Anda di halaman 1dari 8

KONFLIK BATIN terhadap JIWA SESEORANG

Dalam NOVEL
Dan Hujan Pun Berhenti, Karya Farida Susant

Disusun oleh :

ARVHICO NASUTION
XI SOS 2

SMAN 05 KOTA BENGKULU


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KONFLIK BATIN terhadap JIWA SESEORANG

A. Identitas buku
Judul buku : Dan Hujan Pun Berhenti
Penulis : Farida Susanty
Penerbit : PT Grasindo
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : Tahun 2007
Jumlah Halaman : 322 Halaman
Harga : Rp55.500,00

B. Pendahuluan
Penulis membuat Buku Novel pertamanya ini bertema yang diangkat yaitu
tentang perjuangan seorang tokoh utama dalam menghadapi berbagai rintangan
didalam kehidupan nya. Farida Susanty adalah nama di balik novel misterius
bersampul hitam ini. Ia lahir 30 Juni 1990 ini mengawali karya pertamanya
sebagai penulis dengan novel "dan Hujan pun Berhenti" pada tahun 2007 lalu. Penulis
melatih agar terbiasa dalam menulis. Dulunya hanya iseng saja dalam menulis
novelnya, dan akhirnya menjadi rampung sehingga, novel tersebut dapat kita nikmati
sekarang. Di usianya yang masih muda, Farida telah memenangi Penghargaan
Kusala Sastra Khatulistiwa untuk kategori Penulis Muda Berbakat, tahun 2007.
Penulis memilih Cover berwarna hitam buku novel ini adalah gambaran sisi
suasananya yang kelam, gelap, dan hitam yang dialami tokoh tersebut semasa
hidupnya, serta gantungan teru bozunya sebagai pencegah hujan.
C. Sinopsis
Novel ini menceritakan tentang kehidupan siswa SMA yang penuh konflik. Bab
pertama, Tokoh utamanya bernama “Leo” (halaman 1), memiliki keluarga yang
sangat berantakan mulai dari ibunya yang “selingkuh” sehingga ayahnya yang sering
sekali memukuli Leo, dan menghina anaknya sendiri dengan kata kata yang tidak
pantas.

"Hidup orang yang kabur dari rumah memang tidak pernah mudah. Apalagi yang
tidak diperdulikan lagi, mau pergi atau tinggal. Seperti dirinya". Farida Susanty
membuka awal cerita dengan amat gelap.

Tentu, bukan karena sengaja tapi Leo secara malang selalu ditempatkan pada
situasi yang tidak ingin diketahui. Kehancuran rumah tangga orang tuanya membuat
Leo tumbuh sebagai anak yang membenci semua orang di sekitarnya.
Dia bahkan sering dianggap berandal atau preman di sekolah oleh
teman-temannya. Berkelakuan tidak baik, merudung sesama, dan masih
banyak kenakalan lain yang tak terhitung jumlahnya. Meskipun dia tahu hal itu
semata-mata hanya karena pelampiasan emosinya yang tak bisa dikeluarkan
di depan orang tuanya.
Konfliknya di mulai ketika ia bertemu dengan Iris, seorang perempuan
yang telah mengubah hidup Leo, sejak awalnya sangat keras dan tidak peduli
dengan orang lain.

Menjadi orang yang mau memahami orang lain khususnya Irisnya itu.
Iris sangat membenci hujan. Ia selalu memasang teru-teru bozu di ranting
ranting pohon, seakan-akan berharap tidak ada hujan yang akan turun.

Kata-kata yang Iris ucapkan “ Aku keburu mati sebelum aku bunuh diri,
ya asalkan hujan gak turun”. Hingga pada waktu hari, ia menemui Irisnya itu
tertabrak mobil, dan tewas dikala hujan turun, dan itulah yang membuat Leo
menjadi benci hujan. (Halaman 4)

Satu tahun setelah Irisnya tewas, ia bertemu dengan Spiza,


perempuan yang mencoba bunuh diri di toilet sekolah. Ia bertemu Spiza
sedang sekarat dengan darah yang bercucuran dari tangannya. Leo hanya
bertanya-tanya mengapa ia di pertemukan dengan orang yang sama seperti Iris
yang mencoba bunuh diri dengan cara yang berbeda.

. "Lo.... jadi bunuh diri nya?. NGGAK BARU TESTINGDOANG. Ya jelaslah!


Segala komponen bunuh diri sudah ada di sini. Darah, message, luka, air....
Tapi diam-diam Leo ingin tahu juga jawaban pertanyaan simpel tapi besar
tersebut". Halaman 22

Spiza seorang gadis yang mengalami depresi mengakibatkan terus


merasa bersalah pada kejadian masa lalunya yang membuatnya ingin
mengakhiri hidupnya.

Leo sempat mencari tahu apakah Spiza itu reinkarnasi dari Iris, yang
menurutnya sikapnya itu mirip sekali dengan Iris. Setelah ia mencari tahu
ternyata Spiza lah yang menabrak Iris waktu itu. Dan itulah yang membuat
Spiza mencoba bunuh diri karena rasa bersalahnya sudah membunuh Iris.
Novel beralur maju mundur ini terus mengajak pembaca menikmati
ketegangan cerita nya. Hari demi hari berjalan Nya waktu membuat kehidupan
Leo yang sangat kelam di keluarga nya, dan di tambah lagi dia sering kali di
hantui oleh arwahnya iris yang tak henti-henti. Apakah Leo bisa mengatasi
semua ini dengan seorang sendiri, atau bersama gadis satu SMAN nya yang ia
temui di toilet?. Apakah spiza dengan sengaja menabrak irisnya Leo atau tidak?.
lalu apa yang di balik semua ini dengan judu novel Dan hujan pun berhenti?. Kita
dapat menemukan jawabannya dalam novel keren ini.

UNSUR INTRINSIK
A. Tema
Tema yang diceritakan dalam novel ini yaitu tentang kisah kehidupan
seorang anak laki-laki memiliki masa lalu kelam. Lelaki itu bernama Leo.
"Hidup orang yang kabur dari rumah memang tidak pernah mudah. Apalagi
yang tidak dipedulikan lagi, mau pergi atau tinggal. Seperti dirinya." Halaman 2
B. Gaya Bahasa
Gaya bahasa Antanaklasis adalah Gaya bahasa yang mengandung
pengulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda.
"Tapi ketika gue mendekat, gue baru sadar bahwa kunang-kunang itu sedang
mengikuti seseorang. Seseorang yang gue nggak nyangka bakalan gue lihat di
mimpi gue. Seseorang yang kunang-kunang itu jajari langkahnya". Halaman 41
Gaya bahasa klimaks adalah Gaya bahasa yang mengandung urutan-urutan
pikiran yang setiap kali semakin meningkat kepentingannya dari gagasan-
gagasan sebelumnya.
"Gue udah ngelihat ratusan orang di hidup gue yang berakting menjijik-kan
seperti itu, dan gue bener bener kaget ternyata elo juga kayak gitu!". Halaman 200
Gaya bahasa Asosiasi atau Perumpaan adalah Membandingkan dua hal
yang hakikatnya lain dan sengaja dianggap sama.
"Cahaya itu kecil, bagai kunang-kunang di langit yang luas". Halaman 271
C. Alur
Alur yang digunakan dalam buku novel ini adalah alur maju mundur. Cerita
tersebut diselesaikan dengan alur maju namun dalam menyelesaikan cerita
tersebut penulis melihat (mundur) ke masa lalu.
A. Eksposisi
"Namanya Leo. Matanya seperti ember di tengah Sahara. Kering. Kosong Penuh
debu. Tapi, sangat kuat". halaman 2
B. Intrik
Masalah kecil dimulai ketika ada seorang wanita yang ingin bunuh diri yang
menggantungkan teru-teru bozu agar hujan tidak turun. Dan Leo mengingat
Irisnya yang meninggal satu tahun yang lalu akibat kecelakaan.
"Iris, bisik otaknya lirih. Hari ini genap satu tahun pergi, ya?"
"Hei! Kenapa menggantungkan itu?"
"biar hujan nggak turun".
"memangnya kenapa kalau turun?".
"Aku keburu mati sebelum aku bunuh diri". "kamu mau bunuh diri?".
"Ya, asal nggak hujan". Halaman 4
C. Komplikasi
Masalah kecil tersebut semakin kompleks semenjak ia menolong gadis yang
menggantungkan teru-teru bozu sedang bunuh diri di kamar mandi sekolahnya.
Dan tanpa rasa bersalah, Leo menolong wanita yang bernama Spiza tesebut.
“ Lo……. Jadi bunuh diri, ya?”.
"NGGAK, BARU TESTING DOANG. Ya jelaslah! Segala komponen bunuh diri
sudah ada disini. Darah, message, luka, air, ……”. Halaman 22
D. Klimaks
Leo mencari siapa sebenarnya yang menabrak Irisnya tersebut. Dan ternyata
yang menabraknya adalah wanita yang sudah dicintainya yaitu SPIZA.
“Gue udah ngeliat ratusan orang dihidup gue yang berakting menjijikkan seperti
itu, dan gue bener-bener kaget ternyata elo juga kayak gitu”.
"Apa? Gue nggak Akting, Leo! Gue nggak Akting! Iya! Emang gue sama temen-
temen gue yang nabrak,tapi gue…..”.
"buktiin ke gue kalo lo nggak sengaja!”. Halaman 200
E. Antiklimaks
Okasan Leo akhirnya meninggal setelah bunuh diri. Dan ayahnya dirawat
karena terkena luka tembak di dadanya. Akhirnya , Leo mendapatkan keluarga
yang ia dambakan seperti dulu.
“….Betapa ingin Otosan memulai semuanya lagi….! Maafkan Otosan Leo…
maafkan Otosan….,” Leo kemudian memeluk Otosannya yang kemudian diikuti
Kazi dan Cashey. Halaman 272
F. Resolusi
Akhirnya hati Leo menjadi lunak karena mendengar penjelasan Stella.
"Tahu kenapa kamu nggak mati-mati juga?”
"hah?” Stella menggeleng.
"Tuhan percaya kamu, Stel. Dia nggak seegois manusia. Dia bukan pendendam,”
ujar Leo. Halaman 295
D. Latar

Secara keseluruhan Novel ini menghadirkan suasana yang menegangkan.


Dimana ceritanya dibawa ke suasana yang sangat gelap dan kelam sehingga
menunjukkan suasana yang menegangkan.
"Gue hidup di dunia yang seperti ini, dan gue juga sering tanya apa
maksudnya. Nggak ada yang bisa gue pelajari atau temukan dari hidup gue.
Semuanya membiarkan gue jalan sendiri di rel payah ini". Halaman 20
"Silahkan bunuh semua teman gue. Silakan. Gue nggak peduli. Gue memang
membenci dunia. Membenci sistem-sistem. Membenci pertemanan. Membenci
keributan. Membenci semuanya". Halaman 17

E. Penokohan dan Perwatakan

Berikut ini tokoh atau Perwatakan dari novel dan Hujan pun berhenti karya
Farida Susanty.
• Leo adalah seorang yang pendendam, egois, depresi, susah di atur dan brutal
meski tampn dan kaya.
"Apa?? Jangan ganggu gue!! Jangan sok Baek! Gue tau semua orang di sekitar
gue! Munafik semua! Jadi, jangan Lo kira gue BEGO!". Halaman 35
• Spiza adalah ia gadis yang baik, depresi karena rasa bersalah dan selalu ingin
bunuh diri asal tidak hujan.
"Iya... Spiza yang nabrak Iris.... Sama teman-teman Spiza yang dulu... anak 104,
SMA Iris..."Spiza terisak. Halaman 198
• Otosan yaitu Ayahnya Leo memiliki sifat kejam, kasar terhadap keluarga sendiri,
egois, gak peduli keluarga, selingkuh.
"Da-dasar anak gila.... Liar.... Sudah jadi berandalan, sekarang jadi gila! Cuh! Dasar
anak tidak berguna!". Halaman 38
• Okasan yaitu Ibunya Leo memiliki sifat penyayang, baik, penuh kasih sayang
terhadap anaknya, perhatian sama anak nya yang tercinta.
"Okasan selalu sayang Leo.... Akan selalu sayang Leo....,". Halaman 254

F. Sudut Pandang

Sudut pandang orang ketiga serba tahu


"Leo tertawa kecil mengingat peristiwa itu. Diingat-ingatnya lagi sensasi yang
ia rasakan ketika dirinya ditendangi, dipukuli, dan dibanting-banting seakan ia
keseret beras oleh sekelompok orang yang dipimpin oleh Tyo, musuh
bebuyutannya. Leo tahu alasannya, tapi ia tidak ingin tahu, sebab hal seperti ini
sudah tidak aneh lagi baginya". Halaman 3
G. AMANAT
Amanat yang terkandung dalam buku novel " Dan hujanpun berhenti ".
yang disuguhkan oleh penulis ialah kita harus mengontrol emosi agar dapat
membuat hidup tenang, dinilai sebagai sosok yang dewasa. Jangan mudah
berputus asa ketika sedang dilanda banyak masalah. sesulit apapun masalah
tidak dapat diselesaikan dengan cara pintas. Apalagi dengan “ Bunuh Diri”, dan
Kita harus bisa memaafkan orang lain yang telah berbuat salah kepada kita.
"Tuhan.... Aku mungkin sudah lama tidak bicara dengan-Mu... Tapi kali
ini... tataplah aku.... Dengarkan doaku". Halaman 225
“….Betapa ingin Otosan memulai semuanya lagi….! Maafkan Otosan Leo…
maafkan Otosan….,” Leo kemudian memeluk Otosannya yang kemudian diikuti
Kazi dan Cashey. Halaman 272
" Mungkin Tuhan pengen nunjukin ke gue, gimana rasanya kembali
disayangi orang-orang yang pernah pergi.... Disayangi orang-orang yang gue
sakitin.... Dan ngebangkitin rasa sayang yang akhirnya keluar dari otak hati
gue.... Bahwa gue akhirnya punya keluarga.... Keluarga.... Yang selama ini gue
cari-cari di mana-mana....". Halaman 272

Kelebihan Novel dan hujan pun berhenti karya Farida Susanty


Setelah dibaca, pembawaan cerita yang sangat baik, sehingga seakan-
akan membawa pembaca tenggelam ke dalam keadaan yang sebenarnya.
Penulis membuat cerita yang sangat menarik karena, peristiwa yang terjadi, dan
permasalahan yang disuguhkan sangat kompleks, serta ada kata istilah Jepang
membuat pembaca merasa penasaran, juga pesan moral.
. "Benda tersebut namanya teru-teru bozu, tradisi penangkal hujan khas
Jepang". Halaman 3
. "Gue pengen jadi cahaya suatu hari nanti. Cahaya, tapi yang kayak
matahar. Nyinarnya sendiri, nggak sama cahaya orang-orang. Gue yang nyinarin
mereka". Halaman 315

Kekurangan Novel dan hujan pun berhenti karya Farida Susanty


Bahasa dalam novel cukup sulit dimengerti, terdapat kata kata kasar pada
percakapan antar tokoh. Diawal bab kurang menarik dan cenderung
membosankan, penggunaan huruf kapital yang berlebihan menunjukkan bahwa
karakter sedang dalam keadaan marah atau kecewa
. " KENAPA LO MASIH NGUNGKIT ITU? HALO PIKIR GUE BAHAGIAAA GITI
GAGAL BUNUH DIRI? BAHAGIAAA DAN SENAAANG! WUH! KAKAK GUE AJA
NANGIS KEMAREN!".
KESIMPULAN
Banyak pelajaran hidup yang bisa diambil dari novel dan hujan pun berhenti karya
Farida Susanty. Salah satu nya bahwa Janganlah terus menyimpan rasa bersalah dalam
diri semua yang terjadi adalah takdir dari Tuhan kita hanya perlu bersabar dan
menerimanya dengan ikhlaskan apa yang sudah terjadi. Secara keseluruhan buku ini
adalah buku yang baik untuk dibaca.
Novel ini sangat cocok dibaca oleh remaja yang sedang berputus asa agar mereka
terinspirasi untuk menjalani hidup dengan penuh semangat seperti Leo dan Spiza. Saya
sangat menganjurkan agar kita membaca buku ini. Hendaknya, buku ini berada diantara
deretan koleksi buku kita.

Anda mungkin juga menyukai