Oleh:
sryputrikas@gmail.com
Dosen Pengampu :
ABSTRAK
Tujuan analisis novel yang berjudul Penari Kecil ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai
intrinsik dan ekstrinsik yang terkandung di dalam novel tersebut. Dalam Penari Kecil, saya
akan menganalisis novel ini dengan pendekatan mimetik. Penyimpulan data dilakukan
dengan mengklasifikasikan dan mendis-kripsikan unsur karya sastra yang menjadi pokok
telaah yang menekankan padanilai-nilai yang ada dalam novel Penari Kecil. Prosedur analisis
yang dilakukan terdiri atas beberapa tahap yaitu pengumpulan bahan, menyeleksi bahan, dan
kemudian menganalisis bahan yang telah di seleksi. Berdasarkan hasil analisis dapat
disimpulkan : dalam novel Penari Kecil, Sari Safitri Mohan ingin memasukkan benturan
nilai-nilai tradisional dengan nilai-nilai modern, minta anak pada orangtua, dan unsur-unsur
kemanusiaan universal.
1. Keagamaan http://digilib.unila.ac.id/5964/16/BAB
%20II.pdf
2. Pendidikan
Novel merupakan jenis karya sastra yang
3. Moral
ditulis dalam bentuk naratif yang
4. Percintaan. mengandung konflik tertentu dalam kisah
kehidupan tokoh-tokoh dalam ceritanya.
Biasanya novel kerap disebut sebagai persamaan-persamaan atau perbedaan-
suatu karya yang hanya menceritakan perbedaan (Hartoko & Rahmanto,
bagian kehidupan seseorang. Hal ini 1986:142) dalam Nurgiyantoro (2010: 68).
didukung oleh pendapat Sumardjo (1984: Tema dipandang sebagai dasar cerita atau
65) yaitu sedang novel sering diartikan gagasan umum dalam sebuah karya fiksi.
sebagai hanya bercerita tentang bagian Tema dalam sebuah karya fiksi
kehidupan seseorang saja, seperti masa sebelumnya telah ditentukan oleh
menjelang perkawinan setelah mengalami pengarang untuk mengembangkan
masa percintaan; atau bagian kehidupan ceritanya.
waktu seseorang tokoh mengalami krisis
2.2 Alur
dalam jiwanya, dan sebagainya. Novel
ialah suatu karangan prosa yang bersifat Alur atau plot adalah jalinan
cerita yang menceritakan suatu kejadian peristiwa atau kejadian dalam suatu karya
yang luar biasa dari kehidupan orang- sastra untuk mencapai efek tertentu. Alur
orang (tokoh cerita; pen.), luar biasa merupakan urutan peristiwa atau kejadian
karena dari kejadian ini terlahir konflik, dalam suatu cerita yang dihubungkan
suatu pertikaian, yang mengalihkan secara sebab-akibat. Alur juga dapat
jurusan nasib mereka. diartikan sebagai peristiwa-peristiwa
http://digilib.unila.ac.id/5964/16/BAB dalam suatu cerita yang memiliki
%20II.pdf penekanan pada hubungan kausalitas. Alur
juga disebut sebagai urutan-urutan
2. Unsur unsur Novel
kejadian dalam sebuah cerita. Hal ini
A.Unsur Intrinsik sesuai dengan pendapat Stanton (1965: 14)
dalam Nurgiyantoro (2010 : 113) yaitu,
Berikut ini penjelasan mengenai unsur-
plot adalah cerita yang berisi urutan
unsur intrinsik suatu karya fiksi meliputi
kejadian, namun tiap kejadian itu hanya
tema, alur, tokoh dan penokohan, latar,
dihubungkan secara sebab-akibat,
sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat.
peristiwa yang satu disebabkan atau
2.1 Tema menyebabkan terjadinya peristiwa yang
lain.
Tema merupakan gagasan dasar
umum yang menopang sebuah karya sastra 2.3 Tokoh dan Penokohan
dan yang terkandung di dalam teks sebagai
Istilah tokoh merujuk pada orang
struktur semantik dan yang menyangkut
atau pelaku dalam sebuah cerita,
sedangkan penokohan adalah cara seorang Yang dimaksud sudut pandang di
penulis menampilkan sifat dan watak dari sini adalah kedudukan atau posisi
suatu tokoh. Penokohan juga dapat disebut pengarang dalam cerita tersebut. Dengan
sebagai pelukisan gambaran yang jelas kata lain posisi pengarang menempatkan
mengenai seseorang yang ditampilkan dirinya dalam cerita tersebut. Apakah ia
dalam suatu cerita. Abrams (1981: 20) ikut terlibat langsung dalam cerita itu atau
dalam Nurgiyantoro (2010: 165) hanya sebagai pengamat yang berdiri di
mengemukakan tokoh cerita (character) luar cerita (Suroto, 1989: 96).
adalah orang-orang yang ditampilkan
2.6 Gaya Bahasa
dalam suatu karya naratif, atau drama,
yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki Gaya bahasa adalah alat atau
kualitas moral dan kecenderungan tertentu sarana utama pengarang untuk melukiskan,
seperti yang diekspresikan dalam ucapan menggambarkan, dan menghidupkan cerita
dan apa yang dilakukan dalam tindakan. secara estetika. Gaya bahasa juga dapat
diartikan sebagai cara pengarang
2.4 Latar
mengungkapkan ceritanya melalui bahasa
Latar disebut juga setting. Latar yang digunakan dalam cerita untuk
adalah segala keterangan, pengacuan, atau memunculkan nilai keindahan. Contohnya
petunjuk yang berkaitan dengan waktu, gaya bahasa personifikasi yang digunakan
ruang, dan situasi terjadinya peristiwa untuk mendeskripsikan benda-benda mati
dalam suatu cerita. Latar berfungsi sebagai dengan cara memberikan sifat-sifat seperti
pemberi kesan realistis kepada pembaca. manusia atau mengubah benda mati
Selain itu, latar digunakan untuk menjadi benda yang seolah-olah hidup.
menciptakan suasana tertentu yang seolah-
2.7 Amanat
olah sungguh ada dan terjadi. Hal ini
didukung oleh pendapat Abrams (1981: Amanat adalah pesan moral yang
175) dalam Nurgiyantoro (12010: 214), disampaikan seorang pengarang melalui
Latar atau setting yang disebut juga cerita. Amanat juga disebut sebagai pesan
sebagai landas tumpu, menyaran pada yang mendasari cerita yang ingin
pengertian tempat, hubungan waktu, dan disampaikan pengarang kepada para
lingkungan sosial tempat terjadinya pembaca
peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
http://digilib.unila.ac.id/5964/16/BAB
2.5 Sudut Pandang %20II.pdf
B.Unsur Ekstrinsik Novel 3. Unsur Nilai
Terdapat 3 unsur ekstrinsik novel yakni Yang terakhir ada juga unsur nilai
unsur biografi, unsur sosial dan unsur yang menjadi salah satu unsur ekstrinsik
nilai. Berikut merupakan unsur ekstrinsik novel. Yang dimaksud unsur nilai adalah
novel beserta penjelasannya lengkap. nilai-nilai yang terkadung dalam novel.
Unsur ini turut melatarbelakangi cerita
1. Unsur Biografi
novel dan arah jalan ceritanya dari awal
Unsur ekstrinsik novel yang sampai akhir.
pertama adalah unsur biografi atau latar
Unsur nilai dalam novel berkaitan dengan
belakang penulis. Latar belakang penulis
nilai-nilai yang terkandung dalam novel,
sangat mempengaruhi isi dan cerita novel
bisa berupa nilai agama, nilai sosial, nilai
secara signifikan. Yang dimaksud unsur
budaya dan nilai moral dalam cerita novel.
biografi merupakan unsur tentang latar
belakang penulis, di antaranya meliputi C. Manfaat Kritik Sastra
tempat tinggal penulis, keluarganya, latar
Manfaat dari kritik sastra tersebut dapat
belakang pendidikannya, lingkungannya
diuraikan menjadi 3, yaitu:
dan sebagainya.
1. Manfaat kritik sastra bagi penulis:
2. Unsur Sosial
• Memperluas wawasan penulis, baik
Berikutnya unsur sosial juga
itu yang berkaitan dengan bahasa, objek
termasuk sebagai salah satu unsur
atau juga tema-tema tulisan, serta juga
ekstrinsik novel. Unsur sosial atau kondisi
teknik bersastra.
sosial budaya sangat erat kaitanya dengan
kondisi masyarakat ketika novel dibuat. • Menanamkan motivasi untuk
Artinya keadaan sosial turut menulis.
mempengaruhi isi dan cerita novel
• Meningkatkan kualitas pada
tersebut.
tulisan.
Yang meliputi unsur sosial antara lain
2. Manfaat kritik sastra bagi pembaca:
adalah kondisi politik, kondisi sosial,
kondisi ekonomi, ideologi negara serta • Menjembatani kesenjangan antara
lingkungan masyarakat sekitar dari penulis pembaca serta karya sastra.
novel.
• Menumbuhkan kecintaan pembaca Jenis yang digunakan dalam
terhadapsuatu karya sastra. menganalisis novel Penari Kecil ini adalah
deskriptif dengan metode content analisis
• Meningkatkan kemampuan dalam
atau analisis isi. Metode analisis isi yang
mengapresiasi suatu karya sastra.
digunakan untuk menelaah isi dari suatu
• Membuka mata hati serta juga dokumen, dalam hal ini dokumen yang
pikiran pembaca akan nilai-nilai yang dimaksud adalah novel Penari Kecil karya
terdapat dalam suatu karya sastra. Sari Safitri Mohan. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam tugas ini
3. Manfaat kritik sastra bagi
adalah teknik catat, karena data-datanya
perkembangan sastra:
berupa teks. Adapun langkah-langkah
• Mendorong laju perkembangan dalam pengumpulan data adalah sebagai
sastra, baik dengan secara kualitatif berikut: membawa novel Penari kecil
ataupun kuantitatif. secara berulang-ulang, men!atat kalimat
yang menyatakan pemakaian gaya bahasa
• Memperluas cakrawala atau juga
dalam nilai-nilai yang terkandung di
permasalahan yang tedapat dalam karya
dalamnya. Sedangkan pendekatan yang
sastra.
digunakan dalam menganalisis novel
D. Biografi Pengarang Penari Kecil adalah teori mimetik. Dalam
pendekatan mimetik, karya sastra
Sebelum di terbitkannya novel
merupakantiruan atau pembayangan dari
dengan judul Penari Kecil karya Sari
alam maupun dari kehidupan nyata.
Safitri Mohan telah menerbitkan novelnya
Sehingga dapatdiartikan bahwa karya
yang berjudul Tak Akan Habis Duniaku.
sastra dalam mimetik adalah tanggapan
Sari Safitri Mohan lahir di Yogyakarta.
seorang pengarangterhadap situasi
Meski terlatih selama kuliah sebagai guru,
disekitarnya, dan karya sastra merupakan
ia bekerja lebih lama sebagai wartawan
refleksi kehidupan nyata.
dari pada menjadi seorang pengajar dan
saat ini Sari Safitri Mohan tinggal di kota B.Waktu Penelitian
New York.
Waktu penelitian yang dilakukan
mulai dari awal desember 2019-Januari
A.Jenis/Bentuk Penelitian
C. Data dan Sumber data menggunakan studi naskah. Analisis data
dalam tulisan memanfaatkan cara-cara
a. Data
penafsiran dalam bentuk analisis deskriptif
Adapun data dari penelitian ini adalah yang menggunakan trianggulasi data.
berupa kata-kata, kalimat atau paragraf
Moleong ( weni:2019) trianggulasi
dalam novel Penari Kecil karya Sari Safitri
merupakan teknik memeriksa keaslian data
Mohan
yang memanfaatkan sesuatu yang lain
Sumber data sebagai pembanding data. Triangulasi teori
digunakan sebagai pembanding hasil
Menurut sugiyono( weni dkk; 2019)
penelitian dengan bukti dari sumber utama
sumber data dapat menggunkan sumber
yaitu novel Penari Kecil karya Sari Safitri
data primer dan sumber data sekunder.
Mohan sebagai bahan analisis penelitian.
Adapun dua sumber data yang ada pada
penelitian ini adalah: E. Teknik Analisis Data.
Kisah ini dimulai dari perkenalan Ira tentang kedua orang tua dan juga keluarganya.
Ayahnya bernama Ibrahim, ia adalah sosok ayah yang bekerja keras dan akhirnya menjadi
seorang pengusaha tailor. Selama hidupnya, Ira dan Intan harus hidup di bawah didikan sang
ayah yang sangat keras dan kolot. Intan selalu patuh dan melakukan semua yang
diperintahkan oleh ayahnya, seolah kehidupannya sudah tidak memiliki pilihan lain selain
menganggukkan kepala terhadap apa yang diminta sang ayah. Akan tetapi beda halnya
dengan Ira, yang selalu mengusahakan apa yang ia inginkan dengan berbagai macam cara,
sambil berusaha untuk tetap berada dalam koridor peraturan ayahnya. Sejak kecil, Ira harus
hidup berdasarkan berbagai macam aturan dan larangan ayahnya yang seringkali tidak bisa ia
mengerti. Semasa sekolah, Ira harus menyembunyikan dari Ibrahim, fakta bahwa ia
bersahabat tidak hanya dengan perempuan, tetapi juga laki-laki. Tidak jarang, Ira
memberontak dari peraturan yang diberikan ayahnya secara diam-diam tanpa tertangkap
basah. Dan sejak kecil pula, Ira sangat suka menari dan membuatnya ingin mendalami seni
gerak lebih jauh setelah lulus SMA. Tentu saja, ayahnya yang kolot tidak dapat menerima
keinginan anak bungsunya karena tidak melihat adanya masa depan dengan menari. Saat
ayahnya menekankan bahwa Ira tidak boleh menekuni seni tari, Ira hanya mengangguk, akan
tetapi ia tidak berencana untuk melepaskan impiannya. “Menyenangkan hati Papa adalah
pekerjaan misterius. Aku tidak pernah benar-benar tahu apa sebetulanya yang bisa membuat
hatinya tersenyum. Papa tidak pernah bicara dari hati ke hati pada anak-anaknya. Hanya dua
jenis bicara yang Papa lakukan: pendek atau panjang. Jika pendek, sudah pasti berisi aturan,
larangan, atau perintah. Jika panjang, jelas isinya ceramah, nasihat, atau petuah-petuah.
Keduanya dikeluarkan dengan mimik muka yang kurang-lebih sama, yaitu tanpa ekspresi.
Susah mengetahui kapan Papa sedang gembira. Satu hal yang gampang menjawabnya, adalah
kapan Papa sedang marah.”
Dengan caranya sendiri, Ira berhasil masuk ke sebuah institut kesenian untuk
mendalami seni tari. Di sanalah ia berkenalan dengan seorang lelaki bernama Bayu, kakak
lelaki dari temannya di kampus. Tidak butuh waktu lama bagi Ira untuk menyadari bahwa ia
mempunyai perasaan khusus terhadap Bayu. Akan tetapi ia sama sekali tidak pernah berpikir
untuk mengenalkan Bayu kepada ayahnya, karena Ira tahu ayahnya pasti akan berkata tidak.
Hubungan Ira dengan Bayu ia jalani dengan sembunyi-sembunyi, karena lelaki itu
mempunyai kepercayaan yang berbeda dengannya. Akan tetapi rahasia yang ia sembunyikan
rapat-rapat ternyata tidak bisa disimpan selamanya. Suatu ketika Ira dikenalkan oleh Intan
dengan seorang cowok yang bernama Rudi yang ternyata dia adalah pacar Intan. Dari sinilah
kemudian Intan berani mengenalkan Rudi kepada orang tuanya, dan ternyata sang ayah tidak
suka dan menyuruh Intan untuk menjauhi Rudi. Intan memang berkata “iya” namun dalam
hatinya ia tak rela, hingga akhirnya ia pergi dari rumah dan menikah tanpa restu dari orang
tua.
Hari demi hari ia jalani bersama suaminya, setelah lama kmudian Intan tersadar dan ia
pun sangat menyesali apa yang telah menjadi pilihannya itu. Ternyata Rudi adalah laki-laki
yang tidak bertanggung jawab yang suka main perempuan. 1 minggu kemudian terjadilah
musibah di dalam keluarga dengan meninggalnya sang mama, betapa terpukulnya Ira dan
keluarganya. Setelah kejadian itu, suatu malam sang ayah mengajak Ira untuk bicara berdua
dan meminta agar Ira putus dengan Bayu. “Aku mengeluh dalam hati. Kenapa aku selalu
bertemu dan jatuh cinta pada laki-laki yang masuk daftar yang dilarang ayahku? Aku tidak
pernah meminta ini terjadi padaku. Semuanya datang padaku secara alami dan tanpa
paksaan.” Hubungan dengan James pun mendapat larangan keras namun Ira tak menyerah
begitu saja. Ira tak mau kehilangan orang yang dia cintai tuk yang kedua kalinya hanya karna
kekolotan sang ayah yang selalu mengharuskan Ira untuk memilih cowok yang seiman.