Anda di halaman 1dari 9

Read and Download Ebook Bidadari yang Mengembara...

Bidadari yang Mengembara


A.S. Laksana

PDF File: Bidadari yang Mengembara... 1


Read and Download Ebook Bidadari yang Mengembara...

Bidadari yang Mengembara


A.S. Laksana

Bidadari yang Mengembara A.S. Laksana


Kumpulan cerpen Bidadari Yang Mengembara ini berisi dua belas cerpen AS Laksana, antara lain:
Menggambar Ayah, Bidadari yang Mengembara, Seorang Ibu yang Menunggu, Burung di Langit dan
Sekaleng Lem, Seekor Ular dalam Kepala, Telepon dari Ibu, Buldoser, Seto Menjadi Kupu-Kupu, Bangkai
Anjing, Rumah Unggas, Peristiwa Pagi Hari, Cerita Tentang Ibu yang Dikerat

Bidadari yang Mengembara Details

Date : Published 2004 by KataKita


ISBN :
Author : A.S. Laksana
Format : Paperback 154 pages
Genre : Asian Literature, Indonesian Literature, Short Stories, Fiction

Download Bidadari yang Mengembara ...pdf

Read Online Bidadari yang Mengembara ...pdf

Download and Read Free Online Bidadari yang Mengembara A.S. Laksana

PDF File: Bidadari yang Mengembara... 2


Read and Download Ebook Bidadari yang Mengembara...

From Reader Review Bidadari yang Mengembara for online ebook


Krea Baski says

Penggabungan antara ilmu sastra dan teknik hipnosis...AS Laksana yang mendalami Ericksonian Hypnosis
membuat cerita-cerita yang dituturkannya terasa seperti berada di ruang hipnosis dengan penulisnya sendiri
berperan sebagai terapis...

cindy says

Lebih asyik dari Herucakra, tapi masih lebih bagus Murjangkung. 3,5 * mau ngasih 4* tapi urung karena aku
gak terlalu suka ilustrasi sampulnya.

Dalam balon-balon dunia surealis yang meledak di sana sini dalam kumcer ini, aku lebih suka kekacauan
Seto daripada Alit. Metamorfosis Seto lebih mudah dicerna dibanding kefanaan Alit (apaaah??!). Tapi
bagaimanapun, cerpen favku di buku ini tetap Bidadari yang Mengembara, Burung di Langit dan Sekaleng
Lem, dan Rumah Unggas.

Windry says

3.5

“INI cerita yang kurangkai sendiri dari penggalan-penggalan omongan orang tentang Alit ...,” begitu ungkap
narator dalam salah satu cerpen A.S. Laksana di buku Bidadari Yang Mengembara (2004).

‘Penggalan-penggalan omongan orang’ ingin saya generalisir sebagai ‘rumor’, sebuah kata serapan dari
bahasa Inggris, rumour. Menurut Oxford Advanced Leaner’s Dictionary of Current English, rumour
diartikan sebagai berikut:

general talk, gossip, hearsay, (statement, report, story) which cannot be verified and is of doubtful accuracy.

Saya ingin garis bawahi keterangan terakhir dari definisi di atas, bahwa rumor tidak dapat diverifikasi
kebenarannya dan akurasinya diragukan. Baur dan memang seperti itu lah, saya kira, A.S. Laksana ingin
mengarakterkan beberapa tulisannya. Narator dalam beberapa cerpen di buku ini diposisikan olehnya sebagai
pihak kesekian yang mendengar kisah-kisah melalui pihak kesekian-pihak kesekian lain, kemudian
mengisahkannya kembali kepada pembaca.

Berbeda dengan perilaku narator yang biasa hadir dalam teks-teks fiksi umum yang kerap saya temukan,
narator milik A.S. Laksana sama tidak yakin-nya dengan pembaca akan akurasi kisah yang tengah ia
sampaikan sendiri. Beberapa kali, sang narator mengungkapkan keraguan-keraguannya seperti tertulis dalam
cerpen Bidadari Yang Mengembara : “Di hari ketiga, kudengar seribu kunang-kunang membimbingnya ke
sebuah muara yang tak pernah dikunjungi orang. (Kalimat ini agak meragukan sebenarnya. Sebuah muara
tak pernah dikunjungi orang, sedangkan bulan sudah diinjak-injak orang. Tapi aku hanya menuturkan apa
yang kudengar.)”

Hal itu menarik karena eksistensi narator menjadi begitu kuat dengan sifat yang subyektif dan memiliki

PDF File: Bidadari yang Mengembara... 3


Read and Download Ebook Bidadari yang Mengembara...

banyak peranan. Narator tidak lagi hanya sekedar menjadi perpanjangan tangan penulis untuk mengisahkan
sesuatu yang sangat definitif tapi justru membaurkan kisah tersebut sambil sesekali juga mengingatkan
pembaca untuk bersikap awas saat alur cerita yang dibuat oleh penulis mulai rumit. Dalam cerpen-
cerpennya, A.S. Laksana membuat narator menjadi sangat aktif, bukan sebaliknya.

review lebih lengkap: http://miss-worm.blogspot.com/2007/11...

Alberta Adji says

And... he did it again! A.S. Laksana always delivers, people!


Pilihan katanya, diksi, harmonisasi semuanya membuat saya ingin masuk ke dunia para tokoh di dalamnya
lagi dan lagi.
Membaca kumpulan ceritanya seolah melihat lintasan rekaman mimpi sang penulis, entah itu berupa
sepenggal ingatan dari masa kecil, cuplikan berita sehari-hari dari kehidupan berumahtangga, atau
surealisme suramnya kehidupan perkotaan yang tersisih.

Para tokohnya bukanlah orang-orang yang ambisius, orang-orang besar yang penting, memegang jabatan,
memiliki kedudukan yang nyaman dan berleha-leha dalam kereta emasnya, namun justru pada mereka yang
dalam kenyataannya tak terlihat, dipinggirkan, dicemooh, dilupakan, dan mengibakan bak semut-semut
hitam.
Barangkali mereka punya kehidupan yang membingungkan dan tak putus dirundung malang, namun masing-
masing karakter mampu berjuang melalui cara terbaik yang mereka ketahui, terlepas dari dogma-dogma
ataupun pakem-pakem tradisi norma masyarakat yang seringkali melupakan fakta bahwa ada lebih banyak
orang di dekat kita yang sesungguhnya tak dapat dirangkum hanya melalui logika berjalur hitam-putih
semata.
Setiap insan memiliki jalan hidup masing-masing, dan lebih dari sekedar tidak sopan bila kita melemparkan
cacian permanen secara semena-mena pada orang lain tanpa tahu persis bentuk kehidupan yang telah mereka
jalani selama ini.
Apapun itu, setiap orang adalah penting, dan cara terbaik bagi kita dalam mengarungi kehidupan ini adalah
menikmati warna-warni keragaman yang tak terhingga itu dengan senyuman tulus sembari memberikan
sayap-sayap baru pada mimpi-mimpi kita.

Carpe diem, everyone! Seize the day!

Michiyo 'jia' Fujiwara says

"Dari mana bayi keluar, Ibu?" ulang si anak.


"Dari jalan yang sama dengan waktu ia masuk," sahut ibunya.
"Dari mana ia masuk?"
"Kau pemah melihat tukang sulap. Kau pikir dari mana ia mendatangkan uang yang tiba-tiba ada dalam
genggamannya?" sahut ibunya.
"Dari udara."
"Ya, dari udara."
"Jadi bayi dalam perutmu itu kau ambil dari udara lalu kau masukkan ke dalam perutmu?"
"Begitulah!"
"Tapi kau pernah bilang, manusia berasal dari tanah."
(Seorang Ibu yang Menunggu-A.S Laksana)

PDF File: Bidadari yang Mengembara... 4


Read and Download Ebook Bidadari yang Mengembara...

Kumpulan cerpen ini banyak mengisahkan tentang anak-anak yang tidak bahagia pada orangtuanya (baik
ayah maupun ibu mereka), ketidak bahagiaan itu tercermin dari sikap dan perilaku mereka yang..aneh, diluar
nalar, dan membuat miris.. ahh..rasanya..rasa-rasanya pengen panggil Kak Seto..”Kak Seto..sini..sini..disini
ada banyak anak tidak bahagia!”. Seperti dalam salah satu cerpen “Menggambar Ayah” : bercerita tentang
seorang anak yang rindu akan ayahnya, ia pun mencoba ‘menggambar’ sang ayah, dan jika melihat gambar
'itu' lagi, persepsi ku pun kini berubah mungkin juga tidak, bahwa gambar ‘itu’ bukan sekedar bentuk
vandalisme, tapi bisa juga bentuk kerinduan anak pada ayahnya.

Agung says

Cerpen kedua A.S. Laksana yang saya baca. Cerpen ini sudah diterbitkan pada 2004, tapi saya baru
membacanya di tahun 2019. Saya bisa dibilang cukup telat.

Berisi cerita-cerita khas A.S. Laksana yang mengusung realisme magis. Beberapa ceritanya pun bisa dibilang
terinspirasi dari kisah-kisah yang ada di kitab suci, seperti pada judul 'Seekor Ular dalam Kepala'. Tapi yang
menjadi favorit saya adalah 'Menggambar Ayah' karena membuat saya takjub dengan cara penceritaan yang
disajikan di dalam cerita tentang seorang anak yang bertanya-tanya tentang siapa ayah kandungnya.

Salma Nihru says

Nggak ngerti lagi sama A. S. Laksana ?

Ario says

Jadi bayi dalam perutmu itu kau ambil dari udara lalu kau masukkan ke dalam perutmu?"

Memukau...
Kekuatan cerita AS Laksana terlihat dari peranan interteks. Dia mengembara dalam tubuh sosial pada suatu
keluarga. Kadang irasional, dan menyembunyikan maknanya dibalik perintah-perintah dialog. Dalam "cerita
ibu yang menunggu" AS Laksana bermain dalam ujaran-ujaran biasa namun terbuka untuk tawa.

"Tapi kau pernah bilang, manusia berasal dari tanah."

Perempuan itu kesulitan meneruskannya. Disuruhnya anaknya itu bermain-main di jalan. "Kau sudah
ditunggu teman-temanmu," begitu katanya. Anak itu melesat ke jalanan. Berminggu-minggu ia tidak pulang.

Berminggu-minggu perempuan hamil itu menunggu anaknya pulang. Sendirian saja dia. Suaminya seperti
setan yang datang dan pergi sesukanya. Dan sebagaimana setan lebih menyukai tempat-tempat gelap,
suaminya pun lebih menyukai tempat-tempat gelap. Mungkin lelaki itu sekarang sudah mati. Begitu banyak
ia mendengar teradi pembunuhan di mana-mana. Mungkin suaminya menjadi salah satu korban
pembunuhan. Atau mungkin sebelum dibunuh ia sempat membunuh seseorang terlebih dulu. Ia tidak peduli
benar. Lelaki itu toh tidak pernah benar-benar menjadi miliknya. Ia menjadi milik siapa saja. Menjadi milik
tempat-tempat gelap yang disukainya.

PDF File: Bidadari yang Mengembara... 5


Read and Download Ebook Bidadari yang Mengembara...

cerita ini bermain-main dengan ilusi dan konvensi. Lantas kekuatan cerita difungsikan sebagai imajinasi.
Ranah kisah macam ini terguris juga dalam kisah-kisah lain. jadi dapat dikatakan buku ini memiliki karakter
yang kuat, cerpen yang yang menjadi pembaharu dalam sastra Indonesia. Kisahnya melebihi kisah itu
sendiri. Untuk segala umur patut dimiliki.

Dina Layinah Putri says

Faktanya adalah saya lebih sering membaca esai-esainya A.S Laksana yang tersebar di berbagai media
daring di bandingkan bukunya. Saya selalu menyukai tulisannya yang sarkas dan satir. Apalagi jika ia sedang
menyeru tentang buku dan ketidak-gemaran masyarakat Indonesia pada kegiatan membaca. Cerpen-cerpen
ini merupakan cerpen yang menyatukan kisah realis dan realisme magis. Kisah yang membicarakan yang
liyan.

Lila Cyclist says

Bidadari yang Mengembara by AS Laksana


Paperback 154 pages
Published Mei 2004 by KATA KITA
Rating 3,5/5

Apa yang kau harapkan dari kisah-kisah absurd? Diksi yang indah, kisah liar yang mungkin saja pernah
terlintas dalam benakmu dan berakhir hanya sebagai khayalan belaka, atau-atau kisah kisah liris nan puitis?

Dalam buku kedua AS Laksana yang saya baca yang sebenarnya adalah buku pertamanya sebelum
Murjangkung, saya tidak menemukan kekuatan diksi yang dulu membuat saya terkesan dengan perkenalan
pertama saya dengan penulis dari Semarang ini. Tapi, tetap saja kisah-kisah absurdnya membuat saya
bertahan hingga cerpen terakhir.

Terdiri dari 12 cerpen, penulis menulis cerpennya bercerita tentang keluarga: ayah, ibu, hubungan baik atau
buruk orangtua dan anak, hingga dendam tertahan anak-orangtua. Keabsurdannya sedikit membahayakan
bagi mereka yang barangkali mempunyai masalah keluarga yang sama. Terabaikan oleh orangtua, tak
diharapkan kelahirannya hingga usaha-usaha menghancurkan diri sendiri. Kritik sosial pun menjadi salah
satu topik dalam cerpen berjudul Buldoser. Nasib wong cilik yang selalu tergusur oleh buldoser hingga di
alam kubur. Mitos atau kisah-kisah yang beredar dalam cerita rakyat hingga kisah dalam kitab suci juga
menjadi racikan ramuan kisah absurdnya.

Yang cukup membuat pening adalah penggunaan nama karakter yang sama, Alit dan Seto. Alit disini muncul
sebagai orang kedua yang diceritakan oleh si aku, di kisah lain, si aku adalah Alit yang tengah menceritakan
si Seto. Atau si Alit ini adalah korban dari kisah dramatis hingga perlu dikasihani atau sebaliknya, Alit
adalah sosok antagonis yang diharapkan mati oleh bapaknya. Huuffttt... Sementara saya tak ada waktu
mengecek apakah Alit di satu kisah ke kisah yang lain mempunyai latar belakang yang sama. Ya sudahlah.
Anggap saja Alit ini ya Alit aja. Toh, dalam kisah absurd, siapapun bisa menjelma menjadi malaikat
sekaligus setan berbulu peri :D

Overall, saya cukup suka dengan model cerpen absurd yang tidak menye-menye meski terkadang masih
loading juga mencerna satu cerita. Ceritanya cukup realistis meski menjijikkan dan mengerikan

PDF File: Bidadari yang Mengembara... 6


Read and Download Ebook Bidadari yang Mengembara...

Willy Akhdes says

Tak pernah bosan membaca cerpen-cerpen A.S Laksana, selalu rapi, dengan narasi indah dan twist plot yang
tak terpikir sebelumnya. Semakin mengokohkan A.S Laksana sebagai salah satu cerpenis Indonesia terbaik
yang pernah ada.

Leonardus Meta says

Biasa aja. Tulisan A.S. Laksana sangat rapi, tapi dia bukan pencerita yang andal. Menurut saya, cerita-
ceritanya kurang menarik untuk dibaca. Saya lebih suka membaca kumpulan cerpen Eka Kurniawan yang
judulnya Corat-coret di Toilet. Hmmm, ini pendapat subyektif saya, toh saya nggak terlalu paham tentang
sastra.

kinu triatmojo says

Tiga untuk kumcernya, lima untuk kemurahan hatinya berbagi pengalaman menulis di blog, satu untuk biaya
menjadi murid sekolah menulisnya :D

Meta Morfillah says

Judul: Bidadari yang Mengembara


Penulis: A. S. Laksana
Penerbit: GagasMedia
ISBN: 979-780-699-5
Dimensi: iv + 160 hlm; 13 x 19 cm

Merupakan kumpulan cerpen yang terdiri dari dua belas karya A. S. Laksana. Bergenre surealis.

Saya akan menuliskan inti tiap cerpen:


1. Menggambar Ayah
Bercerita tentang seorang aku yang berusaha mencari ayahnya dari kecil hingga dewasa. Lalu ia mulai
menciptakan imajinasi dengan menggambar ayah.

2. Bidadari yang mengembara


Bercerita tentang Alit dan tukang urut, yang dikira bidadari.

3. Seorang ibu yang menunggu atau Sangkuriang


Bercerita tentang anak yang dipenuhi rasa ingin tahu tentang "Dari mana bayi keluar?" dan seorang ibu yang
kesulitan menjelaskannya.

4. Burung di langit dan sekaleng lem


Bercerita tentang "aku", yang hidup dan menahan lapar dari sekaleng lem.

PDF File: Bidadari yang Mengembara... 7


Read and Download Ebook Bidadari yang Mengembara...

5. Seekor ular di dalam kepala


Bercerita tentang suami istri, Rob dan Lin. Lin mendapati seekor ular di dalam kepalanya dan upaya Rob
mengeluarkan ular tersebut.

6. Telepon dari Ibu


Bercerita tentang Yun yang sedang hamil dan ibunya yang sudah pikun.

7. Buldoser
Bercerita tentang ayahnya Alit, yang selama hidup hingga matinya selalu dikejar buldoser.

8. Seto menjadi kupu-kupu


Bercerita tentang Seto yang melahap beragam jenis buku demi memikat seorang wanita. Lalu ia berubah
menjadi kupu-kupu.

9. Bangkai anjing
Bercerita tentang ayah yang ditinggalkan istri dan ketiga anak lelakinya. Dan salah satu anaknya menempuh
jalan hidup sebagai banci.

10. Rumah unggas


Bercerita tentang Seto yang mengganti air embun pagi ayahnya dengan air kakus. Dan Jono (ayah seto) yang
gemar mengawinsilangkan unggas-unggas

11. Peristiwa pagi hari


Bercerita tentang Alit yang mengharap ayahnya memahami dirinya sebagai seorang lelaki, di setiap pagi
hari.

12. Cerita tentang ibu yang dikerat


Bercerita tentang "Aku" (kakak Alit) yang memiliki ingatan terbatas tentang keluarganya. Tanpa sadar,
bahwa ia yang telah menghancurkan keluarganya.

Secara cover: saya kurang suka, karena dipenuhi dengan tulisan full halaman. Berlatar pink. Seperti buku
yang membosankan.

Secara isi: saya amat menyukai ide-ide Sulak yang sebenarnya sehari-hari, namun dia berhasil mengemasnya
dengan apik. Alurnya lincah, sudut pandangnya menarik. Ciri khas Sulak adalah pada pergantian PoV (sudut
pandang) yang begitu halus. Tanpa sadar memainkan logika kita, dari tokoh "aku" ke Alit, lalu balik lagi ke
"aku" sebagai pencerita si Alit. Campurannya pas! Bahkan banyak sekali cerpennya yang bercerita "aku"
tanpa pernah diterangkan siapa "aku" di sini. Pun penokohannya. Yang menjadi ciri khas Sulak adalah Alit
dan Seto. Terutama Alit, ia menggunakannya di beberapa cerpen, tanpa ada keterkaitan. Alit yang
diceritakan di cerpen satu tidak sama dengan Alit di cerpen dua. Surealis sekali, tapi berhasil meyakinkan
saya bahwa kesemua itu logis. Dan mungkin terjadi.

Ditambah nukilan-nukilan dari kitab suci, dan beragam tulisan lainnya yang disertakan sebagai foot note.
Terasa tidak mengganggu, dan membuat saya agak tercengang, mendapati Sulak memaknai sebuah peristiwa
dalam ayat suci. "Wow... Gila!" Itu ekspresi saya tiap kali tersadar apa yang ia maksud.

Kelebihan: saya sangat suka penokohan dan sudut pandang yang digunakan. Judul yang dibuat pun,
seringkali membuat saya bertanya di awal dan memunculkan ketertarikan. Sulak selalu menyampaikan
secara implisit keterkaitan judul dengan isi cerpennya.

Kekurangan: hanya pada segi tampilan tadi.

PDF File: Bidadari yang Mengembara... 8


Read and Download Ebook Bidadari yang Mengembara...

Bintang: 5 dari 5.

Meta morfillah

Darnia says

Tidak bisa tidak terpesona dengan cerpen-cerpen A.S Laksana. Dan Bidadari yang Mengembara masih
sememesona Murjangkung!

Ini buku kedua A.S Laksana yg gw baca setelah sehari sebelumnya tiba di rumah. Dan buku ini sangat
spesial, karena selain dikirimkan oleh ibu peri yang saat ini sibuk dengan urusan novel beliau yg mau dibikin
film, sang ibu peri juga berkenan membonusi dengan tanda tangan oom Sulak!!! *menangis terharu

Kembali ke bukunya. A.S Laksana ternyata memang memiliki kekhasan dalam meramu kata-kata menjadi
sebuah cerita yg enak dinikmati. Dan tidak berubah sejak bertahun-tahun yg lalu. Gw secara otomatis akan
membandingkan gaya penceritaan beliau di Bidadari dan Murjangkung (secara dua-duanya membuat
penulisnya diganjar sebagai Penulis Sastra Terbaik oleh Tempo tahun 2004 & 2013).

Gw sangat menikmati membaca buku ini. Terutama cerita Bangkai Anjing yg twist-nya...Olalaaaaa!!! Kisah
Menggambar Bapak juga ciamik menurut gw. Mungkin terjadi pada kenyataan, meski mungkin gambar
bapaknya beda :D

Namun, kesalahan gw adalah....mencoba menamatkan buku ini dalam sekali baca. Hasilnya, begah! Adalah
sebuah perjuangan berat menghentikan membaca sebuah buku bagus. Alhasil gw banyak gak nyambungnya
di dua kisah terakhir, terutama di cerpen Cerita Tentang Ibu yang Dikerat.

Harus membaca ulang dan dengan diberi jeda, agar tidak kekenyangan :) SALAM BALIK BUAT OOM
SULAK. Dari Saya

PDF File: Bidadari yang Mengembara... 9

Anda mungkin juga menyukai