THYPUS
DOSEN PEMBIMBING:
DISUSUN OLEH :
Ananda Zara Eka P (P27820119053)
Tingkat 1 Reguler B
JURUSAN KEPERAWATAN
SURABAYA2019/2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “PATOFISIOLOGI THYPUS”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
ii
Daftar Isi
a. Pengertian ................................................................................................................. 3
b. Etiologi ....................................................................................................................... 3
c. Manifestasi Klinis ...................................................................................................... 4
d. Patofisiologi ............................................................................................................... 6
e. Pathways .................................................................................................................... 8
f. Pemeriksaan Penunjang ........................................................................................... 10
g. Penatalaksanaan Medis ............................................................................................ 11
h. Pengkajian ................................................................................................................ 15
i. Diagnosa dan Interfensi ........................................................................................... 16
Penutup
a. Kesimpulan .............................................................................................................. 17
b. Saran ........................................................................................................................ 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
termasuk penyakit menular yang dapat menular pada siapa saja dan menyerang
dunia dan penyebarannya tidak tergantung pada iklim, tetapi lebih banyak di
penularan penyakit ini hampir selalu terjadi melalui makanan dan minuman
yang kurang menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar (T.H. Rampengan,
46 : 2007).
dengan gejala demam satu minggu atau lebih dan disertai gangguan pada
berbagai cara yang dikenal dengan 5F yaitu Food ( makanan ), Fingers ( jari
terkontaminasi oleh feses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman
Salmonella.
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Tipes atau thypus adalah penyakit infeksi bakteri pada usus halus
penyakit ini dikenal dengan nama Tipes atau thypus, tetapi dalam dunia
B. ETIOLOGI
Salmonella typhosa, (food and water borne disease) atau yang disebut dengan
(A01,0). Seseorang yang sering menderita penyakit tifus menandakan bahwa dia
3
antigen yaitu: antigen 0 (somatik, terdiridarizat komplek lipopolisakarida),
penderita terdapat zat anti (glutanin) terhadap ketiga macam anigen tersebut
(Zulkhoni,2011).
C. MANIFESTASIKLINIS
klinis yang timbul sangat bervariasi dari ringan sampai dengan berat, dari
keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut pada umumnya
yaitu : demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah,
obstipasi atau diare, perasaan tidak enak diperut, batuk dan epistaksis. Pada
PATOFISIOLOGI
(muntah), Fly (lalat), dan melalui Feses. Yang paling menojol yaitu
lolos masuk ke usus halus bagian distal (usus bisa terjadi iritasi) dan
4
limpoidinikuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah
dijaga tetap baik, akan terbentuk zat kekebalan atau antibodi. Dalam
keadaan seperti ini, kuman typhus akan mati dan penderita berangsur-
angsursembuh(Zulkoni.2011
5
D. PATHWAYS
E. PEMERIKSAANPENUNJANG
SGOT dan SGPT sering meningkat, tapi akan kembali normal setelah
3. Pemeriksaan ujiwidal
salmonella typhi.Pada uji widal terjadi suatu reaksi aglutinasi antara antigen
bakteri salmonella typhi dengan antibody salmonella yang sudah dimatikan dan
F. PENATALAKSANAANMEDIS
Menurut Widodo Joko (2006) obat-obat antibiotika yang biasa digunakan ialah
ampisilin dan amoksisilin, antipiretika, bila perlu diberikan laksansia, tirah baring
mobilisasi bertahap bila tidak panas, sesuai dengan pulihnya kekuatan pasien, diet
pada permulaan, diet makanan yang tidak merangsang saluran cerna dalam bentuk
H. PENGKAJIAN
pengumpulan data secara sistematis dan cermat untuk menentukan status kesehatan
klien saat ini dan riwayat kesehatan masa lalu, serta menentukan status fungsional
serta mengevaluasi pola koping klien saat ini dan masa lalu. Pengumpulan data
7
diperoleh dengan cara wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, peninjauan catatan
1. Aktivitas atauistirahat
kelemahan, malaise, kelelahan, merasa gelisah dan ansietas, cepat lelah dan
insomnia
2. Sirkulasi
membrane mukosa kotor, turgor buruk, kering dan lidah pecah-pecah akan
3. Integritasego
Gejala seperti ansietas, emosi, kesal dan faktor stress serta tanda
4. Eliminasi
bervariasi dari lunak sampai bau atau berair, perdarahan per rectal dan
riwayat batu ginjal dengan tanda menurunnya bising usus, tidak ada
badan dan tidak toleran terhadap diet. Dan tanda yang ditemukan berupa
8
6. Hygiene
Nyeri tekan pada kuadran kiri bawah akan dialami pasien dengan titik nyeri
8. Keamanan
b. Polanutrisi
berat badanpasien.
c. Polaeliminasi.
BAK 4x sehari.
e. Polaaktivitas.
9
g. Pola hubungan dan peranpasien.
h. Pola konsepdiri.
sakit.
k. Polakognitif
G. DIAGNOSA DANINTERVEVSI
2. Intervensikeperawatan:
10
tubuh terus menerus lebih tinggi dari 37,80C (1000 F) peroral atau 38, 80
(kejang), pertambahan RR, takikardi, saat disentuh tangan terasa hangat, memiliki
Tujuan: Suhu tubuh klien turun dan bertahan dalam batas normal setelah dilakukan
Intervensi:
Rasional:
Rasional:
Rasional:
menurun.
11
d. Jelaskan penyebab terjadi terjadinya hipertermia
Rasional:
dan mengurangikecemasan.
untuk pelaksanaannyameliputi:
3). Banyak minum 1–2 liter/hari (8–9 gelas perhari): diharapkan dengan
4). Anjurkan klien mengenakan pakaian tipis dan menyerap keringat: pakaian
akibathipertermia.
Rasional:
12
mengabsorbsi makanan, yaitu suatu keadaan dimana individu yang tidak
hasil sebagaiberikut:
Kriteria hasil:
a. Intake nutrisimeningkat.
Dengan intervensi:
Rasional:
diharapkan.
makan klien diharapkan timbul ketika makanan masih hangat dan makan
13
1) Bantu dan dampingi klien saat makan, siapkan lingkungan yang
Rasional:
dilaksanakan.
Rasional:
hilang dan makanan dapat ditoleransi lebih baik bila mual muntah tidak ada.
14
penurunan turgor kulit, perubahan ststus mental, temperature tubuh meningkat
Tujuan: Klien tidak muntah lagi, suhu tubuh klien normal, setelah dilakukan
Kriteria hasil :
a. Kebutuhan cairanterpenuhi
c. Mukosa bibir
lembabIntervensi:
Rasional:
Agar keluarga mengerti bagaimana proses penyakit yang diderita oleh pasien.
b. Observasi dan catat jumlah cairan yang masuk dan keluar, turgor kulit,
membranmukosa.
Rasional:
1) Anjurkan minum air putih 1–2 liter/hari (8–9 gelas/hari); asupan cairan
yangadekuat.
2) Makan buah-buahan antara lain pepaya, sari buah, dan lain-lain; sari buah
3) Mobilisasi miring kanan dan kiri atau duduk sesuai dengan yang diizinkan bagi
15
dan merangsang untukdefekasi.
Rasional:
kehilangancairan.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
yang pertama bahwa pengertian Tipes atau thypus adalah penyakit infeksi bakteri
pada usus halus dan terkadang pada aliran darah yang disebabkan oleh Bakteri
Salmonella typhosa atau Salmonella paratyphi A, B dan C, selain ini dapat juga
dikenal dengan nama Tipes atau thypus, tetapi dalam dunia kedokteran disebut
Typhoid fever atau Thypus abdominalis karena berhubungan dengan usus di dalam
perut.
ditularkan berbagai cara yang dikenal dengan 5F yaitu Food ( makanan ), Fingers (
jari tangan/ kuku ), Fly ( lalat ), Fomitus ( muntah ), dan Feses. Organisme Salmonella
Thypi ini masuk melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh feses dan
B. SARAN
Dari uraian makalah yang telah disajikan diatas, agar terhindar dari typhus,
sebaiknya selalu menjaga kebersih lingkungan dan makanan yang dikonsumsi harus
17