PEMBERONTAKAN PRRI/PERMESTA
Dewan Banteng : dibentuk pada tanggal 20 Desember 1956 di Sumatra Barat oleh
Dewan Gajah : dibentuk pada tanggal 22 Desember 1956 di Sumatra Utara oleh
Dewan Garuda : Dibentuk pada pertengahan Januari 1957 di Sumatra Selatan oleh
Mayor Somba
PRRI selanjutnya membentuk Dewan Perjuangan dan sekaligus tidak mengakui kabinet
Djuanda, maka terbentuklah kabinet PRRI. Pada tanggal 9 Januari 1958 para tokoh militer dan
sipil mengadakan pertemuan di Sungai Dareh, Sumatera Barat. Pertemuan tersebut menghasilkan
sebuah pernyataan berupa “Piagam Jakarta” dengan isi berupa tuntutan agar Presiden Soekarno
bersedia kembali kepada kedudukan yang konstitusional, serta menghapus segala akibat dan
tindakan yang melanggar UUD 1945 dan membuktikan kesediaannya itu dengan kata dan
perbuatan.
17 Februari 1950
Para tokoh militer di Sulawesi memproklamirkan Piagam Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)
Tokoh-Tokoh PRRI:
Letnan Kolonel Ahmad Husein, Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Mr. Assaat Dt. Mudo,
Malamuddin Simbolon, Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, Moh. Syafei, J.F. Warouw,
Saladin Sarumpaet, Muchtar Lintang, Saleh Lahade, Ayah Gani Usman, Dahlam Djambek.
Tokoh-Tokoh PERMESTA:
Letkol Ventje Sumual, Kapten Win Najoan, Mayor Eddy Gagola, Mayor Dolf Runturambi,
Kolonel D.J. Somba, Kolonel Alexander Evert Kawilarang.