Anda di halaman 1dari 4

Daftar Pertanyaan dan Jawaban

Presentasi Kelompok 6 yang Membahas Tentang Unsur Intrinsic Drama

1. Fira Aldilla Nurjannah (180210402015)

Pertanyaan :

Di dalam penokohan itu kan terdapat 3 hal, yaitu fisik, psikis, dan sosiologis. Apakah
ketiga hal tersebut harus ada di dalam seorang tokoh? Tolong berikan penjelasannya.

Jawaban :

Menurut kelompok kami, factor fisik, psikis, dan sosial pasti ada dalam suatu karakter
tokoh. Setidak-tidaknya suatu tokoh pasti memiliki salah satu dari ketiga factor tersebut.
Hal itu dikarenakan Penokohan berkaitan dengan keadaan fisik (fisiologis), meliputi jenis
kelamin, ciri-ciri tubuh, umur, dan sebagainya yang pasti muncul dalam suatu tokoh.
Kejiwaan (psikologis), meliputi kegemaran, mentalitas, temperamen, keadaan emosi, dan
sebagainya. Serta sosial (sosiologis), meliputi jabatan, pekerjaan, kelompok sosial, dan
sebagainya. Factor fisik dan psikologislah yang paling sering muncul dalam suatu tokoh.

2. Tiara Putri Hanarastiti (180210402018)

Pertanyaan :

Apa maksud dari indikator penokohan secara psikologis dan sosiologis? dan tolong
berikan contoh nya.

Jawaban :

Indicator psikologis merupakan kejiwaan atau batin dari seorang tokoh. Contohnya ialah
mentalitas, temperamen, dan keadaan emosi yang dimiliki oleh seorang tokoh.
Sedangkan indicator sosiologi merupakan keadaan sosial dari seorang tokoh. Sehingga
mendukung indicator penokohan lainnya fisiologis dan psikologis. Seperti contohnya
yaitu jabatan, pekerjaan, dan kelompok sosial.
3. Ulfa Sifa Urrohmah (180210402031)

Pertanyaan :

Pada bagian pembagian alur, dijelaskan alur maju umumnya digunakan untuk cerita yang
mudah dipahami kenapa bisa demikian lantas apakah cerita yang menggunakan alur maju
selalu mudah dipahami dan cerita yang menggunakan alur mundur atau campuran tidak
mudah dipahami mohon penjelasannya?

Jawaban :

Cerita yang menggunakan alur maju biasanya digunakan pada cerita-cerita yang ringan.
Misalnya cerita-cerita anak. Pada alur maju, tokoh, waktu, hubungan antar tokoh dan hal-
hal mendasar akan di jelaskan terlebih dahulu di awal, jadi pembaca lebih mudah
memahami jalan ceritanya. Penggunaan alur maju juga bisa lebih membangun kebiasaan
menulis bagi penulis pemula. Untuk alur mundur dan campuran bukan ceritanya tidak
mudah di pahami, namun dalam alur ini pengarang harus pintar dalam penyusunan alur
ceritanya, jika tidak pembaca akan bingung penggambaran ceritanya.

4. Fuaddillah Rizqi Buyung Utama (180210402026)

Pertanyaan :

Apakah setiap pengarang memiliki cara berbeda dalam menggambarkan tokoh dalam
ceritanya? apakah setiap pengarang menggunakan pendekatan tertentu dalam
menggambarkan tokoh dalam ceritanya? Tolong jelaskan dan berikan contohnya.

Jawaban :

Cara pengarang menggambarkan tokoh dalam ceritanya dapat dilakukan dengan 2 cara
yaitu dengan cara menggambarkan tokoh secara langsung (Metode Analitik) dan cara
menggambarkan tokoh secara tidak langsung (Metode Dramatik).

Pengarang menggunakan metode Analitik yaitu dengan secara langsung contohnya: Andi
adalah anak yang rajin belajar, suka menabung dan selalu membantu orang-orang di
sekitarnya. Contoh penggunaan Metode Dramatik dapat berupa paparan keadaan
lingkungan oleh pegarang atau dialog antar tokoh lainnya, contohnya :

Ali : “ permisi, aku jual gorengan, kamu mau beli tidak ?”


Dita : “ pergi sana , dasar penggangu.”
Ali : “ baiklah, terima kasih ya!”
Dengan percakapan tersebut sudah dapat menggambarkan watak tokoh. Jadi pengarang
dapat memiliki cara maupun metode serta pendekatan yang berbeda dalam memilih
menggambarkan watak tokoh.

5. Nuri Fikria (180210402022)

Pertanyaan :

Saat kelompok kalian menganalisis naskah drama aeng mengenai unsur intrinsik drama,
teori siapa yang anda gunakan? Karena disitu tidak dijelaskan menggunakan teori siapa.

Jawaban :

Dalam menganalisis naskah drama Aeng, kelompok kami menggunakan teori dari
Wiyatmi. Menurut Wiyatmi, unsur-unsur intrinsic terbagi menjadi 6 yaitu tema dan
amanat, alur (plot), penokohan (perwatakan, karakterisasi), latar (seting), Bahasa
(Cakapan atau dialog), dan Lakuan (tokoh atau akting).

6. Nirmala Hayuningrat (180210402040)

Pertanyaan :

Apakah peran atau gunanya kita tau unsur intrinsik pada strukturralisme sastra pada
apresiasi drama?

Jawaban :

Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun dari dalam sastra yang memperkuat suatu
karakter dalam cerita, jadi kita perlu mengetahui apa itu unsur instriksik sebagai
mahasiswa mauapun sebagai calon guru , karena dengan mengetahui unsur instrunsik
pada strukturalisme sastra, dapat membantu agar lebih memahami cara penyair dalam
membangun karya sastranya berdasarkan unsur pembangunnya, dan apabila membuat
suatu karya sastra dengan mengetahui unsur instriksik dapat membuat cerita yang
memiliki karakter yang kuat, utuh lengkap serta mampu menghidupkan jalannya cerita.
Pertanyaan Tambahan

1. Nada Puspita Sari (180210402002)

Pertanyaan :

Apakah dalam drama tahapan alur semua harus dilalui? Dan apakah harus urut?

Jawaban :

menurut kelompok kami, Ya, tahapan alur harus dilalui semua. Karna pada sehuah
naskah drama ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar alur yang dibangun menjadi
menarik, sesuai dengan logika cerita, dan tidak melebar kemana-mana. Jadi, tahapan
tersebut harus terpenuhi semua. Tahapan alur tidak harus urut, karena dalam
perkembangan pola tahapan alur bisa berubah bergantung dari jenis alur yang hendak
disajikan oleh pengarang.

2. Wihania Raras Arinindya (180210402024)

Pertanyaan :

bagaimana cara menentukan watak atau sifat tokoh? jika tokoh tersebut memiliki watak
yang tidak terduga misalnya dia jahat namun disisi lain dia baik ke orang tuanya.
Sedangkan di materi tersebut harus konsisten.

Jawaban :

Hal tersebut tentu saja bisa terjadi. Menurut kelompok kami, munculnya keadaan seorang
tokoh yang memiliki watak berbeda, memang disengaja oleh penulis naskah drama untuk
memberikan kesan yang kuat pada seorang tokoh dan memberikan kejutan-kejutan
melalui watak yang berbeda. Jika watak yang berbeda tersebut konsisten hingga akhir
cerita, maka memang watak tersebut yang diinginkan oleh penulis naskah. Jika
seandainya terjadi perubahan watak tokoh secara tiba-tiba maka hal tersebut yang ingin
digambarkan oleh penulis. Karena tidak mungkin jika tokoh berubah watak tanpa
terpikirkan oleh penulisnya. Semua yang dituliskan oleh penulis telah terskrenario. Dan
jika dalam penampilan drama, seorang tokoh tiba-tiba berubah watak, maka seperti itulah
yang diinginkan oleh sutradara.

Anda mungkin juga menyukai