INDONESIA
PERIODISASI 1971-1998
KELOMPOK 7
Anggota Kelompok
Anisa Putri K (22020144081)
Nabila Dhiyah M (22020144084)
Ghina Isti A (22020144086)
M Maulidil Zidny(22020144115)
PENYEBAB MUNCULNYA
Munculnya periode 70-an karena adanya pergeseran sikap berpikir dan
ANGKATAN
bertindak dalam menghasilkan wawasan estetik dalam70
menghasilkan karya
sastra bercorak baru, baik di bidang puisi, prosa maupun drama. pergeseran
ini mulai kelihatan setelah gagalnya kudeta G30S/PKI. Abdul Hadi W.M, dan
Damai Toda menamai sastra Indonesia modern pada tahun 1970-an dengan
sastra periode 70-an. Dalam periode 70-an pengarang berusaha melakukan
eksperimen untuk mencoba batas batas beberapa kemungkinan bentuk, baik
prosa, puisi, maupun drama semakin tidak jelas. periode 70-an telah
memperloihatkan pembaharuan dalam berbagai bidang, antara lain: wawasan
esteik, pandangan, sikap hidup, dan orientasi budaya. para sastrawan tidak
mengabaikan sesuatu yang bersifat tradisional bahkan berusaha untuk
menjadikannya sebagai titik tolak dalam menghasilkan karya sastra modern.
PENYEBAB MUNCULNYA ANGKATAN 80
Sastra 80-an berada dl tengah lingkungan yang masyarakatnya mengalami depolitisasi
yang nyaris total aktivitas-aktivitas politik mahasiswa ditertibkan dan mahasiswa
Sepenuhnya dijadikan organ kampus yang dilepaskan dari segala macam aktivitas politik.
Mimbar bebas tidak lagi dibolehan dan bahkan indoktrinasi berupa penataran p4 mulai
menjadi bagian integral dari kehidupan kampus.
Politik stabilitas, security approach, normalisasi kehidupan kampus, dan asas tunggal
Merupakan lingkungan tempat para sastrawan era 80-an hidup. Majalah sastra hanya ada
horison dan basis. Tim sebagai pusat kesenian tidak seleluasa dulu, baik dalam masalah
dana maupun kegiatan.
Karya sastra yang lahir pada tahun 80-an dipengaruhi proses depolitisasi tersebut. Oleh
karena itu, sastra yang muncul pun jadi tidak sesuai dengan realitas sosial politik serta
tidak menunjukkan kegelisahan dan kesakjtan kolektif masyarakat pada masa itu.
CIRI DAN KARAKTERISTIK ANGKATAN
70-AN dalam karyanya
• Sastrawan lebih berani bereksperimen
• Banyak improvisasi terhadap karyab sastra yang tidak
ada pada angkatan sebelumnya
• Beberapa sastrawan angkatan ini menganut aliran
surealis
• Menggunakan bahasa daerah sebagai bentuk ungkapan
ekspresi
• Menggunakan bahasa konotasi yang kuat agar tidak
terjerumus dalam politik orde baru
CIRI DAN KARAKTERISTIK ANGKATAN
80-AN
Setiap angkatan sastra mempunyai karakteristiknya masing-masing yang membedakan dengan yang
lain. Berikut adalah karakteristik sastra angkatan 1980:
1.Puisi yang dihasilkan bercorak spritual religius, seperti karya yang berjudul "kubakar cintaku" karya
emba ainun najib,•
2.Sajak cenderung mengangkat tema tentang ketuhanan dan mistikisme,•
3. Sastrawan menggunakan konsep improvisasi,•
4. Karya sastra yang dihasilkan mengangkat masalah konsep kehidupan sosial masyarakat yang me-
muat kritik sosial, politik, dan budaya;
5. Menuntut hak asasi manusia, seperti kebebasan,•
6. Bahasa yang digijnakan realistis, bahasa yang ada dimasyarakat dan romantis,•
7. Terdapat konsepsi pembebasan kata dari pengertian aslinya,•
8. Mulai menguat pengaruh dari budaya barm, dimana tokoh utama biasanya mempunyai
Konfukdengan pemikiran timur,•
9. Didominansi oleh roman percintaan;
10. Novel yang dihasilkan mendapat pengaruh kuat dari budaya barat yang tokoh
Utamanyamempunyai konflikdengan pe-mikiran timur dan mengalahkan tokoh antagonisnya.
CIRI PADA PUISI 70- CIRI PADA PROSA 70-AN
AN
1. Mulai menggunakan frasa untuk 1. Alur berbelit-belit.
memperindah dan mengungkapkan makna. 2. Pusat pengisahan bermetode orang ketiga.
2. Menggunakan teknik pengungkapan ide 3. Mengeksploitasi kehidupan manusia sebagai
secara sederhana, dengan kalimat-kalimat individu, bukan sebagai makhluk komunal.
biasa atau sederhana. 4. Mengemukakan kehidupan yang tidak jelas.
3. Mengangkat kehidupan batin religius yang 5. Mengutamakan warna lokal (subkultur), latar
cenderung mistik. belakang kebudayaan lokal.
4. Menuntut hak-hak asasi manusia misalnya 6. Menyajikan tuntutan atas hak-hak asasi
kebebasan, hidup merdeka, bebas dari manusia untuk bebas dari kesewenang-
penindasan, menuntut kehidupan yang layak, wenangan, baik yang dilakukan oleh anggota
dan sebagainya. masyarakat lain atau oleh pihak-pihak yang
5. Mengemukakan kritik sosial atas berkuasa.
kesewenang-wenangan terhadap kaum
lemah, dan kritik atas penyelewengan.
CIRI PADA DRAMA 70-AN
Empat sajaknya yakni Sang Hai, Solitude, Batu, Tanah Air Mata.
Diterjemahkan ke bahasa Rusia dan dimuat dalam buku Mencari Mimpi,
Puisi Modern Indonesia dalam terjemahan Victor Progadaev yang
diterbitkan di Moskow pada tahun 2016
KARYA YANG DIHASILKAN ANGKATAN
70-AN
2. Hamid Jabbar
Hamid Jabbar lahir di kota Gadang, Sumatra Barat,
27 Juli 1949. Meninggal di Jakarta, 29 Mei 2004
Pada umur 54 tahun
Dia adalah seorang wartawan, sastrawan, dan
penyair Indonesia, ia merupakan salah seorang
tokoh sastrawan angkatan 70-an yang dikenal
sebagai penyair yang peka terhadap nilai-nilai
religius yang bernafaskan islam
KARYA YANG DIHASILKAN ANGKATAN
70-AN
2. Hamid Jabbar
Karya Hamid Jabbar
• Setitik Nur (Puisi)
• Zikrullah (Puisi)
• Ketika Khusyuk Tiba Pada Tafakur Kesejuta
(Puisi)
• Poco-poco (Buku kumpulan puisi) 1974
• Dua Warna (Buku Kumpulan Puisi) 1975
• Wajah Kita (kumpulan puisi, 1981)
• Rencong Gajah (kumpulan puisi, 1984)
KARYA YANG DIHASILKAN ANGKATAN
70-AN
3. Danarto Danarto sendiri lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada
27 Juni 1941. Danarto adalah seorang penulis dan
sastrawan Indonesia yang terbilang cukup senior.
Salah satu karyanya yang terkenal adalah kumpulan
cerpen, Godlob.
Kumpulan cerpennya yang lain seperti Adam
Ma'rifat yang memenangkan Hadiah Sastra 1982
Dewan Kesenian Jakarta. Tahun 2009 Danarto
menerima Ahmad Bakrie Award untuk bidang
kesusasteraan.
KARYA YANG DIHASILKAN ANGKATAN
70-AN
3. Danarto Karya Danarto :
• Godlob, Kumpulan (Cerpen 1975)
• Obrok Owok-Owok, Ebrek Ewek-Ewek,
(Drama 1976)
• Bel Geduweh Beh (Drama 1976)
• Adam Ma'rifat, kumpulan cerpen, 1982?
• Orang Jawa Naik Haji, catatan perjalanan
ibadah haji, 1983
• Berhala: Kumpulan Cerita Pendek, 1987
KARYA YANG DIHASILKAN ANGKATAN
70-AN
4. Iwan Simatupang
Iwan Simatupang lahir di Sibolga, 18 Januari 1928,
ia adalah seorang novelis, penyair, dan esais
Indonesia
Karya Iwan Simatupang Yaitu:
• The Pilgrim - terjemahan bahasa Inggris oleh
Harry Aveling (1975)
• Kering - novel (1972)
• Kooong: kisah tentang seekor perkutut (1975)
• Ziarah - novel (1983)
KARYA YANG DIHASILKAN ANGKATAN
70-AN
5. Putu Wijaya
Putu Wijaya lahir di Puri Anom Tabanan,
Tabanan, Bali, pada 11 April 1944. I Gusti
Ngurah Putu Wijaya atau lebih dikenal
dengan Putu Wijaya adalah seorang
sastrawan yang dikenal serba bisa. Ia
penulis drama, cerpen, esai, novel dan juga
skenario film, pelukis dan sinetron.
KARYA YANG DIHASILKAN ANGKATAN
70-AN
5. Putu Wijaya Karya Putu Wijaya:
• Invalid (Drama 1971)
• Tak Sampai Tiga Bulan (Drama 1974)
• Anu (Drama 1974)
• Bayang-Bayang Kelabu (Film 1979)
• Telegram (Novel 1973)
• Karyanya yang berupa cerpen
terkumpul dalam kumpulan cerpen
Bom (1978)
KARYA YANG DIHASILKAN ANGKATAN
• Hilman Hariwijaya 80-AN
Lahir 25 Agustus 1964 Bengkulu, Indonesia.
Meninggal 9 Maret 2022 (umur 57) Jakarta,
Indonesia.