Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR PERTANYAAN DISKUSI KELOMPOK 10 (Keaktoran)

1. Linda Dewi Puji Hastutik (180210402014)


Pertanyaan :
Seorang aktor harus menjiwai peran, ia harus mampu menyerahkan diri
sepenuhnya memasuki peran yang dibawakannya. Namun sering ditemui
fenomena terdapat beberapa aktor yang tidak bisa lepas dari peran yang
dibawakannya walaupun lakon yang dilakukan telah selesai. Bagaimana untuk
menghindari hal tersebut?
Jawaban :
Untuk menghindari hal tersebut, seorang aktor atau aktris harus memperhatikan
langkah-langkah belajar ber-acting, salah satunya pada bagian latihan akting.
Dalam buku Metode Pembelajaran Drama, Suwardi Endraswara (2011:61)
mengatakan bahwa latihan akting dapat membentuk aktor menjadi
impersonator, interpretator, dan komentator. Jadi, seorang aktor sebagai
impersonator harus mampu menyerahkan diri sepenuhnya memasuki peran
yang dibawakan. Artinya setiap peran dianggap sebagai dirinya sendiri. Selain
itu, aktor juga sebagai interpretator dan komentator, aktor tidak sepenuhnya
memasuki peran yang dibawakan. Identitas dirinya masih tetap tampak. Oleh
karena itu, ketika belajar akting, untuk menghindari hal tersebut seorang
aktor/aktris harus bisa memahami dirinya sebagai impersonator, interpretator,
dan komentator.

2. Firda Sukma Febriyanti (180210402010)


Pertanyaan :
Apakah terdapat standar seseorang dikatakan sebagai seorang aktor? Jika ada
tolong sebutkan dan berikan contoh siapa aktor yang memenuhi standar
tersebut!
Jawaban :
Seperti yang terdapat di dalam makalah. Untuk menjadi aktor atau aktris yang
profesional tidaklah mudah, terdapat persyaratan untuk seseorang dapat
dikatakan sebagai aktor atau aktris.
Menurut Edward A. Wright (dalam Suwardi Endraswara, 2011:57), ada lima
syarat yang harus dimiliki oleh seorang calon aktor, yaitu sebagai berikut :
1. Sensitif, artinya memiliki kepekaan emosional, mudah terangsang, dan
tanggap sasmita.
2. Sensibel, artinya berpikiran sehat, bijaksana dalam gerak, memiliki kata-
kata yang meneduhkan suasana.
3. Kualitas personal yang memadai, yaitu kepribadian yang pantas dicontoh,
tidak terlalu vulgar.
4. Daya imajinasi yang kuat, penuh dengan bayangan, mampu membangun
dunia lain, mengingatkan tokoh lain secara imajiner.
5. Stamina fisik dan mental yang baik, sehat jasmani rohani, tidak cacat.

Salah satu contoh aktor yang memenuhi standar tersebut adalah Entis
Sutisna atau yang kerap dikenal dengan nama panggung Sule. Hal ini
dibuktikan dengan terpenuhinya standar-standar di atas dalam diri seorang
Sule. Sule memiliki kepekaan emosional yang tinggi dan hal ini dibuktikan
ketika ia berakting di acara OVJ, yang mana ia mampu secara tanggap
merespon pembicaraan lawan mainnya. Ia juga memenuhi kriteria sensibel, ia
memiliki kata-kata yang meneduhkan suasana, yang mana ia kerap kali
melontarkan kalimat yang dapat membuat gelak tawa sehingga suasana terasa
lebih ceria. Sule juga memiliki kepribadian yang baik dan pantas dicontoh. Ia
memiliki daya imajinasi yang kuat sehingga ia mampu memerankan banyak
sekali lakon dengan watak yang berbeda-beda, contohnya seperti pada acara Ini
Talk Show ia bisa memerankan Rhoma Irama, Limbad, dan juga tokoh-tokoh
lainnya. Ia juga memiliki fisik yang kuat, jasmani yang sehat, serta tidak cacat
sehingga ia dapat memerankan tokoh dengan baik.

3. Jinggan Tirai Kasih NIM (180210402021)


Pertanyaan :
Bagaimana cara "Berniat menghidupkan lakon, artinya tidak membunuh
karakter orang lain, tidak ingin sukses sendiri" dan contohnya seperti apa?
Jawaban :
Cara yang perlu dilakukan dalam menghidupkan lakon, artinya tidak
membunuh karakter orang lain, tidak ingin sukses sendiri. Dalam sebuah
pertunjukan suatu drama berlomba untuk menarik perhatian penonton silahkan
saja, asalkan tidak memandang tokoh lain lebih rendah. Harga diri tokoh harus
dijaga, apabila tokoh lain kurang lincah di panggung. Oleh sebab itu prinsip
terpadu dalam (golong gilig) untuk senantiasa menyukseskan pertunjukan perlu
dipegang teguh. Jadi prinsip golong gilig atau prinsip terpadu itu maksudnya
prinsip satu kesatuan, maksudnya dalam sebuah pementasan drama tidak akan
berjalan apabila ada salah satu lakon yang dominan. Jadi harus ada keterpaduan
antara lakon satu dengan lakon yang lainnya agar pementasan drama menjadi
sukses. Contohnya antara Sule dan Andre di Opera Van Java, keduanya harus
berbagi peran ketika disatukan dalam satu pementasan agar pertunjukan yang
ditampilkan menjadi sukses.

4. Dellya Hoven Berliani (180210402012)


Pertanyaan :
Apa ada kendala yang dihapadi oleh seorang aktor/aktis menjelang dimulainya
akting? Kalau ada tolong sebutkan.
Jawaban :
Kendala yang dihadapi oleh seorang aktor/aktris dalam hal berakting tentunya
memiliki kesulitan yang berbeda-beda. Tergantung bagaimana seorang
aktor/aktris dalam membawakan perannya dalam sebuah pertunjukan yang
akan ditampilkan. Terdapat beberapa kendala yang dialami oleh aktor/aktris
diantaranya menghafal dialog yang panjang, menjiwai sebuah peran karena
terkadang peran yg dibawakan berbeda dengan kepribadian si aktor/aktris. Jadi
diperlukan berlatih psikologis seperti pengendalian diri, berniat menghidupkan
lakon, dan menjaga kerapian dan keharmonisan pentas.
5. Imami Nur Afifah (180210402029)
Pertanyaan:
Dalam akting pemain menurut tsabel terdapat beberapa syarat yang harus
dipenuhi, salah satunya komunikasi ide lancer dan fleksibel. Bagaimana cara
membangun komunikasi yang lancer , apabila terdapat pemain baru atau calon
aktor/aktris tersebut tidak memiliki kepekaan? Lalu bagaimana dalam belajar
akting dalam gaya estetis bila aktor tersebut memainkan peran yang sangat
berlawanan dengan dirinya? Apakah ada latihan-latihan khusus atau biasa
saja?
Jawaban:
Menurut kelompok kami membangun komunikasi lancer tentunya tidak lepas
dengan latihan dan membangun chemistry (ikatan kedekatakan yang kuat
antara pemain satu dengan yang lain/lawan mainnya) yang bertujuan untuk
mengasah dan mengembangkan kemampuan calon aktris/aktor , di dalam
sebuah drama terkadang ada pemain yang lupa akan teks naskah dramanya dan
memilih untuk impeovisasi tetapi masih masuk dalam alur cerita, menjadi
lawan bicara dari pemain yang melakukan improvisasi tentunya kita tidak
boleh kehilangan ide untuk tetap berdialog atau berkomunikasi dengan pemain
sesuai alur cerita. Untuk itu menjadi seorang aktor/aktris harus tanggap dan
memiliki ide yang lancar agar dalog tersebut tidak terputus dan aktor.aktris
kebingungan . Apabila calon aktor/aktris tidak memiliki daya kepekaan sama
sekali maka penampilan yang ditunjukkan tentu tidak menarik, dan tetntunya
tidak akan bisa melakukan komunikasi ide dengan lancar karena ia tidak peka
akan mimik ekpresi pemain lainnya, tidak peka terhadap penonton, tidak peka
terhadap suasana pentas dan tidak peka terhadap proporsi peran yang
dibawakan. Bagaimana bisa membangun sebuah komunikasi ide jika calon
aktor/aktris tersebut tidak memiliki daya kepekaan terhadap sekitar maupun
dirinya sendiri. Tentu saja akan kesulitan untuk membangun komunikasi ide
yang lancar dan calon aktor/aktris tersebut akan kebingungan jika ada pemain
lain yang melakukan adegan improvisasi diluar naskah drama.
Pertanyaan selanjutnya apabila seorang aktor memainkan peran yang sangat
berlawanan dengan dirinya itu pasti ada latihan khusus yang di lakukan. Aktor
tersebut harus melewati latihan secara psikis, seorang aktor harus memiliki
keterbuakaan jiwa terhadap peran yang akan ia bawakan. Llatihan yang
dilakukan tidak hanya secara fisik namun psikis juga, karena untuk mengubah
karakter sanagatlah tidak mudah. Mislnya karakter dari aktor tersebut
sebenarnya pendiam, namun ia mendapatkan peran menjadi seorang yang yang
berisik dan banyak tingkah seperti berbuat onar. Hal tersebut tidak mudah bagi
aktor untuk menyesuaikan dirinya menjadi orang lain di dalam berperan. Untuk
itu latihan khusus dan rutin harus dilakukan agar pembawaan aktor dalam
berperan di dalam drama tersebut memuaskan dan Nampak seprti karakter
dirinya sendiri. Hal ini harus dilakukan oleh seorang aktor karena merupakan
suatu bentuk keprofesionalan dirinya untuk berperan.

6. Nada Puspita Sari (180210402002)


Pertanyaan:
Apakah seorang aktor harus memenuhi kelima syarat tersebut dan memiliki
daya kepekaan? Bagaimana jika hanya beberapa syarat saja yang dipenuhi?
Apakah masih boleh menjadi aktor atau tidak?

Jawaban:
Menjadi seorang aktor tentunya harus memenuhi semua persyaratan yang telah
ditentukan, disertai dengan daya kepekaan yang harus dimiliki oleh calon
aktor. Karena jika seorang aktor hanya memenuhi beberapa syarat saja dan
tidak memiliki daya kepekaan , maka tidak akan bisa membangun suasana
yang tepat di saat berperan. Misalnya seorang aktor tidak memiliki daya
kepekaan terhadap penonton, maka seolah-olah pemain tidak bisa membangun
susasa atau berdialog dengan penonton. Maka drama tersebut akan terkesan
monoton atau membosankan. Jadi jika tidak memenuhi semua persyaratan dan
tidak disertai dengan daya kepekaan maka seseorang itu tidak bisa menjadi
seorang aktor.

Anda mungkin juga menyukai