0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
401 tayangan6 halaman
Peristiwa Andi Azis adalah pemberontakan oleh mantan perwira KNIL bernama Andi Azis yang ingin mempertahankan Negara Indonesia Timur terpisah dari NKRI. Ia menentang campur tangan pasukan APRIS atas konflik di Sulawesi Selatan pada 1950. Akibatnya, ia divonis 15 tahun penjara dan Negara Indonesia Timur akhirnya bergabung ke NKRI.
Peristiwa Andi Azis adalah pemberontakan oleh mantan perwira KNIL bernama Andi Azis yang ingin mempertahankan Negara Indonesia Timur terpisah dari NKRI. Ia menentang campur tangan pasukan APRIS atas konflik di Sulawesi Selatan pada 1950. Akibatnya, ia divonis 15 tahun penjara dan Negara Indonesia Timur akhirnya bergabung ke NKRI.
Peristiwa Andi Azis adalah pemberontakan oleh mantan perwira KNIL bernama Andi Azis yang ingin mempertahankan Negara Indonesia Timur terpisah dari NKRI. Ia menentang campur tangan pasukan APRIS atas konflik di Sulawesi Selatan pada 1950. Akibatnya, ia divonis 15 tahun penjara dan Negara Indonesia Timur akhirnya bergabung ke NKRI.
PEMAHAMAN Peristiwa Andi Azis adalah pemberontakan yang dilakukan oleh seorang mantan perwira KNIL yang bernama Andi Azis, yang berkeinginan untuk mempertahankan Negara Indonesia Timur terpisah dari NKRI. LATAR BELAKANG • Adanya konflik di Sulawesi Selatan dari kelompok pendukung dan penolak negara federal pada April 1950 • Menuntut agar pasukan KNIL menjadi satu-satunya pasukan keamanan di Negara Indonesia Timur • Pemahaman Andi Azis terhadap para perwira APRIS (ABRI) (dari kalangan mantan anggota KNIL) harus bertanggung jawab terhadap gangguan keamanan di wilayah Negara Indonesia Timur yang menurutnya didalangi oleh pemerintah. • Menentang campur tangan APRIS atas konflik yang terjadi UPAYA PENUMPASAN Andi Azis wajib melaporkan diri ke Jakarta dalam tempo 4 x 24 jam. Andi Azis pun pergi ke Jakarya setelah mendapat desakan dari Presiden Negara Indonesia Timur, Tjokorda Sukawati. Beliau dijatuhi hukuman 15 tahun penjara atas aksinya. Andi Azis akhirnya wafat pada usia 61 tahun di Jakarta akibat serangan jantung. DAMPAK Pasukan Andi Azis berhasil menduduki markas TNI dan menawan Letkol Mokondita di Makassar pada 5 April 1950. Ir.P.D. Diapari (Perdana Mentri NIT) mengundurkan diri karena tidak setuju dengan tindakan Andi Aziz dan diganti Ir. Putuhena yang pro-RI. Tanggal 21 April 1950, Wali Negara NIT, Sukawati mengumumkan bahwa NIT bersedia bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. NIT pun menjadi bagian NKRI. TOKOH Andi Azis