A. Identitas Buku
1.Judul : Bad Girl In Pesantren
2.Pengarang : Intan Zahlia Sari
3.ISBN : 978-602-5508-15-8
4.Cetakan : Februari 2018
5.Halaman : 224 Halaman
6.Penyunting : Uly Amalia
7.Desain Sampul : Coconut Design
8.Penata Isi : Coconut Design
9.Penerbit : Bintang Media
10. Kota Terbit : Depok
Sebagai penulis muda yang diawali dari kegemaran membaca novel, tak
heran ia memiliki beberapa novel dan pengarang yang disukainya seperti novel
Karya Tere Live, atau juga kesukaanya menonton film Parasite. Ia juga terinspirasi
lagu-lagi dari Olivia Rodrigo dan Rex Orange Country. Dan kegemarannya menulis
ini juga berperan dalam membuat keputusan menentukan jalur kiprahnya dan
melupakan keinginan atau cita-cita masa kecilnya untuk jadi dokter, polwan dan
seorang pilot. Ia akhirnya memutuskan menjadi penulis novel di saat ia sedang
suka-sukanya membaca novel.
Sinopsis
Ada seorang siswi SMA bernama Tifany. Ia sangat keras kepala dan nakal
di sekolahnya, ia selalu membuat masalah. Sampai-sampai ia tidak naik kelas
karena masalah yang ia perbuat. Oleh karena itu Tifany dipindahkan ke pesantren
oleh orang tuanya. Tifany dipindahkan ke pesantren bertujuan untuk merubah
sikapnya menjadi lebih baik. Awalnya Tifany menolak untuk masuk ke pesantren
tapi akhirnya ia menyetujuinya. Pada saat dua minggu pertama Tifany di pesantren
ia sudah membuat banyak masalah, Sampai-sampai orang tuanya dipanggil ke
pesantren. Sekeras apapun batu jika ditetesi air lama-kelamaan akan berlubang,
begitu pun Tifany akhirnya bisa berubah menjadi lebih baik.
Pengarang termasuk orang yang sangat buruk, keras kepala dan nakal di sekolah. isi
dalam novel ini berkaitan erat dengan nilai moral dan pendidikan sikap serta karakter
di pesantren.
Kutipan novel
Tiffany tersadar dari lamunan lalu menatap ke arah Alvin. "Kayaknya gue bakal
dipindahin Bunda ke pesantren deh," jawabnya agak ragu. Tadi malam ia sama sekali
tidak tidur hanya karena memikirkan hal tersebut. Hatinya terus berkecamuk. hal 18
Adapun latar tempat dari novel ini yaitu di sekolah dan Pondok milik teman ibundanya
hal ini didukung oleh tema yang ada yaitu pendidikan Karakter tokoh utama juga
mendukung latar yang ada. Sedangkan, latar sosialnya adalah keadaan seorang
pelajar yang tidak naik kelas karena selalu membuat onar dan masalah lalu Tiffany
merasa malu dan berniat untuk pindah sekolah tetapi ibundanya tidak menyetujui hal
itu dan ibundanya memberi solusi agar Tiffany masuk ke pesantren milik teman
ibundanya.
Kutipan Novel:
"Maksud gue gini lho. Lo capek gak sih nakal gak jelas karak gini? Lo capek gak sih
buat masalah mulu di sekolah sampe-sampe guru aja males ngelihat muka lo? Lo
capek gak kayak gini terus? Ngelakuin hal yang sama sekali gak ada manfaatnya.
Capek gak?" hal 10
5. Sudut Pandang
Dalam novel ini penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga. Hal ini
dikarenakan Sudut pandang orang ketiga adalah kondisi dimana penulis meletakkan
tokoh utama seolah-olah berada di luar cerita yang mengisahkan cerita tokoh utama
kepada pembacanya.
Kutipan Novel:
Tiffany berpikir sebentar. Sebenarnya ia ingin tidur karena lelah, tapi tak apalah,
daripada besok dia nyasar ke mana-mana. "Kuy, lah," balasnya sambil berdiri. (hal.
35),
6. Gaya Bahasa
1). Hiperbola
2). Personifikasi
3. Metafora
> "Pertanyaan itu meluncur dengan sukses dari mulut Tiffany"... hal. 14