Anda di halaman 1dari 21

Ciri-Ciri Puisi dan

Penjelasannya (Struktur dan


Unsur-Unsur Puisi)
27 Agustus 2018 Oleh Zakky
Ciri-ciri puisi dan penjelasannya – Puisi adalah sebuah
bentuk karya sastra dengan pemilihan kata yang indah dan
terikat dengan unsur irama, ritma, diksi dan gaya bahasa.
Contoh puisi banyak kita dengar dari para seniman terkenal.
Dalam karya sastra ini, juga ada unsur-unsur puisi dan struktur
puisi yang pasti ditemui.
Secara umum pengertian puisi adalah sebuah karya sastra
yang mengandung unsur irama, ritma, diksi, lirik dan
menggunakan kata kiasan dalam setiap baitnya untuk
menciptakan estetika bahasa yang padu. Puisi menjadi hasil
buah pemikiran dan ekspresi penyair.
Ada banyak jenis-jenis puisi. Umumnya puisi dibagi menjadi
dua yaitu puisi lama dan puisi baru atau puisi modern. Puisi
lama lebih terikat dengan kaidah aturan seperti jumlah baris,
bait dan rima/irama, misalnya seperti pantun, gurindam atau
talibun. Sementara puisi baru lebih bebas dan tidak terikat
aturan tertentu.
Meski begitu tiap macam puisi memiliki ciri-ciri puisi secara
umum. Selain itu juga ada unsur-unsur puisi, baik
unsur intrinsik puisi maupun unsur ekstrinsik puisi. Puisi juga
memiliki susunan struktur fisik dan struktur batin sebagai
syarat-syarat puisi itu sendiri.

(baca juga pengertian majas)

Ciri-Ciri Puisi
Di bawah ini akan dijelaskan ciri-ciri puisi secara umum serta
ciri-ciri puisi lama dan puisi baru. Selain itu akan dibahas
mengenai unsur-unsur puisi dan struktur puisi beserta
pengertiannya.

Ciri-Ciri Puisi Secara Umum


1. Penulisan puisi dituangkan dalam bentuk bait yang terdiri
atas baris-baris, bukan bentuk paragraf seperti pada
prosa dan dialog seperti pada naskah drama.
2. Diksi yang digunakan dalam puisi biasanya bersifat kias,
padat dan indah.
3. Penggunaan majas sangat dominan dalam bahasa puisi.
4. Pemilihan diksi yang digunakan mempertimbangkan
adanya rima dan persajakan.
5. Setting, alur, dan tokoh dalam puisi tidak begitu
ditonjolkan dalam pengungkapan.
Ciri-Ciri Puisi Lama

1. Anonim atau tidak diketahui siapakah nama pengarang


puisi.
2. Terikat pada jumlah baris, rima, irama, diksi, intonasi dan
sebagainya.
3. Memiliki gaya bahasa yang statis/tetap dan klise.
4. Isinya cenderung fantastis dan istanasentris
5. Merupakan sastra lisan karena disampaikan dan diajarkan
dari mulut ke mulut.
Ciri-Ciri Puisi Baru

1. Nama pengarang puisi diketahui.


2. Tidak terikat jumlah baris, rima dan irama.
3. Memiliki gaya bahasa yang dinamis atau berubah-ubah.
4. Puisi cenderung bersifat simetris atau memiliki bentuk
rapih.
5. Lebih menggunakan sajak syair atau pola pantun.
6. Puisi biasanya berbentuk empat seuntai.
7. Terdiri dari kesatuan sintaksis atau gatra.
8. Pada tiap gatra terdiri dari 4 sampai 5 suku kata.
9. Isi puisi tentang kehidupan pada umumnya.
Unsur-Unsur Puisi

Secara sederhana, batang tubuh puisi terbentuk dari beberapa


unsur, yaitu kata, larik, bait, bunyi dan makna. Kelima unsur-
unsur puisi ini saling mempengaruhi keutuhan sebuah puisi.

1. Kata
Unsur utama terbentuknya puisi adalah kata. Pemilihan kata
yang tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-
unsur yang lain.

2. Larik/Baris
Larik atau baris menjadi unsur penting puisi berikutnya.
Sebuah larik bisa berupa satu kata saja, bisa berbentuk frase
atau bisa pula seperti sebuah kalimat utuh. Pada puisi lama,
jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi
pada puisi baru tak ada batasan.

3. Bait
Bait adalah sebuah kumpulan larik/baris yang tersusun
harmonis. Pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna. Pada
puisi lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya empat
buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi.

4. Bunyi
Unsur puisi yang lainnya adalah bunyi. Unsur bunyi dalam
penyusunan dan pembacaan puisi dibentuk oleh dua faktor,
yaitu rima/sajak dan irama/ritme.

 Rima (persajakan) merupakan bunyi-bunyi yang


ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan
bait.
 Irama (ritme) merupakan pergantian tinggi rendah,
panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi.
5. Makna
Makna merupakan unsur yang mengandung tujuan dari
pemilihan kata, pembentukan larik dan bait. Makna bisa
menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut.
Struktur Fisik Puisi

Struktur fisik puisi atau disebut juga sebagai metode puisi,


merupakan sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk
mengungkapkan hakikat puisi. Terdapat 6 struktur fisik puisi
yaitu topografi, diksi, imaji, kata konkret, gaya bahasa dan
rima/irama.

1. Tipografi
Pengertian tipografi atau perwajahan puisi bisa diartikan
bentuk puisi yang dipenuhi dengan kata, tepi kiri kanan dan
tidak memiliki pengaturan baris. Biasanya pada baris puisi
tidak selalu diawali huruf besar (kapital) serta tidak diakhiri
dengan tanda titik.

2. Diksi
Pengertian diksi adalah pemilihan kata-kata yang digunakan
oleh penyair dalam puisinya. Puisi adalah bentuk karya sastra
yang padat dengan sedikit kata-kata sehingga diksi atau
pemilihan kata sangat penting dan krusial bagi nilai estetika
puisi.

3. Imaji
Pengertian imaji adalah unsur yang melibatkan penggunaan
indra manusia, seperti imaji penglihatan, imaji suara dan
sebagainya. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara
(auditif), imaji penglihatan (visual) dan imaji raba atau sentuh
(imaji taktil).

4. Kata konkret
Pengertian kata kongkret adalah kata yang memungkinkan
terjadinya imaji, Kata konkret bersifat imajinatif sehingga
memunculkan imaji, biasanya berhubungan dengan kata
kiasan atau lambang.

5. Gaya Bahasa
Pengertian gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang
bersifat seolah olah menghidupkan dan menimbulkan makna
konotasi dengan menggunakan bahasa figuratif. Pada puisi,
biasanya menggunakan gaya bahasa majas seperti retorika,
metafora, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, repetisi,
anafora, antitesis, klimaks, antiklimaks, satire, paradoks dan
lain-lain.

6. Rima/Irama
Pengertian rima atau irama adalah persamaan bunyi pada
puisi, baik di awal, tengah atau pada akhir baris puisi.
Sementara ritma adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras
lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan
puisi.

Struktur Batin Puisi

Struktur batin puisi, atau sering juga disebut sebagai hakikat


puisi, merupakan hal-hal terkait unsur batin dalam
pembacaan puisi. Terdapat 4 struktur batin puisi yaitu tema,
nada dan amanat.

1. Tema
Pengertian tema pada puisi adalah unsur utama pada puisi
karena tema berkaitan erat dengan makna yang dihasilkan
dari suatu puisi. Tema menjadi landasan dan garis besar dari
isi puisi tersebut.

2. Rasa
Pengertian rasa pada puisi merupakan sikap penyair terhadap
pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.
Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar
belakang sosial, pengalaman dan psikologi penyair.
3. Nada
Pengertian nada pada puisi adalah sikap penyair terhadap
pembacanya. Nada berhubungan dengan tema dan rasa yang
ditujukan penyair pada pembaca, bisa dengan nada
menggurui, mendikte, nada sombong, nada tinggi atau seolah
ingin bekerja sama dengan pembaca.

4. Amanat/Tujuan
Pengertian amanat atau tujuan pada puisi adalah merupakan
pesan yang terkandung didalam sebuah puisi. Amanat dapat
ditemukan dengan memaknai puisi tersebut secara langsung.

Nah demikianlah referensi penjelasan ciri-ciri puisi dan


penjelasannya meliputi unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik
puisiserta struktur fisik dan batin puisi. Puisi dikenal sebagai
bentuk karya sastra yang indah hasil ekspresi penyairnya.
Sekian penjelasan ciri-ciri puisi kali ini.

Buatlah kesimpulan tahapan siklus hidup


hewan
Siklus hidup hewan adalah rangkaian proses tahapan hidup
yang dilalui oleh hewan mulai dari telur, menetas (bagi hewan
ovipar, jika bagi hewan vivipar maka mulai dari anak hewan),
masa remaja, dewasa, sampai menghasilkan sel kelamin
yang siap dibuahi. Setelah dewasa hewan dapat
menghasilkan keturunan kembali. Namun, siklus hidup pada
beberapa kelompok hewan ternyata berbeda-beda.

Buatlah kesimpulan tahapan pertumbuhan


hewan tahapan pertumbuhan hewan adalah
sebagai berikut
Tahapan pertumbuhan hewab terbagi menjafi 2
1. Yg mengalami metAmorfosis
- Setiap pertumbuhan menlami perubahan bentuk dr yg
sebelumnya)
- Hewan Yang mengalami metamorfosis dibagi menjafi 2
a. Metamorfisi tdk sempurna (kecoak)
b. Metamorfosis sempurna (kupu kupu)

2. Yg tidak mengalami metamorfosis


(Tidak mengalami perubahan bentuk sejak dilahirkan)
Cth :
Kucing
Pertumbuhannya :
Bayi
4.4 kucing - anak kucing - kucing remaja - kucing dewasa.

Daur Hidup Hewan


By MayaPosted on April 11, 2016
Semua makhluk hidup mengalami siklus hidup atau daur hidup. Daur hidup adalah suatu proses
yang dialami makhluk hidup yang dimulai dari awal pertama kali organisme itu hidup dibumi
lalu tumbuh dan berkembang menjadi organisme atau makhluk hidup dewasa dan berkembang
biak untuk mempertahankan kelangsungan jenisnya. Daur hidup hewan dimulai saat kelahiran
dari perut induknya atau menetas dari telur. Hewan semakin besar saat masa pertumbuhanya dan
berkembang menjadi hewan dewasa.
Daur hidup hewan berakhir pada kematian. Proses daur hidup hewan tersebut merupakan suatu
perputaran atau siklus (life Cycle) karena akan kembali pada titik awal mulanya. Daur hidup
hewan berakhir pada saat hewan tersebut mati, dan dimulai lagi dari awal yaitu lahir lalu tumbuh
dan berkembang hingga akhirnya mati.

Daur hidup hewan berdasarkan proses perubahan bentuk tubuhnya dapat dibagi menjadi dua
yaitu :

1. Daur hidup tanpa metamorfosis


2. Daur hidup dengan metamorfosis

Metamorfosi adalah perubahan bentuk hewan secara bertahap setelah kelahiran atau penetasan
hingga dewasa. sebagian besar daur hidup hewan tanpa mengalami metamorfosis, contohnya
daur hidup kucing, anjing, dan ayam. Sebagian kecil hewan di bumi ini mengalami metamorfosis
pada daur hidupnya, contohnya kupu-kupu dan kecoa.

1. Daur Hidup Hewan Tanpa Metamorfosi

Daur hidup hewan tanpa metamorfosis adalah daur hidup hewan yang diawali dari lahirnya atau
menetasnya hewan baru yang bentuk tubuhnya sama dengan bentuk tubuh induknya. Pada daur
hidup tanpa metamorfosis hewan hanya mengalami perubahan ukuran tubuh namun tidak
mengalami perubahan bentuk. Contohnya ayam dan kucing, adakah ayam atau kucing
dirumahmu? Ayam dan kucing adalah contoh makhluk hidup yang mengalami daur hidup tanpa
metamorfosis.

Gambar 1. daur hidup ayam

Gambar 2. daur hidup kucing


Dalam daur hidupnya, kucing hanya mengalami perubahan ukuran tubuh. Namun tidak
mengalami perubahan bentuk. Bentuk anak kucing sama dengan bentuk kucing dewasa, yang
berbeda hanya ukuran tubuhnya saja. Oleh sebab itu kucing dikatakan mengalami daur hidup
tanpa metamorfosis, sama halnya dengan daur hidup ayam. Anak ayam yang baru menetas dari
telurnya memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan induknya.

2. Daur Hidup Hewan Dengan Metamorfosis

Daur hidup hewan dengan metamorfosis adalah daur hidup sekelompok hewan yang terlahir
dengan bentuk yang

berbeda dengan induknya, dan mengalami perubahan bentuk yang bertahap hingga dewasa.

Metamorfosis ada dua yaitu :

 Metamorfosis sempurna
 Metamorfosis tidak sempurna

a. Metamorfosis Sempurna

Metamorfosis sempurna dialami oleh hewan yang pada saat lahir memiliki bentuk tubuh yang
sangat berbeda sekali dengan induknya. Hewan ini harus melalui beberapa tahap untuk memiliki
tubuh yang sama dengan hewa dewasa. Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna yaitu
kupu-kupu, nyamuk, katak, ngengat dan lalat. Nyamuk dan kupu-kupu memiliki 4 tahapan dalam
daur hidupnya.

Tahapan Daur hidup nyamuk

Nyamuk betina bertelur di air, kemudian telur menetas menjadi jentik nyamuk. Jentik nyamuk
lalu menjadi kepompong atau pupa, setelah beberapa hari pupa pecah menjadi nyamuk dewasa.

Gambar 3. daur hidup nyamuk


Tahapan Daur Hidup Kupu-kupu

Tahapan daur hidup kupu-kupu sama dengan nyamuk yaitu:

 kupu-kupu bertelur
 telur menetas menjadi ulat atau larva dan memakan daun
 membangun kepompong
 kepompong pecah menjadi kupu-kupu.

Gambar 4. Daur hidup kupu-kupu


b. Metamorfosis Tidak Sempurna

Hewan yang mengalami metamorfasis tidak sempurna bentuk hewan muda mirip dengan
induknya, tetapi ada bagian-bagian tubuh yang belum terbentuk, misalnya sayap.

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna yaitu :

 capung
 kecoa
 jangkrik
 belalang

Tahapan daur hidup kecoa dan belalang

Serangga seperti belalang dan kecoa mengalami 3 tahapan dalam hidupnya yaitu:

1. telur
2. nimfa
3. serangga dewasa

Telur menetas menjadi bayi serangga yang sudah menyerupai serangga dewasa tetapi tanpa
sayap (nimfa). Nimfa akan berganti kulit beberapa kali sebelum menjadi serangga dewasa.

Gambar 5. daur hidup kecoa


Gambar 6. daur hidup belalang
Penjelasan Siklus Hidup
Hewan (Metamorfosis &
Tanpa Metamorfosis)
BY ADMIN SEPTEMBER 15, 2017 BIOLOGI NO COMMENTS

Siklus Hidup Hewan (Metamorfosis & Tanpa Metamorfosis) – Siklus hidup

adalah sebuah proses yang menunjukkan suatu perkembangan individu


makhluk hidup semenjak dilahirkan sampai pada akhir pertumbuhannya.
Siklus hidup dialami oleh setiap makhluk hidup tak terkecuali pada hewan.
Di dalam siklus hidup hewan biasanya di kenal dengan istilah metamorfosis.
Metamorfosis merupakan perubahan dari bentuk tubuh setiap proses
pertumbuhan dan perkembangan hewan yang sedang berlangsung. Siklus

hidup hewan secara utuh diawali dengan bertelur, menetas, masa remaja,
dewasa, hingga pada akhirnya mampu menghasilkan sel kelamin yang siap
dibuahi untuk mempertahankan perkembangan generasinya. Akan tetapi
setiap jenis hewan mempunyai siklus hidup yang berbeda-beda dalam
melangsungkan perkembangannya. Siklus hidup hewan dibagi menjadi dua,
yaitu siklus hidup tanpa metamorfosis dan siklus hidup dengan metamorfosis.

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :

A. Siklus Hidup Tanpa


Metamorfosis
Secara garis besar jenis-jenis hewan mengalami daur hidup tanpa proses
metamorfosis. Dari proses tanpa metamorfosis tersebut tidak menyebabkan
kekurangan atau kelainan secara fisik pada setiap hewan. Jenis hewan yang
tidak mengalami metamorfosis dalam siklus hidupnya yakni ayam, kucing,

kambing, burung, ikan, dan sebagainya. Dapat diamati pada salah satu
hewan, misal kucing yang berupa zigot berkembang di dalam rahim induk
betina. Dengan beberapa waktu anak kucing siap lahir dan menjadi kucing
muda. Selanjutnya, kucing yang masih muda tersebut akan berkembang dan
tumbuh menjadi kucing dewasa. Dari tahap inilah organ reproduksi hewan
kucing telah siapa melaksanakan fase fertilisasi. Dengan demikian apabila

terjadi langsung fase fertilisasi maka akan terbentuklah suatu zigot yang akan
memperkembangbiak generasi kucing selanjutnya.

Baca Juga: Alat Reproduksi Pria - Definisi & Pembagiannya

B. Siklus Hidup dengan


Metamorfosis
Metamorfosis merupakan salah satu fase perkembangan biologi yang terjadi
pada hewan serta mengakibatkan perubahan wujud fisik ataupun struktur
setelah mengalami kelahiran dan penetasan. Perubahan fisik itu dapat terjadi
karena adanya akibat dari pertumbuhan sel dan tahap differensiasi sel yang
secara keseluruhan tidak sama. Pada saat akan bermetamorfosis hewan akan
mengalami tahap demi tahap metamorfosis secara urut. Berdasarkan

perubahan bentuk tubuhnya, hewan mengalami dua tahap metamorfosis yaitu


sebagai berikut :

B.1. Metamorfosis Sempurna


Metamorfosis sempurna merupakan siklus hidup hewan yang mengalami
bentuk perubahan yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan sebelum
dan setelah melahirkan. Tahap metamorfosis sempurna ini dapat terjadi pada
hewan diantaranya adalah kupu-kupu, lalat, katak, nyamuk, dan sebagainya.

Adapun tahap metamorfosis sempurna secara urut yang terjadi pada hewan
dalah sebagai berikut :

Telur → larva → pupa (kepompong) → imago (hewan dewasa)

Contoh lain sebagaimana yang terjadi pada ubur-ubur. Dalam siklus


hidupnya ubur-ubur dapat berreproduksi secara seksual dan aseksual. Dalam
kehidupan sehari-hari jenis ubur-ubur yang sering dijumpai adalah berbentuk
medusa dan berada di dalam fase generatif yang menghasilkan sel kelamin.
Kemudian, sel kelamin tersebut dilepaskan ke dalam air untuk mengalami
proses fertilisasi. Tahap ini dapat menghasilkan zigot yang akan berkembang
menjadi larva. Adapun siklus hidup yang terjadi pada ubur-ubur adalah
sebagai berikut :

Baca Juga: Penjelasan Singkat tentang Karya Tulis Ilmiah dan Contoh

Soal

Zigot → Planula → Skifistoma → Efira → Medusa

B.2. Metamorfosis Tidak Sempurna


Metamorfosis tidak sempurna merupakan salah satu perubahan bentuk pada

hewan yang tidak terlalu nampak perbedaan bentuknya saat lahir


dibandingkan setelah tahap dewasa. Adapun contoh hewan yang mengalami
metamorfosis tidak sempurna ini yaitu, belalang, jangkrik, dan kecoa.
Perubahan bentuk pada tahap metamorfosis tidak sempurna terjadi secara
urutan berikut :

Telur → nimfa → imago (hewan dewasa)

Berikut penjelasan beberapa tahap metamorfosis yang terjadi pada hewan :

1. Larva
Larva adalah bentuk hewan muda yang dihasilkan dari proses metabolisme,
seperti yang terjadi pada amfibi dan serangga. Secara umum dapat diamati
bahwa bentuk larva dapat sangat berbeda terhadap bentuk hewan dewasanya.
Sebagai contohnya yaitu antara ulat dan kupu-kupu yang sangat berbeda

terhadap bentuknya. Pada bagian larva terdapat organ khusus yang tidak
dimiliki oleh hewan dewasa dan memiliki organ khusus yang sama dengan
hewan dewasa. Hasil dari metamorfosis berupa ulat merupakan tahap larva
yang berasal dari spesies dalam ordo Lepidoptera yang meliputi golongan
atau kelas kupu-kupu.

2. Kepompong

Kepompong atau pupa merupakan salah satu hasil metamorfosis kehidupan


serangga yang menyerupai ulat. Tahap ini hanya terjadi pada hewan yang

sejenis dengan serangga dan mengalami metamorfosis lengkap. Adapun


tahap metamorfosis lengkap ini meliputi empat tahapan, yaitu embrio, larva,
pupa, dan dewasa. Pada tahap inilah struktur tubuh dewasa serangga mulai
terbentuk, kemudian struktur tubuh larva mulai hilang. Karakteristik
kepompong itu sendiri adalah tidak dapat bergerak (sesil) dan terbungkus
oleh lapisan pelindung seperti halnya kokon yang menyerupai kepompong

ulat sutra. Selain itu terdapat bentuk menyerupai sarang lebah ataupun bentuk
cangkang yang sering kali memanfaatkan kamuflase sebagai bahan untuk
pengganggu predator.

Baca Juga: 5 Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia Bagi


Kehidupan

3. Nimfa

Nimfa merupakan serangga kecil (muda) yang keluar dari telur dan
mempunyai bentuk morfologi yang cukup maju. Hal ini sangat berbeda
dengan karakteristik pada fase dewasa atau induknya yang mempunyai

keseluruhan sayap dan genitalianya belum mencapai fase sempurna. Pada


tingkat pradewasa (hewan muda) serangga mengalami metamorfosis tak
sempurna. Adapun contoh dari peristiwa tersebut yaitu telur kecoa yang telah
menetas hingga menjadi bagian dari kecere atau kecoak kecil yang masih
muda. Kecere tersebut yang dimisalkan menyerupai bentuk nimfa
dikarenakan belum mempunyai fase kesempurnaan layaknya yang dimiliki
oleh induknya yaitu kecere yang belum terbentuk sayapnya.

Sumber :

Anda mungkin juga menyukai