meluncur ke Terminal Mandalika. Setelah memarkir mobilnya, andi membawa kardus
mie instant yang berisi oleh2ku. Marina sama Anita berjalan disampingku.
Masih ada waktu stengah jam, sebelum waktu berangkat ke Yogya, kamipun sempat duduk di
dalam terminal. Marina dan anita pergi ke arah penjual minuman disudut ruang tunggu.
Tinggalah Andi yang duduk disampingku.
Ane : Ndi, sudah pacaran sama Nita berapa lama (membuka omongan)
Andi : Baru 3bulanan kak (garuk2 kepala)
Ane : wah, masih anget2nya dong
Andi : heheheh, ya gitu deh kak.
Ane : dah pernah maen ke rumah blm?
Andi : belum kak, blm berani.
Ane : owh, kapan maen krumah, skalian ketemu sama Camer (aku isengin dia)
Andi : hehehhe kapan2 deh Kak. (lagi2 garuk kepala)
Ni orang emang diam karena jaim ato emang pendiem orangnya. Prasaan dari kemarin sejak
njemput di terminal dia jarang ngomong, pas nganterin beli tiket juga di mobil dia
kebanyakan diem. Ah sudahlah, yang penting bisa jagain ponakanku ajalah.
Selang beberapa menit, Marina sama anita balik dengan kresek item penuh dengan
minuman, mijon, aqua, panta sprit, teh botol ada semua. Beuh ini anak kyknya demen minum
kyk gitu2 pikirku.
Marina : kak, ni minum ntr buat di perjalanan (doi menyerahkan kresek itu)
Ane : Gak usah, ntr juga kan bisa beli di perjalanan (sedikit nolak)
Marina : gpp kak, kan itung2 traktir gara2 kejadian tadi subuh. (doi sedikit malu2 monyet, eh
malu2 kucing ding..heheheh)
Anita : cie cie, yang perhatian ma kak Eri. (Ane sama Andi cuman senyum2 ngeliat pola
mereka)
Marina : iya ni kak, udah aku beliin juga, gk baik loh nolak rejeki (dia memegang tanganku
dan ngasih tu kresek)
Ane : (dengan sangat terpaksa..padahal kesenengan) ya udah, mayanlah buat di kapal ntr.
Kamipun kembali ngobrol2 gk jelas sambil menunggu jam stengah sembilan. Kurang
10menit, akupun bersiap menuju bus safari dharma raya.
Ane : ya udah, ta jalan dulu ya, makasih dah nampung dikostan dan makasih juga buat
benjol2 dikepala (ngelirik nakal ke Marina)
Anita dan Marina cuman senyum2 kecil, sedangkan Andi cuman diem, dia gak ngerti masalah
gayung melayang tadi subuh. Anita dan Andipun menyalami dan mencium tanganku,
kebiasaan dikampung hormat sama orang yg lebih tua...kyknya aku tua bangat
kesannya...wkwkwk
Marina terlihat kebingunan saat hendak ku salami. Doi sedikit salah tingkah (salting..bhsa
kerennya..heheheh), entah apa maksudnya itu. Ini tanganku yang sudah menjulur dari tadi gk
juga disambut. Muka Marina kelihatan kyk merah malu2 gitu, kyknya ini anak kebelet pipis
apa dari tadi, pikirku.
Marina : kak, aku peluk boleh?? (suaranya sedikit pelan, malu2 monyet lagi, eh malu2 kucing)
Ane : Haaaaah?? Apa2an ini mw maen peluk2 aja.
Marina : Gpp ya kak, aku peluk biar kyk di sinetron2 gitu kalo mw berpisah. (doi melirik ke
anita dan andi yang dari tadi gandengan)
malu2 monyet mulai mendekat dan benar2 tu mendarat dalam pelukanku. Wah rejeki anak
kampung gumamku.
Semenit berlalu ni anak belum juga mundur dari pelukanku, ada apakah gerangan?? Apakah
aku sudah menuliskan sesuatu yag berkesan dihatinya, entahlah, diri ini kegeeran ntr.
Anita : cie cie yang dipeluk trus gk mw lepas, sudah sana ngikut aja ma kak Eri ke Yogya-nya
(godanya ke marina)
Dan cengan si Anita ampuh sekali, seakan menyadarkan Marina yang dari tadi seperti
kehilangan akal sehatnya. Lah bukannya dia emang gila yak, dia kan tadi subuh mukul2
kepala ku make gayung kamar mandi..wkwkwkkw..
Marina : Eh, maaf kak, jadi kebawa perasaan (mukanya merah padam saat tersadar oleh
cengan Anita)
Ane : hehehehe (garuk2 kepala)
Marina : ya udah kak ayuk aku anter sampe bus
Ane : yuk.
Akupun mengambil tas ransel kebanggaan yang dari tadi nangkring di atas kursi tunggu,
kamipun menuju ke bus safari dharma raya, dan kelihatan sang kernet mulai mengabsen
para penumpang.
Setelah menyerahkan tiket untuk di cek. Setelah di sobek bagian belakangnya, tiket di
kembalikan dan akupun naik ke bus dengan ransel dan kardus mie instant. Aku kembali
turun, karena masih tersisa 5menitan sebelum bus berangkat. Eh, itu cewek gila koq
mukanya tiba2 jadi sedih gitu??
Anita yang sepupuku aja mukanya biasa2 aja. Lah ini orang asing yang dengan kejamnya
menyiksa ku di depan kamar mandi tadi, mukanya gak karu2an gitu. Kyk di tinggal sama
pacarnya aja..gumamku.
Ane : eh, itu muka bisa mewek juga toh?? (isengku ke marina)
Marina : ih kakak gitu, ya bisalah aku sedih, kan aku mau ditinggal (doi manja2 gk jelas)
Anita : cie cie yang mau ditinggal, udah sana ngikut aja ma kak Eri (nita mendorong2 marina)
Marina : gak ah, ntr diyogya aku dicuekin, trus ntr kalo kak Eri balas dendam gimana??
(dengan polosnya)
Anita : ya gpp kan, biar 1 sama, jadi gk ada utang kamunya gara2 tadi pagi
Ane : udah2, dah gapp koq biasa salah paham (ini rasanya kyk keren banget pas ngomong
gitu..hahay
Marina : kak, kalo aku ikut, boleh gak?? (mendadak agak serius mukanya)
Ane : Eh....emang di yogya mau tinggal dimana??
Marina : ya sama kakak lah, mau sama sapa lagi??
Ane : jgn deh, kostanku gk boleh cewek masuk, mau tidur di teras kost??
Marina : gpp deh, asal bisa ke yogya trus bisa sama kakak.
Ane : aduh gimana ya?? (sial, aku terjebak sendiri, aku malah jadi bingung sendiri)
Muka Marina mendadak jadi senyum nakal, ah sial kyknya ada yang ngerjain lagi ini.
Marina : hehehe...bercanda kak, kan gk enak kalo mau pergi tuh dengan rasa sedih (doi
tersenyum)
Ane : kirain beneran (ngelus2 dada marina, eh, dada sendiri buat nenangin diri)
Marina : lagian aku keyogya juga make apa kak, tiket juga belum beli.
Ane : oiya ya (garuk2 kepala)
"Ayo ayo yang Yogya naek, bentar lagi bus berangkat" teriak kernet bus
Akupun sekali lagi pamit kemereka ber-3. Ketika di atas bus aku sempat melihat melalui
jendela belakang, kelihatan mereka masih melambaikan tangan. Selang beberapa menit
buspun meninggalkan terminal menuju pelabuhan Lembar. Diperjalanan, akupun kembali
seperti mayat hidup. Masih belum terbiasa ini badan buat perjalanan jauh menggunakan bus.
Skip skip seperti biasa, males nyeritain gimana keadaanku di bus, terlalu parah untuk
diceritain. Heheheheh
Esok siangnya, bus safari dharma raya sudah sampai di pullnya di deket jembatan Janti.
Semua penumpangpun mulai mengambil barang bawaan dan menuju ke tempat keluarga ato
teman yang sudah siap menjemput mereka.
Selang beberapa lama duduk di teras depan pull buss, kyknya kepala sudah mulai agak
mendingan rasanya. Kali ini di perjalanan aku gk ada teman yang kyk dulu pas pertama
keyogya. Dulu ada pak guide, pak burhan yang nemenin sampe yogya.
Oiya, itu pak bur gimana ya kabarnya?? Moga aja beliau sehat2 di kampung sana. Anehnya
pas aku dikampung koq gk ada ya sedikitpun keingetan sama beliau. Wah parah juga
ternyata kepala ini.
Aku blm pernah cerita kyknya, yang dulu pas ane tidur dimasjid, dan pak bur ninggalin ane
buat beli Tiket bus safari dharma raya, ternyata itu tiketnya dibeli pake duitnya dia lho..dia gk
ada dikitpun nyinggung2 selama perjalanan. Ah, baek benar beliau ya, semoga lain waktu
aku bisa membalas kebaikannya. Amin.
Selang beberapa lama, akupun memutuskan untuk naik taksi buat kekostan. Eh, taksi lagi,
moga kali ini gak kena kadalin lagi sama oknum supir taksi. Aku kan sekarang sudah mulai
mengenal wilayah yogya ini, kenapa gak nyoba make argo aja ya? gumamku dalam hati.
Akupun mencoba menghentikan sebuah taksi biru muda, kalo gak salah itu Vetri Taksi. Taksi
yang lumayan lama telah ada di yogya dan sudah dikenal orang.
Tanpa babibu lagi, aku pun meminta bapak supir taksi mengantarkan ke daerah pengok
kekostanku. Perlahan taksi itu mulai meninggalkan pull bus yang sudah mulai sepi siang itu.
Setelah sampai di depan gang kostan, kulihat di Argo ternyata cuman sekitar 22rebu gitulah.
Kan bener, oknum supir taksi yang dlu ngembat duit ku sekitar 30an rebu...ah menjadi2 lagi
benci ini mengingat kelakuan kampret oknum itu. Hahahhaha...sudahlah dah lewat juga.
Seperti biasa, aku menyalimi satu2 penghuni rumah, dan menuju kekamarku di belakang.
Tumben, itu kamar sebelah terbuka dan terlihat si Arif sedang beres2.
Kamipun saling berjabat tangan,genggam jempol,jabat tangan lagi trus kyk ngadu jotos.
Eitss, bukan kelahi lho ya, itu cuman salaman ala sahabat waktu itu. Apa ya namanya,
pokoknya gitulah...wkwkwkkw
Arif : bawa apa aja koe cok? Bah, itu kardus isi mie instant?? (nunjuk kardus dpn kmr)
Ane : iya, itu isinya mie instant.
Arif : ngapain bawa mie dari kampung, kyk dsini gk ada mie aja cok cok
Ane : wes aku mau brenti makan nasi sekarang, diet aku mau makan mie aja (isengku mulai
keluar)
Arif : guayamu cok, itu tubuh tinggal tulang sama kentut, mau diet apa lagi??
Setelah lumayan basa basi yang sangat basi, arif kembali melanjutkan membersihkan
kamarnya, ane pamit buat memasukan barang kekamar yang agak berdebu. Setelah beberes
berapa lama, akupun mulai menuju kamar mandi membersihkan diri.
Setelah kututup pintu kamar mandi, sedikit kaget aku ngeliat itu gayung kamar mandi koq
mirip2 kyk gayung yang mendarat di kepala ane kemarin subuh ya?? Ahahahha, tiba2 aku
tertawa geli didalam kamar mandi mengingat tragedi gayung di mataram kmrn.
Karena badan masih berasa gak karu2an, hari itu akupun memutuskan untuk membaringkan
diri melpas penat. Arif tadi sempat ngajak cari makan. Tapi rasa capek dan ngantuk lebih
membuatku untuk menolak ajakanya. Tidak butuh waktu lama mata ini sudah mulai terlelap
dan menuju pulau kapuk.
"Cok tangi woy, modyar po koe??" suara teriak sambil menggedor pintu kamar.
Ah, matakupun mulai terbuka untuk mengetahui siapa gerangan yang menggedor pintu
kamar. Siapa lagi kalo bukan sahabatku. Ah, Rif aku masih capek, masih ngantuk juga,
kangen2annya entar ajalah..bhuahahahah
Merasa sedikit gerah, akhirnya akupun beranjak mandi lagi. Prasaan tadi sore baru mandi
deh, tapi ini badan koq kemringet gini rasanya. Setelah selesai mandi, kuliat arif di kamarnya
sudah mulai makan.
Lagi2 ternyata aku tertidur sehari semalam sejak aku nyampe kamar, pantesan ini badan
mulai bergetar karena kelaperan.
Akupun beranjak kekamar untuk ganti baju dan makan makanan yang sudah kupesan sama
arif tadi. Agak enek sih, yoi ini perut belum masuk nasi sebutirpun sejak meninggalkan
mataram. Paginya juga pas mau sarapan di kostan Anita, sarapanku di embat sama cewek
gila itu.
Eh, kira2 gimana yak kabar cewek gila itu?? Tersungging juga bibir ini oleh ingetan
tentangnya sekilas.
Arif : woy cok, ngapa senyum2 sendiri sambil makan? (arif nyengir dpn kamar)
Ane : hehehhe (garuk2 kepala tersadar dari lamunan)
Arif : melu ra?
Ane : nang ndi?
Arif : kostan dian
Wew, sek sek...ini dian sapa lagi?? Bukane kemaren2 arif jalan sama Lina??? Ah daripada
bingung gk jelas ane tanyain lagsng ajalah sama orangnya.
Ane : dian? dian mana lagi cok?? Lina ganti nama jadi dian?? (ekspresi andelan ngangkat alis
sebelah)
Arif : wkwkwk, bukan itu ada cewek kenalan di bus pas dari PLG kmrn, cantik bro make
jilbab.
Ane : ah telek, dpt aja koe cewek cantik. Anak mana?
Arif : anak solo, kmrn dia maen ke PLG, nah pas kyogya barengan di bus.
Ane : owh, wah cinta dalam perjalanan ini ceritanya (cengin doi)
Arif : hahahah, melu ra?
Ane : gak deh, abis makan aku mw ketempat Marisa (eh ini mulut maen nyerocos aja)
Arif : lah bukane marisa udah balik ke Medan??
Ane : iya keceplosan tadi. (garuk2 kepala lagi)
Arif : awas ndak gila kamu mikirin Marisa terus, itu Ima ngarep kkoe terus.
Ane : hah... Ima apa? (sedkit tersedak)
Arif : wes ah, ta jalan sek.. (doipun berlalu dr kamar)
Ane : Inget konco, bagi2 ngko (sedikit teriak, dan muncrat lagi itu nasi dimulut...wkwkwkw)
...
Oiya, dulu pas dikampung, ane pernah kewartel dikota, buat nelpon ke PLG. Sekedar
menyapa sahabatku nun jauh disana. Banyak yang kami omongin, sampe2 ane cerita tentang
kepulangan Marisa ke Medan. Arif waktu itu cuman bisa ngasih2 pilosofi andalannya tentang
kalo jodoh pasti ketemu lagi.
...
Ah..tiba2 diri ini jadi kangen Marisa. Marisa marisa apa kabarmu di Medan sana sayang..
masihkah kau ingat akan diriku ini...melangkolis lah diri ini...hahay
Karena bingung malam itu mau kemana, habis makan akupun melanjutkan petualanganku di
pulau kapuk. Masih lumayan capek badan ini rasanya.
Pagi2 diri ini sudah dikagetin oleh suara tangisan anak kecil, entah kenapa pagi itu aku
seakan merinding mendengar tangisan itu. Ternyata itu suara dedek Dita yang menangis
karena gak mau berangkat sekolah. Ternyata dedek dita sudah mulai masuk sekolah toh.
Aku tengok jam weker disamping radio 2 band dikamar. Bah, itu jam weker abis baterainya
ternyata. Pantesan itu jarumnya gk bergeming dari angka 11. Akupun melihat ke jam tangan
yang aku letakan tak jauh dari jam weker.
Ah masih jam 8. Akupun berniat memejamkan mata lagi. Dan lagi2 pintu kamar digedor
Hasyu, koq jadi pikun gini yak?? hari ini kan hari pertama kuliah. Tanpa pikir panjang, akupun
buru2 menuju kamar mandi. Begitu pintu kamar kubuka. Arif sudah kelihatan rapi dengan
stelan itam putih khas kampus kami.
Doipun ngeloyor keluar kostan. Akupun bergegas mandi, skitar 20menit kemudian akupun
sudah siap dengan stelan kebanggaan. Kemeja putih lengan panjang, celana dasaran itam +
pantofel. Serasa pegawai kantor beneran. wkwkwkkw
Akupun sedikit berlari kekampus pagi itu. Gak butuh waktu lama, aku tiba di gerbang
kampus. Kenapa ini, aura2nya koq tiba beda ya. Kyk ada banyak kenangan di gerbang dan
kursi dekat papan pengumuman itu. Ah sudahlah ndak malah baper lagi...melangkahlah kaki
ini dengan berat menuju papan pengumuman.
Akupun mulai mencatat jadwal kuliah pada semester 2, lumayan senggang kyknya jadwal
semester 2 ini. Banyak kuliah yang mulai jam 9an. Yess
Yess,,,bisa bangun agak siang kalo gitu.
Teriakku dalam hati.
Saat sedang mencatat jadwal dan sesekali melihat ke papan pengumuman, bahu ini terasa di
colek dari belakang. Asem, pagi2 dah ada yang genit aja. Emang aku cowok apaan, gampang
banget di genitin, gumamku.
... : Eri, ntr aku pinjem jadwalnya ya? (suara cewek itu dari belakang)
Setelah menyelesaikan catetan jadwal kuliah, akupun melihat kbelakang dari arah datangnya
colekan genit itu.
Kamipun masuk ke dalam kelas. Teryata di situ sudah ada semua teman2 sekelas dari
semester 1 dulu. Pantesan pada sepi di luar, ternyata dah pada masuk kelas. Ane sama
Endang orang terakhir yang masuk kekelas.
Saat kami masuk, itu mahasiswa yang tadi tengah asik2nya bergosip ria melepas kangen.
Tiba2 terdiam, pandangan mereka tertuju ke arah pintu. Yoi, mereka memandang kearah ku
dan endang.
Ternyata oh ternyata, tanpa aku sadari, kedua tangan ini dari tadi ada di pundak endang. Yoi
posisi ane saat itu berada dibelakang endang. Jadi ane kyk ngikut dari belakang sambil di
tuntun endang. (ini koq kyk posisi orang buta yang dituntun ya....wkwkkwkw)
Tak berapa lama, endang sadar dengn keadaan kami akibat pandangan para kampret2
dikelas yang mamandang iri. Dan diapun mulai melepaskan kedua tanganku dari pundaknya.
Dan terlihatlah itu muka merah padam kemaluan, eh malu2.
Endangpun dengan kikuk menuju kearah teman2nya yang sedari tadi telah ngerumpi terlebih
dahulu. Di kelompok rumpinya, aku melihat Yani, dia seakan memandangku dengan sejuta
pertanyaaan. Ah sudahlah, bodo amat, akupun menuju posisi andelanku.
Setelah duduk di barisan agak belakang, mulailah diri ini Pewe. Kepala ditutupin tas dan
mulai merem. Dan mulailah itu kelas kyk pasar. Kembali lagi itu ibu2 bergosip ria.
Hahhaha..dasar calon emak2 hobinya mung begosip tok, gumamku.
Blm berapa lama aku pewe, lagi2 bahu kiri ini di colek lagi sama tangan genit. Astaga, blm
juga sejam sudah 2kali kena colek, apakah aku se-murah itu??? hahay.. Akupun secara
reflek mengangkat kepala dan menyapanya.
Ane : ada apa yank?? (bah, koq kepikiran kebiasaan marisa nyolek2 yak pas posisi pewe gini)
Endang : eh, yank yank? aku sudah punya cowok tauk!
Ane : maaf maaf keceplosan aku (garuk2 kepala lagi)
Endang : mana catetan jadwalnya, aku pinjem (doi menjulurkan tangan)
Akupun membuka ranselku dan menyerahkan buku binder itam bertuliskan Campus itu.
Endang kembali ke kelompok emak2 yang masih asyik bergosip ria dari tadi. Lagi2, aku
melihat tatapan yani disana yang sudh mulai mengganggu. Tatapan menghakimi terpahat di
muka itu.
Tidak aku perdulikan tatapan itu, kembali diri ini keposisi Pewe, seisi kelas masih sangat
sibuk dengan ceritanya masing2.
Lama2 aku potong juga ini tangan yang nyolek2 genit. Siapa lagi sih yang nyolek2, kyknya
senang banget gangguin posisi pewe orang. Koq jadi sensi gini ya?? Owh, tadi kan buru2 pas
bangun tidur, jadilah emosi agak kurang stabil karena panik.
Tertawalah mereka berdua, tapi tetap aja itu muka ima keliatan merah padam karena
malu..Ah dasar wanita, paling susah menyembunyikan ekspresinya.. Lagi2 itu seisi kelas
memandang sirik ke arahku, seakan mereka sangat iri dengan mukaku yang pas-pasan ini.
Yoi, begitulah buaya kadal, eh buaya darat. wkkwkwkwkw
Lina dan Ima ketawa sejadi2nya melihat polaku yang tanpa dosa dengan pertanyaan itu. Dan,
seperti biasa, seisi kelas pada ngeliatin lagi. Sayup2 kedengeran suara nyeletuk entah dari
mulut kurang ajar yang mana
Makin lama makin gk kondusif aja ini kelas, akupun berinisiatif mengajak dua cewek ini
keluar ruangan. Gak enaklah 2 cewek memperebutkan cowok pas-pasan kyk aku ini didepan
teman sekelas. Ndak malah besar kepala ku. Buaya buaya...dasar buaya buntung...
wkkwkwkwkw
Setelah sampai didepan kelas, akupun kembali menanyakan perihal kedatangan mereka
Setelah kata2 menggelitik mulai terkikis dari otaknya mulailah dia membicarakan
maksudnya.
Lina : jadi gini Ri, arif belakangan koq kyk beda ya?? ada apa, kamu tau gk??
Ane : eh, mana tau, aku juga baru nyampe yogya kemaren koq. Arif blm cerita2 lagi. emang
beda gimana? (tanyaku antusias)
Lina : ya terakhir kekostan 3hari lalu. Sejak itu gk pernh lagi. Tadi aja kirain dia mau jemput
aku kkostan tau2nya gk datang
Ane : hmmm, kyknya dia ada sesuatu yang disembunyiin deh, ntr coba ta tanyain Lin
Lina : hehehe, makasih ya Ri
Ane : sama2 (senyum manis mesum )
Ternyata, arif gk datangin lina beberapa hari ini. Terang aja, arif lagi datengin cewek baru
yang anak solo itu. Cewek yang se-bus dengan arif dr PLG kmrn. Hahahha, buaya juga
sahabatku itu.
Lina : oiya Ri, ni katanya Ima tadi kangen loh sama kamu. (sambil nyolek2 Ima disampingnya)
Ima : eh gk2 lina boong tu (memerah lagi mukanya)
Ane : ya kalo kangen trus ada depan mata dipeluk to yo (waton jebret)
Ima : eh beneran gk koq, itu lina boong tauk (merah padam mukanya kali ini)
Aku dan Lina mulai tertawa lepas melihat Ima yang salah tingkah waktu itu. Tangan ima tak
lepas dari ujung jilbabnya, kelihatan dia mendusel2 ujung jilbab biru laut yang dia kenakan.
Ima ima, koe kie malu2 monyet, eh malu2 kucing...hahhaha
Yah..... gagallah buaya ini mendapat pelukan dari cewek berjilbab itu..tadi katanya kangen,
eh pas ketemu gk mw meluk, kan rugilah ya...heuheu...koq ini jadi genit banget ya...
wkwkwkw
Akupun cuman duduk di kursi dari semen yang melekat ketembok depan kelas. Pengen
masuk lagi kekelas, tapi males liat tatapan Iri dari emak2 kesepian dikelas, serta mata2
nanar cowok2 kesepian dikelas...wkwkwkkw
Lagi lagi dan lagi, itu tangan genit nyubit2 lengan kiriku. Sontak aku melihat kearah pintu.
Merekapun duduk disebelah kiri dan kananku di kursi semen itu. Beuh, diapit dua cewek, ane
redho-lah di apa2in, beneran redho lahir bathin deh...wkwkkwkwkw
Ane : Gak gak, itu tadi temannya arif, mereka nanyain koq arif gk pernah keliatan.
Mereka berdua : ooooooo
Ane : ooooo buleeeet...
Kamipun tertawa lepas didepan kelas.
Hari itu ternyata semua dosen pada gk datang. Tau gini mending tidur aja dari pagi...
syeeeetaaann dah. Akupun berniat pulang pengen melanjutkan petualangan di pulau kapuk.
Saat akan keluar dari pintu kelas.
Dan ditariklah diri ini mengikuti 2 wanita binal ini. Aku yang masih lugu sangat takut akan
diapa2in sama mereka, tetapi ke-buaya-an yang belakangan sering muncul, seakan makin
penasaran dengan kejadian selanjutnya. Jadilah diri ini seperti kambing conge ditarik
hidungnya.
Sekitar 15menit aku ngikutin nih 2 cewek binal, sampelah kami di kostan yani. Akupun sudah
redho dengan apa yang akan mereka lakukan. Tanganku pun akhirnya dilepas yani setelah
sampai didalam kamarnya. Lagi2 kenyataan berkata lain...huuuuuu penonton kecewa...
awkwkwkw
Percakapan macam apa ini??? tiga orang pada mengeluarkan pertanyaan semua...gak ada
yang ngasih jawaban...bhuahahahah
Yani : eh, anu.. (dengar kata anu, kepalaku seakan langsung reflek)
Ane : anu apa Ni?? Anunya sapa Ni? Anunya kenapa Ni??
Dan pecahlah ketawa kami ber-3 dikamarnya yani. Entah, kyknya perkataanku tentang anu
itu sepertinya bisa membuat ketawa semua orang?? Apakah benar selucu itu kata
Ane : kemarin sempat maen sama joko, dan pas yani nawarin joko kopi, aku juga minta kopi
(jelasku)
Yani : nah gitu kyk yg eri bilang
Endang : owh..kirain kalian udah pernah kencan, eh.. (endang menutup mulutnya,
keceplosan doi)
Yani : ya gaklah...hehehhe...bukannya kamu yang pengen deket sama Eri.. (ups, skrg gantian
yani yg keceplosan)
Endang : eh...enggak enggak..yani bohong tu Ri..
Mereka berdua seakan saling lirik dan saling2 senggol, lucu juga ngeliat tingkah cewek binal
itu.
Ane : kalo susu sih gak nolak aku (senyum manis mesum)
Yani : yee, masalah gitu aja cepet.
Endang : eh susuku aja (keceplosan lagi)..aduh..kopi buatanku maksudnya.
Endangpun berjalan kearah dispenser yang udah menyala indikator air panasnya itu. Diapun
membuat kopi Coffemix yang "sisa" joko sm hendy semalam. Setelah siap, diapun
mengantarkan kedepanku.
Merekapun meninggalkan buaya kadal, eh buaya buntung ini sendiri dikamar itu. Kampreet,
aku juga ya aus, masa di kasih kopi panas, trus mereka enak2n beli es. Sungguh tuan rumah
yang tidak pengertian..gumamku dalam hati.
Oiya, sejak dulu aku memang sedikit addict dengan kopi, mau kopi item ato kopi2 sachetan.
Kopi kyknya bisa membuat tenang. Kata orang kopi bisa buat melek, tapi buatku kopi itu buat
tenang, jadi gak ngaruh dengan pola tidurku. Koq bisa demikian ya?? Mbohlah gan, aku juga
gak tau...kwwkwwk
Tak berapa lama, itu 2 wanita binal sudah kembali dengan kresek hitam berisi es teh 2
bungkus dan beberapa makanan kecil khas warung2.
Yani : maaf ya agk lama, ini endang bingung katanya mw beliin kamu apa.
Endang : apaan si Ni (malu2 monyet, eh malu2 kucing)
Yani : halah sok malu2, noh mumpung ada orangnya tu ajak ngomong aja langsung.
Ane : ada apaan ini?? koq aku di bawa2 (sok2 polos juga)
Yani : itu tu si endang katanya mau.. (mulut yani kini dibekep pelan oleh tangan endang)
Endang : gak koq, itu makanan nya dimakan, kan enk tu sama kopi.
Ane : hehehhe (senyum manis mesum untk kesekian kalinya, lama2 bisa kering juga gigi
ini..hehhehe)
Dan begitulah hari itu, kami bertiga ngobrol ngalor ngidul, lebih tepatnya ane ngeliat dua
emak2 yang lagi ngerumpi. Sore menjelang, gk berasa sudah pukul 4 sore, tapi ini emak2
depanku masih aja gk ada putusnya begosip ria. Udah lah, pamit aja, badan juga udah mulai
agak lengket2 rasanya.
Ane : eh, udah sore ini, aku pamit aja ya? pengen mandi, gerah badan (memutus gosip
mereka)
Endang : eh iya, udah sore aja (melirik jam tanganya)
Yani : yah, padahal lagi seru2 ceritanya. (muka sedkit kecewa)
Ane : ya besok aja lanjut lagi, kyk gk ketemu aja.
Yani : ya udah tp janji ya, besok temenin lagi.
Endang : iya, besok Eri harus ikut juga ya
Ane : gak janji deh, aku kan orang sibuk. (Kamipun tertawa)
Setelah ni emak2 cipika cipiki, merekapun seperti berat untuk saling melepas pelukannya.
Halah, lebay ni calon emak2 gumamku.
Yoi gan, ane kan pria bertanggung jawab, gak mungkin dong harus membiarkan cewek
pulang sendirian. Ntar kalo di jalan digodain sama buaya2 darat gimana coba...hahay yang
ngomong juga ternyata buaya, tapi buaya buntung..wkwkwkwk
Kamipun jalan berdua ke arah jalan gondosuli, sebenarnya kostan mereka ini gk terlalu jauh.
Kostan yani dekat SMK piri, nah smk piri sama jln gondosuli cuman beberapa meter.
Sebenarnya sih jalan ke arah kostan si endang ini searah sama jalan pulang kekostan ane.
Makanya ane sok2an aja tadi ngomong nganterin doi. Biar di kira gentle gitulah. Hehehehhe.
Skitar 4menit perjalanan, sampailah kami dikostan Endang. Dan kebanyakan teman2
nongkrongnya dikampus pada kost disitu juga, jadilah itu mata2 genit melihat kearah kami.
"Suit2 yang di anterin pacar" seperti itulah suara2 genit dari mereka...dasar wanita..genitnya
gk ada abis2nya, gumamku.
Akupun segera meninggalkan kostan itu, tidak lupa sebelum pergi aku melambaikan tangan
ke wanita2 genit di teras. Siapa sih cowok normal yang gak akan tergoda dengan cewek2
genit, apa lagi macam ane species buaya2an kyk gini..
...
Saat sampai kost, kulihat di kamar sebelah lampu kamarnya masih gelap. Beuh, ni anak
belum pulang juga kyknya dari tempat e dian. Buaya nek dpt mangsa baru ya kyk gitu, gk
bakalan beranjak sebelum abis..buaya buaya...dasar buaya darat.
Setelah mandi sore itu, akupun membuka kardus mie instant oleh2 dari kampung. Dari
beberapa hari kemarin, belum sempat ku buka. Satu persatu botol madu itu ku keluarkan.
Akupun mengantarkan sebotol madu ke mas M yang kebetulan waktu itu ada di ruang tengah
rumah.
Mas M : owh gitu toh. Oiya, itu cara perasnya gimana? bukane kuda liar susah di tangkep ya?
Mas M : apa tukang susunya disana lari2 ngejar kuda trus diperas sambil kudanya lari2 gitu?
Sontak ane ngakak, ternyata kyk gitu bayangan orang2 dsini. Sekonyol itukah buat mereka
untuk mendapatkan susu kuda liar sumbawa...wkwkkwkw...
Ane : gak gitu juga pak, kuda liar disana bukan seperti bayangan orang dsini.
Mas M : lah trus gimana itu modele, kuda liar kan ya gitu di gunung2 gitu.
Ane : aduh bingung gimana ya jelasinnya.
Mas M : yo wes gk usah wae. (diapun mulai mengalihkan perhatiannya ke tipi)
Ane : ya udah pak aku pamit kbelakang dulu.
Mas M : yo wes, nuwun yo oleh2 e. (tanpa mengalihkan matanya dari tipi)
Jadi gini, kuda liar di tempat ane itu sebenarnya bukan liar seperti yang sering dibayangin
orang2. Liar di sana maksudnya kudanya dilepas di areal gunung, jadi itu kuda2 gk di iket pas
nyari makan sendiri. Tiap seminggu sekali itu kuda2 di masukin kandang buat di tandain.
Nah cara meras susunya itu saat dimasukin kandang itulah. Jadi kuda yang baru beranak itu
di tangkap dan dipisahkan dengan kelompok kuda lainnya.
Kuda yang hendak diperas susunya itu dimasukin ke tempat khusus yang sudah dibuat
sedemikian rupa. Tempatnya itu ngepas sama badan kudanya, jadi ntr pas diperas dari
samping, kudanya gk bisa berontak.
Bukan seperti yang orang kira2 selama ini. Berhubung namanya kuda liar, trus dikejar2
sambil lari2 trus diperas. Sampe tua juga gk bakalan dapat itu susu kudanya. wkwkwkwkwk.
Oke gitu aja pembahasan mengenai susu kuda liarnya, rada2 geli gimana gitu kalo bahas
masalah kyk gini ini, bahas masalah yang nyerempet2 ke susu itu rada gimana ya...
Setelah beberapa menit nyampe kamar, keliatan sahabat ane baru balik. Seperti biasa,
orang kasmaran itu kelihatan dari mukanya, senyum2 gak jelas.
Aku balik kedalam kamar dan mengambil madu sebotol lagi buat Arif. Lah, si arif udah gk ada
depan kamar, doi dah masuk kekamarnya, cielah itu posisinya langsung baring2 nelongso di
kasure.
Ane : ni cok, oleh2 khas kampungku (nyerahin madu dibotol aqua sedang)
Arif : minuman apa ini? wah sory cok wes tobat aku, ra ngombe mneh siki. (gaya sok alim)
Ane : bah, ini madu bukan minuman ngasal.
Arif : madu to ta kirain ciu. (doi duduk nyamber madu ditanganku)
Ane : mana ada ciu ditempatku, ciu kie minuman dr solo cok.
Arif : oiya ya, biasa bro, abis ngapelin orang solo jadi kebawa aja sampe ciu solo
Ane : guayamu cok, itu lina tadi di kampus nanyain koe? (tiba2 aku inget lina yang nyamperin
td di kampus)
Arif : eh iya, lupa aku sama lina, gimana gimana dia (antusias)
Ane : ah piye to? lina kan bojomu, malah nanya ke aku
Arif : sok tau cok, mana ada aku jadian karo Lina. Kami cuman TTM, teman tapi mesum.
Ane : kasian anak orang koe mesumin trus cok.
Aku tinggalin kamarnya, arif keliatan lagi sibuk nyicip2 itu madu. Setelah masuk kamar,
akupun membaringkan badan di kasur, tapi mata juga kok kyk gak ada ngantuk2nya. jadilah
akibat guling2 gak jelas, pikiran melayang kesana kemari.
Ah, roman2nya bakalan galau ini. Benar saja, tiba2 memory tentang Marisa mulai antri satu2
di ingatan. Seakan menunggu giliran untuk mulai menggoda hati mengenangnya. Kadang2
bibir ini senyum2 sendiri ketika bayangan indah yang terpampang. Gak berapa lama, tiba2
mata sedikit sembab ketika mengingat kepergiannya.
Sudah berapa kali memory itu berputar di otak, dan mulailah diri ini melenggang kealam
mimpi di pulau kapuk. Semoga saja aku ketemu sama pujaan hati nun jauh disana dalam
mimpi. Amin.
7. Yogya oh yogya
Sudah beberapa hari belakangan ini, kantor sangat santai. Belum terlalu banyak berkas yang
terkumpul. Jadilah sepanjang hari aku cuma menjadi silent reader di SFTH. Ah keren2 semua
cara penyampaian TSnya, kayaknya aku harus banyak belajar cara menyampaikan cerita
dalam thread yang akan kubuat nanti.
Si Aji dari tadi masih sibuk dengan Hapenya. Dia kyknya sedang sibuk mengupload foto pas
naik gunung kemarin sama teman2 pendakinya.
Tak terasa, jam di kantor sudah menunjukan pukul 4 sore. Yap, sudah waktunya pulang.
Seperti hari2 lainnya, Aji selalu menyempatkan diri buat mampir kekostanku. Sekalian aku
nebeng pulang dengan motor Honda megapronya. Sebelum pulang, Aji menyerahkan FDD
yang berisi foto2 saat mereka ke Merbabu.
Aji : mas ntr buat videonya gk usah ngebut2 santai aja biar gak ganggu.
Ane : wes santai, cuman video kyk gitu plgn sehari jadi.
Aji : seeplah mas, aku ta terusan langsung mas, ada acara dirumah.
Ane : tumben jam sgini langsung balik klaten? Biasanya juga nunggu maleman Ji.
Aji : ni dah disms tadi katanya dah ditunggu.
Ane : yo weslah kono ndang minggato, ta gawe video panas e.
Ane kasih nama video panas, karena kebanyakan foto mereka lagi panas2an di perjalanan
menuju merbabu. Bukan video panas yang banyak beredar belakangan ini loh ya...
wkwkkwkw
Aku lumayan terhibur mendapat kegiatan buat ngusir waktu. Sudah lumayan lama juga aku
tidak berkutat dengan video maker. Terakhir 2tahun yang lalu, aku dimintain tolong oleh
teman untuk membuat video acara ulang tahunnya. Semoga aku tidak lupa dengan tools2
yang ada di video maker.
Malam harinya aku mulai membuka lagi beberapa program video editor yang masih ter-install
di pc tuaku. Aku mencoba2 merangkai foto2 yang ada di FDD dari Aji tadi. Sesekali hape
bercover orange ku meneriakkan tanda sms masuk.
Enak banget jaman sekarang ya, komunikasi jadi lebih mudah. Dengan sentuhan jari kita bisa
menghubungi orang tersayang. Tidak perlu jauh2 mendatanginya untuk sekedar mengetahui
kabarnya.
... : lagi apa sih, sms dari tadi balasnya dikit banget
Ane : ini lagi buat video
... : video apaan emang?
Ane : mau tau apa mau tau banget?? Dah makan blm?
... : Belum. Pengen makan di lesehan dekat kostmu. Makan situ yuk.
Ane : Males ah.
... : Ya udah.
Dulu kyknya kita harus mendatangi orangnya secara langsung kekostan ato rumahnya untuk
sekedar ngobrol seperti sms pendekku tadi. Dulu kyknya teras kostku sering didatangi orang
deh.
8. Endang
Endang nelangsa
Sudah sekitar sebulan lebih aku dekat dengan Yani dan Endang. Dekat dalam artian kami
sering ngumpul bertiga loh ya. Bukan dekat karena aku jadi ngondek banci loh ya..
wkwkwkkw
Sama arif juga masih tetap guyon2 khas maho kami. Tapi sekarang ane jarang ketemu sama
doi, walaupun sekostan tapi doi kyknya sibuk banget dengan "maenan" barunya yang dari
Solo itu. Buaya buaya...dasar buaya darat...
Marisa ya gitu deh, doi sekarang sudah di Medan. Sudah bahagia karena kembali berkumpul
dengan sanak keluarganya disana. Aku sih "bahagia" aja kalo Marisanya bahagia.
Kan ada kata "Cinta Tidak Harus Memiliki" ya itulah yang sempat aku pegang waktu itu. Tapi
beda lagi kalo menurut sahabatku si Arif, dia berpendapat lain tentang kata "Cinta Tidak
"Bullshit..Cinta Tidak Harus Memiliki itu kata2 dari orang kalah...ya kalo cinta, menangin
hatinya..."
Itulah kata Arif ketika sempat ngobrol2 santai di sore hari...hahay bahasane.
Masih inget dengan kertas dan kalung bermanik dolphin yang dikasih marisa malam sebelum
dia pulang ke medan kan??
Nah, di kertas itu tertulis nomor telepon rumahnya dimedan sana. Ya, sebenarnya sih sering
banget ane nelpon dia yang jauh disana. Ya kalo dibilang2 sih, aku sama marisa masih status
LDRan lah.. "Lama2 Di Rebut"Rebut"-orang bhuauhahahah...
Pernah suatu sore habis kumpul sama emak2 tukang gosip itu (yani & endang), ane mampir
di wartel yang gak terlalu jauh dari kostan. Sore itu kyknya pengen banget denger suara
marisa. Heheheh...biasalah hape masih barang mewah, jadilah wartel jalan satu2nya buat
menghubungi pujaan hati yang jauh disana.
Tut...tut...tut...
Tut...tut...tut.. suara nada tunggu telpon wartel
Marisa : halo?
Ane : halo yank? lagi ngapain?
Marisa : ih kirain siapa? ini lagi makan2 cemilan sambil nonton tipi.
Ane : ngemil trus awas gendut loh (cengan tetap kalo dia blg lg ngemil/makan)
Marisa : biarin weeek (kyknya dia menjulurkan lidah di seberang telepon)
Ane : awas kakak tarik ntr lidahmu, biar panjang sampe yogya sini..hehehe
Marisa : mana coba?? Tarik aja kalo bisa yank.(suaranya lembut tertawa di sana)
.
.
Dan mulailah melangkolis dari sang buaya keluar..entahlah, tiap telepon kalo udah keluar
kata2 kangen langsung mendadak jadi melow..wkwkwkwk...
Kurang lebih gitulah tiap ane nelpon marisa. Minggu2 kemaren sih ane tiap hari nelpon
marisa, gak kurang dari 2jam biasanya kami telponan.
Bapak wartel juga kyknya udah hapal banget sama ane. Gimana gak hapal, tiap bayar
telepon gak pernah kurang dari 150rebuan. Wajar aja bapak wartelnya kesenangan.
Wkakakakak.
Berhubung, dompet mulai rada2 tipis akibat dikuras "bilik wartel cinta" itu, jadi sekarang2
mulai agak jarang kalo hubungin marisa, ya seminggu 2-3x kalo pas kangen berat melanda.
hehehhehe.. dan lagi2 marisa mengerti banget dengan keadaan waktu itu.
...
Dari pagi tadi, dikelas Endang terlihat berbeda, dia lebih banyak diam. Tak biasanya dia
seperti itu, biasanya dia paling heboh sendiri. Yani juga seakan gak terlalu peduli dengan
keadaan temannya itu. Aku tau, kyknya ada masalah di antara mereka.
Endang gk menggubris candaanku, sesekali dia menolehku yang duduk disamping kananya.
Sekilas dia kembali terdiam. Wanita itu makhluk paling complicated...wanita itu lubang
buaya...lah malah mlenceng kemana2 ini, gak jadi deh sok wise-nya...hehehehe
Prasaan kmrn sore dikostan yani dia ceria2 aja seperti biasanya. Jadilah diri ini semakin
penasaran dibuatnya.
"Endang S*******ce, kamu itu saya tanya berkaliberkali-kali tidak dijawab? Berani kamu ngelawan
saya??"
say
a??"
Itulah cengan garing yang ane lakuin. Sontak mahasiswa yang tersisa diruangan itu
mengalihkan pandangannya kearahku. "Woh...Bocah Edyan beraksi lagi" seperti itulah yang
terdengar dari mulut mereka. Aku juga udah kebal kyknya sama kata2 skeptic sperti itu...
wkwkkwkw
Endang dan yani sempat melihat kearahku setelah aku berucap seperti itu, Yani tertawa kecil
melihat tingkah gilaku, sementara endang cuma tersenyum getir dan kembali melihat
kedepan dengan tatapan kosong.
Ane : ni, ada apa sih sama endang? koq dari tadi diem2an
Yani : gak tau tuh
Ane : kamu ini gimana toh, teman sendiri masa gak tau
Yani : kamu juga kan temannya, tanyalah sendiri. (doi kembali melanjutkan catetan di
whiteboard)
Yo weslah, orang nek gk mau cerita duluan, mana ada aku mau nanya2 dulu, bukan hobiku
ngurus2 urusan pribadi orang. Aku bukan cowok sok2an, masalahku ya banyak...tapi kan
aku kuat jadi bisa di selesaikan sendiri... (dengn bangganya diri ini berkata dalam hati)
Saat hendak pulang, tidak seperti biasanya ni emak2 dua orang ngajakin nongkrong di
kostan yani. Mereka katanya mau kekostan Endang buat ngobrolin sesuatu. Jadilah diri ini
pulang sendiri lagi kekostan.
Saat hendak keluar dr pintu kelas, yani sedikit teriak memanggilku dari tempat mereka ber-2
duduk.
Yanipun kembali ketempat endang duduk, dan mereka mulai lagi cerita2, eh begosip ria
ding..hehehhe...emak2 emang gitu orangnya..
...
Malam itu aku tengah nelangsa di atas tempat tidur sambil dengerin lagu2 diradio 2 band dari
mas Y. Lagu2 slowrock mancanegara saat itu mengalun mengiringi kegalauan dihati.
Hahay....
Tiba2 di depan pintu nongol gadis kecil tersenyum lugu. Sedikit kaget diri ini ketika membalik
badan...
Dedek ditapun dengan riangnya kembali keruang tengah tempat dia sering bermain dengan
boneka kesayangannya. Setelah radio 2band kumatikan, segeralah diri ini beranjak kedepan.
Dan di teras sudah duduk yani.
Ane : oiya ni, tadi katanya mw cerita masalah endang? Kenapa dia emangnya?
Yani : cie yang perhatian sama endang? (dia cengin lagi)
Ane : kamu ini, sama teman ya harus gitulah, masa teman sendiri di cuekin.
Yani : segitunya sama endang, kamu suka ya sama dia?? (dia berubah antusias)
Ane : biasa aja sih, lagian juga kan kita sering crita2 kan.
Yani : gak ada rasa lain gitu?? Rasa suka sama endang gitu?? (penasaran ini emak2)
Ane : ya suka sih tapi sebatas teman, sama kayak aku suka kamu. Kalo gak suka juga kan gk
mungkin aku mw ngumpul sama kalian (jelasku)
Yani : oooo, kirain ada rasa suka sama endang.
Ini ada apaan sih sebenere?? Dari tadi kyknya yani mojokin ane terus deh. Ah daripada
pusing2 sendiri mending aku tanya langsung ajalah.
Ane : kenapa sih Ni, dr tadi nyinggung2 aku sama endang trus??
Yani : jadi gini Ri, kmrn malam kan endang nginap tempatku.. (blm selesai ngomong ane
potong )
Ane : eh, nginep gak ngajak2 kan enak bisa bobo bareng ber-3 (hahay, buaya mulai beraksi
dalam kesempatan)
Yani : (nyubit tanganku) kamu ini Ri, orang baru mw serius mlh di candain.
Ane : hehehehe (senyum manis mesum nongol dengan sendirinya) iya iya, trus endang
kenapa??
Yani : Gini...endang itu sebenernya suka sama kamu..dia pengen kamu jadi pacarnya..
makanya dia deket2 sama kamu.
WHAAAT...(dramatisir
dikit kagetnya...wkwkwkkw)
WHAAAT...
Ane : masa sih Ni?? (mulai ngikut kyk banci2 begosip sama emak2)
Yani : eh, biasa aja dong dengernya, gak usah sok kegantengan.
Kami tertawa lepas lagi.
Yani : tapi serius deh, semalam endang cerita, katanya sejak dulu dia suka sama kamu. Tapi
karena dia ngeliat kamu sama marisa, jadi dia pendam rasanya sejak itu. Trus sejak kamu
sama marisa putus, dia mulai coba2 dekatin kamu. Dia ngeliat aku sering nyapa2 kamu,
makanya dia minta tolong ke aku buat dekatin dia sama kamu.
Ane : eh, sejak kapan aku ptus sama marisa??? sok tau!!
Yani : loh, bukannya marisa sudah pindah ya?
Ane : ya pindah sih pindah, tapi kami belum putus koq, masih sering aku nelpon dia dimedan
sana. (jelasku)
Yani : kamu telepon dimana emang?? (malah antusias denger aku crita)
Ane : udah2, kamu kesini kan buat jelasin perihal endang, malah aku yang curhat..piye to?
Yani : eh iya ya, ya gitu tadi ceritanya.
Yani : ya, dia pengen banget ngomong langsung sama kamu, tapi katanya dia malu.
Ane : trus kamu yang jadi mak comblangnya gitu ??
Yani : ya kurang lebih gitu lah (enteng bner jawabnya)
Ane : ya kalo emang dia suka, ya ngomong sendiri dong. Masa harus lewat orang lain.
Yani : HEH.. dimana2 cowok yang ngomong duluan, bukan cewek.
Ane : Iya kalo cowoknya yang suka, pastilah ngomong duluan. Nah kalo gak??
Yani : Ya dipaksain sukalah... (malah agak nyolot)
Ane : Emang kamu mau kalo dipaksa2?? (balikin aja omongane, mulai kurang kondusif
rasanya)
Dan lagi, kami terdiam disitu..entah kenapa, diri ini jadi sedikit sensi dengan katanya
barusan. Gk berapa lama, Yani pun berniat pamit.
Yani : ya udah ya, aku pulang dulu, yang penting kamu dah tau gimana perasaan endang
sama kamu.
Ane : ya udah, bilang sama endang kalo dia memang suka, ngomong aja langsung gk usah
pake acara nyuruh orang lain segala (sensi ane blm ilang)
Yani : ya ngomong aja langsung sama orangnya. (eh nyolot)
Yanipun menuju kesepeda pink, yang dulu dia pake pertama kali buat maen kekostan.
Akupun seperti sedikit emosi dengan percakapan barusan.
Ah....kenapa tiba2 jadi sensi gini ya, apa aku lagi "dapet"?? ah sudahlah...
Hati ini seakan masih tetap betah dengan sinar cemerlang dari Marisa. Dan jadi sedikit
gelisah dengan adanya cahaya lainnya yang mencoba bersinar dr sudut lainnya.
Ngapain juga dipikirin, mending nelpon pujaan hati ajalah, moga aja belum tidur jam segini.
Dan mulailah diri ini menuju kewartel yang gak begitu jauh dari kostan.
Dan disana sudah terbuka lebar itu "bilik wartel cinta" seakan dengan senangnya dia
menyambut ane memadu kasih. Tidak lepas juga bapak wartel dengan senyum jahatnya
bersiap menguras isi dompetku....bhuahahahah
Tut tut tut... seperti biasa, suara khas nada tunggu wartel yang mulai sering kudengar
beberapa minggu belakangan ini.
Ini marisa lama bener yak??? mana itu meteran wartel kyk kuda balapan aja, larinya kenceng
beneerrr...wah bahaya ini...wkwkwkwkwk
.
.
Dan seperti telepon sebelum2nya, kalo dah keluar kata kangenya mulai jadi melangkolis
kemana2...wkwkwkwk
.
.
Setelah berapa lama, akupun coba menjelaskan perihal omongan yani tadi tentang endang.
Bah, percakapan macam apa lagi ini, nanya sekali, malah dijawab pertanyaan berkali2...
hehehhe
Marisa : halo yank??? yank..yank ih, pasti ngelamun (tebakannya bener banget, ternyata dia
masih hapal tingkahku)
Ane : hehehhe...
Marisa : tadi ngelamun apa?? yang jorok2 ya?? (dia tertawa kecil di sana)
Ane : gak, aku kangen pengen liat kamu aja, pengen peluk (manja2 gimana suaranya, jijik
kalo nginget2nya sekarang..wkwkwk)
Marisa : eh, tadi pertanyaan ku blm dijawab, Yani kenapa??
Ane : gini yank, bukan yani yang suka, tapi temannya, endang kamu ingetkan??
Marisa : iya inget, yang rambutnya agak panjang trus plg cerewet dikelaskan (nah bener bgt
tebakan pacarku ini)
Ane : nah bener itu, masih inget aja kamu yank?
Marisa : marisa gitu loh... (dia tertawa kecil lagi disana)
Ane : iya, tadi kata Yani, endang suka sama aku. sudah dari dulu kata yani tadi.
Marisa : sejak kapan yank? (suaranya sedikit antusias)
Ane : sejak kita jadian yank.
Marisa : masa sih, kyknya dulu dia biasa2 aja deh sama kamu yank?
Ane : ya kata yani tadi sih, endang ngeliat kita ber-2 dekat, jadi dia pendam rasanya.
Marisa : trus kenapa dia sekarang deket2 kamu yank?
Ane : ya kmrn sih aku dekat sama yani & endang, ya cuman ngobrol2 aja sih, beneran gk ada
rasa lain koq.
Marisa : boong (ngambek kyknya)
Ane : beneran yank..aku kan cintanya cuman sama kamu. (cie gombalnya menjadi2 ni buaya
satu)
Marisa : gak percaya (eh, beneran ngambek kyknya)
Ane : beneran yank.
Dan begitulah, ada sekitar 3jam ane berusaha ngilangi ngambeknya. Saat suaranya masih
kdengeran rada2 ketus, aku blm mau memutuskan telepon, gak peduli lagi dengan meteran
wartel yang sudah menunjukkan angka 200an.
Saat sudah mulai lagi keluar itu kata2 manja dari mulutnya barulah ane pamit. Benar kata
orang2 LDR "(Lama2 Di Rebut)Rebut)-orang",
orang" LDR itu beratnya di ongkos...awkwkwkwk...
Beberapa hari setelah yani maen kekostan yang berakhir dengan saling sewot2an itu...
Endang masih blm berubah sikapnya dari beberapa hari yang lalu. Dia masih sering diam
saat aku ikut nimbrung. Yani juga kadang terlihat males2an denganku. Kyknya dia sedikit
benci atas kata2ku beberapa malam lalu.
Ah, daripada gak enak, mending aku jaga jarak ajalah dari emak2 itu. Jadilah diri ini mulai ke
kebiasaan lama. Duduk Pewe di kursi belakang, tapi sedikit berbeda pagi itu, gak ada
tangan2 genit yang nyolek2 gak jelas.
Siang itu, setelah dosen mengakhiri mata kuliahnya, aku beranjak ke warung depang
kampus, warung yang dulu menjadi tempat aku berfantasi aneh dengan yessi..
Ah yessi, dah lumayan lama aku gak ngeliat dia. Sejak Marisa gak ada diyogya, jarang aku
maen kekostan itu lagi. Ya iyalah, masa mau ngapelin yessi..wong yessi wes nduwe
bojo..wkwkwkkw
Sedang asik2nya aku menikmati es jeruk pesenan tadi. Tiba2 cewek jutek+crewet itu masuk.
Hmmm, pasti heboh ini warung, gumamku. Dengan cekatannya dia mengambil piring dan
mengisinya dengan nasi putih ,sayur dan beberapa biji tempe+telur goreng.
Dia beranjak kearahku, dan mengambil duduk di kursi di sebelah kiriku. Akupun cuman bisa
melihat kearahnya.
Ini cewek apa kuli ya??? itu nasi di piring menggunung gitu, habis gak tuh nasi segitu
banyaknya. Tapi yang buat ane sedikit heran, badannya ramping2 aja, malah lebih ke arah
kurus. Senyum2lah diri ini melihatnya.
Kembali aku menyeruput es jeruk yang tinggal separuh gelas itu. Tidak berapa lama, gelas
itu mulai bocor. Heran deh, gak di warung gak di kostan orang, tiap ada yang seger2 pasti
gelasku jadi bocor...wkwkwkkw..
Tangan ini di tarik dan aku disuruh duduk lagi. Setelah aku kembali duduk, dia mulai melahap
lagi makanan dipiringnya. Ini cewek, udah jutek, crewet, gaya makannya juga kyk orang
kesetanan.
Ane : eh, makannya pelan2 aja gak usah buru2 ndak keselek.
... : ah eh ah eh, panggil nama aja. Aku punya nama tauk. (itu nasi muncrat2 kearahku)
Ane : udah makan aja dulu, gak usah triak2 (sambil membersihkan nasi yang muncrat di
kemeja putihku)
... : kenalin, aku H******* Y******, biasa dipanggil Mince, Mimin juga boleh.(menjulurkan
tangan kirinya)
Ane : Gak sopan, kenalan koq pake tangan kiri.
Mimin : nih liat tangan kananku banyak minyaknya kak.
(dia mengangkat tangan kanannya yang penuh dengan minyak dan kuah sayur, ternyata dari
tadi ni cewek makan gk pake sendok, langsung make tangan)
Gak ada gengsi2an dia makan didepanku. Nasi yang menggunung di atas piring tadi kini
tersisa tinggal beberapa butir. Kelihatan itu dia kelaperan banget, sampe tadi aja dia lupa
mesan minum. Yakin ini bntar lagi bakalan seret, gumamku.
Kan kan, mukanya mulai gak enak, muka2 pengen minum..hapal banget aku pola orang kyk
gini.
Mimin : kak, ambilin minum, haus nih (mukanya gak enak banget diliat)
Ane : enak banget nyuruh2, ambil sendiri sana.
Mimin : kakak ambilin gak? Kalo gak aku lap ni tangan ke kemeja mu. (mulai mendekatkan
Akupun mengambil gelas di rak disudut warung itu, disebelahnya juga sudah ada teko yang
berisi air putih. Setelah gelas penuh, akupun menyerahkan ke Mimin. Dalam sekali tegukan
itu gelas kosong seketika. Haus apa doyan (gumamku).
Lagi, diri ini menjadi opas-nya mimin. Setelah mengambil air dan menyerahkannya ke si
crewet ini, akupun hendak membayar makananku.
Dan diapun ngacir ke arah kampus. Apa apaan ini, setelah aku diperbudak, sekarang aku
disuruh bayar. Kampret dah.. Secocok itukah aku menjadi seorang babu...ah sudahlah...
wkwkwkkw
Selang berapa lama, ibu2 jualan keluar menuju arahku. Ibu jualan memelukku erat, dia
membisikkan kata itu pelan2... "Kasian ya kamu nak, masih muda sudah jadi babu..." Wah,
ngajak ribut ini ibu2...ane banting juga ni ibu2...wkwkwkwkwkw
Gak2, ane gak sekurang ajar itu, tadi ane rada2 mendadak ilang ingetan aja...
Setelah aku membayar sesuai dengan yang ibu jualan bilang, akupun kembali kekampus.
Dan lagi2 diri ini kembali keposisi Pewe di bangku belakang. Perut kenyang, pasti
bawaannya ngantuk.. hahay..
Endang : Ri, ntr pulang bisa ngomong gak? (malu2 monyet, eh malu2 kucing)
Ane : ngomong aja sekarang, kan lagi santai juga (waton jebret)
Endang : entar aja ya, entar pas pulang.
Ane : gak janji, ntr kyknya mau lgsng pulang, ngantuk aku. (sok2 jual mahal, padahal
murahan..wkwkwk)
Endang : yah, padahal tadi mau nraktir kamu Ri.
Eits...traktiran..makan gratis dung...wah rejeki jangan ditolak. Gak baik kata nenek di
kampung. Heuheuheu
Yap, dari beberapa bulan kemarin, ni emak2 tukang gosip sudah sangat tau tingkahku.
Ketika aku menolak untuk ngikut main kekostan yani sama mereka, mulailah itu emak2 binal
membuka omongan kalo tadi dikostan yani ada kue yang dikasih sama teman kostnya.
Dan, setelah menguping gosipan mereka tentang kue2an...diri ini jadi nomor satu yang
melenggang ke kostan yani.
Sudah 2jam lebih dosen didepan blm juga mengakhiri mata kuliahnya. Dikepala ini juga
bukan materi di papan whiteboard, tapi iming2 traktiran dari endang tadi. 15menit berlalu
dari waktu ngajarnya, dosen itupun mulai mengakhiri kuliahnya. Akupun menghampiri
mereka berdua.
Ane mah emang gitu, bodo amat ada yang ketus ada yang ngece, asal dpt traktiran aja sih,
semua itu lewat...biasalah...kulit muka buaya itu tebel banget...wkwkwkwk..jadi muka ini bisa
kebayang juga kan...
Setelah berjalan lumayan lama, kamipun sampai di salah satu rumah makan padang di jalan
gondosuli. Saat berhenti didepannya, yani pamit pulang dulu.
Merekapun cipika cipiki, aku cipika cipikinya kapan?? gak dapat mblo, belum beruntung kali
ini...
Setelah yani berlalu, endang menarik tanganku mengajak masuk ke rumah makan
padang itu.
Endang memilih posisi duduk disudut ruangan, diapun meletakan tas ala emak2nya itu di
kursi. Dia mengajakku mengambil makanan, tapi karena masih belum laper, akupun menolak
dan cuma memesan es jeruk.
Buset ini emak2 satu, makannya lama amat, dah skitar 30menitan, itu makanan dipiringnya
baru setengah.
Beuh, itu nasinya masih banyak, mana enak lagi keliatan menunya, sayang banget kalo
dibuang. Gak bersukur banget ini orang, gumamku. Diluar sana masih banyak janda2 tua,
anak2 yatim yang belum makan....lah lah malah jadi kyk ceramah gini...wkwkwkwkkw...
cuekin aja...
Ane : maaf ya En, trus terang aku gak merasa lebih sama kalian..aku nganggap kalian
sebagai teman gak lebih. Aku suka sama kamu, aku suka sama yani, tapi suka dalam batasan
teman. Gak lebih. Maaf aku belum bisa melupakan Marisa.
Dan mulailah kebiasaan cewek2, yoi gan, itu mata mulai2 ber-embun gak jelas. Tik tik,
mulailah meja itu di naungi gerimis dari matanya.
Mana buayanya, tak kuliti jadiin tas skalian, brani2nya buat cewek nangis...buaya emang
kurang ajar...jadi biarin aja yak...wkwkwkwk
Endang : Bisa gak, kamu coba buat sayang sama aku?? (genggaman tangannya semakin
erat)
Ane : maaf ya En, aku masih sangat sayang dengan Marisa. Dan gak tau kapan aku bisa
sayang dengan cewek lain. Maaf ya, gak bisa.
Endang : (genggamanya kini mulai dilepaskan, dan menghapus bulir2 air di matanya)
.
.
10menit berlalu, dia kembali mengeluarkan suaranya
Endang : Maaf ya Ri, aku udah egois pengen kamu jadi pacarku.
Ane : maaf juga ya, aku gak bisa seperti harapanmu. (ngerasa paling ganteng dewe)
Sore itu, aku mengantarkan endang ke kostannya, tapi berbeda dengan awal aku mengantar
nya dlu. Sekarang dia memilih diam sepanjang jalan. Saat di depan kostanya juga, dia
seakan enggan melihat dan menawariku untuk mampir.
Akupun memulai petualangan mengarah kekostan. Kaki ini melangkah perlahan tapi pasti.
Entahlah, koq hati ini merasa sangat bersalah. Hati ini seakan mengerti bagaimana perasaan
endang sekarang atas penolakanku tadi. Tapi gimana lagi, hati tidak bisa dipaksa2.
Koq hidupku jadi rumit kyk gini ya, prasaan awal2 dulu gak ada yang kyk gini2. Dulu gak
pernah mikirin masalah cewek, cinta2an. Yang ada tiap hari becanda trus. Mungkin proses
kearah dewasa mulai terjadi. Dan aku yakin, proses itu gak akan semudah perkiraanku.
Sebulan berlalu sejak penolakanku terhadap Endang, dia kini sudah jarang berkumpul
dengan ku dan yani. Di kelas juga dia seakan gak mau sekedar ngobrol2 lagi dengan kami.
Dia kelihatannya memilih teman2 ngerumpinya yang dulu pas awal2 kuliah.
Aku dengan yani sekarang sudah kembali seperti biasa. Kami sudah kembali bercanda,
kadang2 juga aku main kekostan yani hingga larut malam sekedar curhat2 tentang marisa.
Yanipun sering memberi masukan dan sering menyemangati agar aku kuat dengan
hubungan LDR (Lama2 Di Rebut)-orang ini.
Tidak berasa pergantian tahun sudah dekat. Akhirnya aku bisa merasakan prosesi
pergantian tahun diyogya, gumamku. Pergantian tahun di kampungku yang mataharinya 7biji
itu gak ada istimewa2nya. Malam tahun baru tiada bedanya dengan malam2 lainnya.
Sueepi....wkwkwkwkw
Penasaran gimana model orang diyogya menyambut pergantian tahun, diri ini menjadi
sangat antusias tiap ada teman yang mengajak untuk merayakannya. Merasa sudah dekat
dengan yani yang notabene sebagai teman curhat, akhirnya aku menawarinya untuk ikut
bersamaku untuk melihat kembang api di titik nol kilometer malioboro.
Aku dan arif sebelumnya sudah merencanakan untuk menghabiskan malam tahun baru untuk
sekedar melihat pesta kembang api di malioboro. Arif sudah mengajak Lina,Ima serta Dian
dan teman2 lainnya. Aku saat itu bersama yani, joko dan hendi.
Setelah disepakati, sekitar jam 8 malam, kami sudah berkumpul di depan stasiun
lempunyangan. Setelah semua berkumpul, mulailah kami berjalan ke arah malioboro.
Sesekali kulihat wajah2 antusias mereka yang ikut malam itu. Hahahaha, ternyata mereka2
ini gak jauh beda dengan diriku. Ini juga malam tahun baru pertama mereka di yogya.
Setelah mulai berjalan, terjadilah gap2 (kyk motogp aja yak..wkwkwk). Beberapa orang
sudah jalan duluan, terlihat dibelakangku ada Arif beserta 3 wanitanya. Kelihatan lucu
melihat mereka. Lina dengan Dian seakan2 saling memandang sinis untuk berebut perhatian
arif. Dan, Ima yang pemalu seakan cuman bisa ngekor di belakang Lina.
Ternyata malam itu tidak cuma kelompok kecil kami yang jalan ke titik nol jogja. Banyak juga
orang lain yang bareng2 kesana. Mereka rame2an juga jalan kaki ke malioboronya. Malam
tahun baru memang sangat rame di malioboro, jadi bawa kendaraan itu sangat susah. Lebih
baik jalan sambil menikmati suasana yogya.
Ane : Ni, ajak Ima sama kita aja yuk, biar Arif bingung ngurusin Lina sama Dian (isengku tiba2
keluar)
Yani : kamu ini, teman sendiri di kerjain, biarin aja (dia mulai terbawa suasana dan
menggandeng tanganku)
Ane : tu liat tu, lina sama dian kyknya bentar lagi jambak2an (tertawa kearah arif)
Yani : udah biarin aja, yuk kita cari terompet (yani menarik tanganku kearah penjual terompet
di pinggir jln malioboro)
Saat rombongan Arif melewati kami, sepasang mata terlihat sedih memandangku. Dengan
malu2 mata itu meliriku. Maaf ya Ima, aku tadi sudah mau ngajak kamu jalan bareng, tapi yani
kyknya gak mau, takutnya kamu tersakiti juga..hati ini berucap seakan2 bisa didengar ima.
Cukup lama Yani memilih dan menawar terompet yang akan dibelinya. Aku cuma berdiri
menunggunya ditrotoar. Kulihat kearah titik nol kilometer yogya, orang2 sudah seperti
semut.
Dan kelompok kecil kami tadi sudah hilang entah kemana. Bahaya ini kalo yani sampai hilang
ato diculik orang, sebagai lelaki perkasa, aku harus melindunginya...wkwkkwk...dasar buaya
buntung...
Aku mengajak yani untuk mengambil posisi duduk di belakang monumen sebelas maret.
Kami duduk di atas rumput yang gak terlalu lebat itu. Masih jam stengah 11 ketika kami mulai
mengambil posisi duduk. Yanipun kembali dengan kebiasaanya mendongeng. mulut
emak2nya mulai mengeluarkan gosipnya. Dia asik sendiri dan seakan tidak peduli denganku
yang terlihat bosan.
Yani : eh Ri, kyknya Ima suka deh sama kamu. (dia melihat kearahku)
Ane : sok tau. (ngelak lvl 10 kluar)
Yani : halah, gk usah sok gak tau, anak kecil aja ngerti dari cara pandangannya Ima kekamu
itu tandanya dia suka sama kamu.
Ane : udah ah, bahas yang lain aja.
Yani : kamu suka gak sama dia?? (emak2 ini mulai antusias)
Ane : aku pulang ya, males aku dipojokin terus.(beranjak dr duduk)
Yani : yeee gitu aja ngambek, udah duduk lagi (dia menarik tanganku, menyuruhku duduk)
Yani : udah gak bahas ima lagi deh. (diapun menyilang jari tengah dan telunjuknya)
Saat aku sudah duduk lagi, diapun mulai tanpa malu2 berbaring dan kepalanya diletakkan di
atas duduk silaku. Eh eh, itu awas kena yang lain...hadeh...bahaya ini... Diri ini mulai sedikit
salah tingkah, bukan apa2, itu bahaya kalo dibawah ada yang tiba2 keras..
Yanipun sepertinya tidak peduli dengan ku, dia kembali memandang langit menunggu
kembang api. OK ngaku ane gan, itu yang dibawah sana sudah keras gak jelas, bukan
mesum, ini pertama kali mahluk yg namanya cewek tidur di pahaku. Sontaklah diri ini yang
masih normal bereaksi. Yani pun menyadarinya. Kyknya muka ini merah deh. Yani pun
melihat kearahku dengan genit.
Yani : berat ya Ri? Dari tadi gerak2 terus? (dia senyum2 nakal)
Ane : i iya ini anuku gatal (grogi critanya)
Yani : eh anunya kenapa (binalnya senyuman itu..adaw)
Ane : ini loh, rumputnya ada semutnya kyknya, pantatku gatel. (berhasil ngelak juga)
Yani : ah yang benar?? (kampret binalnya makin menjadi)
Ane : iya beneran, udah hadap sana lagi (akupun menggeser pelan kepalanya, biar gk terlalu
pas sama itu tu.. IYKWIM)
Selang beberapa lama dari kejadian gak enak barusan, terlihat sudah mulai banyak kembang
api yang bersinar di atas kepala kami waktu itu. Semakin dekat dengan pergantian tahun,
semakin ramai langit jogja oleh kembang api dari segala penjuru.
Akupun mengajak yani untuk berdiri, karena dengan posisi duduk arah nol kilometer tertutup
oleh monumen 11 maret. Terdengar suara hitungan mundur dari MC pemandu acara malam
itu.
dan suara itu mulai hilang oleh suara kembang api di atas langit yogya.
Aku hanya bisa terkagum2 dengan pemandangan di atas kepalaku, seumur-umur baru kali ini
aku melihat kembang api sebegitu meriahnya. Kurasakan tangan lembut mulai melingkari
tubuhku, Yani mulai memeluk tubuh yang hanya terdiam atas kekaguman terhadap kembang
api itu.
Ada sekitar 15menitan itu kembang api gak ada putus2nya, segala macam warna dan bentuk
ada. Selama itu juga aku cuma memandang takjub kearah langit dimana pertunjukan
kembang api itu berada.
Teralihlah diri ini dari ketakjuban tadi kearah yani. Melihatnya sedekat itu, aku sedikit kaget,
dan lagi2 itu tangan maen peluk2 aja, dasar wanita...emang aku cowok apaan, maen peluk2
aja...hehheeh
Ane : eh, biasa aja dong, tanganya gak usah meluk2 sgala (isengku ke Yani)
Yani : biarin, hangat tauk (dia semakin menjadi)
Ane : lepasin ah, malu diliat orang (berusaha melepas tanganya)
Tapi semakin diri ini mencoba melepas pelukannya, pelukannya semakin erat. Jadilah kami
cuma diem disitu ditemani sisa2 kembang api yang sesekali mengembang dilangit. Sekitar
20menit kejadian itu blm juga berakhir. Orang juga sudah mulai kembali ke tempat masing2.
Jadilah saat itu kerumunan bergerak saling dorong.
Melihat gelagat kerumunan yang mulai tidak bagus, akupun mencoba mengajak yani
kesamping tembok pondasi monument sebelas maret itu. Bukan niat buat mojok loh, semata2
menghindari dorongan manusia yang saling berhimpitan.
Dengan usaha yang sedikit keras, diri ini akhirnya berhasil sampai di bawah monument itu,
dan mulai sedikit longgar karena orang2 berangsur meningglkan wilayah titik nol itu.
Perhatianku pun kembali ke cewek yang memelukku ini, pelukannya juga semakin
membuatku tak nyaman, aku semakin susah bernafas. Gimana gak susah nafas, ngelewatin
kerumunan orang segitu ramenya trus dipeluk erat lagi, sukur2 gak modyar aku...
heuheuheu...
Karena kerumunan orang yang kembali ke rumah masing sudah agak senggang, aku dan
yani mulai mengikuti arus kerumunan manusia yang mulai meninggalkan titik nol yogya itu.
Sudah satu jam sejak pergantian tahun, kami berjalan menyusuri jalan malioboro dengan
sisa2 kembang api yang sesekali masih berbunyi di langit. Sampai di depan Malioboro mall,
kami duduk2 sebentar disitu guna menunggu kelompok saat berangkat tadi.
Yani : Ri, beliin ice cream dong. (dia menunjuk ke Mekdi, sambil menarik2 lengan kemejaku)
Ane : hadeh, ntr di angkringan aja deh beli es-nya. (dompet lagi kering euy)
Yani : tapi pengen ice cream yang itu (dia nunjuk dua sejoli yang baru keluar dengan ice
cream cone ditangan mereka)
Ane : kamu ini ada2 aja, yo wes, tunggu bentar. (berjalan ke mekdi)
Selang berapa menit akupun kembali membawakan emak2 ini sebuah cone coklat muda
dengan cream putih dingin diatasnya.
Ane : nih ice creamnya tuan putri (sambil sikap kyk penjaga keraton gitulah)
Yani : asiiiikk (doi sumringah dengan es krim nya)
Ane : tadi udah ada yang lewat blm?
Yani : blm (dia masih asik menjilati eskrimnya)
Ane : jgn2 dah pada pulang duluan mereka Ni. Oiya Ni, itu kyknya enak (nepuk pundak
kanannya sambil nunjuk penjual "wedang ronde")
Ini cewek enak bnget makan es krimnya, sampe2 aku dicuekin. Ah sudahlah, fokus kejalan
aja ngeliatin orang lewat, sambil nunggu teman2, pikirku.
Ternyata, dari tadi dia diem karena es krimnya jatuh, pas aku tepuk2 pundaknya tadi sambil
nunjuk penjual wedang ronde. Jadilah doi sedih, karena baru beberapa bagian es krimnya
dia jilatin...wwkwkwkkwk..
Akupun menarik tanganya, mengajaknya ke arah penjual wedang ronde, aku pun memesan 2
mangkok. Semula yani bersikeras pengen eskrim, tapi karena penasaran dengan rasa
wedang ronde, dia akhirnya mengiyakan ideku buat mencobanya.
Wedang ronde itu memang pas banget saat pagi2, pas dingin2 minum wedang ronde itu
badan jadi anget..rasa jahe serta rempah2nya itu permisa.....ini koq malah jadi acara
kuliner...wkwkwk...sudahlah...
Sudah stengah jam kami menunggu di tempat wedang ronde itu, ternyata belum juga ada
teman2 kami yang lewat. Jangan jangan kami yang paling akhir, gumamku. Udah jam
stengah 2 juga, akhirnya akupun mengajak yani pulang kekostanya.
Ane : Ni, pulang yuk, udah jam sgini juga, paling anak2 dah duluan.
Yani : capek Ri..gendong ya? (dia mulai memanja)
Ane : wegahhh, jalan o dewe.
Yani : gendooooong (dia menjulurkan tangannya minta gendong)
Pak Jualan : Mesake Bojomu Mas, mbok di gendong (nyeletuk aja ni bapak2)
Ane : biasa juga jalan itu pak... (garuk2 kepala)
Ane : udah ah ayuk dah kepagian ini (ane narik2 tangan yani)
Yani : gendoooong ya ya ya (ni emak2 slh makan apa lagi, jadi kyk gini..hadeh)
Ane : iya iya, ntr kalo sepi ta gendong (biar cepat dia beranjak dr duduknya)
Akhirnya bujukanku berhasil, diapun beranjak dan mengikutiku jalan kearah stasiun
lempunyangan. Tapi dari tadi tangan gak melepaskan gandengannya. Dia bahagia banget
kyknya.
Setelah kami melewati stasiun lempuyangan, mulai lah dia ingat2 lagi janjiku tadi ketika di
tempat wedang ronde.
Akupun tetap jalan, bodo amat sama yani, dah capek gini juga. Paling ntr kalo dah
ketinggalan jauh, dia bakalan lari ngejar karena ketakutan pikirku. Sesekali aku tengok
kebelakang melihatnya yang semakin menjauh. Tapi tak ada tanda2 dia akan bergeming dari
tempatnya.
Ada sekitar 200an meter, belum ada tanda2 dia ngikutin. Keras kepala juga ini cewek.
Ujung2nya, aku lagi yang kena. Baliklah diri ini ke tempat yani tadi, dia masih terlihat duduk
di trotoar tempat dia mandek tadi. Mukanya penuh dengan air mata. Mewek2 gak jelas, udah
jelek tambah jelek itu muka...hadehhh
Ane : astaga, kamu kenapa nangis gini Ni? (polos tanpa dosa..wkwkwkkw)
Yani : kamu jahat Ri, tega ninggalin aku (huhuhuhuhu, tangisnya makin menjadi)
Ane : udah udah.. (akupun membungkuk membelakanginya, belum juga ada instruksi nyuruh
naik...)
Diapun mulai mereda tangis buatannya..mulailah diri ini menggendong sekarung beras eh
seorang yani menuju kostanya yang tinggal 700an meter lagi. 700 meter itu deket koq, aku
kan cowok perkasa, gendong cewek mah biasa aja...biasa di kampung ngangkut2 padi,
kacang ijo, kedelai, sapi, kerbau, kuda...eh....wkwkwkwkwkw
Sekitar setengah jam diri ini dibuat sengsara oleh akal bulus wanita di gendonganku ini. Dia
sering nyanyi2 kecil diatas penderitaanku barusan. Ampun dah, rasanya pengen pingsan,
gendong karung beras sejauh 700an meter.
Ane : udah ya, sampe sini aja, dah gak kuat aku, bisa pingsan kl sampe kostan (berhenti dan
menurunkannya)
Yani : yah, dikit lagi padahal. (tu mulut digampar enak bner kyknya)
Ane : udah nyerah aku, capek aku Ni (kipas2 pake tangan sendiri)
Yani : makasih ya dah gendong (dia tersenyum dan menarik tanganku kekostannya)
Ane : bentar ni, ambil nafas dulu aku.
Kamipun menuju kostan yani yang sisa beberapa meter dalam gang. Nafasku sudah kyk
orang bengek. Mana ntr masih jalan ke kostan lagi...hadeh...cari minum dulu lah dkostan
yani.
Ane : Ni boleh minta minum gak? (menghempaskan badan dikursi depan kamarnya)
Yani : bentar ya, aku ambil dulu
Setelah yani masuk kedalam kamar, dan mengambil air..kyknya aku sempat tertidur sbntar
saking capeknya. Terasa tangan meraba2 dahiku. Akupun membuka mata dan terlihat yani
yang sedikit cemas.
Belum kelar ngomong, tangan ini sudah ditarik oleh Yani kekamarnya. Kelihatan empuknya
kasur dikamar itu memanggil dengan mesranya "Eri..eri..sini sini"...biasa
efek kecapean..
sini"
Yani : udah kamu tidur dikasur aja, ntr aku tidur di sbelah situ (dia nunjuk tempat
boneka2nya)
Ane : Gpp ya aku nginap sini.
Yani : udah gpp, santai, makasih ya tadi dah gendong. (doi senyum2)
Dan akupun mulai membaringkan badan diatas Yani, eh diatas kasurnya yani maksudnya.
Tidak butuh waktu lama, akhirnya diri ini sudah tidak sadar entah dimana. Kyknya ini lagi di
pantai, tiduran di pasir dengan wangi bunga2 tercium harum di hidung. Badan terasa sangat
empuk di atas pasir putih itu.
Badan ini lama2 terasa berat, terasa semakin terbenam kedalam pasir putih dipantai itu.
Satu lagi yang mengagetkanku, ini rambut dengan wangi khas shampoo sunsilk datang dari
mana lagi. Mana cuman rambut tok, kepalanya gak ada. Hadeh mulai merinding2 gak jelas.
Karena aku merinding dengan rambut tanpa kepala itu. seketika mata ini terbuka, keringat
sudah mulai membasahi badan. Ah sial, ternyata cuman mimpi. Saat hendak bangun, badan
ku masih terasa berat. Akupun melihat sekitaran kamar. Ini kamar siapa?? koq banyak
boneka2nya. Wangi parfum ini juga, bukan wangi gatsby yang sering kugunakan.
Terbelalak lah mata ini menyadari Yani yang masih tertidur pulas di atas tubuhku. Apa yang
aku lakukan semalam?? Akupun menggeser tubuhku perlahan, aku tak ingin membangunkan
cewek yang tertidur pulas itu. Dia sedikit menggeliat ketika aku berhasil menurunkan
tubuhnya kekasur.
Ah, aku akhirnya bisa bernafas bebas. Aku masih berusaha menenangkan diri dan
mengingat2 kejadian semalam. Aku melihat seluruh badanku, pakaian yang aku gunakan
masih lengkap. Aku melihat yani, diapun sama masih memakai pakaian lengkap seperti
semalam.
Sedikit tenang diri ini melihat kami yang masih dengan pakaian lengkap. Akupun mulai bisa
tenang dan menepis jauh perasaan bahwa aku telah melakukan hal bodoh ke Yani. Kulihat
jam dinding di kamar itu, terlihat jarum jam menunjukan pukul 10.
Tiba2 pandanganku teralihkan ke wajah yani yang tertidur pulas. Aku melihat wajahnya yang
sangat damai dalam tidurnya. Sesekali dia tersenyum, mungkin mimpi indah tengah
menggodanya.
Saat ku beranikan diri menjulurkan tangan hendak merapikan rambut yang sedikit menutupi
wajah damainya. Dia kelihatan mulai tersadar dari tidurnya.
Aku kebingungan, aku takut dia akan histeris ketika melihatku berada di situ. Akupun pura2
memejamkan mata dan berbaring di sampingnya. Dada ini menjadi sangat deg2an, aku takut
dia akan menjerit histeris setelahnya.
Aku sdikit dapat melihatnya dengan mata yang pura2 terpejam. Cewek itu mulai duduk, dia
mengangkat kedua tangannya keatas dan menggeliat. Sekilas dia melihat kearahku. Ah,
semoga dia tidak tau akan kepura2anku. Cewek itu mendekatkan wajahnya kearah wajahku.
Sesekali dia mengelus lembut pipiku. Hatiku semakin berdegub kencang.
Dan bibirnya mulai mengecup keningku. Entah apa maksudnya. Akupun berpura2 menggeliat
dan merubah posisi tidur menyamping membelakanginya.
Hah...??? itu tadi beneran si Yani ngomong?? Gak percaya...prasaan selama ini aku biasa2
aja sama dia. Kenapa dia bisa merasa seperti itu.
Kucoba membalikkan badan kearahnya, mata ini masih berpura2 terpejam. Melihatku yang
berbalik, dia sedikit kaget, dan terlihat menyeka air matanya yang ternyata dari tadi sudah
mulai menetes.
Tidak adil rasanya jika aku harus terusan berpura2 seperti ini. Akupun, mencoba membuka
mata seperti orang yang baru bangun dari tidur. Sedikit menggeliatkan badan dan
menyipitkan mata melihat kearahnya.
Ini rasa punggung benar2 berantakan. saat aku menggerakkan badan kearah kiri dan kanan,
terdengar tulang belakangku seperti beradu sangat kencang. Akupun memegang
punggungku, mulai terasa perih menjalari tubuh.
Jangan pernah mengeluarkan candaan tentang berat badan dengan makhluk yang namanya
cewek, siap2 kena cubit yang nauzubilleh sakitnya. Canda sih canda, itu cubitannya dalem
banget...wwkkwkwkw
"Sakit Ni, nyubit apa nyubit sih dalem benar" aku berusaha menepis tanganya
"salah sendiri ngejek aku berat" dia seakan tidak mau berhenti bergerilya mencubitiku
"Sakit yani...udah ah nyubitnya" sok2an ngambek, padahal emang sakit beneran itu
cubitannya.
"eh, maaf maaf, mau kopi gak?" hmmm...kebaca triknya mw nyogok
"aduh, masa dah capek2 gendong, trus kena cubitan cuman dikasih kopi" candaku ngasal
"emang maunya apaan?" eh doi nantangin sontak buaya yang mengambil alih
"Cium boleh gak" cengesan mesum keluar juga
Aku mah paling gak bisa dipaksa2 sama cewek...wkwkkwkw...buaya buaya...dasar buaya
buntung..
"Huuuu maunya, sana mandi ah, bau kamu tu" doi menutup hidungnya
"Masa sih aku bau Ni, prasaan semalam dah make parfum deh" mengendus2 diri sendiri
"semalam kan beda, udah sana mandi2, bau deh" doi msh menutup hidung sambil mengipas2
udara disekitarnya
"Halah, bau2 juga semalam meluk2" opps, ane keceplosan.
Sontaklah muka yani mulai merah padam. Dia jadi salah tingkah dan gak bisa ngomong apa2
lagi. Aku menyadari perubahan itu. Daripada jadi akward mending mandi aja deh.
"handuknya mana Ni, sabunnya sekalian" tangan ini seperti tangan pengemis didepannya
"mmmm, itu disana di pintu" dia menunjuk kearah pintu.
"gpp nih aku mandi disni" tanyaku memastikan lagi
"gpp koq" dia masih sedikit malu
Akupun membuka pintu kamar, dan menuju kamar mandi di ujung lorong kostan.
Seperti biasa, tidak butuh waktu lama untukku menyudahi aktivitas mandi pagi menjelang
siang itu. Akupun kembali kekamar yani. Tidak ada yang empunya kamar. Entah kemana dia
menghilang. Di gondol kucing kayaknya..wkwkkwkw
Lumayan segar juga abis mandi, rada mendingan ini punggung setelah kena air. Saat aku
bercermin dan sedang menyisir rambut hitam kemerah2anku, yani masuk kedalam kamar
sambil membawa kresek hitam berisi 2bungkus makanan.
"halah monyet ya monyet, gak akan berubah cakep bayangannya di cermin" candaan
skepticnya dalem bangett
"jahat banget Ni, masa aku dibilang monyet" sok2 sedih
"hahahha...udah makan dulu yuk, laper nih"
"gak mau ah, aku ngambek dibilangin monyet" skrg sok2 ngambek...wkwkwkkw...mana
pawang buaya woy, tangkap ni satu buaya lepas..wkwkwkkw
"uuuuuh ngambek ya, sini2 peluk biar gak ngambek lagi" syetan menggoda juga ni cewek
satu
Ya begitulah sisa hari itu, kami bercanda seperti biasanya. Tapi sekarang sedikit berbeda,
yani sedikit lebih manja dan sering mengeluarkan kata2 nakal menggoda iman, tapi
untunglah imanku masih kuat, sehingga aku tidak tergoda sama sekali...heuheuheu
Sore hari menjelang, akupun pamit pulang ke Yani. Dengan berat hati yani melepasku pulang
kekostan..halah ngalay ini..biasa aja keleus...wkwkkwkw..Ketika masuk kkostan, kulihat arif
yang baru selesai mandi. Akupun langsung menuju kamarnya.
Kamipun tertawa lepas. Tapi bukan arif namanya kalo gak mengendus sesuatu yang
ganjil...wkwkkwkwk..kyk guk2 aja ya ngendus2
Modyar..ketahuan...hancur harga diriku...ooo tidak bisa, sekarang aku sudah pro masalah
elak-mengelak ini...wkwkkwkw
"semalam aku tidur dimasjid, tadi pas bangun sekalian mandi, pas pulang aku mampir kostan
yani, karena bauku udah gak enak akibat keringetan semalam jalan dari malioboro, ya jadilah
aku minjem parfumnya yani tadi, joko sama hendi blm bangun soalnya" manteb, topcer alibi
ne...
"cok cok, kau kira aku anak kemarin sore, koe nginap tempat yani kan kan" lagi2 dia
mengangkat alisnya berkali2
"gak, beneran aku tidur di masjid" ngelak trus pokoknya
"hahahha...masih perjaka gak???" doi ngelirik2 bagian bawah tubuh ane
"Asyu, emang aku cowok apaan cok"
Lagi2 kami tertawa lepas...
"Cie cie yang udah gak perjaka"cengan arif ketika aku meninggalkan kamarnya.
Asyem tu orang, tau aja aku nginep tempat yani semalam, malulah aku yang masih lugu
ini...wkwkwkwkkw
Sudah seminggu berlalu sejak malam tahun baru, yani sekarang semakin menjadi2 manjanya
ketika denganku. Aku seperti tidak peduli dengan perasaannya yang dia ucapkan lirih ketika
aku berpura-pura masih tidur waktu di kamarnya.
Aku masih seperti biasa, seakan tidak terganggu dengan kenyataan bahwa aku sudah
mengetahui perasaan yani sebenarnya. Yah, namanya hati kan ya, gk bisa di ganggu gugat.
Untuk perihal Marisa, masihlah diri ini menelpon dia di medan sana, cuman belakangan
sedikit berkurang di karenakan dompet yang mulai menipis.
Gila aja, tiap telepon minimal 120-130rebu...kita ambil bawahnya aja, 120rebu, telepon
minimal 3x seminggu.. 3x120=360rebu...edyan kan...wkwkwkkw...tapi (lagi2) masalah hati
yang kangen gak bisa dilarang2, yang penting rindu terobati dulu...perihal dompet yang
kosong melompong hal kesekian dipikirkan. Maklum yak, orang kasmaran emang gitu..hahay
Pagi itu di kelas, saat mulai asik dengan pewe ku, itu mulai lagi tangan genit nyolek2.
2menit kemudian, masuklah dosen yang langsung mencoret2 papan whiteboard itu...wah
kurang ajar ni orang, whiteboard dah bersih2 malah dicoret...wkwkwkww...kualat koe
Sekitar 1,5jam dosen mulai mengakhiri materinya, diapun beranjak meninggalkan kelas. Saat
aku merapikan alat tulis kedalam tas ransel dan hendak pulang.
Dan sontaklah, itu mata2 iri melihat kearahku, sesekali melihat kearah pintu dimana dian
berdiri. Kelihatan sekali jomblo diantara pandangan itu. Yang melihat paling sebel, pasti
jomblo...wkwkwk.. piss mblo, sesama jomblo jgn saling mendahului...wkwkwkw
Akupun bergegas ketempat dian berdiri. Setelah berada didekatnya, dian pun tanpa
canggung segera menggandeng tanganku dang mengajak ke warung depan. Hahay, makin
menjadi kyknya itu pandangan2 iri dr dalam kelas. Ok...ini dramatisir, dian gak segenit
itu....wkwkwkwkwk
Setelah memesan 2 es jeruk, dian kembali duduk di dekat ku disudut warung itu.
"Ri, aku nanya sesuatu ya tapi kamu harus jujur" dian membuka omongan
"Eh, tanya apaan?? Beneran aku blm ngapa2in koq sama arif" candaan garingku keluar
"Kamu ini gk pernah serius" cubitan kecilpun mendarat ditanganku
Ibu warung senyum2 melihat tingkah kami saat dia mengantarkan es jeruk pesenan.
Aku pun bermain mata genitku ke ibu2 itu, dan diapun sempat meleleh (melting bhsa
kerennya) dengan kedipan mata ku, jadilah tiap makan disitu aku tidak pernah bayar a.k.a
Dianpun menuju ke kasir dan membayar es jeruk yang dia pesan tadi, setelah itu diapun
pamit pulang. Entah kemana, aku gak pernah tau dimana kostanya..wkwkwkwk
Arif arif, koe sing njalani hubungan, koq aku yang kena getahnya...gumamku dalam hati.
Eits,,,,jgan sampe kena jebakan betmen lagi, masih keingetan jelas gimana Mimin kemarin
menyuruhku membayar makanannya. Jadilah aku harus kabur secepatnya..biasa dompet
lagi kosong melompong.
"Min, aku duluan ya, mw ketempat teman" aku segerakan diri berlalu.
"Kak, bentar deh, sini dulu" dia meletakkan piring yang sudah penuh itu
"Apaan lagi??" aku menolehnya
"Mana duitnya? Dompetku ketinggalan kak" entengnya dia minta duit, emang aku atm
berjalan, bodo amatlah mending ta tinggalin aja.
"Berapa, jgn banyak2 ya lagi kere juga aku" cengirku polos mesum
Kampret...mulai otak sama mulut gak selaras lagi...ah sudahlah, namanya juga cowok pasti
luluh depan cewek..heuheuheu
"20 kak, aku pengen makan ayam goreng skalian sama es susu biar cepet gemuk" nyengir2
gak jelas dianya
Tanpa pikir panjang, kubuka lah dompet yang tersisa berapa rebu itu, ku ambil 20rebu dan
menyerahkan ke Mimin.
"Makasih ya kak, kakak baek deh...dah sana2 pulang aku mau makan" tanpa dosa, dia mulai
melahap makanan dipiring yang menggunung
Ini orang kalo gak cewek aja dah kena banting,gerutuku dlm hati. Entah kenapa, dengan
makhluk bernama Mimin ini aku tak bisa berdebat, seakan merinding sendiri mendengar
suaranya yang cerewet.
Mukanya memang cantik ke-arab-an gitu, tapi pas keluar suara cerewetnya...langsung down
diri ini dibuatnya.
Akupun meninggalkan cewek crewet itu ke arah kostan yani, aku tiba2 teringat tentang
makanan yang dibicarakan yani tadi pas dikelas. Mulailah kaki ini dengan gontainya
menyusuri jalanan sore hari itu. Bahasa ne cok...wkwkwkkw
Sesampainya dikostan, pintu kamar yani masih tertutup rapat. Bah, belum pulang ternyata.
Terlihat joko sedang menyapu kamarnya.
"Jo, ni yani kemana? Tumben gak ada" suaraku sedikit mengagetkan joko
"Kgk liat we, plg masih kuliah tu anak" dia melihat kearahku stengah kaget
"Mana ada kuliah sore2 gini, tadi juga satu kelas koq" jelasku
"Lo yg sekelas aja gak tau, gimana we yg gak sekampus" jelasnya juga
wkwkwkkw..kampret juga ni orang satu, nawarin kopi kirain dah ada kopinya, tau2nya minta
dari aku juga kopinya....hadeh...
Aku dan joko sempat ngobrol ngalor ngidul disitu, menjelang magrib Yani baru balik. Entah
kyknya dia diculik wewe gombal dari tadi...lama bener baliknya..
"Eh, eri dah lama ya" tanyanya sedikit bergegas menuju tempat kami nongkrong
"baru koq, baru 4jam" canda ku
"Kasian tu si Eri kering kyk gitu lo tinggal ni" joko nyeletuk
"maaf tadi aku mampir dikostan endang dulu, biasa ngerumpi dikit"
"yuk masuk" yani menarik tanganku menuju kamar
"wah we dicuekin nih, mentang2" joko menatap penuh ejekan
"yo wes jo, sini ikut" aku menarik tangan joko
Wkwkwkwk..jadilah disitu seperti serial drama thailand...aku ditengah ditarik kearah kanan
oleh yani, dan di arah kiri aku tertahan oleh banci thailand (piss mas joko...wkwkkwkkw
"Udah sana, yani dah kebelet itu mau lo sosor" doi menepis tanganku sambil melirik ke Yani
"Apaan sih Jo, ngiri aja" yani membalas ejekan joko dengan juluran lidah
"udah Ni, kasian joko ntr bunuh diri" aku ngikut cengin joko
"sewot lo be-2, dah ah kabor we, mw ngapelin cewek we aja" doi mengarah kekamarnya
"Emang ada cewek mau sama kamu jo??" candaan skeptic dari yani...sadis juga mulut ni
cewek satu
Terdengar pintu kamar joko sedikit keras dibanting, wkwkwk ngambek beneran kyknya tu
orang. Aku dan yanipun cuman tertawa melihat pola joko. Yani kembali menarik tanganku
kedalam kamarnya. Setelah beberapa detik berkutat dengan kunci, terbukalah kamar itu.
Setelah dia menyalakan lampu kamar, dia mulai melepaskan tas dan bajunya....eh,
salah...cuman melepaskan tasnya..bajunya mah gak...ke-enakan di akunya
ntr..wkwkwkkw...
Yani berbaring dikasurnya sedangkan aku menuju rak piring dsudut kamar, aku mencari
makanan yang dijanjikan yani tadi siang. Dan, terlihatlah disana cuman ada piring dan gelas
kosong.
Artinya, aku telah tertipu cewek buaya ini. Dengan mudahnya dia mempermainkan
perasaanku dengan kata2 manisnya..dengan manis mulut berbisanya menceritakan
makanan yang dia masak...tapi harapan hampa yang kudapat...sudahlah...belum rejeki...
Terdengarlah suara ketawa makhluk bernama yani itu, tertawanya sangat sangat jahat
sekali. Lebih jahat dari tawanya emak lampir.
"Tadi pagi aku gak masak Ri, aku cuman masak mie rebus" dia msh sedikit tertawa jahat
"Ah, aku dibohongin, aku ngambek" mulai akting sok2 ngambek
"Hahaahhaa" entah apanya yg lucu, dia cuma terus tertawa jahat
"......." aku masih sok2 ngambek
"Cie, yang ngambek...cie cie" cengan garing khasnya keluar
"......."
"Ih beneran ngambek, sini2 peluk biar gak ngambek lagi" suaranya manja cmpur genit
Seperti para buaya2 lainnya, diri ini mulai mendekat kearah pelukannya. Sudah dapat di
perkirakan apa yang terjadi selanjutnya... telunjuknya men...
Yani mendekapku hangat...ternyata, kata2 pelukan yang terdengar seperti candaan tadi
benar kejadian...dia memeluk semakin erat..aku pertama sedikit kaget..akhirnya akupun
membalas pelukannya..Roman2nya bakalan kejadian yang para buaya inginkan...
wkwkkwkw
Mungkin dia mulai sadar dengan tanganku yang berusaha melepaskan pelukannya..akhirnya
dia mulai melepaskan dan merapikan duduknya, mukanya sedikit malu.
Kejadian yang hampir sama dengan marisa dulu, tapi dengan suasana berbeda...Deg, tiba2
aku jadi teringat akan sosok marisa yang jauh disana. Aku sudah menduakannya disini, aku
sudah mulai berani berkhianat diatas ketidaktahuannya.
Akupun seakan tidak lagi memperdulikan yani yang sekarang terlihat canggung didepanku
ini.
Akupun melangkahkan kaki kearah kostan, semua perhatianku tersita ke marisa yang jauh
disana. Aku merasa sangat jahat, aku telah mulai berani bermain2 dengan hati yang lain
dsini.
Magrib itu aku menghentikan langkah di wartel dekat kostan. Aku kembali memasuki "bilik
wartel cinta" yang kebetulan kosong itu. Kutekan angka2 sljj untuk menghubungi cewek
cantik berkacamata nun jauh disana.
Ibu : Halo..
Ane : halo buk, ini dengan Eri buk, marisanya ada?
Ibu : Marisanya belum pulang dek Eri, tadi katanya ada acara dengan teman kampsnya.
Ane : kira2 masih lama gak Buk?
Ibu : waduh kurang tau kalo lama enggaknya. Ada yang penting Dek Eri? Nanti biar ibu yang
sampaikan.
Ane : anu buk, aku cuman kangen dia.
Ibu : wah dek eri ini romantis juga, ibu jadi ingat masa muda sama bapaknya marisa dulu.
Ane : hehehehe (garuk2 kepala)
Ibu : ya udah nanti ibu sampaikan ke marisa nya ya, ada pesan lain dek eri?
Ane : gak ada buk, itu aja koq, makasih ya buk.
Ibu : iya dek eri..
Malam itu kembali diri ini menjadi melangkolis..kembali teringat dengan kenangan bersama
Marisa. Senyum kembali menghiasi bibir ini, tidak lupa sesekali kesedihan menyertai. Ah,
begitu dalam kesan Marisa dihati ini.
Yogya, Februari
Februari 2012
Sore itu aku sedang asik memonitor trafic pengunjung sebuah server game online yang
berada di Thailand sana, yap negara yang terkenal dengan ladyboy-nya itu. Sudah hampir
3tahun aku menjadi GM yang mengurus keamanan ingame server tersebut.
Aku masih diyogya, aku belum beranjak dari kota gudeg ini, tapi aku seperti merasa bisa
sampai ke German sana hanya dengan berada di depan PC tuaku.
Sesekali aku melihat window Skype di laptopku. Ah cewek imut itu belum selesai mandi. Sial.
Wyckte : Sup!
Me : Yep.
Wyckte : Still ingame?
Me : Nah, just logoff. What happen?
Wyckte : Come join me, need some help with player.
Me : gimme a min, stupid pc need time to load game. just restarting.
Wyckte : Lol
Wyckte : Cya ingame.
Dan, akupun membuka client Game Online Private Server itu di PC tuaku. Butuh 10an menit.
Setelah menunggu, akupun memasukan username dan id milikku. Selang berapa lama,
muncullah Karakter Cewek dengan Senjata Plakat bertuliskan GM.
Sekedar menyapa dan menandakan diriku hadir disitu, aku mengetikkan kata2 di chat
window.
Itulah tulisan merah menyala ditengah layar ketika aku menekan enter di keyboardku.
Mulailah keluar makian, dan beberapa orang yang meminta GM buff.
Yak, kurang lebih seperti itulah chat yang terbaca, hahahha, enaknya player bisa memaki2
tanpa perlu kena hukuman. Tak berapa lama, muncullah whisp dari Wyckte.
"Where r u?"
"Here, right to your place"
"Dam*"
"Remove your visible mode"
"Sec, wait other player leave"
"Nah, thats my girl"
"For sure"
"Yeah, shes using my pc in my room"
"Are u just doin that??"
"Nah..not in mood"
"Lol"
Akupun menghilangkan Visible mode andalan untuk melarikan diri dari para player yang
menggila.
Me : Whazzup??
Wyckte : Can u help me??
Me : What isit?
Roberta : Hii GM
Me : Hi roberta how r u?
Roberta : im fine
Me : ok then.
Wyckte : Sup, can u change that Roberta nick? what a stupid name for preety girl.
Me : lol
Me : what name to exchanged?
Wyckte : ask Roberta.
Me : what name Roberta?
Roberta : Radvilait is that ok?
Me : Nah, normal letter only.
Roberta : then use Radvilaite.
Me : Ok, go offline for few sec, i'll change your nickname.
Tidak begitu lama, terlihat Karakter Roberta menghilang dr layar. Akupun membuka aplikasi
di laptop ku untuk mengubah nama player. Setelah memasukkan nama yang di inginkan
akupun kembali ke dalam game.
Me : Sup. Done.
Wyckte : sec, she on bathroom.
Me : another help??
Wyckte : not yet, maybe later.
Me : ok then, gtg. Just call me in Skype if u need more help.
Wyckte : ok, KIT
Akupun mematikan client game itu. PC tuaku seakan berteriak kesakitan ketika membuka
jendela trafic server ditambah client game.
Kurang lebih seperti itulah kerjaku beberapa tahun belakangan ini, sekedar mencari berapa
recehan untuk menyambung hidup. Lumayanlah walaupun harus tidak tidur karena hampir
tiap waktu mengawasi server, tapi lumayan terbayar dengan beberapa dollar yang aku
terima.
Kini pandanganku beralih kelayar laptop, di jendela Chat skype itu sudah terpampang cewek
bule yang (maaf) hanya mengenakan CD tok tanpa ada sehelai benangpun menutupi bagian
atasnya.
Dan, mulailah cewek bule itu menampilkan adegan (maaf) seperti film2 dewasa pada
umumnya..gak usah dijelasin lah ya...pasti para reader sudah mengetahuinya. Hahay.
---------------------------
Aku kenal dengan Netra ini ketika tidak sengaja saat memantau trafic player yang aktif
didalam game. Di jendela monitor ku ini, tiap player di tandai dengan satu titik, Kebayangkan
jika dalam suatu map terdapat beberapa player, maka akan tampil semua dalam bentuk titik
yang lumayan besar.
Yang membuatku penasaran, ada satu titik yang dari 30menit lalu diam disudut map. Dia
tidak seperti player2 lain yang bergerak kesana kemari. Ah, paling player AFK, gumamku.
Selama sekitar 1jam aku mengawasi, titik itu tidak bergerak, padahal settingan game tiap
1jam, player akan ter-DC sendiri jika afk. Aku jadi penasaran. Akupun login kedalam game.
Kudekati titik itu disudut map, tentunya dengan Visible mode.
Aku mengikuti semua kata2 yang dia tuliskan dalam chat normal bahasa jerman itu. Akupun
sempat membuka google translator untuk mengartikannya. Dan ternyata, itu orang lagi patah
hati. Hahahhahaha..dasar cowok alay pikirku.
Dengan keisenganku, aku menghilangkan Visible Mode, sontak chat bahasa jerman itu
terhenti.
Dan karakternya pun menghilang dari layar game. Terlihat di layar laptopku tanda notice
pertemanan baru di skype. Iseng2 berhadiah pikirku. Sebenarnya takut2 juga sih, tau2nya
ladyboy thailand yang nongol..wkwkkwkw
Jeng jeng..deg2an
hati ini bersiap melihat ladyboy thailand itu. Dan perkiraanku meleset.
jeng
Terlihatlah cewek Jerman yang lumayan imut, rambut sedikit kuning kemerah2an (blonde) ya
mirip2 kyk bule2 gitulah...wkwkwkkw
----------------------------
Saat sedang asyik2nya dia berlenggak lenggok disana, tiba2 Hape Sony ku melantunkan
melody awal lagu TooPhat ~ Anak Ayam menandakan panggilan telepon.
Mataku belum beralih dari layar skype, aku mengangkat telepon itu..
Tut tut tut.. itulah telepon dari adik angkatku..ternyata dia lagi ada di ponorogo, dia liburan
kekampung halamannya. Sebelumnya dia tinggal di Bangka sana bersama suaminya.
Oke gan, cukup dengan skype-ero-nya, kita bahas adek angkat ane aja yak...hehehhehe
18. Endang
Endang Ngamuk
Esok harinya, kembali diri ini tersadar oleh teriakan dari jam weker disamping radio 2band
dikamarku. Jarum jam weker itu menunjukkan pukul 7 pagi. Akupun bergegas mandi, hari
sabtu ini aku ada kelas pukul 8 pagi.
Selang beberapa menit, aku sudah mulai menyusuri jalan menuju kampus. Sejak acara
malam tahun baruan, aku semakin jarang bisa bareng pagi2 sama arif, entah dia sepertinya
sibuk banget dengan salah satu dari 2 cewek yang sedang memperebutkannya. Beruntung
banget sahabatku itu.
Ketika memasuki gerbang kampus, aku kembali melihat cewek berparas arab itu. Ah mimin
ngapain pagi2 dsitu, pasti dia bakalan ngerepotin lagi.. gumamku. Akupun berusaha
melewati tempat duduknya secara pelan2..Selamat, dia sedang asik melamun saat itu,
kyknya dia tidak menyadari diriku melewatinya.
Sial, padahal dah hampir sukses, kini Mimin tersadar dan senyum2 penuh taktik jahat
menatapku.
"Eh, kak..aku tungguin juga dari tadi, sini kak duduk bentar aku mau ngomong" dia
menepuk2 kursi disamping kanannya.
"Kenapa Min, ada yang bisa dibantu" tanyaku sedikit kecewa, rencana melarikan diri gagal.
"Kakak, ntr malam mw nemenin aku curhat??" tanyanya semangat
Apa2an sekarang, koq semua cewek senang banget manja2 sih....eh, kegeeran ding
akunya...mereka sebenarnya biasa aja...
Dan kini sang mak lampir yang ngamuk2...dia tiba didekatku dan mimin pagi itu.
"Eri, kamu apain Yani heh??" endang sedikit teriak dengan gaya emak2 memarahi anaknya
"Ya udah, jgn lupa kak ntr malam, awas gak datang" setelah mengancam, Mimin pun
beranjak ke kelas. Dia berbeda kelas denganku.
Semena2 banget ni si Mimin, harga diriku serasa gak ada sama sekali...hadeh...
"Heh, jawab, yani kamu apain" endang semakin tinggi aja suaranya
"Eh, datang2 marah2 cepat tua ntr" candaan garing
"malah becanda, jawab, kamu apain yani" masih dengan gaya emak2nya
"gak aku apa2in koq, beneran"
"gak mungkin, semalam yani datang kkostan nangis2, pasti kamu apa2in kan"
"BENERAN ENDANG S*******CE, NGOMONG PELAN2 BISA KAN, BUDEG AKU LAMA2 KAMU
TERIAKIN TERUS" dan esmosi ini meledak juga.
Sontak endang lansung diam, dia terlihat takut dengan attitude ku barusan. Dan lagi2 mata2
disekitar melihat kearahku. Entah tidak ada tatapan jijik, aku melihat mereka semua seperti
ketakutan dengan suara kerasku barusan.
Aku tidak memperdulikan mereka semua, aku berlalu kedalam kelas. Ku ambil posisi seperti
hari2 sebelumnya. Aku menutup kepalaku yang tiba2 panas dengan sikap endang
menggunakan tas ransel.
Tidak berapa lama dosen masuk memberi materi, selama satu jam lebih, beliau mengakhiri
kuliahnya dan meminta maaf karena ada keperluan mendadak ke daerah Wonosari.
Semua mahasiswapun beranjak pulang, tersisa aku, yani dan endang dikelas. Mereka terlihat
sedikit berbicara dan melihat kearahku. Aku yakin mereka masih takut dengan ku. Bodo
amatlah..aku pun meninggalkan kelas. Ketika akan melewati pintu..
"Eri tungguin bentar bisa?" suara endang terdengar pelan, akupun menoleh
"Ada apa lagi, mau marah2 lagi??" tanyaku datar
"Maaf ya Ri, tadi aku marah2 didepan" suara endang sedikit menunduk
"Udahlah, dah lewat, gak usah dibahas" msh rada2 gedek diri ini
"Makan yuk, aku traktir deh" yani bersuara dengan sedikit senyum dibibirnya
"Ayuk, cari yang enak tapi, masa di warung itu trus" aku menunjuk warung dekat kampus.
Kemarin kan ane nungguin yani dari jam 2 siang, doi pulang jam 4an dan dia boong ternyata
tidak ada makanan yang dia janjikan. Jadilah diri ini kelaperan lvl akut karena belum makan
dari kemaren...wkwkwkkwwk...alesane manteb to...penak...yo penak...
Setelah disogok dengan Nasi Padang dan Es Jeruk di jalan Gondosuli itu, kembalilah diri ini
seperti sedia kala, bercanda2 seperti tidak ada dosa. wkwkwkwkwk
Kamipun kembali ke kostan yani, entah sejak aku teriakin tadi, endang mulai kembali kyk
dulu..sudah bisa begosip ria dengan emak2 sebelahnya, yani. Dasar emak2 susah berubah,
sukanya cuman ngerumpi...ah sudahlah...
Mungkin karena beberapa lama gak bareng kyk gini, terasa asik ngeliat mereka berdua
becanda lepas kyk sebelumnya. Tidak terasa, sudah pukul 6sore aja tapi ni emak2 2orang
masih asik aja dengan segala rumpiannya. Hadeh...
"Eh, aku pulang dulu ya, gerah nih badan pengen mandi" suaraku memotong rumpian emak2
itu
"Mau kemana Ri, mandi disini aja, pulangnya ntr aja" yani mencoba menahanku
"Jgn Ni, dia mau ngapelin sapa itu kelas sebelah, Mince...iya Mince..." endang ngasal
"Cie yang mau ngapel" kembali endang mengejekku
"heheheh" aku cuman bisa garuk2 kepala.
Ternyata ni emak2 satu pas marah2 tadi, sambil nguping juga...parah parah...gagal rencana
biar gak ketahuan...buaya woy...sadar sadar..ada marisa disana menunggu mu..
Muka yani terlihat berbeda, sepertinya dia sedikit cemburu... (ge er dikit gpp kan
ya..heheheh)
"Oh mw ngapel ya, ya udah ati2 ya" suaranya tidak semangat, ya iyalah orang lagi kecewa
gmn mau semangat.
"Trus kami gimana Ri, mau dong di apelin" goda emak2 binal itu..endang endang, ta cipok
ngehee koe..wkwkwk
"Besok deh aku apelin, aku pukul pake apel malang ya..wkwkwkwk"
Aku dan endang pun tertawa lepas, yani cuma tersenyum getir.
Setengah 7, aku sudah siap dengan baju kaos hitam dan celana jeans hitam. Kyk orang
berduka aja yak...wkwkwkw...Iya gan, ane lagi berduka, duit sisa 3lembar 5rebuan
didompet.. gak bisa nelpon marisa buat malam mingguan..nasib LDR (Lama2 Di Rebut)orang...
Yo, yang LDR mana suaranya...sesama LDR jgn saling mendahului yo...wkwkwkwk
Melengganglah diri ini menuju kostan mimin di daerah pasar talok tenggara UIN Suka, eh,
tenggara apa barat ya...wkwkwk... Butuh waktu 25menitan untuk ketemu dengan kostan
wanita cerewet itu, setelah tanya kiri kanan akhirnya tibalah diri ini di depan gerbang
kostanya. Dan aku lihat jam tanganku, sudah lewat 10menit dari perjanjian.
Semoga dia ngambek karena aku datang telat dan aku disuruh pulang. Bebas lah diri ini,
gumamku.
Ternyata oh ternyata, cewek cerewet itu sudah duduk menanti di sudut remang2 teras
kostan. Remang2 koq kyk kesan-nya gak enak yak?? Ganti sudut gelap aja? Malah lebih
parah... Udahlah, make sudut teras aja ya..
Dia terlihat sedih ketika membukakan gerbang dan menyuruhku masuk. Akupun
mengikutinya menuju kursi, tempat sebelumnya dia duduk. 5menit berlalu, cuma suara isak
tangisnya yang terdengar mengalun semakin keras. Kenapa lagi ini anak pikirku.
"Tadi katanya mau curhat, malah nangis, kenapa dek" aku membuka omongan
"Kak...aku..putus...sama..pacarku...kak" suara tercampur isakaan tangisnya
Ah, ini caper2an aja, bilang putus buat menarik simpati, sorry ya, buaya mau
dikadalin...wkwkwkwkkw
Eh buset, aku menciut, ini cewek punya pacar 2 orang...parah juga ternyata.
Ini cewek gak ada ngerasa bersalah dikitpun apa ya, malah yang dipikirin cuman rasa malu
karena dilihat orang rame...parah parah...
"Trus kenapa kamu pacaran dengan 2 cowok skaligus" tanyaku penasaran dgn jawabannya
"Ya pengen aja kak, kan enak bisa di apelin trus tiap hari, jadi kalo Andi gak bisa, aku minta
Putra yang apelin" enteng bener jawabnya
"Hadeh, ya resiko nek gitu, siap2 diputusin kalo ketahuan" sedikit menasehatinya
"Iya kak, aku tau koq aku cuma pengen nyoba aja punya pacar 2"
"Hahahah..rasain diputusin 2 cowok skaligus, enakkkkkk???" aku cengin aja skalian
"Kakak jahat ih, orang lagi sedih bukan di hibur malah di jahatin" dia mulai terisak lagi
"Udah2, ntr juga dapat pacar baru koq, banyak yang mau sama kamu koq dek" hiburku
"Kakak mau gak??" suaranya terpotong...ah kampret, salah ngomong aku tadi, ngapain
mancing2 kesitu.
"Kakak jadian sama aku aja ya??" dia melirik nakal kearahku, dengan muka yang msih penuh
Bukannya apa2, aku masih mencintai Marisa, tidak terpikir untuk menduakannya hingga saat
ini. Hatiku seakan tertutup buat yang lain.
Yoi, ane pertama ngira kalo Mimin cuman sebatas mengalihkan pembicaraan ketika keluar
penolakan dari mulutku. Tapi ternyata benar dia hanya menganggapku saudara-nya,
begitupun diri ini, tidak lebih. Untunglah diri ini tidak terlalu kege-eran.
Sekitar 2 minggu setelahnya, Mimin sudah terlihat gandengan dengan cowok asal surabaya
(kalo gk salah waktu itu)..dia sempat mengenalkannya ke kakaknya ini. Cowo itu sempat
bingung, koq bisa sodara tapi tidak ada mirip2nya, akupun menjelaskan kalau kami hanya
saudara angkat, saudara ketemu gede.
Sore sehabis pulang dari kantor, aku sempat mampir dengan Aji di angkringan didekat
kostan. Seperti biasa, menu sore itu Nasi kucing 2 bungkus + sate telur puyuh. Tidak lupa
dengan segelas es coffemix.
Setelah melahap habis menuku, aku mulai mengambil kacang rebus yg terbungkus plastik
seharga 500an. Akupun mulai menyalakan Marlbo** Ice Blast yang baru belakangan ini
sering kuhisap.
Sedang asik2nya menikmati sisa2 es coffemix ku, terlihat seorang ibu2 yang sangat kukenal.
Iya, itu ibu kostku dulu sebelum aku pindah kekostan ku sekarang. Ah, sudah 6tahun ini aku
pindah kost, terakhir aku berkunjung sekedar silaturrahim kekostan lama 4tahun yang lalu.
Sekilas ibu itu melihat kearahku, dia agak lama bisa mulai mengenaliku. Dan diapun mulai
tersenyum khas ramahnya orang yogya. Diri ini secara reflek bangun dan menghampirinya,
kepala inipun menunduk mencium jabatan tangan beliau. Beliau sudah ku anggap ibu sendiri,
dia dulu yang mengurus segala sesuatunya ketika aku terkena musibah itu.
Ane : iya buk, besok kalo lagi senggang aku sempatin mampir
Ibu : hebat ya anak ibu sekarang sudah jadi orang sibuk..ya udah, ibu duluan ya, jgn lupa
besok2 maen kerumah.
Ane : iya buk.
Setelah ane mencium jabatan tangan beliau, beliaupun berlalu dengan motor maticnya. Ah,
aku kelihatan sombong sekarang, aku seperti memutus tali silaturahim. Semoga besok2 aku
masih sempat bertamu kesana.
Akupun kembali ketempat dudukku tadi. Aji masih sibuk memakan ceker ayam yang jadi
panganan favoritnya ketika ke angkringan.
Aji mulai sibuk lagi dengan ceker ayamnya. Akupun menghisap dalam2 rokok yang mulai
pendek itu. Kepulan asap putihnya seakan membawaku ke kenangan dulu.
Sekitar akhir februari, aku dan arif memutuskan untuk mencari kostan baru. Bosen kami
dengan suasana kostan sekarang yang tinggal kami berdua. Sebenarnya, bukan itu yang jadi
inti kepindahan kami, tapi lebih ke kostan kami yang tidak bebas. Biasalah anak muda kan
Dengan banyaknya kenalan kami yang anak kost (bukan kenalan ane sih, lebih tepatnya
kenalan arif..ane kan orang anti sosial...wkwkwkkw), dapatlah kami kostan di daerah jalan
melati wetan dekat "Lesehan Maharani", lesehan yang lumayan terkenal di daerah itu.
Setelah menyepakati harga dan membayar DP, akhirnya kami mulai memindahkan barang
dari kostan lama. Malam sebelum kami pindah tentunya kami sudah berpamitan dengan
Mbak P dan Mas M serta Dedek Dita di kostan lama.
Butuh waktu seharian memindahkan barang2 gak jelas dikamar ku dan kamar arif. Tidak lupa
itu radio 2band andelan tetap setia menemani.
Di kostan baru, ada tiga penghuni tetapnya yaitu Mas Farid, Mas Antok dan Bung Pila.
Kesan pertama saat memindahkan barang kedalam kamar, mereka terlihat sangat cuek.
Biasa Senior di kostan itu...trus junior gimana, ya gitu...junior mah apa atuh dimata
senior...wkwkwkw...ini ngelantur kemana-mana.
Sekitar 3jam merapikan kamar, akhirnya selesai juga. Seperti tradisi yang selalu di ajarkan
nenek dikampung, berangkatlah diri ini untuk memperkenalkan diri ini ke penghuni yang ada
disitu.
Saat aku hendak ke kekamar Arif, tiba2 itu pintu kamar mas Farid terbuka, dan keluarlah
cewek cantik kyk bidadari. Rambut panjangnya yang lurus tertiup angin yang tiba2
berhembus menambah kesempurnaanya. (Ini benar2 kyk adegan sinetron2 alay
yak..wkwkwk..ah sudahlah biar dramatisir)
------------------Cewek tadi di perkenalkan gak ya?? Kyknya gak usah yak, ndak aku di
gampar...wkwkwkwk....oiya, itu yang kata2 "kyk bidadari" ane sempat kena todong sama arit
di belakang loh pas nulisnya. Entah itu arit siapa, gak enak njelasinnya, takut kena
gampar...
-------------------
Arif : Mas Farid ada yang suka sama cewekmu..(sontak aku berlari menutup mulut arif yang
bengak bengok triak2 gak jelas depan kamar)
Ane : Asyu...kedengeran orangnya kena gampar aku cok. (masih menutup mulut kurang ajar
itu)
Arif : wkwkwkwkw...modyar o, kae mas farid kluar ( dia tertawa jahat setelah aku melepas
mulutnya)
Dan benar saja, itu mas farid keluar kamar dan mengarah ke kamar arif. Modyar aku, kalo dia
dengar yang arif teriakin tadi, siap2 kena bejek2 aku.
Sekitar 10langkah, mas farid berbelok ke arah kamar mandi. Dia mencuci muka ato mencuci
yang lain kayaknya..hahay..
Ehhhh, selesai keluar dari kamar mandi dia mengarah kearah kamar Arif. Modyar....
Mereka tertawa kecil dengan ucapan arif barusan. Kampret, arif plg bisa pas kyk gini.
Ane : ni tip juga deh mas (garuk2 kepala sambil msh gemeteran)
Mas farid : mau makan apa kalian?
Arif : samain aja mas, ntr tu si Eri beliin racun tikus aja, dia suka minum itu.
Ane : telek koe Rif... samain aja deh mas (badan ini msh gemeteran sbnre)
Mas Farid : yo wes.
Mas faridpun mengarah kekamarnya. Di depan kamarnya dari tadi sudh menunggu
bidadarinya. Setelah mengambil jaket di kamarnya, merekapun turun keparkiran motor
dibawah dan menghilang entah kemana..
Arif : biasa aja cok, ngeliat cewek orang sampe segitunya. (suara arif memecah lamunanku
yang dari tadi melihat ke arah parkiran)
Ane : gak koq, tadi aku kyk ngeliat orang. (ngelak kyk bajaj)
Arif : halah, aku kie wes hapal polamu. Ntr ta bilangin mas farid biar nyahok koe.
Ane : jangan cok, tega koe sama aku. (sok2 imut dikit )
Setelah selesai si Arif beberes kamar, akhirnya kami ber-2 nongkrong di depan teras kostan
di atas kursi bambu tutul itu. Oiya kostan ini mirip dengan letter "U", ditengah2 teras itu ada
sepaket kursi dan mejanya dr bambu.
Dari posisi itu kita bisa melihat kearah jalan, dan menggoda beberapa cewek2 UIN SuKa
yang kadang mencari makan di "Lesehan Maharani".
Maharani"
Dan, tidak diduga2, cewek crewet itu terlihat dibonceng oleh cowok barunya..hahay..
kelihatan mukanya sedikit malu2 ketika turun dari motor supra x warna hitam dengan sedikit
corak merah miliknya. Halah, mentang2 sama cowok baru, dia masih jaim..paling 2 minggu
lagi kelihatan belangnya...wkwkwkwk...
Itu gitar baru beli beberapa minggu kemarin, soalnya tu radio busuk 2band dikamar sudah
gak mau nerima sinyal siaran lagi. Bingung nyari hiburan, jadilah ane jln ke pasar senthir di
jln tugu itu. Dan dpt gitar bekas murah, kalo gk salah 75rebu waktu itu...
Ane sih bisa maen gitar dikit2, udah dari SMA, karena jiwa ini sering melangkolis, jadilah ane
cuman bisa nyanyi lagu2 galau. Ane gak doyan sama lagu2 keras..ane tu doyan lagu esteh12,
kanjenmamihband, leptto, sejenis itulah dulu pas masih galau2nya..jgn dimaki2 yak...
hehhehe
...
Aku mengambil gitar yang di serahin arif, ting ting ting ting...aku
mulai memetik senar gitar
ting...
itu
Arif : beh, lagu apaan itu?? (aku tidak memperdulikan, terus memainkan melodi itu)
Arif : kampret, siapa yang ulang tahun woy.
Tertawa lepaslah kami...
Ternyata, melodi tadi itu melodi "Selamat ulang tahun" andelanku ketika mulai memegang
gitar..hahay..gitulah jiwa melangkolis ini, saking melangkolisnya, lagu balonku ada lima aja
Kami menghabiskan sore itu dengn bernyanyi2 diteras depan itu. Menjelang magrib mas
Farid dan bidadarinya baru balik dengan bungkusan makanan yang kami titip tadi sore..
23. Tergoda
Maret 2004
Kampus kami sekarang masuk dalam hari santai karena sabtu ini para mahasiswa 1 tingkat
diatasku merayakan "Wisuda". Yoi, ini kampus cuman itungan 2tahun masa pendidikanya.
Kalo secara akademik dihitung D2 lah ya.
Dengan sedikit kecewa, aku yang tidak tau jadwal pagi ini, sudah sampai kampus jam 8.
Bukan gak tau jadwal, karena jelas2 sudah aku catet. Tapi aku gak tau kalo hari ini bakalan
kampus kosong karena semua orang pergi ke sebuah hotel yang aku tidak tau namanya
hingga sekarang.
Jadilah diri ini melongo sendirian dikampus kecil itu. Kampret, koq lama2 kepala ini sering
blank ya?? Ke kostan yani ajalah, daripada bengong sendirian. Kyknya enak sambil ngopi2.
Dan seperti sebelumnya diri ini berjalan ke kostan yani yang lumayan menguras keringat
jaraknya.
Oiya, sejak kejadian aku ngamuk ke endang dan siangnya baikan lagi itu. Kami kembali ke
kegiatan seperti sebelum2nya. Kostan yani seperti sudah menjadi basecamp. Berhubung,
kostan yang baruku lebih dekat dari kostan pertama dulu, aku lebih intens kekostan yani
hanya sekedar untuk numpang menghabiskan malam mingguan.
Tapi beberapa minggu ini juga, tiap malam minggu, endang sepertinya sering menghabiskan
malam minggunya bersama gebetan barunya yang entah anak mana.
Cie cie cemburu ni ye..?? Kagak, ane kgk cemburu, ane kan gak ada rasa apa2 sama
endang, dia aja yang kegenitan menggodaku...wkwkwkkw...buaya oh buaya..
Mending ane malam mingguan sama yani kan daripada sama arif...masa mau maho2an
trus...
Tidak butuh waktu lama, ane sudah berdiri didepan kamar yani. Eh ini cewek belum bangun
ternyata. Joko, hendi juga gak keliatan. Anak kostan lain sudah keliatan membuka kamar,
berhubung ane kurang kenal jadi ane tidak terlalu memperhatikan.
Aku mulai mengetuk2 itu pintu kamar, makin lama makin keras itu ketukanku, sengaja biar
yang punya kamar kesal dan segera membukanya. Dan benar saja, sekitar 30an ketukan,
pintu itu mulai terbuka dan terlihatlah muka mak lampir dengan muka dimanyun2in.
Wakakakka, kyknya ada yang pagi2 kesal deh..
Tanpa dipersilahkan ane langsung ngeloyor masuk kekamar. Ane melepas kemeja putih
lengan panjang ane dan tersisa kaos biru khas dagelan yogya itu. Yani seperti tidak perduli
dengan ane yang ada disitu, dia kembali menutup pintu kamarnya.
Dia merebahkan diri di atas kasur dan memeluk boneka doraemon andelan yang sebesar
gaban itu. Akupun seperti biasanya langsung membuat kopi nescafe yang belakangan sering
di sediain yani dekat dispensernya.
Setelah meminumnya beberapa teguk, perut ini tiba2 berbunyi keras karena cacing2nya
mulai rese didalam sana. Cari makan dulu lah pikirku. Kembali diri ini melangkah keluar dr
kamar itu, dan menuju kewarung penjual lotek yang tidak terlalu jauh dari situ.
Setelah mendapat lotek 2 bungkus, anepun kembali kekamar yani. Dan ane masih mendapati
itu mak lampir memeluk doraemonya seperti posisi sebelumnya.
Kututup lagi itu pintu kamar. Entah kenapa hari itu aku memilih menutup pintu kamar itu.
Belum ada pikiran lain sih, ane ngerasa risih aja kalo2 anak kostan lain lewat dan melihat ane
sendirian makan disitu. Kelihatan banget ane jomblonya...wkwkkwkwkw...ini buaya satu
pandai banget nyari alesan yak...wkwkwkkw
Setelah membuka bungkusan lotek di 2 piring itu, aku berniat membangunkan yani untuk
menemaniku makan.
Ane : ayuk dah, makan dulu, ntr tidurnya lanjut abis makan. (ane sedikit keras bersuara
ditelinganya)
Yani : masih ngantuk yank (doi memalingkan wajahnya membelakangiku)
Entah sejak kapan, sekarang yani sering banget manggil ane dengan panggilan yank dan
menjadi manja2 binal gitu..ane lupa awalnya dulu gimana dia koq bisa kyk gitu...buaya kayak
ane ini tentu mau2an aja..wkwkwkkw..
Tapi itu panggilan yank cuma kalo kita ber-2 aja, kalo ada endang ato yang lainnya doi
manggil nama. Tapi ane tetap manggil doi dengan nama, karena sayang ane kan cuma sama
marisa...setia kan...hahay...setia sih setia, itu sering dua2an sama yani maksudnya apaan??
kan teman akrab, ya wajar dong..wajar matamu cok...ah sudahlah, gak usah di perpanjang...
pergolakan bathin ane.. (biar agak keren, dah lewat soalnya masa2 ane sering debat dengan
suara aneh dikepala)
Ane gak perduliin dia jadi kesal, ane segera ke arah piring yang berisi lotek, godaan lotek
lebih keras dari yani...itu bau2 lotek kyk manggil2 "Makan aku kang mas, sayang duitmu
terbuang 5rebu jika aku kau buang"..diri
ini seakan menjawab "Aku datang dinda..aku akan
buang"
menikmatimu hingga suapan terakhir"wkwkwkkw..koq
jadi kyk gini ceritanya...biasa efek
terakhir"
kelaperan.
Tidak butuh waktu lama, lotek itu sisa beberapa suap. Setelah aku menghabiskan lotek
dipiringku, aku kembali membungkus lotek dipiring satunya, karena empunya masih tidur
soalnya. Akupun mengambil air putih dari dispenser.
Kembali diri ini duduk diujung kasur dekat kaki yani. Sesekali aku menyeruput nescafe yang
sisa setengah itu. Isenglah diri ini melihat telapak kaki yani, aku menggelitik telapaknya
dengan beberapa jariku. Dia sesekali menggoyangkan kakinya. Beberapa lama kemudian,
tangan ini menggelitik lagi telapak kakinya yang sudh diem tadi.
Yani : yank jangan genit, ta peluk kamu yank. (suaranya tanpa membalikkan kepalanya)
Ane : mana, coba peluk. (waton jebret)
Yani : jauh.. (dia mengangkat tangan kananya kearahku, dia masih tidur tengkurap)
Ane : bangun sini dong biar bisa meluknya (mulai kena genitan si mak lampir)
Yani : sini dong yank, kamu yang kesini. (suaranya berubah manja)
Ane : gak mau, kalo mau meluk ya sini bangun (sok jual mahal padahal murahan, eh padahal
mau)
Yani : yank, sini gak?? (dia mengangkat kepalanya dan melihatku sadis)
Aku yang saat itu entah kesambet setan mana, langsung mendekati dan memeluknya. Yani
masih dengan mata terpejam merubah posisinya menyamping dan menaruh kepalanya diatas
dada krempengku... (kalo dada bidang udah terlalu mainstream..
Ane kalo gak salah waktu itu make plapyum (biar keliatan imut bilang parfumnya..wkwkkww)
"AQUA ...." apa gitu, lupa...hehehhehe
Halah, banyak omong cewek ini gumamku dalam hati. Bibirnya udah dekat banget lagi.
5menit tangan ini masih asik memainkan bagian tubuh yani yang sangat empuk itu. Yani
masih sangat bernafsu dengan apa yang bibir kami lakukan. Posisiku kini sudah berada
diatas tubuhnya. Tangannya tidak lepas dari dileherku.
Entahlah, setan sepertinya berhasil menghasutku waktu itu..tidak ada pikiran lain di
kepalaku, aku terpaku pada yang dilakukan oleh bibir dan kedua tanganku. Baru kali ini
bibirku selancang ini, tapi aku sangat menikmatinya.
Mungkin malaikat waktu itu hanya diam mengutukku, suara bisikan setanlah yang berteriak
girang menyuruhku melanjutkan tindakan itu. Aku terkaget dengan ketukan pelan dr pintu
kamar itu. Kesadaranku perlahan mulai kembali. Sontak aku mengangkat tubuhku dan
menjatuhkan diri kesebelah yani.
Nafas ini masih tidak beraturan. Yanip mulai duduk dan merapikan baju tidurnya yang tersisa
beberapa kancing lagi yang saling menempel. Setelah merapikan baju tidur dan rambutnya
yang acak2an, dia berjalan kearah pintu kamar.
Akupun cuman menurut dan mengambil sendok dan bungkusan lotek dipiring tadi, setelah
kubuka lagi, akupun menyuapi yani yang sekarang manja menjadi2. Setelah menghabiskan
sebungkus lotek, yani mulai beranjak keluar dan berniat mandi.
Diapun sedikit berlari kearah kamar mandi disudut lorong. Aku kembali mereka2 ulang
kejadian tadi, ternyata kayak gini rasanya mencium bibir seorang wanita, enak ternyata,
gumamku sambil memegang bibirku sendiri.
Entah mungkin karena baru pertama kali, tapi kenapa sekarang aku sangat
menginginkannya lagi. Entah berapa lama aku mereka2 ulang adegan tadi, aku tidak
menyadari yani yang sudah selesai mandi dan menutup pintu kamar lagi.
Yani : heh yank, kenapa itu bibir dipegang? (dia menggantung pakaian tidurnya)
Ane : hehehhe (sedikit kaget melihat kearahnya yang hanya mengenakan handuk warna biru
tua)
Yani : mau lagi? (dia mengangkat2 kedua alisnya)
Ane : hehehe (lagi2 aku garuk2 kepala yang perlahan mengangguk pelan)
Yani berjalan kearahku, dia sedikit menunduk kearah wajahku. Aku hanya terdiam menunggu
bibirnya.
Dan, aku tidak percaya dengan pemandangan didepanku saat itu. Masih dengan berdiri
membelakangi ku, yani melepas handuk biru tua yg melilit tubuhnya, dia dengan santainya
memakai (maaf*) CD dan Bra-nya.
Dia kemudian mengenakan jeans hitam dan baju kaos mini sebagai daleman. Kini dia
berbalik sambil membawa kemeja hijau ditangan kanannya.
Yani : itu tu iket pinggangnya nonjol lagi (dia menunjukk tubuh bagian bawahku)
Ane : aaaa (sontak aku merubah posisi dudukku dan menutup dengan kedua lenganku)
Yani : hahhahaha (dia tertawa kecil melihatku yang salah tingkah)
Kini kedua tangannya memegang pipiku, dia mulai menciumi bibirku lagi, dan dengan sadar
aku membalas dan menikmatinya. Setelah beberapa detik, dia melepaskan pipiku dan duduk
di depanku. Dia mulai mengenakan kemeja hijau tadi.
Yani : yuk, maen kekostanmu yank. Belum pernah aku kesana (dia tersenyum simpul)
Ane : ya udah, yuk.
Tak terasa kami sudh berada di pintu rolling dor yang terbuka pada siang hari itu. Kamipun
berjalan menuju kamarku dilantai atas. Saat melewati kamar mandi lantai bawah, terlihat
bapak kost baru turun dari lantai atas tempat jemuran.
Dia hanya tersenyum sambil geleng2 melihatku dan yani yang bergandeng tangan mesra.
Saat aku membuka kamar, yanipun masuk mendahuluiku. Dia melihat2 seisi kmar kostku.
"Akuuu pulang...tanpa dendamm..ku terima kekalahanku..." yani melantunkan reff lagu itu
"KHEM KHEM" biasa aja keleus dehemanya. Ternyata Arif sudah berdiri depan pintu kamar.
Arif : ternyata, kyk gini kelakuanmu selama aku gak ada. Kita putus, pulangkan aku kerumah
embahku. (mulai arif kesurupan)
Aku dan yani yang sempat kaget, kini tertawa akibat ulah arif barusan.
Arif : wah, orang lagi kasmaran gak ngajak2 masuk kamar lagi ya. (cenginya mulai)
Ane : bahasamu cok, sana jgn ganggu orang, sana minggat2...
Arif : OK, kita talak 7. Aku tunggu dipengadilan.
Wasyu ini orang, blm kelar aku ketawa, ditambah lagi itu kekonyolannya..
Diapun membalikkan badan dan berjalan kearah tangga turun dekat kamar mandi. Aku pun
duduk didekat yani, sambil mulai memainkan gitar, hendak pamer ke Yani kalo aku bisa main
gitar.
Akupun bergegas kearah teras dan mengarah kejalan. Terlihat itu sikampret arif didepan
jalan.
Dan dengan muka tanpa dosa dia berjalan ke arah lesehan maharani yang kelihatan rame
sore itu. Terlihat beberapa pasang mata dijalan memandang penasaran kearahku. Ah, cuekin
aja..akupun berlalu menuju kamar.
Di sudut kasur, terlihat yani sedang mengatur2 tangan kirinya di atas grip gitar yang
membentuk kunci2 nada. Dia terlihat antusias dengan tangan kirinya di ujung gagang gitar.
Yani yang menyadari telah aku kerjain, melepas gitar di atas kasur dan mulai menggelitikiku.
Aku yang terasa sangat geli, terbaring di kasur dengan posisi yani yang kini berada
diatasku.
Lagi2 momen seperti itu terjadi. Diapun berhenti menggelitkiku, tangannya kini memegang
dadaku... dan...
26. Merindukan
Merindukan Kasih Sayang a.k.a Meriang
Diapun berhenti menggelitkiku, tangannya kini memegang dadaku.
Ane : udah ah, awas ntr si kampret arif nongol depan pintu lagi. (aku mencoba kembali
duduk)
Yani : hehehhe (dia kembali mengambil gitar..dan mulai lagi kegiatan tadi)
Dia meletakkan jari tangan kirinya di ujung gagang gitar dan sesekali menunjukkanya
kepadaku, akupun memindahkan jari2nya ketika di grip yang salah.
Yani terlihat sangat asyik dengan kunci2 yang baru dipelajarinya. Oiya, ane tadi sempat
ngajarin dia kuncinya lagu SO7 yang berhenti berharap, dengan terbata2 dia sudah mulai
bisa memainkannya. Aku sempat terlelap dikasur kamar.
Aku sekarang mulai duduk mencoba mengumpulkan nyawa yang masih melayang sliweran
entah dimana. Tadi aku merem sebentar ternyata dapat 2jam lebih, mungkin karena di iringi
oleh suara yani yang pas2an makanya jadi sedikit nyenyak.
Ane : bentar ya, aku mandi dulu. (aku jalan kearah pintu mengambil handuk yang tergantung)
Yani : ya ampun yank jam segini mandi, ntr masuk angin, udah gak usah aja.
Ane : gerah ini badanku. Bentar ya
Berjalanlah diri ini meninggalkan yani dikamar sendirian. Saat melewati "Bar" terlihatlah
mereka ber- 4 disana sedang melakukan aktifitas biasanya. Aku berjinjit pelan melewati
kamar itu. Aku tahu itu mulut si arif bakalan membuat heboh. Tapi langkah ini tidak berhasil
semulus itu.
Arif : khem khem...mentang2 bung pila ada cewek baru, kita di tinggalin.
Bung Pila : Sorry Rif, maklum cewekku lagi kangen.
Mas Antok : wah, gitu ya bung pila sekarang gak ngajak2
Mas Farid : Entar aku pasang kamera diatas pintu anginya biar kerekam semua yang bung
pila lakukan sama ceweknya
Arif : nah benar itu mas, ntr kita nonton bareng2 videonya
Bung Pila : jgn gitu ah Rid, aku kan jadi malu
Ane : wah pada ngumpul to, kirain pada malam mingguan (senyum mesum polos tanpa dosa)
Mereka : eh, Ri ngapain disitu, sana2 mandi masih bau cewek kamu itu.
Dan mereka sukses tertawa meledekku. Akupun pamit mandi karena badan memang sdikit
gerah. Malulah diri yang lugu ini jika diledek segitunya oleh para jablay kawakan
itu....bhuaahahhaha
Setelah menyudahi aktivitas dikamar mandi, akupun segera menuju kamar. Ah...kampret,
lagi2 aku harus menahan malu ketika melwati "bar" itu. Tapi kali ini mereka cuman
bersorak "Cuit Cuit" wkwkwwkkw.. sesama buaya jgn saling mendahului woy...
wkwkwkkwwk
Setelah sampai kamar, aku cuman mengganti baju, celana masih make stelan dasar hitam
tadi. Gak enak kalo harus bertelanjang bulat didepan yani. Aku kan masih malu2
mau...hahay
Setengah sembilan aku mengantar yani pulang. Lagi2 sorakan "Cuit cuit" terdengar dr
kamar mas Antok. Biasalah, tiap ada cewek baru pasti jadi bahan candaan seharian.
Diperjalanan mengantar yani malam minggu itu, aku sempat mampir diburjo sekedar
membeli 2 bungkus soda gembira. Biasalah buat penghilang haus, jarak kostan baruku
dengan kostan yani lumayan jauh.
Sesampainya dikostan yani, akupun mengambil mug untuk tempat soda gembira tadi.
Yani : yank, gak usah make 2 mug, satu aja buat berdua..biar romantis. (dia senyum manis)
Ane : romantis apaan? gak ah, ndak rebutan ntr.
Yani : yank gitu amat sih..udah satu mug aja, ya ya ya (mulai lagi manja2nya)
Ane : iya iya bawel.
Yani : aku bawel ya?? ok jangan deket lagi (lah jadi ngambek)
Akupun telah selesai memindahkan soda gembira dari bungkusan kedalam mug. Aku bawa
ke arah yani yang masih monyong2 bibirnya.
Ane : iya iya, gak bawel... (aku menyuruput soda gembira dr sedotan sambil melirik
menggoda yani)
Yani : ... (masih monyong2 itu mulut)
Ane : kan kan, mulut dimonyong2in jadi ilang cantiknya. (buaya mengambil alih wkwkkwkw)
Ternyata di depan kamar yani sudah berdiri hendi dari tadi..wah untung belum sampe yang
iya2 sama yani..pintu kamar belm dtutup...hahay
Aku meletakkan mug di atas lantai dekat kasurnya yani. Dan menuju kebungkusan soda
gembira satunya.
Ane : ni hend, tadi yani gak mau, dari pada mubasir kan mending kamu minum
(aku membawa bungkusan soda gembira ke hendi didepan pintu)
Hendi : gk usah Ri, aku mw nyusul joko ke PS aja. (dia hendak membalik badan)
Ane : udah ini bawa aja, tu kami dah ada koq (menyerahkan bungkusan itu ke tangan hendi)
Hendi : beneran nih?
Ane : udah gpp bawa aja.
Hendipun menerima bungkusan itu dan meninggalkan kami. Saat aku hendak berbalik ke
yani.
Yani : yank tutupin pintunya, malas ntr ada yang gangguin lagi. (suaranya masih ketus)
Karena yani sedikit marah, anepun cuman bisa mengikuti perintahnya. Hahay, kesempatan
para buaya yang berduaan dengan mangsa didalam kamar...ayo buaya, manfaatkan
kesempatan yang ada. wwkwkwkwk
Ane : ya udah, diminum dulu biar ketusnya ilang (iseng ini mulai lagi)
Yani : Gak mau, tadi ngapain ngasihin ke hendi?? (cielah msh marah)
Ane : tadi katanya satu mug aja, kan romantis (aku mengangkat kedua alisku berkali2, ini
copyan dari sifat arif...wkwkkw)
Dan mulailah perut ini menjadi target kelitikannya. Terus terang ane paling gak tahan
namanya gelitikan. Jadilah diri ini melilit kegelian. Semakin lama gelitikan yani semakin
menjadi, dan entah itu ane ngerasa mual.
Ah masa gara2 ane nyium yani tadi sore ane jadi hamil...wkwkwkwkwk...
Yani yang melihatku berubah ekspresi sedikit mual, mulailah berhenti dengan gelitikannya.
Dia memegang dahiku, sedikit hangat badan ini rupanya. Ternyata ane masuk
angin+meriang...untunglah, ane gak hamil ternyata..wkwkwkwk
Yani : kamu sakit yank?? (dia memegang dahi dan leherku dengan punggung tangannya)
Ane : gak koq, paling masuk angin gara2 mandi tadi..hehehhe (garuk2 kepala)
Yani : aduh, kan tadi dah aku larang mandi yank, ngeyel sih dibilangin. (dia berubah khawatir)
Ane : udah gpp, tidur bentaran juga sembuh koq.
Yani : ya udah, tidur sini aja ya, besok aja pulangnya...
mereka sudah mulai ritual mingguan di "bar" mas Antok, ane sedikit males buat nemenin
malam itu. Jadilah yani yang jadi alesan ane minggat. Beneran deh, bukan akal2an buaya
ini...wkwkkwkw
Ane : gpp yah, aku nginap dsini malam ini. (sok2 sakit dengn mata memelas)
Yani : iya yank daripada ntr kamu pulang trs kenapa2 tengah jalan (doi kelihatan khawatir)
Ane : ya udah, aku baring2 dulu ya.
Yani : iya, ntr aku ambilin selimut
Yani berjalan ke arah dispenser dan meletakkan mug soda gembira di atas rak kecil. Dia
membuka lemari dan mengambil selimut berwarna merah dengan corak bunga2 dan berjalan
kearahku. Dia menyelimutiku dengan telatennya.
Ane : eh ni, kamu belum tidur? (aku melirik jam dinding dikamar, terlihat sudah pukul 12
malam)
Yani : gimana aku bisa tidur, kamu itu tadi panas banget (dia mengelap dahiku dengan
kompresan yang mulai mengering)
Ane : maaf ya, aku jadi ngerepotin.
Yani : udah gpp, dah tidur lagi biar ilang panasnya.
Ane : udh gk panas koq..hehheehe (aku hendak duduk)
Yani : baring2 aja, gak usah bangun dulu.
Aku menarik guling di sebelahku dan meletakkan dibelakangku. Kini aku agak sedikit duduk
dengn bersender di bantal dan guling itu.
Ane : udah Ni, kamu tidur deh. Udah malam banget ini.
Yani : gak ngantuk yank.
Ane : eh, udah malam ini, tidur gih.
Yani : aku peluk ya, sampe tidur (senyum manis kini di bibirnya yang dr tadi terlihat khawatir)
Ane : eh, aku keringetan ini. (sambil mengangkat2 leher kaosku yg terasa sedikit basah
karena keringat)
Yani : gapapa deh, ya ya (dia mulai lagi memanja)
Diri ini cuma mengangguk pelan, dan segeralah yani memelukku, dia menyenderkan
kepalanya di dadaku kini. Otomatis tangan ini mulai mengusap2 rambut sebahunya itu.
Sudah 20menit berlalu, aku masih dengan posisi tadi mengusap kepala yani. Dia terlihat
sudah mulai tertidur. Entah kenapa, aku sempat kepikiran Marisa.
Entahlah, aku seakan bisa melihat besarnya cinta yani sesaat tadi dia terlihat sangat
khawatir merawatku. Ya tuhan, kenapa aku jadi seperti ini. Hati ini seakan belum bisa
menerima cinta gadis yang berbaring didadaku ini. Aku tahu dia memendam rasanya sejak
pagi tahun baru itu.
Yani terlihat mengangkat kepalanya. Asem, dia belum tidur, dia sengaja merem dari tadi. Kini
matanya berkaca2 memandang kearahku. Astaga, pasti hatinya sakit banget mendengar
kata2ku barusan.
Mata itu berubah berawan seketika, dan mengalirlah buliran air dari kedua sudut matanya.
Aku sedikit mengangkat tubuhnya, kini wajahnya sudah berada tepat di wajahku. Kembali
aku mencium bibirnya. Dengan bersatunya bibir kami, bayangan marisa kini perlahan
memudar. Aku seakan mengerti kesedihan wanita yang kini kuciumi bibirnya.
Tangan ini seakan sangat mengerti posisi yang di inginkan, kembali secara otomatis
menjalar kewilayah tadi pagi. Dia mulai memainkan perannya di posisi itu. Desahan lah yang
terdengar di kamar itu, diiringi dengan degupan kencang dari kedua jantung anak manusia.
Yani kini menggeleng seakan dia tidak menginginkan kelanjutan kegiatan kami itu. Dia
menarik pelan kepalaku menjauhinya. Dengan mata semakin deras teraliri disudutnya, dia
menggeleng beberapa kali melihatku.
Tangisannya seakan keras menghujam didalam kebisuannya. Matanya tertutup seakan tidak
sudi melihatku.
Yani : Maaf yank, aku gak bisa. (suaranya kini mengagetkan diri ini yang sudah dikuasai
nafsu)
Ane : maaf Ni aku terlalu lancang (aku menghentikan segala yang tangan ini lakukan)
Yani : gak, bukan kamu yang salah, aku gk bisa..aku...
Ane : udah Ni, aku terlalu jahat dengan keadaan ini.
Yani : bukaan..kamu gak jahat..
Yani : aku sudah gak suci yank...maafkan aku...
Deg...perasaan ini, hati ini bergetar hebat dengan kenyataan yang barusan terpapar dr mulut
yani. Tubuh ini tetiba seakan dilanda gempa berkekuatan 7 skala ritcher. Dan dengan
sendirinya mata ini mengalirkan bulir air mata.
Tuhaaan...apa lagi ini. Aku menghianati Marisa dengan segala apa yang sudah aku lakukan
kepada yani. Dan wanita ini sekarang mengakui sesuatu yang sangat sangat sangat tidak
bisa aku terima. Marisaaaa maaf kan aku.
Diri ini seakan tersadar dengan sulutan emosi. Bibir ini dengan skepticnya mengeluarkan
kata2 kebencian.
Kini tanganku mendorong keras badannya, aku seakan sangat jijik dengan tubuhnya. Yani
hanya bisa menangis terisak di sudut kasur.
Suara detakan jarum jam kini sangat nyaring terdengar, yani hanya diam membisu. Terlihat
bahunya terangkat menandakan emosi dari tangisan hatinya. Sekitar 5menit masih tidak ada
suara dari kami berdua. Yani mengangkat kepalanya yang tertunduk memandangku dengan
sejuta kesedihan didalam matanya.
Badanku kini kembali bergetar hebat, bukan lagi 7 skala ritcher, kini sudah melewati batas
yang bisa di ukur oleh Seismometer. Jadilah tangan ini bergerak sendiri meninju tembok
kamar itu, entah berapa kali aku meninjunya.
Aku sangat menyesali perkataan yang telah kulontarkan tadi, aku menyesal telah menuduh
yani seperti itu. Rasa sakit yang menjalari kepalan tinjuku seakan tidak ada apa2nya dari
rasa sakit dihati atas kenyataan dan tuduhanku terhadap yani.
Aku terus meninju tembok itu, sehingga kini darah segar sudah mulai mengalir deras. Yani
mendekat dan memelukku seraya menahan tanganku.
Yani : udah yank, kamu tidak salah, maaf aku tidak jujur dari awal. Maaf...
Kerasnya pelukan yani, seakan dengan perlahan memadamkan luapan emosiku. Hatiku yang
sangat perih waktu itu seakan dibuat tenang oleh degupan kencang jantung yani. Dia seakan
membagi semua penderitaannya ketika dia dijahati teman2nya.
Tangan ini mulia memeluknya erat. Sudahi sakit ini tuhan. Aku terlalu lemah untuk semua ini.
Aku terdiam, mataku memandang ke tembok yang penuh dengan darah segar dari tinjuku.
Degupan jantung yani kini menghilang, aku tidak merasakan apa2 lagi. Aku kaku tidak
berdaya. Cuma dingin air mata yang sesekali menambah rasa sakit ini.
Entah berapa lama aku seperti itu, aku mulai merasakan tangan kananku dibalut oleh wanita
yang sudah aku maki2 tadi. Sesekali aku mulai merasakan tetesan air mata nya diatas
kepalan tangan yang sedang dia balut dengan kasa putih itu.
Dia sedikit kaget ketika aku bergerak memeluknya. Aku merasa sangat bersalah kepadanya.
Dia membalas, pelukanku. Aku semakin meng-eratkan pelukanku, aku ingin mengambil
semua rasa sakitnya yang terbuka lagi oleh kata2 yang menceritakan kekelaman hidupnya.
Yani : jgn pernah gitu lagi ya yank, kamu tadi diam seperti orang pingsan...aku takut kamu
kenapa2 yank. (dia menghapus kembali sisa2 airmatanya)
Yani : udah yuk tidur, kamu kelelahan..
Tubuhku masih seperti tadi, tidak ada lagi tenaga tersisa. Semua tenaga ku telah kugunakan
untuk memeluknya tadi. Dia beranjak ke dispenser dan mengisi gelas dengan air mineral. Dia
membantu mulutku yang kelu ini meminumnya. Setelah air segelas itu habis, dia mulai
menuntunku merebahkan badan.
Pikiranku seakan melayang jauh ke para bngsat-bngsat yang sudah menodai gadis yang kini
mulai mencoba memejamkan matanya didadaku ini. Sesekali badanku bergetar ketika emosi
kembali mnyelimuti. Aku ingin sekali membunuh ketiga kampret itu...
Ah...tuhan, aku pikir hidupku sudah sangat menderita. Tapi jika dibandingkan dengan wanita
ini, aku terlalu cengeng dengan hidupku.
Sinar matahari mulai menampakkan diri, bayangannya melewati pintu angin kamar itu. Mata
ini masih belum terpejam, emosi hati ini masih belum bisa padam. Sesekali cewek ini
mengubah posisinya, dadaku kini seakan menjadi kasur empuknya.
Dia kini mulai menggeliat, dia mulai membuka matanya, dia kini mengucek2 matanya yang
bengkak karena tangisannya semalam.
Kini terlihat senyum ikhlas dibibirnya. Belaian lembut tangannya di dahiku seakan mengusir
semua rasa itu. Aku mulai merasa sedikit tenang. Kudekap lagi tubuhnya diatas dadaku,
akupun memejamkan mataku..mulailah nyawa ini terasa melayang meninggalkan tubuh yang
sangat lelah.
Aku terbangun dengan bermandikan keringat sore itu. Badanku terasa seperti habis di
terjang truk fuso. Aku melihat seisi kamar itu, tidak ada empunya. Akupun berdiri dengan
badan masih sedikit bergetar. Aku meraih gelas, mengisinya di dispenser dan meneguknya..
Entah sudah berapa kali, pintu kamar itu terbuka.
Yani yang menyadari tingkahku, berlari kedekatku, dia membalikkan badanku menghadap
kearahnya. Di mengambil gelas ditanganku yang aku genggam keras. Beberapa kali dia
mencoba tetap tidak berhasil.
Plaaaaaak....tangan
kanannya mendarat sempurna di pipi kiriku.
Plaaaaaak....
Dan airmatanya kembali mengalir...aku yang bodoh ini cuma mampu memegang pipi kiriku.
Haha..sudah tidak ada lagi kesombongan ku dulu ketika aku menolak mengakui kalau aku
menangis..aku menangis sejadi2nya setelah tamparan yani barusan.
Gimana gak sakit, itu tamparan 5jari full dipipi kiriku...gak ada meleset2nya..dan yang paling
tepat itu kata2nya barusan..bullseye di hati yang galau gundah gulana ini....bahasa ne
cok....wwkwkkw...sakit ngingat2nya, dibuat lucu aja yak...terlalu lama diseriusin makin ancur
ati ini...tampar abang dek tampar...heuheuheu
Ane : aku pinjam handuk sama sabun ya Ni (aku berdiri menghadap cermin, bener2 pandai
seorang yani dalam hal tampar menampar, ini pipi kiriku merah semua akibat tamparannya)
Yani : iya, dah buruan mandi, abis itu makan ya.
Aku menganguk pelan kearahnya, ketika akan menuju pintu, dia berdiri dan menarik
tanganku. Cup..bibirnya
mendarat dipipi kiriku.
Cup..
Kata sapa "cium biar sakitnya ilang" , itu kebohongan publik. Sejak kapan dan teori dari
mana bekas tamparan 5jari bs sembuh dengan cium. wkwkwkkwkw
Saat aku keluar dari kamar mandi, disitu sudh menunggu cewek berjilbab, yang ternyata
pengganggu kemarin pagi. iya itu Dewi..hmmm lumayan juga orangnya..mangsa baru
ini..sergap... wkwkwwk...maaf itu tadi tiba2 sang buaya kesurupan buaya mana...wkwkkww
rancu...
Aku kembali kekamar yani, dia sudah menunggu dengan setianya di depan pintu. Dia
tersenyum manis, seolah tidak ada apa2 semalam. Dia sungguh hebat bersandiwara
menyembunyikan segala penderitaanya. Ah roman2nya gak enak ini...
Ane : ntr aja deh, pas skalian pulang aja, ntr aku balik jam 9an ya
Yani : gak nginap sini lagi?? (mulai muka2 genitnya nongol)
Ane : gak enaklah nginap sini trus (senyum mesum polos sang buaya kembali beraksi)
Yani : beneran gak mau?? (dia mengangkat2 kedua alisnya)
Ane : gak ah, ntr aku nginap disini kamu apa2in. (bah, salah kata2 candaane...malah aku
sendiri yang kepikiran kemasa lalunya
Yani yang melihat perubahan ekspresiku segera menarikku kedalam kamar. Akupun cuman
bisa mengikuti.
Dia kembali melihatku tentunya dengan senyuman dibibirnya. Mulailah itu acara suap
menyuap...bahasane koq greget banget ya...awas ditangkap kpk...wkwkwkkw
Setelah
kami menghabiskan lotek sepiring berdua itu, yani mengajakku ke warung pertama aku
maen kkostnya. Katanya dia lagi pengen makan coklat. Akupun dengan senang hati
mengantarnya.
Beli coklatnya sih dikit, gak nyampe 3rebu...itu ngerumpinya yang lama..ada satu jam ane
nunggu disitu. hadeh...
Ane sedikit malas balik kostan, ane masih kurang mood jika harus menemani curhatan teler
anak kostan, ane udah cukup menderita hari ini. Makanya ane sengaja berteduh di tempat
yani sampe jam 9. palingan juga jam 9an mereka dah pada tepar.
Yani : yank, nginap sini aja ya? (pintanya setelah membuka pintu kamar)
Ane : gak usah Ni, aku udah nginap semalam masa mau nginap lagi.
Yani : gapapa yank, temenin ya malam ini, aku pengen meluk kamu lagi. (ekspresinya datar,
tidak ada genit terlihat disitu)
Ane : badanku masih kurang enak yank. Besok malam aja yah. (elakku pelan)
Dia kini membuka kresek berisi coklat khas warung itu, dia mengambil dan membuka
bungkusan coklat silverqueennya. Saat dia mengunyah coklat itu.
Yani : aku tau kamu gak akan bisa sayang sama aku.
Yani : tapi akan aku coba mencari sedikit tempat disitu (kini batang coklat itu mengarah
kedadaku)
Hadeh...ini roman2 gak jelas kenapa harus terjadi lagi sih... aku lumyan kaget dengan
katanya barusan. Aku mendekati tubuh cewek itu. Aku memeluknya lagi. Tidak terasa nafsu
dari sang buaya. Aku semata2 merasakan dan mencari sedikit tanda dihatiku akan
keberadaan yani.
Ane : udah ya, aku pulang dulu, aku mw ambil gitar. ntr aku nginap sini.
Aku meninggalkn yani yang kini sedikit tersenyum sambil memakan coklatnya. Sudah sekitar
5menit kaki ini melangkah, di sudut gang aku melihat wartel yang masih buka jam stengah 10
itu. Aku masuk kedalam bilik wartel dan mulai memencet nomor sljj.
Terdengar telepon di letakkan..dan suara imut tadi memanggil marisa dengan sedikit
teriak..tidak lama telepon kembali di angkat
Aku meninggalkan wartel itu setelah membayar berapa ribu. Didalam perjalanan ke kostan
baru, pikiran ini kacau balau. Kekonyolan ku hilang entah kemana. Duniaku sedikit menjadi
kelabu setelah mendengar kata2 pahit dari mulut yani.
Sesampainya di depan "bar" mas antok, tidak terlihat tanda2 mereka, kamar sudah pada
tertutup, ah kyknya dah pada tidur. Akupun beralih kekamar ku di ujung sana. Kamar yang
sedikit gelap dengan penerangan dari lampu di teras depan kostan, menarik kembali jiwa ini
kedalam penderitaan hebat.
Pahitnya hidup yani kembali terbayang. Aku duduk bersimpuh di atas kasurku. Dan
mengalirlah kembali air mata ini. Aku jadi cengeng gini... why oh why...wkwkkw sok2an
inggris e.
Aku sekilas terbayang ketika yani menamparku tadi siang. Dia yang sudah menjalani
kehidupan pahit itu sudah bisa melangkah tegap, kenapa aku seorang asing ini masih
menunduk gelisah??
Aku berusaha memantapkan hati, aku akan mencoba membuatnya bahagia. Aku akan
berusaha tetap tersenyum ketika didepannya. Setidaknya aku tidak mau menyakitinya
dengan kesedihan yang belum ada apa2nya ini dibanding bahu yani yang memikulnya
sendiri.
Setelah mengganti celana pendek selutut dan mengambil gitar, aku menuju kekostan yani
lagi. Malam2 bawa gitar jadi mirip para pengamen yang baru pulang dari daerah
malioboro...
Setelah sampai didepan kamar, aku melihat pintu itu sedkit terbuka. Terlihat yani disana
tertidur pulas memeluk doraemon segede gabannya. Aku masuk dan menutup pintu kamar
itu. Aku ingat yani yang ingin belajar lagu SO7 ~ Berhenti Berharap..jari2 kiriku mulai
memegang kunci inggris...eh kunci D minor...
Akupun mulai melantunkan lagu itu pelan dengan suara seadanya. belum selesai reff, yani
terlihat bangun dan menoleh kearahku. dia tersenyum manis dengan rambut yang acak2an.
Aku mengangguk pelan dan meletakkan gitar di sudut kamar. Kini kami sudah diposisi
seperti semalam, cewek ini lagi2 menjadikan badanku sebagai kasur lembutnya. Aku
memeluknya pelan. Senyum simpul diwajahku mengiringi diri ini ke alam mimpi.
Entah sudah berapa lama itu berlalu, aku sejenak berusaha melupakan marisa, aku kini fokus
ke yani yang mulai terasa sedikit keberadaanya dihati. Sampai pada Ultah si kampret Arif.
Entah Lina atau Dian, yang merencanakan acara ultah Arif di lesehan maharani dkat kostan
kami sore itu.
Siang itu sehabis kuliah, aku dan yani langsung balik kekostannya.
Yani : yank, ntr kado nya kita ngasih pas di kostan aja ya (dia sambil membungkus figur dram
mini itu)
Ane : kenapa gk dikasih pas acaranya aja ntr Ni?
Yani : gak ah, ntr juga paling pada lempar2an kue. liat aja (dia masih sibuk dengna
bungkusan kado itu)
Ane : ya udah, ntr sebelum ke lesehan maharani, kita mampir dikostan dulu, taro aja dikamar.
Oiya, Arif ini selain ganteng, tinggi, doi juga pemain basket di SMAnya di PLG dulu, dia juga
seorang drummer, skillnya lumayanlah gak terlalu mengecewakan. Kurang ajar sih
sebenarnya, semua yang jadi favorit cewek ada di dia semua...maruk betul...
Sore itu dilesehan maharani sudah hampir penuh dengan teman sekampus arif. ya seperti
ultah biasanya, ada acara sepatah kata oleh teman2 dekat..tapi ane waktu itu gak dpt jatah,
kata arif ane gak usah ngomong ndak bongkar kebusukan dia...
Setelah acara sepatah kata dan doa, itu pramusaji membawa kue ultah arif ketempat kami,
arif saat itu di apit kedua ceweknya...dian di sebelah kanan, lina disebelah kiri...ima di
pangkuanku...eh, salah...ima gak datang waktu itu, kata lina dia ada acara dengn temannya
yang lain..buaya woy...sadar itu yani disamping..
Saat arif menutup mata dan membaca doa ultahnya, dia meniup lilin di kuenya. Kamipun
menyanyikan lagu ultah..absurd banget ya...Setelah memotong kue, nah ini nih yang ane
tunggu2...itu potongan kue pertama kira2 dikasih ke dian ato lina ya...nyahok koe rif...maruk
sih, 2 cewek di sambet skaligus..
Semua mata tertuju ke yang punya acara, semua mata seakan sama dengn pemikiran ane
barusan..kira2 mau kesiapa itu potongan kue pertama.
Ternyata potongan kue pertamanya itu tidak kepada dua cewek disampingnya, dia berjalan
kearah ane. Dia memegang tangan ane, dia memeluk dan menciumku...eh...salah itu tadi jari
ane lagi keseleo..gak ada adegan peluk ciumnya..
Doi menarik ane buat berdiri. Dan menyerahkan potongan pertama itu ke ane.
Arif : teman2 terima kasih sudah datang kesini. Ini potongan kue pertama buat sodaraku, dia
adalah adek ku yang sudah banyak membantu selama diyogya ini.
(oiya, ane sedikit pendek dari dia, makanya dia sering mengenalkan ane sebagai
adeknya...mirip aja kagak...adek dari mana...wkwkkwkw)
Teman2 arif yang lain tepuk tangan sambil meneriakkan kata2 menjijikan...
Keisenganku mulai timbul, itu potongan kue dipiring kertas aku templokin kewajah arif,
sontak semua yang ada disitu tertawa dan mereka mulai melempar2 sisa lalapan di depan
mereka, jadilah itu perang daun kemangi, kacang panjang dan timun.
Pintar juga si arif ngambil keputusan waktu itu, coba dia ngasih salah satu antara lina ato
dian...pasti bakalan ada perang urat syaraf antara dua wanita itu..wkwkkww..arif arif..gak
abis2 akalmu..
Setelah kami semua penuh dengan cream dan lalapan, mulai banyak teman2 yang pamit
pulang karena sudah kenyang dengan menu sore itu. Menu ayam goreng penyetan..
wkwkkww..kebiasaan anak kost kalo dengar traktiran pasti rame..pokok e makan...
Arif masih setia dengan gandengan kedua wanita yang saling memandang sinis itu ketika
menuju kekasir membayar semua acara tadi. Yani mengajakku pulang kekostan yang gak
terlalu jauh dari situ.
Ketika sampai kostan, terlihat itu "bar" sudah menunggu 3orang..mas antok mas farid dan
bung pila. Mereka hanya tersenyum melihatku yang penuh dengan cream dari kue ultah tadi.
Aku dan yanipun pamit kekamar.
Ane : Ni, aku mandi dulu ya, ini badan gak enak banget (melepas baju yang penuh cream)
Yani : makanya kue itu dimakan bukan di taro dimuka. (senyum isengnya)
Ane : hehehhe kan seru jadinya tadi pada lempar2an lalapan.
Yani : kasian ya dian sama lina, kalah sama kamu yank. (dia duduk di atas kursi sambil
membaca novelku)
Eits...novel darimana?? Wkwkwkw..itu novel dari marisa gan, dulu dia pernah ngirim novel
dengan judul "Jangan Jadi Bebek" kalo gak salah.
Aku beranjak ke kamar mandi membersihkan diri, sekitar 20menit terasa sudah bersih badan
ini dari cream. Akupun kembali kekamar. Terlihat yani masih asik membaca novel itu, dia
membolak balik kertas putih di beberapa halaman belakang. Disana tertulis beberapa kata2
marisa dengan pena berwana biru.
With love..
Elizabeth Marisa S."
Kurang lebih seperti itu kata2nya. Novelnya dulu dipinjem sama ponakan waktu balik ke
rumah. Entah sekarang mungkin sudah ilang...wkwkwkw
Yani kembali membaca ulang kata2 marisa itu. Dia kembali menoleh kearahku yang sedikit
tidak enak karena mulut asal nyerocos tadi.
Aku menciumnya mesra, semata2 menegaskan aku masih dsini dengannya dan tidak hilang
bersama marisa.
Kamipun tertawa lepas disitu..seperti biasa, kalo sama arif, gigi ane gak pernah basah,
kering terus karena tertawa...kwkwkwkw
Lagi2 kami tertawa lepas. Arifpun menuju kamarnya mengganti baju dan ngumpul di "bar",
aku pamit kemereka untuk mengantar yani pulang dulu. Setelah mengantar yani, tidak lupa
cipika cipiki cibir, aku melenggang kekostan lagi. diparkiran motor mereka sudah siap2
berangkat.
Aku sedikit berlari kekamar sekedar mengambil jaket dan menuju parkiran motor. Dan
mulailah pasukan jomblo kawakan ini mengelilingi kota yogya. Mulai dari arah amplaz tembus
ke jalan ringroad utara dan melenggang entah kearah mana...wwkkwkwkw
Ternyata benar2 kami mengelilingi yogya lewat ringroad. Sekitar jam 10 malam, sampai juga
kami di jalan Magelang dan berhenti disalah satu club disitu. Kalo gak salah Jogja Jogja (JJ)..
dan mereka mengajak masuk kesitu..
Tempat apaan ini??? baru pertama ini ane masuk. Tapi ternyata tidak mulus langkah
pertama. Ane dipanggil oleh security.
Security itu mengganti sendal jepitku dengan sendal yang agak kerenan dikit. ane dikasih
nomor untuk menukarnya lagi nanti ketika keluar.
Jeng jeng
jeng jeng...biar dramatisir...
Kesan pertama masuk, gak enak banget, remang2 malah lebih kegelap menurut ane..
wkkwkwkw..maklum kebiasaan dari orok kena sinar matahari yg 7biji itu...ruangannya ya
pengap, asep rokok dimana2..mana bau minuman lagi..ah sesak nafas aku...
Mas Farid dengan santainya menyalakan korek api keatas ketika kami memilih salah satu
meja kosong dekat tempat joged (dance floor ya bahasa kerennya..wkwkwkw), Tidak berapa
lama ada cewek2 cantik dengan seragam khas tempat itu mendatangi kami.
Mbak2 : koq cuman 4, teman yang satunya pesan apa? (doi memandang genit ke arahku yang
culun ini)
Mas Farid : Ri mau minum apa kamu?
Ane : (sombong dikit dong, masa tempat kyk gini mesen es teh) Air putih aja mas
mas.
Mbak2nya senyum2 genit, mas farid, arif ma mas antok cuman geleng2 ngeliat ane, bung pila
ternyata sudh asik sendiri di tempat lantai joged2 kyk orang gila.
Mas Farid : udh softdrink aja mbak, dia gak minum alkohol.
Mbak2 : oke mas ditunggu, (doi berlalu sambil menatap genit kearah ane)
dengan tatapn mengejek, koq ya ada orang kampungan kyk ane ketempat seperti
itu..wkwkwkwkwkw
Tidak berapa lama pesenan mas farid tadi sudh datang di anter oleh mbak2 genit lainnya.
Dan ane waktu itu dikasih Coca cola botol sedang kyknya...eh cola apa sprite ya
lupa...maklum ane teler gan, teler ama softdrink...
softdrink
Gak terlalu berkesan, karena ane tidak bisa nikmati sama sekali, udara pengap asap rokok
ditambah bau alkohol soalnya...Dasar kampungan ya ane ini...maklum gan ane gak level
tempat kyk gitu2, ane se-level-an sama angkringan...wkwkwkwkw
Sekitar jam 4 subuh kami kembali kekostan, mereka melanjutkan sesi berikutnya di "bar"
mas antok, ternyata disitu sudh ada beberapa krat minuman2 gak jelas. Dan akupun mulai
jadi tempat mereka curhat ketika sudh pada ngelantur kemana2.
Sekitar jam 10siang ane kembali kekamar dan membaringkan badan, lumayan capek
menggendong bung pila yang sudah gak berdaya utk kekamarnya. Ane ngelepas semua baju
dan celana yang sudh kyk di asep itu...baunya buat eneq..Setelah dengan celana pendek,
mulailah diri ini melenggang ke pulau kapuk.
Tidak berapa lama, itu pintu diketuk2 orang...ah siapa lagi sih, baru juga merem...karena
ketukan kamar semakin keras, akupun membuka pintu, dan yani dengan senyum manisnya
telah berdiri disitu..Dia masuk kekamar dengan membawa rantang makanan. Entah apa
isinya, ane sama sekali tidak tertarik karena lebih ngantuk.
Yani mengendus2 tubuhku, kemudian dia melihatku dengan ekspresi yang aku tidak
mengerti
Kini dia mulai membuka rantang makanan itu,,,wah aromanya seakan menggoda sekali, itu
asep dari rantang terlihat seperti yani yang sedang tidak memakai apa2 menari2 didepan
ane....eh...ngelantur, maklum gan ane masih mabok softdrink...wwkkwkwkw
softdrink
Ane : mandinya ntr aja ya, makan dulu. (aku kini seakan bisa memanja kedoi)
Yani : gak boleh, sana mandi dulu, baumu gak enak yank (dia mendorong2 badanku)
Ane : ya udah bentar ya, ta mandi dulu. (dia cuma mengangguk melihatku)
Saatku mandi, sambil nyanyi2....lah koq jadi gini...wah masih dalam pengaruh softdrink
ternyata..wkwkkwkw..Setelah selesai mandi, diri ini kembali kekamar yang sudah berubah
menjadi lesehan dengan menu tumis kangkung.
Hahay, serasa sudah menjadi seorang suami, disana terlihat wanita itu tersenyum manis
sambil menyiapkan nasi buat suaminya..dia menyiapkan mkanan itu di tutup rantang yang
gak terlalu besar itu. wkwkkwkw...maklum kostan bujang, gak ada peralatan makannya...
adanya cuman gelas dan aqua galon tanpa dispenser...
Diapun terlihat sangat bahagia dengan diri ini yang sangat lahap. Asik, lumayan buat hari ini,
aku sedikit bisa membuatnya bhagia. Alesanne cok, bilang aja karena laper, trus dpt makan
gratis..
Kini kamar yani sudah seperti kamar ke-2ku. Aku sering tidak pulang kekostan karena
pakaianku sudah banyak di kostan yani. Yani juga sekarang hampir tiap hari memasak apa
yang sering keluar dari ideku.
Ane : yank, besok masak kelor yuk? aku kangen masakan nenek dirumah. (sambil membaca
beberapa catetan di buku binder hitam milikku)
Yani : hah...kelor?? emang bisa dimasak yank?
Ane : eh, belum rasain aja. Ntr pasti suka.
Yani : bukannya kelor itu buat mandiin orang mati yank?
Ane : iya memang, tapi ditempatku dijadiin sayur juga.
Yani yang baru pertama itu mendengar tentang kelor yang bisa dibuat sayur terlihat kaget.
Dia mendekatiku dan melepas binder yang sedang kubaca.
Dia kembali membuka bungkusan tempe garit yang dia beli di penjual sayur keliling yang
sering mampir kekostanya.
Dia kini duduk disampingku...dia meninggalkan tempe garit yang sudah di lepasnya dr
bungkusan daun jati itu.
Yani : yank...
Ane : hmmm (masih sibuk membaca)
Yani : yank...
Ane : kenapa lagi? (aku membalik muka melihatnya)
Hahahhaa, itu mulut dah dimonyong2in, dekat banget itu didepanku. Mulailah sang buaya
memainkan perannya. Yani yang sangat bernafsu dengan yang bibir ini akan lakukan, harus
menahan kecewa karena lagi2 kampret pengganggu.
"Wah enak nih ada tempe garit" suara joko dari luar kamar...ane yakin ini dia ngerti apa yang
kami lakukan, cuman sok2 polos aja gak tau apa2...wkwkkwkw
Aku dan yani sedikit kaget dan menyudahi yang kami lakukan, kembali sang buaya ini
membaca buku binder seperti tanpa dosa. Yani kini mengarah ke pintu.
Yani : heh, datang gak ngetuk2..ganggu orang aja (itu mulut ketus banget yak)
Joko : yee emang lo lagi ngapain??? (tanyanya tanpa dosa)
Yani : mau minta apaan lagi??? (gerutunya kini)
Joko : gak ada, mw ngajakin tuh cowokmu..(melirik ke arahku yang sok2 sibuk baca buku)
Ane : kenapa Jo? (hahay sok kalem buayanya)
Joko : PSan yuk, hendi gak tau ilang kemana, gk ada teman we
Yani : udah jgn maen game mulu, cari cewek sana. (lvl pedesnya 9,5 wkwkwkwkwk)
Ane : udah Yank ah, jgn kasar kenapa? (aku berdiri kearah pintu)
Yani : itu tu, uas aja gk belajar malah maen PS trus.
Ane : udah udah, sorry jo, kyknya gak bisa aku mw belajar (sambil menunjukkan buku binder)
Yani kembali mengubek2 tempe garit yang entah mau di apain itu..wkwkwkw...mau dicincang
kyknya..hapal aku polanya sekrang, tiap lagi asik2nya trus ada yang ganggu itu moodnya
langsung parah.
Dan dia menggandeng tanganku menuju kewarung. Tapi sore itu, tidak sempat dia bergosip
ria dengan emak2 penjual, karena lumayan orang yang belanja...aman, gak perlu ngeliat
rumpian emak2...
Akupun sore itu menjadi koki dadakan, pernah sih dulu dikostan waktu SMA buat yang
namanya magelangan...eh bukan magelangan kalo di kota asalku, lupa namanya, pokoknya
mirip magelangan lah kalo di yogya ini..
Perpaduan antara nasi goreng dan mie goreng...rasanya itu permisa....lah jadi pak bondan
gini...
Setelah berapa lama berkutat dengan wajan dan kompor, akhirnya terciptalah magelangan
yang kelihatan merah karena kebanyakan sambel ala chef eri...wkwkwkw...yakin ini yang
makan bakalan kena diare... Yani...siap2lah kau bolak balik kamar mandi nanti
malam..wkwkwkkw
Setelah meletakkan magelangan di piring, akupun menyiapkan air minum di mug yang agak
besar itu.. aku sudah sedikit lucu membayangkan apa kejadian selanjutnya terhadap
yani...Iseng lvl akut ku kumat ternyata...
Yani terlihat antusias dengan magelangn yang kini kubawa kehadapannya yang sedang
membaca catetan dibuku binderku.
Ane : ni dah mateng makan gih (aku meletakan magelang dipiring didepannya, tapi bukan
yani namanya kalo gak manja)
Yani : gak mau...suapiiin (manja seperti biasanya)
Ane : hadeh, mbok makan sendiri yank.
Yani : gak mau...(dan mulut monyongnya keluar, taroin pantat wajan di bibirnya enak kali
yak..wkwkkw)
Ane : iya iya ah gitu aja ngambek (akupun mengambil sesendok magelang)
Ane : a...a.... (aku mengarahkan sendok ke mulutnya yang monyong, saat membuka mulutnya
aku tarik sendok itu mengarah ke mulutku sendiri)
Ane : enak loh yank (sambil mengunyah2 magelangan itu)
Terjadilah adegan gelitik menggelitik itu lagi...ini magelangan dimulut mulai muncrat
kemana..
Yani : jorok ah, makan kyk gitu kemana2 nasinya (doi menjulurkan lidah setelah menggelitiku)
Aku meminum air yang ada dimug tadi, sial malah aku yang kena jahilannya. Aku
membersihkan nasi2 itu di sekitar bajuku.
Ane : ya udh, ini beneran deh aku suapin (mengambil sesendok magelang buat yani)
Satu dua suapan yani masih terlihat menganalisa rasanya...suapan ke tiga terlihatlah itu
mukanya mulai memerah kepedesan...nyahok...kena juga jebakan buaya darat...bathin ini
tertawa jahat.
Akupun mengambil air di mug tadi dan menyerahkan ke yani, itu air se-mug gede langsung
habis. Dia malah mengambil air lagi ke dispenser. Bener2 kepedesan kyknya cewek ini...
Tapi dia kembali membuka mulutnya untuk kusuapin lagi...ya seperti tadi, tiap 2 suapan dia
kembali meminum air di mug...
Yani : besok ajarin masaknya aja yank, biar aku yang masak...huh..hah..huh...
Ya begitulah kejadian nya...sejak saat itu ane gak pernah dimintain tolong oleh yani buat
masak lagi, tiap ane bilang pengen masak ini, dia langsung mengambil alih, ane cuman jadi
mandor yang menginstruksikan bahan2nya. Kapok dia ternyata gara magelang setan itu.
Setelah mengambil duit di ATM sekitar 2,5juta kyknya waktu itu, aku mengajak yani ke
galeria mall untuk menemaniku membeli hape tersebut. Setelah mendapat apa yang aku cari,
aku sempat mengajak yani jalan2 di galeria mall. tapi ya cuman keliling gak jelas sih, jadi gak
ada yang special.
...
Pagi2 aku sudah pamit dengan anak2 kostan, mereka cuman mengingatkan jangan lupa
oleh2 saat aku balik nantinya. Menjelang siang, yani mengantarku ke terminal jombor. Aku
sebenarnya sudh melarang doi ikut, ya bukan karena apa, aku paling malas yang namanya
perpisahan..walaupun perpisahan sebentar saja..karena kampus cuman libur 2minggu.
Tapi doi tetap bersikeras mengantarku waktu itu. Jadilah pas aku akan naek bus, dia
menangis2 seperti di sinetron2 itu..ah males banget jadinya..
Yani : yank, kangeen (beh belum juga dilepas pelukan udah kangen aja)
Ane : halah, pulang cuman bentaran koq paling 2 minggu dirumah.
Ane : udah ah, malu diliatin orang2 (aku melepaskan pelukannya)
Yani : ntr aku telepon ya kalo dah dirumah.
Ane : iya iya, dah ada juga kan nomor hapeku eh bukan hapeku ding, hapenya anita...
(aku menghapus buliran disudut matanya)
Dia mengangguk pelan, aku mencium keningnya dan melangkah naek kebus Safari Dharma
Raya. Terlihat dia dibawah melambai kearahku di atas bus. Hahaha...alay banget waktu itu
pokoknya.
...
Oke skip lagi, malas menceritakan gimana perjalanan...sebenarnya sudah mulai terbiasa
badanku kali ini, tapi ya masihlah rada2 mual sedikit...hehehhe..
...
Menjelang isya besoknya, bus safari sudah memasuki terminal mandalika dan seperti biasa,
ane kyk orang ilang disitu. Menunggu jemputan Anita. Tidak berapa lama, ane ngeliat mobil
yang pernah ane naekin dulu pas balik keyogya, yap itu mobil pacarnya. Akupun melangkah
kearah mobil itu dengan tas ransel andelan.
Saat berhenti dan mereka membuka pintu, terlihat juga disana cewek gila yang menghajar
kepalaku dengan gayung 6bulan lalu...wkwkkwkww..Marina marina...apa kabarmu..
masihkah kau ingat dengan sansak gayungmu pagi itu???
Seperti biasa, anita dan pacarnya menyalimi tanganku. Dan lagi2 si Marina terlihat salah
tingkah ketika mendekatiku..akankah dia memelukku atau dia telah menyiapkan gayung baru
untuk menghantam kepalaku??
Ternyata dia lebih memilih memelukku lagi...hahay tentulah sang buaya teriak kegirangan.
Setelah itu kami menuju kostan anita, tidak berapa lama kami sampai di kostan itu, aku
bergegas kekamar mandi karena sudah terasa diujung..kebelet pipis..wkwkwkw
Sesaat didalam kamar mandi aku seperti mengingat2 kejadian dulu ketika tragedi gayung
kamar mandi itu terjadi. Senyum2lah diri ini ketika kembali kekamar anita.
Marina : heh kak, senyum2 aja kyk orang gila (logat lomboknya keliatan banget, oiya kalo gak
salah dia ini orang lombok timur)
Ane : hehehhehe (garuk2 kepala)
Marina : senyum2 kenapa kak?
Ane : inget aja pas dulu kamu gebukin kepalaku make gayung di kamar mandi (aku
menjelaskan sambil sedikit senyum2)
Marina : kakak masih ingat ya, aku udh lupa padahal.
Ane : gimana bisa lupa sama cewek gila yang membuat kepalaku benjol (senyum mesum
polos andelan keluar)
Marina : ih kakak gitu ya, awas ntr aku pukul lagi biar tetap ingat sama aku.
Kami tertawa mengingat2 kejadian dulu.
Tak berapa lama, anita datang membawa makan malam kami ber-4 malam itu. Seperti biasa,
butuh waktu lumayan buat perut ini menyesuaikan rasa masakan lombok, ditambah sedikit
rasa mabok perjalanan jauh..Jadilah diri ini sedikit eneq dengan makanan.
Anita dan pacarnya kelihatan sangat menikmati makan malam mereka, ane liat dari tadi
marina senyum melihatku.
Ane : apaan sih ngeliat trus senyum2 gitu? (senyum buaya biasanya)
Marina : gk kok, geer bangat kak. (dia menjulurkan lidahnya...seperti marisa..ah, marisa
lagi..)
Marina berhenti dengan segala aktifitas makannya, kini tanganya terangkat keatas,
Hahay keliatan lagi sifat anak kostnya, yang paling di inget itu pasti traktiran..anak kost
emang gitu..yo yang anak kost mana suaranya..
Sehabis makan malam, aku menyerahkan pesanan anita, hape nokiyem 7210i yang sudah
aku beli di yogya kmrn. Dan seperti orang2 pada umumnya dia sangat gembira dengan hape
baru. Stengah sebelas malam, diri ini sudah terlelap akibat capek perjalanan, tapi lagi2 itu
pintu kamar digedor.
Asek, marina kyknya mau nemenin buaya ini bobok...mayan pijet gratisan sorak buaya dalam
diri ini. Tetapi kenyataan berkata lain, bukan marina yang didepan pintu, tapi anita yang
menyerahkan hape barunya itu.
Ane : halo?
... : halo yank, udah tidur? (suara yani diujung sana)
Ane : belum sih, hehehhe
Yani : tadi siapa yank? suara cewek tadi yang angkat.
Ane : itu tadi nita, yang punya hape yank.
Yani : owh, kirain selingkuhanmu...
Halah, belum apa2 sudah nyangka ane selingkuh aja...emang aku sejahat itu kah???
Hellow, yani itu selingkuhanmu dari marisa...sadar diri woy buaya buntung...
Oiya ane baru sadar, ternyata lombok - yogya itu berbeda 1,5jam kyknya kalo gak 1jam..ane
waktu itu liat jam weker dikamar anita soalnya.
Isengmu keterlaluan woy, itu anak orang nangis lagi...sadarlah wahai buaya..
buaya..
Yani : yaaaaank...
Ane : anda siapa? apakah kita pernah ketemu? (wkwkwkwk buaya woy, ngambek beneran
anak orang)
Yani : jahat kamu yank.
Ane sengaja ngerjain, ane tau banget bakalan kemana obrolan kami selanjutnya. Ane bukan
orang baru dalam hal telpon2an kyk gini..nelpon ke hape itu nauzubilleh mahalnya..ane yang
nelpon ke nomor rumah marisa aja bayarnya mahal banget...wkwkwkwk..
Entahlah, aku masih bingung dengan rasa ini, benarkah rasa ku terhadap yani adalah rasa
sayang, ato hanya rasa prihatin atas masa lalunya..apakah aku sejahat itu kepada
marisa..ahhhhhh...hidupku mendadak rumit gini..
Malam itu dengan banyaknya pemikiran tentang cinta 3 dimensiku mengiringi kealam mimpi.
Eh..keren yak bahasanya...cinta
cinta 3 dimensi...hahay...otak
buaya ini lumayan kreatif kyknya...
dimensi
kreatif = kere aktif...
aktif
...
Pagi mnjelang, diri ini dibangunkan lagi2 oleh teriakan ringtone ciri khas nokiyem itu.
Ternyata itu panggilan dari paman di rumah, doi sudah pernah ane telepon dengan nomor ini
ketika dyogya. Akupun mengangkatnya.
Akupun bergegas mandi, karena badan masih sedikit pegal. Dengan peralatan mandi dari
dalam ransel, akupun bergegas menuju kamar mandi diluar kamar.
Ini kostan jam segini belum pada bangun, kebo juga penghuninya gumamku. Gagal lah diri ini
melihat pemandangan pagi2 melihat cewek2 lombok dengan celana gemes dan tanktop di
pagi hari..wkwkkwkw...ada maksud tersembunyinya juga ternyata...buaya buaya...ta kuliti
koe ta jadiin tas...hahay.
Setelah diri ini selesai mandi dan beranjak kembali kekamar, barulah ane sempat liat kamar
deket kamar mandi terbuka dan....sueger, cewek itu memakai pakaian seperti yang buaya
inginkan..mayanlah cuci mata pagi2...walaupun ceweknya lebih mirip emak lampir dengan
rambut urak2an.
Setelah memakai jeans dan kaos hitam dengan dagelan2 khas yogya itu, ane menyalakan
tipi..belum berapa lama melihat acara2 gak jelas, hape itu berbunyi lagi..siapa lagi yang
telepon hadeh..
Ane liat ternyata cuman alarm yang ane set di jam 7 pagi pas di yogya beberapa hari
kemarin..Selang berapa lama, pintu kamar digedor, anita saat itu masuk mengambil pakaian
putih khas perawat tempat dia kuliah.
Anita : kak, ntr jalan2 sama Rina aja ya, aku banyak tugas dikampus gak bisa nemenin.
Ane : iya, ntr juga paling tiduran aku dikostan, males sebenarnya mau jalan, masih capek
Anita : ya udah kakak tidur aja, gak usah jalan..ntr aku bilangin marina
Ane : eh, jgn gak enak sama dia udha janji juga semalam..gapapa deh (senyum buaya mesum
penuh siasat)
Anita : yaudah aku siap2 dulu kak, ntr kalo keluar kuncinya taro di atas jendela aja.
Ane : siap (mengangkat kedua jari ke alis kanan)
Anita pun menuju kamar mandi, 30an menit kemudian dia kembali mengambil tas khas
emak2nya dan pamit kuliah, sperti biasa dia menyalami tangan ane yang lebih tua dari doi.
Setengah sembilan, barulah marina yang terlihat cantik dengan baju kaos putih dan celana
jean 1/4 itu mengetuk pintu kamar yang sedikit terbuka.
:: ini koq semua cewek dibilang cantik..benar2 tukang ngibul nih tsnya...owh..tentu tidak,
cewek itu dibilang cantik gan, kalo cowok itu ganteng...kalo banci..au ah gelap...wkwkkwwk
Wkwkwkkw...jgn sekali-kali diri ini dipancing dengan kata traktir, tentu diri ini tidak akan
menolak...anak kost kere gitu..hahay..
Kamipun berjalan menuju kejalan raya yang berjarak sekitar 5menit dr kostan. Dia
menghentikan salah satu angkot dikota itu, aku hanya mengikutinya dari belakang ketika dia
naik dan duduk disalah satu kursi.
Sekitar 15menitan sampailah kami di komplek pertokoan, ane ngeliat sih gak terlalu gede2
amat kyk diyogya. Mallnya juga seperti biasa aja. Maklum belum terlalu maju kyknya waktu
itu. Dia mengajakku kesalah satu depot es cream, dia membeli 2 buah es cream yang ane
lupa namanya. Dia mengajakku duduk disalah satu kursi disitu.
Hahay, beruntungnya sang buaya ini, digandeng cewek euy...moga ketemu pemburu buaya,
biar ditembak trus dijadiin tas itu kulitnya...
hanya mutar2 gak jelas di mall itu. Sesekali berhenti di toko2 sepatu, trus lanjut lagi tanpa
membeli.
Beneran capek banget kyk gini ini, belum ilang capek dari perjalanan kemaren, ini di ajak
muter2 mall gak jelas lagi...hadeh..Menjelang sore sekitar jam 3 akhirnya marina terlihat
kecapean dan mengajak pulang. Bisa capek juga ternyata...wwkkwkwkw
Whaaaat...plecing
kangkung lagi, kyknya gak deh, aku gak mau diare lagi yang ujung2nya
Whaaaat...
jadi tragedi gayung kamar mandi kyk waktu itu.
Kamipun berjalan menuju jalan yang tidak terlalu jauh dari mall itu, marina menghentikan
angkot yang sesuai dengan tujuan kami. Terus terang seandainya aku di bawa kearah lain
juga aku bakalan ngikut2 aja. asli ane buta dengan kota mataram ini.
Ane melewati mataram dan langsung keyogya waktu itu. Jadi jika ada yang nanyain tentang
wilayah mataram, ane sama sekali blank.Heheheheh.
Setelah turun dari angkot menuju gang, ane sudah bersiap2 sebenarnya menjadi kuli
gendong lagi, badan Marina juga gak terlalu besar soalnya. Dia pendek malahn, dia kalo
berdiri dengan ane skitar sebahulah.
Tapi, ane terselamatkan, doi kyknya sudah lupa dengan acara gendang gendongnya
tadi. Amannn. Sesampainya dikostan, kami sudah disambut oleh plecing kangkung yang bau
sambelnya itu hanya tercium bau cabe.
Marina menuju kamarnya dan mengganti pakaiannya, dia sekarang make celana gemes dan
kaos oblong putih sedikit tipis. Hadeh, sungguh menggoda iman...untunglah ane udah
tobat..jadi tidak tergoda akan hal itu...
Anita : ayo kak, sini makan, dah ditunggu andi dari tadi. (dia mengambil piring)
Marina : sini aku ja Nit (beuh, ane serasa orang plg ganteng dewe diperebutkan marina
wkwkwk)
Ane : eh itu sambel plecingnya bisa dikurangi gak?
Anita : kenapa kak?
Ane : ya dulu kan gara2 plecing juga kepalaku digebuk Marina. (andi tertawa pelan
mendengar kata2ku barusan, dia baru ngerti kejadian dulu)
Marina : ya ampun kak, masih aja di ingat2 (dia sedikit kasar menyerahkan piring yang udah
diisi nasi itu)
Ane : iya iya gak lagi deh, udah..udah makan yuk...
Kamipun makan sore itu didepan teras kamarnya Anita. Tapi kali ini makannya biasa aja
karena itu sambelnya gak terlalu banyak..tapi yang buat gak enak, ane terlihat cemen dimata
Marina, gak berani sama pedes..wwkkwkw..buaya woy, sadar diri....
Pagi menjelang, aku dan anita kembali diantar oleh Andi dan marina ke terminal mandalika.
Setelah mendapat tiket titian mas, anepun menaikkan barang bawaan anita ke atas dikursi
sesuai tiket kami. Anita msh dibawah bersama pacarnya, dan marina terlihat gelisah lagi
disana. Ane tiba2 kepikiran gimana dulu pas doi ane tinggal ke yogya.
Ane : kyknya ada yang mau ditinggal nih (ane ngeledek andi)
Marina : kakak genit, godain aku terus (ke geeran)
Ane : eh geer, tu andi tu yang mw ditinggalin pacarnya. (melihat kearah andi dan anita)
Marina : owh kirain.. (doi menunduk malu)
Anita : Rin, ikut kekampung yuk, ntr biar bisa main sama kak Eri (ni ponakan balik ngerjain,
andi cuman senyum2 gak jelas)
Tidak berapa lama, kernet bus menyuruh penumpangnya naek. Akupun mengayalami Andi,
Marina dan anita terlihat cipika cipiki, setelah itu andi memeluk anita dan..marina seperti
dulu, terlihat kikuk melihatku.
Aku sudah mengerti maunya, aku merentangkan tangan kearahnya...lagi2 buaya ini
mendapat pelukan hangat dari marina...dadah marina, jangan tertipu buaya lagi
yah...hahay..
Perjalanan itu lumayan tidak terasa lagi, badan ane sudah mulai terbiasa dengan perjalanan
jauh. Rasa kemarin dr yogya ke mataram seakan menutup derita di perjalanan kali ini.
Mataram - sumbawa hanya 7-8jam. Jadilah diri ini yang menjaga ponakan selama perjalanan.
Sore menjelang, pukul 3 kami sudah sampai dikota dan diterminal sudh dijemput oleh paman
serta kakak yang mengantar ane dulu.
Seperti biasa, karena ini cerita ane di yogya, jadi ane skip ke waktu ane nyampe di yogya
lagi, karena ketika di mataram pas balik kyogya-nya Marina belum balik lagi dari rumahnya di
lombok timur, jadi tidak ada yang istimewa...hahay
...
Siang itu, ane sudah berada di pull safari di janti sana. Seperti pada mudik sebelumnya, ane
gk terlalu akrab dengan teman sebangku ane selama perjalanan karena kebanyakan waktu
ane abiskan buat tidur. Perjalanan sehari semalam itu belum bisa di tolerir oleh tubuh ane,
masih pusing kepala ini.
Ane memutuskan naik taksi lagi, lupa armada mana yang ane naeki waktu balik kekost. Dan
ane selamat, karena tidak kena oleh oknum supir taksi...masih sensi aja diri ini dengan yang
namanya oknum supir taksi.
Ketika sampai dikamar, aku melihat kamar yang sedikit berdebu karena ditinggalkan
pemiliknya selama 2minggu. Akhirnya setelah meletakkn bawaan, aku berniat membersihkan
kamarku.
Disela bersih2 itu, aku sempat menemukan kalung dengan manik2 dolphin pemberian marisa
di malam sebelum dia pulang ke medan.
Menjelang magrib, diri ini sudah selesai membersihkan kamar. Akupun membuka tas ransel
dan mengambil peralatan mandi. Selesai mandi, saat hendak balik kekamar, aku melihat
kamar mas farid terbuka, ternyata dia sudh pulang dari kampung bidadarinya.
Akupun pamit kekamar buat ambil oleh2 khas kampung halaman. Setelah membuka kardus
mie instant khas orang kampung mudik itu, ane kembali kekamar mas farid.
Ane : ini mas, cuman segini gak terlalu banyak, lagi gak musim bunga dikampung.
Mas Farid : lah apa hubungannya sama bunga Ri?
Ane : katanya sih kalo bunga dikit, madunya juga dikit mas, gak tau juga aku..hehhehe
(garuk2 kepala)
Mas Farid : wes santai dah banyak ini.. suwun yo oleh2 e.
Ane : siap mas.
Aku pun kembali kekamar buat istirahat. Sesampainya dikamar kulihat kalung bermanik
dolphin itu, ah kenapa aku menjadi kangen dengan pemiliknya, cewek berkacamata
itu..kangen lumayan berat..sudah agak lama aku tidak menghubunginya.
Ah, aku telpon ajalah, sekedar mendengar suaranya, cukuplah sebagai pengobat rindu.
Dan melangkahlah diri ini kewartel terdekat. Dengan fasihnya tangan ini memencet nomor
telepn sljj itu.
Terdengar suara adek kecil itu memanggil marisa, tidak berapa lama telepon itu terdengar
diangkat
Anepun menutup telepon itu, ini roman2nya bakalan galau ini, marisa masih sama seperti
dulu. Dia tidak berganti hati, dia tidak menduakan hatiku disana..tidak seperti aku yang
sudha menghianatinya. Ah, rumit lagi ini kepala dengan omongan ibu tadi.
Sesampainya dikamar, tubuh ini terhempas penuh tekanan dikasur itu. Ucapan ibu tentang
marisa yang belum mendua sangat membebani hati ini.
Aku tau kesedihan ibu ketika dia menceritakan tentang kesendirian marisa tiap malam
minggu. Harus kah aku mundur demi kebaikan marisa?? haruskah aku menyudahi semua
ini?? Aku sudh terlalu jahat untuk marisa. Aku sudah menduakannya.
Ah yani, apakah rasa ini benar2 rasa sayang terhadapmu?? Atau ini semata2 rasa iba akan
kepedihan hidupmu?? Malam itu aku hanya luntang lantung dikasur, penat dibadan tidak
terasa karena peliknya pertanyaan dikapalaku. Ah, aku harus bagaimana??
Aku terbaring lelah dikasur itu, pikiranku melayang entah kemana, tapi kesadaranku belum
juga hilang. Aku harus tidur, setidaknya dalam mimpi aku bisa melihat senyum manis marisa.
Aku berjalan kearah meja disudut kamar, aku mengambil kalung dengan manik2 dolphin itu.
Apa yang membuatmu begitu istimewa di mata marisa?? Dia berpesan dulu, agar aku
menjagamu??
mu?? Kenapa wanita berkacamata itu sangat menyukai dolphin?? Apa yang
menjaga
istimewa dari dolphin ini??
Ah, aku belum memahami kenapa dolphin begitu berkesan di diri marisa. Aku harus
mengetahuinya, setidaknya aku akan sedikit mengerti tentang perasaan marisa dengan
mengetahui philosofi dolphin.
Entah berapa lama aku tertidur, terdengar suara pintu kamar digedor. Ketika bangun aku
masih memegang kalung dengan manik dolphin itu. Akupun beranjak kepintu dan
membukanya. Sedikit kaget dengan siapa yang bediri didepan pintu. Tanpa kata2 dia
langsung memelukku.
Aku sedikit kikuk dengan keadaan itu, entah kenapa..semalam aku seakan sangat terbebani
dengan semua hal tentang marisa, tapi cewek yang berada didepanku seakan memberikan
kehangatan berbeda.
Yani : itu kalung sapa yank? (dia mengambil kalung itu dari tanganku)
Ane : eh....hehhehe...itu kalung dari marisa dulu sebelum dia pulang.
Yani : kamu kangen marisa ya yank?
Aku hanya mengangguk pelan, mulut ini malu mengakuinya, malu dengan segala perasaan
yang telah yani curahkan untukku.
Yani : kalo sama aku kangen gak? (kini dia tersenyum manis)
Ampun Ni, maki2lah diri ini, aku lebih kuat menahannya, senyummu menyayat hatiku.
Kupeluk cewek didepanku itu, badanku kembali bergetar, tidak seperti malam itu, getaran
kali ini berasal dari hatiku yang bingung dengan kelanjutan semuanya ini.
Dia membalas pelukanku, seperti kebiasaanya dia memeluk sangat erat. Baru kali ini aku
mengakui semua perasaanku kepadanya, hatiku seakan mengetahui apa yang dirasakannya
kini. tidak lagi kebingungan antara yani dan marisa.
Hati ini telah berucap sayang kepadanya. Cahayanya sudah bisa menerangi hatiku, dia
sudah bisa bersinar tanpa adanya sinar marisa disana.
Yani : makasih ya yank, makasih kamu sudah mau sayang sama aku.
Yani : pasangin yank (dia menyerahkan kalung bermanik dolphin itu, sembari kedua
tangannya mengangkat rambut sebahunya)
Ane : tapi yank..(belum selesai kata2ku)
Yani : pasangin dulu yank, nanti aku kasih tau.
Akupun memasang kalung itu dileher yani. Dia kini berbalik sesekali dia memegang manik2
dolphin itu. Kini kedua tangannya memegang tanganku, terasa hangat genggamannya.
Yani : aku tau, kamu berusaha melupakan marisa saat sama aku yank.
Yani : aku tau, semakin kamu coba lakuin itu, maka semakin besar perasaanmu terhadap dia
Yani : aku gak akan merebut posisi marisa,
Yani : aku mau kau melihatku sebagai marisamu.
Yani : jadikan aku dolphinmu.
*Ane sebenarnya lumayan bingung dengan kata2 Yani...entahlah, kata2nya sedikit rancu...
ah, aku masih terlalu polos waktu itu..sudahlah
Lagi2 dia memeluk diri ini dengan ciri khasnya, pelukan erat yang bisa membuatku susah
bernafas.
Ane : udah yank, gak bisa nafas aku (suaraku terbata2 dipundaknya)
Yani : hehehe maaf yank, aku terbawa suasana (dia melepas pelukannya, dia menghapus air
matanya yang sempat mengalir ketika memelukku)
Yani : sana yank mandi dulu. tu aku masakin tumis kangkung dikostan. kamu belum makan
kan dari kemarin.
Ane : eh tau dari mana aku blm makan yank? eh bentar2 kamu itu paranormal ya? (isengku
keluar akhirnya)
Yani : yee, kemarin aku nelpon ke nita, dia cerita kalo kamu gak mau sarapan yank..pasti
diperjalanan juga kamu gak makan kan?
Ane : owh,kirain...ehehhehe (garuk2 kepala)
Yani : udah sana mandi dulu.
Aku mengambil handuk yang tergantung dibelakang pintu. Akupun melangkah kekamar
mandi, terasa sedikit bebanku berkurang, entah belum ada yang aku capai, tapi bebanku
terasa sedikit berkurang.
Sekitar 15menit, akupun menyudahi aktifitas mandiku, dengan sedikit bergegas aku
melangkah kekamar. Tidak ada yani lagi disitu. Aku hanya mendapati secarik kertas dari
sobekan binderku.
Wah kurang ajar juga ini cewek satu, maen sobek2 binder orang aja...wkwkwwkwkw
"Kalo kamu ingin melihat yani, sediakan duit 500juta sebagai tebusan..." beh yani
diculik....wkwkwkkw...salah itu cuman keisengan belaka...
Di sobekan itu tertulis kata2 yang sedikit susah ku baca, bukannya apa, tulisan yani agak
sedikit jelek..makanya butuh beberapa waktu aku mengerti arti tulisannya..wkwkwkwk
Ah ni cewek dah tulisannya jelek, sedikit meniru2 marisa juga gumamku. Tapi entah sejak dia
berbicara ketika selesai memakai kalung itu, hati ini tidak merasakan kesedihan saat
menyinggung marisa.
Aku memakai baju biru dengan tulisan black soul didadanya serta celana jeans hitam
satu2nya...sebenarnya ane punya 2 celana jeans itam, tapi kemaren dikampung robek satu,
jadilah sekarang sisa itu celana jeans itam satu2nya...wkkwkwkwkw...cerita
.cerita apa
ini....sungguh kacau sekali...wkkwkwkw...biasa gan lagi gak jelas ini penulisnya...
Dengan pasti kaki ini melangkah kekostan yani. Dikamar itu kulihat pintu terbuka sedikit,
akupun melangkah masuk. Terlihat yani tersenyum disudut kasur.
belakangku)
Yani : iya, makanya aku tanya tadi yakin gak? (dia terlihat antusias)
Ane : tulisanmu gak kebaca yank (ini sudah agak susah nahan ketawa sebenarnya)
Yani : masa sih yank? coba liat (dia mangambil kertas ditanganku)
Yani : masa sih yank gk kebaca, ini kan jelas tulisannya.
Ane : iya yank, gak kebaca, tulisanmu jelek...weeeeek (aku menjulurkan lidah, lalu tertawa
hebat)
Ane : ampun yank, udah jgn kelitikin lagi..ampun.. (ini air mata geli dah netes2)
Aku dpt melihat senyuman manisnya kini...Dia mengambil makanan untukku, tumis kangkung
yang dimasak dengan tambahan sedikit taburan cinta diatasnya... Hahay..bahasane
cok...dah cinte cinte an sekarang...biasa orang kasmaran emang gitu gan..susah
diatur...wkkwkkw
Sore itu kami sudah berkumpul di salah satu warnet di jalan Timoho, utara lesehan tenda
biru tempat ane malam minggu pertama dulu dengan marisa. Ane dapat kelompok ke-4 kalo
gak salah, yani sudah selesai dari tadi karena dia di kelompok 1 bareng endang. Setelah
kelompok 3 selesai, kamipun masuk kedalam warnet itu.
Oiya, mata kuliah ini dibimbing oleh dosen muda, mbak dosen yang cukup manis dengan
kacamatanya. Kami pertama disuruh membuat email..setelah itu, kami disuruh mencari
artikel bebas kemudian mengirimkan ke email dosen tersebut.
Ane sebenarnya sudah sedikit familiar dengan yang namanya internet..cuman jarang praktek
aja. Ketika SMA, ane sempat les di dekat kostan SMA dulu.
Dari awal kelas 2 SMA ane sudah les hingga naik kelas 3. Dan kebetulan saat kelas 3 ane
dikasih kerjaan sama mas2 penjaga perpus untuk entri data buku yang baru di perpustakaan.
Lumayanlah waktu itu, ane jadi ada tambahan uang jajan.
...
Sebelah bilik warnet tempatku, ternyata ada si kampret Eko...agan masih inget gak???
Itu loh, Eko yang waktu ospek yang ane ambil telurnya ketika ane pura2 ngeliat keatas
plafon, trus dia ngikut2 ngeliat. Eko yang waktu perjalanan ke Kaliurang sempat mabok
perjalanan itu loh...wkwwkwkw..ada di part Hari Penjajahan a.k.a Ospek kyknya...
Ane sebenarnya gk terlalu tau sifatnya si eko ini. Dan setelah hari praktik itu, ane menjadi
sedikit tau, ternyata dia maniak dalam hal bokep..parah....
Sesekali dari bilik sebelah ane dengar suara lirih si kampret maniak bokep, dia kadang kyk
bunyi "Waaaaaah" trus tiba2 dia tertawa geli...entah apa yang dia liat.
Dan ruangan warnet dilantai dua itu menjadi ramai ketika sang mbak dosen muda
mendatangi eko.
Mbak dosen : ehh...kamu ini, jgn mesum..ini waktunya praktik multimedia, bukan waktu buat
ngeliat yang lain.
Eko : iya buk, ini juga lagi cari artikel.
Mbak dosen : artikel apanya, kamu itu ngeliat gambar porno.
Sontaklah seisi ruangan lantai 2 itu tertawa mendengar kata2 mbak2 dosen yang sedikit
teriak memarahi eko.
Mbak dosen terdiam sejenak ketika melihat senyum sang buaya, dia duduk disebelahku di
bilik warnet yang tidak terlalu lebar itu. Dia kini menggandeng tanganku..dia mulai
memanja...ah udah ketebak ini...pasti cuman akal2an penulis aja...wkwkkwkwkw...akhiri
saja...
Mbak dosen pun berjalan mengecek teman2 dibilik lain, ternyata banyak diantara mereka
yang belum terbiasa dengan internet. Mklum waktu itu, masih pada cupu2 belum banyak
tingkah kyk anak2 jaman sekarang...hahay..
Aku teringat tentang kalung dolphin yang sekarang dipake yani. Iya, aku penasaran, dengan
manik2 dolphin itu. Apa yang istimewa dari se-ekor lumba2.
Dan jari2 ini mulai mengetik keyword "lumba-lumba" di yahoo search waktu itu. Maklum
email pertama ane dulu make yahoo..jadi yang kelihatan di page awal ya yahoo search..
masih blm terlalu kenal dengan si mbah google.
Ane mulai membaca2 artikel tentang lumba2..sudah lumayan banyak yang ane dapat. Tapi
phylosofi mengenai hewan mamalia laut itu belum juga ane temuin.
Ah, copas artikel sembarang ajalah buat tugas dari si mbak dosen. Setelah copas dan edit2
dikit di word, ane pun mengirim ke email mbak2 dosen. Karena tugas sudah selesai, diri ini
bisa tenang mencari apa yang membuat ane sangat penasaran.
Tidak puas dengan kata keyword "lumba"lumba-lumba" ane ganti keyword "dolphin" dan muncullah
sekian banyak artikel dalam bahasa inggris. Bah, ane kyknya harus belajar bahasa inggris
ini, banyak bacaan yang menarik pikirku.
Entah artikelnya apa waktu itu, ane sempat membaca tentang sifat2 sang dolphin. Dan ane
terbelalak di salah satu kelimat yang menjelaskan tentang sifat setia sang dolphin terhadap
pasangannya. Ane terjemahin ngasal waktu itu, karena blm fasih bahasa inggrisnya...
hehehhe
Ternyata itu sebabnya cewek berkacamata itu sangat menyukai dolphin..aku tau, segala
barang2 dikamarnya itu terdapat gambar dolphin. Dan dia benar2 memegang sifat sang
dolphin sampai sekarang. Bahkan saat dia jauh dari pasangannya kini. Dia tetap setia, tidak
mendua hati.
Apakah aku, yang sangat bodoh ini bisa memegang teguh sifat dolphin itu. Tidak, aku terlalu
jahat, bahkan kini dolphin yang marisa menyuruhku menjaganya, telah berpindah ke leher
yani.
Didepan bilik telah berdiri mbak dosen yang mengajar mata kuliah itu.
Ane : maaf mbak, mataku sedikit sakit kalo lama2 depan monitor (elakan sang buaya
sungguh lihai sodara2 )
Mbak Dosen : ya udah, kalo tugas sudah selesai boleh pulang. (dia tersenyum diatas
penderitaanku...halah...)
Ane : iya mbak, tadi udah saya kirim ke emailnya.
Mbak Dosen : koq barusan saya cek tidak masuk?
Ane : oh, bentar mbak saya cek dulu. (aku kembali sok sibuk membuka emailku)
Ternyata, itu email baru ane "compose" tok, belum ane tekan itu tombol "send"-nya. Untung
di ingetkan oleh mbak dosen, kalo gak ane bakalan dpt nilai D- untuk mata kuliah
itu...wkwkwkkwkw
Ane : udah saya kirim mbak, coba dicek. (ane garuk2 kepala)
Mbak dosen : ya udah kalo udah, silahkan boleh pulang.
Karena mata ane sudah berair akibat sengatan cahaya monitor...ngeles e cok..hahay...
anepun pamit ke mbak dosen untuk pulang duluan. Kamipun tidak cipika cipiki...karena ane
masih menghormati mbaknya sebagai dosen pengajar...wkwkwkkw..maumu mblo...
Setelah me-log off client di warnet itu, ane mengajak eko utk pulang. Malulah ane kalo pulang
sendiri, ane malu nanti ketika lewat di antara bilik2 warnet di lantai satu, banyak mata2 genit
cewek UIN yang menggoda buaya ini...wkwkwkwkkw..pede level akut.
Sontaklah eko terlihat kelabakan menutup jendela IE yang penuh dengan gambar (maaf)
wanita telanjang dengan segala model posisi menantang iman. Pantesan saja si mbak dosen
tadi teriak2 ngamuk gak jelas. parah parah..
Eko : ntran aku baliknya Ri, belum selesai tugas artikel ku.
Ane : gmn mau kelar Ko, orang kamu liat kyk gitu trus (aku cuman tertawa melihat muka
mesumnya)
Akupun meninggalkan bilik eko dan berjalan kelantai bawah, tidak ada cewek2 UIN disana,
hanya ada beberapa cowok yang mukanya terlihat sama dengan ekspresi si mesum Eko
tadi.
Wkwkwkwkw..warnet, surga para buaya dengan jenis hidung sedikit belang..tidak bagi ane
yang buaya jenis ekor buntung ini...hahay...sesama buaya jgn saling mendahului
woy...
Ketika sampai depan kamar, aku sedikit kaget dengan kresek putih yang tergantung
dipegangan pintu kamar. Ah, aku diteror bom bungkusan kresek oleh oknum gak
bertanggung jawab gumamku. Aku sedikit takut2 mendekati kresek putih itu.
Aku mengelus dada, ternyata bukan bom, kresek itu berisi makanan yang telah yani masak.
Dan terdapat secarik kertas sobekan binder. Tentunya dengan tulisan yang butuh beberapa
lama aku baru bisa membacanya, iya itu tulisan yani...wkwkwkwk
"Yank, aku sore ini gak dikostan, aku ke kaliurang ketempat sodara, ini dimakan ya.. Love U"
Hahahhaa...yani yani, itu pintu gak aku kunci, kenapa gak kamu taro di dalam kamar aja,
untung arif gak ngeliat...kalo dia ngeliat bakalan tersisa kresek doang, makanannya hilang
entah kemana..
Akupun membuka pintu kamar yang dari awal pindah tidak pernah aku kunci itu. Tidak ada
barang berharga, hanya ada radio 2band serta gitar bututku. Setelah selesai mandi, akupun
membuka kresek dari yani itu. Terlihat menu komplit di tuperware warna ungu. Ada telur
goreng ada kering tempe dan nasi putih. Dia tau kesukaanku..kering tempe, dia sangat
senang memasaknya untukku.
Seperti biasa, aku sangat lahap memakan menu itu..yoi gan, makan gratis e, sapa yang gak
doyan..wkwkwkwk..
Malam itu, aku sempat tidak selera ketika di ajak keluar makan oleh anak2 kostan..ah elah,
tadi kan baru makan cok...maruk betul kalo makan lagi...wkwkwkkw..
Aku mengatakan
kalo sudah makan, ketika arif, mas farid, mas antok dan bung pila mengajakku makan diluar.
Aku memilih dikamar yang sedikit gelap dan menikmati remang2 cahaya lampu teras dari
pintu yang aku biarkan terbuka.
Jadilah diri ini kembali melangkolis dengan petikan gitar mengalunkan melodi menyayat hati,
hati
hahay bahasane galau tingkat akut ini..entah melodi apa, tangan ini bergerak gak jelas. Tapi
karena lagi galau gundah gulana, enak2 aja telinga ini mendengarnya.
Pikiranku melayang jauh lagi ke medan sana. Aku kini sedikit mengerti bagaimana perasaan
marisa terhadapku, lelaki jahat yang telah menduakannya disini. Aku mengerti rasa
sayangnya kepadaku. Phylosofi dolphin yang tadi sore aku baca seakan membuka mataku
yang sangat bodoh ini.
Aku kembali terpaku kearah pintu kamar yang terbuka. Terlihat bayangan cewek yang sudah
sangat kukenal itu. Dia berjalan kearahku.
Yani : yank gelap2an kenapa yank? lagi sedih ya? (dia kemudian berjaln kearah stopkontak
ditembok, dia menyalakan lampu kamar)
Ane : hehehhe, lagi kangen rumah yank.. (aku tidak berhenti memainkan melodi urak2an itu)
Yani : eh yank, udah makan? (dia melihatku dari kursi didekat meja)
Ane : udah yank. Makasih yah, tadi makanannya enak (aku berjalan kearahnya setelah
meletakkan gitar di kasur)
Ane : yuk kekostanmu, aku mau curhat (menggandeng tangannya,diapun beranjak dari kursi)
Yani : mau curhat apa emangnya yank? (antusiasnya)
Ane : udah, ntr dikamarmu aja.
Yani : nginap dikostan ya ya ya (dia mengangkat2 kedua alisnya yang terlihat jelas oleh lampu
kamar)
Ane : iya
Setelah menutup kamar, kamipun berjalan ke kostan yani..lagi2 yani tidak melepas
gandengan tangannya. Aku bingung, apa yang harus aku katakan ke yani nanti.. Aku merasa
bersalah dengan marisa, tapi aku juga segan dengan yani yang sudah sudi mencintaiku.
Yani seakan tidak memperdulikan aku yang selama perjalanan itu hanya diam saja
megikutinya. Dia sempat malntunkan nyanyian2 kecil dari mulutnya dengan suara pas2an.
Dia terlihat ceria. Semakin berat hati ini.
Seperti biasa, setelah 1menit berkutat dengan pintu yang sedikit sulit dibuka, akhirnya kami
pun masuk kekamar yani. Aku mengambil posisi bersender di sudut kasur dekat bantalnya.
Dia terlihat ke dispenser yang menyala indikator panasnya itu.
Yani : yank, mau kopi? (dia melihatku dengan senyuman, aku hanya menggeleng pelan)
Ane : gak usah yank, lagi gak nafsu.
Yani : trus yang buat nafsu apaan? (dia tersenyum genit)
Hadeh, ngapain juga tadi make kata2 nafsu...malah jadi kikuk gini kan.
Dia tersenyum dan mengarah dan menutup pintu kamar, dan berjalan kearah kedua
rentangan tanganku. Dia kini sudah berada didadaku.
Yani : kenapa yank? kamu kangen marisa? (dia mecari2 posisi enak untuk kepalanya
didadaku)
Ane : maaf ya yank.
Yani : kenapa harus minta maaf yank? kamu ini gak ngapa2in pasti minta maaf. (detak
jantungnya terasa pelan berirama)
Sekitar 5menit tidak ada suara, kulihat dia menikmati dekapanku. Sesekali dia menggeser
kepalanya menyamankan posisinya didadaku lagi.
Ane : yank..
Yani : iya.
Ane : kamu tau maksud dari dolphin di kalung ini (aku mengangkat manik kalung dilehernya)
Yani : tau..
Aku sedikit kaget dengan jawabannya barusan. Kini dia mengangkat kepalanya melihatku.
Yani : lumba2 itu hewan paling setia dengan pasangannya. dia tidak akan mencari pasangan
lain selama mereka hidup. jikapun harus mati, maka lumba2 akan hidup sendiri hingga
mereka mati.
Yani : kamu masih belum bisa ya menjadikan aku dolphinmu? (matanya berkaca2 melihatku
kini)
Ane : maaf yank, sepertinya aku gak bisa seperti ini. Aku terlalu jahat buat kamu dan marisa.
Dia tidak membalas ucapanku, dia mengangkat badannya sehingga wajahnya kini sudh tepat
diwajahku. Dan terjadilah adegan yang belakangan sudah sering kami lakukan. Tangan serta
bibir ini sudah sangat tau apa yang mereka lakukan.
Sepuluh menit berlalu, dia menghentikan semuanya. Dia memegang kedua pipiku dengan
wajah memerah penuh nafsunya
Tidak berapa lama setelah yani mengucap katanya, dia sudah tanpa benang di depanku, dan
tangannya kini membuka semua yang aku kenakan.
Dan terjadilah apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh manusia yang belum
menikah. Aku munafik jika tidak mengakuinya, aku sangat menikmati kenikmatan itu. Aku
tahu itu sangat terlarang, tidak jarang nenek beserta kedua orang tuaku menceramahiku
tentang hubungan seperti ini.
Tapi itu semua hilang oleh bisikan setan terhadap manusia yang sudah dipenuhi nafsu.
Entah berapa kali kami melakukannya, aku menyudahi semuanya ketika bayangan mentari
terlihat dari pintu angin kamar. Yani hanya tersenyum memandangku yang kini terbaring
disampingnya. Dia mengecup bibirku lagi sebelum dia mengajakku tidur.
Siang hari ketika aku membuka mata, tidak terlihat yani disampingku. Akupun mengenakan
pakaianku. Aku mengarah ke dispenser dan menyeduh nescafe, aku butuh kopi untuk
menenangkan diri.
Tidak ada sedikitpun rasa penyesalan atas perbuatan semalam. Aku benar2 bejat sekarang.
sekarang
Saat aku kembali ke kasur dan menyenderkan badan ditembok yang dulu sempat dialiri
darah segar tinjuku. Terlihat yani membuka pintu dengan rambut masih basah dan handuk
biru tua membalut badannya.
Dia tersenyum manis melihatku yang sedang menikmati kopi dicangkir kecil miliknya.
Yani : capek ya yank? (senyum genit itu terlihat setelah dia menutup pintu kamar, aku hanya
mengangguk pelan sambil menyeruput nescafe itu)
Ane : ada siapa dikamar mandi yank? mau mandi aku, sedikit gerah badanku.
Yani : gak ada yank, mau mandi sekarang? (aku mengangguk dan berjalan kearahnya)
Lagi2 yani menarik tangan dan menciumiku bernafsu, aku tau ini akan mengarah kesitu.
Akupun mengingikannya lagi, dan entah itu yang keberapa kami lakukan dikamar itu. Aku
sudah tidak bisa menguasai diriku, setan bejatlah yang menggerakkan semua otot tubuhku.
Suara azan dzuhur tidak lagi aku perdulikan, aku menginginkan kenikmatan itu. Lagi dan lagi.
Tidak ada pikiran lain diotakku ini, hanya ada lekukan tubuh yani yang penuh keringat
terpampang jelas.
Yanipun terlihat lemas dikasur itu, selang berapa saat sebelum azan ashar menggema dr
masjid. Aku mengecup keningnya dan menutup tubuh tanpa seutas benang itu dengan
selimut tipis disamping kasur.
Aku memakai kembali celana jeans biruku, aku mengambil handul yang terjatuh dilantai.
Kulangkahkan kaki ini keluar kamar menuju kamar mandi.
Terasa segar air yang berasal dari pipa milik PAM Yogya itu mengaliri tubuh yang penuh
dengan nafsu sesat. Banyaknya busa sabun yang kugunakan tidak mampu membersihkan
hasrat bejat yang masih menyelimuti.
10menit berlalu aku sudah berada dikamar yani sambil mengeringkan rambut yang mulai
panjang. Aku hanya tersenyum melihat cewek itu tertidur kelelahan dibalik selimut tipis putih
dengan corak garis2 itu.
Minggu kedua puasa merupakan hari terakhir uas semester 3 waktu itu. Yani yang tidak
pulang ketika libur semester 2 kemaren berniat pulang. Siang itu dikamar yani..dia sudah
diposisi favoritnya, menjadikan dadaku sandaran empuknya..
Yani : yank, besok minggu aku pulang ya? dah lama aku gk pulang.
Ane : eh, ntr kalo aku pengen gimana yank?? (senyum mesum tidak ada lagi polos2nya skrg)
Yani : ih kamu ini yank, pengen mulu, itu puasa batal ntr (dia tersenyum kecil)
Ane : kamu dikampung berapa lama yank?
Yani : ya paling 2minggu lebih, abis lebaran aku balik sini yank.
Ane : ah, lama banget yank.
Yani : gapapa ya yank, ya ya ya (matanya memelas melihat kearahku, akupun mengangguk
pelan)
Yani : yank, jangan marah dong, maaf yank maaf (dia kini memelas memegang kedua
tanganku, aku sedikit tersenyum kecut)
Ane : udah ah, kamu gak jadi kemasjid?
Yani : ntr nunggu dewi, kyknya dia masih mandi.
Yani menepis tanganku yang sudah dengan sendirinya menjalar kearah bagian tubuhnya..
entah, sekarang kepala ini sudah tak bisa aku kontrol lagi.
Yani : yank ih, kamu itu puasa...ingat (dia meletakan lagi tangan jahil ini kerambutnya)
Yani : elus rambut aja ya, ntr malam deh yang lainnya (dia sekarang menggodaku, dia
mengerti jika diri ini sudah berubah sedikit marah, hanya dengan "itu" bisa
menenangkannya)
Tidak berapa lama, dewi sudah berdiri didepan pintu kamar yang terbuka, merekapun pergi
ke masjid dekat kostan yani. Akupun hanya tiduran di kamar hingga waktu berbuka puasa.
Dan seperti janjinya, yani malam itu mengajakku menyusuri lembah hitam itu lagi.
...
Yanipun sedikit kecewa ketika aku tidak mau mengantarnya. Tapi karena melihat gelagat ku
akan marah akhirnya dia pergi sendiri. Kejam banget yak ane waktu itu...wkwkkwkw..parah
parah...
Dia menitipkan kunci kamarnya, dia gak mau aku susah mencari makan saat menjelang
lebaran nanti. Sebelumnya aku pernah menceritakan bagaimana susahnya mencari makan di
yogya ketika lebaran.
Menjelang minggu terakhir puasa, aku menelpon kerumah. Sekedar memberi tahu bahwa
aku tidak pulang lagi lebaran ini. Tapi, emak sedikit kberatan dengan keputusanku, akhirnya
aku dikirimi uang untuk membeli tiket mudik.
Hadeh, perjalanan menyiksa ini lagi. Tapi karena perintah dari emak sudah turun, diri ini
tidak berdaya. Lebaran tahun 2004 itu aku pulang. Tidak ada yang istimewa diperjalanan ato
dimataram, karena tidak ada Marina lagi di mataram, dia sudah berbeda kost dengan
anita..wkwkwkwk..gagal lah buaya ini memadu kasih dengan Marina...
Tapi lebaran di kampung halaman itu terasa banget loh, berbeda banget dengan waktu
lebaran diyogya. Ane ngerasa banget yang namanya kumpul2 dengan keluar dan sanak
family yang baru hari itu ane liat. wwkwkkw.. Lumayan banyak juga ternyata sodara2 dari
nenek ane..
...
Oke Skip yak, ane sedikit lupa kejadian pas lebaran itu di rumah...kita langsung ke yogya aja.
Sudah 3hari sejak aku kembali kyogya ini, kostan masih sepi. Belum ada satupun anak
kostan yang sudah kembali dari liburan dirumah masing2. Yani juga belum balik dari
sulawesi. Jadilah diri ini sendirian diyogya.
Dan seperti biasa, tiap kesepian menjalari diri, terlihatlah siapa sebenarnya yang merajai
hati.
hati Yap, siapa lagi yang merajai hati ini selain Cewek Berkacamata yang jauh di medan
sana.
Marisa : halo?
Ane : Halo...ini dengan Elizabeth Marisa S. ?? (iseng ini dengan sendirinya keluar)
Marisa : Yank...
Ane : benar anda Elizabeth Marisa S. (masih ttp isengku)
Marisa : yank aku tutup ya.. (dan terbukalah keisengan ku)
Ane : jgn dong yank...hehehhe...apa kabar cinta?
Marisa : baik yank, kamu gimana? sehat kan?
Ane : gk yank, aku lagi sakit..(iseng lagi)
Marisa : sakit apa yank? dah minum obat? dah periksa dokter belum? (khawatir bgt dia
ternyata)
Ane : aku sakit rindu yank..gak ada obatnya selain dirimu. (hahay buayanya gk ilang2
ternyata )
Marisa : ih...jahat yank...kamu tu becanda mulu (kyknya kalo deket aku dah dicubit2..sedikit
geer gapapa kan..wkwkkw)
Ane : maaf maaf..gimana kabar orang rumah yank, ibu bapak sehat.
Marisa : sehat yank..gimana? kapan ke medannya yank?
Ane : aduh gimana ya yank, aku belum bisa. kamu kan tau gimana keadaan ku sekarang.
Marisa : kangen yank, kangen pengen malam minggu sama kamu, kangen pengen meluk
kamu. (dan terdengarlah suara tangis di ujung sana)
Ane : maaf ya yank..kita gak bisa seperti orang pacaran laennya..maaf aku gak ada saat
kamu butuh.
Itu adalah pertanyaan yang sampe saat ini belum bisa ane jawab..
Ane : yank..maaf ya, kalo aku harus begini.. (belum selesai ngomong juga...kalo deket dah
ane cubit itu pipinya)
Marisa : gini gimana yank?? (suaranya antusias)
Ane : yee..belum juga kakak selesai ngomong, dengerin dulu makanya.
Marisa : iya iya...hehhehe (dpt kubayangkan senyum manisnya dan mata cantiknya yang
berkaca-kaca)
Ane : maaf mungkin aku gak akan bisa sampai datang menjemputmu ke medan, aku tidak
ada kemampuan untuk itu. Sekarang semua keputusan di tanganmu yank. Aku tidak akan
pernah bisa melepasmu..tapi jika kau melepaskan
melepaskan genggamanmu, aku akan merelakan
selama kamu bahagia..
Ane : kamu tetaplah permaisuri hatiku, tidak ada yang sanggup menggantinya..cahayamu
tidak pernah padam sedikitpun..percayalah, senyumku akan lebih lebar jika kamu
tersenyum..dan percayalah, sedihku
sedihku akan lebih perih darimu yang menangis..
Ane : jangan menangis sayang..hatiku tak kuasa mendengarnya.. Tetaplah tersenyum mesti
sangat pahit untuk kau rasakan, karena penderitaanmu tidaklah
tidaklah berbeda dengan yang
kurasa..
Terdengar suara tangisnya mereda, sepertinya dia menghapus kesedihan jahat itu dari mata
cantiknya..
Seperti part2 sebelumnya, tiap ada kata kangen ditelepon, gak kurang dari 2jam kami
bercanda mengingat segala yang telah lewat ketika dia di yogya.
Itulah marisa kekasih hatiku..sesedih apapun yang melandanya, dia akan berusaha untuk
tersenyum dan tertawa saat bersamaku walaupun hanya lewat telepon. Malam itu aku
mengakhiri panggilan sljj itu setelah kurasa dihatinya sudah tidak ada tanda2 kesedihan
jahat itu.
Dan alangkah kagetnya diri ini ketika membayar di wartel itu..320an rebu...hancccoook...itu
beneran meterannya segitu...wah abis duit bulananku...bakalan makan sandal jepit ini
besok2..
Entahlah, lelaki macam apa aku ini, tidak mampu memberikan jawaban kepada wanita yang
dicintainya. Sudahlah, aku masih labil waktu itu..emang sekarang udah gak?? ya
masih..masih sering kumat labilnya..
...
2hari berikutnya , ketika aku selesai mencuci beberapa pakaian, si kampret arif baru
kelihatan, dia lagi2 membawa kemplang, kerupuk yang dari ikan itu..hadeh gak ada yang lain
apa oleh2nya.
Arif : eh cok, sini salim dulu...banyak dosa koe karo aku. (doi menjulurkan tangannya)
Ane : wogh, yang baru mudik, piye dapat cewek baru gak di bus tadi (ngangkat2 kedua alis)
Arif : salim dulu sini cok, koe kie ra sopan..wkwkkwkw...
Doipun berlalu kekamarnya setelah salaman ala anak muda yang kyk jotos2an itu...ah apalah
namanya salaman itu..gk tau aku sampe sekarang namanya...cuekin ajalah..pokoknya itu
ajalah namanya...kwkwkwkw
Setelah selesai menjemur pakaian tadi, akupun mengajak arif mencari makan siang itu. Saat
hendak kekamarnya.
Akupun meninggalkan arif yang sekarang mulai sibuk dengan hapenya..entah dia maling
dimana itu hape, paling dibandara...sudahlah gak usah terlalu dipikirkan..
Oiya, kyknya
mulai banyak itu hape sliweran di beberapa teman yang ane temuin waktu itu..tapi rata2
masih monochrome dan monoponik.
Trus aku piye?? ya ngono kui...masih make kaleng itu gan, yang make benang sebagai
kabelnya..nasib orang kampung ya gitu...
...
Pagi itu, kembali diri ini dikagetkan oleh pintu yang digedor2..ah arif kebiasaan nek pagi
sering banget ngajak ke burjo di perempatan dekat kost..itu pintu kamar juga gak pernah ane
kunci kenapa gak langsung masuk aja...
Aku yang waktu itu memakai celana pendek dan sedang pewe memeluk guling berteriak
tanpa melihat kepintu.
Ceklek, pintu itu terdengar dibuka, tidak ada suara si kampret arif, palingan nek gak ngajak
makan, doi ngambil gitar. Ane cuekin aja. Mulai genit2 itu tangan dipinggangku. Aku
memukul tangan yang dari tadi nyolek2 pinggangku. Dah mulai genit ni kampret satu, salah
makan apa dia. Pasti minta jatah maho satu ini pikirku
Semakin lama semakin deres aja itu colekan, aku yang gak tahan terhadap gelitikan di perut
mulai membalik badan dan melihatnya.
Yani : yee bukannya jemputin pacarnya malah masih asik2 tiduran. (dia tersenyum manis)
Ane : kapan nyampe Ni eh yank? (pertanyaan basi, jelas2 doi baru nyampe, masih aja
ditanyain kyk gitu.. )
Yani : baru aja, aku turun didepan tadi, takutnya kunci gak kamu taro di atas jendela yank.
Aku mulai mencoba duduk, terlihat yani dengan tas ransel dan kardus lumayan gede. Wah
banyak oleh2 ini..
Ane : bawa apaan aja yank, itu kardus gede isinya apa? (sambil ngucek2 mata)
Yani : ye urusan makan aja cepet..gak kangen apa sama aku?? (senyum genitnya..adaww)
Ane : kangen sih..hehehhe (garuk2 kepala sambil senyum mesum genit)
Udah beda sekarang gan, udah gak senyum mesum polos lagi..dah berubah jadi senyum
mesum genit..hahay.. Diapun mulai memelukku, erat seperti biasanya..tapi tidak lama, dia
menyudahi pelukannya.
Yani : kuncinya mana yank? yuk anterin kekostan. (dia menjulurkan tangannya)
Ane : eh, istirahat dulu lah yank, ntr aku anterin, aku mandi dulu ya.
Yani : gak usah mandi yank, ntr dikostan aja, ntr aku kasih sesuatu (dia lagi2 tersenyum
genit)
Aku meninggalkan yani utk cuci muka, berapa menit kemudian aku sudah siap. Jadilah diri ini
kuli panggul mengangkat kardus yang lumayan gede bawaan yani dari kampungnya. Ini
kardus lumayan berat, pasti banyak ini makanan didalamnya..wkwkwwk..dasar anak kost
kere, pikirannya cuman makanan.
Aku menurunkan itu kardus didepan pintu kamar, dengan sedikit berjinjit aku menggapai
kunci yang sudah menjadi tempat kami biasanya menyimpan kunci kamar itu. Dgn sedikit
susah, akhirnya kamar itu terbuka. Lumayan berdebu setelah ditinggal pemiliknya beberapa
minggu.
Yanipun mengambil sapu dibelakang pintu. Dia membersihkan kamarnya, aku hanya duduk
dikursi depan, aku lihat kesekitar kost, masih sepi, belum ada anak kostan lain yang balik.
Sekitar 10menit beberes, yani mengajakku masuk. Aku mengangkat kardus dan membawa
kedalam kamar.
Hahay, saatnya membuka kardus dan menghabisi isi didalamnya. Aku tanpa pamit ke yang
empunya, mengambil pisau dapur di atas rak kecil itu, dengan cekatan tangan ini
mengarahkan pisau membuka kardus itu.
Ane : yank, makanannya mana? (ane melihat kearahnya yang sedang membuka jaket)
Yani : emang tadi aku bilang ada makanan yank?
Ane : hadeh, kirain ada makananya..heheheh (garuk2 kepala sang buaya)
Yani : yank tutupin pintu dong (dia tersenyum genit)
Aku pun sudah mengerti akan hal itu, melangkahlah diri ini menutup dan mengunci dari
dalam kamar. Mulailah tubuh itu terlihat tanpa seutas benang, lagi2 aku hanya mengikuti
kemauannya, tentunya itu juga sudah aku tunggu2 berapa minggu ini.
Terjadilah yang seharusnya tidak terjadi. Kedua anak manusia itu kini semakin larut
kelembah hina itu, seakan semua hasrat yang tertahan selama beberapa minggu itu tumpah
ruah dan terobati dalam lenguhan kenikmatan sesaat.
Aku melihat yani sangat menikmatinya, tidak ada ekspresi seperti sebelumnya. Aku sempat
tidak nyaman dengan ekspresi yang aku lihat diwajahnya saat itu. Dia sedikit berbeda. Tapi
diri yang sudah dikuasai nafsu sungguh tidak lagi dapat di ganggu oleh akal sehat sekedar
untuk mencari tahu yang yani pikirkan saat itu.
Menjelang magrib, kami menyudahi semuanya..yani terlihat tersenyum bahagia di atas kasur
tempat dia membaringkan tubuhnya kini. Aku sempat melihat dia menitikkan buliran air
mata.
Ane : kamu nangis yank? (aku mencium keningnya, dia menggeleng pelan dan tangannya kini
memelukku)
Ane : hey, kenapa yank? (aku memegang kedua pipinya kini, mengangkat wajahnya melihat
kearahku)
Lagi2 dia hanya menggeleng pelan, dia berusaha tersenyum, aku bisa melihat keterpaksaan
dari senyumnya itu.
Yani : maaf ya yank, aku udah sejahat ini sama kamu? (dia kini memegang tanganku yang
masih dipipinya)
Ane : ada masalah apa yank? ayo cerita (aku tersenyum)
Yani : gak ada koq (dia kini tersenyum manis dan kini dia memelukku erat, pelukan ciri
khasnya)
Ane : yank, aku gak bisa napas yank (suaraku terbata2 dibahunya, dia tidak melepaskan
pelukannya dia hanya merenggangkannya)
Yani : kamu ini yank, nyebelin, ngeselin,suka marah2, tapi kamu ngangenin yank.
Ane : emang iya aku pemarah yank??
Yani : hehhee, dikit..
Setelah melepas pelukannya, dia mulai memejamkan matanya. Aku mengambil doraemon
yang segede gaban, yani memeluknya. Aku menarik selimut tipis dengan corak garis2 itu
menutup seluruh tubuhnya. Dia terlihat sangat kelelahan dari perjalanannya dr sulawesi,
ditambah lagi dia harus melayani lelaki bejat ini.
Aku meninggalkannya yang sudah tertidur pulas, aku mengambil handuk biru tua dan menuju
kamar mandi..kostan itu masih sepi tidak ada penghuni selain aku dan yani. Sempat bergidik
dengan suasana gelap itu, aku cepat2 menyudahi aktifitas mandiku, dari awal masuk kamar
mandi tadi bulu kudukku berdiri.
Sesampainya dikamar, aku mendekati tubuh yang masih terlelap itu. Aku mencium pipi
kanannya.
Kasian cewek ini, masa harus aku tinggalkan sendirian dikostannya ini, ntr kalo dia kenapa2
gimana?? mana tanggung jawabmu?? Hahay, sang buaya mencari pembenaran serta alesan
agar dia menginap dikamar yani malam itu.
Diapun memeluknya, sekali lagi aku mengecup keningnya sebelum keluar mencari makan.
Ketika aku keluar dan sampai didepan jln gondosuli, lewatlah itu tukang nasi goreng dengan
gerobaknya..
"Buk buk buk" eh "buk2" apa "tuk2" yak bunyi bambu yang dipukul2 di samping gerobak itu.
Ah pokoknya suaranya mirip2 gitulah..
sempat senyum2 mengingat ketika yani memakan magelangan setan ala chef eri waktu
itu.
Setelah mendapat pesananku, akupun kembali kedalam gang menuju kostan yani. Aku
mengambil piring yang sedikit berdebu di rak itu, membersihkannya dengan tisu dan
menempatkan magelangan itu.
Malam itu seperti biasanya, yani menjadikan dada ini kasur empuknya. Aku hanya
memeluknya dan mencium rambutnya sebelum memejamkan mata malam itu. Huuuuuu
penonton kecewa, sang buaya lebih kecewa sebenarnya...tapi kasian yaninya, dia terlalu
capek waktu itu...
...
Telinga ini seakan mendengar alunan suara pas2an yani sedang membaca ayat suci yang
sudah lumayan lama tidak pernah kubaca lagi.
Aku sedikit kaget dengan pemandangan yang aku lihat ketika membuka mata. Terlihat yani
duduk bersila di atas sajadah sambil memegang kitab suci,...aku sempat takut pertama
melihat, aku kirain pocong, ternyata itu adalah yani yang sedang mengaji setelah sholat
subuh.
Diri ini sangat malu mendengar ayat2 suci itu. Diri ini kembali bergetar hebat, seakan
sekarang yani berdiri dengan lantangnya menghakimiku yang hina ini. Aku kembali
menangis..tangisanku ternyata menyita perhatian yani yang saat itu sedang mengaji. Kini dia
berjalan menghampiriku..
Aku melihat cewek itu, dia hanya membalasku dengan senyuman manis. Setelah melepaskan
mukenanya dia kembali mengajakku tidur..kami tidak melakukan hal aneh2 lagi subuh itu,
aku hanya memeluknya sampai kami terlelap.
...
Sudah 2minggu berlalu sejak kejadian subuh itu, aku dan yani juga sekarang sudah mulai
jarang melakukannya. Sudah mulai diri ini bisa bergerak perlahan meninggalkan jalan kelam
itu.
Pagi itu, yani sudah berpesan untuk membantunya memindahkan barangnya ke kontrakan
baru di dalam gank dekat jalan kenari. Dia bersama 2teman lainnya memilih untuk ngontrak
sekarang. Entah kenapa, ane gk pernah tau alasannya.
Dengan lokasi kontrakan yang didalam kampung, otomatis dilarang oleh yang punya
kontrakan jika ada tamu cowok yang menginap. Sebenarnya aku sangat setuju karena dapat
mengurangi perbuatan yang sering kami lakukan. Tapi aku tidak munafik, aku sedikit berat
jika tidak bisa menikmatinya lagi.
Ah serba bingung, jadilah diri ini kyk sinetron2..sebelah kiri ada emak2 dengan tongkat dan
telinga lancip sebagai setannya dan sebelah kanan ada emak2 dengan sayap putih dan
buletan putih di atas kepalanya sebagai malaikat...ah...aku dikelilingi emak2 ternyata...
Ane milih disitu karena waktu itu sang buaya yang tiba2 keluar dari air keruh. Ngerti kan
maksud sang buaya itu....ah pura2 gak tau...pasti para buaya yang baca lagi senyum2
memahami nya...
Kami PKL itu sudah dipilihin tempat oleh kampus...jadi mengenai tempat tadi, sang buaya
tidak mengambil andil apa2, sebuaya2nya dia masih baik koq...baik matane...buaya tetap
wae buaya..
Waktu PKL kami sih gak terlalu lama, cuman sebulan. Maklumlah kampus ecek2 mah kyk
gitu. Kami dibagi masing2 2orang di dalam satu kantor tempat PKL, ane waktu itu sama
Awan, cowok teman sekelas.
Karena ane yang gak terlalu terkenal dan sok2 cuek, jadilah ane kurang tau gimana sifatnya
si Awan ini. Minggu pertama PKL, sih emak2 dikantor yang jadi tempat ruangan kami pkl itu
masih sok2 ngatur kiri kanan. Tapi masuk ke minggu ke-2 dan seterusnya mulai kelihatan
sifat aslinya. Kerjaannya tiap hari itu ya ngerumpi. Sampe sekitar jam 3sore, kantor sudah
sepi. Tersisa cleaning service dan anak PKL kyk ane sama Awan ini..wkwkwkwk
Awan : Ri, liat tu, wah seksi Ri...ayo duduk2 depan situ (menunjuk ke kursi dari semen di
depan kantor itu)
Ane : ngapain Wan? (ane msh blm ngeh waktu itu)
Awan : udah sini ikut aja. (dia menarik tangan ane menyuruh duduk)
Awal2 sih ane cuman liat kejalan yang sore itu lumyan bnyk motor lalu lalang, tapi tidak
dengan Awan yang dari tadi melihat kearah bangunan seberang jalan itu. Dia ternyata
melihat pemandangan yang lumayan segar sore itu. pemandangan emak2 muda yang sedang
fitnes di lantai 2 bangunan itu.
Ane : Wan, biasa aja ngeliatnya wan, gak usah ngiler gitu. (isengku)
Awan : tu Ri, liat2 yang make baju pink...gede Ri.. (dia sesekali menghapus ilernya.. )
Ane : gak terlalu Wan, masih gedean yan sebelah kanan, itu yang make celana warna itam.
Awan : wah iya Ri..manteb ya.
Biasalah...buaya emang kyk gitu gan, gak bisa liat yang seger2 dikit. Ya begitulah tiap sore
hari berikut2nya yang kami lewati sehabis pulang PKL, tidak jarang kami nongkrong disitu
sampai magrib, semata2 untuk melihat yang segar2...buaya buaya, tobat woy...itu mata
lama2 belekan liat orang fitness trus..
Awan waktu itu kebetulan memiliki hape siemens jadul..entah seri brapa, ane lupa..maklum
otak rada2 kalo angka2 kyk gitu susah ingetnya, tp kalo angka 10rebuan dlm 1 kertas duit
itu...ane plg cepet pokok e..hahay
Dia menyerahkan hapenya, entah maksudnya apa? Mau nyuruh motoin dia lagi begaya, ato
mau selfie, itu hape jadul gak ada kameranya juga...
Ane : lah, aku kan pacaran sama Yani wan, bkn sama dewi.
Awan : banyak tanya kamu Ri, tinggal baca. (dia dr td gk pernah memalingkan muka dari
lantai 2 Max Gym yang ditutupi oleh kaca putih jernih, sehingga dengan jelas terlihat emak2
muda bohay yang sedang fitnes disana....)
"Wan, Blg Eri, makanan aku taro di meja,jgn lupa di abisin. Mksh Wan, Yani"
Wkwkwkkw, mungkin pendek banget kalo sekarang SMS kyk gitu, dulu kyknya ane mesti
scroll berapa kali kearah bawah biar bisa ngerti maksud kata2nya, rada2 rancu juga kalo itu
dibaca sepotong2.
Oiya, sudah sejak Yani pindah kontrakan baru, tiap sore pasti ane dianterin makanan dalam
tuperware kecil modele mirip kyk bekal2 anak TK SD gitulah, tapi dalam porsi kuli...
Aku
menyerahkan kembali hape itu ke yang empunya..ini orang bener2 gak bekedip ngeliat itu
emak2 muda yang lagi fitnes..
Keisengan sang buaya timbul, pelan2 aku tinggalkan si Awan sore itu. Makan tu emak2
muda...bodo amat dia mau pulang jam berapa...paling juga sampe tutup itu Max Gym baru dia
nyadar kalo ane udah pulang duluan..hahay
Sekitar 20menit berjalan, tibalah diri ini didepan kostan. Terlihat disana seorang cewek yang
lumayan ane kenal, cewek pemalu yang memakai jilbab biru laut.
Wah, ngapain ya dia dkostan? Apakah dia sedang menunggu sang buaya ini pulang??
Apakah dia serindu itu terhadap candaan garing sang buaya ini?? Ini buaya satu geernya
makin menjadi2...tangkap woy...kulitin jadiin tas...
Secara perlahan tapi pasti, sang buaya merayap mendekati mangsanya...tidak ada riak air
ketika dia mulai muncul kepermukaan...hahhaha..bahasane cok..geli sendiri aku ngetiknya...
Ternyata itu bukan Ima, dia cuman mirip jika dilihat dari belakang, dan cewek itu cuman
nunggu temannya yang sedang membeli beberapa peralatan tulis menulis di kios kecil bapak
kost. Hadeh, untung gak ane peluk dari belakang tadi, bakalan terjadi Tragedi Helm
Batok...
Anepun bergegas naek keatas kostan, malu banget ane sama cewek tadi, beneran deh..
sebuaya2nya diri ini masihlah ada kemaluan...eh...salah..masihlah ada rasa malu..
Seperti biasa, saat hari jumat menjelang, itu anak2 kostan sudah mulai dengan acara
pembukaan di barnya mas Antok. Wah, bakalan jadi sansak curhat gumamku. Mau alesan
kekostan yani, yani dah pindah kontrakan...hadeh...piye yak??
Mas Farid : Weesss...anak kuliah baru pulang jam segini..keren keren (dia pertama melihatku
karena dia duduk menghadap pintu)
Arif : kene koe cok, maen ps sek..
Ane : wah dah berapa putaran ini? (msih cengar cengir dpn pintu)
Ane : yo aku tak ganti klambi sek mas, ngko ta kesini lagi..
Aku pamit ganti baju kaos oblong dagadu andelan yogya itu, tidak berapa lama aku sudah
ngumpul dengan mereka. Dan mulailah acara mingguan itu karena sudah komplit
personelnya, sudah ada yang pemarah, sudah ada yang penakut, sudah ada yang super
bijaksana, sudah ada yg super cengeng dan sudah ada sansak curhat teler. hahay.. 5
sekawan kalo kata bung pila.
Menjelang pukul 1malam, 3 dari empat orang itu sudah tiwas gak jelas, mereka cuman baring
di bar mas antok..tersisa arif dan ane. Arif masih sesekali menegak sloki yang dia isi sendiri.
Ane waktu itu cuman maen PS "Dinasty Warrior 3" kalo gak salah, gamenya simple koq,
Arif : Ri, gitarmu ada? (eh tumben2an dia manggil nama, biasanya cak cek cok, tanda2 udah
gak beres otaknya)
Ane : ada dikamar, kmrn pas yani pindah aku bawa balik. (tanpa mengalihkan pandangan
dari layar tipi)
Arif : nah, ambillah, kita duduk diluar sambil gitaran.
Ane : sek cok, dikit lagi mati rajanya.
Arif berjalan sempoyongan kedepan PS2 yang kami sewa waktu itu, maklum dikamar mas
antok cuman punya ps one. Dengan kaki kurang ajarnya dia mendorong2 itu tombol on/off
PS2..dan Ceklek ..ps itu mati...
Kampret kadal buntung buaya bunting...padahal dikit lagi itu "Lubu" mati...ah sial lah koe Rif,
mana belum sempat aku simpan tadi itu...
Dengan kesedihan yang mendalam akibat pertandingan di "Battle at Hulau Gate Front"
melawan "Lubu" itu tidak kelar, aku beranjak menuju ke kamar mengambil gitar. Arif dengan
muka tanpa dosa duduk di kursi depan teras sambil menyalakan LA bungkus 12 andelannya.
Setelah mengambil duduk di samping arif...loh koq samping2 kyk orang pacaran...ya gitu lah
gan, pesona sang buaya ini apabila sudah memegang gitar itu tiada duanya...mirip
pengamen jalanan banget pokoknya..
Arif : Ri, maenin dulu Bryan Adam ~ Please Forgive Me. (dia menghisap dalam LA itu, dan
menghembuskan asap putih tebal dari tenggorokannya)
Aku melihat gelagat yang berbeda dari Arif, kyknya dia bakalan curhat ini, jarang2 ane bisa
denger dia curhat. Akupun tidak bertanya banyak, aku hanya fokus memainkan lagu yang dia
bilang tadi. Mulailah jari ini memainkan melodi awal lagu itu, tidak macam2 sih kuncinya,
maklum ane gak terlalu jago..hehehhe.. A E Fm E D ...
Arif : pelan2 aja Ri, santai, gak usah kenceng2.. (ini kampret banyak maunya..belum juga
masuk lagunya...hadeh)
Aku mengulang pelan melody awal, seperti instruksi sang buaya galau disamping
A E Fm E D ..
Dan sejoli maho ini menyanyi pelan dengan suara seadanya..hahay romantis betul pasangan
maho ini...
Saat suaraku sedikit akan meninggi manyanyikan part Bridge lagu itu..arif terhenti..dia
memandang jauh ke gelap malam yang sedikit diterangi cahaya lampu jalan itu..Setelah
menghembuskan asap putih LA...
Arif : terusin lagunya Ri, gk usah brenti, pelan2 aja nyanyinya..aku mau curhat sambil koe
nyanyi..(berat suaranya kini)
Akupun menahan pekikan suara yang sedikit gak enak saat masuk part chorus lagu..dan
mulailah Arif mengisahkan kisahnya...
"Dulu aku kenal cewek Ri, cewek paling indah yang pernah aku temui"
"Dia tidak cantik, dia berbeda dari anak2 SMAku waktu itu"
"Dia adalah murid baru yang pindah dari bengkulu"
Dia berhenti sejenak..kembali menyalakan sebatang LA yang baru dia ambil dari bungkusan
12 itu..Aku tetap menyanyikan lagu Bryan Adam ..
"Aku tidak pernah mencintai cewek2 SMA ku..bahkan aku sampai saat itu tidak perduli
dengan yang namanya cinta"
"Aku tidak usah menceritakan berapa banyak cewek yang mengantri untuk memberikan
botol air ketika aku selesai bermain basket" dia terlihat tegak mengisyaratkan kesombongan
dirinya waktu SMA.
"Aku bahkan tidak dpt menghitung berapa banyak cewek yang menungguku saat turun dari
panggung setelah aku memainkan drum saat pentas dulu"
"Aku memandang mereka hanya menginginkan hal yang dpt membuat mereka populer
karena dpt menggandengku"
Lagi, dia terhenti, dia menghisap dalam LA yang tinggal beberapa centi di tangan kirinya itu.
Tidak ada lagi suaraku saat itu, aku hanya tetap memainkan kunci2 lagu itu.. Dia menatap
jauh lagi keseberang jalan didepan kostan..
Arif terlihat meraba saku jeans pendek yang dia kenakan. Dia mengeluarkan sapu tangan
yang sudah sedikit pudar warnanya, bahkan aku melihat saputangan itu berwarna merah
darah..tapi seperti biasa, aku tidak bertanya untuk urusan seperti ini...
Setelah dia mencium saputangan itu, kembali dia memasukkan ke kantong belakangnya..
Arif : kamu pasti bertanya apa hubungannya dengan saputangan tadi kan? (dia melihatku,
sambil menyalakan rokok putih itu yang entah batang yang keberapa sejak tadi)
Aku hanya mengangguk pelan sambil tetap memainkan kunci2 lagu please forgive me itu...
Dia kembali terlihat menghilang kedalam kenangan lamanya...
"Aku menghentikan sedan tua ayahku, aku membuka pintu dan menyapanya, tidak ada
balasan dari ucapanku, dia hanya tersenyum"
"Kamu percaya yang namanya cinta pada pandangan pertama?, itulah aku saat itu"
"Aku jatuh cinta dengan senyumannya siang itu"
"Aku menawarkan diri untuk mengantarnya pulang, tapi dia menolak ajakanku"
Dia terlihat sedikit tertawa ketika membuang puntung rokok ditangannya ke jalan depan
kostan. Aku tau, dia tertawa karena kebodohannya waktu itu..
"Selama seminggu berturut, aku melakukan hal itu tiap pulang sekolah" Arif melanjutkan
kisahnya
"Selama seminggu itu pula aku mendapat kekecewaan yang sama"
"Hingga pada sabtu itu..dia berhenti ketika sudah didalam gerbang, dia sedikit kesal
denganku yang hanya tersenyum diluar gerbang rumahnya"
"Dia memberikan saputangan hijaunya, dia menyuruhku mengelap keringatku yang sudah
sangat deras mengalir didahiku sabtu siang itu"
"Tidak berapa lama setelah aku mennyeka keringatku, dia meminta kembali saputangannya"
"Tidak ada kata2 dari mulutnya, dia berjalan meninggalkanku kedalam rumah"
"Hari itu aku kembali kesedan ayahku dengan sedikit tersenyum, dan harum apel itu masih
sering tercium di hidungku, aku mencium harum itu dari saputangan hijaunya tadi"
"Aku masih belum mengetahui namanya, aku tak mau mendengar namanya dari teman2
basket dan bandku"
Ketika arif berhenti dengan kisah masa SMAnya, aku telah mengganti lagu yang aku
mainkan, kalo gak salah waktu itu lagu Why asal korea, tapi nyanyinya cuman dengan sedikit
gumam2, maklum gak ngerti kata2nya..heheheh
Arif : manteb juga koe nyari2 soundtrack Ri...terusin, curhatku belum habis (dia menepuk2
bahu kananku)
"Senin itu waktu istirahat pertama, aku beranjak kekamar mandi sekolah"
"Aku kaget ketika menemui cewek itu sedang terduduk menangis"
"Aku mengangkat tubuhnya, aku dapat dengan jelas melihat pipi kirinya merah bekas
tamparan"
"Aku sempat tersulut emosi, siapa yang berani menampar cewek ini"
"Aku hendak mengajaknya keruangan BP untuk melapor ke guru yang waktu itu bertugas"
"Dia menolak ajakanku...aku tahu kesombongannya"
"Dia menarik tanganku mengarah ke kantin...aku sedikit gembira ketika dia memegang
tanganku" arif kini tertawa sejenak..
"Ketika di kantin, dia baru menyebutkan namanya ketika aku memanggilnya "kamu mau
minum apa?"
"Namanya Rindi, indah seperti orangnya"
"Dia cerita tentang apa yang menimpanya tadi setelah beberapa teguk dia meminum teh
botolan yang kupesan waktu itu"
"Aku sedikit merasa bersalah, karena kelakuanku mengikutinya minggu kemaren dilihat oleh
salah satu kakak kelas yang aku tau kakak kelas itu menyukaiku sejak hari ospek"
Arif menarik gitar yang sedang aku mainkan..dia menyuruhku mengambil air dikamar,
ternyata dia sedikit haus saat menceritakan kisahnya tadi. Tidak berapa lama aku
membawakan gelas kecil dengan ceret biru dikamarku. Dia meminum beberapa gelas..kini
dia menyerahkan kembali gitar kepadaku.
Arif : Bryan Adam ~ Please Forgiv Me lagi Ri, enak lagunya.. (kembali dia menyalakan LA-nya)
Dengan fasih jari ini memainkan lagu itu lagi, yang entah keberapa kali, tapi kali ini dengan
sedikit santai dan hanya suara gitar, aku tidak mengeluarkan suara pas2anku, aku sangat
tertarik dengan kisah arif
"Rindi waktu itu menerima cintaku walaupun banyak kakak kelas yang sering melabraknya
ketika aku tidak ada"
"Aku sering melihat pipinya memerah bekas tamparan, tapi dia tak pernah mengeluh dia
tetap diam ketika aku menanyakan siapa yang melakukannya"
"Bukan sekarang ini aku minum2 dan mabuk2an Ri, aku sudah seperti ini dari SMA kelas satu
sebelum aku mengenal Rindi"
Arif melihatku yang antusias dengan kisahnya. Dia kembali melihat ke jalan, entah siapa yang
menggodanya dijalan yang sudah sepi malam itu. Ketika mengambil air tadi aku melihat jam
weker yg menunjukan sekitar pukul stengah 2.
Arif terlihat menunduk..dia meneteskan air matanya malam itu..aku sedikit tidak percaya
dengan yang dia lakukan, aku masih ingat ketika dia mengerjaiku dulu saat pulang dari PS
dan menceritakan tentang Yessi.
Dia terlihat menggenggam keras kedua tangannya sambil menunduk.. Tidak berapa lama,
dia mengangkat kepalanya melihat plafon putih diteras itu. Dia berusaha menahan air
matanya kini. Setelah menghapus air matanya, kembali dia melihat jalan.
Owh pantesan arif suka sama lina, mungkin karena mengingatkannya ke Rindi...otak polosku
mencoba menyimpulkan..
"Aku sedikit kembali menjadi aku yang belum mengenal Rindi malam itu"
"Dengan alasan tidak enak, aku mengikuti ajakan teman2ku yang mulai minum di ruangan
lain tempat acara itu berlangsung"
"Aku yang sudah mulai dipengaruhi minuman, sejenak lupa dengan Rindi yang masih duduk
dihalaman menungguku"
"Sekitar jam 10 malam, aku sudah sangat teler"
"Aku yang waktu itu memakai sedan yang sama ketika mengikuti rindi, mengajak dia pulang"
"Dia sangat marah ketika aku menghampirinya dalam keadaan teler"
"Aku yang sangat tidak suka diatur2 membalas semua amarahnya, semakin dia marah,
semakin keras aku memarahinya"
"Ketika kami berjalan menuju mobil, aku sempat muntah sebelum membuka pintu sedan tua
itu"
Lagi2 aku melihat air matanya mengalir deras, bahkan lebih deras dari sebelumnya..Aku
menghentikan permainan gitarku yang dari tadi sudah tidak tau melodi apa yang aku
mainkan. Aku mengelus punggungnya sekedar berusaha menguatkan sahabatku ini.
2menit berlalu, dia mengusap airmatanya dan lagi2 memandang jauh kearah jalan seakan
ada yang memanggilnya..dia mulai bersuara...
"Aku sedikit merasa sakit dikepalaku saat membuka mata, aku saat itu memegang stang
sedan itu"
"Aku melihat kap sedan itu sudah tidak berbentuk dan sekarang mengeluarkan asap"
"Kesadaranku mulai kembali ketika rasa sakit mengaliri otakku, darah segar diseluruh
wajahku"
"Aku terperanjat melihat Rindi yang kini terlempar separuh badannya dikaca depan"
Arif berhenti bersuara, isaknya mulai dapat kudengar lagi..dengan berurai air mata dia
melanjutkan ceritanya
"Rindi bermandikan darah di tubuhnya, banyak pecahan kecil kaca mobil diwajahnya"
"Aku sempat mencabut pecahan kaca toko yang aku tabrak malam itu dari kepalanya"
"Aku sempat menarik badannya kelantai toko itu"
"Dia seakan tidak perduli dengan keadaanya, dia menyuruhku mengambil tas kecil yang dia
pake malam itu"
"Aku mengambil tas itu bawah kursi tempat rindi duduk sebelumnya"
"Dia mengambil saputangan hijau itu dan mengusap semua darah diwajahku"
"Tidak berapa lama setelah seluruh saputangan itu menjadi merah karena darahku, dia
terbujur kaku dipangkuanku"
"Dia menghembuskan nafas terakhirnya dengan tersenyum karena berhasil membersihkan
darah diwajahku"
Arif sungguh menjadi pribadi lain malam itu, aku tidak pernah melihatnya serapuh itu...
Dengan masih berurai air mata, dia meminta bantuanku untuk mengantar kekamarnya.. Dia
menghempaskan tubuhnya di atas kasur kamarnya..tidak berapa lama dia sudah pergi ke
alam mimpi.
Aku sempat menitikkan airmata saat kembali ke teras tempat Arif mengisahkan hidupnya
tadi.
Aku menutup bar mas antok, aku merasa sedikit capek mengantar bung pila kekamarnya,
biarlah malam ini dia tidur dibar bersama mas antok...sukur kalo sampe mereka pelukan..
biar heboh paginya...
Tidak banyak mahasiswa baru tahun itu, ada sekitar 3kelas. Mungkin karena kebohongan
publik dari brosurnya sudah terbongkar, jadilah itu kampus ecek2 kesulitan menipu calon
mahasiswanya.
Ya gini omongan ane sekarang yang merasa kecewa karena sudah menjadi korban
brosur...kata2 ane dulu "Gak masalah dimana belajarnya, tergantung orangnya, kita bisa
belajar dimana aja bahkan dari semut aja kita bisa mempelajari bagaimana kerjasama" itu
sudah aus hilang entah kemana.
...
Ane sejak PKL beberapa bulan lalu sedikit kenal dan akrab dengan Awan, ya karena sering
duduk sampe magrib didepan kantor depan Max Gym itu...wkwkkwkw...selama sebulan
duduk berdua seperti sepasang maho melihat emak2 muda yang fitnes..
Oiya karena sedikitnya mahasiswa di kampus ecek2 itu, akhirnya ospek cuman dilakukan
dibelakang kampus yang lapanganya juga gak terlalu besar, jadi dengan sekitaran 150an
maba bisa terisi penuh dan terlihat rame. Emang bisa aja ini pengurus kampus ecek2 itu
dalam berkilah dan mengelabui maba-nya.
Hari pertama ospek, ane gak terlalu inget..ya iyalah gimana mau inget orang ane gak jadi
panitianya. Ane waktu itu lebih milih maen PS dan menjadi sansak curhat teler di bar-nya mas
antok. Yani dan Awan ini menjadi panitia ospek waktu itu. Karena yani yang jarang mampir
kekostan, beberapa bulan ini ane jadi lelaki tanpa belaian yani...ngarep e cok...
Tapi yang ane heran, tiap pagi yani masih sempat meletakkan itu bungkusan makanan di
pintu kamar, tapi ane tidak pernah memergokinya. Setiap ada niatan ane bangun pagi, pasti
aja itu makanan sudah duluan tergantung.
Ane sempat sedikit takut, jgn2 bukan yani yang masak, jgn2...ah sudahlah ane jadi merinding
sendiri...tapi yang buat ane yakin itu yani..ya dari tulisan tangannya yang masih susah ane
baca.
Sekarang pesannya di sobekan binder itu terasa biasa2 saja, tidak lagi ada kata2 "Yank"
"Love U" "Muaach".
"Muaach" Tapi ane gak ambil pusing, selama ada makanan..ane mah fine2
aja..wkwkwkkw..yooo yang anak kost dpt makanan gratis mana suaranya?
Oke kita ke hari ospek ke-2. Siang itu datanglah itu si awan kekostan ane. Dia minta tolong
buat acara terakhir besok sore di kampus. Acara siraman untuk maba. Bah ini acara koq
namanya siraman ya...kyk mau nikahan ato bersalin aja...
Oiya mengenai Laporan Akhir, ini laporan kyk sejenis Skripsilah kalo di kampus2 gede, dan
semester ini rata2 angkatan ane udah pada buat laporan akhir. Kalo gak salah waktu itu ane
buat laporan tentang penyusunan berkas ditempat kami PKL dulu...ane udah lupa juga, jadi
gk usah terlalu ane ceritain yak...
...
Besok siangnya, ane yang mendapat tugas mencari kembang 7rupa sudah bersiap2 dengan
kresek berisi beraneka bunga yang pagi2 sekali ane beli di pasar talok. Melangkahlah kaki ini
menuju kampus yang lumayan jauh. Ketika sampai di gerbang kampus, sepi..tidak ada
orang..ah jgn2 ane dikerjain si awan gumamku.
Saat kaki ini beranjak kelapangan belakang, ane melihat si awan disudut lapangan itu tengah
duduk2 ngaso dibawah pohon beringin kecil..ane sedikit kaget sih, karena dia tengah
bercanda dengan yani. Akupun mendatangi mereka.
Ane : wan, ini bunganya taro mana. (senyum mesum genit sang buaya)
Yani dan Awan terlihat kikuk..kyknya tadi mereka tengah membicarakan hal yang serius.
Entah apa, ane blm paham dan terlalu lugu untuk hal itu...hahay
Mereka saling melihat, dan tertawa yang sangat tidak enak untuk dilihat.
Tidak berapa lama, anak2 maba terlihat keluar dari dalam ruangan di dekat lapangan itu.
Mereka di suruh berbaris oleh kakak seniornya, ane bisa liat waktu itu yang paling sadis itu
ya si emak2 teman yani ngerumpi yang pernah ane tolak dulu..siapa lagi kalo bukan
Endang..wkwkkw..emang cocok dia jadi yg paling sadis...mukanya cukup mendukung.
Para maba itu di suruh duduk dan menulis di kertas yang mereka bawa entah nulis apaan.
Kasian juga ngeliat mereka, siang bolong dijemur ditengah lapangan itu. Mana lantainya dari
semen itu lapangan. Ane yakin itu pantat mereka pada kapalan abis itu karena panasnya
lantai lapangan.
Sebelum acara Siraman yang jadi acara pamungkas pada sore itu, kejadian yang sama kyk
dulu pas di kaliurang terjadi. Seluruh maba di suruh menyanyi2 gak jelas. Mereka sesekali
mendatangi senior untuk meminta tanda tangan dan menyerahkan kertas yang mereka tulis
tadi.
Ane hanya senyum2 melihat dari bawah pohon beringin kecil di tempat awan dan yani
ngobrol tadi, Awan juga sudah berubah galak kepada para Maba, ternyata dia menjadi senior
cowok bagian galak2nya...wkwkwkw..kalo aja para maba tau sifat mesumnya waktu PKL
pasti bakalan ngakak2 aja ketika dibentak.
Yani dari tadi seperti orang kebingungan melihat kearahku, entah dia jadi panitia bagian apa
waktu itu. Dia cukup santai dengan kerjaanya sebagai senior. Dia terus2an melihatku..Ah
ternyata dia kangen juga dengan buaya satu ini..hahay...
Dan datanglah seorang maba dengan model rambut dikepang 2...lucu ngeliatnya, muka
merah karena kepanasan siang itu. Dia menyerahkan surat. Apa2an ini???
Ane baru keingetan, itu ya sama kyk kami dulu pas ospek di kaliurang, disuruh buat surat
cinta kepada seniornya. Tapi kali ini berbeda, mereka disuruh tulis siang itu, trus disuruh
kasihin langsung kepada seniornya.
... : gak kak, mereka galak2. Ini buat kakak aja suratnya. (dia tersenyum kecil, hmm manis
juga..embat embat embat..teriak sang buaya yang membaca.. )
Ane : bentar ya dek.
Ane menghampiri yani yang masih kikuk, entah kenapa ini orang jadi aneh.
Ane : yank, itu maba ngasih surat yang kalian suruh buat tadi, aku bukan panitia. masa iya
aku harus maju buat baca suratnya ntr?
Yani : i iya Ri gpp, di terima aja..
Ane : owh gitu ya sekarang manggil nama, jahat sekarang ya (aku membalik omongannya
dulu, sambil mengangkat2 alis)
Yani : eh, iya yank diterima aja gapapa (doi terlihat tidak nyaman, mungkin malu dengan
maba yang jadi incerannya...wkwkwkwk..dasar senior genit juga yani ini gumamku)
Ane : ya udah tadi karena udah di kasih ijin sama panitianya, kakak terima ya suratnya.
(senyum penuh kemenangan sang buaya terpancar)
... : ini juga kak, sekalian tanda tangan. (doi menyerahkan kertas dan bolpoin)
Ane : tanda tangan buat apa ini dek? (ane beneran gk ngeh, orang itu cuman kertas kosong)
... : tulis nama kakak, trus tanda tangan. Ntr diatasnya aku kasih nama aku.
Ane : ya udah nama kamu sapa? (hahay akal2an buaya, gak skalian nanya alamat kostnya
biar enak ngembatnya ntr... )
Santi : santi kak. (oh doi namanya santi...hahay..tinggal kostnya dimana...tanya tanya
tanya...)
Ane : oke ini dah aku tanda tangani, sini duduk dulu. (ane nepuk2 itu kursi dari kayu)
Santi : gak usah kak, nanti kena marah senior endang. aku balik barisan aja.
Ane : udah duduk sini aja, ntr endang aku yang urus. (kasian euy, manis kyk gitu disuruh
duduk tengah lapangan sepanas itu, dasar senior galak, maunya menyiksa maba...buaya
woy, itu beneran maksudnya itu.. )
Diapun menurut, dia sekarang duduk didepanku di kursi kayu itu. Endang melihat kearah
kami, hahha...mau ngamuk2 kau senior jahat...sini kau, aku akan melindungi maba yang lugu
ini...jeng jeng pahlawan kesiangan siap mengangkat senjata demi maba tercinta...eh maba
teraniaya...
"Itu yang duduk2 di sana balik ke barisan, jgn mau enak2an kamu neduh
neduh disitu"
Seperti biasa, senior galak emang gitu, gak bisa liat maba memadu kasih dengan orang yang
pernah nolak dia...wah koq aku pas nulis itu ngerasa paling ganteng dewe ya...bhuahahahha
Itu si maba manis berdiri ketakutan karena suara endang dengan toa kecilnya, mirip Silfana
dlu. Ooo, tidak bisa, buaya ini tidak semudah itu melepas mangsanya.
tangan lembut juga ternyata, kasian kalo harus dijemur, sayang banget itu kulit
lembutnya...semakin menjadilah buaya buntung ini )
Aku pura2 aja menjelaskan sesuatu kepada si maba manis itu. Dia terlihat ngangguk2.
Ane : gini dek, anggap aja aku jelasin seseuatu, kamu ngangguk2 aja biar keliatan sama
senior galak disana. Masih panas itu lapangannya,kamu gak kepanasan apa??
Santi : iya kak, makasih ya kak. (dia tetap mengangguk2 gak jelas, gk gitu juga keleus,
keliatan itu pura2nya... )
Ane ngerasa orang jahat waktu itu, harusnya kan ane bantuin rekan senior kan ya..ini malah
bantuin maba..abis mabanya manis gitu sih, kan kasian kalo manisnya ilang karena cahaya
panas matahari siang itu...
Eits, yang buaya jgn kesindir ya, ane cuman sedikit menceritakan keadaan sebenarnya
43. Kenyataan
Kenyataan Pahit
Dan tidak jauh berbeda dengan ospek kami waktu dulu di kaliurang, sekitar jam 3 sore
mereka disuruh berbaris di tengah lapangan yang sudah agak sejuk itu, cahaya matahari
sore sudah tertutup oleh gedung kampus dibarat lapangan itu.
Santi juga sudah dari 10menit lalu bergabung dengan barisannya. Kini barisan itu disuruh
duduk. Dan mereka terlihat santai dengan acara selanjutnya. Yoi, itu adalah acara
pembacaan surat cinta yang dikasih oleh maba kepada seniornya.
Dan tentulah agan bisa nebak sapa yang paling bnyk dpt surat cinta, yoi, senior yani tercinta.
Dan surat kebencian tentunya buat senior sok galak Silfana eh Endang dan senior Awan.
Lucu juga ngeliat tingkah para maba. Ternyata ane dulu pernah kyk gitu juga. Benar2 lucu
ngeliatnya.
Sudah jam 5 sore, itu hampir semua maba sudah membaca suratnya. Dan di sudut lapangan
itu Awan mangangkat tangan mengisyaratkan memanggil ane. Aku pun bergegas kearahnya.
Dia menjelaskan rencana acaranya waktu itu.
Akupun kembali ketempatku memadu kasih dengan Santi tadi...di kursi dari kayu itu, yang
selanjutnya ane kasih nama kursi cinta maba...halah...gak jadi..kurang enak..ndak
kebongkar kebohongan buaya satu ini...
Ane menyiapkan air 2ember, tidak lupa ane memasukkan itu kembang 7rupa yang ane beli di
pasar talok pagi tadi. Sore2 dibawah pohon beringin trus nyium bau kembang 7 rupa
merinding juga...asem...
Seperti rencana yang telah di kasih tau Awan tadi, menjelang magrib, para maba disuruh
berdiri ditengah lapangan yang lumayan gelap karena lampu2 sekitar sudah dimatikan.
Terlihat dr dalam ruangan, Mukhlis membawa lilin, terlihat sangat terang ditengah kegelapan
dilapangan itu.
Seperti sudah dikasih tau sebelumnya, para maba mulai menyanyikan lagu "Syukur". Dengan
lantangnya Mukhlis melapalkan puisi yang menyayat hati itu. (ane beneran lupa kata2nya,
soalnya panjang banget..jadi gak usah ane jelasin isinya ya..hehehe)
Aku yang sudah ditugaskan menyiram sedikit para maba dengan air kembang 7 rupa, mulai
berjalan mengikuti Mukhlis mengelilingi barisan maba. Dia sedikit pelan di antara para maba
yang masih menyanyikan lagu Syukur itu. Semakin lama ini bulu kuduk bener2 berdiri. Entah
kenapa, tiap mendengar lagu Syukur itu pasti merinding parah badan ini.
Aku bisa merasakan hawa2 yang benar2 menyeramkan ketika aku menyiramkan air
kembang 7 rupa itu ke para maba. Sesekali mereka kedengeran sesengukan menangis di
sela2 lagu itu.
Asem i...ane merinding mengingatnya..skip yak, mana jam sgini juga...ndak malah kebawa
mimpi yang gk enak2...cemen betul buaya satu ini..
Sampailah aku dan mukhlis di ujung barisan, dan agan tau siapa di ujung barisan itu? Dia
adalah maba manis tadi siang..Kebetulan apa cuman rekaan TS nih? Kebetulan gan, ane gak
me-reka2 biar bisa ngembat itu maba...suwer deh..hahay..para buaya yang membaca terlihat
sinis...ampuni aku yang lugu ini...
Karena itu adalah maba terakhir yang akan ane siram, dan juga ini air di ember masih sisa
separuh, jadilah ane melepas gayung dan langsung menyiram sang maba manis itu dengan
sisa air kembang 7 rupa di ember..nyahok koe Santi..masuk angin masuk angin dah...kalo
kedinginan, cini peyuk2 ama kakak seniormu yang baik hati ini...hahay...
Setelah itu barisan semua sudah kena siram air kembang 7rupa, barulah itu lampu2 di sekitar
lapangan dinyalakan, terlihatlah si Santi basah kuyup..
Ane cuman senyum2 mesum melihat seragam putih hitamnya yang basah kuyup..terlihatlah
Santi yang mengigil...suwer gan gak ada keliatan yang lain..cuman doi yang kedinginan...
wkwkkwkwkw...buaya mah mikirnya beda aja...insaf woy ingat umur..
Setelah acara itu selesai, terlihat beberapa rekan Senior membawa gitar maju ke depan
barisan yang kini sudah disuruh duduk itu. Dan mulailah mereka menebar pesona.
Hahay dasar para senior buaya, keliatan banget mau menggaet para maba yang polos itu..
wahai maba, janganlah kalian jatuh ke dalam buaian rayuan para senior buaya itu...
bahaya...waspadalah waspadalah...ini ngomong apaan sih sebenarnya..
Aku dari tadi sempat mencari2 yani dimana, diri ini sedikit kangen sebenarnya. Jujur, sudah
hampir 2 bulan ane gak pernah ngeliat doi. Dulu yang tiap harinya bersama, kini melihatnya
aja gak pernah sedikit menyakitkan hati ketika tadi aku sekilas melihatnya.
Aku juga tidak mau dia malu dengan sesama rekan seniornya dan maba ketika aku harus
mengumbar kemesraan dengan yani karena aku kangen. Makanya dari tadi aku bersikap
senormal mungkin ketika melihat yani. Diri ini pengen banget sebenarnya bermanja2...tapi
apa daya..aku masih lugu, aku kan malu kalo diliat2 orang...bhuahahahha
Aku melepas jaket almamater biru itu, aku menyerahkan ke asal suara itu dibelakangku.
Mata ini masih menyari2 keberadaan yani dimana.
"Makasih yah kak, tadi aku disiramnya banyak banget gk kyk yang lain"
Aku membalik badan dan melihat kearah belakang, terlihatlah Santi yang sudah memakai
jaket almamaterku itu.
Ane : eh santi maaf ya, kamu jadi basah gini..tadi soalnya kamu orang terakhir dibarisan.
(garuk2 kepala sambil masang senyum manis andalan)
Santi : iya kak, gapapa, aku pake jaketnya ya. (dia mengusap2 kedua tangannya)
Aku kembali melihat2 dan mencari keberadaan yani. Tidak lama, itu ada suara Endang
memanggilku ke depan para maba.
"Ri, kesini bentar.." suara endang didepan para maba sambil memegang gitar.
Ini ngapain juga si emak2 satu itu. Akupun dengan malu2 monyet maju kedepan para maba
itu. Sebelum kesana aku pamit dengan santi disitu.
Jeng jeng jeng.. seperti pengamen jalanan khas malioboro itu, aku mengambil gitar yang
diserahkan endang. Mulailah pesona diri ini keluar ketika memegang gitar..itu para maba
yang cewek teriak2 gak jelas kearahku.
Bah, mau keren gak jadi...malulah diri ini...wkwkwkkw...gak gak, itu cuma rekaan sang TS
buaya...
Endang : Ri, kata yani kamu bisa maen gitar...nyanyi satu lagu ya.
Endang : Benar gak adek2? Setujukan kalo Kak Eri menyanyikan satu lagu. (sok2an jadi
kakak ni orang manggil2 maba adek...emang sih dia tua setahun dari maba di kampus
itu..wkwkkwkw...bentar2...ane juga tadi kan manggil Santi dengan Dek ya...trus apa bedanya
ane sama endang...ah sudahlah...cuekin..)
Iyalah, Eri yang penuh dengan pesona pengamen jalanan ketika memegang gitar, sapa yang
bisa nolak...wkwkkww..buaya woy, besar betul itu kepala...
apa yang bakal ane nyanyiin..ah semoga dengan lagu itu ane nemuin yang ane cari2 dari
tadi..
Setelah mengakhiri lagu itu, aku pun membungkukan badan kepara maba itu, terlihat mereka
tepuk tangan. Rasa sedikit kecewa merayap dihati, tiada kutemui yang aku cari. Akupun
kembali ketempatku sebelumnya.
Dan disitu sudah menunggu Santi yang tersenyum sambil tepuk tangan melihatku.
Santi : mayan kak suaranya. biasa ngamen dimana kak? (asem ni cewek bisa ngelucu juga)
Ane : tau kan itu perempatan depan kampus? (ane isengin balik)
Santi : iya kak, yang sebelah sana kan? Kenapa emangnya kak?
Ane : ya dsitu aku sering ngamen dek..hahahhaha (aku tertawa tapi tidak bisa dibohongi ini
hati sedikit kecewa)
Santi agak memutar matanya mencerna candaan garingku barusan, setelah itu dia baru
tertawa kecil...lemot juga ni cewek manis satu.
Santi : kak nyariin sapa si kak? dari tadi aku liat kyk nyari2 orang? (dia ikut2an clingak2
clinguk)
Ane : eh enggak enggak, kamu ada liat yani gak dari tadi?
Santi : owh nyari kak Yani, ada tadi aku liat didepan sama kak Awan senior galak itu.
Deg...bodohnya
diri ini, tidak melihat segala kemungkinan dari tingkah laku mereka tadi
Deg...
siang saat aku datang dan mendapati mereka berduaan dibawah pohon beringin kecil itu.
Piye perasaanmu mblo..penak to..yo penak...hahahaha (ini ketawa pedih loh)
Sedikit takut dengan kenyataan yang akan terpampang depan mata, sedikit emosi oke ralat
bukan sedikit, diri ini sangat emosi jika harus melihat yani dengan Awan. Tidak berapa lama
aku telah berdiri tidak bergerak di depan lorong, aku melihat mereka berdua sedang
berciuman. Emosi akan kenyataan didepan mataku seakan mengambil alih seluruh kuasa
tubuh, aku hanya bergetar hebat. Jangankan untuk mengepalkan tinju, untuk melangkah saja
aku tak mampu..hanya luapan perasaan sedih yang kini sudah menyerang urat syarafku.
Aku menangis..itu adalah perasaan yang sangat sakit ketiga yang pernah aku rasakan,
pertama ketika yani menceritakan kisah kelamnya, kedua ketika arif menceritakan kisahnya,
dan yang ketiga ini lagi2 karena yani. Aku terduduk ditembok itu, terasa tangan sinta
memegang bahu kiriku.
"Kak, kak, kakak kenapa" suara teriakan itu sedikit memudar ditelingaku.
Tidak..aku tidak mau hilang lagi seperti saat mendengar kisah kelam itu. Aku berusaha
mengumpulkan segala kekuatan yang tersisa. Sedikit mengerjapkan mata, aku kembali
merasa seseorang menamparku, lagi2 tamparan 5jari mendarat dengan tepatnya di pipi
kiriku.
Yani benar2 pro dalam hal itu, dia sangat mengerti dimana otot muka didaerah pipi yang
dapat menyadarkanku. Dia duduk bersimpuh didepanku, Awan hanya berdiri dengan
ekspresi tidak enak memandangku yang mulai berusaha bangkit dari dudukku.
Aku tidak lagi menghiraukan yani yang menangis didepanku, entah apa yang dia ucapakan,
aku hanya melihat mulut Awan seperti mengucap sesuatu, entah...aku tidak paham dengan
isyarat mulut orang berbicara, aku tidak mendengar kata yang mereka ucapkan. Aku hanya
ingin itu semua cepat selesai, aku mendorong tubuh yani yang mencoba memegangku, tidak
lepas juga tubuh Awan kini yang aku dorong, ketika dia mencoba mendekat.
Aku melangkah gontai kearah kostan. Suara teriakan memanggil ku dari belakang tidak aku
hiraukan lagi. Aku tetap melangkah, jika langkah ini aku hentikan tidak tahu kapan aku akan
sanggup berdiri lagi.
Aku masuk kedalam kamar mandi dilantai atas kostan, tangan ini dengan sendirinya
mengambil gayung dan mengguyur kepalaku yang sangat panas. Aku teriak sangat keras
disitu. Setelah beberapa teriakan diri ini sedikit lega dan terduduk didalam kamar mandi.
"Kak kak, kakak gak apa2" suara itu terdengar mulai sedikit nyaring.
Masih sedikit bergetar badan ini ketika membukanya, terlihat Santi sedikit khawatir
melihatku yang basah kuyup waktu itu. Aku mengambil handuk di tempat jemuran, itu
handukku yang tadi siang kujemur sebelum kekampus terkutuk itu.
Ane : ini keringin badanmu. nanti kamu masuk angin (ketusku menyerahkan handuk)
Santi : kakak kenapa? (dia mengambil handuk dari tanganku, dia malah mengeringkan
rambutku)
Ane : heh, kamu itu yang basah, nanti kamu masuk angin, sudah pakai aja itu handuk biar
badanmu kering.
Aku meninggalkan Santi yang kebingungan didepan tempat jemuran. Aku berlalu kedalam
kamar, entahlah, aku sudah tidak tahu harus ngapain lagi...aku hanya mematung disudut
kasur..
Tidak berapa lama, Santi mengikutiku kedalam kamar yang hanya diterangi cahaya dari
lampu teras depan. Aku tadi tidak mengunci kamar..aku berharap ada orang yang sekedar
prihatin mendatangi dan mengelus punggungku, mengurangi sedikit beban ini.
Santi : kak, kamu gpp? (aku melihatnya skeptic, pertanyaan bodoh..bahkan anak kecil
mengerti kalo aku lagi kenapa2)
Santi : kak, itu bajunya basah..ganti dulu kak, nanti kakak masuk angin. (dia terlihat salah
tingkah dengan pandanganku)
Ane : udah dek, sana pulang..aku pengen sendiri.. (kini aku menunduk, entah lah aku
bingung dengan perasaanku sendiri)
Santi : iya kak, tadi aku dah minta jemputin cowokku kak. Paling bentar lagi nyampe sini. (dia
terlihat mengeringkan rambutnya)
Aku mengangkat wajahku kearahnya, dia hanya sibuk kecermin sambil mengeringkan
rambutnya. Aku berdiri menyalakan lampu kamar. Hati sudah kelam seperti ini ditambah
gelap2an dikamar...ndak ada yang keluar dari air keruh itu..
Santi : kak, aku gak habis pikir, koq kakak bisa diselingkuhin sama kak yani. (dia melihatku
dari cermin lumayan besar itu, dia tetap mengeringkan rambutnya)
Ane : udah gak usah dibahas. (Aku menarik kursi, mengambil duduk mengarah keluar kamar,
masih berharap akan ada yani yang datang sekedar untuk menjelaskan)
Santi : kakak sayang ya sama kak yani? (lagi2 tanpa menoleh)
Ane : udah dek, sana pulang, bentar lagi gerbang kost di kunci, gak enak kalo kamu harus
keluar malam2 dari sini (elakku mengalihkan omongan)
Aku beranjak dari kursi, sekedar mengantarnya kedepan kostan. Santi yang masih
memegang handuk sempat berhenti di tempat jemuran dan menggantung handuk ku. Dia
juga melepas jaket almamater yang sudah basah itu.
Ane : udah..jaket almamaternya di pake aja, kasian kamu masuk angin ntr.
Santi : gak usah kak, tadi aku dah sms cowokku suruh bawa jaket 2.
Ane : owh..kirain kamu mau make stelan kyk gitu sambil naek motor.
Setelah santi selesai menjemur almamater dikawat jemuran, kamipun beranjak kedepan.
Terlihat disana diseberang jalan seorang cowok melambai kearahku....eh...itu cowok genit
bener yak? emang aku buaya apaan..
...
Ternyata itu pacarnya Santi, dia melambai ke pacarnya yang disampingku, bukan melambai
ke aku...kan kan..udah kegeeran buayanya ini...orang patah hati itu susah gan..jgn di
marahin..ntr tau2 mewek...hahay...mati saja kau buaya, mati...
Santi : kak, aku duluan ya tu cowokku udah datang. Makasih ya tadi siang udah bantuin.
Makasih juga tadi jaketnya. (dia tersenyum manis lagi)
Ane : iya sama2 (senyum kecut terpaksa)
Santi : jgn lupa nanti bajunya kakak ganti, awas masuk angin..jgn sedih lama2 ya kak..dadah
Dah kyk emak2 aja nasehatinnya..cewek itupun menyeberangi jalan yang tidak terlalu rame
malam itu. Terlihat dia berbicara sebentar dengan pacarnya, kemudian dia memakai jaket
warna merah yang dikasih oleh pacarnya itu. Mereka berdua melambai kearahku. Aku pun
membalas dengan sedikit senyum paksaan.
Terlihat itu mereka dengan isyarat lambaian tangannya berucap "Modyar o mblo...mesake
cuman bisa ngiri liat orang berboncengan dengan mesra bergandengan.."
bergandengan.." Truk mana truk
liwat, aku mau bunuh diri aja...
Aku sempat berdiam diri di gerbang pintu pagar kostan, sekedar menikmati pemandangan
motor dan mobil yang lalu lalang. Berhentilah itu suprax hitam dengan list merah di kiri
kanannya, dia mengangkat kaca helmnya.
Dan diapun berlalu dari depanku. Seperti biasanya, muka arabnya itu pasti tersenyum setiap
datang dan pergi. Manis, cantik memang, tapi pas doi ngomong...langsung ngedown ane
liatnya, cempreng plus crewet...
...
Daripada kena angkut satpolpp gara2 dikira gembel nyasar dengan pakaian lusuh karena
basah, diri ini kembali naik kekamar. Aku mengambil handuk yang tergantung di kawat
jemuran, tidak lupa jaket almamter biru itu. Aku berniat menggantungnya di hanger didalam
kamar.
Sesekali aku mencium harum parfum cewek maba manis tadi. Lumayan wangi, punya ciri
khas sendiri gumamku. Setelah menggantungnya di korden jendela. Aku mengganti pakaian
yang tadi basah dengan celana pendek andelan ketika akan tidur. Setelah memasukkan
pakaian basah kedalam ember disudut dekat pintu, aku membaringkan badan.
Ini koq belum tidur tapi koq udah ngompol aja ya?? Ah, ternyata itu kasur lumayan basah
ketika aku duduki tadi pas lagi patah2nya hati ini....hahay... Kan kan, udah tau lagi berusaha
tertawa, disinggung lagi itu patah hati...jadilah sang buaya patah hati itu melangkolis khas
buaya2 darat lainnya.
Buaya itu hanya luntang lantung dikasur. Dia hanya memutar2 badannya di atas kasur,
seakan sedang memutuskan tiap organ tubuh mangsa yang dia gigiti....halah malah bahas
...
Pagi menjelang, aku berniat menjemur kasur yang sudah aku ompoli semalam, eh salah aku
kan udah gede yak, gk ngompol lagi..itu kasur basah karena aku duduki semalam dengn
pakaian basahku.
Aku mengangkat kasur dari kapuk itu kedekat tempat jemuran, disebelah utara kostan ada
atap rumah yang belakangan baru ane tau kalo rumah itu juga kost2an. Jadilah atap rumah
itu menjadi tempat menjemur kasur.
Terlihat arif baru bangun..dia membawa hape nokiyem jadulnya..entah mau ngapain lagi itu
orang..mau minta foto, mau selife ato ngapain ya...wkwkwkkw
Arif : cok kie nomore sapa? dari semalam sms trus, ganggu aja (doi menyerahkan hapenya)
Ane : beh, itu kan hapemu cok, dudu hapeku (aku msh mengatur2 posisi kasur jemuran)
Arif : lah kae sms e nyebut2 koe cok..mocoon dewe
Arif meninggalkan ane dsitu dengan hapenya. Kulihat beberapa sms yang aku tau kalo
nomornya dewi, teman kontrakan yani. Hadeh mau ngapain lagi ini orang gumamku. Aku
mulai membaca sms di layar 96x65 pixel itu. (oiya ane baru inget seri nokiyemnya itu 3530,
hape nya arif dulu)
Aku hanya tersenyum tidak bermakna dengan semua sms itu, 20lebih sms yang dikirim dari
semalam hingga tadi pagi..udahlah tidak ada guna sms2 gak jelas, malah ganggu orang lain.
Aku mengantongi hape itu, aku mencuci muka..kepalaku sempat panas dengan beberapa
sms itu. Setelah mengembalikan hape ke empunya, aku beranjak kekamar, membersihkan
debu2 yang sudah mulai terlihat dilantai.
Dan terdengarlah langkah itu didepan kamar. Terdengar dia berterima kasih kepada anak
ibu kost yang mengantarnya.
Dia masuk kedalam kamar, bajinguuk, itu sandal pink dari karetnya gak dilepas..hadeh
bener2 ni orang gak punya adat.
Ane : dek, mbok sandal dilepas kalo masuk kekamar orang. (geleng2 kepala dngn polanya)
Mimin : malas ah kak, itu kakak nyapu banyak debunya, tu lantainya juga bedebu.
Bener2, itu lantai yang udah bersih, kotor lagi jadinya bekas kakinya. Dia dengan polosnya
melenggang kesana kemari mengitari kamar melihat segala yang ada. Gak ada gunanya tadi
ane nyapu.
Mimin : kak, kamu tidur dimana kalo malam? (sambil membuka duduk melihat2 isi meja
belajar itu)
Ane : ya dikamar lah dek, masa mau tidur di kamar mandi (ngulang lagi nyapu dari dalam
kamar)
Mimin : maksudku dimana kak, dikamar dimananya, langsung dilantai ya? kakak gak beli
kasur?
Aku kembali merapikan beberapa buku dan novel yang berserakan di meja belajarku akibat
dibongkar2 lagi sama mimin.
Aku melihat kepintu asal suara itu datang, wajahnya berurai air mata..Aku hanya tersenyum
lebih kecut sekarang.
Aku melihat kepintu asal suara itu datang, wajahnya berurai air mata..Aku hanya tersenyum
lebih kecut sekarang...
Aku seakan sangat sakit untuk menyelesaikan kata2ku..aku berusaha tidak terlalu
meikirkannya dengan menyibukkan diriku dengan beberapa novel yang berserakan. Bahkan
aku berkali2 mengatur ulang letak novel dan buku itu.
Ane : udahlah Ni, kamu pulang aja. (suaraku ter bata-bata tanpa melihatnya)
Tangannya kini sudah melingkar di tubuhku, aku tidak mendengar langkahnya mendekat. Dia
menangis pelan dipunggungku. Jangan seperti ini Eri, kamu sudah terlalu sakit..sudahi
semuanya.. Aku berusaha melepaskan tangannya, bahkan aku sangat kasar menarik
jari2nya. Dia tidak memperdulikannya, dia semakin menjadi, tangisannya kini pilu terdengar.
Dia tidak bergeming, semakin keras pelukannya, pelukan khas seorang yani.
Ane : Yani...aku gak bisa nafas... (dada ini benar2 susah menerima udara)
Akupun merasa kepala sedikit berkunang dan sangat lemas karena kurangnya pasokan
udara didalam tubuhku. Mengetahui gelagatku itu, yani melonggarkan pelukannya. Akupun
hanya terduduk di kursi meja belajarku, dengan yani tetap memelukku dari belakang.
Aku mengatur nafas, aku merasakan punggungku yang sudah basah dari tadi entah oleh
keringatku atau air mata yani. Aku tidak mau berlarut seperti ini.
Ane : sudah Ni, aku sudah melupakan segala kejadian semalam. sudah lepasin Ni
Dia menggeleng di dekat leherku, kembali dia menangis. Entah apa yang begitu menyayat
hati jahatnya yang telah tega menduakanku. Tuhan aku harus bagaimana...
"Kak, aku pulang dulu ya..maaf ganggu" aku melihat mimin sedikit menangis ketika menoleh
kearahnya. Tidak lama dia sudah hilang dari depan pintu.
Yani yang juga menoleh kearah mimin berada tadi, sekarang melepas pelukannya. Dia
mengusap air matanya. Ekspresinya berubah seketika. Terlihat sedikit emosi sekarang.
Yani : jadi kamu sama jahatnya denganku? (aku terheran dengan kata2nya, kualihkan
pandangan ku dari arah pintu melihatnya yang tengah berdiri di tengah kamarku)
Ane : Maksudmu apa?? (protesku)
Yani : dulu kau menduakan marisa dan memilihku. Sekarang kau memilih cewek tadi
dibandingkan aku. (suaranya perih terdengar ditelinga, sebegitu jahatnya aku sekarang
dimatanya)
Ane : kau kira aku pernah melepas marisa untuk memilihmu?? Hah... (emosiku kini)
Yani : tadi..(belum selesai dia mengucapkan kata2nya)
Ane : Mimin adalah sodara angkatku tidak lebih..dan perlu kau tau, marisa masih menjadi
permaisuriku. Kau hanyalah orang yang aku pilih sebagai calon penggantinya. Tapi apa???
Tidak ada lagi kesombongan yani yang terlihat beberapa waktu lalu..dia kembali menunduk
bersalah..
Ane : kalung yang kau pakai itu? kau tau kenapa aku mengikhlaskannya tergantung indah
dilehermu??
Dia seakan sangat takut untuk melihat mukaku, dia hanya menggeleng pelan..
Ane : kalung itu yang menguatkanku ketika bersamamu, karena kalung itu aku sanggup
menggandeng tanganmu berjalan selama ini.. Bayangan marisalah yang selalu menasehatiku
ketika hati ini sejenak berpaling..dan kau tahu yang lebih sakit dari itu semua.. Dengan
keyakinan akan kebahagiaan denganmu, aku menyakiti marisa yang hingga detik ini masih
menjaga hatinya hanya untukku..
Tak kuasa lagi bibir ini mengucapkan kata, getaran hebat itu mulai terasa. Kenapa aku bisa
serapuh ini??? Emosi hati mengambil alih semua kesadaranku..dan bayangan semalam lah
yang menutupi segala akal sehatku.
Braaaak...meja belajar itu berteriak nyaring dari hantaman kedua tanganku. Aku berdiri dan
menunjuk pintu kamar..
Tiada sanggahan dari mulutnya, dia hanya terus menggeleng pelan..Tangannya kini tidak
lepas dari dolphin yang tergantung di ujung kalung dilehernya.
"Maaf yank...maafkan aku" itulah kata2 pelan terakhir dari mulutnya sebelum dia terkulai
lemas dilantai. Dia pingsan.
Aku yang masih tersulut emosi seakan tidak memperdulikannya. Rasa sayang yang dulu
sangat mendominasiku kini telah memudar hilang bersama kenangan pahit itu.. Aku
meninggalkannya di kamar, diri ini terduduk lemas di teras di atas kursi bambu.
Arif yang saat itu selesai mandi, berjalan kearah kamarnya, dia sempat melihat kearahku. Dia
yang sudah memakai singlet biru dan celana basket siang itu menghampiriku yang masih
duduk penuh emosi.
Dia tidak betingkah seperti sebelumnya, dia menuju kamar dan sedikit teriak memanggilku.
Aku tau apa yang dilihatnya, aku tidak memperdulikan. Aku terlalu sakit dengan hatiku
sendiri. Terlihat dia berlari mengambil bantal yang sedang aku jemur. Entah apa yang dia
lakukan dikamar bersama yani. Aku tidak tau dan tak mau tau.
Sekitar 10menit dia baru menyusulku ke teras. Dia mengambil posisi duduk di samping
kananku.
"Kalo ada masalah itu di bicarakan baik2" tangan kirinya menepuk bahuku.
"Jangan terbawa emosi, emosi itu sesat.."
Aku menunduk, kata2 arif mengingatkanku akan kata marisa di novel yang dia kirimkan dulu.
Aku melangkah kekamar, meninggalkan arif diteras. Aku tau, dia sangat mengerti dengan
apa yang aku rasakan sekarang. Dia tidaklah sebodoh itu..sudah berapa kali dia
menceritakan segala tentang hidupnya sejak malam curhatnya.
Aku mendapati tubuh yani sudah tidur dengan beralaskan sarung dari lemari plastikku,
kepalanya terlihat urak2an diatas bantal. Aku iba melihatnya yang kini mulai tenang dalam
tidur. Sesekali aku memegang kepalanya, membelai lembut rambutnya..Sesekali juga luapan
emosi menyerang otakku. Aku menahan sekuat ku, tangan ini berjalan dengan sendirinya
melepas kalung bermanik dolphin di lehernya.
"Maaf kau sudah dititipkan pada orang yang salah" pelan suaraku berucap ke dolphin itu
ketika berhasil melepasnya dari leher yani.
Menjelang sore..yani belum juga sadar dari pingsannya. Aku kembali mengangkat kasur
yang pagi itu aku jemur. Ketika sampai kamar, aku sedikit kebingungan. Ini kasur mau tarok
mana?? Itu yani juga pingsannya ditengah2 kamar...hadeh..apa ane taro di atas yani aja
ya...
Aku melipat ujung kasur itu, aku memasangkan seprai yang ada didalam lemari plastik
dikamar. Setelah sudah terpasang, aku meletakkan sebagian kasur di lantai samping yani
dan sebelahnya masih bengkok terhalang tembok. Udahlah, lupain emosi dulu, kasian yani
yang pingsan jika harus tidur dilantai terus.
Aku mengangkat tubuhnya yang terkulai lemas, dia sekarang lebih ringan dari malam tahun
baru itu. Ah sudahlah...
Aku menarik2 kasur itu dengan kakiku, setelah semua bagian kasur pas dilantai, akupun
meletakkan tubuh yang terkulai lemas itu diatas kasur, kembali aku memasang bantal di
kepalanya. Aku membelai lembut rambutnya lagi.
Akupun meninggalkan yani yang masih belum sadar dari pingsanya..aku ke burjo yang tidak
terlalu jauh dari kostan. Aku memesan 2 bungkus bubur dan teh hangat. Aku kembali
kekostan dengan kresek putih dari burjo. Sesampainya dikamar, badan lemah itu belum juga
bergeming.
Aku mengambil tupperware dari yani yang sudah rapi di dalam ember di belakang pintu, aku
memindahkan bubur itu. Aku takut yani kenapa2 karena aku tau belum ada sebutir nasipun
yang dia makan dari pagi tadi. Aku menghampirinya dengan membawa bubur.
"Ni, bangun yuk, makan dulu..nanti tidur lagi" berbisik bibir ini di dekat kepalanya...
Harum rambutnya, masih sama shampoo yang dia gunakan, dia masih memakai sunsilk hitam
itu..wanginya menjadi berbeda dirambut yani.. Ah..kenapa aku seperti ini...
Aku menggoyangkan tubuh itu sedikit keras, dia sedikit membuka mata, matanya tetap
sesedih tadi ketika aku memarahinya..dia menggenggam tanganku..Ini tangan apa bara
api...?? Tangannya sangat panas. Aku menggapai lehernya dengan punggung
tanganku..benar, dia demam.. Tak berapa lama, dia kembali memejamkan matanya, entah,
terlihat senyum dibibirnya waktu itu.
Hadeh, ini orang ngerepotin aja dah..mana dah nyakitin, skarang tambah lagi dengan sok2an
demam...eh emang ada sok2an demam?? gak ada yak...dia benar2 demam..
Sehabis magrib aku masih mengompres dahinya dengan handuk putih kecil yang aku dapat
entah dari mana...maling dari kamar arif kyknya tadi..
sedikit reda...kasian ni cewek, pasti dia kelaperan..apa aku harus mengunyah bubur itu dan
memamahbiakkan kemulutnya langsung...buaya woy..bener itu mau nyuapin pake mulut ato
ada maksud tersembunyi..dasar buaya jablay....wkwkwkwkkw
2 jam berlalu, dia terlihat membuka mata lagi..dia hanya tersenyum melihatku yang sedang
mengompres dahinya..senyumnya masih sama kyk dulu..tetap manis..bibirnya juga
sama...enak kyknya dicium...
Aku hanya menggeleng pelan, aku tidak menghentikan kompresan didahinya. Dia bergerak
mengangkat badannya bersender ke tembok di bagian atas kasur. Akupun langsung
mengambil guling dan meletakkan dipunggungnya..dia kini terduduk berkaca2
memandangku..
"Makan dulu ya, ini aku beliin bubur didepan tadi" aku mengarahkan sendok dengan bubur
itu kemulutnya ,dia menggeleng pelan.
"Heh kamu itu belum makan apa2 dari pagi..sudah makan dulu" tangan ini sedikit memaksa
sendok kemulutnya..diapun mulai memakan bubur itu.
Gak bisa bohong juga, dia kelaperan banget ternyata..itu bubur di tupperware warna ungu
ukuran sedang sudah habis, akupun mengambil teh yang sudh dingin itu, pelan2 aku
mengarahkan sedotan di mulutnya. 3 tegukan dia mengisyaratkan cukup.
Aku hendak memakan bubur itu dengan sendok yang sama dipake yani tadi...maklum gan, itu
sendok sisa satu di ember, jadi ya mau gak mau make sendok itu..mau dicuci juga kan
lumayan jauh harus ketempat cucian, ntr aku pingsan tengah jalan gimana? wwkwkwkkw...
masih jago ternyata buaya jablay ini mengelak..
Belum sampai itu sendok dimulut, yani memelukku lagi dari belakang, dan kecewalah diri ini,
itu bubur disendok pertama ane tumpah...syetan kalo bukan yani aja udah kena piting ni
orang...
Hadeh, ini kapan makannya coba kalo kyk gini, mana pelukannya itu benar2 ciri khasnya, gk
pernah lembut pasti buat ane susah nafas.
Ane : Ni, lepas dulu dong, ini aku makannya susah Ni.
Yani : gak mau, kamu makan aja, aku masih mau meluk kamu yank. (suaranya mulai sedikit
manja seperti dulu2)
Ane : ya gimana mau makan, kamu meluknya kekencengan Yani...(buaya yang laper ini mulai
kesal dengan ulahnya)
Yani : iya iya, tapi aku peluk ya ya. (dia melonggarkan tangannya)
Jadilah ane makan bubur kyk tahanan penjara yang di iket dengan rantai kapal dari
belakang. Tidak berapa lama, tuperware ungu itu sudah bocor..entah bocor kenapa...
Aku menjulurkan tangan mengambil air diceret biru disamping kasur tadi..airnya sih tadi
sempat ane pake buat ngompres yani..kan sayang kalo dibuang..mending diminum
kan...huek huek...wkwkwkkw..becanda garing gan, biar gak spaning...
Masih dengan yani yang memelukku, aku mencoba membalikkan badan, terlihatlah muka itu,
muka yang semalam sangat aku rindukan itu sangat dekat dengan wajahku..ah muka
kampret ini juga semalam yang membuatku kecewa. Malaslah jika aku harus mengecup lagi
bibir bekas si Awan itu...wkwkwkwkwk
Ane : dah enakan badannya Ni? Kamu panas banget tadi. (dia menarik wajahku
menghadapnya)
Yani : kamu jijik ya sama aku yank?? (mukanya mulai berubah sedih...hadeh ini part ternyata
masih banyak adegan sedihnya...hancok betullah orang yang ngeformat draftku...hadeh)
Ane : gak koq, aku cuma sering keinget aja yang semalam. (aku memalingkan muka lagi)
Yani : maaf ya yank...maafin aku..
Aku tau, ini berat buat kami..aku mengangkat badan menyender ke tembok. Dan yani kini
sudah terlelap dengan posisi kesukaannya dulu, menjadikan dadaku tempat ternyamannya...
itu dulu sebelum dia bersandar di dada si Awan...ah kampretlah part ini...
...
Malam itu yani kembali tidur di kasur ternyamannya, dadaku. Menjelang pagi, aku kembali
seperti malam pagi tahun baru itu, aku mencium kembali rambut dengan aroma sunsilk itu..
itu rambut yani yang masih tertidur pulas didadaku.
Aku menggeser badan yani kekasur dan meletakkan bantal dikepalanya ketika ku dengar
pintu kamar di ketuk. Aku berjalan membuka pintu itu..kampret, pagi2 gini udah disitu..
Akupun membuka pintu kamar, terlihat awan berjalan agak tergesa dimana yani masih
tertidur. Aku hanya melihat tingkahnya di kursi meja belajarku. Terlihat awan mengecek
leher yani dengan punggung tangannya.
Aku hanya mengangguk pelan dengan senyum terpaksa..ketika dia hendak pamit pulang,
aku mengajaknya duduk di kursi bambu diteras.
Ane : udah berapa lama kalian pacaran? (aku berusaha sekuat mungkin bertanya hal yang
sebenarnya sangat jarang kulakukan, hal2 yang mencampuri urusan private seseorang)
Awan : mmm.. (dia sangat tidak nyaman dengan pertanyaanku, aku tau itu dr ekspresinya)
Ane : udah wan santai aja, kita sama2 udah dewasa, bkn anak kecil lagi yang harus tawur utk
menyelesaikan masalah. (entah wise itu muncul darimana)
Awan : udah dari PKL dulu Ri, maaf ya..aku..
Ane : udah lumayan lama ternyata, pintar juga kalian nyembunyiinnya (senyum sinis kini
tersungging)
Awan : maaf Ri... (dia hanya menunduk segan)
Ane : santai wan, mungkin yani lebih bahagia denganmu (aku kini sok2an menepuk bahunya)
Entah selanjutnya tidak ada lagi kata yang keluar dari mulutnya..dia dari tadi hanya
menunduk..
"Wan, kamu ngapain disini??" terlihat yani telah berdiri didekat kursi kami duduk
Awan yang dari tadi menunduk, sama kagetnya denganku melihat yani..kampret dah...ini
part ya nyesek juga...
"Sana kamu pulang aja, aku gak mau dekat2 kamu lagi" yani kini memegang tanganku yang
sudah berdiri karena kaget tadi.
Tidak ada kata dari mulut Awan, dia hanya menurut perkataan yani, meninggalkan kami
disitu. Aku yang belum selesai dengannya, menarik tangan awan mengajaknya duduk lagi.
Aku melepaskan tangan yani yang menggandengku.
Ane : bentar wan, duduk dulu. (awan yang terdiam dari tadi hanya menurut apa yang
kuminta)
Ane : kamu sayang sama yani?? (dan seperti sinetron2 alay sekarang, itu muka awan dan
yani bergantian di CloseUp trus di kasih backsound Jedeng jedeng..wkwkwkwkw )
Yani : yank kamu koq nanya gitu (dia melihatku dengan ekspresi terkejut)
Awan belum bisa berkata, dia hanya terduduk dan mengangguk pelan..
Ane : ya udah wan, cuman itu pertanyaan yang ingin kudengar jawabannya.
Awan pun melangkah meninggalkan kami diteras kostan. Yani dari tadi hanya menangis
menggenggam tanganku. Entah apa yang dia pikirkan saat itu. Segitu gampangnya dia
melepas Awan. Tidak, itu bukan yang sebenarnya, aku tau rasa itu.
Ane : ya udah Ni, kamu gak pulang kontrakan? (aku berdiri disampingnya kini, dia
menggeleng pelan)
Yani : aku boleh dsini gak yank? (dia menatapku berharap)
Aku hanya mengangguk pelan, akupun mengajaknya kekamar. Dia hanya mengekor dan
duduk di kursi meja belajarku. Tidak ada kata2 kami disitu, dia masih berkaca menatapku.
Ane : aku mandi dulu ya Ni, ntr abis makan kita ngomong.
Dia hanya mengangguk pelan. Aku melepas baju dan melenggang ke kamar mandi. Aku
sempat meninju beberapa kali tembok kamar mandi yang tidak bersalah itu..aku sejahat ini
dengan Awan..
Setelah merasa sakit dengan tinjuku.. (ya iyalah sakit, itu tembok dari beton dipukul pake
tangan telanjang..pekok pekok...wwwwkkww...biasa gan, lagi esmosi ceritanya..hahay
Aku kembali kekamar setelah mandi..terlihat yani sedang memainkan gitarku disana disudut
kasur tempat dia biasanya memainkan gitar itu. Ketika aku mengeringkan rambutku dengan
handuk, dia berjalan kearahku.
Lagi2 badan yang bertelanjang dada ini dipeluknya. Apaan ini cewek genit, janganlah
berani2nya menggoda buaya jablay ini...sudah siap diterkam koe?? hahay
Aku melepaskan pelukannya..kali ini dia menurut, pelukannya dengan gampang bisa
kulepas. Setelah memakai baju hitam tanda berduka kebanggaanku dengan tulisan Black
Soul didadanya. Aku mengajak yani mencari makan di sekitaran kostan. Kebetulan saat kami
akan turun, terlihat bapak2 mendorong gerobak soto, jadilah siang itu kami makan soto di
teras depan.
Para penghuni kostan waktu itu entah kemana, kyknya mereka sengaja berkomplot
meninggalkan buaya jablay ini bersama yani di kamar kostan...hahay...sang buaya
mengakuinya sekarang..awkwkwkwk
Saat itu yani terlihat malas2an dengan soto didepannya, dia sepertinya menunggu apa yang
tadi ingin aku bicarakan. Aku ini jago kalo masalah tarik ulur perasaan kyk gini..biar aja doi
mati penasaran..sapa suruh genit... udah tau buaya masih aja di ajak main daging segar..
heuheuheu
Sotonya itu enak banget loh pemirsa, itu piringnya garing banget ketika digigit... wkwwkkw...
moga besok direkrut jadi pembawa acara debus sama salah satu stasiun tipi alay...
wkwkkwkw
30menit berlalu, aku sudah memanggil bapak penjual soto yang dari tadi menunggu di bawah
teras kostan. Setelah membayar, diapun mengecup pipiku sebagai tanda terima kasih atas
penglaris sotonya...wkwkwkkw...gak gak, itu cuman candaan..
Melihatku sudah selesai dengan acara makan siang, yani terlihat antusias dengan yang aku
janjikan tadi. Dia menunggu obrolanku. Aku beranjak kekamar dan mengambil gitar..yap,
betul sekali, pesonaku saat memegang gitar akan membuat yani klepek2..hahay..
Ane : masih inget lagu SO7 ~ Berhenti Berharap? (aku melihatnya dengan sedikit tersenyum
sinis)
Yani : yankkkk.... (dia kyknya mengerti apa yang akan ku lakukan, memojokkannya)
Ane : semalam aku nyanyi didepan maba, aku inget dulu kamu minta aku ajarin kamu
kuncinya. semalam kamu gak ada pas aku nyanyi. mau ngajak nyanyi bareng semalam. tapi
gk kesampean.. (yani hanya semakin erat menggenggam tanganku)
Ane : nyanyi ya sekarang...
Jari jemari ini dengan lentiknya seperti anak2 alay mengetik di layar smartphone mereka, itu
kelingking apa ekor kalajengking...lentiknya gak nahan..adaw...wkwkkwkw
Yani hanya terdiam melihat dan mendengarkan aku menyanyi...hellow..ini Eri yang megang
gitar...Eri yang sudah tidak diragukan lagi pesona pengamen jalanannya...wkwkwkwkwk..
Setelah lagu itu selesai, yani masih seperti tadi, diam tidak berbicara, hanya buliran air mata
kadalnya yang mengalir..
Yap, itulah lagu Ari Lasso ~ Yang Terbaik yang aku nyanyikan waktu itu..dan tentulah yani
tambah berurai air mata ketika aku menyanyikan lagu itu dengan sangat menghayati tiap
kata2nya...
Entahlah aku juga jadi cengeng ketika menyudahi lagu itu..lumayan kena dihati sang buaya
dengan kata2 indah didalam lirik lagu yang dinyanyikan ari lasso itu. Aku memegang tangan
yani dan mengajaknya kedalam kamar, aku sudah siap untuk mengajaknya membicarakan
tentang kami.
Ketika didalam kamar yang sudah kututup pintunya itu, aku mengambil duduk di depan yani
disudut kasur.
"Tolong jangan menangis nanti, jika kamu menangis aku gak akan melanjutkan kata2ku
nanti" aku berpesan saat memegang kedua pipinya..Lumayan lama dia mengiyakannya,
matanya sudah mulai akan mengalir banjir yang lumayan deras, aku menghapus air matanya,
dan mengecup keningnya untuk terakhir kali.
"Tolong jelasin kenapa kamu bisa dekat dengan awan" aku memegang tangannya. Dia
berusaha keras menahan air matanya..dia menggeleng..
Setelah dia memejamkan matanya, dia mulai berbicara pelan dengan badan bergetar..aku
mengelus pipi kirinya dengan tanganku
Yani : dulu ketika kita PKL, aku sering smsan sama dia.
Yani : aku sering curhat dengan dia tentang kita.
Yani : aku melihat tiap balasan smsnya, dia sangat peduli dengan keadaanku.
Dia menghentikan ceritanya, dia melihatku dan menggelengkan kepalanya. Dia terlihat
enggan melanjutkan.
Yani : sejak sms dengan dia, aku merasa dia memperhatikan ku, dia sering menanyakanku
tiap pagi, kamu udah makan, kamu lagi apa.
Yani : dia peduli danganku Ri..
"Trus aku tidak perduli denganmu waktu itu??" aku menatapnya skeptic
Yani : kamu berbeda Ri, aku gk pernah bisa melihat sifatmu..kamu selalu bercanda ketika
aku bertanya tentang kita.
Yani : aku hanya dapat merasakn dirimu ketika kita tidur bersama. tanpa terhalangi seutas
benang.
Yani : tetapi sejak dia mau mendegarkan segala curhatanku, aku merasa seperti (maaf)
Pelacurmu Ri...
Kembali dia memejamkan mata dan mengangkat kepalanya, dia berusaha sangat keras
menahan buliran itu..
"Kenapa kamu gak pernah cerita tentang itu ke aku Ni?? Kamu tau sikapku gimana? Pernah
aku bertanya tentang hal2 private mu??" dia memotong pun omonganku
Yani : kamu itu tidak perduli denganku Ri?? Kamu hanya menginginkan tubuhku..
Aku sangat terkejut dengan perkataannya, apakah aku senista itu, aku hanya menginginkan
tubuhnya??
"Kamu tau kenapa aku tak pernah bertanya tentang hal privatemu?? Hah " diri ini sudah
sedikit tersulut emosi akan penjelasannya barusan.
Tidak lagi dia bisa menahan airmatanya...aku menghentikan bicaraku, kuhapus air mata
itu...aku diam sejenak menunggu isyarat bahunya atas tangis dalam dadanya..
"Aku tak akan mau bertanya duluan sebelum kamu mau terbuka menceritakannya..mungkin
kau melihatku seperti itu karena aku tidak perduli..dan mungkin aku terlalu bodoh dengan
sikapku" aku memegang kedua tangannya yang kini telah berada di kedua lututnya. Dia
mengangkat wajahnya melihatku.
"Dulu, saat kau menceritakan masa kelam mu..aku membencimu setengah mati..aku bahkan
sempat memaki mu..tapi apa Ni, aku terlalu cepat menilaimu...dan itu menyakitkan buatmu
bukan??"
"Aku gak mau bertanya jika orang itu gak mau membuka dirinya, aku tak mau menghakimi
terlebih dulu"
"Aku gak mau mengulang kesalahan yang sama ketika salah menilaimu malam itu"
Aku menarik nafas panjang...berat yang harus kulakukan..tapi aku tak mau lebih lama
menyiksanya..
"Aku tau, aku gak pernah bisa menjadikanmu satu2nya orang yang ada dsini" aku membawa
tangannya kedadaku
"Aku sudah berusaha, selama kita bersama..bahkan ketika kita tidak terpisahkan oleh seutas
benangpun, aku masih memikirkan marisa dan terkadang aku merasa sangat jahat
terhadapmu dan marisa"
Yani : aku yang salah Ri, aku yang merebutmu dari marisa...
"Bukan...bukan kamu yang salah" Aku mengangkat wajahnya, aku menggeleng kan kepala.
"Aku yang salah, aku terlalu takut untuk terbuka dengan hatiku sendiri"
"Kamu sudah berpeluh kesah untuk mendapat tempat dihatiku"
"Hatiku terlalu munafik mengakuinya"
"Saat kau memakai kalung dolphin itu, hatiku sudah memberikan tempat sama specialnya
dengan marisa"
Yani terlihat meraba lehernya, dia sedikit kaget dan mencari2 di kasur tempat dia tertidur
semalam.
"Aku sudah mengambil sang dolphin" jelasku melihat kebingungannya, dia melihatku dengan
mata berawan lagi.
"Maaf aku menyiksamu dengan semua yang telah kita lakukan"
Yani : maaf Ri...kasih aku kesempatan merawatnya lagi (dia kembali mengeggam tanganku
erat)
"Aku tau, Awan sangat mencintaimu, dia masih sama seperti apa yang kau ceritakan tadi,
aku melihatnya tadi ketika dia sangat khawatir melihatmu tertidur tadi pagi"
"Mungkin di diri Awan, kamu bisa menjadi satu2nya orang yang bersinar disana"
"Tidak seperti denganku yang belum mampu menerimamu seutuhnya"
Lagi2 matanya sudah tidak mampu menahan luapan air mata itu..aku sangat tidak tahan
melihatnya..Aku memeluknya kini, pelukan terhangat yang bisa aku berikan, bahkan belum
pernah dia dapatkan dari dulu saat bersamaku.
"Maaf Ni, aku bisa melupakan semua yang telah terjadi..tapi aku tak akan pernah bisa
memaafkannya"aku menahannya dipelukanku, dia terlihat akan melepaskan pelukanku. Kini
diriku yang memeluk erat seperti dia biasa memelukku.
"Pergilah Ni, ada Awan disana yang menunggumu, Maafkan semua yang pernah aku lakukan
terhadapmu"
"Maaf jika kita harus seperti ini...mungkin ini yang terbaik untuk kita"
Dan itulah kata2 terakhir dari mulutku untuk yani, yani membalas pelukanku, tidak seperti
biasanya, pelukannya tidak bertenaga..Aku tau dia bersedih..tapi aku harus melakukannya..
Cukup sampai disitu penderitaan yang bisa kuberikan ke Yani..aku tak mau menambahnya
lagi. Aku sudah berdosa dengan segala yang kami lakukan.
Selama 1bulan pertama sejak aku melepasnya..aku masih mendapati bungkusan makan pagi
di pegangan pintu kamar, masih dengan tulisannya yang sulit kubaca..hanya kata2 "Maafkan
Aku" yang tertulis disitu.
Trus makanannya gimana?? bohong nek anak kostan kere kyk ane menolak makanan gratis
kyk gitu..
Akupun tiap sorenya mengantar tuperware yang menjadi wadah makanan itu. 2
minggu setelahnya aku sering mendapati Awan berada di depan kontrakan yani, menunggu
yani keluar.
Aku mengantar wadah tuperware itu di jam yang sama tiap harinya..jadi yani sudah hapal jam
berapa dia harus menghilang. Memang sakit ketika melihat Awan berdiri duduk disana
menunggu yani untuk mengajaknya keluar.
Namanya juga orang yang pernah ada dihati, pastilah rasa sakit itu sedikit menyiksa. Tapi
hati ini sudah berusaha tulus melepaskannya, membiarkan dia mencari bahagianya sendiri.
...
Tahun baru 2005 itu ane merayakannya bersama teman2 di asrama Sumbawa di dekat Hotel
Melia Purosani timurnya jalan malioboro. Hari2 tarakhir kuliah juga ane hanya sekilas
dikampus. Datang, koreksi laporan dan langsung pulang lagi kekostan.
Aku kembali menjadi diri yang dulu, yang selalu ceria dengan segala kekonyolan yang
melekat. Serta tidak lupa gaya sok2 cuek sang buaya.
laporan dikampus, sempat ada cara seperti pendadaran gitulah. Dan ane waktu itu
dinyatakan lulus dan pihak kampus mengharuskan kami mengikuti wisuda ecek2.
Kalo gak salah bulan april waktu itu kami akan di "wisuda". Entah di hotel mana waktu
itu..dekat2 jalan Paris sana, ane beneran gak ingat nama hotelnya..ane sudah sangat benci
dengan segala tentang kampus itu..entah kenapa sepertinya banyak banget kenangan yang
tidak enak dengannya.
Pagi itu, sebelum acara inti wisuda..diri ini duduk dibarisan paling belakang. Sambil
menunggu waktunya kami masuk kedalam ruangan. Entah apa namanya ruangannya
itu...lagi2 ane gak ambil pusing.
"Kak, tadi kesini sama sapa aja" suara cempreng mimin yang menyolekku dari belakang. Aku
menoleh kearahnya.
Terlihat disana yani bergandengan tangan dengan Awan menghampiriku dan Mimin.
Awan masih terlihat kikut ketika dekat denganku. Hahahha..biasa aja wan...santai aja...tapi
siap2 ntr santet linggis dalam perut..jadi jangan kaget besok jalan gak bisa bungkuk karena
ada linggis dalam perut...awkwkwkkw...canda gan...ane gak segitu jahatnya..paling santet
paku jarum...hahay....gak gak...iseng doang itu..
Setelah mengantar pasangannya, awan pamit kembali ktempat keluarga yani yang datang
waktu itu..mimin juga langsung ilang entah kemana...itu orang kyknya di culik penunggu
hotel itu..ato gak dia ngecengin para karyawan disitu..
Ane : hey Ni, selamat yah dah lulus...(garuk2 kepala sambil senyum mesum sperti biasa)
Yani : makasih ya, kamu juga selamat ya Ri. (doi memelukku, tidak ada perasaan apa2 sih,
cuman sesak nafas aja...pelukannya tidak berubah..tetap erat seperti dulu)
"Makasih yah atas semua waktu yang telah lewat, kamu jangan berubah, tetaplah seperti Eri
yang pernah kucintai"
Diapun kembali kearah keluarganya ngumpul.. Oiya waktu itu kedua orang tua ane gak
sempat datang karena sedang dalam masa paceklik kalo gak salah, jadi sedikit kesusahan
dalam biaya ke-yogya-nya. Jadilah diri ini sendiri seperti sedia kala, kayak orang ilang ...
awwkwkwkkw...
Tidak berapa lama, kamipun dipanggil oleh MC untuk masuk ke ruangan tempat kami akan
diwisuda..ane lupa2 ingat waktu itu...ya tadi itu, ane sudah sangat benci dengan segala
sesuatunya yang berkaitan dengan kampus ecek2 itu.
Setelah acara selesai, ane langsung pulang ketika keluar dari ruangan. Jadilah ane sendiri
kyknya waktu itu yang tidak ada foto wisuda ecek2nya...hahahaha... (barusan itu ketawa
nyesek lho gan
Dan begitulah akhir cerita ane dikampus itu, bersama yani dan marisa.
Pagi itu, aku hanya berbaring di kasur, badanku tidak terlalu enak rasanya. Sedikit
pusing..maklum buaya jablay kyk gini gan..pas sakit gak ada yang ngerawat... wkwkwkwk
Aku sedikit kaget ketika pintu kamar digedor2 orang, entah siapa lagi pagi2 gini gak ada
kerjaan dipintu kamarku. Ini kalo gak mimin ya si kampret arif, gumamku ketika berjalan
membuka pintu.
"Ri, Yani Ri..dia.." kampret dia menghentikan suaranya, dia mau membuat dramatisir
ternyata
Akupun kembali ke dekat meja belajar dan mengambil segelas air dari ceret biru itu aku
kembali kedepan pintu dimana dia terduduk khawatir di tembok depan kamar.
Ane : nih Wan, tenang dulu..minum dulu (aku menyerahkan segelas air itu)
Awan : Yani Ri...
Ane : udah minum dulu, tenang... (seperti biasa, buaya ini sok cool, sambil menepuk
bahunya )
Dia menghabiskan satu gelas air mineral itu, haus juga ni kampret satu. Dia meletakkan gelas
di depannya dilantai.
Awan : Yani Ri dia semalam nyoba bunuh diri, dia mengiris nadinya.
Sontaklah itu kamera di close up kewajah ane yang pas2an itu..kyk sinetron alay2 sekarang..
trus ane sambil ngomong... "Aaaaappaaaaaa?" ....hadeh kenapa ane koq jadi korban
sinetron gini yak...wkwkwkkw
Dan berbesar dirilah buaya jablay satu ini...Maaf ya Awan, pesonamu masih kalah telak
dengan sang buaya...hahay...
Itu kamar yani benar2 berantakan..pecahan cermin berserakan dimana2, didekat kasurnya
terlihat bekas darah yang kini sudah mulai mengering. Aku mendekati tubuh lemahnya yang
hampir kehabisan darah. Aku melihat gelagat tidak baik, bisa2 dia mati kehabisan darah. Itu
pergelangan tangan kirinya hanya dibungkus dengan kaos oblong warna putih yang berubah
sedikit merah karena darah.
"Wan, cari taksi kedepan, kita bawa yani ke rumah sakit" awanpun hanya mengikuti kata2ku,
dia terlihat sangat bingung waktu itu.
Aku menggendong tubuh tak berdaya itu, dia sesekali mengigau memanggil namaku..entah
apa yang terjadi semalam. Ada yang tidak beres ini...jedeng
jedeng jedeng...mata
ini terbelalak
jedeng
sebelah mengisyaratkan diri sebagai seorang detektif....wkwkwkwk...canda dikit gan ben
gak spaning pagi2..
Setelah mendapat taksi, aku meminta taksi membawa ke rumah sakit terdekat. Tidak berapa
lama kami sudah sampai di depan RS "LempunyangWangi".
"LempunyangWangi" Awan hanya mengikuti dari
belakang dengan muka sangat panik. Beberapa perawat mendatangi kami, dengan dibantu
mereka aku meletakkan yani di ranjang yang didorong2 itu..ah apa namanya ranjangnya
itu...mbohlah..wkwkwkwkwk
Aku lupa, aku belum membayar taksi, aku menyuruh Awan menunggu yani didepan ruang
ICU..terlihat disana pak supir taksi menunggu..ya iyalah, orang taksinya blm dibayar...
wkwkwkw...maklum gan, ane sedikit panik...jadi dimaafin yak..
Menjelang siang, badanku sudah tidak enak rasanya, sedikit demam, ditambah
menggendong yani, ditambah belum mandi...asli gk ada minusnya..tambah2 terus...ini
matematika apa cerita sfth sebenarnya...
Aku pamit ke awan untuk pulang mandi, dia terlihat sedikit cemas disamping ranjang yani
yang sudah dipindahkan keruangan berbeda itu. Aku sempat meminta Awan menghubungi
teman2nya yani biar bisa menemani dia disitu...maklum ane waktu itu gak ada hape jadilah
numpang menghubungi Mimin lewat hapenya.
Setelah selesai mandi, terlihat Mimin sudah duduk di teras depan kostan, aku segera
mengganti baju dan segera melaju ke RS bersama Mimin dengan supraX-nya. Sesampainya
dikamar Yani dirawat, terlihat lumayan rame teman2nya yang datang waktu itu. Tapi dia
belum sadar, terlihat dia sedikit pucat karena lumayan banyak kehilangan darah.
Aku keluar kamar, sekedar menghapus sedikit debu yang membuat mata ini kelilipan, sedikit
berair sebenarnya melihat tubuh itu terbaring lemas disana. Terlihat Awan duduk tertunduk,
aku tau kepanikan itu. Aku mendekatinya, sekedar mengusap bahunya.
Ane : kenapa Wan, apa yang terjadi semalam? (msh mengusap2 bahunya yang menunduk)
Awan : dia marah semalam Ri, dia sampai memecahkan cermin dikamar, trus dia mengiris
nadinya..(suaranya terdengar ragu..hmmm mau membohongiku, kurang ajar juga ini bocah
satu)
Ane : jujur aja wan, aku tau ada yang gk beres dengan kalian. (kini aku berdiri menghadap
kedepannya, gestureku menghakimi)
Tidak ada jawaban darinya, dia hanya mengikutiku dari belakang. Setelah kami bertiga
masuk kamar, teman2 yang lain pamit pulang,tersisalah kami ber-4. Mimin sesekali
menawarkan minum ke yani yang masih lemah dengan mata berair itu. Dia hannya
menggeleng, tatapannya jauh keluar jendela...entah apa yang dia pikirkan..
Ane : Ni, makan bubur dulu ya? Kamu belum makan dari semalam kan? (aku mendekatinya,
dia berbalik melihatku)
Yani : gak Ri, aku gak laper (wajahnya berubah ekspresi seketika)
Awan : yank kamu gpp (pertanyaan bodoh ini lagi, jelas2 itu yani terbaring lemah kehabisan
darah..hadeh)
"PERGI...JGN DEKAT2 AKU LAGI" jeritnya terdengar sangat keras diruangan rumah sakit itu
sambil melihat Awan yang berdiri dibelakangku.
Mimin yang mengerti dengan keadaan itu, mengajak Awan sekedar menunggu diluar sampai
yani tenang.
Ane : kamu kenapa? (suaraku pelan, dia mengangkat wajahnya yang sejak tadi menunduk)
Yani : aku benci Awan Ri, dia jahat seperti teman2 SMAku.. (deg..hati ini tiba2 tersulut emosi
yang sangat besar...hitam kelam dan sudah mulai susah aku kendalikan)
Ane : kamu di apain Awan?? (erat tanganku menggenggam tangannya seperti malam dia
bercerita.)
Yani : dia memaksaku melakukkannya semalam Ri, aku menolak...tapi dia tetap bersikeras
memarahiku..lebih baik aku mati daripada aku harus menjadi (maaf) pelacur lagi Ri...
Aku sudah sangat emosi mendengar kata yani barusan, aku berjalan keluar tidak
memperdulikan yani yang masih menangis diranjang RS itu. Aku mencari2 dimana mimin dan
awan berada, terlihat mereka sedang duduk dilorong mengarah ke pintu masuk. Dia menoleh
melihatku yang datang dengan sedikit tergesa.
Sukseslah tinju ini mendarat dirahang kirinya, dia tidak berkutik setelah dia jatuh terduduk di
tembok lorong itu. Dia hanya duduk sambil memegang wajahnya yang kesakitan.
"KALO KAMU GAK BISA BAHAGIAIN YANI, JANGAN PERNAH BERNIAT MENIDURINYA,
DASAR BEJAT"
Aku menyudahi kata2ku dengan sedikit ludahan jijik yang keluar dari mulutku. Aku
meninggalkan mereka menuju kekamar dimana yani sudah tertidur lemas. Malamnya Mimin
dan si kampret itu pamit pulang..aku hanya mengiyakan tanpa melihat kearahnya, aku sangat
jijik dengannya. Akupun malam itu menemani yani di RS, dikamar itu hanya kami berdua..
karena tidak ada pasien lain.
Entah kenapa, aku sangat sakit melihatnya tertidur pucat disitu. Aku akui sangat sakit
melihatnya seperti itu. Aku memang sudah sangat jahat terhadapnya, tapi tidak seperti ini
juga jika akan berakhir. Aku lagi2 melakukan kesalahan yang sama ketika aku salah
menilainya malam itu. Kini aku telah melepasnya dengan orang yang salah, yang berujung
dia terkulai lemas didepanku.
Aku membelai rambut sebahu miliknya, aku tak berani mencium keningnya, aku telah berjanji
ketika itu, terakhir kali aku mencium keningnya ketika di kamarku malam itu. Dia terlihat
membuka mata, dia masih pucat, belum ada apa2 yang dia makan sejak tadi pagi, hanya
cairan dari impus yang tergantung disampingnya.
"Makan bubur ya, tadi di beliin endang" aku berbisik pelan sambil memegang tangannya
yang sudah dibalut kasa putih.
Akupun mengambil bubur diatas meja disamping tempat tidur. 3 suap sendok, dia sudah
menggeleng mengisyaratkan cukup. Mumpung ane lapar juga, ane embat juga itu
bubur...wkwkwkwkw...kan sama2 dari pagi belum makan...ya ane laper juga kurang lebih
sama seperti yani ..wkwkwkwk...
Otak sama mulut gak singkron gan..maklumin yak, rada2 sedih suasananya...jadi
kebawa......
Malam itu, aku memegang tangannya sampai dia terlelap dalam tidurnya.
Terlihat sedikit senyum manisnya tersungging. Wajahnya sangat damai, sama seperti pagi
tahun baru lalu..
Menjelang pagi, mimin sudah datang membawa bubur hangat utk Yani sarapan, kmrn aku
sempat berpesan untuk sekedar membeli bubur jika dia akan kesini paginya. Yani terlihat
lumayan segar pagi itu, dan sejak dia memuka matanya, tidak lagi terlihat kesedihan di raut
mukanya. Dia terlihat bahagia.
.
Yogya 2008.
Sony K750i-ku sedang di pakai oleh cewek yang masih memakai seragam SMAnya sore itu,
dia terlihat asik mendengarkan lagu Gaby ~ Tinggal Kenangan. Entah apanya yang menarik
dari lagu itu, dia sangat menyukainya.
Aku yang baru selesai mandi hanya memakai celana pendek dan mengambil posisi duduk di
depan pintu menghadap ke halaman kostan. Sesekali aku melihat dia melantunkan lagu
itu,,ah suaranya tidak jauh beda dengan adik angkatku..suaranya cempreng..hahahaha
Cewek SMA-ku : yank, ini telpon dari sapa?? (dia sudah berdiri disampingku, dan
menyodorkan hape kedepan mukaku)
Ane : itu kan ada namanya yank, masa kamu belum bisa baca?? (aku tersenyum melihatnya)
Cewek SMA-ku : aku angkat ya, awas kalo dari pacarmu.. (mukanya berubah marah, diapun
mengangkat panggilan itu)
Diapun menekan tombol hijau di keypad dan mengarahkan hape itu ketelinganya..
Aku hanya bisa tersenyum mendengar obrolan singkatnya dengan orang di ujung sana. Tak
lama dia menyerahkan hape itu, dia hanya memanyunkan mulutnya dan kembali kedalam
kamar.
Ane : halo Ni? (yoi gan, itu di contact phonebook ane tetap kasih nama Yani)
Yani : hai Ri apa kabar?
Ane : baik, kamu sendiri apa kabar? sekarang dimana?
Yani : baik juga Ri, sekarang aku dibatam, ikut kakak kerja dsini.
Ane : owh..gimana, udah married belum?
Yani : belumlah, kamu sendiri kapan lulusnya?
Ane : yeee gak sebandinglah, aku nanya merid kamu nanya lulus..hahahha
Yani : itu yang ngangkat tadi sapa? koq ketus banget dia.
Ane : ya ketus2nya sama kyk kamu dulu... (aku melirik cewek sma itu, dia semakin menjadi
didalam kamar, mukanya udah gak enak diliat, ditekuk2 gak jelas..cuekin aja...hahahhaha)
Yani : oiya, makasih ya, pas malam itu kamu jagain aku tidur, walaupun kamu yang tidur
duluan (suaranya tertawa kecil disana)
Ane : masa iya aku yang tidur duluan? prasaan dulu itu kamu dah tidur deh.
Yani : gak juga, aku cuma pura2 tidur aja. (aku sedikit merasa malu ketika dia selesai
mengucapkan kata2nya barusan)
Ane : maaf ya, aku langgar janjiku.
Yani : gpp...makasih ya, kecupanmu tetap sehangat dulu.
Ane : hehehe..ya udah ya..nih cewekku gak enak bgt ngeliat mukanya..ditekuk2 dari tadi..
Yani : ok..aku juga masih ada kerjaan..skali lagi makasih ya...dah...
Aku sempat tersenyum ketika mengingat malam itu dirumah sakit..aku tidak menciumi
keningnya, aku mengecup bibirnya sebelum aku tertidur..
Filler : Valentine
Valentine 14 February 2004
Yogya 29 Oktober 2015
Sore ini, aku belum beranjak pulang dari kantor. Masih terlalu panas cuaca diluar. Si Aji
sudah pamit dari tadi, soalnya dia ada acara di tempat simbahnya di sekitar godean sana.
Beuh...alamat jalan sore2 pulang nanti.
Di draft part 3 ini aku sedikit lebih teliti dalam menulis kejadian2 yang lumayan menguras
otak cupu ku ini. Draft part 3 ini terjadi sekitar 9 tahun lalu...ah, aku harus lebih keras
memutar otakku..aku sedikit lupa dengan kejadian2nya..si
si ini yang duluan ato si ini ya??...
itulah pertanyaan yang sering terpampang di kepalaku beberapa hari ini.
Aku sedikit memundurkan kursi, aku mengambil posisi selonjoran. Sesekali kulirik jam
dinding itu..sudah lewat 8menit dari waktu pulang ku...tapi aku masih merasa sedikit panas
ketika tadi menghabiskan ice blast di depan teras kantor. Lagi2 hape bercover orange
milikku mengalunkan dubstepnya Xilent ~ Choose Me menandakan ada panggilan masuk.
Akupun mengangkatnya dengan sedikit malas2an.
Dan hapeku kembali terdiam setelah panggilan terputus. Ah, sial..harus kutunda lagi draft
yang masih 700an baris ini. Ngelembur mneh mas dab. Hadeh..
Akupun memasukkan laptop kedalam tas ransel hitamku. Untung juga kemaren dikasih sama
si Boss ini tas, saat kyk gini aku tidak harus menenteng tas laptop, gumamku. Setelah
memastikan semua barang elektronik sudah tidak tersambung dengan listrik, akupun
meninggalkan kantor kecil itu.
...
Sesampainya di kostan, aku sudah tidak kuat dengan cuaca Yogya, bahkan di jam 5 sore ini
masih saja terasa panasnya. Akupun bergegas mandi. Tidak lama aku sudah selesai dan
kembali kekamar. PC tua dikamar sudah terjaga dari tadi, aku sempat menekan tombol
powernya sebelum berangkat mandi.
Aku menyempatkan diri memutar winamp, aplikasi yang sangat wajib ketika menyalakan PC.
Playlist kali ini adalah Slowrock Asing.. Lumayan lama aku tidak mendengarkan lagu2
slowrock..aku sedikit bernostalgia setelah beberapa lagu mulai mengalunkan bait2 syair
yang lumayan indah.
Aku membuka laptop kantor yang kubawa pulang tadi, aku mulai mengecek satu persatu
nama kontraktor muda yang beberapa minggu lalu mengikuti pelatihan. Untunglah, aku tidak
jadi lembur..status mereka belum bergerak dari 99..artinya belum diproses oleh kantor
pusat.
Jadilah aku bisa meneruskan draftku...ketika asik mengingat2 kejadian beberpaa tahun
lalu...tiba2 lagu itu mengalun indah..damn** aku baru ingat tahun 2004 itu...
Aku kembali membuka Thread yang aku buat d SFTH tanggal 16 lalu..aku kembali mengecek
bagian2, aku teringat ada sesuatu yang tidak aku cantumkan..dan benar saja...ah pantesan
ada sedikit yang janggal...pantesan waktu itu Yani bisa berubah jadi manja terhadapku..
Siang itu sehabis sholat jumat, aku beranjak dari kostan menuju kostan yani, tadi aku sempat
mampir sebentar saat pulang dari kampus. melangkahlah kaki ini dengan sendirinya, aku
ingin mengajak Yani ke konser nanti malam, konser band luar. Meskipun aku tidak terlalu tau
bahasa inggris, tapi aku sedikit antusias ingin melihat bule yang sebelumnya cuman aku lihat
di film2.
Sesampainya di gerbang kostan, aku melihat joko dan hendi mereka tampak sedang asik
membicarakan sesuatu.
Ane : Jo, Hend lagi ngapain kalian? Dah pada ngopi belum?
Hendi : nah Jo, dapat kopi gratisan kita. (dia tersenyum melihatku, aku tau arti senyum
itu..dasar anak kostan kere gk jauh beda juga dengan ku..wwkwkkw)
Joko : Asik...sana hend beli kopi dulu..duitnya minta tu sama Eri.
Ane : bentar2 kyknya tadi ada 5rebuan dikantong (aku merogoh kantong belakang jeans ku)
Yani : Kalian ini bisanya cuman minta aja, Jgn dikasih Ri, ntr manja mereka (ketusnya gk
berubah2 ini emak2 satu)
Entah kenapa, joko dan hendi gak bisa berkutik dengan omongan pedes dari emak2 satu itu.
Mereka diam seketika melihat yani yang nyerocos dari depan kamarnya. Setelah mendapat
duit dari saku belakang, aku mengedipkan mata ke hendi, dia sangat mengerti maksudku.
Aku menjatuhkan lembaran 5rebu itu dibelakangku, aku meninggalkan mereka menuju
kamar yani.
Aku menarik tangannya kedalam, dengan maksud dia tidak melihat ke tempat tadi lagi, jadi
teman2 yang didepan bisa pergi membeli kopi, Bukan maksud merendahkan dengan
menjatuhkan duit itu, tapi jika aku kasih langsung, yani tidak segan2 memarahi hendi,
sungguh luar biasa kalo emak2 satu ini ngamuk...11-12 sama naga yang jaga putri fiona di
menara film SHrek itu...dengan nafas api dan muka sangar tapi bisa genit ketika bersama si
donkey...
Aku mengambil posisi duduk menyender ditembok menghadap ke dia yang duduk disudut
kasur.
Ane : Ni, ntr malam ada acara gak? (senyum genit buaya seperti biasa)
Yani : gak ada Ri, emang mau kemana? jgn2 kamu mau ke mandala ya?? (ah sial ketahuan
juga)
Ane : iya Ni, aku pengen liat bule Ni, belum pernah aku liat bule langsung...ikut yuk (aku
memegang tanganya dengan tatapan mengemis)
Yani : tapi ntr kamu yan bayarin tiket, gimana??
Ane : OK.
Akupun tersenyum puas, aku bisa mengajaknya ke konser "Helloween" malam nanti di
Mandala Krida yang tidak terlalu jauh dari kostan yani. Yey, aku bisa liat bule secara
langsung, gumamku.
...
Sore menjelang, aku sudah berada di antrian tiket konser itu, kalo gak salah waktu itu
25ribuan per-tiket. Setelah mendapat 2 tiket kamipun masuk kedalam stadion mandala krida.
Cukup lama menunggu kami hanya mengobrol2 ngalor ngidul..sperti biasa, aku hanya lebih
banyak mendengarnya cerita2nya.
Sehabis magrib, konser pun dimulai tp saat itu yang di atas panggung masih band lokal
"Jamrud" mengalunkan beberapa lagu2 mereka. Ketika band Jamrud selesai dengan lagu
mereka, mulailah lampu2 di panggung dipadamkan.
Dan mulai terdengar melody awal Forever And One milik Hellowen..sontak stadion itu
menjadi riuh seketika oleh sorakan penonton.
Sempat terjadi keributan di kedua pintu masuk, ternyata pintu stadion itu di jebol oleh ribuan
penonton yang tidak mendapat tiket. Dan mereka mulai masuk kedalam stadion seketika
pintu masuk jebol. Ribuan manusia meransek masuk, gelagatnya seperti waktu tahun baru
sebulan kemarin.
Kami sempat disenggol oleh beberapa orang yang maju ketengah stadion, tidak ada aroma
lain tercium, aroma alkohol, yap itulah mereka yang sok2an teler membuat rusuh. Aku
mengajak Yani kebelakang, ketempat duduk disamping lapangan.
Yani tidak memperhatikan konser sama sekali, dia terlihat ketakutan dengan keributan serta
bau alkohol yang tercium..masih dengan lantunan Forever And One dr atas panggung, diri
ini dipeluk erat olehnya..dia bergetar ketakutan. Entah apa yang membuatnya begitu
ketakutan malam itu.
Sejak saat itu hingga akhir konser, yani tidak melepaskan pelukannya, sudah lumayan larut,
aku mengajaknya pulang. Disepanjang jalan menuju kostan dia tetap diam, tidak ada suara
dari mulutnya. Tidak berapa lama kami sudah sampai di kamarnya. Aku yang penasaran
sedikit menanyakan kenapa dia bisa setakut itu.
Ane : Ni kamu kenapa? (aku membelai rambutnya yang menutup wajahnya yang tertunduk)
Dia hanya menggeleng pelan, dan sudah jadi sifatku tidak terlalu suka mengorek info jika
orangnya sendiri tidak mau cerita terlebih dulu.
Aku mengambil segelas air dari dispenser disudut kamarnya. Ketika aku menyerahkannya,
yani meminum habis air mineral itu. Aku tau, segelas air putih bisa sedikit membuatnya
tenang.
Aku kini memeluknya, sekedar mengingatkan bahwa aku masih disini dengannya. Setelah
aku merasa getaran tubuhnya sudah sedikit berkurang, aku menyuruhnya tidur.
Ane : Ni kamu tidur ya, kamu istirahat ya. (dia hanya mengangguk pelan)
Dia merebahkan badan di kasurnya, aku mengambil Doraemon segede gaban itu dan
meletakkannya didalam pelukannya. Dia menggeleng pelan.
Aku mengunci pintu kamar, sekilas kulihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 2pagi.
Akupun memeluknya, sekedar menemani dirinya yang masih ketakutan. Dia membalikkan
badan mengarahku.
Aku sempat mengecup keningnya sebelum kami tertidur pagi itu..pagi tanggal 14 february
2004 bertepatan dengan hari valentine.
Sejak saat itu, yani menjadi sangat manja kepadaku, dia juga belakangan memanggilku
dengan kata "Yank".
"Yank"
Di bagian 23. Tergoda aku lupa memaparkan bagaimana awal mula dia memanggilku
"Yank"...mungkin
dengan sedikit filler ini bisa menambah cerita yang sempat aku lupakan
"Yank"
ketika menulis draft dulu...makasih...
Part III
Luntang Lantung
1. Yogya oh yogya..
Siang ini, setelah jam istirahat makan siang, aku sengaja mengambil kursi lipat disudut ruang
tamu. Aku menariknya keluar ruangan kantor kearah teras depan mengarah kejalan. Setelah
duduk, aku mengambil sebatang ice blast dr bungkusnya yang tersisa setengah.
Cekkiiit, suara pintu kaca itu digeser oleh Aji dr dalam ruangan kantor. Dia juga ternyata
membawa kursi lipat yang sama denganku, dia mengambil posisi di sampingku.
Kami tertawa kecil disitu. Terlihat si Aji menghembuskan asap putih tebal dari
kerongkongannya. Aku tau ada sesuatu yang sedang dia pikirkan, cuman dia gak mau
cerita..kebiasaannya sudah lumayan aku pahami.
Aji : mas, kamu gak bosen apa sama kerjaan kyk gini? (akhirnya dia mengeluarkan uneq2nya)
Ane : bosen si bosen Ji, cuman kalo melihat dari sudut pandangku, tidak mudah untuk
sampai disini.
Aji : maksudnya gimana mas? (dia menolehku mencari penjelasan)
Ane : ya aku sih bersyukur Ji, kerjaan kyk gini dah enak menurutku. Kita masih bisa
merasakan ruangan yang ber-AC, kita bisa merasakan gaji yang lumayan cukup, toh
sekarang kita bisa dengan santainya rokokan di jam2 istirahat.
Dia hanya memperhatikan penjelasanku, sambil sesekali menarik isapan ice blast di
tangannya itu.
Ane : Dikampungku, jam segini kita masih ditengah sawah Ji, bayangin aja panasnya
gimana..mataharinya 7biji, trus kita harus kerja manen padi di siang bolong saat matahari 7
itu tepat di atas kepala.
Ane : itu juga ada aku liat di dekat BBPOM, para pekerja yang kerjaanya sangat keras. Kita
belum ada apa2nya Ji. Kita enak paling ketemu dengan keyboard, mereka itu kerjaannya
gila, harus angkat ini itu.
Ane : Kita pas beli aqua galon aja, dari lantai satu bawa naik lantai 2 udah ngos2an,
dibanding mereka yang kerja di sana, kita gak ada apa2nya Ji.
Dia hanya menganguk pelan menganalisa penjelasanku. Sepertinya dia lumayan mengerti
apa yang ingin aku sampaikan.
Akupun melipat kursi itu, dan menariknya kedalam kantor kecil kami. Aji kembali kemejanya
dan membuka laptop yang dari tadi dibuat sleep dengan menutupnya.
Aji : oiya mas, kamu koq bisa kuliah di U** dulu? Gimana ceritanya mas?
Aku hanya tersenyum memandangnya yang belakangan sering penasaran dengan ceritaku.
Aku sudah mulai cerita2 dengan Aji mengenai story-ku selama diyogya, aku berniat akan
mulai menulisnya ke dalam thread di SFTH.
Dia bersemangat ketika aku menceritakan gimana aku bisa sampai seperti sekarang ini.
Yogya, sungguh berkesan..aku tidak pernah menyesal melangkahkan kakiku dikota gudeg,
kota pelajar yang berhati nyaman ini.
2. Kampus Baru
Aku masih sedikit merasa kehilangan seorang yani yang lumayan memberikan andil dalam
hidupku setahun terakhir ini. Mulai sejak malam tahun baru itu, aku menjadi kuli gendong-nya
hingga sebulan lalu aku menyesal telah melepaskannya di tangan orang yang salah.
Aku belakangan ini sering sekali ke warnet. Sekedar membaca2 artikel berbahasa inggris.
Yap, aku saat itu sedang tekun2nya belajar bahasa inggris. (nonton yang iya2 sih sedikit
sering...
Awal2 kewarnet dulu, aku secara tidak sengaja membuka sebuah Friendster yang saat itu
sedang booming2nya. Aku dlu juga pernah sampai membuat akun di friendster, skedar aja
sih tidak ada yang special. Aku lebih tertarik untuk membaca artikel2 ketika itu. Semua jenis
artikel asalkan berbahasa inggris, pasti aku menyempatkan diri membacanya. Walaupun
hanya me-reka2 arti katanya.
Malam itu aku sedang memutar winamp dengan album Ari Lasso ~ Keseimbangan di playlist
komputer warnet itu. Saat iseng2 membuka friendster, aku menuju ke halaman friendster di
buddylistku..ketika page profilnya selesai loading, mulailah terdengar seperti orang sedang
berbicara dengan backsound detik jarum jam.
Suara itu mengalun pelan, aku sedikit kaget dengan suara bicara di lagu itu. Aku kemudian
mematikan winamp, kembali diri ini mengeraskan volume di headset waktu itu. Aku mencari
judulnya.. Scene One: Regression dari album Dreamtheater : Metropolis Pt. 2: Scenes from a
Memory.
Enak juga, aku merasa tenang ketika semakin dalam dia berbicara. Aku sebenarnya belum
terlalu ngerti kata2nya, tapi racikan musik itu seakan bisa ku nikmati. Mulailah diri ini
semakin tergila2 untuk mengerti bahasa inggris.
...
Suatu siang di teras kostan, aku sedang duduk dengan Arif sambil gitaran. Seperti biasanya,
kami terlihat sangat romantis sebagai pasangan maho
Arif : Cok, koe balik sumbawa besok2? (dia sperti biasanya mengebulkan asap putih dr LA
andalannya)
Ane : gak tau cok, males aku mau balik.
Arif : mau lanjut kuliah ra koe?
Ane : gak tau juga, duit pas2an gini. (aku masih dengan terbata2 memetik gitar)
Arif : aku kyknya mau lanjut ke UTY, ngambil ekonomi. Masih kurang ilmu eksport import dari
kampus kmrn.
Dia berhenti dari bicaranya, dia diam sejenak mendengarkan lantunan pelan dari gitarku.
Kami sedikit bernyanyi2 siang itu, dengan kunci yang ngasal yang sempat aku liat di internet
beberapa malam sebelumnya.
Siang itu kami habiskan dengan nyanyi2 berdua sebagai pasangan maho ter-romantis ..
wkwkwkkw...Anak2 kostan laen kyknya pada pulang waktu itu.
Sore harinya Mimin sempat mampir dikostan, belakangan dia memang sering mampir
dikostan sekedar mengajakku cari makan. Dan dia senang sekali mengacak2 isi kamarku,
dia tidak bisa melihat kamarku sedikit rapi, enth itu novel2 di rak buku sering banget dia
acak2.
Saat itu dia sedang maenan hape sambil duduk dikursi meja berlajarku.
Mimin : kak, mau lanjut kemana? (dia sedang asik memainkan game Snake di hape nokiyem
jadulnya)
Ane : gak tau dek, blm kepikiran juga aku mau kemana, duit pas2an soalnya. (aku menyahut
enteng dr sudut kasur saat memainkan Pull Me Under)
Mimin : ayo kak kita masuk U** aja kak..biayanya gk terlalu mahal, uang gedungnya cuman
3juta trus sksnya murah koq cmn 75rb (dia menolehku)
Ane : masa dek? (antusias mendengarnya)
Mimin : iya kak aku dpt info dari teman cowokku yang jg kuliah disana.
Ane : kampusnya dimana dek? jauh gak?
Mimin : disana kak lumayan jauh kalo dari sini, kampusnya di daerah tegalrejo sana.
Ane : jauh juga ya dek..kira2 naek apa ya kesana?
Mimin : ya pindah kostan lah kak. Cari yang deket sana (dia kembali melanjutkan game snake
dihapenya)
Ane : aduh masih agak lama kostanku dek, baru bln kemarin aku perpanjang lagi. Mana aku
dah bayar setahun full lagi.
Mimin : gini aja kak, ntr kakak bareng aku aja (dia kini melihatku lagi)
Ane : ok deh, kita bareng2 kyk orang2 pacaran ntr ya (iseng sang buaya mulai terlihat dari air
keruh )
Mimin : ogaaaah, itu maumu kak, ntr kalo cowokku marah trus mutusin aku gimana??
Ane : gak dek, canda tadi. Ntr aku cari sepeda aja. Enak kyknya sepedaan.
Mimin : jauh loh kak (dia kembali memainkan game dihapenya)
Diri ini semakin iseng, sedikit menyelinap di antara tangannya, aku mnekan tombol merah di
keypad nokia jadulnya itu.
Dan dia mulai menggila, teriak2 gak jelas dan itu buku dimeja menjadi sasaran.
Berhamburanlah itu buku sama novel keseluruh penjuru kamar. Awkwkwkwkw...benar2 kyk
anak kecil..aku menyukai ketika dia ngambek2 kyk anak kecil kepadaku. Maklum anak
tunggal kyk gini, gak ada sodara yang bisa ane ajak maen waktu kecil..dan itu dapat ane
temukan di Mimin, dia bisa menjadi layaknya adik kandungku.
Ane juga tidak pernah ada rasa laen ke doi, selain rasa sayang murni sebagai adikku, bukan
lagi sebagai adik angkat tapi sudh seperti adik kandung.
...
Seminggu kemudian, adekku datang lagi dengan membawa brosur dan form dari Universitas
yang bakal jadi tempat kami melanjutkan kuliah nantinya. Oiya, ane sama mimin ini di kampus
ecek2 dulu mengambil jurusan sama yaitu profesi komputer tapi berbeda kelas waktu itu.
Ane di kelas A dan mimin di kelas D kalo gak salah.
Mimin : kak, ini formnya di isi kak, besok aku yang anterin kesana (dia menyerahkan form
isian utk mahasiswa transferan)
Ane : ya udah ntr malam aku isiin semua data2nya, ntr juga aku siapin apa aja yang jadi
syaratnya.
Mimin : oiya kak, ada kabar bagus lagi kak (dia tersenyum)
Ane : apaan dek? kyknya senang banget kamu
Mimin : kita kan di itung mahasiswa transferan, nah dpt potongan uang gedung separuh, jadi
cuman 1,5juta. (ternyata masalah potongan uang gedung kirain apaan..wkwkkwkw)
Ane : nah bagus itu, benar2 berita bagus dek.
Mimin : kemaren kan aku dah dikasih ibu duitnya kak..dah ada 3juta. Kan biaya gedungnya
cuman 1,5 jadi ntr sisanya aku mau belanja kak..horeeee (dia tersenyum girang)
Ane : hadeh, itu duit sisanya kamu tabung dek jgn di pake semua. Sapa tau besok ada biaya
tambahan pas mulai kuliah.
Mimin : gak ah kak, aku mau belanja aja. Ntr kakak mau aku beliin apa?? (dia mengangkat2
kedua alisnya)
Ane : gak ah, kamu aja aku gak usah dek.
Yap satu berita bagus yang dikabarin mimin, lumayan bisa meringankan orang tuaku di
kampung sana yang sedang dalam masa paceklik waktu itu. Seperti janjinya, besoknya
mimin datang mengambil form isian dan syarat2 utk transfer ke universitas baru.
3. Kuliah Lagi
Sebulan kemudian kami resmi menjadi mahasiswa transferan di universitas baru. (Ane
samarin aja yak biar lebih dramatisir dan biar semakin banyak para buaya2 yang
menebak2..
Oiya, sesuai janjinya, mimin tiap pagi sering mampir kekostan ane utk berangkat bersama
kekampus baru. Maklum masih semester baru jadi kuliah yang kami ambil hampir sama.
Jadilah diri ini cuman menumpang di supraX mimin..ane sih yang jadi supirnya, mimin yang
menjadi nyonyanya di boncengan nunjuk kesana kemari tujuannya.
...
Ternyata masuk di universitas itu beda banget rasanya sama kampus kecil kami. Hari
pertama masuk kuliah, ane sama mimin kebingungan nyari kelas. Itu kuliah biasanya dilantai
empat..kapok biasanya cuman masuk di ruangan yang sama, sekarang mesti masuk beda2
kelas nyari dosennya.
Beh itu ceweknya seger2 yak..wah mesti cari mangsa ini, maklum sudah lumayan lama tidak
berurusan dengan hal terkam menerkam..
1 minggu
minggu berlalu,
berlalu diri ini masih terlalu cupu untuk sekelas universitas..belum berani sekedar
membuka mulut menyapa para bidadari yang akan menjadi mangsa..
2minggu berlalu,
berlalu diri ini masih sama, hanya bisa tersenyum tanpa makna di sdut kelas ketika
dosen menjelaskan materi.
Sebulan kemudian,
kemudian ane mengajak adek angkat ane ke jalan solo, baratnya Ambarukmo
Plaza. Kebetulan waktu itu ane dpt suntikan dana dari kakak samping rumah dikampung, jadi
bisalah ane pake buat beli sepeda pixie kawe-kawean. Kalo gak salah waktu itu 700rebuan
harganya. Ane dpt sepeda pixie butut, pixie kawe 2...hahay..
Sebulan numpang Mimin terus diri ini semakin gak ada harga dirinya blas
..makanya ane
mencoba mencari sepeda. Pagi itu, ane ada jadwal kuliah jam 8 pagi. Jadilah dari kost2an
ane mengayuh pelan sepeda pixie kawe 2 itu jam 7, karena jarak kampus dengan kostan
dibaciro sekitar 40menitan.
Saat hendak berbelok ke sudut..eh tiba2 ada cewek make motor shogun biru nyelonong ke
parkiran tempat ane mau memarkir sepeda. Hadeh, sudah tradisi yang kecil tergusur yang
besar. Ane terpaksa mencari tempat parkir di sdut agak jauh masuk kedalam parkiran.
Sekitar 2menit ane berjalan ke tangga naek dari parkiran, terlihat lah cewek sok2an tadi
yang ngambil tempat parkir pixie kawe ku. Dia sangat sibuk menyelesaikan tugas salah satu
mata kuliah. Diri ini yang masih lugu di kampus baru hanya melewatinya.
... : eh kamu ngambil kuliah Matematika Diskret juga kan? (dia sedikit menarik celana jeans
itam satu2nya yang tersisa yang ane pake waktu itu)
Ane : iya mbak..(senyum polos sang buaya keluar)
... : tugasmu udah kelar?
Ane : udah mbak, udah dari semalam aku kerjain
... : liat dong, aku agak bingung nih, semalam lupa ngerjainnya
Ane : bentar ya mbak (aku membuka ranselku, aku cari2 itu binder warna itam yang dulu
kupake di kampus ecek2 itu, maklum gan masih kere, gak mampu beli binder baru...)
Ane : ini mbak (nyerahin binder)
Edyan, dia maen catet aja tugas orang, gak ada permisi2nya..berhubung doi cewek, ane
sebagai lelaki harus mengalah dong...kan lelaki pasti kalah didepan cewek. Apalagi cewek
depan ane ini cantik, tingginya setelinga ane, kyk tingginya mimin. rambutnya sedikit panjang
bergelombang. Cantik pokoknya...
benar kan gan, cewek itu cantik, cowok itu ganteng, banci au ah gelap..
2menit berlalu dia mengembalikan buku binderku. Diapun mengambil tas ala emak2nya di
tangga didepannya. Dia berlalu kelantai atas meninggalkan diriku yang lugu itu.
2 anak
tangga dia berjalan, dia menoleh dengan senyum yang manis2 gula jawa.
Aku hanya membalasnya dengan senyuman semanis mungkin, sapa tau berkesan.
"Kakak, tadi kesini naek apa??" suara cempreng itu terdengar dari pintu arah parkiran.
Ane : eh Dek, sorry ya tadi aku duluan berangkatnya maklum ngenraen sepeda baru.
(senyum mesum genit sang buaya andelan)
Mimin : cie cie yang make sepeda baru..aku gak ditunggu2 lagi.(dia mengambil duduk
disampingku, aku berdiri hendak kelantai 3)
Ane : mau kuliah gak dek? (aku menolehnya)
Mimin : iyalah kak.
Ane : ayuk buru, tinggal 3menit ini (aku mengisyaratkan dengan menunjuk jam tanganku)
Diapun bangkit dan menggandeng tangan kakaknya ini ke lantai 3. Seperti biasa kami
tertawa2 bercanda di sepanjang menaiki tangga itu. Terlihatlah tatapan sinis para jones itu
kearahku...hahay, jones yang tabah ya, nikmati masa2 jonesmu...piye, sakit ra dikatain
gitu...ya sakit...aku sendiri ya jones soale...
Saat kami masuk ke ruangan kelas, terlihat banyak mahasiswa yang aku tidak kenal. Secara
mereka mahasiswa semester 3 dan ane mahasiswa semester 1 disitu, karena lumayan
banyak mata kuliah dari kampus ecek2 yang bisa dikonversi ke kurikulum dikampus baru,
jadilah kami bisa mengambil mata kuliah semester 3 dan 5.
Seperti biasa, aku mengambil posisi duduk di urutan bangku nomor 2 dari belakang, dan
posisi pewe ini masih tetap sama seperti dulu, kepala tertutupi tas ransel yang sudah mulai
bulukan itu..
Mimin sesekali menggoyangkan bahuku sekedar menanyakan nama cowok2 di kelas itu.
Hellow aku ini tidak jauh berbeda denganmu Dek, aku ya mahasiswa baru disitu..kamu masih
enak suka nyerocos, lah aku yang cuek2 bebek ini gimana...aku kenalnya ya cuman adekku
itu seorang..awkwkwkwk..dilema
dilema mahasiswa baru...
Terdengarlah mimin mulai ngerumpi..entah aku tidak menghiraukannya. Dia terdengar asik,
aku mah sebodo teuing, tetap dengan peweku. Semakin keras itu mimin menggoyangkan
bahuku, aku menolehnya.
Terlihatlah cewek tadi yang mengambil tempat parkir pixie kawe ku. Dia tersenyum manis2
gula jawa lagi ketika melihatku.
Ane : eh mbak...masih ada yang kurang ya tugasnya?? (senyum mesum genit dengan
sendirinya mengembang )
... : enggak kok, udah selesai itu teman2 lagi nyalin tugasku juga (dia menunjuk kearah depan
tempat emak2 itu sedang sibuk menyalin tugasnya)
Mimin : kak, kenalin ini mbak Tata, teman satu kostanku.
Beuuuh kampret juga ini adekku, ada cewek cantik dikostan dia gak pernah ngomong2 kan
sayang kalo sampe di embat oleh buaya2 jahat diluar sana, dan untungnya lagi cewek cantik
itu tidak terlibat dengan buaya2 yang sering sliweran di thread ini...
... : Tata (dia menjulurkan tangan lembutnya, putih kulitnya, dia make lotion apa yak? kira2
bagus gak ya kalo aku make, bisa putih juga gak ya kyk doi...koq mendadak jadi ngondek
gini...wwkkww..lupakan... )
Ane : Eri mbak (senyum genit kini yang terpasang)
Tata : jangan mbak dong, kyk aku tua aja, kita kan seumuran (senyum lagi, aduh...aku gak
kuat )
Ane : iya Tata, eh iya Ta...aduh aku manggilnya apa?? (sok imut banget sang buaya)
Tata : panggil Ta aja..(ampoon doi senyum lagi)
Ane : iya Ta, salam kenal ya.
Mimin terlihat antusias melihat salah satu cowok di sudut sana, cowok itu juga mulai genit2
melihat kearah ane...itu doi ngeliat Mimin woy, bukan ngeliat koe cok...awkwkwkkw..geer
betul buaya jablay ini...
mengajar kyk dosen2 lainnya, ya iyalah namanya juga dosen, ya ngajar kyk dosen...pekok
pekok...
Kehidupan di kostan juga masih seperti dlu, ane masih sering jadi sansak curhat mereka.
Sekarang juga Arif sering curhat colongan ketika yang laen udh pada tiwas, seperti malam
dia berkisah, kami bagai sepasang maho duduk didepan teras sambil gitaran dan dia
berkisah tentang dirinya semasa sma.
Oiya, kabar dian dan lina...?? ternyata itu 2 cewek cuman deket doang sama arif, semacam
hubungan tanpa status gitulah...emang pandai sahabatku ini dalam perihal menggantung
hati wanita...sok2
sok2 begaya, intinya sama aja, buaya ya tetap buaya, cuman dia buaya elit, gak
kyk sahabatnya ini, buaya kere...
Sudah 3 bulan ini ane mempelajari bahasa inggris lewat lagu2nya dreamtheater. Yoi ane
milih dreamtheater karena tiap kata2nya sungguh dalam dan mengena.
Makanya sampe sekarang ane masih kesengsem sama band itu. Dan berkat lagu2nya ane
semakin fasih dalam bahasa inggris..sok2an
sok2an juga si buaya, tidakkkk aku tidak seperti
itu.. aku semata2 tergila dengan dreamtheater, tidak lucu jika aku tidak mengerti arti tiap
kata dalam bait lagunya.
Tapi seperti kata2 para filsuf kuno, bahwa tiada ilmu yang tidak berguna..nah itu berlaku juga
buat buaya satu ini..ketika didalam kelas mata kuliah semester satu, ane sempat jadi bahan
pembicaraan ketika berdebat dengan dosen mata kuliah Etika Profesi yang dosen muda itu
sok2an make bahasa inggris tiap ngajar.
Saking nyerocosnya ane membalas setiap kata2 dosen, ane sempat dilirik oleh mahasiswa
lainnya.
"Ini mahasiswa baru sok2an banget, mana bahasa inggrisnya google translate lagi.. hadeh "
"Ini mahasiswa nyari mati kyknya, udah abis jam-nya ini dia nyerocos terus
"
Ok...yang ke-3 itu kesalahan ketik aja...maklumin yak, akibat kurang asep ice blastnya ini,
mau beli lagi, pas kena penyakit kantong kering akibat bayar tunggakan kost 2bulan...
Saat dosen muda itu keluar kelas, terlihat satu cewek yang memang ane liat2 dari tadi.
Cewek berjilbab yang memiliki lesung pipit di kedua pipinya..itu lesung pipit kyk pantat
bebek, dalam betul masuk ke pipinya.
"Kenalan gak yah, kenalan gak yah..." itulah kata yang tetap terlintas dikepala ane ketika
akan melewati tempat dia duduk.
Tapi ternyata diri ini masih sangat lugu, tidak berani sekedar berhenti didepannya sambil
menjulurkan tangan mengajaknya kenalan. Tapi tenang, itu adek angkat bisa ane manfaatin
buat nanya nama doi..hahay akal bulus sang buaya emang briliant sodara sodara..
Ketika duduk dikantin dengan adik kesayangan, mulailah kakak buayanya ini menjalankan
akal bulusnya
Ane : dek, kamu kenal gak sama cewek yang make jilbab hijau tadi?
Mimin : yang mana kak? (dia sedang makan nasi rames)
Ane : itu nasi ditelan dulu dek, gk usah muncrat2 gitu. (membersihkan itu nasi yang muncrat
kearahku..dia meminum es jeruknya)
Mimin : yang dibaris sebelah kiri ato sebelah kanan tadi kak?
Ane : yang sebelah kanan dek, manis ya orangnya, lesung pipitnya beda, manis pokoknya
Memang ngerti betul adikku ini dengan mau kakaknya..diapun kembali memakan nasi
ramesnya.
"Hai min, lagi apa??" pertanyaan bodoh lagi dari mulut lelaki yang sedang mencoba2 ilmu
buayanya. Aku hanya tersenyum sedikit sinis melihat buaya amatiran itu
Mimin : Eh Anto, ini aku lagi makan, kamu udah makan? (oh namanya anto..)
Anto : ini baru mau makan, masnya gak makan? (dia menolehku)
Ane : gak mas, lagi gak selera, ni cuman nemenin adikku makan (sok cool sang buaya kini,
padahal tadi udh abis duluan..bhuahahaha)
Anto : oh kirain Masnya mimin. (diapun berjalan mengambil makanan di rak kantin itu)
--Oiya gan, panggilan Mas kalo gak salah, itu panggilan untuk pacar dalam bahasa jawa, itu
menurut otak polos ane loh ya, gak tau kalo menurut orang jawa asli yang sudah mengerti
pilosofi jawa dari kecil..hehhehe
---
Aku tau gelagat si Anto, si mimin juga sering ngomongin dia pas ngobrol2 dalam kelas.
Ok sebagai kakak yang baik, aku akan memberikan mereka kesempatan utk saling
mengenal..tapi awas kau Anto, jgn sampai adikku mengeluarkan air mata, kamu berurusan
dengan kakak yang salah.
Ane : Dek, aku keluar dulu ya, ntr aku pulang agak sorean..ada janji sama teman tadi di kelas,
rencana mau main kesana. (aku menghabiskan es coffemix digelas yang tersisa separuhnya
itu)
Mimin : iya kak, hehhehe...kakak tau aja (dia tersenyum bahagia, mengerti dengan
maksudku)
Anto : eh, masnya mau kemana, gak makan dulu (doi mendekat membawa piring dengan nasi
rames didalamnya)
Ane : ada urusan bentar mas, itu mimin ditemenin makan ya..duluan aku mas
Akupun berlalu tanpa mendengar jawaban dari Anto, aku tau mereka sudah saling senyum2
gak jelas, hahay...itu satu calon buaya masuk dalam perangkap mimin...wkwkwkw...gak
kakak gak adik sama2 berakal bulus
Setelah meninggalkan kantin itu, aku mengarah ke parkiran mengambil pixie kawe 2 ku. Aku
sedikit kaget ketika akan berjalan keluar parkiran, shogun biru itu berhenti didepanku.
geer2 gk jelas..wkwkwkw)
Ane : udah Ta, tadi bareng mimin juga di kantin. Ya udah aku duluan ya..(aku beranjak dr situ,
menuntun pixie kawe 2ku)
Eh, tangan ane ditarik lagi, ternyata seorang Tata masih belum puas dengan pesonaku...
hahay
Tata : Ri aku minta nomormu (doi mengeluarkan hape nokiyem entah seri berapa dari tas ala
emak2nya itu)
Ane : nomor KTP, nomor Mahasiswa apa nomor kostan Ta? (iseng buaya mulai nampak dari
air keruh)
Tata : Kamu ini Ri, bisanya becanda aja. Nomor hapemu lah..mana sini minta nomornya
Kedua tangannya kini mulai siap di keypad nokiyem itu...maaf ya Tata, kamu tidak akan bisa
sgampang itu mendapatkan nomor hapeku, kau pikir hanya dengan beberapa senyuman kau
sudah mampu membuat ku yang lugu ini bersimpuh??
Ane : aku gak punya hape Ta, hehehehe (garuk2 kepala gak jelas, malu diri ini dengan kekere-an..bahasane koq aneh yak...wkwkkw.lupakan )
Tata : owh ya udah deh, aku masuk dulu ya.
Diapun meninggalkan buaya kere ini disitu..ah sudahlah, gpp kere asal tetap selamat sampe
sekarang, belum ketangkep sama pemburu di hutan sana, sukur2 kulit ini belum
dikuliti...buayanya langsung senyum2 sendiri..
Tidak terlalu jauh dari kampus, aku sudah sampai di kostan teman baru, dialah Tejo..
wkwkwk..biasa nama2 pasaran gan, biar disamar2in dikit.. Kesan pertama masuk kostan tejo
ini...berisik banget..cuma ada 6 kamar disitu..ditengah2 ada kursi dari bambu persis dengan
yang ada dikostan ane di baciro sana.
Di kamar sudut, ada musik rock yang terdengar keras dari speaker aktif, dikamar
sebelahnya ada suara musik dangdut yang gk mau kalah kencengnya dari kamar sebelah, di
kamar seberang ada suara orang main keyboard yang sama juga gk mau kalah kencengnya..
Aku melihat tejo di kamar didepan pintu masuk gerbang kostan itu. Segeralah itu sepeda
pixie kawe 2 ku tuntun masuk. Memarkirkannya di teras depan kamar tejo.
Aku beranjak kedalam kamar tejo tanpa menunggu ajakan dari empunya. Wkwkwkwk,
kebiasaan buruk yang belakangan sering nongol, langsung nyelonong aja. Yak begitulah
pertama ane bertamu kekostan itu, itu adalah kostan yang nantinya menjadi basecamp ane,
maklum jauh dari kostan baciro ke kampus di daerah tegalrejo.
Jadi jika ada kelas sore, ane numpang di kostannya tejo sampe waktu kuliah sorenya.
"Kak, aku ada oleh2 dari ponorogo kak" dia sedikit berteriak dari arah pintu, tentunya
dengan suara cemprengnya
Aku yang saat itu sedang asik2nya memainkan melodi "Endless Sacrifice" yang belum terlalu
fasih, sedikit kaget campur senang dengan kata oleh2...wah makanan ini...sini kau makanan,
biarkan aku melahapmu habis..hehehhe
Ane : makanan apa dek? makanan khas dari ponorogo ya? (meletakkan gitar disamping
kasur)
Mimin : kakak ini makanan aja yang dipikirkan. (dia menyalakan lampu dengan sekali tekan
saklar ditembok samping pintu)
Ane : tadi kata2nya ada oleh2 (sambil ngucek2 mata, msh sedikit sakit dgn cahaya lampu
kmr)
Mimin : kan gk cuma makanan kak, ini loh oleh2nya (dia mengeluarkan pigura reog dari
tasnya)
Ane : emang mau taro mana dek?
Mimin : ya buat kakak lah, itu taro di meja belajar..kan bagus ini kak (dia membolak balik
piguranya)
Ane : itu kyk leak kalo di bali dek, serem gitu model mukanya (isengin aja dia, biar takut2)
Mimin : masa sih kak, tapi ini bagus loh.
Ane : ya udah, kamu aja yang taro dikamarmu.. (ngasal)
Eh, beneran itu pigura dimasukin lagi ke tasnya...gak jadi dikasih ke ane ternyata..parah
parah...
Mimin : ya udah deh kak, aku bawa pulang ya, biar aku taro di mejaku aja.
Ane : yo wes, gk terlalu suka juga aku kyk gitu2, liat aja kamar gak ada macem2nya (sedikit
kecewa sih, oleh2nya bukan makanan..)
Dia mengambil posisi biasanya, duduk dikursi menghadap meja, dia mengambil novel yang
dikirim marisa, dia membukanya, terlihat dia menarik kalung dr dalam novel itu.
Mimin : eh kak, ini kalung siapa? aku pake ya? (melihat kearahku sambil ngangkat2 ke-2
alisnya)
Ane : eh jangan dek, jangan, itu punya marisa (aku bergegas mengambil kalung itu dari
tangannya)
Mimin : cie cie yang dpt kalung dari pacarnya (dia mengisengi kakaknya kini)
Ane : ini kenangan dari marisa dek, jgn ya
Mimin : iya kak, aku cuman becanda.
Dia berbalik membaca novel "Jangan Jadi Bebek" itu..aku kembali duduk disudut kasur
memainkan melodi gak jelas. Eh..gak berapa lama, itu si mimin terisak pelan..kesambet kunti
mana lagi ini anak gumamku.
Ane : Kamu kenapa dek? (kini aku sudah berdiri di belakangnya sekedar mengelus punggung
menenangkannya)
Mimin : kak, ini puisi dari marisa kak? (kirain kesambet apaan..hadeh..sedikit jantungan
tadi..mimin mimin..ada2 aja polamu)
Ane : iya, itu marisa yang buat..kamu kenapa nangis dek??
Mimin : aku kangen mas ku kak, dia diponorogo sana.. (lagi2 dia mewek disitu, hadeh..ini kalo
diliat sikampret arif pasti mikirnya macem2)
Ane : udah2 jgn nangis, kamu ini cengeng banget.
Mimin : biarin (dia kini menghapus air mata kadalnya.)
Eits...Tata lagi single mblo...mana para buaya yang bersembunyi di air keruh ini woy..buruan
ada mangsa itu...hahay...
Adek yang pengertian, tau aja kakaknya lagi galau gundah gulana gelita ini, tanpa dimintain
tolong dia menyalami ke Tata yang juga sedang galon eh galau karena jomblo..hahay..
Setelah mimin meninggalkan kamar, aku kembali merapikan buku dan novel yang lagi-lagi
berserakan di atas meja belajar. Sudah wajib hukumnya buat mimin jika maen kekostan, dia
wajib mengacak2 itu isi meja belajar.
Aku kembali meletakkan sang dolphin di didalam novel dari cewek manis berkacamata itu,
dengan sedikit bagian kalung keluar dari dalam novel, kini dia tergantung dengan indah di
halaman tengah novel itu, sang dolphin tersenyum bangga akan-ku yang memperlakukannya
sedikit istimewa.
Melangkahlah kaki ini dengan sendirinya ketika hati gundah gulana, ke bilik wartel
cinta..sesampainya
di sana, jemari tangan dengan sangat lincah menekan nomor sljj itu..
cinta
Sejak awal2 2005, aku sering menghubungi marisa. Sejak aku melepas yani dengan awan,
marisalah yang menjadi teman penghilang kesedihan, karena dengan mendengarnya tertawa
bisa menghapus semua kesedihan dihati.
Marisa juga sudah pernah cerita kalo dia dekat dengan seseorang disana. Entah siapa
namanya, aku tidak terlalu memperdulikannya. Sedikit berdasar dari apa yang marisa
jelaskan dulu, mereka ketemu di malam natal di salah satu gereja di pematang siantar. Maaf
ane lupa tepatnya di mana, soalnya ane kgk pernah ke medan..hehehhe
Masih ingat kan dulu ane pernah menjelaskan ke marisa tentang keadaan kami..dia masih
belum mau melepaskan genggamannya. Tapi dia minta ijin untuk mencoba mencari
seseorang yang bisa menemaninya disana. Aku juga sangat sadar diri, karena aku tdk punya
hak untuk menahannya. Toh aku juga sudah menghianatinya. Dia berjanji untuk tetap
menyayangi sang buaya ini. Entah kenapa dia bisa sebegitunya terhadapku.
Aku sangat malu ketika menulis kata2 diatas, karena hingga detik cerita ini ditulis tidak pernah ane jelasin ke dia,
perihal penghianatanku...maaf ya marisa...
Dibilang putus dengan marisa, belum bisa dikatakan begitu juga, karena aku tidak pernah
melepaskannya sampai saat ini. Dibilang masih pacaran, ya bingung juga jelasinnya...dia
disana sudah mulai dekat dengan orang lain yang bisa ada disisinya ketika dibutuhkan.
Bingung kan..aku yang jalanin waktu itu ya lebih bingung...wkwkwkwkwkw
Ane : halo yank.. (ini teleponnya putus apa dianya yang diam aja sih??)
.
.
Marisa : hatiku separuhnya dikamu yank..mau kamu balikin apa gak dolphinnya, gak akan
merubah kenyataan itu.. (dan lagi2 kesedihan jahat itu mendatanginya, suaranya terisak
pelan)
.
Ane : maaf ya yank..aku tau ini berat..tapi kita coba ikhlas ya..
.
Marisa : aku coba yank..tapi hati ini tidak akan pernah utuh seperti dulu, sebelum aku
mengenalmu..sebelum aku mengerjaimu dengan buku visual basic dulu.. (sepertinya dia
bernostalgia kini, dia sesekali tertawa di antara kata2nya)
Ane : owh...jadi dulu sengaja ngerjain ya..
Begitulah malam itu ane habisin di wartel menelepon permaisuri hati di medan nun jauh
disana. Aku pamit ke Marisa ketika kulihat bapak wartel mulai membereskan wartelnya..itu
sudah pukul 11 malam, wajar kalo dia harus tutup.
Beberapa hari berikutnya ketika pulang dari kampus, aku menyempatkan diri mampir
kekantor pos pusat di titik nol km jogja, mengirim kembali sang dolphin ke pemiliknya
dimedan sana. Aku tidak perduli dengan tanggapan marisa akan hal itu, karena aku tau dia
tetap ada dihatiku, semoga saja demikian dengan dia disana.
6. Arif Berulah
Seminggu berlalu, ane masih seperti sebelum2nya..belum dekat dengan cewek lain..belum
ada yang berkesan dihati..jadilah diri ini utk beberapa waktu benar2 menjadi buaya jablay,
kalo kata orang2 sih, buaya vegetarian gk makan daging cuman makan sandal jepit...
awkwwkkwkw
Sabtu pagi menjelang siang , aku tengah sibuk di tempat nyuci disamping kamar mandi.
Seperti biasanya ketika dikostan, ane cuman make celana pendek tok dengan telanjang
dada..biasa gan, dada ane kalo di perlihatkan itu tidak jauh beda dengan tripleks...tipis
dimakan penderitaan selama ngekost trus ditambah tiap hari menggenjot pixie kawe 2 ke
arah tegalrejo sana...
Saat sedang aseknya mengucek2 baju yang sudah ane rendam dari semalam..itu dari tangga
naeklah 2 orang cewek yang sudah sangat ane kenal.
"Liat tuh mbak, jomblo lagi nyuci sendiri" suara mimin dari arah tangga sambil berbisik ke
Tata disampingya, Tata hanya tertawa kecil
Aku yang sedikit kaget dengan kehadiran itu 2 emak2 segera menyamber handuk biru di tali
jemuran dari kawat itu. Segeralah aku menutup dadaku yang kyk triplek ini, kan gak enak ntr
si Tata klepek2 gak jelas ngeliat ane yang telanjang dada...kalo mimin mah gak ngaruh...
wkwkwkwkw
Ane : ngapain dek pagi2 dah disni? (aku berdiri sejenak melupakan cucianku setelah
mencuci tangan)
Mimin : ini kak, katanya mbak Tata mau ngajak makan. (eits...jgn anak kost kere gini di ajak
makan..sudah pasti paling cepat dan di antrian nomor satu)
Ane : ayok ta...traktiran dimana?? (senyum ganas sang buaya kini )
Tata : di dekat sini aja, itu di lesehan maharani gimana? (dia hanya tersenyum melihat
tingkahku)
Ane : ayok dah, dah lapar juga ini.
Melangkahlah diri ini menuju tangga, tapi mereka berdua hanya tertawa melihatku..wah
ternyata aku sudah terlatih dengan sendirinya untuk melucu, belum ngomong aja itu mimin
sama tata dah ketawa2 gitu.
O iya, tadi kan cuman make handuk sama celana pendek...hadeh..mau sok2an malah malu
begini didepan calon mangsa..awkwkwkwk..buaya woy...
Miminpun menarik tangan Tata yang dari tadi hanya senyum2 penuh makna yang tidak aku
mengerti, takut nyimpulinnya ndak ke-geer-an duluan...heuheuheu...
Aku mengambil peralatan mandi di ember kuning yang tertata di rak kecil tergantung di atas
tempat cucian. Gapapa lah itu cucian harus terendam sehari lagi, ntr aja nyucinya pas abis
malam mingguan sama Tata...paling juga itu baju2 besoknya bau bangkai tikus kelindes truk.
Setelah selesai mandi dan menghapiri mereka dikamar, kamipun berjalan ke lesehan
maharani yang tidak terlalu jauh. Dan mimin sepertinya mengerti, dia memesan makanan
utknya sekedar dibungkus, dengan alesan dia dtunggu cowoknya, dia pamit pulang. Beneran
ternyata ane dicomblangin sama Tata...hahay.. adek yang sangat pengertian..
Tak berapa lama, makanan itu sudah datang. Entah itu si mimin benar2 gak tau atau emang
ngerjain. Itu dia mesen Gurameh bakar..hadeh..aku kan gak makan seafood...mimin
kampreeeeet...
Tata mulai memakan yang sudah dpesan mimin tadi, gurameh bakarnya sih keliatan enak
banget, tapi mengingat badan ini yang merah2 akibat seafood dulu pas dikerjain Arif...jadilah
aku hanya melihat Tata makan dengan anggun-nya.
Dia seakan tidak perduli denganku yang belum menyentuh gurameh itu, dia sangat sibuk
mengelap keringet didahinya..sesekali dia menyeruput es tehnya. Diseberang meja aku
hanya tersepona meilhat pemandangan depan mata itu.
Pas pedes minum es itu memang enak, tapi pas esnya abis itu pedesnya menggila lagi..
yang
Minum es saat pedes itu ibarat, jones yan
g sudah dekat dan merasa nyaman dengan
gebetannya, ternyata kena zone yang sangat ditakutin, yaitu curhat zone, dan saat esnya
habis, itu si jones dengan berurai air mata mendengar curhatan sang gebetan tentang
(wkwkwkwk..bahasane
gebetan barunya si gebetan. (wkwkwkwk..bahasa
ne koq rancu gini yak...ampun
Nes..wkwkwkwk)
Akupun menyerahkan es teh dihadapanku karena melihat tata dengan muka sudah gak jelas
karena kepedesan itu. Aku sesekali memberinya lalapan timun di depan kami, ane yakin
makan timun bisa mengurangi sedikit rasa pedes.
Ane : bentar aku pesen minum lagi ya (dia hanya mengangguk, masih kepedesan
kyknya..wkwkwkkw)
Akupun menuju kekasir dan memesan lagi 2 es teh..tak berapa lama pesenan kami sudah
dtg, dan bener saja itu minuman di gelas Tata sisa separuh...liat tata kepedesan, aku sedikit
teringat yani yang dulu aku kerjain sama magelangan setan..ahh..apa kabarnya ya dia
sekarang..
Tata hanya mengeleng pelan sambil melahap lagi itu gurameh bakar ke-2nya hari
ini...wkwkwk..ane paling suka sama cewek kyk gini, gk ada jaim2nya kalo pas makan..sama
kyk marisa...hehehhe
Setelah selesai makan, kamipun pergi ke kasir utk membayar, ternyata ane cuman
membayar 2 es teh barusan, yang lainnya udah dibayar sama mimin ternyata...keren juga itu
adik satu...trus2 aja kyk gini..bisa makmur aku diyogya.
Diperjalanan pulang, aku bingung mau nganter Tata make apaan ya? masa iya aku harus
nganter doi jalan kaki..naek becak apa naik taksi ya?? dompet lumayan kobong ini..
Sesampainya di teras depan, sudah duduk disana si kampret Arif, tumben sore2 gini ada
dikostan, biasanya dia di kostan temannya di glagahsari sana.
Arif : wogh, cewek baru...khem khem... (mulai isengnya tanpa melihat kearahku)
Ane : dari mana koe cok, beberapa hari gk pernah kliatan.
Arif : gak dikenalin dulu itu yang disamping? (doi menoleh kearah tata disampingku)
Tata sedikit kaget dan melepas tangannya dari tanganku, ternyata dari tadi kami
gandengan.. entah kyknya tangan ini spertinya mengerti mana yang enak2 dipegang
sekarang ini...wkwkwkwk
Arif cuma senyum sok2 imut, dan Tata juga membalas senyuman arif...syetan aku ra di
anggep...aku loncat bunuh diri ah dari lantai 2...mati mati skalian...wkwkwkwkw..jujur ane
rada males ngenalin cewek ke si arif ini, secara doi tinggi atlet basket, ganteng pemain
dram...sudah pasti perhatian cewek teralihkan kedoi semua, ane mah jadi obat nyamuk...
Mereka ngobrol diteras sambil ane gitaran (kyk pengamen penghibur aja ane dsini)...dari tadi
Arif sama Tata sibuk terus ngobrol, ane kadang teriak keras2 pas nyanyi2 lagu "Cemburu"
dewa19 ...
Sekitar 10menit kemudian mimin baru nongol ddepan kost, dia tidak naek hanya teriak2 dari
bawah depan jalan. Tata pun langsung turun kearah mimin, ane sebenarnya mau nganter doi,
tapi dari tadi gak bole sama arif.
Setelah mimin dan tata menghilang dari pandangan mata, arif mengajakku duduk.
Lagi2 dia mengeluarkan LA bungkusan 12nya, dia menawarkan tapi aku menggeleng
mengisyaratkan tidak merokok, setelah mengebulkan asep putih dari mulutnya..
Arif : nek koe naksir..mending gak usah, baru ta goda dikit aja udah kyk gitu kecentilan.
Arif : cari yang lain aja..itu modelnya gak betah-an orangnya.
Aku hanya bisa terdiam mendengar kata2 arif barusan. Dulu aku pernah cerita sedikit
masalahku dengan yani sama arif..setelahnya dia banyak sekali menasehatiku. Begitulah Arif
dengan segala philosophy dan pengalamannya, ane cuman bisa mengikut kata2nya.
"Jangan terbawa Sepi, Cinta tidak akan tumbuh dalam keterpaksaan hati"
Dia tersenyum penuh makna, berbalik meninggalkanku yang masih berusaha memahami
kata2nya tadi.
Menjelang magrib, Arif pergi lagi entah kemana, banyak yang mau ane tanyakan sebenarnya
mengenai kata2nya tadi siang..tapi dia sekarang sok2 sibuk dengan kampus barunya, kyknya
7. Aku Puitis?
Kata2 Arif beberapa hari kemarin benar2 membuatku bingung..aku sering seperti ini ketika
dia ber-filosofi, aku sering susah tidur karena belum memahami sepenuhnya apa yang dia
katakan.
...
Sudah beberapa bulan aku mengagumi cewek ber-lesung pipit itu, tapi aku masih belum juga
berani menyapanya memperkenalkan diri. Aku hanya tersenyum sendiri di sudut kelas sambil
memandangnya..sesekali dia menoleh dan melemparku dengan senyumnya. Aku menyukai
rasa ini, rasa kekagumanku terhadapnya..cewek berjilbab dengan lesung pipit dikedua
pipinya.
Aku ingat dulu aku juga mengagumi seseorang, dia senior Yessi. Kekagumanku dengan yessi
dulu mampu membuatku melayang jauh dengan khayalanku. Tapi, kekagumanku sekarang
jauh berbeda..aku merasa sangat damai ketika melihatnya.
"Kak...senyum2 sendiri trus dari tadi..kamu belum gila kan kak??" tangan mimin sudah
berada di dahiku..aku sedikit kaget dan menepis tangannya.
Terlambat, mimin sudah berjalan menuju kearah Tyas..damn** bakalan malu ini...hadeh
mimin...
Terlihat mereka sibuk ngobrol disana, entah apa yang mereka bicarakan,
Mimin : kak, abis mata kuliah ini kakak ke kantin ya, tungguin aja disana entar.
Ane : lah emang kenapa Dek? (tmbh penasaran diri ini)
Mimin : udah tunggu dikantin aja ntr..ntr juga kakak tau koq.
Sekitar 25menit berlalu, itu dosen muda yang sok2an make bahasa inggris ketika ngajar
Etika Profesi gk masuk..dan benar saja, ternyata dia hari itu berhalangan hadir...hadeh,
gagal lagi sang buaya tebar pesona didepan para mahasiswa cewek dikelas...
Sesuai instruksi dari adikku, aku beranjak kekantin, entah kenapa aku seperti merasa ada
yang iya iya saja..ini dikantin loh gan, sudah pasti nantinya bakalan ditraktir dong..cepet ini
otak kalo masalah kyk gini2.
Aku memesan segelas es coffemix ke mbak2 yang jaga dikantin itu, dia lumayan manis
orangnya, sering aku ajak sekedar bercanda ketika sedang sepi. Dari logat bicaranya,
kyknya dia berasal dari daerah jawa barat.
Genit betul buaya ini..oooo tidaak...aku tak seperti itu..aku hanya mengakrabkan diri dengan
para penjual makanan yang biasa aku singgahi...jadi jika nanti pas ada masalah yang
berhubungan dengan krisis moneter..jadilah diri ini bisa ngutang sana ngutang sini..
hahay...
Sekitar 20menit berlalu aku hanya bicara2 ringan dengan mbak2 kantin, aku tidak tau
namanya sapa, aku lebih suka memanggilnya "Mbak Kantin" aja.
Pembicaraan kami waktu itu sudah hampir masuk kemasalah boleh ngutang apa gak di
kantinnya itu..tapi terpaksa terpotong karena ada seseorang yang sudah berdiri didepanku
seberang meja.
Tyas meletakkan beberapa buku yang dipegang didepan badannya tadi di atas meja, tidak
lupa itu tas ala emak2nya diletakan juga di kursi. Dia berjalan mengikutiku ke rak tempat
makanan di pajang dikantin.
Dia mengambil sedikit nasi, sedikit sayur, seekor e sepotong telor dadar..ah..doi masih malu
apa emang makannya dikit, tp koq dia chubby ya..gemes juga lama2 dekat doi...enak itu pipi
chubby dicubit..mana ditambah lesung pipitnya...hadeh...tambah gemes aku...
Setelah selesai dengan menu, kamipun duduk kembali ke kursi tadi, dia mengambil duduk
dikursi seberang meja depanku.
Belum berapa lama duduk, mbak2 kantin mengantar minuman yang dipesan tyas tadi..mbak
kantin seperti biasa, dia tersenyum manis..mengisyaratkan jangan ngutang lagi..malu sama
cewek depanmu...hadeh..
Tyas : Ri, kamu belajar bahasa inggris dimana? (dia tidak melihatku sambil memakan nasi
ramesnya)
Ane : eh, aku ngasal koq bahasa inggrisnya (senyum sang buaya terpajang kini dengan
sendirinya)
Tyas : masa sih, kata2 bahasa inggrismu itu beda loh kyk ditempat aku kursus.
Modyar aku, bakalan malu lagi diri ini yang sudah sok2an berbahasa inggris, padahal cewek
chubby dengan lesung pipit didepanku ini sudah sangat mahir karena dia mengambil kursus
disalah satu instansi yang lumayan terkenal di yogya.
Dia terlihat mencari kata2 yang tepat untuk mengejek sang buaya yang sudah sok2an ini.
Tyas : kata2 bahasa inggrismu itu kyk lagu..kamu mau ngomong keras juga pas balas kata2
dosen itu, kamu kyk lagi ngomong krama..attitudemu aja yang terlihat keras lantang, tapi
susunan kata2nya itu..apa ya namanya....mmmm... (dia mendramatisir ternyata)
Tyas : Puitis...iya kata2mu itu seperti puisi.
Ya iyalah, kan aku cuman plagiat dari kata2 dalam lagunya dreamtheater..
Doi menoleh kearahku, dengan senyum yang aku takut untuk mengartikannya lebih dulu.
orang..hadeh)
Tya : owh kamu belajar dari lagu tah..lagu apa aja Ri, ntr aku coba juga deh. (dia mengambil
pena dan buku catetan kecil di dalam tas ala emak2nya itu)
Ane : dremteter Yas. (dia mencatet, ane yakin dia nulisnya benar, maklum ane ngasal
bacanya
Dia pun memasukan kembali pena sama buku catetannya..dan mulai dia melahap itu nasi
rames..bosok, pantesan aja chubby, itu makannya gak terlalu jauh sama marisa & tata...tadi
aja doi masih malu2 pas ngambilnya..hahay..lumayanlah obrolan kami tadi cukup mencairkan
keadaan, doi seakan sudh menampakan sikap aslinya..hahay
Dan sedang asiknya ane mandang itu lesung pipit di kedua pipinya...bahu ini ditepuk2
seorang cowok.
... : Eri...lo eri yang ngambil JarKom kan..bisa ngomong bentar gak?
Ane : iya mas kenapa ya?? (aku menoleh cowok itu...entah ada apa ini...)
8. Kabar Baik
Sedang asiknya ane memandang itu lesung pipit di kedua pipi Tyas...bahu ini ditepuk2
seorang cowok.
... : Eri...lo eri yang ngambil JarKom kan..bisa ngomong bentar gak?
Ane : iya mas kenapa ya?? (aku menoleh cowok itu...entah ada apa ini...)
... : Gw Adi, asisten lab (doi menjulurkan tangan)
Ane : Eri (ane menjabat tangannya)
Tyas : hey Di, gak makan? (dengan senyuman lesung pipitnya menyapa Adi)
Adi : Udah td yas, aku mau ngobrolin sesuatu sama Eri.
Tyas : o kirain mau ikut makan. Ini di bayarin Eri loh Di (dia tersnyum lagi melirikku)
Oiya, tadi kan ane dikerjain mimin buat ngajakin tyas makan, otomatis ane yang bayarin
dung..hadeh..gpplah skali2 demi bisa kenal dengan tyas...hahay..tapi kalo adi ngikut makan,
bisa bahaya ini, mana dompet lumayan serem lagi, isinya pangeran2 yang bawa parang itu
loh...
Dengan banyaknya pikiran dikepala ini, antara apa yang ingin disampaikan Adi sama harus
mbayar lebih jika adi ngikut makan juga, aku dengan cepat menyudahi makanku.
Ane : gimana mas adi, ada apa ini yang bisa aku bantuin (aku menyapa adi disamping yang
dari tadi menunggu ane sama tyas selesai makan)
Adi : ngobrol di lab aja yuk, biar lebih enak. Yas, kami tinggal gpp ya? (doi melihat tyas yang
masih belum habis nasi ramesnya)
Tyas hanya mengangguk dengan mulut penuh nasi rames. Aku dan mas Adi pun segera
beranjak dari situ, terlihat Tyas cepat menyeruput es nya..
Tyas : Ri, bentar.. (hahay ternyata doi gak mau ane tinggal...ish..geer betul buaya satu ini.. )
Ane : kenapa Yas (ane malu2 ngelirik ke doi..biasa, msh sedikit nervous dengn cewek ini)
Tyas : gak jadi ini traktirannya??
Ane : aduh lupa, bentar mas Adi, aku lupa bayar..
Aku permisi sebentar ke mas adi untuk membayar makanan ku dengn tyas tadi. Hadeh,
gara2 nervous jadi malu gini...wah bakalan jatoh banget ini martabat ane depan
Tyas...emang masih punya martabat??? masih..dikiiiit...wkkwkwkw cyetaaan, para buaya
senang banget mbacanya ini pasti...
Setelah mendaki gunung, eh mendaki tangga...mendaki apa menaiki sih yang benar?? sama
aja lah ya..11-12 artinya..wkwwwkwk..sampailah kami di lab yang berada di lantai 4 di ujung
lorong. Mas Adi mempersilahkan ku duduk di salah satu kursi di lab itu.
Ane : ada apa ini mas? laporan praktikum ku ada yang salah ya?
Adi : biasa aja Ri, formal banget make mas segala...panggil nama gw aja biar akrab. (dia
terlihat sibuk membuka map biru disana)
Ane : iya mas adi
Adi : adi aja gak usah pake mas..gw gak setua itu...hahhahaha
Tak berapa lama doi membawa secarik kertas dari map biru itu.
Adi : Gw yakin lo tertarik kan?? (doi sejenak melihatku dan kembali menatap layar monitor
lagi)
Ane : emang boleh ya, aku kan masih semester 1 Di??
Adi : lo kan itungannya semester 1,3,5 disini. Di mata kuliah semester 5 kmrn kita satu kelas
koq..cuman lo nya aja gak ngeliat kiri kanan..sok2an cuek lagi lo..hahahha
Ane : masa? kita pernah satu kelas ya?
Adi : iyalah, teori bahasa otomata lo ngambil juga kan.
Ane : iya, tapi gak terlalu paham sih..hehhe..makanya gak ngeliat kiri kanan fokus ke
penjelasan dosen. (membela diri, gak enak dibilang sok cuek)
Adi : hahhaha..bisa aja lo, lo lmyn cuek, tapi lumayan salut gw, lo brani ngajak Tyas makan.
Ane : ah, tadi itu aku dikerjain mimin Di, dia bilang ke Tyas kalo aku lagi Ultah trus traktiran.
(boong dikit malu kalo ketahuan )
Adi : Lo ultah, wah harus dirayain ini.
Ane : gak di, itu bisa2an mimin aja itu..aku ultahnya 4tahun sekali..
Ane : ini aku pake browsing2 gak apa2? (menunjuk ke PC yang ada didepanku)
Adi : pake aja, blm ada yang praktiku juga.
Dengan ijin Adi, aku mencoba2 mencari2 artikel baru di internet sekedar buat bacaan.
Sekitar 1jam kami ngobrol2 garing sambil browsing2 di lab, kelihatan para mahasiswa
semester 1 masuk ke ruangan utk praktikum Dasar Pemrograman. Akupun pamit ke Adi
sambil membawa kertas yang dia kasih tadi.
Ane kembali ke Kantin, iseng berhadiah sapa tau msh ada Tyas disana, Ternyata kenyataan
berkata lain...ane hanya disambut oleh mbak kantin dengan senyumannya. Jangan genit2
mbak, ntr kena terkam nyahok loh..gumamku dalam hati.
Aku cukup yakin mengisi semua yang dibutuhkan utk form itu. Form utk menjadi anggota
dalam senat mahasiswa jurusan informatika. Pertama, sedikit tidak yakin karena ane masih
baru dikampus ini. Tapi demi mengisi waktu, jadilah ane ngikut saran Adi.
Oiya, Adi ini mahasiswa semester 5, dia merangkap jadi Ketua senat jurusan informatika dan
asisten lab. Dia cukup pandai ane liat. Dalam hal jaringan komputer dia termasuk mahir. Ah
bisa jadi ajang buat ane lebih mendalami komputer. Syukur2 ane dapat ilmu tambahan dari
doi.
...
Besok paginya sesuai janji dengan Adi, ane kembaliin itu form dan kata Adi, mesti nunggu
seminggu buat keputusan dari jurusan dan teman2 senat yang sudah jadi pengurus duluan.
Ane cuman ngikut Adi aja, keterima ya sukur, gak keterima..nothing to loose.
Sebelum pamit tadi, Adi juga sempat ngajak ane buat sering2 main ke lab, sapa tau bisa jadi
asisten lab juga. Doi semangat ngajak ane, entah kenapa...apakah karena semata2
beruntung, ato ada maksud lain.. Ah, niat baik orang jgn di tolak.
Ini berita baik, tentunya aku harus berbagi kebahagiaan dengan adikku yang belakangan
sering hilang di culik sama buaya muda yang bernama Anto..wkwkwkkw..Siang itu, aku cari2
mimin ketika keluar kelas, ane lupa itu mata kuliah apa.. Doi ternyata sudah keluar duluan,
aku menyusulnya keluar kelas..diri ini sedikit malu ketika melihat dia sedang mengobrol
dengan Cewek Berjilbab lesung pipit itu..dia bersama tyas.
Ane : dek, kantin yuk, aku traktirin. (malu2 monyet menyapa mereka)
Mimin : tumben kak? (dia tersenyum sambil mengisyaratkan dengan matanya sebelah kedip
menunjuk tyas disampingnya)
Ane : eh, Yas ayo ikut juga yuk, aku traktirin deh.
Tyas : eh ada kabar apa ini?? koq senang banget Ri?? (lagi2 itu senyumannya manis betul
Kami bertiga berjalan menuruni tangga ke lantai dasar ke kantin. Hahay, lagi2 mata syirik
para jones melihat kearahku..aku dengan bangganya berjalan sambil di apit oleh 2
cewek...hahay..bahagianya diri ini masa itu.
Mimin : ada berita apa kak, tumben2annya nraktir? (dia antusias melihatku)
Tyas : iya ni Eri, aku udh 2hari ini ditraktir. (senyum manis lagi, kapok aku mesen es coffemix
yang sudah manis ditambah senyum dengan lesung pipit itu... abis ini pasti diabetes
deh..hahay)
Mimin : kalo sama kamu Yas, dia memang suka..jadi wajar kalo dia nraktir kamu trus (itu
mulut gak ada saringannya, nyerocos aja..aku kan jadi malu )
Ane : eh enggak Yas, jgn dengerin Mimin, dia emang gitu (malulah sang buaya, ketahuan
belangnya...Tyas hanya senyum2 manis melihatku yang cupu ini salah tingkah)
Mimin : ada apa kak? ada kabar baik apa nih (doi mulai penasaran setelah menyeruput es
susu coklatnya..asem pas acara traktir gini doi milih menu yang aneh2 trus mahal
pula...bisa2 tepar ini dompet kalo nraktir mimin trus..wkwkwkkw)
Ane : jadi gini Dek, Yas..kmrn aku di ajak Adi buat masuk senat jurusan kita, ya walupun
belum pasti ketrima gak apa2 kan kalo kita rayain dulu..masalah ditolak ato diterimanya sih
ntr aja dipikirinya.
Tyas : wah bagus itu Ri, semoga ketrima ya.. (dia mengambil tangn ane menyalami...hadeh,
itu tangan lembut banget euy...)
Mimin : cie cie yang mau jadi anggota senat...selamat ya kak, ntr kalo diterima traktir lagi ya..
Ane : kamu ini dek, masalah traktir aja cepet.
Mimin : iya iya kak, tapi itu tangannya jgn lama2 megang tangan Tyas, kasian tu tyasnya mau
Hahay, aku dan tyas sedikit malu karena mimin dengan telaknya menyuruh kami melepas
pegangan tangan karena salaman selamat dari tyas tadi. Tyas duluan loh yang nyalamin, ane
cuman megang doang bentar, gak ada maksud koq..suwer
...
Seminggu berlalu, ane mendapat kabar baik dari Adi, ane keterima jadi anggota senat
informatika..dan mulai mendapat tugas yang cukup bisa ane pelajari dengan cepat dari para
rekan2 lain yang sudah duluan disenat itu. Mereka sangat welcome dengan ane, entah
karena ane terlalu cupu sehingga gampang dikadalin ato karena yang lainnya..entahlah, ane
gak mau berfikiran macam2 dulu.
Sejak menjadi anggota, ane juga sering ke lab menemani Adi di lab, membantunya dengan
segala laporan mahasiswa semester 1 dan 3. Ada beberapa mata kuliah yang ane ambil juga
dan adi ini yang jadi pendampingnya di lab..lagi2 nasib baik berpihak ke buaya satu ini.
Tentunya dengan segala bantuan Adi, nilai praktikum ane sedikit membaik...
Sore itu, kami belum pulang, Adi mengajak ane memperbaiki kabel jaringan di lab. Aku
melihat2 rangkaian kabel LAN itu disusun peer to peer..ah ternyata pengetahuanku tentang
tetek bengek komputer belum ada apa2nya dibandingkan dengan adi ini.
Adi : Ri, lo deket ya sama Tyas?? (doi masih fokus ke kabel lan tanpa melihatku)
Ane : hehhe..gak koq, tyas deket sama adik ku Di, dia deket sama mimin.
Adi : Mimin itu sodara lo? koq gak ada mirip2nya?
Ane : mimin itu sodara ketemu gede Di, adik angakat tapi dah kyk adik kandungku.
Adi : owh kirain kandung.
Ane : gampang kalo suka sama mimin, ntr aku comblangin (hahay, ketahuan juga maksud
omongan doi)
Adi : gak Ri, bukan mimin, gw suka sama Tyas. (dia sedikit tersipu malu kemudian
mengalihkan pandangan ke kabel LAN lagi)
Ane : kirain suka mimin Di, ternyata suka sama Tyas toh..
Entahlah aku sedikit tidak enak dengan kata2 Adi barusan. Adi sudah membantu ane
lumayan banyak belakangan ini. Mulai dari masuk senat hingga ngajarin segala tentang
komputer dan tetek bengeknya. Sementara tyas..aku mengaguminya.
Ah..arif mana lagi, aku pengen dengar nasehat darn pilosofinya. Biasanya dia paling jago
dalam hal seperti ini.
...
Ane skip dikit ya, ane kurang inget waktu puasa tahun itu..yang bisa sedikit ane ingat, tahun
itu ane sempat mudik lagi..ya sesuai judul..ini kisah ane diyogya..jadi ane lebih ke tentang di
yogya aja yah...hehehhe
...
Dengan masuknya ane ke organisasi dikampus, ane sekarang seakan bisa menyibukkan diri
dengan berbagai acara yang akan jurusan kami lakukan. Lumayan banyak seminar2 yang
akan di adakan di SMA-SMA di yogya waktu itu. Bahkan sering juga kami mempromosikan
jurusan kami di beberapa siswa yang berkunjung kekampus.
Ternyata seperti ini kehidupan para senat2 yang cuman ane liat di beberapa film2..tidak
seindah yang difilm2..ah sial, jadi ketipu juga sama rangkaian cerita indah yang ditulis oleh
sang sutradara.
Tidak terasa, dengan kesibukan di kuliah, praktikum dan kegiatan organisasi..tahun ini
sudah hampir habis. Tidak seperti 2 tahun terakhir, hidup ini penuh dengan dilema bersama
orang terkasih, tahun ini tidak ada yang benar2 bisa aku nikmati masa2 saat makan bersama,
bercanda bersama..Ahhhh, aku rindu Marisa, aku rindu Yani.
Malam tahun baru 2006, jurusan kami mengadakan acara Tirakatan di kampus. Suasana
cukup meriah waktu itu. Mimin belakangan sangat jarang terlihat dengan Tata, dia lebih
sering terlihat dengan Tyas.
Tiap ane bareng mereka berdua, ane bisa liat Mimin dan Tyas seperti Yani dan endang
dulu..Mimin dengan Tyas juga suka ngerumpi.
Malam itu, Tyas datang dengan stelan serba putih, dari jilbab,baju dan rok panjangnya.
Ditambah dengan senyum lesung pipitnya, dia terlihat makin sempurna.
Adi : Ri, tadi yang sebelah sana udah dapat minum belum (suaranya sedikit mengagetkanku
yang sedang memandang keindahan itu)
Ane : Eh Di, sorry sedikit bengong tadi..hehhehe..udah tadi udah di bawa sama angga
minumnya.
Adi : wah, Tyas makin cantik aja ya..tuh liat (doi menunjuk kearah Tyas yang sedang duduk di
barisan belakang)
Ane : iya Di, emang cantik dari dulu2 (pelan suara ini mengalun)
Adi : Kenapa Ri?? (dia melihatku, sukur deh dia gak mendengarnya)
Ane : sana deketin, ajak2 ngobrollah, masa suka dari pas ngospek dia dulu gak berani ngajak
ngomong.
Adi : gk ah, dia kalem banget Ri, takut dia nolak gw
Ane : hadeh, kamu ini...belum juga bilang suka masa dah takut duluan.
Adi hanya garuk2 kepala..ternyata dia tidak kalah takutnya menyapa Tyas kyk ane awal2
dulu. Ane sih lumayan enak, karena di comblangin mimin..ada gunanya juga punya sodara
cewek..hahay
Oiya, dari cerita si Adi beberapa minggu belakangan, doi sudah suka sama Tyas sejak masa
ospek dulu..doi sebagai senior waktu itu masih tidak berani mengajak tyas sekedar ngobrol.
Adi : duh Ri, Tyas sama mimin kesini tu Ri, lo bantuin ngomong sama Tyas dah. (dia kelihatan
gugup...kwkwkkwkw)
Ane : tenang, ntr kalo dah agak asik ngomong sama Tyas, ta ajakin mimin agak kesanaan deh
(sakit sih sebenere..tapi..)
Terlihat mimin dan tyas melambai tangan sambil berjalan kearah kami.
Aku meninggalkan mereka bertiga kearah sudut lapangan, masih lumayan banyak kotak
putih berisi jajanan itu. Aku mengambil 2 kotak buat mimin dan tyas, akupun kembali
kemereka.
Aku ngeliat si Adi gak ada omongan, benar2 nervous dia didepan tyas..hadeh..
lama2..hadeh)
Ane : ntr deh dek aku ceritain.
Aku melihat disebelah sana, si Angga sedang melambaikan tangan kearah kami, dia
mengisyaratkan kotak jajanan yang kurang. Akupun mengangguk.
Ane : eh bentar ya, aku kesana dulu. Di, kamu temenin mereka ya.
Adi : i iya Ri..hehehhe (senyumnya keliatan banget itu nervous)
Akupun meninggalkan mereka dengan perasaan campur baur..entah perasaan apa ini.
10menit berlalu setelah aku membagikan jajanan ke tamu yang baru datang, aku beranjak
ketempat mereka ber-3. Aku bisa melihat Adi skrg sudah bisa bercanda dengan mereka.
Ane : wah udah gak bisu lagi skrg Di (iseng bercampur kesal sebenar e)
Adi : hehehhe..lo Ri bisa aja (doi senyum2 gak jelas)
Mimin : kak, kyknya ada saingan nih (bah kampret...itu ngapain make acara nyindir
gitu2...hadeh Dek....)
Ane : Dek, ngomong bentar sana yuk. (aku menarik tangan mimin tanpa melihat tyas dan adi)
Tyas : mau kemana Ri? (dia kebingungan)
Ane : enggak bentar koq, hehhehe..yuk dek bentar
Mimin seakan mengerti maksud kakaknya ini..lumayan peka dia melihat perubahan
ekspresiku. Setelah rada jauh dari tyas dan adi, aku hendak ngomong ke dia perihal
perasaan Adi.
Mimin : bukan tangan yang aku bahas kak. Itu tyas kenapa kakak biarin dideketin sama kak
Adi??
Ane : bukan gitu dek, Adi udah suka sama tyas dari dulu sejak ospek.
Mimin : kakak ini bodoh apa gimana sih?? (ketus suara itu)
Ane : aku gak tau dek, Adi sering curhat tentang tyas, gimana perasaan dia selama ini.
Mimin : trus prasaan kakak sendiri gimana?
Ane : aku gak tau dek...
Mimin : kakak sayang kan sama tyas.
Ane : aku gak tau dek, aku sayang ato kagum..aku gak tau dek..(entah aku merasa sesuatu
berbeda)
Mimin : udahlah kak, kamu itu gak tau tyas gimana sama kakak..udah ah malas aku kak...aku
mau pulang aja..udah urus itu acaranya...
Mimin pergi meninggalkan kakaknya yang kebingungan ini..terlihat dia menarik tangan tyas
saat itu. Tidak berapa lama Adi menghampiriku.
Adi : lo sama mimin ada masalah Ri? (terlihat adi penasaran dengan yg terjadi)
Ane : biasa Di, ada salah paham dikit. hehehe
Adi : udah sana kejar mimin dulu, biar dsini kami yang urus. (dia mendorongku pelan)
Ane :biarin aja Di, paling besok dah baekan. Udah deh, ini trus kita ngapain (berusaha
mengalihkan topik)
Adi : duduk aja dulu lo, tenangin diri dulu.
Adi pergi kearah Angga diseberang lapangan depan kampus kami. Aku hanya duduk di dekat
kardus berisi jajanan itu, ah, aku lapar..belum ada yang aku makan dari tadi sore..mana ini
hati gak enak banget rasanya..hadeh..ini lemper di kotak rasanya jadi pait gini..
Sekitar jam 11.30 malam, para warga yang berkumpul disitu mulai berjalan mengitari wilayah
sekitar kampus, lagi2 kami sebagai panitia harus mengikuti kirab kecil itu. Setelah kembali
kelapangan itu, mulailah beberapa kembang api beterbangan di langit malam yogya.
Yap, aku merayakan malam tahun baru bersama rekan2 senat beserta para tamu yang hadir
di lapangan kampus.
Awal tahun yang tidak terlalu istimewa. Awal tahun yang kubuka dengan hati tak jelas
rasanya. Awal 2006 aku sedikit berduka..
2bulan berlalu sejak malam itu, aku dan mimin masih sering diem2an gak jelas. Kadang di
kelas cuman saling sapa biasa basa basi tapi gak semesra dulu sebelum malam tahun baru.
hahay...mesra adik kakak loh ya, bukan sebagai yang lain.
Karena aku keseringan di kantor senat dan lab, kehidupan di kampus jarang ane bisa
kumpul2 dengan teman baru yang lain. Tapi ane sering nitipin itu pixie kawe 2 di kostan tejo.
Karena belakangan ane sering sama Adi jika pulang kekostan. Dia make Tiger waktu itu. Ya
itung2lah ane numpang sama dia karena kostan dari kampus lumayan jauh.
Setelah UAS semester 1, Adi belakangan sering datang kekostan ane setelah pulang kuliah.
Dia makin sering cerita tentang hubungannya dengan Tyas..terdengar dari cerita si Adi,
mereka sudah mulai2 saling ada rasa..hahay, sakitnya dengar orang curhat terhadap orang
yang kita sukai itu sungguh dahsyat ternyata..tidak jarang hati ini terasa disilet2 tapi tetap
harus berusaha tertawa.
...
Jumat malam waktu itu, kebetulan si kampret arif lagi ada dkostan. Jadilah ane kangen2an
sama doi di teras..walaupun satu kostan, sekarang sudah jarang barengan. Dia kuliah di UTY
glagahsari sementara ane U** di daerahTegalrejo..jauh lek jarak e..
Mumpung sang filsuf ada dikostan, ane curcol aja deh...karena cuman sama arif ane bisa
sedikit terbuka tentang asmara yang sedikit membuat hati terluka akibat sayatan silet
itu...hahay bahasane...
Ane : hahaha..sorry cok jadi mahasiswa beneran aku skrg..masuk senat gitulah..(entah
tangan memainkan melodi apa..ngasal pokoknya)
Arif : eh, mahasiswa kyk koe jadi senat?? Mau jadi apa jurusanmu cok??
Ane : Asyu i...gini2 aku anggota senat cok..macem2 koe ta serang kampusmu ngko
(melihatnya yang msh gk percaya)
Arif : sek sek mas dab...beneran koe jadi senat?? (tatapannya sedikit antusias kini)
Ane : Beneran lah...koe ki ra percaya tenan karo aku.. (kembali fokus ke gitar)
Arif : wah harus dirayakan ini...mana ini 3 sekawan. (doi berbalik melihat2 ke kamar2
sebelah)
Ane : mana ada mereka, kyknya dari pagi tadi ngilang.
Arif : wah, kita sewa PS aja po piye??, Kita maen di kamare mas antok..tapi koe sing bayarin
cok..kan kie perayaanmu (dia mengeluarkan ide briliantnya)
Ane : nah bolehlah itu.
Niat mau curhat malah dipalakin sewa PS...hadeh...kasian banget itu dompet...bakalan kena
ambil lagi itu lembarannya. Jadilah kami malam itu nyewa PS di daerah belokan dekat UIN
SuKa dulu. Arif sudah ada nomor mas2 yang nyewa PS, jadi kami tinggal telpon maka segera
PS dianter ke kostan. Karena pas mereka melakukan acara ritual mingguan di kostan, sering
sewa PS, jadi mas2 yang ngerentalin sudah kenal dan tau kostan kami.
Kami waktu itu maen Dynasty Warrior 3 kyknya mode Co-Op..seru juga ternyata. Bisa
bantai2an dengan Lubu. Permainan duel yang dulu sempat ane esmosi karena di matiin arif
ditengah2 ronde, bisa dengan mudah dilalui ketika co-op mode. Sekitar jam 5pagi kami
menyudahi bantai2an di dynasty warrior dan kembali kekamar masing2 buat tidur.
Menjelang sore hari sabtu, pintu kamar digedor2 orang..lumayan lama tidak ada tamu yang
main kekostan selain Adi. Dengan mata yang masih merah dan nyawa yang masih
sliweran..ane membuka pintu..sedikit kaget melihat 2 orang yang sudah berdiri didepan
pintu.
Mimin : Kakak ini jam segini belum bangun. (Dia tersenyum gak jelas depan kamar)
Ane : Eh Dek, Tyas..tumben maen kesini. (masih ngucek2 mata)
Mimin : jadi gak boleh main ini critanya (lagi2 dia mengangkat 2 alisnya)
Ane : eh bukan gitu dek...ayok masuk...bentar2 aku cuci muka dulu..Masuk aja Yas, anggap
kamar sendiri.
Tyas : iya Ri (seperti biasa dia dengan senyum manis lesung pipitnya)
Setelah memakai baju dan merapikan tempat tidur, aku meninggalkan mereka kekamar
mandi sekedar mencuci muka..Akupun kembali kekamar. Terlihat mereka sedang ngobrol2
ringan di sudut kasur, akupun mengambil duduk di kursi meja belajar mengarah kemereka.
Tyas : udah tadi Ri sebelum kesini..itu tadi dibungkusin mimin buat kamu. (senyumnya tetap
manis, jadilah ini air mineral dikamar rasa es jeruk, manis2 kecut gimana gitu..wkkwkwkw)
Mimin : itu tyas tadi yang beliin kak (mereka tertawa sambil saling dorong2 gak jelas)
dibeliin mimin eh tyas tadi. Wah ini bungkusannya berbeda sodara, berbeda karena tyas
yang beliin..terlihat itu bungkusan nasi padangnya ada lesung pipitnya juga, sama kyk yang
beliin tadi..hahay..
Karena diri ini sudah sangat lapar, lagi2 itu bungkusan nasi padang jadi bolong melompong,
entah pada kemana itu isinya...kyknya di embat orang gak jelas tadi...wwkwkkw
Melihatku yang terlihat habis makan, tyas dengan sedirinya menghampiri teko biru dan
mengambil segelas air mineral dan ngasih ke ane...wah perhatian juga doi...lah itu si mimin
sibuk maenan game snake sambil baring2 dikasur...hadeh kakaknya gk diperhatikan sama
sekali.
Ane : makasih Yas (senyumku ke doi setelah menghabisi segelas air cinta...eh air mineral
ding.. )
Tyas : iya sama2..itu bungkusan nasinya dibuang dimana Ri?? (berhendak mengambil sisa
bungkusn dari tanganku)
Ane : gak usah yas, ntr aku buang ketempat sampah di luar..udh kamu duduk aja, biar tuan
rumah yang kerja..hehehhe
Akupun membuang sisa bungkusan yang sudah kosong melompong itu ketempat sampah
diluar. Tidak berapa lama aku kembali kekamar. Seperti kata mimin tadi, Tyas tidak percaya
kalo aku bisa main gitar..yah ini lah kesempatan sang buaya memperlihatkan dara tariknya
yang sangat besar ketika memegang gitar..yap pesona sang pengamen jalanan... mulailah
tangan ini dengn lentiknya memainkan kunci2 gitar itu.
Mimin : Kaaak, sana main gitar diluar, ajak tyas sana, jgn berisik disini, ganggu aku main
game aja. (dia tidak mengalihkan pandangan dari layar hape nya)
Hmmm...aku tau maksud adikku itu...hahaha...emang bener2 ngerti doi sama kakaknya ini..
Aku mengajak tyas ke teras depan..baru duduk sebentar di teras..eh si kampret arif terlihat
keluar kamar dengan celana pendek basket andelannya, sudah keliatan itu muka2
kampret...doi tanpa malu dan tanpa dosa mengarah ke teras tempatku dan tyas.
Arif : wogh..dapat cewek baru cok? Kenalin dong (matanya jadi genit2 ngeliat Tyas)
Ane : wkwkwkw...itu muka di cuci dulu, maen goda cewek orang aja koe cok. (iseng2,
palingan arif cuman ngegoda doi kyk sama tata kmrn..tyas hanya senyum2 melihat tingkah
kami)
Tyas : Tyas mas (dia berdiri menjulurkan tangannya)
Arif : Arif (menjabat tangan tyas...wah bisa2 cidera tangan lembut tyas kalo lama2...hadeh)
Arif : ya udah, lanjut aja, aku ta mandi, laper belum makan (doi melepas tangan lembut
tyas...untunglah gak cidera tangannya )
Tyas : tadi cuman beli satu makannya gak tau kalo ada temannya Eri juga
Ane : halah biasa aja yas, dia biasa makan sendal jepit.
Arif : hasyem...wes ta mandi dulu...duluan ya Yas, selamat bermesra2an...
Main ngacir aja itu kampret tanpa peduli dengan kata2nya yang waton jepret barusan..
hadeh..aku kan jadi malu sama tyas..
Ane : Yas mau nyanyi lagu apa? (senyum semanis2nya, lupain lah tentang perasaan adi dulu)
Tyas : gak sih Ri, cuman main aja kesini.
Ane : tadi kata mimin kamu gak percaya aku bisa gitaran (sok2 bingung)
Tyas : gak koq, itu cuma akal2an mimin. (dia sedikit tersipu debu...eh tersipu malu)
Ane : oiya, gimana sama adi yas?? dah jadian belum (pertanyaan bodoh...hadeh..ini mulut
gak ada saring2nya yak)
Tyas : gak koq, kata siapa, baru dekat aja sih.
Tidak ada jawaban dari wajahnya yang sedikit kecewa..hanya anggukan pelan.. mulailah
tangan ini kembali memainkan gitar butut yang dari tadi hanya diam dipelukanku..
F G Am F G Am
Dapatkah ku mengatakannya
Perasaan yang ku punya
Untuk dia... mestinya ku ungkapkan saja
Tuk dapat jawaban darinya...
ST12 ~ Rasa Yang Tertinggal mengalun dengan sedikit penghayatan dari bibir ane.. hahaha..
jiwa melangkolis kyk gini paling tau mana lagu yang bisa mewakilkan rasa hati.
Tyas hanya terdiam melihat pesona pengamen jalanan ini, tidak banyak kata yang bisa dia
suarakan..hanya tatapan yang sangat tidak bisa aku mengerti, tatapan yang penuh dengan
beribu tanda tanya. Aku pun seakan tak kuasa melihatnya..Aku hanya menunduk sambil
tetap melanjutkan petikan gitar bututku
C Em C Fm
Lagi2 ST12 ~ Kepedihan Jiwa yang dipilih oleh sang buaya jalanan ini...entahlah waktu itu
ane sempat mikirin marisa juga..hadeh jadi rancu gak jelas gini perasaan.
Aku melirik
Tyas disampingku, dia berkaca2 melihatku dari tadi..Ah ternyata pesonaku tidak berkurang
sedikitpun ketika memegang gitar...akwkwkwkwkw...
Tyas : kalo suka sma seseorang itu ngomong Ri, jangan hanya dipendam.. (dia sempat
mengusap kedua matanya, dan mencoba menampilkan senyum lesung pipit manisnya)
Ane : iya Yas...mungkin aku terlalu kagum sama kamu..jadi aku gak berani buat nyatain
perasaan ini..
Tyas : kenapa kamu bisa kagum sama aku Ri??
Ane : aduh..salah tadi...bukan gitu maksudnya..aduh... (dia hanya tersenyum melihatku kini)
Tyas : aku dah tau semua koq Ri, mimin udah cerita dari awal dikantin dulu..
Ane : gak Yas, itu akal2an mimin aja... (mengelaklah terus wahai sang buaya...siap2lah nanti
kau akan menderita...bhuahahahah)
Tyas : ya udah deh..aku pamit pulang ya, dah mau magrib ini..makasih ya Ri, buat lagunya..
Diapun menghampiri mimin dikamar, aku hanya melongo gak jelas diteras, terlihat lah
mereka bersiap pulang. Aku hanya mengikuti dari belakang dengan tetap membawa
gitar...ane kyk pengamen yang belum dikasih jatah waktu itu...wkkwkwkw
Setelah aku mengeluarkan motor mimin dari parkiran kostan, merekapun beranjak pergi,
sesekali tyas melambai perpisahan kepadaku...dadah Tyas..senyum lesung pipitmu manis
banget deh...
terasa mblo...
Magrib itu, diri ini seakan diterjang beribu penyesalan dalam dada..sakit
Malam minggu itu aku menghabiskan dengan maen PS lagi sama Arif dikostan, seperti biasa,
kami adalah pasangan maho paling serasi dan romantis dengan bumbu2 sedikit kata
maki2an.
Ane : Cok, mbok jgn make char cewek cok, lemah banget itu..mati trus di hajar Lubu capek
aku belain trus.
Arif : halah cok, bosen make Zhou Tai aku, ganti Sun Sang Xiang aja..bagus ini senjatanya.
Ane : iya bagus tapi lemah itu, mana levelnyanya masih rendh lagi..Ganti yang cowok aja,
hadeh..
Arif : Ah koe ki banyak cincong, udh start itu.
Ane : bntr bntr....aduh...
Dan arif telah memencet tombol X di stick ps2 ditanganku. Mulailah itu stage "Battle At Hulou
Gate Front"dengan
Level Extreme, lvl mentok pokoknya. Dan sesuai perkiraan, itu char Sun
Front"
Sang Xiang yang dipake Arif hanya sekali tebas oleh Lubu yang sedang mengejar di
atas RedHareRedHare-nya, kuda merah tercepat di masa 3 Dynasty itu.
Arif : Taaaiikkklah...itu koe tahan dulu cok..jgn sampe mendekat kesini biar aku hajar dari
blkg. (muring2 gak jelas gara2 charnya mokad)
Ane : ais, itu tadi udah ta bilangin, jgn make char cewek cok...hadeh, capek aku nahan2 trus.
Arif : koe kie ngapa to? Sensi betul sama cewek. (doi ngangkat2 alis andelanne)
Ane : Mana ada...itu ganti char yang kuat.
Arif kembali mematikan itu PS2 dikamar mas Antok..dia berjalan kepintu..mengebulkan lagi
itu LA 12nya
Arif : kalo ada masalah crita koe cok...jgn pendam2 sendiri..game PS koe jadiin plampiasan
emosi. Udah ambil gitar sana, kita gitaran diteras aja.
Aku hanya bisa mengikuti apa yang dia suruh..berjalanlah diri ini mengambil gitar butut
dikamar. Setelah kembali keteras, aku melihat arif sudah diposisi yang kyk pas dia berkisah
... hadeh bakalan kena sidang lagi aku ini.
Mulailah diri ini menceritakan gimana masalah ane waktu itu, gimana dengan segala
kebaikan adi plus curhat2nya , senyuman manis lesung pipit khas tyas sama segala macam
kegiatan senat.
Arif nanya2 sangat banyak malam itu. Dia sangat antusias dengan cewek yang dia temuin
kmrn sore di teras, cewek berjilbab dengan lesung pipit itu.
Mungkin sekitar 2jam aku menceritakan semua kisahku terhadap tyas dan adi. Itu ane
ceritain tanpa petikan gitar karena dari tadi gitar sudah di pelukan arif, dan dia kurang jago
dalam gitar2an..akhirnya aku punya hal yang bisa ngalahin dia...yaitu dalam hal main
gitar..walaupun lagu2nya melow...wkwkwkkw..modyar o Rif..
Arif : jadi karena Adi sudah berbaik hati ngajak koe masuk senat, trus koe di ajarin
komputer...bener cok???
Ane : ya gitulah..sini gitar aku yang mainin..ada gitar tapi gak ada suara juga dari tadi.. (aku
merebut gitar dari arif yang sejenak terlihat berfikir)
Arif : trus koe ikhlas cok, liat mereka?? (hahay, aku berhasil menarik antusiasnya)
Ane : ya berusaha aja cok..sakit sih tetap sakit..tapi kebaikan orang tidak akan semudah itu
aku lupain..gpplah berkorban perasaan demi membalas kebaikan Adi.
Lagi2 arif langsung berdiri, dengan rokok dimulut yang asapnya menutupi matanya..dia
bertepuk tangan melihatku.
Benar2 aku gk bisa nebak si Arif...ane kirain dia bakal ngamuk2..ane masih inget kata2 dia
dulu mengenai pandangan Skepticnya atas ungkapan "Cinta Tak Harus Memiliki"..ternyata
Memiliki"
dia tidak seperti itu..dia mengerti maksud sahabatnya ini.
Selang berapa lama, hapenya berbunyi, ternyata itu dari mas2 yang ngerentalin PS, doi
nanyain PSna mw diperpanjang apa dibalikin. Karena kami masih penasaran dengan Lubu,
Lubu
akhirnya kami perpanjang itu sewa PS sehari lagi..demi menghajar Panglima yang
mode Ragenya
itu bisa membabat habis ribuan pasukan gabungan CaoCao, LiuBei dan
Rage
SunJian.
...
Dengan keputusan yang ane ambil untuk berkorban perasaan terhadap Tyas dan Adi, aku
sudah sangat siap untuk sakit yang akan aku alami ketika melihat mereka besok bersama.
Entah waktu itu seminggu ato 2minggu berikutnya mereka sudah jadian, aku mendengar
kabar itu dari adik angkatku..akupun turut bahagia dengan mereka.
2 bulan lebih aku menahan deraan derita melihat Tyas dan Adi, mereka terlihat sangat
bahagia. Modyar o mblo..sapa suruh sok2an kuat dengan acara korban perasaan sgala..
Siang itu, saat keluar dari Lab yang kebetulan ane sekelas sama tyas abis praktikum. Dia
masih diam di Lab menunggu Adi selesai beres2 lab sehabis praktikum. Akupun sudah
merasa seperti asisten lab, karena sudah sangat sering aku membantu adi sehabis kuliah
dengan segala sesuatunya di lab, tak jarang juga masalah senat kami bahas di lab itu.
Bayangin mblooo...nyimpen rasa sakit didepan Adi yang sering bareng sama ane di acara
senat dan lab itu tidak mudah...dan
mudah...dan tak jarang tyas mendampingi pacarnya disitu..bayangin
aja mblo...sakit ati ini...
wkwkwkwk
Tyas : Ri, bisa ngomong bentar gak didepan? (dia mendatangiku yang sedang membereskan
laporan2 praktikum tadi)
Ane : eh kenapa Yas?
Tyas : ngomong di luar bntr, bisa?
Ane : bentar ya ini bentar lagi kelar koq (aku melirik ke Adi yang masih sibuk merekap nilai
hasil praktiku di meja OP lab)
Tyas : udah, aku udah bilang tadi sama dia..ayuk bntar aja (doi langsung menarik tangan ane,
aku gak enak banget sama Adi, dia hanya tersenyum disana dimeja OP)
Sesampainya di luar, aku sungguh tidak tau harus gimana sama Adi nantinya...aku diposisi
yang serba gak enak.
Dia pergi kedalam lab lagi tanpa mendengar jawaban dari mulut yang sedikit kelu ini..hadeh
ini ada apaan lagi sih...Sorenya, Tyas dengan Adi terlihat boncengan meninggalkan parkiran,
sesekali mereka melambaikan tangan ke arahku yang sedang menuntun pixie kawe 2ku.
Akupun mulai mengayuh sepeda butut itu pulang kekostan. Tidak lama, sekitar 45menitan
tibalah aku di kostan, tidak ada orang waktu itu..entah pada kemana..Arif kalo gak weekend
jarang banget pulang kekostan. 3 sekawan lainnya pada jrg banget kliatan sekarang.
Setelah merebahkan diri di kasur sejenak, aku beranjak mandi sekedar menyegarkan diri
dari peluh. Karena kostan sangat sepi, aku memutuskan mencari makan ke sekitar jalan
gondosuli..hahay, sedikit bernostalgia dengan kenangan akan Marisa dan Yani..entah siapa
sekarang yang lebih aku rindukan..Marisa yang kini masih tetap bersinar jelas dihati atau
Yani yang pernah kurasakan cahayanya bersinar di hati..hahay...ngalay juga diri ini..
Sehabis isya, aku beranjak pulang kekostan karena sudh lumayan kenyang dengan
kenangan dan menu telur penyet waktu itu. Sampai di teras depan, aku sedikit kaget dengan
Tyas yang sudah duduk sendiri disana sambil memainkan hapenya. Entah sudah berapa lama
dia menungguku disitu. Akupun menghampirinya..sekedar menyapa dan menanyakan perihal
kedatangannya.
Ane : Eh yas, sudah lama nunggu?? Maaf ya tadi aku kluar beli makan dulu.
Tyas sedikit kaget dengan suaraku, dia memasukkan hape kedalam kantong rok panjangnya
itu.
Tyas : baru aja Ri, baru aja tadi di anterin mimin kesini. (tetap dengan senyuman lesung pipit
manisnya)
Ane : wah kirain dah lama..heheheh (garuk2 kepala)
Tyas : sini duduk Ri, aku pengen ngomong (dia menepuk2 kursi bambu sebelah kanannya)
Aku tidak ingin seperti ini, aku hanya duduk diseberang meja didepannya.
Tyas : sini aja kenapa Ri, gak ada Adi koq..(tetap dia mengisyarakan ku duduk di
sampingnya)
Karena tyas terlihat sedikit memaksa, tentulah aku sedikit takut, aku kan gak beranian sama
cewek...hahay...ngelak koe buaya...padahal mau2an aja...wkwkkw..buaya emang gitu
gan..biarin aja yak..
masih sedikit menjaga jarak..aku takut buaya yang nantinya bisa keluar dari peraduannya di
dalam air keruh..awkwkwkkw..buaya sabar woy buaya..jgan buru2..santai..relax...
Ane : kenapa yas? ada hal penting kah? (suaraku terbata tanpa meliriknya)
Tyas : kamu kuat Ri nahan terus rasamu??
Ane : maksudnya? (aku melihatnya kini)
Tyas : udahlah Ri, gak usah sok2 cuek..aku tau kamu..aku sudah tau dari mimin..
Ah sial, kenapa juga aku kmrn2 harus cerita sama mimin tentang rasa sakit ini melihat adi
dan tyas ketika terlihat mesra didepanku...mulai malam ini aku gak akan cerita lagi...
Ane : maaf ya Yas, aku sudah siap dengan segala konsekuensi dari keputusanku.
Tyas : tapi kenapa kamu gak pernah tanya tentang rasaku??
Ane : udahlah yas, aku gak mau ngecewain Adi.. (entahlah hati ini semakin gak enak rasanya,
pasti bakalan susah ini ujung omongannya)
Tyas : bisa gak kamu duluin perasaanmu..lupakan Adi..
Ane : gak segampang itu Tyas..adi itu sudah sangat berjasa..gak segampang itu aku lupain
semuanya. (entah aku menjadi sedikit kesal kini)
Tyas : kamu kira aku gak sakit ngeliat kamu kyk gitu...kamu kira aku bahagia sama Adi??
(suaranya tidak kalah keras denganku)
Ane : kalo kamu gak suka kenapa kamu terima Adi?? heh..jangan main2 sama prasaan
seseorang (sedikit nanar mata ini melihatnya)
Tyas : gak usah sok2 bicara perasaan..kamu juga gak peduli sama perasaanku..bahkan
perasaanmu sendiri kamu biarkan begitu saja (kini mata itu mulai berembun)
Dessiiing...headshoot...modyar o mblooo
Ane : tolong yas, jangan seperti ini (mulai suara ini keluar dengan lembutnya..sebenarnya
aku gak tega keras2 sama cewek...hahay sok2an koe buaya..kulitin ini buaya satu woy... )
Tyas : aku cinta sama kamu Ri...kamu ngerti gak??
Untuk ketiga kalinya aku mendengat kata itu dari mulut seorang cewek..aku tidak geer wahai
para buaya..itu kata sebenarnya dari mulut mereka..tidak ada rekayasa disini..
Perlahan
tangan ini bergerak dengan sendirinya..aku memeluk tubuh itu yang kini menunduk menahan
air mata. Aku memeluknya hangat sekedar meringankan kesedihannya..aku ya sedih
sebenarnya tapi mau gimana lagi..
Ane : jangan gini Yas, kamu sekarang harus cinta sama Adi, aku tau dia sayang banget sama
kamu. Sudah dari dulu sejak ospek dia suka sama kamu.
Tidak ada suaranya kini, dia hanya menangis pelan ketika aku memeluknya. Semoga tidak
seperti Yani, ketika aku merelakannya untuk orang yang salah waktu itu.
Ane : udah udah..kamu harus kuat ya, aku bahagia ketika kamu bahagia (kata2 basi yang
sok2an dari mulut yang sok2an kuat juga)
Ane : cinta tidak harus memiliki..asalkan kamu bahagia aku ikut bahagia.
Gombalan yang sama ketika dengan marisa, ah aku hanya bisa plagiat. Tapi lagi2 waktu itu
aku masih seorang pengecut..pengecut dengan perasaanku sendiri.. Tidak berapa lama aku
melepas pelukanku, karena dr arah tangga naik terlihat mimin mendatangi kami. Kan gak
enak kalo mimin berfikiran macam2 ntr..ah lagi2 aku lebih memperdulikan pandangan orang
lain..
Mimin sangat mengerti dengan keadaan tyas, dia tidak bertingkah seperti sebelum2nya..dia
hanya terdiam dan ngikut sedih melihat tyas yang masih terisak pelan.
Ane : dek anterin tyas pulang yah, kasian dia nangis ini (aku sekedar mengelus punggung
cewek berlesung pipit disebelah kiriku ini)
Mimin mengangguk pelan, dia mangangkat tubuh tyas yang masih sedih itu, merangkul dan
mengajaknya pulang. Aku mengantar mereka sampai parkiran didepan kostan. Mimin pamit
dan mulai menjlankan supraXnya, tyas sama sekali tidak melihat kearahku. Mungkin dia
sekarang jijik dengan pengecut satu ini...mungkin dia kecewa sudah memberi sedikit rasa
kepada sang pengecut.
Ah sudahlah...lupakan semuanya...
Malam jumat itu, aku habiskan dengan acara gitaran sendirian di teras..jari ini mulai
memainkan lagi melodi Endless Sacrifice, entah kuncinya benar apa gak..aku tidak
memperdulikannya lagi.
Sekitar jam 10an arif dan temannya terlihat membawa kardus besar...wah kampret itu beli
tipi 19inch ternyata. Malam2 bawa kardus kyk maling aja dah...
Arif : Cok sini bantuin dulu..pasangin ini tipi (dia sedkit teriak dari depan kamarnya didepan
pintu)
Ane : bentar cok aku taro gitar dikamar dulu.
Aku bergegas kekamar meletakkan gitar, tidak lupa menghapus banjir dimata yang sempat
mengalir dikit tadi..wwkkwkwkw...aku gak mau keliatan cengeng depan si kampret Arif...bisa
abis aku kena ejek trus.
Ane : aseeek...bisa nonton tipi sepuasnya ini.. (isengku ketika masuk kamar itu, biar gk
terlihat sedih...melucu dikitlah..heuheuheu)
Arif : cok kenalin teman kampus (doi memperkenalkan kami)
... : Dimas (menjulurkan tangannya ke ane)
Ane : Eri (menjabat tangannya)
Dimas ini teman sekelas arif di UTY sana..dan dikostan dimas inilah arif numpang pas hari2
kuliah. Entah mungkin mereka mahoan..makany arif betah...aku sedikit cemburu
sebenarnya...wkwkkwkw...gak gak..canda itu...ane masih normal..belum kawe2an..cukup
pixie aja yang kawe punyaku..aku enggak..
Setelah memasang tipi dan antena dalam, Dimas pamit pulang kekostannya, kamipun
mengantar kedepan karena sudah cukup malam jadi gerbang rolling dor itu harus dibuka
oleh anak kostan sendiri.
Setelah dimas pulang, arif mengajak menunggu mas2 rental PS, ternyata tadi dia nelpon PS
buat reyen tipi baru..hahay..jadilah malam ini kami begadang sambil PSan. Tidak berapa
lama, terlihatlah itu mas2 rental mengantar PS didalam tas hitam khas PS rentalan..sudah
kyk transaksi apa aja..wkwkkw..setelah nota dikasih dan kami membayarnya, kamipun
berpisah dengan mas2 PS yang sangat baik hati itu.
Aku sempat sedikit malas masuk hari Jumatnya, karena hanya satu mata kuliah dan mata
kuliah itu satu kelas dengan Tyas..entahlah..aku sedikit malu setelah memeluknya semalam.
Urusan senat2 dan Lab, bisalah si Adi dan rekan2 lainnya yang ngurusin.
...
Aku sangat ingat benar dengan hari itu...hari Jumat tanggal 26 Mei 2006..
Bahkan saking penasarannya dan dengan godaan setan PS, sampe2 jumatan kami lewatkan
siang itu. Menjelang malam jam 9an baru kami berhasil mendapat kuda itu..dan arif sempat
memakainya dalam game..hadeh..bukannya bantai2an musuh..dia malah sibuk lari kesana
kemari dengan kuda baru itu..wkkwkwkwkw..
Setelah puas dengan kuda itu, arif berniat mengembalikan PS, entah kenapa, biasanya kalo
kami sewa PS itu minimal 2 malam..tapi malam itu arif bilang kalo perasaannya lagi gak
enak..menurut ane sih dia mikirin duit abis banyak buat beli tipi, tapi ternyata tidak..ada
ada
sesuatu yang lebih besar selanjutnya.
Sekitar jam 11an, mas2 PS sudah menunggu didepan gerbang..setelah mengabari kami
lewat panggilan di hapenya Arif, kamipun mengembalikan PS itu.
...
Sudah jam 12 malam dan hari itu sudh masuk hari sabtu tanggal 27 Mei 2006.
2006 Kami hanya
nonton di kamarnya, waktu itu acaranya membahas tentang monyet kecil yang bernama
Anuman..acaranya di Lativi (skrg TVOne), acaranya itu mirip2 kyk discovery channel gitulah.
Menjelang pukul 3 subuh, Arif sudah tertidur dikasurnya dengan muka senyum2 karena
berhasil mendapat kuda"Hex
"Hex Mark" milik liu bei...wkwkkw..puas banget kyknya doi. Karena
mata ini mulai mengantuk, akupun kembali kekamar setelah menutup kamar arif.
Waktu itu, gitar aku letakkan di atas meja belajar, dikamar juga galon aqua sedang kosong
abis isinya..dan belum sempat ku isi lagi.
Dengan susah payah, aku membuka pintu kamar..tidak seperti biasanya pintu kamarku
sangat mudah dibuka..mungkin karena tembok diatas pintu sedikit retak dan bergeser ke
arah pintu..jadilah pintu susah untuk dibuka..
Setelah membuka kamar, terdengar suara teriakan ibu kost dilantai bawah. Suara pilu jeritan
ketakutan...(hasyemm
hasyemm merinding lagi)..dia
menyebut nama Ilahi yang sedang menguji
lagi
umatnya.
Aku berlari kearah tempat jemuran..disitu terlihat arif yang sedang memegang kawat
jemuran..akupun mengikutinya..aku berpegang pada kawat jemuran itu..badan kami
bergetar hebat akibat pergeseran lempeng bumi. Terasa sangat dahsyat gempa itu.
Mungkin yang tercatat di BMKG hanya sekitar 56-57 detik, tapi saat itu aku merasakan
getaran sampai 3menit. Bangunan2 disekitaran kostan kami terlihat rubuh dan
melambungkan debu dari tembok2 yang hancur lebur. Pagi itu sekitar pukul 5 jogja di
gegerkan oleh gempa 5,9 skala ritcher.
Sekitar 30menit kami berdiri ditempat jemuran itu..suara sekeliling kami hanya suara
guguran tembok2 rumah serta teriakn ketakutan dari tetangga. Arif menyuruhku mengambil
baju dan memasukkanya kedalam ransel, tidak lupa dompet yang berisi identitas juga
dibawa.
Setelah memakai baju dan celana panjang, kami bergegas turun kebawah. Terlihat di depan,
Ibu kostan dengan kepala berdarah masih teriak histeris, dia sangat shock dengan gempa
tadi.
Disepanjang jalan melati wetan itu, semua warga dengan ekspresi shock berdiri di jalan.
Terdengar suara teriakan yang sangat keras dari mereka seketika gempa susulan terjadi.
Aku dan Arif hanya terdiam melihat keadaan sekitar.
Hampir semua yang terlihat, dikepala mereka mengalir darah segar, entah itu dari pecahan
genteng ato tembok yang jatuh ketika gempa dahsyat tadi. Mereka terlihat panik bercampur
takut.
...
Sekitar pukul 8 pagi, masih dengan keadaan panik, Arif mengajakku mencari tanah lapang,
kami waktu itu berjalan kearah lapangan di sudut jalan Mojo (sekarang BRIMOB YOGYA)
..lapangan yang segitu luasnya sudah dipenuhi dengan warga sekitar yang juga mencari
tanah lapang.
Kengerian menyeruak di hati seketika sampai disitu, hampir seluruh warga yang ada disitu
terlihat patah tulang dan kepala bersimbah darah. (hadeh..merinding
hadeh..merinding lagi ini)
ini
Belum lama kami berdiri dilapangan itu, terlihat cewek itu mendekatiku..cewek yang dulu
penah kubantu saat ospek..cewek yang bernama Santi.. Dengan muka berlinangan air mata
ketakutan dia menghampiriku dan menggandeng tanganku erat.
Santi : kak, gimana ini kak, aku takut kak..(suara berat berisak tangis)
Ane : tenang dek, kita sudah dilapangan ini, gak akan kena pecahan bangunan roboh...
tenang ya (berusaha sebisa mungkin diri ini menenangkannya)
Disekitaran kami dipenuhi oleh teman2 Santi yang sangat ketakutan..mereka tidak beda
dengan warga lainnya..mereka sangat shock. Santi saat itu ngekost di depan lapangan itu
(brimob yogya sekarang), kostan lantai 4 dengan warna kuning waktu itu.
Arif dari tadi terlihat mengangkat2 hapenya, dan dia kembali memasukkan ke kantong
celananya. Tidak ada sinyal sama sekali waktu itu. Aku menyuruh para cewek2 itu untuk
duduk menenangkan diri.
Tak berapa lama dari arah jalan gondosuli, terlihat mobil patroli polisi dengan toa kecil
diatasnya..meneriakkan kata yang membuat kumpulan manusia dilapangan itu menjadi
sangat panic.
"Tsunami...Tsunami..Tsunami.."
Sontaklah manusia di lapangan itu lari mengarah ke utara..Sempat aku berpikir, "apa
mungkin trusnami bisa sampai sini..parangtritis itu jauh dan bukit2 tinggi diarah bantul
sana..tidak mungkin tsunami sampai sini."
Saat sadar, aku adalah beberapa orang terakhir dilapangan itu. Lapangan yang tadinya
penuh dengan manusia yang berlumuran darah serta patah tulang..hilang entah
kemana..mereka sudah lari dengan panik kearah utara.
Aku mencari2 Arif dan santi tadi..tidak ada mereka disitu..aku mengarahkan mata kearah Rel
Kereta di utara lapangan, diantara kerumunan manusia yang berlari dengan panik itu..aku
melihat arif melambaikan tangan memanggilku..damn**..aku dtinggal...Santi juga hilang
entah kemana..
Akupun berlari kecil mengejar arif yang terlihat panik..aku tidak kalah paniknya dengan dia..
Ane : Rif, ntr dulu..itu cuman isu.. (setelah dekat, aku menarik tangan arif yang masih sedikit
berlari)
Arif : udah yang penting selamatin diri dulu RI (dia tetap berlari tanpa menghiraukan kata2ku)
Karena kepanikan disekitaran kami, kami juga ikut terbawa tanpa bisa berfikir rasional lagi..
sadar2 kami sudah sampai di jalan urip sumoharjo menuju kejalan gejayan..terlihat rumah2
disamping jalan tidak lagi berdiri tegak..semuanya sudah separuh roboh karena kekuatan
gempa itu.
Aku kembali menarik tangan Arif ketika kami sampai didepan toko Merah di jalan Gejayan.
Ane : Rif, tenang dulu...ini kalau kita lanjut..kita bisa kena dampak merapi Rif..
Arif : ah..kampret..di utara merapi ya... (dengan wajah paniknya dia tersadar akan merapi
yang bisa meledak juga)
Kami beristirahat di depan toko merah.. Terlihat masih ramai orang berlarian entah
kemana..di selatan mereka takut dengan Tsunami dari pantai Parangtritis...tapi mereka lupa,
dari Utara juga ada Gunung Merapi yang bisa saja meledak karena gempa itu.
Terdengar beberapa orang dengan seragam tentara keluar dari hotel diseberang jalan toko
merah..mereka menenangkan warga yang masih panik dan berlari ketakutan.
Mereka tetap teriak beberapa lama menenangkan warga. Akupun berjalan kearah mereka
sekedar menanyakan perihal isu tsunami itu..arif terlihat berlari mengejarku dari belakang.
Entah kenapa arif tiba2 ketakutan dan panik seketika...tidak seperti biasanya yang sangat
kalem dengan pilosofinya.
Ane : pak, keadaan yogya gimana pak? (bertanya kesalah satu anggota itu)
Tentara : tidak apa2 Dek, itu tadi cuman isu perihal tsunami, adek bisa kembali kerumah
masing2
Ah, untunglah...
Tapi tadi itu anggota polisi dengn mobil patrolinya yang teriak2 tsunami...ah kampretlah..
orang sudah panik karena gempa ditambah dengan isu tsunami lagi..aku hanya
menggelengkan kepala...
Aku mengajak arif kembali ketempat tadi, aku khawatir dengan Santi disana..tapi arif tidak
mengiyakan ajakanku..dia masih gemeteran disitu...aku ya gemeteran gk jelas juga...tidur
baru 2jam, sudh dikagetkan dengan gempa trus ditambah isu dari polisi patroli tadi...hadeh...
(lucu
lucu ngingat kepanikan kami waktu itu.)
itu.
Ane percepat kejadiannya yak..merinding ane ngetik2 ini.. Terus terang sampe sekarang ane
masih trauma dengan gempa..jadi rada2 di part ini..
Sabtu sore itu, seluruh warga yogya sangat terpukul dengan gempa subuh tadi. Jogja
mendadak lumpuh total. Segala kesombongan orang2 hilang hanya dengan sentilan kecil
sang maha kuasa. Hanya dengan sedikit peringatan dari-Nya, semua umat kembali memuji
dan memohon ampunan-Nya.
Kostan mewah dibelakang kostan kami, terlihat luluh lantah. Saat gempa itulah aku sempat
berkenalan dengan mereka.Sebelumnnya mereka terlihat sangat angkuh dan sesekali
melihat dengan gesture merendahkan.
Benar dengan kata2 filsuf, "dibalik sebuah bencana ada makna yang bisa dipetik"
Itulah yang aku lihat waktu itu, tetangga yang dulunya terlihat sombong di balik tingginya
tembok rumah mereka, kini seakan tidak berdaya sama sekali. Hanya tetangga yang dulunya
mereka pandang rendah yang membantunya membereskan segala barang yang hancur luluh
lantah oleh pergeseran lempeng bumi.
Sore itu, tidak ada suara lain yang terdengar, hanya suara jeritan ketakutan sambil menyebut
nama Tuhan mereka. Gempa susulan yang terjadi tidak kalah sadisnya membuat panik warga
yogya.
Listrik padam serta gerimis yang turun seakan menambah kelamnya wajah yogya kala itu.
Terlihat langit membentuk awan merah darah oleh sinar mentari yang mulai kembali
keperaduannya. Sungguh menakutkan.
...
Menjelang magrib,sinyal hape kembali aktif..barulah arif terlihat menghubungi orang tuanya
di PLG sana. Beberapa lama, dia menyerahkan hapenya, menyuruhku menghubungi orang
tua dirumah.
Aku sempat menyimpan nomor paman dirumah dihapenya arif...aku menghubungi mereka,
mengabarkan bahwa kami diyogya baik2 saja. Sebagai orang tua mereka sangat cemas
dengan kondisi anaknya di perantauan.
Entahlah, tidak banyak yang bisa ane ingat waktu itu...panik bercampur takut yang terasa
didada. Arif terlihat menyerahkan kembali HPnya..mimin yang telepon waktu itu. Dia sudah
dalam perjalanan balik ke ponorogo...untunglah dia tidak kenapa2..
Lagi2 aku hanya bisa memikirkan tyas, adi, tata, tejo, adi serta teman2 lainnya..apakah
mereka baik2 saja..sial, aku menyesal terlalu cuek dengan mereka..aku terlalu sombong
untuk sekedar menanyakan nomor hp mereka..sekedar menghubungi menanyakan
kabar..semoga mereka semua tidak apa2.
Listrik belum juga kembali nyala..sekostan ane hanya duduk di depan jalan, masih terlalu
takut untuk kembali kedalam rumah karena dalam 1menit gempa susulan masih terus
menggetar tanah yogya.
Arif : kita makan gimana Ri?? Mau pingsan aku laper gini? (suaranya getar2 seperti gempa
susulan)
Ane : ayo jalan aja kita, cari makan.
Arif mengangguk, dia berubah total, tidak ada arif yang beberapa lama ini ane kenal sebagai
orang plg tenang. Setelah pamit dengan ibu bapak kost, kami berjalan entah kemana
mencari makan.
Bukannya makanan yang kami dapat selama perjalanan. Malah mual..semakin malam
semakin banyak orang yang berlumuran darah di sekitaran jalan yang kami lalui.
Sesampainya kami di depan lapangan tadi, seperti harapan muncul, aku melihat kumpulan
cewek2 teman Santi sedang duduk di tenda kecil dilapangan itu..pasti ada makanan disitu.
Aku menarik tangan arif menuju kesana. Mereka masih terlihat ketakutan ketika kami
mendekat..
Ane : gimana keadaanya mbak, semua sehat kan, tidak ada yang cedera (sapaku ke
beberapa cewek yang berdiri diluar tenda, mereka seakan tidak memperdulika gerimis
magrib itu)
Mereka hanya memandang dengan tatapan yang masih sama, tatapan penuh dengan
ketakutan. Terlihat santi keluar dari tenda setelah mendengar sapaanku.
Ane : dek ada air minum gak? dari tadi kami belum minum sedikitpun dek..kalo masih ada
mintlah dikit (sejenak menurunkan martabat diri ini..mengemis setetes air)
Santi : bentar kak
Dia beranjak kedalam tenda, aku sempat melirik kedalam, terlihat beberapa cewek sedang
pingsan didalam. Tidak berapa lama santi membawakanku 2 air mineral gelasan. Aku
menyerahkan ke arif..yap, dalam itungan detik air itu hilang kedalam tenggorokan kami.
Keparaat..dalam keadaan genting seperti ini masih aja ada oknum yang menyempatkan diri
berbuat jahat. Menjelang isya, barulah yogya kembali terang dengan menyalanya
listrik..kembali lampu2 jalan yang masih utuh menyinari kelamnya suasana sekitar.
Terlihat beberapa anggota kepolisian mulai mendirikan tenda dilapangan itu..ah sedikit benci
dengan mereka..aku masih ingat merekalah tadi yang meneriakkan isu tentang tsunami..ah
sudahlah..
Aku menyuruh beberapa teman santi yang masih berdiri diluar tenda utk ketenda yang
didirikan anggota tadi. Gerimis masih setia membasahi para warga yogya malam itu. Aku dan
arif kembali kekostan mengganti baju yang sudah lumayan basah.
...
Entahlah berapa lama kuliah diliburkan waktu itu, aku sempat kekampus seminggu kemudian
dan mendapat tugas untuk menjadi relawan ke daerah bantul..dan kengerian diyogya
tidaklah jauh berbeda dengan keadaan di daerah bantul..
Kami tertawa kecil dsitu. Aku meletakan tas ransel buluk di kursi. Mengambil duduk di depan
teras bareng pasangan mahoku...bhuahahaha
Arif : tadi kyknya pamanmu nelpon cok, mana pas aku kuliah lagi.
Ane : wkwkwkwk, ngerti bahasa planet gk koe cok.(tmbh iseng)
Arif : gak ngerti aku, mana tadi dicampur bahasa kuda lagi.
Ane : asyem i..emang aku kyk kuda..
Arif : gak, tapi kuda beneran.. (doi nyengir2 gk jelas)
Ane : nah kae, nyengir2 mirip kuda.
Arif : nih telepon aja kerumah sana, sapa tau penting. (doi menyerahkan hapenya)
Ane : mahal cok, ngko aku telpon dr wartel aja..skalian mw nelpon marisa ntr.
Arif : kasian koe cok, gak jadi sama tyas skrg mw balik sama marisa..(doi tertawa ngece)
Ane : marisa dah selesai juga cok..cuma nanyain kabar..
Arif : kirain mw nyusul ke medan sana.
Selepas magrib aku kembali sejenak masuk ke bilik wartel cinta (dulu) aku sempat menelpon
marisa sekedar menanyakan kabar..tidak lama kami mengobrol, cukup 1 jam-an..biasa
becanda2 gak jelas.
Setelah itu aku menelpon paman di rumah, banyak pertanyaan mengenai kejadian gempa
beberapa bulan lalu. Dan akhir2 ane dapat kabar baik. Ah untunglah..
Malam harinya, Arif mengajak sekedar mencari makan di jalan gondosuli..ada sebuah
lesehan yang lumayan murah dulu, didepan bengkel, lumayan enak juga..yoi, anak kostan
kere mah plg cpt nemu tempat makan murah..
Selesai makan, kembali dompet yang sudah tipis ini di kuras oleh arif..malam itu aku yang
bayar pesenan ayam gorengnya..hadeh..tau aku yg bayarin tadi, tak suruh dia mesen telor
penyet aja biar murah dikit bayarnya..
Sesuai yang paman bilang pas nelpon, seminggu setelahnya ane dikirimin duit buat beli hape.
Dan hape yang ane plih waktu itu sony j200i...senangnya minta ampun dapat
hape..hahay...bisa sekarang gaya2an dikit didepan orang2..
Mengingat pas kejadian gempa bulan mei itu, aku memberanikan diri meminta nomor telepon
teman2 yang aku kenal, biar enak nantinya jika ada apa2. Dan tentunya nomor hape si cewek
berjilbab lesung pipit itu..hahay..sadar woy..itu pacar orang..buaya woy..siap2 dikulitin adi
koe..bodoooo amaaat..
: Hai..
: pengagum rahasia
: kamu siapa?
: ada deh
Dan tidak ada lagi balasan dari nomor itu..hahay..dia marah kyknya.. Ternyata, tidak butuh
waktu lama buat cewek yang ane teror melalui sms itu. Ane sudah ketahuan. Dan benar
saja..siapa lagi yang bocor kalo bukan sodara perempuanku...hadeh...
Siang itu, aku sedang berada di lab bersama adi..sekedar membereskan lab yang baru
dipakai oleh mahasiswa yang praktikum. Terlihat tyas mendatangi kami, dia berdiri didepan
pintu memencet panggilan di hapenya.
Dan terkejutlah diri ini..hape yang selalu aku silent itu bergetar hebat di kantongku. Aku
memandang tyas yang berdiri didepan pintu. Dia tersenyum jahat melihatku..dengan gesture
tubuh mengatakan "Angkatt
Angkatt"..aku
menggeleng pelan.
Angkatt
Tyas : yank, aku nanti pulang sama mimin ya, mw ngerjain tugas (dia mengarah ke Adi)
Adi : iya yank, ntr jgn lupa kabarin ya kalo dah sampe kost.
...wkwkwkkwkw
Tyas meninggalkan lab waktu itu..tersisalah aku dengan adi...hadeh ini koq berduaan terus
yak..wkkwkw..kayak mahoan aja dah..lupakan
lupakan..ini
semata2 karena ane mw belajar banyak
lupakan
tentang segala sesuatu mengenai komputer loh..trus juga kami anggota senat, jadi sering
juga ngobrol2 di lab.
Dan satu lagi yang buat ane betah..yaitu ane bisa browsing gratisan di komputer lab..kan
mayan menghemat duit buat kewarnet..hahay...
Adi : Ri, besok pas ospek lo harus ikut. (dia bersuara tanpa melihatku)
Ane : ah ospek..gak aja Di, malas aku keramaian kyk gtu.
Adi : gak bisa, lo kan anggota senat jurusan kita, wajib ikut. Mayanlah kmrn gw liat bnyk
cewek2 cantiknya (kini dia tersenyum penuh makna)
Ane : oiya, gimana sama tyas?? (sakit mblooooo sok2an nanya kyk gitu.. )
Adi : biasa aja Ri, gak sesuai kyk yg gw bayangin.
Ane : koq bisa? kalian ada masalah? (keponya sang buaya keluar)
Adi : gak taulah Ri..beda rasanya gk kyk kmrn2 pas awal gw suka sama dia.
Ane : mungkin kalian sedang masa bosen..monoton mungkin kalian pacarannya (sok2 wise
kini)
Adi : udah udah, ini koq bahas yang lain. Gimana, lo punya pendapat gk buat acara ospek
jurusan besok?
Ane : gk ada Di, malas aku sebenarnya acara2 kyk gitu.
Adi : mayan Ri, sapa tau ntr ktemu cewek cantik..masa lo sama mimin aja..mimin juga aku
dengar dari tyas kmrn dah jadian sama Anto.
Ane : beneran?? wah kampret juga itu mimin gak ngasih tau.
Adi : lo cemburu??
Ane : aku cemburu sama kalian Di, bukan sama mimin anto..(gumamku dalam hati..untung
gak kyk sinetron2 yang gumamnya bisa didengar semua orang yang nonton.. )
Ah..pantesan mimin sering ane temuin di kantin berduaan sama Anto..dah jadian ternyata..
wah harus minta traktiran ini...hahay...saatnya ane nguras2 kantong adik perempuanku itu...
...
Ane yang juga menjadi anggota senat mau tidak mau harus menjadi panitia ospek.. selain
dengan adanya tyas disamping adi,
adi ane sedikit malas dengan segala hal yang berbau
keramaian dan kesenioran. Ane malas jika harus menjadi senior yang pura2 galak..dan nanti
akhirnya harus tebar pesona demi memikat hati para maba yang masih polos itu.
Dengan sedikit terpaksa, tahun itu ane menjadi panitia, tapi ane mengambil bagian cuman
sebagai pelengkap saja. Biasa mahasiswa cupu kyk ane ini paling cuman sebagai
figuran..hanya terlihat sesekali di depan para maba.
2hari ospek universitas dan 1 hari ospek jurusan..yap 1 hari untuk kami mengenalkan jurusan
serta mengakrabkan diri dengan para maba. Pada hari pertama ospek universitas, kami
harus ke fakultas hukum. Ah, perkenalan lagi...malaslah diri ini harus mengenalkan diri
didepan ribuan mata yang memandang.
Setelah perkenalan singkat per-jurusan itu...aku pamit ke rekan panitia untuk ke depan
kampus..sedikit grogi sebenarnya..Disalah satu kursi duduk itu, aku melihat seseorang yang
pernah aku kenal dulu..tapi kapan ya?? lumayan lama...penasaran diri ini..
Sedikit kaget ketika aku menoleh kesana..ada cewek berjilbab dengan lesung pipit itu
disana..
Ane : gak deh Rin, aku mau masuk lagi, dah ditunggu teman2 panitia
Rina : wuih, jadi senat ya??
Ane : hehehhe (garuk2 kepala gak jelas)
Rina : ya udah deh, selamat bertugas ya, aku balik ke sana dulu
Ane : oke Rin, aku juga mau masuk
Rina : oiya, aku minta nomor mu Ri
Ane : bentar (dengan bangganya diri ini mengeluarkan hape sony itu...hahay..benar kan
sekarang bisa begaya dikit )
Ane : 081*********
Rina : ok deh, ntr aku sms ya..
Ane : hehehe..ya udah ya, aku masuk dulu.
Rina : dah eri...kapan2 ketemu lagi
Ah rina, teman SMA ku dulu ternyata..cewek yang tomboy dengan rambut sedikit ikal. Sedikit
berubah, dia sedikit feminim sekarang..sifatnya berbeda pas SMA dulu...
Ospek jurusan waktu itu ane gk terlalu ingat..ya gitu tadi, ane lebih sering ngeliat tyas
dengan Adi yang semakin mesra..seakan sengaja membuat hati ini semakin terbakar...
Tapi, bukan buaya namanya kalo tidak bisa menerima semua itu..ya sakit memang tapi sakit
itu sudah terbiasa di hati yang mulai kebal ini. Buaya dilawan gitu loh...
...
Di penghujung 2006, aku memutuskan untuk pindah kostan. Capek juga aku tiap hari harus
mengayuh pixie kawe 2ku pulang pergi kostan dibaciro ke Univ. Malioboro Yogyakarta (UMY)
di tegalrejo itu.
(Oiya, univ.malioboro yogyakarta ini ane ambil dr salah satu komeng di thread loh ya..bukn
inisiatif ane sendiri...makasih kepada agan snowqueen10 atas idenya..)
Awalnya aku hendak pindah kekostan berisik bareng tejo, tapi kebetulan waktu itu sedang
penuh. Jadilah diri ini mencari kostan yang lumayan dekat dengan kampus..yap ane dapat
juga di dekat2 situ..kostan yang lumayan mahal..tapi enak dengan kamar mandi dalam..
hahay..bisa lah enak ntr nerkam mangsa di dalam kamar mandi pribadi..
Kostan ketiga ini tidak terlalu bebas, cewek hanya boleh sampe jam 9an disitu, setelahnya
harus di anter pulang. Gpp...gk usah malam, siang2 kan bisa nerkam mangsa ddalam kamar
mandi..
...
Hari minggu itu, 2hari tepat ane menempati kostan baru, kembali hape itu berbunyi..ah siapa
gerangan yang sedang rindu dengan ane. Geer betul buaya ini...wwkwkwkwk..ternyata
cuman sms nyasar..
: kamu dimana??
Ane sedikit kaget, nomornya tidak terdaftar di phonebook. Ah, iseng2 aja balasnya.
: ngapain?
Ah, mandi dikamar mandi pribadi ah..lumayan bisa berendam di bak mandi yang tidak terlalu
besar itu. Kyk difilm2 itu loh gan, ane berendam di bak mandi yang ukurang 1,5 x 1meter
1
itu..lebih tepatnya duduk ketekuk bukan berendam..
Kembali lagi terdengar itu suara hape khas sony..ada panggilan masuk sepertinya..aku
menyudahi acara berendam duduk ketekuk itu..ini gimana sih nyebutinnya...pokoknya gitu
deh..
Masih dengan hanya berbalut handuk menutupi, diri ini mengangkat penggilan..terlihat Mimin
di layar 128x128 pixel itu.
Aku kemudian sms alamat kostan baru ke Mimin..sekitar 20menit dia baru tiba dikostan
baru..Aku hanya senyum2 melihatnya dr teras depan kamar. Kyknya ada yang kesel
itu..wkkwkwkwkw..Dan benar saja..setelah dia naik kelantai atas, dia langsung memukul
kakanya ini dengan tas ala emak2nya.
Mimin : kakak ini pindah gak ngomong2..aku tadi didepan kamar kostan triak2 kyk orang gila.
Ane : lah gak nanya orang2 disitu tadi?
Mimin : mana ada orang disana kak, masih pada tidur.
Ane : udah udah masuk dulu, minum dulu..
Diapun menyudahi acara bantai2an dengan tas itu, sakit juga ini badan digebuk terus. Dia
duduk nyender di tembok kamar warna putih itu. Aku mengambil segelas air dari ceret biru
dan menyerahkan ke Mimin.
Setelah minum dia mulai lagi kyk dulu pas awal ngapel eh..pas awal berkunjung kekostan
lamanya. Doi terlihat sedih dan mulai berurai air mata kadalnya.
Tidak ada jawaban, dia hanya menangis pelan..hahaha..pasti masalah cowok lagi ini..
Ane : kamu kenapa nangis dek, ada masalah ngomong dong (sok2 sang buaya kini)
Mimin : kak, aku putus sama anto kak (dia menangis pilu lagi, kyk orang paling
terzolimi...wkwkwkkw)
Ane : lah kamu jadian sama Anto?? (sok2 gak tau padahal dah di kasih tau adi kemarin2)
Mimin : Iya kak, tapi semalam baru putus..(dia terisak pelan..mulai mereda tangisan
kadalnya)
Ane : Itulah kalo jadian itu gak ngasih tau ya kyk gitu..gak lama pasti putus.. (isengku kini)
Mimin : kakak ini bukannya nenangin malah di kata2in...huhuhuhhuhu (mulai lagi itu muka
kadalnya menangis...lucu betul adikku ini)
Ane : udah udah, sekarang cerita gimana bisa putus..
Dia menyerahkan gelas yang sudh kosong..dia minta air lagi ternyata..wkkwkwkw
Akupun beranjak mengambil air buat mimin lagi..biasa, orang lagi sedih kyk gitu... wkwkkww
.. sedih matane.. Setelah gelas kedua habis, dia mulai bersuara menceritakan perihal
putusnya dengan anto..
Mimin : semalam aku jalan ke galeria sama anto kak..trus disitu ada mantanku yang surabaya
itu kak.
Ane : trus (sedikit antusias dengan ceritanya, pasti terulang lagi ini...wwkkwkw)
Mimin : kan aku jadi ingat2 pas jalan sama dia kak.
Ane : bentar2..ingat jalan sama yang surabaya apa anto?
Mimin : ya sama yang surabayalah kak, kan anto baru jadian. Kakak ini gimana sih..gak
dengar aku crita..
Ane : iya iya, sekarang aku diem (dengan isyarat menutup mulut kyk resleting jaket)
Mimin : aku samperin aja dia kak, anto kan gak tau dia cuma ngikut aja
Mimin : dia sih kaget ngeliat aku kak, kamikan putus karena dia pindah ke solo buat kerja.
Mimin : dia langsung meluk aku depan anto kak, aku ya lupa dengan anto (dia tertawa kecil,
entah kemana tangisan kadalnya tadi..wkwkkw)
Mimin : ya udah, anto ngambek trus langsung pulang kak.
Mimin : pas aku kejar didepan tangga galeria dia gak mau berenti..ya udah aku teriak copet
aja biar dia mau berenti.
Mimin : security disitu pada nangkep anto kak..kami berdua dibawa ke post security
Mimin : aku udah minta maaf kak sama anto tapi dia tetap minta putus.
Lagi2 dia mengeluarkan air mata kadalnya...wkwkwkw..ya terang saja tetap minta putus,
jelas2 diteriakin copet, untung gak dihajar security...wkkwkwkwkw..parah parah..entah anto
apa miminnya..kyknya miminnya yang parah..wkwkkwkw
Mimin : tapi gpp deh kak, kan aku bisa pacaran lagi sama mantanku dulu, kan sekarang dia
dah kerja di galeria.
Ane : ...
Mimin : kakak jahat ah, udah aku pulang aja..bye
Dan dia mengambil tas emak2nya, tidak lupa itu gelas diletakkan dilantai..wkwkwkw..Gitulah
cara ampuh nanganin curhatan adikku itu..diemin aja, ntr dia ketemu sendiri solusi
masalahnya..
Akupun hanya melihatnya dari lantai atas diteras depan kamar..dia sempat melambaikan
tangan ke kakaknya ini sebelum dia menghilang dengan supraXnya. Aku hanya tersenyum
tingkah lucunya..
*ane kasih jeda baris itu tandanya balas cukup lama yak..kan biar bisa masuk feelnya..
Hadeh..sms koq isinya pertanyaan semua..sms macam apakah ini??? Wkwkwkwk.. Udahlah
cuekin aja, pulsa sekarat cyin...wkkwkwkw... eh dia masih terus sms..
Karena tidak adanya pulsa dan dompet sedikit berdebu, jadilah itu sms aku anggurin, tak
jarang itu doi nelpon tapi tetap ane reject, ane kerjain aja skalian....entah berapa kali itu sms
& panggilan masuk ..tapi yang paling gak enak dibaca, pas aku beli makan..
Ane : halo..
... : Ronnie kamu tega banget sih slingkuhin aku.. (suara cewek nangis mblo..wkwkkwkw)
Ane : eh bentar bentar..aku bukan ronnie mbak..
... : Ronnie mana, suruh dia yang bicara (kini suaranya sedikit marah sambil terisak)
Ane : gak ada ronnie mbak..kamu itu salah sambung..
... : gak usah ngelak, kalian sengaja kan..biar ronnie gak ketahuan..jelas2 aku liat dia
semalam sama cewek jalan..udah kasihin ke ronnie (eh doi nyolot)
Ane : eh mbak..aku bilangin ya...kamu itu salah sambung, cek lagi nomormu deh.. (gedek
juga lama2, udah nangis2 skrg nyolot2)
Ane matiin itu telponnya...gk bunyi2 lagi itu telepon..kyknya dia sadar kalo salah sambung..
Sisa hari itu ane habisin dengan luntang lantung gak jelas di kamar, mw ngerjain Tyas, udah
ketahuan..masa mw nelpon arif..masa mw maho2an lagi..ini hape gak ada pulsanya
woy...oiya lupa..biasa lagi jones sering gitu... maklumin ya Nes...
...
Senin besoknya, sedikit malas harus ketemu sama tyas sama adi lagi..dengan gontai kaki ini
melangkah kekampus yang jaraknya sekitar 15menitan nyikil. Kuliah siang sih sebenare, tapi
karena duit lagi menipis jadi manfaatin fasilitas di kampus..masa bayar spp agak mahal2
harus di anggurin itu fasilitasnya..bahasane cok..bilang aja mau make komputer di lab buat
browsing gratisan..
Sesampainya di kampus, kaki ini dengan pasti melangkah ke lantai 4, yap lab TI yang jadi
tujuan..dan benar saja, adi sudah ada disana..dia ternyata sudh dari jam 7 tadi datangnya.
Adi : oh ya Ri, ntr bantuin ya, dapat proyek kita baikin itu lab anak sipil..gimana mau gk lo?
Ane : bolehlah skalian nambah2 ilmu aku
Adi : santai aja, ntr ada dpt komisi kita dari pak J****
Ane : manteb itu..kebetulan lagi kantong kering juga ini..wkwkwkw
Adi : seep..
Ane : oiya ntr jam brp Di? Aku ada kuliah soalnya jam 10an.
Adi : ya habis lo kuliah aja, aku juga ini skripsi gak kelar2.
Ane : eh, kamu udah skripsi? KKN belum prasaan?
Adi : udah lah, 3semester lalu KKN gw..baru semester ini gw ambil skripsi
Ane : oooo, eh aku browsing2 bentar bisa ini?
Adi : itu pake aja..plg msh stengah jam anak sipil makenya.
Dan mulailah diri ini mencari2 lagu ST12 yang masa booming2nya..kebetulan ane sempat beli
FDD 1gb buat nyimpan2 file..FDD adata kalo gak salah..tapi kyknya adata kawe2an, lemotnya
gak nahan pas mindahin file..wwkwkkwkw..
Udah dapat link album st12..skrg masalah speed download yang nyesek..kalo gk salah 25kb
lah waktu itu..Belum juga kelar itu download-an terlihat anak2 sipil mulai masuk kedalam
lab..ah gagal kelar downloadku..tunda aja, kapan2 aja ke warnet downloadnya.
Akupun pamit ke adi buat ke kantin, sudah lumayan lama nggak ngapel mbak kantin. Kangen
aku sama coffemix+senyum manis mbak2 kantin..
Tapi kyknya ada yang berbeda deh dari tadi..baru diperjalanan kekantin ane nyadar,
biasanya dimana ada adi pasti disitu ada tyas, tapi skrg koq gk ada ya..apa karena tyas
masuk jam stengah 10 ya..ah sudahlah, gak usah mikirin mereka, masih sedikit sakit ati
ini..sedikit loh ya...belum terlalu kebal terhadap cobaan kecemburuan yang disajikan oleh
tyas dan adi..
Belum lama nyampe di kantin, baru aja senyum2 mau ngutang ke mbak2 kantin, itu hape
getar2 hebat didalam kantong jeans itam satu2nya.
: ok
Oiya, kmrn magrib ane udah isi pulsa loh, walupun haya 5ribu, yang penting bisa smsan
aja..hahay...nasibmu lek..udah
udah jomblo,sering disakiti, kere lagi..komplit sudah
penderitaanmu
penderitaanmu..
nmu
Dengan senyuman manisnya...mbak2 kantin mengantar itu coffemix utangan ane..ah
mbaknya manis banget deh, tambah manis kalo bisa ngutang makan..
Dengan senyum termanis yang dimiliki sang buaya, mulailah mulut ini mengutarakan utk
meminangnya...eh mau ngutang makan maksudnya..tapi tertunda lagi karena Rina sudah
berada di depan kantin..dengan lambaian tangannya dia menghampiriku..
Mesra2an ditunda dengan mbak kantin..sabar ya mbak kantin..nanti aku datengin lagi..hahay
Rina : hai Ri, gak makan? (dia meletakkan tasnya kursi seberangku)
Ane : gak Rin, ini mw ngopi aja sih (bilang aja mblo lagi kere..wkwkkw)
Rina : oh, bentar ya aku ambil makan dulu..
Sedikit lucu melihat cara jalannya, dia sekarang berbeda jauh dengan pas SMA dulu..dulu
gak ada bedanya dengan anak2 cowok lain..blangsakan kalo makan..sekarang feminim
ternyata..hahay..dia kembali ketempat duduk didepanku dengan nasi rames dipiringnya.
Rina : udah berapa lama gak pulang Ri? (doi membuka omongan sambil memakan nasi
ramesnya)
Ane : belum ada setahun kyknya, sebelum gempa sempat balik pas puasa.
Rina : owh, pernah mampir ke SMA kita gk?
Ane : gak Rin, kan aku dikampung, jauh juga kalo ke kota.
Rina : kirain kamu ke SMA kita, sekarang dah beda loh, dah lumayan maju.
Ane : masa??
Rina : beneran Ri, itu lapangan tempat kita sering nongkrong dulu dah jadi lapangan basket.
Ane : hahaha..jadi ingat aku pas IPA dulu Rin..kamu itu beda banget sekarang.
Rina : masa Ri? beda apanya?
Ane : ya beda aja, sekarang kamu lebih feminim, lebih cantik.. (woh...mulai ini mulut gak pake
saringan lagi..buaya woy... )
Rina : masa sih Ri, prasaan biasa aja deh (itu muka mulai2 merah dikit)
Ane : iya Rin, mana sekarang make kacamata lagi, tambah beda kamu
Rina : kamu ini jadi gombal ya sekarang..pantesan Tyas suka sama kamu
Eits...ini kenapa Rina bisa tau perihal tyas?? Ada konspirasi apakah ini???
Mungkin ini terlalu lebay (kata anak2 abg jaman sekarang), aku pernah mendapat satu
kenangan dengan orang yang lebih tua dariku..orang yang belum pernah aku kenal sama
sekali...bahkan bisa dibilang sedikit gila..tapi namanya takdir hidup tak ada yang bisa
menduga...
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dia sedikit membuat dramatisir, dia menyudahi makan nya, dia menyeruput eh teh yang dia
pesan tadi..Jeng
Jeng jeng jeng..dramatisasi
terjadi disni sodara2..
jeng
Rina : udah Ri, aku satu fakultas sama cowokku, orang majalengka. (senyumnya kyk ngece
banget..ngece dia terhadap jomblo didepannya ini )
Ane : oooowh... (gagal satu tumbuh seribu mblo...itu tyas lagi jomblo juga...wkwkkw)
Rina : kamu deketin Tyas aja, dia suka sama kamu koq.
Ane : gak usah Rin, gak segampang itu (sok2 sedih..ya sedih karena Rina sudah ada
cowoknya...kan enak yak kalo jadian sama rina, bisa mudik bareng ntr..sambil mesra2an
selama perjalanan..bayangkan berapa banyak mata para jones di atas bus safari darma raya
nantinya yang melihat iri...ah sudahlah..)
Rina : kamu kenapa senyum2 sendiri Ri?? (kibasan tangannya didepanku membangunkan diri
ini dari lamunan)
Ane : eh enggak Rin..hehehhe
Rina : mau aku comblangin sama Tyas??
Ane : gak usah Rin...eh aku masuk dulu ya, dah jam stengah 10 ini...aku ada kuliah..
Rina : ok deh..aku juga mau ketemu cowokku.. (itu kata cowokku kyknya sengaja dia kasih
penekanan...syeeetan..ngece banget..mbok perhatian dikit sama perasaan para jones.. )
Kami berpisah di luar kantin karena dia sudah ditunggu cowoknya didepan kampus. Akupun
mengarah ke kelas lantai 2 kalo gak salah waktu itu. Sesampainya dikelas, aku liat tyas sama
mimin sedang ngobrol ber-2...hahay kesempatan ini..sikaaaatt..
Mimin memberikan gesture yang ane gak ngerti, dia melirikan matanya kearah tyas.
Tak berapa lama dosenpun masuk..satu stengah jam dia menjelaskan materi dan mengakhiri
kuliahnya. Saat aku beranjak keluar..
Tyas terlihat menarik tangan mimin keluar kelas..mungkin dia malas melihatku yang selalu
menyinggung2 Adi...mungkin juga dia malas melihat si pengecut ini.
Sesuai janji dengan Adi, aku menuju lab sipil di gedung sebelah fakultas kami..benar saja, adi
sudah berada disana. Mulailah diri ini berkutat dengan kabel2 lan dan komputer..benar2
berguna ilmu yang aku dapat dari Adi..sekarang aku bisa dengan mudahnya menyusun
hubungan peer to peer di kabel lan itu. Settingan di PC lab juga sudah sangat aku
mengerti..Makasih ya Di..ilmu darimu sungguh membantu..
Menjelang magrib, 60an pc lab itu sudah beroperasi seperti biasanya, yap aku dan adi
sukses menyelesaikkannya. Adi sempat mengantarku sampai kostan baru dia tidak mampir
dan langsung pulang waktu itu.
Selesai mandi dan makan, aku hanya duduk2 gitaran diteras depan, tentunya ditemani
dengan si body bongsor, gitar bututku. Biasa jones maennya cuman sama gitar butut...
biasa aja Nes...kita senasib...wkwkwkwk
Sedang asik2nya tangan ini memainkan ST12 ~ ATSL, kembali itu hapeku berbunyi tanda sms
masuk.
: Hai Ri lagi apa? (ternyata cewek berjilbab dengan lesung pipit itu)
: Hai Yas, ini lagi gitaran aja sih, kamu lagi ngapain?
: lagi dikostan mimin, kyknya nginap disini, mau curhat sama dia.
: jauh Yas, lagian kostanku gak boleh malem2 cewek main sini
: owh..
Jiah..smsnya cuman owh..itu buang2 pulsa woy..mbok sms yang agak panjang dikit...
wwkkwkw
: aku putus sama Adi Ri (doi ngasih tau..aku udah tau dari Rina trus mimin yng
ngomong di kelas tadi..gak usah dikasih tau lagi )
: kalian putus kenapa? kalo ada masalah diomongin baik2. (sok2an sang buaya
mencari muka..hahay)
: koq bisa gak cocok Yas? (pura2 bodoh ajalah..bukannya bodoh beneran
yak..wkwkkwkw)
Khem khem..aku kyknya kenal itu si "yang lain" itu..tapi seperti buaya2 yang lainnya aku
tidak geer loh.. :Peace
: Riiiiiiii
: iya
Dia yang sms duluan juga.. akupun kembali memainkan gitar bututku.. ST12 ~ Sirna kini yang
mengalun dengan lembutnya dari mulut sang buaya..emang ada mulut buaya yang
lembut..adalah buaya jenis baru kyk ane ini..wkwkkwkw
Belum juga itu lagu abis, kembali hape ini bergetar, oh ada panggilan masuk..kirain Tyas,
ternyata nomor baru..wkwkkwkw..akupun mengangkatnya, sapa tau ada yang penting..
Ane : halo..
... : halo ini dengan siapa?
Ane : lah kamu yang nelpon duluan, harusnya aku yang nanya gitu
... : iya ini dengan siapa ya?
Ane : aku Eri, kamu siapa?
Eh buset, kenal juga belum main minta temen2in aja..ini buaya mbak, jgn dipancing duluan..
Ane : aduh kyknya gak bisa deh, aku banyak acara (sok2an kini sang buaya, jual mahal
dikit...wkwkwkw)
... : yah, aku gak punya teman padahal di yogya, cuman kamu
Whaaaaat...sejak
kapan aku kenal sama dia?? Namanya aja aku gak tau..
Whaaaaat
mangsa barunya)
... : oiya aku Wati, aku sekarang di jakarta, kerja disni
Ane : owh, mbak Wati toh..salam kenal ya
Wati : salam kenal juga dek.
Ane : mbak wati emang umur berapa koq manggilnya adek?
Wati : hus gak sopan nanyain umur sama wanita. (wow, wanita mblo..bukan cewek
loh..artinya sudah berumur doi)
Ane : owh, udah wanita toh..umur 30an ya?
Wati : kamu ini lucu juga, gak lah aku masih 20an, kamu umur berapa dek?
Ane : 18 kyknya mbak..hehehhe
Wati : nah kan, aku panggil adek kan gak salah, kamu lebih muda dari aku
Ane : yakin manggil adek? gak manggil yank.. (sudh terlanjur sang buaya keluar dari air
keruh sodara sodara)
Wati : eh genit ya..kamu itu berondong genit ya ternyata (doi lagi2 tertawa kecil disana)
Wati : oiya, aku minta maaf ya, kmrn marah2 sama kamu
Ane : biasa aja mbak, namanya orang lagi emosi gara2 dislingkuhin ya kyk gitu..mending cari
yang setia kyk aku mbak (hahay...tarik terus biar masuk perangkap)
Wati : udah dong jgn singgung selingkuh lagi
Ane : lah itu tadi nyebut2 selingkuh..hehehhe
Wati : udah ah...jadi gimana? Malam tahun baru bisa temenin gak?
Ane : Mmmmmm...gimana yak (hahay...buaya mana yang menolak..buaya autis mungkin
Wati : ok aku anggap bisa..dah dulu ya, besok aku kerja..dah dek Eri
Ane : eh bentar dulu mbak..gak dapat cium ini sebelum berpisah..(hajaaar bleeeeh
Wati : kamu itu benar2 genit ya...udah ah...
Malam itu aku hanya bisa tersenyum2 sendiri mengingat kejadian tadi...kyknya tahun baru
2007 ini bisa dapat mbak2 deh...buaya woy..geer betul..
Hari2 berikutnya, mbak Wati sering banget SMS, menceritakan segala hal tentang kerjaanya
.. serta rencananya nanti yang akan bermalam tahun baru di yogya. Aku sempat tidak
percaya, mau tinggal dimana dia nantinya..kostanku tidak bisa nginap, dan dia dengan
entengnya bilang nyewa kamar hotel di malioboro. Segala sesuatunya nanti diyogya gak
usah dipikirin katanya, asal aku mau nemenin aja.
Ah masih sebulan lebih ke tahun baru. Kampus juga seperti biasanya, setelah kuliah aku
cuman nongkrong kalo gak sama rekan2 senat di sekretariat paling ke lab buat browsing
gratisan sama Adi. Perihal Adi dan Tyas, aku sama sekali tidk pernah membahasnya..sudah
jadi kebiasaanku yang tidak terlalu ingin tau urusan private orang sebelum mereka cerita
terlebih dulu.
Sempat rekan2 senat mengajak buat ke parangtritis utk merayakan tahun baru, karena ada
beberapa anggota senat yang baru gabung, ya semacam malam keakraban gitulah.
Aku sempat ijin dengan mereka utk tidak ikut, dengan alesan ada sodara yang akan datang
dari JKT..Sejak kapan aku punya sodara di JKT...ya daripada bilang mbak2 apa tante2 kan
gk enak..malulah diri ini ntr di bilang piaraan mbak2/tante2...
Aku gak geer sih, itu mbak wati tidak pernah melewatkan seharipun tanpa nelpon. SMS mah
jgn ditanya, hampir tiap dia lagi santai dari kerjaanya dia pasti SMS, entah kerjanya apaan
waktu itu..aku tidak terlalu tanya detail mengenai itu.
Pernah suatu hari aku tidak membalas SMSnya..karena sms antar operator waktu itu masih
mahal..ane make telkomsel dia make indosat pascabayar (kartuhalo apa ya lupa ane). Tidak
berapa lama, ada sms masuk dari operator..wuih diisiin pulsa 25rebu mblo...
Siapa yang gak senang...orang munafik yang menolak..aku memang pengecut tapi tidak
semunafik itu..hehehhe.. Tak berapa lama dia sms, menanyakan pulsa sudah masuk
belum..kamipun kembali melanjutkan acara smsan...
...
Karena aku mendapat kesibukan baru dan seperti merasa mendapat perhatian yang lebih
dari seseorang yang bahkan belum aku tau modelnya..aku sejenak bisa melupakan tentang
perasaan orang2 disekitarku.
Tidak ada waktu terlewat tanpa telpon2an dan smsan dengan mbak2 yang jauh di JKT sana.
Dan karena kemahiran sang buaya ini..dia tidak lagi memanggilku Dek..yap, doi telah jatuh
kedalam pelukan sang buaya hanya dalam itungan seminggu lebih dikit. Kini suaranya
terdengar sangat manja saat menyebut kata "Sayang"...hahay..buaya dilawan..
Dan satu lagi kebiasaanya sekarang..tiap malam sebelum dia tertidur pasti nelpon. Dan
sudah bisa di terka..obrolan di jam2 seperti itu tidak lepas dari hal2 yang (maaf) vulgar. Ok
ane sedikit cerita mengenai apa yang membuat ane senyum2 sendiri sekarang ketika
mengingatnya.
Suatu malam minggu, ane lagi dikamar sebelah.. sedang asik2nya ngobrol sama si anak
kamar sebelah..telpon ane kembali berbunyi panggilan masuk..karena ane agak lama balas
smsnya waktu itu..hahay, mulailah diri ini kembali kekamar buat pewe.
Ane : tadi masih ngobrol sama teman dikamar sebelah. tumben belum tidur yank?
Wati : blum ngantuk yank..kamu gak kangen sama aku yank?
Ane : kangen lah yank, tadi juga kan smsan trus to
Wati : aku pengen meluk kamu yankkkk
Ane : ya sabar, tahun baru kan bentar lagi
Wati : lama banget ya tahun barunya.
Ane : kan tinggal 2minggu lagi, sabar ya..ntr aku peluk kalo udh di yogya deh
Wati : benar ya..janji
Ane : janji..hehehe
Wati : yank...kalo aku minta lebih ntr boleh (lagi2 itu desahan sungguh menggoda
iman..wkwkkwkw)
Ane : minta lebih apanya yank? aku gak punya apa2 loh..anak kostan kyk gini belum kerja
duit darimana? (aku sudah sangat mengerti maunya, karena telpon2an erotis malam
sebelumnya selalu mengarah ke hal yang sama)
Wati : yaannkkk..aku gak minta itu, tapi itu tuh.. (dia tertawa kecil tentunya dengan desahan
yang semakin menjadi dan membuat *maaf konak)
Ane : eh gak boleh belum muhrim.. (dia pasti bisa terdiam sejenak, karena kami berbeda
keyakinan..dan lagi2 aku hanya memakai kata dari agamaku untuk sejenak
menghentikannya..tapi tidak lama dan tidak pernah berhasil..dia hanya mereda sejenak..)
Wati : ntr kalo aku pengen gimana yank.
Ane : ya ditahan dong, masa gitu aja gak bisa nahan
Wati : susah yank..sekarang aja cuman dengar suaramu aku jadi kyk gini, gimana besok kalo
dekat kamu..
Ane : ya udah ntr kita gak usah dekat2 ya..hehehhe
Wati : yank koq gitu...kan aku keyogyanya buat ketemu kamu.. (mulailah desahannya
terdengar lagi)
Ane : iya iya, ntr kalo diyogya deh..
Wati : tebak yank, aku lagi megang yang mana? punyaku besar loh yank (terdengar nafasnya
sudh tidak beraturan)
Dan selanjutnya, mulailah ane seperti sedang telpon (maaf) seks..tidak jarang dia
menanyakan berapa besar barang itu tuh...wkwkwkkw..udah ah...gak enak ane bahasnya..
wwkwkkwkw
...
Dua minggu berlalu, dan ini adalah hari dia datang keyogya, sempat2 deg2an dengan model
parasnya..tapi dengan hasrat yang meledak2 waktu itu, ane sama sekali tidak
memperdulikannya. 2hari sebelum pergantian tahun dia datang.
Siang itu ane sudah berada di stasiun tugu yogya, menunggu pujaan hati yang belum pernah
ane temuin sebelumnya. Lucu ane ngingat2 bayangan tentang yang terjadi selanjutnya.
Ane sempat terbayang, emak2 yang dengan dandanan menor mendekati ane trus memanggil
dengan kata "Sayang" wkwkkwkw..ane juga sempat membayangkan (maaf) "Tante2 Girang"
yang langsung nyosor..wkwkkwkw
Entah kereta apa waktu itu, terdengar suara pengumuman dari stasiun tugu tentang arrival
kereta bisnis dari JKT. Deg2an hati ini serasa mau copot. Mulai orang2 terlihat keluar dari
dalam stasiun. Sebelumnya ane pernah sms tentang pakaian yang ane pake waktu itu, celana
jeans itam satu2nya dan kemeja putih kotak2.
Tidak ada telepon dari wati waktu itu. Sekitar 10menit ane nunggu di dalam ruangan tunggu
kedatangan di stasiun tugu. Hape ane bergetar di dalam saku celana.
Hancur hati ini mblo...persiapan mental dari seminggu lalu tiba2 hilang seketika oleh sms
yang tidak aku balas waktu itu. Gontai langkah ini meninggalkan ruang tunggu stasiun..tapi
belum lama aku berbalik dari ruang tunggu..
"Eri....." suara yang biasa aku dengar dihape itu kini terdengar jelas di dekat pintu keluar
stasiun
Aku menoleh melihat arah suara itu..terlihat seorang wanita dengan stelan rok span diatas
lutut dengan baju kaos hijau tua, dia menggeret koper kecil dengan tangan kiri, jaket jeans
tergantung ditangan kanannya. Dia mendekatiku yang hanya bisa terdiam melihatnya. Dia
tidak terlalu kurus, tidak terlalu gemuk..tingginya standard sebatas telingaku..rambutnya
terurai panjang sebahu.
Tanpa ada kata lagi dia datang memelukku..entah dia salah orang atau apa..aku hanya
terdiam didalam pelukan wanita itu.
Wati : kamu marah ya? (suaranya terdengar di telinga kananku, aku belum bisa menjawab
pertanyaanya..mulutku masih kelu)
Wati : yank..maaf ya aku cuman becanda smsnya tadi (dia tersenyum setelah melepas
pelukannya)
Aku hanya mampu tersenyum mengangguk pelan..entah apa yang aku iyakan..biasa gan,
deg2nya belum ilang.
rambut yani..sunsilk hitam yang dia gunakan. sekitar 2 menit aku masih terdiam, dia menarik
tanganku keluar stasiun.
Wati : yank koq diam aja sih..masa jauh2 kesini gak diajak ngomong akunya (hahay, desahan
yang sama seperti di telepon, dan itu seakan menyadarkanku)
Ane : eh mbaknya siapa ya?? (isengku seperti biasa yang keluar duluan)
Wati : yannkkk (doi senyum memanja)
Ane : eh yank yank, mbak salah orang kyknya (aku semakin iseng, lumayan bisa
menghilangkan nervous)
Dia mengajakku naik becak, sungguh manja, tugu dengan mekdi di malioboro mall itu
tidaklah jauh..terlihat ketimpangan antara diri ini dan dia. Hahay..
Tak berapa lama, dia membayar becak yang sudah menurunkan kami didepan malioboro
mall itu. Aku sudh mengambil alih koper kecilnya..dia hanya berjalan menuju mekdi disudut
luar maliobor mall..sesekali dia mengibas2kan tangan tanda kepanasan..aku menyukai
pemandangan ini, rambut lurusnya terurai lembut tertiup angin dari kibasan tangannya.
Aku mengikutinya ke tempat order makanan, tidak lama dia mengajakku mencari tempat
duduk disudut dekat pintu masuk mekdi itu dengan membawa pesanannya. Aku tidak
berkedip memandang apa yang tersaji didepanku. Tidak seperti cewek2 yang sering aku
temuin dikampus, dia berbeda, bilasan tipis makeup diwajahnya seakan menegaskan dia
sudah dewasa..dia cantik..
Wati : yank, ini burgernya dimakan, gak usah ngelamun yank (dia tersenyum nakal
menyadarkan kekagumanku)
Ane : i iya hehehhe (garuk2 kepala gak jelas...sifat anak kostku yang blangsatan melihat
makanan hilang entah kemana, aku lebih suka melihat tingkahnya..benar2 dewasa wanita
didepanku ini)
Wati : yank, kostanmu dimana? jauh gak dari sini? (dia menatapku setelah meminum cola di
gelas khas restoran cepat saji itu)
Ane : mmm...agak jauh sih..paling 30menitan jalan dari sini..
Wati : masa jalan yank, naek taksi aja ya ntr..
Ane : iya iya..hehehe (lagi2 aku cuman bisa garuk kepala)
Aku masih sedikit tidak percaya..bayanganku dulu pas mulai2 dia nelpon tidak sesuai dengn
apa yang aku liat sekarang. Dulu aku membayangkan dia gemuk, pendek, jelek..cuman
jelek.
bagian depannya yang besar seperti yang sering dia ceritakan di telepon..ah ternyata jauh,
dia cantik..itulah kata pujian kesekian kalinya aku ucapkan sejak distasiun tadi.
Wati : yank, ntr anterin cek in di hotel dulu ya, abis itu kita kekostanmu.
Ane : emang udah dapat hotel ya?
Wati : ih gak mesra ah, masa cuman ditelpon manggilnya mesra, sekarang pas di yogya gak
mau mesra2an lagi (genit kini tatapannya)
Ane : i iya yank..hehehhe
Wati : udah, kebetulan teman kantor sering keyogya, jadi aku dah dpt hotel kemaren dari dia.
malioboro, masuk jalan dagen kalo gak salah. Setelah menyudahi acara makan siang
menjelang sore itu, dia mengajakku memasukkan barang di kamar hotel yang sebelumnya
sudh dia pesan ketika di JKT kmrn. Aku sempat mengikutinya ke lantai 3 tempat dimana
kamarnya berada.
Saat didalam kamar dia mulai tersenyum genit, aku tau selanjutnya akan terjadi sesuatu yang
tidak boleh terulang. Dia melepas pakaian atasnya, dan benar sekali seperti yang dia bilang
sebelumnya, punyanya itu besar..sesuai dengan apa yang dia ceritakan..hahay..
Saat didalam kamar dia mulai tersenyum genit, aku tau selanjutnya akan terjadi sesuatu yang
tidak boleh terulang. Dia melepas pakaian atasnya, dan benar sekali seperti yang dia bilang
sebelumnya, punyanya itu besar..
Aku hanya terdiam melihat pemandangan didepanku, senyuman genitnya semakin menjadi.
Bak peragawati dia menghapiri diri ini yang hanya bisa terduduk kagum disudut kasur
springbed itu. Berat rasanya tenggorokanku menelan ludah.
Aku tak berkutik ketika dia mulai mencumbuiku..aku tau, aku juga sudah lama menahan
gejolak ini,tapi aku seakan tidak ingin ini berlanjut..aku tidak menikmati apa yang bibirnya
lakukan terhadap bibirku. Desahannya tidaklah berbeda dengan suara desahannya di
telepon menjelang waktu tidur..sungguh besar birahi wanita yang sedang berada diatasku
kini.
Dia seakan tidak perduli denganku yang hanya terdiam dengan segala yang dia lakukan.
Tangannya kini sudh masuk kedalam jeans yang aku kenakan dan dia mendapat mainan baru
disana. Sekarang dia tak henti2nya memainkan sesuatu yang sudah sangat keras di bawah
sana. Semakin kuat aku bertahan, semakin kuat pula tangannya memainkannya.
Damn** aku sudah tak tahan lagi, sungguh desahan dan permainan tangannya meruntuhkan
segala keyakinan ini utk bertahan. Tidak butuh waktu lama, aku mulai membalas semua yang
dia lakukan. Tanganku mulai mencari pegangan yang selama ini sudah tidak pernah
dimainkannya.
Dengan senyuman genitnya dia melepas pagutan bibirnya, kini dia merubah posisinya, dia
duduk didepanku, dia hendak membuka pakaian bawahku..
Ah..dia kini mempermainkanku dengan mulutnya..aku mematikan panggilan itu, aku tidak
memperdulikan hal penting apa yang akan disampaikan orang diujung telepon itu.
Sudah 3x aku mematikan panggilan dari adik angkatku itu..aku sangat menikmati permainan
mulut wati kini. Lagi2 hape dikananku itu bergetar. Wati sejenak melepas mulutnya..dia
tersenyum genit..
"Angkat aja yank.." itulah kata enteng dari mulutnya. Dia kembali terdiam setelah melumat
semua bagian itu.
Aku tau maksudnya..dasar wanita genit pikirku..dengan badan yang bergetar dan nafas yang
terengah2 aku menyanggupi permainan nakalnya, aku mengangkat telepon itu.
Aku sudah tidak tahan, aku mematikan panggilan itu...tubuhku sketika lemas..aku kalah oleh
permainan Wati..Dia terlihat mengelap bibirnya dengan punggung tangannya, masih ada
cairan putih disana.
"Katanya kuat yank..masa cuma gitu aja udah kluar" terlihat senyum genitnya, kemudian dia
berjalan membelakangiku ke arah kamar mandi disudut kamar hotel.
sejenak merapikan celanaku..tak berapa lama terdengar suara dari kamar mandi.
Ah, dia lupa shampoonya. Aku membuka resleting koper kecil miliknya, dan benar saja,
disana terlihat peralatan mandi didalam plastik putih sedikit transaparan, sunsilk hitam yang
dia gunakan..aku kenal betul aroma rambut itu.
Aku sempat membayangkan dia dengan CD pink didalam koper kecilnya itu..terlihat
disamping peralatan mandinya...
"Yank shampoonya mana" suaranya mengagetkanku, aku berjalan ke arah kamar mandi.
Damn** dia tidak menutup pintu kamar mandi..dia sengaja lagi menggodaku..mayanlah, gitar
spanyol tanpa senar terpampang didepanku..dengan gemiricik air dari shower seakan
menyempurnakan gitar spanyol itu.
"Mandi yank, kamu gerah jugakan" senyuman genit kini selalu menyertai bibirnya
Aku tidak membalas kata2nya, aku dengan terburu membuka semua yang aku kenakan..lagi2
aku tergoda akan kgenitannya.
Entah berapa lama kami "mandi" waktu itu. Aku menyudahi semuanya ketika aku merasakan
semua sendi2ku seprti ingin copot. Sore itu, kami tidak jadi menuju kostanku. Kami tertidur
kecapean di kamar hotel dilantai tiga itu.
...
Kembali badanku bergidik, aku mencium aroma shampoo sunsilk hitam..ah yani..sedikit
kaget dengan apa yang aku lihat diatas dadaku ketika membuka mata, rambut hitam panjang
ini berbeda dengan yani..wati..ini wati..wanita yang aku kenal dari sms nyasar beberapa
bulan lalu.
Aku menggoyangkan badannya, tapi dia seperti yani, dia malah mencari posisi nyaman
didadaku yang krempeng ini. Kenapa dengan perasaan ini..kenapa selalu yani yang aku
ingat..hey...wati kini yang ada dipelukanmu..lupakan sejenak masa lalumu..batinku sedikit
bergejolak..
"Yank, kamu gak laper??" itulah kata pertama yang bisa aku ucapkan sejak siang tadi, selain
desahan yang memalukan.
Dia hanya menggeleng dan mencari posisi nyaman lagi. Aku hanya memainkan rambut
hitamnya, sesekali aku menyiumi rambut itu..entahlah aku semakin tergila dengan bau
sunsilk dirambutnya.
Entah pukul berapa malam itu, dia membuka mata melihatku yang masih menciumi
rambutnya.. senyuman mengembang dibibirnya.
Dengan lihainya tangan ini beraksi sendiri mengangkat tubuh yang masih tanpa benang
itu..dengan ditutupi selimut, kami kembali memasuki lembah dengan gravitasi terbesar itu.
Pukul 12 lebih, kami menyudahi semuanya..sudah tak terhitung berapa banyak kalori yang
terbuang dari tubuh ini...wajarlah jika aku merasa sedikit kelaperan.
Dengan rambut masih acak2an wati membuka koper kecilnya..dan benar seperti yang
kubayangkan tadi siang, dia seperti tidak memperdulikanku, dengan santainya dia memakai
CD pink dari dalam koper kecilnya.
Dengan stelan celana jeans biru tua dan kaos oblong putih, dia mengajakku mencari makan
di mekdi disudut malioboro mall. Entah kenapa dia sangat suka dengan mekdi..
Dengan stelan celana jean biru tua dan kaos oblong putih, dia mengajakku mencari makan di
mekdi disudut malioboro mall. Entah kenapa dia sangat suka dengan mekdi. Lagi diri ini
hanya bisa mengikuti ketika dia memesan menu makan. Aku tidak terbiasa dengan restoran
cepat saji ini..bukan kelasku, kalo di angkringan mah paling jago
Setelah mengambil duduk di sudut, dia mulai makan paket B yang dia pesan waktu itu.
Ane : yank, koq suka banget sama mekdi? Gak mahal apa tiap makan di mekdi?
(wkwkkw...anak kost mikirnya harga dulu,rasa sama suasana nomor kesekian..)
Wati : males kalo diluar yank, banyak pengamen..makanannya juga gak higienis.
Ane : owh, kirain ada pengalaman berkesan aja di mekdi
Wati : yaaankk, jgn nyinggung2 kenapa? (dia meletakkan daging ayam yang sempat
digigitnya tadi)
Ane : yee, yang nyinggung2 sapa coba? aku kan cuman tanya tadi.
Wati : udah ah, gak selera makan aku yank... (hahay ada yang ngambek ternyata)
Sempat sedikit kelabakan membuatnya senyum lagi, tapi bukan buaya namanya kalo gak
mampu mengembalikan senyum genit itu. Buaya woy...awkwkwkkw
Setelah kami menghabiskan makan paket B itu, aku sempat mengajaknya jalan ke Benteng
Vrendenburg..kami nongkrong dsitu tidak lama. Dia sangat takut melihat pengamen yang
lagi2 sok2an teler dengan mulut bau alkohol.
Dia mengajakku kembali ke hotel di jalan Dagen itu, terlihat dia sangat kecapean. Berhubung
ane sudah pernah jadi kuli gendong Yani pas tahun baru 2004, ane gak mau cari masalah lagi
buat gendong Wati..bisa2 kecapean ntr sebelum tempur..sapa tau ada yang pengen lagi
...
Kurang dari 24jam lagi, akan berganti tahun..ah 2007, aku sungguh tidak menyangka dengan
siapa aku sekarang..wanita yang sama sekali tidak pernah aku bayangkan. Aku ingat betul
malam awal tahun 2006 dulu aku harus mengorbankan segala perasaan terhadap Tyas. Tapi
kini, aku seakan tersenyum bangga dengan adanya Wati.
Entah, kemana cahaya marisa dan yani kini..seakan tertutupi dengan indahnya gitar spanyol
yang saat ini masih memeluk hangat tubuhku. Dia masih tertidur pulas diatas dadaku. J200i
ku mulai berbunyi lagi..lagi2 mimin disana..sedikit pelan aku mengangkatnya, aku tidak ingin
sang gitar spanyolku terbangun..aku masih menikmati pelukan hangatnya.
Aku tidak mau membicarakan tentang wati, aku ingat beberapa kali aku menceritakan
masalahku dengan mimin, dia bocor sekali mulutnya..gak ada saring2an dikit itu kalo
ngomong.
Mimin : oiya kak, kmrn kakak dikejar banci dimana? (wkwkwkw..doi masih ingat ternyata )
Ane : udah Dek, ngeri aku nginget2 kemaren.
Mimin : tapi kakak gak ketangkep kan sama bancinya?
Ane : udah ah..aku mau tidur lagi..bye..
Melihat gitar spanyolku masih pulas terlelap, mulailah kebiasaan baruku terulang..aku
memainkan rambut panjangnya, sesekali aku menyiumi ujung rambutnya. Tapi sedikit ada
yang mengganjel dipikiranku...bukan ditempat lain loh ya, karena memang punya wati besar,
jadi gak usah dibahas lagi tentang ganjelan yg itu..bahas yg ngeganjel di pikiran aja..
Tadi kan mimin bilang mau kekostan jam 8an...nah ini gitar spanyolku semalam juga bilang
pagi mau kekostan..hadeh berabe ini...bisa2 tyas tau trus lepas deh satu mangsaku...jangan
sampe dong...mau ditaro dimana muka sang buaya..
...
Gitar spanyolku menggeliat kini, sepertinya sudah waktunya doi bangun. Aduh geliatan
tubuhnya, bener2 itu ganjelan dibadanku makin manteb aja..ini kenapa jadi mesum gini trus
yak..buaya emang gitu gan..jadi maklumin aja yak.
"Pagi cinta, enak banget bobonya" hahay sang buaya tambah genit dengan bumbu senyum
mesumnya.
Dia hanya tersnyum pelan, mengangkat tubuhnya menciumiku. Ah pagi2 udah main ciam
cium aja...jgan sampe buaya ini lepas kendali lagi..hehhehe
Doi mengangguk membalas senyuman sang buaya yang merasa telah berhasil mengatur
segala sesuatunya.
Hahay..pagi2 dapat jatah mblo...penak to..yo penak..buaya mana yang gak mau dikasih
daging segar pagi2 buta..wkwkkwkw..
Sekitar jam 8an terdengar itu hape di meja samping kasur berbunyi, aku tau itu pasti mimin..
ah cuekin aja, masih asik dengan gitar spanyolku..masih seru-serunya mblo..
Setelah mengeringkan badan dengan handul hotel, kami beranjak kekasur, hanya handul
yang kulilitkan di daerah bawahku..sedangkan gitar spanyol itu, tak ada senar satupun yang
menutupinya. Aku hanya senyum2 mesum melihatnya..lagi2 dia dengan santainya memakai
CD pink yang semalam dia gunakan.
Wati : yank, dari kmrn siapa yang nelpon yank? Pacarmu ya? (sedikit kaget dengan kata2nya
tadi)
Ane : eh koq gitu, kan kamu pacarku yank. (kembali tangan ini memainkan rambutnya)
Wati : trus kalo bukan pacarmu koq nelpon2 trus? tadi pagi juga dia nelpon kan.
Ane : yee..tadi itu udah bangun kamu yank? (dia menganguk dengan senyum nakalnya)
2 orang dalam kamar tanpa sehelai benang ditambah dengan senyum2 genit dan senyum
mesum ala buaya..tentulah akan terjadi sesuatu yang iya iya..gak usahlah di perinci lagi..udh
jelas koq..
Sekitar pukul 11, aku mengecek hp, bnyk miscall dan sms dari mimin..wwkkwkw..dia dah
nunggu didepan kostan ternyata..mungkin skrg udah balik karena kesal gk ta balas smsnya.
Emang niat dari awal sih biar gk ketemu sama wati..hahay...
Stengah 12 kami bertolak kekostan, kasian gitar spanyolku kalo di ajak jalan 30menitan
kekostan..dia juga bukan tipe pajalan kaki kyk buayanya ini. Jadilah kami naik taksi, dan
lagi2 doi yang bayarin..maklumlah buaya kere kyk gini makan aja sukur bisa 2x
sehari..gimana mw mikir bayar taksi..
Setelah membayar taksi, kami turun didepan gang dan berjalan 3menitan utk sampai
dikostan, kasian gitar spanyolku ini, dia keringetan kena sinar matahari yogya yang sudah
mirip dengan kampungku panasnya.
Dengan kibasan tangan kananya, terlihat lagi pemandangan mirip seperti awal dia sampai
diyogya, rambut lurus panjangnya terurai dan tertiup lembut oleh kibasan tangannya.
Sesampainya di lantai 2, diatas tangga, aku sedikit kaget dengan siapa yang sedang duduk di
atas tembok pembatas teras..ah sial..
Sesampainya di lantai 2, diatas tangga, aku sedikit kaget dengan siapa yang sedang duduk di
atas tembok pembatas teras..ah sial..
Aku membukakan pintu kamar, si gitar spanyolku seakan tidak memperdulikan arif dan
dimas yang berada di depan kamar..sedikit senyum manis, dia melewati kedua temanku itu.
Dia hanya menepuk2 punggungku..terlihat si gitar spanyol ku sudah berdiri didepan pintu
kamar.
Aku mengenalkan mereka, arif terlihat sedikit ekspresi berbeda, dimas hanya senyum2..
setelah kenalan, wati yang sudah mengambil handuk di tanganku dengan santainya
melenggang kekamar mandi..
Untung seminggu kmrn aku bersihin kamar mandi..jadi gak malu2inlah ketika sang gitar
spanyol mandi disitu.
Arif : kenal dari mana cok? (seperti biasa dia mengeluarkan LA 12nya)
Ane : disitu aku kenalnya (sambil nunjuk di tempat dimas duduk)
Arif : maksudnya? (dia menyalakan sebatang yg sudah di ambil dr bungkusnya, asep putih
tebal kini mengebul)
Ane : ya disitu..dulu ada telpon nyasar..
Arif : owh..untung koe cok..coba kalo tante2..jadi piaraan koe
Kami tertawa disitu, dimas ngikut juga tapi doi masih malu2 monyet, maklum belum terlalu
kenal.
Arif : anak mana? kuliah dimana? (dah kyk emak2 nginterogasi anaknya)
Ane : org jkt, udh lulus itu, dia kerja skrg.
Arif : hmmm..boleh juga.. (doi senyum jahat skrg)
Ane : boleh apanya?
Arif meletakkan rokok dimulutnya, tangan memberikan gesture bulet gede di depan dadanya
... wkwkwkw..telek juga ini orang...
Sejenak tawa kami pecah dsitu..Arif2 bisa aja dia buat ngakak..
Kami tertawa lagi disitu.. Arif dan dimas pamit pulang..aku hanya melihat mereka kebawah
ke motornya dimas waktu itu.
Setelah mereka berlalu dari halaman kostan, aku kembali masuk kedalam kamar..ini si gitar
spanyolku belum keluar2 dari tadi..suaranya masih byar byur didalam kamar..
wkwwkkw...benar2 gerah doi jln bentar tadi pas masuk gang kost.
Aku beranjak kedepan pintu kamar mandi, ngecek keadaanya, takut aku dia kenapa2
dikamar mandi...bukan mau ngintip loh ya..apalagi yang mw diintip orang udah keliatan
semua..
Tangan ini mengetuk pintu kamar mandi..lagi2 dia hanya menutup pintu kamar mandi, tidak
dikunci..terbukalah sedikit itu pintu kamar..dia hanya tersenyum melihat kearahku yang
sedikit mengintip dr pintu kamar mandi yang terbuka.
"Kebiasaan yank, kalo mandi itu ditutup pintunya" aku menutup kembali pintu itu..jgn sampe
kejadian lagi...gak lucu di kostan ada yang mendesah2 gak jelas..apa kata tetangga ntr..
Aku beranjak kedepan teras sambil membawa gitar bututku..hahay..mulailah diri ini
memainkan ST12 entah lagu apa waktu itu..tpi belum selesai 1 lagu, terlihatlah itu gitar
spanyolku hanya melilitkan tubuhnya dengan handuk merah tua milikku. Aku berjalan terburu
ke dalam kamar,menariknya ke sudut yang tidak bisa terlihat dari luar jendela.
Ane : yank, gak enak kamu kyk gitu di liat orang sekitar yank.
Wati : ih yank, jgn kasar dong nariknya (lagi2 senyuman genit itu)
Ane : pake baju ya yank, ntr kita digrebek orang kampung loh..ntr di hotel aja yak..(beneran
aku takut di grebek saat itu, ini kostan belum lama, masa dah bayar mahal2 harus
diusir..hadeh)
Dia hanya menggeleng sambil menampilkan senyum genit yang sangat aku tau maksudnya.
Hadeh...gimana ini..ndak kacau semua kalo digrebek orang2..Tapi, tanganya itu benar2 tau
apa yang dia mainkan dibawah sana, entah dia tidak kesulitan menyelipkan tangannya di
antara ikat pinggangku. Tegang sudah mainan barunya itu.
"Yank...jgn sekarang yaa akuu gak enaak samaa tetaangga yaank" suaraku bergetar hebat,
pandai betul itu tangan mempermainkan diri ini.
Mungkin ekspresi ketakutan yang aku perlihatkatkan waktu itu sangat jelas ketimbang rasa
nikmat yang mulai menjalari otak.
Wati mulai menyudahi permainan tangannya itu..dia tersenyum genit, ketika kembali
kekamar mandi. Dia memakai jeans biru yang dia gantung di dalam kamar mandi tadi. Saat
keluar dia setengah telanjang dada menuju kearahku. Hadeh..semoga gak ada orang diluar
yang ngeliat doi..
Aku berjalan kearah lemari plastik, yap lemari plastik yang dari kostan lama, lemari itu
sempat ambruk pas gempa, dengan tulang besinya yang sedikit bengkok, doi berhasil berdiri
lagi dengan sedikit paksaan..wkwkwkwkw...
Dari almari aku mengambil kaos oblong putih dengan corak khas bali itu. Ah semoga pas
dengannya.
Wati : makasih ya yank (senyum manis itu tidak hilang saat dia mengambil kaos oblong dari
tanganku)
Ane : iya sama2... (garuk2 kepalalah sang buaya, badan masih sedikit gemeteran gara2 gak
sampai keluar tadi..karena suasana dan lingkungan yang tidak mendukung, terpaksan harus
ketunda ditengah2...dan itu bisa membuat badan bergetar hebat..wkwkwkw)
Dia memakai oblong putih itu, tidak terlalu kebesaran di badannya, hanya di bagian depan
sedikit sesak oleh bagian itu. Benar2 besar ternyata, wajarlah tangan ini sangat gemar
memainkannya.
Sedikit merapikan kaos oblong yang kini sudah menutupi bagian atas tubuhnya, dia
mengambil posisi tidur dipangkuanku..
Aku hnya menurut, sang buaya sungguh tak dapat menahan godaan itu..bukan hanya ciuman
sekilas, tetapi sampe kapok..wkwkwkkw..
Sore itu aku menyanyikan lagu2 melow, sempat sering aku dengar di PC lab kampus. Aku
mulai memainkan gitar bututku pelan, liriknya belum terlalu tau, kuncinya juga seadanya...
BEBE
I can't live
If living is without you
I can't live
I can't give anymore
I can't live
If living is without you
I can't give
I can't give anymore
Air Supply ~ Without You mengalun pelan dan terbata dari mulut ini..tapi aku berhasil
membuat gitar spanyolku memejamkan matanya, nafasnya tenang, tidak lagi seperti
desahan2 yang sangat geli ditelinga.
"Yank, pindah kekasur ya.." dia hanya mengangguk pelan, dengan sedikit bantuanku
mengangkat badannya, kini dia sudah tertidur di kasurku.
Aku berjalan kekamar mandi, badanku gerah..aku harus mandi..masuklah diri ini kedalam
kamar mandi, hahaha benar saja kaos oblongnya masih menggantung di belakang pintu,
basah semua ternyata..
Aku sempat sebentar menjadi kuli cuci sore itu, sekedar membilas kaos oblongnya..tak
berapa lama aku menyudahi acara mandiku dan menjemur kaos itu disamping teras tempat
jemuran.
Magrib menjelang, dia masih tertidur pulas, ah dia belum makan dari pagi gumamku. Aku
berinisiatif utk ke angkringan, membeli beberapa bungkus nasi kucing. Pernah dulu di
telepon aku membahas tentang nasi kucing. Dia tidak percaya ada namanya nasi
kucing. "Masa kucing dijadiin lauk makan" itulah kata2 lucu dari mulutnya ketika itu..
Dia membayangkan nasi kucing itu seperti yang dia katakan tadi, nasi putih dengan lauk
daging kucing..aku tersenyum2 sendiri ketika kembali kedalam gang kostan dari angkringan.
Kaget bukan kepalang ketika aku berada di anak tangga terakhir..bayangan ini..aku tau
persis siapa dia..
Kaget bukan kepalang ketika aku berada di anak tangga terakhir..bayangan ini..aku tau
persis siapa dia..
Ane : eh Tyas, tumben ada dsini? (sapaku dengan ekspresi tidak enak ketika didepan kamar)
Tyas sedikit kaget menoleh kearahku, terlihat didepannya mimin melihat2 kedalam kamar
kearah wanita yang tidur dikasurku magrib itu..Melihatku datang, mimin menarik tanganku
kearah tempat jemuran dekat tangga.
Mimin : kakak ini dari mana? aku kmrn kesini sama tyas kakak gak ada skrg kesini lagi kakak
dah bawa cewek...siapa itu kak? (entah sudah berapa kali tangan ini menjadi sansak
cubitnya selama dia mengucapkan kata2nya diatas)
Ane : ampun dek sakit...(aku berusaha melepaskan cubitannya di tangan kananku yang
memegang kresek berisi nasi kucing)
Mimin : jawab kak, siapa itu yang tidur dikamar kakak?
Ane : itu teman dari JKT dek, dia gk nginap kostan koq, cuman mampir tadi. (belaku)
Mungkin karena suara ribut2 yang ditimbulkan oleh ratapan kesakitan dari tangan yang
dicubit mimin ditambah suara cempreng adikku itu yang Cumiakkan telinga..
Terlihatlah itu gitar spanyolku sedang mengucek2 mata sambil merapikan rambutnya yang
acak2an, dia melihat kearahku sama mimin..senyuman manisnya tetap mengembang..disana
dia berdiri kini, disamping tyas. Damn**..kacau balau berantakan...
Aku tidak lagi menghiraukan mimin yang sesekali masih menancapkan kuku pendeknya di
kulit ari tanganku. Aku berjalan mengarah ke Wati..maaf ya Tyas..aku dah ada wati
sekarang..
Ane : Maaf ya yank, kamu jadi kebangun gara2 ribut tadi (aku menggandeng tangannya,
menghadap ke mimin yang masih marah melihatku)
Wati : mereka siapa yank? (doi tersenyum manis dengan rambut masih acak2an)
Ane : tadi siang katanya mau kenalan langsung, itu kenalin adik angkatku yank.
Wati mengangkat tangannye kearah mimin yang masih terdiam, nanar matanya sekarang
terlihat. Mimin sepertinya enggan menjabat tangannya, aku sedikit emosi saat itu, dengan
mata melotot aku melihatnya..belum pernah ekspresi ini dilihat oleh mimin yang kini berubah
dari nanar menjadi sedkit ketakutan akan belalakan mataku.
Tidak ada kata2 lagi dari mulut tyas dan mimin, hanya tatapan nanar tyas yang sesekali
menengok kearah kami saat akan menuruni tangga. Bodo amatlah..lagi males aku
mikirinnya..
Wati : yank koq gitu sih mereka?? (doi kini sudah mengambil alih kresek dari angkringan
ditanganku)
Ane : mimin ngambek kyknya yank, soalnya dr kmrn kan gk pernah ta balas sms.. (hahay skil
elakan maut ini belum hilang ternyata sodara sodara )
Wati : gak di sms aja yank, ntr kalian berantem.
Ane : udah cuekin aja, ntr juga baik sendiri...yuk masuk aku beli makan nasi kucing.
(mengalihkan pembicaraan)
Wati : beneran yank... (dia membuka2 kresek dr angkringan saat masuk kedalam kamar.)
Wati : daging kucingnya mana yank? (hahaha..ngakak ane nulisin kata2 barusan )
Ane : kan bukan gitu maksudnya nasi kucing yank..ya itu nasi kucing (mengisyaratkan
bungkusan kecil nasi angkringan yg dipegangnya)
Dia dengn semangatnya membuka bungkusan nasi angkringan itu..hanya oseng tempe yang
iya jumpai..dia mengangkat kepalanya melihatku.
Wati : cuman kyk gini yank?? (dia mengangkat bungkusan nasi kucing itu kearahku)
Jadilah kami magrib itu makan 4 bungkus nasi kucing, bukan nasi dengan daging
kucing..tapi dengan porsinya yang sedikit, mirip porsi makanan kucing..jadilah namanya nasi
kucing..itu sesuai dengan penjelasan salah seorang penjual angkringan loh ya...ane cuman
plagiat kesini..hehehehe
3jam sebelum pergantian tahun, wati mengajaku kembali ke hotel, dia mau ganti rok
katanya..dia gak betah dengan celana jeans biru yang dia gunakan sekarang.
Dengan menaiki taksi, kami sudah tiba di depan hotel..kamipun beranjak kelantai tiga
kekamarnya. Hadeh pemandangan ini lagi, dia mengganti celananya dengan rok pendek
sejengkal diatas lutut..lagi2 dia tanpa canggung melakukannya didepanku.
Wati : pengen ya yank? (dia tersenyum genit memandangku, aku hanya terdiam dan
mengangguk)
"Ntr abis tahun baru yah.." dia mengecup bibirku sejenak..cumbuan bibirnya sungguh
membuat diri ini merinding..nakal dan menakutkan..
Aku menggandengnya ketika keluar dari hotel itu..terlihat beberapa karyawan muda di hotel
itu memandang iri kearahku...makan tu iri mblo...
Yap, rencanaku mengajaknya melihat kembang api di titik nol km yogya..emang terlihat
biasa2 saja..tapi diri ini masih tetap terkagum dengan banyaknya kembang api yang akan
menghiasi langit yogya malam itu.
Aku sedikit kaget dengan sepinya di jalan malioboro malam itu..hey ini malam tahun
baru..kenapa tidak jauh berbeda dengan malam biasanya. Ah sial...belum ada setahun dari
gempa yogya..yogya masih berduka malam itu..kenapa aku bisa melupakan tragedi yang
merenggut lebih dari 5ribuan jiwa itu..
Wati : yank koq sepi yank? (suaranya mengagetkanku, dia menggoyangkan tangan kananku
yang dari tadi di gandengnya)
Ane : kyknya gak ada pesta kembang api deh yank.
Wati : koq gak ada yank?? (wajahnya kini sedikit kecewa)
Ane : yogya masih dalam masa berkabung yank..masih menghormati korban jiwa pas gempa
kemaren (jelasku)
Aku tidak enak dengannya, aku menceritakan pengalamanku ditahun 2004 dulu saat melihat
kembang api di titik nol km yogya..tapi ketika dia keyogya kini dimalam pergantian tahun
2007, dia tidak mendapati seperti yang aku ceritakan. Ah..sial..bisa gak dkasih jatah ini
Ane : eh yank, tuh liat (aku menunjuk langit arah titik nol km yogya, ada beberapa kembang
api terlihat disana)
Wati : ayuk kesana yank (dia sedikit semangat melihat hal tersebut)
Ane : ayuk dah, sp tau ada sedikit kembang api ntr.
Kamipun berjalan dengan sangat mesra ke arah titik nol km yogya, terlihat lumayan rame
malam itu. Aku mengajaknya duduk di bawah pohon beringin besar di kanan ujung jalan
malioboro itu. Tempat dimana dulu aku pernah menunggu siang bersama marisa, sebelum
dia pulang pas puasa dulu.
Tidak terlalu meriah, hanya beberapa kembang api dipergantian tahun itu. Ada panggung
hiburan di kiri kanan jalan, tapi tidak ada yang menampilkan hiburan sama sekali..hanya
terpampang ucapan berbela sungkawa atas musibah yogya di pertengahan tahun 2006 lalu.
Yap, tepat pergantian tahun, dia sempat menggenggam kedua tangannya didepan dadanya.
Dia memejamkan mata, dia berdoa..entah doa apa yang dia ucapkan waktu itu. Sesekali
kicauan kembang api di langit menyambut datangnya 2007. Akupun sempat bergumam
semoga tahun ini lebih baik dari tahun berikutnya.
Wati : yank, kita ke mekdi dulu ya, lapeerr (gesturenya mengelus2 perut)
Ane : kan tadi dah makan yank..(aku mulai bangkit dari dudukku)
Wati : apaan tadi cuman makan gitu yank, pengen mekdiii...(entah kenapa dia terlihat manja)
Ane : iya sayang..ayuk jalan.. (aku mulai menarik tangannya)
Dia menggeleng, dia diam berdiri disitu..ah bakalan jadi babu gendong lagi ini..udahlah gpp,
mengulang sedikit kenangan malam tahun baru 2004 lalu.. Aku membungkuk
membelakanginya..dan dengan lembutnya dia naik dibelakangku..hahay, itu ganjelannya
benar2 dalem menusuk punggungku
Dia terdiam lagi, aku hanya berusaha menikmati ganjelan yang semakin dalam menusuk itu..
Wati : yank..(mulai lagi itu desahan yang bisa membuatku bergidik pelan)
Ane : iya yank..
Wati : ntr mau mandi gak sebelum tidur? (hahay benar2 genit wanita digendonganku ini)
Ane : gak ah, ntr masuk angin..(aku iseng, aku sangat mengerti maksudnya)
Wati : mandi diranjang aja gimana? (suaranya pelan ditelingaku kini..benar2 genit)
Ane : nah kalo itu mau aku yank...
Pelukan tangannya dileherku semakin erat..hahay..aku tidak memperdulikan lagi rasa capek
yang menyerang ototku..aku lebih menikmati bagian yang empuk2 dari tubuhnya..
Stengah jam aku menggendong tubuhnya yang tidak terlalu berat itu, sampailah kami
didepan mekdi di sudut malioboro mall. Aku tidak mengikutinya masuk karena dia tadi
sempat bilang akan di bawa kehotel saja makanannya.
Lumayan lama aku menunggu diluar, dia terlihat membawa pesanan dengan kotakan khas
restoran cepat saji itu.
Kami meninggalkan mekdi kearah hotel di jalan dagen sosrowijayan..tidak jauh dari jalan
malioboro. Gitar spanyolku terlihat ceria dengan mengayunkan gengaman tangan kiriku..dia
sedikit nyanyi2 kecil.
Sesekali di melirikku, aku hanya tersenyum senang melihat tingkahnya. Drrt drrt drrt..hape
drrt..
dikantong kanan celanaku berbunyi, aku membukanya..
: Met Tahun Baru Ri..semoga tahun ini lebih baik dari tahun kemarin..
Ternyata Tyas yang sms..aku tidak membalasnya..aku kembali memasukkn hp kekantong ku,
aku hanya ingin menikmati kecerian sang gitar spanyol di samping kiriku ini.
...
Ah wati, wanita yang aku kenal dr sms nyasar beberapa bulan lalu..kini benar2
bersamaku..dia masih mencuci tangannya didalam kamar mandi sehabis makan menu
restoran cepat saji tadi. Lumayan lama dia disana, entah apa yang dia lakukan..
Dengan handuk melilit tubuhnya. dia terlihat genit didepanku yang berbaring di atas
springbed kamar hotel itu.
Wati : beneran gak mau mandi yank? (dia kini berada diatas tubuhku dengan bersandar
tangan didagunya)
Ane : gak yank, ntr masuk angin jam sgini. (aku memainkan rambut panjangnya yang sesekali
jatuh diwajahku)
Wati : temenin mandi yuk yank? (lagi2 tangan kirinya yang menjalari bagian dalam ikat
pinggangku)
Ane : kamu gak capek apa yank? (mengatur nafas yang mulai rada2)
Wati : gak yank, puas2in main mumpung diyogya (senyumannya semakin genit saja)
Ane : main apa emang yank (isengku kini)
Dia tidak menjawab, dia menyudahi permainan tangan kirinya, karena sudah keras
mainanya..dia kini kearah bawah, melepas ikat pinggang itu. Sesekali mencubui dengan
mulutnya..dia kini mendudukiku..
Wati : ntr kalo kringetan, temenin mandi ya.. (senyum genit mesum itu...adaw...)
Dan benar sesuai kata2nya, dia berhasil membuat kami berdua keringetan..mau tak mau aku
menemaninya mandi jam 3 subuh...masuk angin masuk angin dah...bodo amat..ntr juga pasti
ngajak "mandi" dikamar mandi..hahay..
Setelah mandi, aku sempat melihat jam di HP sudah pukul 5 pagi..kasian gitar spanyolku, dia
kecapean..mana nanti sore dia harus balik ke JKT lagi.. Sehabis mengeringkan badannya,
dia mengajakku tidur, lagi, dada ini jadi kasur ter-empuknya..seperti yani dulu..yani lagi yani
lagi...nongol trus itu orang dikepala eh...
Aku mengecup hangat keningnya, "selamat tidur sayang.." suaraku pelan. Terlihat dia kini
tersenyum dan mulai mencari posisi nyamannya.
...
Siang itu, aku membuka mata..tidak ada Wati di dadaku..aku mendengar suara percikan air
kamar mandi. Ah, dia mandi ternyata. Aku mengecek HP, seperti biasa, tetap sepi. Bukan
orang penting sih...jadi hape sepi2 aja..wkkwkwkw
30menit berlalu, kembali gitar spanyol itu tanpa senar, handuk itu hanya menutupi
rambutnya..seperti biasa senyum itu selalu terlihat genit.
Ane : yank, emang ada tiket buat ke JKT? (masih sedikit berat suara ini)
Wati : udah booking dari kmrn pas di JKT yank, ntr jam 3an dari stasiun kemarin itu (tanpa
melihatku dia memakai *maaf cd dan bra-nya)
Ane : owh..kirain belum dpt yank..hehhehe (sedikit kecewa rasanya, aku harus melepas gitar
spanyol indah itu pergi)
Wati : mau ikut ke JKT yank? (dia kini memakai rok span yang dia pake saat sampai diyogya
kmrn)
Ane : gak ah yank, aku masih sibuk kuliah. (mau sih ikut, tapi duit drmana)
Wati : ya udah, kuliahnya di kelarin yank, ntr ikut aku ke JKT (komplit sudah senarnya,
dengan memakai kaos putih khas bali punyaku)
Oiya, itu kan bajunya doi ketinggalan di kostanku yak..masa harus balik kostan
ngambilnya..hadeh
Ane : oiya yank, bajumu kmrn sore aku jemur di luar kamar i (dia berbalik kearahku yang
masih berbaring di springbed itu..empuk sih kasurnya, beda sama kasur di kamar..makanya
betah di kasur ini, ditambah empuk2 dari sang gitar spanyol..tambah betah sang buaya)
Wati : gpp yank, besok aku keyogya lagi buat ngambilnya. (dia duduk disampingku..aku
menjulurkan tangan kananku di pinggulnya, aku memeluknya, harum sunsilk hitam
dirambutnya benar2 bisa membiusku)
Dia menciumku, tetap dengan desahanya yang benar2 membuat sesuatu disana menjadi
keras..tangan ini seakan tidak perduli dengan pakaiannnya yang sudah rapi..tapi dia
menepisnya..kecewalah sang buaya yang membaca...
Wati : udah ah yank..mandi sana ah..ntr aku gk dpat oleh2..keburu keretanya berangkat.
Akupun beranjak dari springbed empuk itu, sedikit kecewa tidak dapat pegangan
empuk2..
...
Sekitar setengah 2 aku menemaninya mencari bakpia, dia sudah cek out dari hotel itu..
jadilah aku seperti turis dadakan menenteng koper kecilnya kemana2. Kami membeli bakpia
25 di dalam gang dari Ramai Mall, tidak terlalu jauh dari jalan malioboro.
Pukul 3, kami sudah berada diruang tunggu stasiun tugu..tidak jauh dari tempat aku
menunggunya beberapa hari kemarin. Sedikit tersenyum diri ini mengingat deg2an dengan
apa yang akan kutemui pertama kali.
Wati : yank, pacarnya mau pergi koq senang sih (doi menyenderkan kepala di bahu kiriku)
Ane : gak yank, aku lucu aja sih ingat kmrn2 sblm ketemu.
Wati : aku juga yank..aku bayangin kamu itu om2 genit (dia tersenyum kini..lagi2 harum sunsil
dirambutnya menyeruak dihidung)
Ane : emang aku kyk om2 yank?
Wati : gak yank, kan kmrn pas blm ketemu..kalo kamu yank? bayangin aku gimana?
Ane : ya sama sih, aku bayangin malah tante2 girang. (dia kini duduk melihat ku)
Wati : aku kan emang tante2 yank, aku lbh tua 4tahun dr kamu (senyum genitnya kembali)
Ane : iya tante2 girang..(tangan ini mencubit kedua pipinya)
Tak lama terdengar bunyi khas kereta memasuki stasiun dari arah lempuyangan.
Di peron utara kereta itu sudah siap membawa gitar spanyolku pergi. Dan...inilah moment
yang paling ku benci dari kehidupan..moment ketika aku harus melepasnya pergi..memang
semuanya ibarat mata uang yang memiliki dua sisi, ada pertamuan ada perpisahan..ah
sudahlah..
Dia berdiri memakai blazer biru yang pertama kali kukira jaket yang tergantung ditangan
kanannya. Benar2 terlihat kedewasaannya kini, blazer biru itu menambah kesan
kedewasaanya.
Aku berdiri mengantarnya ke pintu masuk peron. Dia melepas koper kecilnya, dia
memelukku hangat..rambutnya sangat harum sore itu. Kami tidak memperdulikan
pandangan orang2 disekitar..aku menikmati pelukan sesaat sebelum melepasnya...
Tidak ada kata2 dari mulutnya ketika melepas pelukannya, dia mengambil koper kecilnya,
dengan mantap dia meninggalkanku di luar peron. Mata ini tidak lepas dari gitar spanyolku
yang sudah naik keatas kereta itu..entah kereta apa..aku tidak tau namanya..
Setelah melambaikan tangannya dari jendela kaca itu, dia menutup tirainya..Tak berapa
lama.. kereta itu sudah meninggalkan stasiun tugu menuju arah barat ke JKT...
Kini sudah 4tahun aku diyogya. Tidak menyangka akan seperti ini, aku banyak sekali
mempelajari hal2 baru dalam kurun waktu empat tahun ini.
Seperti baru kemarin aku menginjakan kaki di kota gudeg ini, aku ingat sekali betapa aku
sangat kagum dengan kota ini. Hingga kini aku memang masih kagum, keramahan warganya
seakan tidak pernah habis oleh waktu yang terus berputar.
...
Tidak terlalu sakit perpisahan dengan Wati kemarin, karena aku masih dengan mudah dapat
menghubunginya. Sungguh teknologi sangat memudahkan kami untuk tetap berhubungan
memalui telepon dan sms.
Tidak seperti marisa kala itu, aku begitu merasa kehilangannya..memang dengan telepon
wartel aku bs menghubunginya, berbeda dengan skrg, hampir tiap menit aku lalui dengan
smsan bersama wati.
Ah, kenapa aku tidak memikirkan sedikitpun tentang Marisa dan yani saat aku sudah
mempunyai HP. Marisa, yap aku masih hafal nomor teleon rumahnya..Aku akan
menelponnya, sekedar menanyakan nomor hpnya.
Tidak aku dapati dia sedang dirumah waktu itu..tapi dari Ibu yang menjawabku teleponku,
aku berhasil mendapatkan nomor HP Marisa. Aku masih belum berani untuk mengabarinya
terlebih dulu, aku takut mengganggu waktunya bersama pujaan hatinya kini.
...
Awal2 february sebelum arif ikut pindah kekostanku yang sekarang, dia sudah membeli
motor SupraX di salah satu dealer motor di dekat Saphir Square, batas kota yogya itu.
Sekitar minggu ke-2 bulan february dia meminta bantuanku utk mengangkut barang2 dr
kostan lama, skalian aku bersilaturahim ke ibu kostan dulu. Tidak lama, hanya sehari kami
memindahkan barang2 Arif dengan jasa pengangkutan barang.
dan seperti
biasanya, kami sering gitar2an di depan teras di atas pembatas dari semen itu.
Mas Farid, Mas Antok dan Bung Pila masih dikostan lama, dari cerita arif, katanya mereka
sedang sibuk2nya mengurus skripsi..dan tentunya dengan berkurangnya 5sekawan, jadilah
kegiatan teler bareng itu jrg dilakukan..sudah tidak asik seperti masih komplit formasi 5
sekawan dulu.
Mimin, tyas dan rina..masih sering aku temui ketika dikampus..mimin sekarang sepertinya
benar2 membenciku..entah apa yang membuatnya begitu. Sesekali aku meng-sms nya tapi
tidak pernah ada balasan sedikitpun.
Tyas masih seperti dulu, aku masih sedikit mengaguminya..tapi sedikit berbeda kini di
senyuman lesung pipitnya, tidak terlalu sering aku lihat ketika kami berpapasan
mata..senyum manis lesung pipit itu kini terasa hambar, mungkin..ini mungkin karena dia
kecewa untuk yang kesekian kalinya terhadap si pengecut ini.
Rina tidaklah sering kutemui..dia mungkin juga membenciku dari cerita tyas yang notabene
teman 1 kostanya. Wati, masih seperti dulu..dia tidak akan melewatkan waktu senggangnya
utk sekedar sms..dia akan kembali mengeluarkan desahan yang menggoda iman itu kala
masuk waktu nina bobo-nya.
Dan itu sekarang sangat mempengaruhi otakku yang kini bisa aku bilang masuk tingkat
mesum. Aku tidak lagi melihat seorang cewek dengan apa yang mereka kenakan, tapi aku
seakan bisa berkhayal tentang berapa besar bagian itu..dan betapa mulusnya gitar itu jika
tidak ada senar yang digunakan.
Waktu itu aku benar2 sudah tidak waras..aku tidak lagi memperdulikan waktu jika ditelpon
oleh sang gitar spanyolku di JKT sana. Aku akan berusaha untuk mengarahkan omongan
kami kearah yang berbau (maaf) porno. Tapi aku pasti kecewa, Wati yang menggila ketika
waktu malam, berubah menjadi emak2 yang menasehatiku ketika siang hari dan ketika dia
sedang berada di tempat kerjanya.
Entahlah, gaya gravitasi lembah kelam itu sangat besar dan sangat mempengaruhiku.
...
Suatu sore, aku sedang asik2nya smsan dengan sang gitar spanyol yang lagi berada di
perjalanan pulang dari kantornya. Tiba2 hapeku berteriak menandakan ada panggilan
masuk..tumben ini orang telpon, kmrn2 aku sms gak pernah dibalas pikirku. Aku sedikit
gembira dengan panggilan itu.
Tut tut tut... telepon itu ditutup..sial..main tutup2 aja...belum juga aku catet alamatnya.
Aku mengingat2 alamatnya tadi, aku sedikit khawatir dengan yang terjadi ke adikku itu.
Dengan memakai jaket coklat milikku, aku mengayuh sepeda ke alamat yang dikasih tau
mimin tadi..tidak terlalu jauh dari kostanku.
Butuh waktu 20menitan aku mengayuh sepeda pixie kawe 2ku..aku sudah sampai di alamat
itu. Aku memasukkan pixie kawe 2 ku kedalam halaman...maklum ini sepeda butut
satu2nya..gak lucu ntr di ambil maling..emang ada maling mau sama sepeda kawe ya?
Aku melihat pintu rumah itu terbuka..ini beneran kontrakan mimin apa aku dikerjain mimin??
Aku mengambil HP dikantongku..banyak sms dr si gitar spanyolku, aku cuekin sebentar..aku
takut ada apa2 sama mimin..akupun memencet nomornya di hapeku...
berhubung sms gak ada putusnya sama sang gitar spanyol, jadinya kesedot deras oleh sms
antar operator itu.
Panggilan gk bisa, ane coba sms itu nomornya mimin...lagi2, sms gak kekirim..pulsaku
benar2 abis...hadeh.. Akupun memberanikan diri memanggil mimin didepan pintu..tidak ada
jawaban..
Aku sempat teringat dengan suaranya ditelepon tadi, suaranya pelan seperti sedang
kesakitan..kini aku benar2 merasa bergidik, perasaan tidak enak ini menyerang otakku
secara tiba2, perasaan yg sama ketika aku melihat yani dengan bersimbah darah dulu.
Aku tidak lagi memikirkan hal lain, mimin harus segera aku temukan..2 dari 3 pintu kamar
didalam rumah itu terlihat tertutup, aku menuju kamar ketiga...dan benar saja, mimin
tergeletak disana, ditangannya penuh dengan pil putih khas apotik. Entah apa yang dia
lakukan. Aku menggoyangkan tubuhnya, aku memegang tangannya sekedar mengecek
nadi..masih ada, pelan detakan nadinya.
Ane : gak, kita harus kerumah sakit (jawabku keras, aku sempat memikirkan kejadian buruk
yang dialami Yani dulu, dan aku tak mau itu terulang ke mimin)
Mimin : gk usah kak. (dia sedikit berontak dengan sisa tenaganya, air matanya kini terlihat
mengalir)
Aku kemudian meletakkan tubuh tidak berdaya itu di atas kasurnya yang penuh dengan pil
putih, entah obat apa itu.
Aku beranjak kearah dispenser disudut kamar, aku mengambil gelas plastik yang cukup
besar. Setelah penuh dengan air putih, aku membawa ke Mimin. Aku mengangkat pelan
kepalanya, dia meminum air itu setengah dan menggeleng pelan, aku memaksakan dia
meminumnya sampai habis. Dia pun tidak berdaya melihat mataku yang melotot sedikit
marah.
Aku bisa mencium bau obat2an dari nafasnya, entah apa yang dia pikirkan.
Dia hanya menggeleng pelan, aku kemudian menutup badannya dengan kain pantai yang ada
di dekatnya, aku menjadikan kain itu sebagai selimutnya. Aku mengambil kunci motor
supraXnya, saat hendak keluar, hapeku kembali berbunyi..
Akupun memutus panggilan itu, aku sedikit khawatir dengan keadaan adikku itu. Aku
mencari2 burjo di sekitar kontrakan mimin, terlihat ada yang buka tidak terlalu jauh dari gang
masuk kontrakannya. Aku memesan burjo dan teh panas. Aku benar2 tidak tau harus
membeli apa, aku panik.
Setelah mendapat pesananku, aku segera kembali ke kontrakan barunya mimin. Setelah
memarkirkan supraXnya aku menuju kekamar tadi..entah kemana teman2
kontrakannya..saat genting kyk gini gak ada yang nolongin...hadeh..
Sesampainya dikamar, aku melihat adikku itu masih tertidur lelap, entah tidur ato pingsan.
Aku kembali mengecek lehernya, dia berkeringat tapi tidak panas ato demam. Mungkin
pengaruh pil2 gak jelas yang dia minum tadi.
Sungguh pendek pemikirannya, dia mau bunuh diri dengan pil2 itu..kenapa tidak berdiri
didepan jalan raya saja biar mati skalian ditabrak truk fuso..amarah sedikit mengambil alih
diri yang panik ini.
Aku hanya menggeleng pelan melihat pola adik angkatku ini..sesekali aku melihat kearahnya
yang masih tertidur lemas di kasurnya dengan tertutupi kain pantai itu. Aku merapikan
barang yang berserakan disitu, aku menyapu kamarnya. Terlihat beberapa bungkus obat
khas apotek berwarna silver kemerah2an. BODOH...itulah kata2 yang terlintas dpikiranku
saat itu.
Terdengar suara motor dari luar rumah kontrakan itu, entah itu kebetulan atau apa..terlihat
disana Tata dan Tyas tengah turun dari motor. Sial ternyata mimin ngontrak bareng mereka.
Tapi bukan kekaguman yang kini kurasakan atas cewek berlesung pipit itu, aku sedikit
marah melihat mereka yang sedang sedikit tertawa didepan pintu.
"Kalian ini darimana? Teman kalian sekarat kalian malah ketawa-ketawa" suaraku skeptic
melihat mereka.
Mereka sedikit kaget dengan suaraku yang terdengar sedikit membentak. Tidak ada suara
dari mulut mereka berdua, tertawa yang tadi terlihat kini berganti dengan pandangan
ketakutan.
Tyas : Eri..koq ada disni?? (dia terkaget melihatku yang sudah berdiri di depan pintu)
Tata : Eri, kenapa kamu marah2??
Aku tidak memperdulikan mereka, aku berbalik kedalam kamar mimin setelah meletakan
sapu dibelakang pintu. Mereka kini menyusulku. Melihat mimin yang terbaring lemah dikasur,
mereka segera menghampirinya, tyas menggoyangkan tubuh mimin sambil terlihat
menangis.
Tata : kamu apain mimin Ri?? (dia menoleh dengan ekspresi marah)
Ane : kalian ini yang gak peduli sama teman sekontrakan (jawabku tidak kalah marah)
Tata : jawab..mimin kamu apain??
Ane : kalian yang satu kontrakan harusnya lebih tau dari aku..(aku tidak memperdulikan
pertanyaanya)
Tyas : Udaaaaah... (terlihat dia memeluk mimin yang terlihat membuka mata dan berniat
duduk)
Suara teriakan dari mulutnya seakan mampu membuat ku dan tata sejenak terdiam dari
keras2an tadi. Akupun berjalan kearah bubur yang sempat kubeli tadi. Aku memindahkan
bubur itu ke mangkuk di dekat dispenser itu. Aku mengarah ketempatnya berbaring, Tyas
sedikit bergeser ke arah lain.
Ane : makan dulu ya dek, biar enakan (aku menyendok bubur itu dan mengarahkan
kewajahnya)
Tidak ada jawaban darinya, dia hanya menurut perkataanku..tyas dan tata hanya terdiam
melihat acara suap2an itu...aku tau tyas dan tata sedikit iri karena aku menyuapi
mimin...hahay..geer betul buaya ini... pemburu mana pemburu...kulitin ini buaya geer
Tidak banyak mimin makan, dia sudah menggeleng. Tyas sudah mengambil teh panas di
kresek tadi yang sudah berubah hangat itu. Sedikit telaten tyas meminumkan teh itu ke mimin
yang masih lemah. Hmmm..bisa juga kyknya jadi calon ibu yang baik ini orang gumamku.
"Makasih Yas, mbak Tata, maaf ya aku mau ngomong sama kakak berdua" pelan suaranya
mengalun.
Setelah meletakan gelas berisi teh hangat itu, Tyas mengajak tata yang masih sedikit emosi
melihatku. Aku juga seakan masih emosi dengan Tata entah kenapa.
Aku pindah duduk kedekat mimin, dia sedikit merubah posisi duduk menyender ketembok
dekat bantalnya.
Ane : kamu kenapa dek?? Koq bisa2nya kamu mau bunuh diri?
Mimin : sinian kak duduknya (gesturenya menyuruh duduk disebelah kanannya)
Aku menggeser beberapa boneka kecil di samping bantal tempat dia duduk kini. Aku ikut
bersender di tembok itu.
Mimin : maaf ya kak, aku ngerepotin. (kini kepalanya menyender di bahuku, tanganku
bergerak mengelus2 rambutnya..aku sayang dengan adik angkatku ini)
Ane : iya gpp, kamu kenapa dek?
Mimin : aku sedih kak. (entah aku tidak merasakan suara tangisan kadalnya dulu..dia benar2
sedih kali ini)
Ane : sedih kenapa dek?
Mimin : aku marah kak (lah tadi sedih sekarang malah marah...ini kenapa lagi ini )
Ane : iya marah kenapa?? (lama2 kena tabok juga ini adik gk jelas )
Terasa bahu kiriku basah..dia benar2 menangis sedih kali ini..aku tidak bersuara, aku tetap
mengelus2 rambutnya sekedar meringankan sakit hatinya.
Aku masih tidak bisa berkata apa2..mimin yang selama ini aku lihat cukup ceria dengan
segala tingkahnya serta suara cemprengnya ketika membangunkanku pagi2 sekali...ternyata
dia bisa menutup segala kerinduan kepada ibunya yang jauh di Arab sana yang kerja sebagai
seorang TKW.
Ane : tapi gak gini juga caranya dek..harusnya kamu itu loncat dari gedung lantai atas yang
didepan gang sana..
Dia menghapus air matanya, sekarang dia duduk tegak memandang kearahku, tampak dia
bingung dengan tubuh yang masih sedikit lemah.
Lagi2 itu kuku pendeknya mendarat ditangan kiriku..ampun sakit beneran ini tangan..tapi tak
apa, aku sekarang sedikit melihat senyuman di bibirnya.
Mimin : kakak ini bukannya ngelarang aku bunuh diri malah nyuruh (masih setia dengan
cubitan yang sangat dalam terasa)
Ane : iya dek beneran, minum pil2 tadi bukan bunuh diri tapi nyiksa diri sendiri (masih sok2
serius)
Mimin : emang kakak rela aku mati?? (kini mulutnya sedikit monyong,tetap aja itu tangannya
masih mencubitku)
Ane : rela lah, kan berkurang satu adikku yang ngeselin (mulailah senyum ini keluar, aku
sedikit senang melihatnya sudah kembali seperti mimin yang aku kenal)
Aku berjalan kearah bubur di ujung kasur yang masih tersisa banyak itu. Aku menyerahkan
ke mimin.
Mimin : gak mau kak, suapin ya (dia kembali mengangkat pelan alisnya kini...benar2 sudah
kembali sifat aslinya)
Ane : Halah manja..makan sendiri aja, aku mau pulang dek, udah malam ini.
Mimin : kakak jahat, kemarin aku di marah2in skrg aku dibiarin kyk gini (lagi mulut itu
monyong)
Ane : Eh, sejak kapan aku marah sama kamu dek? (kapan aku marahnya coba)
Mimin : ya itu sejak kemarin, mentang2 ada cewek baru trus aku dimarah2i..(oh..ternyata..
kwkwkwkw)
Ane : gak marah, kan aku cuma melotot dek..beneran gak marah..
Mimin : suapin dulu kak, ntr kalo dah abis baru kakak pulang ya.. (manjanya kini terlihat
dengan tubuh yg masih lemah)
Ane : iya iya...
Akupun menyuapi adikku tersayang malam itu..setelah habis aku pamit pulang. Sebelum
keluar dari kamarnya, aku melirik kearahnya yang sudah kututupi dengan kain pantainya tadi
sebagai selimut.
"Cinta orang tua itu tak akan ada habisnya dek, mereka akan berusaha untuk tetap
memberikan yang terbaik buat anak2nya"
Dia hanya mengangguk pelan sebelum aku menutup pintu kamarnya. Aku menuju kamar
Tyas yang terbuka waktu itu.
Tok tok tok ... tangan ini mengetuk pintu kamar..tyas sedikit kaget dari posisi berbaringnya
dikasur.
garuk2 kepala)
Ane : ya udah ya, aku pamit dulu..pamitin juga sama Tata.. (aku sempat melihat kamar tata
sudah tertutup mungkin sudh tidur)
Tyas : iiya Ri..
Aku pun meninggalkan kamar tyas dan kembali mengambil pixie kawe 2ku...untung masih
ada, tidak digondol maling kere yang tega menyabet sepeda butut..
Terlihat tyas tersenyum sambil melambaikan tangan di depan teras rumah kontrakan itu.
Buayanya sedikit tobat sodara2, ada mangsa disana tidak diterkam...hahay...
20menit aku sudah berada ditempat parkir kostanku. Setelah meletakan sepeda kawe
satu2nya itu, aku naik keatas, terlihat arif sudah duduk didepan teras depan kamarku.
Hahay, dia masih setia menunggu mahoanya ini pulang ternyata..
Kami seperti pasangan maho lainnya hanya tertawa disitu..aku masuk kekamar yang tidak
pernah aku kunci itu. Saat membawa gitar kedepan, arif malah sudah hilang dari situ, dia
terlihat dijemput dimas dibawah.
Sehabis pulang dari kostan mimin...dan ketika aku ditinggalkan oleh pasangan mahoku
selingkuh dengan dimas..aku tidak jadi gitaran..aku lebih memilih berbaring dikasur..entah,
pikiran campur aduk mengingat mimin..
Malam itu aku habiskan dengan berbaring luntang lantung dikasur kamar, sudah cukup larut.
Tapi koq ada yang kurang ya.
Aku buru2 mengambil hape yang masih berada di celana jeans di gantungan belakang pintu
itu. Sial, hapeku ternyata dari tadi mati keabisan baterai. Aku meraih cash disebelah meja
khas anak kost. Setelah kuhidupkan kembali, hapeku bergetar hebat, entah berapa sms
masuk dari sang gitar spanyol. Aku membaca satu2 smsnya.
Senyumku mengembang sendiri membaca smsnya yang kebanyakan kata2 genitnya. Ini
sudah masuk waktu nina bobonya..dan aku melewatkannya malam ini. Mungkin dia sudah
tertidur. Ah, pulsa abis lagi..sudahlah, malam ini tidak ada acara cerita hot sebelum tidur.
Setengah 1 aku masih luntang lantung di kamar, aku sedikit lelah karena kepanikan tadi
melihat mimin yang tiba2 menggila dengan acara bunuh dirinya..tapi dia sekarang sudah
baik2 saja, aku bisa tersenyum lega.. Tapi tidak aku pungkiri...kini rasanya sedikit kecewa
karena aku melewatkan desahan gitar spanyolku itu. Semoga dia tidak marah karena aku
tidak mengabarinya.
Pagi itu...kembali diri ini dikagetkan oleh teriakan hape j200i itu..hadeh..siapa sih yang genit
pagi2 gini..dengan mata yang masih 3watt aku mengangkat panggilan itu.
Ane : halo..
Wati : yank, semalam koq gka ngabarin sih??
Ane : eh yank, maaf ya pulsaku abis smlm...makanya gk aku bls smsnya.,hehehe
Wati : semalam koq hpnya mati yank??
Ane : nah itu yank, smlm pas di tempat mimin, hp ku mati abis baterai.
Wati : ooo.. (kyknya kesal dia disana)
Ane : tumben yank pagi2 dah telepon? gak kerja yank??
Wati : ini baru mandi yank. (hahay suara desahan genit itu terdengar lagi)
Ane : trus tadi ngapain aja dikamar mandi yank??
Wati : ya gitu yank, mandi sendiri.. yank, bagusnya make yang itam apa yang pink?? (aku tau
betul pertanyaan tentang apa ini)
Ane : pink aja yank, tp lebih bagus lagi kalo gak pake..
Wati : ntr kalo kliatan orang2 dikantor gak make apa2 gimana yank (genitnya suara itu)
Ane : ya jgn sampe to yank...cukup aku aja yang liatnya.. (semakin lama semakin gk jelas
omongan ini...awas mblo ndak pengen..)
Wati : udah ah yank, aku mw siap2 kerja dulu...dah sayang..muuuacchh...
Tut tut tut..telepon itu terputus...ah sang buaya gak dapat acara mesum pagi2 gini...buaya
sedikit kecewa sodara2...wkwkwkkww..
Karena kuliah hari ini masuk siang, aku kembali memejamkan mata ini dikasur, sekedar
membayangkan gitar spanyolku tanpa senar lagi..hahay, senyuman ini gak pernah lepas
dengan segala khayalan nakal yang belakangan sangat sering menjalari otakku.
Siang itu aku sudah berada dikantin, rencana ngapel si mbak kantin yang sudah aku anggap
kekasih tempat ngutang makanan kala kantong kering melanda itu. Tapi sayang, dia tidak
ada hari itu..dia ada keperluan keluarga dan sedang berada di jawa barat sana...ah lagi2
keadaaan tidak mendukung sang buaya utk mendapat utangan di kantin itu. Jadilah diri ini
hanya memesan es coffemix ke mas2 yang jaga.
Sedang asik2nya aku menikmati coffemix itu, terlihat tyas yang datang dari arah pintu kantin.
Dia hanya mengangguk dan meletakkan tas ala emak2nya di kursi depan tempat ku duduk.
Dia berjalan menuju tempat makanan dipajang disana, dan seperti sebelumnya dia terlihat
membawa piring yang menggunung dengan menu makan siangnya itu.
Hahay...menu makannya masih kyk dulu ternyata, masih kyk kuli makannya banyak. Dia
tersenyum memangdangku ketika dia mengambil duduk didepan ku.
Ane : tambah chubby aja Yas, makan-nya juga gak ada kurang2nya..masih kyk dulu
Tyas: eh Eri bisa aja...(malu2 monyet dia) oiya Ri, boleh nanya gak?
Ane : iya, tanya aja (santai diri ini setelah menyeruput coffeemix dingin itu)
Tyas : kamu koq peduli banget sama mimin Ri?
Hellow, dia itu adik angkatku yang sudah ku anggap adik kandung..wajarlah aku peduli
dengan keadaanya
Ane : ya karena dia sodaraku Yas, masa aku tega biarin dia sekarat, kakak macam apa aku..
Tyas : kamu sayang kan sama dia??
Ane : iyalah yas, aku syang banget sama dia.
Tyas : kalian bukan sodara kandung kan? Koq bisa segitunya kamu sayang sama mimin Ri?
(penasaran terlihat diwajahnya kini)
Ane : ya dari dulu aku gk punya sodara kandung yas..(dia memotong kata2ku)
Tyas : kamu anak tunggal Ri?
Ane : iya..hehehe..dulu aku pengen banget punya adik, tapi gak dikasih sama
tuhan..makanya skrg aku ketemu sama mimin..jadilah aku sayang sama dia seperti adik
kandungku sendiri.
Kini dia hanya memainkan pipet di gelas es teh pesanannya..makanan yang menggunung
tadi tersisa setengah..lumayan lama kami terdiam disitu..akupun menyeruput es coffeemixku.
Tyas : beruntung ya, mimin disayang sama kamu Ri. (ekspresinya berubah seketika, aku tak
tau ekspresi apa itu)
Ane : ya dulu aku sempat sih kagum sama kamu yas. Tapi gak tau kagum itu berubah jadi
sayang ato hanya sebatas kagum. (bah, kenapa ini bibir nyeplos aja dah)
Ane : aku sudah pernah bilang dulu sama kamu Yas, aku di posisi yang serba gak enak, gak
enak sama kamu gak enak sama adi.
Tyas : kenapa sih aku gak bisa kyk mimin Ri, kenapa aku gak bisa jadi orang yang kamu
sayang itu. (sedikit berkaca mata itu terlihat)
Hadeh, niat mau njelasin biar gak terbawa...malah jadi kyk gini...
Ane : ya udah kamu jadi sodaraku aja (tangan ini menjulur kearahnya, hahay...sangat
kampret buaya satu ini)
Tyas : gak gitu Ri, aku gak mau seperti mimin yg jadi sodaramu..aku pengen lebih..
Ane : Maaf ya Yas, aku sekarang dah sama Wati..cewek yang kalian liat di kamarku malam
tahun baru dulu.
Lagi ekspresi itu berubah..terlihat senyuman lesung pipitnya kini, dengan sedikit
keterpaksaan.
Tyas mengambil tas ala emak2nya dan mengarah ke Kasir membayar makanannya. Ketika
dia melewatiku, terlihat lagi itu senyuman lesung pipitnya..entah dia ikhlas atau tidak.
...
Sore itu, aku sedang di lab dengan Adi dan beberapa teman senat..waktu itu sempat ada
acara makrab di kaliurang, entah makrab apa waktu itu. Dan lagi2 aku sebagai salah satu
anggota senat harus ikut..hadeh..
Sedang seru2nya membicarakan rencana makrab itu, hape ini kembali berbunyi..ternyata si
mahoanku Arif..dia ternyata merasa bersalah karena dia selingkuh dengan dimas..dia nelpon
mau minta maaf ternyata...
Tut tut tut..dia mematikan teleponnya..asem dia membuat dramatisir juga ternyata...
Ane : Di, temenin ke LPP jln Solo Di, teman kostanku kecelakaan katanya tadi. (aku mengarah
ke adi yg masih berbicara dengan rekan senat lain)
Adi : sapa yang kecelakaan Ri, ayo gw anterin.
Akupun bergegas dengan adi ke Politeknik LPP di jalan solo sana, lumayan jauh dr kampus
sekitar 25menit berkendara. Aku melihat skitaran jalan, tidak ada aku temuin si mahoanku
Arif disitu.
Hadeh ada2 aja musibah yang menimpa..Untung motornya cuman lecet dikit... wkwkwk
...sahabat macam apa ini..motor lebih di utamakan..wkkwkw...sayang e gan..itu motor belum
ada sebulan dah di buat lecet
Aku memakai motor supraX baru dengan sedikit lecet itu kembali kekostan, adi membonceng
Arif. 25 menit kemudian kami sudah tiba dikostan, adi langsung pamit ke kampus karena
masih harus mengurus lab, tiggallah aku dengan mahoanku si Arif..dengn telaten diri ini
mengobati luka di tangannya..benar2 kyk bayi, arif sekarang berubah cengeng ketika obat
merah aku usap dengan keras di lukanya...nyahok nyahok koe Rif, salae selingkuh karo
dimas... kapan lagi bisa jahilin Arif gumamku.
Ada2 aja kejadian dari semalam, mulai dari mimin yang mw suicide lah, skrg arif yang
kecelakaan...
Siang itu aku dan teman sekantorku Si Aji, sedang menikmati Ice Blast di teras depan kantor
sambil melihat beberapa motor dan mobil lewat.
Aji terlihat sibuk membaca story "Aku Masih Setia Di Yogya" yang aku tulis beberapa minggu
lalu. Yap, dia sudah tau perihal kisahku ini, karena kemaren sebelum mulai menulisnya,
sempat aku meminta ijin untuk memakai nama tengahnya dalam kisahku ini.
Sesekali dia menghembuskan asap putih dari batang rokok di tangannya itu. Dia terlihat
sangat serius membaca cerita itu, sesekali dia ketawa pelan sambil melihatku, tidak lama dia
kembali menatap layar laptop yang dibawanya keluar itu.
Aji : Mas, Marisa itu mirip siapa? (dia bersuara tanpa melihatku, dia masih menatap layar
laptop di pangkuannya)
Ane : Ya seperti marisa Ji..hehehhe..
Terlihat dia menutup laptop itu..dan kembali menarik isapan ice blast yang tinggal beberapa
centi ditangan kanannya itu.
Aji : trus mas dah benar2 ikhlas belum melepas marisa?? (dia kini semakin antusias, ternyata
dia sudah sampai di akhir Part 1. Elizabeth Marisa S.)
Ane : ya mau gak mau Ji, keadaan waktu itu gak mendukung buat menahannya. (sesekali
bibir ini mengebulkan asap putih dari batang rokok putih itu)
Aji : seru juga ya mas baca kisahmu..kadang aku gak percaya..aku baca kisah ini kyk aku gak
kenal sama kamu mas. (dia tersenyum)
Ane : banyak Ji yang gak pernah aku ceritain.
Aji : sek mas, jgn diceritain dulu, biar aku gak keduluan dari kisahmu di kaskus mas.
Ane : ya wes, coba koe buat id aja di kaskus Ji, buat Id sesuai nama di kisahku itu..pasti
banyak yang nanyain ntr.
Aji : gak ah mas.
Dia terlihat melipat kursi yang sering kami bawa keluar dari dalam kantor..cuaca yogya
benar2 panas, sebentar saja berada di luar ruangan..terasa sangat membakar kulit.
Aku mematikan ice blast yang sudh pendek ditanganku, akupun kembali kedalam ruangan
kantor kecil kami. Setelah kembali duduk dimeja, aji terlihat membaca status BBM temannya.
Dia menunjukkan foto temannya yang sedang berada di Prambanan.
Ane : dulu aku kyknya pernah kesitu Ji, berdua dulu sama Wati..
Aji : wati yang mana mas?
Ane : ada ntr di cerita ku Ji, kalo gak salah ntr di Part 3 kyknya..belum aku tulis sih, baru
beberapa bagian.
AJi : Wah masih banyak ternyata kisahmu mas?
Ane : ya masih lah..kamu kan baru selesai part 1 kan. (terlihat dia mengangguk..smbil
kembali membuka laptopnya)
Aji : kemaren itu sama siapa aja mas ke prambanannya? (dia menolehku, sedikit penasaran
dirinya)
Ane : ya dulu sama wati, yang jakarta...kamu gak tau, aku gak pernah cerita soalnya.
Aji : tapi ntr mau kamu ceritain gak di cerita mas??
Ane : Rencanan sih nulis kisah dengan wati..(dia memotong omonganku)
Aji : ntr deh mas, ntr aku baca aja, biar gak keduluan lagi dari yang di kaskus..hehhehe
Ane : yo wes, baca sendiri aja.
Aku kembali memutar lagu "Spirit Carries On" yang belakangan sangat disukai Aji, dia
katanya mau belajar bahasa inggris seperti aku dulu dari lagu dreamtheater..hahahha...lagi2
aku memberikan contoh cara belajar ngawur ke Aji..dia pelan2 sing along ketika lagu itu
mulai mengalun..tapi terlihat ada sesuatu yang dia pikirkan..dia melihatku lagi..
Saat itu aji mulai menceritakan tentang mitos2 yang pernah dia dengar. Mulai dari awal mula
dibangunnya candi boko yang posisinya tidak jauh dari candi prambanannya..di akhir cerita
dia sedikit menebak2 ujung kisahku dengan wati..
Ane : ada benarnya juga tebakanmu Ji..tapi ntr kamu baca di thread aja ya..gak usah aku
ceritain sekarang.
Aji : iya mas..biar seru, jadi aku kyk pembaca2 lain yang benar2 gak tau gimana kamu
sekarang..hehehhe
--------------------OK untuk kisah candi prambanan dan candi boko, silahkan agan cari sendiri deh di si mbah
google..pasti nanti agan temuin tentang mitos2 ketika berkunjung ke candi itu.
Saat itu sedang musim penghujan. Tak jarang diperjalanan pulang dari kantornya, gitar
spanyolku disana kehujanan. Aku mulai merasa kasian ketika dia pulang hanya dengan taksi
dan tak ada yang menemaninya. Ingin rasanya diri ini segera k JKT yang aku tak tau
modelnya gimana kota itu.
Musim penghujan di yogya waktu itu seperti tidak bisa ditebak. Sehari bisa jadi hujan sangat
lebat tapi beberapa hari kemudian kembali panas yang menggila. Kekaguman yang gak
pernah ada habisnya, selain dengan keramahan warganya, cuacanya yang gak bisa ditebak
ini juga bisa membuatku terkagum.
...
Siang itu, aku masih berada di kampus..aku masih menunggu hujan reda. Kebetulan dari tadi
ketika aku sedang mengikuti kuliah jam 10an hujan mengguyur lumayan kenceng. Hapeku
berbunyi..ah, ternyata sang gitar spanyol yang menelpon.
Sekitar pukul 3, baru aku bisa berjalan pulang kekostan, hujan sedikit mereda sore itu.
Sedikit basah ketika sampai kamar. Lagi2 aku harus mengepel kamarku, benar2 lebat hujan
siang tadi, kamarku seperti tidak ada atapnya, semuanya basah tidak terkecuali kasur yang
jadi tempatku memejamkan mata.
Jadilah sore itu aku menjadi tukang pel..hahay..nasib anak kostan kere.
Menjelang magrib hujan sudah reda, dan diri ini sedikit bisa duduk2 didepan teras sambil
ditemani tetes2 air yang masih menetes dari atas plafon..halah bahasane..bilang aja netes
dari atap bocor..
Aku mulai menghitung mundur, 5.4.3.2.1 ah gak berbunyi juga itu hapeku.. kecepetan kyknya
ngitung.. 5.4.3..nah benar kan..hape j200i ku berbunyi, siapa lagi coba kalo bukan sang gitar
spanyol. Aku sangat hafal waktunya dia pulang kerja.
Wati : iya sayang aku tau koq.....yaaaaank, dingin..pelukin dooong..(desahan menggoda iman
terdengar kini)
Ane : jauh yank, ntr deh kalo keyogya aku pelukin erat.
Wati : cuman peluk aja gak mau yang lain??
Ane : ya kalo dikasih yang lain sih gak nolak..hehhehe
Wati : yang lain apa yank?? cewek lain ya?? (dia tertawa genit)
Ane : gak ah, cukup kamu aja yank, gak mau yang lain.. (buaya woy..gombal betul buaya satu
ini)
Begitulah kami ngobrol sebelum masuk ke part selanjutnya yang sangat malu untuk ane
ceritain..ntr ndak pengen kalo diceritain..hahay
Entah kami membahas apa waktu itu, dia tiba2 nyeletuk
Wati : oiya yank, besok kamu ultah mau apa?? (eh, kapan dan darimana dia tau ultahku)
Ane : koq tau aku mau ultah yank?
Wati : dulu pas kamu tidur, aku sempat liat KTPmu yank, takut kamu ninggalin aku..aku catet
nomor rumahmu disumbawa sana. (hahaha segitunya doi ternyata)
Ane : yee emang aku ada tampang bejat gitu yank?
Wati : gak bejat sih yank, cuman mesum (suaranya tertawa kecil disana) (bejat ama mesum
beda yak?? ah sudahlah...lupakan)
Wati : ini serius yank, kamu mau apa besok ultah??
Ane : gak usah yank, aku mau kamu aja..gak pengen yang lain.
Wati : aku gak bisa keyogya yank, aku sibuk kerja besok pas kamu ultah (suara sedikit serius
kini)
Ane : ya udah deh, anggap aja doaku gak terkabul pas ultah besok..hehehhe
Wati : maaf ya yank...
Ane : iya sayang, lagian juga ultah gak terlalu penting koq..belum pernah aku ngerayain ultah
seumur2.. (dia hanya diam disana)
Ane : udh dong yank gak usah dipikirin..kan lain kali bisa ketemu..hehhehe
Wati : kamu yang kesini gimana yank?
Ane : eh, aku masih kuliah, duit darimana buat hidup disitu..
Wati : ya kesini aja, ntr aku yang piara yank (genit itu terdengar lagi)
Ane : iya tante sayang, aku rela koq jadi piaraanmu..
Kami tertawa di panggilan itu.. seperti malam2 berikutnya, dia mulai beranjak ke peraduan
malamnya, dan dia sudah meminta jatah nina bobonya..cerita indah yang penuh dengan
desahan2 erotis menggoda iman tak pernah lepas disaat aku meninabobokan gitar
spanyolku...sedikit konyol memang, tapi aku dengan senang hati menanggapi segala tingkah
gilanya sampai salah satu dari kami tak bersuara karena ketiduran.
...
Pagi itu aku membuka pintu kamar, terlihat dihalaman beberapa tempat masih digenangi
oleh air bekas hujan semalam. Segar memang udara sepagi ini ketika sehabis hujan.
Aku mengecek hape ku, tidak ada kudapati sms dari gitar spanyolku, bahkan dia semalam
tidak menelponku. Aku sempat mengiriminya sms beberapa kali, tapi selalu pending. Entah
apa yang terjadi dengannya.
Aku sedikit khawatir, aku takut terjadi apa2 dengannya disana. Kenapa aku seperti ini,
tidaklah baik berfikiran yang jelek2 terlebih dulu. Sedikit malas kaki ini melangkah kedalam
kamar mandi yang hanya berjarak 1 meteran dari pintu tempatku berdiri..ah kuliah pagi
lagi..hadeh..
Ok karena masih dingin..jadi acara mandinya hanya byar byur asal basah aja, sabun dikit dan
kelar sudah acara mandi bebek pagi itu..
Sekitar jam 11 kuliah diakhiri oleh dosen, ane lupa mata kuliah apa waktu itu. Kebetulan aku
dengan Mimin ngambil mata kuliah yang sama, jadilah kami masih sering ketemu di kelas.
Tyas..masih terlihat sekilas, dia memang sekontrakan dengan mimin, tapi entah sejak
kejadian dikantin beberapa bulan lalu, dia kini sedikit sensi melihatku, seakan tidak mau
dekat2..hahay...nyahok koe buaya...1 mangsa menjauh...
Mimin mengajakku kekostan, beberapa hari lalu dia sempat menitipkan beberapa bukunya di
kostan.
Sejak kejadian dia mau suicide itu, sekarang dia kembali lagi ceria seperti dulu, suara
cempreng khasnya itu selalu terdengar Cumiakkan telinga. Setelah sampai kamar, dia hanya
mengambil bukunya dan langsung pamit, katanya sih mw ketempat CLBK-nya yang kerja di
Galeria Mall itu...ternyata beneran dia kembali ke pelukan si Yudi namanya kalo gak salah.
Setelah mimin pamit, diri ini hanya memutar2 hape di kamar sambil menunggu sms yang
tidak kunjung sampai, masih pending smsku ke sang gitar spanyol.
Mau maho2an sama arif juga, dia kalo gak weekend gak pulang, dia ditempat selingkuhannya
di kostan dimas..sungguh terlalu itu mahoanku...wkwkwkkw..besok2 kalo jatoh lagi, bener2
ta siram air garam lukanya, biar kapok selingkuh..
Dingin yang terasa pagi tadi kini berubah menjadi terik yang bisa membuat keringat mengalir
deras siang itu. Aku memutuskan untuk berendam "duduk ketekuk" didalam bak mandi 1,5x1
meter itu..hahay..biar gitu2 ane anggap itu bathup mewah seperti di film2 yang sering ane
tonton di tipi di kamarnya arif.
Sedang asik2nya "duduk ketekuk" aku mendengar hapeku berteriak keras, tanda panggilan
masuk. Dengan sedikit kesusahan akibat duduk terlalu lama didalam bak mandi, aku
mengambil handuk dan mengeringkan badan sebelum aku mengangkat panggilan itu.
Dan ternyata, nama yang benar2 aku rindukan itu terlihat di layar 128x128 pixel itu, siapa lagi
kalo bukan si gitar spanyolku. Dengan girangnya aku mengangkat telepon itu. tapi belum
sempat aku menjawab, telepon itu terputus. Asem i..gak tau apa orang lagi kangen..
Tring...hape
itu sedikit bergetar setelah nada pendek tadi, ah sms darinya ternyata.
Tring..
: yank, aku nitip paket di Mekdi, di kursi pas tahun baru dulu
Hadeh, kenapa gak di kirim kealamat kostku aja sih..pea juga ternyata doi..wkwkwkkw.. Aku
membalas smsnya
: gak bisa yank, aku lupa alamat kostmu, aku ingatnya mekdi pas tahun baru
: kan bisa tanya lagi yank..dimekdi kan gak ada yang kenal aku yank
: udah sana di ambil yank, dah sampai itu, tadi aku telepon orang mekdinya
: ya udah ntr sore aku ambil yank, baru selesai mandi aku
: gak bisa, harus sekarang yank..ntr paketnya dikembalikan kalo gak di ambil
sekarang
Aku beranjak ke depan jalan, karena Yudi tidak mengetahui kostanku. Tak butuh lama, aku
melihat motor SupraX milik mimin..yap itu Yudi, aku mendekatinya yang terlihat clingak
clinguk mencariku
Aku mengambil helm itu dan dengan segera beranjak ke Mekdi yang dimaksud Wati di sms
tadi. Yudi menunggu diparkiran, waktu itu, katanya gk usah turun dari motor biar gak ditarik
biaya parkir..wkwkkwkw..Dengan bodohnya diri ini pergi ke tempat pesanan menu..lumayan
banyak orang antri waktu itu..dengan helm ditangan kiriku, aku mengirim sms ke Wati..
Tidak ada balasan dari sang gitar spanyol..ah, aku mau ngomong gimana sama kasirnya ini
ntr...
Aku sedikit minggir dari barisan antrian, mbak2nya tadi senyum2 melihatku...mungkin..ini
mungkin loh ya..dia berkata dalam hati "tumben ada orang baik yang rela antriannya di
ambil.." hahay...dramatisir dari sang buaya itu gan... maklum ke-geer-an yang sudah
mengakar daging ini susah hilang...
Dengan hape masih menempel di telinga, aku melihat kearah tempat kami duduk waktu itu,
dan benar2 diri ini dibuat kaget..Sang gitar spanyolku sedang duduk tersenyum disana..aku
mematikan panggilan dihapeku..aku memberikan gesture mengantar helm dulu..dia
mengangguk dengan senyuman genitnya..
Setelah mengambil helm yang aku serahkan, dia meninggalkan parkiran depan Malioboro
mall itu..akupun langsung kembali kedalam mekdi..hahay..daging segar mblo...sudah lama
gk dapat jatah..
Dengan senyum yang mengisyaratkan "Akulah orang paling bahagia sekarang" aku
melangkah ke arah sang gitar spanyol..dengan senyuman manisnya pula dia menyambut
kekasih hatinya ini..ingin rasanya diri ini memeluknya erat, apa daya..banyak mata2 yang
melihat iri kepadaku..hahay, ditunda aja dulu..ntr juga dpat jatah..sabar ya mblo...gk usah
ngiri..
Aku mengambil duduk di depannya, aku ingin membenamkan pandangan kerinduan ini..aku
ingin melihat senyuman genit itu.
Wati : yank...senyumnya ih kyk orang gila (tangannya kini memegang tanganku diatas
meja..mirip dengan sinetron alay2 sekarang)
Ane : aku kangen yank.. (entah senyum ini sudah tidak bisa padam lagi)
Wati : bentar yank, aku ada sesuatu (dia melepas tangannya, dia mengambil sesuatu dari tas
Aku hanya menunggu apa yang dia maksud, diri ini sempat membayangkan (maaf) CD Pink
yang akan dia berikan..
Wati : makan lagi ya, ni aku dah pesanin burger (dia menyerahkan bungkusan bulat khas
mekdi itu, sementara kado *maaf CD-nya tadi dimasukan lagi kedalam tas ala emak2nya)
Wati : pelan2 yank, aku masih lama koq disini, lusa aku balik ke JKTnya. (senyum itu...aku
sungguh merindukan senyumnya, anunya juga sih..)
Ane : hehhehe.. (sesegera mungkin menghabiskan burger itu)
Dengan sedikit kerja keras, habis sudah makanan aneh itu...entah kenapa sedikit aneh lidah
ini dengan rasa keju..tapi mengingat apa yang akan aku dapat selanjutnya, tidak lagi aku
perduli dengan rasa aneh keju. Buruaaaan, udah kebelet...
Seperti mengerti kemauan kekasihnya ini..sang gitar spanyol segera mengajakku ke hotel
yang sama seperti pertama kali dia kyogya dulu..
Kali ini, sang buaya yang terlihat kegirangan menggenggam tangannya..saat cek in dihotel
yang telah di bookingnya sebelum keyogya, mbak2 resepsionis itu hanya tersenyum lebar
mengisyaratkan "selamat menikmati daging segar anda"
Didalam lift, tangan ini sudah sangat gatal untuk memainkan melody indah dari gitar spanyol
yang masih lengkap dengan senarnya itu. Ah, ini Lift lama betul naiknya..hadeh...gak tau apa
orang udah gak tahan...sabar woy...
1menit menunggu itu terasa 1tahun yang menyiksa..benar2 diri ini sudah tidak waras,
dengan setianya setan membisikkan kata2 yang semakin membuatku tidak tahan untuk
segera melepaskan hasrat yang terpendam selama ini.
Ting...lift itu terbuka ketika sampai di lantai 4 waktu itu..ah lantai berbeda dengan malam
tahun baru itu. Ketika berjalan kearah kamar, aku sempat mematikan hape j200iku...aku tak
ingin lagi seperti dikejar banci saat ditelpon mimin dulu..
Setelah membuka pintu kamar dengan kunci berbentuk kertas itu, tidak lagi aku
menghiraukan sekitarku..dengan segala hasrat yang telah kupendam selama ini aku
menyusuri setiap inci gitar spanyolku itu..harum sunsilk hitam dirambutnya itu semakin
membuatku kalap. Hanya bayangan gitar spanyol indah itu yang menutupi otakku.
Tidak lama setelah menutup kamar, aku sudah diposisi pewe, tidak seperti di ruang kelas
kepalaku di tutupi tas ransel bulukku..kepalaku kini diantara tumpukan lemak yang benar2
besar itu..entah kemana itu semua senar yang sebelumnya terpasang..mungkin berserakan
dilantai..
Wati : yaaank..kadonya bukaa duluu yaank (suaranya memecah deruan desahan dikamar itu)
Seakan tidak ada waktu tersisa, tangan ini entah memainkan melodi apa di gitar yang sudah
tersisa 1 senar bawahnya itu..sudah lama tangan ini menahan segala imajinasi ketika melihat
gitar lain, saat gitar spanyolnya didepan mata..dia sudah tau pasti dimana petikan yang
mampu mengeluarkan suara indah nan menggoda itu.
Dengan tersenyum, gitar spanyol itu mengangkat kepalaku, hangat dia menciumiku.. setelah
melepasnya, dia menjulurkan tangan menggambil bungkusan kado itu.. Tangan ini seakan
sudah membuka kadonya sendiri dibawah sana..tidak memperdulikan kado yang lain..
"Kamu adalah kado terindahku sayang" itulah kata2 dari mulut sang buaya, dan kata2 itu
sungguh mampu membuat sang gitar spanyol mulai mengikuti irama petikan tangan jahil ini.
Seperti sang maestro gitar, tangan ku mengerti posisinya dimana di tiap inch gitar spanyol
itu. Dan seperti sang maestro juga, tanpa melihat posisi gitarnya, aku sudah hapal dimana
aku bisa mendapatkan nada2 indah itu.
Lumayan lama aku memainkan melodi indah itu..kini terdengar lengkingan mengalun hebat
dari gitar spanyolku..kami menutup pertunjukan sore itu dengan riuh nafas yang sangat
hebat. Tepukan tangan setan seakan mengantarkan pertunjukan ke saat panggung tirai
kembali tertutup.
Aku menjatuhkan diri ini disampingnya, masih dengan nafas sedikit tidak beraturan, dia
menjadikan dadaku tempat ternyamannya. Ah inilah saat yang aku rindukan, saat aku bisa
mencium aroma khas sunsilk hitam dirambutnya.
Hatiku bergumam "biarkan saat indah ini abadi selamanya" kepada Tuhan yang mungkin
sudah tidak mau melihatku saat ini. Aku memeluk erat gitar spanyol tanpa senar itu, harum
rambutnya mengiringi raga yang telah terkuras habis tenaganya ini menuju alam mimpi yang
sangat indah..
Aku memeluk erat gitar spanyol tanpa senar itu, harum rambutnya mengiringi raga yang
telah terkuras habis tenaganya ini menuju alam mimpi yang sangat indah..
...
Sore itu aku membuka mata, masih sangat jelas aku merasakan harum rambutnya
dihidungku..dia masih tertidur di kasur empuknya ini. Aku melihat tangan kanannya
disamping tubuhku, dia memegang kotak dengan bungkusan kado itu. Ah... "Terima Kasih
Sayang" suaraku pelan terucap, aku menyiumi rambutnya kini. Aku sekarang benar2 tergila
dengannya, Gitar Spanyol yang kini tertidur tenang diatas dadaku.
Aku sangat suka memainkan rambut panjangnya, sesekali aku menarik pelan kearah
hidungku. Dia kini sedikit menggerakkan badan, mungkin sudah waktunya sang gitar
spanyolku bangun.
Aku sedikit kaget dengan perkataannya, aku seperti melupakan berbedanya keyakinan kami,
aku hanya sibuk memikirkan kenikmatan darinya.
Wati : yaank koq bengong sih (dia kini melihatku, senyum genit itu lagi terlihat)
Ane : gak koq yank..hehehhe..
Dia menggeser badannya keatas samping kananku, dekat wajahnya kini. Dia mengecup diri
ini hangat, tidak seperti sebelumnya dengan penuh nafsu. Tak lama dia melepasnya.
Wati : ni yank, kadonya dibuka (dia menyerahkan kotak dibungkus kertas kado ditangannya
itu)
Ane : aku kan ulang tahunnya tgl 6 yank, bukan tgl 5 september..
Wati : ini kado awal yang, ntr malam aku kasih kado special lagi (sedikit genit senyumannya,
aku mengerti maksudnya)
Aku mengambil posisi duduk dengan silaku tertutup selimut. Sang gitar spanyol masih
tiduran di pahaku. Aku membuka kado yang dia serahkan tadi. Senangnya sang buaya
melihat yang ada dibalik bungkus kado itu. "Sony Ericsson K750i" tertulis di luar kotak itu.
Aku sedikit tidak percaya, itu bukanlah hape murah saat itu. Setahuku harganya masih di
atas 2jutaan.
Ane : yank..ini beneran?? (aku melihatnya tidak percaya, dia hanya tersenyum mengangguk)
Belum aku berterima kasih atas pertunjukan tadi siang, dia kini memberikanku kejutan
lainnya.. Aku bergerak kearahnya, aku menciumi bibir yang dari tadi tak pernah lepas oleh
senyumannya.
Wati : udah sana di cobain dulu yank HP barunya..aku mau mandi...eh apa mw ikut mandi
yank (dia menyentuh hidungku dengan hidungnya, benar2 genit wanitaku ini)
Aku mulai menciuminya, dia tidaklah berat dengan bodi ala gitar spanyolnya..dengan mudah
aku mengangkatnya kekamar mandi..lagi2 kami "mandi" sore itu.
...
Malam itu dia mengajakku ke Alun-alun Kidul, dia sedikit penasaran dengan Pohon Beringin
yang sedikit orang bisa melewatinya dengan mata tertutup itu.
Yap, alkid sudah menjadi object wisata yang lumayan terkenal di yogya. Dengan 2 Pohon
beringin yang berdampingan, terlihat sedikit menyeramkan..tapi banyak para wisatawan
yang juga mencoba mitos itu.."Jika bisa melewati tengah pohon beringin itu dan menginjak
akar ditengah2nya, maka semua yang di inginkan akan tercapai" yap, itulah mitos yang
sampai sekarang banyak di percaya warga sekitar... (ini koq jadi kyk acara2 hantu2an di tipi
itu yak
Aku tidak mempercayai mitos itu, tapi aku harus hormat dengan kepercayaan para warga
sekitar, sekedar menjaga tenggang rasa. Ah, lagi2 aku benar2 sudah terbawa dengan
suasana yogya, tenggang rasa yang sangat tinggi antar warganya.
...
Tidak begitu lama, kami telah turun dr taksi didepan alkid itu. Terlihat banyak penjual
wedang ronde disitu, banyak juga para penjaja jasa sewa tutup mata untuk mencoba mitos
itu. Kami sempat menyewa satu penutup mata di bapak2 yang tadi menghampiri kami.
Aku sedikit menolak ketika sang gitar spanyol menyuruhku mencoba berjalan melewati
tengah2 beringin itu. Mengingat dia sudah jauh2 kesini hanya untukku, akupun mencobanya.
Percobaan pertama ternyata gagal..bukannya jalan melewati 2 pohon beringin itu, malah aku
kembali ke posisi awal dimana aku memulai menutup mata. Damn** aku penasaran..sang
gitar spanyolku hanya terpingkal-pingkal melihatku yang dengan penasaran mencoba lagi.
Percobaan kedua, hampir berhasil..hanya saja kali ini aku menabrak tembok yang menjadi
pot besar untuk pohon beringin sebelah selatan.
Percobaan ketiga...yesssss
yesssss...aku
gagal lagi..aku malah menjauh kearah utara dari pohon
yesssss
beringin itu. Sudah cukup untuk malam ini, kasian sang gitar spanyolku, dia sudah sakit perut
karena tertawa dari tadi..
Ane : udah ah yank, coba kamu sekarang (sedikit kesal karena tidak berhasil melewati pohon
beringin itu)
Masih dengan tertawa, Wati mengangguk setuju mencobanya. Sial, itu K750i baru di cash di
kamar hotel...coba aku bawa tadi, aku bisa merekam moment ini dengan sang gitar spanyol,
gumamku.
Sama sepertiku tadi, dia masih pengen mencobanya untuk yang kedua kali..terlihat dia
sangat antusias sedikit penasaran..Percobaan kedua, dia sama denganku pas pertama kali
mencoba tadi. Bukannya melewati pohon beringin, malah dia kembali berputar kearah
dimana dia memulai tadi.
Dia tidak melanjutkan lagi, dia menyerah ketika mencoba 2x..kasian gitar spanyolku,
sekarang dia terlihat kecapean.
Mungkin agan yang belum pernah mencoba permainan di Alun-alun Kidul itu tidak percaya
dengan yang ane ceritakan..tapi agan akan percaya ketika agan mencobanya
sendiri..datanglah ke yogya...loh koq malah jadi kyk promosi wisata..maaf maaf
...
Aku mengajaknya kesalah satu penjual wedang ronde disitu, dia sempat menolak katanya
takut tidak sesuai dengan perutnya. Tapi aku meyakinkannya bahwa Wedang Ronde itu
sangat nyaman diperut ketika dingin malam seperti ini. Dia sedikit enggan untuk mencoba
pertama kali,tapi karena melihatku yang sangat asik meminum wedang ronde itu, dia mulai
meminumnya sendok persendok.
Dia tidak menjawab, sepertinya dia menyukai rasa wedang ronde itu..dia hanya tersenyum
sambil terus meminumnya.
Senyum itu tidak lama terlihat, dia sedikit murung ketakutan ketika beberapa pengamen
mulai mendatangi dan menyanyikan lagu di tempat kami berdua duduk, erat tangan ini
digenggamnya..entah apa yang membuatnya ketakutan seperti itu dengan pengamen.
Setelah membayar 5rebu kepada pengamen itu, aku segera mengajaknya kembali ke hotel,
tapi dia lagi2 mengajakku duduk di mekdi di malioboro mall itu. Hahay, suda menjadi hobinya,
senang banget menghabiskan waktu kala malam hari di restoran cepat saji itu.
Aku hanya menemani sambil mendengar cerita2nya tentang kehidupannya di JKT sana. Dari
yang aku dengar malam itu, kehidupannya sedikit datar, pagi pergi kerja, siang istirahat
makan, sore dia pulang kerumah, karena kemacetan JKT dia kadang sampai di rumahnya
ketika malam menjelang.
Aku hendak bertanya kenapa dia sangat ketakutan dengan pengamen, tetapi melihat
keceriaanya malam itu, aku mengurungkan niatku, aku tak mau dia menjadi sedih karena dia
menceritakan kisahnya kenapa begitu takut dengan pengamen, aku juga tidak terlalu perduli
akan masa lalunya..aku tidak mau menyinggung2 hal2 yang bisa memuatnya sedih malam ini.
Cukup lama aku mendengarkan cerita kehidupannya di JKT sana..sekitar jam 11an malam,
dia terlihat beranjak dan mengajakku kembali kehotel di jalan dagen sosrowijayan itu.
Sepanjang jalan, dia hanya menggandengku, malam itu sedikit gerimis ketika kami keluar
dari mekdi tadi.
Tak berapa lama kami sudah tiba di kamar hotel, tanganku tidak lepas dari gandengannya,
dia terlihat sedikit kedinginan. Aku mengambil handuk putih di dekat kamar mandi, dia hanya
terdiam melihatku ketika aku mengeringkan rambut panjangnya. Aku sangat menyayangi
gitar spanyolku ini, aku tidak ingin dirinya menjadi demam karena air gerimis tadi.
Tangannya kini meletakkan handuk yang sudah dipegangnya dari tadi, satu persatu senar itu
dibuka perlahan, senyum genit itu serta merta terlihat dibibirnya.
Aku seperti tidak sabar menunggu 4menit itu...terlihat di HPku pukul 11.57 kini...hadeh ini
menit lama banget yak..badan ini benar2 sudah bergetar hebat melihat gitar spanyol yang
kini tanpa senar itu, entah kenapa dia sekarang sedikit malu menutup bagian bawah gitar itu
dengan kedua tangannya.
Ane : yaank..ayolah yaank (aku seperti anak kecil yang meminta permen di tangan ibunya)
Wati : Enggak boleh..tunggu jam 12 (dia menggelengkan kepalanya, malu2 tapi genit..benar
benar menggodaku yang sudah memerah didepannya itu)
2menit yang sangat sangat sangat lama...badan ini sudah benar2 bergetar hebat. Pikiran
mesum ini memberikan inisiatif, sambil menunggu menit yang berdetak lama..aku mulai
melepaskan apa yang aku kenakan malam itu.
Aku sekarang mendekati gitar spanyol yang sedikit malu itu, dia menepis tangan
kananku..dia meraih hape ditangan kiriku..dia melihat jam digital di tengah layar 128x128
pixel itu.. Aku hanya mengikutinya keatas springbed di kamar itu..dia membawaku duduk di
situ..
Penantian 2menit terlama dalam hidupku itu kini berganti dengan alunan nada merdu dari
sang maestro dan gitar spanyolnya. Kamis 6 september 2007 adalah pertama kalinya selama
19tahun ini aku merayakan yang namanya ultah..dan kado yang aku dapati adalah kado
special terindah yang pernah aku terima...
31. Mengabadikannya
Pagi itu, aku terbangun masih sama seperti sore kemarin, sang gitar spanyol itu masih
tertidur pulas didada ini. Entah jam berapa kami terkulai lemas tadi subuh..tangan ini secara
otomatis menggapai dan mengelus rambutnya yang harum itu.
Dengan sangat pelan, aku menggeser badannya, dia terlihat mencari2 posisi nyamannya
lagi. Pelan aku berhasil menurunkan badannya yang masih polos itu di springbed. Aku
merapikan sedikit rambut hitam panjangnya, kecupan hangatku pagi itu mendarat pelan di
dahinya, dia tersenyum dalam tidurnya.
Setelah mengenakan jeansku, aku menuju kearah dimana K750i itu masih tersambung
dengan colokan listrik. Setelah melepaskan chargenya, aku mencari aplikasi kamera dilayar
176x220 pixel itu..ah..sedikit tidak terbiasa dengan HP baru yang belum ada SIM-nya itu.
Kembali aku switch off k750i itu. Aku kembali kedekat kasur, terlihat j200i itu sedikit sedih,
dia sangat berduka karena akan tergantikan oleh k750i yang unggul dalam segala fiturnya
itu. Tdk susah bagiku mengambil SIMCard dari j200i yang sudah setahun lebih ini kupegang..
aku sedikit bingung dengan k750i itu, ah..buku manual sepertinya bisa membantuku.
Kuraih kotak itu, aku membaca buku manualnya..ah ternyata tidak sulit, hanya perlu menarik
bagian bawah casing blakang.Dan terlihatlah slot SIM disitu tepat di atas baterainya. Kini aku
sudah bersiap dengan aplikasi camera yang terbuka sendiri seiring slide cover belakang
camera 2 megapixelnya. Setelah beberapa jepretan, aku mendapat beberapa foto sang gitar
spanyolku.
Kembali diri ini melihat hasilnya..hahay, dia tetap manis dengan rambut yang sedikit
urak2an..wajahnya ketika tidur sungguh damai..
Ane : makasih ya sayang..makasih utk kadonya semalam.. (dia memelukku sedikit erat)
Wati : yank, ntr kalo gak ujan jalan yuk?
Ane : kemana yank? ayuk aku anterin..apasih yang enggak buat kekasihku tercinta (hahay,
sungguh gombal sang buaya..pemburu pemburu..kulitin buaya satu ini...)
Wati : ke Prambanan yuk yank, kan gak terlalu jauh dari yogya
Ane : ayuk yank..ntr skalian kita foto2 deh..heheheh
Wati : oiya, tadi fotoin aku ya...mana2 liat hasilnya..(dia kini merubah posisinya
duduk..ampooon yank, itu bagian besar2nya ditutupin dikit dong yank, aku gak kuat yank...)
Melihat hal itu, tangan iseng ini mengarahkan camera 2MP ke depan objek yang indah, gitar
spanyol dengan pegangan besar tanpa senar itu..ceklek..berhasil ter-abadikan kini..tidak
ada tolakan dari dirinya, dia hanya meminta melihat hasilnya.
Wati : yank, yg ini hapus ya, masa aku keliatan kusut gitu mukanya. (dia mengarahkan layar
176x220 pixel ke arahku, hahaha..mukanya memang sedikit kusut pas di hasil jepretan
pertama tadi karena terlihat dia kecapean)
Ane : ya udah, apus aja yank, ntr foto lain aja, biar keliatan cantik.
Kini dia bersandar kebadanku, selimut itu masih setia menutup bagian bawahnya.
Ane : yank, ntr aku pulang kkostan bentar ya, aku ambilin bajumu kemarin.
Wati : 1,2,3 cheers (tangan kirinya menarik kepalaku ke bagian besar itu...)
Eits...tidak serta merta diri yang sedikit kaget ini mengangkat kepala..aku melihat sesuatu
yang sangat besar dan indah..tidak ada buaya yang akan melepas tumpukan daging yang
tersaji indah didepannya.
Lagi aku mengajaknya memainkan melodi indah pagi itu...salah sendiri narik kepala sang
buaya kesitu...hahay
...
Siang itu, aku meninggalkan gitar spanyolku yang masih terkulai lemah di springbed, aku
mengambil kunci berbentuk kertas itu tidak lupa dompet tipisku..aku akan naik taksi utk
pulang kekostan, aku gak mau sang gitar spanyol menunggu terlalu lama.
...
Hadeh...25rebu kekuras dari dompet yang semakin tipis ini untuk membayar taksi. Aku turun
didepan gang kostan..aku sedikit berlari menuju kamar.. aku mengambil kresek hitam yang
entah bekas apa saat itu..paling kresek dari angkringan pas beli nasi kucing gumamku.
Aku mengambil kaos oblong putih di lemari plastik yang sedikit bengkok itu, kaos oblong
putih itu sudah rapi aku setrika beberapa bulan lalu..hahahha..gak pernah dipake sih, jadi
sedikit berdebu gpplah dari pada gitar spanyol itu gak make apa2 pas ke prambananya..kan
kasian para jones yang melihat..ndak mereka pengen ntr..
Akupun mengganti kaos hitam yang ku gunakan, jeans tidak usah..daleman juga gak
usah..gak ada yang bersih soalnya, belum sempat aku cuci...
Tumben si kampret ada dikostan..belum weekend ini...mungkin dia sudah putus dangan
selingkuhannya, si dimas. Trus sekarang pulang kekostan buat minta maaf...sorry ya, emang
aku maho apaan..wkwkwkwkw
Dengan sedikit mengejek dia mengambil helm diatas lemari plastik 2 pintu dikamarnya (kyk
kulkas aja 2 pintu..
Aku bergegas kebawah kerumah ibu kost..aku mendapat pinjaman helm butut waktu itu,
tidak ada kacanya..hahay..asal ada aja dah..daripada ketangkep polisi ntr.. Melajulah diri ini
dengan dibonceng mahoanku..tidak terlalu macet saat itu kearah malioboro, cuaca juga
sedikit cerah..ah..jadilah aku bisa mengajak gitar spanyolku ke prambanan siang ini,
gumamku.
Arif menghentikan motornya tepat di depan hotel itu, aku menyerahkan helm butut ibu kost
utk dibawa kembali pulang.
Akupun berjalan menuju kekamar dilantai empat itu, tapi sebelum masuk kedalam pintu hotel
yang sudah dibuka oleh karyawannya itu..
Kampret tenan si Arif...dia teriak gak tanggung2 depan hotel itu...hadeh..malulah sang
buaya..
Bodo amatlah, cuekin aja orang gila itu, anggep aja gak kenal..ini juga mas2 yang bukain
pintu menuju lobby senyum2...ane sosor juga ini orang..senyum2 kegenitan..emang aku
cowok apaan...
Ting...lift itu terbuka di lantai empat, terlihat bapak2 dari kamar sebelah melambai menyuruh
menahan lift itu, akupun dengan senang membantu..kutahan pintu lift itu dengan
tanganku...hahay..macam superman saja rasanya..nahan lift dengan tangan kosong.
Bapak itu berjalan kearah lift yang masih terbuka karena tanganku masih ditengah2 pintu
lift...dan..jeng jeng jeng...itu yang geret koper kecil di belakang sana...beuh..semok, putih,
mulus...dia tersenyum ketika melewatiku..wah anak bapaknya cakep juga ya, tapi koq
bapaknya tadi agak itam2 gitu ya..apa anaknya itu nurun dari ibunya ya...apa jangan2...ah
sudahlah gak baik seudzon kyk gitu...
Dengan kunci berbentuk kertas itu, aku membuka pintu kamar tempat gitar spanyolku
berada..entah ini kertas ampuh banget yak, bisa membuka otomatis pintu kamar..prasaan
dikampung pintunya make palang dari kayu ato bambu deh..dan butuh tenaga ekstra keras
ngangkat palangnya itu..wkwkwkw..lupakan, sekarang kan dah jadi orang kota, lupakan
sedikit ke-udikan masa lampau...hahay..bahasane cok...
Terdengar lumayan keras suara gemericik air kamar mandi, yap..kebiasaanya tidak pernah
menutup pintu kamar mandi saat bersamaku. Ampooon yank, aku gak kuat di porsir terus
kyk gini, bisa2 lututku gak kuat nganterin kamu jalan2 ntr ke prambanan..
Aku hanya duduk di springbed agak tinggi itu, aku menunggunya selesai mandi. Aku
mengambil K750i di dekat bantal dimana gitar spanyolku tadi duduk. Aku membuka galery
fotonya barusan..hahay, fotonya banyak juga ternyata..mana itu foto toples
semua...hadeh..sungguh menggoda..
Wati : yank, koq gak mandi?? (dia terlihat mengeringkan rambut itam panjangnya yang
sedikit basah)
Ane : hehehe...ntr malah lama yank..ndak kesorean kita ke prambanannya..
Aku membuka kresek itu, aku menyerahkan kaos oblongnya yang ketinggalan pas tahun
baru dulu..
Ane : gak pernah dipake yang, mungkin agak apek baunya karena didalam lemari..hehehhe
Wati : gpp yank, ini juga udah bagus koq (dia sekarang mengambil kaos oblong ditanganku
itu)
Ane : ya udah aku mandi bentar ya yank..(dia mengangguk pelan)
Aku beranjak mandi siang itu, tidak lama aku menyudahi acara mandiku.
...
Sekitar pukul 2, kami turun dari taksi didepan pintu masuk ke candi prambanan. Aku
sekarang sudah seperti fotographer pribadi sang gitar spanyol..tidak ada moment
terlewatkan, aku terus mengabadikan keindahannya. Cuaca siang menjelang sore itu juga
sedikit mendukung, tidak terlalu panas tidak terlalu mendung.
Saat itu, memory 256mb itu terisi penuh oleh paras cantik sang gitar spanyol..sesekali kami
mengambil foto bersama dengan bantuan orang2 yang ada disitu..sungguh hari yang sangat
indah..tidak sedikit juga ibu2 dan bapak2 yang melihat kami dengan ekspresi yang aku tidak
pahami waktu itu.
Tidak terlalu rame saat itu karena bukan hari libur, 1,5jam kami berada di candi prambanan,
sudah terlihat sepi pengunjung..akupun mengajak gitar spanyolku untuk pulang..sedikit
bergidik tubuhku, entah kenapa, aku sedikit tidak terlalu suka dengan suasana yang rada2
mistis di wilayah candi yang mempunyai sejarah yang luar biasa pada masanya.
September 2015
Malam minggu itu, kebetulan teman sekantorku si Aji sedang berada di kostan. Ditemani
teman kamar sebelah, Tejo..kami sedang mengobrol ringan.
Hati ini sempat sedikit merasa sakit, tapi seakan sudah terbiasa dengan candaan Tejo teman
kostan kmr sebelah yang mulutnya gak ada saringannya sama sekali. Hahaha... Tak berapa
lama, Tejo mendapat panggilan entah dari siapa, diapun kembali kekamarnya. Sementara si
Aji sedikit melihatku, aku tau jelas ekspresinya..dia memang tidak terlalu tau mengenai
kehidupan ku..karena aku sama sekali jarang menceritakan masalah pribadi dengannya.
Aji : Mas, kemarin pas ditinggal nikah gimana mas?? Maaf loh mas ini pertanyaane sedikit
pribadi..hehehhe
Ane : biasa aja Ji, udah gak berasa sebenarnya.
Aji : koq bisa mas..kan sama yang terakhir itu kamu pacaran hampir 3tahun ya..
Ane : ya bisa dibilang 4 tahun sih Ji..tapi ya itu, aku sepertinya bisa ikhlas...kamu kan sedikit
tau dengan keadaanku kemarin2..
Dia hanya terdiam melihatku, dia sedikit terpana..dia terheran dengan kata2ku barusan..
Yap, dia tidak mengetahui gimana kisah hidupku dulu..kisah yang cuman aku tulis di draft
kala itu, belum berani aku berbagi dengan kaskuser di SFTH ini..
33. Ternyata
Sore itu, sepulang dari prambanan, kami langsung bertolak ke Mekdi di sudut malioboro
mall...aku hanya menurut kemauan sang gitar spanyolku. Setelah mendapat menu makanan
kami, dia mengajakku duduk di tempat kemarin dimana dia memberikan kejutan
kedatangannya itu, tempat yang sama ketika malam tahun baru itu.
Mungkin karena kami belum makan dari pagi tadi, dia terlihat sangat lahap memakan ayam
goreng yang dia pesan tadi. Aku juga tidak kalah dengannya, sesekali aku menggodanya
dengan menyuapinya, tetapi tidak sampai dimulutnya tangan ini kembali aku tarik ke dalam
mulutku sendiri. Dia hanya tertawa.
Dengan pipet masih dimulutku saat meminum cola khas restoran cepat saji itu, aku
memberanikan diri bertanya..
Ane : yank, kamu gak marah kan kalo aku tanya lagi?
Wati : kenapa yank? (dia kembali duduk dari tempat cuci tangan tadi)
Ane : beneran ya gk ngambek kalo aku tanyain? (diri ini hanya bisa garuk2 kepala)
Wati : iya sayang? mau tanya apa?
Aku sedikit duduk tegap, tangan ini menggenggam tangannya diatas meja, dia membalas
genggamanku.
Terasa tarikan dari tangannya, aku menahannya. Dia kini melihatku, ekspresinya yang ceria
tadi mendadak berubah..ah, pertanyaan yang sangat salah..aku sudah tau dari awal dulu
ketika dia mengajakku ke mekdi ini..bodoh sekali aku ini.
Tidak banyak yang kami bicarakan setelah itu, aku sedikit segan dengannya..aku terlalu
bodoh dengan pertanyaan itu..hadeh.. Setelah azan magrib terdengar dari Masjid yang tidak
jauh dari Malioboro Mall itu, wati mengajakku kembali kehotel.
Seperti sebelumnya, dia tetap setia menggandeng tanganku. Tapi sedikit berbeda kali ini, dia
tidak seceria kemarin. Aku tau hatinya sedang tidak bahagia oleh pertanyaanku tadi. Setelah
memasuki kamar, dia langsung menuju keatas kasur, terlihat keras dia merebahkan
badannya disana. Aku mengikutinya, aku mengambil posisi bersender ke bagian atas tempat
bantal itu. Kini dia berpindah lagi keposisi nyamannya didadaku..seperti sebelumnya..
Ane : maaf ya yank, aku gak maksud tadi.. (tangan ini kembali mengusap rambut panjangnya)
Wati : gpp yank..maaf ya aku gak pernah cerita sebelumnya..(dia bersuara disana tanpa
melihatku)
Ane : udah yank, gak usah cerita..maaf ya..
Wati : gpp yank, aku sudah siap cerita, tapi kamu jangan marah ya.. (dia mengangkat
wajahnya melihatku, dekat sekali wajah itu, aku bisa merasakan nafasnya)
"Namanya Derry"
"Aku secara tidak sengaja menyenggol minumannya ketika ke toilet, karena saat itu dia
sedang duduk dengan 3 temannya di arah pintu toilet"
"Semua celananya ketumpahan cola yang baru saja dipesannya"
"ke"ke-3 temannya terlihat sedikit marah, tapi dia hanya tersenyum melihatku"
"Seperti tidak menghiraukan celananya
celananya yang basah, dia tetap tersenyum"
"Aku tidak tau harus berbuat apa, aku hanya jalan tertunduk malu ke toilet"
"Saat selesai mencuci tangan, aku hendak kembali meminta maaf atas insiden itu"
memandangku
emandangku masih
"Dia sudah tidak ada disitu, tersisa hanya ketiga temannya yang m
dengan wajah sedikit marah"
"Karena merasa serba tidak enak, aku pulang kerumah dengan perasaan bersalah"
"Sehari kemudian, di jam yang sama sehabis pulang kantor, aku mampir lagi disitu"
disana
"Sedikit tidak percaya, dia terlihat sedang duduk d
isana sendirian"
"Aku yang masih berhutang maaf, menuju ketempat duduknya"
"Seperti aku bilang tadi Yank..dia sedikit mirip denganmu, bahkan caramu tersenyum manis
seakan mengingatkanku dengannya"
Ternyata selama ini aku bisa mengingatkannya pada seseorang..aku tak mau memotong
ceritanya..
Dia kembali melihatku, mungkin detak jantungku yang sedikit meningkat tadi sangat kentara
dikepalanya yang menyeder disitu..aku berusaha tersenyum, seperti yang dia bilang
tadi..tersenyum semanis mungkin.. Mungkin dia mengerti maksud senyumku, dia kembali
keposisinya tadi..
"Setiap pulang kerja selama beberapa minggu aku selalu makan dengannya"
"Suatu hari aku memberanikan diri mengajaknya makan ditempat lain"
makan
"Dia tidak menolak ajakanku, hari berikutnya kami mencari ma
kan di warung pinggiran jalan"
"Entah karena apa waktu itu, di tempat kami makan, ada beberpa pengamen yang sedang
marah ke salah satu pembeli"
"Saat itu derry bertindak bodoh..sok jago melerai mereka"
"Tidak aku pungkiri, aku semakin senang melihat sikap bodohnya tadi, aku senang
melihatnya yang dengan tenang melerai para pengamen yang sudah sangat marah itu"
"Dia berhasil melerai mereka, pengamen itu pergi dari warung tempat kami makan"
bersikeras
as mengantarku
"Cukup malam kami baru akan pulang kerumah masing2..tapi dia bersiker
pulang"
"Dipinggir jalan tidak jauh dari warung itu, terlihat beberapa orang pengamen yang sempat
marah2 tadi"
"Dengan membawa botol minuman mereka menghantam kepala derry"
"Beberapa orang pengamen tetap memukulnya meski dia sudah terbaring di trotoar"
"Mereka seakan tidak memperdulikan teriakanku"
"Cukup lama orang2 dari warung tadi baru mendatangi kami"
Dadaku terasa basah...dia menangis saat mengulang kejadian itu dengan kata2nya tadi. Aku
hanya mampu membelai rambutnya, aku ada disini dengannya, dengan setia mendengar
kisahnya. Dia terdiam dalam isak beberapa lama..aku mencoba bertanya prihal smsnya
dulu..
Dia bisa dengan jelas melihat ku berubah dengan ekspresi campur aduk saat itu.
Wati : kamu tadi udah janji yank..kamu gak akan marah...aku tau kamu bisa pegang janjimu.
Aku benar2 tidak bisa merasakan ciumannya kini, entah aku seperti terbakar cemburu
sekarang..Dia tidak memperdulikanku, setelah melepas ciumannya, dia kembali
menyederkan kepalanya.
"Derry malam itu meninggal dirumah sakit yank, ada luka tusukan diperutnya"
"Dua tahun aku merasa bersalah karena mengajaknya makan di
di warung pinggir jalan"
"Dua tahun itu juga aku sangat takut dengan pengamen, bahkan sampai sekarang aku
ketakutan ketika ada pengamen"
"Trus calonmu yang sudah selingkuh itu?? yg nanti awal desember kalian tunangan itu??
kenal darimana??" Skeptic mulut ini mengeluarkan kata2 itu, tangan ini sekarang tak mampu
lagi membelai rambutnya.
Wati : Kamu kan udah janji yank, kamu gak akan marah, cowok itu gak pernah ingkar janji.
(tetap dengan senyumannya, tapi aku tidak dapat lagi melihat manisnya senyuman
itu...sedikit kecewa hati ini)
Entah apa yang istimewa dari dadaku yang sangat kerempeng ini, dia sangat senang
menjadikannya tumpuan kepalanya.
"Gak usah ngada2 yank..kamu itu mau ngerjain kan?? gak mungkin kamu salah sms
kenomorku?? Kalian kalo memang pacaran pasti punya nomor di kontak kan??" triknya
kebongkar ternyata dia mau ngerjain...hahay...buaya mau dikadalin...
"Di bulan november, kami sempat ribut yang berujung aku menghapus nomornya"
"Beberapa hari kemudian aku mencoba sms kenomornya, menanyakan dia dimana..tetapi
smsku masuk ke nomormu yank"
"udahlah yank, gak lucu kalo mau ngerjain..." aku mengangkat badannya...cukup hati ini
sakit dari tadi mendengar ceritanya yang mengada2.
Dia kembali mengecup bibirku sekilas..dia berjalan mengambil sesuatu dari tas ala
emak2nya..dia mengeluarkan communicator nokiyemnya.
"Ni yank, liat nomornya..sama kan, cuman berbeda di 2 nomor terakhir" dia mengarahkan
communicatornya kearahku..sial, benar2 sama, hanya berbeda 2 nomor belakang, lebih
tepatnya berbeda tempat 5 dan 3nya.
Dada ini mulai terasa sesak, wati sepertinya sedang tidak bercanda sekarang...trus selama
ini, apa yang kami lakukan, dia menganggapnya apa???
"Kamu gombal malam itu, aku sedikit terhibur ketika kamu menawarkan diri dengan kata2
kamu setia"
"Dan aku semakin tidak percaya, ketika
ketika melihatmu di stasiun dulu..aku seperti melihat
Derry"
"Itulah kenapa aku tanpa ragu langsung memelukmu waktu itu"
Benar2 jahat wanita ini, dia melihatku seperti batu yang tidak mempunyai perasaan..
waktu
"Maaf ya yank, aku tidak tahu dengan perasaanku wak
tu itu"
"Saat melihatmu, aku seakan bisa menebus semua kesalahanku terhadap derry"
"Maaf karena aku tidak menjelaskan ini dari awal"
"Aku mulai merasakan rasa ini..rasa sayang sama kamu yank"
"Tapi aku tak ingin hubunganku dengan Ronnie putus begitu saja"
"Aku sudah meminta ijin ke Ronnie hingga hari ini, hari ulang tahunmu untuk tetap
bersamamu"
"Setelah itu, aku akan kembali ke dia yang sudah bersedia menungguku"
Sungguh tak ada harga diri ini...hanya sebagai pengingatnya akan Derry...
Sungguh tak ada harga diri ini...hanya sebagai pengingatnya akan Derry...
Sekilas kepala ini mengulang rentetan kejadian dengan Wati..aku seakan masih tak bisa
menerima kenyataan yang dia ucapkan barusan. Apa hanya aku saja yang terlalu bodoh utk
bisa secepat itu menaruh hati kepadanya? hanya karena kenikmatan sesaat dengannya..
Ah, hidupku semakin runyam..dulu aku sudah merasa paling runyam dengan segala hal akan
yani dan marisa..tapi sekarang..3 wanita yang sudah aku tuliskan namanya dihatiku seakan
menambah rasa sakit ini.
Dengan tangan lembutnya, wati mengusap air mataku yang malam itu sedikit menetes..
manusia cengeng..itulah aku saat itu. Kenyataan pahit ini mampu membuat tubuhku
bergetar.
Aku membelakanginya, aku memeluk tubuhku sendiri sekedar menenangkan hati yang sudah
berserakan tidak jelas didalam sana. Tangan kananya kini memelukku, tapi aku seakan tidak
merasakan kehadirannya disitu.
Wati : maaf ya yank..aku tau ini akan sakit, bukan hanya kamu, aku juga merasakan sakit yg
sama..
Wati : tapi aku tau, akan lebih sakit jika aku menghilang begitu saja darimu..
Kini punggungku mulai terasa basah, rasa hangat dari air matanya seakan tidak
menggangguku yang sedang memaki kebodohanku sendiri..
...
Aku seakan tersadar dari mimpi buruk dari tidurku..tubuh itu masih terdekap lembut
didadaku.. tidak lagi aku dapat menikmati harum rambutnya, luka ini seakan terus
membayangi dan mengingatkanku akan kenyataan semalam.
Seperti alunan dari Armik ~ Alone With You, kenanganku dengan wanita ini benar
membuatku merasakan keindahan yang sangat dalam..dan seiring keindahan itu juga,
terdengar melodi yang sangat menyayat hati.
Aku masih memiliki tanggung jawab terhadap wanita yang masih memelukku erat dalam
tidurnya ini. Setidaknya aku harus mengantarnya sampai dia kembali ke JKT sana.
Kenapa aku secengeng ini sekarang...aku seakan tidak mampu lagi menahan aliran air dari
dalam mataku. Lagi, aku merasakan hancur oleh segala keindahannya. Rasa hancur dari
sang gitar spanyol.
Sedikit terkaget ketika dia mulai menggeliatkan badannya. Pelan bisa kurasakan lagi aroma
khas sunsilk hitam itu dirambutnya. Aku melepaskan pelukanku ketika dia mengangkat
kepalanya kearahku.
Mata yang sedikit sembab itu kembali terpejam ketika aku mencium bibirnya. Tidak lagi
kurasakan nafsu yang sedari dulu ketika bersamanya..aku harus berusaha lagi untuk
melepaskan seseorang yang aku sayangi.
...
Hingga siang hari, kami hanya berpelukan hangat di atas springbed itu..tidak ada desahan
dan suara dari kami berdua. Aku benar menikmati saat2 ini.
Dengan melihat jam di communicatornya dia beranjak kekamar mandi..tidak lagi kutemukan
wanita genit yang dengan segala tingkahnya selalu menggodaku.
Seperti sebelumnya, dia tidak pernah menutup pintu kamar mandinya..suara gemericik air
dari shower itu terdengar nyaring. Aku mengambil SIM dari k750i itu, kembali kuraih j200i
didekat kotak k750i di dekat tas biru tua miliknya. Aku tidak ingin memiliki benda yang bisa
mengingatkan ku akan dirinya.
K750i itu sudah kembali rapi didalam kotaknya..aku meletakkan kembali kedalam tasnya,
seperti di restoran cepat saji dulu ketika pertama kali dia memperlihatkannya. Aku
mendongak, berusaha menahan deras aliran itu, aku harus merelakan semuanya.
...
Terlihat gitar spanyol itu tanpa senar lagi ketika aku berbalik kearah suara langkahnya.
Kesedihan kini yang menguasaiku, kecut senyum ini ketika melewatinya kedalam kamar
mandi.
Aku berusaha melepaskan semua rasa ini seiring guyuran air dikamar mandi itu..aku sudah
cukup kuat, untuk sementara.. Dengan senyumnya, dia menyambutku kembali dari kamar
mandi tadi..
Aku mengeluarkan j200i itu dari kantong jeans yang sudah aku kenakan itu. Dia
menghampiriku dengan k750i ditangannya, dia sudah mengambil lagi hape itu dari kotaknya.
Sedikit kasar tangannya merebut j200i ku, dia terlihat sedikit marah membuka cover
belakangnya, dia mengambil SIM , dan kembali memasukkan ke k750i itu. Dia berjalan
mengambil kotak di tas ala emak2nya itu.
Dia menyerahkannya, aku hanya menggeleng..lagi, dia sedikit kasar ketika menarik
tanganku dan meletakkan hape itu.
...
Pukul 11, kami cek out dari hotel yang aku lupa namanya itu..aku tidak ingin mengingat2
hotel itu..hingga detik ini. Masih seperti awal aku mengenalnya dulu, dia mengajakku
menghabiskan waktu hingga keretanya tiba di stasiun tugu pukul 2 nanti.
Dia sedikit takut aku meninggalkannya ketika aku pamit untuk sholat jum'at siang itu..entah,
aku tidak berpikiran waras lagi..setelah semua dosa yang aku perbuat, bisakah diri yang hina
ini cukup berani menginjakkan kaki di rumah Tuhanku.
"Aku sholat jumat dulu ya, ntr aku kesini lagi" itulah kata sebelum aku meninggalkannya di
restoran cepat saji disudut malioboro mall itu.
Sedikit gontai langkah ini menuju ke masjid di utara mekdi itu..terlihat ramai para jamaah
yang mulai memenuhi masjid itu.
Selama khatib diatas mimbar diri ini hanya melamun membayangkan semuanya, semua
kenangan dengan wati hampir setahun ini. Aku tidak yakin aku benar2 sholat jum'at..tapi aku
bisa sedikit tenang ketika imam mulai memimpin kami bersujud.
...
Aku kembali ke restoran cepat saji itu, terlihat dia bisa tersenyum lega karena aku menepati
janji untuk kembali kesitu. Kami seperti 2 orang asing yang duduk bersama di meja itu, tidak
ada kata yang melewati tenggorokan ini.
Cuaca yang lumayan panas tadi kini berganti mendung dan titik gerimis mulai membasahi
kota yogya..ah alam mulai berkonspirasi menambah kesedihanku. Setengah 2, aku
mengantarnya ke stasiun dengan diiringi gerimis siang itu.
Sedikit basah ketika kami tiba di peron utara stasiun tugu. Aku lelah dengan semua ini, aku
bahkan lebih lelah darinya ketika dulu pertama keyogya.
Lagi, kebisuan diantara kami berdua, dia tetap duduk disamping kiri dikursi peron itu.
Tangannya tidak pernah lepas dari kami meninggalkan mekdi tadi. Entah apa maksudnya, dia
seakan semakin menambah rasa sakit dengan gandengan tangannya itu.
Waktu perpisahan tiba, terlihat kereta bisnis yang lagi2 aku tak tau namanya itu memasuki
stasiun. Setelah pemberitahuan dari pengeras suara itu, dia berdiri dan merapikan blazer
birunya, dia menarik tanganku untuk berdiri..pelukannya tidak mampu kubalas.
"Terus pakai hape itu, aku sudah membuang hape lamamu" sejenak suaranya sebelum
meninggalkanku dengan kotak k750i di atas kursi peron itu.
Seperti sebelumnya, mantap langkahnya menuju kereta itu, mata ini tetap melihatnya dari
peron sampai dia duduk di kursinya. Dia tidak berbalik melihatku sekedar melambaikan
tangan..aku tau akan semakin sakit rasanya, tapi aku seakan ingin melihat senyumannya lagi
saat melambaikan tangan.
Tidak lama, kereta itu meninggalkan stasiun tugu kearah barat..dia membawa gitar spanyol
indah itu meninggalkan yogya. Diri ini terdiam melihat kereta yang mulai menjauh dari
pandangan. Aku sangat mengharapkan k750i ditanganku ini bergetar, aku menunggu sms
perpisahan darinya.
Benar2 tega Wati membuang j200i ku..padahal masih lumayan kalo dijual lagi..kyknya bisa
buat makan sebulan itu duitnya..
Gerimis berganti hujan lebat jum'at sore itu..aku masih duduk diperon utara stasiun, tempat
perpisahan tadi. Aku masih berharap ada sms atau telepon dari gitar spanyol indah itu. Tapi
K750i itu tetap diam.
...
Pukul 5 sore, hujan sedikit mereda..masa harus jalan ke kostan yang cukup jauh di tegalrejo
sana..mau naik taksi sayang duit sekarat. Masa mesti keluar 25ribu lagi buat taksi..hahahha..
Aku sedikit tersenyum ketika membuka galery foto gitar spanyolku itu..ah, dia sudah pergi
sekarang..apakah harus ku hapus semua foto ini..fotonya yang toples dan foto dengan
segala keceriaannya di prambanan sehari kemarin seakan menemani diri ini mengingat2
lagi..belum berapa lama dia pergi, tapi rindu bercampur sedih ini seakan saling bergantian
memaparkan diri di otakku.
...
: cok, aku masih di tugu, blm bisa pulang, hujan masih deres dsini.
: wes, ra sah wae..ini dah ta bawa ketempat temane dimas, ada yang bisa nginstall
juga disni.
Ah, untunglah...gak harus hati yang sedang sedih ini mengurus laptop barunya arif. Tapi ini
aku pulangnya kapan, ujan gak reda2..masa mesti tidur di stasiun..macam gembel aja
dah..
Dengan sangat terpaksa, karena sudah mulai beranjak waktu malam, dompet tipis ini harus
terkuras 25rebu lagi utk membayar taksi. Sesampainya di kostan, aku meletakkan kotak
k750i di dalam lemari plastik itu, aku berusaha menyembunyikannya..ndak ngingat2 wati
lagi..
...
Sudah lumayan lama perpisahanku dengan Gitar Spanyol indah itu..dia sudah tidak pernah
sms ataupun telpon. Aku benar2 merindukan cerita nina bobonya di malam2 seperti ini.
Sepertinya aku pernah membaca tentang perasaan seperti ini. Yap, aku kehilangan orangnya
tetapi tidak kehilangan moment dengannya.
Bulan november sebentar lagi akan berganti desember..ah, kembali diri ini tersenyum ketika
sekilas bayangan SMS nyasar pagi itu. Yap, setahun yang lalu aku mendapat sms nyasar
yang menanyakan aku sedang dimana..dan sms itu adalah sms dari wati sang gitar spanyol.
2bulan ini kegiatan masih tetap sama, aku masih menunggu sms nyasar lagi dari nomor
itu..aku masih menanti sms perpisahannya. Aku ini bodoh ato apa sih sebenarnya..jelas2
gitar spanyol itu akan tunangan bulan desember besok..masih saja mengharapkannya.
Lagu lama dari Hety Koes Endang yang kembali dinyanyikan oleh Jamal Mirdad ~ Hati Lebur
Jadi Debu mengalun pelan dari sang pengamen jalanan yang tengah duduk di depan pintu
kamarnya itu. Hahay, memang jiwa yang lagi galon eh galau ini paling jago mencari playlist
yang sedang sesuai dengan rasa yang sedang di alaminya.
Sekarang aku sedikit mudah dalam mencari2 lagu2 gak jelas, sungguh k750i ini sangat
membantuku. Aku sedikit berterima kasih kepada orang yang telah memberiku kado waktu
itu.
...
Desember 2007 aku kembali berpikiran jahat..semoga tempat acara pertunangannya itu
dihajar angin ribut dan hujan badai, sehingga acara itu tidak di laksanakan.
Hahahaha...diri ini yang sangat hina dengan beraninya berdoa seperti itu, seolah masih ada
malaikat yang mendengarkan. Sudahlah Ri...relakan semuanya..lupakan dia yang kini telah
bahagia dengan tunangannya.
...
Malam tgl 25 desember itu, aku memberanikan diri menelpon nomornya, sekedar
mengucapkan selamat natal dan mendengar kabar darinya.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif blablabla" sial aku kirain suara Wati yang
ngomong gak taunya..
Sekitar jam 10 malam, k750i yang aku letakkan dilantai itu terlihat menyala, notice sms
masuk, dengan gitar butut di pangkuanku, aku mengambil dan melihat..hahay..senyum ini
lagi2 mengembang sendiri..
: Anda kenal dengan salah satu terpidana mati narkoba di Yogyakarta atas nama
Eri??
Tidak ada balasan..tapi kini dilayarku terlihat nama EMS sedang memaggil..hahay..sukses
cara ane biar dia nelpon duluan..
Ane : Haloo, dengan kantor polisi ada yang bisa dibantu (suara ini sedikit berubah kyk suara
bapak2 polisi.)
Marisa : halo Pak, Kak Eri tidak apa2 kan pak?? (terdengar paniknya..sedikit merasa
bersalah diri ini, sudahi saja sandiwara ini)
Ane : Halo Dek, ini aku Eri...maaf ya..tadi cuman becanda..
Suaranya terdiam sebentar...tidak lama suaranya terdengar sedikit ribut..entah apa yang
terjadi disana..
Marisa : koq baru sms skrg kak?? Dulu ibu prnh blg kalo kakak nelpon minta nomorku...koq
baru ngabarin sekarang kak?? (sedikit kesal suaranya kini)
Ane : baru aja ada HP dek..hehehhe (sedikit berbohonglah..gpp...hehehhe)
Marisa : ya udah, ntr kakak sms lagi ya, aku lagi sibuk kak, keluarga lagi dirumah semua
rayain natal.
Ane : ya udah deh..ntr aku sms lagi..
Marisa : iya kak, met malam..
Tut tut tut... terputus sudah panggilan itu...ah akhirnya aku bisa mendengar suaranya, dan
diri ini senyum2 sendiri karena marisa dsana baik2 saja..semoga..
September 2015
Selepas jawaban yang mencengangkan dari mulutku, Aji hanya duduk sambil sesekali
meliriku yang tengah sibuk mengetik draft kisahku di PC tua dikamar..dia sesekali membalas
chat kekasihnya di kalimantan sana. Tak berapa lama tejo kembali ke kamar.
Kembali MegaPro milik aji melaju ke arah warung nasi rames yang tidak jauh dari kostan.
Setelah membeli 3 bungkus nasi rames, kami kembali kekost. Mayan euy, di bayarin tejo..
jarang2 doi keluarin duit..hahahah
Setelah makan malam itu, kami sempat mengobrol di luar kamar diteras di kursi bambu yang
pas untuk 3 orang itu. Ice blast yang masih setengah bungkus setia menemaniku dan Aji..tejo
sudah berhenti merokok dia..2 bulan sebelum menikah dia berhenti merokok beberapa bulan
dulu. Yap doi masih termasuk penganten baru. Tetapi pasangan jiwanya itu sedang di
rumahnya di jawa barat sana.
Melihat kami mengeluarkan asap bak kereta api, tejo tidak tahan ternyata..dia masuk
kekamarnya. Tinggalah aku dan aji di teras itu.
Aji : mas mbok skali2 aku mbonceng koe mas..masa aku trus sing mbonceng mas.
Ane : boncengnya sih deket Ji, tapi ntr takutnya jauh di embel2nya.
Aji : lah koq bisa mas?? (seperti biasa, dia antusias dengan kata2ku)
"Dia itu masih trauma naik motor Ji...dia trauma sama pohon bringin tengah jalan.." tejo
nyeletuk dari dalam kamarnya
Kami hanya tertawa pelan di depan teras itu..sedikit aku menceritakan tentang kisahku ke
aji..kisah yang akan aku tulis di part selanjutnya nanti.
...
Aku pernah menonton sebuah film, itu sebuah film lama, entah di stasiun tv mana dulu..film
drama China kyknya.. "Fly Me To Polaris" judulnya..aku lebih mengenalnya dengan
sebutan "Cinta sang Kepala Bawang".
Bawang"
Agan pernah merasa ketika bangun di pagi hari, saat bercermin dan melihat orang lain di
cermin itu??
Aku pernah merasakannya...bahkan sampai detik ini aku masih belum terbiasa dengan
wajahku sekarang..
...
Ok..sedikit prakata sebelum part selanjutnya..part yang tidak kalah kelam yang bisa aku
anggap menjadi titik balik dalam kehidupanku..
Selepas malam natal itu, aku sering smsan dengan marisa, sekedar menanyakan kabarnya.
Aku tidak mengharapkan lebih, aku hanya ingin mengetahui kabarnya.
Semalam dia mengabariku utk tidak menghubunginya di malam tahun baru, karena dia akan
keluar dengan kekasih hatinya di medan sana. Sakit masih sakit, tapi apa daya, tangan ini tak
mampu menggapai dan raga ini tidak berada disana saat dia membutuhkan. Jadilah aku
hanya bisa mengiyakannya.
...
Sehari sebelum pergantian tahun, aku sempat berdiam diri dikamar, sedikit refleksi dengan
kehidupanku selama di yogya ini. Dari sakit yang pertama kurasa ketika harus melepas
marisa, cinta tiga dimensiku dengan yani, serta luka yang benar2 dalam menggores hati dari
Wati.
Bukannya aku memperbaiki diri, tetapi aku malah mendapat sesuatu yang sangat parah.
Hasil dari refleksiku malam itu adalah aku sangat membenci jika harus memakai hati ketika
aku berhadapan dengan makhluk yang bernama wanita. Mereka hanya bisa membuatku
sakit..cukup luka dari 3 wanita yang aku tuliskan namanya dihati. Aku tidak akan menuliskan
nama lain dihati ini, mulai sekarang, mulai detik ini.
Hahaha...refleksi diri macam apa itu..itulah refleksi dari rasa sakit dihati waktu itu..
...
Siang hari tgl 31 desember itu, arif terlihat berada dikostan. Entah dia pulang jam berapa tadi
pagi. Aku menuju kekamarnya diujung lorong teras.
...
Magrib itu aku sudah siap setelah selesai mandi, rambut panjang ku sedikit harum dengan
aroma pantene yang sudah aku pakai beberapa lama ini. Terlihat arif berdiri didepan pintu
kamar yang terbuka.
Dengan helm yang sengaja di bawa 2 oleh arif dr kostan dimas, kami bertolak ke kostan itu di
daerah glagahsari sana. 20menit berkendara, kami tiba dikostan itu..hmm, baru sekarang
aku berkunjung kesini..lumayan asik tempatnya..ada teras luas di antara kamar2 dengan
bentuk letter U itu.
Di ujung sebelah sana ada tempat jemuran dengan sedikit penerangan dari lampu teras.
Terlihat beberapa orang disana sudah mulai membakar jagung. Ada sekitar 5 cewek, yang
bisa aku anggep single juga..kwkwkwkw
Hahay, serulah sesama single merayakan malam tahun baru...eh entah mereka single atau
jones yak..ah sama aja ding..sama2 gak ada pasangannya..
Dimas : nah manteb, tau aja lo Ri..bawa gitar biar ada genjreng2nya.. (dia berbalik dari
tungku kecil yang dipakai utk bakar jagung)
Ane : hehehe...ide si kampret itu tadi (mengisyaratkan arif)
Dimas : hahaha..wes kenalan dulu sama anak2 kostan sini (doi berjalan entah kekamar siapa
waktu itu, terlihat mereka sedang asik2 main winning waktu itu)
Kami berkenalan sesama jones waktu itu..gak usah ane sebutin satu2 yak..ada sekitar 5
orang soalnya dan terlalu banyak menurut ane jika dijabarkan satu2. Ada satu orang yang
sok2an dsitu, sok ganteng sok jago main gitar sok semuanya deh..diambilnya semua itu yang
keren2, namanya Ian..wwkwkkw..dia berjalan kearahku dan meminjam gitar.
Dia kemudian berjalan kearah kumpulan cewek2 ditempat bakar jagung itu. Ini si dimas
sama2 kampretnya juga dengan Arif..bukannya ngenalin teman2 cewek yang disana malah
ane disuruh kenalan dengan para2 jones cowok didalam kamar..dikira aku maho apa
ya..
Biasalah, belum terlalu kenal dengan anak2 situ, jadilah diri ini hanya diam duduk di bangku
depan kamar dimana mereka main PS. Sesekali aku melirik ke tempat mereka bakar
jagung..kampret, aku juga pengen jagung bakar..bukan karena ada cewek disana loh ya..tapi
semata2 karena jagung bakarnya..ada dikit sih pengen kesana karena ada ceweknya..
Hahay, bisa aku melihat lirikan genit para cewek2 disana..entah karena aku aneh ato karena
yang lain..
Ah, si sok2an Ian dengan gayanya menyanyikan entah lagu apa waktu itu..aku hanya melihat
bagaimana dia tebar pesona dihadapan cewek2 itu. Terlalu lebay gayamu cok...itulah
gumamku sambil sedikit tersenyum.
Arif : ngapain koe senyum2 sendiri cok?? (doi nongol aja dari kamar itu)
Ane : gak, lucu aku ngeliat pola si Ian deketin cewek..
Arif : kasian itu dah kena tolak beberapa kali sama cewek yang sana (arif menunjuk cewek
dengan rok span selutut dan memakai kaos hitam waktu itu)
Ane : wkwkkw..
Arif : ngapa koe ketawa cok??
Ane : coba koe liat wae..itu cewek kyk tiang lisrik trus Iannya pendek kyk tiang jemuran..lucu
aja kalo mereka jalan bareng (ejekku)
Arif : benar juga koe cok...mau maen PS gak..itu lagi gak ada lawan si Deni
Ane : gak ah, masa bakar2 jagung malah maen PS..ngeleh aku..
Arif : ngeleh apa pengen deketin cewek.. (doi mengangakt2 alisnya)
Ane : dua duanyalah..
Kami tertawa lagi disitu..arif kembali masuk main PS melawan Deni yang tidak ada
pasangannya itu. 3 lawan lainnya sudah kalah telak kyknya..wkwkwkkw..Karena tergoda
dengan bau jagung bakar dari mereka disana, aku memberanikan diri mengemis jagung.
"Eh masnya mau jagung gak??" tawar salah satu cewek itu.
"Iya mbak, dari tadi aroma jagung bakarnya menggoda" sang buaya hanya bisa garuk2
kepala sekarang.
Diapun mengambil salah satu jagung bakar di wadah dari anyaman bambu waktu itu. Aku
menggeleng ketika dia menyerahkannya.
"Aku bakar sendiri aja mbak" aku berjalan menuju tungku kecil yang di kelilingi cewek2 itu,
mereka hanya tersenyum melihatku ketika mengambil dan mengupas jagung itu.
Bukannya sok2an nolak jagung yang diberikan..tapi melihat dari hasil mereka bakarnya,
kyknya itu jagung belum mateng..gak lucu ntr bolak balik kamar mandi..
Sudah lumayan mateng jagung yang aku bakar tadi, tidak ada suara keluar dari mulut ini. Aku
hanya tersenyum memandang mereka yang antusias juga membakar jagung. Ian dari tadi
tetap kencrang kencreng dengan gitar bututku. Dia masih berusaha menarik perhatian
cewek yang menyerahkan wadah tempat jagung bakar tadi. Entah namanya siapa, aku belum
kenal mereka.
Tidak mau basah, mereka berlari kedalam teras itu..langkah ini pelan berjalan setelah
merapikan tungku itu kepinggir tembok, semata mengamankan bara api dari hujan ditungku.
Itu jagung yang udh mateng juga gak juga di bawa keteras...kampret...jadilah aku kembali
mengambil beberapa jagung bakar di anyaman bambu itu.
Sedikit basah karena gerimis, aku jalan keteras dan mengambil duduk di dekat Ian yang
masih sibuk menyanyi disamping cewek tiang listrik itu. Koq jadi aneh gini ya..cewek tiang
listrik..wkwkwkw..yoi, jika dibandingkan dengan Ian, dia terlihat seperti tiang listrik..Ian
tidaklah tinggi, cuman sebahuku..orangnya kecil kurus..sedangkan cewek itu tidaklah jauh
berbeda denganku dalam hal tinggi loh ya..bukan yang lain
Karena kelaperan, mulailah diri ini menggigit jagung hasil bakaranku sendiri..hahay, gerimis
kini mulai berganti hujan..untunglah tadi aku memakai jaket coklatku. Jadi aman, aku tidak
kedinginan.
Entah kenapa dengan anak2 kostan ini..katanya acara bakar2 jagung ini malah asik PSan
didalam kamar..ini cewek2 di anggurin..kan sayang betul
Mungkin karena usahanya tidak berhasil2 dari tadi, Ian kini angkat tangan..dia menyerahkan
gitar kearahku..dia kembali masuk kedalam kamar tempat anak2 lainnya sedang bersorak
sorai main winning eleven.
Jadilah diri ini hanya duduk disitu dengan cewek2 single..kembali sesekali aku mengigit
jagung bakar ditanganku.
"Gitarnya gak di mainin" cewek tiang listrik itu melihatku. Aku menggeleng pelan sambil asik
menggigit jagungku.
Dia kini meminta gitar bututku, akupun menyerahkannya, terlihat cewek2 lain diseberang
kursi sana mengambil duduk didekat cewek tiang listrik itu, mereka menggeser2 cewek itu
ke kursi tempat Ian dduk tadi, kursi tepat di sebelah kananku.
"Aku gak nggigit koq mbak" senyum manis sang buaya mengembang dengan sendirinya.
Mereka hanya tersenyum sambil menyuruh cewek tiang listrik itu pindah kesebelahku. Aku
berdiri, saatnya sang buaya memperkenalkan diri, nunggu yang punya kostan buat ngenalin
ke cewek2 ini bakalan sampe bulukan aku disitu.
"Eri" tangan ini menjulur kearah mereka, entah siapa yang akan menjabat tangan sang buaya
pertama kalinya. Mereka hanya saling menyenggol bahu..hadeh..malu aku di cuekin kyk gitu.
"Vanya" tangan nya menjabat tanganku, tidak lama dia kembali memainkan gitar butut itu.
Akupun mengarahkan tangan ke orang disebelahnya.
"Susan""Desi""Dina" dan "Tari" yap, itulah nama mereka yang bisa aku ingat..mungkin nama
orangnya kebalik2 jika bertemu sekarang. Seperti biasa, aku tidak terlalu memperhatikan
detail tertentu jika tidak berkesan dan tidak akan aku ceritakan.
Karena bangku sebelah barat sudah penuh dengan cewek2 single yang sekarang sedang
menyanyikan lagunya Ada Band ~ Nyawa Hidupku itu, aku mengambil duduk di seberang
dibangku sebelah timur teras.
Pantesan si Vanya tidak tertarik dengan Ian ketika dinyanyikan lagu dari tadi...wong
permainan gitarnya Vanya lebih bagus dari Ian..
Hujan tidak juga reda, aku hanya sesekali mendekap tanganku sendiri..terlihat cewek2 single
didepanku mulai bosan. Dari tadi juga aku sudah tidak mendengar kencrengan dari gitar
butut itu.
Mereka sekarang malah ngerumpi...dasar calon emak2 sama aja, gumamku sambil
tersenyum. Vanya tersenyum melihatku, aku tidak tahu arti senyumannya..dia kemudian
berjalan kearahku, meninggalkan emak2 disana yang masih asik ngerumpi.
Ok...aku mendapat satu pendengar sekarang, sebagai seniman ecek2..tentunya aku tidak
akan mengecewakan satu pendengar itu.
Am F Dm E
Keindahan di mata
Tak pasti kebahagiaan
Karna kebahagiaan sesungguhnya ada di hati
Keindahan di dunia
Belum pasti di atas sana
Coba kita bertanya ...
Pada hati nurani oh..
Lumayan nge-beat lagu itu, Ari Lasso ~ Ironis dengan fasih aku mainkan..aku melirik
kesampingku tempat Vanya duduk..dia tersenyum antusias dengan lagu barusan. Dia terlihat
akan membuka omongan, tangan ini kembali memetik gitar itu dengan sendirinya, hahay..aku
tau iringan melodi2 lembut bisa membuat omongan sedikit seru.
"
Arif terlihat tersenyum genit melewati kami ketika kekamar mandi diarah tempat
jemuran..tak berapa lama, dia kembali dan mengambil 1 jagung bakar yang sudah dingin di
tempat dari anyaman bambu tadi.
Dia mengangkat jagung bakar itu kearah vanya dengan gesture "terima kasih
jagungnya"..vanya
hanya mengangguk pelan.
jagungnya"
Mulai diri ini harus rela kedinginan..jaket coklatku sekarang berpindah ke Vanya, dia seakan
tertawa hebat sekarang karena berhasil memperdaya ku dan mengambil jaketku..asem oq..
Vanya : malah bengong..nyanyi lagi Ri? (dia menggosok2an kedua telapak tangannya dan
memasukkan kekantong jaket itu...hangat kyknya...)
Ane : mau lagu apa emangnya??
Vanya : apa aja..yang enak2 kyk lagu tadi..(kembali dia bersender ditembok itu)
Tangan ini baru akan memainkan melodi, terlihat Ian keluar dari kamar dan melewati kami
menuju kamar mandi..hahay, tatapannya itu...tatapan sinis orang yang kalah terhadap
pesona pengamen jalanan ini...
Tak berapa lama, Ian kembali kekamar tempat mereka main PS..hahay..lagi2 tatapan
itu..awww dia sepertinya ingin menerkam sang buaya..eh..kebalik yak..harusnya buaya yang
nerkam..
Wkwkwkwkw...itulah gan, jgn terlalu over yak..biasa aja pas nge-gebet cewek...ini story
SFTH woy, bukan Golden Ways...wkwkwkwk...sorry gan...rada2 ini kepala...
Aku sedikit bingung sebenarnya..ini beneran acara bakar2 jagung apa apaan sih..malah
pada sibuk maen PS dikamar, trus itu cewek2 sisa 4 orang malah ngerumpi diteras..
bukannya 5 tadi ceweknya?? iya gan 5..tapi satunya sudah jatuh keperangkap sang
buaya..dia sekarang sedang bersender tembok disampingku..wkwkwkkww
Tidak ada jawaban, dia hanya mengangguk..Hadeh, malah jadi sok2an gini sang buaya
sekarang..semoga itu bara api ditungku tidak padam..gapapalah..panas bara itu bisa buat
anget dikit..wkwkkwkw..
Aku berjalan dengan sedikit menyender ketembok, aku bisa meraih tungku kecil yang sudah
aku pinggirin tadi di dekat jemuran..lumayan hangat tangan ini ketika menyentuh bawah
tungku itu..artinya baranya masih nyala.. dengan sedikit tiupan, kembali terlihat bara merah
menyala..hahay..yang hangat yang hangat..
Aku menuju tempat anyaman bambu, masih ada 4 ekor jagung...jagung itu make biji apa ekor
ya pas bilangnya..4 gitu ajalah ya..wkwkwkwkw.. Saat aku kembali ke tungku, Vanya
mendekati tungku itu..
Dengan sedikit terpaksa, diri ini harus rela berbasah2an mengambil kresek putih ditengah
hujan tempat jemuran itu..dan sialnya lagi, karena sedikit terburu2, kepala ini, terantuk besi
yang menjadi tempat kawat jemuran itu di ikat.
Hahay..sang buaya terjatuh disitu sodara2..insiden kecil terjadi 2 jam sebelum pergantian
tahun.. Dengan segera diri ini bangkit dan kembali keteras, setelah meletakkan kresek putih
itu didekat tungku..tangan ini otomatis memegang kepala yang nyut nyutan..tau besi segitu
gede disundul..mentang2 lama di banten..lama dibanten tapi jadi pemulung aku gan
Si kampret vanya hanya tertawa kecil melihatku yang sedikit basah karena insiden tadi. Puas
betul dia mengerjai sang buaya..syetanlah.. Aku menuju kamar dimana mereka tadi main PS,
aku hendak meminjam handuk kering..pantesan gak ada suara, itu cowok2 malah pada tidur
pelukan sesama jonesnya..hadeh..itu cewek jones juga diluar dianggurin woy...benar2
nyesal aku kesini..
Di balik pintu, aku menemukan handuk kering, entah handuk siapa..bodo ah, yang penting
kering aja..ini rambut juga sedikit basah..bisa2 pening aku masuk angin..
Aku kembali menuju tungku diteras itu..ternyata emak2 tadi yang ngerumpi sudah
mengelilingi tungku..kedinginan mereka..Vanya yang masih duduk di kursi, berdiri
mendekatiku yang menuju kearahnya sambil mengeringkan rambut dan kaosku..
Vanya : sini2 aku bantuin ngeringin rambutmu..(main ambil2 aja itu handuk ditanganku, dia
mengucek2 rambutku yang basah)
Ane : pelan2 Vanya..sakit kepalaku kena besi tadi..aduhhhh (itu bukannya makin pelan,
makin ditekan2 itu tempat kena besi tadi)
Vanya : rambutmu harum juga ya..
Ane : udah udah..makin sakit kepalaku kamu tekan2 kyk gitu (tangan ini merebut handuk
yang masih dikepalaku)
Vanya : itu pantatmu basah juga Ri (doi sedikit tertawa sambil menutup mulut)
Ane : ntrlah aku duduk ditungku biar mateng skalian pantatku..
Cewek2 jones itu melihatku, mereka tertawa mendengar kata2ku barusan...ini benar basah
pantatku pea...gara jatuh tadi..orang susah malah diketawain..apes betul diri ini..
Merekapun sedikit bergeser memberikan tempat untukku..aku kirain mereka duduk disekitar
tungku sambil bakar jagung..ternyata cuman ngangetin diri...benar2 pekok..udah jones,
pekok lagi...hadeh...
Aku kembali berdiri, kubuka kresek putih besar itu..masih lumayan banyak jagungnya..6 biji
pas buat kami yang masih bangun disitu..dengan kekuatan yang masih dahsyat ini, aku
membuka kulit jagung itu...hahay..pintu lift aje ane tahan make tangan kosong..masa kulit
jagung gak bisa ane buka..teeeerrrllaaalllu namanya...
Vanya tidak mengikuti acara bakar2 itu, dia hanya duduk bersender ditempat dia duduk
tadi..masih setia tangannya didalam jaket ku.. 15 menit berlalu, emak2 jones disekitar tungku
tetap bergosip..entah apa, aku bisa mendengar sedikit mereka sepertinya membicarakan
mslh cowok..hahay..mesake jones cuman bisa membicarakan idolanya..modyar o Nes...
Sudah mateng 2 jagung ditanganku..akupun mengigit satu yang ditangan kiriku...hmmm rasa
jagung bakarnya sungguh enak permisa..
menunggu disana, dia layaknya seorang boss menunggu jagungnya mateng dibakar
Opasnya..hadeh..gak cantik kyk gitu dah kena panggang ini cewek di atas tungku..
Saat aku memberikan jagung bakar itu, aku dapat melihat tatapan iri emak2 ditungku
itu..hahay..Vanya juga sedikit sok2an mengangkat jagung bakar ditangannya kearah tungku
dengan gesture "Nih...opasku mau bakar jagung buat bossnya" Sudahlah, makin di bahas
makin gak ada harganya diri ini..
Entah mungkin karena tidak aku perdulikan, hujan yang lumayan deras tadi sudah mulai
mereda, tinggal sedikit gerimis..sepertinya ini ada campur tangan dukun, yoi gan..pasti tiap
menjelang pergantian tahun..selebat apapun hujan di yogya, akan mereda mendekati jam 12
pas pergantian tahun..percaya gak percaya..
Ane : ngapain?? (sedikit bingung ngeliat tingkahnya..mau dipeluk?? buaya jangan dipancing2
woy..masih tenang dia dalam air keruh ini)
Vanya : ambil sendiri, tanganku kotor Ri (dia kembali mengigit jagung bakarnya..)
Dengan segera, aku meletakkan jagung dikursi sebelahku, jeans hitam setengah basah itu
kini menjadi kain lap dari bekas hitam2 jagung bakar...gapapalah..sapa tau bisa nyenggol
dikit2..
Vanya seperti tidak perduli..dia tetap asik dengan jagung bakarnya..ah..tebal jaket itu..gak
kena dah..belum beruntung mblo..lupakan...wkwkwkwk..Terlihat di layar 176x220 pixel itu
pukul 11.35, sisa 25menit sebelum pergantian tahun...
Dia meletakkan jagung yang dari tadi dia gigit itu..sial, jaketku sekarang yang jadi lap
tangannya.. Dia kemudian menarik tanganku kebawah..entah kemana..itu cewek2 jones
lainnya tidak diperdulikan lagi..wkwkwkkwk..biasa, jones mah dicuekin trus..
Dia menyuruhku menunggu di gang yang menjadi pembatas antara kostnya dengan kost
tadi.. Tak berapa lama, terlihat dia membawa motor Lagenda keluar dari parkiran
kostannya.
Ctek, bunyi ikatan helm hitam itu dileherku..melajulah lagenda itu meninggalkan gang kostan
kearah jalan Kusumanegara..aku hanya mengikuti instruksinya..lumayan rame ketika kami
sampai di jembatan kali code di jalan sultan agung itu.
Dia menepuk2 punggungku menyuruh berhenti. Akupun berhenti di jembatan itu disamping
trotoar,,saat hendak turun, dia menahanku.
Vanya : udah disini aja Ri..(dagunya bersandar dibahu kiriku, hahay tangannya dari tadi
sudah melingkar indah di perutku)
Ane : ngapain disini??
Vanya : udah tunggu aja..
Tak lama kami duduk diatas motor lagenda miliknya, terlihat kembang api mulai memenuhi
langit disana, yap..di daerah titik nol km yogya ada pesta kembang api..dan itu bisa sangat
jelas aku lihat dari jembatan itu..kekaguman ini seakan tidak memperdulikan vanya yang
memelukku malam itu..
"Selamat Tahun Baru juga ya...semoga tahun ini kamu tidak Jomblo lagi" entah kenapa aku
iseng seperti itu terhadapnya..
Dan mulailah perut ini dicubitnya..bukan sakit tapi geli yang kurasa..aku memang tidak kuat
akan gelitikan diperut..
Ane : geli vanya...udah itu liat kembang api aja (tanganku melepaskan cubitan itu..sekarang
dia mengganti cubitan tadi dengan pelukan hangat lagi..hahay...)
: Selamat Tahun Baru juga mbak...kamu ganti nomor ya, kmrn aku sms pas malam
natal gak masuk2..aku telpon juga gak aktif.
Sedikit lama balasan darinya, Vanya hanya diam dibelakang masih tetap memelukku.
...
Dari arah malioboro mulai rame orang2 terlihat kembali kerumah masing2..akupun berniat
membalik motor..
... : mas, awas itu temannya tidur (ntah siapa yang lewat waktu itu, dia sedikit berteriak
kearahku)
Itu pelukan makin erat..benar2 tidur apa pura2 tidur ini anak..jatoh di jalan kan mayan..
wkwkkwkw
Akupun pelan2 memutar arah lagenda itu kearah kostannya. Saat sampai didalam gang
antara kostan itu, vanya masih tetap tidak bergeming, tangannya tidak lepas dari perutku,
kepalanya masih disana menyender di punggungku.
Mendapat instruksi, aku memasukkan motor itu kedalam parkiran, gerbang kostan itu
sepertinya memang tidak pernah tertutup. Maklum kostnya lumayan bebas. Tidak susah
memasukan motor itu kedalam parkiran, lumayan luas parkirannya, aku mengambil posisi di
sudut dekat tangga naik kala itu. Ini si vanya masih aja posisi tadi. Sayang non..itu kepala gak
dipakein helm..jatuh tadi nyahok koe...
Ane : gak ah gak enak sama yang lain. (sok2 nolak padahal mau..)
Tidak ada jawaban darinya, tangannya kini menarikku yang baru turun dari motor.
"Udah ayok.." dia menarik sang buaya yang sedikit menolak..tapi apa daya, tarikan vanya
sangat kuat waktu itu..aku tidak bisa menolaknya
Daripada tidur kyk ikan sarden dengan para cowok2 jones itu, mending sama vanya..benar
gak..wkwkwkwkw...para buaya kembali keluar dari air keruh dan bersorak sorai...
Sesampainya kami dilantai atas, kamar paling sudut di lorong itu, vanya terlihat merogoh
kunci dari jaketku..entah dia mencari apa, itu jaketku pea...sejak kapan aku nyimpan kunci
kamarmu disitu..
Dia berhenti sejenak dari merogoh2 kantong jaket coklatku..dia melihatku dengan senyum..
Vanya : ini ketemu (dia menunjukkan anak kunci polos tanpa embel2 dari saku blkg rok
spannya)
Ane : trus tadi nyari2 dijaket ngapain?
Vanya : lupa Ri (dengan senyum polos gak jelasnya)
Diapun membuka pintu kamar dengan kunci tadi..dan, semerbak harum kamar khas cewek2
tercium..namanya juga cewek yak, itu kamar tetap ada boneka dgn segala ukuran di dekat
bantalnya. Vanya menutup pintu lagi setelah menarikku masuk kedalam. Diri ini sebenarnya
tidak bisa melawan jika dipaksa2 kyk gini...hahay
Dia melepaskan jaketku, dan menggantungnya di gantungan belakang pintu khas anak2
kostan. Dia melihatku yang masih berdiri di belakangnya. Manis senyumnya kini..
Vanya : kenapa berdiri trus Ri, sana duduk (tangannya menunjuk pinggiran kasur)
Akupun berjalan dan mengambil duduk di karpet depan kasurnya, karpet dengan warna biru
corak karakter disney itu. Aku melihat2 ruangan itu..ada cermin besar ditembok, aku bisa
terlihat pintu dari cermin itu, tepat mengarah ke vanya sekarang berdiri. Ada rak buku,
banyak juga bukunya ternyata..ada meja laptop disana dengan laptop yang masih tertancap
flashdisk warna putih.
Vanya : kamu hadap sana dulu Ri, aku mau ganti baju..(doi menunjuk kearah lain dari tempat
dia berdiri dibelakang pintu)
Ane : eh, sana ganti baju dikamar mandi..
Vanya : takut Ri, kamar mandi lampunya mati.. (entah benar ato cuman alesan tok buat
menggodaku..)
Udahlah daripada dia ketakutan, gpplah dia mengganti bajunya disitu. Hahay..kesempatan
bisa ngintip2..
Dia mulai mengambil baju tidur yang tergantung juga dibelakang pintu itu..baju putih dengan
corak mickey mouse, lengkap dengan satu set celana panjangnya.
Vanya : kamu gak ganti baju Ri?? Aku ada kaos nih (dia menyerahkan kaos biru dari dalam
lemarinya)..tapi celananya gak ada Ri? gimana??
Ane : udah kaosnya aja pinjem dulu..agak basah ini..
Vanya : tapi kan tadi celanamu basah kan pas jatuh..
Ane : udah agak kering koq, gara tadi duduk di jok motor pas liat kembang api.
Vanya : ntr tidur di karpet aja ya, biar kasurku gak basah.. (senyum kemenangan dari
bibirnya)
Ane : iya, ntr di lantai aja sekalian..gapp koq udh biasa..
Vanya : yee ngambek...hehehhe
Aku berdiri dan mengambil kaos biru dari tangannya, dengan santainya diri ini mengganti
kaosku dengan kaos dari vanya..semoga dada kerempeng ini bisa membius vanya..
akakakaka..dia hanya tersenyum melihatku.
Ane : ada hanger gak Nya, biar besok pagi bisa kering ini bajuku.
Vanya : ada itu di luar di tempat jemuran..
Ane : masa harus jemur keluar Nya, ntr kalo aku diliat teman kostanmu gimana??
Vanya : ya udah gantung belakang pintu aja..(enteng betul jawabnya)
Vanya memeluk gulingnya menghadap tembok. Akupun berdiri dan menggantung bajuku
yang sedikit basah tadi kegantungan blkg pintu. Sudah pukul 1:30..mata ini sedikit mulai
mengantuk..ini beneran si vanya menyuruhku tidur di karpet?? Hadeh..gagal mblo gak dapat
jatah malam ini..
Akupun mengambil posisi berbaring dengan kepala di atas sudut kasur tepat di belakang
yang empunya kamar. Mata sudah kriyep2, dingin mulai terasa..aku mengambil k750i dari
kantong kanan jeansku yang masih terasa basah. Tidak ada SMS ato panggilan
masuk..mesake orang terbuang kyk ane ini..
Entah pukul berapa mata ini terpejam...terasa sesuatu mengenai mukaku..sedikit kaget
ketika aku membuka mata..ternyata..
Entah pukul berapa mata ini terpejam...aku sedikit kaget dengan sesuatu yang mengenai
mukaku..ketika aku membuka mata..
Ini orang tidur benar2 kayak orang kelahi..kakinya melayang kesana kemari..hadeh..tidak
jarang malam itu kepalaku kena tendangan, entah jurus apa dia keluarkan dalam
mimpinya..aku benar2 kesulitan tidur malam itu..udah pegal2 karena badan di atas karpet
dilantai, kepala kena hajar lagi..pindah posisi agak atas dikit, gak berapa lama tangannya
melayang lagi menonjokku..ampooon dah..
Fix malam pertama di tahun 2008 itu aku dihajar habis2an oleh Vanya dengan segala jurus
didalam tidurnya..
...
Pelan aku mendengar lagu yang lumayan enak dari laptop itu..suara vokalisnya cowok..aku
membuka mata ketika terdengar suara pegangan pintu di buka dari luar..Vanya berdiri
disana menenteng kresek entah isinya apa.
Vanya : nyenyak banget tidurnya Ri?? (sambil memindahkan teh ke gelas..ternyata dia beli
teh tadi..wkwkwkw)
Ane : iya nyenyak..semalam jadi sansak tinju aku..
Vanya : masa?? (dia tersenyum, sepertinya dia mengerti maksudku)
Ane : beneran, kamu itu tidur kyk orang lagi kelahi Nya..
Vanya : pantesan tadi aku bangun kamu jauh di karpet.. (dia tertawa kecil)
Ane : dekat2 dikasur bakalan gak bisa tidur aku..
Vanya : bangun deh, ini aku beliin teh..
Asik akhirnya bisa tidur ditempat yang agak2 empuk..akupun bergeser dr karpet keatas
kasur...empuk euy..enak rasa badan..
Aku tidak membuka mata, masih diri ini memeluk guling yang memiliki harum yang sama
dengan empunya kamar..aku menyerahkan K750i itu dari kantongku, setelah diraih oleh
Vanya, kembali diri ini memejamkan mata..
Sekilas aku mendengar bunyi "cekrek cekrek" kamera K750i itu..pasti lagi foto2 dianya..
wkwkwkwk..
Pagi itu tidurku di iringi oleh vokalis cowok yang sama, Vanya memutar 1 album Samson ~
Naluri Lelaki itu..lumayan enak lagunya, masuk kedalam jiwa melow ane ini..
Aku pun harus berpisah dengan guling dan bantal empuk itu..aku menyenderkan badan
ditembok, masih dengan mata sedikit kriyep2 kurang tidur..
Ane : apaan Nya, beneran aku masih ngantuk banget..(sesekali tangan ini mengucek mata)
Vanya : beneran kan kamu udah pernah begituan (senyum2 gak jelas)
Ane : begituan apaan sih (entah aku belum ngeh dengan maksudnya, nyawa blm kumpul
semua)
Vanya : gak usah pura2 deh Ri...ngaku aja (kini vanya seperti arif dan mimin..mengangkat2
kedua alisnya)
Ane : pura2 apa lagi sih Vanya...gak ngerti aku..
Vanya : ini.. (dia menyodorkan layar 176x220 pixel itu didepan mukaku)
Ini orang kurang ajar..bongkar2 galery orang..itu dia nunjukin foto pas ane di tarik ke bagian
yang besar dari sang gitar spanyol dulu di kamar hotel..terlihat mukaku dengan ekspresi
bodoh mesumnya memandang bagian besar itu..
Ane : sejak kapan aku alim..sok tau kamu Nya.. (ane benar2 malu, mungkin muka kusut
kurang tidur ini terlihat merah, panas terasa)
Vanya : geser Ri..(dia ngikut2 nyender di sampingku, akupun memberikan tempat di atas
kasur itu untuknya)
Vanya : koq kamu gak tahun baru sama cewekmu Ri?? (benar2 ini vanya menguji sang buaya,
kepalanya main disender2in aja kebahuku)
Ane : mana ada..jomblo aku Nya..kan kamu yang blg semlm..
Vanya : bilang apaan? (dia memutar2 navigasi di K750i ku, dia melihat semua foto sang gitar
spanyol)
Ane : ya smlm..yg "gk mungkin aku ada disini kalo gak jomblo" itu..
Vanya : oh..eh Ri ini di prambanan ya?? (lagi2 layar k750i didepan wajahku dia
menunjukkanya)
Ane : iya..kenapa?? (kembali tanganya menarik hape itu ke pangkuannya)
Vanya : gak apa2 sih..heheheh..cantik ya orangnya..(maaf) dadanya juga besar. (sekarang
dia membanging2kan dengan miliknya..itu hape nempel2 disitu..kenapa gak tangan sang
buaya sih yang dipake buat ngukurnya..ane tau benar koq ukuran si gitar spanyol.. )
Ane : ngapain kamu Nya?
Vanya : heheh enggak.. (kembali kepalanya disenderin di bahu kananku)
Entah kenapa, sekarang aku tidak merasa sensi lagi ketika vanya mulai bertanya tentang
sesuatu yang sedikit private itu..apa karena aku melunak ato karena udah ke-Gep duluan
dari foto2 di galery itu? entahlah..ane gak tau...
Masih di kamar Vanya dengan posisi pewenya menjadikan bahuku sandaran kepalanya.
Terdengar pintu kamar dibuka..damn** ini angin dingin banget pagi2..semakin meringkuk diri
ini memeluk guling yang sangat harum itu.
lagi..vanya kini menggoyang2kan badanku lagi...hadeh..gak bisa liat orang senang apa
yak???
Vanya : Ri...ujan Ri... (aku membalik badan kearahnya, senyum mesum sang buaya keluar)
Ane : ujan itu enaknya tidur sambil anget2an..heheheh
Vanya : kamu itu gak laper apa??
Ane : aku ngantuk Vanya, semalam cuman tidur bentaran..kamu tendang2 terus..
Vanya : udah ah ayuk bangun cari sarapan..
Ane : mau cari sarapan kemana?? ujan gitu juga..hadeh
Vanya : ya kyk semalam, kamu ujan2an lagi beliin aku sarapan?
Ane : enak aja, mending aku tidur meluk guling...angeeeet (hahay, jones hanya bisa memeluk
sang guling yang seharum empunya)
Vanya : entar aku peluk deh..tapi cariin sarapan dulu...
Tidak ada jawaban, dia hanya mengangguk.. "Kreooook.." hahay..dia benar2 kelaperan, itu
perutnya bunyi2 gak jelas.. Aku memutar otak..mw car sarapan, dluar hujan lumayan
deres..ahay...dapat ide...
Ane : Nya...
Vanya : iya..
Ane : ada mie instant gak?? ada dapur kan??
Vanya : gak ada mie instant Ri, ada tu dapur di samping kamar mandi..
Ane : masa anak kost gak ada mie instant sih..harusnya kamu itu sediain mie instant biar pas
kyk gini bisa ngisi perut.
Vanya : gak pernah pagi2 makan mie Ri..kalo malam sambil nonton film sering..hehehhe
(belaiannya benar2 lembut dirambutku..asik juga yak dibelai2 kyk gitu.. )
Ane : film apaan emang sering nonton?? (dia beranjak dari senderannya, kepalaku
terplanting ke samping kiri...benar2 ini cewek gak bisa lembut2..selain belaiannya tadi)
Vanya : ada deh...bentar ya, aku tanya Tari..biasanya dia sering nawarin mie.
Dia berjalan kearah pintu, lagi2 hawa dingin menyeruak kedalam kamar ketika pintu
dibuka..asem oq, pintunya di biarin kebuka..kan gak enak sama jones2 lain kalo mereka
lewat trus ngeliat ane sedang bobo manis dikasurnya Vanya..
Tak berapa lama, Vanya sudah kembali dengan 2 bungkus mie instant ditangannya..aku
hanya tersenyum melihatnya dengan stelan baju tidur corak mickey mousenya...terlihat
sedikit lucu..entah apanya yang lucu..pokoknya lucu aja gitu..
Aku sudh kalah telak, dengan sedikit terpaksa diri ini bangun dan mengambil mie instant di
tangannya, terlihat senyum kemenangan dari bibirnya. Lagi, dia berhasil mengerjaiku.
Ane : ayuk temenin kedapur..ndak diculik Tari aku ntr..(iseng2 gak jelas, sedikit kesal karena
harus memasak mie itu)
Dia berjalan keluar kamar menuju kamar mandi, dia menarikku ketika akan masuk kekamar
mandi..
Vanya : kirain mau masak dikamar mandi. (dia senyum2 sambil menutup mulutnya)
Saat membuka pintu kamar mandi, Vanya masih berdiri disamping pintu kamar mandi sambil
nyender ditembok. Itu kompor gas juga gak di nyalain..aku lama2in tadi dikamar mandi biar
pas keluar air rebusannya sudah mendidih..gak taunya...pea betul cewek ini dah.
Aku berjalan kearah rak piring disana, aku mengambil 2 mangkok dari kaca itu. Kembali diri
ini menjadi chef dadakan..ngerjain vanya enak kyknya ini, buat mie rebus setan..biar nyahok
kyk yani dulu pas makan magelangan setan..wkwkwkwkw
Aku tidak menanyakan vanya dia mau make cabe berapa, pokoknya mangkoknya dia itu cabe
merah banyak banget..mules2 dah..sapa tau sok2an nyuruh koki usil.. Evil smile terlihat di
bibirku..hahay..tunggu balasanku wahai vanya..cukup diri ini kurang tidur karena kau
tendang2, sekarang siap2 buat dirimu bolak balik kamar mandi..tunggulah pembalasanku
sebentar lagi..mhuahahahah
Tidak lama memasak mie itu, kami beranjak kekamar Vanya lagi, dia membawa sendok
buatku dan dirinya sendiri. Mangkok ini juga lumayan besar jadi gak terlalu panas megang
bagian atas sampingnya saat membawa kekamar cinta...eh kamar vanya maksudnya
Ane : Nya (aku memandangnya saat meletakkan mangkok mie diatas karpet biru itu)
Vanya : iya?? (dia sudah duduk aja dengan muka kegirangan bersiap melahap mie rebus
setan itu...wkwkwkwk)
Ane : gak ada lagu lain ya? masa lagu itu2 trus dari tadi..
Vanya : liat aja sendiri di laptop (dia sudah bersiap dengan sendoknya didepan mangkok mie)
Aku beranjak kedepan laptop itu, aku membuka Drive D:\Hiburan\Musik ..terlihat banyak
lagu2 tahun 2007 entah gak terlalu ingat aku apa aja..kebanyakan nama foldernya gak
pernah liat..aku liat ada folder "easy listening" disitu, saat kubuka, semakin aneh2 nama
foldernya..aku ingat itu ada satu folder dgn nama "Ancora Il Divo" kyknya seru
namanya..akupun mengarahkan ke winamp yang masih terbuka dengan album samson itu.
Semua lagu2 samson kuhapus..aku memutar salah satu lagu Il Divo ~ Isabel mulai mengalun
pelan.. Hmmm..pas kyknya seperti lagu kematian..pas mengiringi rencana jahatku mengerjai
Vanya dengan Mie Rebus Setan ala Chef Eri...mhuahahahha
Akupun berbalik ke arah Vanya...ah sial, dia telah menggabung semua mie tadi dalam satu
mangkok..gagal sudah rencanaku..
Dia tetap tersenyum sambil mulai memakan mie rebus itu. Nunduk2 kyk gitu ndak keluar lagi
itu mienya dari mulutmu vanya..gak ada inisiatif betul cewek ini..aku mengambil kursi kecil
dari plastik di bawah cerminnya.
Ane : udah dilanjut makan mienya..(aku sedikit ragu mau makan, itu cabe tadi banyak banget
soalnya, 10an biji kl gk salah, mana ditambah 4biji di mangkokku..total 14biji dipotong
kecil..kebayang pedesnya)
Vanya : ayok Ri..masa kamu gak mau makan??
Ane : udah makan aja, kurang selera aku Nya..kamu makan aja deh.. (laper sih..tapi karena
udah dicampur semua mienya..tunda dulu deh, ndak panas perut kepedesan)
Tanpa basa basi babibu lagi, vanya dengan santainya melahap 2 porsi itu, keringat menetes
dari dahinya, bibirnya memerah kepedesan, tapi benar2 salut, doi tidak minta air minum
selama ngabisin mie tadi..doyan apa kelaperan ini anak gumamku.
Ane : gak sopan ah, cantik2 sendawa kayak kuli kamu Nya.. (dia tersenyum melihatku)
Vanya : nah, akhirnya ngaku, bilang aku cantik..hihihi (kini dia tertawa kecil)
Ane : kamu gak pedes?? mau minum?? (gantian skrg aku yang ngangkat2 alis)
Vanya : kenyang Ri...hehehhe
Doi mengelap bibirnya dengan lengan baju tidurnya..hadeh..itu ada tisu juga di samping
laptop..ini cewek benar2 jorok..aku mengambil tisu itu, tidak terlalu jauh dari tempatku
duduk tadi..
Dia memonyong2kan mulutnya kearahku, pelan aku membersihkan mulutnya dengan tisu
ditangaku.
Aku beranjak kesamping kanannya, sungguh mata ini masih terasa ngantuk..suwer
deh..bukan karena yang lain
Sedikit heran melihat vanya, tidak ada sedikit pun dia kelihatan kepedesan, dia berusaha
nahan ato emang kuat dipedes apa yak???
Vanya : Ri, boleh nanya gak? (dia menolehku yang sudah berbaring disamping kanannya)
Ane : mau nanya apaan emang??
Vanya : itu cewekmu yang difoto sekarang dimana??
Ane : entah hilang kemana sekarang..dah di gondol orang kali
Vanya : koq gitu jawabnya..serius dong Ri?? (tangan kirinya kini berada didadaku, sedikit
deg2an sebenarnya)
Ane : iya beneran gak tau aku Nya, aku sms telpon nomornya sudah gak aktif. (dia
mengangkat kepalanya, antusias dia kini memandangku)
Vanya : terakhir kapan kalian ketemu??
Ane : pas ultahku kemarin, yang pas difoto itu..2 hari kemudian dia kembali keJKT. (entah
tangan kiri ini otomatis membelai rambutnya kini, dia gak menolak ekpresinya masih
antusias)
Vanya : trus gak ada kata2 gitu dia mau kemana?
Ane : ada sih, pas malam berikutnya, dia bilang kalo mau tunangan bln desember
kemarin..sejak di stasiun tugu gak ada lagi sms ato telponnya. (wajahnya kini mendadak
Saat dia hendak menarik kepalanya, aku menahannya dengan tangan kiriku, dia seakan
mengerti maksudku, lagi dada ini menjadi tempat nyamannya..mulailah acara peluk2an
itu..hehehhe
Suara hujan diluar terdengar tidak mereda, dengan hawa dingin serta alunan dari Il Divo ~
EN ARANJUEZ CON TU AMOS semakin menjadikan kesan pagi itu sangat romantis. Vanya
tertidur didadaku, cewek ketiga yang menjadikan dadaku bantal empuk kepalanya.
Pikiranku melayang jauh ke Wati, aku seakang terkenang kembali dengan dirinya, dengan
segala yang telah kami lewati..aku merindukan gitar spanyol indah itu..benar2
merindukannya..aku sungguh munafik, tidak memperdulikan Vanya yang kini berbaring
ditempat Wati berbaring dulu.
Entah berapa lama, suara butiran air hujan tidak juga mereda kala itu, langit benar2
menyuruhku untuk tetap dikamar itu bersama Vanya..setidaknya itu yang bisa aku
simpulkan..Cewek ini, yang berbaring didaku mulai bergerak, sepertinya dia akan memulai
aksi pukul2annya..Kedua tanganku memeluknya erat..setidaknya aku bisa menahannya,
mungkin dia bermimpi buruk ketika dia tidur, dengan dekapan hangatku bisa mengusir
semua mimpi jahat itu.
Dan hampir semua lagu dan playlist yang aku miliki sekarang, setiap mengalun indah sejenak
bisa membawaku kembali ke kenangan indah yang pernah aku rasakan dengan orang yang
bisa aku anggap special..malam ini aku dapat tersenyum sejenak mengingat kenanganku
dengan Vanya di awal 2008..
Siang itu, saat membuka mata aku masih memeluk erat tubuh itu..
...
Sedikit kecewa, bukan gitar spanyolku yang kudapati. Aku benar2 bodoh, masih saja
mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Aku manusia gagal move on, manusia
yang tidak dengan mudah mengganti kenangan yang sudah terpahat dihati, terlebih pahatan
itu telah tergambar dengan indah dengan segala sakitnya disana.
Aku pernah membaca sebuah kalimat "Apa yang tidak membunuhmu, akan membuatmu
kuat", entah dari mana aku membacanya, aku lupa..lagi2 aku hanya plagiat dsini.
Sepertinya semua yang ada didiri ini, aku sekarang sangat memalukan, aku seorang gagal
move on, seorang plagiat..entah apalagi hal-hal memalukan yang sudah aku beberkan
disini...ah sudahlah..
...
Vanya mulai membuka mata, yap, aku berhasil menahan semua kegiatan dalam tidurnya
seperti orang yang sedang berkelahi itu. Dia mengucek matanya kini, melihatku dan
tersenyum dengan rambut sedikit acak2an.
Dia kembali menyenderkan kepalanya..kami terdiam, tangan ini semakin suka membelai
rambutnya..
Vanya : Ri...
Ane : hmmm??
Vanya : gak cari cewek lagi Ri?
Ane : gak dulu deh..hehehe...kamu sendiri Nya?
Vanya : blm ada yang sreg Ri..
Ane : cari yang kyk mana emang?
Vanya : yang bisa buat nyaman aja sih Ri..heheheh
Ane : oooo
Vanya : koq cuman oooo sih Ri
Ane : lah trus maunya apa??
Vanya : mau apa ya?? (hadeh salah nanyain kyk gitu tadi..ntr dia bilang mau
bunga edelweis kan sekarat aku nyarinya)
Ane : gak gak gak jadi aja...udah sana mandi..
Vanya : gak mau...gak usah mandi..(semakin menjadi itu kepala di dada kerempengku)
Ane : sana mandi dulu, kyknya udah gak ujan deh..aku juga mau pulang..
Vanya : ntr malam aja ya pulangnya, ntr aku anterin..heheheh
Ane : badanku udah gak enak ini Nya, dah gerah2 gak jelas..
Vanya : ya udah sana mandi, itu handuknya di rak besi didepan kamar, sabunnya di dekat
kamar mandi, warna biru tempatnya.
Ane : gak ah, aku mandi di kostan aja. (dia mengangkat kepalanya, mukanya dibuat kyk
sedih2 gitulah)
Karena ane orangnya tidak tegaan terhadap cewek dengan wajah sedih seperti vanya
sekarang..jadilah aku mandi di kostan vanya waktu itu.
Saat keluar kamar, yogya masih sedikit gerimis. Aku mengambil handuk di rak jemuran
didepan kamarnya dan berlenggang ke arah kamar mandi. Entah aku make sabun benar apa
gak waktu itu, wadah tempat sabunnya banyak yang sama warnanya. Masuk kamar mandi,
benar2 gelap..dia gak bohong ternyata semalam..ini lampu kamar mandinya mati.
Sambil mengeringkan rambut, aku masuk kembali kedalam kamar itu..itu si vanya tidur lagi..
hadeh.. Biar gak dingin oleh angin dari luar kamar, aku menutup pintu itu. Aku kembali
memakai kaosku semalam..sudah lumayan kering..gak enak rasanya memakai kaos biru
milik vanya terus. Handuk hanya aku gantung di tempat bajuku sebelumnya.
Aku berbalik ke arah laptop..dengan 1x tekan tombol power, laptop itu kembali membuka
matanya, lcd 14inch itu menampilkan layar khas windows xp. Setelah beberapa kali refresh,
aku melihat beberapa program yang ada di laptop itu..tak terlalu banyak hiburannya, hanya
ada game kecil bawaan windows.
Kini windows explorer yang aku buka, tidak banyak drive disitu, cuman C: dan D:, aku
membuka drive D:\Hiburan\Game, nah ada beberapa game flash disitu..sekedar
menghabiskan waktu, aku memainkan game Cat VS Dog yang saling lempar itu..lumayan
seru, aku sempat tertawa kecil..ekspresi si Dog sangat lucu ketika lemparan si Cat tidak
mengenainya..dan ekpresinya akan lebih konyol jika terkena kaleng yang aku lempar melalui
si Cat..jadilah aku tertawa terpingkal2...
Dengan rasa penasaran dihati..iseng ini kembali muncul ketika tidak ada kudapati folder lain
di drive D: selain Hiburan dan Kuliah..tangan ini sedikit fasih menekan windows key+ R dan
mengetik cmd..dan mulailah diri ini menjalankan aksinya.. "attrib
D:\\*.*
*.*"
attrib -h -r -s /s /d D:
Kembali aku merefreshk drive D: itu..satu folder baru terlihat dengan nama Foto, aku buka
pelan2 melihat isinya..hmm..foto2 vanya lumayan banyk disitu..ada juga terlihat fotonya
seperti sedang di Prambanan..mirip2 candinya.. Perhatianku teralih ke folder disitu "My
Self",gatal tangan ini sekedar membukanya..
Terlihat foto2nya menggunakan camera 1,2Mp di atas layar lcd 14inch itu..tidak jauh posenya dengan foto yang ada di galery k750i ku, ketika sang gitar spanyol berpose
toples..sedikit tergoda diri ini akan vanya..foto yang lumayan jelas bagian depannya aku klik
kanan, set as background..dan..terpajanglah di layar depan.. Aku berbalik kearah vanya
yang masih memeluk guling membelakangiku.
"Riiiiiii koq kamu bongkar2 fotoku sih" dia beranjak ke depan laptop dan menutup
laptopnya...aku hanya tertawa melihat ekspresinya yang panik campur malu
itu..hahay..nyembunyiin foto cuman kyk gitu..dengan gampanglah orang yg sedikit tau
komputer macam ane ini membukanya..
Dia mengambil guling dan memukulku..dia sedikit kesal dengan ulahku barusan. tidak lama
acara pukul2annya..dia kini kembali membelakangiku sambil menutup mukanya yang
memerah dengan gulingnya itu.
"Ini ini liat.." tak berhenti tangannya di perutku..aku benar2 kapok dengan gelitikannya dan
tangannya semakin menggila disana. Posisinya kini berganti, dia duduk dan masih asik
bergerilya diperutku.
"Ampooon, kapok Nya..ampoon jgn gelitik lagi.." pelan teriakanku berlinang air mata
geli..seketika itu dia berhenti, tangannya berpindah ke mataku yang sedikit basah, pelan dia
menghapus airmataku..ekspresinya sedikit berbeda menatapku..
Wajahnya tepat didepan wajahku kini..tidak ada suara darinya, wajah itu masih sedikit merah
karena malu..mungkin..
Vanya hanya mengangguk pelan, tangan ini mengangkat dagunya..dan terjadilah acara
cium2an itu, tangan ini kembali bergerilya kesana kemari mencari pegangan yang empuk2,
tidak ada penolakan darinya, sepertinya dia sangat menikmati apa yang bibir ini lakukan.
...
Kembali diri ini menjadi seorang munafik..aku seperti melihat sang gitar spanyol yang
membalas ciumanku. Aku semakin bernafsu dengan desahan nafasnya..kini badan itu sudah
terangkat keatasku, rambutnya sedikit tergurai mengenai wajahku..harum rambutnya
berbeda..bukan..ini
bukan..ini bukan wati..ini
darahku yang mengalir
wati ini bukan gitar spanyol itu..aliran
itu
deras kini seakan berhenti seketika, aku menyadari bukan Wati yang sedang aku ciumi
ini..dia adalah vanya..cewek yang baru semalam aku kenal..tidak, aku tak mau merusak
kenangan indahku dengan wati..dan aku tak ingin vanya hanya menjadi pelampiasanku.
Aku tak ingin berubah seperti gitar spanyol itu, gitar spanyol yang menjadikanku
pengingatnya terhadap Derry. Ironis memang..aku masih mendambakan gitar spanyol itu
dengan segala godaanya..tapi aku bisa membencinya karena menjadikanku sebagai
pelarian..
Aku menghentikan semua yang aku lakukan terhadap vanya..aku belum bisa merasakan
perasaan berbeda terhadapnya. Ini hanyalah hasrat sekejap..maaf kan aku..
Pelan aku mengangkat badan itu kesebelahku..aku kini tidak lagi membalas ciumannya..aku
memegang pipinya dengan kedua tanganku, berusaha memisahkan wajahku darinya..
Tersirat diwajahnya "Kenapa??" diantara nafasnya yang tidak teratur itu..Aku menggeleng
pelan, kepeluk erat badannya dan kudaratkan kecupanku didahinya..dapat kurasakan
detakan jantungnya didadaku mulai berangsur teratur kini.
Nya...aku
"Maaf ya N
ya...aku gak bisa kyk gini" lagi bibir ini mengecup keningnya sekali lagi..dia hanya
mengangguk pelan, pelukannya semakin erat dengan badan yang masih bergetar..aku tau
getaran ini, aku pernah merasakannya..tapi tidak akan aku teruskan..tidak dengan vanya..
Sore itu...aku sudah sangat siap dengan kecanggungan yang akan terjadi nantinya antara
diriku dan vanya, tetapi tidak sesuai dengan apa yang aku bayangkan, bukannya canggung,
vanya semakin manja terhadapku. Menjelang magrib, vanya mengajakku ke jalan
Kusumanegara dekat Univ. Sajanawiyata Tamansiswa, dia mengajakku makan di salah satu
lesehan dipinggir jalan itu.
Ternyata dia benar2 doyan pedes, sambel bawang yang aku pesan tadi, dia yang
habisin..wajarlah rencana jahat Chef Eri tadi pagi tidak berhasil.. Sehabis menyantap menu
ayam goreng yang kami pesan, vanya tidak langsung mengajaku pulang..dia asik bercerita di
lesehan itu.
Drrt drrt drrrt... K750i kembali bergetar di saku celana jeansku..aku mengambil dan melihat
siapa gerangan yang SMS.
: Cok..koe dimana?? Di culik kunti koe?? Ngilang dari semalam gak ada kabar.
: aku dah plg kekostan, kirain koe dah pulang cok, gak taunya di embat vanya..
: Asyu i...
Vanya : Ri senyum2 sendiri kenapa?? (dia bergerak kedekatku dan mulai menyenderkan
badannya)
Ane : ini Arif sms gak jelas banget..hehehhe
Vanya : mentang2 smsan sama arif aku dicuekin..(sedikit monyong mulutnya)
Ane : biasa aja Nya, gak usah cemburu...heheheh
Vanya : siapa bilang aku cemburu..
Ane : trus itu mulut kenapa monyong2 gitu??
Vanya : minta cium..hehehe (doi tersenyum genit sekarang)
Ane : heh...malu diliat orang itu..dah ah pulang yuk...dah mulai dingin ini..ndak kemalaman
kamu nganterinnya ntr.
Vanya : gak mau..cium dulu (semakin menjadi2 aja ni anak)
Ane : kapan2 aja ya...yuk..
Akupun beranjak menarik pelan tangannya.. Setelah membayar makanan kami tadi, aku
mengajaknya pulang kekostannya, jaketku masih di kamar Vanya, kostanku lumayan jauh
soalnya mana cuaca malam yogya semakin dingin.. Sial..belum juga sampai kostan vanya,
gerimis turun lagi..sedikit berlari kami kekostannya yang tidak terlalu jauh dari jalan
kusumanegara itu.
Sesampainya dikamar, vanya terlihat sedikit basah karena gerimis dijalan tadi..dia
kedinginan, udah tau musim hujan masih aja make celana gemes warna putih yang
menggoda iman itu..hadeh.. Dengan handuk dari rak jemuran didepan kamarnya, dia
mengeringkan rambut serta tubuhnya.
Tak berapa lama selesai dia mengeringkan rambutnya, dia menghampiriku..aku mengangkat
tangan meminta handuk, tetapi dia menarikku untuk berdiri..Kini wajah itu benar2 tepat
didepanku lagi, dia hanya tersenyum smbil memindahkan handuk kekepalaku, dia mengucek
pelan rambutku yang sedikit basah itu. Setelah handuk itu dileherku, dia menariknya semakin
mendekatkan hidungku dengan hidungnya..nafasnya sedikit tidak beraturan..matanya kini
memejam..
Ciuman hangat darinya kini, sangat hangat mampu membuat tubuh yang sedikit basah
karena gerimis tadi tidak lagi merasakan dingin. Aku menarik kepalaku yang sudah dia
kalungkan dengan tangannya..dia seakan tidak ingin mengakhirinya.
Ane : bibirmu itu pedes Nya, kamu kebanyakan makan sambal bawangnya tadi
Vanya : masa Ri (benar2 sudah tidak beraturan nafasnya kini)
Ane : udah ah..itu pintunya gak kamu tutup, malu ntr di liat teman2mu.
Sedikit kecewa karena lagi2 tidak berlanjut aksi malam itu, dia menutup pintu kamarnya. Dia
berusaha tersenyum melihatku..sungguh masih jelas terlihat kedua bahunya mengisyaratkan
nafasnya yang memburu. Sedikit keras badannya disenderkan ke tembok samping tempatku
duduk tadi.
Kamprettt....kirain
Kamprettt...
film apaan..ternyata film hantu2 indonesia.."Pulau Hantu" kyknya waktu
itu..ane gak terlalu ingat filmya.. Awal2 sih filmnya rada2 mesum gitulah..banyak adegan
yang bisa buat vanya sedikit terbawa...tapi beberapa menit setan2nya mulai nongol..
nyahooook....
Sejak itu vanya gak pernah ngelepas tangan ane sambil teriak2 nutup mata pas
serem2nya..gak jarang dia sembunyi dipunggung trus ngegigit, ini acara nonton film apa
triak2 ketakutan trus ngigit sih sebenare..tangan ini juga udah berbekas kuku pendeknya
semua...
1 malam lagi ane harus kena siksa sama vanya..ini punggung sudah gak jelas rasanya di gigit
orang ketakutan..
Kurang lebih 2 jam selesai juga film kampret itu..vanya benar2 masih ketakutan..alamat gak
bakal pulang ini..yakin..sudah tau film hantu, awal2 tadi sok2an tetap mau nonton..jgnkan
mau kearah pintu, ambil air minum di dispensernya aja dia ngikut nempel gak mau di tinggal..
Rengekan demi rengekan dilancarkan Vanya..entah keberapa kalinya dia merengek malam
itu, jadilah diri ini menemaninya lagi..malam ke-2 di tahun 2008 aku masih bersama vanya..
cewek tiang listrik dengan rambut panjang dan takut film hantu itu.
Aku berniat tidur dilantai lagi malam itu, tetapi vanya yang ketakutan memintaku
memeluknya...ini beneran loh ya, bukan ane yang ngajuin diri, tapi vanya yang minta loh
ya..
Sabar ya mblo...nikmati masa2 jomblomu dengan memeluk bantal guling saja
Hari ke-2 di bulan januari 2008 itu..aku masih dikamar yang sama..masih di kamar vanya..
...
Entah pukul berapa aku membuka mata, aku masih memeluk erat tubuh Vanya. Aku benar2
berhasil meredam segala tindakan yang mengganggu ketika dia terlelap. Aku membelai
pelan rambutnya, tidak ada desiran lain yang kurasakan. Aku belum merasakan getaran
yang bisa membuatku menaruh sedikit rasa sayang, dan aku seakan tidak membiarkan hati
ini untuk sekedar membuka sedikit tempat untuk orang lain lagi. Aku masih takut, rasa sakit
itu belum hilang..aku tidak ingin menambah sakit yang lain. Cukup mereka bertiga yang
terpahat dihati.
Sesekali tubuhnya menggeliat, tangannya masih bebas melayang kearah mukaku. Aku
menariknya pelan kearah dadaku. Dia terlihat sudah akan membuka mata.
Vanya : sok ganteng kamu Ri..di foto kmrn kan cman 1 orang.. (dia menyimpulkan sendiri)
Ane : iya, di HP cuman satu..tapi disini ada tiga.. (aku merebahkan kepalanya lagi didadaku,
sebagai isyarat tempat yang aku maksudkan)
Vanya : koq bisa sama 3 cewek sih Ri? apa mereka gak marah..(aku benar2 melunak, tidak
ada lagi diri yang sensi ketika urusan privateku dicampuri)
Ane : gk gitu Nya, Marisa pertama, Yani kedua, Wati ketiga.
Vanya : sama aja itu Ri.. (sesekali dia membentuk "yellow pages" dengan jari kirinya dan
berjalan di depan mukanya didadaku)
Ane : udah ah..gak usah bahas lagi..
Vanya : ntr dulu Ri, aku kan belum selesai..3 pertanyaan lagi ya.. (dia kini mengangkat
kepalanya melihatku dgn tersenyum)
Ane : satu (aku mengisyaratkan dengan jari telunjukku)
Vanya : dua ya (kini yellow pages itu seperti berjalan didepan mukaku oleh tangannya
mengisyaratkan 2 pertanyaan)
Ane : satu pertanyaan terakhir... (diapun kecewa dan kembali keposisinya tadi)
Ane : malah diam, tadi katanya mau nanya. (entah sekarang aku suka sekali membelai
rambutnya)
Vanya : mmmm...kamu suka gak sama aku???
Kembali darah ini berdesir hebat, jantungku seakan memompa darah dengan sangat
cepat..berharap pintu yang tertutup itu bisa memberikan sedikit celah disana..tapi tidak
bergeming, pintu itu terlalu kokoh..rasa sakit yang tersembunyi di balik pintu itu sangatlah
besar, itulah yang menahannya utk tdk terbuka.
Ane : gak tau Nya, bingung aku sama prasaanku sendiri.. (berat nafas ini aku hembuskan,
aku tidak ingin menyakiti siapapun dsini)
Vanya : kita baru kenal kemarin malam Ri, tapi aku nyaman sama kamu, aku seperti sudah
kenal kamu lama..
Vanya : kenapa ya, kita tidak kenal dari dulu sebelum kamu ditinggal tunangan.. (dia
berandai2 kini)
Ane : jodoh gak ada yang tau Nya..semua sudah ada yang ngatur..hehehhe
Vanya : kalo kita berjodoh besok gimana Ri?? (dia melihatku..senyum itu manis terpajang di
wajahnya..)
Ane : ya liat besok aja...hehehhe
Aku memeluknya erat, dia hanya mengikuti dan membalas pelukanku..sekali lagi aku
mengecup hangat keningnya..
...
Siang itu, setelah membungkus sarapan di warung dekat kostanku, kami bertolak kekostan
yang tidak jauh dari warung nasi rames itu. Di parkiran, aku melihat tidak ada motor lain,
hanya pixie kawe 2 ku yang sudah sedikit berkarat karena sering kena percikan air hujan.
Arif juga sepertinya tidak dikost, dia pergi entah kemana..anak2 lain juga entah ngilang gak
jelas.
"Sepi ya Ri" suara Vanya dari belakangku ketika aku membuka pintu kamar.
Ane : iya Nya, entah pada kemana, arif juga gak ada motornya tadi..keluar kyknya..
Vanya : trus pas kyk gini kamu ngapain aja Ri? Betah ya kamu sepi2an kyk gini..
Ane : gak sepi juga sih Nya, skrg aja sih pas kebetulan pada keluar. Sering gitaran koq
didepan situ. (tanganku mengarah ke tembok pembatas teras)
Ceklek...terbuka juga pintu dari kayu jati itu..sesuai dugaan, terlihat bekas air hujan dari
rembesan dan bocor di atap. Benar2 tidak di perbaiki sama bpk kost..padahal sudah aku
bilangin pas awal2 masuk musim hujan dulu. Giliran nagih duit kostan aja cepet..perbaiki
atap bocor aja gak diurus2..
Tidak lama di dikostanku waktu itu..dia seperti ditelpon oleh temannya. Dia sedikit bergegas
kembali ke parkiran motor. Aku hanya mengikutinya kebawah. Sesampainya dimotor, dia
tersenyum melihatku..dia mengambil K750i yang berada di tangan kiriku waktu itu..terlihat
dia memencet nomor di keypad dan melakukan panggilan..terlihat hape miliknya menyala di
saku kiri atas jaket jeans kecil miliknya. Aku mengambil helm di spion kanan itu..aku
memasang helmnya menutup rambut panjangnya..dia hanya tersenyum manis..
Diapun berlalu keluar gang dengan lagendanya..aku hanya tersenyum memandangnya yang
sudah menghilang..entah apa yang aku senyumkan..
......................................
8 November 2015
Aku sedang menikmati ice blast di luar Jolie, toko accessories yang lumayan terkenal di
yogya ini, lokasinya di sekitar Wirobrajan sana. Sedikit tidak percaya dengan siapa aku
kesini tadi. Entah ini jodoh ato apa namanya. Aku hanya bisa tersenyum sesekali
menghembuskan asap putih dari tenggorokanku.
Disaat aku tengah menulis dan mengingat kisah dengannya dulu..seperti tidak percaya aku
melihatnya dengan santai berdiri di depan pintu kamarku "Hai..masih suka dengar musik
melow aja Ri.." itulah kata sapaanya sedikit mengejekku yang sedang mengetik draft ku
dengan ditemani playlist Il Divo yang aku kenal dari laptopnya dulu.
Dulu dia sering memainkan rambut panjangnya ketika sedang bersamaku sekedar saat
makan malam. Tapi kini dia kelihatan sangat berbeda, malam ini dia terlihat anggun memakai
jilbab putih corak bunga2..
Gerimis kembali turun membasahi bumi yogya malam ini, aku mematikan batang ke-3 ice
blastku..dan mengambil duduk di teras depan menghadap kedalam toko accesories itu.
Sesekali aku melihatnya sedang memilih pernak pernik khas cewek didalam sana. Dia sangat
asik memilih bros2 untuk jilbabnya..sesekali dia meilhatku dan melambaikan tangannya..aku
masih tidak percaya dia bisa berada di yogya malam ini.
20menit berlalu, dia terlihat keluar dari dalam toko itu, kebetulan aku sudah selesai
membalas comment di thread yang aku buat beberapa minggu lalu di SFTH. Aku berdiri
dengan tersenyum melihatnya yang membawa kresek putih lumayan besar..dia membeli
banyak accessories yang katanya utk pesenan teman2nya di Kalimantan sana.
"Yah...gerimis Ri...gimana dong" dia menjulurkan tangan merasakan gerimis yang tidak
terlalu deres itu.
"Kamu udah makan? Yuk cari makan dekat2 sini aja sambil nunggu gerimis reda" ajakku
setelah mengambil alih tas kresek putih ditangannya.
"Itu ada lesehan, yuk kesana" dia menarik tangan kiriku, seakan dia tidak memperdulikan
gerimis malam ini.
Tidak jauh dari Jolie ada lesehan dipinggir jalan..lagi2 seperti malam itu, dia memesan ayam
goreng, tapi kali ini tidak seperti dulu, dia terlihat sedikit takut dengan sambel..bahkan
sambel di piringnya tidak disentuh sama sekali.
Setelah selesai dengan makanan kami, dia mengajakku kembali ke motor yang masih ku
parkir di depan jolie. Dia hanya tersenyum seperti di parkiran siang itu ketika aku kembali
memasangkan helm untuknya. Senyumnya masih sama..tidak ada perubahan sedikitpun..
Sial...lagi2 gerimis mulai sedikit deras ketika kami melewati jln K.H Ahmad Dahlan..dia
memintaku berhenti di ATM BRI waktu itu. Aku menunggunya di luar sambil duduk di atas mio
putih milik teman kostanku. Dia terlihat tersenyum ketika keluar dari ATM
"Gimana bah, gerimisnya kyk gini" suaranya sedikit lucu sekarang..kelihatan logat
kalimantannya..seakan menggelitik telingaku
"Sini duduk dimotor aja dulu, ntr agak redaan kita lanjut cari bakpianya.." diapun mengikut
apa yang aku ucapkan tadi.
Suara beberapa motor dan mobil mendominasi malam itu, kami hanya terdiam menunggu
gerimis reda.
"Nya, tumben tadi sambelnya gak di abisin.." suaraku memecah hening..aku sedikit menoleh
kebelakang kearahnya
"Gak bisa makan yang pedes2 sekarang Ri"
Ri" tidak ada ekspresi berbeda terdengar dari
suaranya dibelakangku
"Udah gak suka pedes ya..hehehe" usilku.
"Udah dari kemarin2 Ri, kmrn kata dokter ada Kista di rahimku..makanya beberapa bulan ini
aku sering bolak balik JKTJKT-Kalimantan buat berobat" tegar suaranya terdengar.
"Maaf ya Nya, aku gak tau" aku sangat tidak enak atas ketidaktahuanku tadi.
"Udah gpp...yuk jalan, tu gerimisnya sudah mulai reda..yuk cari bakpia.."
Kamipun meninggalkan ATM BRI itu menuju kearah toko bakpia 25 di jalan Pajeksan kidul.
Dia terlihat ceria ketika sekedar bertanya bakpia rasa apa yang enak..aku tetap tersenyum
menjawabnya, sesekali aku tersenyum..aku masih tidak percaya kenapa dia bisa ada di
yogya disaat tepat aku mengisahkan tentangnya, aku juga masih tidak percaya dengan kabar
penyakitnya tadi.
Dia melambai dari dalam taksi, senyum itu masih manis seperti dulu..senyum khas
vanya..diapun menutup kaca taksi itu..good bye vanya..wish we will meet again..
I have no clue about that thing on your stomatch...believe me..ill always pray the best for you
Nya..
Semester pendek di pertengahan 2008 ini aku sempat mengambil KKN, yap sks-ku sudah
mencukupi untuk KKN, secara jika dihitung di kampus ini, aku adalah mahasiswa transferan,
bisa di bilang semester 1,3,5 kwkwkwk...lucu juga ngingat2nya..jam kelas pagi masuk
bareng anak2 semester 1 yang masih bersemangat kuliah..dan ketika kelas siang, bareng
sama anak2 kelas semester 5 yang modelnya sudah malas2an kuliah..
...
Marisa dan Vanya masih sering sms, yani jarang2 sms sejak tahun baru 2008 itu...wati?
benar2 hilang di gondol orang. Vanya sesekali mengunjungiku dan mengajakku sekedar jalan
dan makan..sedikit takut jika aku harus menginap di kostannya, maklum lama sudah gak
nyelam2...ndak keterusan sama vanya
Dengan sibuknya KKN yang berlokasi masih didaerah kota Yogya, aku seperti bisa sejenak
melupakan mereka semua, bahkan rekan2 senat di kampus..aku seperti hilang contact
dengan mereka.
Sebulan itu benar2 aku fokuskan untuk membantu warga yang rumahnya hancur akibat
gempa tahun 2006 lalu. Lumayan banyak program KKN kami waktu itu. Bahasane biar agak
akademis dikit..padahal intinya ya jadi tukang plaster sama tukang aduk2 semen waktu
itu
Sebagai perpisahan dengan teman2 se-team kkn..kami sempat melihat sunrise di pantai
parangtritis waktu itu. Tidak ada yang berkesan sih..ane cuman bisa jadi penonton ketika
rekan2 kkn mulai pada saling jatuh cintrong..biasa cinlok paling sering di saat kkn. Ada sih
satu yang deket2 sama sang buaya, tapi sang buaya masih terlalu malas dia keluar dari air
keruh sekedar memperlihatkan moncongnya.. Gak enak lah, tempat KKN malah jadi tempat
terkam menerkam kyk thread sebelah itu yang horor2
Kampus sedikit sepi karena kebanyakan mahasiswanya pada pulang, akupun hanya galau2
gak jelas di kostan. Vanya juga pulang kekalimantan waktu awal2 semester pendek. Sms
kedia, sering pending..sms ke marisa, 1 jam sekali baru di balas..sms yani, entah kl gak 2hari
kemudian baru di balas. sms Wati...nomornya gak aktif...benar2 kesepian diri ini. Maho2an
sama arif juga, dia semakin jarang di kostan..entah dia dapat selingkuhan baru kyknya.
...
"Eriiiiiii turun sini bentar " teriak ibu kost dari bawah samping rumahnya.
Akupun beranjak kebawah setelah meletakkan gitar di kamar. Sesampainya di bawah, ane
ditawarin jadi panitia buat acara besok pagi sama pemuda2 di sekitar ane ngekost. Akupun
dengan sangat enteng menyanggupinya, itung2 ngabisin waktu agar tidak merasa kesepian.
Sabtu malam itu, entah setan apa yang menjalari otak, diri ini melangkah ke tukang pangkas
rambut madura tidak jauh dari kostan..rambut yang tadinya panjang sekarang sudah terlihat
rapi mirip gaya2 militer gitulah...pangling ngeliat diri sendiri di cermin..seumur2 baru
sekarang potong model gini.
Pagi2 buta, aku sudah bersiap dengan celana training hitam putih serta kaos lengan panjang
dari panitia waktu itu. Yap, ane ngikut kegiatan warga tempat ane ngekost..minggu pagi itu
pak RW mengadakan acara jalan sehat bareng warga sekitar..nah aku dapat jatah jaga
sebagai penerima kupon peserta untuk di undi di akhir acara nanti..dengan membawa
kardus di dada, kepala ini klinyis2 dengan sedikit minyak rambut pagi itu.
Bak seorang pedagang asongan, aku memberikan senyum termanis ketika para peserta
mulai kembali dari acara muter2 RW itu, mereka kembali ke jalan ditengah RW tempat ane
ngekost itu. Disitu mereka akan melakukan senam pagi. sebelum nanti ada acara makan2
trus hiburan dan bagi2 doorprize.
...
Seperti melihat dejavu..aku sedikit bingung ketika melihat cewek imut itu melewatiku. Tapi
sedikit berbeda, yang pertama lewat tadi bulet2 depannya lebih kecil daripada yang lewat
sekarang ini. Akupun senyum semanis mungkin ketika dia menjulurkan tangannya
memasukkan kupon ke dalam kardus yang aku bawa di depan dada. Diapun sama, membalas
senyumku juga, gak geer sih tapi dia benaran ngeliat ane sampe lehernya memutar hebat
ketika menjauh dari tempat ane berdiri.
memalingkan
"Saat berpapasan mata, siapa yang memal
ingkan mata duluan itulah yang akan kangen
pertama kali"
Jadi pas ngeliat cewek tadi ane berusaha sekuat mungkin sampe tidak berpaling duluan..dan
sakingnya dia ngeliat ane yang senyum2 kyk orang gila ini..dia sempat nabrak pot besar dari
semen di pinggir jalan itu..aku hanya senyum2 melihat tingkahnya..
Sudah hampir penuh jalan 700an meter yang jadi tempat senam pagi itu oleh warga sekitar..
sepertnya sudah tidak ada lagi peserta yang belum menyerahkan kupon undian..akhirnya
aku kembali ke panggung di ujung lain jalan..menyerahkan ke panitia yang bertugas
mengatur perihal undian nanti.
Akhirnya, saat yang di nanti2kan datang juga, saatnya makan2 pagi..hahay..panitia semua
dipanggil kearah panggung di ujung selatan jalan. Nasi kotak euy..mana disebelah ada anak
ceweknya pak RW lagi..make celana ketat buat senam pagi itu..hahay..makmur perut sama
mata pokoknya..
...
Setelah acara sambutan,sepatah kata dan acara hiburan dari 2 biduan waktu itu, tibalah kita
di penghujung acara..bagi2 doorprize..hahay..sayang panitia gk dapat kupon waktu
itu...mayan itu ada tipi 14inc di atas panggung..
Sudah sekitar 10menit acara bagi2 doorprize itu..karena sudah sktr jam 1an, aku mengambil
posisi berdiri di bawah pohon kecil di sebelah barat para peserta yang duduk menghadap
panggung itu. Sekedar cari pandangan yang seger2 gumamku.
"Mas..yang
"Mas..yang itu cantik ya mas" suara budi disampingku yang ternyata ikut neduh juga.
"Yang mana Bud??" aku ikut penasaran
"Yang sana mas..yang dekat pak RW" dia menunjuk anak pak RW
"Mau kamu di ganyang pak RW??" aku melihat budi yang tertawa kecil.
"Beneran loh
loh mas, dia itu tiap sore bajunya seksi2 loh mas" dia masih tersepona dengan
anak pak RW.
"Heh...pipis yang bener dulu baru mikir yang seksi2" aku mengetok kepalanya dengan
jariku...masi SMA pikirannya udah kotor gitu..mau jadi apa dia nanti
"Aduh....ah mas ini....gini2 aku udah punya cewek loh mas" dia membangaggakan diri
"Dari pada mas, gak pernah liat aku kamu bawa cewek kekostanmu" sambungnya dengan
sedikit tatapan ejekan..
"Mau ini lagi...heh.." aku mengangkat tanganku ke arah kepalanya..wkwkkww
"Beuh...susah
"Beuh...susah ngomong sama jomblo..sensi trus bawaane" dia pergi ke arah panggung
mengambil teh gelas..dia kembali ketempat tadi dan menyerahkan 1 buat ane.
"Nah..jadi anak kecil itu harus baik sama orang lebih tua" kataku setelah mengambil teh
gelas yang dia serahkan.
"Mas..liat mas...yang itu gueedeee loh mas" lagi2 tangan kampretnya menunjuk langsung
orangnya.
"Eh, tanganmu itu gak sopan, jgn nunjuk2 orang" aku menurunkan tangannya..gak enak ntr
yang ditunjuk ngeliat balik..
Eh..tapi jeli juga si budi ini...benar2 guedee bagian depan cewek yang dia tunjuk itu..dan
agan tau siapa yang ditunjuk budi tadi..yap cewek yang tadi pagi ngeliat2 sang buaya pas
ngambil kupon di utara jalan. Lagi2 alam berkonspirasi untuk menggoda sang buaya.
Nah..akhirnya yang di tunggu2 datang juga, doi ngeliat kearah ane..mata ini lagi2
memandangnya sampai dia mengalihkan pandangannya.. 2x dia kalah dalam acara
pandang2 itu. Dengan santainya sang buaya mengangkat tangan melambai pelan kearahnya,
dia hanya tersenyum disana..sesekali dia melihat ke panggung, tapi hanya sebentar, dia
kembali melihatku. Ane yakin dapat 1 mangsa hari itu.
Sedang asik2nya acara senyam senyum itu, semua panitia di panggil ke atas panggung untuk
berfoto bersama dengan pak lurah yang kebetulan datang waktu itu. Ketika di atas
panggung, aku kembali mencari dimana posisi sang mangsa tadi.
Terlihat dia disana, tapi tidak senyum sedikitpun ketika berpapasan mata. Tetap aja diri ini
senyum2nya gak jelas. Tapi sang mangsa malah mengalihkan mukanya kearah lain, dia
kyknya benci ngeliat ane yang senyum2 kyk orang gila dari tadi.
Setelah selesai befoto ria dengan pak lurah, kamipun kembali ke tempat masing2, aku sama
budi kembali ke tempat tadi. Di arah timur tempat kami berdiri, terlihat lagi cewek itu
senyum2.
Sedikit heran, koq dia bisa berubah ekspresi secepat itu yak?? Prasaan tadi di atas
panggung dia gak mau senyum sama sekali deh. Tapi sekarang gak pernah ngalihin matanya
dari ane. Gk geer loh ya..beneran ini...
Aku mengeluarkan K750i dari kantong celana trainingku. Saat dia melihat kearahku lagi..aku
menunjuk2 hape dengan tangan kiriku memberikan gesture "Nomor HPmu berapa??" dia
tidak mengerti maksudku, dia duduk disana hanya mengangkat kedua bahunya.
Ah..harus dapat ini, semangat sang buaya seakan mulai terlihat dari air keruh. Itu mirip wati
besarnya euy...rugi betul kalo gak dapat...
Sekitar setengah 3 semua acara sudah selesai..semua peserta berangsur pulang kerumah
masing2..karena doorprize terakhir sebuah motor sudah diberikan kepada peserta yang
beruntung waktu itu.
"Mas..cari apaan sih mas??" suara budi yang melihatku seperti orang panik.
"Cariin cewek tadi Bud" aku tidak memperhatikan budi..sibuk diri ini mencari cewek yg
punya bagian depan besar itu.
"Cewek yang mana mas??" dia ikut2an ngeliat2 kearah peserta jalan sehat itu.
"Cewek yang kamu bilang gede tadi Bud..masih ingat kan" semakin panik diri ini melihat
kearah peserta yang mulai berkurang itu.
"Ketemu Bud..itu dia berdiri ngeliat juga..tunggu sini koe, liat gimana caranya nyari
cewek" sombongku keluar.
Langkahku tidaklah mudah untuk sekedar ke seberang jalan tempat dia berdiri..karena
peserta juga sudah merangsek pulang.
Setelah permisi sana sini, tidak aku temukan cewek tadi berdiri diseberang jalan, di posisi
dia sebelumnya.. Aku memutar kepalaku kearah utara, terlihat dia jalan dengan seorang ibu2
pegangan tangan. Perlahan aku menyusulnya, setelah tepat di belakangnya, bahuku sedikit
di colek orang dari belakang.
Saat aku hendak mengangkat tangan buat menarik tangan cewek depanku itu..orang di
belakangku ini menarik tanganku, sedikit menepis dan kena ke cewek didepan itu. Orang
yang dibelakangku maju kesamping..cewek yang di depanku sekarang berbalik dengan
ibunya...
Yang aku liat dr bawah pohon sama budi tadi itu cewek yg sekarang disampingku,
sedangkan yang aku liat dari atas panggung itu cewek yg sekarang didepanku dengan
ibunya..ternyata tadi mereka duduk rada jauhan mengarah ke panggung..wajar kalo ngeliat
dari samping beda dengn orang yang aku liat dari atas panggung.
"Siapa itu kak " kata cewek yang menggandeng tangan ibunya. Ibu itu hanya tersenyum
melihatku yang berdiri kebingungan.
"Ayo dek kita pulang, biar kakakmu ngobrol sama masnya" ibunya menarik tangan sang
anak. Merekapun meninggalkan aku dan si cewek yang masih belum aku tau namanya ini.
Sungguh aku kebingungan..beberapa menit berlalu, orang2 sudah mulai sepi..tapi dia masih
memegang tanganku ditengah jalan itu. Dengan sedikit hentakan, dia menarikku ke bawah
pohon di pinggir jalan.
"Hapemu mana mas??" di kini menjulurkan tangannya kearahku..aku msih belum bisa
mengeluarkan kata apa2..aku hanya mengeluarkan k750i dari kantong celana trainingku dan
menyerahkannya.
Terlihat dia mengetik nomornya di k750i itu, diapun menyerahkan kembali kepadaku..
"Di simpen ya mas..ntr sms jgn lupa" dia tersenyum sejenak sebelum dia berbalik dan berlari
kearah ibu dan sodara kembarnya disana yang masih menunggunya..
Magrib itu aku sedikit dilema dengan diriku sendiri..haruskah aku sms dia terlebih dulu..
kesannya seperti aku sangat ingin mendekatinya..kalo gak aku sms, dia gak mungkin sms
duluan..karena tadi dia hanya menulis nomornya di hapeku. Ah...kenapa jadi kyk gini..
Aku belum banyak menanyakan tentang dirinya, aku tidak pernah menyinggung2 masalah
pendidikannya atau kehidupan privatenya. Aku hanya meneruskan kata2 dari isi smsnya.
...
2 hari berlalu, sms dengan Naning menjadi sangat intensif..sudah 2 malam ini dia
menemaniku dengan sms2an yang memakai bahasa yang sering salah ku artikan. "nya"
diganti dengan "x", "aku" di ganti dengan "Q"...tapi aku senang dengan itu semua..benar2
senang.. Tak jarang aku senyum2 sendiri di teras sambil gitaran saat menunggu balasannya.
Dia memakai sweater hitam menutupi seragam SMAnya..dengan tas gaya emak2
menggantung di bahu kanannya. Aku sempat tersenyum ketika menghampirinya..Ning
benar2 kebalikan dari Wati..Ning adalah anak SMA dan Wati adalah wanita dewasa..
Kami sempat mampir di warung makan tadi, aku memesan 2 es teh untuk di bungkus..
kebetulan galon di kamar lagi kosong, kasian Ning jika nanti kehausan di kostan.
Sesampainya di kostan, tanpa malu dia masuk dan mengambil posisi duduk dan menyender
mengarah ke pintu. Aku memindahkan es teh tadi ke gelas plastik warna hijau di kamar.
"Nih di minum dulu...haus kan tadi panas2an didepan" aku menyerahkan salah satu gelas
ditanganku, dia mengangguk dan mengambil gelas itu. Pipet itu terjepit lembut di antara
kedua bibirnya.
"Makasih mas" dia meletakkan gelas itu tepat didepannya..dia terlihat membuka sweater
hitamnya, dia benar2 kepanasan siang itu..Pemandangan ini, sedikit susah aku menelan
ludahku..damn** benar2 seperti wati..sepertinya ukurannya sama..hahaha..mesum betul
otakku sekarang.
"Mas koq cuman senyum2 sih..ada yg lucu yach??" suaranya membuyarkan lamunan
mesumku.
"Eh...enggak koq..hehehe" kepala belakangku tidak gatal..tetapi tangan ini menggaruk2nya
beberapa kali.
"Oiya mas, gak ada kipas angin yah??" kembali dia mengibaskan tangannya ke arah
lehernya..
"Ada, itu di atas lemari..bentar ya.." aku berdiri mengambil kipas angin yang aku beli
beberapa bulan yang lalu, aku tidak terlalu kuat dengan angin dari kipas secara
langsung..jadinya aku menaruh di atas lemari plastikku.
"Gimana, segini cukup gak??" aku melihatnya setelah menekan tombol nomor 3 di kipas
kecilku. Dia hanya mengangguk pelan, sesekali dia menggigit pipetnya lagi..
"Mas, kamu belum punya cewek y?" datar kata2nya mengalun pelan dari bibirnya yang
sedikit basah oleh es teh itu.
"Kenapa emang??" keki diri ini ditanya seperti itu.
"Abis 2 hari ini smsan sama Q trus" dia tersenyum melihatku.
"Kamu juga belum ada pacarkan" aku membalik kata2nya
"Ih ada koq..masnya sok tau" dia tertawa kecil menutup mulutnya
"Boong, kalo ada pacar kan gak mungkin balas smsku tiap malam kan" alis2 ku kembali
terangkat melihatnya. Dia malah tertawa sedikit keras sekarang.
"Ayok dijawab..malah ketawa" senyum mesum sang buaya kembali kelihatan. Dia sedikit
membenarkan posisi duduknya, melihatku dan mengangguk pelan.
"Gak ada tv ya mas?? pengen nonton.." pipet itu kembali nempel di bibirnya..hahay..asik
kyknya yak bibirnya itu..
"gak ada, adanya cuman gitar tuh" tanganku menunjuk gitar di sudut kamar disebelah kasur.
"Mas bisa maen gitar??" sedikit antusias dia melihatku kini.
"Bisa sih dikit2..hehehhe" aku menyeruput es teh di gelasku..sedikit mendinginkan otak yang
mulai rada2 karena melihat pemandangan didepanku itu.
Dia beranjak ke arah gitarku..di mengambil duduk di disudut kasur. Jreng jreng..dia
mulai
jreng
memainkan gitar bututku.. Sedikit terbata dia memainkan kunci2 di gagang gitar itu..
C G Am Em
Ingin kulupakan
Semua tentang dirimu
Namun tak lagi
Dia menyanyikan entah lagu siapa waktu itu..aku belum mengenal lagu itu..baru ini aku
mendengarnya..sedikit dalem liriknya..aku tidak melepas pandangan ku darinya..benar2
beruntung gitar butut itu..dengan lembutnya dia memeluk gitar itu...ah..sedikit ngilu aku
nulisnya
Setelah mengulang 2x liriknya, dia kembali meletakan gitar itu ditempatnya tadi..aku hanya
tersenyum sambil tepuk tangan melihatnya..
"Tadi lagu siapa? baru dengar aku" suaraku setelah tepuk tangan.
"Gaby mas..judulx tinggal kenangan" senyum itu..hahay, sedikit menggoda iman..
"Bagus kan mas lirikx" dia menepis pikiranku yang tak bisa lepas dari bagian itu..entah
mungkin aku terlalu kelihatan melihatnya..
"Iya bagus" lagi tangan ini menggaruk belakang kepalaku yang tidak gatal.
Dia beranjak kearah tasnya, memakai kembali sweater itamnya..tasnya kembali tergantung
di bahu kanannya.
"Yuk mas anterin aku pulang" dia berjalan kearahku dan menarik tanganku..
Aku pun bangkit tepat di sampingnya, dia hanya sebahuku..tidak seperti wati yang
setelingaku..ah lagi2 aku membandingkannya dengan gitar spanyol yang hilang itu.
Sore itu, aku mengantarnya dengan jalan kaki ke gang rumahnya, tidak terlalu jauh dari
kostanku. Dia melepas gandengan tanganku saat didepan gang..
"Sampai sini aja mas..rumahQ udah deket koq" dia berdiri tepat didepanku.
"Ayuk aku antar sampai rumah" sedikit penasaran sebenarnya sama adik kembarnya, hari itu
aku tidak benar2 melihat perbedaan mereka.
"Gak usah mas, Nung rese kalo aku di anterin cowok sampe rumah" dia menolak pelan
niatku.
"Ntr smsan lagi ya mas" senyumnya sekilas sebelum berbalik meninggalkanku didepan gang.
Hahay...aku benar2 bahagia waktu pulang kekostan sore itu..entah kenapa aku bisa
sebahagia ini..
Sesampainya dikostan, aku membuka browser di k750i, aku mencari2 lirik lagu yang Ning
mainkan tadi..aku menulis liriknya di kertas binder ku lengkap dengan kunci gitarnya. Malam
itu, aku memainkan kembali lagu itu..sambil menunggu balasan sms dari cewek SMA itu..aku
melanjutkan petikan gitarku menyanyikan Gaby ~ Tinggal Kenangan..tak berapa
lama..hapeku kembali bergetar..sms dari Ning.
Lagi, aku melepas hape itu di lantai..aku deg2an menunggu balasan dari cewek SMA
itu..tidak ada balasan darinya..sudah berapa putaran aku mengelilingi kamar malam
itu..tidak juga hape itu bergetar..ah..aku di tolak..
Sekitar jam 10an, kembali aku berendam ketekuk didalam bak kamar mandi 1,5x1 meter itu.
Sayup ku dengar k750iku berbunyi, ah paling ada sms masuk gumamku. Aku melanjutkan
acara berendamku..tapi tak berapa lama, hape itu berteriak hebat..panggilan masuk dari
siapa lagi itu..hadeh..
Aku mengambil handuk di gantungan pintu kamar mandi..aku kearah kasur dan meraih
hapeku.. ah, ternyata si Ning..saat aku mengangkat, telpon itu langsung terputus..dasar
CuMi..cuman miscall..wkwkwkkw.. Aku membaca sms tadi..3 sms dari Ning..
Asem...beneran ini anak didepan pintu?? pikirku. Aku beranjak membuka pintu, terlihatlah
bagian besar itu lebih dulu...eh..maksud ane, senyumnya dulu...maaf sedikit error keyboard
ane..suka kebalik2 nulisnya..
Aku membuka pintu kamar dan mempersilahkannya masuk..aku meraih celana pendek di
belakang pintu..tak berapa lama, aku sudah keluar dari kamar mandi dengan celana pendek.
Setelah menjemur handuk di tali depan teras..aku kembali kekamar.
Ane : kamu koq gak sekolah?? (aku mengambil duduk di depannya kini)
Ning : tadi di ajakin teman bolos..hehhehe
Ane : yee..gak baik bolos2 ntr gak lulus baru nyesel (sedikit menasehatinya)
Ning : gak nakal koq, baru 2x ini bolosx (doi membela diri)
Ane : dua kali awal2nya ntr keterusan..besok2 jgn bolos lagi ya (dia mengangguk pelan,
sedikit senyum)
Ning : mas, aku tidur sini ya..sampe ntr sore (sedikit memelas wajahnya)
Ane : ya udah, tidur aja sana..aku mau cari makan..kamu udh makan? (dia menggeleng)
Ning : blm mas, yuk aku temenin cari makan (dia hendak beranjak)
Ane : udah tidur aja, ntr aku di kirain ngajarin kamu nakal lagi..pake acara bolos2..udah tidur
sini aja..
Ning : mas skrg koq kasar sih sama Q..mas marah ya?
Ane : gak..udah tidur deh..aku mau beli makan.
Aku meraih dompet di samping kasur, dan meninggalkan dia sendirian di kamar, setelah
menutup pintu kamar, aku mencari makan didekat2 kostan..biasalah gak punya motor jadi
kemana2 harus jalan kaki..pixie kawe 2ku juga ngambek kelamaan gak di pake..itu ban nya
bocor dimana2..mana rujinya bengkok lagi..entah siapa yang jahatin..udahlah lupain..
Aku kembali kekamar dengan 2bungkus nasi rames dan 2 bungkus es teh..entah kenapa tadi
aku sempat sewot kepada Ning..apa mungkin karena dia tidak balas smsku smlm pas aku
ngajak keluar apa ya?? Ah aku lupa sifatku..sifat bawaan orok..cepat spaning kalo lagi
lapar..lapar ingin memangsa yang empuk2
Wati lagi wati lagi..benar2 wanita itu telah meracuni otakku dengan segala yang telah kami
lakukan dulu..
Aku memindahkan minum ke dalam gelas hijau kemarin yang sudah aku cuci.. nasi aku taro
dengan bungkusanya di piring plastik..jadilah kamarku seperti dapur dadakan. Aku
menghampirinya, sedikit tergoda tangan ini untuk memegang sesuatu dari badannya, tapi
aku tahan sekuat mungkin..bahunya kananya aku goyangkan pelan.
Ane : Ning..bangun dulu yuk..itu dah aku beli makan.. (dia membuka matanya, tangannya
jatuh di samping badannya..hadeh..benar2 besar, itu seragam SMA sesak depannya)
Ning : ngantuk Mas..makanx ntr aja ya..
Ane : udah ayuk makan dulu..ntr tidur lagi..aku udah kelaperan ini (tangan ini sedikit jahil
memegang kedua bahunya..menggoyang2 badannya, maksudnya biar bangun loh ya..sedikit
goyang2 juga sih itunya..)
selak ngeleh aku..aku meraih gelas dan piring itu, aku meletakkan didepannya di samping
kasur. Aku mulai makan..dia pun mengikutiku makan karena aku terlihat sangat lahap waktu
itu.
Setelah membereskan bekas kami makan tadi, aku beranjak ke depan pintu, duduk
mengarah keluar, aku bisa2 kalap jika terus memandang tubuh itu.
Ane : ya udah sini aku peluk..dah jangan nangis lagi ya (khem khem..ane peluk ni ye gan..doi
yang minta loh ya..ane cuman ngikut aja...
Wah kesenengan buayanya ini..kupeluk naning yang masih terisak..hemm enak betul yak
saat itu..empuk2 gimana gitu
khem
"Khem k
hem khem" sikampret arif sudah berdiri di depan pintu kamar..
"Wah..makan gak ngajak2 lagi sekarang" lagi dia ngece..sebelum dia berlalu kekamarnya..
Sontak ane ngelepas itu pelukan yang terganggu dengan khem khem gak jelas dari arif..sial
dah..wkkwkwkw...
Ane : eh bntr ya...aku ke kamar arif dulu. (dia melihatku dan mengangguk pelan)
Ane : udah, sana tidur lagi.. (lagi2 dia hanya menurut kata2ku tadi..tidak ada lagi air
dimatanya kini..entah dia benar2 nangis tadi atau pura2 kyk mimin dulu, pas kyk orang yang
sangat tersakiti.wkwkwkw)
Arif terlihat sedang menjemur handuk didepan teras..kyknya dia baru selesai cuci muka.
Lagi2 senyum jahil di mulutnya.
Arif : siapa lagi itu?? Mentang2 Vanya gak di yogya, dah nyari pengganti aja koe cok.
Ane : sok tau cok...itu teman kenal dari acara kmrn.. (senyum sang buaya terpampang
sekarang)
Arif : sana jalan2, jgn mesum dikamar aja.
Ane : siapa yang mesum...koe kie waton wae cok (aku hendak duduk di teras depan
kamarnya, dia jalan kedalam kamar)
Arif : kie cok..tangkap (dia terlihat melempar kunci motor supraX nya, sigap tangan ini
menangkap kunci itu)
Ane : mau ngapain?? orang dianya tidur itu
Arif : udah sana jalan2 aja cok..aku mau tidur (dia menutup kamar..)
Kampret, maen tutup2 aja itu pintu kamar..kan kangen juga diri ini sama mahoanku..
Mayan kyknya, sore ini bisa ngajak cewek SMA itu jalan2, gumamku ketika balik kekamar.
Terdengar lagi suara genjrengan gitar dari kamar..ah ternyata dia memainkan lagu itu lagi,
aku hanya tersenyum melihatnya dari depan pintu.
Ane : koq gak jadi tidur?? (dia menghentikan genjrengan gitarnya, tersenyum melihatku)
Ning : gak ngantuk lagi mas (senyumnya itu..ah..aku lebih iri sama gitar bututku skrg..lagi2
dia mendapat posisi yang enak di situ)
Ane : ntr sore jalan yuk..dipinjemin motor ni sama teman sebelah..mau??
Ning : ayuk mas (terlihat dia gembira dengan ajakanku barusan)
Ane : ntr sore aja ya..skrg kan masih waktu jam sekolah..ndak ketemu gurumu nanti.. (otakku
koq jadi jahat gini yak..bukannya menyuruh balik kesekolah malah berniat
menyembunyikannya dikamar.. Parah dah..)
Ning : sekarang aja mas..nih Q bawa baju ganti (dia terlihat membuka tas ala emak2nya dan
mengangkat kaos putih dari dalamnya)
Ane : niat benar mau bolos kamu Ning... (nakal juga ni anak SMA gumamku)
Ning : Q pinjam kamar mandi ya mas.. (dia berlalu dengan membawa kaos putihnya kekamar
mandi)
Dengan masih memakai rok abu2 SMA serta kaos putih sedikit ketat itu..pemandangan
didepanku benar2 sangat menggoda..tak jarang aku susah menelan ludahku..
Siang itu, aku mengajaknya ke Malioboro Mall..sekalian aku berbelanja perlengkapan mandi,
tidak lupa plapyum Eternity Aqua yang sering ku pake sejak 2004 dulu..parfum yang sempat
di sukai oleh Yani ketika dia menjadikan dada kerempengku bantal ternyamannya.
Saat itu aku mengajaknya ke lantai 3 mall itu, dari awal masuk mall tadi, dia tetap setia
dengan gandengannya di tangan kiriku. Hahay, senang betul diri ini melihat mata2 para jones
yang iri memandangku. Sabar ya Nes...enjoy aja pemandangannya..aku yakin kalian melihat
bagian yang sama dari cewek SMA di gandenganku ini...aku juga sering ngintip dikit2
soalnya..
Aku sangat senang melihatnya ketika dia bercanda didepanku tempat sekarang dia duduk.
Sesekali dia meminum teh botol dinginnya.
Dari arah eskalator itu..terlihat cewek berjilbab yang aku kenal..dia tersenyum dengan khas
lesung pipitnya itu..entah senyum dengan maksud apa..dia seakan tidak mau kalah
menggandeng tangan cowok disampingnya itu..aku hanya membalas senyumnya, aku tidak
merasakan yang lain..hanya sekedar tersenyum kearahnya..
Aku beranjak dari dudukku, diapun senyum dan menggandeng tangan kiriku..kami berjalan
kelantai satu. Sekali memutari lantai itu, kemudian kami pulang kembali kekostan.
Karena sudah lumayan sore, aku meneruskan laju motor kearah rumahnya..lagi2 dia
memintaku menuruninya didepan gang rumahnya. Aku membuka helm hitam butut milik Arif,
sekedar mengganti dengan helm bagusan dikit yang di pake Naning.
Ning : makasih ya mas, dah di traktir makan, dah di ajak jalan2.. (dia menyerahkan helm
kearahku)
Ane : iya sama2..oiya, gimana smsku yang semalam?? (tangan ini meraih helm ditangannya)
Ning : ntr deh Q balas (senyum manisnya terlihat kini)
Ning : ntr smsan lagi ya mas..
Ane : iya..hehehhe
Sejenak sebelum mengenakan helm, dia mendekat dan barhasil mendaratkan kecupan di pipi
kiriku..tanpa kata apa2 dia sekarang berjalan meninggalkanku yang masih terdiam..hampir
terjatuh helm dari tanganku..sedikit melongo diri ini oleh kecupannya tadi.
Sore itu setelah aku mengantar cewek SMA itu..dia mencium pipi kiriku sebelum dia berbalik
ke arah rumahnya didalam gang..
...
Saat memarkirkan motor itu, aku beranjak ke atas kekamarku dengan kresek putih lambang
ramai mall yang bersisi beberapa perlengkapan mandi yang sempat aku beli tadi. Terlihat
kamar arif masih tertutup, dia beneran tidur kyknya.
Aku membuka pintu dan melihat ke cermin yang tergantung ditembok itu..sekali aku
mengusap pipi kiriku..sedikit malu melihat tingkahku sendiri di cermin. K750i di kantongku
kembali bergetar..sms dari Ning gumamku, secepat kilat aku mengambilnya.
: cewek baru nih..sekarang gak suka sama teman sekuliahan lagi, sukanya sama
anak SMA
Ah, tyas kyknya sedikit sensi dari yang bisa aku artikan dari kata2 smsnya.
: hai Tyas, tumben sms?? Tadi yang kamu gandeng siapa Yas??
Sekedar iseng buat menghilangkan perasaan sensinya
: cowokku lah..kamu sih gak buru2..aku udah ada cowok, baru sms.
Eh, geer betul ni orang, gumamku. Prasaan tadi yang sms dia duluan deh.
: iya deh, yang lagi jatuh cinta, lagi romantis2nya, selamat deh.
: gak usah cemburu Ri...kamu juga udah punya cewek SMA kan skrg??
: terus aja kyk gitu..kamu bakalan nyesal lagi kyk kemarin saat kamu gak pernah
berani sama perasaanmu sendiri.
Aku memencet beberapa kode untuk cek pulsa..ah masih lumayan buat nanti smsan dengan
cewek SMA itu gumamku.
Selepas makan di angkringan magrib itu, barulah Naning sms..sedari di angkringan sampai
kamar, kami asik smsan. Setelah merasa pulsaku semakin sekarat, aku pamit ke naning
pengen tidur duluan, ada 2 sms darinya yang gak aku balas karena sudah tidak ada pulsa.
Sms terakhirnya bisa membuatku senyum malam itu.
Malam itu, aku sempat mengingat kata2 di sms Tyas sore tadi. Kata2 tentang pengecut
dengan perasaanku sendiri..ah, aku sedikit takut jika Ning di rebut orang duluan..aku takut
jika akan menyesal nantinya karena tidak mendapat cewek SMA yang mirip2 wati bagian
itunya...hadeh...bingung2 gak jelas gini..
...
Besok siangnya, aku sempat mengisi pulsa sehabis beli makan. Lumayan banyak sms dari
cewek SMA itu sejak pagi tadi. Di perjalanan pulang aku membalas smsnya.
Sekitar pukul 2 sore, k750i bergetar, sms masuk dari naning..asik si cewek SMA itu mau
kekostan. Aku sedikit merapikan kaos hitamku karena sedikit lusuh saat aku leyeh2 tadi.
Tanpa memintanya masuk, dia sudah melenggang kearahku, disudut kasur kini dia duduk.
Dengan buku tulis dari dalam tas ala emak2nya dia mengipas2kan lehernya, rambutnya
tergurai pelan.
Ane : bentar ya, aku beli minum, kasian kamu kepanasan. (dia menggeleng pelan sambil
tersenyum kearahku)
Ning : gak usah mas, Q minta air putih aja. (akupun berdiri dan mengambil air minum di ceret
biru milikku, segelas air kuserahkan utknya)
Ning : makasih ya mas.. (dia meletakan gelas didepannya setelah meminumnya tadi)
Ane : Ning..boleh tanya gak? (sedikit deg2an sih..heheheh)
Ning : nanya apa mas? (antusiasnya kini)
Ane : mmm... (garuk2 kepala sang buaya kini)
Ning : nanya apa mas..Q jadi penasaran. (kembali buku itu dikipaskan kearah lehernya, dia
melihatku)
Ane : eh ntr aja deh..aku ambilin kipas ya..(dia hanya mengagguk pelan)
Kembali aku mengarahkan kipas ke arah cewek sma yang sedikit kepanasan itu. Aku
mengambil headset yang aku gantung di paku yang tertancap di tembok, dan kembali duduk
didepannya.
Ane : coba deh dengerin lagu ini. (sambil menyerahkan headset kearahnya, dia memakainya)
Ane : bntr ya, aku cari lagunya dulu.
Aku mencari file dengan ekstensi amr di galery musik k750i ku..setelah
kutemukan tinggalkenangan.amr, aku memutarnya. Naning tersenyum setelah mendengar
berapa lama rekaman itu..dia sangat asik mendengarkannya..aku menyerahkan k750i ke
dia.
Terlihat dia mengeraskan volume di sudut kanan atas hape itu. Aku sedikit grogi ketika dia
melihatku. Mungkin 3x dia memutar ulang rekaman itu, sekarang dia melepaskan headset
dan tersenyum manis melihatku yang duduk sedikit keringetan didepannya.
Setelah anggukannya, aku refleks sedikit bangun dan bertumpu pada kedua lututku dan
memeluknya erat. Dia membalas pelukanku tidak kalah eratnya.
...
Semalam sebelum aku tertidur, aku benar2 memikirkan yang di bilang Tyas melalui
smsnya..dan aku sampai pada keputusan, aku akan meminta Naning untuk menjadi pacarku.
Semalam juga aku sempat memainkan lagu Gaby ~ Tinggal Kenangan dan merekamnya
dengan hapeku..suaraku tidaklah terlalu jelek..sekitar 5xan rekaman, akhirnya aku dapatkan
yang menurutku cukup bagus.
Ingin kulupakan
Semua tentang dirimu
Namun tak lagikan
seperti dirimu oh bintangku
mmmmm..
kamu mau gak jadi pacarku??
Yap, seperti itulah kurang lebih rekaman yang Naning dengaran tadi di hapeku..dan dia
menyetujuinya..dia mau menjadi pacarku.
Memang sedikit tidak cocok rasanya dengan lagu itu, itu adalah lagu kehilangan..paling tidak
seperti itu yang bisa aku lihat dari liriknya..aku memakai lagu itu, semata-mata karena cewek
SMA ini sangat menyukai lagu itu..
...
Aku akui, belum ada kurasakan hatiku tertulis namanya, pintu itu masih tetap tertutup rapat
dengan Marisa, Yani dan Wati didalamnya. Aku hanya takut kesepian, aku takut dengan
kesendirianku kini. Dan entah kenapa aku memilih cewek SMA ini sebagai pelampiasan
semua itu.
Tak terasa seminggu berlalu sejak Naning mau menjadi pacarku..aktivitasnya tetap seperti
biasa, jam 2.30an mampir kekostan dan menjelang pukul 5 aku antar kembali ke depan gang
rumahnya..sampai skrg belum pernah dia mengiyakan ajakanku untuk mengantarnya sampai
rumah.
Minggu itu aku hanya sedang duduk2 di teras ditemani gitar bututku. Sesekali aku membalas
sms dari kekasih baruku. Entah apa yang kami bahas siang itu.
Sore itu sehabis mandi, aku sudah siap2 menunggu kekasih baruku tiba dikostan..sekitar
pukul 2.45 baru terdengar suara motor dari tempat parkiran..ah arif pulang gumamku, coba
ah, ntr ta kenalin sama Nung, gantian comblanginnya..dulu dia sempat comblangin aku sama
Ima.
Aku berdiri didepan pintu menunggu Arif dari arah tangga...gak taunya, yang nongol adalah
kekasih baruku, terlihat dia senyum kearahku sambil menarik tangan adik twins-nya. Benar2
mirip, namanya juga kembar..ya mirip lah pekok...
Ane : koq gak sms dulu yank (mereka terlihat menghampiriku di depan pintu kamar)
Ning : heheh, gak usah yank, lupa td abis pulsa Q. Nih yank, kenalin adikku.
Ane : hai Nung (tangan ini menjulur ke arah adiknya)
Nung : hai mas (dia menjabat tanganku)
Ning : yank, gak usah lama2 pegang tangan adik Q..ih kamu ini yank (dia berhasil mencubit
tanganku)
Ane : hehehe (aku melepas tangan Nung) gak yank, aku cuman bingung aja, beneran kalian
itu gak ada bedanya..mungkin kalo diluar ketemu Nung, aku kirain kamu.
Ning : awas ya, ntr salah peluk yank..Q cubit kamu.. (dia terlihat genit di depan kembarannya,
Nung hanya tersenyum melihatnya)
Ane : ya udah yuk masuk..
Merekapun masuk kedalam kamar melewatiku, mataku masih asik memandangi mereka,
selain bagian depan Ning yang lebih besar dari Nung, aku belum bisa melihat perbedaannya.
Naning dan Nunung benar2 sama..rambut dan senyum mereka identical sekali.
Ane : yank, tungguin bentar ya, aku mau beli minum dulu, kasian kalian kepanasan..bentar
ya.
Mereka hanya mengangguk.
Aku seperti melihat ning sedang duduk di depan cermin dan nung adalah biasannya di dalam
cermin.
Dengan dompet yang masih ada beberapa lembar 10rebuan, aku membeli teh kotak dingin di
warung depan gang kostan, tidak butuh waktu lama aku kembali ke kamar.
Ane : nih yank, nung diminum dulu biar dingin (mata ini mengarah ke Nung, masih sibuk
mencari perbedaan dari mereka)
Ning : yank, koq Q gak di tawarin.. (mukanya sedikit manyun, Nung hanya tersenyum melihat
tingkah kakaknya)
Ane : iya iya sayang..sini2 (aku menyodorkan pipet yang tertancap di teh kotak itu
kearahnya, dia mendekat dan kembali bibir itu menempel indah di pipet itu)
Aku sesekali melirik ke arah Nung, dia hanya tersenyum melihatku dan kakaknya yang
memanja denganku. Enak kyknya yak, bobo bareng mereka..peluk kiri kanan, orangnya
sama keliatan..
Sedang asik2nya aku menikmati pemandangan the Twins didepanku, hape ku di atas meja
terlihat menyala tanda sms masuk, naning yang melihat itu langsung beranjak meraihnya.
Ning menyerahkan hape itu, matanya benar2 tidak berhenti mendelik memandangku.
: ya udah, kamu beres2 dulu, istirahat yah, ntr2 kan bisa ketemu.
Nung : mas, aku ketempat teman dulu ya, gak enak gangguin kalian (dia tersipu malu)
Ane : loh mau kemana emangnya Nung??
Ning : itu mau ketempat pacarnya yank. (naning nyeletuk)
Nung : ih Ning..udah ah..aku duluan ya mas, kak..
Ane : ya udah yuk aku anterin sampe parkiran.
Ning : yannk, gk usah genit sama Nung deh.
Nung : gak usah mas, tuh siap2 di marahin aja ma Ning (dia tertawa kecil dan keluar kamar)
Aku menggandeng tangan Ning ke depan teras dan melihat adiknya yang kini sudah berada
di parkiran bawah dan mengeluarkan motornya dan bersiap meningglkan kostan. Nunung
menoleh keatas arah kami, setelah melambaikan tangannya, diapun melajukan motornya.
Sedikit keras terasa tangan ini ditarik Ning kedalam kamar...alamat kena sidang ini,
gumamku.
Dia kini duduk di atas kasur menyender ke tembok. Matanya masih sedikit
Ning : kamu selingkuh kan yank? (hadeh..selungkuh terus yang dia pikirkan)
Ane : enggak sayang, beneran. Tuh baca aja smsnya.
Ning : bisa aja kamu hapus smsnya tadi.
Ane : beneran cinta...aku gak selingkuh..(aku menggenggam kedua tangannya, menegaskan
aku tidak seperti yang dia pikirkan)
Ning : awas ya, kalo selingkuh.. (sedikit senyum di bibirnya, entah hilang kemana itu delikan
ganasnya tadi)
Ane : oiya yank, tadi kalian benar2 mirip ya. kyknya aku kalo jalan sama Nung gak bakalan
ketahuan orang lain kalo bukan kamu. (iseng diri ini mengalihkan pembicaraan)
Ning : kamu itu yank..ya udah sana pacaran aja sama Nung (lagi2 bibirnya mengerucut, kesal
dia)
Ane : enggak sayang.. (hahay, sang buaya mulai melancarkan aksinya..aku memeluk kekasih
baruku itu)
Ning : yank, kamu koq gak pernah nyium Q sih?? (sedikit kaget diri ini dengannya yang kini
bersender manja dipelukanku)
Ane : emang boleh yank?? (sok2an sang buaya, padahal dah kepengen banget itu
Dia membenarkan duduknya dan mengarahkan wajahnya kearahku. Dia mengangguk pelan
dengan sedikit senyuman genit disana. Sang buaya yang sudah mulai ribut dari air keruh
berteriak gembira "Cium cium cium"
Tangan ini memegang lembut pipinya, sedikit tarikan pelan dan..akupun berhasil
menciumnya.
Aku benar2
benar2 bejat,
bejat aku mengangkat kaos kremnya mencari bagian besar didepan Ning. Bak
seorang anak kecil di pelukan ibunya, aku sangat menikmati hisapan demi hisapan. Tidak
ada rasa canggung darinya, dia menikmati setiap moment yang bibirku lakukan disitu.
Desahan seperti mengalun keras terpantulkan oleh tembok di empat penjuru kamar, kostan
yang sepi seperti memberikan kesempatan kepada manusia bejat sepertiku. Aku sungguh
menikmati tubuhnya.
Sayup ku dengar suara motor memasuki parkiran. Ah sial...pintu kamar tidak aku tutup. Aku
seakan tersadar oleh suara motor itu dan segera menghentikan semua yang aku lakukan.
Aku merapikan kembali kaos kremnya, tubuh itu bergetar hebat mengisyaratkan nafasnya
yang tidak lagi beraturan. Dia melihatku dengan banyak pertanyaan tersirat diwajahnya. Aku
mengecup bibirnya. Setelah aku mengangkat badanku, aku mengisyaratkannya untuk
menghadap tembok dan membelakangi pintu. Dia banya mengikut instruksi dariku.
Sedikit bergegas diri ini merapikan pakaianku yang sedikit kucel dan berlari kearah pintu.
Aku tidak ingin perbuatan kami tadi diketahui oleh orang yang baru saja memasuki parkiran.
Sial, ada yang masih berdiri dibawah sana. Aku mengambil duduk dipintu menutupi bagian
bawahku.
Terlihat disana, di anak tangga terakhir dia tersenyum melihatku yang sudah duduk di depan
pintu kamar...sial....
Terlihat disana, di anak tangga terakhir dia tersenyum melihatku yang sudah duduk di depan
pintu kamar...sial....
Ane : tumben cok baru pulang jam sgini (aku menyapanya terlebih dulu, sekedar mengatur
nafasku yang masih sedikit tidak beraturan)
Arif : weh..baru bangun koq cok..rambut masih acak2an (doi ngece sekarang)
Ane : wes dari tadi bangun aku cok..bawa apa kae?? (mengalihkan omongan sambil
merapikan rambutku..lupa kalo rambutku juga acak2an gara2 Ning tadi )
Arif : wah ada yang keganggu nih..(sejenak dia tersenyum ngece saat melihat kearah kamar)
Ane : apaan.. (sok2an polos sang buaya..hahay..malulah ketahuan..mana belum kesampean
lagi hasratnya..wkwkwkwk)
Arif : oiya cok..tadi ditanyain vanya (sedikit keras sikampret arif berucap)
Ane : kampret i...(aku berdiri dan mendorong arif kearah kamarnya)
Dia hanya tertawa melihat tingkahku yang sedikit panik..setelah dia menghilang masuk
kedalam kamarnya, aku membalikkan badan kearah kasur..dan benar saja, Ning sudah
berbalik kearahku..kembali mata itu mendelik memandangku.
Aku berjalan kearah Ning yang terlihat mulai duduk di atas kasur. Aku hendak kembali
memeluknya, ada tolakan darinya dengan menepis tanganku. Ah...ngambek lagi ngambek
lagi..
Ning : kamu selingkuh kan..kamu selingkuh sama Vanya (emosi diwajahnya kini)
Ane : gak sayang..tadi Arif cuman ngerjain koq
Ning : udah, gak usah bohong sama Q (lagi, dia menepis tanganku yang berusaha
memeluknya)
Ane : beneran sayang..coba deh kamu telepon Vanya, ada koq nomornya di Hapeku. (tangan
ini mencari2 dimana k750i itu berada, tidak aku temukan, entah terselip dimana ketika kami
beraksi tadi)
Ning : dah ah, Q mau pulang..
Dia merapikan kembali baju dan rambutnya, dia beranjak kearah pintu kamar, akupun berdiri
berusaha menahannya. Dia menepis keras tanganku kini. Tidak aku hiraukan, aku
memeluknya dari belakang, dia berusaha melepas pelukanku.
Dia terdiam kini didalam pelukanku. Kedua bahunya terlihat naik turun mengisyaratkan dia
menangis. Aku membalik badannya mengarahku, dia menurut. Aku menghapus butiran air
dari matanya, aku tidak ingin dia menangis.
Ane : beneran sayang, vanya cuma teman gak lebih..kamu kan tau, aku tiap waktu sms sama
kamu..kemarin kan juga kamu tau aku jomblo makanya aku ngabisin waktu buat smsan sama
kamu.
Entah dia percaya atau tidak, tidak ada ekpresi selain kesedihan diwajahnya. Aku menarik
tubuhnya, kembali dipelukanku tubuh itu berada.
Ane : yuk cari maam..belum maam kan dari tadi.. (aku membelai pelan rambutnya, bahunya
kini sudah sedikit tenang, tangisannya sudah mereda..dia hanya mengangguk pelan dalam
pelukanku)
Ane : bentar ya, aku ambil dompet dulu.
Terlihat dia menyeka matanya yang sempat menangis tadi ketika aku melepaskan
dekapanku. Aku mengambil dompet yang lumayan tipis karena tidak ada isinya itu dari atas
meja.
Dengan gandengan ditangan kananku dia mengikutiku mencari makan diwarung langganan
didekat gang masuk kostan. Selama memesan makan, dia hanya tersenyum ketika aku
mengajaknya berbicara. Mungkin dia masih jengkel.
Dia tidak berbalik melihatku dan tidak melambaikan tangan dari atas motornya. Dengan di
bonceng Nung, dia berlalu meninggalkan kostan.
...
Malam itu, aku menunggu sms dari kekasih baruku itu, menjelang pukul 8 malam, tidak juga
dia membalas smsku..ah dia benar2 ngambek.
: hehehe..ntr deh nunggu arif, kyknya dia mau ketempat dimas..ntr aku numpang
kesitu
: gak usah Nya, dah malam ini..ntr aku bareng arif aja..
...
Aku memutus panggilan dari vanya, sedikit bergegas diri ini mengambil dompet dan menutup
pintu kamar. Dengan berlari pelan, aku sampai didepan gang dan melihat Vanya sedang
menunggu di seberang jalan dengan lagenda-nya.
Ane : yeee..bukannya balas sms malah langsung kesini.. (terlihat dia memberiku helm dari
gantungan dibawah stang motornya)
Vanya : nih..ayuk kekostan.. (aku meraih helm dari tangannya)
Ane : besok mulai kuliah aku Nya, kamu juga kuliah kan..
Vanya : udah ayuk di kostan aja ngobrolnya..itu oleh-olehnya ntr di abisin sama anak2.
Waduh bahaya kalo sampai di habisin sama cewek2 jones dikostannya...kan aku juga pengen
oleh-oleh dari vanya. Beneran deh, aku pengen oleh-oleh, bukan cewek jones dikostan
vanya
Vanya bergeser kearah belakang, akupun menjadi pak ojeknya malam itu menuju
kekostannya.
...
Setelah memarkirkan lagendanya di tempat seperti tahun baru kemarin, dia langsung
menarik tanganku.
Ane : bentar Nya, ini helmnya dilepas dulu.. (aku membuka tali helm dan menggantung di
spion kanan lagendanya)
Pintu kamarnya terbuka, terlihat Desi dan Tari didalam kamarnya, mereka sedang asik
ngerumpi sambil makan beberapa panganan ringan oleh-oleh dari kalimantan yang dibawa
vanya.
2 cewek jones itu hanya tersenyum ketika aku masuk ditarik oleh vanya. Aku mengambil
duduk di dekat pintu kamar..gak enak langsung ketengah 2 cewek jones itu..ntr kalo aku
langsung di terkam gimana...kan malu, masa buaya di terkam cewek jones..
Tidak berapa lama setelah aku duduk, terlihat desi dan tari beranjak dari situ. Mereka
senyum2 genit melihatku dan Vanya.
Ane : eh pada mau kemana mbak?? (senyum manis terpancar dibibir ini..hahay..buaya
woy...)
Vanya terlihat membereskan panganan ringan yang dimakan desi sama tari tadi..aku berdiri
mendekatinya yang sedang beberes oleh-oleh itu.
Ane : udah, biarin aja..masa mau di beresin, kan aku juga mau oleh-olehnya Nya. (dia
tersenyum melihatku)
Vanya : itu ada koq kue special buat kamu Ri. (kemudian dia beranjak ke arah lemarinya, dia
mengambil wadah bulat dari mika dengan beberapa kue didalamnya, dia kembali kearahku
sambil memberikan wadah mika itu)
Sedikit kesusahan aku membuka solasi putih yang mengelilingi tutupnya, setelah berhasil
membuka, aku mengambil sepotong kue berbentuk hati itu. Aku memakannya segigit..
mencerna rasanya.
Vanya : gimana Ri?? enak gak?? (vanya kini duduk didepanku yang sedang menikmati kue)
Ane : enak..heheheh (diri ini kembali memakan sisa kue ditanganku)
Vanya : iya dong, siapa dulu yang buat..vanya gitu (senyum dibibirnya mengisyaratkan
kebanggaan dirinya)
Ane : eh..buatan kamu ya?? (sok2 batuk diri ini..hahay..memang pandai diri ini bersandiwara)
Ane : pantesan rasanya agak2 gak enak (isengku mengerjai vanya)
Ane : gak koq...enak kuenya...makasih ya (senyum termanis yang kupunya dibibirku kini)
Aku sedikit kaget ketika tubuhnya kini memelukku..dengan kue ke-2 ditanganku, aku
membalas pelukannya.
Aku mengangguk kearahnya, senyumku seakan tidak bisa pudar kini. Kembali k750iku
bergetar disaku jeansku.
: ngilang kemana koe Cok?? Di culik kunti lagi?? Jadi ikut tempat dimas gak?
Ah..lupa tadi bilangin arif...wes ta balas sms e ae lah..
Vanya : yee senyum2 sendiri..sms dari pacarmu ya?? (suaranya mengagetkan ku yang
senyum2 menatap laya 176x220 pixel itu)
Ane : eh, gak koq, ini arif sms..tadi kan mau numpang kesini sama dia..
Vanya : ooo..dari pacarmu yang itu toh.. (isengnya kini)
Ane : udah udah..sana tidur, kamu kecapean kan.. (dia menggeleng)
Vanya : temenin, peluk kyk dulu ya ya ya.. (lagi2 kedua alisnya terangkat)
Ane : ya udah, tapi gak macam2 kan... (iseng2 aja sih..paling aku yang macam2 duluan ntr..)
Dia hanya tersenyum, dia mengarah kepintu dan menutupnya dari dalam. Aku meletakan
kembali kue ke-2 yang belum sempat aku makan tadi kewadah mikanya kembali.
Yap, posisi seperti malam kedua tahun baru 2008 lalu, dia menjadikan dadaku bantal
terempuk untuk kepalanya. Aku memeluknya hangat dan erat..aku tidak ingin dia kembali
seperti orang berkelahi ddalam tidurnya, aku tak ingin tangan dan kakinya memukulku ketika
dia bermimpi.
Tak berapa lama, setelah dia mencari posisi nyaman kepalanya didadaku, dia sudah
terlelap..dia terlihat sangat kecapean di perjalanan balik dari kalimantan tadi. Sesekali dia
menggerak2an badannya. Aku menahannya pelan dengan pelukanku. Entah pukul berapa
malam itu aku memejamkan mata.
...
Diri ini terbangun pukul 7 pagi karena teriakan dari alarm di k750iku. Masih dengan memeluk
Vanya, aku mengambil k750i itu di sebelah tempat tidur di lantai. Aku mematikan alarm itu,
terlihat vanya sedikit terganggu dengan suara bising tadi. Aku membelai lembut rambutnya,
meninabobokanya kembali.
Setengah jam berlalu, dia menggeliatkan badannya lagi..aku hanya tersenyum memandang
tingkahnya ketika bangun tidur. Terlihat mukanya terangkat dengan raut kelelahan. Dia
cantik bahkan saat pertama membuka mata.
Ane : gak kuliah Nya?? (dia menggeleng pelan, kembali kepalanya direbahkan di dadaku)
Vanya : males Ri..capeek..palingan juga dosennya gak masuk.
Ane : gak mau KRS po Nya??
Vanya : besok2 aja ah Ri..
Tidak ada tanda2nya Vanya akan beranjak dari kasur empuknya ini. Terdengar pintu kamar
di ketuk2..
Akhirnya vanya beranjak kearah pintu, gontai langkahnya sedikit membuka pintu. Dia terlihat
berbicara kecil disana. Aku kembali mengecek k750i ku, tidak juga ada balasan SMS dari
kekasih baruku..dia benar2 ngambek kyknya.
Vanya kembali kearahku setelah menutup pintu..lagi, dia kembali keposisinya tadi. Aku
meletakan kembali k750i itu dan membelai rambutnya yang sedikit acak2an.
Ah..gagal trik sang buaya..kan bisa sambil mijit2 ntr dapat pegangan gratisan disitu
tuh...
Ane : ya udah, kamu tidur aja ya, aku minjam motor mau pulang bentar.
Vanya : kemana Ri??
Ane : pulang kekostan skalian ntr mau ngampus bentar ya.. (dia menggeleng)
Vanya : gak boleh..temenin sampe ntr malam..hehehhe
Ane : iya iya...heheheh
Entahlah..aku masih belum bisa mengeluarkan kata tidak terhadap vanya. Terlalu manis
senyuman itu untuk ku tolak.
...
Sampai pukul 12an siang, aku hanya membelai rambutnya, dia kembali terlelap didadaku, dia
benar2 kelelahan. Terdengar pintu kamar di ketuk, aku menggoyangkan tubuh vanya..dia
tetap tak bergeming, malah kembali mencari posisi nyamannya.
Sedikit kesusahan aku memindahkan badannya kesampingku sebelum aku beranjak
membuka pintu. Terlihat tari didepan pintu.
Dengan senyum genitnya, tari menuju kekamarnya. Aku menutup pintu kamar, aku membuka
kresek putih dari tari tadi..ah vanya memesan menu ayam goreng siang itu. Kembali diri ini
melangkah kekamar mandi, sekedar cuci muka dan mengambil beberapa piring untuk wadah
makan siang kami. Saat aku menutup kamar, vanya masih belum bangun dari tidur lelapnya,
dia benar2 capek.
Setelah meletakan menu makan siang di piring, aku hendak membangunkan cewek tiang
listrik itu. Aku menggoyangkan badannya, hanya suara "hmmmmm" dari mulutnya yang
tertutup guling dipelukannya.
Ane : Nya...bangun dulu yuk..kamu belum makan dari semalam kan (masih setia tangan ini
menggoyangkan badannya, dia tidak bergeming)
Ane : Nya, bangun dulu yuk.. (lebih keras tangan ini menggoyangkan badannya)
Dengan rambut acak2an, dia membalikkan badan melihatku..benar2 terlihat raut kelelahan di
wajahnya. Sedikit takut juga jika dia tidak makan seharian ini..ditambah dia capek di
perjalanan kmrn..bisa2 dia sakit nantinya.
Aku mengambil piring dengan nasi putih dan ayam goreng diatasnya, tidak lupa, dengan
sambalnya..aku tau dia sangat menyukai pedes.. Dia menggeleng lagi saat aku menyerahkan
piring itu.
Aku tidak kalah laparnya dengan Vanya, berhubung cewek tiang listrik ini kelelahan dan
seakan tidak kuat untuk mengangkat tangannya sekedar menyuap nasi di sendok..jadilah
aku menyuapinya siang itu. Senyum itu, mesti terlihat lelah, senyumnya itu tidak pernah
hilang di bibirnya.
20menit berlalu, nasi di piring itu sudah habis..wkwkwkw..kelaperan apa doyan ini anak,
gumamku.
Ane : mau lagi?? itu masih ada satu porsi (tangan ini menunjuk kearah piring satunya, dia
menggeleng)
Vanya : udah Ri, kamu makan aja..hehehe..
Ane : ya udah, kamu istirahat lagi aja..
...
Setelah membereskan bekas tempat makan tadi ke dapur disudut lorong kostan itu. Aku
melihat tari sedang duduk didepan terasnya didepan pintu kamar. Dia hanya tersenyum
ketika melihatku dari arah dapur. Saat hendak kembali masuk kedalam kamar.
Kami hanya diam disitu, tidak ada omongan darinya..dia sepertinya masih canggung
denganku.
Kembali kami terdiam disitu. Dia hanya sesekali memainkan jemari tangannya..kemudian
sekilas dia terlihat mengambil sesuatu dari dalam kamarnya.
Tari : rokok mas?? (dia menjulurkan rokok dengan bungkus putih..lupa ane namanya..kalo
sekarang mirip2 kyk esse gitulah..rokok yang sangat kecil batangnya itu loh..heheheh)
Ane : gak ngerokok aku Ri..hehehe
Tari : masa mas?? pantesan betah dalam kamar seharian (dia tertawa kecil)
Ane : hehehe (lagi tangan ini menggaruk kepala belakangku, tidak gatal sebenarnya, tapi
sedikit berhasil ketika canggung)
Diapun membuka bungkusan rokoknya, batang rokok itu tidak kalah kecilnya dengan jari
kelingkingnya yang lentik..
Tari : boleh nanya gak mas?? (suaranya setelah menghembuskan asap putih kedepan
pandangannya)
Ane : tanya apaan? udah santai aja sih..hehehe
Tari : kamu sama vanya udah pacaran ya?? (dia melihatku..tangan kananya sesekali
menyentikan abu rokoknya keteras depan)
Ane : mmmmm...belum, kenapa emangnya Ri??
Tari : ya aku tanya aja sih mas..soalnya aku tanya vanyanya juga jawaban kalian sama
aja..hehehe
Ane : gak taulah Ri..aku belum bisa merasakan vanya dihatiku.. (ini buaya polos apa emang
sok polos sih sebenar e )
Tari : trus kalian sudah sekamar gitu...masa gak ada perasaan apa2 gitu mas??
Ane : ya sekamar sih sekamar..tapi kami gak ngapa2in koq..hehehe (garuk2 kepala belakang
lagi)
Tari : semalam kata vanya kalian ciu... (dia menghentikan omongan dan menutup mulutnya
dengan tangan kanannya)
Hahaha...ternyata ada yang keceplosan..ciuman dulu juga tidak lepas dari gosip para
cewek2 ini..vanya vanya..ah sudahlah..dah ketahuan juga, gk usah sok2 alim..
Ane : gak taulah Ri...aku benar2 bingung... (aku mengibas2kan tangan sekedar
menghilangkan asap disekitarku)
Tari : hehehe..maaf mas.. (dia tersenyum melihat tingkahku)
Tari : trus gimana mas? masa pacaran tapi gak ada rasa??
Ane : aku menikmati setiap detik saat bersamanya..aku munafik jika tidak mengakuinya..
pacarku sekarang mengingatkanku sama yang lain..gak jarang, aku merasa wati yang
didepanku,bukan naning. (sedikit berat nafas ini menceritakan ke-egoisanku kepada tari)
Tari : bentar mas..itu tadi Wati siapa??...trus pacar mas yang sekarang gimana ceritanya
mas?? (antusias tari melihatku)
Ane : dulu pernah aku kenal cewek dari JKT, namanya Wati..nah wati sempat jadi orang
specialku..tapi dia sekarang dah ngilang..pas ketemu sama Naning..aku kyk ngeliat wati..di
bagian tertentu... (aku mengikuti pola arif..ketika menjelaskan bagian yang besar itu dengan
kedua tanganku)
Tari : kamu ini mas..mesum juga ternyata.. (dia tertawa kecil)
Ane : bener koq..itunya sama besarnya.. (mata ini sedikit genit melihat kearah tubuh Tari)
Tari : cerita aja mas, gak usah ngeliat2 punyaku juga...(tangannya berhasil menepis kepalaku
kearah depan)
Kami hanya tertawa disiang menjelang sore itu diteras. Terlihat dia mematikan rokok yang
tinggal beberapa centi ditangan kirinya.
Khem khem... suaranya mengagetkanku..saking asiknya ngobrol dengan tari, aku tidak
mendengar pintu kamar dibuka..Vanya tersenyum didepan pintu.
Suara deheman vanya sedikit mengagetkanku..aku berbalik melihatnya, dia telah berdiri
didepan pintu kamarnya. Dia berjalan kearah kami, dia sekarang mengambil duduk
diantaraku dan Tari.
Tari hanya tertawa melihat tingkahku dan Vanya..aku membaca sms dari adik angkatku
tersayang. Dia menanyakan kapan mau KRS ternyata..aku membalasnya.
Tidak ada balasan darinya..sms kapan, balasnya kapan..wajarlah gak langsung di balas
sama mimin..
Aku meletakan k750i dilantai teras, kemudian aku menggelitik Vanya..tari lagi2 hanya bisa
tertawa melihat kami.
Tari : udah mas, sana mesra2annya dalam kamar aja..buat ngiri aja kalian.
Vanya : tuh kan Ri..ada yang iri..yuk masuk kamar aja yuk... (vanya mengejek tari yang
menjadi manyun sekarang, vanya benar2 berdiri dan menarik tanganku kearah kamarnya,
aku mengikutinya)
Tari : makasih ya mas, dah mau temenin ngobrol..
Ane : seep..hehehhe..
Vanya : benar kan Ri, enak diajak ngobrol kan (vanya memandang kearah tari yang masih
duduk didepan pintunya)
Vanya : yang lain2nya juga enak loh Ri...(entah apa maksudnya dengan kata2 tadi, vanya
benar2 menggoda tari)
Tari : dasar vanya..udah sana mas..lagi pengen di belai tu si vanya...
Kami bertiga tertawa dengan kata2 tari barusan. Aku mengikuti Vanya kembali kedalam
kamarnya, aku sedikit canggung dengannya yang sudah mengetahui perihalku dengan
kekasih baruku itu.
Saat dia mengambil minum dari dispensernya, aku duduk bersender di tembok disudut
kasurnya.
Aku sedikit tidak suka dengan kata2nya, aku tidak pernah menjadikannya seperti katanya
barusan. Aku membenarkan posisi dudukku, aku mengarah ke vanya yang sedikit kaget
denganku yang merubah posisi.
Ane : aku gak pernah seperti itu sama kamu Nya..aku gak pernah menjadikan kamu sebagai
pelarianku..kalo aku memang sayang, aku benar2 sayang..aku gak pernah main2 sama
perasaanku sendiri..
Ane : aku suka sama kamu, tapi maaf, aku belum bisa merasakan sesuatu dihatiku yang
menjadikanmu begitu istimewa disana..dan maaf juga jika sikapku seperti ini sama kamu
sekarang..
Vanya hanya terdiam melihatku, belum pernah dia melihatku seserius ini ketika berbicara
dengannya.
Vanya : ya ampun Ri..aku cuma becanda tadi..kamu lagi dapet ya?? (senyumnya seakan bisa
mencairkan sejenak keseriusanku tadi)
Ane : maaf ya, aku gak ada maksud jahat seperti ini..
Vanya : aku tau koq..aku tau sejak malam itu..malam ketika kamu gak memanfaatkan
keadaan kita..
Ane : maaf ya.. (aku menjulurkan tangan kananku kearahnya) Baikan?? (senyum mesum sang
buaya kini)
Vanya : yeee yang marahan siapa coba..
Ane : jadi beneran ini gak mau maafin..(sok kecewa diri ini..)
Vanya : kamu ini ya, bisa aja Ri.. (sentilah telunjuknya sukses di ujung hidungku)
Entahlah, terasa sedikit gerah di kamar ini sekarang, serius itu ternyata tidak semudah
bertingkah konyol, membutuhkan energi yang cukup besar untuk mengutarakan semua yang
ada dihati..
Akhirnya kami tertawa lepas seperti sebelumnya..aku beranjak keluar kamar. Saat membuka
pintu, aku masih mendapati Tari duduk didepan pintu kamarnya, dia terlihat asik menikmati
rokok kecilnya.
Ane : eh Ri..jgn kebanyakan rokok..gak baik buat badan (aku tersenyum kearahnya, dia
hanya melihatku sambil menghembuskan asap dari bibirnya)
Tari : hehehe..gak apa2 mas, lagi merenung aja..
Setelah mengambil handuk vanya di rak jemuran depan kamarnya, aku berlalu kearah kamar
mandi. Terlihat Desi sedang memasak sesuatu di dapur, wah..enak kyknya yak kalo ngekost
disini..kiri kanan ketemu cewek.. Buaya Woy...sadar diri...
Sepuluh menit berlalu, aku sudah keluar dari kamar mandi, tidak ada lagi desi didapur,
nampaknya dia sudah selesai memasak. Entah apa yang dimasaknya tadi.
Akupun menjemur handuk di rak jemuran itu, pintu kamar vanya terlihat terbuka..ah, emak2
itu lagi begosip ternyata. Sedikit kaget ketika aku masuk kedalam kamar..ternyata Vanya
juga ikut2an Tari, mereka sedang asik menikmati rokok.
Mereka hanya tersenyum melihatku masuk kedalam kamar. Seperti perokok ulung, mereka
sangat lihai memainkan asap yang melalui mulut mereka. Aku sedikit iri dengan mereka yang
bisa menikmati rokok. Aku mengambil wadah mika dengan isi kue berbentuk hati didekat
meja laptop, kembali diri ini ketempat mereka duduk berhadapan dengan asbak kecil dari
kaca di tengah2 mereka.
Mereka hanya tertawa melihatku..lagi2 aku seperti melihat Yani dan Endang dulu..mereka
berdua sangat asik bergosip ria di sela2 asap yang mereka hembuskan.
Entah sudah berapa batang yang mereka habiskan sore itu, aku sudah tidak dapat mencium
aroma lain selain bau pengap asap rokok. Aku mengambil K750i ku didekat tempat tidur
vanya, tidak ada sms dari kekasih baruku..benar2 menghilang dirinya kini.
Tari : tuh Van,,ada yang sms sama pacarnya tuh..senyum2 sendiri depan HP (dia nyeletuk)
Vanya : biarin aja Ri, kasian tuh dari kemarin gak dibalas smsnya.
Ane : eh, ngerumpi2 aja, gak usah nyinggung2 orang sms.
Vanya : tu kan Ri, dia lagi dapet tu, bawaanya sensian sekarang.
Tari : udah putusin aja mas, disini masih banyak jomblonya koq..hihihi (ketawa nakal mirip
mak lampir)
Vanya : iya nih..tinggal pilih koq Ri, mau yang mana (semakin menjadi ejekannya)
Tari : masih ada 5 loh mas yang jomblo..mau sama yang mana. (entah kenapa, sekarang
orang2 semakin senang mengangkat2 kedua alisnya..benar2 ngece ini cewek jones)
Ah lama2 kena terkam juga ini cewek jones 2 orang..untung aku udah sedikit tobat
Selepas magrib, vanya kembali mengajakku mencari makan malam di tempat dulu, di dekat
univ. Sarjanawita tamansiswa..dia sepertinya sudah langganan di lesehan itu. Dia gemar
sekali dengan sambal bawang nya. Tak jarang dia menyeka keringat di dahinya saat sedang
menikmati ayam goreng penyet yang dia pesan tadi.
Vanya : kenapa Ri ngeliatin aku terus?? (dia melihatku sambil mengigit sayap ayamnya)
Ane : enggak..kamu asik banget makannya..sampe keringetan gitu.
Vanya : pedes Ri..hehehe
Ane : tau kepedesan juga toh??
Vanya : kurang selera Ri kalo gak pedes makannya.
Ane : ya udah, dihabisin dulu itu makannya, ngobrolnya ntr aja.
Benar gak ada jaim2nya ni cewek satu pas makan. Tegap duduknya bersila melumat habis
menu di depannya. Aku suka melihatnya melahap habis makanannya.
Sekitar setengah sembilan malam, dia mengantarkanku pulang kekostan, dia tidak mampir
malam itu. Sudah terlalu malam juga jika kami mengobrol di kostan. Setelah melambaikan
tangannya, dia berlalu meninggalkanku. Aku kembali kekamarku, ah..lumayan lelah hari
ini..sudah lumayan malam juga, mata ini sedikit ngantuk.
Sebelum memejamkan mata, aku sempatkan tangan ini mengetik beberapa kata dan
mengirimkan sms ke cewek SMA itu, benar2 tidak ada sms atau telepon darinya hari ini. Aku
sedikit merindukannya malam ini.
Pagi menjelang, terlihat panggilan masuk di k750iku..ah ngapain ini mimin telepon pagi2
gumamku. Aku mengangkat panggilannya.
Tut tut tut... dia memutuskan panggilan..entah apa maksud dari teleponnya tadi, tak jarang
aku tidak mengerti maksudnya tiap dia nelpon.
...
Setengah 8 pagi, diri ini sudah siap didepan teras menunggu adikku tersayang, tidak lama,
terlihat supraXnya memasuki tempat parkiran kostan. Dia sedikit berlari ketika menaiki
tangga, entah apa lagi yang dia lakukan kali ini..wkwkwkwk..
Ane : ngapain lari2 dek?? (dia sedikit ngos2an dari arah tangga)
Mimin : ada tikus tadi dibawah kak...hehehhe
Ane : halah, sama tikus aja takut..sana ambil minum dulu didalam. (dia menggeleng)
Mimin : ambilin kak, malas aku buka2 sepatu..eh, kakak potong rambut ya??
Ane : iya..gimana?? bagus gak?? (aku mengangkat2 kedua alisku)
Mimin : jelek kak, bagusan pas panjang kemarin rambutmu.
Adik kurang ajar, mbok sekali2 memuji kakaknya ini...hadeh... Aku beranjak kedalam kamar,
mengambilkan segelas air untuknya. Setelah menghabiskan minumnya, dia mengajakku
kekampus yang tidak terlalu jauh dr kostanku.
Hari itu, kami mengisi KRS dengan dosen pembimbing yang kebetulan sedang berada
ditempat.. tidak banyak SKS yang tersisa, cuman beberapa mata kuliah wajib semester 5 dan
beberapa mata kuliah pilihan. Jadilah tidak terlalu padat jadwal kuliah semester ini.
Setelah dosen pembimbing menyetujui SKS yang kami ambil, mimin mengajakku kearah
lobby..seperti mahasiswa lainnya, mereka banyak yang nongkrong di arah lobby kampus
menikmati free wifi.
Setelah mengambil duduk di salah satu bangku yang memang tersedia disitu, mimin terlihat
mengeluarkan laptop Acer, entah laptop siapa yang dia pinjam..
Waktu itu kalo tidak salah, mimin memintaku membuat account di salah satu media sosial
yang sekarang sangat banyak di gunakan hampir seluruh penghuni planet ini. Yap,
pesbuk..di pertengahan 2008 sepertinya belum banyak orang yang memakainya. Masih
kebanyakan memakai frendster.
Setelah mendaftar alamat email dan mengisi beberapa data di sana sini, jadilah itu account
pesbuknya mimin.
Ane : nih dah selesai, coba buka emailmu dek, itu kyknya ada confirm email dari pesbuknya.
Mimin : aduh, apa ya kak password emailku..lupa kak..
Ane : yeee..emailmu koq nanyain ke aku..kapan kamu kasih tau passwordnya dek..
Mimin : ya udah buat email lagi kak.. (kembali dia menyerahkan laptopnya)
Ane : udah nih..tinggal nunggu sms masuk biar emailmu aktif dek..bentar ya ta kekamar
mandi dulu.
Aku meninggalkannya kearah kamar mandi..tidak lama aku kembali ketempat tadi..Damn**
ngapain juga ada dia disana..hadeh..
Mimin : kak, ini dah ada sms masuk dari yahoonya..trus gimana??
Ane : hi Yas, how are u doin?? (sok2an bahasa inggrisnya...maklum tyas juga jago bahasa
inggrisnya, secara dia kursus dulu, biar gak canggung maksud ane..bukan sok2an loh ya )
Tyas : fine thank you..how about you??
Ane : baik...hehehe..
Mimin : kaaaaaak...ini gimana trusan??? (tyas hanya tersenyum melihat tingkah mimin)
Ane : mana smsnya? (aku mengambil alih hape dan laptopnya kini...ndak ribet kalo dia yang
urus)
Kembali aku mengurus semuanya, email baru serta facebook barunya.. aku merubah alamat
email verifikasi dari pesbuknya, resend code itu dan bamm..setelah refresh beberapa kali
masuk juga link utk verifikasi pesbuk barunya. Ini juga yang punya laptop bukannya melihat
prosesnya malah sibuk ngobrol dengan teman sekontrakannya, Tyas.
Girang bukan main adikku itu dengan account barunya..wkwkkwkw...yang membuatku lucu
adalah namanya di account itu..mimincutez wkwkwkkw..benar2 alay kami waktu itu
yak..
Mimin : kak, fotoku pake yang mana kak?? (lagi2 dia meminta pendapatku)
Ane : make yang bagus aja...biar banyak cowok yang kepincut (ngasal jawabnya)
Mimin : trus ntr kalo diliat mas ku gimana kak??
Ane : mboh..urus o dewe...
Mimin : kakak ini, udah ah aku minta tolong tyas aja...sini yas, gimana ini.
Wkwkwkw..entah apa yang mereka lakukan di pesbuk baru mimin. Aku hanya melihat kearah
mereka yang kadang2 tertawa kecil..ah senyum tyas masih seperti dulu, tetap manis dengan
lesung pipitnya yang sangat dalam dikedua pipinya. Gak bosen2 diri ini melihat cewek
berjilbab itu.
Sekitar pukul setengah 2 , aku masih asik melihat mereka yang masih antusias dengan
pesbuk..ah palingan liat2 cowok buat dimangsa...wkwkkwkw...gak kakak gak adik sama
aja..
K750iku kembali bergetar di saku celanaku, aku melihat siapa gerangan yang sms, akhirnya
yang ditunggu2 sms juga.
: iya, ni juga aku masih dikampus..ta jemput ntr di tempat kemarin ato dimana??
: iya yank..muuaachh
Hahay, akhirnya dia kembali seperti kemarin2...entah ada angin apa dia bisa berubah seperti
itu..sudahlah, yang penting dia sudah kembali seperti semula, udah cukup bagiku..aku tidak
mau ambil pusing dengan kejadian sehari lalu saat dia tidak mengabariku sama sekali.
Mimin : kak, sms sama siapa sih?? sampe senyum2 kyk orang gila.
Ane : ada deh..mau tau aja kamu dek.
Tyas : paling sms sama pacar SMAnya Min (eh dia nyeletuk)
Mimin : kakak pacaran sama cewek SMA??? (ekspresinya dikaget2in gitu..gak cocok
mukamu dek..muka kampret kyk gitu sok2an dibuat kaget kyk sinetron2..
Ane : biasa aja keleus ekspresinya..hadeh (tyas hanya tersenyum datar melihat tingkah kami)
Ane : oiya Yas, gimana kabar cowokmu?? Masih romantis ya?? (sedikit ngece diri ini, entah
kenapa)
Tyas : biasa aja sih Ri..(hahay, rautnya berubah..pasti ada yang terjadi, ora urus..aku bukan
lah siapa2nya kini)
Mimin : semalam kan kak, kyknya ada yang ribut loh kak didepan kamarnya tyas (ini adik
kurang ajar malah semakin manas2in tyas)
Ane : iya kah Dek..siapa dek yang ribut2?? (modyar o Yas, di ejek sama kakak adik kampret
ini...)
Tyas : udah min ah..kamu ini ngikut2 aja.
Aku dan mimin hanya tertawa melihat perubahan ekspresi Tyas, sesekali dia ikut tertawa
hambar.
Ane : eh, aku pulang dulu ya Dek, Yas..entar mau ada tamu..hehehe (garuk2 kepala kini sang
buaya)
Mimin : ayo Yas, kita ikut juga, penasaran aku sama pacar kakak..
Tyas : gak usah Min, aku dah liat kemarin..
Ane : gak usah dek..ta pulang sendiri aja..sekalian mau jemput dia di jalan ntr.. (bahaya kalo
ada mimin di kostan, bisa2 ngambek lagi itu kekasih baruku)
Mimin : mentang2 pacar baru, adiknya dicuekin..kakak yang jahat.. (monyong monyong aja
itu bibir..bodo amat lah..)
Ane : ntr kapan2 aku kenalin yak..jgn sekarang, soalnya lagi genting..hehehe
Mimin : ya udah sana kak...hus hus... (benar2 kualat besok ni adik kurang ajar...ngusir
kakaknya macam ayam saja..)
Setelah pamit dengan mimin dan tyas, aku berjalan kearah kostan yang tidak terlalu jauh,
dibawah pohon didepan gang diri ini menunggu cewek SMA itu.
Tak berapa lama, terlihat sebuah motor fizr berhenti didepan gang, terlihat Naning membuka
helm dan menyerahkannya kecowok yang memboncengnya tadi. What the hell...
Dibawah pohon didepan gang diri ini menunggu cewek SMA itu. Tak berapa lama, terlihat
sebuah motor fizr berhenti didepan gang, terlihat Naning membuka helm dan
menyerahkannya kecowok yang memboncengnya tadi. What the hell...
Mereka terlihat berbicara disana, mereka tertawa kecil disela-sela obrolan mereka. Aku
benar2 terbakar cemburu.... Aku hanya mengawasi dari tempatku duduk sekarang. Tak
berapa lama fizr itu berlalu dan Naning berbalik. Tetap dengan kibasan kecil di lehernya, dia
berjalan kearah gang kostan.
Dia sedikit kaget melihatku yang sudah berdiri di depan gang kostan kini.
Tidak lama kami menunggu pesanan tadi, setelah membayar. Aku beranjak kearah kostan,
aku belum mengeluarkan suara lagi terhadap cewek SMA yang kini menggenggam tanganku
ini.
Dia sesekali mengayunkan tanganku, mirip seperti wati malam itu..malam sebelum dia
menghancurkan hatiku dengan kenyataan yang sangat pahit. Akankah terulang kembali
kisah itu, akankah aku kembali sesedih itu disaat aku mengetahui kenyataan sebenarnya..ah
sudahlah..
Sampai di dalam kamar, aku memindahkan juice itu kedalam gelas plastik warna hijau
dikamarku. Cewek SMA itu sudah mengambil posisinya seperti 2hari lalu..dia duduk disudut
kasur dan menyenderkan tubuhnya di tembok.
Terlihat senyumnya ketika aku membawa gelas hijau berisi juice kearahnya.
Dia menggeser posisi duduknya kini, tepat disebelahku dan menyenderkan kepalanya dibahu
kiriku, aku hanya terdiam saat dia memainkan tanganku. Ah, aku harus menanyakan perihal
cowok yang mengantarnya tadi..lama2 aku pendam perasaan marah seperti ini bisa parah
nantinya.
Dia menarik tanganku kearahnya, wajahnya benar2 dekat denganku kini..dia mengecup
pelan bibirku..ah kecupan yang aku rindukan..kecupan yang bisa menghapus semua rasa
cemburuku. Aku merasakan sensasi berbeda dari ciuman ini,terasa sangat dingin bibirnya,
dingin dari juice yang barusan diminumnya.
Kembali tangan ini menjalari seluruh seragam SMA itu..aku seakan semakin bernafsu untuk
menjamah bagian lain yang bisa membuatnya semakin bernafas tidak beraturan. Tangan ini
sudah mengarah kebawah rok abu2 yang dia gunakan sore itu. Dia hanya terdiam
menikmatinya..tubuh cewek SMA itu lagi2 bergetar hebat..kampret...aku menjadi sangat
bejat..
Drrt..drrt...drrt.. getaran dari k750i dikantong depan celanaku seakan menyadarkan diri
yang sudah dikuasai nafsu bejat.
Sial, lagi2 harus ketunda...aku menghentikan semuanya..cewek sma itu hanya tersenyum
melihatku dengan tubuh yang masih bergetar hebat. Aku mengambil hapeku dan melihat
siapa yang SMS.
Ning : sms dari siapa yank?? (terdengar suaranya dengan nafas yang memburu)
Ane : nih sms dari mimin, adik angkatku.. (aku menyerahkan hape itu kearahnya, dia
meraihnya dan melihat sms tadi)
Ning : bukan selingkuhanmu toh yank?? (ah, apakah aku sejahat itu..dia masih mendugaku
selingkuh)
Ane : adikku yank..kamu telpon aja kalo gak percaya.. (dia menggeleng sambil tersenyum)
Aku mengecup bibir itu lagi sebelum beranjak kedalam kamar mandi..tak butuh waktu lama,
aku menyudahi mandiku sore itu. Dengan celana pendek yang tergantung didalam kamar
mandi aku keluar dan menjemur handuk merah tuaku di tali jemuran diatas teras depan
kamar.
Aku yang baru selesai mandi hanya memakai celana pendek dan mengambil posisi duduk di
depan pintu menghadap ke halaman kostan. Sesekali aku melihat cewek SMA ku itu sedang
melantunkan lagu Gaby ~ Tinggal Kenangan yang sempat aku rekam beberapa hari lalu
ketika aku memintanya menjadi pacarku..ah suaranya tidak jauh beda dengan adik
angkatku..suaranya cempreng..hahahaha
Ning : yank, ini telpon dari sapa?? (dia sudah berdiri disampingku, dan menyodorkan hape
kedepan mukaku)
Ane : itu kan ada namanya yank, masa kamu belum bisa baca?? (aku tersenyum melihatnya)
Ning : Q angkat ya, awas kalo dari pacarmu.. (mukanya berubah marah)
Diapun menekan tombol hijau di keypad dan mengarahkan hape itu ketelinganya..
Aku hanya bisa tersenyum mendengar obrolan singkatnya dengan orang di ujung sana. Tak
lama dia menyerahkan hape itu, dia hanya memanyunkan mulutnya dan kembali kedalam
kamar.
Setelah meengakhiri panggilan itu, aku kembali kedalam kamar, kearah Ning yang sudah
tidak enak mukanya diliat, ditekuk2 gak jelas itu mukanya..
Ning : siapa yank?? Asik banget nelponx?? (hahay, bibirnya gak kalah monyong)
Ane : teman pas kuliah dulu yank..udah ah jgn gitu..jelek mukanya di gituin..
Ning : biarin, jelek2 juga kamu mau kan..
Ane : iya sayang...udah ah, sini aku peluk...(hahay, buaya oh buaya..tau aja yang enak2 abis
mandi..
Sore itu, aku kembali mengantarnya kedepan gang rumahnya..masih tetap seperti kemarin,
dia belum mau aku antar sampai depan rumahnya, entah kenapa. Dia sempat mencium pipi
kiriku sebelum berbalik kearah rumahnya didalam gang. Aku kembali kearah kostan yang tak
terlalu jauh dari situ. Sisa hari itu aku kembali ber-sms ria dengannya, kekasih baruku.
Sekitar pukul 9 malam, aku mendapat telepon dari paman di rumah, aku mendapat kabar
baik. Yap..emak bapak dirumah mau mengirimku uang untuk sekedar membeli komputer. Ah,
seakan kebahagian datang bertubi2 hari itu..aku sudah baikan dengan kekasih baruku, dan
skrang aku mendapat kabar bahagia dari rumah..alhamdulillah yak...
...
Pagi menjelang, aku sedikit semangat ketika berangkat kekampus hari itu. Aku semalam juga
sempat sms ke Adi untuk membantuku membeli komputer, kebetulan dulu dia pernah cerita
kalo dia punya teman yang bekerja di tempat jual2 peripheral komputer.
Sesuai janji, aku menemui adi di lab lantai 4..ah sudah lumayan lama tidak berkunjung ke lab
ini.
Kami tertawa kecil di lab itu..belum ada mahasiswa yang memakainya, karena belum terlalu
aktif masa kuliah, soalnya masih masa KRSan.
Siang itu, setelah mengambil duit di ATM, kami beranjak ke Jalan Kaliurang ke toko komputer
tempat teman adi kerja. Aku memilih AMD Athlon kala itu..lumayan tinggi spek yang kami
dapat, yah bisa dibilang tinggilah pada masanya..pada masanya loh ya..sekarang mah sudah
ketinggalan jauh..wkwkwkkwkw
Setelah mendapat semua part, kami kembali ke lab kampus, karena alat2 yang dibutuhkan
lumayan komplit. Untuk pertama kalinya diri ini merangkai part komputer. Dengan bantuan
adi, selesai sudah semuanya. Dengan memakai monitor 14inc di lab, aku mencoba memulai
booting awal..sedikit takut diri ini ketika bunyi beep terdengar..."meledak
"meledak meledak"..itulah
meledak"
yang adi candain waktu itu...
Adipun hanya melihatku ketika menginstal winXP di pc baruku. Dia benar2 menyuruhku
mengurusnya sendirian, dia sesekali mengingatkan beberapa proses yang sempat aku
lewati. Benar2 banyak ilmu yang bisa aku pelajari dari seorang adi. Dia seperti mentorku,
bahkan lebih, benar2 hampir semua ilmunya mengenai komputer di ajarkan kepadaku.
Setelah selesai dengan CPU..kami beranjak kekostan dan mengatur posisi CPU di kamar..ah,
kurang monitor... Adi juga sepertinya mempunyai kenalan yang menjual monitor di daerah
utara Galeria Mall..setelah sms, adi mengajakku kesana..benar2 murah dari budget yang aku
anggarkan..tak jarang aku menghemat 200ribuan dari anggaran ku..eh..ini koq jadi kyk
cerita bazar yak...ah sudahlah..lewatin saja...intinya aku dan adi membeli monitor hitam
samson 17inch saat itu.
Sore itu, kekasih baruku tidak berkunjung, karena aku sempat meberitahukan perihal aku
akan keluar dengan adi..tapi aku tidak memberi tau bahwa akan membeli komputer. Biar
sedikit kejutan gitu..hahay...
Setelah mentraktir makan adi magrib itu, dia tidak mau menerima duit yang aku selipkan
ditanganku ketika menyalaminya sebelum dia pamit pulang. Dia menolaknya sangat halus,
benar2 ikhlas dia membantuku...itulah alesannya..semakin respect diri ini terhadapnya.
...
Aku sedang asik2nya menginstall semua aplikasi kecil di pc baru itu. Adi sempat
meminjamkan DVD bag miliknya. Jadilah malam itu aku habiskan dengan mengurus pc
baru...hahay..inilah pacar baruku gan..pc yang sampe sekarang masih aku gunakan untuk
mengetik draft kisahku..
Winamp..yak winamp lah yang pertama aku buka pertama kali setelah restart. Tapi sayang,
waktu itu aku tidak membeli speaker untuk pc baruku..hanya ada bonus headset..gppalah
asal bisa mendengar lagu dari winamp aja..dan beruntungnya lagi..hampir semua album
dreamtheater ada di dalam salah satu dvd milik Adi..tambah semangat diri ini..
Aku kembali mencari kotak k750i ku didalam lemari..ah, sukur ada kabel datanya..setelah
menginstal drivernya..aku kini bisa membuka semua file yang ada di k750i ku.
Semakin lama semakin kuat alunan melody di headset yang menempel di telingaku..ah, benar
keren personel dreamtheater dalam meracik musik mereka..ah sudahlah...aku memindahkan
semua file foto itu kedalam Drive E:\Data\My Self\ dan aku buat sebuah folder baru dengan
judul "Kenangan Indah Gitar Spanyol"
: kirain mau ngapain Ri..ntr lagi aku kekostanmu deh..plg bntr lagi, ni cuman beli
makan sama tari..mau titip makan?
: iya dong..hehehehe
Malam itu aku menunggu vanya datang di angkringan depan gang kostan. Sekedar
menikmati es coffemix, dan beberapa gorengan. Aku melihat motor lagenda itu diseberang
jalan persis ditempat kemaren. Aku bergegas kearahnya setelah membayar angkringan.
Setelah memakai helm dari vanya, aku melajukan lagenda itu ke arah lesehan nasi bakar di
dekat kampus. Tidak begitu jauh, cuman butuh 5menit dengan motor. Aku tau dia senang
pedes, aku memesan nasi bakar+ayam goreng untuknya..dan nasi putih+ayam goreng
untukku.
Aku mengajaknya duduk di tikar dengan meja ditrotoar saat itu. Tidak lama, pesanan kami
datang.
Vanya : menunya apa nih Ri?? (dia memutar2 anyaman bambu tempat menu yang kupesan,
dia penasaran dengan yang dibungkus daun pisang yang dibakar itu)
Ane : buka aja, pasti kamu suka koq..hehehehe
Vanya : kenapa kamu gak pesen 2 kyk gini, masa aku sendiri yang makan ini (menunjuk menu
yang belum dia tau namanya itu)
Ane : nasi bakar ada campuran teri Nya, aku gk bisa makan..hehehe
Vanya : nasi bakar ya...kyknya enak..
Ane : ya udah, yuk makan..
Kamipun mulai menyantap menu tadi, dan benar sekali dugaanku..dia semangat sekali
menyantap menu nasi bakar+ayam gorengnya malam itu. Kembali aku memandangya ketika
dia menyeka keringat didahinya..lumayan kepedesan dirinya..tapi bukan vanya namanya jika
tidak melahap habis makanannya.
Vanya : wah, enak juga ya Ri...kenyanggg... (lagi2 itu tangan gak pake dibilas dulu
mengusap2 perutnya, gak ada bersih2nya ini cewek gumamku)
Ane : itu tangan kotor main usap2 perut aja..tuh kotor bajumu Nya..hadeh..
Setelah membersihkan tangannya di kobokan kecil dengan kulit jeruk didalamnya, aku
mengeringkan tangannya dengan tisu yang tersedia dimeja. Dia hanya tersenyum melihatku.
Vanya : trus tadi katanya mau minta lagu apa Ri?? (aku melihatnya, lupa kan tadi aku niatnya
mau copy lagu dari laptopnya)
Ane : oiya..hehehhe...baru inget..aku mau minjam laptop, ngopi2 lagu Nya.
Vanya : emang mau di copy kemana Ri??
Ane : baru beli PC kemarin aku..heheheh
Vanya : kenapa gak bilang dari tadi sih Ri..aku gak bawa laptopnya. (lagi dia berhasil
mencubit tanganku, dia sepertinya gemes)
Ane : heheheh..ya udah besok2 aja deh..malam ini anggap aja aku traktiran pc baru..
Vanya : cie yang baru beli PC...pasti senang banget nih.. (senyumnya sedikit mengejek skrg)
Kami sempat terdiam beberapa lama..dia hanya memainkan pipet digelas es jeruknya..
Lagi2 tangan ini menjadi sasaran empuk cubitannya..tidak sakit, aku menyukai ketika dia
melakukannya. Kami mengobrol ringan setelahnya.
Sudah cukup malam saat aku melihat layar 176x220pixel itu, ah pukul 21.30 ndak kemaleman
dia pulangnya. Aku mengajaknya pulang, setelah membayar makanan tadi, kembali diri
mengambil alih Lagenda milik vanya. Kami mengarah kekostan. Aku menghentikan motor
didepan gang.
Vanya : alesan, bilang aja mau main komputer, mentang2 ada komputer baru. (sepertinya dia
sangat bisa menebak diriku)
Ane : hehehe (aku menggaruk kepalaku lagi)
Vanya : ya udah, besok aku bawa laptopnya kekostanmu.
Ane : siap..(hormat ala militer diri ini)
Ane : ati2 ya, gak usah ngebut2..(entah aku sedikit khawatir dengannya malam itu)
Dia hanya mengangguk pelan dan tersenyum..diapun berlalu menghilang dari pandanganku.
Malam itu, seperti kata vanya tadi, aku pacaran dengan komputer baruku..entah jam berapa
kami selesai berinteraksi.
...
Pagi menjelang, aku kembali berinteraksi dengan pacar baruku.."Through The Fire and
Flames" mengiringi pagiku..sayang gak ada speakernya, kalo ada aja, benar2 ane buat kaca
jendela kamar bergetar dengan hentakan double pedal serta lengkingan gitar dragonforce
ini.
Hari itu aku hanya ada kuliah 3 sks jam 10an..jadi pagi2 masih bisa pacaran dengan PCku.
Sedang asik2nya mendengarkan lagu dengan headset cempreng bonus dari beli case CPU
kmrn, terlihat bayangan cewek ditirai jendela. Entah siapa.
Aku sejenak meninggalkan pacar baruku, aku membuka pintu...sedikit kaget dengan yang
kudapati didepan pintu..
"Asikkk ada komputer baru...makan makan kak..." teriakannya dari dalam kamar..
Aku yang masih bingung, sedikit kaget dengan teriakannya dari dalam kamar..hadeh.. saat
berbalik. aku melihatnya yang sudah duduk di depan PC..
Ane : ya ampun dek...aku dah kagum2 tadi..malah teriak2 kyk orang gila..gak cocok
jadinya...
Dia tidak memperdulikanku..dia sekarang asik dengan mouse di tangan kananya..entah apa
yang dia lakukan.
Yap, tadi mimin didepan pintu terlihat memakai jilbab, seperti bukan mimin saja...tapi
ketakjubanku tadi seketika hilang karena teriakan khas darinya..teriakan dengan suara
cemprengnya. wkwkwkw...
Lagi, tangannya itu seperti sedang mengusir ayam saja..benar2 adik yang gak sopan..
Aku mengambil celana jeans di gantungan belakang pintu, dan membawa masuk kedalam
kamar mandi..15menit selesai sudah acara mandiku. Setelah bersiap dengan tas ransel
bulukku, kami segera melaju ke kampus dengan supraX mimin.
Sesampainya di kampus, tangan ini benar2 ditarik kearah kantin..sesampainya dikantin, dia
mengambil makan bak kuli..itu piring terlihat menggunung, entah ada berapa ayam goreng
diatasnya.
Ane : yakin bisa habis segitu?? (dia hanya tersenyum melihatku..dia mengangguk)
Mimin : abis lah kak..hehehe
Ane : ya udah makanlah, aku ta pesen coffemix aja..kamu mau minum apa dek??
Mimin : es susu coklat aja kak..
Ah, mbak kantin kyknya sudah tidak kembali lagi kesitu..dia sudah menetap di jawa barat
sana..susah lah diri ini ngutang makan dikantin itu.
Tak berapa lama, pesananku tadi, coffemix dingin dan es susu coklat datang. Terlihat mimin
benar2 sumringah dengan makanannya. Ini anak kesetanan apa doyan yak, itu piring yang
menggunung tadi, sudah ilang entah kemana..dan paling parah, sendawanya benar2 kyk
Vanya..gak ada malu2nya sendawa keras..
Ane : eh, kamu itu gak sopan sendawa kyk gitu, gak ada anggun2nya ngeliat kamu kyk gitu
Dek..
Mimin : gpplah kak..yang penting aku kenyang..(dia meminum susu coklatnya kini)
Ane : kenyang sih kenyang, tapi itu sendawa benar2 gak sopan kyk gitu.
Mimin : halah..sama kakak juga..gak ada orang lain..
Ane : itu bapak2 yang jaga mau kamu kemanain?? (bapak2 kantin hanya tertawa kearah
kami)
Mimin : yuk kak, bayarin sana..trus kita kekostanmu..
Ane : heh mau ngapain??
Mimin : main game dikomputer barulah...emang kakak mau ngapain disini?? masih jam
stengah 9 juga.
Ane : hadeh..kan kamu ada laptop, wifian kek ngapain kek..masa mau pulang lagi??
Mimin : ya udah ntr kakak download-in game yang balon2 itu ya..trus ntr main dikomputer
kakak.
Ane : game apaan balon2..?? (benar gak ngeh aku game yang dimaksud adikku ini)
Mimin : ada di laptop..kemarin di instal sama masku kak..
Ane : ya udah ntr di copy dari laptopmu aja.
Mimin : oiya ya...heheheh..ya udah ayuk kekostan kakak aja. (dia langsung berdiri hendak
pergi)
Ane : ntr dulu dek, ini minumku belum abis..itu minummu juga belum abis..mubasir ah..
Mimin : bungkus aja kak..ayok kak..
Entah, kenapa dia semangat betul pagi itu..ya sudahlah..sekali teguk lagi coffemix dingin
itu..aku kemudian membayar makanan dan minuman mimin tadi. Aku hanya mengikuti adikku
itu kearah parkiran. Benar2 kembali kekostanku. hadeh...
Aku benar2 tidak bisa melihat sikap cewek yang memakai jilbab di mimin...kebanyakan aku
melihat cewek berjilbab sedikit feminim dan menjaga tingkahnya...nah ini mimin, gak ada
bedanya dengan kemarin2 sebelum dia menutup kepalanya..tapi aku sedikit senang
sekarang, dia sudah mau mengikuti salah satu syariat dalam agama kami untuk menutup
auratnya.
Saat hendak masuk kedalam gang kostan, lagi dia menepuk bahuku menyuruh berhenti.
Mimin : kak, mau itu?? (tangannya menunjuk arah penjual juice yang baru buka jam 9 itu
didekat gang kostan)
Ane : belum buka itu dek..ntr aja..
Mimin : udah itu kak, itu liat mbaknya udah ngeluarin blendernya.
Hadeh...daripada merengek gak jelas, wes turutin wae lah maunya. Aku kembali memesan 2
juice alpukat pagi itu. Setelah mendapat pesanan, kami kembali kekostan didalam gang.
Sesampainya di kamar, dia membuka laptopnya, entah game apa yang dia maksud. Setelah
membuka game dilaptopnya, dia mengarahkan layarnya kearahku..ternyata game
Dengan master game dari laptopnya mimin, aku menginstall di komputer..dan benar2 diambil
alih PC itu sama mimin. Aku hanya bisa duduk di kusen jendela yang kubuka pagi itu. Aku
mengambil k750i dikantongku..masih sepi2 aja, belum ada sms dari kekasihku, cewek SMA
itu.
Mimin terlihat sangat asik dengan headset di telinganya kini. Sesekali dia mengeluhkan bola
yang pecah karena kehabisan waktu digame itu. Lucu diri ini melihatnya..entah
kenapa..terasa sangat lucu melihat tingkahnya.
Itu juice juga gak disentuhnya, masih dalam kresek putih kecil disamping galon. Ah, minum
juice ajalah..biar sehat kyk orang2 gitu..wkwkwkkw..
Aku mengambil gelas plastik dr dalam ember yang menjadi tempat peralatan makanku kala
itu. Setelah memindahkan juice itu, terlihat mimin menjulurkan tanganya meminta gelas
ditanganku.
Benar2 kalo bukan mimin, dah ta siram make juice digelasku ini..sabar sabar...adik kampret
memang kayak gitu..
juicenya..lagi kami kembali kekampus untuk kuliah jam 10.30 itu..tidak lama, sktr 1.5 jam
dosen sudah mengakhiri kuliahnya. Tidak lupa tugas juga diberikan kala itu.
Mimin : yuk kak, aku mau lanjut game tadi..(dia menarik tanganku ke arah parkiran)
Ane : ntr dulu dek, aku mau ketemu adi..dah janji tadi mau ke lab..ada rekan senat juga
disana.
Mimin : ya udah sini kunci kamar kakak aja, biar aku kekostan.
Ane : yee..mana pernah aku kunci itu kamar..udah sana pulang sendiri aja..aku mau ke lab
dulu.
Setelah mimin pergi ke parkiran, aku mengarah ke lab dilantai 4 itu.. terlihat adi dan angga
sedang ngbrol didalam. Entah apa yang mereka obrolin, terlihat sedikit serius kala itu.
Ane : wuih..kyknya serius bener..ada apa ini (senyum sok akrab sang buaya kini)
Adi : nih Ri..angga lagi ada masalah sama dosen pembimbing skripsinya.
Angga : itu dosen tua marai emosi, hari ini beda yang dikoreksi, ntr ketemu lagi nyuruh revisi
yang lain..kapan kelar skripsiku
Ane : wkwkwkw..antemi po piye..wes ta dukung dibelakang..koe maju sek tapi..
Sekitar pukul 12 siang, k750i ku bergetar hebat dikantong celanaku. Aku melihat siapa yang
nelpon. Ah mimin..ngapain lagi nih..
Tut tut tut.. wkwkwkw...kyknya ada yang kena semprot sama naning itu..modyar o
Mimin..
Setelah pamit dengan angga, aku sedikit bergegas pulang kekostan. 15menit berlalu aku
sudah sampai didepan kamar. Terlihat Naning dengan wajah ditekuk duduk disudut kasur,
mimin masih seperti tadi pagi, dia masih asik dengan game bounceout nya. Mereka diem2an
dikamar itu..wkwkwkwk
Aku mengantar mimin sampai teras, setelah dia melambaikan tangannya diatas motor
supraXnya, dia berlalu menghilang kearah gang kostan. Aku kembali kekamar, kekasihku itu
benar2 ngambek sekarang. Tidak mau dia sekedar membalikan mukanya kearahku. Aku
duduk didepannya, memegang hangat tangannya.
Ane : yank, maafin mimin ya..dia memang kyk gitu. (dia tetap tidak bersuara, mukanya masih
ditekuk menghadap ketembok)
Ane : udah dong yank, masa ngambek gara2 mimin..dia itu adikku beneran.. (aku tau dia
cemburu sama mimin)
Ane : yank..hadap sini dong...masa liatnya tembok terus..(aku memegang lembut pipinya,
sedikit menolak saat aku membalik wajahnya mengarahku)
Naning : kamu selingkuh kan sama cewek tadi..ngaku aja.. (hadeh..matanya benar2 nanar
melihatku kini)
Ane : mimin itu adik angkatku..kan kamu pacarku satu2nya (hahay, jurus sang buaya mulai
dijalankan)
Naning : koq dia bisa ada dikamarmu?? (belum juga reda itu emosinya, entah apa yang
dilakukan mimin tadi)
Ane : tadi dia ngerjain tugas di komputerku..aku masih ada kerjaan dikampus..makanya dia
duluan kesini tadi. Udah dong yank, masa marah2 terus cepat tua loh ntr.
Naning : biarin..biarin Q cepat tua..
Ane : ntr kalo cepet tua, aku sama siapa dong..
Naning : sama cewek tadi aja..kamu kan sukax sama dia.
Ane : kalo aku maunya sama kamu gimana yank??
Naning : kamu gak sayang sama Q..
Ane : beneran aku sayang sama kamu yank..udah ya, jgn ngambek lagi..hehehe
Hampir habis stok kata2 sang buaya meyakinkan kekasihku itu. Entah berapa lama dia
kembali tersenyum saat itu..
Ane : yank, coba sini yank, tuh ada lagu yang kamu suka..aku pindahin kekomputer semalam.
(masih sedikit kecut senyumnya mengikuti tarikan tanganku kearah pc)
Ning : lagu apa emangnya??
Ane : udah dengerin aja..(aku mengambil headset dan memasang di kepalanya, setelah
winamp terbuka, aku memutar lagu gaby kesukaannya)
Akhirnya, dia sekarang kembali seperti sebelumnya, benar2 lagu itu bisa membuatnya sing
along dengan suara cemprengnya. Ah lega rasanya setelah bisa menghapus wajah juteknya.
Asem..gak sms2 dulu mau dateng..hadeh..belum juga reda ini emosi kekasihku..kalo vanya
sama tari kekostan bakalan kacau balau lagi dah...piye iki...??
Asem..gak sms2 dulu kalo mau dateng..hadeh..belum juga reda ini emosi kekasihku..kalo
vanya sama tari kekostan bakalan kacau balau lagi dah...piye kie... Putar otak putar
otak...jgn sampe kacau balau...apa kata buaya yang banyak sliweran di thread kalo kyk gini
aja gk bisa ditangani..
: aku lagi diluar Nya, ada kerjaan sama rekan senat..ntr agak sore baru
pulang..gimana dong?
: ini lagi di daerah kaliurang Nya, mau survey tempat buat makrab. Belum dapat2
ini..gimana Nya? Kamu kekostan dulu aja minta kunci sama ibu kost.
Modyar nek dia langsung datang kekostan..diri ini hanya pasrah nunggu sms balesan
darinya..tring..layar 176x220 pixel itu nyala..sms dari Davan..wkwkwkw...vanya ane ganti jadi
Davan di contact sejak naning marah kemaren
: gak deh Ri..ntr sore aja aku datang lagi..met survey aja ya..dadah..
: seep..maaf ya Nya..
Tidak ada lagi balasan darinya..saat aku melihat kekananku, lagi2 muka itu ditekuk
tekuk..
Modyar koe boyo..naning baca sms tadi selesai sudah..hadeh, kenapa tadi gak langsung ane
hapus yak???
Aku pindah duduk kesampingnya, sedikit pelan tangan ini menyerahkan k750i ku, saat
tangannya hendak menggapai hape itu..aku menarik tangannya kearahku..dan benar
saja..badannya kini semua bertumpu didiriku..aku kembali menciumi bibir itu, bibir yang
masih jutek itu. Hahay..berhasil permisa, dia melepaskan k750i itu, kini tangannya mulai
mencari maenan barunya dibawah sana.
Naning berhasil melupakan perihal sms yang ingin dilihatnya tadi, dia kini hanya menikmati
apa yang kedua tangan ini lakukan diatas dan bawah tubuhnya..diantara pelannya alunan
suara gaby dari headset itu, terdengar desahan naning yang memburu, aku benar2
menikmati tubuh cewek SMA itu..
Dia kini melepas bibirnya, sedikit malu2 tersirat diwajahnya saat menatapku, aku mengerti
maksudnya..sedikit memperbaiki posisi dudukku, dia berpindah kebawah..naning
memainkan maenannya disana..she doing it like wati..badanku bergetar hebat dengan yang
dilakukan cewek SMA itu. Damn** im the most pervert man now..
Terlihat dia mengangkat wajahnya setelah menelan habis hasil luapan dari maenannya
itu..lumayan jago cewek SMA ini gumamku. Dia merapikan maenanya itu kembali kedalam
jeans yang dia buka sedikit tadi, dia kini kembali keposisinya kedalam dekapanku yang
bersandar ditembok kamar.
Ning : Yank..
Ane : iya sayang...ada apa?? (badan ini masih sedikit bergetar karena permainannya tadi)
Ning : tetanggaQ disamping rumah badanx bagus loh yank..(dia sesekali memainkan
tanganku yang berada tepat diatas bagian yang besar itu..indahnya saat itu yak )
Ane : koq gitu..aku gak mau sama yang lain koq..cukup kamu aja yank (hahay..jurus gombal
sang buaya mulai terlihat sodara sodara)
Ning : bukan gitu yank..kmrn kan Q tanyain, koq tubuhx tetap bagus.
Ane : dia kesalon mungkin makanya badannya bagus (nyeplos2 aja sang buaya)
Ning : bukan yank, tapi kata dia karena sering minum itu tadi.
Ane : eh, kamu diboongin itu yank..masa percaya, mitos itu.. (benar2 kaget aku dengan
kata2nya barusan)
Ning : benar yank, badanx bagus banget setelah nikah.
Wah..salah ilmu ini anak..bisa bahaya ini...untung gak ketemu buaya sebelah yak..bisa2
hancur masa depannya
Ning : besok lagi ya yank aku gituin (dia mengangkat mukanya melihatku, aku sedikit kaget
dengan perkataannya...hey, siapa yang tidak mau di buat enak seperti itu..yak, aku tidak
semunafik itu untuk menolaknya..meskipun aku tau itu sangat sangatlah salah..)
Ane : iya sayang..makasih yah..
Aku mengecup bibirnya kini..tangan ini hanya bermain pelan di luar seragam SMA-nya.
Terlihat bahunya kembali bergerak hebat, isyarat dari nafsunya terlihat jelas. Lagi lagi dan
lagi, tangan ini benar2 berhasil membuatnya melayang sore itu..
Pukul 3 sore, aku mengantarnya kearah gang rumahnya..kali ini aku tidak mengajukan diri
mengantarnya sampai rumahnya..aku memikirkan vanya yang akan datang dengan tari
kekostan.
Setelah kecupan perpisahan di pipi kiriku, naning kembali kerumahnya didalam gang.
Akupun mengarah kekostanku. Kembali diri ini tersenyum mengingat kata naning tadi yang
meminta melakukan itu lagi besok.
Aku seperti orang gila saja sepanjang jalan kearah kostan..aku memang tergila dengan
permainan naning tadi..ngilu ngilu gimana gitu
Drrt drrt drrt ... k750i ku bergetar di saku jeans ku..aku melihat siapa gerangan yang sms.
: ntr minta cium aja sama tari..dah kami mau jalan kesitu..daahh Eri..
Semoga dalam perjalanan balik kostan ane gak ketemu pemburu yak..ndak kena kulitin
Sore itu, aku sempat memesan juice alpukat lagi di dekat gang masuk kostan. Lumayan rame
yang antri waktu itu, 10menit kemudian terliat vanya dan tari di depan gang kostan..ah belum
siap juga juice pesananku.
"Vanyaaa.." sedikit teriak aku memanggilnya dari arah stand kecil juice dipinggir jalan itu,
mereka memandang kearahku.
Terlihat vanya dan tari berjalan kearahku setelah turun dari Lagenda-nya..
Aku memarkirkan motor dan mengajak mereka segera kelantai atas di kamarku. Saat
didepan pintu, aku pura2 meraba2 kantongku, mencari kunci kamar..padahal itu kamar gak
pernah ane kunci..kuncinya tertancap di bagian dalam kamar.
Akupun mempersilahkan mereka masuk kedalam kamarku..asem, ternyata masih ada aroma
parfum naning..dan bukan cuman aku saja yang dapat merasakan aroma itu..Vanya mendelik
melihatku..
Vanya : koq bau parfum cewek Ri?? Kamu pake parfum cewek ya??
Ane : yee enggaklah..paling mimin tadi yang kesini..soalnya dia sms katanya mau ngerjain
tugas di komputer. (bohong lagi bohong lagi..benar2 pandai mulut ini berkilah)
Vanya : owh..kirain kamu dah ganti arah, jadi banci sekarang (kampret, benar kan ane masih
disangka banci )
Tari : khem khem..aku dicuekin nih..
Vanya : cie cie..ada yang kangen tuh Ri..sana deketin Ri, kasian tuh Tari jomblo dia (mereka
tersenyum genit..wah jangan2 aku mau diapa2in ini..
Ane : oiya, kalian dah makan belum?? (aku melihat mereka sambil memindahkan juice
kedalam gelas plastik hijau)
Vanya : ada yang mau traktir lagi nih..
Tari : udah Mas, kami udah makan siang tadi
Ane : belum makan sore toh??
Tari : ntr aja deh Mas, ndak gendut kalo makan terus.
Vanya : gpp Ri, ada Eri tuh yang bayarin
Ane : tuh ada kabel lan, ntr share aja folder musiknya biar aku copy semua..hehehe
Vanya : gak ngerti..kamu aja deh Ri yang urus.
Vanya menyerahkan laptopnya, dengan kabel lan warna hitam yang sempat aku beli sama
adi dulu, aku copy aja semua lagu2 yang ada dilaptop itu. Tiba2 isengku kembali muncul..
Sedikit lama vanya mengingat2..terlihat ekspresinya berubah, malu2 tapi dengan mata
mendelik. Dia bangun dan berjalan kearahku. Kembali diri ini menjadi sansak
gelitikannya..tari hanya tertawa geli melihat kami.
...
Sekitar pukul 7 malam, aku sudah selesai dengan copas musik dari laptopnya vanya. Aku
mengajak mereka kearah lesehan nasi bakar semalam.
Kali ini Vanya dengan fasihnya memesan nasi bakar untuknya dan tari, dan dia memesan
menu semalam untukku. Setelah selesai dengan pesanan, mereka mangajak duduk di salah
satu tikar di trotoar jalan dengan meja kecil disebelah tenda lesehan itu.
Waduwh...ada yang kangen ternyata..aku kangen juga sih sebenere, pengen lagi kyk tadi
sore...tapi..ini ada vanya sama tari..masa mau 4some
: aku juga kangen yank, tapi kostanku gk bebas, cewek gk boleh main malam2..gmn
dong??
Koq seharian ini aku bohong terus yak...benar2 berdosa diri ini..
: Bukan gitu sayang, besok juga aku ada kuliah pagi sampe siang soalnya. Siang aja
ya maennya.
Tidak ada lagi sms balasan darinya, ngambek lagi ngambek lagi..
Vanya : Ri liat tuh ada orang gila..senyum2 sendiri depan hp. (dia menatap tari yang berada
disebelah kananku, aku tau dia mengejekku)
Ane : nih liat, ada yang ngambek..(menyerahkan hape ke Vanya, dia mengambil dan melihat2
smsku tadi dengan naning, entah kenapa aku melakukan itu..membuka aibku sendiri lewat
sms itu)
Vanya : cie yang lagi kangen...nih Ri, liat nih yang lagi pacaran sama anak SMA (bah, smsku
di liatin kemana-mana)
Ane : eh eh..jangan Nya..hadeh (terlambat, itu hp sudah berpindah ke tangan Tari
disebelahku)
Tari : wah ada yang jadi pak guru nih ceritanya, hebat kamu mas (goda tari)
Gini ini kalo dikelilingi dua calon emak2, siap2 telinga aja diledekin terus..hadeh...tapi sedikit
bangga sih..itu meja sebelah terlihat ngiri melihat ane yang duduk di apit Vanya dan
Tari..ngapain liat2 mblo??
Sekitar stengah sembilan, kami beranjak dari situ dan mengarah kekostan. Sekedar
mengambil laptop Vanya yang masih dikamar. Merekapun kembali meninggalkan sang buaya
sendirian di kostan.
Malam itu aku kembali sms ke keasihku yang ngambek itu, tapi tidak dibalas.
Ah, kewarnet aja deh..cari film yang iya iya..masa ada pc tapi gk ada hiburan e selain mp3.
Yowes, mari kita berjalan ke arah warnet yang berada sekitar 1km arah barat kostan.
Biasalah malam2 kyk orang gila jalan demi kewarnet..gak ada yang gangguin juga sih, yang
ada mereka malah takut karena melihat gelagat orang gila macam ane jalan sendirian tengah
malam.
Berbekal FDD 2Gb lumayan banyak film yang aku copy dari warnet..segala format ada, dari
ukuran 1mb sampe 200an mb. Yap, itu adalah film2 dengan segala macam format ada 3gp,
mp4, wmv, mkv dan yang sejenis..macam2 pokoknya, gak usah ane jelasin film apa yak..pasti
pada tau kan..
Tidak lama diwarnet, cukup 2 jam aku pun pulang kekostan..sudah penuh juga itu fdd adata
kawe 2 ku..nge-netnya cuman bentar 1,5jam..copy filenya itu yang super duper lemot.
Setelah sampai kamar, aku sempat menonton sebentar, ah gak usah lama2, liat preview
sejenak aja..ntr ndak pengen..
...
Ane : halooo..
Ning : yank, buka pintu..
Tut tut tut... eh, itu ngomong apaan sih tadi, masa iya naning udah didepan pintu sepagi
ini..ini baru jam 7..
sudah didepan pintu. Aku beranjak ke jendela, sempat mengintip dari tirai kamar..asem i..
benar2 naning yang didepan pintu kamarku..
Akupun segera membuka pintu kamar..dia dengan cepat menyelinap masuk. Dia seperti
melihat-lihat kamar mandi dan lemariku..entah apa maksudnya??
Naning berjalan kearah pintu dan menutup kembali pintu itu, entah apa maksudnya, dia
sekarang kembali duduk dipinggiran kasur di sampingku. Aku membalik badan dan memeluk
guling, benar2 masih ngantuk mata ini..semalam keterusan soalnya nonton film dari warnet
itu..tau2 udah jam 4 subuh aja..
Dia sekarang tidur dibelakangku, kembali tangan kananya keposisi tadi, membelai2
maenannya dibawah sana. Senang betul dia maen2 sama bagian itu. Hahay, nikmatnya
hidup..pagi2 dah didekap cewek SMA, punggung juga terasa empuk dari bagian besar itu.
Ah, makin lama makin keenakan buaya ini..sudahlah hentikan. Aku bangkit dari posisi
tidurku, benar2 hilang ngantukku tadi..dia tetap berbaring sambil tersenyum genit kearahku.
Aku sedikit bergegas kekamar mandi dan sikat gigi..ah, sudah cukup, yang penting dah
berbusa aja lah..setelah kumur2 bentar, aku kembali ke Naning yang sudah berbaring
dengan posisi menantang iman diatas kasur.
Pagi itu aku benar2 dipuaskan oleh kekasih SMAku itu..aku juga tak mau kalah dengannya,
entah berapa kali aku berhasil membuatnya terbang melayang tinggi keawang-awang..
Tapi tenang..aku tidak sejahat dan sebejat itu..aku tidak mau merusak
kehormatannya..seperti kata TS sebelah ketika berdialog dengan guru muda UKSnya.. "masih banyak cara untuk memuaskan cewek itu"...
Sudah beberapa minggu sejak pagi itu, setiap naning berkunjung tidak pernah diri ini
melewatkan kesempatan untuk menikmatinya, lagi dan lagi..bahkan saking parahnya diri ini,
aku sempat mengajaknya menonton film pendek dengan format 3gp yang sempat aku copy
dari warnet dulu. Manusia paling parah, itulah diriku kala itu.
...
Sedikit lupa tepatnya..entah sebelum atau sesudah bulan ramadhan tahun itu..yang bisa aku
ingat adalah hari itu tanggal 5 september 2008, sehari sebelum ulang tahunku.
...
Naning dan kembarannya Nunung berkunjung kekostan..dan kebetulan Arif ada dikostan.
Kami tengah sarapan pagi itu.
Setelah selesai sarapan, aku mengarah kekamar arif yang kebetulan terbuka..
Arif mengambil STNK dan SIM dari dompet dan menyerahkan kepadaku. Setelah meminjam
helm Arif, aku beranjak kembali kekamar dan mengajak nunung ke tempat bude nya. Aku
kegirangan waktu itu, karena dengan tidak adanya Nunung, aku bisa menikmati yang biasa
aku lakukan dengan Naning.
Dari parkiran, aku melambaikan tangan kearah naning di depan teras kamar dilantai atas.
Melajulah kami kearah jalan jambon di utara kostanku. Lumayan jauh rute yang kami
tempuh..semata untuk menghindari pos polisi di pinggir jalan di tiap lampu merah.
Aku tidaklah berani memacu kenceng motor supraX itu, karena tadi arif sudah memberitahu
perihal masalah di rem depannya.
Aku sangat asik berbincang2 dengan Nunung waktu itu, aku sempat menanyakan perihal
pacarnya yang sering mengantar kakaknya kekostanku.
Sedikit lalai dan tidak mengawasi jalanan sekitar, setibanya di pertigaan jalan jambon aku
melihat pohon beringin besar di sudut depan pertigaan itu. Setelah menengok kiri kanan, aku
hendak melanjutkan laju motor kearah utara.
Sedikit kaget dengan datangnya motor dari arah samping kananku. Damn**..sedikit
senggolan di ban belakang...dan aku tidak ingat apa2 lagi..
...
Sedikit pusing kepalaku saat membuka mata pertama kali..perih yang menyerang badan
sangat terasa. Aku berusaha bangkit, aku berusaha duduk bersandar ke pintu pick up itu.
Terlihat didepanku seorang bapak2 berbicara kepadaku..aku tidak paham omongannya,
tidak jelas aku mendengarnya.
Bahuku terasa di goyangkan oleh bapak2..aku melihat wajahnya yang terlihat khawatir..
"Udah mas, baring aja gak usah bangun dulu..biar darahnya gak ngalir
ngalir terus.."
Benar2 kepalaku sangat sakit rasanya waktu itu..sedikit merah segala yang aku
lihat..didepan sana, terlihat seperti seseorang yang aku kenal...aku berusaha
mengenalinya..ah itu Nunung..adiknya Naning..dan semua kejadian tadi mulai terulang
kembali dikepalaku. Yap, kami tadi hendak ketempat budenya, dan di pertigaan jalan jambon
kami ditabrak orang dari arah kanan..
"Nung, kamu gak apaapa-apa?" aku sesekali mengerjapkan mataku, pandanganku mulai
tertutup warna merah.. Nunung hanya memegang kaki kanannya sambil menangis.
"Nung kamu gak apaapa-apa?" sekali lagi aku mengeluarkan pertanyaan yang sama..dia hanya
menangis melihatku..
"Udah mas, itu ceweknya gpp, mas itu yang parah" suara bapak tadi memberikan jawaban.
"Untung deh kamu gapapa nung.." sedikit lega mengetahui dia tidak terluka
Aku merasakan ada tetesan seperti air ditanganku..tapi bukan air..merah warnanya, yap itu
darah dari hidungku..darah yang sangat banyak mengalir deras dari hidungku. Sedikit
mengucek mataku, sekedar menghilangkan warna merah dipandangan, aku melihat seluruh
celanaku penuh dengan darah..ah..sial, ini celana jeans abu2 yang baru aku beli beberapa
hari lalu.
Seperti seorang pengemis, aku mengangkat kedua tangan dibawah hidungku. Tak berapa
lama, tanganku itu penuh dengan darah yang mengalir deras, entah dari hidung atau
mulutku. Dengan entengnya aku membuang kejalan dibelakang pintu pick up itu. Ketika
berhenti dilampu merah, orang2 terlihat kaget melihatku yang bersimbah darah di bak
belakang pick up itu.
Tak berapa lama, mobil pick up itu berhenti didepan UGD di RS.Ludiro Husodo, terlihat
beberapa perawat bergegas kearahku..saat mereka membuka pintu bak pick up itu..kembali
mata ini gelap, aku pingsan.
...
"Mas ada nomor telpon keluarga yang bisa di hubungi??" suara seorang perawat
ditelingaku.. Aku berusaha menggapai kantong depanku, sedikit kesusahan akhirnya aku
memberikan k750i milikku ke ibu2 perawat itu.
"Tolong cari nama Ibu Kost di contact buk" kepala ini sudah terlalu berat untuk mengingat
kejadian selanjutnya.
...
Entah siang atau sore kala itu, aku benar2 tidak ingat jam berapa.
Aku kembali tersadar mendengar suara tangisan disamping kiri tempat aku berbaring
sekarang. Saat aku menggoyangkan tangan kiriku, genggamannya bisa kurasakan..semakin
keras tangisan itu. Lumayan lama baru aku bisa mengenalinya..itu Mimin, adik angkatku..dia
terlihat menangis diatas kursi disamping ranjang tempatku berbaring.
"Dek..kamu ngapain disini" sedikit mual terasa ketika aku berbicara kepadanya..aku
merasakan bau darah dari dalam kerongkonganku. Dia hanya menangis menggenggam
tanganku..terdengar dia teriak memanggil perawat..aku kembali pingsan..
...
Aku melihat marisa, senyumannya benar2 manis saat dia menoleh kearahku..aku berusaha
menggapai tangannya, terlihat sangat dekat, tapi tak juga aku bisa memegang tangan itu.
Perlahan dia mulai menghilang, diruangan tempat aku berdiri itu seketika menjadi gelap,
tidak ada satupun cahaya menerangi...hanya suara beberapa orang yang tengah
berbicara..aku berusaha mencari sumber suara itu, aku mulai takut dengan gelap ini..Aku
terus berlari entah kemana..langkahku sangat berat..aku berteriak memanggil marisa..lagi
suara ini tidak mampu melewati tenggorokanku..
Perlahan, aku merasakan samar cahaya dari kedua kelopak mataku..aku membuka mata,
terlihat Adi, Angga, Arif, Tejo dan Mimin sedang berbicara..aku tidak tahu apa yang mereka
bicarakan. Aku berusaha duduk, tapi badan ini terasa hancur, bahkan untuk menggerakkan
jemari tanganku seakan tak ada tenaga.
Lagi, aku melihat cewek yang sepertinya aku kenali..dia terlihat sedikit terburu menghampiri
arif..kemudian cewek itu memeluk mimin..mereka berdua terlihat menangis..entah apa yang
mereka sedihkan.
"Vanya.." pelan suara ini dengan bau amis darah menyeruak hidungku..mereka sepertinya
mendengar kataku tadi..Mimin dan Vanya mendekat. Hal terakhir yang bisa aku ingat adalah
tangisan mereka berdua.
...
"Kak..kamu koq jadi gini kak??" wajahnya terlihat sedih..aku menghapus air matanya..aku
tak sanggup melihatnya menangis..aku berusaha menjawab kata2nya, tidak ada suara yang
bisa melewati kerongkonganku..aku bisu..
"Kak..kamu jangan tinggalin aku kak.." sial..aku membuatnya menangis lagi..bahkan disaat
seperti ini, aku membuatnya meneteskan air mata..terasa tanganku basah oleh air mata itu.
...
"Kak..bangun kak, jangan tinggalin aku kak" suara ini..bukan suara marisa, ini suara
cempreng khas milik mimin..aku berusaha kembali membuka mataku.
"Dek..kamu kenapa nangis.."
nangis.." benar2 tidak enak aroma dari suaraku..aroma darah..
"Kak..kamu itu tadi tabrakan.." mimin seakan mengingatkan kejadian tadi. Aku berusaha
menggapai tangannya dengan tangan kananku..tapi ada genggaman tangan lain yang
menahanku..aku menolehnya, vanya terlihat berurai air mata disebelah kanan tempat aku
berbaring.
"Ri..koq bisa gini sih Ri" tangisan Vanya mengiringi tiap kata2 dari mulutnya.
Kepalaku kembali sangat terasa berat..tidak ada lagi yang dapat aku ingat sehabis itu.
...
krida. Sangat sepi jalan itu..mereka kini melepas tanganku..mereka berjalan ketengah..aku
sempat berteriak menyuruh mereka menyingkir dari tengah jalan itu..suaraku seakan tidak
mereka perdulikan..sebuah truk besar dari arah selatan mendekat kearah mereka..aku
berlari dan mendorong mereka berdua dari tengah jalan..mereka terlihat melambaikan
tangan kearahku yang akan dihantam oleh truk itu..
Dingin kurasakan dadaku kini..aku berusaha membuka mata, terlihat seorang dokter
menempelkan stetoskop-nya didadaku..dia tersenyum kearahku..kemudian dia berbicara
dengan seorang suster disampingnya.
Tak berapa lama mereka keluar dari kamar tempat aku terbaring lemah, terlihat Mimin
menggandeng tangan Vanya masuk setelah berbicara dengan dokter dan perawat tadi.
"Pagi kak, gimana kepala kakak dah enakan??" suara mimin lumayan keras aku dengar.
Vanya hanya berlinangan air mata menatapku..
"Maaf ya Dek, Nya..jadi ngerepotin kalian" sedikit senyum dibibirku..
"Kakak semalam manggil2 marisa sama yani terus" mimin kembali duduk disampingku,
Vanya hanya berdiri disampingnya.
"Aku mimpi mereka dek..hehehe" kurasakan genggaman hangat adik angkatku itu. Vanya
kini duduk diatas ranjang disamping kakiku, belum ada suara yang kudengar dari mulutnya,
dia terlihat sangat shock.
"Tadi kami dah telepon ke rumah kakak..paling besok siang mereka sampai yogya kak" lagi2
dia menangis.
"Koq telpon kerumah Dek, aku gpp koq" aku sedikit kaget dengan kata2 mimin barusan.
"Kakak itu luka
luka parah..kakak hampir mati kemarin" genggaman tangannya semakin keras
dari sebelumnya.
"Itu kepala kakak pecah" teriakannya seakan menghakimiku saat itu.
"Aku gpp dek, ni liat aku baik2 aja kan" aku berusaha meyakinkannya.
"Itu kepala kakak pecah, alis kakak
kakak kemarin robek oleh serpihan tulang dari kepala
kakak" dia benar2 tak mampu lagi berkata2, kembali pecah tangisannya.
Pagi itu, Dokter tadi menyarankan untuk memindahkan ku ke RS Sardjito..aku ditemani mimin
dan vanya ketika ambulan itu berhenti di RS Panti Rapih untuk melakukan CT Scan dikepala
dan dadaku. Lumayan lama prosesnya, akhirnya kembali ambulan membawaku ke RS
Sardjito.
Sesampainya disana, beberapa perawat membawaku kesalah satu kamar. Terlihat salah
satu perawat itu menyuntikkan sesuatu di tangan kiriku..tak butuh lama, cairan itu bereaksi
dalam badanku..dadaku terasa terbakar, aku sangat ingin muntah saat itu. Perawat itu
mengerti dengan yang kurasakan, dia memberiku ember sebagai wadah untuk muntah. Aku
sedikit kaget dengan apa yang terlihat didalam ember itu. Itu adalah darah yang sebelumnya
menggenang dalam dadaku.
"Sepertinya sudah keluar semua darah bekunya Dok" salah seorang suster berbicara
dengan dokter yang mendatangiku.
datang??"
" tanya dokter itu sambil
"Trus bagaimana dengan keluarganya?? Sudah ada yang datang??
menyoroti mataku dengan senter kecil ditangannya.
"Belum dok, baru teman dan ibu kostnya" jelas suster itu lagi.
"Owh..anak rantauan ya Mas" manis senyum dokter itu..aku sempat melihat tag namenya..Amelia namanya.. Aku hanya mengangguk pelan, masih sedikit mual dengan rasa cairan
yang disuntikkan tadi.
"Ya udah Sus, di kasih obat penenang aja dulu..nanti dipindahkan kekamar lain" kata dokter
itu kepada suster disampingnya.
"Masnya istirahat aja, nanti setelah keluarganya datang baru
baru kami operasi" dia berkata
kearahku. Aku belum mengerti dengan maksudnya, apa yang perlu di operasi.
"Kenapa pake operasi mbak??" entah aku lebih senang memanggilnya mbak dibanding dok.
kecil
il yang merobek
"Bagian ini pecah..trus tengkorak kepala sepertinya ada serpihan kec
bagian ini"dia
menjelaskan dan menunjuk kepalaku yang sudah berbalut kasa putih tebal itu.
ini"
"Parah ya mbak??" tanyaku seakan tidak percaya, ternyata aku separah itu..
Dia hanya tersenyum dan mengangguk..cairan yang disuntikkan suster tadi kini mulai
bereaksi dan membuat kepalaku terasa sangat berat..aku kembali tertidur.
Lembut tangan itu terasa membelai kepalaku..aku membuka mataku..wajah yang sangat
kurindukan kini berada didepan mataku..aku tak sanggup lagi menahan air mataku..pelan
tangan ini meraih tangannya..aku menciumi tangan itu..
"Maafin aku..."
Lembut tangan itu terasa membelai kepalaku..aku membuka mataku..wajah yang sangat
kurindukan kini berada didepan mataku..aku tak sanggup lagi menahan air mataku..pelan
tangan ini meraih tangannya..aku menciumi tangan itu..
"Maafin aku...maafin aku yang telah menghianatimu" isakan tangisku benar - benar pecah
dipangkuannya..dia hanya tersenyum, senyumnya teduh seakan membuatku sanggup
menghadapi dunia ini lagi.
"Kakak baikbaik-baik yah disini..maaf marisa gak bisa ada disamping kakak pada saat seperti
ini" indah suara itu mengalun dari bibirnya..sangat merdu..tidak ada ekspresi marah dari
wajahnya..aku semakin malu dengan senyumannya.
...
"Ri...kamu kenapa nangis" lembut suara vanya menyadarkanku kini. Aku membuka pelan
mataku..ekpresi sedih itu masih jelas diwajahnya.
Aku berusaha duduk di kasur rumah sakit itu..tapi rasa sakit yang teramat seakan
memaksaku untuk tetap berbaring lemah.
Vanya : jangan bangun dulu Ri..kamu baring aja.. (lembut tangan itu menghapus
airmataku...erat dia menggenggam tangan kiriku kini)
Ane : kamu gak istirahat Nya?? (dia menggeleng pelan)
Vanya : udah koq, tadi gantian sama mimin, itu mimin lagi istirahat. (aku melihat kearah
kakiku, terlihat adik angkatku itu tertidur dikasur dengan kepalanya didekat lututku)
Ane : kamu gak kuliah Nya??
Vanya : kamu tenang ya Ri..gak usah khawatirin kami..(senyum manisnya terlihat)
Ane : makasih ya..(dia mengangguk pelan)
Vanya : tadi tari sms, maaf katanya belum bisa kesini dia masih ada urusan dikampus..plg
Vanya sedikit membenarkan posisi bantal dikepalaku sebelum dia kembali merebahkan
kepalanya disamping tanganku. Tangan ini hanya bisa membelai pelan rambutnya..sekedar
berterima kasih kepadanya.
...
Sore itu, vanya pamit pulang untuk menjemput tari, sedikit takut diri ini mendengar mereka
akan naik motor untuk kesini lagi nanti..aku merasa trauma jika kejadian spertiku menimpa
mereka juga.
Mimin dengan telaten menyuapi kakaknya ini, dia menyuapi bubur yang disiapkan oleh rumah
sakit. Tak banyak yang bisa aku makan, rasa cairan yang disuntikkan tadi pagi sepertinya
tidak mau hilang dari dalam dadaku.
Terlihat Mbak Dokter kembali masuk kedalam ruangan itu. Setelah mengecek dadaku
dengan stetoskop-nya serta mataku dengan senter kecil.
Dokter Amelia : tadi masnya sudah makan mbak?? (aku dicuekin..sakit hati ini..emang lagi
sakit sih..)
Mimin : udah tadi dok..tapi gak banyak. (si mbak dokter hanya mengangguk, kemudian
mengarahku)
Dokter Amelia : Mulai sekarang masnya puasa ya, soalnya besok pagi operasi dilaksanakan.
Nanti saya suruh suster untuk mengecek keadaannya..Mari mas, mbak saya permisi
kepasien lain.
Tapi ada yang mengganjel dipikiranku, operasi seharusnya tidak bisa dilakukan jika tidak
ada salah satu keluarga yang menjadi penanggung jawab. Entah siapa lagi sekarang yang
berbaik hati menolongku. Aku benar2 dikelilingi oleh orang2 baik.
Hebat yak, ranjang besi di rumah sakit ini..bagian atas tempat bantalnya bisa di naik
turunkan secara otomatis ternyata. Punya satu di kostan seru kyknya.
Entah mimin tega betul sama kakaknya ini, itu tangan melayang kearah kepalaku. Sebuah
toyoran kecil mendarat tepat di kepalaku, berhubung kepala sudah pecah kyk gini, ketukan
sekecil apapun akan benar sakit rasanya. Sedikit pening setelah toyorannya, tapi sudahlah,
aku gak mau adikku itu terlihat cemas lagi.
Aku tadi hendak meminjam cermin di wadah bedak compact powder miliknya, biasanya kan
ada cermin kecilnya..dulu aku sering melihat wati memakainya bercermin di wadah
bedaknya itu.
Dulu di tanggal yang sama..setahun lalu, aku menghabiskan waktu bersama dirinya..tapi
sekarang..jauh sekali berbeda dengan tahun lalu..di hari sabtu ini, tepatnya tanggal 6
september 2008, aku hanya bisa terbaring lemah diatas kasur RS Sardjito.
patah
Tahun lalu, setelah ulang tahunku..aku pata
h hati...tahun ini, aku pecah kepala..orang sangat
menantikan hari ulang tahun mereka...aku malah membenci hari ulang tahunku sendiri..
kenapa setiap ulang tahunku selalu terjadi hal yang membuatku merasakan perih yang
teramat sangat..??
...
Dari arah pintu terlihat Vanya dan Tari, mereka membawa bingkisan kecil berisi beberapa
buah.
Ah..kenapa aku jadi merepotkan mereka semua?? Vanya dan Tari melakukan ritual ala
emak2nya dengan mimin..cipika cipiki..tak berapa lama, Vanya mengambil duduk di kursi
ditempat mimin tadi, Tari duduk didekat kakiku..
Tari : maaf ya mas, aku baru bisa datang sekarang?? (aku hanya bisa tersenyum)
Ane : gpp Ri, aku juga gak apa2 koq..nih kamu bisa lihat aku sehat2 aja..
Vanya : Min, biar kami yang jagain Eri..kamu istirahat aja.. (vanya mengarah ke mimin yang
terlihat keletihan)
Mimin : iya Van, aku mau pulang bentar lagi, tolong jagain kakak bentar ya, nanti aku kesini
lagi. (dia merapikan tasnya yang terletak disudut kamar)
Mimin : kak, aku pulang dulu ya, kakak kalo butuh apa2 bilang sama vanya aja, biar dia sms
aku ntr..aku mau istirahat di kontrakan dulu..
Ane : iya dek..makasih ya, maaf udah ngerepotin.. (dia meraih tangan kananku, salim dan
menciumi tangan kakaknya ini..)
Mimin : van, mbak..aku pulang dulu ya, titip kakak bentar.
Setelah mimin keluar, vanya terlihat mengupas jeruk dari bingkisan yang mereka bawa tadi.
Sejurus dia menawarkanku jeruk itu..
Ane : gak usah Nya, kalian aja yang makan..tadi kata mbak dokternya aku disuruh
puasa..hehehe
Vanya : owh, emang kapan mau operasinya Ri?? (dia meletakan kembali jeruk yang telah
dikupasnya tadi diatas meja)
Ane : katanya tadi besok pagi Nya..hehehe...eh Tari kenapa diam aja dari tadi?? (aku
melihatnya yang hanya duduk terdiam disana)
Vanya beranjak keluar kamar hendak mencari suster..Tari hanya diam terduduk ditempatnya
tadi..aku benar2 kasian melihatnya yang gemeteran.
Ane : Ri...
Tari : i iya mas..(dia melihatku sejenak dan kembali menunduk)
Ane : kamu kalo gak kuat, duduk di kursi sana aja..dari pada kamu pingsan karena ngeliat
aku terus..hehehe
Tari : gapapa mas..heheh..tapi maaf ya mas, aku gak bisa ngeliat2 mas..
Ane : udah, duduk disana aja, kan bisa ngobrol juga..
Tari : maaf ya mas...
Ane : santai aja kali Ri..namanya orang phobia susah ilangnya emang..hehehe
Diapun berjalan kearah lain dalam kamar dan mengambil duduk disofa pendek disana. Tak
berapa lama vanya terlihat dengan salah seorang suster..
Suster : koq bisa berdarah lagi kepalanya mas?? tadi gerak2 ya??
Ane : enggak koq mbak..gak tau tadi kerasa sedikit sakit aja (boong dikit, tadi sebenarnya
ditoyor mimin..hehehe)
Suster : ya udah bentar saya ambilkan perban baru. (dia kembali keluar kamar)
Vanya : kalo kepalamu sakit bilang aja Ri, biar cepat di tangani sama dokternya..(dia terlihat
sedikit cemas)
Ane : gpp koq Nya..hehehe...oiya Nya, fotoin dong..aku pengen liat rupaku.. (aku benar2
tidak tau bentuk mukaku sekarang, belum sempat aku melihat cermin, karena mimin tidak
mengijinkanku meminjam tempat bedaknya tadi)
Vanya : heh..kamu itu ada2 aja..udah tungguin suster ganti perbannya dulu.
Terlihat 2 orang suster mendorong sesuatu yang mirip kereta dari besi dengan beberapa
peralatan medis di atasnya..entah apa namanya itu..aku gak pernah tau. Mereka segera
mengganti perban didahiku. Sedikit terasa sakit saat mereka dengan pelan2 mengganti
perban itu. 5menit selesai juga, mereka kembali meninggalkan kamar.
Ane : Nya, pinjam cermin dong..hehehe (aku mengarah ke Vanya dan Tari yang sedang
mengobrol ringan di sofa itu, vanya beranjak kearahku dengan cermin kecil dari dalam tas
ala emak2nya)
Vanya : jgn pingsan ya liat mukamu sendiri..(dia sedikit menjulurkan lidahnya kearahku)
Ane : ASTAGA
ASTAGA... (Vanya hanya tertawa melihatku yang kaget setengah mati melihat biasan
wajahku di cermin kecil miliknya)
Saat bercermin..
Ane : ASTAGA... (Vanya hanya tertawa melihatku yang kaget setengah mati melihat biasan
wajahku di cermin kecil miliknya)
Vanya : eh eh..jangan pingsan...(canda vanya..tari terlihat mendekat kearah kami, diapun kini
tertawa)
Tari : ya ampun mas..kamu kyk mumi..(kata2nya disela ketawanya)
Ane : aku koq kayak pocong gini ya..
Kaget banget tadi..ini perban putih mengelilingi kepalaku menutupi dahi dan pipiku, yang
bisa terlihat hanya kedua mataku dan ujung hidungku..pantesan sedikit susah bernafas,
ternyata ada kasa putih yang sedikit menutupi kedua lubang hidungku. Ternyata separah itu
luka di wajahku...aku mirip seperti pocong...
...
Magrib menjelang, mimin sudah kembali dari kontrakannya, kali ini dia bersama arif. Mereka
masuk kedalam kamar, arif hanya menggelengkan kepalanya melihatku.
Arif keluar kamar menemui agoel dan tejo yang hanya melihatku dari kaca ditengah pintu
disana.
Tangannya kembali membelai pelan rambutku yang keluar di sela2 perban dikepalaku. Mimin
terlihat mendekat kearah kami dari sofa, tari terlihat tidur disofa itu.
Mimin : kak, ini bapak nelpon..(dia menyerahkan k750iku yang sudah di loudspeaker, di
ujungsana terdengar paman yang berbicara, tidak terlalu jelas suaranya..tak lama telepon itu
terputus)
Ane : paling lagi dijalan dek, sinyalnya sering gak bagus makanya sering putus2 teleponnya.
Mimin : ya udah, kakak tidur aja sekarang..(dia hendak berbalik kearah tari disofa)
Ane : dek pinjam hapenya dek..(sedikit terangkat tangan kananku kearahnya)
Mimin : udah kakak istirahat aja..gak usah mikirin yang lain.. (sedikit ketus suaranya kini, dia
seperti mengerti maksudku ketika meminta telepon itu)
Vanya : udah Ri..kamu tidur ya..(senyumnya masih seperti biasa, tetap manis)
Tadi aku meminta hape dari mimin, sekedar ingin menanyakan kabar cewek SMAku..sudah
lebih dari 24jam aku tidak mendengar kabar darinya..orang yang mengunjungiku juga tidak
ada yang menyinggung2nya. Sedikit rindu diri ini terhadapnya.
Aku berusaha memejamkan mata malam itu, lembut belaian vanya dirambutku seakan
mengiringi kealam mimpi.
...
Aku seperti melihat cewek SMAku itu sedang berdiri disamping cermin..tunggu itu bukan
cermin, dia bersama kembarannya. Aku memanggil mereka pelan..terlihat mereka berbalik,
aku tidak suka tatapan itu, tatapan Naning sangat nanar terhadapku..disebelahnya, Nunung
hanya terlihat meringis kesakitan memegang kakinya.
Aku menoleh kearah tembok disebelah kiriku, terlihat jam dinding itu menunjukkan pukul 3
pagi..aku melihat vanya dan mimin sudah terlelap..mereka terlihat sangat keletihan karena
menjagaku. Ya Tuhan...aku sudah sangat merepotkan mereka..
Pagi itu aku sudah tak bisa memejamkan mata lagi..semakin keras aku berusaha menutup
mata, semakin keras detakan jarum jam dinding itu kudengar. Detakannya benar2
membuatku takut, bayangan bagaimana operasi besok menyeruak memenuhi
otakku...semakin panik diri ini, badanku bergetar hebat.
Ibu...aku sekarang sangat merindukan ibuku..aku merindukan belaian seorang ibu ketika aku
seperti ini..titik terendah yang pernah aku rasakan selama hidupku..aku kembali menangis
ketika bayangan wajah ibuku terpampang jelas menggantikan bayangan menakutkan operasi
tadi.
"Ri...kamu kenapa??" vanya terlihat berdiri dan melihatku menangis..aku hanya menggeleng
sambil mengerjapkan mataku, berusaha meredakan air mataku.
"Cerita aja Ri.." hangat genggamanya kini ditangan kiriku.
"Aku kangen Ibu Nya.." bukanya mereda..airmataku malah semakin deras mengalir diantara
perban yang menutupi pipiku.
"Sabar ya Ri..besok mereka sampai Yogya.." dia mengelus pelan tanganku..terasa mampu
membuatku sedikit tenang.
Ah..aku benar2 cengeng pagi itu..entah semua bayangan masa kecilku seakan mampu
membuatku menangis. Vanya tidak ada capek2nya menenangkan diri ini. Entah pukul berapa
aku jatuh kelelahan karena tangisku, aku kembali tertidur dalam kesedihan.
...
"Mas..bangun mas" pelan suara itu sambil menggoyangkan badanku. akupun membuka mata
dan melihatnya.
Suster itu menyuruhku bangun untuk bersiap dengan operasi yang akan dilakukan pukul
sembilan nanti..ah sisa satu jam sebelum moment menyeramkan yang terus menghantuiku
itu.
Mimin dan Vanya menghampiriku dan berusaha menenangkanku. Kembali badanku bergetar
hebat..seakan penjelasan mereka berdua tidak mempan terhadapku yang ketakutan
setengah mati menghadapi operasi itu.
Akhirnya waktu yang aku takut2an benar terjadi..terlihat beberapa perawat cowok berusaha
memindakanku kearah kursi roda. Dia kemudian membawaku keruang bedah..entah ruang
icu atau ruang bedah..pokoknya ruangan buat operasi gitulah..
Aku menoleh kebelakang dan melihat vanya dan mimin melambaikan tangannya kearahku
dari pintu yang mulai menutupi mereka.
Gemeteran badan ini ketika dipindahkan ke meja operasi. Terlihat di kiri kananku beberapa
orang memakai penutup mulut, mereka seperti orang yang akan memotong2 kepalaku...aku
benar2 ketakutan.
"Mas, rileks aja.." suara salah seorang bapak2 dokter yang membuka penutup mulutnya..
"Gimana mau rileks..ini kepalaku mau dibedah...rileks mbahmu..." itulah gerutuku dalam
hati..
Entah apa yang mereka letakan mentutupi hidung dan mulutku saat itu..aku hanya disuruh
menghitung mundur dari 10 sampai 1..aku yang masih panik karena akan dibedah, benar
mampu menyebutkan angka 10 sampe 1 yang dimaksud salah satu dokter disitu..terlihat dia
seperti mengangguk kearah orang yang memegang sesuatu..perlahan mata ini mulai
berat..aku tertidur..
...
Lagi lagi, aku merasakan belaian lembut dikepalaku..tangan kirinya erat memegang tangan
kananku yang berada diatas dadaku ini. Kembali diri ini menangis ketika membuka
mata..kesedihanku menyeruak memenuhi seisi rongga hatiku.
"Mak, maafin aku mak.." berkali-kali aku mengucapkan kata itu sambil berlinangan air
mata..beliau hanya tersenyum melihatku yang sangat rapuh..tidak ada kata2 keluar dari
mulut tuanya.
Belaian tanganya tetap dengan lembut membelai kepalaku. Sungguh hangat genggaman
tangannya. Tangan yang tiada henti-hentinya bekerja keras untuk menghidupiku dari kecil
hingga aku beranjak dewasa seperti sekarang ini. Tangan tuanya seakan tidak penah lelah
mengangkatku untuk berdiri dari jatuh ketika aku belajar berjalan hingga aku berlari jauh
keyogya ini meninggalkannya.
Lembut bibirnya mengecup kepalaku..bibir yang tak pernah putus menyebut namaku dalam
doanya. Bibir yang selalu melantunkan kata halus saat mengajarkanku ketika aku mulai
berbicara dulu. Bibir yang selalu menghardikku ketika aku berbuat nakal saat kecil. Bibir
yang dengan tulusnya memanggilku dengan panggilan sayang.
Sekuat tenaga aku mengangkat badan dari tempatku berbaring. Aku memeluk tubuh tua itu,
tubuh tua yang telah mengandungku selama 9 bulan. Tubuh tua yang selalu menggendongku
sejak bayi hingga aku mampu berjalan sendiri. Tubuh tua yang selalu memikul semua beban
demi melihatku tetap tersenyum.
"Nak, kamu potong rambut ya??" itulah kata pertama beliau kala itu. Aku hanya mengangguk
didalam dekapannya.
Sudah hampir 2 tahun ini aku tidak pulang kerumah..saat pulang dulu, beliau sempat marah2
karena melihatku yang berambut panjang..tapi aku selalu mencari alasan saat beliau
menyuruhku memotong rambut..
Hampir 7 jam aku diruang operasi..pukul 4 sore aku membuka mata dan mendapati Emak
sudah sampai yogya..dia seakan tidak ada letihnya karena perjalanan dari 2 hari lalu saat
meninggalkan rumah.
Magrib itu, kembali aku seperti kembali ke masa kecilku..ketika aku sakit dan terbaring
lemah dikasur dirumah dulu..saat dia menyuapiku bubur dulu. Tidak kurasakan lagi sakit
disluruh badanku, kasih sayang seorang ibu menggantikan perih itu.
Dia merapikan tempat bubur itu diatas meja, dan kembali menyuruhku untuk tidur..dia tidak
menghiraukan kelelahan dibadannya, dia hanya mengkhawatirkan anak satu-satunya ini.
Anak yang sudah kurang ajar kepadanya. Anak yang sudah melupakan semua kata2
larangannya..anak bejat yang sangat memalukan.
"Kak, ini telepon dari siapa kak??" terlihat mimin sudah berdiri disamping emakku dan
menyerahkan hape kearahku.
"Kak, ini telepon dari siapa kak??" terlihat mimin sudah berdiri disamping emakku dan
menyerahkan hape kearahku.
Pelan tangan ini meraih K750i yang diserahkan mimin..sedikit susah saat menekan keypad
warna hijau itu..ah, ternyata jempol tangan kananku patah.
Tut tut tut...akhirnya aku tidak perlu membuatnya khawatir..entah kenapa dia mendapat
firasat seperti itu..
...
Pagi itu, aku kembali membuka mataku..terlihat emak dan paman sedang mengobrol di sofa.
Ternyata ada sodara yang kebetulan sudah berkeluarga diyogya dan menetap disni.
Kebetulan kemarin paman meminta tolong untuk menjadi penanggung jawab agar operasi
bisa cepat dilakukan.
Siang itu, mereka hendak pergi kerumah kakak yang sudah berbaik hati menjadi
penanggung jawab operasiku kmrn. Terlihat juga beberapa teman SMPku memasuki ruangan
kamarku, mereka sebelumnya sudah ditelpon oleh paman dan meminta tolong untuk
mengantar mereka berdua ke rumah kakak penanggung jawab operasiku itu.
Teman2 SMPku itu ternyata kuliah di yogya juga...ah, aku terlalu sombong untuk mencari
tahu keberadaan teman2ku dulu..hingga saat seperti ini aku baru mengetahui kalo mereka
berada tidak jauh, kami masih tinggal di satu kota, kota yang sangat istimewa, Yogyakarta.
Sebelum emak berangkat tadi, dia mengembalikan k750i ku, entah kapan hape itu ada di
mimin, dan entah kapan juga mimin memberikannya ke emakku.
Lumayan lama mereka pergi, aku hanya sesekali memutar beberapa mp3 di k750i ku.. Tidak
banyak MP3 di memory 256mb itu..aku melihat beberapa lagu baru, entah dari
siapa..sepertinya mimin yang transfer antar bluetooth dari hapenya..
Dengan menggeret batang besi yang menjadi tempat gantungan impus itu, aku duduk
mengarah ke luar jendela, di lantai 4 kamarku waktu itu.
Pelan alunan MP3 dari loudspeaker k750i seakan mampu menghilangkan jenuhku karena
hanya berada didalam kamar rumah sakit selama 3hari ini. Ah..sial lagu ini kenapa terasa
dalem ya..
Saat asik memandang keluar jendela sambil menikmati lagu itu Mayang Sari ~ Tiada lagi ..
Terdengar seperi seseorang masuk kedalam kamar, didepan pintu itu dia kini berdiri
menatapku yang duduk didekat jendela..
Ane : yank.. (aku meletakan k750i yang masih mengalun pelan itu diatas kusen jendela..aku
benar2 sudah mengharapkan kehadirannya)
Dia kini mendekat kearahku yang terlihat menggeret gantungan impus, aku mengambil
duduk di ranjang dan naning menarik kursi dari dekat jendela tadi..tepat didepanku kini dia
duduk.
Ane : yank, kamu kemana aja?? (erat genggamanku menggenggam tangannya, aku
merindukan cewek SMAku ini )
Ning : maaf ya Mas, Q baru bisa datang skrg. Kemaren gak boleh datang sama bapak
dirumah.
Ane : bapak pasti marah ya sama aku yank?? (perasaan bersalah ini kembali kurasakan..aku
telah membuat anak cewek mereka terluka)
Ning : maaf ya Mas..bapak gk suka karena kamu tidak menjaga nunung..(semakin erat
genggamannya kini)
Ane : trus sekarang keadaan nunung gimana yank?? Dia gak kenapa2 kan?? (aku benar2
mengkhawatirkan adik kembarnya, dia hanya mengangguk, sedikit basah mata itu)
Ning : dia gapapa mas, cuma luka sedikit di kakix..
Wajahnya terlihat berubah, ekspresi itu ekspresi kesedihan yang bisa kulihat, dengan tangan
yang terpasang jarum impus aku memegang pipi kirinya..dia mengangkat wajahnya
melihatku..berat hembusan nafasnya mengenai wajahku..kedua tangannya kini
menggenggam tanganku..
Ning : maaf ya Mas, kita harus putus.. (dia kemudian menunduk sambil tetap menggenggam
tanganku)
Dadaku berdegup kencang..entah apa yang telah aku perbuat hingga dia meminta putus
dariku..tidakkah bisa kita mencari jalan lain selain putus???
Ane : Yank..kita bicarakan dulu yank...tolong jangan gini yank.. (aku tak ubahnya seperti
pengemis meminta belas kasih, aku sedang rapuh..tolong jangan sakiti aku lagi)
Dapat kurasakan tangisan membasahi tanganku..entah kenapa, mata ini semakin mudah
basah oleh buliran air dari dalam sana. Aku akui, belum kurasakan kehadiran naning di hati
dimana Marisa, Yani dan Wati berada....tapi tidak saat seperti ini juga dia harus pergi
dariku..egois, aku memang sangat egois sekarang.
"Kamu apain kakakku???" keras suara Mimin berjalan dari arah pintu. Aku dan naning
melihat kearahnya.
Terlihat mimin sangat kasar menepis tangan cewek SMA ini dari tanganku. Darah mengalir
dari jarum impus yang tertancap dipunggung tanganku. Tunggu, ini bukan kesalahan
naning..aku yang menggenggam tangannya..
Mimin : kamu itu kemarin kemana aja?? Kakak sekarat hampir mati kamu gak ada
disampingnya?? (tangisan kini mengiringi teriakannya)
Mimin : sudah kamu pulang sana..kakak selalu terluka saat dekat sama kamu..(mimin
semakin marah dengan naning yang masih menunduk dikursinya)
Ane : udah dek, bukan naning yang salah..aku tadi yang gak ati2 pas gerak..
Tidak lagi suaraku didengarkan oleh Mimin, dia mengangkat tubuh naning dari kursi dan
dengan keras dia mendorongnya keluar dari kamar itu..aku seakan tidak mampu melakukan
apa2..
Badan ini kembali merasakan sakit yang teramat..kasa yang menutup lubang hidungku
terasa basah..aku sempat mengusapnya dengan tangan kiriku..bukan air, tapi darah segar
yang mengalir dari hidungku..terlihat mimin menarik tangan seorang suster kearahku
sebelum aku jatuh pingsan.
...
Perlahan aku membuka mata, masih sedikit perih rasa dikepalaku..aku melihat seseorang
disana sedang menggenggam tanganku..cewek berjilbab itu terlihat sangat cemas..aku
menggerakan tanganku digenggamanya menarik perhatian.
Mimin : Buk...kakak bangun buk.. (tak kalah paniknya ekspresi itu ketika melihatku membuka
mata, dia memanggil seorang lagi disana yang sedang berdoa dengan mukena putihnya)
Emak : kamu gpp nak?? kepalamu masih sakit?? (suaranya dengan memakai bahasa
daerahku)
Ane : gpp mak, sedikit pusing tapi gpp koq mak..
Emak : udah mulai sekarang kamu istirahat aja ya Nak, gak usah mikir yang macam2..
(senyum yang meneduhkan itu mengiriku kembali memejamkan mata)
Ternyata tadi itu aku jatuh pingsan kelantai..dan kepala ini sedikit keras mendarat di
lantai..kalo kata dokter sih sejak kecelakaan kemarin ane kena gegar otak ringan..jadi di
usahakan jgn terlalu dibuat mikir yang berat2 dulu..
Mimin juga sangat benci sama Naning, karena ketika di Lurida Husada kemarin, dia tidak
melakukan apa2 ketika aku hanya terbaring di RS itu. Ternyata Mimin menduga Nunung
adalah Naning waktu itu, aku sempat menceritakan mereka adalah 2 orang kembar. Tapi
entah kenapa mimin tidak perduli, dia sudah sangat membenci Naning.
Seminggu berlalu sejak kunjungan terakhir Naning, tak lagi dia memperlihatkan diri sekedar
menjengukku.
Sudah dari 2 hari lalu, perban yang melingkari kepalaku sudah dilepas. Kini hanya tersisa
kasa yang menutupi lubang hidungku. Tapi ada yang aneh ketika aku mengambil fotoku
sendiri dengan camera k750i itu..wajahku mirip dengan panda..seluruh wajah keliatan pucat
tapi kedua wilayah mataku sangat hitam seperti lebam.
Pagi itu, aku sudah di perbolehkan pulang oleh mbak dokter amelia. Masih ada beberapa
kasa yang harus dicabut dulu dari hidungku sebelum aku boleh meninggalkan RS Sardjito.
Dengan dibantu oleh beberapa perawat, aku dibawa ke sebuah ruangan, terlihat disana
mbak amelia dan seorang rekan dokter bapak2.
Pak Dokter : gimana mas?? masih suka sakit kepalanya?? (dia mengangkat2 kepalaku
melihat luka dijidat kiriku, serta sesekali menekan bagian tengah hidungku yang sekarang
pesek ini)
Ane : udah gak terlalu dok..paling kalo malam sering sedikit pusing. (jelasku enteng)
Pak Dokter : owh, itu efek masnya terlalu banyak mikir..masih muda sudah mikir berat2 sih..
(sedikit tertawa mereka berdua melihatku)
Mbak Amelia : gimana dok, masih perlu penanganan khusus?
Pak Dokter : ini sudah tidak apa2..ini lebam dimatanya juga plg 2 minggu kedepan bisa hilang
jika selalu dikompres.
Ane : artinya saya sudah boleh pulang dok?? (sedikit gembira diri ini dengan kabar itu..aku
sudah tidak tahan dengan aroma obat2an disekitarku)
Pak Dokter : sudah, mas boleh pulang nanti sore, tapi sekarang kita bersihkan kasa yang
disini (dia menunjuk ke hidungku)
Mbak dokter amelia terlihat keluar ruangan itu, tak berapa lama masuk seorang perawat
muda dengan beberapa peralatan diatas nampan besi khas rumah sakit itu. Dia mendekati
pak dokter yang sudah mulai pelan2 menarik kasa dari dalam hidungku.
"Oke, ditahan sedikit rasa sakitnya ya mas.." kata pak dokter sambil terus mengeluarkan
kasa dari hidungku. Perawat muda tadi hanya tersenyum kearahku, senyumnya lumayan bisa
mengalihkan perhatianku dari rasa sakit dihidung akibat kasa yang mulai ditarik keluar itu.
Awalnya biasa2 saja, hanya sedikit perih..tapi semakin panjang kasa itu keluar dari
hidungku, semakin perih terasa menjalari otakku. Rasa sakit itu benar2 menyiksaku
sekarang, tak jarang aku berteriak seiring kasa sepanjang 1 meter itu berhasil dikeluarkan
dari hidungku..darah kembali mengalir deras dari hidungku..lebih parah dari orang mimisan..
Ok..itu masih satu kasa, masih ada 1meter lagi dilubang hidung satunya..dan 20menit itu
benar2 terasa aku akan mati saja ketika kasa kedua ditarik keluar..
Setelah beres, pak dokter membersihkan hidungku dengan kapas yang sudah dibasahi
dengan sedikit alkohol oleh sang perawat. Tak lama, darah dari hidungku mulai mereda..
Akupun didorong oleh mbak perawat tadi dengan kursi roda kembali kekamarku dilantai 4
itu. Aku kembali keatas ranjang yang sudah aku tempati dari semingguan lalu. Impusku juga
sudah dicabut tadi pagi. Aku seakan sudah cukup kuat untuk meninggalkan rumah sakit itu
sekarang.
Sesekali aku membalas SMS dari adik angkatku. Dia menanyakan kapan aku akan keluar dari
RS, dia hendak menjemputku. Aku menyuruhnya menunggu dikostan saja siang itu, karena
aku bersama paman dan emak akan naik taksi utk pulang kekostan.
...
Sore itu, setelah menyelesaikan semua biaya RS, kami bertolak kekostan yang lumayan jauh
dari Sardjito.
Akhirnya aku menghirup udara bebas setelah semingguan lebih hanya mendekam diatas
kasur yang diselimuti oleh aroma obat2an. Aku sangat merindukan terik matahari menerpa
kulitku. Ah lebay yak ane waktu itu..
...
Sesampainya di depan gang, kami diturunkan oleh taksi yang mengantar. Setelah membayar,
akupun mengajak emak dan paman kedalam gang menuju kamar ane.
Terlihat didepan rumah ibu kost, ada beberapa orang yang tidak ane kenali. Ibu kost sempat
menyambut paman dan emak ane sebelum kami menuju kelantai atas. Tak berapa lama
setelah meletakan barang dikamar, ibu kost datang ke kamar.
Ibu Kost : Ri, itu ditunggu sama keluarga yang kecelakaan kemarin.
Ane : owh, bentar buk, saya ganti baju dulu, sudah tidak enak badan saya buk.
Ibu Kost : ya udah, biar ibu sama pamanmu istirahat dulu, nanti kamu sendiri aja yang turun.
Ane : iya buk..makasih..
Ibu kostpun pamit ke emak dan paman untuk kembali turun..setelah mengganti baju kaos,
ane segera turun kebawah kerumah ibu kostan.
Terlihat di emperan rumah ibu kost seorang bapak2 dan mas2..cukup besar badannya..ane
sedikit gentar waktu itu, karena dari penjelasan ibu kost tadi, mereka adalah keluarga dari
lawan ane tabrakan dulu, ane sempat berpikir bahwa mereka akan menghajarku waktu
itu.
Setelah menyalami mereka berdua, akupun mengambil duduk di kursi didepan mereka
diruang tamu ibu kost.
Ane sangat kaget dengan kata2nya barusan..lagi2 ane sangat kagum dengan mereka,
bukannya keras2an saling menyalahkan dalam kecelakaan itu..tapi kata "Maaf"-lah yang
membuka obrolan kami.
Ane : hehehe..gpp mas, namanya musibah kita gak pernah tau (sangat lega rasanya diri ini
dengan keramahan mereka)
Ane : mas Piyan gak parah kan??
Piyan : saya gak kenapa2 mas, motor saya sedikit lecet aja, saya cuma luka dikit karena kena
aspal..maaf ya mas, karena saya masnya sampe parah kyk gini.
Ane : gpp mas, saya udah sehat koq sekarang, hehehe
Bapak2 : jadi gini mas Eri, maksud saya kemari saya ingin sedikit membantu mas Eri dalam
mengurus motor yang masih ditahan pihak polisi. Kebetulan saya adalah pamannya Piyan,
dan ada keluarga yang kebetulan bisa dimintain tolong di tempat motornya mas Eri sekarang
ditahan.
Ane : wah terima kasih banyak pak, saya jadi merepotkan seperti ini.
Bapak2 : bukan begitu mas, ya hitung2 menyambung silaturahim dan sebagai pertanggung
jawaban Piyan karena sudah menabrak mas Eri kemarin. Pihak keluarga kami ingin masalah
ini segera diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak usah dibawa ke kepolisian.
Ane : iya pak, saya juga meminta maaf karena kurang hati2..
Bapak2 : jadi mas erinya setuju ini dengan usulan saya tadi?
Ane : iya pak, saya setuju sekali..
Tak berapa lama, ibu kost keluar membawa minum untuk kami. Benar2 lega diri ini oleh
penjelasan bapak Ilyas tadi. Sungguh diluar perkiraanku dengan maksud kedatangan
mereka. Ane terlalu cepat berpikiran yang enggak2.
Lagi2 ane terkagum dengan Yogya serta warganya yang terkenal sangat ramah.
...
Sore hari setelah adzan ashar, mereka pamit pulang, pak ilyas juga tadi sempat meminta
nomor hapeku, sehingga nantinya pak Ilyas akan menghubungi untuk mengurus segala
proses dengan pihak kepolisian dan pihak jasa raharja.
Akupun kembali kekamarku setelah pamit dengan ibu kostan.. Sesampainya dikamar, terlihat
paman tertidur dikasurku, ibu kelihatan bingung sambil duduk memandang kearah halaman
kostan. Akupun mengambil duduk didekatnya.
Ane : ada apa Mak?? (beliau melihat ane, tangannya kembali memeluk anaknya ini)
Emak : bingung aku Nak, bingung aku sama suasana kota..biasanya tiap hari di kampung,
setiap bangun tidur langsung kesawah..sekarang bingung mau ngapain disini.. (dengan
bahasa sumbawa dia menjelaskan yang jadi kebingungannya sekarang)
Ane : Mak, kecapean, aku pijitin mak (bibir ini mengembangkan senyumku, aku tau apa yang
emakku rasakan, pelan tanganku memijit lengannya, sekedar merasakan beban pikirannya
sekarang)
Emak : emakmu ini orang kampung nak, bukan seperti orang kota disini..emakmu ini sudah
biasa kerja dari pagi hingga petang..emak rindu sama suasana rumah di kampung, emak
rindu ingin kesawah.. (begitu sederhana yang bisa membuat ibuku bahagia)
Ane : bapak dirumah masih sering pergi mancing mak?? (aku berusaha mengalihkan
kesedihannya)
Emak : bapakmu itu sama kyk kamu, bandel susah dibilangin..mancing tiap malam, betah di
pinggir sungai demi seekor ikan yang gak seberapa besar yang dia bawa pulang. (dia kini
tersenyum, seakan mengingat bapak dirumah)
Ane : kenapa bapak kemarin gak ikut kesini mak??
Emak : bapakmu itu gak pernah perjalanan jauh, dia pengen banget kesini kemarin tapi
karena perjalanan jauh dengan Bis, dia mengurungkan niatnya. Mungkin dia sekarang
senang dikampung sana, karena gak ada yang omelin pas pergi mancing..
Banyak yang beliau ceritakan sore itu, kami sering tertawa disela2 ceritanya. Menjelang
magrib, aku mencari lele goreng di lesehan dekat2 kostan. Setelah membeli 2 porsi lele
goreng dan 1 porsi ayam goreng..akupun kembali kekostan.
Aku tau beliau sangat suka dengan lele..dari ceritanya tentang bapak yang pergi mancing
tadi, sudah lumayan lama tidak pernah dapat tangkapan lele..jadilah malam itu emak akan
makan lele dari lesehan, memang tidak senikmat hasil tangkapan bapak di kampung, paling
tidak aku bisa melihat senyumnya ketika dia mengomentari rasa lele goreng yang aku beli
dari lesehan tadi.
Emak dan paman sangat asik menyantap lele goreng itu, aku juga merasakan saat ini aku
seperti sedang makan malam dirumahku di sumbawa sana..
2 hari sejak keluar rumah sakit, emak sudah benar2 seperti orang kebingungan di kostan..
tidak jarang di sore hari beliau menatap jauh kelangit sore, beliau benar2 sudah rindu
dengan kampung kami.
Aku pernah meminta mimin untuk mengajaknya keluar sekedar jalan2 dan belanja, beliau
malah tampak semakin kebingungan ketika pulang kekostan. Keadaanku yang masih kurang
sehat, tidak memungkinkan untuk mengajaknya jalan2 ketika di yogya.
...
Pagi2 sekali, beliau sudah mengambil sapu yang sering aku gunakan untuk membersihkan
kamar, beliau membersihkan seluruh lantai atas. Beliau semata2 menggerakkan badan
dengan aktifitas seperti itu. Karena dengan diam saja ketika bangun pagi, beliau merasa
badannya pegal2 semua. Badan yang sedari kecil sudah biasa bekerja keras, akan terasa
pegal ketika hanya bersantai setiap hari, jelas beliau.
Siang itu, mimin mampir kekostan setelah dari kampus..terlihat adikku itu sudah sangat
akrab dengan emakku..aku tau dia terpisah dengan ibunya yang menjadi TKW..cukup
bahagia ketika mereka berbicara, terkadang mimin melihatku dan menanyakan arti kata
yang emakku ucapkan. Memang emakku tidak terlalu fasih bahasa indonesia. Terlihat cocok
adik dan emakku itu, sama2 cerewetnya
Mimin : ya udah, oiya kakak masih hubungan sama cewek SMA itu??
Ane : gk pernah balas smsku lagi dek..gak tau kenapa??
Mimin : udahlah kak, lupain aja cewek kyk gitu..masa kakak sakit kemarin dia gak datang
jengukin kakak..pacar apaan kyk gitu..(kini dia sok2an menasehati kakaknya ini)
Ane : iya dek.. (aku hanya mengiyakan kata2nya)
Mimin : ibu kenapa mau cepat pulang kak? gak jalan2 dulu disini??
Ane : beliau itu bingung dengan suasana kota..lebih senang kalo dikampung trus pergi
kesawah.
Mimin : owh..trus kakak gak ikutan pulang??
Ane : enggak dek, masih gak kuat buat perjalanan jauh..ndak malah drop lagi badan kalo
dipaksain.
Mimin : trus ntr yang ngurus kakak siapa??
Ane : ya ngurus diri sendirilah..kemarin2 juga kalo sakit ngurus diri sendiri koq.
Mimin : kasian ya nasibmu kak..
Kembali kekampretannya muncul, kami hanya tertawa siang itu diteras. Paman yang sedari
tadi pagi keluar dengan bapak kost akhirnya pulang dengan beberapa plastik berisi batik.
Ternyata beliau mencari oleh2 dari tadi pagi.
Sore itu, mimin pergi membeli 2 buah tiket Safary Dharma Raya untuk emak dan paman
besok, karena tidak dalam masa liburan, mimin mendapat 2 tiket yang berangkat besok
siang. Setelah mengantarkan tiket kembali kekostan, diapun pamit pulang kekontrakannya.
Malam itu, emak kembali berpesan kepadaku seperti ketika dirumah saat aku akan kembali
keyogya sehabis mudik. Semoga kali ini aku menjalankan semua nasehat2nya..aku tidak mau
merepotkan mereka lagi. Mereka sudah terlalu letih untuk mengurusku dari kecil sampai
sebesar sekarang ini, janganlah aku merepotkan mereka dengan tingkah nakalku diyogya ini
lagi.
Malam itu, kembali aku seperti seorang anak manja, aku memilih tidur didekapan emakku.
Belaian lembut dirambutku kembali meninabobokan anak nakalnya ini.
...
Pagi menjelang, beliau seperti pagi2 sebelumnya sudah merapikan kamarku dan seluruh
teras kostan lantai atas. Paman masih meringkuk disudut kasur dikamar. Aku beranjak
kedepan pintu, melihat emakku yang masih asik menjemur pakaian yang baru sehari kemarin
aku gunakan..beliau sangat asik ketika menjemur pakaian itu di tali kawat jemuran. Beliau
sedikit kaget ketika aku memeluknya dari belakang, sedikit basah mata ini mengingat nanti
siang mereka akan balik ke sumbawa.
"Sudah nak..bantu emak jemurin bajumu" suara beliau menyadarkan sedihku..akupun pagi
itu menemaninya menjemur bajuku yang tidak kotor sama sekali. Sesekali beliau tersenyum
melihatku. Entahlah, aku seperti merasa berat sekali ketika akan ditinggalkan.
Sekitar pukul 9 pagi, teman2 SMPku kembali terlihat datang kekostan..paman ternyata sudah
menelpon mereka tadi, paman meminta bantuan mereka untuk mengantar kerumah kakak
yang jadi penanggung jawab saat operasi dulu. Merekapun sempat naik kelantai atas
sebentar sekedar untuk mengetahui kamarku, sehingga selanjutnya mereka bisa mampir dan
mengunjungiku.
Emak sempat kerumah ibu kost dan pamit pulang, tak lupa pesannya untuk sekedar
menjagaku selama ngekost disini. Akupun menyalim dan mencium tangan emak dan
pamanku sebelum mereka bertolak kerumah kakak kemarin. Setengah 11, mereka
meninggalkan kostan.
Gontai langkah ini kembali kelantai atas, sekarang aku benar2 sendirian dikamar ini..pelan
aku hempaskan badanku diatas kasur..entah apa yang berputar diotakku, fikiran ini
melayang kemana-mana..
Sedikit kaget diri ini oleh tangan yang menggoyangkan badanku perlahan. Aku membuka
mata dan mendapati vanya didekatku.
Vanya menyuapiku, senyum dibibirnya seperti sebelumnya, sangat manis..tak jarang bubur
yang disuapinya terasa seperti manisan gula..
Tidak lama aku menghabisi semangkok bubur itu, vanya benar2 bisa membangkitkan selera
makanku dengan senyumannya. Setelah dia merapikan mangkok tadi, dia kembali
kedekatku, dia menyender disampingku.
Vanya : Ri..aku boleh minjam ini gak?? (dia mengisyaratkan bahu kananku, aku mengangguk
kearahnya, diapun menyenderkan kepalanya kebahuku)
Ane : kamu kenapa Nya?? lagi ada masalah ya?? (aku menggapai tangan kirinya, erat tangan
itu kugenggam)
Vanya : kesepian aku Ri..di kostan skrg jrg ada teman..
Ane : tari sama desi emangnya kemana Nya? Biasanya mereka sering maen kekamarmu
kan??
Vanya : mereka dah punya pacar Ri..jadi jarang ngumpul sama aku skrg.
Ane : kenapa kamu gak cari pacar juga Nya??
Dia tidak menjawab kata2ku, tanganya kini melingkari badanku..hembusan nafasnya terasa
berat..aku hanya membiarkannya, tidak ada suara darinya lagi,teratur hembusan nafasnya
kini..dia tertidur dibahuku..
Cukup lama vanya tertidur, aku seperti mendengar suara motor memasuki parkiran, ah
mimin kyknya yang datang..aku membiarkan vanya tetap terlelap dibahuku. Tak berapa
lama, terlihat bayangan mimin dijendela, saat didepan pintu..
Ane : Nya...bangun Nya, itu ada mimin datang..(dia tidak bergeming, tangannya semakin erat
memelukku)
Mimin : Vanya kenapa kak?
Ane : dia kecapean kyknya dek.. (mimin mendekat kearah vanya..dia menggerak2n tangan
didepan wajah vanya...itu orang tidur, bukan orang buta pea betul adikku itu)
Mimin : vanya udah dari jam berapa disini kak??
Ane : entah dari jam berapa tadi..dah lumayan lama koq.
Mungkin karena suara bisik2 kami, vanya terlihat menggeliat dan membuka matanya..dia
sedikit terperanjat dengan hadirnya mimin yang tiba2 sudah didepannya. Muka kusutnya itu
terlihat memerah..
Ane : kamu kecapean ya..udah tidur lagi dikasur..(aku tersenyum melihat wajahnya itu)
Mimin : iya Van..kamu lanjutin aja tidurnya..(dia menggeleng)
Vanya : udah koq..bentar ya aku mau cuci muka dulu..(dia beranjak kearah kamar mandi)
Mimin : kakak pacaran sama vanya ya??
Dia lagi2 tertawa kecil sambil menutup mulutnya, diapun berbalik dan menyalakan PC yang
sudah beberapa hari tertidur itu. Vanya terlihat keluar dari kamar mandi, setelah menjemur
handuk di tali diatas dudukan teras dia kearah mimin yang sedang asik bermain bounceout di
pc.
Terlihat mereka sedikit berbicara sambil ketawa2 kecil disana, aku hanya memutar2 k750i ku
ditangan kananku, sedikit membiasakan jempol kananku yang sempat patah saat tabrakan
kmrn. Sedikit kesakitan jika aku menekan cukup keras dengan jempolku.
(godanya ke
Dia tidak mendengarkan kata2ku lagi..dia berbalik kearah monitor 17inch warna hitam itu,
keras suara tangannya membanting2 mouse seiring permainan bounceoutnya. Vanya
terdiam melihatku dan mimin, dia kebingungan.
Vanya terlihat mengambil tas ala emak2nya dan hendak pamit pulang, mimin yang dari tadi
hanya memainkan bounceoutnya kini juga beranjak mengikut vanya pulang. Aku mengantar
mereka sampai parkiran bawah, vanya melambaikan tangan kearahku sebelum
meninggalkan kostan. Mimin sepertinya masih marah, dia tidak berbalik hanya sedikit
berteriak "Aku pulang dulu Kak".
...
Sehabis magrib, aku membulatkan tekad ku mengarah ke rumah naning yang belum aku
ketahui lokasinya itu. Tak berapa lama aku sudah memasuki gang rumahnya..aku smpat
bertanya tadi kepada tetangga, dan sekarang aku sudah tepat berada didepan rumah itu.
Lumayan besar rumahnya dibanding rumah sekelilingnya. Pelan tangan ini mengetuk pintu
dari jati itu 2x..tak berapa lama terlihat seseorang membuka pintu.
Setelah mempersilahkanku duduk dikursi ruang tamu, diapun menuju kedalam rumah.
Aku memandang sekitar, banyak foto2 mereka berlima, ibu bapak mbak tadi sama 2 kembar
itu. kyknya mbak2 tadi kakaknya naning. Tak berapa lama, bapak yang ada didalam foto
besar diruang tamu itu terlihat keluar dari dalam rumah. Nah siap2 koe buaya bakalan kena
Aku menjabat tangannya, dia hanya berdehem saat aku menyebutkan namaku, aku mengikut
ketika dia menyuruhku duduk. Sedikit berdehem, akupun menyampaikan perihal maksudku
kerumahnya.
Ane : maaf sebelumnya pak, saya kesini mau minta maaf karena sudah membuat Nunung
cidera pas kecelakaan kemarin.
Bapak : jadi kamu ini yang membonceng anak saya ketika kecelakaan?? (suaranya mulai
agak meninggi)
Ane : iya pak, kebetulan saya yang mengantar Nunung ke rumah Bude kemaren, tapi belum
sampai sana kami kecelakaan terlebih dulu.
Bapak : ok saya maafkan, tapi sekarang bagaimana tanggung jawab kamu kepada anak
saya? Anak saya sekarang pincang dikaki kanannya gara2 tabrakan kemarin..
Ane : kemarin kata Naning, Nunung tidak apa2 pak? Apakah separah itu keadaan nunung
pak??
Bapak : jadi kamu tidak percaya dengan saya?? (ninggi lagi ninggi lagi suaranya...
arrrrgghhh...kalo gak mau minta maaf, dah kena hajar juga ni bapak2...)
Ane : saya siap bertanggung jawab sama anak bapak..jika memang nunung cacat fisik
seperti yang bapak bilang tadi..saya siap menikahi nunung pak. (mantap mulut ini
mengeluarkan kata2 itu, entah kenapa sekarang aku berani menatap beliau)
Sejenak setelah aku menyudahi suaraku..suara tawa bapak menggema diruang tamu rumah
itu..aku hanya mengikut tertawa tanpa tau apa yang dia tertawakan. Sedikit berdehem beliau
kembali membenarkan posisi duduknya.
Bapak : kamu ingin menikahi anak saya?? (wajahnya kini kembali serius)
Ane : jika memang nunung cacat fisik seperti yang bapak bilang tadi dan yang bapak
takutkan jika nanti dia dijauhi oleh laki-laki lain..saya siap bertanggung jawab untuk
menikahinya pak. (lagi aku mengulang kalimat itu dengan mantap)
Bapak : kamu itu masih muda, kamu mau menghidupi anak saya dengan apa?? kamu hidup
diyogya sini juga masih ngekost?? kuliah saja belum lulus.. (entah matanya sedikit
merendahkan ketika dia menydahi kata2nya)
Bapak : saya suka karena kamu berani bertanggung jawab perihal cidera kecil anak
saya..walaupun hanya kata2 tanpa ada pendukungnya..tapi itu sudah lebih dari cukup. Tak
banyak orang yang berani meminta maaf langsung seperti ini, terlebih umurmu masih sangat
muda. (aku hanya terdiam menunduk mendengar penjelasannya)
Bapak : sudah kamu pulang saja..tidak usah khawatirkan masalah anak saya lagi..mereka
berdua tidak apa2 hanya lecet kecil di kakinya.
Beliau berdiri dan mengajakku kearah pintu, didepan pintu akupun menyalimi tangan beliau
dan berniat pulang. Dia tidak serta merta melepas tanganku. Tangan kirinya menepuk bahu
kiriku.
"Tolong anak saya jangan di ajari pacaran dulu..mereka masih sekolah..saya yakin mas Eri
ini sudah mengerti bagaimana susahnya saya menyekolahkan mereka..dan saya yakin
yakin mas
Eri tidak ingin merusak kerja keras saya selama ini.." dia mengakhiri katanya dengan
senyuman ramah khas orang jawa..
Aku hanya bisa mengangguk mendengar kata2 beliau. Sekali lagi aku menciumi tangan
beliau sekedar berucap terima kasih karena sudah mengingatkan diri yang sudah jauh
melenceng ini.
Keesokan harinya, aku kembali terbangun dengan rasa nyeri dikepala..ah sial, darah segar
ini kembali mengucur dari hidungku. Berbekal beberapa kapas dan alkohol 100% dari apotik
sebelum meninggalkan RS Sardjito dulu, aku membersihkan hidungku sendiri..sedikit kaget
dengan wajah yang ada dicermin..seperti bukan diriku..
Saat lebam hitam dikedua mataku mulai berangsur hilang, terlihatlah wajahku sekarang,
wajah yang benar2 berbeda dari sebelumnya..sial, aku benar2 jelek..praaaaakkkk... tinjuku
menempel keras di cermin itu..aku benar2 shock..aku duduk menangis diantara sela2
pecahan cermin dilantai..
Semua pikiran tidak jelas ini kembali menyeruak, pikiran sesal yang sangat besar
menyelimutiku..darah yang tadi sudah sedikit mereda kembali mengucur deras dari kedua
hidungku. Keramik putih dilantai kini mulai memperlihatkan bercak2 darah yang mengalir
dari hidung serta jemari tinjuku.
Aku tidak memperdulikan semua darah itu..aku tetap menangis sambil memegang
kepalaku...aku mau emakku..aku mau pelukannya..
"Ngapain koe cok??" suara arif dijendela kamar diluar pintu..aku sedikit tersadar dari
sedihku..akupun berdiri dan membuka pintu..
Arif : jangan macam2 koe cok..kasian orang yang masih sayang sama kamu..
Sedikit kaget diri ini dengan perkataan arif barusan..entah apa yang aku pikirkan sehingga
nekat seperti itu tadi. Tak berapa lama, terdengar motor memasuki parkiran kostan.
Arif : yo wes, itu kamar diberesin..jgn macam2 koe cok..aku mau kuliah dulu, ntr siang aku
balik sini..jgn bunuh diri koe.. (dia sambil berlalu kebawah)
Aku sedikit melihat kebawah, arif pergi kuliah dengan dimas..ah lagi2 gara2 kesalahanku,
aku merepotkan dimas dan arif..motornya masih rusak parah di kantor polisi. Sial lah...
Entahlah, sudah beberapa kali aku memaki diri ku sendiri ketika aku membersihkan pecahan
cermin yang berserakan dilantai..aku benar2 tak bisa berpikiran waras sekarang.
Setelah membereskan pecahan cermin kedalam kresek kecil ..aku memutuskan untuk
berendam didalam bak mandi 1x1,5meter di dalam kamar mandiku. Dinginnya air yang sudah
aku isi penuh dari semalam seakan tak mampu menurunkan sedikit panas dikepalaku. Tak
jarang kepala ini aku benamkan didalam air sampai beberapa lama..aku belum juga mati.
...
Siang itu aku menyalakan pc ku, tidak ada mp3 yang mampu membuatku sekedar tersenyum,
aku benar2 larut dalam kesedihan dan penyesalan atas kebodohanku sendiri. Dari sekian
banyak mp3 di playlist winampku seakan semuanya tidak enak didengar..tidak ada lagu yang
benar2 kuputar sampai habis..
Aku merebahkan badanku dikasur, suara musik dari headset cempreng itu seakan
mengiringiku yang merasa kalah dengan hidupku sendiri...aku lelah, aku sangat tertatih
sekarang..
Pelan tangan itu menggoyangkan badanku, dia sudah duduk disampingku ketika aku
membuka mata melihatnya.
"Mas..kamu ga apa2 kan??" suaranya pelan mengalun dengan ekspresi sedihnya. Aku
beranjak mengambil posisi duduk..benar2 pening kepalaku saat seperti ini.
Naning hanya terisak didadaku, erat pelukannya seerat pelukan khas yani dulu..semakin aku
coba melepasnya, isakan tangisnya semakin meninggi..akupun seakan semakin lelah dengan
semua ini..aku hanya membiarkan hingga dia melepaskannya sendiri.
30menit berlalu, dia melepas pelukannya, dia menyeka air dimatanya dan berusaha
tersenyum melihatku.
Aku hanya menurut semua kemauannya, hingga di tempat warung nasi rames didekat gang
kostan, aku masih berpikir gimana aku akan menjelaskan kata2 dari bapaknya semalam..diri
ini hanya tersenyum kecut ketika dia sesekali melihatku dalam perjalanan kembali kekamar.
Aku harus memberitahu apa yang bapaknya bicarakan denganku semalam. Sesampainya
dikamar, naning sendiri yang mempersiapkan makanan di piring, aku hanya melihatnya
sambil bersandar dikusen jendela dekat pintu. Senyuman itu tak pernah padam sejak di
warung nasi rames tadi.
Ning : makan yuk yank, Q suapin ya? (dia membawa piring itu didepanku, aku hanya
menggeleng pelan)
Ane : kamu makan aja, aku belum lapar ning..
Ning : koq manggilx gitu, panggil sayang dong yank..(lagi2 senyum itu terpampang dimataku)
Ane : iya sayang..kamu makan aja dulu, aku belum lapar.. (aku hanya menurut maunya,
sedikit segan diri ini dengan senyuman itu)
Setelah beberapa suap dia makan, sekarang sendok penuh nasi rames itu mengarah
kemulutku, aku menggeleng..tapi dia tetap mengikuti kemana arah mulutku dengan sendok
ditangannya.
Siang itu, naning berhasil membuatku menghabiskan sebungkus nasi rames..dia berhasil
membuatku tersenyum dengan candaan ketika dia menarik sendok itu dari mulutku
kearahnya..hahay, sang buaya sangat rapuh dan gampang tergoda ternyata..
Setelah selesai makan, aku masih terduduk didekat pintu dan menyender kekusen tengah
antara jendela itu. Naning sudah beranjak dan mengambil duduk di sudut kasurku, tempat
biasa dia duduk sebelumnya.
Sesekali dia melihatku dan tersenyum, senyuman nakal yang dulu mampu membuatku
tergoda..tapi entah sekarang seperti tidak mempan lagi terhadapku.
Ning : yank, sini dong yank..Q kangen..(manja suaranya sambil mengangkat kedua tanganya
kearahku, aku hanya menggeleng)
Kembali dia berdiri dan mengarahku..dia mendekat dengan wajah yang sangat dekat
denganku. Kecupan kecil dibibirku sedikit mampu membuat darah dalam tubuhku berdesir.
Tapi tak lama, perasaan bersalah ini kembali mengambil alih..kata2 bapaknya semalam
benar dalam tertoreh dihatiku.
Sedikit meraba hidungku, akupun mengambil kresek putih dengan kapas dan alkohol
didalamnya..naning mengambil alih kapas yang sudah aku basahi dengan alkohol itu,
perlahan dia membersihkan darah dari hidungku.
Setelah beres, dia menyuruhku untuk berbaring dikasur..dia terlihat berbeda sekarang, tidak
ada lagi naning yang sangat pemarah dulu..lembut tangannya membelai rambutku ketika aku
berbaring. Aku merindukan belaian ini..aku benar-benar munafik sekarang..
Ning : yank, kamu semalam kerumah Q ya?? (belaiannya benar2 mampu membuatku tenang)
Ane : iya, semalam aku bicara sama bapak diruang tamu.
Ning : Q tau koq, Q dengar semalam kamu ngomong apa aja sama bapak. (senyumnya kini)
Ane : kamu nguping ya?? (dia hanya mengangguk pelan)
Ning : semalam Q sama Nung dengar koq..hihihi (entah apa yang dia bahagiakan dalam
ketawa kecilnya)
Ning : trus kenapa semalam kamu mau nikahin Nung, bukan Q yank?? (sedikit kaget diriku
dengan kata2nya, aku melihatnya yang tetap tersenyum)
Ane : bukan itu maksudku semalam..
Ning : iya yank..Q tau koq..
Kembali dia mendekatkan wajahnya, aku merasakan bibir itu lagi menciumiku..tapi kali ini
aku membalasnya..tidak lagi aku menghiraukan perih yang kadang masih terasa di hidungku
seiring kecupan bibirnya. Aku memegang pipinya, berusaha memisahkan wajah kami..
Ane : udah yank, aku mau ngomong sama kamu..(dia tersenyum dengan nafas yang masih
terengah)
Ning : kenapa yank?? (sekali lagi dia mengecupku sebelum dia kembali duduk dan membelai
rambutku)
Ane : semalam didepan pintu sebelum pamit, bapak berpesan kepadaku..
Ane : kamu tidak boleh pacaran dulu yank, kamu belajar dulu yang rajin biar cepat lulus..
Ane : kasian bapak yang sudah susah payah menyekolahkan kalian..
Ane : kita udahan dulu ya yank..kamu focus sekolah dulu.. (ah, akhirnya aku bisa
mengeluarkan semua yang berat dikepalaku)
Dia menghentikan belaiaannya, terasa titik air matanya menetes diatas wajahku..
Ning : gak..Q gak mau kita putus..Q sayang sama kamu yank..(semakin deras airmatanya
kini, aku berusaha bangun dari kasur dan duduk didepannya, dia hanya menunduk sambil
tetap menangis)
Ane : udah yank, jangan nangis ya..aku minta maaf..aku gak enak sama bapakmu yank..(aku
berusaha mengangkat wajahnya, dan menghapus airmata yang mengalir dipipinya)
Ning : Q gak mau kita putus yank, Q minta maaf...(dia kini meraih tanganku dipipinya..erat
genggamannya)
Ane : tapi yank...(belum selesai aku mengucapkan kata2ku, kembali dia memelukku)
Ane : kamu gak liat wajahku sekarang heh?? kamu masih mau sama orang jelek seperti ini??
(aku tiba2 menjadi skeptic dengan diriku sendiri)
Ning : gak, Q gak peduli..Q gak mau putus.. (semakin keras tangisan itu didadaku)
Entahlah, aku merasa sangat kasihan dengannya kini..aku merasa tidak kuat dengan
keadaanya sekarang..aku tak kuat lagi dengan tangisannya. Cukup lama dia terisak
didadaku, tanganku juga sudah memeluknya dari tadi..perlahan nafasnya mulai teratur, dia
sepertinya tertidur didekapanku.
Aku berusaha menggeser badannya keatas kasur, kurebahkan badan yang kelelahan karena
sedih itu, kuletakkan guling didekapannya..dengan selimut merah yang dibawa emakku
kemarin, aku menutupi tubuh indahnya.
Naning masih tertidur disana, aku hanya memandang wajahnya yang kadang tersenyum kecil
dalam lelapnya. Semakin berat rasanya jika aku melepasnya sekarang, aku seakan tak
sanggup untuk melihatnya menangis lagi..tapi aku telah menyanggupi perkataan bapaknya
semalam..aku tidak mau merusak segala kerja keras beliau untuk menyekolahkan anak
ceweknya ini.
"Ngapain koe cok??" suara arif sedikit mengagetkanku dari arah tangga naik. Aku membalik
badan ke pintu dan menghentikan langkahnya yang hendak kekamarnya.
Ane : sibuk Rif?? (dia berhenti tepat didepan pintu kamar, sedikit melirik kearah kamar dan
tersenyum)
Arif : ngapa?? mau curhat?? (doi mengangkat kedua alisnya, aku hanya tersenyum)
Ane : ngobrol2lah...dah lama gak ngobrol2 kita..hehehehe
Arif : iyalah, koe sibuk trus sama cewekmu (wajahnya mengisyaratkan cewek sma yang
masih tertidur dikasurku itu)
Arif : seklah ta kekamar dulu..ngeleh aku, koe wes madyang rung?? (dia sambil mengangkat
bungkusan berisi makanan di tangannya)
Ane : wes mau..kono ndang madyang ndak pingsan koe..hehehe
Arif pun berlalu kearah kamarnya..aku kembali duduk mengarah kedalam kamar, terlihat
cewek SMAku masih memeluk guling itu. Damai wajahnya terlelap.
Tak berapa lama, arif terlihat membawa bekas bungkusan makannya dan meletakan dibak
sampah dekat penampungan air disana. Dia berjalan kedepan dudukan teras depan
kamarku. Aku beranjak masuk sebentar mengambil gitar dan menyerahkan ke arif yang
sedang membakar LAnya.
Aku kembali masuk kedalam kamar dan meletakan gitar disudut kamar, aku mendekati tubuh
yang masih terlelap itu, sedikit kurapikan rambut yang menutupi wajahnya..kembali aku
melangkah keluar kamar.
Ane : bingung aku Rif?? (sambil duduk di dekat tiang yang menjadi penyangga atap teras)
Arif : bingung kenapa?? Masalah motor gak usah koe pikirin dulu..tunggu koe benar2 sembuh
aja, baru kita urus ntr..gampanglah.. (kembali dia menarik dalam LA ditangannya)
Arif : trus gimana keadaan cewekmu? dia gpp kan??
Ane : gapp Rif, bukan dia yang aku bonceng pas kecelakaan kemaren..(arif melihatku sedikit
ekspresi kebingungan di wajahnya)
Arif : lah..trus..
Ane : yang aku bonceng kamaren itu adik kembarannya, nunung cuman lecet dikit di kaki
kanannya..semalam kata bapaknya gpp, cuman luka ringan..
Arif : semalam koe kerumahnya??
Ane : iya Rif..makanya sedikit bingung aku sejak semalam..
Aku menceritakan perihal pesan bapaknya Naning semalam..arif hanya mengangguk sambil
sesekali menghisap rokok LA ditangannya yang sisa beberapa centi itu. Dia hanya
mendengarkan ceritaku, dia belum memotong kata2ku sejak tadi.
Ane : gitu Rif..makane bingung aku..mana naning nangis trus tiap aku ngomong gitu..(aku
menyudahi ceritaku)
Arif : mmm...sek sek (dia kembali membakar LAnya, asap putih kembali mengebul dari
mulutnya)
Arif : trus menurutmu piye enak e??
Ane : bah...aku kie minta pendapatmu..malah nanyain balik.. (dia tertawa kecil)
Arif : koe kie wes dewasa Ri..sudah saatnya koe nentuin pilihan sendiri..cari pilihan yang
paling baik menurutmu..kyknya kamu masih sanggup nyelesaiin semua koq..(enteng
penjelasannya)
Ane : hadeh..benar2 bingung aku Rif..
Arif : tenang, gak usah buru2 ngambil keputusan..
Ane : mbohlah rif...biarin ajalah dulu..benar2 pening kepalaku buat mikir..
Arif : nah, makanya tenangin diri dulu aja.. (dia beranjak dari duduknya dan mengambil
bungkusan LA 12 miliknya)
Arif : ta kekamar dulu lah..mau balik kekostan dimas aku, capek bolak balik kampus kostan
aku..hehehe
Ane : sorry ya Rif..motormu masih di kantor polisi.. (dia menepuk2 bahuku)
Arif : udah gk usah dipikirin, yang penting sekarang koe tenang dan sehat dulu..trus jgn
betingkah bodoh kyk tadi pagi..
Ane : hehehehe...
Diapun menuju kekamarnya, tak berapa lama dia terlihat membawa tas ransel yang berisi
baju2 untuk kuliahnya..
Arif : yo wes ya..ta tunggu dimas depan gang aja, skalian mau beli es aku..
Ane : oke Rif..ati2..
Aku melihatnya keluar gang dari lantai atas teras depan kamar. Ah, aku benar2 tidak enak
dengannya.
Aku hanya duduk terdiam sambil melihat langit yogya sore itu..
Ning : koq duduk disitu yank? (aku mendekat kearahnya didepan pintu)
Ane : tadi sempat ngobrol sama arif..kamu mau pulang sekarang yank?? Yuk aku antar..
Ning : ntr aja yank..(dia menarik tanganku masuk kedalam kamar..aku tau apa yang
diinginkan cewek SMA ini dengan senyuman genitnya)
Ane : yank.. (dia tidak memperdulikan kata2ku, dia tetap menarik tanganku dan mengajak
duduk di kasur..)
Dia kini bersandar kebadanku yang sudah duduk menyender ketembok..darahku kembali
berdesir hebat ketika tangannya mulai menyelinap diantara celana pendek yang kugunakan.
Aku menahan tangan nakal itu, aku benar tidak ingin menjamah tubuh indah itu lagi..dia
mengangkat wajahnya melihatku..aku menggeleng pelan..
Ane : yank, jangan sekarang ya..badanku masih sakit semua yank..(diapun menarik
tangannya, aku membelai rambut panjangnya, dia merebahkan kepalanya didadaku)
Ning : maafin Q ya yank..Q kangen sama kamu..(tangannya melingkari badanku lagi, sedikit
erat dia memelukku, aku menciumi rambutnya)
Ane : iya sayang..udah ya..yuk aku antar pulang, kasian bapak ndak khawatir dirumah..
Ning : ntr aja ya yank..(entah kenapa dia semakin menjadi manja sekarang, kembali
tangannya memelukku)
Ane : udah sore ini yank..ntr orang rumah nyariin kamu..
Ning : gak ada orang dirumah yank..paling Q sama Nung..Q dsini aja ya yank..
Ane : emang bapak ibu kemana yank??
Ning : mereka jarang dirumah yank, mereka sibuk kerja..cuma kakak yang ngerawat Q dan
Nung.. (semakin erat pelukannya)
Ah..semakin berat rasanya aku harus melepas cewek ini..kenapa jadi serumit ini sekarang..
...
Menjelang magrib, aku mengantar Naning sampai depan rumahnya..seperti katanya tadi,
kedua orang tuanya belum juga pulang..hanya kakak perempuan dan adik kembaranya yang
melihatku didepan pintu.
Nunung sedikit trauma melihatku, sehingga dia langsung masuk lagi kedalam rumahnya.
Akupun tidak berlama2 disitu, aku benar2 tidak enak jika bapak pulang dan melihatku ada
disini. Aku tidak ingin mengecewakan beliau.
Aku benar2 bingung bagaimana aku akan melepas naning..aku sangat kasihan dengannya,
terlebih saat dia meneteskan air mata..di sisi lain, aku sangat tidak enak dengan bapak yang
sudah memperingatkanku secara halus kemarin, aku sangat mengerti dengan pesan beliau
ketika didepan pintu rumahnya.
...
Seminggu berlalu, pak ilyas sudah sering datang kekostan, dia benar2 menepati janjinya
untuk mengurus perihal motor yang masih ditahan oleh pihak polisi lakalantas itu. beliau juga
benar2 membantuku dalam mengurus asuransi dari jasa raharja.
Berhubung sekarang keadaan tubuhku sudah mulai membaik, aku sering ikut dengan pak
Ilyas ketika mengurus segala sesuatunya..sering kali kudapatkan sms dari Naning yang
menanyakan aku berada dimana, aku membalas dengan enteng bahwa aku sedang dikantor
polisi mengurus perihal kecelakaan kemarin..dan itu sepertinya ampuh untuk membuatnya
tidak bertanya panjang lebar lagi.
Dengan bantuan dari pak ilyas, kurang dari 2 minggu semua masalah dengan polisi serta
asuransi jasa raharja tuntas. Sedikit tenang diri ini karena satu lagi masalah terselesaikan.
Pada hari itu juga, arif dengan temannya yang orang dealer dimana motor itu dibeli
membawa motor supraX yang hancur dibagian depannya itu ke bengkel resmi honda.
...
Sore itu, aku hanya bersender ditembok, menghadap keluar kearah pintu...terlihat arif di
antar salah seorang temannya didepan parkiran kostan. Temannya itu langsung pulang lagi
dan arif beranjak naek kelantai atas, diapun nyengir2 ketika melihatku duduk seperti orang
susah di depan pintuku.
Arif hendak ngomong sesuatu tapi aku tinggal kedalam kamar dan mengambil amplop yang
berisi duit dari Jasa Raharja beberapa hari lalu. Aku tidak pernah membuka dan tak tau
berapa banyak duit didalamnya.
Ane : nah..aku gak tau berapa banyak..tapi jika nanti kurang, aku masih ada pegangan buat
nambahinnya. (aku menyerahkan amplop itu kepada arif yang sudah menyalakan LAnya)
Arif : gak usah cok..udah santai aja..aku dah ada dana ini..
Ane : nek koe gak mau terima..seumur2 aku gak bakalan bisa senyum ngeliat koe Rif...
sekarang aja aku benar2 gak enak sama koe..
Arif : udahlah Ri..koe kie wes ta anggap sodara..jadi gak usah mikir macam2 koe..(tetap
tangannya tidak mau menerima amplop dari jasa raharja itu, aku benar2 dengan kata2ku
barusan)
Ane : ya nek koe tetap gak nerima ni amplop..aku gak bakalan nganggap koe sodara lagi..koe
pasti ngerti gimana rasanya menjadi orang yang bersalah..dan rasa bersalah itu gak akan
hilang jika orang menolak kita untuk menebusnya..mungkin gak seberapa duit ini, tapi
tolonglah liat usahaku untuk menebus rasa bersalah itu.
Arif : koe kie benar2 sudah kena tempaan kedewasaan Ri..aku senang koe bisa seperti
sekarang..
Dia pun dengan sedikit berat hati menerima amplop putih besar itu..sisa sore itu kami
habiskan dengan mengobrol ringan di depan teras kamar.. Tak berapa lama..seseorang
terlihat jalan masuk dari arah parkiran...sial, ngapain lagi coba dia kesini..
Tak berapa lama..seseorang terlihat jalan masuk dari arah parkiran...sial, ngapain lagi coba
dia kesini.
Terlihat naning dari arah halaman kostan..ini sudah jam berapa coba??? Magrib2 mau
ngapain dia kesini. Tak berapa lama dia sudah di atas tangga naek kostan, terlihat senyuman
manis itu tersungging dibibirnya. Arif yang melihat itu, segera beranjak dari posisi duduknya.
Arif : ta kekamar dulu cok..noh urus tuh..ingat kostan kita gak boleh cewek malam2.. (diapun
meninggalkanku dengan naning di teras depan kamar)
Akupun mengambil dompet dan HP yang belakangan jarang aku genggam lagi, bahkan saat
keluar untuk waktu yang cukup lama, k750i itu hanya aku tinggal didalam kamar. Dan ketika
kulihat lagi, sudah puluhan sms masuk serta beberapa miscall dari cewek SMA yang kini
menggandeng tanganku ke arah angkringan depan gang.
Aku menarik tangannya kearah utara gang kostan, sedikit terheran ekspresinya kini, dia
hanya mengikut tarikan tanganku mengarah ke arah berlawanan dari angkringan disudut
gang.
Semakin lebar senyuman itu, sekitar 5menit berjalan, tibalah kami di lesehan nasi bakar yang
sempat aku singgahi 2x dengan Vanya dan Tari dulu.
Saat memesan menu, dia hanya tersenyum saat aku menanyainya dia mau makan apa.
Karena dia tidak juga memberikan jawaban tentang apa yang ingin dia makan, akhirnya
mulut ini dengn sendirinya memesan 2 porsi ayam goreng penyet dan 2 es jeruk.
Ning : yank, duduk sana yah..(tangannya menunjuk meja di trotoar disebelah selatan lesehan
itu, aku hanya mengangguk mengiyakan senyuman diwajahnya itu)
Ane : tadi kekostan sama siapa yank?? (aku mengikutinya duduk dimeja itu)
Ning : sendiri yank, tadi Q sms kamu gak balas..
Ane : maaf ya yank, tadi aku ngobrol diluar sama arif..
Ning : iya gpp yank, dari kemarin2 juga kamu sibuk kan makax gk balas sms ato angkat
teleponQ
Entah alesan apa lagi yang bisa aku berikan..hampir semua alesan yang terpkirkan
dikepalaku sudah pernah aku tulis disms ketika aku tak ingin sms lanjutan darinya.
Tidak ada jawaban darinya, dia hanya menggenggam tanganku dan tersenyum. Tak berapa
lama, pesanan kami sudah datang, sesekali dia hanya menyeruput es jeruknya.
Ane : tadi katanya lapar yank..makan gih. (cewek SMA ini hanya menggeleng pelan)
Ning : Q gak lapar yank, Q cuma pengen deket sama kamu..sudah 2minggu Q gk pernah bisa
ketemu kamu, Q kesepian yank. (sesekali dia memainkan pipet digelasnya)
Ane : aku kan kemaren dah bilang yank, aku sibuk ngurus urusan sama polisi buat ngeluarin
motor.
Ning : Q tau yank, kamu mau jauhin Q kan.. (dia menyeruput es jeruknya lagi, sama sekali dia
tak menoleh kearahku)
Ning : orang tuaQ juga gk ada saat aku butuh mereka yank..Q merasa mereka gak sayang
sama Q..kamu juga mungkin gak sayang sama Q.
Pantulan cahaya lampu jalan terlihat jelas di titik air mata yang mulai menetes dari wajahnya.
Aku hanya tertegun melihat hal itu, satu lagi orang yang aku buat menangis sekarang.
Sesekali dia mendongakkan kepala, aku tau dia berusaha meredakan tangisannya. Dengan
kedua tangannya dia membersihkan sisa airmata dipipinya.
Ning : yuk makan yank..(kini dia berusaha tersenyum ketika menatapku, aku hanya
tersenyum, aku tau kesedihan itu..kesedihannya karena ulahku..)
Ane : bentar yank..
Aku mengambil wadah dari bambu yang menjadi piring untuk menu kami, aku
menggabungkan menu makanan kami. Naning hanya terdiam melihatku.
Ane : kamu jangan kyk gini ya, ntr kamu sakit kalo kyk gini terus..
Dia tersenyum dan membuka mulutnya, aku menyuapinya malam itu..aku hanya tak mampu
melihatnya bersedih lagi, dia masih terlalu muda untuk menderita karena kelakuan jahatku.
Sesekali aku menarik kembali suapan tanganku yang sudah dekat mulutnya kearahku
sendiri, kembali dia tersenyum kecil dan mencubit pelan tanganku. Sangat lahap dia makan
dengan suapanku, sedikit tersenyum dibibir ini melihatnya kembali tertawa seperti itu.
Cinta,
Ah C
inta, orang dapat tertawa bahagia karenanya, tapi karena cinta jugalah orang itu dapat
menangis pilu.
Aku kembali mengantarnya malam itu sampai depan rumahnya, ini sudah setengah 9
malam..tetapi rumahnya masih seperti kemarin, tidak terlihat orang diruang tamu ketika aku
sempat melihat dari jendela yang gordenya terbuka itu. Aku tau, Naning benar2 kesepian kali
ini.
Dia kini berdiri didekat pintu rumahnya, dia tidak beranjak masuk, dia hanya terpaku
melihatku.
"Makasih ya yank.." dia melepas pelukannya dan berbalik kearah rumahnya..aku membalik
badan dan melihatnya membuka pintu rumahnya. Dia tidak lagi menolehku kini..aku hanya
terdiam disitu.
Entah kenapa aku sedikit terpukul oleh perasaan yang tersirat seketika tadi. Terbukakah
pintu yang sudah tertutup sekian rapat dihati ini?? Apakah naning sudah mempunyai sedikit
tempat disana??
Seribu pertanyaan yang sama terulang dikepalaku kini..semakin berat langkah kaki ini
mengarah kekostan.. Jalanan malam yang mulai sepi seakan mampu membuat rasa bersalah
ini semakin menyeruak menyelimuti rongga relung hati.
Selama ini akulah orang yang bersalah disini..aku telah berani bermain-main dengan
perasaannya..perasaan yang dulu kuanggap hanya sebuah nafsu belaka, kini telah berubah
menjadi sesuatu yang lain, aku tahu itu ketika dia memelukku tadi.
...
Seminggu berlalu sejak malam itu, tidak ada lagi sms ataupun miscall darinya.
Sial, kini aku yang merasakan kerinduan terhadap cewek SMA itu, tapi tangan ini seakan
bergetar sendiri saat akan menekan tombol sent dari beberapa kata di kolom sms itu. Sudah
ada beberapa draft yang berisikan nomornya sejak seminggu lalu, tangan ini lebih memilih
tombol merah daripada tombol hijau di keypad k750iku.
Siang itu, aku sedang asik membaca artikel "Apakah Arti Cinta" yang entah aku dapat
darimana. K750i ku tiba2 bergetar ketika aku sedang membaca part "Segitiga cinta dari
Robert Sternberg".
Sternberg" Aku sejenak membuka sms itu. Ternyata naning yang sms, sedikit senang
ketika aku membacanya.
Aku akui, aku sangat merindukannya setelah pelukannya seminggu lalu. Sedikit terburu
tangan ini membalas sms dari cewek SMA itu.
2menit berlalu tidak juga dia membalas smsku..sempat pikiran jahat ini tersirat, jangan2 dia
salah kirim sms kenomorku. Tapi pikiran itu sirna seketika.
Dengan wajah sedikit merah dia mengetuk pintu kamar yang terbuka itu. Senyuman manis
menghiasi wajahnya yang kepanasan karena terik matahari siang itu. Aku berdiri mendekat
kearahnya didepan pintu. Aku mengajaknya masuk.
Aku benar2 merindukannya, aku benar2 rindu desiran didalam darahku ketika dia
memelukku erat. Dia hanya berdiri terdiam melihatku ketika aku membalik badanku
mengarahnya. Aku memeluknya, pelan tangannya membalas pelukanku.
Entahlah, aku merasakan kecanggungan diantara kami ketika aku melepas pelukanku tadi.
Dia hanya duduk terdiam disudut kasur. Sesekali dia melirikku, aku hanya membalasnya
dengan senyuman.
Ane : koq jarang sms sekarang yank?? (akhirnya bibir ini dilewati oleh kata2)
Ning : Q takut ganggu yank..Q udah kangen banget makax Q sms.
Ane : kamu gak harus kangen dulu koq, kamu bisa sms kapan aja. Aku juga kangen sama
kamu yank.. (entahlah, aku menunduk dan sedikit malu ketika mengucapkan kata2 tadi)
Ning : yank.. (aku melihatnya, senyumannya lagi terpampang diwajahnya)
Ning : Q peluk lagi boleh?? (kembali wajah itu memerah, bukan karena kepanasan, dia
terlihat malu-malu sekarang)
Aku mengangkat kedua tanganku, sedikit keras ketika badannya mendekat kearahku, erat
pelukannya melingkari badanku. Aku merasakan nafas beratnya, seakan dia berhasil
melepas beban yang sangat berat ketika memelukku.
Hingga sore hari dia kembali memanja dalam dekapanku, sudah terdengar candaan kecil
dari bicaranya. Tidak lagi kurasakan naning yang dulu, naning yang sedikit nakal ketika saat
seperti ini, keceriaan didalam setiap kata2nya.
Menjelang sore, aku mengantarnya pulang kerumahnya, lagi2 aku tidak mendapati ada
kedua orang tuanya dirumah, hanya beberapa tetangga yang sedang mengobrol dengan
kakaknya naning diteras. Mereka hanya tersenyum ketika aku pamit pulang, setelah
lambaian tangan kearah naning, aku kembali kekostan.
Malam itu kembali seperti saat pertama kali aku mengenalnya, aku menghabiskan malam
dengan smsan dengan naning.
...
Pagi menjelang, aku terbangun oleh suara ketukan dari pintu. Terdengar suara ibu kost
memanggilku beberapa kali. Dengan mata masih 3watt dan nyawa yang belum terkumpul
semua kedalam tubuh..aku membuka pintu kamar.
Ibu Kost : Eri, ini ada yang nyariin.. (dia menunjuk orang disampingnya yang hanya
tersenyum melihatku)
Anjiiiiiir...seketika mata ini menyala sempurna, nyawa yang tadi hilang sliweran kemana
mendadak masuk kedalam tubuhku kembali..
Seketika mata ini menyala sempurna, nyawa yang tadi hilang sliweran kemana2 mendadak
masuk kedalam tubuhku kembali..
Ibu kostpun berlalu dan meninggalkan kami. Bapaknya Naning hanya tersenyum sambil
geleng2 kepala ketika melihatku.
Akupun berbalik teratur membereskan tempat tidurku, serta beberapa plastik bekas
bungkusan nasi kucing dan gorengan dari angkringan semalam. Sekilas aku menengok
keluar kamar saat membuka jendela, bapak sedang berdiri mengawasi sekitar sambil
menikmati 234 miliknya.
Setelah mencuci muka, secepatnya aku mempersilahkan beliau masuk. Setelah mematikan
rokoknya, beliau pun berlenggang masuk kedalam. Dia melihat seisi kamarku, dia pun
mengambil duduk di tembok disamping komputerku menghadap kearah pintu. Ah, sial itu
hape tepat di samping duduk sila-nya.
Ane : ada keperluan apa pak, tumben bapak kesini?? (tanyaku sok2an)
Bapak : hmmm..saya bisa ngerokok dikamarnya mas Eri?? (terlihat dia membuka kembali
bungkus kretek 234 miliknya)
Ane : silahkan pak..sebentar saya ambilkan asbak.
Benar2 kikuk rasanya..mana aku terasa seperti seorang penjahat yang sudah divonis untuk
segera ditangkap sekarang...nyahok koe buaya..modyarrrrrr...
Setelah meletakan asbak kecil dari kaca di depan beliau akupun kembali duduk di depannya.
Tebal asap rokok kretek itu dihembuskan..sudah sangat siap diri ini jika akan digampar.
Bapak : jadi gini mas, saya kira tadi Naning disini. (aku melihatnya sedikit kaget..apa
maksudnya?? prasaan kemaren sore aku antar deh, smlm juga smsan sampe jam 10an)
Ane : kemaren sore saya antar sampai rumah pak..semalam juga saya masih smsan
dengannya sampai jam 10an..
Bapak : jadi benar apa yang kakaknya bilang, kalo Mas Eri ini masih pacaran dengan
Naning..(sial...kenapa mulut jadi keceplosan gini sekarang..)
Ane : ma maaf pak..kemarin saya sudah coba jauhin naning, tapi beberapa hari kemarin dia
datang kesini sambil nangis2, saya gak tega ngeliatnya pak. (bapak hanya mengangguk
sambil mengebulkan asap rokok kreteknya)
Setelah meletakan rokoknya di sela2 sisi asbak, sedikit hembusan asap yang tersisa
dikerongkongannya..dan kembali menatapku, serius tatapannya.
Bapak : semalam saya baru pulang sekitar jam 10an..dan terlihat naning masih di ruang
tengah dengan hape ditangan, seperti kata mas eri tadi, dia sms dengan mas Eri. Saya
sempat membentaknya menyuruh belajar dan tidur.
Bapak : Dia dengan malas2an mengarah kekamarnya..saya semakin emosi dengan kelakuan
dan bahasa tubuhnya yang malas2an. Saya benar2 berteriak menyuruhnya segera
kekamarnya untuk tidur.
Bapak : Saya kaget ketika dia menjawab semua kata2 saya, dan dia kabur dari rumah
semalam setelah saya masuk kekamar. Karena saya tidak punya nomor HP mas Eri akhirnya
saya tanya nunung didaerah mana mas eri tinggal.
Aku hanya bisa mengangguk pelan mendengar penjelasan dari bapak. Aku benar2 tidak
tahu, semalam juga naning tidak membalas beberapa sms terakhirku. Aku pikir dia sudah
tertidur.
Ane : maaf pak saya benar2 tidak tau kemana naning, saya tidak bermaksud
menyembunyikannya, tapi semalam saya pikir naning sudah tidur setelah sms saya tdk
dibalas.
Bapak : mas eri kenal orang lain yang dekat dengan naning? (sedikit wajah cemas darinya,
wajah cemas seorang ayah akan anak gadisnya)
Ane : saya tidak tahu sama sekali pak, dia kemarin kesini cuma sama nunung, tidak pernah
dengan orang lain.
Ekspresi bapak tiba2 berubah dan melihat kearah pintu dibelakangku. Saat membalik badan,
aku sempat melihat naning yang hendak berbalik kembali keluar. Akupun berlari
mengejarnya, pas di atas tangga aku berhasil menarik tangannya. Aku tetap menahan
tanganya ketika dia berontak dan hendak menuruni tangga kostan itu. Benar2 seperti
sinetron waktu itu, aku menahan tangan cewek yang menangis meminta untuk
melepaskannya pergi..
Lumayan lama, sebelum emosi Naning kembali mereda, mungkin dia sudah capek dengan
teriakan dan tangisannya sedari tadi. Aku hanya membiarkannya, sambil tetap menahan
tangannya. Akhirnya dia menurut ketika aku mengajaknya masuk kekamar, bapak sedikit
tersenyum lega didepan pintu.
Saat duduk didalam kamar, naning tidak melepas tanganku, dia seperti orang ketakutan
melihat bapaknya.
Bapak : kamu kemana nduk?? (lembut suaranya menyapa anak gadisnya itu..naning tetap
terdiam)
Ane : yank, itu bapak nanyain kamu, gak sopan kalo gak dijawab yank..(sedikit belaian ku
dirambutnya...abis ini kyknya benar2 kena kulitin sama bapaknya naning deh..belum apa2
dah maen belai2 aja..)
Bukannya jawaban yang kami dapati, naning kembali menangis disampingku.. Bapak hanya
menarik nafas dalam2 melihat kelakuan anaknya yang tak bisa dikerasin itu. Saatnya sang
buaya menunjukkan aksinya, biar bapaknya naning terkesan gitu..
Ane : yank, semalam kamu kemana? bapak khawatir sama kamu semalaman..(pelan dan
selembut mungkin suara ini mengalun dari mulutku, dia mengangkat kepalanya dan
melihatku)
Ning : Q dari rumah sella yank, semalam bapak marah sama Q, Q takut yank..(erat
genggaman tangannya kini..lagi2 airmata itu mengalir bak banjir ketika musim hujan)
Ane : kenapa semalam gak ngabarin yank? orang rumah semua khawatir kamu kabur..
Ning : dirumah gak ada yang sayang sama Q..mereka sibuk kerja semua..
Aku hanya menggenggam tangannya, aku melihat kearah bapak.. "Ini loh pak, anakmu itu
Sedikit berembun mata lelaki separuh baya yang duduk didepanku itu, aku tau dia sangat
menyayangi anak gadisnya. Tapi dia berpikiran jika dengan memenuhi kebutuhan materi saja
sudah cukup..dan sekarang dia melihat dan mendengar sendiri dari mulut anaknya sendiri
bahwa hal itu adalah salah.
Bapak : maafin bapak ya Nak, kami dirumah sangat sayang sama kamu, adikmu dan kakakmu
juga. Maafkan jika bapak sama ibu sangat sibuk belakangan ini.
Ah...kampret dah...mataku jadi berair, mendengar kata2 seperti itu dari mulut seorang
bapak.
Ane : kamu dengar kata bapak kan yank, mereka itu sayang sama kamu..jadi jangan pernah
berpikiran seperti itu lagi ya..sana minta maaf sama bapak..
Naning terlihat mengangguk dan mendekat kearah bapaknya. Akhirnya bapak dan anaknya
itu baikan kembali setelah semalam bersitegang.
Menjelang pukul 10 pagi, bapak mengajak anak gadisnya itu untuk pulang, aku
mengantarnya sampai depan gang. Sebelum mereka naik ke mobil sedan hitam yang
terparkir disamping jalan disana. Terlihat naning melambaikan tangannya di balik
jendela, Tint tint, aku hanyalah tukang parkir yang diberikan terima kasih lewat beberapa kali
bunyi klakson.
Ah, kenapa gak dikasih 15rebuan aja yak, kan mayan buat beli es jeruk ato juice alpuka..buat
ngilangin deg2an yang menyerang sedari tadi pas bapaknya datang.
...
Entahlah, aku sekarang harus berbangga diri atau harus merasa bersalah karena aku
membuat bapak dan anak gadisnya itu bersitegang semalam..gara2 naning smsan denganku
makanya bapak menjadi emosi, tapi karena akulah tadi mereka kembali berbaikan.
Ah...bingung..aku benar2 bingung..
Kembali aku hanya terdiam didepan pintu sambil menatap keluar mengarah langit sore
itu..kembali diri ini merasakan kesepian..
Drrt drrt drrt...k750i ku bergetar dilantai dekat tempatku duduk. Ah, naning yang sms..
: yaaaaank..Q kangen..
Aku hanya tersenyum membaca smsnya, aku tidak ingin membalasnya..biarkan dia
menghabiskan waktu dengan keluarganya dulu.. Aku mengetik sms dan segera
mengirimnya..
: eh jam segini tidur?? gak baik tau dekat2 magrib tidur..kamu sakit??
: iya aku lagi sakit..kamu jahat gak nanyain kabarku dari kemarin2..saat aku sakit aja
gak ada yang rawat..jahat Ri..
Aih..aku sedikit melupakan cewek yang sedari awal tahun ini kukenal, dia sekarang sedang
sakit dan aku tidak pernah tau keadaanya, dia yang sedari aku kecelakaan dulu merawatku
dengan telaten malah aku lupakan ketika aku lumayan sembuh sekarang.
Dengan HP dan dompet dikantong, aku bertolak kearah kostannya menggunakan taksi, tak
butuh lama aku sudah diturunkan di depan gang yang mengarah kekostannya. Sedikit
terburu kaki ini melangkah kekostanya. Tanpa permisi dengan beberapa pasangan yang
diruagan tamu dibawah, aku mengarah kekamar vanya di lantai atas. Aku mendapati kamar
Tari terbuka saat hendak melewatinya aku mendengar suara candaan dari para emak2
didalam kamarnya, sempat mengintip sambil melewati kamar tari..tidak terlalu jelas siapa
saja didalam sana.
Tok tok tok..tangan ini mengetuk pintu kamar Vanya..tidak ada tanda2 pintu kamar akan
dibuka.
"Nyari sapa Mas??" suara tari dari depan pintunya, dia sedikit tersenyum melihatku.
Akupun membuka pintu itu, terlihat kamar Vanya kosong, tempat tidurnya sedikit
berantakan, tapi tidak kutemui yang empunya kamar disana. Akupun beranjak keluar dan
melangkah kearah kamarnya tari.
Setelah berdiri didepan pintu, aku melihat kedalam, terlihat 3 cewek disana, Tari,Desi dan
entah satu lagi aku gak kenal..baru sekarang aku liat..mereka hanya tertawa kecil melihatku.
Ane : vanya-nya kemana Ri?? koq gak ada dikamarnya.. (aku mengarah ke tari)
Desi : Vanya balik ke kalimantan mas..dia gak ngomong apa??
... : iya mas, baru tadi ke terminalnya (dia nyeletuk2 aja dah)
Tari : kejar aja ke terminal mas, kyknya belum lama, paling belum berangkat busnya.
Ane : ya udah, aku ke terminal ya..semoga belum berangkat busnya
Akupun membalik badan dan segera akan beranjak ke terminal. Saat menuruni tangga,
terdengar suara langkah sedikit berlari dari lantai atas..aku tidak perduli Tari mau ngomong
apa lagi. Aku hanya memikirkan cewek tiang listrik itu...Sialan vanya pulang gak ngasih
tau..lagi sakit2 juga mau perjalanan jauh ke kalimantan sana.
Saat sudah di anak tangga paling bawah..
"Mau kemana Ri???" suara ini, aku mengenal suara ini..ini suaranya.. aku berbalik badan dan
melihat vanya, desi,tari dan teman satunya lagi sedang tertawa kecil di atas lantai, mereka
sangat puas karena berhasil mengerjaiku..ternyata dari tadi Vanya sembunyi dibalik pintu
dikamarnya tari. Ah, sial...mati kutu aku..tengsin betul dah kyk orang bego.
Entah kenapa, ekspresi tertawa mereka sekarang berubah panik..vanya sedikit berlari
kearahku di anak tangga bawah.
Vanya : Ri, hidungmu berdarah itu..(panik dirinya...aku mengusap hidungku dan benar saja
terlihat sedikit merah ditangan yang kupakai mengusap tadi)
Ane : hehehe..biasa kalo sedikit mikir berat suka mimisan.
Vanya merangkulku macam orang sakit saja..dia mengajakku kekamarnya, tari dan 2
temannya masuk kekamarnya dan mengambil beberapa kapas. Setelah duduk didalam
kamar vanya, merekapun masuk dengan membawa air digelas memberikan minum padaku.
Ane : eh, kenapa jadi panik gini..aku gpp kali..cuman mimisan koq..
Tari : itu hidungmu masih berdarah mas (dia kembali menunduk, dia benar2 phobia dengan
darah)
Desi : ini mas, hidungnya di bersihin dulu darahnya (dia menyerahkan beberapa helai kipas)
Ane : makasih ya..oiya, namanya siapa mbak?? (tanganku kini malah mengarah kearah
cewek yang baru kulihat itu, sekedar kenalan, dia hanya panik melihat darah dihidungku
yang kembali mengalir)
... : aduh itu hidungnya dibersihin dulu mas..
Vanya : itu hidung di urus dulu...giliran cewek aja cepet..(tangan vanya berhasil menoyorku
kini)
Ane : aduh...kepalaku pusing...aduh...(hahay...sang buaya sekarang ber-acting layaknya
bintang film india..)
Dan berhasil..empat cewek itu terlihat semakin panic dan menyalahkan vanya yang menoyor
kepalaku..nyahok koe vanya, mau ngerjain, sekarang ta kerjain balik...bhuahahahah..
Aku hanya tertawa sambil melihat vanya yang menjadi sasaran ke-3 temannya yang masih
sedikit panic..
Ane : gpp koq mbak, segitu perhatiannya sama diriku..(nyengir mesum kini terlihat lagi,
setelah sekian lama tidak terlihat)
Vanya : tuh kan..Eri cuman becanda itu..(tanganya sekali lagi berhasil menoyorku..)
Desi : gak lucu ah becandanya mas..
Ane : maaf maaf, kan sekarang 1 sama..tadi kalian berempat ngerjain aku (sambil mengusap
darah dengan kapas dari desi tadi)
Setelah benar2 meyakinkan mereka bahwa aku baik2 saja, cuma mimisan biasa sejak
kecelakaan kemarin, mereka pun kembali kekamar tari tempat mereka ngerumpi tadi..ah
sial, aku belum kenalan dengan cewek satunya tadi..belum berhasil aku menanyakan
namanya, sekalian alamat kostnya sih..
Vanya : kenapa senyum2 sendiri Ri?? (tangannya kini mengambil alih kapas ditanganku,
telaten dia membersihkan sisa2 darah di hidungku)
Ane : hehehe..gk koq Nya..itu tadi siapa namanya?? baru liat aku..
Vanya : heh..itu idung di urus dulu.. (kini tangannya sedikit keras menekan hidung
pesekku..damn** kalo hidung benar masih sakit..dan berhasil lah vanya kembali membuat
hidungku berdarah)
Ane : aduh sakit Nya..(sedikit meringis diri ini)
Vanya : halah, gak mempan Ri..akting aja kamu itu...(dia membuang kapas ditangannya
kearah sudut kamar)
Ane : ini hidungku belum sembuh Nya, belum kuat tulang bekas operasinya kemarin..
Lumayan berasa rasa sakit karena tekanan kapas dari vanya tadi, kurasakan darah kembali
mengalir..aku mengambil sisa kapas di depanku di atas teras dari Desi tadi..Vanya masih
tidak percaya..dia masih mengira aku sedang acting. Kapas yang ditanganku sekarang
benar2 sudah merah oleh darah segar..setelah 2x mengganti kapas, barulah mereda
darahnya.
Vanya hanya terdiam disamping melihatku yang membersihkan hidungku, aku melihatnya..
entah ekspresi apa itu..kyknya dia panic juga..
Akupun mengikut instruksi mata mendelik itu..vanya sedikit ngeri terlihat dengan delikan
matanya.. Kembali diri ini dirawat Vanya, lembut usapan kapas itu di hidung pesekku.
Masih dikamar Vanya, setelah dia membersihkan darah yang mengalir dari hidungku..aku
sedang berbaring diatas bantalnya..
Kembali delikan mata itu terlihat, sekarang kepalaku menjadi sasaran toyorannya..
Ane : Nya..
Vanya : apa?? (hahay, dia ketus..ngambek kyknya)
Ane : Vanya..(seperti suara anak kecil memanggil teman2nya)
Vanya : apaan sih Ri...(dia sekarang mambalik badannya mengarahku)
Ane : main yuk
Tetap aja dia beranjak kepintu..modyar koe mblo..benar2 kena tinggal skrg.. Ceklek..pintu
kamar itu tertutup dari dalam oleh vanya. Dia tersenyum dan kembali berbaring
disampingku, menyamping mengarah keposisi sebelumnya. Tangannya terangkat pelan
membelai pelan pipi kiri ku..ah, lembutnya..
Vanya : sakit ya?? (tangannya kini tepat di alis kiri yang sempat sobek, aku mengangguk
pelan)
Ane : udah gk terlalu koq, udah sembuh..hehehe
Kami terdiam cukup lama, vanya hanya melihatku..sesekali dia tersenyum kecil..
Magrib itu aku menceritakan perihal hubunganku dengan naning serta kata2 bapaknya
naning yang menyuruhku menjauhi anak SMAnya itu. Vanya sesekali mengangguk kecil
disela2 aku berkisah. Entah sudah berapa kali K750i ku bergetar didalam kantongku..aku
sengaja mem-bisukan hape itu.
Vanya : aku gak mau bantu Ri...aku ngerasa jahat kalo kyk gitu..gak ah.. (dia bangkit dan
menyender ketembok, dia menggeleng setelah aku selesai bercerita)
Ane : tolonglah Nya..aku gak tau lagi gimana cara lainnya..
Vanya : ya kamu bilang langsung lah Ri...
Ane : udah Nya..tapi tangisannya itu buat aku gak tega..
Ane : tolongin ya Nya, soalnya dari dulu dia sangat marah tiap dengar nama kamu..
Vanya : tapi jahat banget caramu Ri...
Ane : mau gak mau sih Nya..tapi aku lebih gak enak sama bapaknya..
Ane : ya ya..bantuin ya..
Dengan berat hati Vanya akhirnya menyetujui rencana jahatku untuk naning..aku benar2 tak
sanggup ketika melihat air mata cewek SMA itu..semoga dengan rencana jahatku ini, aku
bisa menjauhkannya dariku.
Tak terasa sudah pukul 11malam, Vanya terlihat sesekali menguap saat kami kembali
bercanda dikamarnya.
Pagi sekitar pukul 10an, dengan ditemani adi yang kebetulan datang kekostan, aku
mengajaknya mencari modem dan speaker di Jogjatronik kala itu. Setelah mendapat speaker
simbadda dan modem gsm at&t kamipun pulang kekostan kembali. Setengah 12 adi pamit
kembali kekampus karena dia masih mengurus lab kampus sampai dia wisuda di
pertengahan oktober.
Adi : kapan lo ke lab lagi?? Sepi skrg cuman gw sendiri yang ngurus. (dia memakai helmnya
di parkiran)
Ane : tarlah Di, lagi malas aku keluar2..masih belum terlalu enak juga badanku.
Adi : ya udah lo istirahat aja dah..eh gw duluan ya bntr lagi anak2 make lab buat praktikum.
Ane : iya Di, makasih ya dah nganterin nyari modem tadi.
Adi : seep kyk sm sapa aja lo..yo wes gw duluan ya.
Adipun meninggalkan parkiran dengan tigernya..aku kembali kelantai atas menuju kamarku.
Sepertinya ada yang kurang ya..prasaan gak cuman hape..tapi itu adik cerewetku kemana
ya?? Tumben ngilang, lumayan lama dia gak pernah main kekostan. Ah paling lagi bahagia
dia sama pacarnya..biarlah dia senang2 gak usah digangguin.
Speaker baru siap..saatnya kita menggetarkan kaca jendela dengan dentuman bass
speaker..atur2 equalizer di winamp, dan mengalunlah lagu SOAD ~ Toxicity itu dengan
Volume penuh di speaker baru. Hahay, bukan hanya kaca..bahkan air galon yang masih
setengah itu benar2 bergetar..
Entah aku benar2 sudah gila sekarang, dengan volume musik yang Cumiakan telinga itu aku
bahkan bisa tertidur sambil diiringi pelan puteran kipas kecil dikamar.
Baru sebentar aku terlelap dalam tidurku, aku merasa seperti ada orang yang melihat
kearahku, aku benar2 tidak bisa tenang dengan perasaan seperti ini, aku merasa seperti was
was. Aku membuka mataku melihat kearah kakiku, wajah itu nanar melihatku..ekspresi sedih
bercampur marah dalam diamnya.
Akupun berusaha duduk perlahan demi meminimalisir rasa sakit dikepala ketika aku bangun
tidur.
Ane : yank..kamu udah lama?? (tanganku mematikan music dari winamp yang masih teriak2
sangat keras itu, dengan tombol X disudut kanan atas, suara teriakan itu terhenti seketika)
Ning : hapemu mana??
Ane : mana ya..(sok2an nyari..padahal sengaja ane tinggalin ditempat Vanya)
Ane : hehehe..ketinggalan tempat teman yank..
Ning : kamu ketempat vanya kan semalam?? (delikan matanya lebih sadis dari vanya
sekarang)
Ane : enggak koq, aku ktempat teman semalam..
Ning : kamu selingkuhkan sama vanya???
Ane : enggak sayang..aku gak pernah selingkuh sama vanya..
Ning : gak usah bohong..ini sms dari vanya..
Dia memperlihatkan SMS dari vanya kedepan mukaku. Aku sempat membacanya.
: Gak usah kegenitan gangguin cowok orang, masih SMA aja genit kyk gitu..gimana
gedenya ntr..
Itulah salah satu sms yang vanya balas ke naning lewat hapeku.
Ning : kalo mau jauhin Q jauhin aja, tapi jgn pernah selingkuh dari Q..
Ning : kamu jahat..
"KITA PUTUS" itulah kata terakhir dari mulutnya siang itu, siang dimana untuk terakhir
kalinya aku membuatnya menangis.
Aku tidaklah sejahat itu, aku tidaklah selingkuh dengan Vanya, aku hanya meminta vanya
untuk berpura2 menjadi pacarku, dan memberi tahu semua hubungan palsu itu ke Naning
sehingga nantinya dia membenciku..dan sekarang benar2 berhasil..dia membenciku..aku
rela menjadi penjahat, menjadi pihak yang disalahkan. Aku tak tahu harus bagaimana lagi
caranya agar dia menjauhiku, dan satu2nya cara yang terpikirkan saat itu adalah dengan
membuatnya membenciku..siapa yang tidak sakit hati jika diselingkuhin..siapa yang tidak
membenci pacarnya yang selingkuh..
Aku tidak mengejar naning yang berlari meninggalkan kamar..aku hanya terdiam dan
tersenyum kecut, entahlah..darah yang kembali mengalir dari hidungku karena tamparan
tadi seakan tak terasa perih sama sekali. Hati ini lebih sakit rasanya.
Aku merelakan cewek SMA itu membenciku kini..dan berharap dia berfikiran semua cowok
jahat dan tidak mau pacaran lagi sampai dia benar2 ketemu dengan orang yang tulus
mencintai dan menyayanginya.
Malam minggu itu aku berkunjung kekostan Vanya, sekedar berkunjung mencari teman
menghabiskan malam yang banyak ditunggu2 oleh orang yang mempunyai pacar.
Sejak dua hari lalu, sejak naning menamparku dikamar, tidak pernah lagi dia datang
kekostan. Syukurlah, aku sekarang benar2 membuatnya membenciku. Semoga dia kembali
focus dengan sekolahnya.
Setelah berjalan sebentar dari jalan kusumanegara tempat aku turun oleh taksi tadi, aku
sudah sampai di gerbang kostan Vanya yang tak pernah tertutup itu, banyak cewek2 yang
sedang ngerumpi di ruang tamu kostan itu di dekat parkiran motor.
Terlihat salah satu dari mereka mendatangiku. Ah cewek yang belum sempat aku kenal pas
ke kamar vanya kemarin itu.
Aku mengikuti Lisa dari belakang kekamarnya vanya di lantai atas. Sesampainya didepan
kamar vanya, terlihat tertutup.
Lisa : vanya kyknya keluar tadi Ri..iya aku baru inget, tadi keluar sama tari. (dia tersenyum
menolehku)
Ane : ya udah deh aku tungguin sini aja Lis..
Lisa : ditelpon aja Ri, takutnya lama dia baliknya karna gak tau kamu kesini.
Ane : hehehe..gk punya HP Lis..hpku kemarin aku suruh bawa Vanya.
Lisa : nih pake hpku aja (dia terlihat menyerahkan hpnya dari dalam kantor celana gemesnya)
Ane : gak deh Lis..gpp koq..aku tunggu sini aja. Kamu kalo mau ngobrol sama temanmu
lanjut aja..hehehe (sang buaya hanya garuk2 kepala sekarang)
Lisa : ya udah bentar ya..
Dengan senyuman dia mengikut duduk di sampingku sambil meletakan toples camilan
diantara kami.
Terlihat dia sangat fasih membakar rokoknya itu, hembusan asap putih lumayan tebal di
hembuskan.
Lisa : Mas, kamu koq bisa kenal dengan Vanya, Tari sama Desi?? (suaranya tanpa melihat
kearahku)
Ane : dulu kenal pas tahun baru..kamu kyknya belum kost disini.
Lisa : owh.. trus mas pacarnya sama siapa?? Vanya apa Tari??
Ane : eh...mana cocok aku sama mereka?? (dia melihatku kini)
Lisa : mereka cerita kyknya kamu orangnya seru mas..dari cara Tari sama Vanya cerita, aku
yakin mereka suka sama kamu deh.
Ane : ya suka sebatas suka aja, buat di ajak ngobrol paling.. (kembali tangan ini menggaruk2
kepala yang tidak gatal sama sekali)
Lisa : hahaha..kamu bisa aja mas..(kembali dia mengisap rokok putih di antara sela2 jarinya)
Ane : trus kamu sendiri?? (kembali dia melihatku)
Lisa : ya belum ngerasa apa2 mas..baru juga ngobrol sekarang.
Ane : bukan itu maksudku Lis..kamu kapan kost disini?? kyknya baru deh kamu pindah
kesini??
Lisa : owh..iya mas, baru bulan lalu aku pindah kesini. Dulu aku kost di daerah UAD sana.
Kamu sendiri kost dimana mas??
Ane : jauh dari sini, aku di daerah tegalrejo sana.
Lisa : tegalrejo?? daerah mana itu mas?? (antusiasnya melihatku)
Ane : tu jalan kusumanegara kebarat terus, dekat2 malioboro sana.
Lisa : owh..lumayan jauhlah kamu kesini mas.
Ane : ya gitu deh..cuman kostan sini yang aku kenal orang2nya. Makanya sering maen kesini.
Lisa : bentar bentar biar aku tebak..(dia seperti sedang berfikir sekarang)
Lisa : malam minggu maen kekostan cewek..artinya kamu suka ya dari salah satu orang
disini?? Vanya pa Tari mas?? (dia tersenyum, untunglah tidak mengangkat2 kedua alisnya)
Ane : eh bukan gitu Lis, aku kesini sekalian mau ngambil HP yang aku titipin ke Vanya. Gak
ada maksud lain koq. (lagi2 aku hanya bisa menggaruk kepala belakang ku)
Lisa : emang gak ada suka gitu sama vanya sama tari mas??
Ane : eh, ini aku makan ya..(aku mengambil camilan di salah satu toples diantara duduk kami
berdua, aku berniat mengalihkan obrolan kami, dia mengangguk)
Lisa : gimana mas?? sukanya sama siapa??
Sejenak dia menghisap kembali rokok yang sisa beberapa centi itu, dia membuangnya
kearah atap rumah didekat kostan itu.
Lisa : sejak SMA mas, dulu cuman ikut2an teman SMA sih, sekarang jadi sering ngerokok
apalagi banyak yang dipikirin.
Ane : artinya sekarang lagi banyak fikiran toh?? (aku melihatnya sambil mengangkat kedua
alisku)
Lisa : enggak sih mas, tadi aku kirain kamu ngerokok, kan enak ngobrol sambil rokok-an.
Ane : owh..(aku ngangguk2 gak jelas..)
Lisa : tapi beneran loh mas, jarang aku nemuin cowok yang gak ngerokok sekarang. Gak
percaya aja sih pas kemarin aku nanyain Vanya. Baru sekarang aku percaya pas ngobrol2
sama kamu.
Terlihat Lisa sejenak berhenti dari obrolannya, dia merogoh kantong kiri celana gemesnya
itu..dia melihat hpnya..kembali dia memasukkan kedalam kantongnya.
Lisa : vanya sama tari ketempat temannya mas..paling ntr jam 10an baru pulang.
Ane : waduh, aku pulang aja deh kalo gitu, besok lagi kesini.
Lisa : ngobrol2 aja dsini mas..jarang2 juga kamu maen kesini kan. (dia kembali membuka
bungkusan rokok itu, mengambil sebatang lagi dan membakarnya)
Ane : kamu gak malam mingguan gitu sama pacarmu Lis?? (hahay, biar gak terlalu gamblang
nanyain punya pacar apa gak gitu..buaya oh buaya..akal bulusmu sungguh busuk)
Lisa : tenang mas, aku lagi LDRan koq sama cowokku..sekarang jarang sms ato telpon,
palingan juga udah punya cewek lain di malang sana.
Ane : eh..santai banget kamu ngomong kyk gitu..gak cemburu apa??
Lisa : gak lah..toh orangnya jelek juga, palingan gak ada yang mau sama dia selain aku..hihihi
(dia tertawa mirip mak lampir sekarang)
Ane : jahat bener kamu ngatain pacarmu sendiri jelek..
Lisa : emang jelek koq mas..
Ane : tau jelek kenapa dipacarin??
Lisa : ya daripada jomblo mas..mumpung ada yang suka sama aku ya aku terima
aja..hahahaha
Sedikit kaget dengan katanya barusan, beneran adakah cewek yang berfikiran seperti
cewek yang sedang menikmati rokoknya disampingku ini??
Cukup lama kami terdiam, aku sepertinya habis pertanyaan yang bisa aku lontarkan,
sebenarnya aku masih memiliki beberapa pertanyaan yang sedikit private jika aku tanyakan
lagi..tapi aku tak jadi mengucapkannya, takut terlalu mencampuri urusan privatenya.
Lisa : kamu sendiri sudah jomblo berapa lama mas?? (asem..keliatan banget kyknya diri ini
sedang jomblo..)
Ane : belum lama sih...baru beberapa hari..hehehehe (tiada lagi sensi yang dulu ketika orang
mulai menanyakan perihal hal2 yang mulai menjurus private)
Lisa : jadi ceritanya lagi gerilya nih cari ceweknya??
Ane : ah, susah sih Lis..aku malah pengen ngilang rasanya sekarang..pengen orang2 gak
bisa ngeliat aku..
Lisa : koq gitu mas?? ada pengalaman buruk ya??
Ane : entahlah, aku lebih suka menyendiri sekarang..kyknya sedikit minder kalo harus
berhadapan dengan orang2.
Terlihat seseorang menaiki tangga, entah siapa lagi sekarang..aku tidak terlalu kenal dengan
orang2 dikostan ini selain vanya,tari dan desi.
Cewek itu hanya tersenyum saat melewati kami dan mengarah ke dapur. Tak berapa lama,
dia kembali lagi dengan 2 buah mangkok dari dapur. Senyum2 lagi ngeliat kami duduk
seperti orang pinggiran duduk dilantai antara kamar vanya dan tari itu.
Entah kenapa, ngeliat mangkok yang dibawa cewek tadi, aku sedikit merasa lapar..soalnya
belum makan sih dari sore tadi..sekarang dah jam 9 lebih.
Ane : Lis, udah makan belum?? (dia menolehku setelah membuang puntung rokoknya diatas
atap rumah tetangga kostnya itu)
Lisa : belum mas..cari makan yuk..
Ane : gpp nih?? Entar ada yang cemburu.. (hahay, mari kita tebarkan ranjau2 darat untuk
menggaet mangsa baru ini..)
Tidak ada jawaban darinya, dia berdiri setelah menutup toples camilan. Dia meletakkan
toples camilan itu dipembatas teras didepan kami.
Saat dilantai bawah, dia terlihat masuk kesalah satu kamar di bawah..ternyata kamarnya
disudut sana toh..wah enak nih kalo nginap dikostan sini, saat gak ada orang dilantai atas
bisa nginap di lantai bawah..
Terlihat dia keluar dengan memakai jaket warna biru tua..ah, itu celana gemes gak diganti
apa?? Kan gak lucu ntr masuk angin..
Setelah mengambil kunci ditanganku dia terlihat menuju kesalah satu motor matic disana,
kalo gak salah yamahaa Mio warna hitam waktu itu.
Setelah memakai helm yang dia serahkan, kamipun meinggalkan kostan kearah pamela
swalayan di barat kostannya masih dipinggir jalan kusumanegara. Lisa menepikan motornya
disalah satu warung lesehan di baratnya pamela swalayan. Akupun mengikut dibelakangnya
ketika masuk kedalam lesehan dengan meja dan kursi plastik itu.
Salah satu cowok datang dan mencatat pesenan kami, tak lama diapun kembali ketempat
masak2 disudut lain lesehan itu.
Tak berapa lama, menu yang kami pesan tadi sudah datang..mari makan..
Lisa sangat
berbeda dengan mimin,tyas dan vanya dalam hal makan, dia seperti sangat memperhatikan
cara makannya.
Pelan dan sangat anggun dia melahap makananya. Tak jarang di antara suapan tangannya
dia mengibas2kan tangan kirinya kearah wajahnya yang sedikit keringetan. Sama halnya
dengan Vanya, dia juga doyan pedes ternyata.
Lisa : cobain deh mas, gurameh bakarnya disini enak loh (terlihat dia mencubit sedikit
guramehnya dan mengarahkan kearahku)
Ane : eh..gak usah Lis..(sedikit menarik kepalaku kebelakang)
Lisa : gak usah malu mas, jarang2 loh aku mau nyuapin cowok..(entah apa maksudnya)
Ane : bukan gitu, aku gak bisa makan seafood Lis..heheheh
Lisa : ini gurameh air tawar mas, bukan ikan air laut koq..
Ane : gak deh, semua ikan aku gak makan, ntr ndak gatal badanku..
Lisa : alergi ikan toh..
Ane : ya gitu deh..hehehhe
Cukup lama kami makan dan mengobrol di lesehan itu..jam 10 lebih kami baru kembali
kekostannya. Setelah memarkir mio-nya dia kembali kekamarnya, aku hanya menunggunya
di dekat tangga. 2menit berlalu dia terlihat keluar dengan stelan yang benar2 menggoda
iman..masih dengan celana gemes warna abu2..tapi dia telah mengganti kaos oblong
hitamnya dengan tengtop warna biru tua..
Tak ada canggungnya dengan yang dia kenakan. Aku sendiri yang malu melihat kearahnya.
Lisa : yuk mas kita keatas lagi..(dengan santainya itu tangannya menggandengku..aku sudah
jelek kyk gini aja masih dapat gandengan cewek seksi..entah apanya yang special sehingga
dapat rejeki nomplok kyknya gini
Sesampainya dilantai atas, sedikit kaget diri ini melihat vanya dan tari sedang menikmati
rokok serta makan camilan di toples di pembatas teras, tempat Lisa meletakannya tadi.
Mereka melihat kearah kami. Mata Vanya sekarang kembali melotot kearahku yang
digandeng Lisa.
Tari : Vanya cemburu tuh mas..(dia meledek vanya sambil tertawa kecil)
Vanya : ih..ogah aku cemburu..(manyun dengan mata tetap melotot)
Lisa : iya deh, yang cemburu..cuman gandeng aja koq Van..nih ya aku lepas (ah,
gandengannya lepas sudah..)
Ane : tumben pada keluar pas malam minggu, biasanya cuman begosip dikamar..hehehe
(benar2 kikuk dikerjain 3 cewek ini)
Tari : yuk Lis, kita kekamarmu aja, gak enak ditengah orang yang lagi berantem..(tari
mengambil kedua toples itu dan mengajak Lisa ke lantai bawah)
Lisa : gak dikamarmu aja Ri?
Tari : jangan Lis, ntr kamar sebelah ribut, kita gak enak ngobrolnya jadi keganggu..
Vanya : apaan sih Ri..(masih manyun, entah kenapa dia kyknya marah)
Tari : yuk Lis, gak enak dengar suara harimau lagi ngaum2 ntr..(benar2 habis vanya di
ledekin tari..dasar emak2 gumamku)
Merekapun meninggalkan diri ini dan Vanya yang masih manyun sejak aku naek bersama lisa
tadi. Saat aku hendak duduk diatas pembatas teras didepan vanya, dia malah masuk
kekamarnya. Pintu yang terbuka itu kembali tertutup dari dalam. Asem, aku gak diajak
masuk.
Akupun beranjak kedepan pintu itu.. tok tok tok..tangan ini pelan mengetuk pintu
itu.
Gak ada lagi jawaban darinya..aku sedikit mengeraskan langkahku ketika mengarah ke
tangga..tapi aku kembali kedepan kamarnya dengan berjinjit pelan2 ..aku menunggu tepat
didepan teras kamarnya. 5menit terdengarceklek dia membuka pintu itu..entah ekspresi apa
diwajahnya ketika melihatku tersenyum didepan pintu itu.
Ane : udah gak ngambek ya?? (suaraku menyapanya ketika dia hendak menutup pintunya
lagi)
Vanya : siapa yang ngambek..sana kekamar lisa aja..(dia melihatku dari pintu yang sedikit
terbuka itu)
Ane : kan kesini mau ketemu kamu..tadi lisa ngajak ngobrol sambil nunggu kalian pulang.
(jelasku berharap Vanya tidak menutup pintu itu lagi)
Vanya : mau ngapain kesini?? sana pulang udah malam juga. (masih setia dengan ketusnya)
Ane : mau ngambil Hp Nya..susah mau smsan sama kamu hehehe (senyum lebar sang buaya
terlihat)
Terlihat vanya masuk kedalam lagi, dia mengambil hp yang sudah kojor itu, 2 hari tanpa
charge soalnya.
...
Sedikit terbangun diri ini mendengar adzan subuh dari masjid yang letaknya agak jauh dari
kostan itu. Ah, aku ketiduran didepan teras kamar vanya, dia benar2 tidak membuka
kamarnya lagi sejak semalam.
20menit berlalu..terlihat lampu kamar itu dinyalakan sama yang empunya..tak berapa lama,
pintu itu terbuka..Aku berdiri lagi ditempat semalam..Sedikit kaget dirinya melihatku masih
senyum didepan kamarnya..lusuh wajahnya baru bangun tidur..
Vanya berlalu kearah kamar mandi, aku hanya melihatnya dari depan teras kamarnya. Tak
berapa lama dia kembali.
Vanya : ngapain gak masuk?? gak kedinginan kamu?? (ketus2 gimana gitu suaranya)
Ane : dingin sih..hehehhe (kembali tangan ini mengusap2 kedua lenganku, benar2
kedinginan)
Vanya : ya udah masuk aja kalo dingin.
Ane : jadi boleh masuk ini?? hehehehe
Vanya : ya udah..tidur aja di teras, aku mau tidur lagi (doi masuk kedepan pintu)
Ane : Nya, ikut kedalam ya, benar2 dingin ini..
Tanpa melihat kearahku, dia meraih tanganku dan menariknya kedalam..sedikit keras
tarikannya, maklum masih ngambek ceritanya..
kasurnya, gak berani duduk dekat2 harimau yang lagi marah, ndak kena terkam aku ntr
Setelah mendapat izin dari yang empunya, akupun mengambil selimut biru laut dilemarinya.
Kembali diri ini berbaring dengan kepala di samping kasurnya. Setelah seluruh badanku
tertutupi selimut, dan terasa mulai sedikit hangat..mata ini perlahan terpejam.
"Met bobo Vanya, mimpi indah..makasih yah dah boleh tidur disini.." sedikit kata terima kasih
kepada yang empunya kamar sebelum diri ini benar2 terlelap subuh itu.
...
Aku merasa hidungku benar2 sakit, seperti ada sesuatu yang menghantam wajahku. Saat
membuka mata, benar sekali ada sesuatu di atas wajahku..apalagi kalo bukan kaki vanya.
Dengan kaki yang bergerak bebas dan mendarat keras di wajahku, otomatis hidung ini
kembali berdarah. Tulang rawan hidungku benar2 sakit sekarang, entah berapa kali vanya
mendaratkan kakinya diwajahku. Kebiasaannya belum juga hilang ketika tidur, dia masih
seperti seorang yang sedang berkelahi saat terlelap.
Aku melihat sekeliling kamar siapa tahu ada kapas atau kasa yang bisa kupakai untuk
menyeka darah segar yang kembali mengalir..tak juga kutemukan saat mencari diantara rak
buku dan meja laptop.
"Cari apaan Ri" aku menoleh kearahnya yang sedang menggeliatkan badannya.
Ane : ada kapas gak Nya (tangan kiriku menutupi hidung yang berdarah, sedikit kaget dia
saat aku berbalik)
Vanya : kamu kenapa Ri?? (dia mengucek2 matanya setelah duduk disana)
Ane : tadi hidungku ditendang orang yang lagi kelahi Nya..heheheh
Dia seakan tersadar dengan maksudku, dia bangkit dan menuju kearahku, sedikit tarikan di
tangan kiriku..
Vanya : ya ampun...itu darahnya kena ke bajumu Ri...bentar ya aku cari kapas ke kamar Tari.
Aku kembali menutup hidungku dengan tangan kiri..Vanya sedikit panik keluar dan
mengarah ke kamar Tari, dia memanggil2 tari. Tak lama terdengar langkahnya kearah
tangga menuju lantai bawah.
Dua menit kemudian terdengar suara langkah kaki sedikit berlari dan terlihat vanya masuk
dengan beberapa helai kapas yang entah dia dapat darimana.
Setelah meletakan kapas didepanku yang duduk dikarpet, dia beranjak kedapur mengambil
air dengan wadah mirip mangkok dari porselen. Dengan air didalamnya, dia sedikit
membasahkan kapas dan membersihkan darah yang masih mengalir di hidungku. Benar2
panic di wajahnya.
Ane : gpp koq Nya, tadi gak sengaja kena tanganku koq..hehehhe
Vanya : udah kamu diem dulu..aduh ini darahnya gak berhenti..kamu baring sini dulu..biar
gak ngalir terus darahnya..aduh..
Pelan tangannya menarik kepalaku kearah bantal diatas kasurnya. Kembali dia merawatku
pagi itu.
Ane : udah redaan koq Nya, udah ilang juga sakitnya..heheheh (suaraku ingin membuatnya
tenang)
Vanya : kamu itu bodoh banget sih, tau aku tidur kyk gitu masih aja gak mau nahan.
Ane : gpp koq..hehehe..
Ane : udah Nya, kamu tidur lagi gih..ini darahnya udah reda koq.
Aku mengambil alih kapas ditangannya, terlihat dia hanya terdiam melihatku. Entah ekspresi
apa itu diwajahnya.
Ane : makasih ya dah mau bantuin kemarin, belum sempat ucapin terima kasih aku
Nya..hehehe
Vanya : iya sama2...gimana udah berenti belum darahnya..(dia mengambil kapas ditangaku)
Ane : udah koq, nih liat..udah gak bedarah lagi kan..heheheh
Vanya meletakan kapas didalam mangkok porselen tadi membawanya kedapur lagi, tak
berapa lama dia kembali masuk kedalam kamar. Setelah menutup kamar dia berjalan
kearahku.
Vanya : sana pindah kekasur, kamu belum tidur kan dari semalam.
Ane : hehehe..udah sih, ketiduran tadi didepan..tari juga gak ada tadi, kyknya dia nginap
tempat Lisa, kalo tari ada kan bisa numpang di sebelah.
Vanya : mau aku sentil lagi itu idung pesekmu?? (tangannya sudah siap menyentil hidungku)
Ane : ampoooon..canda Nya..hhehehe
Vanya : sana naik kekasur..
Akupun berpindah keatas kasurnya, gak lucu disentil lagi hidungku olehnya, ndak berdarah
lagi.
Vanya : eh, itu kaos lepas aja deh..ada darahnya juga..besok aku cuciin.
Ane : dingin Nya, biarin aja deh ntr juga kering sendiri. hehehe
Vanya : lepas aja Ri, kamu itu dibilangin gak pernah nurut..
Ane : iya iya...tapi aku gak di apa2in kan..hehehhe
Vanya : jadi cowok koq bawel sih..sini lepasin.
Akupun melepas kaos putih dengan darah dilehernya itu. Alamak..badan kerempeng kyk gini
berduaan dengan cewek di kamar..siap2 deh ane di terkam harimau ngamuk..
Setelah melepas bajuku, vanya mengambilnya dan meletakan kedalam wadah tempat baju
kotornya dibelakang pintu. Dia berjalan kearah lemari dan mengambil baju kaosnya yang
dulu pernah aku pakai saat malam tahun baru. Setelah memakainya, aku kembali berbaring.
Vanya : geser dikit Ri..sanaan..(dia menggeser2 badanku sambil mengambil posisi berbaring
disampingku)
Ane : ini udah mentok ketembok Nya..udah gk bisa geser lagi. (masih aja itu badannya
geser2)
Vanya : biarin..
Namanya tamu dong ya, jadi ya ngalah sama yang punya kamar. Jadi ngikut2 aja geser2
sampai kegencet ketembok.
Ah, kyknya vanya punya cerita yang aku gak tau ini..
Ane : trus2 gimana kmrn pas dia nelpon?? (iseng2 menanyakan kabar cewek SMA itu, sedikit
kangen sih sebenarnya)
Vanya : mau tau?? (aku hanya mengangguk melihat kearahnya)
Ane : ceritain dong Nya..hhehehe..
Vanya : mau bayar pake apaan kalo aku ceritain??
Ane : owh, jadi skrg dah maen itung2an nih sama aku?? (aku mengangkat kedua alisku)
Vanya : ya udah..gak usah aja..(manyun lagi itu mulut...ane cium kapok nih vanya..)
Ane : ceritain dong Nya, ntr deh aku traktir di angkringan..
Vanya : ogaaaaah...masa cuman angkringan..Mekdi kek...pizahat kek..
Ane : ampoooon, lagi kere aku Nya..
Vanya : bukannya kere terus ya Ri..
Asem..kena banget itu sindirannya. Kami hanya tertawa bercanda seperti biasanya. Tapi
sesekali vanya menceritakan bagaimana dia menjelaskan ke Naning tentang caraku
menjauhinya. Dari cerita vanya, aku tau naning sekarang sudah mengerti maksudku..dan dia
tau kalo aku tidak selingkuh dengan Vanya.
Vanya : aku cewek Ri, sama kyk pacarmu itu, jadi gak tegalah aku kyk yang kamu suruh
kemarin. (dia mengakhiri ceritanya)
Ane : makasih ya Nya, kamu dah banyak banget bantuin aku..entah kapan aku bisa
membalasnya.
Vanya : jadi kan traktir di mekdinya?? heheheh
Ane : ntr yak, tunggu aku ada duit aja..
Vanya : keburu aku udah ada pacar Ri.. (sedikit kaget dengan kata2 vanya barusan)
Ane : eh, maksudnya??
Vanya : ya semalam aku keluar sama tari ketemu sama cowok lah..(dia terlihat senyum,
nampak kebahagiaan diwajahnya)
Ane : owh, sukur deh dah bisa dapat cowok..
Entahlah, aku benar2 tidak mengerti dengan diriku sendiri sekarang..dan memang tidak
pernah ada rasa itu untuk vanya..tapi ada sedikit tidak rela jika vanya punya pacar. Egois
sungguh diri ini.
Vanya : koq bengong Ri?? (sedikit belaian tanganya di pipiku seakan menyadarkanku)
Ane : hehehe..enggak koq..siapa nama pacarmu Nya??
Vanya : beluman pacaran Ri, baru ketemu beberapa kali, baru semalam juga ngobrol2
lama..asik orangnya, samalah kyk kamu Ri..
Ane : owh...
Vanya : koq cuman owh..cemburu ya?? Ayok ngaku..(perlahan tangannya mulai
menggelitikiku)
Ane : yee geer..sapa yang cemburu..(aku mencoba menepis tangannya pelan)
Vanya : satu2nya cowok yang gak bisa aku tebak selama kenal..ya kamu Ri..
Vanya : aku kirain kamu bakalan minta lebih, tapi aku yang terlalu berharap sama kamu..
Vanya : tapi...udahlah lupain aja deh.. yuk masakin Mie lagi..yang pedes ya kyk dulu..
Senyum itu, banyak makna dibaliknya..aku tidak ingin menebak2 apa makna yang
tersirat..dia terlalu baik buatku, dia sudah bersusah payah merawat ketika aku
membutuhkannya. Semoga dia tidak berubah dengan segala yang ada didirinya..
Siang itu, aku kembali memasakkannya mie instant ala chef eri yang super duper pedes..dia
sangat menikmatinya, vanya masih seperti pertama aku mengenalnya, dia sangat doyan
pedes.
Tak lama setelah dia menghabiskan mie rebusnya, aku pamit pulang. Aku tidak mengiyakan
ketika dia hendak mengantarku, alasanku yang masih sedikit trauma dengan motor dapat dia
terima. Entah sekarang aku merasa aku harus memiliki batasan dengannya, terlebih dia akan
mencoba membuka hati dengan cowok yang dia ceritakan tadi dikamarnya.
...
Awal2 oktober 2008 aku berinisiatif untuk pulang, sekedar menenangkan diri dirumah. Aku
butuh waktu sejenak dengan keluarga ku di kampung halaman. Bahkan Adikku sendiri tak
aku kabarin ketika aku meninggalkan yogya, hanya arif yang tau aku pulang kampung, dia
sempat mengantarku ke terminal jombor dengan motor barunya Fit S yang di akhir2
september dia keluarkan mengganti motor lamanya.
2 bulan dirumah aku benar2 seperti orang hilang dari yogya, tidak ada komunikasi dengan
teman2ku diyogya sana. Aku mematikan k750i itu sejak aku turun di depan rumahku kala itu.
Bahkan aku melupakan kalo oktober lalu, teman sekaligus mentorku di lab, Adi akan
wisuda..ah aku melewatkannya. Teman macam apa aku ini..
2bulan terasa sangat cepat ketika aku mulai menikmati kebersamaan dengan keluargaku.
Tak jarang mereka menanyaiku perihal gempa yogya 2 tahun lalu..tak lupa juga mereka
menanyaiku pasal aku kecelakaan kemarin. Maklumlah, kampungku tidaklah besar, jadi ada
gosip sedikit saja, maka seisi kampung bisa mendengar kabar itu dalam itungan beberapa
jam.
Akhirnya, pertengahan Desember aku benar2 sudah rindu akan suasana Yogya..yap mudik
tahun 2008 itu adalah mudik terlama sejak aku meninggalkan kampung halamanku di 2003
lalu. 2 bulan lebih aku terputus dengan segala berita dari yogya..bukannya tidak ada alasan
ketika aku mematikan HPku dulu..tapi karena sinyal Telkoms*l masih susah
ditempatku..harus kekota dulu baru dapat sinyalnya itupun dapat hanya beberapa bar..
Bingung2 jelasinnya dengan panjang lebar...bilang aja dari awal gak ada sinyal gitu..kan bisa
langsung kelar..
...
Ok skip lagi, gak usah ane ceritain dimana perjalanan ane balik ke yogya yak..ane skip aja ke
saat taksi menurunkan ane di salah satu jalan dikota yogya.
Entah kenapa, aku lebih memilih menghentikan taksiku didepan gang kostan Vanya..sedikit
berat ranselku kala itu. Banyak kue2 khas kampungku yang sengaja dimasukan oleh nenekku
ketika dirumah. Sedikit mengingat beberapa kenangan dulu saat aku pertama menginap di
kostan ini, awal tahun lalu aku mengenal cewek tiang listrik itu..
Siang itu kostan vanya sedikit sepi, aku langsung mengarah kekamarnya dilantai atas.
Terlihat kamar tari terbuka..empunya kamar sedikit kaget ketika melihatku berdiri didepan
kamarnya.
Sementara Tari masuk mengambil minum di dispenser didalam kamarnya, terdengar suara
langkah kaki naik dari tangga. Aku menoleh dan melihat cewek tiang listrik itu..ah kangen
dihati seketika menyeruak..
Vanya terlihat terburu2 menuju kearahku..ah ternyata dia sama kangennya juga..aku
mengangkat kedua tanganku menyambutnya yang merinduiku..
"PLAAAAAAAAAAAAAK"
"PLAAAAAAAAAAAAAK" keras tamparan tangannya dipipi kiriku..
"NGAPAIN KESINI LAGI" nanar mata Vanya melihatku, sesekali butiran air menetes dari
matanya itu..
Astaga, bukannya sambutan hangat yang kudapat, tapi tamparan yang benar2 sakit..untung
juga gak ada darah ngocor lagi dari hidungku yang sudah sembuh ini.
Ane : sakit Nya, tega banget sih baru juga nyampe dah maen tampar2 aja (mengelus2 pipi kiri
yang benar2 sakit rasanya)
Vanya : TEGA?? KAMU MASIH BISA NGOMONG AKU TEGA???
Vanya : KAMU NGILANG 3 BULAN RI..SEKARANG KAMU DATANG LAGI KESINI..KAMU
BENARBENAR-BENAR JAHAT RI..
Tak ada lagi kata2 yang melewati tenggorokan ini..vanya menatapku dengan tatapan sangat
marah bercampur benci.
Tari : Mas, ini minumnya (berdiri didepan pintu sambil menyerahkan segelas air putih)
Ane : makasih ya Ri (sejenak perhatianku teralihkan ke Tari dan mengambil air yang
diberikan dan meminumnya)
Vanya hanya terdiam sambil berusaha menahan airmatanya, tak berapa lama seseorang
terlihat naek dari arah tangga..cowok itu hanya tersenyum melihat kearah kami bertiga..
Cowok : Loh yank, belum makan...tadi katanya mau makan dikamar aja (santai dia
melewatiku kearah vanya)
Tari : Ipan..nih kenalin Mas Eri, temanku sama Vanya..
Ipan : Ipan mas (dia menjulurkan tangannya kearahku)
Ane : Eh, kenalin Mas..aku Eri.. (menjabat tangannya)
Ipan : Mas Eri dari mana koq bawa ransel besar? Mau mudik ya?
Ane : Enggak Mas, baru nyampe Yogya aku...skalian mampir disini tadi, lama gak main kesini
soalnya.
Ipan : kenapa gak masuk dulu Mas..
Ane : gak koq, ini juga mau langsung pulang, cuma numpang minum sama Tari..heehehe
Vanya hanya terdiam, dan menarik tangan Ipan kearah pintunya, dengan sedikit dorongan
pintu itu terbuka
Ipan : masuk dulu Mas, nemenin vanya makan dulu..(sempat berbalik sebelum ditarik vanya
kedalam kamarnya)
Ane : Iya mas..monggo..
Akupun membuka ranselku dan mengambil 2 botol madu yang aku letakkan dalam botol
Aqua sedang dr rumah.
Ane : Nih Ri, cuman kyk gini oleh2 khas tempatku, nih skalian ntr kasiin ke Vanya ya..
Tari : wah, makasih ya mas..iya ntr aku kasiin ke Vanya, tunggu pacarnya pulang.
Ane : ya udah deh..makasih ya..makasih minumnya..
Tari : iya mas sama2..
Setelah pamit dengan tari, akupun meninggalkan kostan itu, lagi aku menghentikan taksi
untuk mengantarku kekostan. Didalam taksi aku hanya mengelus pipi kiriku yang mungkin
masih merah karena tamparan telak 5 jari dari vanya tadi. Benar2 menakutkan dia jika
sedang marah.
Aku sempat mampir kerumah ibu kostan dan memberikan oleh2 khas daerahku..setelahnya
akupun mengarah kekamar yang sudah lumayan berdebu karena aku tinggalkan beberapa
bulan..setelah beberes, akupun meletakan ransel dan mandi..badan ini benar2 pegal setelah
perjalanan jauh dari kampung halaman yang masih setia dengan matahari 7 bijinya itu
ditambah tamparan dari Vanya tadi, sungguh kepala ini tambah puyeng.
Sehabis mandi, aku menyambungkan charge dengan k750iku..hape itu bergetar hebat saat
aku menyalakannya..entah berapa banyak sms dan notifikasi tentang nomor yang mencoba
menghubungiku. Beberapa dari Mimin dan sebagian besar dari Vanya..ah, aku benar2
membuatnya marah dengan menghilang seperti kemarin. Sudahlah, dia sudah bahagia
sekarang..biarlah dia membenciku.
...
Keesokan paginya saat membuka mata, sedikit asing dengan suasana kamar yang jauh
berbeda dengan kamar dirumah. Kebiasaan bangun pagi dirumah masih kebawa saat hari
kedua di yogya.
Aku kembali membangunkan kekasih setiaku yang sudah beberapa bulan aku
tinggalkan..manis senyuman cewek yang menjadi wallpaper di layar PCku. Lumayan keras
musik dreamtheater mengalun dari speaker dikamar mengiringiku menuju kamar mandi.
Sudah lama juga aku gak berendam ketekuk didalam bak kamar mandi..wkwkwkwkwk
Byar byur byar byur..sudah cukup mandi kali ini..biasa dikampung juga asal nyemplung di
sungai..
Saat memakai baju, terdengar k750i ku berteriak menandakan panggilan masuk, akupun
meraihnya dan melihat siapa gerangan yang nelpon. Ah, mimin ternyata..
Ane : Halo Dek, apa kabar??? (aku menyapanya setelah menganggkat telepon)
Mimin : KAKAK KEMANA AJA?? KIRAIN KAKAK DAH MATI (itu benar2 suara cempreng yang
aku rindukan dan menandakan kalo itu mimin yang asli
Mimin : KAKAK DIMANA KOQ BERISIK BANGET?? (wkwkwk..lupa kecilin musik di PC..)
Ane : lagi dikostan dek, baru aja selesai mandi..kamu dimana??
Mimin : ini baru dikontrakan, kakak bawa oleh2 gak buat aku??
Ane : yee bukannya nanyain kabar duluan, malah nanyain oleh2..sini kekostan ada banyak ini
oleh2..
Mimin : beneran kak, ya ntr siangan aku kesitu..(dia terdengar semangat di ujung telepon)
Ane : ya udah, ta cari sarapan dulu deh..
Mimin : jgn kak, ntr aku kesitu baru makan ya..dadah kakak..
Tut tut tut..dan diapun seperti biasanya menutup telepon itu. Asem oq, tadi nyuruh nunggu
kalo mau makan..nah tadi juga dia ngomong siangan baru kesini..hadeh..
Sambil menunggu mimin pagi menjelang itu, aku duduk2 di depan teras sambil makan
beberapa kue kering yang aku bawa dari rumah. Gimana ya kabar cewek berkacamata itu
sekarang..masih gak ya dia ingat diri ini..akupun mengetik beberapa kata di keypad k750iku.
: Permisi..Marisanya ada?
Lumayan lama menunggu, dan hapekupun bergetar disampingku.
Tak berapa lama, nama EMS terlihat dilayar k750i ku..dia nelpon duluan ternyata..
Entahlah, aku merasakan sedikit canggung sekarang ketika berbicara dengan cewek
berkacamata itu, keisenganku dulu saat masih didekatnya mendadak menghilang entah
kemana..
Yap, pagi itu aku kembali mengobrol dengannya, sekedar tertawa mengingat kenangan lama
dengannya. Seakan masih sangat jelas manis senyumannya yang kini hanya bisa aku
dengarkan melalui speaker Handphoneku.
Sekitar 30menit dia pun pamit untuk menemani ibunya keluar. Diri ini hanya tersenyum
setelah menutup telpon darinya.
Tak berapa lama, terlihat mimin datang dan masuk ke parkiran dibawah. Jelas suara langkah
kakinya ketika menaiki tangga dan mengarah ke tempatku duduk.
Mimin : KAKAK....kangennn....
Ane : halah..lebay..
Mimin : mana kak oleh2nya?
Ane : eh, sini salim dulu sama kakakmu ini..datang2 bukannya nanyain kabar malah nanyain
oleh2..kualat kamu..
Mimin : ya udah salim sini..tapi kakak yang nyium tangan, kan kakak yang gak ngabar2in..
Ane : wes gak usah salim2an, tuh ambil aja oleh2 dikamar.
Mimin : ambilin kak, masa disuruh ambil sendiri..
Aku mengajaknya masuk dan mengambil beberapa kue kering dan sebotol madu di ranselku.
Terlihat mimin kegirangan karena lumayna banyak oleh2 yang dia dapat.
Mimin : kak, kuliahmu gimana kak?? Kamu itu dah lama gak pernah kekampus loh..
Ane : entahlah dek, malas banget aku kekampus..
Mimin : jgn malas2an lah kak..sayang kuliahmu kak..aku juga gak ada teman ngerjain..
Ane : bilang aja kalo gak ada tempat nyontek tugas..sok2an bilang sayang kuliahku..
Mimin : heheheh..kakak tau aja..
Ane : ayo cari makan dek, lapar aku..
Mimin : oiya kak, aku ada tempat makan yang enak..aku sering di ajakin sama Mas ku..tapi
kakak yang bayarin ya..
Ane : udah tenang aja..yang penting makan..santai maih banyak ini duit didompet..
Dengan bangganya diri ini menepuk2 dompet ynag sedikit tebal oleh hasil nguli selama
dikampung..
Siang itu, mimin mengajakku makan di salah satu warung steak di jalan Hos Cokroaminoto
dekat Pasar Klithikan Kuncen sekarang. Lupa aku namanya warung steak itu. Mimin yang
mengambil alih pesanan..entah apaan yang dia pesan, baru kali ini aku makan yang namanya
steak..pertama kirain kyk stick bilyard yang di panggang/bakar.
Tak berapa lama, makanan aneh yang dipesan mimin tadi sudah tersaji di atas meja tempat
kami duduk..makanan apakah ini..aneh banget dah
Ane : apaan ini Dek?? (menyentuk2 plate yang masih panas itu dengan garpu)
Mimin : iniloh kak yang namanya Steak, kakak kan taunya cuman nasi rames kan..(dia
tertawa kecil mengejekku)
Ane : gayamu dek..sok2an banget..ini cara makannya kyk mana sih Dek..pake piso segala
gak ada sendoknya?
Mimin : gini loh kak.
Fasih tangan mimin menunjukkan cara makan makanan aneh itu. Ah, mending aku makan di
angkringan lebih enak..maklum lah, lidah ini lidah orang kampung, gak cocok dengan
makanan orang2 masa kini yang aneh2..
Satu jam acara makan yang aneh itu, miminpun mengajak pulang kekostan. Dia sempat
mampir sebentar mengambil oleh2 yang sudah dibungkus dengan kresek dikamar. Setelah
itu diapun pamit pulang.
Sore hari aku hanya duduk2 didepan teras sambil memainkan gitar bututku. Terlihat motor
itu memasuki parkiran kostan, tak berapa lama terlihat dia menaiki tangga dan mengarah
ketempatku duduk..
Sore hari aku hanya duduk2 didepan teras sambil memainkan gitar bututku. Terlihat motor
itu memasuki parkiran kostan, tak berapa lama terlihat dia menaiki tangga dan mengarah
ketempatku duduk..
Aku tersenyum kearahnya, dia hanya berdiri disampingku, tidak ada sepatah katapun dari
mulutnya.
Ane : masih suka juice alpukat gak?? bentar ya, aku beliin didepan.(dia menggeleng)
Vanya : gak usah..aku cuman pengen ngobrol aja.
Ane : bentar ya, aku taro gitar dulu. Gak ada air minum dikamar, belum ngisi lagi..hehehhe
Setelah meletakan gitar disudut kamar, Vanya tidak mengiyakan ketika aku menyuruhnya
menunggu di kamar. Dia mengikut disampingku ketika kedepan gang membeli juice alpukat.
Sangat jarang dia bersuara sekarang, mungkin dia masih marah. Setelah mendapat pesanan,
akupun mengjaknya kembali kekostan.
Setelah masuk kekamar, kembali diri ini memutar lagu yang dulu aku dengar di kamarnya di
awal tahun. Il Divo ~ EN ARANJUEZ CON TU AMOS mengalun pelan dari speaker pc ku.
Aku membelakanginya saat akan meletakan juice ke gelas plastik warna hijau dikamar.
Sedikit kaget diri ini dengannya yang tiba2 memelukku. Entah apa maksudnya..2menit
berlalu tidak ada tanda2 dia akan melepas pelukannya..
Ane : gimana aku naro juice kegelas Nya..udah lepasin dulu ya..(terasa gerakan kepalanya di
punggungku)
Vanya : gak, aku kangen kamu Ri..(pelan suaranya dibelakangku)
Ane : kan udah ketemu..udah nampar lagi kemaren..udah ilang kan kangennya (aku
meletakan kresek bungkusan juice alpukat itu di atas meja, setelah berusaha melonggarkan
tangannya aku berbalik kearahnya)
Ane : maaf ya, aku gak ngabarin selama dirumah..(sayup mata itu memandangku, ada
mendung kecil disudut matanya)
Aku mengajaknya duduk di sudut kasur, dia hanya mengikutku tanpa melepaskan
pelukannya. Pelan tangan ini membelai rambut panjangnya.
Ane : udah ya, masa aku meluk cewek orang, gak enak aku sama pacarmu..hehehe
Vanya : gak..aku mau meluk kamu..
Vanya sedikit berbeda sekarang, entah aku benar2 telah melukai hatinya. Tapi kenapa dia
masih bersifat semanis ini denganku. Lumayan lama dia terisak sambil memelukku.
Il Divo ~ Ti Amero seakan sanggup membawa diri ini tenggelam dengan perasaan vanya.
Vanya : Maaf ya, aku kemarin nampar kamu Ri..(dia bersuara dengan isaknya)
Ane : udah dong Nya, aku yang salah koq, ngilang2 gak jelas kyk kemarin.
Ane : maaf ya.. (dia melepas pelukannya dan melihatku kini)
Ane : air mata mu terlalu berharga Nya..gak mampu aku nanggung bebannya..(perlahan
tangan ini menghapus sisa2 butiran di pipinya)
Vanya : kalo kamu gak suka aku dekat sama cowok, jangan diam aja Ri..
Vanya : kamu gak pernah ngomong bagaimana perasaanmu sama aku..
Vanya : aku gak bisa di diemin trus Ri..
Lagi2 air mata jahat itu menetes dipipinya, semakin bersalah diri ini olehnya.
"Maaf ya..aku terlalu takut dengan perasaanku sendiri" aku memeluknya, sekedar
menghapus sedih itu dari wajahnya. Aku yang membuatnya bersedih..aku harus bisa
membuatnya tersenyum kembali.
Il Divo ~ Unbreak My Heart semakin memperparah keadaan sore itu, ah nyesal aku milih
playlist il divo, malah makin suram keadaannya.
"Aku sayang kamu Nya" aku menciumi kepalanya didalam dekapanku. Entah aku benar2
larut dalam perasaan ini sekarang. Aku tidak lagi memikirkan cowok yang disamping vanya
sejak aku menghilang kemarin.
"Aku juga sayang kamu Ri" semakin erat pelukannya kini. Ah sukurlah setidaknya tidak lagi
aku dapati isakan tangis dari isyarat nafasnya didekapanku.
Ane : udah, kamu istirahat dulu..capek kamu nangis terus dari tadi.. (dia hanya
menggangguk)
Setelah merebahkan badannya, aku duduk disampingnya sambil membelai pelan rambutnya.
Dia mencari posisi nyamannya saat menggenggam tanganku dipipinya.
...
Sedikit kaget diri ini ketika merapikan rambut yang menutupi wajahnya, terdengar panggilan
dari HPnya didalam saku celana jeans yang dia gunakan.
Tanpa membuka mata, Vanya megambil hp itu dan meletakan disampingnya. Dengan jelas
aku melihat siapa yang menghubunginya. Nama Ipan terlihat di layar Hpnya. Aku hanya mensilent HP itu ketika misscall pertama tadi.
Kembali pikiran dikepalaku berkecamuk, kenapa pula aku mengakui perasaan ini ketika
sudah ada orang lain yang menyayanginya. Aku benar2 bodoh.. Menjelang Magrib, dia
menggeliatkan badan..sudah saatnya sang putri tidur terbangun dari lelapnya. Masih dengan
posisiku tadi membelai rambutnya, diri ini hanya bisa tersenyum melihatnya membuka mata..
Ane : capek ya?? (dia hanya mengangguk pelan sambil mengucek matanya)
Vanya : makasih ya..dah jagain tidur..(kembali tangannya menggenggam tangaku)
Ane : iya..itu tadi Ipan nelpon2 trus. (wajahku mengisyaratkan hpnya yang sudah aku letakan
dilantai samping kasur)
Vanya : biarin, mana brani dia ngambek..(senyum kecil dibibirnya kini)
Ane : yee...kamu itu serem kalo marahnya..tamparanmu ituloh benar2 sakit.
Vanya : biarin..makanya jgn jahat sama aku (dia kini mengambil posisi duduk menghadapku)
Ane : iya, janji gak bakalan jahat lagi..(cubitan kecilku mendarat dipipi kirinya, senyumannya
kembali mengembang)
Dia mendekatkan wajahnya kearahku.. cup kecupannya mendarat di pipi yang kemaren dia
buat merah dengan tamparannya. Panas setahun hilang dengan guyuran hujan sehari..yap
seperti itu yang aku rasakan saat lembut bibirnya mengecupku.
Vanya beranjak kekamar mandi, tak berapa lama keluar kembali dan keliatan rapi.
Setelah angukan kecil darinya, akupun kini berani menggandeng pacar orang itu
meninggalkan kostan. Kembali kami bercanda kecil saat makan malam itu. Dia seperti
sebelumnya, dengan semangat menyantap nasi bakarnya, tak jarang keringat didahinya di
usap dengan punggung tangannya. Ah pemandangan yang sudah lama tidak kulihat.
Lumayan lama kami mengobrol malam itu, seakan kami sepasang kekasih yang benar2
dilanda asmara.
Pukul 9 malam, dia tidak mengiyakan untuk aku mengantarnya sampai kostan. Aku tau
ketakutan itu..perihal akan di anggap selingkuh oleh kekasihnya, Ipan.
Hangat kecupannya dipipiku sebelum dia beranjak pulang. Entahlah, malam itu tidak pernah
padam senyum dari bibir ini, aku benar2 bahagia malam ini. Bahkan hal yang terakhir
membayang saat memejamkan mata adalah senyuman Vanya.
...
Pagi menjelang, diri ini masih saja terasing dengan suasana kamar. Masih belum terbiasa
dengan suasana kamar di kostan. Setelah menyalakan PC dan mengalunkan playlist
Dragonforce Inhuman Rampage, aku memberanikan diri sms ke cewek yang kini selalu
terbayang itu.
: maaf Ri, aku cuman canda koq..kamu bisa sms kapan aja..
Akupun merapikan pakaianku dari ransel ke lemari plastik yang masih kuat berdiri setelah
diguncang gempa 2 tahun lalu. Belum selesai pakaianku berpindah dari ransel, terdengar
panggilan masuk.
Aku meraih hape di lantai disampingku, terlihat Vanya dilayar 176x220 pixel itu. Aku tidak
mengangkatnya. Tak berapa lama sms lain masuk. akupun membacanya.
Akupun mengetik beberapa kata di keypad, belum juga selesai..panggilan masuk dari Vanya
lagi..
Ane : Ini adalah mesin penjawab, tinggalkan pesan setelah nada berikut..tut tut tut.
Vanya : Riiiiiiiii....maaf...aku cuman becanda tadi...
Ane : Pesan anda sudah di rekam..akan segera disampaikan.
Vanya : Riiii jahat ah...
Ane : iya iya, ni baru beres2 baju koq..baru juga mau bls sms..
Vanya : maaf ya..
Ane : gpp Nya, udah smsn aja ya..mahal nelponnya..hehehhe
Vanya : ya udah..dah Eri...muuuach...
Tut tut tut...dan panggilan itu terputus. Akupun membalas smsnya tadi, sambil merapikan
kembali bajuku ke dalam lemari plastik. Lagi2 sepagi ini aku dapat tersenyum dengan
tingkah Vanya.
...
Sekitar pukul setengah 9 pagi, aku sudah selesai mandi dan bersiap hendak mencari
sarapan di warung nasi rames didekat gang kostan. Saat hendak turun dari tangga kostan,
terdengar seseorang masuk ke parkiran.
Bah..tau2 udah nyampe kostan aja ini orang...hadeh... Akupun menhampirinya yang baru
membuka helm di parkiran bawah.
Benar2 cepat betul itu mimik wajah berubah..dah kyk bunglon aja dah..
Diperjalanan ke warung nasi rames, tangannya erat menggenggam tanganku, keceriaanya
tak pernah hilang sejak meninggalkan parkiran tadi. Setelah mendapat pesanan nasi rames,
kamipun segera kembali kekostan.
Sarapan yang sangat sempurna pagi itu, tak jarang tangan ini menyuapi cewek yang sudah
mampu membuka pintu hati yang sudah sekian lama terkunci rapat itu. Setelah beberes
makan, kami mengobrol ringan di kamar. Tak jarang dia tertawa lepas saat aku
menggodanya.
Perlahan dia menyenderkan kepalanya di bahu kananku, tangan ini juga sudah memeluk
tubuhnya. Setelah dia terlihat tenang, akupun mencoba menanyakan sesuatu yang sedikit
serius. Oiya, sejak tadi dari parkiran panggilannya udah bukan nama lagi, tapi dah naek 1
level ke yank-yank-an
Ane : Yank..
Vanya : hmmm..(lagi2 dia mencari posisi nyamannya di bahu kananku)
Ane : boleh nanya gak??
Vanya : tanya sapa sayang (sesekali dia memainkan jemariku digenggamannya)
Ane : kamu gak mikirin perasaan ipan yank?? Sakit loh di posisi seperti Ipan..
Vanya : kalo aku milih Ipan?? Kamu rela emang??
Ane : koq nanya balik sih yank??
Vanya : jawab dulu.. (dia sekarang duduk menghadap kearahku, erat genggamannya..aku
menggeleng pelan, dia tersenyum)
Ane : gak rela sih..hehehe
Vanya : ya udah, gak usah dipikirin..Ipan cuman sodara koq..sodara sepupu anak tanteku..
(kembali dia menyenderkan kepalanya dibahuku)
Ane : yang benar?? (dia hanya menggangguk pelan dibahuku)
Ane : kirain pacar beneran..hehehehe
Vanya : kamu cemburu ya??
Ane : dikit sih..hehehe
Vanya : aku juga gitu dulu yank, pas kamu nyuruh aku jahat sama mantanmu dulu..kamu itu
gak pernah nganggap aku ada..kamu itu jahat banget dari dulu..aku udah bilang semua
rasaku, tapi gk pernah kamu anggap yank..
Benar2 aku tak berpikiran seperti apa yang dipikirkan vanya dulu. Aku terlalu egois
terhadapnya.
Ane : maaf ya yank..aku terlalu bodoh.. (kembali dia duduk memandangku, senyuman itu
terlihat dibibirnya)
Vanya : gpp koq yank, yang penting kan sekarang kamu dah disampingku.
Ane : hehehe...
Vanya : kenapa cuman ketawa..ih, pasti ada maunya ini..hehehe
Ane : cium boleh?
Tak ada jawaban, hanya anggukan kecil darinya. Aku menciumi bibirnya kini, ciuman yang
seharusnya sudah aku berikan dari dulu saat dia menceritakan semua rasanya kepadaku.
Aku kini benar2 merasakan kehangatan dari Vanya, cewek yang hampir setahun ini
didekatku tapi baru sekarang aku menyadarinya. Semoga aku tidak terlambat untuk itu.
Sontak aku dan vanya melihat kearahnya. Sial, ketahuan mimin aku lagi ciuman sama
vanya..
Mimin : apaan kakak ngeliat kyk gitu..??? (dia mengangkat kedua alisnya kini)
Ane : gangguin aja koe Dek. (vanya hanya tersenyum)
Mimin : kakak itu pacaran aja, kuliah tu di urus..(seperti tidak ada apa2, dia melenggang
duduk dan menyalakan PC)
Vanya : Min, kami udah jadian loh..(mimin dengan muka sok kaget melihat kearah kami)
Mimin : Eh, masa ciuman kyk gitu belum jadian..
Ane : apa2an sih dek, tadi ada serangga di muka vanya koq.. (ngelak macam apa ini..
Mimin : Halah..kakak biasa aja, aku juga sering cium2an sama Mas ku.. (mereka berdua
malah tertawa)
Ane : heh...jaga tuh omongan..
Mimin : kak, beliin ice dong..haus.. (sekarang adik kampretku itu mengelus2 arah leher yang
tertutupi jilbabnya itu)
Ane : ya sana beli sendiri..
Setelah mengambil dompet di atas CPU, aku meninggalkan calon emak2 itu bergosip
dikamar. Itu kamar makin heboh saja kedengerannya. Isinya 2 orang tapi udah kyk
pasar.
...
Sejak hari itu, mimin dan vanya sering datang kekostan. Akupun sudah sering kekampus lagi
karena di ajakin mimin dan dorongan dari vanya. Tak jarang juga aku dan mimin kekostan
Vanya. Mimin ditambah Vanya ditambah Tari..benar2 cocok, itu kostan Vanya sudah kyk
pasar tumpah kalo mereka ngumpul.
Arif ternyata sejak bulan november pulang ke PLG. Sempat sekali dia sms memberitahu
perihal kepulangannya, awal bulan february dia baru kembali kyogya. Ah dah lama gak
ketemu doi. Motor Fit S nya dititipkan di sodaranya karena saat dia mudik kemarin aku tidak
dikostan.
Semakin dekat dengan pergantian tahun, aku dan vanya semakin lengket macam
perangko..ah kenapa aku tidak mengakuinya dari dulu, seandainya aku mengakuinya dari
dulu, aku tidak akan mengenal cewek SMA itu, aku tak akan melukai vanya dan aku tak akan
menjadi orang asing dicermin...ah sudahlah, tak akan ada habisnya kita hidup dalam
berandai-andai. Penyesalan selalu datang terlambat..
Sore itu aku berkunjung kekostan vanya, mimin tidak mampir karena harus pulang ke
Ponorogo. Tadi dia hanya mengantarku ke kostan vanya..
Dia hanya tersenyum ketika aku bernjak kedapur disudut lorong, kembali aku memasakkan
mie rebus pedes kesukaannya.
Dia tidaklah hamil, itu hanyalah candaan vanya yang sangat sering dia lontarkan ketika
memintaku memasakannya mie rebus kesukaannya, aku tidak pernah menjamah tubuhnya.
Dia masih utuh seperti awal aku mengenalnya. Dan aku takkan mau lagi melakukan hal yang
benar2 kurang ajar terhadap cewek. Cukup sentilan kecil dari Yang Kuasa kala itu, aku tak
ingin mendapat murka-Nya lagi.
Malam itu, setelah menemaninya sampai tertidur, aku sempat mengecup keningnya sebelum
meninggalkannya.
"Mimpi indah kekasihku, senyumku selalu menyambutmu ketika engkau terbangun esok"
...
Seperti biasa, aku membangunkannya dengan telpon, dilanjut dengan sms ketika dia sudah
membuka mata. Mungkin baru beberapa hari dengannya, tapi aku sangat bahagia sekarang.
Akupun sempat pamit ketika pemuda2 RWku sudah menunggu di bawah untuk ke lapangan
samping kostan tempat panggung acara malam tahun baru nanti malam. Aku sempat sms ke
Vanya, kalo HP aku tinggal di kamar karena sedang aku charge.
Sepanjang hari itu, aku dan beberapa panitia acara malam tahun baruan itu benar2 kerja
bakti membersihkan lapangan ditengah2 RW. Tak ada jeda dari satu kerjaan ke kerjaan
lainnya. Tak enak rasanya jika aku meninggalkan mereka yang masih kerja membangun
panggung kala itu. Menjelang pukul 3, akhirnya semua persiapan untuk acara nanti malam
selesai.
Sedikit terburu diri ini ketika pamit pulang kekostan, entahlah perasaan ini tak lepas dari
Vanya sedari tadi. Sekitar 5menit berjalan, aku sudah tiba di kostan. Bodohnya diri ini,
bukannya mengecek HP yang aku cash. Tapi aku langsung mengambil handuk dan mandi.
Setelah mandi, dengan handuk masih dikepala, aku mengambil k750i yang masih
tersambung dengan charge itu.
Aku membuka dan melihat banyak sms dan misscall dari Vanya. Ah, ada apa gerangan
dengan kekasihku itu. Aku tidak membaca sms-nya, aku langsung menelponnya.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau blablabla.." bah, operator kampret yang
ngomong.
Sialan...kenapa aku tidak ada saat seperti ini..sedikit bergegas diri ini memakai pakaian dan
menuju ke bandara. Taksi yang aku naiki saat itu benar tak bisa berjalan lebih cepat lagi
ketika di sekitaran kota baru mengarah ke kridosono.
Didalam taksi aku hanya mengumpat2 kebodohanku sendiri. Tak jarang supir taksi menatap
ulahku dari kaca spion tengah. Dia hanya menyuruhku bersabar karena sedikit macet.
Pukul 3.45 aku tiba di bandara Adi Sucipto, aku menelpon nomor kekasihku itu, tapi tetap
tidak aktif..ah sial..sudah terlambat, pesawat arah kalimantan sudah take off sedari 20menit
lalu.
Aku hanya dapat terduduk lesu disalah satu kursi diruang tunggu bandara. Aku benar2
bodoh..kenapa aku tidak kembali sebentar untuk mengambil HP yang sedang ku charge tadi
siang. Mata ini sedikit berair menyesali kebodohanku..1jam aku menunggu di bandara dan
tetap mencoba menghubunginya, tapi tak pernah nomornya aktif. Gontai langkah ini
meninggalkan bandara. Aku benar2 kehilangannya sekarang.
Malam menjelang, aku masih mencoba menelponnya tapi hanya dijawab oleh suara operator
kampret itu. Bosen aku dengar dia ngomel2 terus..aku mau vanya..bukan operator..teriakku
dalam hati. Hingga detik2 pergantian tahun, aku tetap menghubungi nomornya, tak juga
nomornya aktif. Apakah ini balasan untukku karena menghilang 3 bulan lalu darinya??
Tahun 2008 berganti 2009, aku benar2 menangis dikamar sambil mencoba menghubunginya.
Entah sudah berapa kali operator dengan kata yang sama menyapaku. Ah, ini operator gak
pernah ganti apa..masa cuman kata2 itu trus yang dipakainya..ah, sewot sendiri diri ini..
Ah, sedikit kecewa dengan sms masuk...bukan dari Vanya, tapi dari Tari..akupun
membalasnya..
Tak butuh waktu lama aku menuju kekostan Vanya, aku sedikit tersenyum lega, mungkin
cuma akal2an vanya aja buat ngerjain..itulah pikiran yang menghiburku kala itu.
Setelah diturunkan taksi di depan gang, aku segera menuju kekostannya. Aku hanya
tersenyum saat melewati para cewek2 yang duduk di ruang tamu lantai bawah. Sedikit
berlari diri ini menuju kamar vanya. Tari terlihat tersenyum didepan pintu kamarnya.
Terdengar suara langkah kaki menaiki tangga..aku terduduk lemas di lantai ketika melihat
cewek itu menaiki tangga..
Terdengar suara langkah kaki menaiki tangga..aku terduduk lemas di lantai ketika melihat
cewek itu menaiki tangga..
Lisa : udah Ri, besok mungkin vanya hubungi kamu kalo dia sdh tenang..jgn sedih ya..
Tari : iya mas, lagian juga Vanya ntr kesini lagi koq.
Aku benar2 seperti anak kecil yang kehilangan barang kesayangannya dan menangis
tersedu, tak henti2nya Lisa dan Tari menenangkanku. Entah jam berapa di malam tahun baru
2009 itu aku beranjak dari kostan itu. Lisa sempat mengajukan diri mengantarku pulang
kekostan, tapi sudah terlalu larut, aku tidak mau merepotkannya.
Gontai langkah ini berjalan menyusuri jalan kusumanegara menuju kostan. Tidak lagi aku
menghentikan taksi untuk mengantarku..aku lebih menikmati kesedihanku dengan berjalan
kaki menyusuri suasana pagi yogya di awal tahun 2009.
Dua jam berjalan, aku sampai dikostan..berat rasa badan saat aku berbaring
dikasurku..bukan karena perjalanan dari kostan vanya, tapi ada hal lain yang lebih berat
terasa di hati.
...
Pagi menjelang, aku sedikit malas2an saat membuka pintu yang sedari tadi sudah diketuk2
orang..entah siapa sepagi ini sudah menggangguku. Terlihat Tari dan Lisa berdiri di depan
pintu..mereka berdua tersenyum lebar melihatku yang masih acak2an karena baru bangun
tidur.
Tari : tuh liat Lis, tampang orang putus cinta benar2 berantakan ya..(mereka tertawa
meledekku)
Lisa : cengeng yah kamu Ri..aku masih jomblo koq Ri..sama aku aja..(semakin lebar
senyuman mereka berdua)
Ane : eh..sorry2 baru bangun aku, yuk masuk dulu..
Ku buka lebar2 pintu kamar dan jendelanya. Aku sedikit merapikan tempat tidurku, kamarku
benar2 seperti kapal pecah. Setelah mencuci muka, aku mengambil duduk di dekat kusen
jendela..mereka berdua terlihat berbisik..
Setelah menyalakan PC dan mengambil dompet, sejenak aku meninggalkan Lisa dan Tari di
kamar, tak berapa lama aku kembali dengan 3 bungkus teh anget dari warung depan gang
kostan. Beberapa roti seribuan sebagai pengganjel perut.
Tari terlihat cekatan memindahkan teh anget kedalam gelas plastik warna hijau dikamar.
Lisa yang sedang asik online, sesekali tersenyum melihat update-an facebooknya. Tari
mengambil duduk didekatku di kusen jendela.
Ane : makasih ya Ri (aku mengambil teh anget yang dia serahkan, dia mengangguk dan
tersenyum)
Tari : iya mas..oiya, vanya belum cerita ya??
Ane : cerita apaan Ri?
Tari : sebenarnya semalam aku mau cerita pas minta mas datang kekostan. Tapi kamu sedih
banget semalam, gak jadi deh aku cerita
Ane : cerita paan sih Ri
Tari : ya ini aku mau cerita, mas udah gak sedih kan??
Ane : udah selesai koq acara sedih2nya, cuman di tinggal sebentar juga, kyk katamu
semalam..tinggal nunggu kabar dari vanya..
Tari : nah gitu dong..jadi cowok jangan cengeng mas..malu sama kami cewek2..
Ane : hahay, kebawa suasana aku Ri....eh tapi aku cengeng benar ya keliatan semalam
Tari : gak koq, mas sedih karena mas sayang sama vanya kan.. (aku hanya mengangguk
kearahnya)
Tari : orang sudah sayang emang gak bisa nyembunyiin perasaannya mas..
Kami meneguk teh anget kami, terlihat tari sedikit membenarkan duduknya dan melihatku..
sekarang..
Tari : kemarin sebelum berangkat, Vanya bilang ke aku buat cerita ke Mas pas malam tahun
baru. Dia gak bisa cerita sama mas katanya.
Ane : cerita paan sih Ri..bingung aku
Tari : ya mengenai hubungan Vanya sama Ipan..mereka sudah 2 bulanan pacaran mas.
Ane : udah feeling sih..
Tari terlihat menarik nafas dan meminum teh anget dari gelasnya..terlihat sedikit bebannya
berkurang karena mendengar kata2ku barusan..
Tari : sorenya pas mas abis dari kostan, Vanya kedengeran marah2 di kamarnya. Dia ribut
sama Ipan, aku gk terlalu tau karena apa mas.
Tari : malamnya setelah Ipan pulang baru Vanya kekamar buat cerita kalo mereka baru aja
putus.
Tari : vanya sedih banget malam itu karena sudah nampar kamu mas.
Ane : emang cocok sih aku ditampar Ri, soalnya gak ngabar2in selama aku mudik. Kemarin
juga aku dah cerita koq keadaan dirumah yang susah sinyal ke Vanya.
Tari : kalo aku jadi vanya sih, bukan cuman ditampar mas..udah aku dorong kamu biar jatuh
langsung dari lantai atas kostan
Ane : sadis banget kamu Ri, kalo aku mati gimana??
Tari : paling patah tulang kamu mas
Lisa : pada ngomong apaan sih (eh, dia nyeletuk2 aja)
Ane : udah tu maen facebook aja, mau tau urusan orang aja
Lisa : jahat kamu Ri..
Tari : kamu koq baru sekarang2 ini bilang sayang sama Vanya mas??
Ane : gak taulah Ri, baru sekarang aku berani buat ngungkapinnya..bodoh aku ya
Tari : vanya banyak banget cerita tentang kalian dari awal tahun dulu..aku sempat mikir kalo
kalian udah jadian..
Ane : ya kamu tau sendiri kan, saat itu juga aku udah ada cewek kan.. ya aku bingung sama
perasaanku sendiri waktu itu.
Tari : lebih bodoh vanya mas, masih aja ngarep cowok orang.
Kami hanya tertawa kecil, terlihat Lisa sejenak melihat kami dan ikut tertawa..tak lama dia
kembali sibuk dengan chatnya.
Menjelang siang..aku mengajak mereka mencari sarapan di salah satu warung padang
sedikit jauh dari kostan. Lumayan mahal sih bayar makanan kami bertiga, tapi tak apalah,
mereka sudah membantu saat aku sedih kemarin.. wkwkwkwkwkw..cowok macam apa diri
ini...perhitungan banget sama cewek..
Sehabis makan..kami kembali kekostan dan tidak lama mereka pamit pulang. Setelah
mengantar mereka sampai parkiran, aku melambaikan tangan mengisyaratkan hati2
diperjalanan kepada mereka.
Di kamar, aku kembali mengingat apa yang tari ceritakan tadi perihal hubungan vanya dan
ipan..begitu besar rasa vanya terhadapku sehingga memutuskan hubungannya dengan ipan
setelah aku kembali keyogya.
Ah, aku merasa bersalah dengan cowok yang ernama Ipan itu, aku sudah jahat karena
merebut vanya darinya, orang yang telah mengisi hari2 vanya saat aku menghilang beberapa
bulan lalu.
Tak terasa, sudah seminggu berlalu, tapi vanya tak juga bisa aku hubungi, diri ini semakin
larut dalam perasaan yang tak bertepi.
Entah sekarang ujian apalagi yang sedang kuhadapi. Apakah ini semata2 balasan karena aku
menghilang darinya beberapa bulan lalu, dan sekarang dia membalasku dengan menghilang
juga?? Ah, pertanyaan yang tak pernah bisa aku temukan jawabannya.
Tak jarang aku sms Tari dan Lisa sekedar menanyakan apakah vanya mengabari mereka
juga. Tapi sama saja denganku, mereka tidak mengetahui keberadaan vanya sekarang.
Vanya benar2 menghilang.
Entahlah, sekarang aku kembali seperti kehilangan semangat untuk ngapa2in, separuh
jiwaku kini terasa menghilang entah kemana di telan bumi. Sehari2 aku hanya menghabiskan
waktu didepan PC sambil online, entah apa yang aku lakukan ketika rindu yang teramat
sangat dengan cewek tiang listrik itu. Vanya vanya..dimana dirimu sekarang??
...
5 bulan berlalu, aku benar2 jarang melewatkan waktuku untuk menghubungi Vanya..tetap
sama dengan sebelumnya. sms ku tak juga terkirim, telpon juga gak pernah aktif lagi..aku
benar2 kehilangannya. Aku tidaklah patah semangat untuk tetap mencari keberadaanya,
segala orang yang ada di facebook dengan nama "Vanya" sudah aku cek, tapi tak juga
kutemui kekasih hatiku itu.
15 May 2009 aku sempat menulis sesuatu di note di page FBku..hahay, ngalay benar ane
waktu itu yak
Biarlah..
Denganmu ..
Bukan lagi serpihan kecil yang aku punguti
Kau memberiku bongkahan besar
Bahkan di luar batas imajiku
Perlahan dan sangat pasti..
Aku mulai terbiasa
Aku terbiasa memunguti serpihan itu
Kini akupun terbiasa dengan bongkahanya
Pernah dulu..
aku meraba serpihan itu
Semakin kucoba semakin perih jari jemariku
Akupun mencoba menahan bongkahan ini
Sedikit bingung dengan perasaan yang aku rasakan saat menulis beberapa kata tidak
penting itu, aku memikirkan vanya dan marisa. Orang yang sama2 menghilang dari
hidupku..tapi Marisa masih dapat aku hubungi, sedangkan Vanya kini benar2 hilang di telan
bumi. Sesekali pikiran jahat itu menyerang otakku. Mungkin vanya sudah benar2
melupakanku karena sudah bersanding dengan orang lain, seperti Wati yang juga
menghilang dari hidupku.
Ah, 4 orang dihati yang benar2 membuatku bingung. Marisa, cewek imut berkacamata yang
mengajarkanku arti cinta sebenarnya, Yani yang mengajarkanku tentang kerasnya hidup
yang telah dilalui, Wati yang mengajarkanku arti kenikmatan dan rasa sakit yang teramat,
dan kini vanya yang juga mengajarkanku pengorbanan ketika aku tidak menyadari
kehadirannya sama sekali.
Ah, kenapa mereka semua tidak ada disampingku saat ini..aku butuh mereka..entah siapa
yang kini benar2 aku dambakan.
...
Skip ajalahh..ngalay benar ane waktu itu pokoknya, ane liat2 di page FB, jadi malu sendiri
baca postingan FB ane di tahun 2009..
Kembali ke kamar dengan kekasihku tercinta, sang PC yang selalu setia menemaniku.
Kala itu, aku sempat membaca2 di salah satu blog tentang cara membuat antena wifi luar
dengan menggunakan TP-Link. Ah, kyknya harus dicoba sapa tau berhasil. Setelah membeli
peralatan, aku mencoba mengikuti patunjuk dari blog itu dan tak butuh lama, jadilah antena
wifi luar dengan kaleng bekas biskuit kongking..
Setelah putar2 antena kekanan dan kekiri, akhirnya aku mendapat salah satu free wifi dari
kantor didekat kostan. Yey..lumayan kencang koneksinya, 200kbps..benar2 kecepatan yang
luar biasa di tahun 2009. Karena dengan koneksi modemku aku hanya mendapat sekitar 3040kbps.
Dengan koneksi yang teramat kencang, aku sekarang benar2 tidak pernah keluar kamar..
kuliah terbangkalai, teman2ku seperti tidak melihatku karena aku hanya menghabiskan
waktuku dikamar didepan PC.
Tak jarang mimin datang dan marah2 karena aku tidak pernah keluar kamar. Tari dan Lisa
juga tidak jauh berbeda dengan mimin, mereka benar2 tidak menyukai aktivitasku
belakangan ini.
Alasanku satu ya itu aku masih mengharapkan Vanya, tapi tidak ada yang aku lakukan untuk
mengetahui keberadaannya, aku hanya tetap dengan cara bodohku menghubungi nomor
yang tak pernah aktif itu, dan lagi2 aku hanya mencarinya melalui laman FB.
Sekarang aku melewati malam dengan bermain poker di laman FB, ah lumayan banyak chips
yang aku dapat, aku benar2 maniak didepan PC. Tapi sedikit terbayar kegilaanku itu,
lumayan banyak duit yang aku dapat dari menjual chips poker kala itu, aku juga sudah
mendapat langganan yang mencari chip poker. Entah berapa harga per-1juta chipsnya
waktu itu. Dalam seminggu aku bisa mendapat sekitar 300an ribu dari menjual chips.
Aku benar2 larut dalam dunia game , dan diri ini seakan terisolasi dengan dunia luar. Aku
sekarang bak vampire yang takut dengan sinar matahari..aku lebih sering membuka mata
saat malam hari.
...
Pernah suatu saat aku mencoba mencari info mengenai game2 online yang lain. Akhirnya
aku membuat account di salah satu forum MMO Dev waktu itu, aku lumayna tertarik dengan
game online yang banyak di bahas di forum itu. Karena beberapa commentku di forum itu,
seseorang yang entah dari belahan dunia mana mengirim PM ke accountku.
PM From Wyckte :
Ah, aku sedikit tertarik dengan tawarannya, kata2 "bucks" membuatku smkin antusias.
PM to Wyckte :
Offcourse..
my pleasure to learn somethin new with famous dev like you.
PM from Wyckte :
Setelah menjelaskan perihal kerjaan yang masih sangat baru menurutku, dia memberikanku
link untuk mendownload file..asyuuuu filenya 4,7GB kala itu.
Ane : My net too slow, can you gimme other file, the smallest one??
Wyckte : lol..that was the smallest i can convert for you.
Wyckte : take your time to download it..
Wyckte : brb, call me if youre ready, ill explain later on.
Ane : ok..thanks..
Wyckte : nice attitude..i like you..
Wyckte : cya..tc..
Entah apa maksudnya dengan kata2nya barusan. Baru ini aku benar2 chat dengan bule..ah,
aku harus belajar banyak kosakata bahasa inggris..tadi banyak banget kata yang aku tidak
mengerti.
Sekitar 2 hari tanpa jeda aku berhasil mendownload file yang diberikan oleh si bule dari
lithuania itu. Untung alamat link yang dia berikan bisa di sambung downloadnya dengan
IDM..jadi tidak perlu mengulang dari awal ketika aku mematikan PCku.
Setelah menconfirm ke dia tentang file yang sudah aku ekstract itu, akhirnya aku diarahkan
untuk masuk kesalah satu server game buatanya di lithuania sana. Lumayan ribet yang harus
aku setting mengikut instruksi darinya. Sekitar 1jam berlalu, aku akhirnya bisa tersambung
dengan server yang lebih dia suka dengan nama Forever Alone server itu.
Hahay, sesuai namanya, aku benar2 sendiri didalam server game online itu..tapi ada yang
berbeda, aku mencoba mebiasakan diri dengan interface game yang baru aku kenal itu.
Ah..kenapa gak dari dulu aku main game ini..lumayan seru..walaupun cuma sendiri didalam
server itu, gak berasa sudah hampir 2 jam aku menjelajahinya.
Game online itu tidaklah terlalu berat untuk di jalankan oleh PCku, aku dengan mudah dapat
berganti jendela ke halaman FB. Terlihat chat Wyckte kembali aktif. Akupun mencoba
menghubunginya.
Itulah sedikit penggalan chatku dengan Wyckte, entah bahasa inggrisnya benar apa enggak,
ane cuman waton njeplak...maklumlah bahasa inggris asal2an ane belajar dari lagu
Tak terasa, sebulan berlalu, aku sudah cukup mahir merubah script untuk server Forever
Alone itu. Dan sang mentor, Wyckte lumayan puas dengan hasil script editanku.
Wyckte : i think its time to join the real teams on private server.
Wyckte : i've call my friends on Tahiland.
Wyckte : and he need new crew to take care his servers.
Wyckte : Are u interested??
Ane : offourse. When i can join?
Wyckte : gimme 2 days to get access from owners. ill call you later.
Ane : ok.thanks Wyckte..youre great.
Ane : ok then...bed time..its 4am here.
Wyckte : ok m8..sleep tight.
Akhirnya, aku akan benar2 masuk ke dunia game online sebagai dev..hahahha, entah jadi
seperti apa server yang kami kelolah besok. Aku benar2 beruntung mengenal si Wyckte ini,
dan dia sudah berbaik hati mengajariku sesuatu yang sangat baru, bahkan pengetahuanku
didalam game MMORPG itu masih sangat sangat kurang, tapi sekarang berkat bimbingannya
aku sedikit paham dan merasa sudah siap untuk terjun langsung kelapangan.
...
Dengan adanya kegiatan baru itu, aku sejenak melupakan semua yang telah aku lalui..aku
semakin tidak perduli dengan lingkungan real lifeku.
Masa bodoh dengan orang2 yang meninggalkanku ketika aku mulai berbahagia dengan
mereka. Itulah pikiran yang sekarang menguasaiku. Tidak ada lagi rasa sedih karena merasa
ditinggalkan, aku bisa hidup sekarang tanpa mereka semua.
Seperti janjinya, dua hari kemudian wyckte memberikan username dan password untuk
connect ke server di thailand sana..permasalahan baruku yaitu harus menunggu beberapa
hari untuk mendownload client game itu.
File ukuran 5gb itu tidaklah kecil ketika di download oleh koneksi 200kbps. Kalo tidak salah
butuh 5hari untuk mendownloadnya.
Setelah login kedalam private server itu..aku mendapati character cewek dengan plang
nama GM di tangannya. Wah, benar2 manteb ternyata.
Setelah di ajari oleh sang mentor, akupun membuat shortcut untuk perintah2 yang bisa aku
gunakan didalam game. Inti kerjaannya lumayan simple sih sebenarnya, kami cuman login
ketika server mendadak heboh dengan adanya cheater.
Kerjaan kami yang sebenarnya adalah memantau traffic server, karena hanya dengan
melihat tools khusus GM, kita dapat mengetahui segala keadaan server serta player yang
sedang online.
Untuk mengecek cheater juga sangat mudah..setiap player memliki unique id berupa nomor
tertentu, jika id itu tedapat 3 angka tambahan, sudah pasti karakter itu menggunakan third
party program a.k.a cheat. Maka saat itulah kami login kedalam game dan melakukan
tindakan pencegahan dengan segera mem-banned player nakal tersebut.
Kebiasaanku yang sangat betah didepan komputer, memberikan andil besar buat server,
selama aku memegang kendali server, penggunaan cheat berkurang drastis.
Akupun mendapat apresiasi yang lumayan besar dari owner, dengan berbekal rekening bank
BNI, aku membuka paypaal kala itu, lumayan lama aku megnurus ke pihak bank untuk
menconfirm accountku di paypaal ke rekening bni itu.
Sebulan sejak aku bekerja diserver itu, akhirnya membuahkan hasil beberapa dollar.
Setidaknya sebulan aku mendapat 800an ribu bahkan pernah yang paling besar aku dpt yaitu
1,5jt dulu saat server kebanjiran pemain.
dalam dollar.
...
Pertengahan Agustus, kampus mengadakan acara Makrab buat mahasiswa baru, aku yang
masih merangkap anggota senat meskipun sedang tak aktif di wajibkan untuk ikut.
Adi yang sudah wisuda oktober lalu sempat mampir kekostan kemarin, sedikit basa basi aku
meminta maaf karena tidak menghadiri acara wisudanya, dengan alesan ada acara keluarga
dikampung dan aku harus pulang. Dia ternyata masih menjadi panitia untuk acara makrab
itu.
Sedikit paksaan dari Adi saat memintaku untuk ikut, akhirnya aku menyanggupinya karena
mereka kekurangan panitia.
Sabtu siang aku dengan dibonceng Adi beranjak ketempat makrab di Kali Kuning daerah
timur kaliurang itu. Sedikit berat diri ini meninggalkan kamar sebenarnya, entah aku benar
seperti vampire yang takut cahaya matahari.
Sekitar 1jam perjalanan, tibalah kami ditempat makrab, lumayan enak tempatnya. Setelah
mendirikan tenda dan menyiapkan api khusus untuk didepan tenda kami, aku sempat melihat
beberapa anak baru di fakultas informatika. Hahay, muka2 culun semua kyk waktu ane ospek
pas di kampus lama.
Siap2lah kalian wahai para junior, siap2lah dengan modus dari para senior jones..
Menjelang magrib, setelah selesai acara dari universitas, para peserta kembali ke tenda
fakultas masing2. Saat itu aku hanya duduk didepan api unggun yang tidak terlalu besar
didepan tenda kami. Benar2 dingin cuacanya kala itu, sesekali gerimis kecil mengguyur,
jadilah kami berhimpit2an didalam tenda yang tidak terlalu besar itu.
Setelah mereda, kembali aku dan beberapa panitia lain menyalakan api unggun yang sempat
redup tadi karena guyuran gerimis.
... : Dingin ya Kak?? (aku tetap mengulurkan tangan keatas api unggun yang sudah kembali
menyala itu)
Ane : iya benar2 dingin ini cuacanya..mana pake acara gerimis lagi..
... : owh, kirain kakak gak bisa ngomong, ternyata bisa ngomong
Ane : eh..sapa bilang aku gak bisu?? (aku menoleh suara cewek yang nyerocos aja dari tadi)
... : dari tadi kakak diam aja didalam tenda
... : oiya kak, aku koq gak pernah liat kakak pas ospek kemaren??
Ane : owh, aku lagi gak aktif di senat..kenapa emang?
... : gak ada sih kak..kakak mau kopi??
Ane : nah bolehlah, enak kali ya minum kopi pas dingin2 kyk gini.
... : bentar ya kak, aku ambil dulu.
Dan maba itu menuju kearah tenda yang dijadikan dapur oleh panitia universitas di sebelah
tenda fakultas kami. Tak berapa lama dia kembali membawa cangkir kopi, dan menyerahkan
satu untukku.
Ane : makasih ya..(kopi yang masih berasap itu seakan tak terasa panas ketika aku
meminumnya, benar2 dingin cuaca malam itu)
... : sama2 kak..oiya kakak namanya siapa??
Ane : oiya, belum kenalan kita ya...aku Eri..(menjulurkan tangan kearah cewek berjilbab dan
memakai kacamata itu)
... : Ayu kak (dia menjabat tanganku)
Ane : kenapa ngambil informatika Yu?? (kembali aku menyeruput kopi yang diberikan ayu
tadi)
Ayu : senang main komputer aja sih kak..
Ane : wah, jago komputer dong
Ayu : gak terlalu kak, kebetulan dari SMEA dulu aku ambil jurusan komputer.
Ane : owh..
Ayu : kak eri dah semester berapa?
Ane : entah semester berapa, gak aktif kuliah aku Yu..lagi males aja sih.
Ayu : owh..
Risman : wah, asem ngopi dewe2 koe Ri?? (sudah berdiri nyengir aja didepan api unggun itu)
Ane : eh Man, ini tadi di buatin Ayu...mau kopi??
Risman : bolehlah..mana??
Ane : ya sana buat sendiri...noh tenda sebelah sana tuh dapurnya..
Risman : kampret koe Ri...eh, ada rokok nih?? barter sama kopimu??
Ane : ogaaah...aku gak ngerokok...
Risman : cemen...ada cowok gak ngerokok??
Ane : adalah..ya aku ini gak ngerokok..
Risman : artinya koe cemen kan ya...
Risman : nah kami yang ngospek mereka aja dari seminggu lalu gak ada yang nawarin
kopi..koe sekali ini datang dah dibuatin kopi..
Ane : makanya, jadi senior jangan galak2..dijauhin maba nyahok..
Terlihat dia mengambil sesuatu dari kantongnya..dan dia meletakan Marlboro bungkus putih
merah diatas batang kayu yang kami jadikan tempat duduk itu. Dia menjulurkan tangannya
meminta kopi yang sudah dingin ditanganku itu.
Risman : sini bagi kopi ah...dingin banget ini.. (akupun membagi kopi dengannya)
Ane : hadeh..
Risman : noh rokokan aja, gak bakalan kedinginan kamu..(benar2 kurang ajar ni rekan
senatku, dia mengambil alih itu kopiku)
Ane : gak ah..gak ngerokok aku Man..
Risman : udah coba dulu aja
Dia mengambil sebatang dan menyalakannya, terlihat dia sangat menikmati kebulan asap
tebal melewati tenggorokannya itu. Sedikit tergoda diri ini karena cuaca dingin yang
menyelimuti lokasi makrab malam itu.
Akupun mengambil sebatang dari bungkus yang masih penuh itu. Aku membakar ujungnya di
api unggun didepan kami. Dengan gaya sok2an diri ini mulai menarik pelan asap dari rokok
ditangan kiriku itu. Tarikan asap pertama tidak terlalu banyak, masih aman...isapan kedua,
aku memberanikan diri menghisap lebih banyak.
Kembali rasa dada ini seperti pas habis kecelakaan dulu, panas2 gak jelas karena asap dari
rokok itu. Anjirr...dalam banget asepnya menusuk dadaku. Sontak aku batuk seperti orang
mau mati saja..cuaca yang begitu dingin tidak lagi berasa, aku sekarang sedikit keringetan
karena batuk2 sedari 2menit lalu..Parah bener si Risman, dia menjadi setan yang
menggodaku untuk merokok.
Ane : ah...apa enaknya kyk gini..berasa mau mati aku...(membuang rokok yang baru 2 isepan
itu kedalam api unggun didepanku)
Risman : makanya pelan2, koe main sedot2 aja..ni liat caranya..
Aku antusias melihat cara risman menghisap batang rokok di tangannya itu. Terlihat fasih dia
memainkan asap putih itu dimulut dan hidungnya.
Asem, aku malah pengen mencoba seperti dia sekarang. Aku pun mengambil sebatang lagi
dari bungkusannya. Kembali aku bakar dan ku coba pelan2 seperti instruksi dari setan
risman itu.
Setelah beberapa hisapan, kini aku sedikit terbiasa dengan asap yang mengisi
kerongkonganku. Hahay..sedikit bergaya diri ini sekarang meghembuskan asap putih dari
marlboro itu.
Bukan hal baru sebenarnya buatku melihat orang merokok..sering dulu dikostan lama saat
mendengarkan para orang teler di barnya mas antok, aku menirukan gaya mereka merokok
dengan jari tanganku. Tapi untuk mencoba dengan rokok baru sekarang. Dingin yang
menyelimuti wilayah Kali Kuning, seakan membuat asap berat dari rokok ditanganku tidak
terasa lagi saat melewati tenggorokanku.
Sambil mengobrol ringan dengan Risman, tak terasa kami berdua menghabiskan sebungkus
rokoknya. Setelah habis, kembali dia mengeluarkan bungkusan kedua dari dalam kantong
jaketnya.
Kami semakin asik mengobrol, risman banyak menceritakan tentang beberapa maba cewek
yang menurutnya lumayan, dan ayu tadi salah satu cewek imut yang dibicarakan Risman.
Hahay, kyknya bentar lagi ada yang mau modusin para maba deh...terlihat dari cara
bicaranya, Risman sangat ingin mendekati maba itu.
Ane : ya udah sana minta apa kek gitu..masa senior takut2 sama junior..
Risman : gak ah, ntr tunggu dia kesini aja, sapa tau mau bawain kita kopi lagi..
Ane : terus aja kyk gitu, gak bakalan dapat koe..jomblo2 lah koe..
Ane : tuh liat, senior2 lain sudah pada deketin maba tuh..buruan sana, keburu di ambil orang
itu buruan (risman hanya menarik dalam isapan rokoknya)
Bungkusan kedua sisa setengah, akupun mulai merasakan kering di tenggorokan karena
dipaksakan dengan asap rokok. Setelah aku pamit ke Risman, aku beranjak ketenda yang
dijadikan dapur oleh panitia disitu, lagi aku menyeduh kopi 2 cangkir untukku dan risman.
Setelah siap, kembali aku menuju ketempat tadi. Terlihat Ayu sudah duduk disana. Hahay,
gangguin orang lagi pedekate ah...
Aku dan ayu hanya tertawa melihat Risman yang menjadi salah tingkah..
Ane : ya udah yak, kalian ngobrol aja, aku ta gitaran dalam tenda..dah mulai dingin rasanya.
Akupun meninggalkn mereka ddepan api unggun itu. Sebelum beranjak, risman sempat
memberikan bungkusan ketiga dari kantongnya..hahay dia menyuap ku dengan sebungkus
rokok karena meninggalkan dia dengan mangsanya.
Fix, malam itu aku benar2 menjadi perokok berat, sambil gitaran didalam tenda, aku
menyalakan rokok ditanganku. Setelah menghabiskan setengah bungkus, kembali
tenggorokan ini terasa kering.
Tidak ada air putih ditenda kami, beranjaklah diri ini menuju dapur dan mengambil air putih.
Hahay, itu risman sama ayu sudah mulai mendekat duduknya. Buaya buaya..kasian maba
yang masih polos kalian modusin
Beberapa rekan panitia dari fakultas lain terlihat membuat kopi juga. Ah cewek itu ternyata
ngikut jadi panitia juga..lumayan lama dia bisa mengenaliku yang hanya tersenyum melihat
kearahnya.
Rina : kirain kamu udah lulus Ri..oiya, maaf ya pas kecelakaan kemarin aku gak sempat
besuk. (aku mengangguk pelan)
Ane : gpp Rin..lagian udah lewat juga..
Rina : ya udah, aku ke tenda dulu ya, dah di tungguin cowokku.
Ane : seep..aku masih mau ngambil air minum dulu..
Setelah lambaian tangannya Rina kembali ketenda fakultas mesinnya. Hahay, mukaku
benar2 berubah sekarang ternyata, teman SMAku aja sampai lama bisa mengenaliku.
Setelah mengisi penuh botol aqua sedang dengan air putih, aku kembali ketenda fakultasku.
Tidak ada gitar lagi disana, ternyata sudah dipakai Risman buat menggaet ayu yang kini
semakin lengket saja.
Malam makrab kelam buatku..aku hanya berdiam diri di dalam tenda, sambil sesekali
menyalakan rokok yang sisa separuh bungkus itu.
Pukul 12 menjelang..semua mahasiswa yang ada disitu dikumpulkan ke depan tenda
Universitas mengelilingi Api unggun. Tak berapa lama, renungan malam itupun dimulai oleh
salah satu dosen yang menjadi pemandu.
Tak jarang beberapa maba cewek terdengar menangis disela2 kalimat menggugah yang
dibacakan oleh dosen tadi. Ah, biasa aja keleus...cuman kata2 kyk gitu juga..ane mah gak
mempan..udah terlalu pahit kenyataan yang ane lalui..
...
Pagi menjelang, Adi mengajakku pulang karena acara fakultas sudah selesai. Sekitar pukul 9
kami meninggalkan tempat makrab itu, Risman terlihat senyum bahagia sambil
menggandeng Ayu disampingnya. hahay, selamat yak dah dapat mangsa..
Sesampainya digang kostan, adi tidak mampir karena harus segera balik ke wonosari
ketempat mbah-nya. Ada acara keluarga katanya.
Setelah dia pergi, aku melangkah menuju kostan. Sepanjang perjalanan, dada ini kembali
terasa sakit karena rokok semalam. Jarak dari gang dengan kostan tidaklah terlalu jauh, tapi
rasanya seperti berlari mengelilingi lapangan sepak bola. Kapok aku ngerokok macam
semalam..bas bus bas bus asap seperti kereta saja.
Hari berganti bulan, aku masih seperti sebelumnya, hanya menghabiskan waktuku didepan
PC sambil memantau traffic server. Benar2 kerjaan yang sangat ringan menurutku.
Hanya saja, sekarang aku benar2 menjadi kalong, tidur kala siang hari dan bangun kala
malam hari. Ditambah sekarang dengan kebiasaan baruku, badanku sudah benar2 hancur,
kurus kering karena menjadi seorang perokok berat.
Tak jarang, aku membeli 2-3bungkus Marlboro untuk menemaniku melek sampai pagi sambil
bekerja didepan PCku.
Masalah cewek..aku tidak memperdulikannya lagi. Lingkungan sekitar, sama aja, aku masih
terisolasi seperti sebelumnya, aktivitasku hanya kamar dan ke angkringan untuk makan.
Beberapa minggu kemarin aku sempat membeli kompor kecil untuk masak mie rebus ketika
aku malas keluar untuk membeli makan. Benar2 pola hidup yang tidak sehat..
Hari ultahku pun tiba, tak ada yang special tahun ini. Aku hanya mengadakan event ingame
malam itu. Aku membagikan beberapa costume baru yang baru beberapa hari dirilis oleh dev
Wyckte. Akupun telah mendapat ijin dari Owner untuk mengadakan event Ultahku tersebut.
Banyak ucapan selamat ultah dari rekan2 GM di forum server kami kala itu.
Owner pun sempat memberikan waktu seminggu free dari kerjaanku memantau traffic
server. Tapi aku menolak, karena kala itu sudah masuk bulan ramadhan.
Tanggal 19 September 2009 adalah hari lebara, seminggu sebelum hari itu, akupun
mengajukan liburan ku ke owner. Dan dia dengan senang hati memberikan waktu 2minggu
untuk merayakan hari raya ku di kampung halaman. Akupun sempat mendapat tambahan
duit dari owner sekedar untuk acara ultahku.
Sedikit bangga diri ini ketika aku membeli tiket mudik dari hasil kerjaku sendiri.
Lebaran 2009 akupun merayakan lebaran dikampung tercinta. Aku sempat mengirim sms ke
semua contact yang masih aktif di phonebook k750i ku. Lisa,Tari,Mimin, Marisa, Rina, Adi,
Risman,Tejo...ah banyak pokoknya teman yang ku kirimi ucapan selamat lebaran..Tapi, lagi2
smsku tidak pernah terkirim saat mengirim ucapan ke nomor Vanya. Benar2 menghilang
dirinya.
2minggu berlalu dengan cepat, akupun segera kembali keyogya karena aku merasa ada
tanggung jawab terhadap server yang aku urus bersama sang mentorku, wyckte.
Saat sampai diyogya, aku tidak lagi menggila seperti saat mudik di akhir 2008 lalu, aku
langsung pulang kekostan, tidak lagi ada vanya yang dapat aku singgahi.
Setelah beberes kamar yang sedikit berdebu, aku kembali ke aktifitasku, menyapa owner
dan mentorku melalui facebook dan yahoo messenger. Terlihat mereka sangat hangat
menyambutku kembali dari kampung halaman. Aku dapat merasakan keramahan mereka
melalui chat di group server kami di FB, aku merasakan rasa kekeluargaan mereka sangat
besar,meskipun belum pernah bertemu denganku secara langsung.
...
Oktober menjelang, sejak magrib aku sudah memantau server..karena tidak terlalu sibuk
traffic kala itu, sesekali aku membuka FB..terlihat satu permintaan pertemanan. Akupun
melihat siapakah gerangan yang menambahkan ku sebagai buddies FBnya.
Biasanya orang2 thailand yang bermain game di server kami, tapi berbeda kali ini. Setelah
aku menerima pertemanannya, terlihat cewek itu memakai jilbab di foto profilnya, dan
lokasinya adalah di Yogyakarta, dan dia kuliah di UNY.
"Hai salam kenal.." itulah 3 kata yang aku tulis di profilnya. Tak lama setelah itu, keluarlah
chat darinya.
Beh..tumben2an ada yang ngajak chat make bahasa indonesia...biasanya pake bahasa gak
jelas, kalo gak thailand atau negara lain yang buat kepala ini pening bacanya..
Ane : waalaikumsalam..
CewekFB : makasih ya mas sudah accept..
Ane : sama2..anak mana?
CewekFb : aku orang klaten mas, masnya sendiri orang mana?
Ane : aku orang ilang
CewekFB : ilang dimana mas?
Ane : ilang di yogya..
CewekFB : Owh..
CewekFB : lagi apa mas??
Ane : lagi chat..
CewekFB : chat sama siapa??
Ane : sama teman baru di FB
CewekFB : sama aku dong
Ane : yee geer..
CewekFB : kirain sama aku mas.
Ane : ya iyalah sama siapa lagi
CewekFB : tadi katanya bukan aku?? Gimana sih mas??
Ane : Becanda tadi..
Dan chat FBnya pun terlihat tidak aktif...dasar cewek jomblo gumamku. Kembali aku
melihat2 profil FBnya, seperti biasa, hal pertama yang dilihat adalah foto2nya..wah,
orangnya chubby, pesek trus itam manis..hahay..mangsa baru euy....
Sisa malam itu akupun kembali memantau server. Entahlah, aku sekarang hanya tersenyum2
sendiri mengingat chat dengan cewek tadi.
...
Esok sorenya, ketika aku menyalakan PCku, terlihat ada pesan masuk dari cewekFB
semalam.
Hahay, ternyata ada yang kangen chat sama aku...kenapa jadi geer gini yak??
"
Aku kembali membuka tools khusus GM untuk memantau server, tak berapa lama..chat dari
Wyckte nongol di chat FB..
Wyckte : Sup.
Ane : yep.
Wyckte : come join me ingame.
Ane : ok..gimme a min..
Akupun kembali membuka client game setelah menutup tools GM, lumayan berat ketika aku
membuka client dan tools utk memantau traffic server. Kerja processor dan memory mentok
100% dibuatnya. Tak berapa lama, client game terbuka, akupun masuk kedalam game.
Whisp ke Wyckte..
"/Jump to 7611 -all" kalo gak salah kyk gitu format perintah untuk loncat ke player..ane
sedikit lupa dengan beberapa tambahan dibelakangnya
Dan terlihat character wyckte tanpa plang GMnya didalam salah satu DG level mentok. Entah
ngapain ini orang gila satu, gumamku.
Akupun membuka youtube dan melihat panduan cara jalanin quest serta apa saja yang perlu
dibunuh untuk menyelesaikan DG itu. 20menit aku sudah lumayan ingat dengan apa saja
yang harus dilakukan.
Ane : back
Wyckte : just follow me..dont do stupid things
Ane : ok. lemme do quest first.
Akupun menjalankan beberapa quest awal didalam dg itu, setelah quest ke-empat, barulah
momon muncul diruangan tengah. Dan kegilaan sang mentorku terlihat..dengan tangan
kosong dia meninju itu monster yang segede gaban...
Ok..sedikit ane jelasin sedikit perihal stat karakter Gm ane waktu itu, stat yang kami punya
lebih rendah dari stat player biasa..stat yang ada di karakter kami tidak lebih dari 10 untuk
masing2 STR,INT dan DEX..yang membuat karakter kami tangguh yaitu perintah one hit kill
khusus GM, serta stat plang yang menjadi senjata andalan kami..attacknya mencapai
100k
Jadi apabila semua item itu dilepas, character GM sangatlah lemah, tapi kami tidak bisa mati
karena memakai GOD MODE
dilakukan dengan fist mode a.k.a tangan kosong oleh si gila wyckte, jadinya kelar dalam
waktu 3jam.
Kami malah chat2 gak jelas didalam dg..sesekali dia menceritakan kehidupan di Lithuania
sana. Aku sangat tertarik ketika dia menceritakan bagaimana kehidupan para cewek2
disana. Dari ceritanya, aku dapat menyimpulkan bahwa cewek disana sangatlah berbeda
dengan di yogya..ya iyalah..namanya juga beda negara asia sama eropa.. tentu berbeda
culture
...
Setengah 7 aku pamit ke mentorku untuk mencari makan..padahal cuman pengen chat
dengan cewekFB yang sudah berpesan tadi sore itu. Setelah menutup client game, aku
kembali membuka FBku. Chatnya belum aktif lagi, belum online dianya..
Akupun mengambil mie rebus yang beberapa hari lalu aku beli, hahay..mari kita makan mie
rebus..tambah cabe manteb ini..pedes2 kyk ngerjain Vanya dulu..
Hadeh...vanya lagi vanya lagi...kenapa gak ada kabarnya sama sekali sih itu cewek tiang
listrik..jangan2 sudah mati dimakan cacing..sedikit sewot diri ini mengingatnya yang
menghilang tanpa kabar berita. Sudah 10bulan aku tidak mendapatkan kabar keberadaanya.
Entahlah, sedikit pudar rasa dihati untuknya.
Setelah mie rebus mateng, terlihat chat dari cewekFB itu..sedikit bergegas diri ini kearah pc
dengan mankok mie ditangan.
Waduh...
Waduh...
Itulah chat terakhir yang sempat aku baca, setelah mengambil dompet diatas CPU, akupun
bergegas kearah jalan depan gang.
Sekitar 5menit menunggu, akhirnya ada taksi lewat, akupun meminta pak supir mengantarku
ke UNY yang lumayan jauh dari kostan. Entah kegilaan apa yang merasukiku kini..aku seakan
merasa sangat tertantang untuk mendatanginya.
20menit berlalu, aku sudah turun dari taksi didepan gerbang utama kampus itu. Ah, baru
pertama ini aku masuk kesini. Akupun mencari2 cewekFB tadi yang sudah sangat berani
menantang sang buaya yang tertidur pulas ini.
10menit aku menunggu didepan gerbang utama itu, tak ada tanda2 cewek seperti yang aku
lihat di album foto FBnya kemaren malam.
Ah, kenapa aku bisa bodoh seperti ini, bisa saja dia bohong kalo lagi dikampus, bisa saja dia
lagi diwarnet ato dimana gitu. Ah aku benar2 dikerjai orang itu, belum tentu juga foto2 di
albumnya itu foto aslinya. Jangan2 cowok yang ngaku2 jadi cewek aja. Ah kampret dah, aku
benar2 dikerjai...
Kenapa gak kepikiran dari tadi, kan aku bisa ngecek fb dari hapeku..
Akupun mengambil k750i dikantongku. Saat sedang asik melihat layar 176x220 pixel itu..
Ane : yee, tadi katanya mau nunggu didepan gerbang..untung aku gak diculik orang
Nduwt : siapa yang mau nyulik kamu mas..yang ada penculiknya takut sama kamu
Agnes : ya udah, aku udah jemput masnya to..sana ngobrol aja, aku mau pesbukan.. (tangan
agnes seperti mimin saat mengusirku dulu)
Ane : gak ngikut juga mbak..
Agnes : mbak mbak..aku masih muda kali mas..mbok panggil agnes aja.
Nduwt : panggil nenas aja mas..
Agnes : apaan sih nduwt..sana2 kalian ngobrol berdua aja.
Akupun mengajak sicewek chubby ini ke salah satu kursi didekat tempat agnes sedang
wifian. Sedikit ackward keadaan saat itu..
Ane : gak ngaruh kali..toh aku juga kesini semata2 buktiin kalo aku gak takut..kebukti kan
sekarang aku berani datangin kamu.
Nduwt : ya sapa tau aja, kamu suka sama aku, trus ngejar2 aku.
Ane : eh..geernya gak ketulungan.
Nduwt : biarin..lebih baik geer dari pada minder
Ane : iya deh..
Entah apalagi yang bisa aku obrolin dengannya, aku seperti kehabisan kata2 dengannya..dia
sedikit blak2an tentang dirinya, tetapi penyampaian kata2nya sangat halus. Benar2 jawa
tulen darahnya.
Ane : oiya, aku bisa minta nomor hape gak? (dia melihatku)
Nduwt : tapi janji gak macem2 kan?
Ane : paling smsan..emangnya mau ngapain lagi??
Nduwt : awas loh mas, ntr kamu suka sama aku
Ane : hadeh, geer banget sih nduwt..boleh gak nih..kalo gak boleh aku pulang deh sekarang
(sok2 ngancem sekarang sang buaya
Akupun mengambil k750i di kantong jeans yang ku gunakan dan menyerahkan kepada
cewek pesek itu. Terlihat dia mengetik nomornya di keypad..dia melakukan panggilan
masuk..
Agnes : nduwt, ada sms nih dari nomor baru (sedikit teriak agnes dari kursi sebelah sana)
Ane : nah, tuh udah masuk..eh, aku pulang dulu ya..aku masih ada kerjaan soalnya.
Nduwt : koq pulang, tenang mas cowokku lagi diklaten koq..gak mungkin dia datang kesini
sekarang.
Ane : aku masih ada kerjaan Nduwt..bukan takut sama cowokmu.
Nduwt : owh, kirain..
Ane : ya udah, makasih ya..
Nduwt : makasih buat apa mas?
Ane : entah...pokoknya makasih gitu aja dah..
Nduwt : dasar kamu mas..
Ane : ya udah aku pulang ya..(dia mengangguk pelan sambil beranjak berdiri)
Ane : Nes...kau pulang dulu ya, selamat pesbukan..
Agnes : iya mas, ati2 ya...
Akupun meninggalkan mereka yang terlihat mulai asik memandang layar laptop lagi.
Hahay, aku benar2 geli dengan tingkah gilaku barusan, bisa2nya aku menjadi seperti itu
hanya karena tantangan kecil dari cewek chubby berhidung pesek itu.
Lagi, aku menghentikan taksi untuk mengantarku kembali kekostan. Aku sudah benar2 gila
sekarang..pak supir hanya tertawa melihat tingkahku dari kaca spion tengah taksi itu.
Sore besoknya, aku baru mencari makan ke angkringan depan gang kostan. Biasanya sore2
kyk gini gorengannya masih anget, ditambah coffeemix dingin bakalan enak ini buat
nongkrong, sambil ngobrolin segala hal dengan pak angkringannya.
Sebelum ke angkringan tadi, aku menyempatkan diri mengisi pulsa sekedar meng-sms
cewek chubby itu..kali2 aja dia mbales.
Setelah memesan es coffeemix, aku pun mengambil duduk disalah satu bangku dari papan di
angkringan itu. Fasih tangan ini mengetik di keypad k750i milikku sambil menyeruput es ku.
: prasaan dari kemarin ngomongin nyulik2 terus deh..kan cowokmu polisi, pasti
dicariin ntr.
: iya iya..tiap malam aku ol koq..maklum kerjaan cuman liatin layar monitor aja.
Hahay, itulah sedikit smsku dengan nduwt..tiap sms, paling lama doi bales sktr sepersekian
detik, entah kyk mana dia ngetik di keypad hapenya. Penasaran juga diri ini dengan balasan
sms yang super cepat ini, apa jangan2 dia dukun ya bisa tau apa yang akan aku
tanyakan..
...
Sebulan berlalu dengan cepat, kehidupanku masih tetap sama seperti sebelumnya, pagi hari
molor, sore hari makan dan smsan dengan nduwt, malam hari jagain server sama chat sama
nduwt lagi.
Banyak yang kami bahas saat smsan dan chat, entah belum ada kepikiran lagi untukku
mengajaknya bertemu atau aku ingin berkunjung ketempatnya. Sesekali dia menanyakan
kapan akan main ke UNY lagi, tapi dengan alasan kerja didepan monitor, aku menolaknya.
Aku sudah sedikit terbiasa dengannya. kebiasaan sms dan chat di jam seperti sedia kala.
Suatu malam, dia tidak online di chat FBnya, sekitar 20menit menunggunya yang tidak juga
online, akupun mencoba mengirim sms.
: kalo gak sms alamat kostan, gak usah sms ato chat lagi.
: koq gitu sih mas..ntr aku chat ato smsnya sama siapa dong?
Dan sms selanjutnya adalah alamat kostannya. Hahay..sedikit paksaan akhirnya aku
mendapat alamat kostanya.
Gak ada maksud lain, aku cuman khawatir dengannya yang lagi sakit itu, ntr kan kalo dia
sakit aku gak ada teman smsan dan chat lagi. Kan gak semangat akunya, suwer gan gak ada
maksud lain...
Diri ini benar2 khawatir ketika menuju kostanya yang tidak jauh dari kampus tempat pertama
aku mendatanginya dulu. Setelah diturunkan taksi didepan jalan dekat GOR UNY sekarang,
akupun memasuki gang kearah selatang.
Sms dari nduwt tadi lumayan detail menjelaskan lokasi kostannya. Setengah 8 aku sudah
berdiri depan pintu pagar kostan itu.
Tak berapa lama setelah mengirim sms itu, terlihat Agnes keluar dari lorong kostan itu. Aku
hanya tersenyum kearahnya.
Agnes : ayuk masuk mas, tuh nduwt gak mau minum obat.
Ane : gpp nih bertamu jam segini?
Agnes : gpp koq mas, tapi ntr sblm jam 10 udah harus pulang.
Ane : owh, ok.
Akupun mengikut yang punya kostan kearah kamar nduwt, sedikit kaget diri ini ketika masuk
kekamarnya, dia terbaring lemas disana sambil selimutan. Setelah mengambil duduk, Agnes
segera pamit kekamarnya disebelah.
Ane : udah tiduran aja, gak usah dipaksain bangun. Nih aku bawain bubur kacang ijo, tadi
sempat beli di burjo depan gang.
Nduwt : aku jadi ngerepotin mas
Ane : yee..orang kamu sakit juga, gak usah sungkan..
Ane : ada mangkok gak?
Nduwt : bentar mas, aku ambilin (lemah suaranya mencoba bangkit, aku menahannya)
Ane : udah, kamu tenang aja, biar aku yang urus.
Nduwt hanya menurut kataku, dia kembali duduk menyender kebantal ditembok. Aku
merapikan selimut yang menutup sebagian tubuhnya itu. Aku mengarah ke rak kecil warna
pink disudut kamarnya, setelah memindahkan bubur kacang ijo ke mangkok, aku kembali
kearahnya.
Ane : nih makan dulu (aku mengarahkan sendok dengan bubur kearahnya, dia menggeleng)
Nduwt : aku makan sendiri aja mas (aku menepis pelan tangannya dengan tangan kiriku)
Ane : kamu itu lagi sakit, udah aku suapin aja..ntr abis makan ini pasti sembuh
Nduwt : kalo gak sembuh?
Ane : kalo gak sembuh ya kedokter, biar disuntik
Nduwt : gak ah mas, aku takut je. (sedikit bergidik badannya mendengar kata suntik)
Ane : makanya makan dulu biar cepat sembuh.
Aku menyuapinya malam itu, tak jarang mukanya memerah, sangat kentara dengan warna
jilbab hijau muda yang dia kenakan saat itu.
25menit akhirnya dia menghabiskan semangkok bubur kacang ijo itu. Sedikit tersipu dirinya
ketika aku mengelap bibirnya dengan sehelai tisu yang aku ambil dari kotak tisu warna hijau
di kamarnya itu.
Setelah dia berbaring, aku menutup tubuhnya dengan selimut hijau mudanya itu.
Entah kenapa seperti semua barang2 dikamarnya berwarna hijau, sepertinya cewek ini
sangat menyukai warna hijau. Dia tersenyum kecil ketika aku pamit keluar dari kamarnya.
Ane : Nes, aku pulang dulu ya..tolong jagain nduwt.. (dia menoleh kearahku yang berdiri
didepan pintu)
Agnes : iya mas, nanti aku tidur dikamar nduwt koq
Aku meninggalkan kostan itu, entah kenapa aku sedikit kasian melihat cewek berjilbab hijau
muda muda itu saat dia terbaring lemah diatas kasurnya. Saat diatas taksi yang mengarah ke
kostanku, k750i ku bergetar di kantong jeansku.
Dan tidak ada lagi sms darinya, kyknya dia benar2 istirahat sekarang, sedikit lega perasaan
ini ketika taksi menurunkanku di depang gang kostan. Akupun mengarah kekamar, terlihat
pintu kamar terbuka. Ah..jangan2 aku kemalingan..???
Sedikit kaget ketika aku masuk kedalam kamar, mereka tersenyum melihatku yang berdiri
didepan pintu..kirain maling..gak taunya..
Terlihat pintu kamar terbuka. Ah..jangan2 aku kemalingan..??? Sedikit kaget ketika aku
masuk kedalam kamar, mereka tersenyum melihatku didepan pintu..kirain maling..gak
taunya..
Kami berempat tertawa setelah mas Farid selesai berkata2 tadi..akupun masuk kedalam
kamar dan mengambil duduk di depan mereka, tangan ini otomatis mengambil rokok LA 12
milik arif..mereka pada kaget melihatku kala menyalakan batang rokok di tanganku.
Arif : gayamu cok..sejak kapan ngerokok koe?? (mas farid dan mas antok cuman bisa
terdiam tidak percaya melihatku yang dengan santainya menghembuskan asap putih itu)
Ane : biasa aja koe cok, kyk ngeliat hantu aja..(balasku ke arif)
Mas Antok : kyknya ada yang stress ini habis kecelakaan kemaren.
Mas Farid : koe kie sadar ora Ri?? Jadi gak jelas kyk gini??
Ane : dah sebulanan aku ngerokok mas, biar kuat melek mantengin layar monitor..
Arif : pantesan siang gak pernah keliatan, ngebokep terus koe cok??
Ane : enak aja..cari duitlah buat makan..
Hahay, kembali malam itu empat sekawan kumpul lagi seperti di kostan lama..kurang bung
pila saja maka komplit sudah 5 sekawan ini.
Malam itu, kembali kami mengelilingi yogya. Mas Antok membonceng mas Farid, aku
dibonceng Arif memutari ringroad. Sekitar pukul 2 pagi, kami sempat mampir di warung yang
sering jadi tempat mereka membeli minuman pas dikostan lama. Setelah mendapat beberapa
botol minuman, kami bertolak kembali kekostan..dan kamar arif yang menjadi bar kala itu.
Malam itu, sejenak kami reuni mengingat masa2 dulu. Mereka memang tidak sempat
mengunjungiku ketika aku kecelakaan di bulan september 2008 lalu, karena mereka sedang
pulang kekampung masing2. Setelah azan subuh, merekapun pamit pulang kekostan lama.
Pagi menjelang, aku masih melek di depan PC dikamar, sudah pukul 8 pagi mata ini belum
ada ngantuk2nya sama sekali..tetiba aku teringat dengan cewek chubby itu. Iseng jari ini
mengetik sms ke nomornya.
: udah mas, berkat bubur kacang ijo dari mas jelek semalam
: enggak mas, sekarang kan hari sabtu..kampus mas masuk ya hari sabtu?
Sedikit kaget diri ini, entah berapa lama aku sudah tak pernah mengingat Sang Pencipta
dalam sujudku.
: alesan aja kamu mas..sholatlah mas, masa cuman di KTP aja predikat islamnya.
: maksudnya??
Benar2 habis diri ini di ceramahi cewek chubby itu, aku hanya mengiyakan tiapa smsnya.
Aku benar2 malu terhadap diriku sendiri sekarang. Benar kata Nduwt tadi, predikat agamaku
hanya sebatas di KTP doang.
: mas, aku pulang keklaten dulu ya, ntr aku sms kalo udah nyampe rumah.
: gak naek bus aja, bahaya perjalanan jauh make motor..mana kamu masih kurang
sehat itu.
: tenang mas, aku dah biasa laju koq sedari SMA dulu.
: ya udah, ntr ati2 ya..gak usah ngebut2, yang penting selamat sampai rumah aja.
: waalaikumsalam.
Setelah sms dengan cewek chubby itu, aku sempat mandi sebelum melenggang ke alam
mimpi.
...
Siang itu, rabu tgl 23 Desember 2009..aku sedikit terganggu dengan suara nyaring dari
k750iku..entah siapa pengganggu tidurku. Dengan mata 3watt aku mengecek siapa yang
menelpon, ah nomor baru..akupun mengangkatnya.
Ane : halo..
... : mas, nduwt mas.. (keras suaranya dan sangat terburu2 dia menjelaskan diujung telepon)
Ane : nduwt kenapa Nes?? (aku mengenali suara agnes saat itu)
Agnes : nduwt nangis2 mas, mas bisa kesini gak? (seketika mata ini menyala 100%, aku
sangat kaget dengan kata2 agnes barusan)
Ane : ya udah, kamu tenangin nduwt dulu..bentar lagi aku kesitu..
Akupun mematikan panggilan itu, sedikit bergegas diri ini saat mandi.
Setelah sedikit rapi dengan jeans hitam dan kemeja lengan panjang, akupun beranjak
kekostan mereka. Aku sangat khawatir dengan cewek chubby itu, prasaan semalam pas chat
dia baik2 aja deh..masih ceria seperti sebelumnya. Kenapa dia mendadak nangis..apalagi
yang sedang dialaminya.
Setiap chat ataupun sms dengannya, aku tidak pernah menanyakan perihal hubungannya
dengan pacar polisi yang dia gunakan untuk menakut2i dulu saat pertama kenal. Aku hanya
menikmati setiap obrolan kami di fb dan sms, obrolan ringan yang bisa membuatnya
tersenyum.
Ah..diri ini semakin gedek ketika menunggu bus TransJogja yang tak kunjung datang.
Muring2 sendiri aku di halte itu, tau lama kyk gini mending naek taksi tadi
Setelah hampir satu jam di atas transjogja, akhirnya diri ini tiba di halte depan kampus UNY,
dengan berlari aku mengarah kekostan nduwt. Didepan gerbang aku menelponnya, tapi tidak
aktif. Akupun menelpon nomor agnes yang sempat aku simpan di contact tadi setelah dia
nelpon.
Setelah memutus panggilan itu, kembali diri ini berlari kearah tempat pertama aku
mendatanginya dulu.
5 menit berlari, diri ini seperti mengelilingi lapangan sepak bola beberapa putaran.
Kebiasaan burukku yang perokok berat benar2 tidak baik untuk tubuh..kyknya harus
ngurangin ngerokok ini.
Setelah berpeluh kesah dengan berlari..akhirnya aku melihat mereka tengah duduk ditempat
dulu, terlihat agnes mengelus2 punggung cewek chubby itu.
Ane : kamu kenapa nduwt?? (dia hanya melihatku dengan genangan air matanya, kembali dia
menunduk menangis)
Ane : nduwt kenapa Nes?? (agnes mengangkat kedua bahunya)
Agnes : gak tau mas, tadi dia marah2 sambil nelpon, trus nangis. (kembali dia mengelus2
punggung temannya itu)
Ane : Nes, bisa minta tolong gak? (agnes melihatku)
Agnes : kenapa mas?
Dia mengikutku kearah sedikit jauh dari tempat nduwt menunduk nangis.
Kamipun kembali ketempat nduwt masih duduk menangis, tak berapa lama agnes merapikan
laptopnya dan memasukkan kedalam tasnya. Setelah pamit denganku dan temannya itu,
diapun meninggalkan kami. Nduwt benar2 larut dalam sedihnya kala itu.
Ane : kamu kenapa nduwt? (diri ini memberanikan diri memegang tangannya, dia sekilas
melihatku, tidak ada rasa penolakan darinya)
Ane : kalo ada masalah, ngomong aja nduwt, sapa tau aku bisa bantu
Ane : nduwt..kamu ada masalah sama cowokmu? (tatapan sayup penuh airmata itu sekarang
berubah, ada kemarahan besar dalam tatapannya)
.
.
Nduwt : semua cowok itu sama aja..semua cowok jahat.. (dia melepaskan genggaman
tanganku, sedikit keras dia menarik tangganya)
Nduwt : dulu bilangnya cinta, dulu bilangnya sayang..sekarang ninggalin aku nikah sama
cewek lain..(airmatanya yang sedikit mereda tadi, kini kembali membanjiri pipinya)
Nduwt : aku benci dia mas..
Kembali dia menunduk dengan tangisannya, kedua bahunya bergetar hebat mengisyaratkan
kesedihan yang mendalam. Aku mengerti rasa itu, aku pernah mengalaminya.
Aku memberanikan diri duduk disampingnya kini, pelan tangan ini meraih kepalanya dan
menariknya kebahuku, dia hanya mengikut. Entah kelancangan apa yang membuat tangan ini
berani mengelus pelan kepala yang tertutupi jilbab hijau muda nya.
Tak tersirat maksud lain dihatiku kala itu, aku semata2 ingin berbagi rasa sakit itu lagi
dengannya. Aku ingin mengurangi sedikit sedih dihatinya.
15menit berlalu, tidak ada kata2 dari mulutnya..akupun hanya mengelus pelan kepalanya
kala itu. Sedikit berhasil, isak tangisnya sudah tidak terdengar lagi, terlihat dari kedua
bahunya yang kini sudah bergerak pelan seiring nafasnya.
Ane : ya udah yuk cari bakso, aku yang traktir deh.. (diapun terlihat membenarkan duduknya,
sedikit merapikan jilbabnya yang sempat berantakan karena senderan tadi dibahuku)
Akupun bangkit dan menarik tangannya kearah barat kampus UNY kearah lembah UGM.
Setahuku didaerah dekat2 situ banyak penjual makanan, dan pasti ada penjual baksonya.
20menit kami berjalan, tibalah kami di salah satu warung penjual bakso, dia hanya mengikut
ketika aku memesan 2 mangkok bakso. Tangannya masih setia kugenggam, sesekali aku
melihat kearahnya, masih tersirat raut kesedihan disana.
Setelah mengambil duduk disalah satu meja disudut warung itu, aku melihat kesekitar sambil
menunggu pesanan kami diantar.
Sepertinya aku kenal cewek disana yang sedang asik tertawa bersama temannya. Sesekali
dia melihat kearahku, aku hanya tersenyum membalas tatapannya. Kembali dia melihatku
disela2 tawa dengan teman2nya disudut lain warung bakso itu.
Lumayan lama dia mengenali diriku..akhirnya dia tersenyum kini..ah sepertinya dia
mengingatku..
Tak berapa lama, cewek bertubuh kecil itu terlihat telah selesai makan bakso dengan
teman2nya..saat meninggalkan warung bakso itu, dia sempat melambaikan tangannya
kearahku..aku hanya membalasnya dengan senyuman..Ternyata Disa masih ingat
denganku..
Aku benar2 merasa kehilangan wanita itu, wanita yang banyak mengajariku kenikmatan
duniawi sesaat, tapi setelahnya dia memberikan derita yang benar2 mendalam dihati.
Betapa tidak aku merasakan penderitaan itu ketika aku menyadari diri ini hanyalah sebagai
pengingatnya terhadap Derry, cowok yang dia kenal di Mekdi dulu.
Semua yang dia lakukan ketika bersamaku, semata2 pemuas dan pengingatnya akan Derry.
Aku mungkin tidak pernah terlihat dimatanya karena tertutup dengan bayangan Derry.
Ah sudahlah, biarlah dirinya menjadi kenangan indah dan menyakitkan didalam hati ini..
Sore itu, aku sudah berada di warnet, mencari2 hiburan dengan chat di YM yang banyak
orang gunakan kala itu. Aku secara tidak sengaja masuk ke room Yogyakarta 3 yang lumayan
rame kala itu.
Aku sedikit tertarik dengan username DishDisa yang terlihat sangat cerewet di room itu.
Akupun mencoba private chat dengannya.
Ah, keburu dia offline. Gpplah, dia udah ngasih alamatnya tadi. kampus UNY..mari kita
kesana, sapa tau dapat mangsa baru..hahay, buaya yang terdiam didalam air keruh kembali
terlihat dan bersorak karena akan mendapat mangsa baru.
...
Setelah membayar warnet di jalan godean itu, akupun beranjak menggunakan taksi kearah
UNY. Selama didalam taksi aku hanya membayangkan cewek dengan nick DishDisa
tadi..jelek2 ajalah asal bisa diajak yang enak2 gumamku...diri ini benar2 bejat setelah
ditinggal Wati.
Tak berapa lama, taksi menurunkan ku di depan gerbang besar UNY..aku seperti orang
hilang saja disitu, hanya dengan bermodal nick YM aku mencari seorang cewek yang
mengaku jelek tadi di chat YM..wkwkwkwkwk benar2 gila diriku sekarang.
Sedikit masuk kedalam lingkungan kampus itu, aku celingak celinguk melihat orang2 yang
sedang duduk di bawah pohon sambil bermain laptop. Wah enak kali yak punya laptop, bisa
wifi gratisan disini..
Tak berapa lama, terlihat cewek bertubuh kecil mendatangiku, senyuman kecil dibibirnya.
(dia mengangguk)
Dan berhasil diri ini membuatnya tertawa..hais, kena nih cewek sama akal2an sang
buaya..ternyata belum berkurang gombalan ini sedikitpun.
Disa : asiiiik...yuk...
Tanpa canggung dia menggandeng tanganku mengajak kewarung bakso yang dia maksud
tadi. Aku hanya mengikutnya, sesekali dia menjelaskan gedung kampus yang kami lewati
malam itu.
Tingginya setinggi marisa, tapi tubuhnya sedikit kurus dibanding marisa, soal wajah, gak
cantik gak jelek juga..ah sudahlah..yang penting dapat mangsa aja..dan buaya2 disana mulai
berteriak kegirangan..hahay...
Setelah 15menit berjalan, kamipun masuk kesalah satu warung penjual bakso itu..disa yang
mengambil alih pesanan kala itu..aku hanya mengikut dari belakangnya.
Terlihat dia sangat ceria ketika kami mengambil duduk disalah satu meja diwarung itu.
Tak berapa lama, pesananya tadi sudah datang..akupun mempersilahkan dirinya untuk
makan bakso pesanannya.
...
Sekitar pukul 8 malam, kami sudah meninggalkan warung bakso itu..dia kembali mengajakku
ke depan gedung rektorat fakultas bahasa UNY..lumayan seru tempatnya, sedikit redup2
cahaya lampu disitu.
Akupun mengikutnya duduk disalah satu kursi dibawah pohon, terlihat disekitar beberapa
mahasiswa sedang asik mengobrol dan ada juga yang menikmati wifi kampus.
Akupun sedikit berlari kearah pohon yang dia tunjuk tadi, bukan apa2 mblo, semakin cepat
ane lari, semakin empuk punggung ane sama itu tuh
Setengah 10, aku mengajak cewek berbadan mungil itu pulang. Tapi dia tidak mengiyakan
ketika aku berniat mengantar sampai kostannya. Mungkin dia takut jika aku akan main terus
kekostannya. Setelah pamit, diapun meninggalkanku kearah kostannya di barat kopma UNY
itu.
Sekitar 100meter, dia terdiam disana. Entah apa yang dia lakukan..sesekali dia melihat
kearahku..aku tau ekspresi itu..akupun mendekat kearahnya..
Setelah masuk kedalam gang di barat kopma UNY itu, tibalah kami didepan kostannya.
Terlihat beberapa cewek2 masih duduk di ruang tamu kostannya dilantai bawah. Diapun
melepas gandengan tangannya.
Disa : makasih ya mas, dah nraktir bakso, dah beliin snack dah nemenin ngobrol..
Ane : kan tadi aku yang minta temenin chat..eh skarang bisa ngobrol langsung, harusnya aku
yang berterima kasih
Ane : ya udah, aku pulang dulu ya...sana masuk.
Disa : gak masuk dulu mas?
Ane : udah jam berapa ini..lain waktu deh aku main sini..
Disa : janji yah..
Ane : iya iya, janji..
Diapun masuk kedalam gerbang kostannya itu..terlihat cewek2 yang sedang mengobrol di
ruang tamu disana memandang kearah kami. Dasar cewek2 jones gumamku. Sedikit
lambaian tanganku kearah disa dibalik gerbang..aku pun berbalik meninggalkan kostan itu.
Sekitar 5 langkah, terdengar suara gerbang itu kembali dibuka, aku berbalik kearahnya.
Cewek berbadan imut itu mendekat kearahku. Sedikit berjinjit dia
menghadapku..Cup...sebuah kecupan hangat tepat mendarat dibibirku.
Sekilas ciuman dari disa, diapun tersenyum dan berbalik kearah kostanya..dia kembali
masuk kedalam gerbang itu..di iringi lambaian tangannya aku meninggalkan kostan itu.
...
Hubungan semalam itu tidaklah aku teruskan ketahap yang lebih..aku jarang lagi chat
dengannya ketika kewarnet dan bermain YM..aku sengaja memblock Nicknya..hahay..aku
ingin dia merasakan sedikit sakit ketika ditinggalkan..
Perasaan sakit yang di berikan Wati, seakan menyuruhku melampiaskan ke cewek yang aku
kenal lewat YM itu. Aku juga tidak menanyakan nomor HP Disa malam itu, jadi aku benar2
menghilang darinya.
Sering aku dapati mail masuk di account YMku, pesan dari nick berbeda..dan dari susunan
kata2nya aku yakin itu adalah disa. Aku hanya membiarkannya.
Nduwt masih terdiam disana, dia berada disana tetapi jiwanya entah hilang
kemana..tatapannya kosong, tanganya hanya mengaduk2 bakso didepannya.
Aku tidak suka dengan pemandangan didepanku kini. Aku menyingkirkan mangkok bakso
didepanku, aku meraih tangannya yang sedang mengaduk2 bakso itu. Sedikit kaget dirinya
melihatku.
Ane : baksonya udah bulat itu, mau kamu aduk kyk mana juga gak bakalan bisa lebih bulat
(dia menarik tangannya dari genggamanku, senyum ketus terlihat dibibirnya)
Nduwt : kenapa sih mas?
Ane : kenapa apanya??
Nduwt : kenapa sih kamu yang harus peduli sama aku?
Ane : emang gak boleh ya..
Nduwt : nanti juga kamu bakalan ninggalin aku mas.
Nduwt : semua cowok sama aja.. (skeptic tatapannya mengarahku)
Ane : gak semua sama..mungkin kamu kebetulan kenal yang jahat aja..
Ane : masih banyak koq orang yang benar2 baik..
Ane : ya mungkin suatu saat nanti kamu bakalan ketemu sama seseorang itu..
Nduwt : maaf ya mas, aku ngerepotin kamu terus..
Ane : udah santai aja..selagi aku bisa, pasti aku bantu koq..
Nduwt : kamu itu baik mas..
Ane : baik karena kamu belum kenal aku aja sih..biasalah namanya baru kenal..suka cari2
muka..
Nduwt : kamu itu mas..mau cari muka aja pake bilang2.. (sedikit senyuman dibibirnya,
lumayan lega diri ini melihat hal itu)
Ane : ya udah dimakan itu baksonya..dah dingin itu dari tadi kamu aduk2 mulu.
Terlihat dia mulai tertawa kecil saat menghabiskan bakso didepannya. Tak jarang dia seperti
tersedak saat makan karena aku terus menggodanya. Sukurlah aku bisa membuatnya sedikit
melupakan kesedihannya.
Setibanya di kostan, aku memberitahukannya melalui sms bahwa aku sudah sampai. Tak
lama balasan darinya tiba, dia berterima kasih karena aku ada disana saat dia menangis
tadi.
Ada perasaan lain yang kurasakan saat melihatnya bersedih tadi, aku seperti melihat diriku
sendiri ketika aku ditinggalkan wati dulu. Aku sangat mengerti rasa sedih itu. Aku harus
menghapus kesedihan jahat dari cewek chubby itu. Aku akan berusaha untuk mengisi
hari2nya mulai sekarang agar dia ceria kembali.
...
Sore itu, aku mengisi pulsa lumayan banyak, aku berniat menelpon cewek berkacamata yang
jauh dimedan sana.
Selepas magrib, aku menelponnya. Tak berapa lama dia mengangkat teleponnya..
Ane : dan kakak gak akan pernah bisa melupakan cinta pertama kakak..kamu adalah wanita
terindah yang mengisi hati kakak hingga detik ini.
Ane : makasih ya sayang..
Marisa : ih gombalnya mulai deh..tadi katanya mau coba sayang sama cewek lain, sekarang
manggil marisa make sayang..awas aku laporin cowokku loh..
Ane : biarin..kakak gak takut..week..
Akhirnya kami kembali bercanda seperti dulu saat aku masih bersamanya. Banyak yang dia
tanyakan perihal Nduwt, akupun menjelaskan semua yang aku ketahui tentang cewek
chubby berjilbab dengan hidung peseknya itu.
Permintaan maafku tadi juga mewakili semua pengkhianatanku terhadap cintanya, mulai dari
aku menduakannya dengan Yani, Wati dan Vanya..dia sama sekali tidak mengetahuinya,
karena aku tidak pernah menceritakan sama sekali perihal cewek2 yang sudah memiliki
tempat dihati ini. Baru nduwt inilah yang aku ceritakan kepadanya.
Malam itu sehabis telepon dengan Marisa, aku sempat pamit kepada mentorku Wyckte
dengan alesan aku kurang enak badan. Karena berniat besok pagi aku ingin membuat
kejutan untuk si cewek chubby itu.
...
Pagi menjelang..pukul 7 aku sudah berdiri didepan gerbang kostannya. Sengaja aku tidak
memberitahukannya melalui sms..tak berapa lama, terlihat seorang cewek yang masih
menggunakan pakaian tidurnya keluar kearah warung.
... : masuk aja mas, dari pada berdiri disitu..tuh ada tempat duduk juga disana..
Ane : gak usah deh, aku nungguin nduwt aja.
... : ya udah tungguin berntar ya, aku panggilin.
Ane : eh gak usah mbak, ndak ganggu..
Dan cewek itupun berlalu kedalam kostan, terdengar dia sedikit teriak memanggil cewek
chubby itu..tak berapa lama, nduwt terlihat disana dengan rok panjang hitam dan kemeja
lengan panjangnya..dia terlihat cantik dengan jilbab hijau muda yang dia kenakan saat itu.
"Udah sarapan Mas" "Udah sarapan nduwt" kami saling melihat, karena kami menanyakan
hal yang sama berbarengan..hahay, kyk sinetron2 aja yak..
Dia menarik tanganku kearah kamarnya, dengan kunci darinya, aku menyalakan motor
sho*un biru miliknya..ternyata ini toh yang dari kemarin2 dia bilang "ceketer" itu
Setelah meminjam helm dari Agnes, nduwt mengikutku kedepan tempat aku memanaskan
ceketer miliknya.
Aku berdiri didepannya, dia hanya membisu melihat tingkahku. Ceklek..tali helm itu
melingkari wajah chubbynya, dia tersenyum ketika aku mengetuk2 helm dikepalanya.
Setelah mengenakan helm yang dia serahkan tadi, dia naik dan duduk menyamping di
boncengan ceketernya. Melajulah kami keperempatan di arah barat MM UGM itu, dia
menyuruhku belok kekiri mengarah ke Galeria Mall, tak berapa lama kami tiba di depan
rumah sakit bethesda.
Dia menyuruhku mengambil lajur kanan dan parkir disalah satu penjual soto dipinggiran jalan
itu. Aku hanya mengikut instruksi sang tuan puteri. Aku mah hanya supir yang akan tetap
setia mengantar kemana tuan puterinya ingin pergi.
Setelah memesan soto, kami mengambil duduk di trotoar dibawah pohon yang ada disitu.
Aku mengambil duduk didepannya. Sesekali dia mengibaskan tangan menandakan dia
sedikit kepanasan. Aku hanya dapat tersenyum melihat pemandangan itu.
Tak berapa lama, pesanan kami datang..dia terlihat sedikit tersenyum kepada mbak2 yang
mengantar soto ke meja tempat kami duduk. Setelah menyicipi rasa soto itu, sedikit
tambahan kecap, sambel dan sedikit garam..dan Voilaa...jadilah soto ala chef farah
banged.....lah koq jadi kyk gini...
Lagi, nduwt hanya mengaduk2 soto didepannya..kembali ekspresi itu datang, dia menghilang
entah kemana..
Dengan senyumannya, dia mulai menyantap sotonya..sesekali aku menggodanya saat dia
menghabiskan menu sarapannya.
...
Pukul 10 kurang 10 menit, kami sudah berada di depan parkiran fakultas bahasa UNY..lagi
tangan ini dengan lancang membuka helm yang dia kenakan..
Ane : kamu kuliah sampe jam berapa nduwt? (dia hanya tersenyum ketika aku membuka
helmnya)
Nduwt : mas, malu aku diliatin teman2 mas..
Ane : lah kenapa? biarin aja kali..
Nduwt : tuh kan, agnes sama ita datang..pasti ngeledekin ntr mas
Ane : udah sana, keburu telat kamu masuk kelas.
Nduwt : ya udah, aku masuk duluan ya mas..makasih udah nemenin sarapan.
Ane : iya sama2..eh..ntr kuliah sampe jam berapa? Aku jemput lagi ya..
Nduwt : sampe jam 12an mas, trus mas mau kemana?
Ane : gak kemana2 sih..oiya, warnet disini dimana?
Nduwt : ke lab komputer aja mas, tapi nih bawa kartuku (terlihat dia mengambil kartu
mahasiswanya)
Nduwt : nih mas, nanti bayarnya murah loh
Ane : masa make id card cewek nduwt?
Akupun menjabat tangannya, sedikit kaget ketika dia menunduk dan menyentuhkan dahinya
kepunggung tangan kananku..Aku sangat kagum dengan santunnya cewek berjilbab hijau
muda ini.
Setelahnya, diapun beranjak ketempat agnes di dekat parkiran kala itu..terlihat mereka
melambaikan tangan kearahku. Sesekali mereka menyenggol bahu cewek chubby itu. Aku
hanya tersenyum melihat mereka dari atas motor diparkiran.
Setelah mereka menghilang dari pandangan, akupun mengarah kekostanku dengan ceketer
milik Nduwt, dia menyuruhku membawanya tadi. Kyknya di foto trus di iklankan di tempat jual
beli lumyan harganya ini..
...
Jam 12an aku sudah mengarah kembali ke tempat parkiran tadi, menjemput kembali cewek
chubby itu. Setelah sampai di parkiran itu, akupun mengetik sms di keypad k750i dan
mengirimi ke nomornya.
Lumayan lama balasan dari cewek chubby itu, ah mungkin dia masih dalam kelas, gumamku.
Sekitar 10menit berlalu, kembali k750iku bergetar. Dan benar seperti dugaanku, sms
darinya.
Sekitar 5menit, terlihat dia sedang berjalan kearahku. Senyum termanis yang aku punya pun
mengembang di bibirku. Begitu sampai di parkiran, kembali dia menyalimi dan menempelkan
dahinya di tanganku..ah..santun betul cewek ini, gumamku.
Ane : nih.. (aku menyerahkan plastik hitam besar yang sedari tadi aku gantung stang ceketer
itu)
Nduwt : apaan ini mas? (dia mengambil plastik itu)
Ane : ntar aja bukanya, yuk cari makan dulu
Nduwt : gak selera mas
Ane : yee..gak boleh gitu, ntr ndak sakit lagi.
Ane : lagi pengen makan apa? Aku temenin deh.
Nduwt : makan apa ya?? (dia sedikit berfikir)
Nduwt : jochik aja yuk mas..dah lama aku gak makan jochik
Ane : Siap tuan puteri..bentar2..
Kembali aku mengambil helm yang aku gantung di gantungan depan ceketer miliknya,
diapun sepertinya mengerti, dia sekarang mendekatkan kepalanya kearahku. Ceklek..tali
helm itu kembali melingkar mengelilingi wajah chubbynya.
Kamipun meninggalkan parkiran itu menuju kejalan solo, melewati gang dekat IST
Akprind..kalo sekarang di belakang gedung bioskop XXI
Setelah memarkir ceketer birunya itu, kamipun masuk dan memesan menu di JogjaChicken
itu. Jochik ini bisa dibilang versi murahnya dari Mekdilah..hahay...biasa anak kostan nyari
yang murah2
Setelah membayar menu kami, akupun mengambil alih wadah dari kayu itu sebagai nampan
tempat pesanan kami. Aku mengikut saat dia mengambil duduk disalah satu meja disudut
luar warung itu.
Nduwt : ini apaan sih mas, besar banget kreseknya. Tapi koq ringan?
Ane : ya udah di buka aja, pasti kamu suka deh..(aku tersenyum sambil menyeruput es teh
didepanku)
Setelah membuka kresek hitam itu, terlihat senyumnya kembali mengembang. Sesuai
dugaanku ketika membelinya tadi, dia pasti menyukainya.
Setelah membuka kresek hitam itu, terlihat senyumnya kembali mengembang. Sesuai
dugaanku ketika membelinya tadi, dia pasti menyukainya.
Nduwt : mas koq tau sih aku suka warna hijau (senyuman itu...aku ingin selalu melihatnya)
Ane : tau dong..eri gitu..
Dan diapun meletakkan kembali bantal hijau dengan gambar doraemon diatasnya itu. Tadi
sebelum pulang kekostan aku sempat membeli bantal itu di salah satu toko di jalan malioboro
.. lupa aku nama tokonya.
Gak ada maksud lain dengan bantal itu, semata2 ingin melengkapi perlengkapan tidurnya,
karena saat dia terbaring lemah saat sakit dulu..aku melihat bantal yang dia gunakan dulu
berwarna krem, tidak seragam dengan selimut serta bed covernya yang berwarna hijau
muda.
Nduwt : enggak mas, aku udah bosan di kostan lama. (sedikit berubah ekspresi cerianya)
Ane : iya besok aku bantuin..udha dapat mobil buat angkut2 blm?
Nduwt : pake ceketer aja mas.
Ane : capek bolak baliknya nduwt..lumayan jauh loh dari kostan lama ke mandala krida..
Ane : ntr kita cari jasa angkutan, kyknya ada aku liat didekat gang masuk kostanmu.
Nduwt : maaf ya mas, aku jadi merepotkan lagi. (sedikit kaget diri ini mendapati tanganya kini
menggenggam tanganku di atas meja)
Ane : iya, selagi aku bisa bantu aku bantuin (senyum termanis yang kupunya terpajang
ketika aku membalas genggamannya)
Dan untuk pertama kalinya, aku menggenggam tanganya saat dia benar2 menyadari diriku
yang ada didepannya.
Setelah meninggalkan tempat makan tadi, aku sempat mengajaknya mencari jasa angkutan
yang tidak terlalu jauh dengan gang kostannya. Sedari tadi, bantal "Doramemon"nya dipeluk
erat didepannya. Yap, cewek chubby itu memanggilnya "Doramemon" bukan
doraemon..entah apa maksudnya..ada2 aja nama yang dia berikan..diri ini juga tak luput dari
sebutan "mas jelek"
Satu lagi yang membuatku takjub dengan cewek berjilbab hijau muda ini, dia sangat taat
dalam hal agama, tak pernah dia melewatkan panggilan untuk menunaikan ibadah di 5 waktu
itu. Dan selama dekat dengannya, diri ini sering di ajak ke masjid untuk sekedar sujud
mengingat dan bersyukur kepada sang pencipta.
Menjelang magrib, setelah mengantarnya pulang kekostan, aku pamit pulang..diapun tak
pernah lupa dengan kebiasaan salim tangan sebelum pulang itu. Surat2 ceketer sudah
berpindah kedompetku, dia menyuruhku menjemputnya besok pagi untuk membawa
beberapa barang ke kostan temannya yang di dekat mandala krida sana.
Kegiatan malam2ku masih seperti sebelumnya, duduk didepan monitor mengawasi traffic
server. Tapi dengan smsan yang tidak ada putusnya dengan cewek chubby itu, sekarang
layar monitor yang melihatku. PC tuaku seakan bersedih karena dia merasa terlupakan
dengan hadirnya nduwt
...
Esok paginya, seperti instruksi sang puteri keraton..aku sudah menjemputnya dan
menunggu didepan gerbang seperti biasanya. Sedikit ngantuk mata ini karena baru
beberapa jam terlelap, tapi tidaklah sia2 aku datang sepagi itu..terlihat sang puteri keluar
dengan senyumannya.
Setelah sang tuan putri naik dengan anggunnya di boncengan, mulailah ceketer ini melaju
dengan sangat pelan mengarah ke jalan KomPol Bambang Suprapto dekat tempat PKL waktu
di kampus lama. Tepat di depan PT.Taru Martani, ada sebuah warung nasi kuning yang
sangat cocok untuk sarapan kala itu. Entah sekarang masih ada gak tu warung kecil..kalo
gak ada artinya suda hilang di gusur jaman.
Setelah memesan nasi kuning itu, aku mengajaknya duduk disalah satu kursi. Akupun
memberanikan diri mengajuka pertanyaan yang sempat tak jadi aku tanyakan kala di warung
soto kemarin.
Ane : nduwt..
Nduwt : iya mas?
Ane : boleh nanya kan? (dia menganguk kecil)
Ane : itu motormu koq bisa kasih nama ceketer?
"Monggo mas, mbak..." ah, ibu2 yang jualan memotong obrolan kami..belum juga
pertanyaanku dijawab sang tuan puteri..kalo gak ngasih menu nasi kuning aja dah kena
bakar ini warung..mengganggu obrolan kami saja..
Tak berapa lama, ibu itu kembali kesudut lain warungnya dan melayani pembeli yang lain.
Aku kembali melihat tuan puteriku yang tersenyum indah pagi itu.
Ternyata motor itu adalah hadiah dari bapaknya dirumah karena pas kelas 1 SMA dia dapat
rangking satu dikelasnya. Dan motor itu sudah menjadi seperti salah satu bagian dari
kisahnya selama ini hingga dia beranjak kuliah. Nama ceketer berasal dari teman2 SMAnya
dulu, sudah berapa tahun motornya tidak pernah diganti. Teman2 geng SMAnya sudah ganti
ke motor matic, tapi si cewek chubby ini masih setia dengan motor bututnya, makanya oleh
teman2 SMAnya di berikanlah nama ceketer.
Setelah membayar menu nasi kuning sarapan kami, akhirnya kembali dia duduk di
boncengan menunjukkan arah kostan temannya yang akan menjadi kostannya itu.
Ah, sepertinya aku mengenali lingkungan ini. Lingkungan yang dulu sering aku lewati kala
mengunjungi Yani, hanya berbeda 2 gang saja dengan kostan lama yani.
Aku hanya menunggu tuan puteriku di atas motor di halaman kostan itu. Banyak cewek2
yang berpakaian dengan seragam rok hitam dan kemeja putih serta almamater hijau.
Sepertinya mereka mahasiswa salah satu STIE di dekat2 situ. Kyknya mereka sama
sepertiku dulu, korban brosur. Akupun hanya tersenyum diatas motor ketika mereka
melewatiku.
Tak berapa lama nduwt terlihat dengan temannya keluar dari dalam kostan. Sedikit kaget diri
ini melihat cewek yang bersama nduwt..loh, ini kan cewek yang kemaren itu, cewek yang
keluar membeli (maaf) pembalut kemarin..dia hanya tersenyum melihat kearahku. Aku
menjabat juluran tangannya..
Ane : Eri.
... : Ita mas, mas yang kemaren di depan gerbang kan ya?
Ane : iya, kamu bukannya kost disana Ta?
Ita : enggak mas, kemarin aku cuman nginap tempat teman kampus.
Nduwt : khem khem..
Nduwt : koq aku dicuekin sih mas (sedikit manja kini dirinya denganku didepan temannya itu)
Ane : enggak koq, ini kan kita lagi ngobrol
Ita : ya udah yuk cek kamarnya nduwt..ntr kalo cocok baru aku kasih tau ibu kost.
Nduwt : yuk..(dia sekarang menarik tanganku turun dari ceketernya, dia menggandeng
tanganku kedalam kostan)
Kostan yg lumayan besar, dengan 2 lantai dengan total 20an kamar...tapi kamar yang kosong
kala itu hanya 2 kamar yang dilantai bawah, dan nduwt memilih kamar yang disudut
mengarah ke utara.
Setelah itu, Ita mengajak kami kerumah ibu kost yang terpisah 2 rumah dari kostan. Ibu
kostnya ternyata salah satu dosen di UNY juga .. diapun menjelaskan peraturan2 dikostanya
itu, dia sempat meliriku ketika membahas tamu cowok tidak boleh menginap dan paling lama
jam 10 sudah harus pulang dari situ. Aku hanya tersenyum membalas tatapan sinis ibu
kostan itu.
"Tenang buk, aku gak nakal koq..aku sudah tobat sekarang" gumamku dalam hati...
Setelah membayar DP, kamipun meninggalkan rumah ibu kost dan kembali kekostan
tepatnya kekamar Ita. Kostan kali ini tidak memiliki ruang tamu, hanya pembatas teras
setinggi lutut yang menjadi tempat duduk tamu didepan kamar.
Ita : mau minum apa mas? (dia mengambil duduk di depan pintu kamarnya mengarah
ketempat dudukku di pembatas teras)
Ane : gak usah Ta..barusan minum jeruk anget tadi pas sarapan
Nduwt : mas, cari juice yuk (kembali dia duduk mendekat dan menggandeng tanganku,
seakan dia menunjukan ke temannya itu "Cowok ini sekarang lagi sama aku"..ah, kyknya ane
aja sih yang ke-geer-an kali yak.. )
Ane : masa pagi2 nyari juice nduwt, baru jam berapa ini?
Ita : ada koq penjual juice yang buka jam segini didepan jalan sana mas..yuk jalan bertiga kita
kesana.
Ane : nah ayuk jalan sama Ita biar sekalian ngapalin daerah sini (dia menggeleng
disampingku, sedikit keras lengan ini digenggamnya)
Nduwt : Gak mauu...mau yang di dekat kostanmu aja mas..yaaaa..
Sedikit kaget diri ini, sejak kapan dia tau ada penjual juice didekat kostanku..prasaan dia
belum pernah ta ajak kesana deh..makin yakin kalo dia dukun..
Ita hanya melambaikan tangan dari depan pintu kamarnya saat kami mengarah ke halaman
kost tempat aku memarkir ceketer.
Setelah aku memasang helm buat sang tuan puteri, dan lambaian kecil ke Ita disana,
melajulah ceketer kearah kostanku. Aku sempat berhenti didepan gang untuk membeli juice
yang tuan puteriku tadi minta. Tapi saat hendak memesan, tak ada nama juice yang dia
iyakan saat aku menawarinya.
Tuan putriku itu malah menunjuk ke penjual mie ayam diseberang jalan. Ok, jika itu bisa
membuatnya bahagia, aku tidak akan menolak ataupun membantah maunya. Setelah
memesan jus alpukat untukku, akupun mengajaknya keseberang jalan memesan mie ayam.
Saat masuk kedalam kamar, tidak ada komentar darinya mengenai kamarku yang mirip2
kapal pecah itu..
Nduwt : mas, aku mau..
Saat masuk kedalam kamar, tidak ada komentar darinya mengenai kamarku yang mirip2
kapal pecah itu..
Dan diapun masuk kedalam kamar mandi disudut kamar dibelakang pintu itu. Aku
menyiapkan mie ayam kedalam mangkok untuk tuan puteri yang sedang berada didalam
kamar mandi itu.
Aku meletakan juiceku didalam gelas hijau dikamar. Tak berapa lama sang putri keraton
keluar dari dalam kamar mandi. Aku hanya tersenyum melihat kearahnya dari kusen jendela
tempat aku duduk.
Akupun berdiri dan mengarah ketempatnya duduk didepan pc, satu tombol di cpu dan
menyala lah pc itu.
Sedikit berisik saat pertama nyala, PC itu seakan sangat marah dengan nduwt yang menjadi
selingkuhanku darinya.
Aku pun hanya mengikut maunya tuan puteri..aku sudah berjanji dengan diriku sendiri..aku
akan selalu membuatnya tersenyum bahagia. Terlihat tangannya pelan memasukkan
username dan id di halaman awal pesbuk itu. Tak berapa lama, dia sudah sampai di page
beranda accountnya.
Ane : ayuk dimakan dulu ini..chat sama siapa sih..(kepoku ke teman chatnya di layar monitor
itu)
Nduwt : teman kampus mas..mereka lagi pada di lab komputer. (dia memakan suapan mie
ayam dariku, kembali wajahnya tertuju ke layar monitor)
Ane : owh..
Kembali sesekali aku menyuapinya siang itu sambil dia sibuk chat dengan teman2
kampusnya itu. Lumayan lama, akhirnya habis juga semangkok mie ayamnya. Setelah
memberikan segelas air putih untuk tuan puteri, aku beranjak kearah kamar mandi sejenak
mencuci mangkok yang dipake tadi.
Sedang asik mencuci beberapa piring yang sempat aku pakai buat makan
semalam..terdengar suara keyboardku seperti di pukul dengan palu. Entah apalagi yang
terjadi dengannya. Aku menghentikan sejenak acara cuci mencuci piringku, saat aku
disampingnya, terlihat isyarat dari kedua bahunya yang terlihat naik turun menandakan
sedang dalam emosi yang teramat.
Aku bisa melihat wajahnya sudah mulai basah oleh tangisan. Tangannya masih seperti tadi,
sangat keras dia menekan tiap tuts di keyboard itu.
Aku mengalihkan pandangan ke monitor dan melihat chat di FBnya..Heri Ag***** dengan
profil memakai seragam polisi..owh ini toh kampret yang ngerusak senyum tuan puteriku,
emosiku dalam hati.
Nduwt hanya terdiam saat aku mengambil alih mouse ditangannya. Aku membuka profil
penjahat itu, block, report dan semua yang bisa aku lakukan untuk membumi hanguskannya
dari pesbuk milik nduwt. Modyar koe penjahat..
Aku berbalik melihatnya, air mata itu masih mengalir membasahi kedua pipinya..
Ane : udah aku block sama report cowok tadi..dia gak bakalan bisa buka fbmu lagi.
Aku bertumpu pada kedua lututku didepannya..tangan ini memberanikan diri memeluk tubuh
yang bersedih itu. Dia hanya mengikut, kembali tangan ini lancang mengusap pelan
kepalanya.
Bukannya mereda, malah semakin kuat tangisannya didalam dekapanku. Aku tau dia
berusaha menyimpan semua rasa sakit itu ketika sedang bersamaku. Dia menahannya
sendiri..hingga dia merasakan hadirku, akhirnya dia melepaskan semua rasa sakit dengan
tangisannya.
1jam lebih dia masih terisak disana..sudah keju rasa lututku menahan beratku..akhirnya aku
mengambil duduk bersila. Seperti anak kecil dia menjadikan silaku sebagai bantalnya..aku
hanya mampu membelai pelan kepalanya hingga isak tangisan itu mereda.
Biarkan dia menangis sekuat2nya, biarkan dia menumpahkan segala rasa sakitnya, aku tau
rasa lega setelah semua beban itu keluar seiring tetesan air matanya.
30menit berlalu, tenang isyarat bahunya kini, dia kelelahan karena menangis tadi, sepertinya
dia tertidur..Perlahan aku merogoh kantong depan jeansku dimana k750iku sedang bergetar.
Ah panggilan dari siapa lagi ini, sedikit susah akhirnya aku dapat meraih hp ku tanpa
membangunkan tuan puteriku itu.
Ane : Halo Dek. (pelan suaraku menjawab telpon dari adikku itu)
Mimin : kakak dimana? (cempreng suaranya di ujung telepon)
Ane : lagi dikost, kenapa dek?
Mimin : tumben kakak dah bangun jam segini...ya udah ntr lagi aku kesitu
Ane : tapi dek..halo...
Ah, kebiasaan mimin..pasti nutup telpon sepihak gak dengar2 omongan kakanya dulu.
25menit berlalu, sang puteri keraton masih terlelap..belum ada tanda2 dia akan
terbangun..tak berapa lama terdengar suara motor memasuki parkiran kostan. Akupun
mengambil k750iku..aku menelponnya..
Akupun mematikan panggilan itu, tak berapa lama terdengar suara langkah kaki berjinjit
kearah kamar. Hais, jinjit2 aja masih kedengeran langkahnya..apalagi gak jinjit2 ya..
Aku memalingkan wajah kearah pintu di sebelah kananku..terlihatlah mimin cenge2san
disana. Dia mengisyaratkan dengan wajahnya "Siapa itu?" sambil mengarah ke sang putri
yang masih terlelap di depanku itu.
Ane : teman..hehehehe
Ane : oiya dek, ada apa tadi mau kesini?
Mimin : aku mw pinjem komputer kak, mau buat backup laporan skripsiku sama bakar ke
DVD.
Ane : eh..cepat banget kamu dah selesai skripsi??
Mimin : kakak itu yang gk pernah keliatan..kerjaanya maen game terus..kampus tu di urusin.
Mungkin karena suaraku dan mimin, kini sang tuan puteri mulai menggeliatkan badan..sedikit
kaget dirinya saat duduk melihatku dan mimin..aku hanya tersenyum melihatnya..
Ane : udah bangun nduwt?? (dia mengangguk, sedikit merah mukanya saat merapikan
jilbabnya)
Mimin : mbak pacarnya kak Eri ya??
.
.
Nduwt : gak tau mbak..mas jelek blm ada omongan sama aku
Mimin : cie cie..mas jelek...emang jelek sih mbak..(tangan kurang ajarnya menggoyang2kan
daguku... )
Mimin : nah tu kak..buruan di tembak, keburu ngilang mbaknya..
Ane : eh, kalian belum kenalan kan.. (aku mengalihkan pembicaraan mereka)
Ane : nduwt kenalin nih adikku yang cerewet yang paling nyebelin
Mimin : ih kakak ini, aku kan cantik..ya mbak ya.. (malah muji diri sendiri kearah nduwt)
Nduwt : iya mbaknya cantik koq mas.
Akhirnya mereka menjabat tangan untuk kenalan..aku hanya tersenyum melihat pola mimin
dengan sang puteri itu. Miminpun mengambil duduk didepan PC, sesuai katanya tadi dia
membackup laporan skripsinya di harddisk 160gb itu.
Sesekali mereka mengobrol..sama aja, calon emak2 tetap begosip nek dah ngumpul.
Akupun meninggalkan calon emak2 itu dikamar, aku menuju kedepan gang, 3 juice alpukat
yang kupesan tak lama telah siap, akupun sempat mampir diwarung sebelah yang ada
menjual roti2 serebuan.
Dengan 2 kresek ditangan aku kembali kekamar. Setelah meletakkan juice di gelas hijau
akupun membawa kehadapan mereka yang sedang asik mengobrol.
Ane : nih adanya cuman roti dek..(aku meletakan kresek satunya yang berisi roti2 didepan
kami)
Mimin : asik..kakak emang baik kalo ada maunya..
Ane : hais kamu itu dek..udh makan tu roti..
Nduwt : aku gak ditawarin mas
Ane : eh iya..hehehhe..(tangan ini hanya menggaruk2 kepalaku yang tidak gatal sama sekali)
Kembali mereka entah berbicara apa, benar2 seru calon emak2 ini mengobrol..akupun
hanya memainkan gitar bututku sambil melihat mereka tertawa kecil. Aku suka
pemandangan ini, saat sang puteri itu tertawa lepas..sukurlah dia bisa sejenak melupakan
perihal kesedihannya tadi.
Drrt drrt drrt...kembali k750i ku bergetar, saat aku melihat nama yang tertera di layar
176x220 itu...ah sial..
Drrt drrt drrt...kembali k750i ku bergetar, saat aku melihat nama yang tertera di layar
176x220 itu...ah sial.
Tut tut tut..bapak jasa angkutan yang sempat ane sewa kemarin menutup telpon.
Ane : nduwt, ini dah ditanyain sama mobil yang buat angkut2 barang kmrn.
Nduwt : trus Mimin gimana mas, masa mau ditinggal (dia melihat ke mimin yang bingung
melihat kami)
Mimin : mau ngapain sih kak?
Ane : itu mau ngangkut2 barang nduwt, dia mau pindah soalnya.
Ane : kamu tinggal sini gpp ya dek, belum kelar to bakar datamu ke DVD?
Mimin : ya udah, sana kakak sama mbak nduwt pergi aja, ntr kelar bakar dvd aku langsung
pulang.
Nduwt : maaf ya Min
Mimin : gpp mbak, asal kakak senang aja koq
Ane : udah biarin aja nduwt..dia biasa koq ta tinggal sendiri maenan gamenya tu.
Mimin : udah sana2 aku mau maen balon2 (kembali dia memainkan game bounceout
andelannya itu)
Setelah pamit dengan mimin, kamipun mengarah ke tempat jasa angkut didepan gor UNY itu.
Tak lama, mobil pick up itu mengikut kami kedalam gang ke kostan lama nduwt. Tak terlalu
banyak barang tuan puteri kala itu, hanya dengan sekali jalan mobil pick up itu, sudah
terbawa semuanya.
Nduwt pun pamit keteman2 lamanya disitu, benar2 lebay mereka, ada yang sampe nangis2
segala. Orang besok dikampus juga ketemu
Setelah acara pamit2an itu, aku sempat menjelaskan alamat kostan baru sang tuan puteri di
sekitaran SMK Piri itu, terlihat bapak jasa angkut mengetahui kostan yang ane maksud. Sore
itu, dengan membonceng tuan puteri, aku mengikut mobil pick up itu kekostan baru. Setelah
sampai didepan gerbang kostan, supir baik hati itupun sempat membantuku menurunkan
muatannya kekamar baru.
Setelah beres semua barang masuk kamar baru, saatnya mencari letak yang sesuai dengan
keinginan tuan puteri. Tarik kiri kanan, angkat ini angkat itu, sehabis magrib selesai juga
semuanya. Kamar baru itu sudah sesuai dengan yang di inginkan empunya. Ah, benar2 ni
cewek chubby suka dengan warna ijo..semua barang didalam kamar itu didominasi oleh
warna ijo.
Lumayan capek dengan acara pindahan sore itu, aku hanya menunggu didepan teras saat
sang puteri mandi. Tak berapa lama duduk, terlihat ita baru pulang dari kampusnya..dia
melambaikan tangannya kearahku ketika dia turun dari motornya di sudut halaman kostan
itu. Tangan ini otomatis membalas lambaian tangannya. Setelah melepas helmnya, dia
terlihat berjalan kearah kamar baru nduwt.
Ita : udah pindah ya mas? (dia melihat2 kamar baru itu yang pintunya sengaja dibiarkan
sedikit terbuka)
Ane : iya, baru aja selesai nata barangnya. Dari mana Ta?
Ita : baru ngerjain tugas mas, baru selesai makanya baru pulang (kembali dia mengambil
duduk di depan teras itu)
Ane : owh..tugas apa emangnya? koq sampe jam segini baru pulang?
Ita : aksara palawa mas, tadi ngerjain di lab komputer kampus.
Ane : owh..koq pulang sendirian, gak di anter sama cowokmu?
Ita : cowokku baru pulang kampung mas, paling minggu depan keyogya lagi
Dan diapun meninggalkan teras itu, aku hanya sesekali mengibaskan tanganku..benar2
gerah sehabis angkat2 tadi. 10menit berselang, terlihat sang putri keraton itu sudah selesai
mandi. Dia tersenyum melihat kearahku saat memasuki kamar. 20menit berselang, diapun
keluar dari kamarnya dengan rok hitam panjang kaos oblong hijau muda lengan panjang dan
jilbab coklatnya. Ah, pemandangan yang benar2 indah malam itu.
Saat mengarah ke ceketer yang terparkir dihalaman kostan itu, buk buk buk terdengar
penjual nasi goreng keliling. Nah, pucuk dicinta ulam tiba..
Ane : eh, nyoba itu yuk? kyknya enak (aku menunjuk gerobak penjual nasi goreng keliling itu)
Nduwt : ayuk mas..skalian makan di kamar baru ya
Ane : ya udah yuk..
Akupun mengajaknya memesan nasi goreng itu..Ternyata tak hanya kami yang memesan
kala itu, ada sekitar 5orang lagi yang memesan nasi goreng..dan mereka semua adalah
anak2 kostan sama dengan nduwt tadi. Sedikit bertanya dengan cewek2 disitu, ternyata
mereka sudah langganan dengan penjual nasi goreng keliling itu, makanya tiap malam pasti
lewat situ.
Berhubung kami yang pertama memesan, tak lama pesanan kami sudah siap karena tidak
perlu mengantri dengan pembeli lainnya. Kamipun kembali kedalam kamar baru tuan putriku
itu. Kamipun makan didalam kamar barunya..
Nduwt : mas, boleh nanya gak? (dia membuka omongan disela makan malam itu)
Ane : tanya apa nduwt? (aku masih asik dengan nasi gorengku, benar2 kelaperan diri ini,
energi habis oleh angkat2 barang tadi
Sedikit kesedak diri ini dengan pertanyaan darinya, diapun memberikan segelas air putih
dari botol 1literan itu.
Asem..senyuman itu benar membuatku gentar..mulut ini benar2 kelu untuk berkata-kata
menjawab pertanyaaanya. 2 menit berlalu dia tetap tersenyum menunggu kata dari mulutku.
Ane : Eh..udah malam ini, yuk aku anter kekostan agnes yuk..(aku hanya bisa mengalihkan)
Diapun mengerti denganku yang mengalihkan pembicaraan, senyuman itu lagi yang terlihat,
senyuman sangat penuh dengan makna.
Setelah beberes bungkusan nasi goreng tadi, kamipun melaju kearah kostan agnes didaerah
samirono sana. Aku mengantarnya sampai depan kamar agnes, kembali acara sambutan
lebay ala emak2nya itu..hahay..kyk baru ketemu aja tuh dari pisah lama..padahal baru
beberapa jam.
...
Dikamar, setelah selesai mandi, akupun kembali nelangsa..aku benar2 bingung harus
menjawab apa dengan katanya tadi dikamar barunya itu. Perihal Vanya, aku benar2 sudah
tidak mengharapkan orang hilang tersebut.
Aku hanya takut terlalu dini untukku mengakui rasa sayang ini kepada sang puteri itu.
Terlebih dia baru saja dengan keadaan ditinggal oleh penjahat yang membuatnya
meneteskan air mata.
Sekitar pukul 11, saat aku memantau server yang menjadi tugasku...k750iku bergetar, sms
dari sang puteri..
: perhatianmu sudah aku rasakan sejak kamu merawat sakitku. aku merasakan cinta
saat itu.
Rentang waktu antara bln November dan Desember 2009..ane sedikit rancu dengan
waktunya..kalo gak salah semingguan setelah sms dari nduwt yang menceramahi tentang
predikat agama ku yang sebatas di ktp itu..
Barusan ane ingat2 lagi..ternyata ada yang terlewat..setelah ane baca2 lagi, koq mendadak
nduwt bisa langsung milih pindah kostan yak..semoga part ini bisa sedikit menjelaskan
perihal cowok polisi dan kenapa dia bosan dengan kostan lamanya itu.
...
..
.
Suatu sore, aku mengajaknya jalan di malioboro, sekedar jalan-jalan menghabiskan waktu.
Sore itu dia diantarkan oleh agnes karena ceketer sedang dibawa pulang oleh adik
cowoknya nduwt.
Banyak yang kami bicarakan sore itu, aku lebih sering menggodanya dengan kekonyolan2
ku. Aku bisa kembali menjadi eri yang konyol saat bersama dengan marisa dulu, entah
kenapa aku bisa merasakan hal seperti itu lagi.
Setelah ndwut sakit kala itu, aku sempat menyimpan nomor Agnes di contactku, semata
untuk mudah mengabariku perihal keadaan nduwt saat sakit atau tidak bisa aku hubungi.
Saat sedang asik mengobrol di sepanjang jalan malioboro, k750iku bergetar menandakan
sms masuk..aku sempat memberitahukan perihal sms yang aku terima dari Agnes tadi
kepada nduwt. Sedikit bingung dengan kata2 smsnya itu.
Sms itu benar2 membuatku berfikiran yang aneh2 sedang terjadi di kostan itu.
Magrib menjelang, ndwut mengajakku pulang kekostan karena ingin sholat magrib di
kamarnya saja. Akupun hanya mengiyakan ajakannya untuk pulang kekostannya kala itu, aku
tidak lagi memperdulikan perihal sms dari agnes tadi.
Taksi yang kami naiki dari malioboro tadi pun menurunkan kami didepan gang kostannya.
Kami berjalan berdampingan kearah kostannya.
Begitu masuk gerbang kostan itu, aku tidak mendengarkan suara2 berisik dari gosipan para
penghuni kost itu seperti sebelumnya. Nduwt yang berjalan didepanku terlihat kaget dengan
orang yang sedang menunggunya di depan kamarnya.
Sedikit mundur diri ini ketika cowok yang masih memakai seragam kebesarannya itu
mendekat kearah kami.
PakPolMuda : kamu darimana saja?? Ini siapa? (tinggi suaranya sambil menunjukku)
Nduwt : kamu ngapain disini mas? (cewek chubby itu hanya bisa menunduk sambil menjawab
pelan bentakan sang pol muda itu)
PakPolMuda : aku kesini nyariin kamu, aku mau minta maaf sama kamu. Tapi ternyata kamu
kyk gini selama aku tidak ada (sombong betul ini orang, minta maaf koq kyk gitu )
Nduwt : kamu tau2 ngilang mas, kemarin ibu bilang kalo kamu mau nikah sama orang lain
(terlihat cewek chubby itu mulai terisak sambil menunduk)
PakPolMuda : tapi tidak begini juga caranya, kamu tidak hormat lagi sama aku sekarang
hah..hubungan kita belum selesai tapi kamu sudah jalan dengan orang lain??
Nduwt : kamu yang ninggalin aku mas, kamu yang mau nikah duluan. hubungan apalagi yang
kamu maksud mas?? (sesedih itu dia masih dengan attitude yang sangat lembut, semakin
kagum diri ini melihat cewek chubby itu)
PakPolMuda : kamu sekarang sudah berani ngelawan hah? (terlihat tangannya sedikit
terangkat keatas)
Entah keberanian darimana, saat melihat gelagat yang tidak baik itu, aku sedikit bergegas
kearahnya. Tangan kanan pol muda itu berhasil aku tahan dengan tangan kiriku, nanar
matanya melihatku yang mencampuri urusannya. Aku gelap mata melihat perlakuannya
terhadap cewek chubby itu. Tau orang sudah sedih kyk gitu masih dibentak2..mentang2
make seragam kebesaran trus mau seenaknya?? Maaf aku gak bisa terima.
Sedikit tersungkur dirinya kearah belakang ketika tinju tangan kananku dengan sempurna
mendarat dirahang kirinya. Dia yang tidak terima dengan pukulanku semakin beringas.
Tendangan telak darinya mengenai perutku. Badanku yang ditendang pak pol muda itu
sempat mengenai nduwt disampingku, nduwt jatuh terduduk disana. Aku melihat ekspresi
ketakutan diwajahnya.
Aku berusaha bangkit dari jatuhku, aku tidak lagi memperdulikan pukulan dan tendangan
yang aku terima dari pak pol muda itu. Aku hanya berpikir bagaimana caranya agar
tendangan dan pukulan beringasnya tidak mengenai cewek chubby yang hanya bisa
memegang kepala ketika jatuh tadi. Nduwt benar2 kelihatan ketakutan kala itu.
Lumayan jauh pak pol muda itu terdorong oleh badanku yang sempoyongan kearahnya. Aku
benar2 kehabisan tenaga karena menahan rasa sakit dari pukulan dan tendangannya. Sekali
lagi pukulan diperutku dan aku tergeletak dilantai teras. Kedua tangan ini hanya bertahan
menutup bagian wajahku. Dapat kulihat nduwt dari sela2 tanganku..dia sudah agak jauh
disana, tidak akan terkena imbas pukulan dari pol muda yang sedang emosi ini.
Entah sudah berapa banyak pukulan dan tendangan yang mengenai bagian tubuhku saat itu.
Akhirnya mereda juga, pol muda sepertinya kehabisan tenaga juga karena telah
menghajarku habis2an.
PakPolMuda : orang kyk gini yang kamu harapkan?? Cowok cemen kyk gini hah..(skeptic
suaranya dengan nafas kecapean)
Sekali ludahan darinya sebelum dia pergi meninggalkan kostan, dia sangat puas
menghajarku malam itu.
Badannya tidaklah terlalu besar, aku masih menghormati seragam kebesaran yang dia
gunakan kala itu. Hanya sebuah tinju pelan di rahangnya karena aku sudah tak tahan melihat
bentakannya terhadap cewek chubby itu.
Mungkin akan lain cerita jika dia tidak memakai seragam kebesarannya itu. Aku yakin bisa
membuatnya sedikit bonyok malam itu
Sekitar 5menit aku baru berusaha bangkit, sedikit pening kapala ini saat mencoba duduk.
Dan efek dari tabrakan dulu..hidungku sempat mengeluarkan darah segar lagi. Para
penghuni disitu baru keluar dan mendekat kearahku yang sudah babak belur.
"Tolongin nduwt..dia shock itu" kataku ke agnes yang terlihat panic..diapun menghampiri
temannya itu. Terlihat agnes ikut menangis ketika memeluk cewek chubby itu.
"Tolong ambilin air buat nduwt..dia shock berat.." kataku lagi kesalah satu penghuni kostan
itu.
"Mbak..tolong rawat nduwt aja, aku gpp...tolongin nduwt aja sana" sedikit bentakan dari
mulutku menyadarkan mereka yang kebingungan tak tau harus berbuat apa.
Merekapun mulai menggotong cewek chubby itu kedalam kamarnya..Lumayan lama, aku
akhirnya bisa berdiri dan mengarah ke dekat kran didekat tempat cucian. Aku membersihkan
darah yang sempat mengalir dari hidungku. Lumayan tenang diri ini setelah meminum 5
teguk air kran dari gayung yang ada disitu.
Kembali rasa remuk seperti habis kecelakaan dulu saat aku berjalan kearah kamar dimana
nduwt dirawat. Ini sekamar pada nangis semua juga...hadeh..itu orang cuman pingsan woy,
bukan mati..
Aku sempat menyuruh mereka kembali kekamarnya masing2, sekedar memberikan ruang
untuk nduwt yang sedang pingsan. Tersisa agnes dan satu lagi temannya dikamar menjaga
cewek chubby itu. Malam itu, aku tertidur sambil duduk menyender di pintu kamar karena
kelelahan.
...
Lembut tangan itu membelai wajahku, saat membuka mata ternyata aku terbaring didepan
pintu kamarnya. Akupun berusaha duduk ketika kulihat cewek chubby itu terduduk dengan
uraian air matanya didepanku.
Ane : udah bangun ya..kamu gpp kan? (dia mengangguk pelan dengan airmata membasahi
pipinya)
Ane : aku gak apa2 koq, cowok biasa kyk gini (gaya sok2anku sedikit menenangkannya)
Aku memberanikan diri menghapus airmatanya, erat tangannya menggenggam tanganku
dipipinya.
Nduwt : maaf ya mas, kamu jadi seperti ini. (getaran hebat disuaranya kini)
Ane : gpp koq..yang penting kamu gak apa2 ...
Ane : udah sana istirahat lagi, aku pengen baring2 lagi..masih gak enak rasa badanku
Dia kini mencoba memapahku untuk bangun, ggrrrtttkkk suara tulang punggungku kala aku
berhasil bangun..patah punggungku kyknya..
Terlihat disamping kasur hanya tersisa agnes yang tertidur, teman satunya lagi entah balik
kekamarnya jam berapa semalam.
Dengan bantuannya, aku merebahkan badan dikasurnya..ah empuk juga rasanya dari lantai
tadi..wkwkwkwk..agnes terbangun sedikit kaget..hadeh..ini orang bukannya jagain temannya
malah dia yang ketiduran..
Agnes : kamu gpp mas? (dia melontarkan pertanyaan bodoh sambil mengucek2
matanya...jelas2 aku dihajar habis2an semalam..masih ditanyain gpp)
Ane : gpp, paling istirahat bentaran juga sembuh koq (gpp apane, badan rasane
remuk..berhubung dah ngaku cowok..malulah kalo harus merengek sakit.. )
Agnes : bentar ya mas, aku ambil kompresan, itu mukamu bengkak
Diapun berlalu keluar kamar..nduwt hanya terdiam sambil tetap menggenggam tanganku.
Tak berapa lama, agnes masuk dengan wadah dari plastik seperti ember kecil serta serbet
kecil untuk mengkompres mukaku..ini muka uda jelek, kena gebuk, tambah bengkak tambah
jelek..
Nduwt masih tak bersuara saat mengambil alih kompresan dari agnes, sangat telaten dirinya
saat mengkompres wajah jelekku
2 hari berikutnya aku baru pulang kekostan..badan ini benar2 hancur lagi rasanya. 3hari
istirahat dikostan, akhirnya lumayan pulih rasa badanku.
Selama pemulihan di kostan, aku tetap menghubungi cewek chubby itu melalui sms, aku
tidak mengiyakan ketika dia ingin menjengukku. Sering dia sekedar telpon ketika aku tidak
membalas smsnya.
26 Desember 2009
Hari ini adalah hari sabtu..dan biasanya sang putri klaten itu pasti pulang kerumahnya.
Sudah hampir 3 bulan ini aku mengajaknya untuk bermalam minggu tapi dia selalu
mengatakan kalau dia akan pulang kerumahnya di klaten sana. Yap, sejak pertama
mengenalnya 3 bulan lalu, dia tidak pernah berada di yogya setiap malam minggu. Jadilah
semakin susah diri ini untuk mencari perhatian lebih kepadanya dengan bergaya romantis di
malam minggu. Dia lebih memilih menghabiskan waktu weekend-nya berkumpul dengan
keluarganya.
Sejak mengenalnya juga, tak jarang aku tidur hanya 2-3jam sehari..malam aku menjaga
server di thailand sana sampai jam 3/4 pagi..tidur sebentar dan pagi2 sekali, aku suda
terbiasa diteriakin oleh alarm k750i milikku. Begitu juga dengan pagi ini..aku sudah
terbangun sedari tadi, karena aku harus mengantar ceketer miliknya.
Setengah 7 aku sudah berada di gerbang kostan agnes..kembali aku memanggil nomor sang
puteri klaten itu, tak lama dia diapun mengangkatnya.
Terdengar panggilan terputus..2menit kemudian terlihat cewek chubby itu dengan sweater
putih garis hitamnya. Dengan tas ala emak2nya, dia memeluk "Doramemon"-nya keluar.
Akupun membuka gerbang untuk sang tuan puteri.
Aku hanya tertawa kecil melihat tingkahnya..sayang benar dia sama doramemonnya itu.
Setelah menyalimi tanganku, sejenak dia memelukku. Aku sedikit kaget dengan keadaan
saat itu..tangan ini kembali lancang membalas pelukannya. Tak berapa lama, terasa
dekapannya mereda, aku mengikut melepas pelukan itu.
Nduwt : makasih ya mas.. (sambil mendekatkan dahinya kearah wajahku, sangat dekat bibir
ini dengan dahinya..aku mengerti maksudnya, cup..aku menciumi dahi sang puteri)
Senyuman tidak pernah padam diwajahnya hingga aku mengantar dan memasangkan helm
untuknya di parkiran. Sedikit lambaian tangan dan salam darinya, dia pun menghilang di
ujung gang kostan. Ah, sepertinya aku benar2 telah jatuh hati kepada cewek chubby
itu..semoga aku bisa membuatnya tetap tersenyum bahagia..
Aku memang belum menjawab pertanyaan ketika kami makan nasi goreng dikamar barunya
itu. Biarkan mengalir dulu..aku punya rencanaku sendiri untuk cewek chubby itu.
Malam minggu itu, dia sempat pamit untuk kemasjid dekat rumahnya..sudah jadi kebiasaanya
dari dulu..setiap pulang malam minggu di rumahnya, dia selalu mengikuti pengajian remaja
yang diadakan tiap malam minggu itu. Dia pernah menjelaskan kepadaku, "daripada
menghabiskan waktu untuk malam mingguan ditempat2 aneh..lebih baik di masjid sambil
mengaji.." Ah..cewek ini berbeda..aku semakin kagum dengannya.
...
Weekend merupakan waktu santaiku bersama dengan kekasih setiaku dikamar..yap siapa
lagi kalo bukan si PC cantikku. Aku kembali memutar lagu2 malaysia yang entah aku
download2 darimana. Maklum, jiwa melow masihlah melekat didiri ini.
Sebenarnya aku sudah menyukai lagu negeri jiran itu dari kecil, karena sering dirumah dulu
dari SD aku mendengarkan lagu2 malaysia dari cassete tape yang dibawa oleh para TKI yang
pulang dari malaysia sana. Hampir setiap hari dikampung dulu, aku mendengar lagu2
itu..kampung di indonesia tetapi seperti di malaysia saja..karena hampir setiap rumah yang
memliki player memainkan lagu malaysia.
Setelah memutar playlist lagu2 melayu khas negara tetangga itu..aku seharian hanya
menunggu balasan smsku dari sang tuan puteri. Tidak seperti biasanya..setiap aku
mengiriminya sms, hanya spersekian detik dia langsung membalasnya, tapi sejak tadi pagi,
dia tak juga membalasku.
Sedikit khawatir diri ini ketika sore menjelang, tak juga aku dapati kabar darinya. Akupun
memberanikan diri menelpon nomornya itu..pulsa masihlah dikit buat nelpon
... : Assalamualaikum.. (sedikit kaget diri ini ketika mendengar suara ibu2 yang mengangkat
telepon itu)
Ane : waalaikumsalam..bisa bicara dengan nduwt bu?
Ibu : nduwt sedang ada acara diluar..ini dengan siapa?
Ane : saya temannya nduwt buk.
Ibu : namanya siapa nak? koq nduwt gak pernah cerita kalo dia punya pacar?
Ane : saya eri buk...aduwh..belum pacaran koq buk..baru teman..hehehe
Ibu : ini toh nak Eri yang sering diceritain nduwt.
Ibu : kapan main keklaten nak Eri? sekali2 main kesini, ibukan juga pengen liat calon mantu
ibu.
Tut tut tut..ah, sial...ternyata habis pulsa..tapi gpplah daripada di pojokin terus sama calon
mertua...
Sedikit tersenyum diri ini sehabis nelpon tadi..entah apa yang membuatku bahagia..pacaran
aja belum sama si putri klaten itu.
Sehabis makan siang, aku sempat mengisi kembali pulsa k750i ku itu..aku harus bersiap jika
sang putri sms. Sehabis makan, seperti biasanya aku memantau traffic server. Sesekali aku
masuk kedalam game sekedar membagi2 buff dan mengadakan event kecil2an..maklumlah
namanya private server, tidaklah seperti official..kami mengadakan event hampir setiap hari
agar menarik minat player untuk stay di server kami.
Dengan berada didepan pc, waktu tidaklah terasa. Tau sudah jam 10 malam aja. Sejenak aku
melihat k750i ku itu, tidak ada sms ataupun telepon dari sang puteri. Ah mungkin dia
kecapean, mungkin tadi siang dia terlalu sibuk dengan acaranya dikampungnya itu. Akupun
seakan segan untuk menghubungi malam itu, biarkan dia istirahat. Paling besok pagi dia
menghubungiku.
...
Pagi2 aku sudah siap, menunggu kabar dari sang puteri. Entah kenapa, sedari tadi pagi aku
sms tidak pernah di balas, telponku juga tidak di angkat. Playlist Ziana Zain mendayu pelan di
winamp, entah lagu2nya semakin membuat perasaanku tidak enak..hampir keseluruhan
lagunya lagu2 sedih semua..asem salah pilih playlist aku. Kembali tangan ini mengetik sms
kenomor cewek chubby itu. Tapi masih seperti tadi, tidak pernah dia balas.
Siang menjelang, perut ini sudha mulai keroncongan. Akupun keluar ke warung nasi rames
depan gang, sekedar membeli makan siang. Setelah mendapat makan siangku, akupun
kembali kekamar. Aku lebih suka makan dikamarku dengan alunan musik2 aneh di pcku. Kali
ini aku memilih playlist Iklim..masih setia dengan lagu2 negeri jiran itu. Hahay...melow benar
dah diri ini kala itu.
Baru beberapa suap memakan nasi rames tadi..k750iku bergetar. Akhirnya, sang puteri
membalas smsku. Dengan tangan kiriku, aku membaca sms darinya..
Deg...perasaan ini....dengan tangan kananku yang penuh bekas nasi rames itu, aku
mengucek mataku..aku tidak percaya dengan apa yang kubaca..ah sial..sambel nasi rames
itu mengenai mataku..kembali mata ini terasa perih dan berair..deras aliran air
mataku...benar2 pedes sambel yang mengenai mataku ini..
Deg...perasaan ini....dengan tangan kananku yang penuh bekas nasi rames itu, aku
mengucek mataku..aku tidak percaya dengan apa yang kubaca..ah sial..sambel nasi rames
itu mengenai mataku..kembali mata ini terasa perih dan berair..deras aliran air
mataku...benar2 pedes sambel yang mengenai mataku ini..
Aku menyudahi acara makan plus ngucek2 mata pake sambel itu, aku tak peduli lagi dengan
sisa nasi yang baru beberapa suap aku makan itu. Gontai diri ini bangun dan menuju keluar
kamar, sekedar mencari angin segar. Aku mengarah ke sudut tempat jemuran, aku duduk
disamping penampungan air..lumayan nyudut tempatnya, lumayan gak ada yang bisa liat air
mata karena sambel kurang ajar tadi.
Masih ingat dengan gaya mimin pas dia cerita mengenai pacarnya di galeria mall?? Yang dia
nangis seperti orang yang paling tersakiti itu...nah ane mirip2 lah kyk dia di sudut tempat
penampungan air itu..benar2 ampuh itu sambel..ini mata merah gak jelas kemasukan cabe
yang entah berapa banyak disambel nasi rames itu.
"Mas...kamu lagi ngapain disitu??" suara itu memanggilku dari arah tangga.
Entah aku harus bagaimana untuk melihat kearahnya...aku harus marah, aku harus malu, aku
harus senang..sedikit membersihkan mata gara2 sambel tadi dengan tangan kiriku, akupun
berbalik melihatnya yang tersenyum di dekat tempatku duduk sekarang. Entah hilang
menguap kemana perasaan tadi, aku hanya terkagum dengan pemandangan didepanku ini.
Dengan kebaya berwarna kuning corak bunga, rambut panjangnya disanggul indah
menghiasi bagian belakang kepalanya, seakan benar2 menunjukan dia adalah puteri dari
klaten.
Sang puteri hanya tersenyum dan mendekatiku..lembut tanganya menghapus sisa2 air mata
di pipiku..
"Aku cuman pengen liat ekspresimu saat merasa kehilangan aku mas..aku udah tau pasti
akan seperti ini..kamu gak bisa bohongi perasaanmu lagi mas" lembut suaranya sambil
mengusap pelan pipiku.
Dia hanya terdiam sekarang..senyum dibibirnya berubah menjadi kesedihan. Gumpalan air
dari kelopak mata kanannya mulai terlihat, setetes air mata membekas dimakeup di pipinya
yang chubby. Tak ada suara darinya, hanya isyarat kedua bahunya mulai terlihat. Aku kini
yang merasa bersalah.
Ane : aduh..koq jadi nangis sih...enggak enggak..tadi cuman bercanda (tetap ekspresinya
tadi, setetes air di mata kanannya dan diam seribu kata)
Ane : maaf ya, aku tadi cuma becanda nduwt.. (sedikit anggukan darinya kini)
Aku memegang tanganya dengan tangan kiriku..pelan aku menariknya kedalam kamar. Aku
mengajaknya duduk didepan nasi rames yang sedikit berserakan dilantai seperti bekas
diubek2 ayam itu.
Suaranya sedikit keras ketika aku berlalu dan memakan nasi rames yang ditanganku
tadi..sayang e gan, jorok dikit gpp, gak baik buang2 nasi...mubasir kalo kata nenek ane
dikampung.
Setelah mencuci tangan, akupun kembali kearahnya..bah, dia dah asik aja makan nasi rames
itu..kembali dia melirikku dengan senyum manis gula jawanya itu. Aku mengambil duduk
didepannya. Sesekali dia menyuapi sang buaya. Bahagianya hidup makan sebungkus
berdua..
Setelah beberes makan, sang tuan puteri kembali mengambil doramemon kesayangannya
itu..seperti ketemu dengan teman lama, dia memeluk doramemonnya itu. Tak berapa lama
dia mengambil duduk disusdt kasur, tempat Naning sering duduk dulu. Hahay..gimana ya
kabar The Twins itu sekarang...ah sudahlah, aku sudah punya nduwt...eh, udah ada yang ane
taksir maksudnya..ane kan belum ngungkapin perasaan ane sama dia, ane juga belum
nembak kan ya..
Ane : nduwt.. (aku melihat kearahnya sambil mengambil duduk di kusen jendela)
Nduwt : iya mas (tetap setia dia memeluk doramemon-nya)
Ane : koq gak make jilbab?
Nduwt : tadi ada acara fashion show dikampus mas, karena tinggiku lumayan, jadinya aku
ikut jadi peraga kebaya..
Nduwt : nih kebayanya belum aku balikin
Ane : koq gak make jilbab? (lagi aku mengulang pertanyaan yang sama)
Nduwt : gak cocok mas sama model kebayanya
Ane : owh..
Terdengar suara motor memasuki parkiran bawah, dari suara motornya aku tau siapa orang
itu. Aku mengalihkan pandanganku kearah tangga naik..dan benar saja, terlihat arif disana.
Sedikit terburu dirinya.
Arifpun mengarah kekamarnya, terlihat wajahnya sangat cemas saat itu. Nduwt sedikit
terheran saat aku membalik badan kearahnya.
Siang menjelang sore itu, aku menelpon agnes untuk segera menjemput sang tuan
puteri..aku tidak rela jika harus meninggalkannya sendiri dikamar. 20menit berselang..nduwt
terlihat berdiri dan merapikan kebaya yang dia gunakan..
Nduwt : mas, anterin kedepan yuk..agnes udah nunggu didepang gang. (dia memencet
keypad hapenya itu)
Ane : ya udah yuk, ntr sore aku kekostan agnes ya
Nduwt : iya mas..
Aku sempat pamit ke Arif buat nganterin sang puteri kedepan gang, kemayu sang puteri ini
jalan disampingku ketika mengarah ketempat agnes menunggu didepan gang kostan. Tidak
lupa dia menyalim tanganku sebelum beranjak kekostan agnes..aku hanya tersenyum sambil
melambaikan tangan kearah mereka yang mulai menghilang dari pandangan. Tidak pernah
malu dia menyalimiku dimana saja ketika akan berpisah. Benar2 calon istri idaman,
gumamku dalam hati saat kembali kekostan.
Sore itu, aku mengantarkan arif ke bandara..dia sempat memberikan surat2 motor FitSnya
serta SIMnya..
Kamipun berjabat tangan ala anak2 muda jaman dulu...wkwkwkw..kesannya kyk udah tua aja
ngomong kyk gitu..tapi sudahlah..
Setelah lambaian tangan dengan sahabatku itu, akupun segera menuju keparkiran dan
memakai fitS itu menuju kearah kostan agnes di daerah samirono sana. Setibanya di gerbang
kostan, aku mengetik pesan pendek ke nomornya.
: aku di kostan baru sama agnes mas, maaf tadi gak ngabarin.
Tidak ada balasan darinya...mata ini teralihkan dari layar 176x220 kearah lorong kostan
itu..dia tersenyum saat mengarah ketempatku duduk..lambaian kecil darinya..
Saat sedang mengobrol dengan Ita...jeng jeng jeng...terlihat sang puteri dengan mata
mendelik dari arah tangga. Beuh..matanya itu benar2 serem liatnya..
Mungkin ekspresiku yang melihat nduwt turun dari tangga itu, ita berbalik kearah datangnya
sang puteri klaten itu. Dan ekspresi mendelik itu total berubah menjadi senyum yang sangat
manis, lebih dari gula jawa. Cepet bener itu berubah yak...
Nduwt : eh mas udah lama? (tangannya otomatis menggandengku dan mengamil duduk
disampingku)
Ane : baru aja koq.
Ita : ya udah deh, mas aku balik kamar ya..
Ane : iya Ta..
Nduwt : makasih ya Ita, dah mau nemenin mas eri ngobrol (senyumnya kyknya kurang
ikhlas )
Ita : iya, makasih juga ya dah mw jadi modelnya tadi.
Nduwt terlihat senyum penuh kemenangan saat melambaikan tangannya ketika ita pergi,
entah apa maksudnya.
Berangkatlah kami kearah jln malioboro sore itu..dan sesuai perkiraanku, jam setengah 4
bringharjo sudah mulai tutup. Sedikit kecewa dirinya saat mengetahui tempat yang menjadi
tujuannya itu sudah tutup. Akhirnya aku mengajaknya sekedar duduk2 sore di salah satu
bangku di dekat titik nol km itu. Sebelah selatan dari tempatku dan marisa duduk dulu.
Aku sempat memesan sate untuk sang tuan puteri sore itu.
...
Pukul setengah 8 malam, aku mengajaknya pulang kekostan. Obrolan di kursi tadi sekarang
berganti ke atas jok motor. Dan berlangsung hingga tiba di kostannya. Entah apa yang kami
obrolin waktu itu, ane sedikit lupa detailnya. Saat menuju depan kamarnya..dia sedikit
menjerit dan mundur kebelakangku. Erat tangan ini dipegangnya.
depan kamarnya. Aneh ini orang koq ya takut sama kucing. Makhluk segitu imutnya juga.
Badannya benar2 menggigil..
"Hus hus hus" dan kucing itupun berlalu pergi entah kemana. Dia masih berdiri dibelakangku
dengan was2 melihat arah kucing tadi pergi saat aku membuka pintu kamarnya. Sedikit
berlari dirinya masuk kedalam kamar.
Ini loh kucing garong didepanmu yang sedang kau pegang tangannya, gumamku dalam
hati.
Lumayan lama dia seperti tadi, menggenggam erat lenganku sambil duduk di belakangku
yang mengarah keluar pintu. Semakin lama, semakin longgar pegangan tangannya. Aku
menengok kebelakang dan benar saja, dia duduk menyender dibelakangku sambil tertidur.
Akupun membangunkannya menyuruh pindah kekasurnya dan memeluk sang doramemon
saja.
Saat aku pamit pulang, dia sempat bangun dan melihatku dari depan kamarnya. Lambaian
kecil tangannya mengiringi laju fitS milik arif meninggalkan kostan tuan puteri klaten itu
mengarah kekostanku.
...
Sudah dari pagi tadi aku sms dengan cewek chubby itu, dia tadi bilang kalo dia akan bareng
ita buat kekampusnya. Soalnya ceketernya sedang dipake agnes. Tapi sedikit senang diri ini
dengan kata2 darinya tadi, dia menyuruhku datang nanti sore, karena dia akan masak
sesuatu katanya.
Kembali aku ke kerjaan didepan PCku seperti sebelumnya...wyckte sekarang jarang nongol
karena dia lagi ada project di real life katanya.
Mungkin bukan hanya aku saja yang merasa, apabila kita sudah asik didepan PC, waktu
terasa sangat cepat berlalu. Sedang asik2nya main petak umpet sama cheater yang sok2an,
tetiba k750iku bergetar. Terlihat sang putri yang sms.
: mas, mam dikostan ya, aku masak sayur lodeh sama tempe garit
Wow..tempe garit...makanan kesukaanku..tidak butuh lama, aku menekan tuts
tombol Power di keyboardku yang sudah mulai kehilangan tulisannya itu.
Melajulah fitS punya Arif ke arah kostan tuan putri, sepanjang perjalanan kesana tidak
pernah habis senyum ini..aku benar2 gembira..mungkin pengendara lain yang melihatku saat
itu berfikiran kalo aku benar2 gila.
Tak berapa lama, sampailah diri ini didepan kostan itu. Ku parkir motor itu ditempat kemarin
dibawah pohon mangga di halaman kostan itu. Melangkah kaki ini dengan sangat riang,
seperti anak2 sekolah yang akan tiba dirumah dengan masakan yang sudah tersedia di atas
meja...wkwkwkw...panjang lebar jelasinnya, bilang aja kelaperan dari tadi, trus kegirangan
karena nduwt masak, otomatis makan gratis dong..wkwkwkwk...biasa gan..biar rada2
gimana gitu
Sesuai katanya tadi, dikamar nduwt sudah tersaji sayur lodeh dan tempe..dia terlihat
tersenyum disana..
Ane : assalamualaikum..
Nduwt : waalaikumsalam, masuk mas..
Ane : nunggu apaan nduwt?
Nduwt : ini lagi nungguin nasi mateng, dikit lagi koq. (dia melihat2 rice cooker didepannya
yang berwarna putih dengn gagang hijau itu..ah benar2 menyukai warna hijau cewek chubby
itu)
Ane : emang kalo ditungguin gitu bisa cepat mateng ya??
Nduwt : ya enggak sih mas..gk ada yang bisa dimasak lagi sih..
Ane : owh..
Dengan lancangnya tangan ini mengambil satu tempe garit di piring itu..nduwt yang
melihatku menjadi sedikit sewot..
Terlanjur aku mengambil sepotong tempe garit dari piring itu...kecil juga, sekali hap..abis
masuk mulut sang buaya..setelah mencuci tangan di salah satu keran air disudut halaman
kostan itu, kembali aku menuju kamarnya. Dan pemandangan yang benar2 indah terlihat..
Kembali aku menuju kamarnya. Dan pemandangan yang benar2 indah terlihat. Nasi putih
yang masih panas yang baru diangkat dari rice cooker itu dipenuhi dengan asap2 indah yang
semakin membuat perut keroncongan..
Nduwt : sini mas duduk..mam yang banyak ya (tuan puteri menyerahkan piring dengan nasi
putih yang berasep kecil itu)
Ane : aku abisin semua boleh nduwt?
Nduwt : benaran ya..mas harus abisin
Ane : trus nduwt gak makan?
Nduwt : makan sih..tapi maunya di suapin..
Ane : suapin pake tangan apa sendok?
Nduwt : tangan aja ya mas, lebih mesra
Entah kenapa, siang itu dia terlihat sangat manja..tapi aku menyukainya..Sesuai kataku tadi,
aku menghabisi makanan yang disajikan nduwt itu..sesekali aku menyuapi tuan puteriku.
Sedikit maruk diri ini sebenarnya..makanan untuk 3 orang itu aku habiskan sendiri..sudah
lama soalnya aku tidak makan makanan yang disajikan dengan bumbu cinta di
atasnya..hahay..lagi2 bahasa yang lebay..aslinya sih karena kelaperan dari pagi tadi sengaja
gak makan..
Setelah selesai dengan acara makan siang indah itu, dia mengajakku ketempat cucian piring
didekat sumur didalam lorong kostan itu. Ah sial...namanya kostan cewek, itu tiang jemuran
didekat sumur penuh dengan segala model (maaf) celana dalam..wkwkwkw..
Dan kamipun mulai acara cuci mencuci piring itu. Tak lama, kamipun kembali kekamarnya.
Kebiasannya sehabis nyuci piring iyalah langsung membawa kembali piring dan peralatan
makan itu kekamarnya, dengan lap di dekat rak kecil warna hijaunya, dia mengeringkan
semua peralatan makannya, dan meletakan ditempat sebelumnya, jadi sebanyak apa
peralatan makannya yang baru dipakai, akan langsung tertata rapi di rak hijaunya itu. Benar2
calon istri yang sangat ideal, gumamku.
Aku mengambil duduk didekat pintunya, dia duduk disana menghadapku disudut kasur, lagi2
dengan bed cover warna hijau. Tangannya memeluk sang doramemon. Aku teringat
sesuatu..
Ah, kenapa aku jadi cemburu gini sama si doramemon yak..itu dipeluk2 terus, sesekali di
elus2kan kepipi yang empunya.
Kami hanya mengobrol ringan sampe sore hari..menjelang azan magrib, dia menyuruhku
untuk sholat dikamarnya. Aseeek..bakalan jadi imamnya..gumamku..saatnya sang buaya
memperlihatkan kepada sang puteri bacaan sholatku..hahay..benar2 kurang ajar diri
ini..bukannya sholat karena semata2 kewajiban kepada sang pencipta, tetapi hanya untuk
mencari muka kepada sang puteri.
"Kita belum muhrim mas..kamu belum boleh jadi imamku..jadikan aku sah untukmu..maka
aku akan selalu menjadi makmum ditiap sholatmu"
Semakin bertambah rasa kagumku kepada puteri klaten ini..diapun sholat sendri saat aku
selesai sholat. Dengan masih memakai mukenanya dia mengambil al qur'an diatas rak
bukunya, dia menyerahkannya kepadaku. Alamak..sudah lama aku tidak membaca, bahkan
memegang ayat suci itu sudah sangat jarang. Kembali aku orang yang sangat malu terhadap
agamaku sendiri.
Malam itu, kami habiskan dengan mengobrol2 ringan dikamar, seperti tadi, dia duduk disudut
kasurnya dan aku duduk didekat pintu kamarnya. Tapi aku sudah sangat bahagia dengan itu,
setidaknya aku bisa semalaman itu melihat senyuman diwajah chubbynya.
...
Siang itu saat sampai dikostannya, seperti biasa makanan sudah siap tersedia didalam
kamarnya. Tak lama setelah duduk, dia mempersilahkan aku makan..aku sudah
merencanakan ingin mengungkapkan sesuatu kepadanya.
Ane : nduwt..besok tahun baruan pulang kerumah ya? (dia mengangguk, sesekali dia
memakan makanan dipiring plastik warna ijonya itu)
Nduwt : iya mas, biasa dirumah ada acara tiap malam tahun baru..kenapa? mas mau ikut
kerumah?
Nduwt : oiya mas, kemarin ibu telpon nanyain mas terus, kapan mau kerumah katanya
Saat selesai makan, kembali diri ini membantu sang puteri mencuci piring bekas makan kami
tadi.
Sore menjelang, dia terlihat mempersiapkan baju yang akan dia bawa pulang. Kebetulan
besok dia tidak ada kelas...jadi dia akan pulang kerumahnya di klaten sana. Setelah selesai
mengepak2 akupun mengantarnya kedepan dimana ceketer sudah aku panasin dari
tadi. Ceklek..aku memasng helmnya, dia tersenyum semanis gula jawa menatapku.
Ane : ati2 ya..ntr malam tahun baru aku telepon..ada yang ingin aku omongin serius
Nduwt : makasih ya mas..aku tunggu
Tak lama..diapun berlalu dengan ceketernya itu...akupun kembali pulang dengan fitS milik
arif. Sedikit kecewa sebenarnya..aku ingin mengutarakannya langsung tanpa lewat hp..tapi
sudahlah..kenyataan berkata lain.
...
Sedari pagi tadi, teman2 kostan lain sudah mulai sibuk dengan acara tahun barunya
masing2..aku seakan tidak semangat dengan tahun baru yang beberapa jam lagi. Anak
kostan lain tidak terlalu akrab..ah, main di pc ajalah..buat2 event di server..ngerayain tahun
baru bersama pacar setiaku, sang PC..
Wah asem si Tejo..ada makanan gak ngomong2. Maklum masih anak kostan kere..denger
makanan gratis langsung semangat. Dan melajulah diri ini kekostan Tejo yang tidak terlalu
jauh. Sesampainya di kostan itu, sedikit kaget diri ini dengan adanya 2 cewek disitu..aku
tidak terlalu mengenal mereka..ya iyalah, orang jarang keluar kamar..mana tau
perkembangan sekitar.
Terlihat Tejo dengan pacarnya, dan si Wawan juga dengan pacarnya...kampret, tejo
ngiming2in sama makanan, ternyata aku mau di jadiin obat nyamuk..kampreeeet..umpatku
dalam hati.
Tejo : nah..kae pangan o peyeum..oleh dari bandung nih..(dia menyerahkan piring yang
penuh dengna peyeum itu)
Wawan : nah Ri...makan tu, kamu belum pernah ke bandung toh..bayangin aja dari rasa
peyeumnya.
Ane : iya iya...eh itu sapa, gk dikenalin ceritanya ini?? (tunjukku ke kedua cewek itu)
Dan akupun dikenalkan dengan pacar mereka masing2..benar2 diri ini dibuat jadi obat
nyamuk..malam tahun baru yang berat kyknya ini.
Dan kami ber-5 pun mulai membicarakan acara malam tahun baruan kami. Ah harusnya
bukan kami sih ngomongnya, tepatnya acara tahun baruan buat mereka ber-4..akukan hanya
sebatas obat nyamuk..
Tejo : rep nang ndi koe..(suaranya menghentikan langkahku yang sedikit terburu kearah
gerbang, aku melihat kearah mereka ber-4)
Ane : jemput pasangan dulu..biar tiga pasang kita
Tejo : guayamu..emang nduwe??
Ane : tunggu wae sedilut...
Akupun meninggalkan mereka ber-4..sedikit berlari kaki ini kearah gang kostan. Terlihat dia
menunggu didepan gang kostan, stelan rok panjang putih, kaos hitam lengan panjang dan
jilbab coklat benar2 membuatnya indah seindahnya malam itu. Sedikit kaget dirinya ketika
aku berdiri dibelakangnya yang mengarah ke dalam gang. Saat dia membalik badannya,
doramemonnya ternyata dibawa juga didekapannya.
Aku pun mengajaknya kekostanku sekedar meletakan bantal kesayangannya itu. Sungguh
sedari tadi didepan gang, bibir ini tak pernah lepas dari senyumannya. Dikamar, dia sempat
duduk sebentar di sudut kasur.
Nduwt : mas, ntr aku bobo sini ya..sama doramemon, tapi mas di kamar sebelah.
Ane : ntr, aku bilangin ibu kost dulu ya, soalnya kostan sini gak boleh nginapin cewek.
Drrt drrt drrt...k750iku bergetar kembali disaku celanaku, sejenak aku membacanya..sms
dari tejo ternyata..
: melu ra?
: nangndi?
: sek..nteni sedilut..
Akupun mengajak sang tuan puteri kebawah kerumah ibu kost...sedikit kecewa diri ini
sebenarnya..aku tidak mendapatkan ijin dari ibu kost untuk nduwt menginap semalam disitu,
walaupun aku harus tidur diluar kamar. Setelah pamit dengan ibu kost, diri ini sedikit
bimbang ketika mengarah kekostan tejo. Nduwt menggenggam tanganku malam itu,
doramemonnya sudah diletakan di kasurku dikamar tadi.
Sesampainya di kostan tejo, aku sempat mengenalkan sang puteri dengan mereka..dan mulai
lagi kebiasaan para calon emak2 itu duduk dan ngerumpi. Aku hanya tersenyum melihat
sang puteri cepat akrab dengan pacarnya tejo dan wawan.
Tahun baru 2010, kami menyaksikan pesta kembang api pergantian tahun di titik nol
kilometer yogya. Seperti biasa, rangsekan manusia mulai bergerak ketika acara pesta
kembang api itu selesai. Berhubung aku membawa puteri keraton yang halusnya minta
ampun itu..aku hanya meminta mereka duduk disalah satu kursi menunggu sepi dan enak
untuk jalan pulang tnpa harus berdesak2an dengan orang yang segitu padetnya.
Jam 1 lebih..sudah lumayan lega tempat itu..akhirnya wawan dan pacarnya mengambil
duduk agak jauh..tejo dan pacarnya juga sudah sedari tadi mencari posisi pewenya sendiri.
Tinggalah aku dengan tuan puteri di salah satu bangku semen yang mengelilingi pohon di
sekitaran jalan itu. Terlihat sang puteri kedinginan, akupun melepas sweater abu2 yang aku
kenakan saat itu, sekedar menghangatkan badannya. Setelah memakainya, dia menarik
pelan tanganku untuk duduk disampingnya.
Nduwt : mas, kemarin katanya mau ngomong..aku dah bela2in kesini koq gak ngomong2?
Ane : mmmm...gimana yah...(sungguh..diri ini bergetar..grogi stengah mati)
Nduwt : ya udah kalo mas gak mau ngmong juga, aku mau pulang aja. (sedikit beranjak
dirinya, tangan ini dengan lancang menarik pelan tangannya, dia menoleh)
Ane : maaf jika aku lancang sama kamu.
Ane : maaf jika selama ini aku tak pernah berkata jujur tentang perasaanku sama kamu.
Ane : aku memang bodoh..karena aku tak berani mengakui kalo aku sayang sama kamu
nduwt.
Ane : tolong kasih aku kesempatan untuk membuatmu tersenyum..karena aku sudah berjanji
dengan diriku sendiri untuk membuatmu tersenyum bahagia.
Ane : Nduwt...kamu mau gak jadi pacarku?
Sekitar 10 langkah dariku dia berhenti..dia berbalik kearahku..sedikit cahaya lampu jalan
seakan memperlihatkan tatapan sayu dimatanya. Aku mencoba mendekatinya kini..tak
apalah aku ditolak, tapi aku tidak akan membiarkannya pulang sendirian..aku akan selalu
setia disampingnya mesti dia bukanlah kekasihku.
Sedikit kaget diri ini ketika tiba didepannya, sekilas tatapan itu berubah bahagia..aku hanya
mampu terdiam tidak percaya dengan keadaan yang aku dapati sekarang, keadaan dimana
sang puteri kini memelukku.
Sudah dapat dipastikan bagaimana perasaanku malam itu...yep..sekali lagi, aku adalah
orang paling bahagia..sepanjang mata memandang, terlihat bunga2 indah disana..dipenuhi
dengan kupu2 warna warni yang menambah keindahan yang terasa dihati.
Nduwt : tapi mas harus rajin sholat ya..(tak menunggu selesai kata2 dari mulutnya, kepalau
mengangguk secara otomatis menyanggupinya)
Ane : iya sayang..apapun yang kamu inginkan..akan aku lakukan..
1 Januari 2010
Akhirnya, moment yang aku tunggu2 terjadi juga..sang puteri bersedia menjadi kekasih
hatiku. Cukup sudah aku tidak akan berbuat konyol lagi, aku sudah mendapatkan apa yang
menjadi dambaan selama beberapa bulan ini..dan semoga aku bisa menepati janjiku pada
diri sendiri, aku harus membuatnya tersenyum bahagia.
Setengah 2, kami kembali kekostan tejo..yap, aku tidak mendapat ijin dari ibu kostku untuk
sang puteri nginap dikostan. Ah..kenapa pusing gini, dia kan punya kost juga di dekat SMK
piri sana..biarlah aku mengantarnya pulang kekostannya saja. Setelah tiba dikostan tejo, aku
mengajak kekasih hatiku itu untuk duduk di kursi dari babu didepan teras.
Ane : yank.. (hahay...skrg aku memanggil kekasih hatiku itu dengan panggilan yank loh...biar
romantis..jgn ngiri ya buat para jones2 disana )
Nduwt : iya mas? (dia melihatku sambil tetap menggenggam erat tanganku)
Ane : aku anter pulang kekostanmu ya. (dia menatapku, terlihat wajah kelelahanya setelah
perjalanan dari titik nol ke kostan ini)
Nduwt : kunci kamar kebawa sama adikku mas..lupa tadi aku satuin sama kunci motor..skrg
motorku dibawa dia
Ane : ya ntr kamu tidur sama pacarnya tejo aja ya..biar tejo sama aku tidur di kamar sebelah
aja..
Nduwt : jangan yank..ntr ganggu mereka..aku tidur sini aja ya, di bahu kamu aja.
Tejo : lah ngopo masih nang kono? kaeloh kamar kosong..tinggal pake
Ane : gaklah Jo..biar ta temenin dia disini aja..bentar lagi pagi koq.
Tejo : kasian cewekmu..kae wes kecapean moso mbok suruh tidur disitu..hadeh..
Nduwt : emang boleh ya mas numpang tidur disana? (tangannya menunjuk kamar pojok yang
sebulan belakangan sering ditinggal pemiliknya)
Tejo : wes santai wae..kono ndang masuk..
Tejo : kie koncine..sapu2 dikit wae..ada kasur karo bantal e.
Tejo : ta masuk dulu ya..
Setelah menyerahkan kunci kamar sudut, tejo pun masuk dan menutup pintu kamarnya..
hahay..kyknya ada yang IYKWIM di kamar sebelah..wwkwkwkwk..
Ane : gimana yank, mau tidur disana? (puteri yang kelelahan hanya mengangguk pelan)
Ane : ya udah tungguin bentar ya, aku bersihin kamarnya dulu..ntr aku ambil doramemon
kekostan biar ada yang meluk kamu
Dengan kunci dari tejo tadi, aku membuka kamar itu, terlihat kasur dan bantal didalam kamar
itu..sudah tdak ada barang lain selain lemarinya..ternyata yang tinggal disitu sudah
memindahkan barangnya. Sapu2 dikit, beres2in tempat tidur..dan sudah siap..aku kembali
kekursi depan tempat sang puteri duduk menunggu.
Ane : yank, tungguin bentar ya..aku ambil bantal sama seprei dulu dikostan..tadi gak ada
sepreinya.
Ane : eh, bentar..aku minta bantuan pacarnya tejo buat nemenin kamu.
Nduwt : gak usah yank, aku duduk sini aja..cuman bntrn to ambil doramemonnya..
Ane : gak...kamu gk boleh sendiri..ntr ya.. (sedikit berat tanganya melepasku ketika aku akan
kekamarnya tejo)
Tok tok tok..aku mengetuk kamar itu..tak berapa lama tejo membuka kamar..
Terlihat tejo berbicara dengan ceweknya..tak berapa lama ceweknya keluar ketempat sang
puteri duduk..sedikit lambaian tangan kearah sang puteri..akupun berlalu kearah kostan
mengambil sang doramemon dan seprei untuknya. 15menitan aku sudah kembali dengan
doramemonnya,bantal dan seprei dari kostanku. Aku sempat berterima kasih kepada
pacarnya temanku itu..diapun kembali masuk kekamarnya.
Ane : bentar ya yank, aku pasangin seprei dulu..kasian kamu dah ngantuk banget.
Ane : nih doramemonnya dah kangen ma yang punya (dia tersenyum manis sambil meraih
doramemon ditanganku)
Sang puteri berdiri didepan pintu melihatku memasang seprei dan menyiapkan singgasana
untuknya. Tak berapa lama, sudah siap..akupun mempersilahkan tuan puteri untuk
berbaring. Sedikit malu2 diwajah lelahnya..diapun berbaring disana..aku menutup pintu
kamar dan mengambil duduk didekat dia tidur.
Nduwt : yank, kamu gak mau tidur sini (dia menepuk2 kasur dissampingnya)
Ane : ntr aku taroin kepala aja disitu ya..aku jagain sampai kamu tidur
Nduwt : makasih ya yank..
Erat genggaman tanganya saat menarik tanganku kearah pipinya..dan sang puteripun mulai
memejamkan matanya..teduh wajah yang dikelilingi jilbab coklat yang dia kenakan malam itu.
Tak berapa lama, pegangan tanganya mulai mereda, nafasnya teratur menandakan dia
sudah terlelap dalam mimpinya.
Lumayan kelelahan malam ini, perjalanan dari titik nol kekostan ini lumayan jauh..yap,
kembali kami berjalan kemalioboro tadi saat menyaksikan kembang api di titik nol.
Aku memberanikan diri mengecup keningnya..terlihat senyuman kecil diwajah sang puteri.
Setelah benar2 memastikan sang puteri sudah sangat nyaman dalam lelapnya, sedikit
membenarkan doramemon di dekapannya..akupun membaringkan kepalaku di atas kasur
didepannya. Aku tidaklah berani untuk tidur diatas kasur bersamanya, cukup melihatnya
terlelap saja sudah cukup bagiku. Senyuman indah dibibirku saat tangannya membelai
kepalaku. Ternyata dia sempat membuka mata dan meletakan tangannya dirambutku,
akupun memegang erat tanganya. Aku ada disini menjagamu.
...
Pelan, tangan ini meletakan tanganya memeluk doramemonnya lagi. Sedikit menggeliatkan
badannya, aduh..aku membangunkan sang puteri.
Kembali dia memeluk doramemonnya dan mencari posisi nyamannya, setelah memjamkan
matanya kembali..aku berjinjit keluar kamar kearah kamar mandi. Sial..terlihat ibu kostan ini
sedang menjemur pakaian. Ah terlanjur ketahuan, akupun mendatangi beliau.
Setelah pamit dengan ibu kost, kembali diri ini mengarah kekamar mandi. Tak berapa lama,
akupun kembali kekamar, aku khawatir sang tuan puteri mencariku. Ah untunglah, dia masih
tertidur pulas karena kelelahan. Aku mendekatinya..sekedar mengagumi wajah teduh sang
puteri.
Ah..aku benar2 menjadi orang paling berbahagia sekarang..semoga besok aku diberikan
umur untuk menjadi imam yang sah untuk cewek chubby ini..amin..
.......
Yey..akhirnya kelar juga Part III : Luntang Lantung. Aku menutup part ini dengan jadian
dengan Sang Puteri Klaten itu..yap, aku sekarang sudah tidak luntang lantung lagi, aku
sudah mendapatkan tambatan hatiku..
Part
Part IV
Mencari Ilmu Ikhlas
PraPra-kata
Sesungguhnya...
Takdir penentu segala
Bahagia yang dicita
Hanya sedetik jaraknya
Ah, satu lagi koleksi lagu yang gak jelas yang aku gunakan sebagai pembuka Part IV.
Mencari Ilmu Ikhlas ini. Yap, lagu dari negeri seberang "Takdir Penentu Segala".
Aku pernah membaca sebuah kata bijak "Manusia hanya bisa merencanakan..tapi sang
penciptalah yang memberikan yang terbaik kepada umatnya". Terkadang kita terlalu egois
ketika maksud dan keinginan kita tidak tercapai, tak jarang kita mengumpat dalam hati.
Sudah menjadi sifat manusia ingin mendapatkan semua keinginannya, meskipun terkadang
keinginan itu tidak selalu yang terbaik untuk dirinya sendiri.
Pernah seorang teman menanyakan, bagaimana perasaan ku sampai sekarang dengan apa
yang sudah lewat. Sakit sih, memang benar sakit rasanya, tapi seiring waktu yang sangat
cepat berlalu..seakan semuanya sudah menjadi sebuah kebiasaan yang harus dihadapi
setiap saat nyawa ini kembali ke tempat seharusnya, didalam raga yang mulai merasa sedikit
capek dengan segalanya. Tapi hidup belumlah mau mengambilku sehingga aku bisa sampai
sejauh ini.
Sangat lega rasanya didada ketika aku bisa menceritakan segala yang pernah aku alami
beberapa tahun belakangan ini. Melalui susunan kata yang amburadul ini, aku berbagi..tidak
ada maksud membanggakan diri, seperti yang sering aku tulis, aku hanyalah sang cupu yang
berkisah.
Ah...bingung mau nulis apaan lagi..pengennya sok2an pas di bagian awal part ini biar rada2
gimana gitu..tapi otak yang pernah kececeran di pohon beringin sama di ruang operasi ini
sedikit enggan untuk berpikir kearah sana. Biasalah..cuman bisa jadi orang yang sok-sokan
aja. Gpp lah ya..yang penting eksis gitu aja wes.
Terima kasih sudah mau membaca kisahku..terima kasih sudah sudi meninggalkan kata
pendek di comment..
1. Dia Kekasihku
Sang puteri sangat khawatir ketika aku mengajaknya kembali kekostanku pagi itu. Betapa
tidak, doramemon kesayangannya aku titipkan dikamarnya tejo.
"Nanti kalo di pake tidur sama Aki' gimana yank.." "Nanti kalo ditaro sembarangan sama Aki'
gimana yank.." Itulah rengekannya diperjalanan menuju kostan. Aku hanya tersenyum
kepadanya yang khawatir akan bantal kesayangannya itu. Entah kenapa dia sangat
menyukai doramemonnya itu.
Dan satu lagi yang buat gemes, dia memanggil teman2 yang se-leting-an denganku memakai
kata Aki'..nduwt nduwt..benar2 lucu kamu itu..
Setelah tiba di kamar, sang puteripun beranjak mandi..namanya puteri, acara mandinya itu
benar2 lama, kurang lebih satu jam lah. Kering kering le nunggu..
Terlihat dia tersenyum saat selesai mandi..ah senyuman yang benar2 indah..senyuman yang
mampu mengalihkan sejenak duniaku..gak usah bilang lebay yak..biasalah, orang lagi jatuh
hati ya kyk aku ini..
Byar byur..wuss wuss..selesai sudah acara mandi kali itu..dengan celana pendek dan
handuk dikepala, aku keluar dari kamar mandi..Sang puteri sedikit kaget melihatku saat
membuka pintu kamar mandi..
"Ih joroooook...yank mbok pake bajunya" dia menutup matanya sambil sedikit berteriak.
Ane : iya iya, bentar ya..aku ambil kaos di lemari dulu.. (sedikit bergegas diri ini mengambil
kaos di lemari plastikku)
Ane : udah yank, aku dah pake baju ini
Nduwt : beneran yank? awas kalo belum..(sedikit mengintip disela2 jarinya)
Ane : beneran, nih liat aja..
Lagi, aku mendapati senyuman indah itu dibibirnya, sejenak dia kembali memandang kelayar
monitor dan mengetik beberapa kata di keyboard itu. Setelah menjemur handuk di tempat
jemuran, aku kembali kedalam kamar..terlihat sang puteri masih asik chat dengan temannya
melalui FBnya itu.
Sedikit semprotan parfum aqua eternity biar haruman dikit, akupun mengarah kedekat
duduk tuan puteri.
Tak berapa lama dia chat dengan adik nya, diapun terlihat beranjak dari depan komputer.
Setelah memasang helm hitam milik arif di kepala sang puteri, akupun menggandeng
tangannya menuju keparkiran dibawah. Melajulah kami kearah kostannya di badran
sana..aku mengajaknya mencari soto di daerah kostan lamaku, setahuku dulu aku sering
membeli soto disitu sama mas Farid dan Arif. Dan benar saja, masih ada bapak2 penjual soto
disitu. Kalo tidak salah dulu dia membuka warung dibawah pohon di sudut antara jalan melati
wetan dan jalan timoho itu.
Sudah menjadi kebiasaanku yang dihafal oleh sang puteri, ketika dia turun dari motor, hal
pertama yang aku lakukan adalah membuka helmnya. Diapun seakan mengerti dan
mengarahkan wajahnya kedekatku ketika dia turun dari boncengan, dan aku sangat
mendamba pemandangan sehabis itu, senyuman manis gula jawanya selalu terpampang
jelas. Apalagi yang bisa aku impikan, senyuman itu saja sudah membahagiakanku.
Bapak penjual soto sedikit sibuk dengan beberapa pembeli lain kala itu, sang puteripun
mengambil duduk di kursi didalam warung itu. Akupun memesan 2 mangkok soto.
Tak berapa lama, terlihat bapak soto menyajikan pesanan kami. Akupun sempat mencicipi
terlebih dulu soto itu..lagi2 sang puteri terlihat sedikit sewot.
Ah..benar2 cewek chubby ini bisa mengingatkan ku kembali dengan segala hal kecil yang
sudah sering aku lupakan belakangan ini. Setelah berdoa, kamipun menyantap sarapan soto
kami pagi itu.
...
Setelah di jemput adiknya tadi didepan gang kostan, kembali sang puteri pulang kerumahnya
diklaten sana..seperti kegiatan sebelum2nya, setiap weekend dia pasti berada dirumahnya
bersama dengan keluarganya. Aku menyukai smsnya ketika dia pamit untuk ke acara
pengajian dimasjid dekat rumahnya setiap malam minggu.
Ah, kenapa aku tidak bisa sepertinya yang tetap bersujud kepada sang pencipta di kala
susah maupun senang. Aku diberi kebahagiaan yang sangat besar seperti sekarang
ini..apalagi yang aku ingkari dari nikmatnya..ah..sudahlah..
Senin menjelang dengan sangat cepat..sedikit acak2an diri ini saat membuka pintu
kamar..senyuman manis gula jawa itu kembali menyapaku.
Nduwt : yank, aku pinjam komputer ya..aku mau install program pallawa
Ane : ya udah bentar ya, aku mandi dulu
Nduwt : iya..tapi nyalain komputernya dulu ya yank..
Ane : iya cinta..yuk masuk dulu.
Setelah menyalakan komputer, akupun beranjak mandi..seperti biasanya, tidak lama aku
sudah selesai dengan acara mandiku. Kali ini aku tak ingin membuatnya berteriak menutup
matanya lagi..aku sudah menyiapkan kaos yang akan ku pakai di gantungan kamar mandi
tadi.
Setelah menggantung handuk di tali jemuran didepan teras, aku kembali kedekatnya duduk
didepan PC.
Ane : makasih ya yank..udah ngerapiin tempat tidurku. (dia melihatku, sedikit bingung
wajahnya kini)
Ane : kamu kenapa yank?
Nduwt : gak bisa di install programnya yank...bantuinn (haha..lucu betul mukamu kala itu
nduwt..muka kebingungan hanya karena programmu huruf jawamu itu tak bisa di install)
Ane : loh..koq bisa?? emang dapat dari mana softwarenya yank?
Nduwt : kemarin aku di kasih agnes yank..gak bisa di buka sekarang.
Nduwt : bantuin yank..(dia memanja kini..tangan ini terus saja di genggamnya)
Ane : ya udah sini biar aku liat..
Sedikit bergeser dari duduknya, aku mengambil alih komputer tua dikamar.
Hahaha..ternyata program yang di buat winrar itu sempat corrupt pas di copy..ya wajar kalo
gak bisa dibuka. Akupun sempat mendownload program yang sama, tidaklah besar program
yang dia gunakan itu, hanya 30an mb.
Setelah selesai, akupun menginstallnya..kegiranganlah sang puteri kini.
Terlihat dia membuka tas ala emak2nya..dan dengan tupperware yang lagi2 berwarna
hijau..dia menyerahkan sarapan yang dia masak sendiri di rumahnya tadi. Dan, alangkah
senangnya diri ini dengan menu yang dia masak pagi2 tadi. Nasi putih, capcay dan ikan
goreng.
Tak kuasa diri ini menolak senyuman itu..yap, aku tidak memperdulikan apa yang akan
terjadi dengan badanku nantinya ketika aku memakan ikan goreng itu. Apalah arti sakit
dibadanku jika aku bisa mendapati senyuman itu dibibirnya.
Nduwt : sekali lagi ya yank..(dia menyuapiku suapan terakhir dari wadah tupperware itu)
Dan, selesai juga sarapan pagi itu..hmmmm..inilah pertama kalinya aku menghabiskan satu
porsi sarapan dengan lauk ikan. Aku tidaklah benci dengan rasa ikan, jadi tidak ada kendala
saat dia menyuapiku sedari tadi.
Diapun mengambil segelas air dari ceret biru itu dan memberikannya kepadaku.
Ane : iya, aku gak akan ngerokok pas ada kamu koq..aku juga mau coba berenti ngerokok
koq, tapi pelan2 ya.
Nduwt : iya..makasih ya yank..
Diapun kembali mengerjakan tugas dengan program huruf pallawanya itu. Aku hanya
memandangi sang puteri yang kini sedang asik mengetik huruf2 pallawanya itu. Sesekali dia
terlihat berfikir dengan kalimat2 yang akan dia rubah kedalam huruf jawa itu.
Sekitar pukul stengah 10, aku melihatnya mengetik sms di keypad hpnya..wajar saja itu
balasan gak pernah lama..tanganya sudah sangat fasih dengan keypad itu..terkadang dia
mengetik kata2 dihpnya tanpa melihat lagi. Itu tangan cepat banget ngetik smsnya
yak..tangan apa tangan itu..
Nduwt : yank, ntr aku bareng agnes aja ya, soalnya barengan kelasnya sama dia.
Ane : iya yank..eh, ntr aku jemput ya pas pulang kuliah..(dia menggeleng)
Nduwt : gak usah yank, ntr aku kesini lagi koq..aku mau lanjut ngerjain tugas.
Nduwt : yank yank...ambilin doramemonnya dong..aku kangen sama doramemon
Ane : iya, ntr abis kamu berangkat kuliah aku ambilin doramemonnya.
Tak berapa lama terlihat dia bergegas merapikan tas ala emak2nya itu, ternyata dia sudah
ditunggu agnes didepan gang kostan. Akupun kembali mengantarnya kedepan gang..seperti
biasa, acara pasang helm dan salim tangan tidak pernah dilewatkannya. Setelah mereka
menghilang dari pandangan,kaki ini melangkah kekostan tejo sekedar mengambil
doramemon sang puteri. Setelah mengambil doramemonnya, aku sempat berbicara lagi
dengan ibu kost sambil membayar DP untuk kamar sudut yang akan aku tempati di
pertengahan bulan. Akupun kembali kekostan lama. Terasa badan ini sedikit tidak enak,
akhirnya dengan diiringi playlist Jamal Abdillah, aku terlelap siang itu.
...
Sedikit kaget diri ini dengan suaranya yang terdengar khawatir saat aku membuka mata,
tangan itu meraba2 dahiku..penuh kebingungan dia menatapku..
Sedikit kaget diri ini dengan suaranya yang terdengar khawatir saat aku membuka mata,
tangan itu meraba2 dahiku..penuh kebingungan dia menatapku..
Sedikit angukan kecil kearahnya, dan diapun bergegas dengan muka yang sangat khawatir.
Tidak ada suara darinya selain menggenggam erat tanganku selama kedepan gang mencari
bedak. Herocin kyknya waktu itu.
Ane : tutup mata dulu ya yank..aku mau buka baju dulu..kyknya banyak bintik2nya
dipunggungku (aku mengambil duduk dengan membawa cermin bunder yang tergantung di
tembok itu)
Nduwt : gpp yank..sini aku bantuin (dia mengambil duduk didepanku kini)
Dan benar saja, setelah membuka baju..hahay..seluruh badan penuh dengan bintik2 merah.
Lembut tangannya saat mengusapkan seluruh badanku dengan bedak itu. Itu mukanya lucu
juga kalo khawatir kyk gitu..nduwt nduwt..
Ane : udah koq yank..dah cukup..dah mulai enakan koq. (kembali aku memakai kaosku)
Nduwt : yank kamu alergi apa?
Ane : hehehe (kembali aku menggaruk kepalaku yang sekarang benar2 gatal.. )
Ane : kyknya alergi ikan yank..dari dulu emang gak boleh makan ikan
Nduwt : kenapa gak bilang tadi? kamu jadi sakit gini kan sekarang..
Ane : enggak koq yank..ni dah kurang gatalnya koq, kan udah di obatin sama pacarku
Nduwt : ih gombal..
Nduwt : oiya, nih yank..mam siang ya..
Nduwt : aku sholat disini boleh ya.
Ane : bolehlah yank..tu sajadahnya didalam lemari, tapi gak ada mukenanya gimana?
Nduwt : ada koq aku bawa mukena..(terlihat dia mengambil bungkusan kain sebesar gelas dr
dalam tas ala emak2nya)
Nduwt : nih..
Ane : ya udah, sana sholat dulu..aku ta liatin dari sini..
Setelah sang puteri mengambil wudhu, diapun mulai sholat dzuhurnya, aku hanya
membalurkan seluruh tangan dan kakiku dengan bedak itu..benar2 gatal rasa badanku. Aku
seperti seorang bayi yang baru selesai mandi skrg, seluruh badan penuh dengan
bedak..cukup ampuh, sedikit berkurang rasa gatalnya.
Setelah menyalim tangan kekasihnya ini yang penuh dengan bedak diapun melepas
mukenanya, sedikit merapikan jilbabnya..kini dia duduk kembali didepanku. Senyuman itu
terlihat.
Ane : katanya tadi mau ngerjain tugas yank..sana kerjain, tu pcnya msh nyala
Nduwt : gak ah..kamu baring2 aja ya yank..
Ane : heheh..aku gak sakit sayang, aku cuma gatal dikit aja koq.
Ane : udah sana kerjain tugas aja, jgn deket2 ndak ketularan gatalnya ntr
Nduwt : aku suapin mam aja ya?
Ane : nah kalo itu mau deh..tanganku penuh bedak soalnya yank..gpp ngerepotin ya..
Nduwt : ih kyk sama siapa aja sih yank.
Ah..senangnya diri ini, sudah dibawain sarapan tadi pagi, ya walaupun ada ikannya dan
berakhir dengan alergi gak jelas gini..ditambah sekarang makan siangnya ane disuapin lagi
sama sang puteri..apa lagi yang lebih membahagiakan..
Lumayan lama aku bisa meyakinkan sang puteri bahwa kekasihnya ini tidak apa2, akhirnya
dia kembali mengerjakan tugasnya dengan bahasa pallawa itu. Menjelang sore, dia tidak
mengiyakan ketika aku ingin mengantarnya pulang kekostannya. Akhirnya aku hanya
mengantarnya sampai parkiran..sedikit kecupan hangat didahinya sebelum aku kembali
memasang helm itu..diapun berlalu menghilang di ujung gang kostan.
Menjelang magrib, aku hanya smsan dengan kekasihku yang masih terus menanyakan
keadaanku dikostannya disana. Aku lagi2 menyakinkannya bahwa aku tidak apa2..aku
benar2 mendapat perhatian yang sangat banyak darinya.
Alunan playlist dari jamal abdillah seakan menambah kebahagiaanku saat itu.
Mudah...
Sebegitu mudahnya...
Untuk jatuh hati padamu..
Karna kau memiliki segala
Segalanya...yang ku damba.....
Sukarnya....
Adalah suatu yang sukar
Untukku...
Biar kau pergi...
Walau...
Hanya...barang seketika
Sukarnya...
Terasa sukarnya...
Sedetik..
Terkelip mataku rasa rugi...
Sekelip denganmu penuh berharga...
Aku...
Akulah kekasihmu....
Akan mengasihimu
Sehingga keakhir waktu....
Aku...Rela..
Menanggung bebanan...
Akan..Rela..
Biar terkorban....
Tak akan...sekali...
Ku merasa jemu...
Ayumu...
Takkan pudar dihati....
Sedetik..
Terkelip mataku rasa rugi...
Sekelip denganmu penuh berharga...
Aku...
Akulah kekasihmu....
Akan mengasihimu
Sehingga keakhir waktu....
Aku...Rela..
Menanggung bebanan...
Aku..Rela..
Biar terkorban....
Aku...Rela..
Menanggung tekanan...
Akan..Rela..
Sampai terkorban....
Ah, sesekali bibir ini menyunggingkan senyuman kecil kala aku membaca tiap kata di
SMSnya..aku benar2 sayang puteri klaten itu..
Setelah dia pamit tidur karena sudah terlalu malam, akupun kembali ke kerjaanku mengurus
server..bayangan senyumannya benar2 mampu membuatku bersemangat kembali.
...
Tak terasa waktu cepat berlalu, benar2 indah hari yang kulalui bersama dengan puteri klaten
itu. Setelah bintik2 merah di badanku menghilang, aku sering menemaninya di kostannya.
Tak jarang aku menunggunya tertidur baru aku beranjak pulang kekostanku.
Setelah pamit dengan ibu kostan lama..akupun mengangkut semua barang2ku dengan
bantuan tejo dan beberapa teman di kostan baru.
Yap..menjelang sore aku sudah selesai memindahkan barang yang tidak seberapa
banyaknya itu. Akupun sudah membicarakan perihal kepindahanku dari beberapa hari yang
lalu dengan tuan puteriku. Aku tidak mau merepotkan waktu kuliahnya untuk sekedar
membantuku. Aku mencintainya dengan segenap hatiku, biarlah aku yang berpeluh
kesah..cukup dengan senyumannya, semua derita ini akan sirna.
Sudah jadi kebiasaanku, setiap kamar baru, aku menghabiskan satu magrib untuk mengaji
dan berdzikir didalamnya. Tidak ada maksud lain, semata agar aku betah selama tinggal
disitu.
Setelah selesai, akupun beranjak ke kostan kekasih hatiku itu. Tak butuh waktu lama, aku
sudah sampai didepan kamarnya. Pintu kamarnya tertutup rapat. Entah kemana dirinya..aku
tadi sempat sms kalo aku akan ketempatnya.
"Yank...kucingnya masih ada didepan gak??" sedikit teriak suaranya dari dalam
kamar..akupun mendekat kepintunya.
Hahaha...benar2 ketakutan dirinya dengan kucing yang sering tidur dikeset depan
pintunya..pelan aku mengusir kucing itu, setelah me-ngeong2 diapun menghilang entah
kemana.
Tok tok tok ..aku mengetuk pintu kamarnya..sedikit membuka pintu kamarnya dia mengintip
ketempat kucing tadi. Setelah dirasa aman, diapun membuka pintu kamarnya. Terlihatlah
wajah ketakutannya.
Ane : kenapa gak sms dari tadi yank kalo ada kucing
Nduwt : pulsaku abis yank..mana kucingnya gak mau pergi2
Ane : udah gak usah takut, udah pergi koq..
Ane : gini aja yank, itu kesetnya kamu masukin aja kedalam kamar..pasti kucingnya gak
bakalan mau tidur didepan kamarmu lagi
Nduwt : iya yank..masukin aja ya kesetnya..kemarin2 pasti ngeong2 didepan situ.
Sedikit membersihkan keset itu di tembok teras, akupun memasukan kedalam kamarnya.
Akupun duduk didekat pintu kamarnya, sang puteri masih terduduk disana diatas kasurnya
sambil memeluk doramemonnya.
3. Dia Kembali
Nduwt : yank..maaf ya, aku gak bisa seperti orang lain yang bisa mesra2an sama pacarnya.
(sedikit kaget diri ini dengan perkataanya)
Aku mendirikan kepalanya yang menyender di bahuku. Kupegang kedua bahunya, dia
tersipu malu dengan wajah kami yang sedekat itu.
Semakin lebar senyuman dibibirnya itu, aku memberanikan diri mengecup keningnya malam
itu..diapun kembali menyederkan kepalanya dibahuku. Erat genggaman tangannya kini.
Kami hanya terdiam disitu..aku tidaklah berani untuk berbuat lebih jauh terhadap puteri yang
kini benar2 bertahta dihatiku ini. Cukuplah senyuman indahnya yang menghiasi hari2ku.
Kembali dia tertidur dibahuku malam itu..sudah lumayan malam aku berada dikostan itu..ini
sudah pukul 9 malam..
Ane : yank, pindah kekasur ya..aku mau pulang. (dia hanya menggeleng kepalanya kini)
Nduwt : bentar lagi ya yank..
Ane : kamu pindah kasur ya, dingin kalo kamu duduk disini terus..
Akhirnya dia mengiyakan kata2ku, dia beranjak dan merebahkan badannya di kasurnya..aku
mengambil doramemon dan meletakannya didalam pelukan empunya. Senyuman manis gula
jawa itu terlihat lagi ketika aku membelai lembut pipi chubbynya. Setelah dia benar2
terlelap..aku kembali mencium keningnya, sekedar pengantarnya terlelap.
Begitulah hari2 yang aku lalui dengannya..hari yang sangat indah disetiap detiknya. Sesekali
aku mengajaknya makan bakso kesukaannya di dekat lembah UGM sana, tempat pertama
kali aku menenangkan segala kesedihan hatinya.
Bulan february menjelang..kisahku dengan sang puteri klaten itu tidak pernah mendapat
sebuah aral rintangan. Jangankan untuk marah, aku melihat sedikit kesedihan diwajahnya
saja sudah sangat membuatku bersalah.
Suatu siang, saat sang puteri sedang bermain Onet di pc dikamar..terlihat panggilan masuk
dari teman yang sudah sangat jarang aku kunjungi..akupun mengangkatnya.
Ane : halo Ri..apa kabar? (sang puteri berbalik kearahku..sedikit penasaran di wajahnya, aku
hanya mengedipkan mataku kearahnya, diapun kembali menatap monitor 19" itu)
Tari : mas pindah kostan ya..aku lagi didepan kamarmu yang kemarin tapi gak ada orangnya.
Ane : eh ya Ri..lupa ngasih tau..bulan kemarin aku pindah..sini kekostan baru aja.
Tari : kostanmu sebelah mana mas?
Ane : itu gang gereja..kamu ke utara dikit, ntr aku tunggu didepan gang..deket koq..
Tari : ya udah, aku kesitu ya mas..tungguin depan gang ya.
Ane : ok Ri..
Dengan gandengan tanganya, kami menuju kedepan gang yang tidak terlalu jauh..dan
terlihatlah Tari dengan motor matic miliknya. Kampreeeet...perasaan ini mendadak tidak
enak..kembali bayangan itu terlintas membawa memory indah dulu..memory indah dengan
cewek itu..Tari memboncengnya datang kearah ku dan nduwt yang terlihat sangat mesra.
Mereka berhenti tepat didepan kami.
Mereka mengikut dibelakang ku dan sang puteri yang bergandengan tangan. Terlihat muka
nduwt sedikit merah, sepertinya dia malu2 dengan kehadiran tari dan cewek itu. Aku
menyuruh mereka memasukkan motor kedalam lingkungan kostan. Akupun mengajak kedua
tamuku itu kekamarku disudut.
ini memperkenalkan sang puteri yang kini bertahta penuh dihatiku ini)
Tari : ih gayamu mas mentang2 dah dapat pacar baru..ada yang cemburu nih kyknya (dia
melirik cewek disebelahnya yang hanya tersenyum datar itu)
Tari : tari mbak (mengarahkan tanganya ke sang puteri)
Nduwt : Nduwt mbak..(mereka berjabat tangan, setelahnya dia menjulurkan tangannya
kearah cewek disamping tari)
Vanya : Vanya mbak (dan merekapun berjabat tangan)
Setelah melepaskan tangan, nduwt melihatku..penuh pertanyaan di tatapan matanya kala itu.
Senyuman dan angukan kecil dariku seakan mampu menjawab semuanya pertanyaanya itu.
Dengan motor tari, aku melaju kedekat gang kostan lama, dimana aku biasa membelikan
mereka juice alpukat. Lumayan lama aku mendapat pesananku karena beberapa orang yang
mengantri. sekitar 20menit, akupun kembali kekostan dengan 4 gelas mika juice alpukat.
Saat masuk kekamar, 3 calon emak2 itu sudah asik ngerumpi. Seketika pandangan mereka
teralihkan kearahku.
Ane : kenapa pada ngeliatin kyk gitu?? Ada hantu ya?? (mereka bertiga hanya tersenyum
genit kearahku)
Mereka kembali larut dalam gosipan mereka, sesekali melirik kearahku yang sedang
memindahkan juice kedalam gelas hijau dikamar. Setelah siap, akupun menyerahkan
kehadapan mereka yang sedang asik ngerumpi. Aku sekarang mengambil duduk didekat
kekasih hatiku itu. Dan dengan manjanya dia menyenderkan badannya kearahku.
Entah apa yang menjadi bahasan mereka saat itu..aku tidak terlalu memperhatikan. Sekitar
1jam itu rumpian gak ada habis2nya, menjelang azan ashar, akhirnya sang puteri pun pamit
buat sholat. Dan kedua emak2 itupun sepertinya ingin pamit pulang. Dan benar saja,
sekarang mereka cipika cipiki dikamar. Dengan menggandeng tanganku, kami
mengantarkan vanya dan tari kedepan gerbang..tak lama mereka menghilang dari
pandangan mata.
Sang puteripun mengambil wudhu dan sholat ashar dikamar kala itu, seperti katanya..aku
belum sah menjadi imamnya..akupun hanya mengikut kemauannya. Akupun mulai mengikut
kebiasaan baiknya, sejak mengenalnya aku semakin sering bersujud ke sang pencipta.
Biarlah kebiasaan baik ini menjadi rutinitasku sekarang.
Sedari tadi sejak dia selesai sholat ashar, terlihat dia sangat asik dengan sms di hapenya
entah dengan siapa dia smsan. Menjelang magrib dia memintaku mengantarnya kembali
kekostan. Setelah smpai dikamarnya, dia sedikit berbeda. Sedari tadi, tak pernah lepas
pelukannya.
Ane : kamu kenapa yank? koq kyk gini? kamu ada masalah ya? (pelan tangan ini membelai
kepalanya..dia menggeleng pelan didekapanku)
Nduwt : kamu harus temuin vanya yank..selesaikan masalah kalian dulu. (sedikit kaget diri ini
dengan kata2nya barusan)
Ane : aku bahagia sama kamu sekarang..dan vanya adalah kenangan yang gak akan bisa
mengusik bahagiaku. (sedikit keras kata dari mulutku, sekedar menegaskan bahwa aku
benar2 bahagia dengannya)
Sang puteri hanya terdiam menatapku, setetes butiran air menetes dari kelopak mata kanan.
Sial...aku tak pernah bisa bertahan dengan sifatnya itu. Tak pernah dia menangis saat
bersamaku, hanya satu tetesan kecil dikelopak mata kanannya.
Ane : maaf ya yank..aku gak bermaksud kyk tadi (erat kini pelukannya,dadaku kini menjadi
tempat nyaman pipi kananya yg chubby itu..tak lama dia kembali melihatku)
Nduwt : ikut aku yuk yank..
Dia beranjak dan pelan menarik tanganku. Aku hanya mengikutnya kearah
ceketernya..akupun memasang helmnya seperti sebelum2nya. Kali ini dia yang duduk
didepan, dia tidak mau aku memboncengnya. Dia mengarahkan ceketer kearah balai kota,
dan berhenti di depan Univ.Sarjanawiyata Tamansiswa. Deg...perasaan tidak enak ini
kembali menyeruak ketika dia menghentikan laju ceketer tepat di pinggir jalan ke jalan
Kusumanegara.
Kembali tanganya dengan lincah mengetik sms entah kenomor siapa. Aku hanya
memandang yang dia lakukan dari atas motor. Tak berapa lama setelahnya, terlihat vanya
sedikit berlari dari seberang jalan. Setelah sampai di tempat kami, nduwt terlihat cipika cipiki
dengan vanya. "Apa maksudnya ini sayang??" itulah isyarat tubuhku ke sang puteri, dia
hanya membalas dengan senyuman manis gula jawanya. Vanya hanya tersenyum disana.
Nduwt menyuruhku untuk turun dan menemui vanya, aku tidak bergeming dari dudukku. Lagi
dia menunjukkan ekspresi sedihnya...ampooon, aku gak tega dengan ekspresi itu..setelah
aku beranjak bangun, kembali senyuman itu terlihat. Ah sial...aku serba salah..
"Aku sayang kamu mas jelek..apapun pilihanmu, aku akan tetap bahagia dengan itu"
Cup, kecupan kecil darinya sekilas sebelum meninggalkanku dengan vanya disitu. Cukup
lama aku berdiam diri disitu, aku mengetik sms ke sang tuan puteri, tapi tak satupun yang
dibalasnya.
Vanya terlihat menghampiriku, senyumanya tetap seperti dulu. Dia menggandeng tanganku
dan mengajakku ke lesehan tempat kami sering makan dulu. Belum ada kata yang melewati
kerongkonganku sejak tadi. Dia hanya tersenyum melihatku. Setelah memesan, kembali dia
menarik tanganku kesalah satu tikar disana.
Biasalah ya..anak kostan kyk ane masih cepat kalo masalah makan..gak lama itu ayam
goreng yang tersaji didepan langsung hilang entah kemana.
kyknya dilesehan ini yang suka maling ayam goreng pesenan orang.
Entah kenapa, tangan ini kembali mengambil tisu dan mengusap itu mulut cewek sebelah
yang terlihat belepotan. Hahay..kyknya gak jago lagi sekarang ilmu ngelaknya. Ok..ane saat
itu emang benar2 ingin mengetahui perihal vanya menghilang setahun ini. Dia kembali
tersenyum melihatku ketika aku membersihkan mulutnya dengan tisu tadi.
Setelah membayar makanan tadi, vanya menarik tanganku kearah kostan tari..dia meminjam
motor matic milik Tari, dia sekarang yang menjadi drivernya..dan benar..dia mengarahkan
motor itu kearah kostanku. Dia seperti hafal sekali dengan kostan itu. Setelah memasukan
motor matic itu kedalam halaman kostan. Dia menarik tanganku kearah kamar disudut.
Lumayan lama kami terdiam, tangan ini seakan sudah sangat merindukan rambut
panjangnya..belaian lembut yang sering aku lakukan dulu saat bersamanya kini aku dapati
lagi. Kedua bahunya kini sudah teratur, reda tangisan itu dari matanya. Sedikit mundur, dia
sekarang menatap mataku yang entah kena debu darimana sehingga sedikit berair juga. Dia
tersenyum kini.
Wajah yang berurai airmata itu kini mengarahku..entahlah, hilang kemana nduwt kala itu, dia
seakan tertutup kini oleh kerinduanku terhadap vanya. Aku mengecup lembut bibir itu..
dengan alasan rindu aku membenarkan tindakanku, tetapi aku tidak semunafik itu..aku
menginginkan rasa ini, rasa yang sudah sangat lama menghilang seiring kepergiannya dulu.
Nduwt benar2 menghilang dari otakku, kecupan vanya benar2 mengambil alih diri ini.
Aku tidak tahu sejak kapan kami sudah berada di atas kasur. Vanya tak lagi memakai
pakaian atasnya, dia hanya terpejam dengan desahan yang benar membuatku seakan ingin
mengugunjungi kembali lembah hitam itu. Dia hanya mengangguk ketika aku mengisyaratkan
"Aku ingin lebih"..aku
menuruni tubuh itu, tidak kesusahan diri ini saat akan melepas jeans
lebih"..
hitam yang dia gunakan.
Agan tau apa yang membuat ane gak ngelanjutin aksi ane waktu itu??
Itu gambar kecil2 di (maaf) CD vanya adalah doraemon, doraemonnya gak cuman
satu..banyak, hampir disemua tempat yang bisa ane liat kala itu. Nah..tuan puteri punya
doraemon gede yang dia panggil doramemon itu.
Otak ini kembali waras sewaras2nya. Keindahan sang puteri kembali menyeruak mengisi
semua pandangan. Aku kembali memasang jeans hitam yang hanya sampai paha bawahnya.
Vanya seakan mengerti dengan perubahanku. Dia sedikit bangkit dan duduk merapikan
jeansnya. Tak lama dia memelukku, berkali2 kata maaf darinya tapi aku tidak
memperdulikan, aku hanya menunduk dengan beribu sesal telah melupakan sang puteri.
Aku seakan tidak memperdulikan vanya lagi, aku meraih k750i ku, aku memanggil sang
puteri..aku kini benar2 butuh dia..tapi..nomornya tak aktif..Sudah pukul 11malam, tak
biasanya dia mematikan telponnya..se-ngantuk apapun dirinya pasti mengangkat
panggilanku..ada apa dengan dirinya, jangan2 dia..
Vanya : aku minta tolong sama nduwt buat matiin hapenya malam ini (suaranya dari
belakangku menepis semua pikiran aneh2 tentang sang tuan puteri)
Kembali erat tanganya melingkar indah di badanku. Itu bagian yang empuk2 benar2 nusuk
dalem banget kepunggungku..kerasa bener soalnya baju kaosku juga entah dimana..
Tapi itu semua seakan tidak menggangguku. Kepala ini sudah dikendalikan oleh akal sehat
yang sangat taat kepada tuan puterinya itu.
Aku meraih kaos biru vanya yang berserakan dilantai, aku membalikkan badan kearahnya,
aku memasangkan kaos itu dibadannya. Tak ada suara apapun, dia hanya tersenyum
melihatku.
Aku hanya menggeleng kecil menolak senyuman genitnya, aku membalikkan badan
membelakanginya, tangan ini kembali mengetikkan beberapa kata ke nomor sang
puteri..vanya benar2 menggoda..untung buaya ini sudah tobat..kalo belum aja dah kena sikat
koe Nya..dah remek2 badanmu
Lagi, keras badan itu saat menyender kearahku..ah..harum rambutnya, masih seperti
dulu..beberapa kali dia mencari posisi nyaman kepalanya didada kerempeng ini. Aku lelah
dengan ini..akupun mengalah untuk menemaninya malam itu. Kembali dia diposisinya seperti
dimalam pertama di tahun 2008 dulu, menjadikan dada ini bantal ternyamannya. Aku seakan
merasa sangat dibutuhkan malam itu, dia mengarahkan tanganku untuk membelai
rambutnya sendiri..tak hentinya dia melakukan itu, aku tidaklah sejahat itu. Aku kembali
mencoba melakukan yang dia inginkan malam itu. Aku kembali mencari perasaan itu,
perasaan ketika aku benar2 sangat menyayanginya seorang.
Pagi menjelang, aku membuka mata terlihat dia tersenyum didepanku..dekat wajah itu
memandangku..seakan rambutnya memiliki daya magnet yang sangat kuat, tangan ini
dengan sendirinya membelai rambut panjangnya. Lagi, dia merebahkan badannya yang kini
benar2 seluruhnya di atasku.
Vanya : Ri...(manja suaranya memanggilku, tak henti tangan ini membelai rambutnya
sekarang)
Ane : iya...
Vanya : makasih ya buat semalam..(entah, aku merasa ada sesuatu yang berubah dari nada
suaranya)
Ane : Iya sama2..
Ane : maaf ya..aku gak bisa seperti dulu..aku udah ada nduwt sekarang. (gelengan kecil
didadaku)
Vanya : gak..aku udah bahagia koq..
Vanya : hari ini selingkuh sama aku yuk.. (hais...kenapa jadi gini)
Ane : gak..aku gak bisa..hatiku cuma satu..dan itu semua buat nduwt..aku gak mau
membaginya dengan orang lain.
Vanya : iya aku tau..tapi hari ini aja ya, kamu jadi pacarku..
Ane : tapi Nya...
Vanya : cuman buat hari ini koq Ri..besok aku udah gak disini lagi..(deg..entah perasaan apa
ini..aku sudah punya sang puteri..tapi seakan sangat sakit mendengar dia akan pergi lagi)
Vanya : besok aku pulang kalimantan lagi Ri..aku gak akan ganggu kamu lagi..(tangan ini
kembali membelai rambut panjangnya)
Vanya : mau ya..hari ini saja..temani aku..
Cup..kecupan kecil dibibir darinya..aku tak mampu membalasnya, aku memang mendamba
sang puteri, tapi perasaan ini benar2 sangat mengganggu..perasaan akan kehilangannya
lagi.
...
Aku beranjak mandi..tak lama aku kembali kekamar, terlihat dia sedang telponan dengan
seseorang..melihatku yang masuk kedalam kamar..dia menyerahkan hapenya kearahku..aku
menolak, tetapi dia tetap memberikan hp nya dengan senyuman dibibirnya..
Aku yang benar2 merindukan sang puteri dengan cepat mengambil HP itu..vanya tertawa
kecil melihat polaku..
Ane : halo yank..kamu koq gak pernah balas smsku, semalam aku telpon juga gak aktif
nomormu..
Ane : kamu gak kenapa2 kan yank..
Nduwt : aku gpp yank..temani vanya hari ini ya..kasian dia mau pulang besok..
Nduwt : kamu gak usah khawatirin aku yank, vanya lebih butuh kamu sekarang.
Tut tut tut..dan sang puteripun mematikan telepon itu..ah..kenapa sekarang mendadak
menjadi seperti mimin ya...ah mimin, kemana dia ya..gak ada kabar2nya, mentang2 lagi sibuk
ngerjain skripsi..kakanya lagi gundah gulana galau merana kyk sekarang dia
menghilang..ah, kangen aku sama adik cerewetku itu.
Aku yang bertelanjang dada sehabis mandi itu, tersadar dari lamunanku oleh lingkaran
tangan vanya di perutku. Aku membalikkan badan memeluknya, kecupan hangat dikeningnya
mengiri dia kekamar mandi. Ibu kost tersenyum melihatku mengantar vanya kesudut lorong
kekamar mandi. Penghuni lain? jangan ditanya..mereka paling cepat bangun jam 10an..
Sehabis mandi, vanya memintaku mengantarnya kekostan tari..dia pengen ganti baju
katanya..yap, pakaian yang dia gunakan semalam sedikit basah katanya..gara2
sesuatu..
Setelah mendapatkan titah dari sang puteri tadi, hambanya ini hanya bisa menurut..apalah
aku ini, hanyalah seorang hamba cinta sang puteri klaten. Bahasamu cok...bilang aja kangen
sama vanya trus mau ngabisin hari terakhir vanya di yogya..gak usah bawa2 tuan puteri
keleus...
Aku sempat menunggu sebentar di ruang tamu dibawah..yap, karena diatas hanya tersisa
tari yang aku kenal..kamar vanya sudah dari bulan oktober lalu habis masa kontraknya,
barang2nya sudah di ungsikan oleh keluarganya yang dari madiun.
"Eriiiiiiiii" suara ini...aku berdiri dan melihatnya kearah datangnya suara itu..dengan tergesa
dia datang dan memelukku...bah..apa lagi ini...
Diapun menuju gerbang kostan dimana temannya sudha menunggu. Kenapa ya sekarang
koq jadi rame gini hidupku..prasaan pas sama tuan puteri aku mempunyai quality time yang
teramat sangat..kenapa sekarang jadi kyk pasar gini hidupku..lalu lalang orang kyknya rame
banget.
Dan melajulah kami kearah antah berantah..pokoknya kemana vanya ingin pergi hari itu aku
setia menjadi supirnya. Menjelang sore, kami sudah berada di parkiran motor di depan
galeria mall. Setelah melepas helm miliknya, dia menggandeng tanganku menyebrang jalan
ke arah galeria mall.. Terdengar suara seperti sedang memanggil namaku, semakin lama
semakin jelas suara itu. Saat membalik badan kearah datangnya suara itu.
PlAAAAAAKK....sebuah
tamparan keras darinya...benar2 nanar mata itu menghakimiku.
PlAAAAAAKK....
"Ternyata kyk gini kamu di belakang nduwt ya...aku kirain kamu cowok baik mas..."
mas..." dan
diapun pergi kearah parkiran motor tadi di sebelah timur jalan galeria mall
itu...kampret..datang mung buat nampar tok...
5. Lebih Rumit
"Ternyata kyk gini kamu di belakang nduwt ya...aku kirain kamu cowok baik
baik mas..." dan
diapun pergi kearah parkiran motor tadi di sebelah timur jalan galeria mall
itu...kampret..datang mung buat nampar tok...
Ya sudahlah, orang lagi emosian kyk gitu mau dijelasin kyk mana juga gak bakalan diterima,
mending biar dia tenang dulu ajalah. Vanya sedikit shock melihat siapa cewek tadi, yap..dia
belum pernah mengenalnya.
Seperti tidak terjadi apa2, aku mengajak vanya masuk kedalam galeria mall..entahlah,
seakan tidak terasa sama sekali tamparan cewek tadi, aku lebih menikmati kebersamaanku
dengan cewek tiang listrik yang kini menggandeng tanganku, yang kini tersenyum ceria saat
berjalan dari lantai kelantai di mall kecil ini.
Lumayan lama kami menyusuri tiap lantai di mall itu, sekitar pukul 2 kami turun kelantai
bawah. Setelah keluar dari lift, vanya mengajakku sekedar duduk di dekat kolam kecil yang
mengelilingi lift ditengah2 galeria mall itu. Ah, aku seakan ingat dengan kostan pertama ku,
dilantai atas dulu mas yanto dan mas febri memelihara ikan yang warnanya mirip2 dengn
yang berada di kolam kecil ini.
Vanya : Ri..(aku mengangkat wajahku melihatnya..tangan ini masih memainkan air kolam itu)
Ane : iya...kenapa Nya??
Vanya : makasih ya, dah mau nemanin aku
Vanya : besok pagi aku udah gak di yogya koq, jadi aku gak akan ganggu kamu dan nduwt
lagi
Ane : eh..trus kuliahmu gimana Nya?
Ane : masa mau putus gitu aja, kan tinggal dikit lagi. (dia mendekat kearaku..pelan tangan itu
dipipiku)
Vanya : aku dah urus surat pindah kekalimantan koq..kamu gak usah khawatir ya.
Vanya : mungkin besok2 kalo ada waktu aku keyogya lagi..
Dan kembali lagi perasaan yang aneh ini terasa. Aku benar2 tidak ingin dia meninggalkan diri
ini lagi. Aku ingin seperti dulu, dulu saat aku bisa kapan saja berduaan dengannya. Tanpa
ada rasa sayang dari orang lain dihati ini. Aku ingin kembali seperti dulu, saat aku menjadi
seorang bodoh yang tidak menyadari kehadirannya sama sekali disampingku.
Sedikit kecewa karena tidak mendapat apa yang dia inginkan..lesehan nasi bakar itu belum
buka saat itu. Diapun mengajakku kembali kekostanku. Tidaklah jauh jarak antara kostan
dengan lesehan nasi bakar itu, jadi tak butuh lama kami sudah sampai dihalaman kostan.
Akupun mengajak Vanya kekamar. Senyuman itu tidak pernah mereda sedari tadi di galeria
mall. Diapun mengambil duduk di sudut kasur.
Akupun mengarah kedekat vanya, aku benar2 sudah siap jika akan terjadi sesuatu yang iya iya..tapi ternyata tidak...dia hanya menyederkan tubuhnya kearahku. Rambut itu seakan
sangat harum tercium di hidungku ketika dia merebahkan kepalanya dibahuku. Ah
Vanya..kenapa kita harus seperti ini sekarang..mungkin ini adalah hukumanku karena aku
tidak pernah menyadari kehadiranmu sedari dulu saat aku masih memiliki waktu.
buaya...memang, belum pernah keluar kata itu dari mulut kami, bahkan untuk bicara saja
tidak pernah..
Vanya : gak Ri...kamu udah jadi pacarnya nduwt sekarang..aku cuma masa lalumu..(erat
pelukan itu melingkari tubuhku)
Vanya : maaf ya kalo kita harus seperti ini.
Vanya : maaf aku harus menghilang darimu.
Dia sedikit menarik tanganku untuk berdiri, akupun mengantarnya kesudut lorong kostan
arah kamar mandi. Setelah dia berwudhu kamipun kembali kekamar, yap..di kamarku
sengaja tuan puteri meninggalkan mukena-nya..jika dia sedang di kostan dan tiba waktunya,
dia akan mudah untuk sholat.
Aku hanya bisa tertegun memandang cewek tiang listrik itu ketika dia bersujud kepada sang
pencipta..Setelah selesai, diapun seperti sang puteri..mengarah kepadaku dan menyalim
tanganku. Aku adalah baj*ngan, tangan ini sangatlah kotor untuk kalian salimi..tangis
bathinku. Setelah selesai dengan acara sholatnya, Vanya terlihat memanggil nomor sang
puteri sesuai janjinya tadi. Setelah sedikit mengobrol..diapun menyerahkan HPnya kearahku.
Tut tut tut...ah..lagi2 aku belum sempat ngomong, dia sudah menutup panggilan itu..Sudah
2x seperti ini..dia tidak pernah mau berbicara kepadaku..tidak pernah aku sempat
mengeluarkan suaraku, dia hanya mau aku mendengarkan perkataanya saja.
Dia hanya mengangguk dan mengikut langkahku ketika berjalan kearah lesehan nasi bakar
itu. Seperti biasa dia mengambil alih pesanan kami. Aku sudah tidak perduli lagi dengan
semua itu..aku benar2 merasa dipermainkan sekarang. Di permainkan sang puteri dan
cewek tiang listrik yang kini tak pernah padam senyumannya di sebelahku ini. Banyak dia
menceritakan kisahnya setahun ini ketika di kalimantan sana. Aku hanya mengiyakan
bahasan Vanya. Aku ingin malam ini cepat selesai..aku benar2 harus menemui sang puteri.
Vanya : Ri...maaf ya.. (ah lagi2 keluar jurus yang sangat dahsyat itu, linangan air matanya
mulai terlihat)
Ane : udah gpp koq..aku yang salah selama ini.
Ane : aku bahkan tak bisa mengambil sikap ketika berada di antara kalian.
Ane : aku tak bisa memaksa hatiku sendiri untuk menerimamu kembali..
Vanya : aku tau koq..nduwt udah mengambil alih semuanya..bahkan sudah tak ada lagi
tempat untuk orang lain sekarang.
Vanya : kamulah eri yang tak mudah goyah dengan perasaannya
Ane : aku tidak sekuat itu Nya..aku jelas2 telah menghianati nduwt..
Ane : kenapa kamu harus kembali hadir disaat aku sudah benar2 mencintainya...???
Vanya : maafkan aku Ri..
Dia hanya menunduk menangis disana, terlihat air matanya menetes diantara rambut
panjangnya. Sudahlah Nya, aku gak akan tergoda lagi..aku sudah memiliki hati yang harus
kujaga sekarang. Dan aku tak ingin menyakitinya lebih jauh.
Satu jam berlalu, aku benar2 jahat terhadapnya..aku tidak sekedar menawarkan bahuku
sekarang untuk meredakan tangisannya. Diapun menghapus sisa2 air mata di pipinya. Dia
beranjak dari duduknya.
Dia duduk bersimpuh didepanku, tangan ini kembali erat digenggamnya. Sebuah titik air
mata tepat jatuh diatas lenganku. Sial...kenapa harus seberat ini perpisahan ini...
Aku bukanlah orang dengan hati batu..bahkan batu sebesar apapun akan terkikis oleh air
terus menerus menetesinya. Aku meraih tubuh itu, aku memeluknya kembali..aku sangat
menyayangkan kenyataan terhadap kisah kami.
Lumayan lama vanya didalam dekapanku, akhirnya dia memutuskan untuk pulang...aku
sempat mengantarnya sampai depan gang..sebuah kecupan kecil dipipi kiriku sebelum dia
melajukan motor matic milik tari yang dia pinjam seharian itu. Aku hanya bisa tersenyum
kecut melihatnya meninggalkan gang kostan. Selamat tinggal Nya.
Aku tidak menjaga server malam itu, kepalaku benar2 ingin pecah rasanya..tak ada satupun
sms atau telepon yang di angkat oleh tuan puteri. Akhirnya aku hanya bisa berharap dalam
tidurku semoga besok pagi akan ada balasan darinya. Aku benar2 merindunya.
...
Pagi menjelang..pintu kembali digedor2 orang..entah siapa sepagi ini yang mengganggu
buaya galon ini..setelah mengecek k750iku dan tidak ada sms ataupun telpon dari tuan
puteri, sedikit malas2an aku membuka pintu kamar. Muka sedih itu terpampang di depan
pintu..tangan ini otomatis memegang pipi kiriku.
Ane : mau ngapain kesini?? mau nampar lagi?? (dia menggeleng..entah mau ngapain dia
sekarang)
Ane : mau ngapain kesini?? mau nampar lagi?? (dia menggeleng..entah mau ngapain dia
sekarang)
Ita : bisa masuk gak Mas?
Ane : ya udah masuk aja...aku mau cuci muka dulu...maaf ya, sedikit berantakan..baru
bangun tidur aku. (dia hanya mengangguk)
Aku meninggalkan ita yang sudah masuk kedalam kamar, entah dia mau ngapain..bodo
amat..aku gak tau dan gak mau tau maksud kedatangannya. Paling dia mau nampar lagi,
mungkin belum puas dia nampar kemarin. Emang sih, diri ini paling cocok buat ditampar
saja..diri yang benar2 sangat berdosa.
Tak lama aku dikamar mandi, sedikit kaget ketika masuk kedalam kamar..apa2an ini..dia
sudah merapikan tempat tidurku. Aku melihatnya, sekedar memastikan tidak ada panci atau
piring di tangannya yang akan dia gunakan untuk menamparku lagi..
...
Aku baru tiba di kostan sang tuan puteri..tidak ada dirinya dikamar itu..akupun mengetik
beberapa kata sms kenomornya..
: yank..kamu dimana??
: aku dikamar ita yank, kamu naik aja ya..ita mau bunuh diri..
Bah..apa2an lagi ini..aku mengarahkan kaki kelantai atas, entah kekamar mana..aku belum
pernah tau kamar Ita..kamar nomor 5 dari tangga sebelah kiri terlihat terbuka..dan benar
saja..aku melihat sang puteri sedang memeluk Ita disana.
Ane : ita kenapa yank?? (aku mengambil duduk didekat pintu kamar itu..benar2 berantakan
seisi kamar, entah apa yang dia lakukan sebelumnya)
"Yank, pindahin ita kekasurnya ya..aku udah gak kuat ngangkat dia..pegal badanku nahan
dia ngamuk dari tadi" aku hanya mengangguk mengiyakan suruhan sang puteri. Sedikit
membereskan tempat tidur itu. Akupun mengambil alih badan yang sudah tertidur lelah itu.
Aku mengangkat dan memindahkannya ke arah kasur. Setelah menutupnya dengan selimut,
aku mengikut kedepan kamar.
Nduwt menggeliatkan badannya, terlihat sang puteri benar kecapean karena menenangkan
Ita.
Ane : mau duduk disini apa di bawah aja yank? (aku berdiri disampingnya didepan pintu)
Nduwt : disini aja ya yank..kasian ita, dia lagi sedih..(dan senderan kepalanya di bahu kiriku
kini)
Ane : ya udah duduk dulu yank...biar aku pijitin tanganmu..
Ane : itu kamu kyknya kecapean banget yank..
Kamipun duduk didepan teras kamar ita..teras yang mengarah kegenteng itu masih memiliki
lantai yang sedikit keluar sehingga bisa digunakan untuk tempat kaki. Setelah menyenderkan
kepalanya, akupun perlahan memijit puteri hatiku yang kecapean itu.
Tes...sebuah air mata jatuh tepat di lengannya yang sedang aku pijiti itu. Aku mengangkat
kepalanya, dia melihatku dengan wajah sedih..kesedihan atas teman kostannya itu.
Ane : jalan hidup orang beda2 yank..tuhan yang maha mengetahui apa yang terbaik utk
umatnya. (dia mengangguk, senyumannya lagi terlihat)
Nduwt : ih..pacarku dah bijaksana sekarang ya..
Ane : iya dong..siapa dulu...Eri gitu...
Setelah tertawa kecilnya itu, dia kembali menyenderkan kepalanya..aku melanjutkan memijit
tangan tuan puteri...yoi gan..ada maksud tindakan ane..jarang2 ane bisa megang tangan
lembutnya..jadi manfaatin kesempatan yang ada
Mungkin karena suara tawa kecil nduwt diteras karena candaanku, terbangunlah ita.
Ita : mesranya yang lagi pacaran, seru banget kyknya (tiba2 ita sudah berdiri saja disamping
kami)
Ane : eh, dah bangun ta..sini duduk, asik loh tempatnya..
Ane : tau gini, kemarin nyari kamar yang diatas ya yank ya..(lagi tangan ini menggenggam
tangan kekasihku yang sudah duduk melihat ita)
Nduwt : Ta, kamu makan ya..biar mas Eri yang cariin makan..kamu belum makan dari
semalam kan. (ita terlihat menggeleng)
Ita : enggak nduwt..gak nafsu makan..(wajah itu, terlihat dengan jelas raut kesedihan)
Ane : kamu mau makan apa Ta...bilang aja, aku cari sampe dapat deh..
Nduwt : iya Ta..mas Eri kita jadiin tukang cari makan sekarang..kita gak perlu capek2
jalan
Ane : ih, jahat..pacar sendiri dijahatin gitu..
Ane : eh, gpp ding..kamu mau makan apa Ta ? (kembali pandangan ini mengarah ke Ita yang
masih berdiri menyender ke tiang teras)
Ita : cariin nasi padang dong mas..yang enak gitu..
Ane : ok..bentar ya..sana mandi dulu, muka kusut kyk gitu mau makan..malu ama cermin
Mereka tertawa kecil, kembali aku meninggalkan mereka dan mengarahkan fitS milik arif
kearah jalan munggur daerah pengok situ..setahuku dulu di sudut jalan dekat pohon besar
dikanan jalan ada warung nasi padang yang sering aku kunjungi sama arif dulu saat masih
kost di kostan pertama.
Tak berapa lama, aku sudha kembali dengan 3 bungkus nasi padang. Terlihat nduwt sudah
dikamarnya, dia berbaring dikasurnya sambil memeluk doramemon kesayangannya itu.
Ane : yank, bangun dulu yuk..ni nasi padangnya. (senyuman manis gula jawanya kembali
terlihat)
Nduwt : taroin dipiring ya yank, tunggu ita selesai mandi baru mam bareng kita.
Nduwt : kasian ita dari semalam gak mau makan.
Ane : ya udah, sini aku pijitin lagi yank.
Setelah anggukan kecil dari tuan puteri yang masih berbaring di kasurnya, kembali tangan
ini memijit lengannya yang kecapean itu..rejeki nomplok mblo...hari ini bisa megang2 tangan
doi..
Tak lama, tuan puteri terlihat bangkit, ternyata ita sudah berdiri di pintu dan tersenyum
melihat kemesraan kami.
Kamipun makan siang dikamar sang tuan puteri..tak jarang tangan ini menyuapi tuan puteri
yang duduk disampingku itu. Ita sesekali tersenyum melihat pola pasangan kekasih ini.
Kalo ane pikir2 sekarang sih benar2 jahat ya, mengumbar kemesraan didepan jones..ya
jones gitulah, paling ngiri sama pasangan yang mesra2an..
...
Hahay...sang buaya kena skak...skak mat permisa...entah harus ane jawab apa..bibir ini tak
bisa lagi berkata apa2...untunglah suasana kikuk ini terselamatkan oleh getar dari k750i
ku..akupun tidak memperdulikan ita yang entah dengan tatapan apa melihatku.
Tut tut tut...ah sial..belum juga aku ngomong apa2..vanya sudah mematikan panggilan
itu..aku mencoba memanggil lagi, tapi sudah tak aktif..sekedar mengucapkan salam
perpisahan. Aku memanggil nomor sang puteri juga tidak aktif...mereka benar2
berkonspirasi untuk meninggalkanku..
...
Sepanjang perjalanan ini
Lembah dan jurang ku lewati
Ketenangan yang ku cari
Belum ku temui
Aku seperti orang bingung..aku tak sempat mengantarkan vanya ke bandara, sekarang dia
akan menghilang lagi.Sang Puteri juga tak dapat aku hubungi, nomornya juga tak aktif.
Dikamarku, masih duduk seorang ita yang sedari tadi memandangku penuh arti. Kenapa
rumit begini...hadeh..
Aku seperti orang gila yang mengacak rambut ku sendiri..bukan lagi gatal yang
kurasakan..aku benar2 berantakan..ada rasa aneh dihati ketika aku harus kehilangan vanya
tetapi disudut lain aku sudah ada sang puteri yang harus aku pertahankan.. Ita...dia tidak
masuk hitungan, aku tidak memperdulikannya. Anggap aku penjahat...yap aku adalah
penjahat sekarang..gak usah dibahas..aku lagi pusing.
Ah tari...aku harus menghubungi tari..siapa tau dia masih dibandara nganterin Vanya..
dengan cepat tangan ini menghubungi nomor itu. Tak berapa lama telpon di angkat..
Ita yang melihatku seperti orang bingung mulai mencoba memanfaatkan suasana, lembut
tangan itu memelukku kini. Namanya orang lagi sedihkan ya...jadi ya butuh bahu untuk
bersandar..dari pada bahu jalan kan mending bahunya Ita...benar gak..
Lembut tangannya membelai rambutku..aku adalah orang hilang sekarang, aku terombang
ambing di samudera hati yang sangat luas tak tau dimana tepinya.
Ita : kalo mau nangis, nangis aja mas..(semakin lembut tangan itu membelai rambutku, aku
beranjak dari pelukannya, sedikit bingung dia melihatku)
Ita : kamu mau kemana mas??
Ane : yuk ke kostan nduwt, aku kangen dia.
Ita : nduwt pulang keklaten semalam mas, ada urusan bentar katanya..paling besok pagi dia
kesini lagi..
Ane : ya udah deh ta..kamu kalo mau pulang, pulang aja...kepalaku benar2 pening..aku mau
tidur dulu..
Bodo amat dengan Ita, mau dibilang aku orang tak berperasaan ato apalah..terserah, aku
ingin mengistirahatkan otakku yang sudah tak bisa berfikir jernih ini. Kembali dengan posisi
peweku, guling menutup kepalaku dan melengganglah diri ini ke alam mimpi.
Saat membuka mata, aku merasakan tangannya mengitari badanku, yap..ita memelukku dari
belakang. Ah ngapain juga ni cewek eh..sedikit bergeser diri ini, dia tidak bergeming..aku
mengambil guling dan menggantikanku di pelukannya.
Setelah selesai mandi, saat aku kembali kekamar..ita masih memeluk guling, dia belum
terbangun..ah sudah sore ini..gumamku saat melihat layar k750i milikku. Aku mengambil
dompet tipisku di atas cpu, aku melangkahkan kaki kearah timur kostan, yaps ada warung
nasi padang disana. Aku memesan 2 bungkus nasi padang. Aku yakin ita juga belum makan
sedari tadi pagi. Cukuplah aku menyiksanya dengan perasaan yang tidak bisa aku balas, aku
memang penjahat tapi tidaklah sejahat itu. Kalo ita mati gara2 kelaperan di kostan ntr kan
aku juga yang ribet.
Aku membuka pintu kamar dan ita masih seperti posisi tadi. Setelah memindahkan
bungkusan tadi ke piring, aku pun mengarah ketempat ita tidur..sedikit goyangan kecil di
bahu kirinya.
Dia hanya tertawa kecil melihatku yang membiarkannya seperti itu..akhirnya dia bangun
sendiri..
Ita : mas, kamar mandinya sebelah mana? (terlihat dia berdiri didepan cermin sambil
mengikat rambutnya kebelakang..badannya bagus, pas bangetlah kalo dipeluk..astaga, aku
kan sudha tobat..aku hanya bisa mengelus dada )
Ane : tu disana, ntr kamar mandi yang sebelah sini..
Ita : anterin mas..aku takut.. (lagi manja suara itu terdengar..)
Ane : hadeh.... ya udah ayuk aku anterin..
Tak berapa lama ita keluar dari kamar mandi..anjir..itu tetesan air dileher putihnya benar2
menggoda..dan dia seakan membiarkan semua pemandangan itu terpampang jelas
Aku mengambil handuk yang tergantung didekat tempat sabun disitu, dia seakan mengerti
maksudku, dia mendekatkan badannya kearahku. Eh...semakin dekat saja..
Dan handuk itupun menjelajahi seluruh lehernya yang sedikit basah oleh butiran air dari
wajahnya..Kembali dia menyerahkan handuk itu kearahku, setelah menjemur, dia mengikut
langkahku kembali kekamar. Entah acara makan apa kala itu, makan siang udah lewat,
makan sore juga belum terlalu sore..mbohlah pokoknya makan nasi padang gitu ajalah ya..
Entah kenapa, orang2 koq pada senang ya makan sampe blepotan2 gitu, nasi di samping
bibirnya membuat tangan ini gemes untuk segera membersihkannya. Dan lagi dengan tisu
aku membersihkan beberapa butir nasi yang belepotan di mulut cewek didepanku ini. Diapun
hanya tersenyum melihat tingkahku. Kyknya gak pernah di ajarin cara makan pelan2 pas
waktu kecil deh. Hadeh..
Setelah selesai acara makan nasi padang itu, ita meminta ijin untuk memakai pc
dikamar..akupun menyalakan pc itu untuknya. Dan sudah pasti pada tau, pesbuklah yang
menjadi sasarannya. Berhubung PC di ambil alih, aku hanya bermain gitar dikamar sambil
duduk bersender di tembok. Ita sempat berbalik melihatku bermain gitar..kyknya dia
tersepona dengan suara sumbangku. Sejenak dia tersenyum dan kembali asik dengan
pesbuknya.
Magrib menjelang, kadang ita meluruskan badannya sambil sedikit berbaring di kasur,
sambil mengangkat dagunya melihatku yang masih asyik memetik gitar di belakangnya..itu
pemandangan benar2 menggoda..
Ita : enak jadi nduwt ya mas..dia bisa dapat sayangmu yang utuh.. (tiba2 dia jadi serius
sekarang)
Ita : kalo aja pacarku gak meninggal ya mas, mungkin aku bisa bahagia sekarang..kyk kamu
sama nduwt..
Terlihat senyum itu berganti..sedih yang mendalam diwajahnya yang masih memandang jauh
ke plafon di depannya..aku tau kesedihan yang dia rasakan, aku meletakkan gitarku..
Cukup lama kami bermain disitu, tentunya dengan mencoba berjalan melewati pohon
beringin kembar itu.
Menjelang pukul 11, dia terlihat kecapean, sesekali dia menguap di sela2 senyumnya.
Akupun mengantarnya pulang. Sedikit cemas dirinya ketika aku menyuruhnya masuk
kedalam gang kostannya. Dia menyuruhku membawa motor maticnya untuk kembali
kekostan. Tapi tidak aku iyakan..aku tak ingin semua menjadi ribet jika tau2 besok nduwt
sudah berada dikostan pagi2 buta, mau ngomong apa diri ini sama sang puteri.
Sedikit berat hati, akhirnya dia melajukan motor maticnya kedalam gank menuju kostannya.
Aku pun melangkahkan kaki mengarah kekostan. Yap, aku tidak naik taksi malam itu. Dari
daerah Stadion Mandala Krida aku berjalan kaki kearah kostan ku di daerah badran.
Menikmati cuaca malam yogya sambil sesekali mengingat2 yang telah aku lewati beberapa
tahun aku berada di kota gudeg ini. Senyuman kecil sesekali tak dapat aku tahan dibibirku,
kadang seru mengingat semuanya.
Sesampainya di kostan, aku mengambil korek gas dikamar..aku kembali kekursi bambu
diteras sekedar meluruskan badan..sedikit capek diri ini, sudah lumayan lama aku tidak
berjalan kaki. Sebatang djarum super yang aku beli dari angkringan tadi cukup untuk
Ah, sedari cewek berkacamata di medan itu, berpindah ke yani di sulawesi sana..sesekali
dalam tarikan djarum di sela jari kiriku kala mengingat Wati, wanita dari jakarta dulu..begitu
juga dengan segala yang aku alami bersama dengan cewek SMA itu, cewek kembar naning
dan nunung itu..kenangan dengan vanya mampu membuat malam yang semakin larut
mengguriskan sebuah luka kecil yang dpt membuat mata ini sedikit kelilipan..
Hidupku benar2 ribet sekarang..entah karena aku terlalu geer atau aku terlalu bodoh
sehingga mudah tertipu dengan pesona makhluk yang bernama wanita. Ah, sudahlah...aku
kembali kedalam kamar..dan pacar setiaku, pc tua kembali menyambutku untuk menjaga
server di thailand sana. Lumayan banyak pertanyaan yang harus aku jawab ke owner dan
wyckte perihal beberapa hari ini aku tidak aktif.
Sungguh lalai diri ini akan keindahan cinta, sehingga aku lupa bahwa cinta juga merupakan
perasaan yang dapat menghancurkan..
Pagi menjelang, terasa masih berat mata ini karena baru 2jam aku terlelap..terdengar
ketukan kecil di pintu kamar. Perasaan ini mendadak ke sang puteri..akupun terburu
membuka pintu kamar..dan benar saja..Senyum manis gula jawanya terpampang jelas,
pipinya semakin chubby di apit oleh helm half face warna putih miliknya.
Diapun masuk kedalam kamar, kembali dia mengarahku..yap, aku membuka ikatan helm nya
dan diapun menyalim tangan kekasihnya ini. Sedikit kaget ketika dia selesai
menyalimku..pelukan yang sangat hangat darinya..aku dengan senang hati membalas
pelukannya. Aku memberanikan diri mengecup kepala yang tertutupi jilbab hijau itu.
Nduwt : yank..kamu ngerokok ya semalam? (dia sedikit menutup hidungnya ketika melepas
pelukannya, aku mengangguk pelan)
Nduwt : sana mandi ah yank, bau rokok kamu itu.
Ane : ntr ah yank..peluk lagi boleh gak?
Nduwt : gak mau..mandi dulu baru peluk..
Ane : jahat ah..
Nduwt : sana ah yank, mandi dulu..trus temenin sarapan ya...laper..(kembali dia mengelus2
perutnya)
Ane : ya udah, tungguin bentar ya tuan puteri..
Dia hanya mengangguk kearahku, seperti tidak ada apa2 yang terjadi 2 hari kemarin..akupun
berlalu kearah kamar mandi meninggalkan tuan puteri dikamar.
Tak lama, aku kembali kekamar..setelah mengganti kaos, akupun mendekat kearah tuan
Ane : yank, kemarin2 koq gak pernah aktif nomornya sih..aku telpon, sms juga gk pernah
dibalas.
Nduwt : gpp yank, kamu kan lagi sama vanya..
Ane : emang kamu mau gitu, kalo aku diculik vanya??
Ane : kamu mau gitu berbagi sama vanya??
Nduwt : cewek mana sih yang mau berbagi hati yank?
Nduwt : tapi aku juga cewek, jadi aku tau perasaan vanya gimana..
Nduwt : udah ah yank..cari sarapan yuk?? Lapeeeerrr..(kembali belaian lembuk di perutnya
sendiri)
Ane : gak mau..
Nduwt : jahat ih..pacarnya lagi laper di biarin..
Ane : tadi katanya mau peluk pas abis mandi..
Nduwt : ih, nakal..cini2 peyuk dulu..tapi ntr temenin cari sarapan ya yank..(aku mengangguk
pasti)
Hahay...pagi2 dapat pelukan hangat dari sang puteri mblo...indahnya hidupku kala itu..
Akupun mengajak tuan puteri ke depan rumah ibu kost yang kebetulan menjual sarapan.
Genggaman hangat tuan puteri benar2 mampu membuatku menjadi orang yang paling
bahagia. Dia terlihat ceria saat membalas pertanyaan ibu kostan dengan bahasa jawa kromo
miliknya. Ah benar2 santun tuan puteri ini.
Sekitar pukul 10, diapun terlihat beranjak dari duduknya didepan PC..terlihat sesekali dia
membalas sms, entah sms dengan siapa.
Nduwt : yank, aku kekampus sama Ita ya, bentar lagi di kesini.
Ane : eh, mau ngapain kesini yank? aku anter aja deh.. (dia menggeleng)
Nduwt : aku dah janji sama ita dari tadi subuh yank, aku minta dia jemput aku dikostanmu.
Nduwt : oiya yank, kmrn katanya dia main kesini ya??
Ane : eh..iya..kmrn dia kesini, tapi ntah ngapain itu di PC..kyknya dia ngerjain sesuatu
deh...(dan sedikit kelabakan diri ini menjawab pertanyaan sang puteri)
Nduwt : iya gpp yank, kasian ita gak ada laptop buat ngerjain tugasnya, kmrn aku blg kalo
aku nyimpan file mata kuliah di pc mu yank.
Nduwt : makanya dia main kesini..
Ane : owh..pantesan dia sibuk sendiri depan pc kmrn.
Selamat...untung Ita gak cerita macam2 sama nduwt..bisa2 berabe deh urusan..bahaya juga
ini maen api...bisa2 kebakar diri ini..
Dan moment yang benar2 indah akan terjadi, wajahnya kini benar2 dekat denganku. Dada ini
benar2 berdegup kencang ketika hal itu terjadi. Aku mau dicium tuan puteri mblo...bayangin
mblo...
Khem khem khem...ah sial, lagi deheman yang gak tau aturan..siapa lagi sih yang
mengganggu..hadeh..
Ita hanya tertawa kecil kearahku..dia tidak masuk kala itu karena sudah telat kekampus
katanya. Kembali aku memasang helm putih sang tuan puteri, tak lupa salimnya..aku sempat
mengantar mereka kedepan gerbang. Tak berapa lama, terlihat mereka menghilang di ujung
gang.
...
Siang menjelang, k750iku kembali bergetar, panggilan masuk dari Arif ternyata..akupun
mengangkat panggilan itu..
Mulailah tangan ini mencari2 info jasa pengiriman barang ke plg sana..yap, mbah google
lumayan membantu. Diantara semua pilihan yang ada, tetap POS paling murah ternyata. Ah
lokasi kantor pengiriman barang sejenis motor juga tidak terlalu jauh, dekat Progo situ juga.
Ah, nanti sore survey sekalian ngajak sang puteri jalan2 ajalah..
...
Pukul 2 sore, terdengar motor matic memasuki parkiran kost, dan sesuai dengan
perkiraanku, itu adalah sang puteri dan ita. Diri ini pun dengan senyuman menyambut
mereka didepan pintu. Ritual itu kembali aku lakukan, melepas helm tuan puteri dan
setelahnya dia menyalimi kekasihnya ini. Ita lagi2 hanya tersenyum melihat kami, maaf ya
ita..kamu tak bisa berharap lebih..diri ini hanyalah untuk tuan puteri..
Setelah mereka masuk, ita seperti katanya tadi, mengerjakan tugasnya di pc..aku dan nduwt
seperti kekasih pada umumnya bermesraan di belakang..eh enggak mesra2an ding, dia
hanya menyuapi saat aku makan siang..dia sempat membelikanku paket jochik tadi sebelum
kekostan. Sesekali aku melihat ita yang melirik kearah kami. Gaya2an kemarin bilang kuat
ngeliat kami mesra2an..sekarang nyahok koe Ta..
Satu jam berlalu, Itapun beranjak dari depan PC, dia pamit pulang..aku dan nduwt pun
sempat mengantarnya sampai gerbang kostan sebelum dia menghilang di ujung gang.
Ane : sakit yank..ih main cubit2 aja sih (sedikit menepis tangannya yang bersarang di
perutku)
Nduwt : rasain..kenapa tadi jadi manja2 gitu..gak malu sama ita apa yank?
Ane : salain ita dong yank, koq aku sih yang salah..
Nduwt : kamu itu yank..kan tau sendiri ita lagi sedih..gak boleh gitu lagi ah..
Ane : iya iya..janji gak gitu lagi..
Ane : oh iya yank, ntr temenin ke depan progo ya yank..mau tanya2 harga ngirim motor.
Nduwt : mau ngirim motor sapa yank?
Ane : itu motornya Arif, tadi dia nelpon nyuruh kirim motornya.
Nduwt : owh..yuk yank sekarang aja, aku pengen jalan2 juga..
Ane : gak ah..aku mau mesra2an dikamar aja mumpung ita gak ada
Nduwt : mesra2an...nih mesra2an..
menghabiskan sore hari sambil mencari makanan kecil di malioboro mall. Saat sedang asik
dengan tuan puteri, k750i ku bergetar hebat di kantong jeansku..beh, tumben mimin telepon.
Akupun mengangkat telepon itu.
Tut tut tut...bah asem oq, tambah semena2 aja ini adik ku yang cempreng. Nduwt sempat
menanyakan siapa, akupun menjelaskan kalo barusan mimin yang telpon. Kamipun membeli
pesanan mimin, cola dingin. Tak berapa lama, kamipun beranjak pulang kekostan.
Sedikit kaget saat masuk kedalam kostan, terlihat mimin dengan seseorang disana, mereka
sedang asik mengobrol di teras dikursi bambu. Mimin gak ngasih2 tau kalo dia datang sama
cewek itu. Hadeh..
9. Ita oh Ita
Saat pulang dari Malioboro Mall bersama tuan puteri sehabis di telpon mimin tadi..tibalah
kami di kostan..
Sedikit kaget saat masuk kedalam kostan, terlihat mimin dengan seseorang disana, mereka
sedang asik mengobrol di teras dikursi bambu. Mimin gak ngasih2 tau kalo dia datang sama
cewek itu. Hadeh..
Nduwt : mbak mimin... (ea, mulai itu aksi lebaynya...pelukan trus cipika cipiki..)
Mimin : cie cie yang baru jalan2..
Nduwt : ih mbak mimin..ini siapa mbak? siapanya mas Jelek? (waduh...bakalan gawat ini nek
mimin bocor lagi..)
Ane : ini dek..pesenanmu
Berniat memotong obrolan mereka dengan memberikan cola dingin pesanannya dan
beberapa makanan kecil yang sempat ane beli tadi, tyas hanya tersenyum manis seperti
dulu, dalam itu lesung pipit masuk di kedua pipinya. Masih seperti dulu..
Sang puteri kembali melihatku yang sedikit tersenyum kikuk..bukan apa2, entah sedikit malu
diri ini dengannya..entah apa yang membuatku seperti itu. Sejenak meninggalkan mereka di
teras depan..yap, aku tidak mau mengganggu acara emak2 itu, aku tidak mau ikut terlibat
Ane : yank, dah malem loh, aku anter pulang yuk? (aku berdiri disamping sang puteri, dia
sedikit menyenderkan badannya kearahku seakan menunjukkan kepada mimin dan tyas, kalo
aku adalah miliknya)
Nduwt : bentar ya yank, dikit lagi..lagi seru yank..
Ane : ya udah..
Mimin : ih kakak ini, orang lagi seru juga..biarin mbak nduwt nginap sini aja kalo kemaleman.
Tyas : ya udah Min, yuk kita pulang aja..ada perlu juga aku..(pandangan yang rada2 gimana
gitu kearahku...ah lupakan aku terlalu geer )
Mimin : yah, padahal lagi seru..
Mimin : ya udah deh, besok2 kalo kesini lagi kabarin ya mbak nduwt..
Akhirnya para calon emak2 itu mengakhiri obrolan mereka, benar2 seru sampai kalo tidak di
ingatkan bakalan lupa waktu.
Aku dan puteri sempat mengantar mereka sampai gerbang, setelah cipika cipiki ala
emak2nya itu akhirnya mimin dan tyas melaju kearah jalan di ujung gang. Sang puteri
kembali menggandeng tanganku saat mengarah kekamar. Kembali dia memanja saat
menjadikan bahuku sandarannya. Dia sepertinya sedang memikirkan sesuatu.
Sang puteri hanya mengangguk..kembali aku mengantarnya dengan ceketer miliknya. Erat
pelukannya di boncengan malam itu, dia benar2 merasakan pandangan tyas tadi.
Sesampainya di depan gerbang kostannya, diapun menyalim tanganku. Aku hanya duduk
diatas motor menunggunya masuk kedalam kamarnya..sejenak dia berbalik kembali dan
memelukku.
"Aku sayang kamu yank.." itulah kata yang dia bisikkan ketika dia melepaskan
pelukannya..kembali senyum manis gula jawa itu terpampang di wajah chubbynya. Sedikit
lambaian tangan, sebelum dia masuk kedalam kamar. Akupun membalikan ceketer kearah
kostan. Sesampainya di kamar, akupun mengabari tuan puteri.
...
Pagi jumat menjelang, aku sudah berada di kostan sang puteri..yap, dia tidak ada kuliah tiap
hari jumat di semester ini, jadi sudah pasti aku harus mengantar ceketer untuk dia gunakan
pulang kerumahnya diklaten sana. Setelah pamit..dia pun berlalu pulang, aku hanya
melepaskan kekasihku itu di gerbang kostannya. Dan melangkahlah diri ini kearah jalan
untuk menunggu taksi mengantarku pulang kekostan. Dengan helm ditanganku, aku
menunggu taksi yang lewat di pinggir jalan itu. Terlihat motor matic berhenti didekatku.
Ane : gak usah Ta..kamu pulang mandi aja dulu..ntr baru kamu kekostan lagi. (dia
menggeleng kecil)
Ita : gak mas, ayo naik..gak baik loh menolak kebaikan orang
Ane : ah gak deh Ta..aku ngerepotin kamu
Ita : udah mas, ayok..
Setelah membuka kamar, masuklah ita kedalam kamar..aku hanya mengikut dari
belakangnya..
Ita : mas, aku pinjam PC ya..kata nduwt kmrn dia udah ngerjain tugas Palawanya.
Ane : ya udah pake aja, tu tinggal nyalain.
Ita : eh mas..aku boleh numpang mandi??
Ane : eh, tadi katanya mau ngerjain tugas??
Ita : gerah mas, gpp ya aku numpang mandi
Ane : hadeh..tadi kan aku dah bilang kamu pulang mandi dulu
Ita : ya udah deh, aku pulang aja..
Ane : ngambek ngambek....ya udah sana mandi..tu peralatan mandiku make ember kecil
orange sama handuk warna biru.
Ita : anterin mas, masa aku disuruh sendirian..
Ane : jiah manja...biasa di kostan juga sendiri kamu Ta.
Ita : jahat kamu mas..ya udah aku mandi di kostan aja..
Ane : hadeh..iya iya..sensi amat...lagi dapat apa??
Dia hanya tertawa disitu, lagi2 dia menampakan sesuatu yang benar2 menggodaku...astaga,
lama2 gak kuat juga aku ngeliatnya eh... Untunglah, sms dari sang puteri kembali
menyadarkan diri ini.
Akupun berusaha menyibukkan diri dengan sms ke sang puteri yang baru sampai
dirumahnya itu..tidak lupa dia mengingatkan diri ini untuk sholat jumat nanti. Cukup
teralihkan diri ini ke layar 176x220 pixelku..Dan itapun tidak macam2 lagi, dia benar2
mengerjakan tugas huruf pallawa-nya itu, sesekali dia membuka pesbuk.
Menjelang sholat jumat, Ita tak juga beranjak dari kamarku..dia sangat asik dengan pesbuk..
Dia menjawabku tanpa mengalihkan pandangannya dari layar monitor 19' itu. Akupun
mengambil wudhu dan berangkat ke masjid, sekedar bersujud dan berdoa ke Yang Maha
Kuasa. Kuatkan diri ini dari segala godaan cintaku terhadap sang puteri.
Setelah sholat jumat, akupun kembali kekostan..terlihat ita terlelap dikasur memeluk guling
saat itu. Dia tak bergeming saat aku menggoyangkan bahunya, sepertinya dia benar2 tidur.
Berhubung belum sarapan dari pagi, perut ini sudah seperti kodok bangkong..bunyi2 gak
jelas. Melengganglah diri ini berjalan kearah warung nasi rames di gang sebelah. 2 bungkus
nasi rames dengan telor dadar sudah ditangan, akupun kembali kekostan.
Setelah sampai dikamar, akupun membangunkan Ita sekedar menemani makan. Sedikit
sudah membangunkannya, dia seperti orang kebingungan, mengucek2 mata dan melihatku
sedikit aneh.
Dia pun kearah kamar mandi untuk mencuci muka. Tak berapa lama dia kembali duduk di
depan nasi rames yang aku beli tadi.
Sedikit kegirangan wajahnya ketika melihat nasi rames di bungkusan itu..dan mulailah kami
makan siang. Tak berapa lama, mukanya memerah..benar2 merah..terlihat dari kulit
wajahnya yang putih..hahay, dia gak suka pedes ternyata..
Hahay...aku jadi keinget yani dulu saat aku mengerjainya dengan magelangan setan..ita
persis dengan gaya makan yani dulu..2 suapan nasi rames trus minum segelas
air...kembung2 koe Ta..makan koq kebanyakan minum...
Dia masih sering mengipas2 bibirnya yang tambah merah karena kepedesan itu..sekarang
dia mengambil alih kipas dikamar. Dia berbalik melihatku yang sedang membereskan bekas
makan siang itu.
(dia mengangguk)
Ita : kamu sengaja ya mas...biar aku kepedesan trus ngasih sambelnya yang bnyk?
Ane : yee, mana ada sambelnya tadi..kan itu sayurnya yang pedes.
Ita : ngaku kamu mas..sengaja kan??
Ita : jahat banget kamu mas
Ane : beneran Ta, mana tau aku kalo sayurnya pedes
Ita : kamu emang jahat mas..pas nduwt aja kamu sayang2...(lah..nyerempet kesitu
omongannya )
Kembali mata itu sedikit berkaca..setelah merapikan tempat makan siang kami, aku
mengambil duduk didepannya. Aku menarik badannya agar duduk menghadap kearahku.
Wajah kebingungan lagi terlihat diwajahnya.
Benar2 itu mata kini sudah basah kyk banjir di musim hujan..aku benar2 jahat yak...habis
dikasih makan pedes, skrg di kasih kenyataan pedes..
tambah menggila ntr..bisa kembali bangkit buaya yang sudah tobat di air keruh itu.
Tak ada kata2 dari mulutnya selain derasnya air mata itu..genggaman tanganku kini
berusaha dilepasnya, semakin kuat aku tahan semakin kuat pula dia berusaha membukanya.
Aku melepas tangan itu. Sejenak pelukannya kearahku..diapun mengambil semua barang2
bawaanya di samping kasur. Aku hanya mengikut ketika dia meninggalkan kamar menuju
motor maticnya. Tanpa memandangku, dia berlalu kejalan di ujung gang.
Sejak aku menjelaskan kepada ita beberapa hari yang lalu, Ita tidak pernah lagi terlihat
seperti sebelumnya, dia lebih sering memalingkan muka saat berpapasan denganku..tak
apalah..toh dia bukan siapa2ku..
...
Detik berganti menit, menit berganti jam...tak terasa waktu sangat cepat berlalu hingga ke
bulan maret. Di akhir february kemarin aku sudah mengirim motor fitS milik arif dengan jasa
pengiriman paket pos. Entah berapa biayanya waktu itu, ane lupa.
Mimin sudah biasa jika setiap pagi datang kekostan dan langsung berkutat dengan pc. Aku
juga sudah meminta ijin kepada tuan puteri perihal mimin, dan dia hanya mengiyakan, malah
balik menceramahiku yang malas2an ini. Cocok itu adikku ditambah nduwt, ngomel2 gak ada
habisnya.
Sudah beberapa hari ini, tuan puteri terlihat berbeda..dia seperti sedang memendam
sesuatu..aku sudha berusaha bertanya, tetapi sama sekali tidak pernah mau dia bahas.
Sepanjang hari ini, dia tidak sms, sms terakhir darinya yaitu tadi pagi..dia bilang kalo lagi ada
kerjaan di kostannya..jadi untuk sementara aku tidak boleh kesana. Aku hanya menurut titah
tuan puteri.
Menjelang magrib, aku masih menunggu sms darinya. Akhirnya aku memberanikan diri
mengetik sms kenomornya itu.
Akhirnya aku melangkahkan kaki kearah lantai atas, dan sesuai perkiraanku..tuan puteri
terlihat dikamar Ita, dia menangis sambil Ita mengusap2 bahunya. Sedikit kaget ita melihatku
yang sudah berdiri didepan pintu. Nduwt pun melihatku dan berusaha menghapus air
matanya..
Ane : yank, bisa ngomong berdua gak..dikamarmu yuk (dia menggeleng kecil, airmatanya
kembali mengalir..astaga, apa yang telah aku lakukan, kenapa aku sangat jahat)
Ita : kamu pulang dulu mas, biar aku yang nenangin nduwt. (kembali dia memeluk tuan puteri
yang kembali terisak)
Ane : ya udah..tolong tenangin nduwt dulu ya Ta..makasih..
Dan diri inipun mundur teratur..aku tak ingin menambah kesedihan tuan puteri dengan aku
berada disitu. Sudah banyak air mata yang dia keluarkan dari tadi, tidak kuat lagi diri ini
melihatnya seperti itu. Aku kembali turun kelantai bawah..aku mengambil duduk didalam
teras depan kamarnya. Biar dia sedikit tenang dulu, nanti saat dia balik kekamarnya, semoga
dia mau ngomong apa gerangan yang sedang mengganggunya.
Cukup lama dia menenangkan diri di kamar Ita, sekitar pukul stengah 8, akhirnya tuan puteri
terlihat menuruni tangga. Sedikit kaget dirinya melihatku yang masih duduk didepan
kamarnya. Mungkin karena sangat jelas aku terlihat seperti seorang yang mengemis cinta,
diapun mendekat kearahku. Tidak ada suara darinya ketika melewatiku dan membuka pintu
kamarnya. Setelah masuk kedalam kamarnya, sang puteri berbalik melihatku.
Nduwt : kenapa gak masuk mas? (aku membuka dompet dan mengambil STNK, dan
menyerahkan ke pemilikinya)
Ane : nih nduwt..aku cuman mau balikin ini..makasih ya (akupun menyerahkan kontak motor
dan stnknya)
Nduwt : mas mau kemana?
Ane : aku mau pulang nduwt.. (senyum kecut gimana gitu..nyari2 perhatian lah
ceritanya
Saat aku memegang tangannya dan menyerahkan kontak dan stnk, dia menahan
tangannya..dia tidak mau menerimanya. Kembali lagi itu air mata membasahi kedua pipinya.
Astaga, aku salah apa lagi?? Dia minta putus, ya udah putus..toh motor juga punya dia, kan
aku cuman balikin konci sama stnk-nya..aku gak butuh penjelasan kenapa dia minta putus,
aku mah apa atuh..cuman sang opas yang mengikut kata tuan puteri-nya.
"Aku jahat mas, aku ngerebut kamu dari vanya" tangisan itu kini benar2 pecah, tak mampu
lagi dia menahannya.
Entah kenapa dia berfikiran seperti itu sekarang, aku sudah menjelaskan beribu2 kali bahwa
vanya hanyalah masa lalu yang telah digantikan oleh kehadirannya. Kemarin2 dia juga sudah
menerima semua penjelasanku, kenapa sekarang jadi seperti ini??
Ane : aku peluk boleh? (dengan wajah yang penuh dengan air mata..dia mengangguk pelan)
Dan, kembali dia tenang didekapanku seperti sebelumnya. Aku hanya mengikut sedihnya,
tangan ini membelai pelan punggungnya berharap kesedihan itu berlalu dari puteri yang
sangat aku sayangi ini. Tak berapa lama, tangisan itu mereda, tuan puteri benar capek
dengan perasaan sedihnya.
Ane : yank, kamu bobo ya..kamu capek banget keliatannya (pelan dia menggeleng
didekapanku)
Nduwt : maaf ya yank..aku gak mau putus..
Entah aku harus bingung atau bahagia dengan katanya tadi..Setelah dia cukup tenang,
akhirnya dia mau berbaring di kasurnya. Aku meletakan doramemon kesayanganya di
pelukan sang puteri. Kecupan hangat dikeningnya, diapun terlihat tenang dan senyumannya
di bibirnya..
Aku meninggalkan tuan puteri yang sudah terlelap dalam mimpi indahnya..sedikit bingung
dengan apa yang mempengaruhinya tadi, tapi tak apalah dia sudah sedikit tenang sekarang.
Melajulah kembali ceketer kearah kostanku. Pukul 11an malam, kembali diri ini menjalankan
tugas yang diberikan oleh si mentor wyckte yang belakangan jarang terlihat di server.
...
Pagi dengan sangat cepat menjelang, alarmku kembali berteriak membangunkan diri yang
baru beberapa jam terlelap. Karena merasa urusan semalam dengan tuan puteri belum
selesai, dan mungkin pagi ini sang puteri sudah tenang, saatnya kita mencari jawaban.
Setelah byar byur mandi, sedikit semprotan parfum disana sini, mari kita kemon ke kostan
dekat smk piri itu. Berharap dapat melihat senyum manis gula jawa sang puteri sepagi
ini..
Tak butuh lama diri ini sudah tiba di gerbang kostan itu, setelah memarkirkan ceketer,
akhirnya aku mengetok pintu kamar tuan puteri. Tok tok tok...agak lama pintu itu dibuka,
ternyata dia masih acak2an, hahay, benar2 kelelahan dia dengan tangisannya semalam.
Saat hendak berbalik, sang puteri menarik pelan tanganku..sedikit bingung dengannya yang
tiba2 menjadi seperti itu. Yap, dia kembali dengan kebiasaan lamanya itu, dia menyalim
tangan kekasihnya ini. Setelahnya, kembali diri ini ke warung nasi kuning tempat kami
sarapan dulu saat hari pertama kepindahannya kekostan itu. Lumayan rame antrian,
15menitan menunggu, akhirnya diri ini mendapat 2 bungkus nasi kuning untukku dan sang
puteri.
Terlihat sang puteri sedang duduk termenung disudut kasurnya saat aku berdiri didepan
pintu kamarnya..ada yang galon kyknya
Ane : yank..kamu kenapa? Koq melamun? (sedikit kaget dirinya melihatku yang sudah
berdiri didepan pintu kamarnya)
Nduwt : enggak koq yank..lama yank, aku kangeeen (manja suaranya saat itu)
Ane : eh, main kangen2 aja..udah ni sarapan dulu yuk.. (dia mengangguk, diapun berdiri
mendekat dan membantu menyiapkan peralatan sarapan kami)
Tidak terlihat wajah sedih kala dia menhabiskan sarapannya, sukur alhamdulillah dia sudah
kembali seperti kemarin2 saat tidak ada satu halpun yang mampu membuatnya bersedih.
Setelah beberes bekas kami sarapan, dia menarik tanganku mengajak duduk disudut
kasurnya. Yap, moment yang aku tunggu datang..aku yakin dia akan menceritakan kenapa
dia bersikap seperti itu semalam.
Nduwt : yank..(sedikit memanja suaranya didada kerempengku kala itu, yap, dia kembali
menjadikan dadaku sandaran kepalanya)
Ane : iya sayang..kenapa? (sesekali aku memainkan jemarinya, ih ternyata jempol semua
jarinya itu )
Nduwt : kamu marah ya sama aku gara2 semalam?
Ane : eh, kata siapa?? mana bisa aku marah sama cewek secantik kamu yank
(dan sedikit
cubitan diperutku..)
Nduwt : ih genit..(sedikit terdiam..diapun melanjutkan)
Nduwt : kemarin ita cerita, katanya beberapa hari kemarin pas dia kekostanmu
Nduwt : katanya kamu sering curhat soal Vanya..
Nduwt : kata Ita, dari cara kamu cerita, kamu masih sayang sama vanya..
Nduwt : maaf ya yank, aku udah jahat..aku udah misahin kalian berdua..
Owh...ternyata, ada yang jadi kompor disini sodara2...ternyata diam2 dia kompor meleduk
juga..
Ane : yank, kamu lebih percaya sama ita atau aku yank?
Nduwt : percaya sama kamu lah yank.. (tuan puteri mengangkat kepalanya melihatku,
sejenak dia tersenyum manis gula jawanya..kembali dia merebahkan kepalanya didadaku)
Ane : kan dari kemarin2 aku dah jelasin kan perihal Vanya, dia gak lebih dari masa lalu yank..
Ane : kan kamu sendiri yang nyuruh aku nemenin dia kemarin..
Ane : aku juga tiap2 apa2 ngabarin kamu terus kan..kamunya aja yang gk pernah aktif
nomornya..telponku juga gak pernah di angkat (dia tertawa kecil didadaku)
Nduwt : maaf ya yank..aku kebawa sama cerita Ita kemarin..maaf ya yank..
Sang puteri sempat menjulurkan lidahnya kearahku sebelum dia beranjak kekamar mandi.
Akhirnya selesai juga permasalahan kami. Gak usahlah terlalu dibesar-besarkan perihal Ita
yang menjadi kompor meleduknya..seperti kataku tadi, ini hubungan kami berdua, jadi hanya
kami berdua yang harus instrospeksi diri..apalah arti sebuah hubungan tanpa saling
percaya. Betul gak...mbohlah..ane kan masih lugu kan ya..jadi gak terlalu ngerti
Setelah kejadian itu, kembali hubungan kami lancar seperti semula, tak ada aral rintangan
yang cukup berarti. Aktivitasku kembali seperti kemarin, malam menjaga server dan pagi
hingga malamnya lagi aku habiskan dengan tuan puteri. Kalo nanya bosen, jawabannya sih
"dikit". Ya memang terlihat monoton, tetapi sesuai janji pada diriku sendiri yaitu untuk
membuat sang puteri bahagia tadi, jadi aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk tidak
mengeluh dengan keadaan seperti ini.
Pendadaran adikku si mimin akhir bulan kemarin lancar, kini dia dapat bernafas lega.
Berkurang satu beban dalam hidupnya, sekarang dia tinggal menunggu wisuda di akhir
bulan april ini. Aku belumlah terlalu memusingkan kuliahku lagi, biarlah mimin wisuda
duluan. Sempat ada pemikiran aneh waktu itu, "Secepat2nya cowok kuliah, pasti cepetan
cewek yang lulus" entah ane dapat darimana pemikiran seperti itu, ya mungkin hanya
pembenaran dari sikap malas2an ane dalam kuliah aja kyknya.
Bulan april menjelang. Senin ini aku hanya duduk di kamar sambil memantau server. Yap,
sebelumnya sudah diberi tahu oleh Owner bahwa pagi ini akan mengadakan event besar2an
menyambut april fool. Jadi semua staff di harapkan hadir, setelah chat dengan para staff di
skype, kamipun diberikan tools baru untuk costume serta barang2 baru yang ada di Market
ingame. Tetapi kami dibatasi untuk setiap event hanya boleh memberikan reward berupa 2
costume/item baru yang seharga 200-300 dolar per itemsnya.
Pagi itu tuan puteri sudah memberi tahu bahwa siang dia baru akan kekostan, jadi aku
mempunyai lumayan banyak waktu untuk istirahat. Setelah mengadakan event april fool /
april mob dan memberikan reward kepada para pemenang akhirnya diri ini bisa melenggang
ke alam mimpi.
"Yank...bangun..mam dulu yuk" senyuman manis gula jawanya terlihat ketika aku membuka
mata..yap, sang puteri sudah duduk didepanku disamping kasur.
Ane : eh yank, dah lama ya? (sedikit mengucek mata ini, sang puteri masih tersenyum
melihatku)
Nduwt : baru koq yank..
Nduwt : oiya yank, besok mau ketemu si mbok gak?
Ane : eh..ibu mau kesini? kapan yank?
Nduwt : besok siang yank, kamu kekostan sore aja ya..soalnya dari pagi mau jalan2 ke
Bringharjo
Ane : ya udah, besok sore aku kesana.
Nduwt : gak takut kamu yank ktmu sama calon mertua??
Ane : gak lah yank..kan aku juga mau kenalan sama beliau
Ane : Oiya, besok ibu dari rumah sama siapa yank? kenapa gak bareng sama kamu?
Nduwt : besok siang ibu sama adikku yank.
Ane : nah, kebetulan besok skalian kenal sama adik ipar
Nduwt : tapi awas loh yank, jgn kamu ajarin main game terus
Ane : enggak lah sayang.
Ane : trus, tadi beli makan dimana yank? (dia tersenyum lebar sekarang..pasti udah itu gak
ada tempat lain selain jochik )
Nduwt : jochik yank..
Ane : dah kliatan dari muka girangmu yank..
Ane : ya udah bntr ya, aku cuci muka dulu..
Nduwt : ya udah sana yank..udah laperrrr (dia kembali mengelu2 perutnya)
Setelah mencuci muka, kembalilah diri ini kedalam kamar. Dan terlihat menu yang sama
setiap tuan puteri mengajak makan..ayam goreng goreng tepung..
Di tengah2 kami makan siang, terdengar motor masuk gerbang kostan. Aku hafal betul itu
suara supraX, siapa lagi kalo bukan Mimin. Semoga kali ini dia sendirian gak bawa teman
yang bisa buat rada2. Tak lama setelah memarkir motor, dia sedikit berlari kearah kamar.
"Kakak.." suara cemprengnya sedikit terhenti melihatku dan tuan puteri sedang makan
siang.
Seperti biasa mimin mengambil alih PCku, aku dan tuan puteri terpaksan menunda makan
siang yang penuh dengan kemesraan itu..hahay, biasalah orang lagi kasmaran kayak gitu,
gak usah sensi yak bacanya..
Setelah selesai, kembali itu emak2 berdua begosip gak jelas..aku sesekali tertawa melihat
tingkah mereka berdua.
Mimin : oiya kak, besok abis wisuda aku langsung tunagan sama masku loh
Mimin : kalian kapan?
Ane : gak pake tunangan kami Dek, langsung nikah
Ane : besok aku mau ketemu CaMer, langsung mau ngelamar tu emak2 satu depanmu
Mimin : beneran mbak? (dia melihat nduwt)
Nduwt : boong tu Min, paling besok ciut ketemu sama si mbok ku
Ane : yee ngece, liat aja besok..
Mimin : eh, jgn mau mbak, kakak kan pemalas orangnya
Ane : ish..kamu ini dek
Ane : kakakmu ini kan rajin
Kami tertawa dikamar siang itu. Seperti itulah hari2ku ketika aku bersama adik angkatku dan
tuan puteri. Sore menjelang, mimin pun pamit setelah memberitahu perihal tunangannya
dengan pacarnya yang orang bangka itu. Aku masih belum memikirkan perihalku dengan
tuan puteri bagaimana kelanjutan hubungan kami. Aku hanyalah seorang mahasiswa gagal
sarjana. Aku tidak punya apa2 untuk melamarnya.
Yap, memang kuasa Allah tak perlu aku ragukan, tapi apa mau dikata kepada bapaknya si
gadis saat melamarnya. Masa aku mau jawab pertanyaan "Punya apa kamu buat ngidupin
anakku?" dengan jawaban"Aku
"Aku punya cinta pak!" hahaha...benar2 konyol pemikiran ini.
Menjelang magrib, aku mengantar tuan puteri kembali ke singgasananya di kostannya dekat
SMK piri sana. Sudah lumayan lama aku tidak pernah melihat Ita, bukannya kangen tapi ada
yang kurang, biasanya setiap aku kesitu, tuan puteri selalu ditemani oleh ita. Tapi sudahlah,
gak penting juga kan..cuekin aja..
...
Besok sorenya aku sedikit gugup ketika mengarah kekostan tuan puteri. Yap, tadi aku sudah
disms tuan puteri, katanya disuruh datang sama CaMer. Biasalah, kesan pertama itu
mempengaruhi, jadi sedikit rapi diri ini kala itu. Celana jeans panjang dan kemeja lengan
panjang tapi tetap aja, make sendal jepit.
Sesampainya di kamar itu, terlihat ibu2 yang bisa aku tebak, dia adalah sang CaMer. Dan diri
ini kembali bergetar, nervous mengambil alih.
Ane : assalamualaikum bu
Camer : waalaikumsalam..ini toh mas Eri (aku menyalim tangan beliau, terlihat nduwt dan
adiknya tertawa kecil melihatku yang sok formal)
Ane : iya bu, tadi nyampe sini jam berapa buk? (aku mengambil duduk ditempat biasa aku
ketika berada dikamar itu, duduk menyender ditembok dekat pintu)
Camer : sudah dari jam 10an tadi, skalian cari bahan2 batik di bringharjo tadi sama nduwt.
Ane : owh..ibuk nginap disini nanti malam ya?
Camer : enggak mas, kasian bapak dirumah gak ada yang nyiapin makan minumnya kalo
baru pulang dari sawah.
Camer : mas eri ini aslinya mana? koq gak bisa bahasa jawa?
Ane : saya asli Sumbawa buk, NTB sana
Camer : jauh ya dari sini..sering pulang ya mas?
Ane : jarang buk, paling setahun sekali, rencana besok mei saya pulang kampung.
Ah, gitu ajalah ya obrolan yang bisa ane jabarin disini, banyak pertanyaan yang membuat ane
nyengir2 sendiri sekarang kala mengingatnya. Tak berapa lama aku mengobrol dengan
camer kala itu. Akhirnya mereka beranjak pulang karena takut kesorean banget di jalan. Ya
kurang lebih 1,5jam perjalanan lah dari yogya kerumah ibu di klaten sana. Setelah mengantar
mereka sampai gerbang kostan, aku dan tuan puteri kembali kedalam kamar.
Sejak melihatku akrab dengan Camer tadi, sedari tadi di gerbang, tuan puteri sedikit manja
ketika menggandengku. Senyuman manis gula jawanya terlihat terus menerus.
Sejak melihatku akrab dengan Camer tadi, sedari tadi di gerbang, tuan puteri sedikit manja
ketika menggandengku. Senyuman manis gula jawanya terlihat terus menerus.
Dan terdengarlah sang penjual nasi goreng keliling yang sudha menjadi langganan kostan
itu. Kembali kami makan malam dengan nasi goreng sepiring berdua, biar mesra gan..
...
Tak terasa, tibalah hari wisuda adik angkatku. Tapi tuan puteri sudah pulang ke klaten dari
hari jumat kemaren, dia sangat tidak enak dengan Mimin karena tidak dapat menghadiri
wisudanya. Mimin juga tidak terlalu mempermasalahkannya. Sekeluarga Mimin datang dari
ponorogo, dan diapun sempat mengenalkan pacarnya kepada kedua orang tuanya. Dan lebih
beruntungnya lagi, tahun ini ibunya sempat pulang demi menghadiri wisuda anak nya itu.
Kebahagiaan besar terlihat disenyumnya adik angkatku itu.
April berlalu berganti Mei, sesuai yang diharapkan, tuan puteri mendapat KKN gelombang
pertama..pertengahan mei dia mulai KKN. Aku memutuskan pulang kampung setelah 2 hari
si nduwt mulai KKN. Aku sudah mengabarinya melalui SMS ke nomornya. Biasalah lebay2nya
ketika perpisahan.
Sumbawa, kampung halamanku yang tetap setia dengan matahari 7bijinya. Maklumlah anak
kampung, 1bulan lebih dikampung aku habiskan dengan menjadi "koboi kampung"
memelihara kuda dan kerbau di ladang..hahay..bukannya apa2, sinyal di ladang lebih banyak
dari di kampung, maklum ladang disini agak di atas bukit jadi lebih bnyk dapat sinyal jika
berada diatas bukit. Lumayan seru saat menceritakan perjuangan mendapatkan sinyal demi
menghubungi tuan puteri.
Pertengahan Juni, aku memutuskan untuk kembali ke yogya, aku juga sudah menyampaikan
maksudku kepada kedua orang tua dirumah perihal aku akan kembali aktif kuliah. Sudah
lumayan kangen dengan rasa menjadi mahasiswa lagi. Seperti biasa, perjalanan bolak balik
yogya sumbawa tidak perlu ane ceritain yak. Sudah tidak ada yang istimewa lagi. Tidak ada
yang berkesan selama perjalanan pulang tahun itu. Tidak seperti mudik dulu, saat ada kisah
ane kena tragedi gayung dikepala oleh cewek yang bernama Marina itu.
Skip..
Sudah 2hari di yogya, diri ini masih sedikit asing saat membuka mata di pagi hari. Masih
masuk masa penyesuaian lagi dengan suasana kostan. Dari semalam, k750i ku sering
bergetar hebat menandakan panggilan masuk, tetapi aku tidak mengangkatnya. Yap, Lisa
terus menerus menghubungiku. Entah apa maunya sekarang.
Sehabis makan siang, aku sedang sibuk smsan dengan tuan puteri. Banyak kisah yang dia
ceritakan perihal tempat dan teman KKNnya. Agnes dan Ita ternyata satu tempat KKN
dengannya. Kembali panggilan masuk dari Lisa, akupun mengangkat panggilannya.
Tut tut tut..dan diapun mematikan telponnya. Kembali tangan ini membalas sms tuan puteri.
Yap, aku sempat memberi tahu perihal aku akan main ketempat teman nanti sore, tapi aku
masih kurang jujur karena tidak memberitahu bahwa teman yang akan aku kunjungi ini
adalah seorang cewek. Cukuplah dia dipusingkan dengan program KKNnya, aku tidak mau
menambah dengan tingkahku disini.
Seperti janjiku, aku berkunjung kekostan lisa dan tari sekitar pukul 5 sore. Sesampainya di
gerbang kostan itu, terlihat lisa duduk sendiri di kursi ruang tamu kostan.
Kembali aku berhasil membuatnya tertawa kecil di situ. Tak berapa lama dia bergegas
mengganti pakaian dan mengambil helm dikamarnya. Motor matic itu aku arahkan kearah
bunderan UGM. Setelah membeli sedikit camilan untuk teman ngobrol, Lisa mengajakku
duduk di salah satu sudut jalan di bunderan UGM sedikit masuk kedalam wilayah kampus.
Ternyata ramai juga ini tempatnya. Banyak orang pacaran ataupun sekedar mengobrol
menghabiskan malam disitu ternyata.
Sedari tadi mengobrol, belum ada bahasan yang menarik dari Lisa, tapi dari raut wajahnya,
seperti ada sesuatu yang dia pendam. Tinggal tunggu waktu sebelum dia mau menceritakan
masalahnya.
Lisa : Ri...pernah gak sih kamu ngerasa bosan sama hubungan kalian?? (mulai2 serius
mukanya)
Ane : kalian? sama siapa dulu
Lisa : serius Ri...
Lisa : selama kamu pacaran, pernah gak ngerasa bosan sama pacarmu?
Ane : ya namanya bareng terus pastilah ngerasa bosan.
Ane : tapi kalo ngingat2 gimana dapatinnya dulu, trus ngingat yang udah lama barengan
terus, ilang deh rasa bosannya
Lisa : tapi aku koq gak bisa mikirin kyk gitu ya??
Lisa : yang ada aku kalo dah bosen, bosen terus yang aku rasain.
Ane : bosen sama apa emangnya Lis?
Lisa : bosen sama pacarkulah..masa sama kamu
Ane : ya sapa tau aja lagi bosen sama hidupmu, trus mau bunuh diri
Lisa : ya udah, aku mau bunuh diri aja (dan mulut itu terlihat mengerucut, mirip seperti pantat
bebek )
Ane : yee..sensi2..
Lisa : abisan di ajak serius malah becanda mulu.
Ane : eh, serius apa dulu nih..kalo ajakin hubungan serius aku dah punya cewek loh
Lisa : Eriiiiiiiii...
Cubitan yang benar2 luar biasa sakit mendarat di lenganku sekarang. Itu kuku panjang,
nancep dalem banget di kulit lenganku. Tapi tak apalah, Lisa dapat tertawa setelahnya.
Semakin seru bercanda dengan jones satu ini, tak terasa waktu sangat cepat berlalu.
Sesekali aku membalas sms tuan puteri. Lisa hanya tersenyum ketika aku melakukan itu. Dia
sudah tahu aku mempunyai kekasih hati yang harus aku utamain dari dia.
Setelah muter dikit2 di jalanan malam yogya, akhirnya akupun mengarahkan motor maticnya
ke arah kostan lisa, seperti dejavu saat aku memarkirkan motor di parkiran kostan itu. Yap,
sedikit ingat diri ini akan Vanya di awal tahun 2008 lalu. Ah, sudahlah...
Ane : ya udah, sana masuk..aku ta pulang kostan. (aku menyerahkan helm yang aku pake
tadi)
Lisa : Ri...jgn pulang ya, aku kan belum selesau curhatnya..temenin ya
Ane : eh...enggak deh, besok lagi aja curhatnya.
Lisa : Ri...aku nangis nih.. (mulai itu muka di buat sedih2..bodo amat emang aku peduli )
Ane : ya udah, aku temenin sampe tidur deh..daripada nangis..
(kembali ketidak
Setelah membuka kamarnya, akupun masuk dan berniat menemani dia hingga tidur..tapi
bahaya sodara sodara, dia mengonci pintu kamarnya...kyknya bakalan terjadi sesuatu yang
iya iya ini
Terlihat Lisa mengambil pakaian tidurnya di gantungan pintu didalam kamarnya. Tanpa
disuruh juga aku sudah mengerti apa yang harus aku lakukan..aku bangun dan
membantunya mengganti pakaiaanya....eh..salah ketik...maaf maaf..itu tadi rada2 melenceng
dari kenyataan yang sebenar..seharusnya aku membelakanginya, menunggu sampai dia
selesai memakai piyama tidurnya. Tak lama, dia sudah selesai dengan ganti baju tidurnya.
Dia berbaring menghadapku yang duduk disamping kasurnya. Senyuman itu masih terlihat
diwajahnya..
Lisa : kenapa sih Ri, kenapa kamu gak kyk cowokku..aku gak minta dia nginap aja, dia udah
ngajuin diri buat nginap.. (entah ekspresi apa itu diwajahnya sekarang)
Ane : eh..
Ane : udah ya..gak usah diterusin..sana tidur deh.
Lisa : maaf ya Ri..aku jadi kyk gini.. (aku mengangguk pelan)
Ane : iya..santai aja lah Lis.
Dan tangan jahil ini mulai membelai rambut yang sedikit menutupi pipi kirinya itu.
Genggaman kecil darinya sebelum dia mencoba memejamkan matanya.
Bukannya munafik..aku memang menginginkan tubuh cewek ini, tapi cukuplah sekedar
mengaguminya. Aku tak ingin meneruskan sesuatu yang benar2 membuatku kembali
kelembah itu. Aku pernah merasakan tarikan yang teramat dari pesona kelam itu, aku sudah
berhasil menjauhinya sekarang, dan aku tak ingin untuk mencoba kembali lagi kesana.
Cukup bagiku cinta tuan puteri di hati ini, aku tak ingin menghianatinya lagi..cukup vanya,
aku tak ingin berbuat jahat lagi dengan perasaan itu.
Genggaman tangan Lisa mulai melonggar, nafasnya yang teratur menandakan dia sudah
tidur terlelap dan bermimpi indah, terlihat dari senyuman kecil dibibirnya. Setelah menutup
tubuhnya dengan selimut, aku mengambil jaketku dan meninggalkan kamar itu. Sudah
lumayan sepi, ini sudah pukul setengah 1 pagi. Melengganglah kaki ini kearah kostan.
...
Pagi menjelang, mata ini masih sangat perih saat membuka pintu kamar..sudah bosan aku
dengar gedor2an dari tadi. Senyum sumringah terlihat diwajahnya..hadeh..gak pernah
berubah ekspresi itu..
Pagi menjelang, mata ini masih sangat perih saat membuka pintu kamar..sudah bosan aku
dengar gedor2an dari tadi. Senyum sumringah terlihat diwajahnya..hadeh..gak pernah
berubah ekspresi itu..
Hadeh...pagi2 buta dah jadi kuli angkut lagi. Ada sekitar 8 kardus yang lumayaan besar berisi
barang2 mimin. Setelah memasukkan semua barangnya kedalam kamar, dia terlihat
mengambil boneka teddy bear warna putih yang lumayan besar dari depan motornya.
adikku)
Ane : iya iya..crewet koq gak berubah2...(aku mengambil boneka yang dia serahkan)
Mimin : ya udah ya kak..aku titip barang dulu..aku mau pulang ponorogo dulu.
Mimin : salam ama mbak nduwt ya kak...
Ane : iya, ntr aku sampein kalo dia kesini
Setelah menyalim tangan kakaknya ini, diapun berlalu meninggalkan kostan. Kembali aku
kekasur dan memeluk boneka yang diberikan mimin tadi. Hahay, macam cewek aja sekarang
tidurnya meluk boneka..
...
Bulan Juli datang dengan cepat, saatnya tuan puteri selesai KKN. Aku yang sudah mulai
kembali kekampus sekedar menanyakan kapan semester baru akan dimulai. Wah, benar2
asing rasanya, setelah hampir 1 tahun lebih tidak pernah kekampus. Banyak muka2 baru
yang tidak aku kenal, teman2 yang dulu akrab aja sekarang entah pada ngilang kemana.
Sudah lulus mungkin, ato gak sudah di tangkap pemburu
Bingung karena masih beberapa bulan lagi semester baru akan dimulai, saatnya kita
kekantin, siapa tau si cantik mbak kantin kembali dari rumahnya di jawa barat sana. Ah, lagi2
harus kecewa dengan kenyataan yang cukup pahit. Sekarang yang jaga kantin sudah
tuwir..wes si mbok2 yang jagain kantinnya. Susah sudah hidupku, tak bisa godain penjualnya
artinya gak bisa ngutang dong ya..
Berhubung dompet masih tebal, saatnya kita minum yang enak2..satu gelas coffeemix dingin
yang jadi pesenan waktu itu.
harganya, ane cuman suka rasa es coffeemix aja gitu..ane kan penikmat coffeemix dingin.
Sesekali tangan ini mengetik beberapa kata ke nomor tuan puteri yang masih di rumahnya di
klaten sana. Yap, doi pulang kerumahnya setelah 2 bulan KKN. Sedang asik2nya aku
membalas sms tuan puteri sambil mengisap rokok L*nte Arab a.k.a LA di tangan kiriku.
Sedikit angin kecil yang berhembus dan ebuseeet ini harum parfum siapa lagi?? Orangnya
belum nampak tapi wanginya sudah sampai mana2.
Terdengar 2 orang cewek tertawa kecil dari arah pintu kantin. Beuh....daging segar
mblo
Terlihat mereka meletakan tas ala emak2nya di salah satu kursi disebelah tempatku duduk,
tetap dengan gosipan yang dari tadi mereka seakan tidak memperhatikan lingkungan
sekitarnya. Tak lama, mereka sudah kembali duduk dengan menu makan yang standart
cewek2 yang takut gemuk gitulah. Kenalan gak yah..kenalan gak yah....sedikit bingung sang
buaya kini..
... : mas, rokoknya bisa di matiin gak mas, ganggu orang lagi makan aja (kata cewek satu
yang lumayan semok tapi sedikit pendek)
... : iya nih, asapnya di buang kesini lagi..sana ngerokok di luar aja (kata cewek satunya yang
cukup tinggi dan berambut panjang)
Ane : iya iya mbak..maaf ya, kirain gak bakalan keganggu sama orang ngerokok
... : ya kalo masnya ngerokok di luar kami gak bakalan terganggu
Dan merekapun mulai lagi ngegosip2 gak jelas gak tau mana awal mana ujungnya. Aku
mematikan rokok yang masih setengah itu didalam asbak kecil didepanku.
Ane : udah gak keganggu kan mbak2 (sang buaya mulai caper pemirsa
Ya udahlah ya, dah di ketusin juga..wes kabur ajalah sapa tau dapat yang kalem2 ditempat
lainnya..
Setelah membayar minuman tadi, sempat senyum diri ini saat melewati para emak2 yang
masih asik begosip itu. Dan lagi2 aku seperti orang bodoh yang senyum2 gak jelas. Terlihat
aja kagak, gimana mau mbalas senyuman..nasib e jones emang kyk gitu kan ya. Benar2 asing
rasanya diri ini dengan suasana kampus yang setahun lebih tidak pernah aku datangin ini.
Sudah ganti generasi ternyata.
Iseng2 berhadiah saat menuju ke laboratorium di lantai 4 sedikit menoleh dari pintu yang
kebetulan terbuka itu.
Kami tertawa disitu, terlihat diluar beberapa mahasiswa menengok2 kedalam, melihat
apakah praktikum sudah mulai. Melihat adi yang sedikit sibuk dengan modul praktikum,
akupun membantunya. Pukul 10, para mahasiswapun masuk kedalam lab dan mengambil
posisi duduknya masing2. Akupun membantu adi membagikan modul praktikum itu. Hahay,
terlihat itu emak2 2 orang berbisik sambil melirikku. Aku hanya tersenyum kecil saat
membagikan modul ke mereka berdua.
2 jam kurang dikit, praktikum selesai, adi yang menjadi asisten lab sebagai pemateri kala itu.
Yap, dia sudah sarjana, tapi dia masih mengabdi di lab kampus. Menjelang akhir praktikum
adi sempat memperkenalkan si cupu ini kepada para peserta praktikum. Dan mereka
dipersilahkan menanyakan mengenai program yang masih membuat mereka bingung ketika
praktikum kepadaku. Hahay, pandai juga akal2an si Adi. Tapi, aku sudah tobat sodara2, aku
harus prifesional dalam membantu mereka yang membutuhkan.
Setelah sedikit membantu adi dalam beberes laboratorium, akupun pamit untuk pulang ke
adi. Dia masih ada urusan di kampus jadi dia tidak bareng pulang denganku. Setelah keluar
dari gerbang kampus, aku melangkahkan kaki kearah kantin diseberang jalan. Setelah
memesan lotek dan es coffeemix, akupun mengambil duduk disalah satu kursi disudut kantin.
Tak berapa lama setelah pesenanku datang, terlihat itu emak2 2 orang turun dari motor
maticnya.
Karena tadi pas di kantin mereka ketus, ya aku hanya menikmati makan siangku..ntr nyapa2
duluan di bilangin sok kenal lagi kan malu banget, mau ditaro dimana muka ini.
Salah seorang dari mereka mendekat dan tersenyum kearahku. Senyum di balas senyum kan
ya biar sopan.
Tak berapa emak2 satunya lagi datang dan mengambil duduk disamping temannya itu.
Setengah 1 mereka sudah mulai beranjak dari kantin, banyak yang kami bicarakan tadi,
mulai dari program2 yang di kerjain dilab hingga kemasalah kostan mereka dimana. Tadi
juga mereka sempat menanyakan nomor hp ku, biar gampang besok2 kalo ada yang mau
ditanyain. Itu kata mereka loh ya, bukan aku..
Setelah Tuan Puteri sudah kembali lagi kekostannya di dekat smk piri sana, akupun kembali
dengan kegiatan sehari2ku. Pagi hingga malam bersama pacar tersayang, malamnya mulai
lagi mantengin layar monitor 19' yang mulai2 pudar warnanya. Hubunganku dengan tuan
puteri gak ada masalah, dia sering menanyakan perihal aku yang mau aktif kuliah lagi..tapi
gak banyak yang bisa dijelasin karena memang belum masuk semester baru.
Ane lupa ini tepatnya bulan berapa di tahun 2010 itu, yang jelas sebelum oktober pokoknya.
Semester baru sudah mulai, aku kembali sering kekampus pagi2 sekali buat ngurus SKS
yang harus di ambil karena sempat kena kurikulum baru. Sedikit kesal dengan jadwal mata
kuliah baru, yap..mata kuliah baru yang belum ada pas masih sibuk kuliah dulu dan baru di
kurikulum ini adanya. Jadwal sudha pasti pagi, dan yang buat males..serasa orang paling tua
didalam kelas ntr soalnya harus barengan sama anak2 baru. Sial dah..resiko malas2an
kuliah..jadi kalo pas kuliah, kuliah yang bener ya gan..
Tibalah saat KRSan..ah, malu sendiri di ruangan tunggu dosen pembimbing. Yang lain
mukanya masih fresh,,lah aku, muka kusam kurang tidur, dah keliatan banget muka2
mahasiswa madesu-nya. Hadeh..
Lagi asik2nya balas sms dari tuan puteri..mulai kedengeran heboh2..hmmm..ni kyknya suara
emak2 ini...
penampilan. Hahay, kyknya bersiap mau nebar pesona tuh sama calon emak2 yang baru
kedengeran suaranya.
Dan masuklah beberapa calon emak2 yang sok sibuk ngobrol2 dengan teman2 sebelahnya.
dikitt napa kak" tangan seseorang nyolek2 bahu kiriku. Aku ngeliat aja siapa
"Kak, geser diki
Dinda tertawa kecil melihatku membela diri..masa masih imut kyk bayi gorilla gini di bilang
tua..ya bela diri dong..ya gak..
Tak berapa lama, tibalah giliranku masuk kedalam ruangan dospem (singkatin aja ya,
kebanyakan kalo nulisnya
akupun keluar dari ruangan itu. Terlihat dinda masih menunggu gilirannya masuk. Cowok2
sampingnya pada caper2 itu..minggir2 sang buaya mau mesra2an..eh mau ngobrol
maksudnya.
Dinda : sini kak, duduk dulu..sini liat (main tarik2 aja itu kertas KRS..daripada robek kan
ya..mending ngikut maunya cewek semok ini aja)
Ane : eh, pelan2 dong, sobek itu kertanya ntr. (akupun mengambil duduk disampingnya
setelah dia menggeser dikit body semoknya)
Terlihat dia menyamakan centangan mata kuliah di lembar KRSku dengna miliknya.
dospem. Akupun berdiri mengikut dia kekantin pojok. Ngambil menu sarapan, dan duduk
sedepanan di kantin pojok itu. Makanlah sepasang mahasiswa lama madesu dan mahasiswi
semok itu. Bayangin mblo, itu keringet kecil2 didahi dan lehernya pas doi makan..naik turun
Ah, sarapan yang lumayan asik..menunya sih gak terlalu menarik, biasa2 aja sih..cuman
pemandangan yang semok2 depan mata itu yang buat asik. Semok, kulit putih, airbeg (kalo
kata buaya sebelah sih ya..ane copas dimari) cukup besar..pas dipandangan pokoknya..
Sehabis makan, dia sempat mengajakku bareng kekostan..tapi aku menolak karena aku akan
ke lab. Kebetulan adi sempat sms katanya ada yang perlu di bantu. Berpisahlah kami di
tangga di ujung lorong. Dinda tersenyum manis sambil melambaikan tangan kearahku.
Pukul 1 siang, ketika di lab kampus, aku mendapat sms dari tuan puteri yang sudah selesai
urusannya dikampus dan minta dijemput. Yap, dia sudah selesai dengan segala mata
kuliahnya..dan rencananya semester ini dia akan mengambil Skripsi. Ah malu betul diri ini
sebenarnya, sebentar lagi kekasihku itu akan jadi sarjana, tapi aku masih tetap dengan
status mahasiswa gagal sarjana.
Setelah pamit dengan adi, akupun beranjak pulang kekostan dan mengambil ceketer untuk
menjemput tuan puteri. Sore itu, tuan puteri mengajakku mencari bakso ditempat awal dulu
aku mengajaknya makan. Lumayan lama kami mengobrol waktu itu. Menjelang sore, dia
memintaku untuk mengantarnya kekostannya di daerah SMK piri sana. Terlihat di raut
wajahnya, dia sedang banyak fikiran kala itu. Biasalah orang baru mau skripsi, sering
pusing2 sendiri.
Setelah menemani dia curhat...menjelang magrib dia ingin istirahat dan akupun
mengantarkan tuan puteri tidur..setelah dia terlelap akupun meninggalkan kostannya.
Kembali ceketer melaju kearah kostanku di daerah badran. Tak butuh lama, sampailah diri
ini didepan gerbang. Beh..rumah kontrakan yang didepan gerbang baru ada penghuni baru
ternyata. Wah lumayan ini buat cuci mata..cewek2 akper euy.
...
Awal kuliahpun dimulai. Aku yang hanya mengambil beberapa sks tambahan mata kuliah
wajib jarang di kampus, kalo gak salah cuman hari selasa dan kamis kala itu. Jadi hari2 lain
ya tetap dengan jadwal sebelumnya yaitu menemani tuan puteri dari pagi hingga malam. Tak
jarang juga seharian dia di kostan mengerjakan laporan skripsinya. Kasian banget
ngeliatnya, sering dia seperti kecapean sendiri dengan laporan skripsinya itu.
Terlihat dia meregangkan badan dari duduknya, kecapean dia dari pagi duduk depan pc
ngerjain laporannya.
Dan sebuah cubitan kecil mendarat di tanganku, ah...aku merindukan cubitan itu
sekarang..
Begitulah hari2 yang aku lewati dengan tuan puteri. Yap, aku hanya melihatnya di kamar
disudut kasur..aku tak mau menggodanya ketika dia kelihatan sedang sangat sibuk dengan
laporan skripsinya itu. Aku akan selalu ada disampingnya ketika dia kelelahan dan
membutuhkan bantuan. Diri ini akan dengan setia ketika dia ingin sekedar dipijit karena
kelelahan.
Hari kamis ini, aku mengikut kuliah pagi jam 7 bersama dengan mahasiswa baru, dosennya
tidak lain dan tidak bukan adalah teman sekelasku dulu. Yap, dia telah lulus duluan dan
mendapat tawaran dr kampus untuk mengajar mata kuliah dasar. Ah, malu lagi malu lagi..di
awal2 kuliah, pak dosen temanku malah banyak menceritakan perihal dulu pas sekelas
denganku. Abis2an diri ini di kerjain sama dia..di tuakan lah..di jadiin contoh biar serius
kuliahlah..dibilangin mahasiswa madesu lah..kampretlah. Jatuhlah harga diri yang emang tak
ada harganya ini dari dulu.
Setelah 2 jam yang sangat memalukan itu, akhirnya selesai juga..akupun segera beranjak
dari kelas karena menanggung malu yang teramat sangat. Tapi belum juga sempat keluar
dari pintu, diri ini sudha dicegat oleh 2 orang emak2 yang rame..dinda dan marta sudah
berdiri dengan senyum yang genit kearahku.
Setelah memarkir motor didalam kostan, merekapun turun mengikut kearah kamarku..
"Khem khem.." hais..deheman yang gak enak dari arah kursi diteras kostan..dia bakalan
ribut kyknya ntr..
"Khem khem.." hais..deheman yang gak enak dari arah kursi diteras kostan..bakalan ribut
kyknya ini ntr..
Terlihat salah satu anak kostan sedang duduk melamun di teras kostan, sekarang doi
senyum2 kearah calon emak2 yang sedang menungguku membuka pintu. Dasar jones, gak
bisa liat yang seger2..
"Tadaaa" aku layaknya seorang magician yang sukses dengan triknya saat membuka pintu
kamar...trik buaya buntung mencari mangsa..
Kedua calon emak2 itu mulai masuk kedalam, akupun membuka jendela kamar..sedikit
pengap rasanya..sesekali melambai ke teman kostan yang menunjukan ekspresi mupeng di
bangku teras dari bambu itu. Makan tu mupeng mblo...
Aku membantu Dinda memindahkan bungkusan nasi ke piring, Marta sedari tadi sibuk smsan
entah dengan siapa. Orangnya sedikit pendiam ternyata. Setelah siap, kamipun sarapan pagi
itu. Ya namanya makan sama emak2 ya..mereka kebanyakan ngobrolnya, aku udah abis dari
tadi2 mereka masih aja sibuk ketawa2 gak jelas sambil sekali suapan nasi padangnya.
Benar2 heboh ni emak2 2 orang kalo lagi ngumpul.
Tak lama, setelah mereka selesai makan, Marta mengangkat telepon, kalo dari gerak
geriknya sih dari pacarnya..soalnya dia gak mau didengerin omongannya. Dia sempat
berjalan keluar kamar sambil bisik2 mengangkat teleponnya.
Marta : Mas, Din...aku duluan ya, udah ditunggu sama cowokku di depan kampus. (dia berdiri
didepan pintu setelah megangkat teleponnya)
Dinda : yah, padahal baru aja nyampe sini Ta..ya udah biar di anterin kak eri deh..(terlihat
dinda menyerahkan kunci motor maticnya)
Dinda : nih kak, tolong anterin Marta (aku meraih kunci dari tangannya)
Ane : ayuk Ta aku anterin (dia mengangguk)
Marta : jgn deh kak, ntr dia ngeliat bisa2 dimarahin akunya.
Marta : Din, kamu aja ya yang anterin
Dinda : ya udah..kak bentar ya aku mau anter Marta dulu. (aku mengangguk pasti)
Setelah beberes tas ala emak2 milik marta, merekapun meninggalkan kostan kearah kampus
tempat pacarnya marta menunggu. Aku menyalakan PC tua dikamar, cek pesbuk dan segala
macam dan tak lama terdengar motor matic masuk kedalam kostan. Dan terlihatlah Dinda
didepan pintu kamar. Senyumannya menggoda banget yak..
Dinda mengambil alih pc tua dikamar, akupun menyalakan kipas dan mengarahkan kearah
cewek semok yang kepanasan itu. Hahay..itu bau parfum langsung memenuhi seisi
kamar..entah kenapa itu bisa wangi segitu parahnya..jangan2 dia mandi dengan parfum
yak..
Diapun kembali menatap layar monitor dikamar. Mata yang baru beberapa jam terlelap ini
benar2 masih ngantuk rasanya. Bukannya tidak menghargai Dinda yang sedang main
kekamar, berhubung dia sibuk sendiri dengan pesbukan..ya mending aku tidur kan ya. Dari
pada bengong2 gak jelas, mending meluk Dinda kan ya..eh, meluk guling maksudnya.
Belum lama aku menutup mata, terasa goyangan kecil di bahu kiriku.
Bah...beneran ujan deres ternyata, kirain cuman bercanda..akupun sontak kedepan dan
hendak mengangkat jemuran. Bah, kamis kan bukan waktu nyuciku..nyuci juga kalo pas
weekend aja. Ah, di kadalin sama Dinda aku. Dia hanya tertawa kecil melihatku yang
menyadari kebohongannya. Ah..minta di terkam ini cewek semok satu eh. Akupun kembali
ketempat tidurku tadi, separuh badan di atas kasur dan separuh lagi di lantai. Melenggang
lagi ke pulau kapuk.
Dinda : kak, tidur terus sih kak.. (kembali tangna genit itu menggoyang2kan tangan yang aku
silangkan di atas dadaku)
Ane : masa mau ujan2an Din, mending tidur kan dingin2 kyk gini.
melihatnya)
Ane : iya iya ini udah bangun..udah sana pesbukan lagi aja..aku temenin sambil ngobrol (aku
membenarkan posisi dudukku, sedikit mengucek mata)
Tak berapa lama dia kembali sibuk dengan pesbuknya. Diluar juga hujan semakin lebat dan
angin yang benar2 terasa dingin menusuk tulang. Entah sepertinya ada yang aneh dengan
cuaca yogya sekarang. Sedikit berbeda dari hujan2 sebelumnya. Benar2 mengerikan hujan
kala itu. Petir bersahutan, hujan sangat deras di tambah dengan angin yang tak kalah
derasnya. Prasaan kemarin2 masih panas deh, panas El Nino kalo gak salah kata BMKG
waktu itu, tapi koq tiba2 hujan ya. Ah sudahlah..cuaca jogja juga memang gak pernah bisa
diprediksi.
Dinda : ah malas kuliah ah kak..ujannya deras banget..pasti basah ntr sampe kampus.
(terlihat dia membaringkan badan di kasur)
Ane : eh, kuliah harus jadi nomor satu..gak boleh malas2an.
Ane : sana berangkat..(iseng tangan ini mendorong tubuhnya, dia malah tambah menggeliat
malas2an)
Dinda : gak masuk aja deh skarang kak, ntr aku pinjam catetan marta aja deh.
Dinda : kak, aku pinjam bantal sama selimut ya.
Ane : ya udah itu tinggal pake.
Nah, Dinda sudah ngajak tidur tuh..saatnya kita terkam pemirsa..eh lupa, ane kan udah tobat
yak..gak terpengaruh lagi sama yang kyk gitu2.
jam..hujan gak reda2, dinda juga yg keliatan tinggal muka doang, lainnya udah ketutupan
selimut. Kyknya masuk kedalam selimut enak inih
Dengan cahaya dari luar, akupun berinisiatif membuat mie rebus. Yap, mayan lapar rasanya
perut, ini sudah jam stengah 5 sore. Sesekali aku membalas sms dari tuan puteri yang kini
sedang berada dirumahnya itu. Semester ini dia sudah tidak mengambil mata kuliah lain
selain Skripsinya, jadi kebanyakan waktu dia habiskan di rumahnya di klaten sana. Laporan
kkn terkadang dia tulis tangan dan nantinya setelah di kostan dia baru memindahkannya
kedalam file skripsinya di komputerku. Kasiannya pacarku itu gak ada laptop.
Dan, 2 mangkok mie rebus rasa soto sudah siap. Sedikit tambahan cabe yang baru dipetik
dari halaman kostan, lengkap sudah. Akupun membangunkan cewek semok yang masih
tertutup selimut itu. Dia sama sekali tak bergeming ketika aku membangunkannya..malah
semakin tinggi dia menarik selimutnya itu.
Beh, denger kata makanan aja cepet langsung bangun..dasar, anak kostan kere juga
kyknya..
Sedikit penerangan dari pintu angin di tembok selatan kamar membuat suasana kamar yang
sedikit remang2 gimana gitu. Hujan di luar sudha cukup mereda berganti gerimis sekarang.
Dinda : gelaaap, gak ada lilin apa kak?? (suara males2an baru bangun tidur)
Ane : hadeh..bentar ya..kyknya aku punya lilin sisa deh..bentar bentar..
Bongkar2 kardus di atas lemari, akhirnya ketemu juga sisa lilin yang masih lumayan
panjang..mayanlah buat ngepet..eh, buat penerang pas makan mie sama si semok dinda.
Terlihat muka acak2annya yang sumringah saat aku menyalakan lilin didepan kami. Dia
masih dengan selimut mengelilingi badannya.
Ane : nah dah terang kan..makan gih..mumpung masih anget. (dia mengangguk pelan)
Dinda : makasih ya kak..(gantian aku mengangguk sekarang)
Ane : samasama..udah buru diabisin mumpung anget
Baru beberapa suapan, listrik kembali nyala..ah sompretlah, baru juga mau romantis2an
dengan dinda sambil diterangi cahaya lilin2 putih..orang PLN ini emang gak bisa liat orang
baru mau senang kali ya..
Dinda melarangku saat akan meniup lilin yang masih nyala itu, entah apa maksudnya. Aku
pun hanya mengikut maunya. Setelah menghabisi mie rebus di mangkoknya. Dia mengangkat
sloky kecil yang aku jadiin tempat lilin di kamar, yap, itu sloky yang di pake mas farid,mas
antok dan arif dulu pas terakhir minum2 di kamar. Terlihat dinda memejamkan mata didepan
lilin itu. Sejurus dia menarik nafas dan meniup lilin itu. Bah lupa, tadi pagi kan kata Marta
dinda hari ini ultah ya..
Wajahnya kini mendekat kearahku, dekat dan semakin dekat. Roman2nya dapat cium ini
mblo..tutup mata mblo ndak pengen..
Cup...sebuah kecupan kecil di pipi kananku. Ah, benarkan..mupeng2 koe mblo, aku suruh
tutup mata juga tadi..
Dia tersenyum manis melihatku..akupun membalas senyumannya..
Ane : udah tuh dah nyala listriknya, tuh kalo mau lanjut pesbukan lagi (kembali dia
menggeleng)
Dinda : malas ah kak, mau lanjut tidur aja
Ane : gak capek apa, prasaan dah dari tadi siang kamu tidur
Dinda : enggak sih kak..hangat malah..jadi enak buat tidur
Ane : yo wes, tidur aja sana..aku ta main PC aja..sambil ngeliat2 server
Dia hanya mengangguk di atas kasur, Aku menyalakan pc tuaku. Sedikit rewel dirinya karena
tadi tidak dimatiin dengan benar, pc tua juga bisa alesan, padahal dia cemburu sama dinda
semok dibelakangku
windows 7nya. Yap, kembali aku membuka tools khusus untuk memantau server, sesekali
menyapa para GM lain yang sedang on di skype.
Melihatku yang sangat asik dengan komputer, Dinda sedikit penasaran dan kini mulai duduk
disampingku. Kembali dia sedikit bawel menanyakan ini apa itu apa. Koq bisa gini koq bisa
gitu. Benar2 rame ini calon emak satu2 eh. Tak terasa, sudah 30menit berlalu, sedikit
berkurang kini pertanyaan dari mulutnya. Kepalanya kini sudah bersandar di bahu
kananku..hahay, enak ternyata ya jagain traffic server sambil ada yang anget2 dsamping.
Selimutnya loh maksud ane, bukan Dindanya
Menjelang pukul 9 malam, aku mengantarkannya sampai depan gerbang kostan. Yap, sudah
cukup baginya untuk berada di kostanku. Aku tak ingin terjadi sesuatu dan lain hal yang
dapat menjadi lebih rumit nantinya. Sejenak dia tersenyum kecil kearahku sebelum
melajukan motor maticnya kearah jalan di ujung gang.
Hubunganku dengan tuan puteri tidaklah menemui halangan yang benar2 berarti. Beberapa
hari ini juga dia jarang berada di yogya, yap dia berada di klaten sana di rumahnya. Tapi
seharipun tidak pernah kami lewatkan tanpa memberi kabar melalui sms/telpon. Setiap hari
dia selalu membahas hal yang sama yang tidak pernah ada bosen2nya dia tulis di keypad
hapenya.
Yap, hampir setiap hari dia pasti membicarakan Jochik, tempat makan favoritnya itu.
Bulan september datang dengan cepat, tak terasa beberapa hari lagi hari yang paling aku
benci datang, hari apa lagi selain hari ulang tahunku. Orang lain sangat menunggu hari2 itu,
tapi entahlah sejak beberapa tahun belakangan ini aku benar2 kacau setiap tgl 6 september
itu tiba. Tapi, kala itu aku sempat memanjatkan doa, semoga di hari ultah besok tidak ada
lagi kejadian yang benar2 membuatku kacau seperti yang sudah lewat.
Hari ini adalah hari senin tanggal 6 September. Tidak ada yang special, sedari semalam aku
sudah mengadakan event kecil2an di server game yang aku jaga itu, sekedar bagi2 item
ingame. Dan untuk Real life, aku berusaha untuk tidak memikirkannya. Lumayan banyak SMS
yang aku dapat pagi itu saat membuka mata, Tari, Lisa, Mimin, dan Dinda juga sempat
mengucapkan selamat ultah. Vanya, aku tidak berharap lebih untuk ucapan darinya.
Nduwt, kyknya dia tidak tahu ulang tahunku kapan, secara dia tidak pernah menanyakannya.
Jadi aku tidak terlalu mengharapkan kehadirannya. Toh dia lagi pusing2nya nyusun laporan
skripsi.
Setelah membaca sms pagi2 buta, aku kembali menuju pulau kapuk...maklumlah, kuliah
cuman hari selasa sama kamis..jadinya ya kyk gini..tambah suram aja kesan mahasiswa di
diri ane
Belum berapa lama, pintu kamar di ketuk2.. entah siapa pagi2 gini sudah menggangguku
terlelap. Dari semalam juga gak ada kata dari tuan puteri kalo dia bakal keyogya. Sedikit
malas2an diri ini membuka pintu.
"Selamat ulang tahun sayang" terlihat tuan puteri tersenyum manis gula jawa didepan pintu.
Sedikit kaget diri ini saat membuka pintu kamar, ternyata dia tau ultahku kapan.
Nduwt : kangeeeenn (dia sekarang memelukku yang masih acak2an baru bangun tidur ini)
Ane : iya, aku juga kangen kamu yank..(aku membalas pelukannya, hangat terasa)
Ane : ya udah masuk dulu yuk..
Setelah melepas pelukannya, diapun masuk kedalam kamar. Terlihat dia membuka tas ala
emak2nya, dia mengambil kotak kecil yang di bungkusin kado, entah apa isinya itu.
Nduwt : sana yank mandi dulu..kebiasaan deh jam segini masih tidur
Ane : bentar ya, masih ngumpulin nyawa (kembali badan ini bersender di tembok dekat
kasurku, dan tuan puteri kini mengikut di dadaku yang kerempeng)
Nduwt : yank, ntr temenin ya..
Ane : iya, jochik kan
(dia mengangguk)
Dia membuka kedua tangannya, ah pacarku sekarang manja banget..minta peluk terus
dianya..bukan ane loh ya, dianya yang minta..ane kan udah tobat kan ya..
...
Setelah selesai mandi dan berpakaian sedikit rapi, biar gak malu2in tuan puteri karena jalan
dengan gembel kyk ane ini. Kado darinya tadi aku masukin lemari kayu yang ada dikamar.
Kostan ini dapat satu lemari kayu setinggi dadaku untuk tempat pakaian, nah karena ada
lemari kayu ini, lemari plastik yang roboh kena gempa dulu sudah ane pensiunkan sejak
pindah kekostan ini.
Oiya, kadonya ane rahasiain aja ya, biar pada penasaran gitu ceritanya..
soalnya gan, malu ane jelasinnya
Gk penting
Seperti permintaan tuan puteri, aku mengantarnya makan di jochik didekat IST Akprind itu,
sekarang di belakang XXI. Lumayan gede tempatnya, lumayan enak juga buat tempat
ngobrol..banyak mahasiswi yang makan disitu juga soalnya, jadi ya skalian cuci mata liat
yang seger2 gitu.
Hadeh, pantesan banyak yang gak mau nemenin emak2 kalo pas belanja..hal yang simple
bisa jadi sangat rumit ternyata.
2jam lebih, belum ada satupun yang menjadi pilihan sang tuan puteri. Bener2 dah, masih aja
sibuk milih yang mana..tinggal ambil semua yang bagus, trus bayar..masalah selesai. Itu
pemikiran cowok loh..au dah kalo cewek.
3jam berlalu, tuan puteri terlihat kecapean menghampiriku yang duduk2 didekat penjual
mainan robot2 bongkar pasang didepan toko itu.
Dan berjalanlah kami ke toko selanjutnya..kejadian seperti tadi lagi. Pilah pilih yang mana
yang bagus. Tanya lagi tanya lagi..weslah, kalo yang make cantik, mau jilbab kyk mana juga
tetap cantik..
Lagi, 2 jam yang tidak membuahkan hasil..terlihat muka lesunya ketika kembali kearahku
menunggu didepan toko itu. Ya seperti tadi, gak ada yang cocok katanya. Bhuahahaha..5 jam
cuman buat pilah pilih yang gak membuahkan hasil. Untung sama kekasih pujaan hati, kalo
gak dah aku tinggal pulang dari tadi.
Akhirnya sang puteri mengajak pulang, yey, penderitaan menunggu pun berakhir..eits, tapi
dia kembali menyuruhku menunggu didepan toko pertama tadi. Dia masuk lagi ketempat dia
ngembil 2 jilbab pertama. Yap, dia sekarang terlihat kearah kasir, tak berapa lama senyuman
manis khas gula jawanya itu terlihat kearahku. Dengan kresek putih kecil dia berjalan
mendekatiku.
Hadeh, ini rasanya campur aduk dalam hati, mau marah tapi sama tuan puteriku..mau gedek
sendiri, ntr dia sedih..yo weslah, iya2in ajalah daripada ngambek..ane mah cuman seorang
pelayan setia yang menemani tuan puterinya.
Nduwt nduwt...setiap kali kamu ngajak ketoko yang sama, aku selalu menikmati ekspresi
wajah bingungmu saat kamu mengangkat 2 jilbab di tangan kiri dan kananmu..pertanyaan
tetap sama "Ini bagus gak yank...kalo sama yang ini bagusan mana?" ah..aku cuman bisa
tertawa kecil ketika mengingatnya..begitu rumit 2 pilihan yang jelas2 nantinya akan kamu
pilih semuanya itu..
Menjelang pukul 4 sore, tuan puteri mengajakku sebentar kekostannya. Yap, dia mengambil
doramemon, bantal kesayangannya itu. Kami hanya mampir sebentar di kostannya sebelum
kembali kekostanku. Yap, dia tidak mau tidur sendiri dikamarnya, malam ini dia memilih
untuk tidur di kamarku. Tak berapa lama, tibalah kami di kostanku. Ceketer aku parkir
didepan kamarku. Saat turun dari motor, terlihat anak kostan yang beberapa hari lalu
melihatku dengan Dinda dan Marta.
"
Wasyu...kebongkar kebusukanku ketika di yogya dan ketika tuan puteri tidak ada
disini..sialan tuh orang, main bocor2 aja dah...siap2 ini bakalan kena cubit abis2an didalam
kamar. Tuan puteri hanya tersenyum tidak enak dengan kata2 teman kostan tadi. Ah,
sudahlah...siap2 mental aja dah..
Setelah membuka pintu kamar, sesuai perkiraan tadi..ckiiit...cubitan tuan puteri mendarat
sempurna di perutku.
Dia hanya terdiam disudut kasur..mukanya masih seperti tadi, ditekuk macam kertas
pembungkus makanan.
Ane : iya iya, maaf aku salah..jangan ngambek lagi ya.. (hahay, saatnya kita mencari
senyuman manis gula jawanya lagi)
Ane : oiya, sayang mau makan apa? aku masakin deh..
Nduwt : emang bisa masak?? (sedikit ketus suaranya, wajahnya masih ditekuk2)
Ane : bisa dong..hehehhe..
Ane : mau nasgor apa magelangan, apa capcay ato apa gitu?
Nduwt : coba..aku pengen nyicip magelanganmu
Ane : tungguin bentar ya..aku beli bahannya dulu di warung.
Nduwt : ikuuut..
Sukurlah, dia kembali manja seperti sebelumnya. Kini dia menggandeng tanganku menuju
warung belakang kostan. Setelah membeli nasi putih dan 2 bungkus mie rebus, kamipun
kembali kekamar. Yap, warung belakang lumayan komplit, ada semua bahan masakan di
jualnya.
Sore itu, aku menjadi koki dadakan untuk tuan puteri. Dan sore ini menunya adalah
magelangan, magelangan ala chef eri. Setelah mateng, terlihat tuan puteri sangat asik
menyantapnya. Sepiring berdua memang benar2 romantis, ditambah magelangan ala chef
eri dengan sedikit taburan bumbu cinta diatasnya..luar binasa enaknya.
Setelah beberes perlengkapan makan, dia sempat bermanja2 sebelum dia beranjak tidur.
Sudah 9bulan kami jadian, belum sekalipun aku memeluknya ketika tidur. Aku tidak mau
melakukan itu, takut ndak keterusan. Biarlah dia tetap dengan keindahannya tanpa harus
aku menghancurkan semua yang menjadi kebanggaannya itu.
Setengah 10 malam, diapun terlihat mengantuk. Akupun mempersilahkan dia tidur dulu. Dia
terlelap dengan posisi tangan kanannya memegang tangan kiriku. Aku yang menghadap ke
depan monitor, masih melek hingga pukul 1 pagi, yap aku masih melakukan tugasku menjaga
traffic server malam itu.
Dia sela2 aku memantau server, keras kurasakan genggaman tangannya. Badannya
bergetar hebat, matanya terbelalak melihat kearah atas lemari disudut kamar. Tetesan air di
kedua matanya. Sedikit bingung diri ini melihatnya seperti itu. Entah apa yang terjadi.
Akupun menggoyang bahu kirinya.
Dia terlihat seperti orang yang baru keluar dari dalam air..dalem itu tarikan nafasnya.
Badannya masih bergetar hebat..aku beranjak mengambil segelas air untuknya. Setelah
meminumnya, dia memelukku dengan tubuh gemeteranya. Dia tidak mau cerita dengan apa
yang menimpanya barusan.
Akupun menemaninya tidur malam itu, banyak pertanyaan di kepala ini dengan apa yang dia
alami tadi..aku mendekap tuan puteri didadaku..sekedar membuatnya nyaman didalam
lelapnya.
Pagi menjelang..terlihat tuan puteri masih terlelap dalam dekapanku. Ah untunglah aku tidak
melakukan hal yang aneh2 semalam. Aku menikmati pemandangan ini, wajah teduhnya
ketika tertidur benar2 indah..ya meskipun ada sedikit belekan dimatanya, tapi tidak
mengganggu kecantikan di wajah chubbynya itu. Sedikit bergerak dirinya ketika bibir ini
menyentuh dahinya. Kembali aku memeluknya erat, semakin dalam dia menenggelamkan
tubuhnya didekapanku.
Setengah 6 dia menggeliatkan badannya, saatnya tuan puteri bangun dari lelapnya. Aku yang
sedari tadi melihat tingkahnya tersenyum manis didepannya.
Terlihat dia bangkit duduk dan membenarkan jilbabnya yang sedikit acak2an karena
dekapanku tadi. Setelah membuka pintu kamar, akupun menemaninya kearah kamar mandi
diujung barat lorong kostan. Tak berapa lama, diapun keluar dari kamar mandi. Kami kembali
kekamar. Lagi2 dia melihat kesudut kamar, arah tatapannya semalam di atas lemari kayu.
Entah apa yang dilihatnya semalam.
Sejenak diapun membereskan barang2nya, tak lupa tas kresek kecil yang berisi jilbab 2 biji
yang dia beli kemarin. Setelah beres semua, diapun beranjak kearah ceketer yang sudah aku
panasin sebelum masuk kamar tadi. Yap dia sudah bilang semalam kalo pagi ini dia akan
kembali ke klaten sana.
Nduwt : yank, aku pulang ya.. (kembali dia menyalim kekasihnya ini)
Nduwt : awas...jangan macam2 pas aku gak ada disini..ta suwek2 matamu yank
Ane : iya..gak macam2 koq yank..paling satu macam aja
Nduwt : yaaaaaank...
Ane : enggak enggak...hehehhe...
Nduwt : ya udah, sayang ati2 ya disini, kuliahnya jgn malas2an..cepet lulus biar bisa cepat
lamar aku
Ane : iya sayang..dah sana buruan, ndak kepanasan ntr di jalan
Nduwt : aku di usir
Ane : enggak sayang..
Sekali lagi dia menyalim tanganku. Setelah menaiki ceketernya, akupun mengantarnya
sampai didepan gerbang kostan. Lambaian kecil darinya sebelum dia melajukan ceketernya
kejalan di ujung gang.
Aku pun kembali kekamar dan mengambil handuk untuk segera mandi..yap, selasa adalah
waktunya kuliah pagi2 jam 7..biasalah mata kuliah semester baru, jadi jadwalnya pagi2 buta.
Setelah selesai mandi, pakai kemeja sama sisiran rambut dan semprotan plapyum disana
sini, siaplah diri ini untuk kekampus buat ketemu mahasiswi yang butuh belaian.
Mahasiswanya mboh gak peduli ben wae jadi jones berkarat..bhuahahahha
Baru aja masuk kedalam kelas..terdengar suara cewek bohay itu..siapa lagi kalo bukan
Dinda dan Marta.
Dinda : Kak Eri... (keras suaranya dari arah lorong yang mengarah kekelas, aku
membalikkan badan)
Ane : eh Din, Ta...apa kabar
Dinda : baik kak..kakak sendiri gimana??
Dinda : sombong ih, kemarin aku sms gak dibalas
Ane : oiya, lupa balas..kemarin sama tuan puteri soalnya
Dinda : pantesan aku dicuekin..ternyata...(mereka tertawa kecil)
Marta seperti biasanya, dia lebih banyak diam ketika ada aku di antara mereka, tapi kalo
mereka berdua yang ngerumpi, bisa heboh ini kelas kayak pasar tumpah. Tak berapa lama,
kembali dosen muda yang nota bene teman kuliah dulu yang jadi pengajar mata kuliah ini
masuk. Ah, bakalan di permalukan lagi ini. Tapi sudahlah, namanya juga mahasiswa madesu,
sudah biasa jadi bahan ejekan.
Seperti biasa 2jam selesai sudah itu kuliah..tumben kali ini si dosen muda tidak banyak
menyinggung mahasiswa madesu ini, selamatlah aku kali ini. Hahay..
Marta yang sudah punya pendamping, segera pamit setelah kuliah, karena sudah ditunggu
didepan kampus. Nah sekarang giliran ane sama si bohay ini yang sedari tadi gak pernah
jauh2 dari sampingku. Dinda dinda, sayang tu badan bohay tapi jarang kena belai..mau po di
belai sama buaya sebelah..batin ini melihatnya yang tersenyum kearahku.
Diapun segera menggandeng tanganku kearah parkiran..entah apa yang aneh didiri ini
sehingga seperti magnet saja. Itu si Dinda main nempel2 aja, kan kasian para jones yang
melihat..ndak mereka ngiri trus bunuh diri ntr.
Aku melajukan motor matic milik dinda kearah warung nasi rames di dekat gang kostan.
Warung murah tapi enak dan porsinya banyak, nah apalagi yang kurang coba. Sudah pasti
rame dengan para anak kostan kere seperti ane ini. Dinda yang mengambil alih menu makan
pagi menjelang siang kala itu. Aku hanya menggeleng saat dia menunjuk ikan goreng
sebagai lauknya. Lebih baik gak makan daripada harus gatal2 lagi. Cukup sama tuan puteri
saja aku menghabiskan satu porsi makanan dengan lauk ikan.
Kami kembali kekostan dengan 2 bungkusan makanan porsi kuli dari warung tadi. Dinda
yang sudah beberapa kali main kekostan seakan sudah hafal dengan segala tempat
peralatan makan, diapun telaten menyiapkan makanan kedalam piring.
Aku kie sebener e jahat po ra ya?? Belum ada setengah hari tuan puteri dari kostan sini, tapi
sekarang aku sudah makan dikamar ini dengan cewek lain, trus becanda2 gak jelas sambil
makan lagi sama si cewek semok ini.. Entahlah, jangan tanyakan disini..tanyakan saja pada
rumput yang bergoyang.
Setelah selesai makan, dinda seakan tertarik dengan bantal baru yang ada di atas tempat
tidurku. Diapun mengambil Doramemon milik tuan puteri.
Dinda : kak, ini punya siapa?? (dia memeluk2 doramemon, sejenak dia menciumnya lalu
melihatku)
Dinda : koq baunya parfum cewek kak? (aku tersenyum kearahnya)
Ane : itu punya pacarku..semalam dia nginap sini
Dinda : eh, cewek boleh nginap ya disini?
Ane : bolehlah..kostan paling bebas koq
Ane : kenapa?? mau nginap sini??
angkat2..sekaranglah saatnya)
Dinda : ya kalo boleh sih
Ane : jangan deh, ndak kena amuk aku sama pacarku.
Dinda : kakak penakut juga ya sama pacarnya..
Ane : ya takut kehilangan Din..pasti semua orang takut kehilangan orang yang di sayang..jadi
wajarlah aku takut kehilangan dia, kan aku sayang sama dia
Dinda : mau dong disayang2
Ane : makanya cari pacar biar ada yang sayang sama kamu
Kami tertawa kecil dikamar, Dinda sekarang semakin berani mendekat kearah buaya satu
ini, dia seakan tak segan untuk bermanja. Tapi tenang, aku sudah tobat loh ya..jadi gak
bakalan tergoda rayuan darinya
kuliah lagi. Akupun mengantarnya sampai gerbang kostan, lambaian tanganku mengiringi dia
menghilang di ujung gang kostan.
...
Beberapa hari berselang, tuan puteri kembali datang keyogya, sedar pagi tadi dia sudah
dikamar bermain Onet, game kecil yang menyamakan beberapa gambar2 pokemon. Aku pun
baru selesai mandi kala itu, melihatku yang sudah selesai mandi, diapun mengajakku makan
di tempat kesukaannya, apalagi kalo bukan Jochik. Melajulah ceketer meninggalkan kostan
kearah jalan solo sana, ke tempat makan favorit tuan puteri.
Setelah mendapat pesenan, kamipun mencari tempat duduk disalah satu meja.
Ane : yank, kamu jarang di yogya, trus kostanmu siapa yang nempatin? (sesekali aku
menyuapinya dengan ayam goreng kesukaannya itu)
Nduwt : nunggu abis yank, abis itu aku laju dari rumah keyogyanya
Ane : owh, trus barang2mu gimana yank?
Nduwt : ya ntr bawa pulang, kamu mau pake yang mana yank??
Ane : gak usah yank, toh aku juga udah ada semua kan dikamar
Nduwt : belum ada rice cooker yank..ntr abis ini kekostan ya, ambil ricecookernya.
Ane : eh gak usah yank..buat pake dirumah aja.
Nduwt : dirumah udah ada yang gede yank..jadi gak kepake..
Ane : males ah yank..belum beli beras belum beli bahan masak lain2nya..itung2nya sama aja
sama beli jadi
Nduwt : kan bisa makan kapan aja yank kalo masak sendiri
Nduwt : ntr aku bawain beras dari rumah
Nduwt : ibu juga sering nyuruh bawa beras dari kemarin2, tapi aku bilang kamu gak ada rice
cooker makanya gak bawa
Ane : owh, ya udah..
Ane kalah telak tiap berdebat dengan tuan puteri, dia seakan sangat pandai mengatur segala
yang baik untukku. Aku hanya mengikut semua kata2 darinya.
Sore menjelang, kamipun kearah kostannya di dekat SMK piri sana, mengambil Rice
Cookernya tadi. Sedikit berdebu kamarnya itu karena jarang di tempati. Aku sempat
membantunya membersihkan kamarnya itu. Tak berapa lama sudah selesai. Terlihat sedikit
kecapean diwajah chubbynya. Diapun mengajakku duduk di dekat pintu, tempat dia tertidur
dibahuku dulu.
Ane : kenapa yank, koq kyk ada yang beda? (belaian hangat di bahunya)
Nduwt : yank, kmrn itu pas aku nginap dikamarmu. Aku liat cewek2 duduk ngeliatin dari atas
lemari.
Nduwt : matanya keliatan di sela2 rambut panjangnya..(sedikit bergidik diri ini mendengar
kata2nya barusan)
Nduwt : trus pas kamu bangunin, dia lagi dudukin aku yank..sambil ketawa dianya....
Nduwt : takut yaaannkk... (kembali dia memelukku erat, badannya terasa bergetar
ketakutan)
Ane : udah gak usah takut..mungkin dia mau kenalan sama kamu yank
Nduwt : yaaaank...takuttt.. (semakin keras pelukannya kini)
Ane : kemarin kamu lagi dapet gak?
Ane : kalo cerita2 dari anak kostan sih, tiap cewek yang lagi dapet trus nginap dikamar itu
pasti ngeliat yang kyk kamu ceritain tadi
Nduwt : belum dapet yank..baru mau..siangnya pas nyampe rumah baru dapet
Ane : ya sesuai kata anak2 kostan sih.
Nduwt : kamarmu serem banget sih yank..
Setelah tuan puteri sudah sedikit tenang, akupun mengajaknya balik kekostan, sudah sore,
saatnya dia pulang kerumahnya diklaten sana. Sempat takut2 dirinya saat masuk kedalam
kamar, aku hanya tertawa kecil kearahnya. Setelah sholat azar, diapun pamit pulang. Seperti
biasa, setelah aku memasang helmnya, dia menyalim tangan kekasihnya ini..setelahnya
diaun melaju meninggalkan kostan.
Ah..kostan ku sedikit serem sih..kata orang2 yang baru datang kesitu. Apalagi yang bisa
ngeliat2 gitu..pasti ngeliat2 yang aneh2 disitu. Sering patroli di lorong kostan..itu kata si
Alex. Tapi seumur2 ane ngekost disitu belum pernah doi nampakin diri. Bukannya ingin
sok2an melihatnya, aku percaya akan kehadiran mereka, tapi aku juga percaya dunia
mereka erbeda dengan kita. Selama bisa hidup rukun, tidak saling mengganggu, maka tidak
akan terjadi hal yang aneh2. Amin.
Bulan oktober datang dengan cepat. Sedari pertengahan september lalu, ada rental baru
yang kebetulan mengontrak di ruangan depan rumah ibu kost. Jadi dia sudha seperti anak
kostan baru. Sering juga saat malam hari, yang punya rental itu main ke belakang kekostan.
Dia juga sering mengajakku sekedar kedepan untuk membantu mengurus rentalnya. Yap,
itung2 aku nambah ilmu di bidang service2 komputer. Rental ini juga merangkap tempat
service komputer dan laptop.
Yap, seperti yang pernah ane singgung dulu,tidak ada ilmu yang tidak berguna. Nah, ilmu
yang ane dapat dari adi pas di lab kampus dulu, lumayan membantu pas kyk gini2. Jadilah
ane dapat makan gratis pas selesai bantu2 servisin komputer orang2 yang dibawa ke
rentalan ini. Ah, ilmu emang bear2 berguna yak. Begitulah hari2 yang ane lewati sekarang,
seakan tidak ada waktu untuk santai dengan leha2..semata2 untuk sesuap nasi dan
sebongkah berlian.
Entah tanggal berapa kala itu, yang bisa ane ingat yaitu malam itu ane sedang berada di
rental depan bersama yang empunya rental. Sekitar pukul 8 malam..tetiba dari dalam
ruangan rental tercium bau belerang yang teramat sangat. Kami yang berada di situ saling
lihat, saling mengangkat bahu karena tidak mengerti darimana asal bau belerang. Kamipun
keluar kearah jalan dan terlihatlah jogja sedang turun salju.
Wuih benar2 keren yak, satu2nya wilayah indonesia yang turun salju ya cuman yogya
Sedikit berbeda saljunya, ternyata oh ternyata..ini adalah abu vulkanik dari letusan gunung
merapi. Yap, memang sejak awal bulan oktober orang sudah banyak yang mengatakan kalo
tanda2 merapi akan meletus sudah sering terlihat.
Yogya kembali kelam..eh, lebih tepatnya berwarna putih karena abu vulkanik dari merapi.
Berita2 di tipi2 juga benar2 ngeri..terlihat banyak ternak warga yang mati kena wedus
gembel dari merapi di daerah sleman sana. Ah merinding ngingatnya..yogya kembali sedikit
lumpuh dengan segala aktifitasnya.
Tak henti2nya aku menanyakan kabar tuan puteri dirumahnya diklaten sana, untunglah tidak
terlalu parah, dan mereka sekeluarga aman2 saja. Sekarang gantian emak bapakku dirumah
yang khawatir2, tak henti2nya mereka menelpon setiap saat. Tapi setelah aku meyakinkan
mereka bahwa yogya masih masuk daerah aman dari wedus gembelnya merapi, mereka bisa
sedikit tenang. Ah lagi2 mereka termakan berita dari salah satu infotainment di tipi yang
sempat mengatakan bahwa yogya adalah daerah berbahaya oleh wedus gembelnya
merapi.
Berita yang lumayan membuat gempar dunia datang lagi dari yogya, tgl 26 oktober 2010, juru
kunci gunung merapi Mbah Maridjan meninggal dunia karena wedus gembel merapi. Berita2
pada saat itu banyak menyiarkan belasungkawa dari seluruh dunia, beliau sempat dikenal
dunia sejak tahun 2007, beliau adalah satu2nya orang yang tidak ambil pusing dengan erupsi
gunung merapi di tahun 2007 itu. Beliau dengan santainya melakukan aktifitasnya ketika
semua orang mulai sibuk untuk mengungsi.
...
Skip deh, paling gak enak pas ngingat2 bencana kayak gini ini.
Karena suasana jogja yang masih kurang kondusif, tuan puteri tidak jadi berhenti ngekost.
Dia melanjutkan kontrak kostannya hingga bulan juli 2011 besok, sebulan sebelum dia
wisuda..rencananya..tapi semoga saja besok acara skripsi dan pendadarannya lancar2 aja,
Amin. Aku juga sempat sangat berberat hati jika dia harus laju dari klaten ke yogya untuk
urusan kampusnya, debu vulkanik yang masih sering beterbangan karena angin, masih
sangat parah hingga dapat merusak mata dan pernafasan.
Desember berlalu dengan cepat, yogya masih sedikit berdebu. Segala aktifitas kuliah juga
banyak yang di undur, sampe2 UTS saja banyak yang ditunda kala itu oleh pihak kampus.
Akupun bersama teman kostan merayakan tahun baru di titik nol, tidaklah terlalu meriah
acara pergantian tahun waktu itu, karena lagi2 yogya berada didalam masa berkabung,
ditambah debu2 yang masih sliweran ditiup angin.
Januari 2011 tidak ada yang istimewa, cuman beberapa mata kuliah mulai kembali diadakan
UTSnya. Yogyapun kembali ke aktifitasnya secara perlahan. Aku sempat bertemu dengan
beberapa teman sekelas yang kebanyakan mudik di kala bencana abu vulkanik dari merapi
kemarin. Dinda dan Marta juga baru balik beberapa hari yang lalu karena aku sempat
memberi tahu bahwa UTS akan segera di selenggarakan minggu ini.
Aku saat itu sedang berada di kantin, menyeruput es coffeemix digelas didepanku sambil
sesekali menghisap rokok LA yang sempat aku beli ketengan di kantin pojok. Ah biasalah
orang kere macam ane ini cuman bisa ketengan sekarang, udah gak sanggup beli
bungkusan
Seperti dejavu, kembali aku mencium aroma parfum seperti sebelum aku mengenal mereka.
Yap, Dinda dan Marta terlihat masuk kedalam kantin pojok. Aku tersenyum melihat kearah
mereka.
Banyak yang kami bicarakan dikantin kala itu, setengah 9 mereka pamit kekelas karena
sudah masuk jam ujiannya. Akupun sempat pamit ke mereka untuk pulang kekostan. Yap,
dengan keadaan yang masih suram seperti sekarang, debu dimana2 jadi ya tempat paling
enak ya didalam kamar, sambil pacaran dengan pc tua sambil browsing yang seger2.
Mencari sesuatu yang bisa mengalihkan fikiran dari kebingungan dengan musibah yang
melanda yogya. Ah, panjang lebar jelasinnya, bilang aja browsing film bokep..gitu aja koq
repot...eh, ane kan udah tobat kan ya..ah..keceplosan tadi jelasinnya
Menjelang sore, terdengar motor masuk kedalam kostan. Dari suara2nya sih itu motor matic.
Tak berapa lama, pintu kamar di ketuk2. Akupun menutup browser yang sebelumnya
menampilkan website yang benar2 menggiurkan iman. Bhuahahahah..Sedikit lama diri ini
membuka pintu kamar, biar di kira baru bangun tidur gitu..sedikit ngacak2 rambut..
Ane : eh Din..kirain siapa (sok2an menguap kyk orang baru bangun tidur padahal baru
mbokep
Sedikit kaget diri ini mendapati dinda yang tiba2 memelukku..eh, ada apa ini..orang lagi
mupeng kyk gini semakin di pancing2..bahaya ini..
"Kangeeen kak" pelan suaranya didalam pelukannya..aku tidak membalas pelukan itu, aku
masih terdiam bengong menahan sesuatu disana yang mulai mau2 bangkit
Ane : eh, udah masuk dulu..(diapun melepas pelukannya, dia tersenyum manis melihatku)
Dinda : maaf ya kak, aku keceplosan (aku mengangguk pelan)
Ane : udah gpp, duduk dulu deh..tuh kalo mau main komputer dipake aja, masih nyala koq
Ane : eh, bentar ya, aku cari minum dulu
Dinda hanya mengangguk sambil mengambil duduk didepan PCku. Setelah mengambil
dompet di atas CPU, akupun kewarung belakang kostan untuk membeli teh dalam kotak
itu..entah apa nama teh itu, sering koq ada iklannya di tipi2..berhubung siaran infotainment
sudah gak beres, jadi ane gak pernah lagi liat tipi, makane ane lupa nama teh dalam kotak
itu.
Akupun kembali kekamar dengan tas kresek hitam berisi teh dalam kotak serta beberapa roti
seribuan yang dijual ibu warung belakang. Terlihat dinda sangat asik memperhatikan layar
monitor 19inch dikamar. Beuh..ternyata itu browser yang langsung aku tutup tadi, pas di
buka kembali oleh Dinda menampilkan halaman terakhir yang ane kunjungin. Ah..ketahuan
belangku..asyem dah malu betul diri ini.
Tanpa kata, aku langsung mengambil alih mouse ditangannya yang masih asyik scroll2 itu
page yang berisi gambar2 gak jelas dengan segala posisi itu. Aku menutup jendela itu dan
membuka jendela baru dan aku pasang mbah google. Dia tertawa kecil melihatku yang
kelabakan.
Ane : udah itu kalo mau pesbukan, pesbukan aja, gak usah liat yang aneh2
Dinda : aku cuman buka browser koq, gak buka yang macam2 kak
Benar2 canggung diri ini yang ketahuan belangnya. Dinda seperti tidak terjadi apa2 kembali
membuka pesbuknya, sesekali dia meminum teh dalam kotak yang sempat dia ambil didalam
kresek yang aku bawa tadi. Aku hanya tertunduk malu gak tau ngapain dibelakangnya. Aku
malu...
Semakin menjadi itu senyumannya, aku yang masih sedikit mupeng dengan senyuman
genitnya segera mengikut kemauan si semok ini..setelah dekat dengan wajahnya...
Dinda : Yeeee...mupeng... (sebuah toyoran kecil darinya tepat di jidatku, yahh kecewa
pemirsa.. )
Dinda : sana kakak cuci muka dulu, tuh mukanya merah tuh...
Ya udah deh, daripada mupeng karena gak dapat jatah dari si semok, cuci muka aja deh biar
gak malu. Cup..tanpa disadari, sisemok memberikan kecupan kecil di pipi kiriku saat aku
akan beranjak kekamar mandi. Ah rejeki anak soleh dengan muka mupengnya. Diapun
kembali melihat layar 19inch dan mulai sibuk sendiri dengan pesbuknya..Grrrr...dipeluk dari
belakang kyknya enak tuh semok2 gimana gitu.....astaga, ane kan udah tobat..untung ingat..
(ngelus2 dada sendiri, dada sendiri loh ya, bukan dadanya Dinda
February menyapa, yogya sudah benar2 kondusif. Orang sudah mulai kembali ke aktifitasnya
masing2. Tuan puteri juga sudah sering bolak balik dari rumahnya keyogya, untuk urusan
kampus dan menjenguk kekasih tercintanya ini. Dinda, yap seperti sebelumnya dia semakin
sering mampir kekostan, sekedar main dan mengajak makan, tak jarang sampe malam dia
dikostan. Kadang2 juga sih ada sedikit adegan cium2an tapi gak lebih dari itu. Demi menjaga
segala sesuatunya, setiap dinda main kekostan aku selalu memberitahu kepada tuan puteri.
Minggu 13 february sehari sebelum valentine, diri ini sedikit sibuk dengan coding yang di
berikan mentorku Wyckte. Yap, server yang ane kelolah dengannya akan mengadakan event
valentine nanti tertanggal 14 february besok. Lumayan banyak yang harus di rubah droplist
dari momon dan menambahkan monster baru. Setelah di coba di forever alone server, dan
sudah sesuai dengan apa yang di inginkan wyckte, akhirnya packed update sudah siap untuk
server. Setelah mengumumkan kepada seluruh player, akhirnya wyckte menutup server
sejenak untuk mengimplementasikan update event valentine.
Tak lama, 30menit berlalu server sudah kembali dibuka. Akupun sempat mencoba update
event di setiap channel didalam server untuk mencari bugs, jika terdapat beberapa yang
cukup mempengaruhi gameplay maka server kembali akan di emergency maintenance.
Setelah semua OK, serverpun di buka penuh untuk dimainkan. Akupun pamit ke sang mentor
karena sudah terlalu pagi, sudah jam 5 pagi..kembali diri ini melenggang ke pulau kapuk.
Aku melihat layar k750i ku, ini sudah pukul 11, terdengar pintu kamar di ketuk..ah sisemok
pasti, soalnya semalam tuan puteri sudah memberi tahu kalo dia tidak bisa datang keyogya,
selasa dia baru ada janji dengan dospemnya untuk bimbingan dan koreksi skripsinya.
Dengan wajah masih acak2an, diri ini mengarah ke pintu kamar. Senyuman nakal itu terlihat,
bah salah perkiraan ternyata..
...cerita apaan
20menit, aku sudah selesai mandi..sedikit kaget diri ini melihat dihalaman kostan..ada 2
motor matic disitu..ah, yang satu punya Lisa satunya lagi punya Dinda..nah loh..kyknya ada
yang lagi jambak2an tuh didalam kamar..geer betul ini buaya satu woy...
Sedikit sepi suara didalam kamar saat aku masuk, terlihat dinda sibuk dengan kegiatannya
tiap kekostan, dia main pesbuk di komputer, sedangkan Lisa sibuk sendiri dengan hapenya
sambil nyender ketembok diatas kasur. Mereka berdua tersenyum melihatku yang masih
dengan handuk dikepalaku. Untunglah tidak terjadi kekerasan didalam kamar kostan.
Mereka kembali dengan aktifitasnya masing2, satunya main komputer, satunya maenan
hape..akupun memakai kaos oblongku. Sedikit bingung, alesan apa lagi yang akan aku
berikan ke tuan puteri dengan adanya 2 cewek ini dikamarku sekarang. Haruskah aku
menjadikan mereka ber-3 sebagai...ah sudahlah..terlalu geer diri ini, kyk mereka mau aja
sama buaya buntung kere ini.
Akupun mengambil duduk dikarpet di tengah kamar, entah siapa yang harus aku ajak
ngobrol duluan. Ah, paling malas aku sama moment kikuk kayak gini, mau nyapa Lisa duluan,
ntr Dinda ngerasa gak di perhatikan, kalo nyapa Dinda, ntr Lisanya yang gak
enak..hadeh..
Lisa : ayuk Ri, tadi kan udah janji mau nemenin aku. (akhirnya lisa membuka omongan,
eh..tapi bentar deh, kapan aku janji ya?? Sedikit raut kecewa diwajah dinda yang melihatku)
Dinda : kakak mau pergi sama mbak Lisa ya? (aku hanya mengangguk pelan)
Ane : entah tu Lisa mau ngajakin kemana, kamu mau ikut Din? (sedikit membesar mata Lisa
menatapku)
Lisa : yah..tadi kan kamu janjinya cuman berdua Ri..(dia bangkit mengarahku, itu tangannya
maen gandeng2 aja..)
Dinda : ya udah deh kak, aku pulang aja deh..aku dah janji juga tadi mau ketempat Marta
(senyum2nya rada2 gimana gitu)
Lisa : maaf ya Din..Eri dah janji nemenin aku tadi sebelum kamu datang (senyum penuh
kemenangan diwajahnya kini)
Entah aku harus bagaimana..mau ngajakin Dinda, Lisa gak mau diduain..Dinda juga kyknya
keberatan kalo kami jalan bertiga..Semoga saja tuan puteri tidak datang sekarang..habis
beneran diri ini kalo sampe kejadian..
Sedikit tidak enak saat mengantar dinda kedepan gerbang, tapi sudahlah..mereka berdua
bukan siapa2ku juga. Lambaian kecil tanganku mengiringi motor maticnya melaju kearah
jalan. Akupun kembali kekamar, mengurus tuh si calon emak2 satu lagi. Saat masuk kedalam
kamar, dia sudah bersiap untuk pergi. Entah mau dibawa kemana diri ini sama Lisa, bakalan
di kulitin kayaknya.
Setelah menutup kamar, akupun melajukan motor matic milik Lisa..aku tidak tahu kemana dia
akan mengajakku. Aku hanya mengikut instruksinya ketika dia menyuruhku mengarah
kejalan gejayan, tembus kearah ringroad utara dan berbelok masuk ke jalan kecil setelah
STMIK Amikom. Entah ane lupa jalan apa namanya waktu itu. Dia menepuk2 bahuku saat
sampai didepan sebuah rumah, lumayan rame motor yang terparkir disitu. Acara apa
ini...kyknya bakalan ada yang iya iya ini..
Setelah memarkir motor..akupun mengikut masuk kedalam rumah itu menuju halaman
belakang. Dan, terlihat lumayan rame pasang2an sedang bakar2 sesuatu di bawah pohon
dihalaman belakang rumah itu. Ebuset, itu mereka rapi2 semua, cowoknya pada make
kemeja, jeans sama sepatuan..cewek2nya juga terlihat cantik2 dengan baju2 bagus..nah
ane, cuman make kaos oblong lusuh ditutup jaket warna biru sama jeans hitam, sandal jepit
pula. Asem si Lisa gak ngomong2 kalo bakalan rame2an kyk gini..
"Ngapain itu tukang ojek diajak kemari??" kyknya seperti itu kata cowok2 rapi yang cukup
skeptic melihat kearahku. Ah, sudahlah..tidak usah dperdulikan, sudah biasa diri ini
dipandang sebelah mata juga.
Terlihat Lisa cipika cipiki dengan yang empunya rumah dan beberapa teman2 cewek lainnya.
Lisa terlihat menunjuk kearahku yang mengambil duduk di salah satu kursi dihalaman
belakang itu. Entah apa yang mereka bicarakan. Terlihat seorang cewek
menatapku..anjir..kyknya aku kenal cewek itu..ah, semoga dia tidak mengenaliku. Terlambat
aku memalingkan muka, dengan senyumannya dia mendatangiku. Dia masih cantik seperti
saat aku kenal dulu.
Monica : Eri ya?? (sedikit melirikku yang berusaha memalingkan muka dengan sok2an
menatap k750iku)
Ane : eh..Monic..gimana kabarnya?? (senyum sang buaya kini terpampang di wajahku)
Monica : Kamu eri kan...yang dulu pas konser di alun2 kan ya? (dia memastikan lagi, aku
mengangguk)
Ane : iya..hehehhe..kirain udah gak kenal Nic
Monica : iya sih, sedikit pangling aku Ri..wajahmu sedikit beda sekarang
Ane : beda yah...
Kami berdua : jadi jelek
Hahay, dia tertawa kecil setelahnya..dia benar2 cantik..putih mulus, tidak berbeda sama
sekali, dia masih seperti malam konser dulu..
Ane : hehehhe..biarlah jadi rahasia kita aja ya, gak usah di ceritain sama orang lain. (aku
memecah lamunannya, dia melihatku sejenak, tersenyum manis dan mengangguk)
Monica : Iya Ri..
Monica : gak enak juga kalo nyeritain yang dulu-dulu
Monica : ya udah, aku kesana dulu ya..tuh cowokku dah gak enak ngeliatnya
Ane : oke deh..
Diapun pamit kearah cowoknya yang sedang mengobrol dengan teman "sekelas"-nya. Aku
hanya tersenyum kearah cowok yang mulai tidak enak tatapannya kearahku. "Tenang mas
bro..aku tidak akan merebut kekasihmu itu" itulah isyaratku kepadanya. Tak lama Lisa
datang kearahku, tak kalah itu mukanya ditekuk2 saat kearahku.
Lisa : siapa tadi Ri?? (manja dirinya saat duduk dan bersender dibahuku)
Ane : teman, dulu kenal pas konser di alun2
Lisa : teman apa mantan pacar
Ane : teman..hehehhe..
Ane : oiya, tadi kamu belum jawab Lis, kamu tau kostanku dari siapa? (aku berusaha
mengalihkan obrolan kami)
Lisa : dari Tari..hehehhe..tadi dia nganterin aku sampe gerbang kostanmu.
Ane : owh, tari gak mampir tadi ya..
Lisa : gak, dia ada acara katanya di tempat temannya. (semakin manja saja itu kepalanya
dibahuku)
Ane : owh..
Entah acara apa kala itu, ane tidak terlalu memperhatikan..oiya itu kan tanggal 14 february
ya..kan valentine..
Asem, ane dijadiin pasangan sama lisa ternyata pas datang keacara
itu. Coba tadi bilang pas mau kesitu, kan bisa dandan dulu biar gak mengecewakan banget
kyk sekarang..ane benar2 kyk tukang ojek dibanding cowok2 rapi disebelah sana yang
terlihat asik dengan pasangannya masing2.
Sesekali Monica tersenyum kearahku. Sepertinya lumayan berkesan dulu saat aku
bersamanya. Ah sudahlah..gak usah dibahas lagi.
Setengah 10, aku mengajak lisa pulang..aku benar2 tidak menikmati acara valentine itu..Lisa
bukanlah pacarku, walaupun dia mengenalkan diri ini sebagai pasangannya kepada
teman2nya itu. Setelah pamit dengan yang empunya rumah dan acara, akupun mengarah
kehalaman depan rumah itu. Aku sempat membalik badan sejenak melambaikan tangan
kearah monica. "Selamat tinggal Monica..semoga kita ketemu lain waktu".
Karena sudah terlalu malam, aku tidak mengiyakan kata Lisa yang ingin mengantarku. Aku
melajukan motor maticnya kearah kostannya didekat jalan Kusumanegara itu. Aku sempat
duduk sebentar di ruang tamu kostannya. Ada sesuatu yang ingin aku jelaskan kepadanya.
Ane : Lisa.. (terlihat dia sedikit kecapean di kursi ruang tamu kostannya)
Lisa : iya Ri..
Ane : maaf ya, aku gak bisa terus2an seperti ini.
Lisa : seperti ini gimana??
Ane : ya kyk tadi, kamu manja2 ngenalin keteman2mu kalo aku ini pacarmu.
Lisa : maaf Ri..soalnya gak ada teman pas mau kesana tadi..(wajahnya sekarang berubah
sedih)
Lisa : maaf ya..gak lagi deh..
Ane : ya bukannya nolak Lis..tapi kan kamu tau, aku udah ada pacar..
Ane : ntr kalo pas aku jalan sama nduwt trus teman2mu liat..gimana coba? (udahlah, di
tega2in ajalah..daripada ntr berabe urusan)
Dia hanya mengangguk dengan wajah sedihnya, aku tidak ingin ini berlanjut, aku harus
segera mengakhirinya. Setelah dia agak tenang, akupun pamit pulang, sudah sangat larut.
Dia sempat mengantarku kedepan gerbang. Akupun menghentikan taksi malam itu untuk
mengantarku pulang.
Sesampainya dikamar, aku menyalakan PC tuaku dan memainkan playlist melow2 dari
negara tetangga. Entahlah aku sedikit malas sekarang untuk mengurus server. Biarlah aku
ijin sejenak, aku lagi pengen mengenang kisahku dengan si cantik monica. Setelah pamit
dengan Owner dan teman GM lain di skype dengan alasan besok ada kuliah pagi, akupun
kembali melangkolis dikamar.
Ane lupa tepatnya bulan berapa, pokoknya waktu itu baru2nya galau karena ditinggal sang
gitar spanyol yang menghilang seperti ditelan bumi. Aku ingat malam itu, ber-3 dengan
teman kostan pergi ke alun-alun utara. Malam itu, ahmad dhani dan band baru buatannya,
The Rock Indonesia mengadakan konser di alun2. Entah lupa2 ingat dulu konsernya kyknya
gratisan masuknya.
Setelah mengantri di pintu masuk dan mendapat stempel di tangan kanan, kamipun masuk
kedalam tempat konser di alun2. Sudah mirip kayak kuda yang mau di jual sama pemiliknya
pas di kampung ane, di kasih cap dulu biar gampang nandain yang mana yang layak jual
mana yang belum.
Lumayan telat kami datang kekonser itu, sudah beberapa lagu dimainkan oleh yang konser
waktu itu. Kedua teman kostan mengajakku untuk maju, aku hanya mengangguk
mengiyakan. Mereka sangat antusias dengan ahmad dhani kala itu. Yap, siapa yang tidak
suka dengan dia yang katanya maestro itu. Ane sih ngikut2 aja, selama lagunya enak ya ane
dengerin aja.
Sedikit tertinggal diri ini dengan kedua teman kostanku. Mereka sudah merangsek masuk
kedalam kerumunan orang2. Ah lagi2 aku mencium bau alkohol..kyknya yang nonton pada
minum sebelum kesini. Jadilah aku sedikit agak mundur kebelakang, tidak mengikut kedua
temanku.
Selesai 2 lagu, para penonton mulai berteriak "Air air air" dan panitia konserpun
menyemprotkan air kearah kami. Ah tenang, aku tidak terlalu maju, masih aman dari
semprotan air gumamku. Ternyata salah perkiraan, semprotan air dari sebelah kanan
panggung sangat dekat dengan posisi aku berdiri. Akupun kembali mundur dari posisiku
sekarang. Berhubung dibelakangku masih lumayan rame, jadilah aku pasrah dengan
semprotan air itu.
Sekilas percikan air mengenaiku, terasa jaketku ditarik orang dari belakang.
"Numpang neduh ya..gak mau basah" tanpa rasa bersalah dia masih saja menarik jaketku
ketika arah semprotan air mengarah ketempatku berdiri. Seiring semprotan air mendekat, ini
orang dibelakangku benar2 dekat dan menjadikan badanku tamengnya dari air. Setelah 2x
puteran itu semprotan air, akhirnya panitia menyudahi acara semprat semprot itu. Akupun
menoleh kearah belakangku, semprotan air sudah tidak ada tapi dia masih saja menarik2
jaketku.
ini cewek cantik ngapain juga dibelakangku..dia hanya tertawa kecil melihatku
yang menoleh kearahnya. Bekas stempel masuk tadi terlihat jelas di kulit putih pipi kanannya
itu. Bah, orang2 tu di cap di tangannya, ini dia di cap dipipi kanannya..aku tertawa kecil
melihat tingkahnya yang masih saja menarik jaketku yang dijadikan sebagai payungnya.
Ane : kalo takut air semprotan kenapa maju kesini?? (sedikit teriak diri ini disela2 penonton
yang sing along dengan lagu yang dimainkan di atas panggung)
Dia : kenapa?? (tak kalah dia teriaknya)
Ane : kenapa gak mundur aja kalo takut kena semprotan air?? (senyuman diwajahnya
melihatku)
Dia : gak bisa mundur, rame
Ane : ya udah ayuk aku buka jalan buat mundur, sesak juga disini dempet2an. (dia
mengangguk)
Tangan kiri memegang jaketku diatas kepalanya, tangan kananya memegang tangan kiriku.
Akupun berjalan permisi keorang2 yang semakin merangsek maju. Lumayan kesulitan
menembus barisan yang maju. Setelah lumayan jauh kebelakang, akhirnya dapat tempat
yang lumayan lapang. Diapun melepas tanganku, kembali dia menyerahkan jaketku. Aku
menggeleng pelan.
sedikit kebesaran ditubuhnya, tapi lumayan bisa jadi penghangat untuknya yang memakai
kaos oblong pendek dan tipis itu)
Dia : makasih ya
Ane : iya sama2.
Terlihat dari kejauhan, diatas panggung ahmad dhani mengambil alih. Dan seperti sudah
direkayasa saja..ahmad dhani memperkenal lagu Munajat Cinta. Yap, aku tau sedikit lagu
ini..aku sempat mendengarnya beberapa hari yang lalu ketika di warnet. Dan aku sempat
menyimpannya di memory k750i ku. Sedikit terbata2 diri ini sing along mengikut irama lagu
dari panggung. Sesekali aku melihat cewek disampingku itu. Dia tertawa kecil melihatku
nyanyi2 gak jelas.
Setelah selesai lagu itu, kembali dia bertanya kearahku.
Ane : kalo gak salah ada aku nyimpan di HP..kalo mau dengar ntr ta kasih. (dengan
bangganya ane memamerkan lagu bajakan yang ane dapat dari internet kala itu )
Dia : boleh deh..ntr abis ini aku minta ya, hapeku ditas gak aku bawa kesini
Ane : hehehe..ok..
Entah jam berapa selesai sudah acara konser itu, orang2 sudah mulai merangsek keluar
area konser. Mengingat peristiwa pas sama yani dulu saat malam pergantian tahun, tangan
ini seakan otomatis memegang tangan cewek yang belum aku tau namanya ini. Dia hanya
mengikut ketika aku mengajaknya menepi kesudut lain area konser yang ditutupi seperti
pagar dari besi itu. Aku mengajaknya ketepi lapangan agar tidak tergencet oleh orang2 yang
seakan berebutan keluar area konser.
Sedikit salah tempat yang aku pilih, orang2 masih dempet2an didekat kami. Tidak ada
maksud lain diri ini saat menyuruhnya bersender didekat pagar dan aku menutup badannya
dengan punggungku. Yap, banyak tangan2 jahil yang memanfaatkan keadaan dempet2
seperti ini untuk berbuat nakal memegang sana sini, terlebih lagi yang didepan mereka
cewek2 mulus seperti cewek yang sedang memakai jaketku itu.
Setengah jam keadaan mulai berangsur sepi, orang2 sudah pada keluar. Akupun mengajak
cewek disampingku ini keluar dari area konser mengarah ke depan benteng vredenburg.
Aku mengajaknya duduk disalah satu kursi dari semen disitu. Terlihat dia menjulurkan
tangan kearahku saat duduk.
Aku membuka galeri music dan mencari2 lagu munajat cinta itu, akupun memutar dan
kembali menyerahkan hp ke dia. Dia mengangguk2 mengikuti irama lagu itu. Dia terlihat
ceria saat mengikut lirik lagu itu dengan "na na nana nana nana"-nya. Kembali tangannya
memutar player di hapeku itu, dia benar2 suka dengan lagu itu. Sekitar 1jam-an dia
mendengarkan dan sesekali dia bersuara "na na nana nana nana" itu. Lucu juga ni cewek,
gumamku.
Astaga, aku lupa kesini tadi berangkatnya sama dua teman kostan..
Tanpa melepas hedset sebelah yang masih menempel ditelinga kananya, dia menyerahkan
k750i kearahku. Akupun mengetik sms menanyakan posisi 2 temanku tadi. Kembali aku
menyerahkan hp ke monica yang masih mendengarkan lagu tadi. Tak berapa lama dia
melihat k750i ku. Dia mengarahkan laya 176x220pixel itu kewajahku.
Ane : udah biarin aja, mereka udah nyampe kostan..gak usah di balas
Monica : ya udah, pulang yuk
Ane : yuk aku anterin..(dia beranjak)
Akupun mengajaknya kedekat jalan di sebelah utara kantor pos pusat. Aku menarik
tangannya saat dia hendak nyebrang.
Akupun mengikut tarikan tangannya kearah belakang kantor pos. Owh, dia bawa motor toh,
pantesan dari tadi gak mau pas aku ajak nyari taksi, ah bodoh banget tadi gak nanya2 dulu.
Tapi gak ada helm juga, gimana mau nganter dianya. Terlihat dia mengambil kunci dari saku
rok pendek jeans-nya. Wah asem..bukan motor ternyata..dia naik mobil..wajar aja itu kulit
putih bener, gak pernah kena sinar matahari, kena ac mobil terus.
yang dia pake kala itu, kalo sekarang mirip2 kyk swift gitulah..ah sedikit minder diri ini..
Tet..tet.. (ceritanya ini tanda unlock mobilnya gitu..eh tet tet apa tit tit yak..ah sudahlah
pokoknya unlock mobil gitu ajah)
Akupun masuk kedalam mobil miliknya, ah..sejenak ngerasa jadi orang berada yang tiap hari
naik mobil trus ngerasa dinginnya ac mobil. Namanya cewek yak..ini mobil wangi bener...
semriwing...
Setelah membayar parkir dari jendel depan yang sedikit dibuka, dia melajukan mobil ke
perempatan titik nol km yogya.
Dia tertawa lagi, sedikit lepas ketawanya kini, mungkin karena tidak ada orang lain yang
ngeliat. Melajulah mobil itu kearah kostannya di daerah UPN sana. Kalo ane pikir2 sekarang
aku bodoh banget yak..nganterin orang yang jelas make mobil..dan dengan sok2an
mengajukan diri untuk mengantarnya, padahal daerah UPN aja gak pernah kesana, ada apa
enggak ntr taksi dari sananya.
Lumayan lama untuk sampai di kostannya di daerah UPN sana. Diapun menepikan mobilnya
didepan sebuah rumah yang lumayan elit, terlihat dari bangunannya. Entah berapa biaya
kostannya ini. Akupun mengikutnya turun, Setelah membuka kunci gerbang, aku
membantunya mendorong gerbang itu. Seperti security penjaga aku melihat dia
memarkirkan mobilnya didalam parkiran kostan itu. Diapun turun dari mobilnya.
Setelah dia masuk kedalam kostannya, akupun melangkahkan kaki kearah jalan di ujung
gang yang lumayan jauh, 100an meter kyknya. Belum berapa jauh, terdengar dia
memanggilku dari arah gerbang kostannya. Aku berbalik melihatnya, diapun berjalan
kearahku..
Balik maning boss..ke gerbang lagi kita..bhuahahha..keder ane masuk kostan elit macam
begitu. Rada2 gimana gitu rasanya, biasa dikostan kere soalnya
Dan akupun mengikut yang empunya kostan masuk kedalam kostannya. Gak lucu malam2
kyk gini diteriakin maling sama pak ronda. Bisa2 babak belur diri ini ntr..apa kata dunia
gara2 mau transfer lagu jadi bonyok gara2 dikira maling kost2an elit. Ane cuman ngikut
maunya Monica loh gan, gak ada maksud lain..suwer deh..
Aku hanya mengikutnya ketika dia mengajakku kelantai 3 kostan itu, kearah kamarnya
didekat tangga. Kesan pertama saat masuk kamarnya itu.."WAH"..benar2 komplit ini kamar,
sudah kayak rumah mewah dikampung ane aja. Ada tipi segede gaban, ada kulkas, kasur
springbed..ah, sudahlah gak usah di banding2in sama kostan ane, jauh banget
pokoknya..
Sedang kagum2nya dengan isi kamar, mata ini kembali terperanjat ke badan putih mulus
yang sedang berganti baju tidur itu..dia hanya tersenyum saat melihatku..kalo kata orang sih
ya..ngeliat pertama itu gak dosa..nah kalo ngeliat kedua kali itu yang berdosa..jadi pas
ngeliat pertama kali di lama2ain aja...
Entah ada apa dengan dirinya kini, senyuman manja diwajahnya. Bak macan mengintai
mangsanya dia mendekat kearahku di sudut springbednya. Semakin dekat wajah yang di
stempel itu, aku tersenyum melihat tingkahnya.
Aku mengambil sedikit air didispensernya, aku tidaklah haus..Dengan gelas di tangan aku
mendekat kearahnya yang sudah duduk di atas springbednya. Dia tersenyum melihatku, aku
mengambil duduk didekatnya.
Dengan jempol yang aku celupkan kedalam gelas, aku membersihkan stempel tanda masuk
konser tadi di pipi kanannya. Beuh..itu muka apa apa sih, halus bener..gak perlu make air aja
udah licin bener
Semakin lebar senyuman diwajahnya melihatku yang telaten membersihkan pipi kanannya.
Maaf ye mblo...ane dah megang2 pipi halus si cantik ini...gak usah mupeng itu mukanya
mblo...biasa aja
Setelah bersih, aku meletakan gelas di atas meja disamping springbednya. Lembut
tangannya kini melingkari tubuhku.
Aku hanya mengangguk kearahnya, seperti maunya tadi aku memeluknya diatas
springbednya. Tidak lama, aku merasakan nafasnya mulai teratur didalam dekapanku. Dia
tertidur pulas sekarang. Sesekali aku melihat jam weker disamping gelas yang aku letakan
diatas meja tadi, sudah pukul 3 pagi. Wajar saja dia tidur cepat. Gak ada kejadian macam2
loh mblo, jadi gak usah ngiri, aku cuman menemaninya tidur
...
Pagi menjelang, aku merasakan sesuatu yang enak2 dibawah sana. Ah, Wati tau saja ada
yang bangun lebih dulu pas pagi2 kyk gini..akupun membuka mata melihat Wati yang sedang
memainkan yang berdiri dibawah sana. Eh...ini bukan wati..wati sudah ngilang di telan bumi
dan gak ada kabarnya sama sekali. Monica, iya ini monica, cewek yang aku kenal semalam
pas konser di alun2 itu.
Dia tersenyum melihatku yang sedikit kebingungan saat membuka mata, ah semakin gencar
tangan kirinya bermain disana.
Monica : pagi..kalah cepet kamu bangunnya sama yang itu Ri (seperti tidak ada dosa, dia
tetap main2 disana)
Ane : eh, Nic...aduh..(aku berusaha menarik tangannya, diapun berhenti dengan segala
permainannya dibawah sana)
Ane : eh..apaan??
kekulkasnya)
Monica : juice Ri? (dia menawarkan juice dalam kemasan kotak panjang dari kulkasnya)
Monica : enggak lah..udah biasa juga..(dia mengambil gelas dan kembali kearahku yang
masih berbaring di kasurnya itu)
Kulit putih lehernya seperti sangat transparan saat juice itu melewati tenggorokannya,
ah..benar2 putih itu kulitnya eh..kembali dia menuangkan segelas untukku, akupun mencoba
meminum juice yang entah rasa apa kala itu. Enak juga yak..pagi2 di sajikan juice oleh si
cantik. Andai hidupku seperti ini setiap harinya, makmur aku mblo...
Setelah meletakan gelas bekas juice di atas meja, sedikit kaget diri ini mendapati monica
sudah mendekatkan wajahnya kearahku. Ah, godaan ini terlalu berat untuk ditolak gan, yo
wes..embat aja itu bibir pinknya. Hahay, kissing pagi rasa juice jeruk..yap, juice jeruk
ternyata tadi yang kami minum. Terasa banget dari bibirnya monica. Posisi udah kyk gitu,
kalo gak di grebek orang2 kampung kyknya gak bakalan berenti deh.
Karena tidak juga pintu kamar kostan itu di gedor2 satpol PP yang sweeping kamar
kostan..yang terjadi terjadilah..nikmati sepuasnya nih bodi putih mulus si cantik monica. Dia
tersenyum semakin genit saat melepas semua yang dia kenakan. Main kuda2an kita
mblo..pagi2 buta nyari keringet emang paling enak.. biasa aja mbacanya mblo, ndak pengen
ntr..
Masih tanpa sehelai benang, dia menggeliatkan badan didadaku..aku membelai pelan
rambutnya, senyuman manis dia lemparkan.
"Ri..mandi yuk
kata aganLondo.046..kalo mandi bareng itu gak bakalan cepat selesai..bener gak...gak
cuman mandi soalnya..ada hal2 lain yang perlu dilakukan terlebih dulu..
Ternyata sang buaya terlalu kegeeran pemirsa, monica cuman nitip absen sama teman
sekelasnya, itu cewek2 jones tersenyum genit melihatku. Dasar jones, genitnya gak
ketulungan pas ada daging segar macam ane ini..bhuahahah...
Setelah acara cipika cipiki itu, monica mengajakku mencari makan siang di daerah selokan
mataram. Ane lupa tepatnya dimana kala itu, tapi model tempatnya itu emang enak buat
nongkrong. Tapi jangan tanya masalah harga, bakalan bankruft kalo 2x makan disitu. Ane
udah deg2an pas mbayar apa yang kami makan tadi, untungnya si cantik yang
membayarnya. Ane udah gak mau sok2an lagi sekarang, sempat ane tawarin buat bayar tadi.
Sekali tolakan darinya, anepun mengiyakan dia yang bayar..
mblo, tapi tuh harganya nauzubilleh mahalnya, sekali makan disitu sama kyk itungan ane
makan seminggu di dekat kostan
Diapun kembali mengajakku kekostannya, setelah sampai kamarnya, dia mengambil minum
di kulkasnya dan mengajakku duduk di teras kostannya. Banyak yang kami ceritakan kala itu,
dia sangat tertarik ketika aku mengisahkan tentang wati yang hilang entah kemana. Sedikit
raut sedih di wajahnya ketika aku selesai bercerita, dia mendekatkan kursi santainya
kearahku. Kembali dia menyenderkan kepalanya dibahuku.
Dia sempat menceritakan tentang keluarganya, lumayan pahit juga hidupnya. Dia adalah
anak orang kaya asal jakarta, dan kedua orang tuanya sangat sibuk dengan pekerjaan
masing2. Dia sangat urak2an ketika SMA dulu dibandung, biasalah anak orang kaya yang
tidak mendapat perhatian dari orang tua yang super duper sibuk yang hanya memikirkan
kalau segala materi yang diberikan dapat membuat anaknya merasa bahagia.
Diapun sempat tertawa kecil ketika menceritakan kebohongannya semalam saat dia bilang
pacarnya sedang di bandung. Dia tidak jauh beda dengan ane saat itu ternyata, sama2 jones.
Dia belum mempunyai pacar yang benar2 menyayanginya. Kebanyakan yang dekatin dia
cuman morotin sama ngarepin tubuhnya doang. Pantesan mau aja ane sosor, ternyata
ngerasa beda dianya pas ane ngasih jaket pas konser semalam.
"Tenang Nic, aku gak kyk mereka koq..paling pengen yang enak2 aja" celetukanku yang
membuatnya tertawa kecil dibahuku. Dengan santainya dia mengangkat kepalanya dan
menciumiku. "Yuk.." dia beranjak dan menarik pelan tanganku kedalam
kamar. "Kemana??" pertanyaan dari si buaya yang sok2an polos. "Katanya pengen yang
enak2..ayuk sekarang
gan. Siapa yang menolak badan putih mulus seperti itu. Buaya munafik kalo nolak daging
maknyos seperti itu
Pukul setengah 11 malam, aku sempat menemaninya duduk mengobrol ringan di Mekdi Jalan
Sudirman. Pukul 1 malam, dia mengantarku hingga depan gang kostan, dia sudah tau kalo
kostanku tidak bebas, jadi dia tidak mampir malam itu. Cuman cipika cipiki cibir didalam
mobilnya, pelukan hangat pun menjadi tanda perpisahan kami pagi itu. Lambaian tanganku
dan klakson darinya didalam mobil menjadi pengiring mobilnya meninggalkan gang kostan.
Ah, bahkan lagu "Munajat Cinta" yang dia sukai itu tidak sempat dia copy dari k750i milikku.
Dan bodohnya lagi, aku tidak sempat menanyakan nomor HPnya. Terlalu asik dengan yang
enak2 sih, jadinya lupa sama yang lain.
Itulah kisah ane dengan si Cantik Monica yang sempat ketemu lagi di hari valentine 2011
itu..biarlah menjadi kenangan indah..gak usah di teruskan lagi..dia sudah memiliki
pendamping yang benar2 menyayanginya sekarang, aku juga sudah ada tuan puteri
sekarang. Ane tutup kisah ane dengan si cantik monica, kisah yang sebenarnya enggan ane
ceritain..karena kalo ane pikir2 sekarang, seperti rekaan saja..kenalan baru beberapa jam
sudah bisa membuat dia merasa nyaman dengan si cupu, buaya kere ini. Tapi semua
terserah anda sajalah..ane cuman mengisahkan kisah ane kala itu, percaya gak percaya-nya
tergantung anda sajalah.
Setelah malam kemarin ketika aku menegaskan ke Lisa tentang kami, Lisa tidak pernah lagi
menghubungi ataupun datang kekostan lagi. Aku sudah sangat jahat dengan semua ini, aku
tidak ingin ini lebih jauh lagi. Lebih baik berbuat jahat sekarang dari pada nantinya akan
semakin berkepanjangan dan akan berujung dengan sakit yang teramat.
Aku kembali dengan aktifitasku, kuliah yang bener biar dapat nilai bagus dan segera
lulus..maunya sih
Bulan berganti, tidak ada yang special sekarang dengan hidupku..malam jagain server, hari
selasa dan kamis kuliah pagi..abis itu pulang kostan trus molor lagi sambil liat yang
menggoda iman di internet. Ada kantor didepan gang kostan yang baru beberapa bulan
menyediakan fasilitas free wifi. Ane tau dari teman rentalan komputer didepan, jadilah
beberapa hari yang lalu muter2 antena TPLi*k lagi kearah kantor tersebut..dan sekarang
koneksinya sedikit ngacir, mayan 500-700kbps.
Free wifi 24jam dengan kecepatan segitu, streamin mbokep jadi lancar gan. Jadilah itu
kamar kostan ane sering ane tutup tiap lagi dikamar. Biasa, biar gak pas lagi seru2nya
nonton gak diganggu sama teman yang main kekamar
UAS tiba, entah bulan berapa waktu itu. Dinda sekarang sedikit menjaga jarak dengan ane,
keliatan banget dari sikapnya sekarang. Dulu dia sering sekedar mampir kekostan dan
seperti biasa kalo udah berdua dalam kamar sering..ya gitu deh..tapi sekarang sekedar
menyapa, say hello doang pas di kampus. Akupun tidak terlalu ambil pusing dengan
sikapnya, biarlah seperti itu toh dia bukan siapa2 cuman partner yang enak2 aja ketika
dikamar
Hari ini adalah hari terakhir UAS, kebetulan mata kuliah yang aku ambil jadwalnya jam 8. Gak
terlalu kesulitan ane ngejawab soalnya, biasa aja pertanyaan sekedar formalitas doang sih
kalo menurut ane. Soalnya teman dosen udah ngomong sebagai prasyarat aja tuh lembar
jawaban jangan sampai kosong aja dah minimal dapat nilai B. Enak tenan yak..
Aku kebetulan sekelas dengan Dinda pas mata kuliah itu, dia sudah dari tadi keluar karena
sudah selesai ngerjain lembar ujiannya itu. Aku masih santai2 didalam kelas, udah selesai
dari tadi sih sebenarnya, tapi gak ngumpulin dulu. Tinggal beberapa orang dalam kelas,
akhirnya aku memutuskan mengumpulkan lembar jawaban dan keluar. Dinda masih berdiri
didepan kelas di lantai 2 itu. Dia tersenyum melihatku yang baru keluar ruangan.
Kamipun mengarah keparkiran di basement kampus, Dinda masih malu seperti sebelumnya.
Sepertinya dia menyangka Lisa yang waktu itu datang kekostan adalah pacarku, pantesan
dari kemarin2 dia sedikit gak enak dan menjaga jarak denganku. Ah kyknya ada yang
cemburu ini. Geer betul ini buaya satu woy...eh, ane kan bukan buaya lagi yak..dah tobat dari
dunia perbuayaan..cukup TS sebelah aja lah..
Setelah membeli makan di warung nasi rames dekat jembatan rel kereta itu, aku sempat
senyum2 sendiri saat melajukan motor matic milik dinda kearah kostan. Aku membayangkan
hal yang iya iya yang biasa kami lakukan ketika berduaan dalam kamar. Ah lupakan, efek
kebanyakan nonton bokep ini mah, otak ini kembali kotor dengan hal2 aneh..
Setelah memarkirkan motor matic didepan halaman kostan, si semok dinda mengikutku
kearah kamar, akupun mempersilahkannya masuk kedalam kamar. Hahay, tenang mblo, pc
dah ane hapus semua history jelajahnya semalam, jadi gak bakalan kejadian lagi kyk dulu
yang ane kedapatan sedang mbokep.
Setelah selesai makan siang, dinda kembali ketempat biasanya, didepan PC. Sedikit menoleh
kearahku.
Dinda : kak, udah gak buka yang aneh2 kan kalo aku pake PCnya?
Ane : enggak koq, pake aja..
Mungkin karena tidak ketemu lagu yang dia kenal kala itu, akhirnya dia tidak ambil pusing
dengan playlistku, sedikit mengecilkan volume simbadda itu, diapun berbalik kearahku.
Dinda : pasti gara2 kemarin itu kakak ribut sama pacar kakak ya??
Dia mengikut duduk disampingku yang mengambil alih mouse dan membuka folder fotoku
dengan tuan puteri beberapa bulan lalu ketika sedang nongkrong di benteng. Aku
memperbesar foto kami dengan image viewer bawaan windows itu. Dinda menyenderkan
kepalanya di bahu kiriku.
Dia sekarang berpindah duduk keatas kasur, wah tanda2 ini mblo..nek udah posisi kyk gitu
pasti lagi pengen di pegang2 itu, dah gatal kyknya bibirnya itu, udah 3 bulanan gak pernah di
cium
Akupun mengambil duduk disampingnya, yap posisi sudah pas, Aku nyender
Ah, bodohnya aku..hanya karena terbawa suasana mesum dikamar jadi sering cium sana
cium sini, pegang sana pegang sini sama Dinda. Jadinya aku gak memikirkan perasaannya
lagi, emang benar2 jahat diri ini. Cewek bodoh mana yang udah mau dicium2 trus dipegang2
kyk gitu tanpa make perasaan..hadeh..
Sekarang dia duduk seperti duduk orang2 jepang, kedua tanganku digenggam erat disilanya.
Dinda : maaf ya kak..aku gak bisa bohong lagi..aku suka sama kakak (mewek, trus matanya
tergenang air mata)
Dinda : tapi aku gak akan nyakitin kakak lagi, besok setelah nilai keluar, aku pindah ke
jakarta kak.
Dinda : papa udah ngurus semua kepindahan ku kesana, papa gak bolehin aku diyogya lagi..
Dinda : papa takut kalo aku diyogya, ada apa2 kyk bencana kemarin aku jauh dari mereka.
(dia sudah tak dapat menahan air matanya, dia menangis sesengukan)
Aku membenarkan dudukku didepannya, aku dekap cewek semok yang sedang menangis ini.
Ah lagi2 aku membuat seseorang menangis. Aku terlalu buruk untuk air matanya. Buaya
kampret macam ane ini tidak cukup berharga untuk ditangisi. Buaya bodoh yang terlalu
memanfaatkan keadaan untuk mendapat yang enak2 dari cewek semok ini. Setelah cukup
tenang, aku melepas dekapanku, dia menyeka bekas air mata di pipinya.
Kembali dengan kebiasaan yang sering kami lakukan, cium sana cium sini, pegang sana
pegang sini cari yang empuk2..ah entah hilang kemana perasaan bersalah tadi. Ini cewek
semok berbeda dari kemarin2, dia benar2 bernafsu sekarang. Kalo katanya sih disela2 acara
nafasnya yang gak teratur.. "perpisahan manis ya kak
pegang sana sini, jangan keterusan..ndak banyak jones yang baca pada ngiri.
Setengah 3 sore dia pamit pulang setelah puas dengan perpisahan manisnya itu. Aku
mengantarnya sampai gerbang kostan. Dia melajukan motor maticnya tanpa melihat
kearahku. Ah, entah kenapa diri ini merasa kehilangan. Iya, ane akan kehilangan partner
buat yang enak2
Aku duduk dikursi bambu diteras kostan, kalo kata penyanyi dangdut sekarang sih..
"GeGaNa", gelisah galau merana gitu..
masuk di dari hapeku dikamar. Aku beranjak mengambil k750iku dan menjawab panggilan
dari tuan puteri.
Hahay..dicandain dikit aja sama ita dah ngambek aja tuh tuan puteriku. Dan candaan kami
terputus, mungkin dia kehabisan pulsa, dia make IM* ane make Telkomshit, jadi borosnya
gak nahan kalo nelpon. Ane juga palingan smsn sama tuan puteri, tumben2an sekarang dia
telpon, kyknya ada yang kangen berat itu, dah sebulanan dia gak mampir kostan soalnya.
Malam itu, aku gelisah galau merana lagi..tadi sore sudah perpisahan manis dengan Dinda,
mana tadi juga tuan puteri nyuruh cepat lulus biar cepat bisa ngelamar doi. Hadeh, benar2
banyak ini pikiran gak jelas dikepala eh.. Tapi ada benarnya juga sih kata tuan puteri..masa
dia yang sarjana mau nikah sama mahasiswa gagal sarjana macam ane ini yak, mana
madesu lagi..mau aku kasih makan apa tu anak gadis orang.
Ah sudah lumayan lama ane gak nulis tuh judul..entah sudah berapa part yang lalu terakhir
ane make judul itu. Yo weslah yah..ane buat lagi aja part yang kyk gini ini..part2 di kehidupan
gak jelasku. Tapi sekarang sedikit berubah, sejak negara api mulai menyerang, aku yang
keturunan sang avatar, berembunyi dari takdirku sampai seseorang mencoba membuka
tempat aku bersembunyi.
Ya sebut saja namanya bunga...ah jadi kyk berita2 kekerasan seksual terhadap anak2 di
koran2 yak...ok rubah..sebut saja Dia. Dia ini cewek loh ya, gini2 juga ane masih suka
cewek..walaupun sering malam mingguan sama si Alex, bahkan pernah sekali menghabiskan
malam bareng si buaya mesum sok bermartabat dari kota seberang, entah kota mana..lupa2
ingat aku..aku masih suka sama cewek..sekali lagi biar jelas..aku masih suka cewek..
Si dia ini entah datang darimana, ane gak usah ceritain detailnya, soalnya panjang dan
berbelit-belit, bisa2 sepanjang thread cuman mbahas jalan berkelok2. Intinya kenal, trus
nemplok..entah ane yang nemplok duluan ato dia yang nemplok duluan..tau2nya nemplok
gitu aja dah. Ane juga bingung, koq mau2nya dia di gombalin sama buaya satu ini yak..buaya
gila yang entah masih punya hati apa enggak. Apa jangan2 dia juga gila yak..kalo katanya
sih, gila ketemu gila..klop!!. Tp jgn di ditiru deh, gak baik jadi orang gila, belum tentu semua
orang suka..yang ada ntr di masukin RSJ, jadi jgn di coba ya buat para jones
Awalnya sih biasa, tapi semakin kesini semakin luar biasa. Gak masuk di akal sebenare, lah
gimana mau masuk di akal, ada orang gila yang ber-akal...?? ah sudahlah.. Bayangin deh,
makan bakso, ane suapin tuh bakso bulat besar kemulutnya pake sekop..eh, sekop apa
sendok ya kala itu...sendok aja ding, jarang2 warung bakso yang menyajikan sekop dalam
menunya. Nah pas ane suapin baso yang besar kyk gitu, belum sempat doi makan ane
langsung tembak aja "Dor..." kesalahan teknis tadi, harusnya gak seperti itu.
Ane sodorin tuh bakso bulet besar ke mulutnya, belum sempat dia memakannya ane
bilang "Kamu mau gak jadi pacarku?", deg2 ser? enggak koq, udah biasa..cuman telapak
kaki agak keringetan dikit aja, gak sampe getar sih mejanya, cuman bisa ane liat itu kuah
baso sedikit meluber di atas meja, ah bang basonya kebanyakan ngasih kuah ternyata.
Ditambah goyangan dikit dari kaki yang bersandar di bawah meja sih
Eh, jawabannya belum ane bahas yak, maaf maaf kebanyakan mbahas meja yang getar2
sendiri soalnya. Setelah ane bilang kyk tadi, kalo kata anak2 alay jaman sekarang
sih "Nembak". Dia menggeleng, dunia ku runtuh lagi, hancur ta berbentuk, berkeping2
remuknya. Saat ane mau bunuh diri dengan menabrakan diri ke fuso yang sedang melintas di
jalan, dia berkata "Aku menggeleng untuk basonya, baso segitu gede kamu suapin
aku..mana bisa aku telan" Sedikit gembira rasanya, kembali lagi dunia ini disusun oleh para
desainer, mulai terlihat berbentuk lagi.
"Kalo bukan pacaran, dari kemarin2 itu kita ngapain ya?" ah..senyuman sangat
indah..bibirnya melengkung sempurna, kedua pipinya merona. Satu lagi yang dapat aku
kagumi malam ini selain nikmat aku masih hidup hingga saat ini. Banyak yang kami bicarakan
setelahnya, seperti orang yang pacaran pada umumnya panggilannya sayang yank-an dong,
ben mesra kalo katanya Dia sih.
Hidup orang pacaran beda dong dengan kehidupan para jones, yap..pagi2 jones di
bangunkan oleh teriakan dari alarm entah itu hp atau jam weker dikamarnya. Nah yang udah
ada pacar, ow tentu tidak seperti itu, jauh2 sebelum jam weker berteriak, Dia sudah dengan
suara lembutnya menyapa di ujung telpon. Diri yang belum sepenuhnya sadar karena sudah
tidak jones lagi seakan tidak percaya, sedikit menepuk pipi sendiri..ini nyata mblo.
Ngobrol2lah kita dengan kekasih hati di pagi hari saat para jones masih bermimpi mendapat
pacar dalam mimpinya itu.
Satu kesamaan kami yaitu sama2 suka ngayal, "seandainya gini..seandainya gitu...pasti ntr
jadinya gini..jadinya gitu..."eh itu ngayal apa berandai2 sih sebenare..ah sama ajalah ya.. Dia
sering mengingatkan, "Yank kita ngayalnya jangan tinggi ya, ntr jatuhnya sakit". Belum
selesai Dia ngomong kyk gitu, ane nyerocos trus aja tentang rumah cupang impiannya, eh dia
ngikut asik lagi dengan segala khayalannya.
Rumah cupang, rumah dengan 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, dan dapur..serta nanti ada teras
kecilnya."Terasnya
"Terasnya kecil aja yank, gak usah besar2..jadi pas kita duduk diteras gak jauh2an,
kamu
kamu bisa meluk aku pas petir" ah..sungguh manis impian itu. Dan mulailah kami mengambil
jatah makan dari hasil ngopas dan nguli kami..yap sisipin dikit2 buat beli rumah cupang. Lagi,
setiap aku membahas rumah cupangnya, bibir itu melengkung sempurna dengan kedua pipi
yang memerah.
Petir..iya petir, siapa yang gak takut dengan petir..nah si Dia ini sama dengan orang lain,
walaupun dia sedikit gila karena aku tularin dari kegilaanku, dia juga takut petir. Pernah
sekali saat dia duduk di teras kostannya, tetiba kilatan yang sangat terang membelah
gelapnya langit mendung yogya, di sambung dengan gagahnya teriakan petir dilangit sore,
membuat si Dia ini lari masuk kedalam kamar dengan melompati meja didepannya. Kyknya
kalo pas sadar gini, disuruh lompat lagi tuh meja besar, gak bakalan bisa..
ketakutan mungkin yak..
efek
Dia...aku sebenarnya punya panggilan yang lebih enak buat si Dia ini. Si "Emak Yang Di
Takuti Hujan". Lucu pa gak? itu dari kata2nya dia loh ane buat panggilan kyk gitu..nah
sekarang tiap ane sebutin tuh nama panggilan pasti dia tersipu malu dan "Koq ingat itu terus
terus
sih yank??" Bagaimana gak ingat, awal2 kenal..aku sudah berniat memanggilnya dengan
segala sebutan yang baik2 yang layak untuk seorang cewek. Lah, si Dia ini menolak, katanya
lebih nyaman dipanggil "Emak" dan sorenya saat dia pulang kerja ngomong gini "Tadi pas
mau pulang hujannya lebat loh..pas aku keluar langsung reda, takut kali ya sama emak2,
takut di omelin sama emak2.."
Cakep..."Emak" "takut" "hujan"..ane mutar otak buat nyari perpaduan kata yang
cocok..semata untuk membuatnya terkesan, yap..itu pertama ane kenal loh ya, biasa jurus
sang buaya selalu keluar dan mengambil alih duluan kalo masalah kyk gini2.
"Buatlah
kesan pertama yang sulit untuk dilupakan, pasti tu doi bakalan ingat kita terus" itu kata
buaya yang sok2an didalam sana.
Dia tadi sebelum keluar kantor hujan lebat, pas dia keluar kantor langsung reda, artinya
hujan takut sama dia, bukan dianya yang takut sama hujan..nah dapet tuh, dia yang di takuti
hujan...eh tapi kurang bagus, gk jelas siapa yang di maksud, dia tadi sukanya di panggil
emak..."Emak yang di takuti hujan" mengalun pelan dari mulutku menusuk kedalam
telinganya. Dia tertawa, tersenyum dengan leluconku. "Ada2 aja kamu Ri" kyknya dia pengen
mukul pelan tangan ini kala itu, tapi dia masih jaim..biasalah emak2 emang gitu..biarin aja
Si emak yang di takuti hujan itu kini semakin terbiasa dan seakan sudah biasa dengan segala
gombalan basi dari mulut buaya ini..ya namanya pasangan gila kan ya, malah dianya yang
ngegombalin ane..gimana gak ane tambah sayang coba. Benar2 sayang ini mah..Kalo kata
siti nurhaliza sih..."Cintaku bukan kerana harta..Cintaku tidak kerna paras rupa..Sedarilah
Ya namanya sudah terbiasa ya, terlihatlah kini hal kecil yang mulai tidak aku sukai, "
"
maksudnya..ya itu icon nangis..tapi coba kalian lihat icon nangis di chat WA deh..eh iya ding,
ane komunikasi dengan si Emak Yang Di Takuti Hujan itu dengan WA "Wuasy*uu
Ane tau kalo dia lagi sedih, tapi entah semakin sering itu ane liat "
hapeku, itu icon bukan nangis sedih tapi nangis ngece...iya iya tau, diri ini juga sedih, diri ini
juga lagi kangen.."Tapi Aku Bisa Apa??"tuh katanya dia tiap abis emoticon sia*lan itu..ah kan
jadi sensi ane ngingat icon itu.
setinggi mungkin makhluk yang namanya wanita. Sebisa mungkin ane gak akan
mengeluarkan kata2 khas kebun binatang selama ane mampu..sesakit apapun, ane akan
coba tahan untuk tetap tersenyum..Wanita itu indah mblo..."wes mbok gawe rusak, trus
mbok kasarin sampe koe main tangan..sengsoro uripmu.." nah, ane plagiat dikit dari kata2
Arif pas teler jaman mbiyen.
"Kamu duniaku...kamu bahagiaku" itulah kata gombalannya...itu dia yang ngegombal loh
mblo...bukan ane..ane mah sekarang kan udah tobat yak...udha gak gombal lagi..ah..si emak
yang di takuti hujan itu benar2 menawan hati yang sedang...ah sudahlah.. Namanya emak2
kan ya...itu bawelnya minta ampun, jangan kau telat makan dikit, apa lagi sampe kau
ngeluh "aduh kyknya badanku gak enak" maka tebalkan penutup telingamu.
Segala macam kata nasihat akan tetap setia melewati bibirnya..tahan, dengerin aja
mblo...ntr dia capek sendiri koq. Kita ada 2 kuping nih.selain keduanya buat mendengar, ada
fungsi lain juga. Ya kalo kata ane sih, nih 2 kuping ada kyk saluran yang menyambung
gitulah..masuk telinga kanan keluar telinga kiri...usahakan jangan sampe mampir di hati
sama otak, bisa sengsara mikirinnya, makan ati mblo.
Ane tau semua nasihat yang keluar dari mulut bawelnya itu semata2 untuk kebaikan ane, jadi
ya ane dengerin aja..kalo pas lagi butek aja sih ane make trik tadi, masuk kanan keluar
kiri
Aku benar2 mengerti kegelisahannya yang selalu mengingatkan untuk selalu makan
tepat waktu..ibadah jgn lupa..jgn kebanyakan ngerokok..pagi2 jgn ngopi banyak2, cari
sarapan dulu..Coba liat mblo, ada dari kata2 itu yang tidak berguna untuk kesehatan kita??
Gak ada, cuman kitanya aja yang bandel..dan emak2 itu gak salah, mereka hanya bawel..ntr
anak kita nakal, mereka gak bawel gimana coba?? Mau koe coba gantiin posisi mereka buat
jagain momong bayi dirumah, sengsara idup lo mblo..
Pernah suatu saat dia bilang gini..seandainya saja tahun itu kamu..seandainya tahun itu
kita...ah sudahlah, gak ada gunanya berandai-andai... yang terjadi terjadilah, jalani yang ada
sekarang..gak usah menebak kejadian selanjutnya, biarin ngalir.. "Santai kayak di pantai"
kalo kata si Alex...sante matamu Lex, itu skripsi kelarin woy..bhuahahahah
Dan begitu juga denganku...gak perlu ber-andai2 lagi...saatnya bangun dan melihat masa
depan..merajut impian yang sempat kandas. Menatap cermin..rambut acak2an, muka
hancur...asy*u i..itu tempelan di cermin prasaan gak pernah aku perhatikan dari dulu2
deh..kyknya itu tempelan dari tahun 2011 dulu, pas tuan puteri kekostan ngeprint laporan
skripsinya deh..ah malu diri ini sekarang melihat tempelan kertas putih yang bertuliskan
namaku dengan segala gelar yang kami impikan kala itu.
Sudahlah Eri...mandi, ngantor buat ng-opas...cari duit buat beli jaket baru untuk malam yang
dingin...kasian tuh badan kedinginan terus gak ada yang meluk tiap malam..
Kampret
dah...kenapa jadi nulis kyk gini...ok deh...ntr lanjut lagi ke cerita utamanya..cluenya sih dari
tempelan kertas putih di cermin dari tahun 2011 itu.
Hari ini adalah hari dimana tuan puteri akan datang berkunjung dari rumahnya di klaten
sana. Dan seperti sebelumnya, setiap tuan puteri berkunjung maka waktuku hanya akan ada
untuk dirinya, jadwal lainnya "Cancel", rapat dengan petinggi2 dari komite negara lain, tunda
sampe waktu yang belum di tentukan. Sang puteri sedang membutuhkan kekasih hatinya
sekarang. Hahay, ane macam orang penting saja yak.
Sudah sedari pagi, aku membereskan tempat tidur..mandi yang bersih, sikat gigi sampe 3x
biar gigi ini putih bersih, sapa tau dapat ciuman (maunya*)..plapyum sampe abis satu
botol..eh, bukan abis satu botol ding, itu sisa sedikit plapyumnya jadi ya pas ane pake tadi
langsung abis2 aja
Menunggu...hal paling membosankan..memang ane akuin itu, terlebih lagi menunggu sang
kekasih pujaan hati yang akan datang. Ah rasanya jarum jam begitu pelan dan santainya
bergerak di antara detik2..eh, ini gak keliatan detiknya..ini jam digital di layar 176x220pixel
itu, gak ada detiknya cuman ada jam sama menitnya aja. Ya intinya gitu deh..menunggu itu
membosankan. Mau udud, gak enak sama tuan puteri, dia gak tahan aroma rokok. Masa
harus mandi sama cuci pakaian agar aroma rokoknya ilang..yo wes, gak pake rokok.
Akupun kembali kedalam kamar, depan PC cek2 pesbuk liat posting2 game mafia wars dan
poker di wallku. Wah banyak teman yang ngirim chips gratisan dari gift daily. Mafia wars juga
banyak permintaan item2 nya. Ya sudahlah, main game saja dulu, sekedar membunuh waktu
mengusir kebosanan. Tapi tidak mempan, rasa rindu yang teramat sangat seakan mengambil
alih segala perhatian, aku tidak focus main game. Poker kebanyakan aku all in tanpa perduli
kartu. Di tinggal sendirian di meja, di kirain bot sama lawan2 yang lain. Ah, payah..gak cuman
real life sendirian, bahkan di meja poker saja, aku sendirian.
Nduwt : assalamualaikum.. (dengan senyuman manis gula jawa di bibirnya dia menyalim
tanganku)
Ane : waalaikumsayang...eh..waalaikumsalam
menyalimku)
Sebuah belaian kecil dari tangan halusnya di pipi kiriku. Benar2 indah, seperti bumi yang
sudah kepanasan sekian lama, begitu sejuk dengan sekali hujan mengguyur, itulah perasaan
senang dihati ketika lembut jemari itu menyentuh kulit pipiku. Benar2 indah. Ah bahasanya
lebay banget yak..namanya juga orang jatuh cinta, semua kata seakan menjadi sangat indah
untuk di jelaskan dan di ucapkan. Yang kasian ya yang kyk kalian itu, pembaca yang tetap
setia dengan status jonesnya...hahay, pis Nes, jgn di bata yak, becanda...
Printer merk "Espon" itu sudah terasang di samping PC dikamar, tinggal cari drivernya di
internet aja..download, install dan jadilah itu printer espon isa dipake buat ngeprint laporan
skripsi tuan puteri. Diapun mengambil alih PC dan mengedit beberapa kata di laporannya itu,
diapun mulai nge-print skripsinya itu. Playlist "Lagu-lagu bobo"-ku sekarang sudah diganti
oleh tuan puteri, playlist andelannya yang selalu dia update setiap dia kekostan di putarnya.
"Nduwt Request"-nya mengalun pelan disambi dia sing along. Eren ~ Takkan Pisah dapat
membuatnya senyum kecil ketika melirikku. Suaranya tidaklah terlalu bagus, tidaklah terlalu
jelek.."cukup" cempreng.
Nduwt : yank..
Ane : paan itu yank? (dari modelnya sih makanan itu...iya makanan dalam wadah tuppeware
warna ijo
Nduwt : aku masak capcay tadi dirumah, khusus buat kamu yank
Sambil menunggu print-print-an skripsinya selesai, dia mengambil sendok dan menyuapi
kekasih hatinya ini, akupun secara bergantian menyuapi kekasih hatiku itu. Senyuman manis
gula jawanya ditambah cubitan kecil ditanganku ketika aku menggodanya dengan menarik
sendok yang akan dia makan kearah mulutku sendiri. Aku menyukai pemandangan ini,
keceriaan diwajahnya saat aku menggodanya.
Print selesai, acara makanpun selesai. Saatnya bermesraan dengan tuan puteri. Dadapun
menjadi tempat favoritnya ketika bercerita, sesekali tangannya bermain indah dan dengan
gemulai disana didepan wajahnya di dadaku. Di dada loh ya, bukan di tempat lain..aku tau
kalian pasti mikir ditempat yang aneh..dasar kalian buaya mesum sedikit bermartabat..
bhuahahahah
Nduwt : Oiya yank (dia duduk dan menepuk dahinya, dia baru ingat sesuatu sepertinya)
Nduwt : tadi ada tetangga minta tolong buatin nama2 tamu undangan acara di kampung
yank.
Nduwt : aduh...banyak yank orangnya, 40an, mana belum beli kertasnya buat tempelannya
lagi. (wajahnya sedikit jadi panic)
Ane : tenang ih..nih pacarmu bisa di andelin kyk gitu2. cuman 40 nama plgn seminggu
selesai
mencubitku)
Aku membelai pelan kepalanya yang tertutupi jilbab, diapun mengajakku mencari kertas
tempelan untuk undangan yang dia maksud. Kertas sebesar 3/4 A4 dengan beberapa bagian
yang bisa di gunakan untuk menempelkan nama di undangan. Nah ini ane panjang lebar
jelasinnya, terus terang ane gak tau ntu nama kertasnya apaan, pokoknya setau ane ntu
kertas buat di tempel di undangan, berisi nama orang yang akan di undang. Ngerti kan
ya...anggap wae ngerti.
Saat masuk toko itu mengikuti tuan puteri didepanku, terjawablah semua..ternyata cuman
namanya aja toko merah, tapi berisi alat2 tulis serta segala macam perlengkapan kuliah
sekolah dll. Perlengkapan perangpun ada, perang dengan ujian maksudnya, pensil 2b, 3b,
34b sampe 36b jga ada..eh itu pengunjungnya ding, bukan yang di jual..maaf maaf jadi salah
focus ane gan, biasalah..mata tak bertuan kyk gitu, suka mencla mencle kemana2.
Setelah mendapat kertas tempel yang di maksud tadi serta beberapa pena2 dengan
(tentunya) warna ijo dan corak doraemon, kami pun meninggalkan toko tersebut dan
mengarah ke jalan solo. Aku meliriknya yang sedang tersenyum di boncengan, dia tertawa
kecil ketika aku mengetahui kemana arah yang dia maksud. Ini sudah dapat di pastikan kalo
tujuan akhirnya pasti ke Jochik..Nduwt nduwt, jochik sudah seperti rumah keduanya ketika
di yogya, wajib hukumnya di kunjungi.
Aku bukanlah orang yang banyak makan, masih kenyang rasanya sedari makan capcay
dengan bumbu cinta dari tuan puteri di kamar tadi, siang itu aku tidak makan, aku hanya
menemani sang puteri makan siang di tempat favoritnya. Aku manusia paling bahagia
rasanya, melihat kekasih hatiku sangat ceria ketika dia menggigit sayap ayam goreng
didepannya. Melihat tertawa bahagianya saat aku menggodanya dengan lelucon basi dari
mulutku.
Tempat favorit...tak akan ada orang yang hanya mampir sebentar di tempat favoritnya, pasti
mereka akan berlama2 disitu. Begitu pula dengan tuan puteriku ini. Tidak akan cukup waktu
1jam untuknya sekedar duduk mengobrol sehabis makan. Minimal 1,5jam barulah dia akan
mau beranjak ketika aku mengajaknya pulang. Tapi kali ini berbeda, 1jam lebih 5menit dia
mengajakku pulang, dia ternyata kepikiran dengan 40an nama undangan yang belum selesai
tadi itu.
Tak lama kami sudah kembali kekostan, setelah aku melepaskan helm putihnya, diapun
sedikit terburu kedepan pc dengan membawa list nama para undangan. Terbata2 tangannya
mengetik list nama didepannya di dekat monitor.
Bukannya aku sok2an meninggikan diri karena ini tulisanku, tetapi dibandingkan dengannya,
kecepatan mengetikku sedikit lebih baik, sedikit aja gak pake banyak loh ya. Diapun
mengerti jika aku yang mengetiknya akan semakin cepat selesai. Tuan puteri ternyata
benar2 serius dengan omongannya tadi, dia sekarang memijiti kekasihnya ini. Kemauannya
sendiri, aku tidak memintanya, karena aku benar2 tulus membantunya tanpa mengharap
balasan lain.
Aku membuka aplikasi exc*ell, lebih mudah membuat daftar nama tamu disitu dibandingkan
dengan wor*d. Dari 40 nama itu tidaklah ada yang terlalu lengkap dengan gelar atau titelnya,
hanya nama panggilan di kampungnya klaten sana..aku menyimpulkan setelah selesai
mengetik nama2 itu. Ya sebenarnya tidaklah banyak yang berbeda, hanya nama belakangnya
saja, kita ambil contoh "Parjo" nah yang berbeda paling nama belakangnya, itupun banyak
yang disingkat. Parjo A, Parjo S...jika di urutkan bisa dari a sampai z mungkin..itu sebagai
contoh loh ya, maaf kalo naman "parjo" kebawa2..
Setelah selesai dengan list nama, saatnya kita buat mail merge untuk envelope di wor*d..tak
lama, selesai..saatnya kita mencocoknya dengan ukuran kertas tempelan yang dibeli di toko
merah tadi. Saat hendak bergerak memasukkan kertas tempelan kedalam printer, ternyata
oh ternyata, tuan puteri yang diam sedari tadi tengah tertidur di bahuku. Pantesan gak ada
suara pas aku ajak ngomong. Kasian ini pacarku kecapean, sedari sampai tadi gak ada
rehat2nya, langsung ngajak jalan aja panas2 gini.
Setelah memindahkannya keatas kasur, aku lanjutkan mengukur replika kertas tempelan
yang aku buat dari potongan kertas A4 yang di pake tuan puteri untuk print skripsinya tadi.
2x print di kertas replika, sudah sesuai dengan yang aku harapkan. Bismillah..mulai
print2annya dan tepat. 9 nama tertulis dengan rapi di atas kertas tempelan itu. Fix, finish and
merge, print document, print all. Dan tinggal menunggu semua nama di print di atas kertas
tempelan.
Sambil menunggu print2an selesai, aku berbalik ketempat tuan puteri berbaring, dia
sekarang hanya memeluk gulingku, sang "Doramemon" sudah berada bersama "Snuupy"nya di kamarnya di klaten sana. Tangan ini kembali jahil, merapikan rambutnya yang sedikit
terlihat karena jilbabnya yang tidak beraturan karena tidurnya itu. Tangan kirinya tetiba
memegang tangan kananku dan dibenamkan di pipi chubbynya. Deg-degan jantung ini
seperti mau copot, hangat sekali itu pipinya ya Allah..
Kehangatan pipi tuan puteri harus aku lepaskan karena printer itu berteriak meminta kertas
tambahan..printerkampret, orang lagi senang juga ini..malah dia yang teriak2..as*uuuuu..
Kehangatan pipi tuan puteri harus aku lepaskan karena printer itu berteriak meminta kertas
tambahan..printer kampret, orang lagi senang juga ini..malah dia yang teriak2..as*uuuuu..
Karena suara keras desahan printer yang memintah jatah (kertas) itu, tuan puteri terbangun
dari lelapnya. Akupun segera memberi jatah untuk si kampret printer itu. Setelah meletakan
kertas tempelan dan menekan tombol start (mungkin) mulailah printer kampret itu
melanjutkan kerjaannya yang tertunda, menulis nama yang ada di list ke kertas tempelan itu.
Ini printer pas ngeprint aja lemot bener, tapi pas triak2 minta jatah kencengnya gila.
Senyuman manis gula itu benar2 manis di bibirnya tuan puteri yang baru bangun sekalipun,
aku berbalik melihatnya.
Ane : udah kamu bobo lagi gih.. (masih mupeng megang pipi lembutnya
Dia berpindah duduk disampingku sekarang, kami menghadap layar monitor, sandaran
kepalanya di bahu kiriku. Dia masih sedikit ngantuk, sedikit malu2 tangan itu melingkari
badanku, akupun tana melihatnya menggandengnya dengan tangan kiriku. Sesekali tangan
ini mengetik namaku di monitor, tepat di bagian tengah kertas putih tempelan itu. Kembali
aku hapus, aku tulis lagi dengan tangan sebelah, tangan kananku. Setelah selesai aku
menghapusnya lagi. Tidak sengaja sebenarnya, karena aku lebih menikmati saat2 kami
berpelukan.
Ah, akal bulusmu nduwt, bilang aja lagi pengen di peluk..gak usah jaim2...hahahah, aku
benar2 geer yak..
Aku mengikuti kemauannya, aku menjadi tangan kanannya, dia menjadi tangan kiriku.
Permainan peluk2an itu pun dimulai, dia menyebutkan satu kalimat yang tidak terlalu
panjang, tidak terlalu pendek, kemudian kita sebagai tangan kanan dan kiri mulai
mengetiknya. Tidak boleh ada salah kata, ah aku kira bakalan gampang, ternyata tidak
semudah yang aku bayangkan ketika dengan menggunakan 2 tangan. Kalo kata nduwt sih,
melatih kekompakan dengan pasangan katanya. Nah buat yang gak jones bisa di coba nih,
siapa tau bisa tambah mesra. Buat Jones, ngetik make dua tangan aja Nes..gak usah
melu2..
Tuan puteri sangat senang dengan permainan ini, dia tertawa lepas ketika terjadi kesalahan
di tiap kata yang kita ketik kala itu. Ingin rasanya aku memperlambat waktu untuk sekedar
lebih lama menikmati moment indah ini dengannya, tiada perasaan lain disana selain
perasaan bahagiaku melihatnya seceria itu. Aku tak tahu harus menggambarkan
kebahagiaan saat itu dengan kata2 agar kalian bisa merasakannya, aku bingung. Anggap
saja satu moment dimana kalian sangat bahagia, rasanya seperti itu.
Karena tersisa satu kertas tempelan sisa dari print2an nama2 undangan itu, akhirnya tuan
puteri memutuskan untuk menggunakannya mencetak hasil permainan kami tadi. Banyak
kata2 yang dia sebutkan tadi saat permainan berlangsung, tapi sudah banyak yang di buang,
terlalu panjang untuk di print, katanya. Satu kotak tempelan yang di print kala itu, dia yang
mengajukannya.
Hahaha...lucu saja melihatnya, hampir semua gelar disebutnya kala itu.."semoga besok
kesampean ya yank" itulah kata2nya ketika dia menempelkan kertas putih itu di cermin di
kamar. Dia memilih cermin karena sering diliat, katanya. "Ntr kalo kamu bangun tidur, trus
malas2an..pas bercermin kan kamu bisa liat yank, kamu kan bisa jadi ingat aku,terus jadi
semangat lagi" lagi2 dia berkata seperti itu dengan wajah polosnya ketika dia merapikan
kertas tempel itu supaya tidak lepas.
Nduwt, kertas tempelannya masih nempel dengan sangat kuat dicermin itu nduwt..sempat
coba aku copot kemarin2, entah gimana caranya kamu pasang dulu..seakan gak mau copot
dari tempat dia nempel disana, sudut atas pojok kiri cermin persegi panjang di kamar. Masih
ada sampai sekarang..
Aku sempat melarangnya ketika dia akan pulang kerumahnya di klaten sana, sudah terlalu
sore kala itu. Tidak ada maksud jahat dengan ingin menahannya disini, aku hanya takut dia
kenapa2 di tengah jalan karena malam menjelang dan dia masih di tengah jalan. Lagi2
dengan senyuman manis dia memantapkan keinginan untuk pulang. Aku tak berdaya untuk
menahan keinginannya, lagi2 aku hanya mampu menurut kemauan tuan puteri.
Print2an skripsi dan printer "espon"-nya ditinggalkan dikamar, hanya print2an nama di
kertas tempelan itu yang dia bawa pulang, karena memang harus di pake malam itu,
pantesan saja dia bersikeras pulang, dia memiliki tanggung jawab kepada panita pelaksana
acara di kampungnya malam itu. Aku merasa malu kepadanya, dia cewek tapi dia sudah
menunjukkan tanggung jawabnya mengurus hal2 kecil seperti itu. Nah aku...mana tanggung
jawabmu wahai buaya kampret, buaya buntung tak bermoral???
...
Hari serasa berlalu dengan cepat, sudah beberapa hari sejak dia memasukan laporan
skripsinya dan mengembalikan printernya agnes. Dan hari ini adalah hari dia melakukan
pendadaran. Aku sedari pagi sudah membantunya dengan laptop temannya agnes yang dia
pinjam untuk ujian pendadarannya. Setelah semua siap, akupun mengantar kekasih hatiku
itu kearah kostan agnes sebelum kekampusnya.
Disalah satu ruangan fakultas bahasa UNY, tuan puteri mengikuti ujian pendadaran. Aku dan
agnes yang menunggu di luar malah merasa lebih deg-degan. Ini jantung sudah mau loncat
rasanya, kalo gak salah lantai 3 waktu itu..eh, lantai 3 apa 4 yak..ane lupa.. Agnes yang
menunggu bersamaku tidak kalah cemasnya, dia rencananya tahun depan baru wisuda,
ketinggalan setahun dengan temannya yang pendadaran kala itu.
Menit berganti jam..sekitar 1,5 jam selesai sudah acaranya yang melatih kuat tidaknya
jantung itu. Nduwt sempat keluar sebentar sebelum disuruh masuk lagi untuk di beritahu
hasil ujiannya. Senyuman itu mengembang indah ketika keluar dari ruangan. Dia menarik
tanganku dan agnes, melingkar dan jingkrak2 kegirangan. Dia lulus ujian skripsinya dengan
predikat memuaskan. Air mata bahagianya sempat menetes membasahi pipi chubbynya.
Kedua orang tuanya di hubungi, terdengar mereka sangat bahagia mendengar kabar baik
itu, anak wedoknya lulus dan sebentar lagi menjadi sarjana bahasa jawa. Akupun tidak kalah
bahagia dari mereka, bagaimana tidak, melihat kekasih hatiku sebahagia itu hati ini seakan
merasakan kebahagiaan yang sangat seiring senyuman yang sangat lebar di wajahnya yang
chubby. Tapi tidak dipungkiri, hati kecil ini menyimpan perasaan tidak enak. Entah apa
itu..cemburu, iri, atau yang lain...sudahlah, aku harus bahagia dengan kesuksesan kekasihku
menamatkan kuliahnya.
Setelah dinyatakan lulus ujian skripsi, nduwt sempat mengatakan kepadaku bahwa dia
mendapat peluang untuk melakukan pengabdian di salah satu SMA di dekat kampungnya di
klaten sana. Tentunya aku sebagai kekasih sangat mendukungnya kala itu, toh dia juga
sudah lulus sudah tidak ada kuliah daripada nganggur mending ngambil peluang kerja kan.
Tuan puteripun sudah mengurus semuanya mulai dari surat tanda lulus dan kepindahannya
ke klaten sana.
Lagi aku merasakan seperti saat dia dinyatakan lulus ujian pendadarannya beberapa minggu
kemarin itu. Perasaan aneh yang membuatku bisa sedikit cemberut saat terlalu
meikirkannya. "Dia sekarang sudah sarjana?? Nah kamu?? Kuliah gak bener, madesu
pula..mau bahagiain anak orang pake apa??" "Dia sudah lulus dan mau jadi guru SMA, gak
bakalan ada waktu dia keyogya lagi, nyahok koe kena tinggal" itulah beberapa penyataan
gila di kepala ini yang bisa sangat mengganggu lelap tidurku. Tapi itu semua bisa ditepis oleh
sebuah tempelan kertas putih di cermin ku. Aku seakan melihat kekasihku itu berdiri seperti
para cheerleaders dengan rumbai2 dikedua tangannya berteriak "Semangat sayang...ayo
kamu bisa". *Eh benar gitu gak sih cheerleaders nek memberi semangat??
...
Bulan Juli datang dengan cepat, hari itu aku sudah sedari pagi membantu tuan puteri
mengepak semua barangnya di kostannya yang akan segera habis masa sewanya itu. Calon
adik ipar dan calon ibu mertua juga datang keyogya kala itu, calon bapak mertua sedang ada
urusan di kampung jadi tidak sempat datang. Aku, calon adik ipar dan pamannya nduwt
memindahkan barang keatas mobil pick up untuk dibawa keklaten sana, tidak terlalu banyak
barang yang tersisa sebenarnya. Tuan puteri sudah sering membawa beberapa barang kecil
ketika dia laju setelah pulang dari mengurus segala administrasi untuk syarat wisuda di
bulan agustus besok.
Tak butuh lama, semua barang sudah termuat kedalam pickup, hanya tersisa beberapa
barang yang nantinya akan dibawa langsung oleh calon ibu mertua dan calon adik ipar
dengan menggunakan motor nanti sore. Mobil pickup yang berisi barangpun pulang keklaten
terlebih dulu siang tadi. Setelah selesai mandi, tuan puteri dan calon adik ipar disuruh beli
makan sama calon mertua. Aku sudah mengajukan diri untuk mengantarkan tuan puteri, tapi
ibu tidak memperbolehkannya, beliau katanya ingin berbicara 4 mata denganku.
Ah, pasti bakalan ngebahas masalah kapan anak wedoknya dilamar ini..siapin mental
mblo..ini bukan perkara gampang, perlu pemikiran panjang dan bijak dalam menjawab setiap
pertanyaan calon ibu mertua ini. Sedikit merapikan baju kaos yang kucel karena mengangkat
barang tadi, setelah cuci muka dan fresh akupun masuk kedalam kamar kostan yang sudah
kosong melompong itu..nduwt dan adiknyapun sudah di kode oleh calon ibu mertua untuk
pergi membeli makan malam buat kami ber-4.
Merekapun pamit..tersisa aku dan calon ibu mertua didalam kamar itu. Gugup mengambil
alih tapi sedikit senyuman ramah dari calon ibu mertua membuatku sedikit tenang. Terlihat
dia mulai akan membuka omongan. Ibu Calon Mertua selanjutnya ane singkat ICM biar gak
kepanjangan yak...
ICM : nak..ibu mau ngomong mengenai hubungan kalian..sebenarnya hubungan kalian sudah
sejauh mana (lagi senyuman ibu membuatku merasa kuat untuk mengangkat kata jawab)
Ane : saya sama nduwt sih sebenarnya pacaran buk, tapi kalo kata dia dalam islam gak ada
kata pacaran, jadi saya cuma bisa bilang dekat.
ICM : gimana anak ibu, cerewet ya dia sama kamu nak??
Ane : cerewet sih iya buk, tapi saya suka, cerewetnya masih dalam hal yang sangat bisa saya
maklumi.
Ane : dia sangat cerewet jika saya tidak sholat tepat waktu. (ibu tertawa kecil mendengar
jawabanku)
ICM : udah cerewet kayak gitu, kamu masih mau "dekat" sama dia nak?
Ane : ya saya sudah sayang sama dia Buk, mau dia gimana2 sama saya gak ngerubah rasa
sayang saya
ICM : ah, jawabanmu mengingatkan saat ibu pacaran dengan bapaknya nduwt dulu. (beliau
seakan mengenang kisah masa mudanya dulu)
ICM : aduh, malah ibu yang jadi curhat
Ane : hehehe..gapapa buk..malah saya senang dengar kisah dari ibu.
Bukannya menanyakan lebih jauh tentang hubungan kami, beliau malah mengisahkan
bagaimana beliau dengan kekasih hatinya yang sekarang menjadi suaminya, bapak dari
anak2nya. Aku yang memang sedikit akrab dengan beliau sering nyeletuk disela2 beliau
menarik nafas sehabis bercerita. Aku dan beliau sebenarnya sudah sering mengobrol sejak
pertama bertemu dengan beliau di kostan nduwt dulu. Yap, kadang tuan puteri menelpon
dari rumahnya dan memberikan hp kepada ibunya, sering beliau menanyakanku asli orang
mana,keluarga bagaimana dikampung sana.
Tidaklah seseram yang dibayangkan ketika kami mengobrol sore itu menjelang magrib itu.
Belum ada pertanyaan dari mulutnya mengenai kapan aku akan berniat melamar anak
gadisnya itu. Akupun sudah sangat siap dengan jawaban setengah matang ku jika ditanyai
mengenai hal lamaran. Aku terlalu mendahului dalam memperkirakan obrolan kecil dengan
ibu calon mertuaku itu. Ternyata hanya obrolan ringan yang lebih kepada aku menjadi
pendengar setia mengenai kisah beliau pacaran dengan suaminya dulu.
Obrolan kami harus terhenti ketika nduwt dan adik cowoknya pulang dari membeli makan
malam. Kami malah tertawa melihat muka cemas tuan puteri saat masuk kedalam kamar.
Aku tau kecemasan yang terlihat itu, dia ketakutan jika aku menjawab pertanyaan ibu
dengan salah yang nantinya berujung ibu tidak merestui hubungan kami. "Gak ada masalah,
semua baik2 saja sayang" itulah gesture tubuhku sambil tersenyum kearahnya. Diapun
seakan mengerti dan mulai bisa tersenyum manis gula jawa lagi.
Makan malam yang sangat sempurna menurutku, hanya kurang Bapak Calon Mertua
saja..jika ada beliau maka komplit sudah, kami seperti menantu dan kedua mertuanya
ditambah adik ipar. Ibu dan anak benar2 mirip, sholat magrib dan isya Ibu menjadi imam
untuk anak gadisnya, aku dan adik cowoknya nduwt sholat berjamaah setelah mereka
selesai. Aku tidak memperdulikan ketika mendahulukan beliau sholat terlebih dulu..semata2
aku menghargai orang yang lebih tua dan lady's first kala itu.
Pukul setengah sembilan, ibu sudah mulai terlihat menguap, beliau mengantuk..aku tahu diri,
akupun pamit pulang kekostan. Aku menyalim ibu calon mertua dan nduwt menyalimku,
akupun berlalu dengan "ceketer" kearah kostan. Lagi2 aku hanya tersenyum lebar
disepanjang jalan pulang, tidak memperdulikan mata2 yang melihatku seperti orang gila
ketika di lampu merah. Aku sedang berbahagia sekarang, terserah kalian melihatku seperti
apa.
Hati sedang bahagia, guling yang aku peluk terasa lebih hangat dari malam2 sebelumnya,
kasurku lebih empuk dari springbed kelas wahid rasanya. Senyuman lebar diwajahku belum
juga bisa padam, perasaan indah ini seakan meninabobokan diri yang sedang dilanda
asmara ini kealam mimpi. Bahkan mimpipun tidak lebih indah dari perasaan dihatiku saat itu.
Benar2 hari yang sangat indah.
...
Azan subuh seakan sangat nyaring terdengar, jarak masjid dengan kostanku cukup jauh, tapi
entah kenapa sekarang sangat dekat rasanya. Segera langkah ini mengambil wudhu dan
sholat subuh. Semoga aku benar2 dengan niatan bersujud karena-Nya bukan karena hal2
duniawi lainnya, Amin.
Setengah 6 aku sudah selesai mandi dan bersiap kekostan tuan puteri, mengantar ibu calon
mertua keklaten sana. Masih seperti semalam, kebahagiaan di hati begitu hangat, air kamar
mandi pagi itu, dinginnya seakan tak mampu menusuk rasa hangat kebahagiaan di hati ini.
Pun dengan hawa dingin ketika pelan kulajukan "ceketer" kearah kostan nduwt di daerah
SMK piri sana. Mungkin orang2 yang sebaris denganku di lampu merah berkata "Ah, mimpi
apa aku semalam, pagi2 buta gini sudah sampingan dengan orang gila yang senyum2
sendiri" ah, sudahlah...tidak perlu memperdulikan mereka yang iri.
Pagi itu, tuan puteri mengajakku ke warung soto di sebelah utara mandala krida, entah
sekarang masih ada apa enggak tu warung soto, lumayan enak sotonya..eh enak apa enggak
ya, soalnya ane dulu makan pas bahagia-bahagianya, auk dah rasa yang
sebenarnya..biasalah orang lagi bahagia itu apa2 aja enak.
dengan sate telur dan beberapa gorengan sudah berada ditanganku, kami kembali kekostan
dimana Ibu calon mertua dan calon adik iparku menunggu.
Kembali aku merasakan keakraban ketika kami sarapan pagi itu, aku sepertinya harus main
keklaten sana dan merasakan keakraban dan kebahagiaan ketika anggota keluarga
berkumpul semua. Semoga besok akan kesampaian, dan semoga besok akan lebih meriah
dengan kedua orang tuaku juga. Ah, impianku terlalu tinggi..tapi bukankah hidup itu berawal
dari mimpi?? Biarlah takdir yang kuasa yang bekerja selanjutnya.
Bahasane benar2 marai muntah ya buat pembaca, benar2 ngalay...maklumi ye gan, ane kalo
lagi bahagia sering seperti itu, alay akutnya kambuh..
Matahari sedikit agak tinggi, barulah ibu calon mertua dan calon adik iparku kembali pulang
keklaten dengan motornya. Beberapa perlengkapan makan yang tersisa sudah dibersihkan
dan sudah dibawa oleh ibu didalam wadah dari bambu yang dianyam seperti tempat wadah
buah2an itu. Setelah aku dan nduwt menyalimi beliau, calon adik ipar melajukan motornya
meninggalkan kami berdua, dua orang yang sedang dilanda asmara.
Sisa hari itu, tuan puteri seakan tidak mau keluar dari kamarnya, "Di kamar aja ya yank, aku
mau menikmati hari terakhirku dikamar ini" katanya ketika dia membaringkan kepalanya di
pahaku. Yap, hari ini adalah hari terakhir sewa kostannya, besok dia sudah harus beranjak
dari situ karena memang sengaja tidak diperpanjang lagi. Aku hanya mengikut kemauan tuan
puteri. Tangan ini tak pernah lepas dari genggamannya. Tidak ada lagi printer kampret yang
dapat mengganggu kehangatan ditanganku yang berada dipipi chubbynya. Benar2 indah
moment itu.
Detik jam seakan berjalan lebih cepat dari biasanya. Sore menjelang, tuan puteri masih
dengan posisinya tadi, menjadikan pahaku bantal ternyamannya.
Nduwt : yank, kamu bahagia gak? (tiba2 dia bersuara sambil menatapku, aku mengangguk
pelan)
Ane : iya..aku bahagia banget yank (sekarang dia duduk dan sedikit membenarkan
jilbabnya)
Nduwt : ih, aku mau pergi koq kamu bahagia sih yank
kini...nduwt nduwt)
Ane : buaya mau kamu kadalin..nggak mempan sayang (cubitan kecilku di pipi chubby itu)
Tidak ada jawaban darinya, hanya pelukan yang aku minta tadi, pelukan paling hangat
darinya kini. Aku membalas pelukannya, pelukan paling hangat dariku pun aku berikan.
Sante ae bacanya mblo, gak usah emosian kyk gitu, peluk guling wae nek
pengen..bhuahahahha...
...
Setelah aktifitas pelukan ala teletubbies itu, tuan puteripun pamit mandi..yap dia tadi sempat
mengajakku mencari makan sebelum dia mandi tadi. Sedikit heran diri ini dengannya tadi,
tiba2 saja dia bilang gini "Yank, koq aku pengen
pengen bakso yang tempat dulu ya, yang didekat
lembah UGM itu loh yank..kyknya enak ya.." aku menjawabnya dengan sedikit ngece "wah,
jochik lagi tutup ya yank
Aku sudah hapal berapa lama dia dengan aktifitas mandinya itu, jika benar2 dihitung, 3
batang djarum + segelas kopi. Pas rokok ketiga habis, barulah dia selesai mandi. Pahaku
yang sedari tadi dia jadikan bantal nyamannya sedikit aku luruskan diteras. Tak lama tuan
puteripun terlihat keluar dari kamar mandi. Akupun menjadi security berjaga didepan
kamarnya ketika dia mengganti baju.
...
Setelah acara makan bakso itu, akupun mengajaknya kembali kekostannya. Dia masih
melangkolis ketika tiba di kamarnya, "Uhhhh...besok2 pasti aku kangen banget sama
kamarku ini
" "Yank, apa aku ngekost lagi aja ya..??" "Ah, aku berat ninggalin kamar ini
yaannnk" dan lebih banyak lagi rengekan dari mulutnya kala itu. Sholat magrib dan isyapun
dia lakukan di kamarnya itu, katanya sih "Aku sholat terakhir dikamar ini dulu ya yank" tadi
sebelum dia memakai mukenanya.
Malam itu, tuan puteri akan menginap dikamarnya ita, katanya dia sekalian mau pamit sama
teman2 kostanya. Ah, ita gimana kabarnya sekarang ya, setiap kali aku kesitu jarang banget
dia ngeliatin batang hidungnya. Ah sudahlah..cuekin aja. Setengah 9, akupun beranjak
pulang, setelah dia menyalim tangan kekasihnya ini, akupun melajukan "ceketer" kearah
kostanku. Ada sedikit telpon tadi yang menggangguku, tetapi aku berusaha sekuat mungkin
menutupnya dari tuan puteri.
Dia..dia yang sudah aku abadikan dalam bingkai indah dihati ini, kembali menjelma lewat
panggilan teleponnya tadi. Ah..aku sedang dalam masa bahagia dengan tuan puteri, tetapi
sepertinya dia yang dari masa laluku sedang ada yang ingin dia jelaskan kepadaku. Tunggu
nanti sampai kostan sajalah, dia juga tadi sudah janji mau nelpon lagi. Akupun semakin cepat
melajukan "ceketer" kearah kostanku.
Hari yang ditunggu2 pun datang, hari para mahasiswa benar2 bisa tertawa bahagia dan
lepas. Hari dimana tali toga akan di pindahkan symbol kelulusan, hari dimana mata kedua
orang tua terlihat berkaca2 memandang anaknya menjadi seorang sarjana. Inilah hari
wisuda,
Sekian banyak mahasiswa yang mengikuti wisuda kala itu, salah satunya adalah tuan
puteriku. Semalam dia sudah menyuruhku untuk datang ke GOR UNY. Tidak perlu diminta,
aku pasti akan datang untuk melihat keberhasilanmu sayang, gumamku dalam hati saat
menunggu bus transjogja kala itu. Aku mengajak salah satu teman kostanku, Tejo.
Lumayan lama menunggu, akhirnya bus transjogja terlihat, entah jalur berapa kala itu, 1b, 2b
apa 36b yak??
..pokoknya jalur yang melewati UNY gitulah..maklum ane jarang make nih
transportasi umum, jarang2 ane make ini bus yang mulai terlihat rada2 gimana gitu semacam
kayak kurang perawatan. Sedikit macet kala itu, hampir 1jam akupun turun di halte UNY
bersama tejo.
Tejo : koe gak beli bunga Ri?? (dia membuka suara saat kami beranjak ke lokasi wisuda di
GOR UNY itu)
Ane : bunga buat apaan??
Tejo : ya buat cewekmu lah, masa buat mandi kembang 7 rupa
Ane : ah entarlah, ntr di dekat GOR situ aja, biasanya bnyk kan penjual2 bunga. (sok tahu diri
ini dengan jawabanku)
Tejo : mahal le...(dia tetap berjalan tanpa melihatku disampingnya)
Ane : halah paling seberapa harganya, kyk wong susah wae
Tejo : gaya mu Coook (dia berkata2 seperti arif sekarang)
Hahay, gimana kabarnya sahabatku itu sekarang yak..apakah sudha makmur di PLG sana,
jgn2 sudah nikah aja tanpa ngasih tau. Tejo, teman kostanku yang baru ini sedikit miriplah
dengan Arif gaya bicaranya, cuman tejo ini lebih extreme lagi gaya bicaranya. Mulut itu
seperti kenalpot tanpa saringan..main "Ngooook" aja nyerocosnya. Tak lama kamipun tiba di
dalam lingkungan GOR, terlihat sangat rame oleh keluarga para wisudawan wisudawati.
Terlihat seorang mbak2 yang menjual bunga mendekat kearah kami. Akupun menggodanya
sedikit, tidak ada maksud lain sekedar mengakrabkan diri, siapa tau dengan sedikit akrab itu
harga bunga yang dia jual bisa sedikit murah. Sedari harga 15rebu bisa jadi 5rebu gitu, pasti
bisa banyak diskon ini, si mbaknya sudah seru ketawa2 kecil saat kami mengobrol.
Kenyataan kembali menunjukkan taringnya. Itu harga bunga 25rebu yang ukuran sedang
ternyata gak mau turun sedikit pun. Ah capek2 ngajak ngobrol gak taunya..ah sudahlah,
sekali2 beli bunga buat tuan puteri.
Bunga sudah ditangan, pikiran usil mendadak keluar dari otak yang rada2 ini. Aku
mengeluarkan k750i ku, memanggil nomor Agnes di contact. Setelah menentukan lokasiku
dan menutup telepon, terlihat mereka bertiga datang. Agnes, Ita dan satu temannya yang
tidak terlalu aku kenal. Mereka sempat aku kenalkan dengan Tejo, dan akupun membisikkan
ideku kepada agnes, Ita hanya tersenyum kecil kearahku sejenak dia memalingkan mukanya
kearah lain.
Mereka bertiga pun pergi meninggalkan kami, mereka pergi kearah barat GOR, karena para
wisudawan & wisudawati keluarnya lewat situ. Di parkiran sebelah sana juga sudah
menunggu paman dan keluarga tuan puteri. Akupun hanya menunggu kabar dari agnes di
tempat kami berdiri tadi.
Satu jam berlalu, kembali k750i ku bergetar tanda SMS masuk dari Agnes.
Aku tidak membalas sms darinya, aku menelpon kenomor tuan puteri yang sudah keluar dari
ruang wisuda itu. Dengan headset terpasang, aku menutup microfon di headset ku, dengan
maksud agar tidak terdengar ramai. Tejo mengikuti langkahku dari belakang menuju barat
GOR dimana tuan puteri beserta ICM & BCM menunggu. Lumayan lama panggilanku baru di
angkat.
Nduwt : halo yank, kamu dimana?? (terdengar sangat ramai suara ditelponnya)
Ane : uhuk uhuk uhuk (pura2 batuk ceritanya)
Ane : Yank..maaf ya, kyknya aku gak bisa datang, aku tiba2 sakit dari semalam. (aku berjalan
melewati beberapa orang disitu)
Nduwt : yaaaank....(pelan bisa aku dengar isakannya di sela keramaian dari headsetku)
Nduwt : semalam koq gak bilang sih kalo kamu lagi sakit.
Nduwt : jadi aku gak ngarep kyk gini kalo kamu bakalan datang. (5meter didepanku terlihat
dia bersedih sambil menjawab telponku)
Akupun mematikan panggilan teleponku. Senyuman manis yang aku punya mengembang
ketika menghampirinya, dia masih belum melihatku di antara kerumunan orang2 disitu. Dia
masih sibuk dengan hape-nya mencoba menghubungiku..akupun me-reject telpon darinya.
Tepat di belakangnya aku berdiri sekarang. ICM, BCM, Agnes, Ita dan satu temannya sudah
tertawa kecil melihat sang wisudawati yang masih sibuk mencoba menghubungiku itu.
"Wah yang udah wisuda, selamat ya.." tejo nyerocos aja ngucapin kata2nya..sompretlah kau
Tejo...gagal rencanaku dikit lagi buat ngerjain tuan puteri. Argggh...kalo ada jurang
disamping dah ta dorong ini teman kostanku.
Sang wisudawati itu kini mengangkat kepala dan melihat kearahku, matanya yang masih
berembun itu kini berkaca melihat kedatangan kekasihnya ini. Tangan tejo yang sedari tadi
dijulurin dicuekinnya, dia mengarahku yang sedari tersenyum bahagia melihat
kesuksesannya. Tiada malu lagi yang di pendam, pelukan hangat itu seakan mampu
menghentikan duniaku.
"Cieeeeee" cengan dari Agnes mampu menyadarkan tuan puteri, diapun melepas
pelukannya. Aku menghapus airmata yang sempat mengalir membasahi pipi chubbynya itu.
Lagi dia tersenyum bahagia ketika aku menyerahkah bunga yang aku beli tadi, bunga yang
tidak mau turun harganya itu walaupun 5perak saja.
tejo teman kostanku ini. Sedikit berbincang2 kini dia kembali dengan teman sesama calon
emak2nya itu.
Tejo mengikut dibelakangku ketika aku menghampiri BCM dan ICM yang sedari tadi sudah
melambaikan tangan memanggilku. Kumis yang lumayan tebal terlihat diatas bibir sang BCM,
senyumannya membuyarkan segala pemikiranku yang menganggap beliau pasti sangar.
Akupun menyalimi tangan kedua calon mertuaku itu. Sedikit lebay sang ICM kini, dia
memeluk calon menantunya ini. BCM lagi2 tersenyum kecil ketika aku menyaliminya.
Setelah obrolan kecil, ICM mengajak tejo kearah mobil yang saat itu di pake untuk acara
wisuda tuan puteri. Tinggallah aku dengan BCM disitu berdiri melihat anak gadisnya yang
masih sedang sibuk berfoto ria dengan teman2 ceweknya itu. Diapun dengan ramah khas
orang jawa membuka obrolan.
BCM : jadi kapan ni mas-nya mau nyusul nduwt lulus? (aku hanya bisa menggaruk kepala
yang tidak gatal sama sekali)
Ane : saya pengennya sih tahun depan lulus pak. Udah kelamaan juga saya kuliah
Obrolan yang biasa antara calon menantu dan bapak calon mertua ini harus terputus karena
ibu calon mertua sudah memanggil kami dari arah mobil. Terlihat tejo sedang memakan
sesuatu, nasi dengan lalapan dan telor di pincuk seperti pecel didalam daun pisang. Entah
apa namanya itu, sering ane dapat dari orang syukuran di sekitaran kostan juga, tapi ane
lupa namanya. Akupun mengikut BCM kearah mobil itu. Tak lama, tuan puteri dan teman2nya
segera berkumpul juga dengan kami menghabisi kue yang dibuat dirumah diklaten sana.
...
Sudah lumayan sore, teman2 tuan puteri pun sudah pamit pulang sedari tadi. Terlihat
keluarga tuan puteri juga sudah mulai merapikan segala bawaan yang sempat di keluarin
tadi untuk kami makan. Kamipun sempat berfoto ria dengan kamera k750i milikku, Tejo yang
menjadi fotografer dadakan kala itu. Ibu terlihat tersenyum bahagia ketika aku dan tuan
puteri berdiri sangat rapat dalam sesi foto dadakan itu.
Mobil sudah dinyalakan, tuan puteri sudah pamit untuk naik kemobil karena harus ngikut
pulang bersama keluarganya keklaten sana. Aku sempat menyalimi tangan BCM tadi
sebelum dia juga mengikut naik keatas mobil. ICM, masih sibuk menyiapkan beberapa
makanan didalam plastik. Dia terlihat membawa plastik hitam besar kearahku. Aku
tersenyum menyambutnya.
ICM : nak, ini ada beras dan beberapa kue buat makanan dikostan nanti. (beliau
menyerahkan plastik besar itu)
Ane : aduh, jadi ngerepotin buk.
gratis
ICM : kamu itu sudah ibu anggap sebagai anak cowok ibu, besok2 sering main kerumah ya
nak.
Setelah aku menyalimi, beliaupun mengikut naik kemobil. Tak berapa lama mobil itu keluar
meninggalkan area parkir dalam lingkungan GOR UNY itu. Terlihat ibu dan tuan puteri
melambai kearahku dan tejo dari dalam mobil, akupun membalas dengan senyuman
diwajahku. Mobilpun sudah menghilang dari pandangan menuju kearah jalan. Tinggallah aku
dan tejo serta beberapa keluarga para wisudawan yang masih disitu.
Kembali kami melangkahkan kaki mengarah ke halte bus transjogja, sebelum kami beranjak
kekostan di daerah badran. Senyuman tak juga hilang dari wajahku ketika bus transjogja
membawa kami mengelilingi jogja sore itu. Senyum2 sendiri dan membawa kresek hitam
gede, aku benar2 seperti orang gila di atas transjogja. Hanya tejo yang mau duduk
disamping orang gila ini, penumpang lain lebih memilih berdiri sedikit agak jauh dariku
walaupun bangku disebelahku kosong.
Ini kostanku benar2 ajaib, sebanyak apapun makanan yang ada, selama itu ditaro di atas
meja diteras depan kursi duduk dari bambu, pasti habis. Namanya kostan kere kali yak,
ngeliat yang namanya ada makanan pasti di kerubuti macam semut ketemu gula. Begitu pula
dengan makanan yang di kasih oleh ICM tadi. Aku letakan di atas meja di teras. Setelah
memanggil teman2 kostan dan memberi tahu ada makanan, sejenak aku tinggalkan kekamar
untuk meletakan beras didalam wadah dikamar. Setelah mengganti baju dan keluar diteras,
terlihat itu kue sudah raib hilang entah kemana, anak2 kostan juga sudah hilang dari situ,
sudh masuk kekamar masing2.
Entah bulan berapa, sedikit lupa tepatnya kapan. Kisah ini tentang kekonyolan di kostanku
yang hampir semua penghuninya memiliki kisah asmara yang sama. Aku punya tuan puteri di
klaten sana yang sejak wisudanya mulai jarang2 bisa keyogya karena dia sudah mulai sibuk
dengan aktifitas barunya yang menjadi salah satu pengajar di salah satu SMA di tempatnya.
Tejo dan wawan memiliki pacar orang jawa barat sana, yang jarang juga bisa berkunjung
kekostan.
Teman sekantoran ku sekarang, si Aji, saat itu masih belum terlalu akrab, dia sering main
kekamar sebelah yang teman satu jurusan di kampus. Kita sebut saja nama teman kostanku
sekaligus teman se jurusannya Aji namanya Dwi. Dwi ini sedikit malu2 dengan yang namanya
cewek. Kalo kata dia sih "Aku anak rumahan mas..makanya malu2" itu pembelaannya ketika
kami sering mengejeknya.
Pernah suatu saat dikamarku, aku wawan dan dwi ini sedang mengobrol ringan. Yap, merasa
kami bukan jones seperti Dwi ini, jadi setiap ngobrol pasti ngece yang jones lah. Bener
gak..
Dwi : mas, mbok aku di kenalin mas sama anak kontrakan depan
Wawan : nah denger tuh Ri...dah minta secara langsung itu, mbok dibantu Ri..
Ane : loh, kamu yang mau kenal koq aku yang harus ngenalin, piye to?? (aku tertawa
bersama wawan yang sedang ngecein si Dwi)
Dwi : malu e mas..
Ane : malu aja terus sampe tua.. (lagi2 wawan ngikut ketawa keras saat aku selesai
ngomong)
Wawan : Wi, coba liat keluar..(mengisyaratkan depan pintu dengan wajahnya)
Dwi : liat apa mas boy??
Wawan : tuh loh..liat sendal jepit.. (Dwi masih belum ngeh maksudnya wawan ini, aku hanya
mengikut tertawa mengerti maksud candaan wawan)
Wawan : sandal jepit aja punya pasangan Wi..masa kamu enggak..malu Wi sama sendal jepit.
Dwi : ah mas boy bisa aja.. (kami tertawa sejadinya dikamar kala itu)
Begitulah candaan garing yang benar2 menyayat hati para jones dikostan ini.
Bhuahahahha...itu belum ada tejo yang mulutnya gak ada saringannya itu, ada tejo bakalan
benar2 mati kutu si Dwi.
Selang berapa hari dari hari itu, suatu magrib dwi datang kekamar, aku sedang memantau
server kala itu. Aku sempat meliriknya sejenak sebelum kembali memandangi layar
monitorku. Aku tau dia sepertinya sedang galau (kalau kata anak2 alay jaman sekarang
Ane : ngapa Wik, kyknya lagi banyak fikiran..(aku bersuara tanpa melihatnya yang sedang
tiduran telentang di kamar)
Dwi : iya nih mas..si Agnes itu rada gimana gitu ya mas..(kyknya ada yang mau curhat ini,
oiya sebelumnya dia pernah minta dikenalin dengan agnes, pas agnes dan tuan puteri
sedang main kekostan, sempat dekat beberapa lama tapi entah kenapa sekarang jadi
rada...ah sudahlah gak usah dibahas, ane kurang paham masalah private orang
Dwi : ah...gitu gimana gitu gimana terus mas jawabanmu.. (aku berbalik dan tertawa
kearahnya)
Ane : sorry Wik...biasa lagi ada event..
Dwi ini sering datang kekamar sekedar buat curhat perihal hubungannya dengan Agnes
sejak aku mengenalkan mereka beberapa bulan lalu. Segala masalah yang ada di dalam
hubungan yang baru dirajutnya itu tidak pernah lepas dari curcolnya. Nah malam itu dia
kembali mengisahkan apa yang mengganjel didalam kepalanya. Aku mendengarkan semua
ceritanya, cukup lama dia berkisah, setelah selesai akupun mengangkat suara.
Kami kembali tertawa kecil dikamar. Memang, kalo lagi berdua dan dia curhat, sering aku
tanggapi dengan serius, tapi kalo sudah ada wawan atau tejo, bakalan kena ejek2 abis2an.
Masih ingat kan gimana ane ketika di kostan kedua yang menjadi sansak curhat, nah ane
rasain juga nih di kostan ke-4, sering mereka2 menjadikan kamar ane sebagai tempat
curcolnya.
entah itu cewek di suit2in, dipanggil2 gak jelas lah..pas sendirian aja mlempem..
Dan begitulah awal rencana itu, banyak yang aku bicarakan dengan dwi malam itu. Mulai dari
susunan acara dan sebagainya. Hahay, macam acara terang2an aja make susunan panitia
segala.
Pagi menjelang, Wawan sudah mengetahui perihal rencana acara bakar2an nanti. Hari itu
kembali mereka membicarakan acara yang akan diadakan, fix mereka akan bakar2 jagung
nanti malam. Mereka yang mengurus perihal bahan baku dan segala perkakas untuk acara
bakar jagung itu. Aku yang akan menjadi ujung tombak untuk berbicara dengan cewek
kontrakan depan. Bagianku sangat simple, tebalin muka trus sok2 kenal sama cewek depan
dan mengajak mereka baka2 jagung.
Sore itu, bahan baku acara sudah mereka siapkan dari tadi siang. Tungku kecil dari ibu kost
juga sudah siap dengan bara api menyala. Cuaca cukup mendukung, tidak hujan. Oiya, aku
belum mengenalkan teman2 kostan yak..oke ane sebutin masing2 anak kostan deh..biar
pada tau aja nama2nya. Kamar sebelah utara ada 2 kamar, Tejo dan Fadly. Kamar sebelah
selatan ada 4 kamar, aku, wawan, dwi sama alim. Malam itu, alim tidak ada, dia tidak sering
ngumpul dengan kami, seperti memiliki jarak dengan kami anak2 se kostannya, sampe
sekarang modelnya kyk gitu. Gak usah terlalu dibahas yak, biasa didalam satu kostan pasti
ada orang yang macam gitu.
Aku,wawan, dwi,tejo dan fadly sudah mulai bakar2 jagung sore itu. Setelah matang satu,
akupun beranjak kedalam kamar, mengurus server. Tuan puteri kala itu masih seperti
sebelumnya, jarang bisa main keyogya karena kesibukannya menjadi guru di kampungnya.
Magrib menjelang, Dwi sedari tadi sangat gelisah, takut acaranya gagal karena aku yang
menjadi ujung tombak belum juga beranjak maju kekontrakan depan. Dia sudah beberapa
kali bolak balik kekamar menanyakan kapan rencana akan di eksekusi.
Dwi : mas, gimana nih, jadi ngajakin cewek depan gak?? (dia berdiri didepan jendela yang
terbuka)
Ane : bentar, sabar to....
Ane : bar magrib ta ajakin mereka..wes bakar jagung sek, siapin yang mateng aja.
Dwi : siap mas...ihiiiiiirrr
Diapun kembali semangat membakar jagung di tengah2 kostan yang berbentuk letter U ini.
Sehabis azan magrib, akupun bersiap keluar dari kamar..sedikit merapikan penampilan di
cermin, setelah dirasa cukup jelek..akupun beranjak keluar. Dwi dan wawan terlihat
sumringah ketika aku mengambil sepotong jagung yang baru dibakar. Siapin mental, akupun
beranjak kedepan gerbang mengarah kekontrakan cewek2 itu. Terlihat 2 cewek sedang
duduk diteras depan. Kalo tidak salah, kala itu sedang duduk 2 orang, Novi dan Wiwik tengah
mengobrol kecil disana. Dengan jagung bakar di tangan, aku menghampiri mereka.
Ane : mbak..kalo mau makan jagung gratisan, yuk ngikut kami aja..lagi ada bakar2 jagung tuh
dikostan, daripada bengong kan..
Ane : masa tetanggaan tapi gak kenal..ntr kalo ada apa2 kan bisa saling bantu. (belum ada
jawaban dari mereka, mereka hanya tertawa kecil melihatku yang sok2 kenal dengan
mereka)
Dwi dan Wawan seperti anak kecil yang malu2 mau di belakang di gerbang kostan. Halah,
mau kenal aja kyk gitu...benar2 lelaki cemen...bhuahahhaha...padahal kalo ane pikir
sekarang, benar2 ane gak tau malu yak..tau2 datang sambil gigit jagung trus ngajakin cewek
kontrakan depan buat bakar2 jagung..wes kepalang tanggung..sikat wae mblo..malu2
skalian..
Belum ada jawaban yang aku terima dari para cewek jones yang sedang tertawa kecil di
tempat mereka duduk, teras depan kontrakannya. Satu lagi cewek datang dari dalam
kontrakan itu setelah di panggil oleh Wiwik tadi. Kalo gak salah cewek satu ini namanya
Hesti. Nah, hesti ini yang sedikit bawel.
Hesti : iya mas, nanti kami kesana, masih nunggu teman lagi mandi
Ane : owh, ok deh mbak..aku masuk dulu, mau lanjut bakar2 jagung..ntr tinggl masuk aja ya.
Setelah pamit, akupun beranjak kedalam gerbang kostan yang dibiarkan terbuka itu. Dwi dan
wawan masih belum mau beranjak dari situ, masih curi2 pandang dengan 3 cewek yang
sedang tertawa kecil diteras kontrakannya itu. Tugasku sebagai ujung tombak sudah selesai,
saatnya mereka menjalankan akal busuk buaya mereka. Akupun meninggalkan mereka,
kembali kesinggasana depan PC, memantau server dan main game.
Terdengar suara langkah kaki, mengarah kekamarku. Dwi terlihat cemas ketika
memandangku dari jendela didepan PCku.
Dwi : yo wes lah mas, ta bakar2 jagung lagi aja biar banyak ntr kalo mereka datang.
Diapun kembali beranjak kedepan tungku membakar jagung. Aku, fadly dan tejo seakan tidak
terlalu perduli dengan rencana pen-comblang-an dengan anak kontrakan depan.
Satu jam berselang, kembali dwi kekamar, semakin gelisah dirinya kini. Gagal rencananya
buat kenalan dengan anak kontrakan depan. Deritamu wahai jones..gumamku dalam hati.
Belum selesai aku menenangkan jones satu ini, terdengar wawan memanggil dari tungku.
Jelas aku dengar suara para cewek2 jones itu sedikit malu2 didepan gerbang. Aku merasa
yang telah mengundang mereka segera keluar menyambut mereka. Dwi mengikut
dibelakangku, tadi pas gak ada aja keliatan semangat banget nunggu mereka datang,
sekarang pas ada aja macam kambing kehujanan, takut2..
Para cewek2 jones itu masih seperti tadi, pada malu2 saling dorong didepan gerbang kostan.
Akupun mengajak mereka masuk kedalam kostan. Saatnya menerkam mangsa..mereka
sudah masuk kandang buaya yang kelaperan..bhuahahahha...eh, tapi ane kan udha tobat
yak..lupa..salah ketik tadi itu.. Akupun memanggil semua penghuni kostan ku sekedar
mengenalkan dengan para tamu, cewek2 jones anak kontrakan depan.
Tejo dan Fadly pun kembali masuk kedalam kamar mereka setelah berkenalan dengan para
cewek2 itu. Kalo gak salah saat itu ada 4 cewek, dan ane bisa ingat cuman 2 nama. Hesti dan
wiwik, novi yang tadi duduk didepan kyknya belum datang, sedikit pemalu kyknya. Sempat
menemani mereka mengobrol sebentar sebelum aku pamit kedalam kamar lagi untuk
melanjutkan kerjaku memantau server.
Mendengar mereka yang tertawa cekikikan di halaman kostan, aku sedikit berbahagia
karena rencana sukses jadi bapak comblang buat para jones itu. Akupun sempat smsan
dengan tuan puteri dirumahnya diklaten sana. Yap, kegiatanku belakangan seperti sekarang
ini, menemaninya lewat sms hingga dia tertidur pulas. Ya namanya orang udah kerja kan ya,
tidak bisa lama2 begadang karena besok paginya harus kerja. Berbeda dengan diriku yang
pengangguran gak jelas ini.
Sekitar pukul 10, tuan puteri sudah pamit buat istirahat. Akupun beranjak dari depan PC,
mengikut kedepan tempat acara bakar2 jagung itu. Sedikit lapar diri ini sebenarnya, jadilah
jagung sebagai pengganjel perut sampai besok pagi. Sedikit kaget diri ini dengan tambahan
satu lagi penghuni kontrakan depan, yap cewek tadi yang sedikit malu2 itu kini sudah berada
di tempat bakar2 jagung. Novi ternyata baru datang beberapa menit yang lalu.
Dwi masih setia bakar2 jagung ditemanin Wiwik..wawan sudah memegang gitar sambil
ngobrol2 dengan Hesti. Novi beserta 2 temannya hanya duduk disana sambil gigit2 jagung
bakarnya. Akupun mengambil 1 jagung dan membakarnya, setelah matang, akupun pamit
kembali kedalam kamar. Biarlah mereka mengakrabkan diri sesama jones, tugasku pun
sudah berakhir sedari tadi sebagai ujung tombak.
Entah pukul berapa kala itu, aku sempat dipanggil wawan kedepan karena para cewek itu
sudah mau pamit untuk kembali kekontrakan mereka. Kan enak kalo kyk gini, tetanggaan
saling kenal dan akrab. Dwi yang sedari tadi terlihat sangat bahagia karena acaranya sukses
malam itu. Aku mengikut senang, secara tidak langsung aku membantu teman kostan yang
jones itu menemukan pasangan untuk melepas ke-jonesanya.
Hari berganti, keakraban anak2 kostan dengan kontrakan depan semakin menjadi. Dwi dan
wawan juga sudah mulai dekat dengan anak2 kontrakan depan, sering mereka sekedar
kekontrakan depan untuk membantu para cewek2 itu, memasang lampu kamar yang mati
atau yang lain. Ah, akal bulus para jones mah udah bisa ditebak, meminta bantuan dengan
maksud lain. Jones dimana2 mah sama aja.
Kegiatan kuliah semester barupun sudah dimulai, entah berapa sks mata kuliah baru yang
aku ambil kala itu. Yap, aku wawan dan tejo kembali kuliah semester itu. 3 orang mahasiswa
yang tidak lulus2 itu kembali merambah dunia per-kampus-an. 3 orang yang menanggung
malu karena harus kuliah berbarengan dengan anak2 baru mengambil mata kuliah semester
bawah. Lebih enak semester ini karena aku tidak sendirian dalam menghadapi cengan dari
dosen muda yang notabene teman kami kuliah dulu..benar2 madesu kami bertiga ini..
Aji yang teman sejurusan Dwi juga sekarang sering main kekostan, namanya juga jones yak,
tau ada lawan jenis yang sama jones dan akrab, seakan antenanya itu sangat sensitif
menangkap sinyal kode2an sesama jonesnya. Bhuahahaha...ini kalo si Aji baca pasti protes
dikatain jones. Aji..piye kabarmu mblo...
...
Hubunganku dengan tuan puteri tidaklah ada kendala sama sekali, posisi saat itu semacam
LDR lah, long distance relationship..bukan "lama2 di rebut-orang" kyk ane sama marisa
dulu..
Tidak pernah seharipun kami tidak saling mengabari lewat sms dan telepon. Ibu
juga sering mengobrol denganku ketika tuan puteri nelpon. Saat itu tuan puteriku itu selain
mengajar disalah satu SMA dikotanya itu, dia juga membuka usaha baru berupa jualan
aksesories.
Kostan juga sekarang semakin rame setiap paginya..cewek kontrakan depan seakan sudah
menjadi penghuni disini, sering pagi2 buta mereka sudah mengobrol di teras kostan. Yap,
namanya juga calon emak2 kan ya...ngobrol ber-2 aja serasa sudah seperti orang satu pasar.
Wiwik dan hesti sudah sering kekostan sekarang, sepertinya sudah dekat dengan Dwi dan
Wawan. Aku tidak terlalu mengetahui perihal kedekatan mereka, sudah jadi kebiasaanku
tidak terlalu peduli dengan kehidupan private orang.
Sampai suatu malam, Dwi datang kekamar..tumben2an dia datang lagi, kemarin2 aja karena
sudah dekat dengan cewek kontrakan depan kagak pernah lagi curcol-nya. Seperti
sebelumnya, dia mengambil duduk di kamar melihatku yang sedang menatap layar 19' itu.
Dwi : mas, kyknya salah target aku mas. (dia bersuara ketika membaringkan badanya diatas
karpet dikamar)
Ane : salah target gimana Wik...(aku mendengarkan tanpa memalingkan wajah dari monitor)
Dwi : salah orang yang deket mas. (dia tertawa sinis skrg)
Ane : lah, koq bisa Wik?
Dwi : ya itu mas, Wiwik yang deket sama aku..padahal aku nargetin yang satunya..yang
badannya kecil mas.
Ane : ya disukurin aja Wik..daripada kamu jones. (aku sekarang melihatnya)
Ane : lah, kalian udah jadian?? Prasaan sering aku liat mereka sudah sering main
kekamarmu Wik? (dia menggeleng)
Dwi : belum sih mas, baru dekat aja sih.
Ane : ya udah Wik, sikat wae yang ada..daripada jones kan..biar ada yang nemenin tidur.
Dwi : iya mas..enak tuh ada yang diajak tidur..ihiiiiiirrr (kembali dia dengan kata2 ajaibnya
kalo lagi senang)
Dwi : oiya mas, kamu gak nyari lagi..kyknya ada tuh yang masih jomblo anak depan.
Ane : enggak Wik...nduwt mau dikemanain??
depan tau2 nduwt datang..berabe semua..
Kami tertawa dikamar, tak berapa lama diapun pamit kekamarnya. Malam itu aku kembali
menghabiskan malamku dengan sms ke nomor kekasih hatiku di klaten sana. Setelah
mengantarnya tidur akupun melanjutkan dengan aktifitasku menjaga server. Aku sedikit
luang malam itu karena besoknya aku tidak ada kuliah. Tuan puteripun tadi tidak ada kata2
dismsnya kalo dia akan datang besok. Sudah rindu diri ini, sudah sebulan lebih diri ini tidak
dibelainya.
Pagi menjelang, kembali diri ini dibangunkan oleh suara emak2 yang sedang bergosip ria
didepan teras. Tapi berbeda kali ini, terdengar ketukan dari pintuku. Entah siapa lagi
sekarang yang genit ketuk2 pintu kamar. Akupun malas2an membuka pintu kamar, sedikit
kaget mendapati cewek didepan pintu kamarku. Dia tersipu malu oleh cengan dari 2 calon
emak2 yang sedang bergosip disana.
Pagi menjelang, kembali diri ini dibangunkan oleh suara emak2 yang sedang bergosip ria
didepan teras. Tapi berbeda kali ini, terdengar ketukan dari pintuku. Entah siapa lagi
sekarang yang genit ketuk2 pintu kamar. Akupun malas2an membuka pintu kamar, sedikit
kaget mendapati cewek didepan pintu kamarku. Dia tersipu malu oleh cengan dari 2 calon
emak2 yang sedang bergosip disana.
Nduwt : yaaaank..lama banget sih buka pintunya, malu tau sama mereka.
(muka
tersenyum)
Ane : ya udah yuk masuk..(aku meraih tangannya mengajaknya masuk kedalam kamar)
Nduwt : yank, tadi siapa yank?? (pertanyaannya setelah aku membuka helmnya)
Ane : anak depan..pacarnya dwi sama wawan kyknya
Nduwt : trus pacarmu mana?? (dia mengerucutkan bibirnya kini)
Ane : ini..baru datang
Nduwt : ish...genit..sana mandi, bau kasur kamu yank. (sedikit berontak dirinya didalam
dekapanku)
Ane : gak mau...kangeeeeen (semakin dalam aku mendekap tubuhnya, belum hilang rasa
rinduku padanya)
Tidak ada suara darinya, dia kini membalas pelukanku. Aku tau, dia pun sama merindukan
kekasihnya ini. Cukup lama kami berpelukan macam teletubbies, akupun melepas
pelukanku.
Ane : semalam koq gak ngasih tau sih yank, kan aku bisa beres2 kamar kalo tau kamu mau
kesini
kekasihnya yang masih bau tempat tidur dan ileran saat tidur
Akupun beranjak mandi meninggalkan kekasih hatiku itu dikamar..entah pada kemana
emak2 2 orang yang bergosip ria tadi diteras. Sudah masuk kamar pasanganya masing2,
mungkin..ato gak mereka sudah kembali kekontrakannya lagi. Sekilas aku bisa melihat dari
gerbang kearah kontrakan depan, ternyata mereka sudah duduk diteras kontrakannya.
Akupun melanjutkan langkah kaki ini kearah kamar mandi. Byar byur dan selesai sudah
acara mandi dan cuci kakus itu.
Kembali aku ke aktifitasku bersama dengan kekasih hati. Makan berdua di tempat kesukaan
tuan puteri, Jochik. Menemaninya mencari pernak pernik untuk bisnis kecil2an yang dia
kerjakan ketika dirumah, menjual accesories. Dan menjadi penunggunya ketika dia sibuk
memilih dan membandingkan jilbab yang akan dia beli di salah satu toko di bringharjo. Ah,
keceriaan diwajahnya sedari tadi tidak pernah padam, seakan menjadi penyemangatku
untuk tetap bersyukur untuk hidup indahku.
Tadi sempat berbelanja bahan mie "dok dok" khas klaten, katanya. Entah mie apa lagi itu,
baru dengar dari mulutnya tuan puteri. Aku hanya mengikut ketika dia memilih bahan yang di
perlukan tadi di lantai dasar ramai mall. Pukul setengah 3 sore, diapun mengajakku kembali
kekostan, dia pengen buat mie "dok dok"-nya tadi. Tak berapa lama sampailah kami di depan
gerbang kostan, "Cie Cie" itulah kata cewek2 jones anak kontrakan depan. Dasar jones,
bisanya cuman ngiri
Tuan puteri kini menjadi koki dadakan, dia memasak mie yang dia bilang enak itu. Ya
namanya mie, tetap aja rasanya kyk mie..
menghilang, setelah mateng diapun menyajikan didalam wadah untuk segera kami makan.
"makannya pas panas loh yank..lebih enak
handal di tipi2 itu. Sangat lahap diri ini menyantap menu mie "dok dok" ala chef nduwt. Dan
benar2 enak, karena ditambah dengan sedikit bumbu cinta. Ihiiiiiiirrrr...(lah koq jadi ngambil
kata2nya si Dwi kalo pas lagi senang yak...
Setelah menyantap habis menu buatan sang puteri, diapun kini bermanja2 didada
kekasihnya ini, sejenak sebelum dia pulang keklaten sana sore ini.
Nduwt : yankkk...(tanganya kini melingkar indah ditubuhku, aku membelai pelan kepalanya
yang tertutupi jilbab itu)
Ane : iya sayang, kenapa??
Nduwt : kapan aku dilamar
keningnya kini)
Ane : mau nikah sekarang?? Yuk ke KUA murah koq
Nduwt : ish..aku serius yank?? (kembali bibir itu di kerucutin, manisnya pacarku ini
Nduwt : tapi beneran loh yank, aku pengen punya dedek bayi
Nduwt : kemarin mbak samping rumah baru ngelahirin, anaknya lucu, imut banget (wajahnya
berubah gemes, lagi dia mencubit kekasihnya ini)
Ane : yakin mau buat dedek bayi
Kembali dia mencubit dan menggelitiki kekasihnya ini. Dan sudah dapat dipastikan kejadian
selanjutnya. Setelah selesai dengan acara gelitikan dan cubit2annya itu. Dia memberikan
kecupan perpisahan yang sangat indah. Rasa rindunya dapat aku rasakan dari hangat bibir
itu menyentuh bibirku. Aku hanya menikmati kecupan hangat kekasihku itu, tangan ini sudah
didalam control otakku, aku tidak mau kurang ajar kepadanya, cukuplah aku membelai pelan
kepalanya.
Setelah merapikan barang2 yang dia beli tadi, akupun memasang helm putihnya..pipinya
seakan semakin chubby diapit helmnya. Setelah menyalimiku didepan gerbang kostan,
diapun melajukan ceketernya meninggalkan kostan. Aku tidak beranjak dari depan gerbang
sampai dia benar2 menghilang di ujung gang yang mengarah kejalan. "Cie yang ditinggal
pacarnya"
paca
rnya" lagi cengan dari mulut salah satu cewek jones yang duduk diteras kontrakannya.
Sejenak aku tersenyum kearah mereka dan melangkah masuk kedalam kostan.
...
Hari2 berlalu dengan cepat, keakraban anak kostan dengan cewek2 kontrakan depan
semakin menjadi. Akupun turut bahagia karena paling tidak mengambil andil dalam
menyatukan para jones itu. Mereka bahagia akupun ikut bahagia dengan semakin seringnya
kamar2 itu mulai sering di mampiri oleh cewek kontrakan depan.
Di sebelah selatan kostan, ada pohon rambutan milik tetangga, dan entah kenapa itu
rambutan yang terlihat merah dan sangat menggoda tidak pernah diambil oleh pemiliknya,
tidak pernah dipetik. Wawan dan Dwipun seakan tertarik untuk membeli rambutan itu. Tetapi
mendapat penolakan dari empunya rambutan, tidak dijual, itulah alesan pemiliknya kala itu.
Selang beberapa hari, sang empunya rambutan memetik buah yang sudah merah ranum itu.
Sedikit teriakan dari atas pohon, dia melemparkan kedalam area kostan. Kami yang sedang
duduk2 sore itu menyambut dengan gembira rambutan yang di berikan oleh pemiliknya itu.
Aji sedang berada di kostan sore itu, dan ikut menikmati rambutan yang dilemparkan tadi.
Cukup banyak yang diberikan pemiliknya.
Dengan embel2 untuk semakin mengakrabkan diri, sang jones kini berinisiatif dengan
memberikan beberapa ikatan buah rambutan kepada cewek2 kontrakan depan. Hahay,
tumben ini jones berfikir kreatif. Dan benar saja, wawan dan dwi sempat mengobrol lama di
depan teras kontrakan depan dengan cewek2 jones itu. Bak gayung bersambut, mereka
terlihat riang gembira tertawa di sela2 gigitan buah rambutan itu. Masa2 pedekate memang
lebih indah dibanding masa pacaran.
Tak terasa, bulan desember sudah bergulir. Kehidupan anak2 kostan mulai membaik, tidak
ada yang jones lagi sepertinya, sudah semakin sering aku melihat kamar2 yang dulunya
kosong, kini sudah terlihat ada cewek yang sering mendatanginya. "Ihiiiiiiirrrr" kata2 itu
seakan seperti alarm setiap harinya dari mulut Dwi, yap, kata2 yang sering dia ucapkan
ketika dia bahagia.
Hariku pun seakan tidak ada beban, aku yang sedang mengambil Kerja Praktek seakan tidak
menemui kendala berarti. Hahay, perusahaan fiktif yang menjadi tempat aku Kerja Praktek
adalah kamarku sendiri. Karena harus membuat sebuah product sistem informasi, akupun
membuat yang simple2 saja, pendataan pegawai kala itu. Yang aku jadikan pegawai adalah
beberapa rekan GM di dalam game private server yang aku kelolah.
Sekali mendayung, 2-3 pulau terlampaui..kurang lebih seperti pribahasa itulah antara kerja
praktek dan kerjaanku menjaga server. Sekarang sedikit berbeda, entah duit darimana kala
itu, aku sempat membeli laptop kecil, eh..kalo gak salah netbook ya namanya kalo kecil
11inch gitu. Dengan netbook kecil ini, aku seakan memiliki ruang control sendiri. Skype
menyala trus di netbook kecilku dan aku bisa dengan tenang bermain game di PC tuaku.
Suatu malam di bulan desember itu, sedikit pusing diri ini dengan beberapa coding yang aku
tuliskan, hasilnya tidak sesuai dengan mauku, laporan kerja praktekku mendapat kendala di
source code product sistem informasinya. Akupun menutup laporan kerja praktekku serta
software yang aku gunakan untuk membuat sistem ecek2 kerja praktekku. Beralih ke mode
game, yap, aku yang berasa tidak bisa apa2 di kehidupan realku seakan menjadi dewa
didalam game, bagaimana tidak, aku dengan embel2 GM di characterku bisa melakukan apa
saja didalam game.
Beberapa hari yang lalu, sang mentorku telah menerapkan sistem baru untuk server yang
kami jaga kala itu. Dan sistem baru ini mampu membuat player yang AFK selama satu jam
atau 60menit akan ter-disconnect dengan sendirinya. Owner kala itu sempat memberikan
masukan berupa reward kepada player yang bermain lebih lama, berupa items donate
ingame bisa didapat ketika bermain lebih dari 2jam. Dan wyckte disuruh membuat sistem
untuk mengecek player yang memanfaatkan event menjelang Natal dan Tahun baru itu.
Namanya sistem, tidaklah ada yang sempurna seperti ciptaan yang maha kuasa. Jadi kami
selaku GM mendapat tugas untuk memantau server kala itu.
Di jendela khusus untuk GM ini, tiap player yang aktif didalam game di tandai dengan satu
titik, lumayan rame server kala itu. Sudah hampir 3jam aku mengawasi semua titik yang aktif
kala itu. Sesekali aku login character GMku dengan mode invisible, akupun mengajak mereka
chat, ketika tidak ada jawaban, artinya mereka menggounakan bot, fungsi kick yang GM
miliki kini pun mengambil perannya.
Aku sedikit penasaran kala itu, ada satu titik yang dari 30menit lalu diam disudut map. Dia
tidak seperti player2 lain yang bergerak kesana kemari. Ah, paling player AFK, gumamku.
Selama sekitar 1jam aku mengawasi, titik itu tidak bergerak, padahal settingan game tiap
1jam, player akan ter-DC sendiri jika afk. Aku jadi penasaran. Akupun login kedalam game.
Kudekati titik itu disudut map, tentunya dengan Visible mode.
Aku mengikuti semua kata2 yang dia tuliskan dalam chat normal bahasa jerman itu. Akupun
sempat membuka google translator untuk mengartikannya. Dan ternyata, itu orang lagi patah
hati. Hahahhahaha..dasar cowok alay pikirku.
Dengan keisenganku, aku menghilangkan Visible Mode, sontak chat bahasa jerman itu
terhenti.
Dan karakternya pun menghilang dari layar game. Terlihat di layar laptopku tanda notice
pertemanan baru di skype. Iseng2 berhadiah pikirku. Sebenarnya takut2 juga sih, tau2nya
ladyboy thailand yang nongol..
Jeng jeng..deg2an hati ini bersiap melihat ladyboy thailand itu. Dan perkiraanku meleset.
Terlihatlah cewek Jerman yang lumayan imut, rambut sedikit kuning kemerah2an (blonde) ya
mirip2 kyk bule2 gitulah. Mulailah kami bercakap2 dengan bahasa inggrisku yang seadanya,
tetapi sudah sedikit lebih baik. Sok2an betul ini buaya satu yak..hahay, memuji diri sendiri
gak apa2 kan yak..
Banyak yang dia ceritakan malam itu, walaupun dengan bahasa campuran inggris dan
germany, aku sedikit dapat menangkap dari kata2nya di chat Skype itu bahwa dia sedang
patah hati. Dia baru saja putus dengan kekasihnya yang lebih memilih cewek lain yang lebih
feminim. Cowoknya itu tidak menyukai si cewek germany ini karena dia sedikit freak dengan
dunia game. Akupun sempat menghiburnya dengan menceritakan jika dia tinggal di
indonesia dan menjadi maniac game maka akan banyak cowok sesama gamers yang
bersedia menjadi pacarnya.
Hari berlalu, setiap aku dan cewek germany ini sama2 ol, dia lebih sering mengajakku
sekedar chat di skype. Sedikit tidak percaya dengan pemandangan yang aku temui di layar
11" netbookku. Dia disana sudah sering melepas bajunya tanpa malu ketika malam semakin
larut. Dia baru pulang entah dari mana ketika aku akan beranjak tidur. Perbedaan waktu
antara indonesia dan germany yang sekitar 5jam ini membuat kami berjumpa hanya
beberapa jam saja, sebelum aku tertidur.
Indonesia sudah jam 3 pagi tetapi disana masih sekitar pukul 10malam..hahay, perbedaan
waktu yang sangat pas menurutku kala itu. Dia sering terlihat di jendela skype baru selesai
mandi dengan hanya mengenakan handuknya saja, sering menggodaku dengan perlahan
membuka sedikit demi sedikit handuk bagian atasnya. Kalian pernah nonton live show di
Camfrog, nah ane kala itu sering banget dengan si cewek germany ini, cuman aku mendapat
live show private di layar skype ku. Hampir setiap malam. Penak to...yo penak banget
mblo...
Malam pergantian tahun menjelang, tidak ada yang special ketika malam perpisahan dengan
tahun 2011 itu. Aku menghabiskan malam dengan smsan dengan tuan puteri dirumahnya di
klaten sana, kalo tidak salah saat itu mereka mengadakan acara bakar2an di dekat
rumahnya. Ibu sempat berbicara di telpon tadi saat tuan puteri menelpon, beliau sempat
menanyakan kapan aku akan main kerumah di klaten sana.
Menjaga server dan sesekali login kedalam game untuk sekedar membantu beberapa player
yang kesulitan didalam game, newbie biasa banyak tanya ini itu. Teman2 kostan sempat
mengajak jalan sekedar melihat kembang api, tetapi aku menolak, bukannya apa, mereka
sudah dengan pasangannya masing. Ya lagi2 mikirin nasib para jones ketika akan keluar
dengan orang yang berpasangan, bakalan jadi obat nyamuk, jadi ya mending gak ngikut
Skype yang ku biarkan idle dinetbook kecilku kembali aktif, chat dari sang cewek germany
nongol lagi. Aku menggunakan invisible mode characterku ingame. Standby dan beralih ke
jendela skype, bakalan ada yang iya2 nih kalo si Netra sudah aktif.
Netra : hellow
Ane : hi...how are u doin?
Aku sempat berjingkrak didepan netbookku, wah kesempatan ketemu bule secara langsung
mblo..pasti nanti bakalan heboh ini, bakalan ada kejadian yang..ah sudahlah..gak usah
dijelasin panjang lebar, ndak para jones ngiri lagi
Entah apa yang aku pikirkan saat itu, seperti tidak percaya dengan apa yang baru saja di
jelaskan oleh netra, dia ternyata mendapat hadiah natal & tahun baru dari bapaknya. Dia
diperbolehkan untuk menghabiskan waktu liburannya di indonesia. Akupun seperti tidak
ambil pusing dengan itu, tinggal jemput ke jkt, ajak susah2an di kostan sambil ehem2 nanti.
Hahay
Budaya barat?? ane benar2 tidak tahu sama sekali, sekedar dengar nama Valentine dan
sedikit pemahaman mengenai hari itu, hari kasih sayang kalo kata anak2 abegeh jaman
sekarang, hari untuk merayakan kasih sayang dengan orang yang kita sayangi. Hanya
sebatas itu yang aku ketahui, tidak ada yang special sih menurut ane, karena budaya kita
serta agama yang ane anut tidak pernah menjelaskan perihal hari valentine itu.
Hubunganku masih seperti sebelumnya dengan tuan puteri, tidak ada halangan berarti
sekarang, hanya masalah jarak saja, LDRan lah ya. Tuan puteri yang sudah mengabdi di 2
SMA di klaten sana sangat sibuk belakangan ini, semakin jarang dia datang keyogya. Hanya
sms dan telpon di kala malam ketika dia akan tidur di singgasananya saja kami berhubungan.
Aku tidak ada masalah dengan itu, toh dia juga sedang kerja, aku tidak mau membatasinya
dengan meminta semua waktunya untukku, aku tidak se-egois itu.
Minggu, 12 february 2012 itu, netra baru selesai mandi dan tanpa mengenakan pakaian
penutup tubuh bagian atasnya. Kami sempat berbincang sedikit kala itu..
Dan, mulailah cewek bule itu menampilkan adegan (maaf) seperti film2 dewasa pada
umumnya..gak usah dijelasin lah ya...pasti para reader sudah mengetahuinya. Hahay.
*Sempat ane singgung sedikit di part sebelumnya.
Seiring semakin dekatnya dengan waktu liburannya, kami semakin instens saling
berhubungan melalui skype. Aku yang sangat jarang mendapat jatah dari tuan puteri seperti
mendapat partner in crime dengan si cewek germany ini. Ya hanya sekedar menonton live
show yang menggoda iman sih..gak lebih..pemanasan buat besok ketika netra asli yang akan
datang ke indonesia
...
Senin 13 february menjelang, pagi2 sekali aku sudah berada dikampus menemui Dosen
Pembimbing untuk menyerahkan laporna kerja praktek di perusahaan fiktif yang menjadi
tempat aku kerja praktek. Sedikit males sebenarnya, dosen pembimbingku ini sudah
melebihi walikota, mau ditemuinnya itu setengah urip susahnya. Bahkan ane pernah
membaca disalah satu tulisan tangan yang di foto dan di publish di page fb "Tuhan tidak akan
memberikan
memberikan cobaan melebihi batas kemampuan hambanya, tapi dosen pembimbing
memberikan sesuatu di luar batas kemampuan mahasiswanya" hahay, sedikit percaya
ketika aku sendiri yang mengalaminya.
Janji meetup dengan dosen pembimbing sudah aku buat dari minggu lalu, tapi lagi2 aku
harus kecewa pagi ini. Dia tidak kekampus menunjukkan batang hidungnya. Akupun seakan
tidak mau kalah dengan kenyataan ini (ngalay cook), aku menelpon kenomornya. "Saya lagi
di luar kota, minggu depan kita bicarakan lagi jadwal bimbingannya"
bimbingannya" enteng benar itu
jawaban tanpa ada rasa bersalah, kata2 yang mematahkan semangat mahasiswa madesu
yang sedang membara membakar jiwa seperti ane ini
Kembali mahasiswa madesu yang penuh dengan kekecewaan ini memanfaatkan fasilitas
yang disediain kampus. Wifi gratisan mblo...bhuahahha... Netbook kecilku kembali hidup,
menutup laporan kerja praktek yang tidak jadi di periksa oleh sang dosen pembimbing
seenak udel e dewek.
Ah, muka mupeng menggantikan muka bete karena di PHP-in dosen pembimbing tadi,
sayangnya dia tidak online sepagi itu. Masih jam2 ngorok dia di germany sana. Akupun
mencari beberapa lagu2 cengeng (kata tuan puteriku) lagu2 dari negara tetangga yang
serumpun, katanya.
Oiya, baru ingat...kala itu juga aku sempat kenalan dengan salah seorang perintis radio
online dari malaysia sana. Dan dari dialah aku banyak mendapat lagu2 malaysia yang jarang
aku dengarkan. MIRC kala itu yang menjadi media untuk kami bertukar lagu, aku
memberikan beberapa lagu indonesia yang bagus (menurutku) dan dia memberikan aku lagu
malaysia jaman jebot yang enak untuk didengar. Eh..ini melanggar hak cipta gak sih..cuekin
ajalah ya..itu kan dulu..kalo skrg mah, ane tetap aja download dari internet tanpa beli
CD/DVD yang asli...jangan di tiru nggeh...
Irish Sakura dan Amirul Nifa adalah 2 dari beberapa teman yang sangat antusias karena
radio yang mereka kelola secara online mendapat pengunjung tetap dari indonesia.
Walaupun hanya ane sendiri yang sering dengar radio online mereka, tapi mereka sangat
merasa mendapat apresiasi karena radio mereka mendapat pendengar setia dari negara
lain. "Insan seni tak mengenal waktu dan tempat" itulah semboyan yang sering ane liat dari
chat mereka di MIRC.
Sedang asik2nya chat dengan teman2 dari negeri seberang, k750iku bergetar di saku jeans
yang aku kenakan kala itu, terlihat nama tuan puteri di layar 176x220pixel itu. Akupun
mengangkatnya, takutnya ada yang penting.
Setelah pamit dengan teman2 sesama insan seni..insan seni apane, wong cuman pendengar
gratisan lagu2 yang didownload dari internet..
pulang. Sedikit berlari kearah kostan yang tidak terlalu jauh dari kampus. Tak lama, aku
sudah sampai di gerbang kostan, sempat saling senyum dengan tetangga kontrakan yang
sekarang sering main kekamar sebelah.
Terlihat tuan puteri sedang duduk di kursi bambu diteras. Akupun mengarah ketempat dia
sedang duduk sambil tersenyum manis gula jawanya itu.
mengikut kekamar)
Nduwt : gimana tadi bimbingannya yank?? (dia meletakan tas ala emak2nya di dalam kamar
didekat tempat tidur)
Ane : dosen pembimbingku gak ada yank, baru keluar kota
didalam kamar
Ane : yee..mana ada yank..kamu itu satu2nya cewek yang ada dihatiku sekarang
(pemburu mana pemburu, tangkap dan kulitin ini buaya satu woy...)
Nduwt : ih gombal...
Kantor
Ane : wah..yang dah jadi pekerja kantoran
memeluknya, sedikit sakit tapi karena cubitan dengan rasa cinta jadi gak kerasa...boong,
benar2 sakit tuh cubitannya )
Ane : ya udah, kamu makan lagi ya, temenin makan...ntr aku suapin
(dia hanya
Sejenak aku melepas pelukanku dan beranjak mengambil makanan didalam tas ala
emak2nya itu. Nasi kotak didalam kresek itam kecil aku tenteng kembali kearah tuan puteri.
Dan acara makan pagi menjelang siangpun kami mulai, sekotak berdua..eh aneh kata2nya,
sepiring berdua lebih seru kyknya, yo wes..ganti cerita, ane pindahin tuh nasi kotak keatas
piring dan makan sepiring berdua dengan tuan puteri...biar romantis2 gitulah.
Nduwt : yaank...capek...pijitin
Ane : uwh..pacarku capek ya...sini2 aku pijitin..tangan yang mana yang capek cinta??
Nduwt : yang ini yank...(benar2 manja kekasihku ini..dia menyerahkan tangannya yang
kecapean karena naik motor dari klaten sana)
Ane : hehehe..
Nduwt : nih cium nih... (dan dia dengan cepat menutup wajahnya dengan guling, ah gagal
pemirsa, ane cuman dapat cium guling...)
Masih dikamar dengan tuan puteri, aku sedang memijit tangannya yang kecapean itu..
Tak butuh lama, tuan puteri terlelap dalam tidurnya, ternyata pijitan tanganku benar2 ampuh,
cocok nih ane jadi tukang pijit yak, skill yang baru sekarang ane sadari, bolehlah ane
ngelamar jadi tukang pijit di jasa pijit terdekat. Bhuahahaha
Melihatnya sudah terlelap, aku menyudahi acara pijat2 itu. Saat hendak beranjak dari
depannya, dia menarik tanganku. "Yaaaannk..gerah, kipasin ya?" sebuah senyuman kecil
tersungging di bibirnya kini. Akupun mengambil blocknote dari tasku dan mengipasinya,
diapun kembali memegang tangan kiriku dipipinya. Se-gerah apapun dia, tidak akan mau
ketika aku akan menyalakan kipas angin, "Ntr masuk angin yank.." itulah rengekan manja
dari mulutnya ketika aku akan beranjak kearah kipas angin. Kyknya harus beli AC nih khusus
tuan puteri ketika berkunjung.
Sesekali aku merapikan rambutnya yang keluar dari sisi2 jilbab di wajah chubbynya, ketika
akan beranjak untuk sekedar kekamar mandi, dia seakan kembali terbangun karena tarikan
pelan dari tangan kiriku yang dia jadikan bantal untuk pipi chubbynya. Entah kenapa dia
menjadi sangat manja sekarang, tidak seperti biasanya. Akupun seakan sangat menikmati
hari itu, jarang2 dia tidak mau ditinggal sedikitpun seperti sekarang.
Azan ashar terdengar, tapi tidak ada tanda2 dia akan bersiap pulang, biasanya jam segini dia
sudah heboh sendiri dengan segala barang bawaanya. Akupun membangunkan kekasih
hatiku itu.
Ane : yank...bangun gih, udah ashar tuh, gak sholat dulu?? (sedikit berbisik diri ini di dekat
telinganya, dia menggeleng pelan)
Nduwt : hhmmmmmm..(semakin dalam dia membenamkan tangan kiriku di pipi chubbynya)
Ane : kamu kenapa yank? tumben2an malas kyk gini? (lagi aku menanyakan kenapa dia
berbeda seperti sebelumnya)
Tidak ada jawaban darinya, dia hanya mencari2 posisi nyamannya dikasur.
Ya sudahlah, mungkin dia lagi pengen kyk gitu, cewek susah ditebak kan ya..butuh kepala
dan otak 200x lipat dari yang kita punya sekarang untuk memahami setiap tingkahnya.
"Yank, bentar yank, tanganku pegel" aku berbisik ditelinganya meminta untuk mengangkat
pipi chubbynya agar aku dapat menarik tanganku, benar2 pegal rasanya. Akupun
membenarkan posisi dudukku, kini aku membelai pelan kepalanya sambil tetap mengipas
blocknote didekat wajahnya yang terkadang terlihat butiran keringatnya.
Mumpung dia tidur dan merem, kita manfaatkan kesempatan mblo...kecupan kecil di pipi
chubbynya, diapun hanya tersenyum dan kembali melanjutkan tidurnya. Tumben2an dia
minta menginap, biasanya juga dia bersikeras untuk pulang walaupun sudah sangat sore
ketika dia di yogya. Sejak dia "kenalan" dengan penunggu kamarku, baru sekarang dia
meminta menginap lagi. Apakah ini tanda2nya dia sedang rindu yang teramat sangat
denganku, atau ada yang lain yang ingin dia ceritakan?? Biarlah berjalan mengikuti arus, dia
akan cerita ketika dia ingin bercerita, bukan sifatku juga untuk memintanya bercerita hal
yang tidak ingin dia bicarakan. Toh, aku hanyalah pelayan setia untuk cintanya..hahay,
bahasane cooook...
Jarang2 aku bisa menghabiskan waktuku dengannya, ketika dia berada disampingku,
duniaku seakan tersita untuknya semua. Jujur kala itu, tidak ada hal lain yang ada di
fikiranku, hanya ada tuan puteri, tuan puteri dan tuan puteri. Aku masih memegang kata2ku
yang dulu, aku akan membuatnya tersenyum bahagia ketika bersamaku. Satu kalimat yang
hingga kini masih ada dan masih aku pegang teguh.
...
Magrib menjelang, diapun beranjak dari lelapnya. Memintaku mengantarnya kekamar mandi,
dia ingin mandi. Setengah jam aku menunggu didepan kamar mandi sesekali bercanda
dengan Dwi yang terlihat saling kode2an dengan anak2 kontrakan depan. Tak berapa lama,
tuan puteripun keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menutupi rambut panjangnya.
Aku pernah sekali melihatnya ketika dia mengganti jilbabnya kala itu dikamar. Akupun
mengikutnya kearah kamar, dia kembali memakai jilbab baru yang sudah disiapkan didalam
tas ala emak2nya.
Dandan sedikit didepan cermin, merapikan jilbab warna hijau mudanya, diapun mengarahku
yang sedang duduk didepan PC.
Melihat tuan puteri yang bersemangat, akupun mengikut kemauannya. Setelah mematikan pc
tua dikamar, akupun mengajak kekasih hatiku itu kearah alun2 kidul. Ternyata dia sedang
ingin mencoba melewati pohon beringin yang menjadi daya tarik alun2 itu. Sedikit teringat
diri ini dengan Wati ketika tuan puteri mencoba melewati pohon beringin itu. Mereka sama2
tidak pernah berhasil melewati 2 pohon beringin itu. Ah wati, bagaimana kah dia sekarang??
Sudahlah..ada tuan puteri bersamaku sekarang, wati hanyalah masa lalu yang pahit.
Setelah puas dengan rasa penasarannya yang tak juga kunjung berhasil, akhirnya dia
mengajakku pergi dari situ. "Yank, cari tempat nongkrong yang enak dimana ya??
ya??""
pertanyaan kecil darinya ketika aku memasangkan helm putihnya sebelum kami beranjak
dari parkiran motor di alun2. Aku bukanlah orang yang terlalu faham dengan tempat2
nongkrong yang kekinian, jadi gak terlalu banyak tempat yang aku tahu. Palingan juga
ujung2nya benteng di titik 0 km yogya. Yap, tempat aku menyatakan cinta kepada sang puteri
di awal tahun 2010 dulu.
Kami sempat mencari minuman dan makanan kecil sebelum ke benteng tadi, setelah
memarkir "ceketer" dan mengambil duduk di salah satu bangku dari semen di sebelah barat
ujung jalan malioboro. Banyak yang dia ceritakan malam itu, tapi belum ada cerita yang
membuatnya sedikit aneh seharian ini. Mungkin dia belum mau cerita sekarang, gumamku
dalam hati. Diapun terlihat kecapean, kembali dia menyenderkan kepalanya di bahu
kekasihnya ini..
Nduwt : yank..aku cerita boleh? (sesekali dia memainkan jarinya disela2 jemari tanganku)
Ane : loh, dari tadi itu bukan cerita ya yank?
"Permisi mas mbak yang lagi kasmaran...ijinkan kami menyanyikan sebuah lagu" tiba2
beberapa pengamen yang mulai memainkan alat musiknya didepan kami.
Ah, benteng ini sebenarnya tempat yang sangat enak buat nongkrong, tapi belakangan jadi
sedikit tidak nyaman dengan banyaknya pengamen yang lalu lalang. Tapi terkadang tidak
semuanya yang benar2 pengamen, kadang ada juga yang semata menghibur orang2 yang
ada disitu, mereka adalah beberapa mahasiswa dari sebuah institut seni di yogyakarta. Dan
kebetulan saat itu yang menghibur kami adalah mahasiswa itu, mereka menyanyikan lagu
yang di request oleh tuan puteri..salah satu lagu yang ada di playlistnya di pcku.
Itulah sebuah lagu yang dinyanyikan saat itu, Goliath ~ Masih disini masih denganmu.
Melihat tuan puteri yang sesekali sing along tadi, akupun memberikan apresiasi untuk para
penghibur itu, 10rebupun melayang dari dompetku. Gengsilah dikit, masa didepan pacar
sendiri ngasih serebu perak untuk sebuah lagu yang dapat membuat pacar kita menyanyi
ceria. Benar gak...?? Benar banget...
Nduwt : yank...di SMA tempat aku ngajar ada guru muda yang cakep loh yank (kembali dia
menggenggam tangan kekasihnya ini)
Ane : trus kalo cakep kenapa yank?? kamu suka ya?? (aku meliriknya yang terus saja
memainkan jari tangannya)
Nduwt : aku gak suka yank..kan aku ada kamu
dong
Ane : ya udah gpp, kalo dah sama2 suka, nikah aja..aku gak apa2 koq, paling ntr rumahmu
aku bom pas resepsinya
Nduwt : kamu ini yank, gak pernah serius ih..(sejenak dia menghapus airmata karena tertawa
tadi)
Ane : lah iya kan, apa mau cara yang alus..??
Ane : ntr aku santet pas resepsine, ben mencret kabeh..
Dia benar2 tertawa lepas malam itu, orang2 disekitar melihat kearah kami. Akupun hanya
mengikut tertawa kecil dengannya. Ternyata cuman gara2 itu dia terlihat berbeda sedari tadi
pagi di kostan. Setelah tertawa, diapun banyak menceritakan bagaimana keadaan ditempat
dia mengajar, dia adalah seorang guru SMA skrg, aku hanya tersenyum mendengarkan
ketika dia menceritakan macam2 tingkah anak didiknya.
Pukul 10 malam aku mengajaknya pulang kekostan, sudah lumayan larut baginya untuk
berada disitu. Dia yang terlihat kelelahan sehabis bercerita tadi hanya mengangguk
mengikut ajakanku pulang kekostan. Pelukan erat darinya selama diatas "ceketer" yang
mengarah pelan kekostan malam itu.
Tak butuh lama, kami sampai dikamar. Setelah memarkir "ceketer" didepan kamar, akupun
mengajakanya masuk kamar. Dia sudah benar2 kelelahan malam itu, setelah membuka pintu
dia langsung masuk dan berbaring diatas kasur. Lagi dia memanja ketika aku akan
menyalakan PC, dia menarik tanganku. "Temanin bobo ya yank.." itulah kata2nya sambil
sesekali melirik kesudut kamar diatas lemari kayu itu. Aku tau apa yang dia takutkan, akupun
tak jadi menyalakan PC malam itu.
Aku memeluk tubuhnya yang sedikit bergidik. Dalam pelukan hangat kekasihnya dia terlelap
dan mimpi indah malam itu. "Aku masih disini, masih denganmu
denganmu kekasihku..tidak ada yang
dapat menyakitimu.." sedikit plagiat dari lirik lagu yang dia nyanyikan ketika di benteng tadi,
akupun mengecup keningnya malam itu sebelum aku mengikutnya kealam mimpi.
Pagi datang, pelan ku dengar nafasnya yang teratur didadaku, tuan puteri masih terlelap di
alam mimpi. Kupandangi keindahan yang tuhan berikan kepadaku pagi ini, betapa
bahagianya seandainya aku dapat menyaksikan keteduhan diwajah itu setiap aku membuka
mataku. Aku tidak mau mengharap lebih, cukuplah aku menikmati apa yang ada
dihadapanku sekarang. Semakin erat kupeluk tubuh yang terlelap itu, aku benar2 bahagia.
Pukul 5 pagi dia bergerak, meregangkan ototnya, sudah waktunya dia terbangun dari
tidurnya. Aku hanya tersenyum kecil ketika dia mengangkat wajahnya melihatku.
(dia mengeleng)
Nduwt : jochik..heheheh
Ane : mana ada jochik buka jam segini yank..
Ane : kepasar aja yuk, kita cari sayuran..ntr buat capcay
Dan pagi itu, lenganku mendapat "Sarapan" cubitan darinya. Setelah merapikan jilbabnya
yang lusuh karena tidur semalam, diapun mengikut kekasihnya ini kearah kamar mandi,
sekedar mencuci muka. Kamipun beranjak kepasar Pingit yang tidak terlalu jauh dari daerah
kostan. Pasar dan pagi, adalah pasangan yang pas, cuaca yang masih belum panas seakan
membuat sayur2 dikios2 kecil penjual sayur di pasar terlihat sangat segar merona.
Bahasa jawa kromo yang mengalun indah dari bibirnya seakan mampu menarik perhatian si
mbah2 penjual sayuran yang kini tersenyum kearah kami berdua, tak jarang dia mendapat
tambahan dari apa yang dia beli pagi itu. Santun, itulah yang bisa aku lihat dari setiap kata2
yang dia ucapkan kepada mbah2 penjual dipasar.
Tas kresek hitam berukuran sedang sudah penuh dengan bahan sayuran yang akan kami
gunakan untuk capcay pagi itu, sudah tersedia semua bahan yang dibutuhkan, kamipun
kembali pulang kekostan. Sepanjang perjalanan pulang kembali dia menggandengku,
senyuman dibibirnya kini seakan tidak mau hilang.
Nduwt : yank...besok kalo kita udah nikah olahraganya tiap paginya sambil jalan kepasar
ya..sambil cari2 sayuran kyk sekarang (aku mengangguk pelan kearahnya)
Ane : iya, kalo malas kepasar juga kan bisa "olahraga" didalam kamar yank
Nduwt : olahraga apa yank??
Aku hanya tertawa kecil melihatnya yang masih belum ngeh dengan maksudku barusan,
beberapa detik kemudian dia mulai menyadari maksud dari candaanku tadi, dan diapun
mulai mencubitku lagi. Akupun sedikit berlari meninggalkannya, dia mulai mengejarku
dengan berlari kecil...macam adegan sinetron saja yak...ah, aku keracunan sinetron ternyata
sodara2..maafkan aku yang alay ini...yang tadi di ralat aja deh...jalan bergandengan sampai
kekostan ajalah ya..biar gak ngalay
Dia sempat berbincang dengan ibu kostan yang saat itu sedang menjemur pakaian didekat
tempat dia mencuci semua bahan capcay tadi. Akupun hanya menyiapkan kompor dan alat
masak lainnya, aku adalah koki dadakan yang cukup handal pagi itu. Tuan puteri kini menjadi
mandor yang menyuruhku mamasukan bahan2 masakan kedalam wajan penggorengan.
Hahay, kalo acara2 ditipi2 sekarang sih mirip kayak acara "Masak Bersama Pasangan". Eh,
gak ada ding yak...ngarang ane tadi itu nama acaranya
Cicip dikit, tambahin garam, mecin, racun tikus serta pestisida, dan siaplah capcay bunuh
diri itu...loh koq jadi cerita masak2 gini sih...ah, maaf maaf..kebiasaan kalo lagi laper
bawaane makanan mulu
Rasa capcaynya sih biasa saja, tetapi dengan siapa ini yang membuatnya begitu special.
Sesekali aku meniup capcay yang masih panas itu dan setelahnya menyuapi kekasih hatiku
itu. Dia tidak mau aku mengambil 2 mangkok untuk kami sarapan pagi itu, dia mau
romantis2an, semangkok berdua katanya. Entah kenapa dia semakin menjadi sifat manjanya
hari ini. Tapi sudahlah, orang lagi bahagia emang begitu.
...
Sore itu sehabis mandi, diapun pamit pulang kerumahnya di klaten sana, besok dia ada
ngajar, katanya. Ah, kekasihku sekarang seorang guru, tidak lagi bebas seperti dulu ketika
dia masih kuliah. Eh, dia mah gak pernah bebas yak..dia tetap dengan segala aturan yang di
pegang teguhnya itu, hanya sesekali menggila ketika bersama kekasihnya ini. Benar2 hari
yang sangat indah aku habiskan bersamanya.
Setelah mendapatkan kabar dari tuan puteri yang sudah tiba dengan selamat dirumahnya,
barulah aku memulai aktifitasku kembali, menyalakan command center-ku. Hahay, mentang2
demam Star Wars jadi ngikut2 make acara command center segala, biasalah biar dibilang
kekinian.
Sedikit kecewa dengan keadaan saat itu, sial..koneksi wifi hanya Limited Access...ah
sial..akupun hanya bisa memandang kedua layar yang sama2 tidak ada koneksi internetnya
itu. Galon tingkat lanjut mengambil alih, ada komputer tapi tidak ada koneksi internet.
Sengsara hidup anak kost yang mengandalkan koneksi wifi gratisan macam ane ini. Akhirnya
winamp kembali menjadi primadona kala itu, playlist lagu2 galon pun mengiringi kegalonan
sang pemiliknya.
Malam berganti, fix..sehari tidak ada koneksi internet..entah sudah berapa kali playlist yang
masih setia di winamp berputar malam itu. Setelah mengantar tuan puteri tidur dengan suara
indah ane di telpon, akupun melenggang tidur.
Pagi2 sekali aku sudah dibangunkan oleh telpon dari tuan puteri, seperti biasa kalo subuh dia
tetap sms jika tidak dibalas, diapun akan menelpon sekedar mengingatkan untuk sholat
subuh. sms demi sms pun menguras sisa pulsa yang tinggal seberapa ini. Tuan puteripun
pamit untuk pergi mengajar pagi itu. Ane?? biasalah, masih setia dengan predikat Madesunya, sekarang malah menjadi malas2an karena sang dosen dengan seenak udel-e dewe
membatalkan janji bimbingan kmrn.
Butek benar2 butek, aku benar2 sudah kecanduan dengan teknologi internet. Ingin rasanya
diri ini membakar itu kantor yang sengaja mematikan wifi gratisannya itu. Eh..ntr kalo ane
bakar, kan gak bakalan ada lagi wifi gratisan kan ya..ya udah deh gak jadi..gak lucu juga
besok headline di koran2 yogya "Seorang mahasiswa Madesu membakar kantor dekat
Ah, daripada butek di kostan..mending kekampus, biar kelihatan kyk mahasiswa2 rajin
gitu..padahal niatnya cuman buat online..
beranjak kekampus. Setali tiga uang maksudnya, sapa tau tuh dosen yang seenak udele
dewe ada di kampus sekarang..kan bisa skalian buat schedule lagi buat bimbingan
selanjutnya ntr abis buat janji bisa internetan deh. Semakin cepat langkah ini mengarah ke
kampus tercinta pagi itu.
Bukannya ke ruang pengajaran, sang mahasiswa madesu malah mengambil duduk disalah
satu meja di depan kampus, liat2 meja kosong yang dekat dengan colokan. Netbook kecilpun
kembali menyapa dengan layar 11inch nya itu. Skype menyala berharap si cewek germany
itu ol. jam 9 di indonesia artinya sekitar jam 5 subuh disana..wah pasti lagi siap2 mandi tuh
cewek..bisa dapat live show yang segar2 ini ntr.
Dan semakin kebawah semakin gak enak itu dibaca pesan di offline chat skypenya, segala
makian yang ane tau kyknya ada disitu semua, semakin kebawah juga semakin gak ngerti
kata2nya. Bukannya apa, dia make bahasa alien, bahasa negaranya, German. Ah...sial, aku
lupa dengan segala janji yang terucap dari mulut buaya satu ini. Sial, lepas kyknya mangsa
satu ini mblo..gagal dapat live show di kamar besok kyknya.
Sedikit balasan di skypenya yang masih offline hingga pukul 3 sore, akupun beranjak pulang.
Di perjalanan pulang masih memikirkan alasan apa yang nantinya bakal aku utarakan kepada
partner live show ku itu ntr, kalo dia online, itupun kalo dia mau chat lagi dengan buaya
pendusta ini. Sesampainya dikamar, aku seperti seorang yang patah semangat, mangsa
bakalan lepas ini mblo..bagaimana ini...
Nyalain PC..eh koneksi sudah ada lagi, mari kita main game lagi sambil nunggu si cewek
germany itu nongol. Berharap bisa kembali menjalin friends with benefit..benefit nya live
show sih sebenere, gak macam2..
kala, skype kembali nongol jendela chat yang aktif..ah ternyata dari group rekan2 GM,
mentorku pun online saat itu. Karena seharian dari kemarin gak online dan gak menjalankan
tugas menjaga server, akhirnya aku di tugaskan untuk menjaga server malam itu. Berbagai
rencana event valentine pun diserahkan kepadaku. Aku ingat banget itu event valentinenya,
bagi2 bunga mawar dengan berbagai warna ingame.
Waktu tak terasa ketika kita sedang asyik dengan permainan di komputer, tak terasa sudah
pukul 3 pagi dan yang di tunggu2pun terlihat online di skype. Sang cewek germany online
sodara sodara. Tapi tidak seperti biasanya, dia tidak chat duluan ke buaya satu ini..ya
mungkin masih esmosi dianya. Akupun pamit kepada player ingame, dan beralih ke netbook
kecilku. Akupun mulai dengan posisi peweku ketika chat skype.
Dan mukanya terlihat sangat berbeda di cam skypenya..dia marah sodara2, tapi sebagai
seorang lelaki yang mempunyai sedikit martabat yang tersisa, aku harus membuatnya
tersenyum kembali..moga2 aja dia bisa memaafkan kesalahan yang ane sengaja itu..
Oiya, ich liebe dich a.k.a i love you a.k.a aku tresno karo koweitu adalah kata kunci ketika
kemarin2 ane chat dengan doi dan pas mau live show yang menggoda iman itu. Ane ngasal
sih waktu itu, ane cuman make google translate
Ane : im so sorry
Netra : bullsh*it..
Ane : okay..my mistake, im too busy in my real life.
Netra : am i not real enough for you???????? (itu tanda tanya benar2 banyak kala itu..ane
inget itu chat skype yang ane buat full layar 11inch bisa sampe 3baris )
Netra : its valentine, why u not shown up for few sec to say "happy valentine"
Netra : u dont have time for that???
Netra : how i can trust u...
seadanya juga...baru ini ane ketemu orang asing yang marah2..piye jal??)
Netra : nah..forget it.
Netra : im done..good bye.
Dan, terlihat di layar skype dia menunjukkan tiket serta pasportnya kala itu, dengan ekspresi
marah dia merobek2 itu tiket pesawat. Hasyu..gagal rencana liburannya ke Indonesia, gagal
juga ane "Nyicip" bule...ah, planning bakalan ehem-ehem harus gagal sodara2. Ah
sudahlah...
Setelah merobek tiketnya itu, diapun mematikan cam skypenya. Dan terlihat namanya di
contact ane tidak aktif..ane chat2 lagi sepertinya sudah di block id ane. Sial...buruan benar2
lepas. Bersedihlah sang buaya..dan penontonpun kecewa dan tertawa puas melihat
kegagalan sang buaya yang sudah ber-andai2 dapat bini orang bule itu.
Geer betul
yak..gpplah, kalo kata agan sebelah mah... Lelaki Memang Seperti itu..
Ane bukanlah orang barat yang sangat paham dengan segala budaya sana, ane hanya orang
NTB, yang kini terdampar di pulau jawa ini. Kalo ditanya tentang budaya2 jawa mungkin bisa
ane jelasin secara panjang lebar meskipun itu ngasal njawabnya, tapi budaya barat..ane mah
masih make mbah google buat mencari tau.
Beberapa hari setelah itu, ane sempat curcol dengan sang mentor Wyckte yang notabene
orang German juga, tepatnya Lithuania itu. Dia sempat menjelaskan betapa pentingnya
valentine buat mereka. Hari kasih sayang yang tidak boleh di lewatkan dengan orang2 yang
kita sayangi. Dan dia sempat mengatakan ane "Stupid Idiot" kala itu karena sudah
melewatkan kesempatan mendapatkan sang cewek german itu. Aku kan masih cupu dalam
hal2 kyk gini...lagian juga kan malam itu ane sedang bersama tuan puteri...ah sudahlah, tidak
usah berandai-andai lagi..
Sang partner live show yang iya-iya sudah lepas, kini sang buaya hanya bisa melongo
didepan pc sambil ngebokep..
--------------------Entah itu benar pa enggak bahasa inggrisnya..ane mah ngasal aja..maklum sudah gak terlalu
sering make bahasa planet sekarang...anggap aja benar nggeh..
Hari berganti, tidak ada lagi partner buat live show kini..hampa kegiatan didepan PC
jadinya..
kalo kata anak2 alay jaman sekarang sih nge-galon gitulah. Makan terasa gak
Suatu sore di kostan..terlihat wawan dan dwi sudah dengan anak kontrakan depan bersiap
entah mau kemana. Jones macam ane gini cuman bisa ngeliatin. Tak berapa lama, si Aji yang
saat itu belum terlalu akrab dengan ane pun datang berkunjung kekostannya Dwi. Aku dan
Tejo sedang duduk di kursi di teras depan kamar kostan. Melihat Dwi yang sedari tadi sudah
dengan pasangannya di kamar, akhirnya sang jones Aji mengikut duduk denganku dan tejo di
kursi bambu teras.
Terlihat, Dwi dan Wawan bersiap2 untuk jalan dengan pasangannya masing2. Mereka sudah
bersiap dengan kendaraannya masing2. Cewek kontrakan depanpun sudah sedari tadi di
kostan. Pasangan wawan, hesti pun terlihat mengajak lagi teman satunya, cewek yang
memakai jilbab, cewek yang pas ane ngajak dulu sedikit malu2 di acara bakar2 jagung di
kostan awal mereka kenalan dulu.
Aji yang masih malu2 mau, mengikut instruksi dari Dwi dan wawan untuk mengajak cewek
berjilbab itu untuk jalan. Terlihat senyum penuh makna dari Aji yang kini membonceng cewek
jilbab itu ke arah kami yang sedang duduk di teras kostan. Tiga pasangan itupun
meninggalkan kostan menuju ketempat mbah maridjan wafat dulu pas erupsi merapi. Eh,
entah itu beneran gak tujuannya, ane sempat tanya sama aji sih kemarin itu.
Begitulah awal mula para jones itu mendapat pasangannya..Aji yang dulu jones kini sudah
mendapat cewek jilbab yang pemalu itu..dan masih langgeng sampai sekarang..selamat ya
Ji..moga awet sampe kakek nenek, aki nini...
...
Hari berganti lagi, seperti biasa hubunganku dengan tuan puteri pun seperti biasa, masih
baik2 saja hanya masalah jarak yang memisahkan, tetapi hati kami masih sangat dekat
seperti tidak terpisahkan. Hahay, bahasane... Kehidupanku seakan masih seperti ini2 saja,
diam tidak bergeming, masih seperti sebelum2nya, malam jaga server tapi sekarang
berbeda karena tidak ada lagi penyemangat di live shownya..siangnya kekampus sekedar
jalan meluruskan urat di kaki.
bab niat yang selesai, itupun kyknya harus ngulang lagi karena dosennya benar2 susah
ditemuin.
Sekarang bukan lagi ganti hari, tapi ganti bulan...maksudnya skip gitulah soalnya gk ada
yang terlalu serius yang bisa di ingat.
Bulan ini, adalah bulan penerimaan mahasiswa baru di kampusku, dan sesuai kata bapak pas
tuan puteri wisuda dulu, anak cowoknya, adiknya nduwt pun masuk kuliah dan lulus test ujian
masuk di kampusku. Siang itu, tuan puteri sempat memberi tahu melalui sms kalo dia akan
kekostanku bersama dengan calon adik ipar. Aku tidak terlalu membantu kala itu pas Sidik
mengikuti ujian masuk kekampus kami. Ketemu di kampuspun jarang, soalnya aku lebih
memilih molor.
Menjelang pukul 3 sore, terdengar suara motor memasuki kostan dan benar saja itu adalah
tuan puteri bersama dengan adiknya. Akupun menyambut kekasih hatiku dan calon adik
iparku itu. Merekapun masuk setelah menyalim tanganku. Adiknya nduwt orangnya sangat
pendiam, gak jauh beda dengan sang kakak yang lebih banyak diam ketika dengna orang
yang belum terlalu kenal, tapi kalo udah kenal..beuh..itu kata2 dari mulutnya benar2
merepek..eh, apa yak bahasa indonesianya, pokoknya cerewet gitulah..kata2 gak ada
putusnya kalo ngomong.
Nduwt : yank, kostan cowok yang enak di skitaran sini mana ya yank? (dia bersuara tanpa
melirik kekasihnya ini, sibuk membuka makanan yang dia bungkus tadi)
Ane : itu lagi ada kamar kosong yank, suruh ngekost di sini aja (kebetulan saat itu sedang
ada 1 kamar tengah yang kosong)
Nduwt : gak mau, ntr ndak kamu ajarin yang gak benar yank. (sejenak melirikku dan
menjulurkan lidahnya..genitnya pacarku..gk ada sidik dah kena sikat tuh bibir genit )
Nduwt : tuh loh Dik, jgn kyk mas Eri, kuliah koq ra tau lulus
dalem
Dan kamipun melakukan ritual makan sore sebelum mereka kembali keklaten lagi. Sidik yang
masih beberapa minggu lagi baru masuk mengikuti ospek belum mendapatkan kostan, dan
tuan puteri juga sudah berpesan untuk mencarikan kostan disekitar kampus yang enak,
selain kostanku. Entah kenapa dia tidak mau kalo adiknya ngekost disini, murah,
bebas..apalagi yang di cari coba??
Dengan bantuan Tejo dan beberapa teman yang masih ada di kampus, akupun mendapat
kost2an untuk calon adik iparku. Sedikit jauh dari kostanku kearah utara, tapi tak terlalu jauh
dari kampus, tempatnya juga lumayan enak. Awal agustus nanti, calon adik iparku akan
menempatinya, karena harus di bersihkan dan sedikit di renovasi oleh pemilik kost2an.
31 juli 2012, tuan puteripun datang dengan adiknya keyogya untuk melunasi semua tagihan
kostan yang sempat aku DP di awal memesannya beberapa minggu kemarin. Dan pagi2
sekali dia sudah sampai di kostanku, dia seperti biasa tetap setia dengan senyuman manis
gula jawanya itu ketika berdiri didepan pintu menungguku membuka helmnya dan menyalim
tangan kekasihnya ini.
Nduwt : kangeeeen
Ane : lebay kamu yank
Akupun mendekat kearah kekasihku yang katanya sedang kangen itu, memeluk erat
tubuhnya..harumnya berbeda hari itu, lebih harum dari sebelumnya, dia ganti parfum kyknya
makanya mau pamer pas aku meluk kecium aroma parfumnya.
Seperti katanya tadi, siang hari sidikpun datang kekostanku ketempat kakaknya, tak banyak
yang kami bicarakan siang itu. Setengah 2 sore, merekapun pamit pulang kembali keklaten
sana. Sidik beberapa hari ini sering laju dari rumahnya kekampus untuk urusan administrasi.
Dan minggu besok dia baru akan menempati kamar kostan yang sudah mereka lunasi tadi
pagi.
...
Bulan september datang dengan cepat, tuan puteri kembali sering keyogya sekedar
mengantarkan beberapa barang adiknya untuk di kostan baru. Semalam ibu calon
mertuapun sempat menelpon memintaku untuk menemani mereka belanja barang2
keperluan kostan anak cowoknya itu. Akupun tidak pake lama mengiyakan untuk menemani
beliau besok. Katanya ada yang skalian mau di omongin juga mengenai hubunganku dengan
tuan puteri.
Siang itu, aku sudah berada di malioboro menemani mereka memilih2 barang untuk kamar
kostan Sidik, siang itu kami berempat, aku, sidik, tuan puteri dan ibu calon mertua, bapak
calon mertua tidak bisa ikut saat itu karena harus mengurus sawah di rumah di klaten sana.
Masuk toko keluar toko, semua barang yang di perlukan juga belum terbeli..masih aja ada
yang kurang. Biasalah nemenin ibu2 belanja itu rada2 ribet gimana gitu..aku nemenin tuan
puteri aja sudah ribet kyk gitu pas beli jilbab, nah ini ibu calon mertua ternyata jauh di atas
tuan puteri dalam hal milih memilih barang. Aku dan calon adik ipar hanya mengikut dengan
wajah kelelahan.
Kamipun berpindah kearah Progo di timurnya jalan malioboro, yap progo masih baru2nya
setelah di renovasi kala itu..barang2 keperluan dapur pun seakan lebih komplit dari toko
manapun. Sesampainya di foodcourt, ibu calon mertua sempat mengajak makan siang di
salah satu stand makanan yang ada disitu. Tak lama setelah acara makan, ibu menyuruh tuan
puteri membantu adiknya itu memilih barang2 untuk di kostan baru. Aku sempat mengajukan
diri untuk menemani tetapi di tahan oleh ibu calon mertua, katanya dia ingin ngobrol serius.
Seperti dejavu ketika tuan puteri akan pindah dari kostannya dulu setelah lulus. Sedikit
gemeteran diri ini, ketika mengambil duduk didepan ibu calon mertua. Gemeteran karena
kecapean jalan loh ya bukan karena yang lain..
ke lantai 2 Progo mencari peralatan masak. Sedikit membenarkan duduk, ibupun membuka
obrolan yang kelihatannya serius itu.
ICM : gimana nak, nduwt udah ngomong sama kamu nak? (sama dengan anaknya, beliau
tersenyum gula jawa disetiap akhir katanya)
Ane : masalah sidik ya Bu, tenang Bu, ntr saya yang jagain selama di yogya
ICM : benar dugaan ibu, nduwt pasti belum ngasih tau.
ICM : gini nak, ibu mau nanya serius sama kamu.. (erat kurasakan tangan ini beliau
genggam..entah apa maksudnya ini..)
ICM : gini nak, ibu mau nanya serius sama kamu. (erat kurasakan tangan ini beliau
genggam..entah apa maksudnya ini..)
ICM : kamu benar mau nikah sama anak ibu?? (aku mengangguk pasti)
Ane : iya Bu, aku udah sayang banget sama Nduwt.
Ane : mungkin ibu berat ngeliat saya yang masih kyk gini2 aja, tapi insyallah saya akan
berusaha kerja buat biayain kehidupan kami kelak
ICM : seandainya kalian nikah besok..kalian mau tinggal dimana nak?
Ane : saya sih terserah nduwt Bu, kalo mau tinggal dekat dengan Ibu ya mungkin kami pindah
ke klaten.
Ibu calon mertua terlihat tersenyum bahagia, tetapi seperti ada sesuatu yang dia
pendam..aku hanya harus menanyakan apa yang menjadi hal yang berat didalam hatinya..
ICM : ibu mau besok nduwt sama suaminya dekat dengan kami dirumah Nak.
Ane : ya besok saya mau usaha agar sukses di jawa ini Bu, jadi saya bisa ngajak kedua orang
tua saya tinggal disini, jadi ibu gak akan jauh dari Nduwt
ICM : Bukan perkara mudah untuk membawa kedua orang tuamu tinggal di sini nak.
ICM : ibu tau gimana rasanya jika tidak berada di kampung halaman sendiri.
Aku mulai merasakan sesuatu yang tidak enak dari kata2 ibu barusan. Tapi karena aku ini
lelaki, walaupun sekarang masih Madesu, tapi lelaki harus mengambil resiko untuk
mengiyakan segala syarat dari calon mertua, mau jungkir balik nantinya gak masalah..aku
sayang sama anaknya, aku akan berusaha untuk membuatnya bahagia, dan juga
membahagiakan mertuaku besok.
ICM : ibu itu pengen punya menantu orang jawa nak..orang yang adat istiadatnya tidak terlalu
berbeda dengan kami.
ICM : jadi besok kalo Nduwt harus tinggal dengan suaminya tidak terlalu jauh dengan kami
Nak.
Dua kalimat yang sangat dahsyat dari Ibu yang mampu membuatku bergetar..bukan kalimat
sakral, tetapi kalimat yang seakan memberiku batasan yang sangat kentara untuk bisa aku
lewati. Aku seakan terisolasi budaya dan adat istiadat kini, disuruh tinggal di jawa, aku akan
berusaha tinggal selama mungkin, bahkan untuk menjadi kulipun akan aku jalani..tapi ini,
bagaimana aku bisa menjadi orang jawa?? Aku orang sumbawa, darahku darah sumbawa
dan bugis..bagaimana darah jawa bisa ada didalam tubuhku ini???
ICM : kamu sudah ibu anggap anak ibu Nak, kamu sudah ibu anggap jadi kakaknya nduwt..
ICM : nduwt sudah banyak cerita gimana kamu menjaga dia selama dia di yogya. (aku masih
berusaha tersenyum menerima kata2 dari Ibu)
ICM : ibu mungkin harus meminta bantuanmu lagi untuk menjaga sidik selama dia kuliah di
yogya.
ICM : tapi untuk hubunganmu dengan Nduwt, ibu gak bisa ngasih restu Nak..
ICM : ibu gak bisa ngelepas Nduwt nanti kalo dia harus tinggal dengan suaminya jauh dari Ibu
nak.
Ane : iya Bu, saya ngerti maksud Ibu..
Ane : saya juga akan menjaga Sidik..saya akan menjaga adik2 saya selama saya masih
diyogya (pahit rasanya tapi senyum ajalah..)
ICM : maafin Ibu ya Nak..
Ane : gpp Bu, saya tahu betul gimana sayangnya ibu sama Nduwt koq..nduwt udah sering
cerita
Ane : saya juga tau gimana perasaan ibu kalo ibu jauh dari nduwt..(semakin erat genggaman
tangan ibu di lenganku)
Ane : saya juga terima kasih, karena saya sudah boleh dekat dan menjaga anak ibu..
ICM : makasih ya Nak, kamu memang anak jagoan ibu..gak salah ibu nitipin nduwt sama
kamu (kata2nya seakan menguatkanku untuk bisa tersenyum didepan beliau)
Terlihat mata beliau sedikit berkaca saat itu, mataku?? gak apa2 cuman rada2 berembun
dikit aja sih..lagi2 aku ini adalah seorang lelaki kini..aku adalah anak jagoannya, aku tidak
akan mau terlihat cengeng dan lemah didepannya.
Lumayan lama, ibu tidak berkata2 lagi setelah itu, beliau sempat menghapus airmata dengan
tissue yang ada di meja didepan kami duduk. Tak berapa lama, Tuan puteri dan adiknya
terlihat sudah membeli beberapa perlengkapan kamar kostan baru. Nduwt duduk
disampingku dan menggandeng tangan kekasihnya ini, aku hanya bisa tersenyum dan
membalas gandengan tangannya. Sempat meneguk es teh manis yang aku pesan tadi, tapi
entah kenapa, pahit terasa saat melewati tenggorokanku.
Setelah itu, akupun mengantar mereka kekostan barunya Sidik. Membantu merapikan kostan
barunya dengan barang2 yang baru saja dia beli. Menjelang sore, Nduwt membonceng ibu
untuk pulang keklaten. Setelah pamit dan menyalim ibu, merekapun beranjak meninggalkan
kostan. Akupun pamit pulang ke Sidik yang terlihat kecapean karena merapikan kamar
barunya itu.
Lunglai langkah ini mengarah kekostan, aku seperti hilang, entah apa yang ada di kepalaku
saat itu. Aku hilang arah, apa yang selama ini aku yakini untuk aku perjuangkan seakan
menghilang begitu saja semenjak tadi di foodcourt saat berbicara dengan ibu. Klakson dari
kendaraan dijalan karena aku tidak memperhatikan ketika menyebrang seakan tidak mampu
membuatku tersadar dari rasa hilang.
Berat rasanya ketika aku masuk kedalam kamar dan merebahkan badan di atas kasur yang
terasa seperti batu, tidak lagi empuk, benar2 keras rasanya. Air mata, gak ada...hilang entah
kemana, ngegalon lagi kita malam ini mblo...
Malam itu, terlihat beberapa anak kostan yang melirik kedalam kamar yang aku biarkan
terbuka dengan lampu yang aku padamkan. Sesekali mereka memanggil memastikan aku
masih hidup..tidak mati seperti penghuni sebelumnya, cewek yang gantung diri dulu.
"Selamat Ultah
Ultah Sayang..cepat lulus ya, biar cepat lamar aku
"
Sms dari tuan puteri tepat jam 12 pergantian hari ke 6 september 2012. Aku hanya
tersenyum kecut ketika membacanya, aku tidak membalasnya..aku lebih memilih memeluk
gulingku yang sama terasa keras seperti batu juga. Lagi, satu kejadian yang membuatku
semakin membenci hari ultahku sendiri.
...
Seminggu berlalu, sejak aku berbicara dengan Ibu di progo, aku masih seperti tidak ada
semangat hidup..benar2 kacau diri ini..mengurung diri dalam kamar macam anak alay putus
cinta saja kalo jaman sekarang..ya emang lagi putus cinta kan yak..eh gak juga ding, aku
masih smsan dengan tuan puteri, tapi sekedar membalas setiap smsnya seadanya. Aku
belum menceritakan perihal yang aku omongin dengan ibu beberapa hari lalu.
Akhir september itu, aku yang jarang tidur pagi2 sudah dikagetkan dengan suara motor
matic yang memasuki gerbang kostan. Ah..sepertinya anak kontrakan depan yang
belakangan sering menginap di kamar sebelah pikirku. Tetapi berbeda pagi itu, aku
mendengar suara langkah kaki mengarah kekamarku. Dan ketukan pun terdengar di pintu
kamarku. Sedikit kaget diri ini mendapati Tuan Puteri yang berlinangan air mata berdiri
didepan pintu ketika membuka pintu kamar.
Tidak ada kata2 dari bibirnya, keras kurasakan tubuhnya memelukku. Akupun mengajaknya
masuk dan duduk disudut kasur bersandar ketembok. Aku membelai pelan kepalanya yang
masih erat memelukku, isakan tangis darinya memenuhi kamar. Peluk aku seeratnya agar
kamu dapat mengerti derita yang aku rasakan kekasihku.
"Yaaaaaank..nasib kita gimana??" itulah kata2 yang dia ucapkan sebelum dia kembali
menangis sesengukan didekapanku.
Tenang kini kurasakan nafasnya didadaku, sudah hampir 2 jam dia menangis..kini tuan puteri
tertidur didekapanku. Benar2 kelelahan dirinya..Akupun memindahkan tubuhnya keatas
kasur dan menutupinya dengan selimut. Sesekali membelai lembut pipi chubbynya, dan
menatap wajah cantiknya. Entah kenapa, ini mata kembali ada yang menetes, kurang bagus
cor2an dalam mata ini, sekarang sering merembes kalo ada air..
Sehabis mandi, aku mendapati kekasihku yang duduk termenung disudut kasur ketika aku
masuk kedalam kamar. Aku mendekat kearahnya..dia mengangkat wajah sedihnya
kearahku..kembali dia memelukku.
Nduwt : kamu serius gak sih yank?? (sedikit meninggi suaranya kini)
Ane : serius lah yank..kalo aku gak serius gak bakalan aku bertahan selama ini.
Nduwt : kalo serius, lamar aku sekarang (wajah sedih itu berganti sedikit kesal sekarang)
Ane : gak segampang itu sayang..kita harus mikir perasaan ibu juga.
Nduwt : ibu jahat yank..ibu gak punya perasaan.. (aku menggeleng pelan kearahnya sambil
menghapus air mata yang kembali menetesi pipi chubby-nya)
Ane : ibu itu sayang sama kamu, dia mau yang terbaik buat kamu yank..
Ane : kamu mau jadi apa kalo sama aku..kan kamu sendiri yang bilang, "kuliah koq gk lulus2"
Nduwt : kalo gitu buruan lulus..buruan lamar aku..
Ane : andai semudah itu yank...
PLAAAAAAAK...pertama
kali selama kami pacaran, baru kali ini aku mendapat tamparan
PLAAAAAAAK..
darinya..tangan yang biasa aku genggam ketika berjalan disampingnya kini mendarat indah
dipipiku.
Seakan tak berguna lagi ketika aku menarik tangannya agar tidak pergi dari kamarku..aku
belum menjelaskan semuanya, tolong jangan pergi dalam keadaan marah sperti ini..tapi tak
berhasil, dia bersikeras pergi dengan motor matic barunya itu. Dia seakan tidak
memperdulikan lelaki pengecut yang kini menghalangi didepannya. Diapun berlalu
meninggalkanku yang masih mencegahnya hingga kejalan.
Aku kembali kekamar dan mengambil HP, menghubungi teman2 yang mungkin di datangi
tuan puteri, aku takut terjadi apa2..Agnes tidak tahu sama sekali perihal Tuan puteri yang
keyogya, Ita? aku dah gak ada nomornya. Sidik juga sms kalo dia sedang di kampus dan lagi
kuliah saat itu. Aku hanya bisa menunggu dan berharap cemas dikamar. Semoga tidak
terjadi apa2 dengan kekasihku itu.
2 jam berlalu, layar k750i ku menyala, terlihat panggilan masuk dari Sidik..akupun segera
mengangkatnya
36. Akhirnya..
2 jam berlalu, layar k750i ku menyala, terlihat panggilan masuk dari Sidik..akupun segera
mengangkatnya
Aku lupa kalo kmrn pemilik kostan ngasih 2 kunci kamar kostan sidik, nah yang satunya
dibawa sidik yang satunya nduwt yang pegang karena dia sering bolak balik klaten buat
nganterin barang2 adiknya dari rumah. Setepah menutup panggilan itu, akupun segera
menuju kostan sidik yang tidak terlalu jauh dari kostanku. 10menit aku sudah tiba didepan
pintu kamar di lantai satu itu. Terlihat sidik kebingungan didepan kamar karena tidak juga
berhasil menenangkan mbak wedoknya itu.
Sidik yang melihatku datang seakan memberikan isyarat menyuruhku masuk untuk
menenangkan kakanya itu. Akupun melangkahkan kaki kearah tuan puteri yang sedang
menangis disudut kasur sambil memeluk lututnya. Itu air mata apa air hujan eh..deresnya
minta ampun..
mengambil duduk di sebelahnya. Semakin keras isyarat kedua bahunya ketika aku mulai
mengelus pelan punggungnya.
Dia hanya mengikut ketika aku menarik kepalanya di bahuku. Bersandarlah kekasihku, aku
ada disini untukmu.
Tidaklah jauh berbeda dengan dikamarku tadi, tuan puteri hanya pindah kekamar adiknya
saja, suasana hatinya masih sedih seperti saat dia datang kekamarku pagi tadi. Akupun
mengisyaratkan sidik untuk membeli makan untuk kakaknya itu, dia pasti belum makan apa2
sedari pagi tadi. Sudah sedih, nangis terus menerus ditambah belum makan ndak ngedrop
badannya besok.
Tak lama, sidik terlihat kembali dengan beberapa bungkus makan siang untuk kami. Tuan
puteri seakan tidak mau beranjak dari tidurnya dipahaku, akupun meminta tolong sidik untuk
menyiapkan makan siang kakaknya itu. Sempat misuh2 karena kakaknya sangat manja siang
itu. "Manja kamu mbak..mentang2
mbak..mentang2 ada pacarnya" itulah kata2nya sambil menyiapkan makan
siang kakaknya itu ke piring.
Ane : Yankk....mam dulu yuk..kamu belum mam toh dari pagi (dia menggeleng disela2 belaian
tanganku dikepalanya)
(masih ketusnya)
melihatku)
membuatnya tersenyum)
Ane : iya sayang...kamu mam dulu ya..ndak sakit ntr (akhirnya diapun mengangguk)
Sehabis makan sore itu, dia mengajakku jalan2 dengan motor matic barunya itu. "Ceketer"
sudah di bawa bapak buat kesawah katanya..motor matic hitam itu merupakan hadiah dari
bapak atas kelulusan dari kampusnya kala itu, itulah yang sekarang kemana2 dia bawa
seperti ceketer dulu. Bukan nduwt kalo gak dikasih nama panggilan motor barunya itu dan
nama yang dia pilih buat motor matic barunya itu adalah "Bleky", karena hitam katanya.
"Bleky itu nama keren loh yank..kyk nama orang2 bule2 tuh yank
menjelaskan perihal nama motor maticnya itu. Bleky..aku koq dengarnya lebih ke nama
ya...
Sekitar pukul 9 malam, tuan puteri akhirnya merasa capek sehabis jalan2 dan mengajakku
pulang kekostan. Dia tidak mau pulang keklaten malam itu, dia ingin bobo dikamar katanya,
pengen meluk kekasihnya ini. Aku hanya mengiyakan kemauannya, sekalian juga aku mau
menjelaskan semuanya malam ini. Mau tidak mau harus aku jelaskan daripada dia semakin
sedih dengan iming2ku untuk melamarnya nanti.
Setelah memarkir Bleky di depan teras kostan, tuan puteri mengikutku masuk kekamar, saat
aku membuka helm yang dia gunakan didalam kamar, tanganya melingkar indah seakan tak
mau lepas dari pelukannya di tubuhku. Nafas yang tidak teratur sangat kelihatan dari isyarat
kedua bahunya malam itu. Tidak seperti sebelum2nya dia terlihat berbeda. Belum pernah
aku menemui ekspresi ini sejak 2 tahun aku dengannya.
Dia yang biasanya lemah gemulai dengan senyuman manis gula jawanya kini terlihat sangat
nakal ketika menciumi bibirku. Akupun seakan tak ambil pusing dengan perubahan sifatnya,
aku hanya menikmati apa yang kami lakukan. Tak terasa kami sudah berada di atas kasurku
yang kini terasa empuk lagi, tidak keras seperti malam sehabis mengobrol dengan ibu di
progo dulu. Bagian tubuh yang dulu selalu dia tepis ketika tangan nakal ini mulai menjalari,
kini seakan tidak lagi mendapat halangan darinya.
Lembut tangan itu ketika membawa tanganku ke arah yang selama ini dia pertahankan.
Tidak, aku tidak ingin seperti ini, teriak batin sang pengecut ini. Sejenak aku menghentikan
segala yang aku lakukan. Aku tidak ingin ini berlanjut, aku tak mau menghancurkan
kehormatannya. Cukup aku mencintai setulus mungkin tanpa harus mengambil sesuatu yang
berharga darinya. Maafkan aku sayang, aku sudah selancang ini terhadapmu.
Aku hanya menggeleng ketika dia melihatku, "Kenapa sayang???" itulah ekspresi yang aku
tangkap dari wajahnya yang masih berusaha menenangkan hasrat sekejapnya. Aku memeluk
erat tubuhnya yang masih bergetar hebat itu. Kecupan hangat didahinya seakan mampu
membuatnya sedikit tenang. Lumayan lama, getaran hebat itu berganti dengan nafas yang
teratur darinya.
Ane : yank..
Nduwt : ... (semakin dalam dia membenamkan wajahnya dipelukan kekasihnya ini)
Ane : ibu kemarin udah jelasin ke kamu mengenai hubungan kita?? (dia mengangguk kecil
didadaku, kembali aku merasakan getaran dari tubuhnya)
Nduwt : aku gak bisa yank..aku gak mau kita pisah.
Ane : kita gak pisah yank..kamu tetap ada dihatiku sampai kapanpun.
Ane : tapi, kita sepertinya gak bisa terus bersama yank.
Ane : kamu kan tau, aku gk akan bisa jadi orang jawa seperti apa yang ibu harapkan.
Ane : masalah lain aku bisa perjuangkan..tapi permintaan ibu kemarin tidak bisa aku penuhi
Ane : maaf ya yank..aku bukannya gak mau memperjuangkan hubungan kita..
Ane : tapi untuk masalah itu, aku benar2 gak bisa ngapa2in..
"Yaaaaaank" itulah kata terakhirnya sebelum tangisannya pecah kembali. Aku hanya dapat
memeluknya malam itu, pelukan paling hangat yang aku punya untuk kekasihku.
Banyak yang aku jelaskan kepadanya malam itu, aku tahu ini sakit baginya..akupun
merasakan hal yang sama..bagaimanapun dia adalah jantung hatiku..aku tahu rasanya ketika
dia bersedih..aku akan merasakan kesedihan yang lebih dalam saat dia terluka..tapi aku
harus menjelaskan semuanya, semua yang menjadi pertimbanganku mengapa tidak mau
berjuang untuk hubungan kami..
Ane udah lupa kata2nya saat ane meyakinkan tuan puteriku malam itu..entahlah, otak ini
sudah sedikit beku untuk mengingat bagaimana susahnya aku membuatnya mengerti
mengenai keputusan yang aku ambil...dan agak segan untuk ane jelasin disini..
...
Pagi menjelang, dia sudah siap2 untuk kembali kerumahnya di klaten sana..aku sempat
mengantarnya kekamar mandi untuk cuci muka pagi itu. Dia menarik pelan tanganku untuk
berdiri didepannya. Dengan kedua tangannya dia memegang wajahku, kembali aku melihat
butiran air matanya menetes pagi itu. 5menit berlalu dia masih memandangi wajahku, tidak
ada kata2 yang keluar dari bibirnya.
Dia pun bergegas mengambil tas ala emak2nya dan mengambil kunci "Bleky" yang aku
letakan di atas CPU dikamar. Kebiasaanya selama ini masih sama, menyerahkan helm
putihnya kepadaku. Kecupan hangatku kembali mendarat di keningnya pagi itu, tali helm itu
melingkar indah mengelilingi wajah chubby-nya. Setelah menyalim tangan kekasihnya ini,
diapun kearah motor maticnya dan berlalu meninggalkan kostan. Aku hanya melambaikan
tanganku kearahnya yang kini telah menghilang di ujung gang.
Itulah hari terakhir dia berada di kostanku..sejak hari itu dia tidak pernah lagi kekostan
ataupun keyogya. Adiknya Nduwt, Sidik kini yang sering main kekostan sekedar memakai PC
untuk mengerjakan tugas kuliahnya. Dia mengambil jurusan yang sama denganku, jadi
banyak materi yang masih aku simpan di komputer yang bisa di contek untuk tugas
kuliahnya. Tak jarang juga ibu menitipkan beras dan beberapa makanan untukku ketika sidik
mudik tiap minggu kerumahnya di klaten sana.
Tuan puteri mungkin kini sedang berusaha untuk mencoba hidup tanpa adanya sang
pengecut ini dikehidupannya. Tak jarang aku sekedar sms menanyakan kabarnya, hanya
balasan seadanya darinya. Akupun sering menanyakan kabar2 orang rumah melalui sidik
ketika dia datang kekostan.
Aku sangat menghormati Ibu yang sudah menganggapku sebagai anak jagoannya..seorang
jagoan yang akan mengikuti segala kemauan beliau..aku akan berusaha ikhlas untuk
menerima semuanya..aku tau, tuan puteri akan lebih bahagia dengan keputusan ibu. Aku
hanyalah orang asing yang dititipi untuk menjaga tuan puteri selama di yogya.
Beberapa teman yang pernah aku ceritakan perihal keadaanku dengan tuan puteri banyak
yang mengatakan aku tidak mau memperjuangkan kebahagiaanku sendiri, ada juga yang
mengiyakan perihal adat istiadat yang berbeda seperti yang di jelaskan oleh ibu. Tetapi
kebanyakan dari mereka mengatakan kalo aku hanyalahpengecut yang tidak mau berjuang.
Ah, sudahlah..mereka tidak mengerti apa yang menjadi pertimbanganku saat itu.
"Seberat apapun mata melihat, lebih berat bahu yang memikul beban itu"
Biarlah segala macam judge dari mereka terhadap sang pengecut ini..
Sang pengecut kini seperti tidak mempunyai semangat hidup..seorang putus asa yang tidak
mempunyai tujuan untuk berjuang. Kuliah ku yang tinggal beberapa langkah lagi untuk ke
garis finish seakan tidak aku hiraukan lagi. Tak lagi aku memiliki sesuatu yang memberiku
tenaga untuk melangkahkan kaki keluar kamar.
Sedikit butek dengan suasana hati di yogya, di penghujung tahun 2012 akupun memutuskan
pulang ke kampung halamanku. Sekedar mencari penyemangat hidup dengan melihat
keluarga yang selalu mendukung anak kurang ajarnya ini. Tapi seperti sebelum2nya, yogya
seakan sudah memberikanku pengaruh yang sangat besar dalam hidupku..2 minggu di
rumah aku sudah sangat rindu dengan suasana yogya.
Akupun kembali keyogya setelah 2minggu lebih di kampung halamanku. Dapat kurasakan
senyuman ketika di perjalanan kembali keyogya kala itu. Tapi tak bertahan lama, setelah
perjalanan 2hari semalam itu, aku kembali membuka pintu kamar kostanku, dan memory
bersama tuan puteri seakan kembali menyeruak memenuhi otak ku. Segala yang telah kami
lewati di kamar ini masih terlihat jelas.
Aku memutuskan untuk pindah kamar ke kamar depan karena ada salah satu anak kost yang
pulang karena sudah selesai urusannya di yogya kala itu. Setelah ijin dengan ibu kost,
akupun meninggalkan kamar yang penuh dengan kenangan bersama tuan puteri itu.
Tahun telah berganti 2013, tetapi bayangan itu masih tetap ada dihati, tidak pernah padam
sedikitpun. Aku benar2 merindukan ketika dia datang dan tersenyum manis gula jawanya
didepan pintu kamarku. Aku rindu saat itu, saat dia tersenyum dan menyalimi tanganku
setelah aku melepas tali helm putih yang mengelilingi wajah chubbynya itu. Aku benar2
sangat merindukan pemilik hatiku itu.
Bulan february datang, salah satu teman sekampung tejo berkunjung ke yogya dan mengajak
untuk berwisata ke gunung bromo. Sejenak refreshing dari segala permasalahan yang ada,
akhirnya kami berlimapun berangkat ke gunung bromo. Aku, wawan, aji, tejo dan temannya
berangkat dengan mobil sewaan kala itu. Perjalanan nekat hanya dengan bermodalkan GPS
hape. 2 driver handalpun saling bergantian, Aji dan teman sekampung Tejo.
Trip wisata dengan bermodalkan nekat dan duit yang terbatas, seru dan dapat
menghilangkan rasa stress dari permasalahan yang ada. Namanya juga perjalanan tanpa
ada persiapan, dari Bromo dan berakhir di Madura hanya untuk makan sate di pinggiran
jalan dekat dengan jembatan Suramadu. Gimana ceritanya coba jauh2 dari yogya ke bromo
trus sampe ke madura hanya untuk menikmati sate di pinggir jalan. Yap, hanya orang2 gila
seperti kami yang melakukannya.
Kembali keyogya, hati kembali bersedih dengan segala kenangan yang menusuk hati
menyerang otak. Nge-galon lagi nge-galon lagi..
...
Suatu hari di pertengahan 2013..aku siang itu sedang berada di kampus sekedar menikmati
free wifi dengan bermain2 menggunakan NetCut dan memutuskan semua koneksi dari
pengguna lain dan menikmati sendiri speed wifi di lobby. Yap, kurang lebih seperti itulah
untuk mencari kesenangan sesaat, sebelum kembali bersedih ketika pulang kekostan.
: besok jam 10an acara nikahannya nduwt mas..kamu gak dikasih tau apa??
Deg...perasaan ini, perasaan yang sangat berat yang aku rasa..ah sial..kenapa ini lobby
kampus koq tiba2 banyak debu yak??? Wah cleaning servicenya gak becus ini, masa ngepel
lantai aja gak bersih gini, debu masih banyak beterbangan.
: enggak kyknya Nes, besok aku ada acara juga..salam aja ya sama nduwt, selamat
menempuh hidup baru
Setelah menekan tombol send, akupun merapikan netbook kecilku kedalam tas bututku yang
sedari dulu tidak pernah aku ganti2. Gak tas gak pemiliknya sudah sama2 butut. Setelah
netbook dan chargenya rapi didalam tas, akupun beranjak pulang. Lagi2 alam berkonspirasi
menambah derita sang pengecut ini. Hujan mulai mengguyur sejenak setelah aku beranjak
dari lobby kampus. Tidak terlalu deras, hanya gerimis kecil penghibur bumi yogya yang
kepanasan.
Gerimis yang turun seakan berhasil membuat debu2 beterbangan dan memenuhi mataku,
benar2 perih rasanya..ah debu kampret, mataku sampai berair sekarang...gerimis tak juga
mampu menghalangi laju langkahku mengarah kekostan. Aku benar2 butuh berbaring di
kasurku, sekedar meredakan mata yang kelilipan debu akibat debu di lobby kampus dan di
jalan tadi. Panas di hati akibat pergantian cuaca yang sedari tadi panas dan tiba2 gerimis
benar2 menyiksa.
Sedikit basah kemeja dan celana jeans yang aku gunakan siang itu karena gerimis di
perjalanan pulang tadi, air hujan yang membasahi kepalaku kini menetes memenuhi kedua
mataku..ah benar2 sempurna hariku. Tadi di lobby kena debu, dijalan kena debu..ini di kasur
juga kena air hujan dari rambutku. Kasur dan gulingku juga mendadak keras kyk batu gini
yak..ah sompretlah..
...
Hari2 berlalu setelah sms dari agnes itu, tapi aku tidak pernah menanyakan perihal yang
agnes jelaskan melalui smsnya kala itu kepada adiknya nduwt, sidik yang belakangan sudah
kembali datang kekostan. Sesekali dia menyampaikan pesan dari Ibu dan kakaknya. "Ini
mas, ada beras
beras dari Ibu..kapan main kerumah.." pesan dari ibu yang disampaikan
sidik. "Mas, jangan telat makan ya..jangan kebanyakan ngegame..jaga kesehatan"pesan
dari
kesehatan"
tuan puteri yang disampaikan sidik. "Iya, makasih.." jawabanku atas pesan dari ibu dan
nduwt kepada sidik untuk disampaikan kalo dia kembali keklaten sana.
Aku sengaja tidak pernah menyinggung sesuatu mengenai pernikahan tuan puteri, aku tau
mereka berusaha untuk menutupinya sekedar menjaga perasaanku. Akupun tidak terlalu
mempermasalahkan itu, toh walaupun aku di undang, belum tentu aku sanggup untuk
menghadirinya. Biarlah aku memendam kenangan dan rasa sakit ini sendiri. Aku
mencintainya seperti dulu, tulus dan tidak berubah sedikitpun hingga saat ini.
Sejak ibu memberitahuku di progo dulu, aku sudah tahu akan kemana arah hubungan ini. Aku
akan berusaha ikhlas untuk menerima semuanya nanti. Sakit memang sakit, jika masih punya
hati..hatiku sudah aku berikan semua kepada tuan puteriku itu..dan tidak ada penyesalan
sedikitpun akan hal itu, dan aku tidak lagi berhak atas hati yang sudah menjadi miliknya itu,
terserah akan di apakan hati itu. Mau dia sakiti, mau dia bahagiakan..aku hanya dapat
tersenyum bahagia dan berusaha ikhlas.
...
Skiplah yak...ane gak jago dalam merangkai kata untuk menceritakan bagaimana ngelewatin
hari2 yang lumayan berat itu..kita skip agak jauh ke tahun 2014 aja yak..
Sabtu 6 September 2014 bertepatan dengan Ultah yang tidak pernah aku rayakan sama
sekali itu, siang itu aku baru bangun dan mendapati pertemanan baru di BBM androidku.
Akupun meng-accept pertemanan itu, dan terlihat wajah yang aku kenal, sangat aku
kenal..bahkan aku hafal setiap lekuk diwajah chubbynya itu. Tak berapa lama setelah aku
accept pertemanannya, terlihat chat masuk darinya.
Terlihat tanda R bulet di chat yang barusan aku kirim..tidak ada balasan lagi darinya..tak
berapa lama, galyoung ku bergetar tanda isyarat masuk dari nomornya, nomor yang sama,
nomor yang sering aku sms dulu..akupun segera menjawab panggilan itu, aku merindukan
suara manjanya..
Ane : assalamualaikum.. (terdengar isakan tangis diujung telepon, tidak..aku hanya ingin
mendengar suaranya manjanya bukan isak tangisnya)
Ane : yeee..koq nangis sih..ngomong gih..hehehe
Nduwt : mas..maaf ya..aku gak ngabarin kemarin2..
Nduwt : aku gak mau nyakitin kamu mas...maaf..
Ane : udah ih..jgn nangis..udah lewat juga nduwt..
Ane : aku rapopo koq..hehehe
Dan akupun mematikan panggilan itu, biasa sedikit susah rasanya tenggorokan ini untuk
berkata2 saat baru bangun tidur, mata juga masih sedikit basah karena baru bangun tidur..
Lagi aku harus menguatkan hati untuk merelakan segalanya, aku sudah mencoba ikhlas..dan
sekarang aku harus bisa lebih ikhlas lagi untuk melepas kekasih hatiku itu.
Selamat tinggal kekasihku, hiduplah dalam bahagiamu, karena akupun bahagia ketika
engkau berbahagia.
Semoga..
Ah...yogya...kota gudeg yang sangat ramah terhadapku seorang asing yang datang
merantau dari jauh ini. Masih terbayang jelas bagaimana model rupa muka butekku ketika
turun dari bus di dekat jembatan layang janti dulu di tahun 2003. Mata merah karena mabuk
perjalanan jauh bercampur kekaguman yang teramat sangat dengan
ramainya lalulalang orang dan kendaraan yang lewat.
Di kota ini juga banyak kisah yang mungkin tidak akan bisa ane lupakan, susah senang suka
duka anak rantauan yang jauh dari keluarga. Seorang perantau yang hanya bermodalkan
sebuah brosur dari lembaga pendidikan yang aku dapat ketika kelulusan SMA dulu. Dari
seorang korban brosur, aku sekarang seakan sangat berterima kasih kepada selembar
brosur itu.
Berawal dari sebuah brosur, aku mengawali petualangan yang sangat penuh dengan rasa,
kalo kata orang sih gado2, ada senang, ketawa, susah, sedih seakan bercampur menjadi
kesatuan menjadi sebuah pengalaman yang akan membuatku tersenyum ketika sekedar
berkunjung kembali ke kenangan itu. Pengalaman yang mungkin tidak akan pernah bisa
terbeli dengan segala harta di muka bumi ini.
Sepertinya sejenak mengingat2 dari awal akan lumayan membuatku bersemangat malam ini.
Dari awal aku merasakan yang namanya menjadi mahasiswa, walaupun mahasiswa kawe-
kawean ketika di Lembaga pendidikan dulu yang aku sebut sebagai kampus kecilku. Kampus
kecil yang mengenalkanku kepada seorang cewek imut berkacamata bernama Marisa.
Marisa
Ah...marisa
marisa,
marisa cinta pertamaku. Cewek imut berkacamata yang mengenalkan cinta kepadaku
yang seorang anak kampung ini.
Yani..cewek
kedua yang mempunyai pengaruh besar dalam kehidupanku, cewek tangguh
Yani
yang mengajarkanku tentang kerasnya hidup yang dia lalui dan dia tetap dapat terus
melangkah meski sakit yang teramat ketika mengingat kembali. Bahkan aku sempat
memberikan rasa sakit itu lagi ketika dia bersamaku. Aku seakan tidak bisa menerima
kehadirannya secara utuh karena ada bayang2 dari cinta pertamaku.
Seandainya aku di suruh menyebutkan 2 kata untuk menggambarkan Yani...kata yang akan
ku pilih adalah "Cewek Tangguh". Bahkan saat itu aku mengakui dia jauh lebih tangguh
dariku yang hanya seorang anak kampung yang labil dan cengeng ini. Banyak sikap tangguh
darinya yang bisa aku pelajari..seperti kata2ku sebelumnya, aku memang jago dalam hal
plagiat, yap..bahkan ketangguhan yani banyak yang aku plagiat.
Mimin...ah,
bingung kalo disuruh njelasin perihal adik angkatku yang satu ini. Adik yang
Mimin
sering aku bilang adik kampret..adik yang sama dengan kakaknya ini, sama2 sejenis buaya
dan kadal. Adik kocak yang mulutnya seperti knalpot motor tanpa saringan, asal nyerocos
aja kalo ngomong. Pertama kenal dulu, aku pikir, aku sudah lumayan cuek dengan orang2
disekitarku. Ternyata si adik angkatku ini lebih parah, saking parahnya pacar sendiri aja di
teriakin copet di depan umum.
Adik angkat yang sudah seperti adik kandungku ini sangat ceria, tetapi dibalik keceriaanya
itu terdapat kesedihan yang mendalam juga. Aku masih ingat ketika malam dia mencoba cara
bodoh buat bunuh diri malam itu. Hahahaha...bahkan cara bunuh dirinya aja lucu, benar2
koplak adik wedokku itu, ya sebelas duabelas lah sama kakaknya ini, mungkin karena itulah
kami sangat cocok.
Tyas,
Tyas gak banyak yang bisa aku jelasin mengenainya..aku hanyalah pengagum setianya,
pengagum yang mendapat kesempatan untuk merasakan perasaan lebih kepadanya. Tetapi,
sang pengecut ini hanyalah dapat mengaguminya hingga akhir.
Wati...sang
gitar spanyol dengan segala melody indah dan melody menyayat hati. Wanita
Wati
yang mengajarkanku tentang kenikmatan dunia sesaat, wanita yang selalu mengajakku
mengarungi lembah kelam ketika bersamanya. Wanita yang memberikanku kado paling
indah ketika ultahku beberapa tahun lalu. Wanita yang harum rambutnya sama dengan yani,
wangi sunsilk hitam. Wanita ini juga yang memberikan rasa sakit yang teramat, ketika dia
menjelaskan kenyataan sebenarnya kemudian dia menghilang bak ditelan bumi.
Vanya..ini
Vanya
lagi satu cewek tangguh, tidak kalah tangguhnya dengan yani. Cewek yang selalu
ada disampingku ketika aku tidak menyadari kehadirannya sama sekali. Cewek yang sangat
tulus merawatku ketika aku di sentil oleh yang kuasa karena kelalaianku. Cewek yang tetap
tersenyum dan setia mendengarkan segala obrolan dari mulutku ketika aku menceritakan
orang lain didepannya.
Naning..ah,
rada malas ane ngingat2nya.
Naning
Tapi seperti kisahku sebelumnya, kisahku dengan tuan puteripun harus berakhir dengan
pisah. Aku tidak akan menyalahkan sesiapun dalam hal ini, aku masihlah seorang pengecut
seperti sebelumnya, seorang pengecut bodoh yang tidak mau berkorban demi
kebahagiaanya sendiri. Seorang pengecut yang hanya sok2an tegar ketika mendapat berita
tuan puterinya menikah.
Ikhlas?? Entahlah aku benar2 ikhlas atau tidak dengan kenyataan ini, ketika aku mendapati
diriku masih sendiri tanpa ditemani kekasih hatiku. Aku sempat meragukan aku bisa
merelakannya ketika dia bersanding dengan orang lain. Kalut,
alut, bagaimana mungkin kita
merelakan sesuatu yang tidak menjadi milik kita.
Entahlah...aku sudah pernah membahas sebelumnya, aku hanyalah manusia yang gagal
menghapus kenangan lama. Aku menguatkan diri dengan menganggapnya sedang sangat
sibuk di klaten sana sehingga dia tidak bisa keyogya.
Sering aku berdiri didepan pintu kamar, berharap suara motor yang memasuki gerbang
kostan adalah dirinya yang sekedar berkunjung menanyakan kabar. Tapi hingga suatu detik
di penghujung 2014, aku tak lagi berani membayangkan hal itu. Detik dimana aku mendapati
update status BBM, terlihat dia disana sedang menggendong dedek bayi-nya.
Aku tidaklah sekuat dan sehebat seperti yang terlihat di kisah ini, mungkin aku hanya
menceritakan hal2 tertentu sehingga terlihat aku seperti seorang manusia paling tangguh.
Aku menulis agar kalian berfikir aku seperti itu, kenyataanya tidaklah seperti itu.
Sekali lagi seandainya aku ditanya... "Kamu Ikhlas?? apa cuman pura2????" aku akan
menjawab, "Aku mencoba untuk ikhlas".
...
Seperti yang pernah aku tulis di salah satu balasan comment di part2 sebelumnya, aku
awalnya berniat mengisahkan kisah ini dari awal aku keyogya hingga selesainya hubunganku
dengan tuan puteri. Dan hingga aku menulis bagian ini, tidak ada yang berubah dari niat
awalku itu. Sepertinya aku belum bisa menceritakan kisah2 lain dalam hidupku dalam 2 tahun
belakangan ini.
Mengenai hubunganku dengan tuan puteri..sesekali aku menanyakan kabarnya dan dedek
bayinya itu setelah melihat update-an status di bbmnya. Adiknya, sidik juga masih sering
datang kekostanku sekedar main dan mengerjakan tugas kuliahnya, serta menitipkan beras
yang masih tetap dikirim oleh ibu dari rumahnya diklaten sana. Bahkan terakhir kemarin, ibu
menitipkan hampir 5kg beras, kalo di jual kewarung kyknya lumayan duitnya
Oiya mengenai kantorku kecilku sekarang...tidak banyak yang bisa aku ceritakan..soalnya
aku mulai kerja di awal2 tahun 2015, dan sedikit keluar dari batasan akhir ceritaku. Dan
maaf, sudah menjadi kebiasaanku ketika di part2 akhir, sedikit terburu2 dalam berkisah..bisa
kalian lihat hampir di setiap part akhir , terkesan sangat buru2..yap, mungkin itulah salah
satu kekuranganku dalam bercerita.
Jawabanku...
"Sudah banyak yang aku ceritakan, dan untuk kehidupanku sekarang, maaf aku belum bisa
berbagi dengan para reader disini
"
...
Everything with a beginning has an end..mungkin inilah akhir dari kisah hidup sang cupu
pengecut ini. Terima kasih sudah mau membuang waktu kalian disini, membaca kisah yang
seadanya ini. Apresiasi sangat besar aku terima ketika kalian menyempatkan diri mengetik
beberapa kata di kolom comment. Apalagi kebahagiaan seorang pencerita selain kisahnya
didengar orang.
***
Di mana awalnya
Ujian melanda
Terasa pahit namun jua ada manisnya,
Kembara yang indah bertemankan gundah,
Pasti akhirnya ku rasai,
Tenang disisi,