Anda di halaman 1dari 4

1. Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama.

Sudut pandang ini


biasanya menggunakan kata aku atau saya sebagai tokoh utama cerita.
Pengarang seolah-olah terlibat dalam cerita dan menjadi tokoh utamanya.
2. Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan. Dalam sudut
pandang ini, tokoh “Aku” muncul bukan sebagai tokoh utama, melainkan
sebagai tokoh tambahan. Tokoh “Aku” hadir untuk membawa cerita kepada
pembaca, sedangkan tokoh cerita yang dikisahkan itu “dibiarkan” untuk
mengisahkan sendiri berbagai pengalamannya. Tokoh cerita yang diberikan
berkisah sendiri itulah yang kemudian menjadi tokoh utama.
3. Sudut pandang orang ketiga serbatahu. Dalam sudut pandang ini, kata ganti
seperti ia, dia, atau nama pelaku digunakan dalam cerita.
4. Sudut pandang orang ketiga pengamat. Pengarang menggambarkan apa
yang dilihat, didengar, dialami, dan dirasakan oleh tokoh utama dalam cerita.
Pencerita tersebut terbatas pada tokoh utama.

KUNCI JAWABAN: 1) C, 2) D, 3) C, 4) B, 5) B, 6) C
SOAL-SOAL SUDUT PANDANG DAN PERWATAKAN TOKOH
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat!
1. Cermati penggalan cerpen berikut!
Menyaksikan guyuran dari bawah lindungan halte bus, aku merasa tak berdaya. Aku
hanya bisa memandang entah apa, tanpa pernah berbuat lain kecuali diam. Jauh di
atas sana, langit kelabu, bertanda hujan akan cukup betah menyaksikanku. Andai aku
tadi tidak terlambat, aku pasti sudah di bus bahkan mungkin sudah tidur nyenyak di
kamar.
Sudut pandang yang digunakan pengarang pada kutipan cerita di atas adalah...
a.  Orang ketiga
b.  Orang ketiga pengamat
c.  Orang pertama pelaku utama
d.  Orang pertama bukan pelaku utama

2. Cermati penggalan cerpen berikut!


Pagi-pagi kesokan harinya, sebelum matahari terbit, Ni Negari telah bangun dan
bekerja menyediakan kopi. Di bilik tempat tidurnya tidak kedapatan Ni Luh Sukreni,
cuma I Gusti Made Tusan sudah terbangun dan berakaian pula.
“Berapa kali ia mandi,” kata Ni Negari dalam hatinya.
Sudut pandang yang digunakan dalam penggalan cerpen di atas adalah...
a.  Pertama pelaku utama
b.  Pertama pelaku sampingan
c.  Ketiga pelaku sampingan
d.  Ketiga serba tahu

3. Cermati penggalan cerpen berikut!


Pemandangan kamar Yuli cukup indah. Hiasan dinding dan poster-poster dipasang
menarik. Tempat tidur selalu dibersihkan dan tertata rapi. Di samping tempat tidur,
terdapat meja belajar yang diberi hiasan keramik. Setiap pagi pintu kamar selalu dibuka
sehingga udara segar masuk ke kamar, membuat suasana kamar sejuk.
Sudut pandang pengarang cuplikan cerita tersebut adalah...
a.  Orang pertama pelaku utama
b.  Orang pertama pelaku sampingan
c.  Orang ketiga sebagai pengamat
d.  Orang ketiga serba tahu.

4. Cermati penggalan cerpen berikut!


Memang sayang sekali ia tidak melanjutkan studinya. Namaun, aku tidak dapat
memaksanya. Aku hanya seorang teman dekatnya. Kamipun berpisah. Cukup lama
pula kami berjauhan satu sama lain. Apalagi ia jarang menulis surat. Namun sayup-
sayup, aku masih dengar juga berita tentang dia dari teman-teman yang lain.
Sudut pandang pengarang dalam kutipan cerpen tersebut adalah...
a.  Orang pertama pelaku utama
b.  Orang pertama pelaku sampingan
c.  Orang ketiga serba tahu
d.  Orang ketiga sebagai pengamat

5. Cermati penggalan cerpen berikut!


Malin Kundang sejak kecil telah ditinggalkan ayahnya. Dengan kasih sayang, ia diasuh
oleh ibunya. Setelah besar, atas izin dan doa restu ibunya, ia pergi merantau.
Sudut pandang pengarang pada cuplikan cerita tersebut adalah...
a.  Orang ketiga di dalam cerita
b.  Orang ketiga di luar cerita
c.  Orang pertama pelaku utama
d.  Orang pertama pelaku sampingan
6. Bacalah kutipan cerpen berikut!
....
“Ah, masa iya aku tak bisa memberi hadiah untuk Tommy, temanku!” Gumam Andi
seraya bangkit dari tempat pembaringan. Ia beranjak menuju meja belajarnya.
Dimatikannya lampu tidur dan digantikan dengan lampu belajar. Ia mengambil secarik
kertas, pensil, dan spidol warna-warni. Tangannya mulai mencoret-coret. Kini ada
senyum menghiasi bibirnya. “Besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk Tommy.”
....
Sudut pandang dalam penggalan cerpen tersebut adalah...
a.  Orang pertama pelaku  utama
b.  Orang kedua pelaku utama
c.  Orang ketiga serba tahu
d.  Orang ketiga pelaku utama

7. Bacalah kutipan cerpen berikut!


Di sebuah kamar kost-an, aku duduk diatas tempat idur. Tangan kananku memegang
sebatang coklat. Di tangan kiriku, aku memainkan sebuah permainan di handphon.
"Tari, perasaan dari tadi pagi lo makan coklat terus. Apa nggak takut gemuk?" tanya
Wery, sambil berbaring di tempat tidur yang terletak disamping kanan tempat tidurku.
"Iya, gue heran deh sama Lestari. Padahal kalau makan coklat nggak tanggung-
tanggung. Sekali makan bisa habis dua batang." Hanny ikut melibatkan diri dalam
obrolan. Aku hanya tersenyum.
Penggambaran watak tokoh Aku pada kutipan cerpen tersebut melalui cara ....
a. dialog tokoh
b. perilaku tokoh
c. dialog antartokoh
d. diceritakan pengarang

8. Bacalah kutipan cerpen berikut!


“Selanjutnya, masalah pengobatan dana perawatan, biar nanti seluruh guru di sini
memikirkan,” tegas Bu Eli. Pak Bon bersikeras tidak mau dibawa ke rumah sakit. Pak
Bon memang seorang berpendirian kuat. Meskipun bukan orang kaya, ia tidak mau
dibantu begitu saja. Semua guru yang mengunjunginya, hanya menggelengkan kepala,
kagum akan keteguhan Pak Bon.
Cara pengarang menggambarkan watak tokoh Pak Bon adalah…
(A) Dialog antartokoh.
(B) Pelukisan tindakan.
(C) Diceritakan tokoh lain
(D) Diceritakan pengarang

9. Bacalah kutipan teks berikut ini!


Setiap pagi hari Saddam membantu menyiapkan kue buatan ibunya untuk dibawa ke
sekolah. Di sekolah, kue buatan ibunya itu akan dititipkan di kantin sekolah. Sepulang
sekolah, Saddam akan membantu ibunya berjualan kue keliling kampungnya.
Penggambaran watak tokoh dalam cerpen tersebut dengan cara....
a. Dialog antartokoh
b. Perilaku tokoh
c. Secara langsung
d. Pikiran tokoh

10. Bacalah kutipan cerita pendek berikut dengan saksama !


...”Heh, siapa bisa menebak pikiran Joy, coba!” Laras yang duduk di atas meja
berkata kesal sambil tangannya sibuk berkipas. Udara memang sedang tidak
bersahabat di tengah hari ini membuat ketiga sahabat yang duduk berdekatan itu
merasa kepanasan. “Sst, jangan ngomel, jelek, tahu! Bahaya kalau ada yang
dengar..” Nungki berkata, matanya berkedip-kedip memberi tanda pada Laras
dan Kayla. Ia melihat Danar sang ketua kelas masuk sambil membawa
penghapus papan tulis.”Anak perempuan jaman sekarang, malas ya
membersihkan papan tulis,” ledek Danar sambil menghapus papan yang tadinya
penuh rumus dan hitungan matematika. Nungki segera bangun dan mengambil
penghapus dari tangan Danar, cepat dihapusnya sisa tulisan di papan.
Berdasarkan bacaan pengarang menggambarkan watak Laras melalui...
A. Dialog tokoh
B. Diceritakan pengarang
C. Dialog tokoh lain
D. Diceritakan tokoh lain

11. Cermati kutipan novel berikut :

Sebelum subuh mereka telah bangun. Siti Rubiyah ikut bangun pagi
dan memasak kopi dan makanan pagi untuk mereka. Buyung merasa agak
berat dalam hatinya berangkat. Dia teringat Siti Rubiyah yang ditinggalkan
sendiri dengan Wak Hitam yang masih sakit. Kemarin malam panasnya
naik lagi hingga dia mengerang-ngerang sepanjang malam dan sepanjang
malam terdengar dia tak tertidur. Akan tetapi, berbalik-balik dengan gelisah
di atas tempat tidurnya. Dan tiap sebentar terdengar gerak Siti Rubiyah di
dalam kamar mengambil minum untuknya.
Harimau! Harimau! Muchtar Lubis

Watak Buyung seorang yang perhatian dan peduli kepada orang lain dideskripsikan
pengarang dalam kutipan tersebut dengan…
A. Pikiran-pikiran tokoh
B.   Dialog antartokoh
C.  Tanggapan tokoh lain
D.  Secara langsung

12. Cermati kutipan novel berikut :


(1)Agaknya budaya modern yang memusingkan otak seorang guru desa seperti saya
sudah berakarnya di hati anak-anak muda kita. (2) Dan menyentuh anak desa,
termasuk anak saya. (3) “Good morning Pak Marzuki, how are you hari ini?” Tanya
seseorang mengagetkanku. (4) Rasa kagetku berubah jadi takjub, bingung, dan takut.
(5) Di depanku berdiri sesosok makhluk modern, mirip yang ada di sinetron televise. (6)
Aku begitu ketakutan sampai tak bias mengatakan sepatah kata pun. (7) Ternyata
sulur-sulur modrenisasi mulai menjalar ke tempatku mengajar. (8) Damainya hutan
pinus di lereng gunung yang memagari dusun kecil ini mulai terusik oleh keganasan
budaya “gaul”. (9) Bahkan di depanku korban “gaul” seolah mau menerkamku. (10)
Betapa tidak, Bu Guru Istikomah datang dengan tampang baru, rambunya yang ikal
panjang hitam indah, kin berubah lurus bagai sapu ijuk kena percikan cat coklat.
Pendeskripsian watak “aku” dalam kutipan cerpen tersebut melalui…
A. Gambaran fisik tokoh
B.   Ucapan tokoh lain
C.   Tindakan tokoh
D.   Dialog antar tokoh

Anda mungkin juga menyukai