Anda di halaman 1dari 3

METODE OFFBIT

KELOMPOK 4

ASTRID AMRUN : 219 502 005


HERDIANSYAH : 219 502 008
NURSALMA : 219 502 012
PIPIN ASPINA J : 219 502 013
SITI MARMA : 219 502 019
PUPUT TOSEPU : 219 502 015
METODE OFFBIT
Terbagi memnjadi dua:
1.Silent Way
Metode Cara Diam atau The Silent Way yang diperkenalkan oleh Gattegno ini dalam orientasinya
dapat diklasifikasikan sebagai kognitivis. Dalam pandangan Gattegno, pikiran merupakan agen, wali,
atau perantara aktif yang mampu membangun kriteria intinya sendiri buat belajar.
Dalam metode ini siswa tidak diminta untuk merespon stimulus-stimulus dalam lingkungan
seperti pada orientasi audio-lingual tetapi didasarkan pandangan bahwa pembelajar dapat
mengembangkan kriteria yang mereka buat sendiri untuk belajar bahasa tanpa perlu diberi materi
bahasa secara langsung atau secara "silent", hening, tanpa suara.
Stevick mengemukakan lima prinsip dasar atau cirri utama metode Cara Diam, yaitu:
a.       mengajar haruslah merupakan bawahan (subordinasi) belajar,
b.      belajar bukanlah merupakan tiruan atau latihan,
c.       dalam belajar, pikirn memperlengkapi dirinya dengan karyanya sendiri, mencoba-coba (trial and
error), eksperimentasi yang disengaja, menunda keputusan, dan merevisi konklusi (atau memperbaiki
kesimpulan).
d.      dalam pelaksanaannya, pikiran menarik atau mengambil segala sesuatu yang sudah pernah
diperolehnya, terutama sekali pengalamannya dalam belajar bahasa ibu.
e.       pengajar atau guru harus berhenti mencampuri atau campur tangan dan mengarahkan atau
membelokkan kegiatan sebelumnya (Stevick, 1980:137).

mengutarakan teknik-teknik dan prinsip-prinsip metode Cara Diam sebagai berikut:


1). Menghindari mengulangi contoh ucapan guru, karena tidak perlu,
2). Mengenali dan memahami bahan pelajaran melalui pemakaian dan praktek dalam konteks,
3). Perbikan atau koreksi jarang dilakukan guru,
2. Metode Sugestopedia
Metode Sugestopedia adalah metode pengajaran yang menggunakan teknik-teknik relaksasi dan
konsentrasi untuk merangsang pembelajar agar menggunakan daya pikir bawah sadarnya untuk
menambah kemampuannya mengingat lebih banyak kosakata dan struktur (Lazanov dikutip Ghazali,
2010:100).
Kegiatan pengajaran dengan metode ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:
a. pertama, siswa membaca materi pelajaran sebelumnya melalui percakapan, permainan atau skit (drama
humoris yang pendek).
b.  berikutnya, bahan baru disajikan melalui dialog-dialig panjang yang didasarkan pada situasi nyata. Tahap
ini diikuti dengan "active concert" dan "passive concert".
c.  sesi ketiga disebut fase aktivasi (activation phase). Pada tahap ini diberikan penguatan terhadap materi
baru yang sudah dipelajari pada fase kedua.
Agar metode Lozanov dapat dipraktekkan atau diterapkan secara efektif, diperlukan tiga unsur
penting (Tarigan, 1986:263), yaitu:
a. ruang kelas yang menarik atau atraktif (dengan cahaya yang lembut) dan suasana kelas yang menyenagkan;
b. guru yang berkepribadian dinamis yang mampu memerankan bahan dan memotivasi belajar para siswa;
dan
c. para siswa yang dapat siap-siaga dalam kesantaian (Bancroft 1978:172; Krashen, 1986:143-144).

Kelemahan metode ini antara lain: hanya dapat digunakan bagi kelompok kecil, menjengkelkan dan
menggelisahkan bagi orang-orang yang tidak menyukai Hayden dan penggubah lagu klasik lainnya;
biayanya terlalu mahal; belum ada ketentuan dan persiapan bagi tingkat-tingkat menengah dan lanjutan
(Steinberg, 1986:193)

Anda mungkin juga menyukai