Anda di halaman 1dari 8

BILIK KEHIDUPAN

DARI HELVY
Nama Kelompok
Amanda Kurniawati C. (05)
Cetrananda Erlangga M.S (08)
Fatima Azzahra (14)
Gear Norman W. (18)
Siti Rohmadhani (28)
XI MIPA 6
ORIENTASI
GAMBARAN UMUM MENGENAI KARYA YANG AKAN DIULAS

“Ketika Mas Gagah pergi”, “Jaring-Jaring Merah”, “Hingga Batu


Bicara”, “Mencari Senyuman” dan “Lorong Kematian” merupakan
beberapa cerpen karya Helvy Tiana Rosa. Cerpen-cerpen tersebut
sebagian pernah dimuat diberbagai media atau mendapat
penghargaan. Tidak diragukan lagi, Helvy memang seorang yang
piawai.Beragam tema dipaparkan dalam beberapa cerpen ini, tema
kemanusiaan dengan permasalahan lebih mendominasi dalam
karyanya. Dalam cerpennya, Helvy mengambil fenomena sosial
yang ia ubah menjadi sebuah karya yang bagus.
TAFSIRAN
GAMBARAN DETAIL SEBUAH KARYA BERUPA BAGIAN HASIL
KARYA, KEUNIKAN, KEUNGGULAN DAN KUALITAS

Helvy Tiana Rosa dalam cerpen “Hingga Batu Bicara” menceritakan


sebuah peristiwa penderitaan rakyat Palestina. Cerpen ini diceritakan
dari sudut pandang tentara yang secara kejam menganiaya rakyat
Palestina. Ia juga melihat seorang wanita yang merasa tertekan dan
menuntut keadilan atas apa yang ia rasakan. Dalam cerpen kedua,
“Jaring-Jaring Merah” bercerita tentang seorang gadis yang disangka
gila tetapi sesungguhnya ia hanya trauma terhadap pembunuh
keluarga dan calon tunangannya. Dulu, ia juga merupakan salah satu
korban Aceh yang kemudian diasuh oleh seseorang. Cerpen ketiga
berjudul “ Lorong Kematian” menceritakan tentang suatu kejadian
pembunuhan yang terjadi di Bosnia. Dalam cerpen ini, pembunuhan
yang dilakukan sangatlah sadis dan brutal. Pemimpin pasukan dalam
cerpen digambarkan seakan haus darah dan tiada henti untuk terus
melakukan pembunuhan.
Cerpen keempat yang berjudul “Mencari Senyuman” menceritakan
seorang lelaki tua yang berkelana ke berbagai tempat untuk
mencari senyum yang telah hilang di kotanya. Beberapa orang
berusaha menolongnya dengan berbagai cara, namun akhirnya
mereka juga harus mencari pertolongan untuk mencari senyuman
yang hilang diwajah mereka. Selanjutnya,“ Ketika Mas Gagah
Pergi” menceritakan tentang Gita yang bercerita tentang Mas
Gagah yang berubah dari sebelumnya, awalnya perubahan Mas
Gagah aneh bagi Gita tetapi dengan perubahan masnya akhirnya ia
juga merubah gayanya, sampai diakhir cerita Mas Gagah
meninggal akibat kecelakaan.
Secara keseluruhan cerpen ini sangat menarik karena mengangkat
tema yang tidak biasa. Selain itu, tuturannya sangat menggugah
emosi dan memiliki makna yang sangat mendalam dalam
kehidupan kita. Dalam cerpennya Helvy berpesan kepada kita
untuk selalu menjaga keharmonisan sesama manusia.
EVALUASI
PANDANGAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KARYA
DARI PENGULAS.

Cerpen “Hingga Batu Bicara” disajikan dengan bahasa


yang mendalam dan menarik sehingga pembaca dapat ikut
merasakan kesedihan dan keprihatinan dalam kisah yang
diceritakan, selain itu cerpen ini juga mengangkat
peristiwa kemanusiaan mengenai penderitaan rakyat
Palestina yang tentunya penuh dengan pesan kemanusiaan.
Kekurangan cerpen ini terdapat pada alur cerita yang sulit
dipahami sehingga perlu pemahaman yang mendalam, dan
kata kata asing yang sulit dipahami pembaca.
Dalam cerpen keduanya, “Jaring Jaring Merah” memiliki
alur menarik sehingga membuat pembaca selalu ingin
mengetahui kelanjutan cerita, Latar yang digunakan pun
disebutkan dengan jelas beserta peristiwa yang
menjadikannya tampak nyata, selain itu helvy juga
menyajikan cerita yang mampu membuat pembaca dapat
berimajinasi seakan turut mengalami peristiwa tersebut.
Cerpen ini tentu memiliki kekurangan antara lain
terdapat kata yang sulit dimengerti pembaca serta akhir
dari cerita yang terkesan menggantung.
Dalam cerpen “ Lorong Kematian “ pembaca dibuat
merasakan bagaimana penderitaan akibat pembantaian
yang dilakukan pasukan serbia. Imajinasi helvy dalam
menceritakan cerpen ini sangat menakjubkan, jalan cerita
yang tidak mudah ditebak menjadi suatu keunggulan
bagi cerpen ini. Bahasa yang digunakan mudah dipahami
pembaca. Meskipun memiliki alur cerita yang kompleks,
pada akhir cerita ini tidak ada kejelasan bagaimana nasib
tokoh selanjutnya.
Pada dialog cerpen “ Mencari Senyuman” terdapat
penjelasan tingkah laku yang dilakukan oleh tokoh.
Namun dalam cerpen ini penulis tidak
menggambarkan secara jelas tokoh dan
penokohannya, serta alur dan latar yang kurang jelas.

Pada cerpen “ Ketika Mas Gagah Pergi” Helvy


menggunakan bahasa yang mudah dipahami, serta
mengandung kata-kata yang bisa menyadarkan hati
seseorang akan pentingnya berdakwah dan istiqomah.
ketika membaca cerpen ini kita dapat merasakan
ketenangan hati. Namun, akhir cerita cerpen ini masih
dipertanyakan karena tidak menunjukan kejelasan
kelanjutan cerita.
RANGKUMAN
KESIMPULAN DAN KOMENTAR TERHADAP KARYA

Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan


tadi, cerpen “Hingga Batu Bicara”, “Jaring Jaring
Merah”, “Ketika Mas Gagah Pergi”, “Lorong
Kematian” dan “Mencari Senyuman” sangat
pantas dibaca. Beberapa cerpen ini mengingatkan
untuk saling teguh menghargai kemanusiaan dan
selalu mengedepankan agama dalam kehidupan
karena tema pokok beberapa cerpen ini mengenai
peristiwa kemanusiaan dan keagamaan.

Anda mungkin juga menyukai