DAFTAR PERTANYAAN DISKUSI KELOMPOK 9 (Bedah Naskah dan Casting)
1. Nabila Qotrunada (10802010402023)
Pertanyaan: Apakah ada teknik casting selain teknik menurut waluyo? Jika ada urutan teknik lainnya, mengapa kelompok kalian memilih teknik casting menurut waluyo? Jawaban: menurut beberapa sumber dari buku dan artikel di internet yang sudah kami baca, rata-rata hanya menyebutkan teknik casting yang dituturkan oleh Waluyo. Karena hal itu, kelompok kami memutuskan menggunakan pendapat dari Waluyo.
2. Umy Nasrukhah (180210402016)
Pertanyaan: Dalam makalah kelompok kalian, tidak dijelaskan teori siapa yang kalian gunakan untuk membedah naskah Drama Kisah Cinta dan Lain-Lain. Yang ingin saya tanyakan, apa teori yang kalian gunakan untuk membedah naskah tersebut dan kenapa kalian memilih teori tersebut? Jawaban: kelompok 9 menggunakan teori bedah naskah dari jurnal yang dipublikasiakn oleh Ridzky Firmansyah Fahmi yang berjudul Pembelajaran Naskah Drama melalui Bedah Naskah. Sebelumnya kita telah mencari teori dari ahli namun tidak menemukannya, dan karena keterbatasan mobilitas kita juga dak bisa ke perpus atau minjem buku dari dosen. Baik dalam jurnal ataupun selama kelompok kami melakukan pencarian mandiri, kami tidak menemukan teori tentang bedah naskah dari para ahli. jadi teori yang kami gunakan berasal dari jurnal yang ditulis oleh itu tadi
3. Wihania Raras A (180210402024)
Pertanyaan: Bedah naskah itu apa sama seperti menganalisis naskah gitu? Kok tadi tak baca hampir sama. Terus hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam bedah naskah? Jawaban: menurut kelompok 9, bedah naskah itu sifatnya lebih luas dibandingkan analisis naskah. karena kru drama bukan hanya menggali isi dan maksud dari naskah tersebut, tetapi juga menyesuaikan dan mengembangkan naskah untuk menjadi pementasan. Adapun yang perlu diperhatikan dalam bedah naskah yaitu dalam menentukan seluk-beluk dari naskah drama. Karena hal itu merupakan tujuan utama melakukan bedah naskah dan untuk mengetahui karakter tokoh, motivasi, konflik, termasuk gerak atau lakuan tokoh. 4. Farhan Taufiqurahman (180210402009) Pertanyaan: Apakah ada hubungan antara bedah naskah dan casting? Jawaban: Iya, terdapat hubungan antara bedah naskah dan casting. Bedah naskah adalah suatu kegiatan yang berupaya mengetahui hal-hal yang terdapat di dalam naskah. Hal tersebut di antaranya meliputi tema, maksud pengarang, maksud kata atau kalimat, dan kemungkinan konsep pemanggungannya. Bedah naskah berfungsi untuk mengetahui seluk-beluk mengenai teks drama. Karakter tokoh, motivasi, konflik, termasuk gerak atau lakuan tokoh. Setelah mengetahui seluk-beluk naskah drama, barulah sutradara dapat melakukan casting. Casting berarti pemilihan peran (Endraswara, 2014: 43).
5. Imami Nur Afifah (180210402029)
Pertanyaan: teknik casting yang dikemukakan Waluya ni kan 5 ya, apa yang paling penting dalam teknik ini? selain itu, misalkan ada seseorang yang sedang menjalani casting dan sutradara mencari seseorang yang observasi kehdupannya sesuai dengan naskah yang ada, namun di sisi lain orang tersebut tidak memiliki kemahiran dalam membawakan peran bisa dibilang masih pemula dan juga tidak sesuai dengan kriteria fisik yang diinginkan oleh sutradara tersebut. apakah orang tersebut masih bisa menjadi tokoh dalam naskah yang diinginkan sutradara? Jawaban: menurut kelompok kami, teknik yang dikemukakan oleh Waluyo semua penting dan semua harus dijadikan pertimbangan oleh sutradara dalam melakukan casting. Dan Pemilhan pemeran berdasarkan observasi kehidupan pribadi calon pemeran. Mereka yang mempunyai banyak kecocokan dengan peran yang dibawakan dalam hal emosi dan temperamennya, akan terpilih membawakan tokoh itu. Pengalaman masa lalu dalam hal emosi akan memudahkan pemeran tersebut dalam menghayati dan menampilkan dirinya sesuai dengan tuntutan cerita. Temperamen yang cocok juga akan membantu proses penghayatan diri peran yang dibawakan. tujuan dari casting ini kan menemukan pemain yang bisa menghayati emosi tokoh dalam naskah drama, misalkan pemain yang dicasting ternyata tidak bisa memenuhi tujuan yang ingin dicapai ini, maka lanjut atau tidaknya pemain itu bergantung bagaimana keputusan sutradaranya. sutradara bisa mempertimbangkan waktu yang tersedia untuk melatih pemain tersebut atau mencari pemain lain yang dianggap lebih siap. 6. Syarifah (180210402037) Pertanyaan: Bagaimana jika tidak ada seseorang yg tidak ahli dalam casting. Dan apakah sutradara juga bisa mengcasting pemain? Jawaban: Casting adalah pemilihan peran. Meng-casting tokoh adalah tugas sutradara. Tugas ini sebaiknya dilakukan secara adil dan proporsional. Adil artinya ada kesesuaian dengan isi naskah, dan proporsional berarti tidak hanya memilih secara asal-asalan. Artinya, casting tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang dan harus dilakukan oleh sutradara.