Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DEMOKRASI DI INDONESIA DAN MASYARAKAT MADANI


Disusun untukk memenuhi tugas kelompok mata kuliah pendidikan kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Moh. Rofid Fikroni, M. Pd.

Disusun Oleh;
Mohammad Nizar Ali Wardana_214101080014
Muhammad Najib_214101080022

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


PRODI TADRIS BIOLOGI
UIN KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER
TAHUN AKADEMIK
2021/2022
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Yang telah mengantarkan kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang yakni
agama islam.
Makalah yang berjudul “DEMOKRASI DI INDONESIA DAN MASYARAKAT MADANI”
ini saya susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN. Dalam penulisan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM. selaku Rektor UIN KH. ACHMAD SIDDIQ
Jember.

2. Ibu Dr. Hj. Mukni‟ah, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN
KH. ACHMAD SIDDIQ Jember.

3. Ibu Dr. Hj. Umi Farihah, MM.,M.Pd. selaku Ketua Program Studi Tadris Biologi UIN KH.
ACHMAD SIDDIQ Jember.

4. Bapak Moh. Rofid Fikroni, M. Pd, selaku dosen pembimbing mata kuliah pendidikan
kewarganegaraan, yang telah banyak memberikan bimbingan, saran serta motivasi dalam
penyusunan makalah ini.

5. Bapak/Ibu Dosen UIN KH. ACHMAD SIDDIQ Jember yang telah membekali ilmu
prengetahuan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca yang budiman sangat kami
harapkan. Akhirnya, semoga segala yang tertuang dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis maupun bagi para pembaca dalam rangka membangun khazanah keilmuan.

Jember,22 Oktober 2022

Penulis
2
DAFTAR ISI

MAKALAH ................................................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 2

DAFTAR ISI............................................................................................................................... 3

BAB I .......................................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 5

C. Tujuan............................................................................................................................. 5

BAB II......................................................................................................................................... 6

A. Pengertian Demokrasi .................................................................................................... 6

B. Demokrasi Di Indonesia ................................................................................................ 7

C. Masyarakat Madani ........................................................................................................ 9

D. Perkembanggan Masyarakatt Madani Di Indonesia....................................................... 11

BAB III ..................................................................................................................................... ..14

A. Kesimpulan................................................................................................................... ..14

B. Saran ............................................................................................................................. ..14


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... ..15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demokrasi adalah suatu sistem bernegara yang banyak menjadi pilihan negara negara di
dunia pada umumnya. Demokrasi tecipta dari tuntutan masyarakat barat akan persamaan hak dan
kedudukan yang sama di depan hukum. Hal ini tercipta karena ketika sebelum Amerika dan
Prancis melakukan deklarasi setiap warga dibeda-bedakan kedudukannya baik di depan hukum
maupun dalam tatanan social masyarakat.
1
Demokrasi yang berasal dari kata demos dan kratos yang memiliki arti pemerintahan
dari untuk oleh rakyat. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang menganut sistem
demokrasi, Sistem pemerintahannya diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Indonesia dalam perjalanan berdemokrasi mengalami beberapa periode, hingga saat ini
menjalani periode reformasi. Demokrasi mengizinkan warganya turut berpartisipasi dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrassi mencakup kondisi sosial,
ekonomi, dan budaya yang menerapkan seebuah praktik politik kebebasan dan kesetaraan,
banyaknya keanekaragaman suku, budaya, bahasa, dan agama di indonesia menjadikan sistem
demokrasi mejadi sebuah pilihan yang tepat bagi bangsa indonesia untuk mewujudkan cita cita
NKRI.
Masyarakat madani (civil society) merupakan kata yang sering di sebut dan di diskuaikan
oleh kalangan masyaarakat, walaupun belum tentu semua orang tau apa sebenarnya hakikat
masyarakat madani, namun tidak bissa di pungkiri bahwa hampir semua kalangan masyarakt
menganggap masyarakat madani sebagai sesuatu yang di cita citakan di massa mendatang.

1
Dwi Sulisworo, Tri Wahyuningsih, Dikdik Baegaqi Arif, Program Studi Pendidikan Kerwarganegaraan | Hibah
Pembelajaran Non Konvensiona

4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud demokrasi?
2. Jelaskan Bagaimana demokrasi di indonesia?
3. Jelaskan apa yang di maksud dengan masyarakat madani?
4. Jelaskan bagaimana Perkembangan Masyarakat Madani Di Indonesia?

C. Tujuan
1. Mampu menjelaskan apa itu demokrasi
2. Mampu menjelaskan bagai mana domokrasi di indonesia
3. Mampu menjelaskan maaksud dari masyarakat madani
4. Mampu menjelaskan Bagaimana Perkembangan Masyarakat Madani Di Indonesia

5
BAB Il
PEMBAHASAN

A. Pengerian Demokrasi

2
Demokrasi berasal dari bahasa yunani kuno dari kata (Demokratia ) “kekuasaan rakyat”
yang terrbentuk dari (Demos) “rakyat” dan( kratos ) “kekuatan” atau “kekuasaan”, yang dapat di
artikan sebuah 3pemeritahan yang di selenggarakan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Lebih jelasnya demokrasi adalah sebuah bentuk pemerintahan dimana keputusan keputusan
pemerintah secara langsung maupun tidak laangsung di dasarkan pada kesepakatan mayoritas
yang di berikan secara bebas kepada masyarakat dewasa. Demokrasi mengizinkan warga negara
ikut serta baik secara langsung maupun perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum. Demokrasi sendiri mencakup kondisi sosial, ekonomi, adat, budaya, bahkan
agama yang memungkinkan adanya sebuah praktik kebebasan berpolitik dan kesetaraan,
demokrasi menjunjung tinggi terhadap harkat dan martaabat manusia.
4
Demokrasi tecipta dari tuntutan masyarakat barat akan persamaan hak dan kedudukan
yang sama di depan hukum. Hal ini tercipta karena ketika sebelum Amerika dan Prancis
melakukan deklarasi setiap warga dibeda-bedakan kedudukannya baik di depan hukum maupun
dalam tatanan social masyarakat. Demokrasi mempunyai landasaan yang mencakup kebebasan
berkumpul, kebebasan berserikat dan kenbebasan berbicara, inklusivitas, dan kebebasan politik,
kewarganegaraan, persetujuan dari yang terperintah, hak suara, kebebasaan dari perampasan
2
Dwi Sulisworo, Tri Wahyuningsih, Dikdik Baegaqi Arif, Program Studi Pendidikan Kerwarganegaraan | Hibah
Pembelajaran Non Konvensiona
3
Amin Rais, Pengantar Dalam Demokrasi dan Proses Politik,LP3ES, Jakarta,1986 hal. 5.
4
Benny Bambang Irawan, 2007. HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.5 NO.1. jurnal UNTAG Semarang

6
pemerintah yang tidak beralasan ataas hak hidup, kebebasan, dan kaum minoritas. Konsep-
konsep (dan nama) demokrasi dan konstitusi yang menjadi sebuah pemerintahan bermula di
Athena kuno sekitar 508 SM. Di Yunani kuno, tempat berdirinya banyak negara kota dengan
berbagai macam bentuk pemerintahan, demokrasi ditanding dengan bentuk-bentuk pemerintahan
yang dikendalikan oleh segelintir orang terkemuka (aristokrasi), oleh satu orang (monarki), oleh
para tiran (tirani), dan lain sebagainya.

B. Demokrasi di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara yang mengannut sistem demokrasi, dengan
mengembalikan hak menentukan pemimpin kepada rakyat, pennguasa di bawah pengawasan
rakyat. sejarah ketatanan republik indonesia yang lebih dari setengah abad, perkembangan
demokrasi di indonesia mengalami pasang surut (fluktuasi), masalah pokok utama yang di
hadapi bangsa indonesia adalah bagaimana upaya meningkattkan kehidupan ekonomi dan
membangun kkehidupan sosial polittik yang demokratis dalam masyarakat yang plural, Sebagai
tatanan kehidupan, inti tatanan kehidupan demokratis secara empiris terikat dengan persoalan
pada hubungan antar negara atau pemerintah dengan rakyat, atau sebaliknya hubungan rakyat
dengan negara atau pemerintah dalam posisi keseimbangan dan saling melakukan pengawasan.
Perkembangan demokrasi di indonesia di lihat dari segi waktu di bagi dalam empat periode,
yaitu;
1. Demokrasi Parlementer Periode (1945-1959)
Demokrrasi ini berlaku seejak kurun waktu (1945-1959) yakni bermula setelah
kemerdekaan indonesia sampai dengan munculnya dekrit presiden 5 juli 1959.
Demokrasi ini di setujui ooleh bangsa undonesia karena merujuk ke demokrasi liberal di
menna kebebasan rakyat lebih diakui dan terbukti dengan sistem multipartai dan
menjamurnya parpol yang ikut andil dalam kursi pemilu tahun 1955. Naamun terrnyata
dalam pperjalanannya demokrasi ini tidak cocok di terapkan di indonesia karena

7
meniimbulkan banyak penyimpangan, perpecahan dan bahkan pemberontakan. Dan
akhirnya muncullah dekrit presiden soekarno yang menyatakan bahwa indonesia kembali
ke konstitusi UUD 1945.
2. Demokrasi Terpimpin Periode (1959-1965)
Dalam dekritt 5 juli 1959, presiden soekarno menegaskan berlakunya kembali UUD
1945. Uud 1945 membuka kesempatan bagi seorang presiden untuuk bertahan selama
lima tahun, namun lewat ketetapan MPRS No . III/1963, Soekarno sebagai presiden
seumur hidup. Di masa ini kekuasaan soekarno sangat besar, bahkan pada tahn 1960
soekarno membubarkan DPR hasil pemilihan umum.
3. Demokrasi Orde Baru/Pancasila (1965-1998)
Demokrasi terpimpin berakhir setelah munculnya peristiwa G30S/PKI. Oekarno di
berhentikan dari jabatan presiden oleh MPRS pada tahun 1969 dan di gantikan Soeharto.
Indonesia memasuki era baru yang disebut sebagai Demokrasi Pancasila. Yang
mendasari semangat lahirnya periode ini adalah ingin mengembalikan dan memurnikan
pelaksanaan pemerintahan yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 secara konsekuen
dan murni sebagaimana terlahir setelah proklamasi, Tetapi dalam rezim orde baru hanya
sebagai retorika dan gagasan belum sampai pada tataran praksis atau penerapan, karena
dalam segi penerapan peran presideen semakin dominan terhadap lembaga lembaga
negara lainya, dan orde ini di tandai dengan dominasi ABRI yang ssangat tidak
memberikan ruang bagi kehidupan berdemokrasi.
4. Demokrasi Periode Reformasi (1998-sekarang)
Demokrasi periode reformasi ini di tandai dengan lengsernya presideen terdahulu,
soeharto yang menjabat presiden seelama 32 tahun. Presiden Habibie menghapus
beberapa peraturan tentang demokrasi pada masa sebelumnya. Pada era reformasi,
terdapat kebebasan pers dimana pers sebagai ruang public untuk berpartisipasi dalam
kegiatan kebangsaan dan kenegaraan. Pada orde baru surat izin pers kerap dicabut jika
tidak sejalan dengan pemerintahan tersebut. Selain kebebasan pers, pada era reformasi
sistem multipartai mulai diberlakukan. Sistem ini mulai terlihat pada saat Pemilu
(pemilihan umum) tahun 1999. Demokrasi pada era reformasi adalah demokrasi
pancasila. Demokrasi pancasila saat era reformasi memiliki karakteristik yang berbeda
dengan orde baru. Namun, karakteristiknya mirip dengan demokrasi parlementer pada

8
tahun 1950-1959. Saat periode reformasi, dikatakan bahwa demokrasi Indoneisa sedang
menuju kepada sebuah kesempurnaan. Seluruh warga negara Indonesia memiliki tugas
yang sama, yakni mengawal demokrasi agar dapar diaplikasikan ke seluruh aspek
kehidupan di negara. Pemilu yang demokratis, rotasi kekuasaan pemerinta, rekrutmen
politik yang transparan, dan hak dasar masyarakat Indonesia terjamin merupakan
karakteristik demokrasi pada masa reformasi.

C. Masyarakat Madani

5
Masyarakat madani merupakan kata yang sering di sebut dan di diskuaikan oleh
kalangan masyaarakat, walaupun belum tentu semua orang tau apa sebenarnya hakikat
masyarakat madani, namun tidak bissa di pungkiri bahwa hampir semua kalangan masyarakt
menganggap masyarakat madani sebagai sesuatu yang di cita citakan di massa mendatang.
Wacana ini mulai populer pada tahun 90 an di indonesia dan cukup terdengar asing bagi
beberapa orang, Konsep ini awalnya berkembang di Barat, dan berakhir setelah lama terlupakan
dalam perdebatan wacana sosial modern, dan kemudian mengalami revitalisasi terutama ketika
Eropa timur dilanda gelombang reformasi di tahun-tahun pertengahan 80-an hingga 90-an.
Mengenai wacana tentang masyarakat madani masih dalam perdebatan, namun beberapa
kalangan ada yang berpendapat bahwa masyarakat madani adalah persamaan dari kata civil
society. 6Civil society sebagai sebuah konsep yang berasal dari pergolakan politik dan
sejarah masyarakat Eropa Barat yang mengalami proses transformasi dari pola kehidupan
feodal menuju kehidupan masyarakat industri kapitalis.
7
Secara umum masyarakat madani dapat diartikan sebagai suatu masyarakat atau institusi
yang mempunyai ciri-ciri antara lain : Kemandirian, toleransi, keswadayaan, kerelaan menolong
satu sama lain dan menjujung tinggi norma dan etika yang telah disepakati bersama-sama. Secara
historis upaya untuk merintis institusi tersebut sudah muncul sejak masyarakat Indosesia mulai

5
Adi Suryadi Culla. Masyarakat Madani : pemikiran, Teori dan Relevansinya dengan Cita-Cita Reformasi, cet I, 3
6
PUSLIT IAIN Syarif Hidayatullah. Pendidikan Kewargaan, Demokrasi. HAM dan Masyarakat Madani. Cet. I, 142.
7
M Din Syamsuddin. Etika Agama dalam Membangun Masyarakat Madani. Cet I, vii

9
mengenal pendidikan modern dan sisitem kapitlisme global serta modernisasi yang
memunculkan kesadaran untuk mendirikan orgnisasiorgnisasi modern seperti Budi Utomo
(1908), Syarikat Dagang Islam (1911), dan lain-lain. Civil society adalah sebuah wilayah yang
menjamin berlangsungnya perilaku dan refleksi kemandirian. Civil society adalah suatu wilayah
yang menjamin berlangsungnya prilaku tindakan dan refleksi mandiri kemudian tidak
terkungkung oleh kondisi material serta tidak terserap dalam kelembagaan politik yang resmi.
8
Menurut perspektif A.S Hikam, civil society merupakan wacana yang berasal dari Barat
dan lebih mendekati subtansinya apabila tetap di sebutkan dengan istilah aslinya tanpa
menterjemahkan dengan istilah lain atau tetap berpedoman dengan kosep de' Tocquiville
merupakan wilayah sosial terorganisir yang mempunyai ciri-ciri antara lain : kesukarelaan,
keswasembedaan, keswadyaan dan kemandirian tinggi menghadapi negara dan keterkaitan
dengan norma atau hukum yang berlaku unuk warganya.

Gambaran bentuk masyarakat masa depan yang di inginkan umat manusia yang
mengakui harkat manusia adalah hak-hak dan kewajibannya dalam masyarakat yaitu
masayarakat madani, dapat juga dijelaskan dengan karakteristik sebagai berikut :
a. Masyarakat yang mengakui hakikat kemanusiaan yang bukan sekedar mengisi
kebutuhannya untuk hidup (proses humanisasi) tetapi untuk eksis sebagai
manusia.
b. Pengakuan hidup bersama manusia sebagai mahluq sosial melalui sarana Negara.
Negara menjamin dan membuka peluang kondusif agar para anggotanya dapat
berkembang untuk merealisasikan dirinya dalam tatanan vertikal (antara manusia
dengan Tuhan) atau tatanan horizontal (mausia dengan manusia). Interaksi kedua
tatanan tersebut penting karena tanpa orientasi kepada Tuhan maka tatanan
kehidupan bersama tidak bermakna. Tuhan adalah sumber nilai yang mengatur
keseluruhan kehidupan manusia.
c. Manusia yang mengakui karakteristik tersebut dan mengakui hak asasi manusia
dalam kehidupan yang demokratis adalah yang disebut masayarakat madani (civil
society).

8
Muhammad A.S Hikam. Demokrasi dan Civil Society. Cet I, 3

10
9Sebagaimana penjelasan diatas bahwa subtansi civil society dan masyarakat
madani mempunyai persamaan meskipun tidak semuanya atau ciri dari keduanya tidak
terlalu berbeda jauh. Kelompok yang cenderung memakai istilah masayarakat madani
menekankan bahwa salah satu cirinya adalah adaya masyarakat yang patuh hukum,
berkeadilan, dan adanya hubungan check and balance antara Negara dengan masyarakat.

D. Perkembangan Masyarakat Madani Di Indonesia


10
Secara historis kelembagaan civil society muncul ketika proses proses tranformasi
akibat modernisasi terjadi dan menghasilkan pembentukan sosial baru yang berbeda dengan
masyarakat tradisional. Hal ini dapat ditelaah ulang ketika terjadi perubahan sosial pada masa
kolonial, utamanya ketika kapitalisme mulai di kenalkan oleh Belanda. Hal itu telah mendorong
terjadinya pembentukan sosial lewat proses industrialisasi, urbanisasi dan pendidikan modern.
Pada akhirnya muncul kesadaran dikalangan kaum elit pribumi yang kemudian mendorong
terbentuknya organisasi sosial modern di awal abad ke-XX, gejala ini menandai mulai
berseminya masyarakat madani.
Pada awal ini gerakan-gerakan organisasi melibatkan pekerja dan intelektual yang masih
muda dan ditandai juga dengan timbulnya kesadaran para buruh tentang kebutuhan mereka untuk
berorganisasi dalam rangka menuju ke-arah yang lebih baik. Sebenarnya pekerja Eropa yang
memperkenalkan semangat persyarikatan kepada para pekerja Indonesia, dan pada bulan
Oktober 1905 pertama kali didirikan serikat buruh oleh pekerja Eropa diperumka Bandung.
Pada tahun 1980-an terjadi perubahan politik yang cukup signifikan yang dipandang
sebagai proses demokratisasi dan perkembangan masyarakat madani di Indonesia. Kalangan
muslim yang sebelumnya berada dimargin politik mulai berani masuk ketengah kekuasaan dan
pada saat yang sama proses demokratisasi menemukan hal yang baru dan katup yang
membendung. proses demokratisasi mulai terbuka terbukti dengan maraknya gerakan
prodemokrasi.
Turunnya rezim Soeharto dan munculnya orde baru menunjukkan proses rekonstruksi
politik, ekonomi, sosial dan membawa dampak bagi perkembangan masyarakat madani di

9
Azzumardi Azra. Menuju Masyarakat Madani : Gagasan Fakta dan Tantangan. Cet I,
10
Hikam. Demokrasi dan Civil Society. Cet I, 5.

11
Indonesia. Pada tataran sosial ekonomi akselerasi pembangunan melalui industrialisasi telah
berhasil menciptakan pertumbuhan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan
mendorong terjadinya perubahan struktur sosial masyarakat Indonesia yang diandai dengan
bergesernya pola-pola kehidupan masyarakat agraris.
Berakhirnya rezim orde baru dibawah pimpinan Soeharto yang memerintah dengan
memperkuat posisi negara disegala bidang yang menyebabkan merosotnya kemandirian dan
partisipasi masyarakat sehingga menyebabkan kondisi dan pertumbuhan masyarakat madani
menampilkan beberapa produk. Misalnya dengan semakin berkembangnya kelas menengah
seharusnya semakin mandiri sebagai keseimbangan kekuatan negara sebagaimana yang terdapat
dinegara kapatalis Barat, tetapi kenyataannya kelas menengah yang tumbuh masih bergantung
kepada negara.
Tumbangnya pemerintahan Soeharto dengan cepat dan dramatis pada Mei 1998 dan
diikuti dengan perubahan-perubahan sosial dan politik sangat penting dan potensial bagi
terciptanya masyarakat madani. Secara umum politik represi (menekan) yang menandai
pemerintahan Soeharto berakhir dan digantikan dengan politik yang lebih bebas dan demokratis.
Berakhirnya era 3 parpol yaitu PPP, PDI, dan GOLKAR dengan pemberian kebebasan kepada
masyarakat untuk mendirikan partai-partai, sehingga pada akhirnya terdapat lebih dari 100
partai, namun setelah melalui seleksi tim 11 hanya ada 48 partai yang dinyatakan berhak
mengikuti pemilu serta berakhirnya era asas tunggal Pancasila dan memberikan kebebasan
memilih asas lain termasuk asas agama.
Pemerintahan orde baru yang telah menghilangkan kekuatan kebhinekaan dan mencoba
menggusur suatu masyarakat yang uniform sehingga terciptalah suatu struktur kekuasaan yang
sangat sentralistik dan birokratik yang menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia karena dalam
usaha menekan persatuan yang mengesampingkan perbedaan melalui caracara represif yang
berakibat mematikan inisiatif dan kebebasan berfikir serta bertindak dalam pembangunan
bangsa. Maka era reformasi yang mempunyai cita-cita pengakuan kebhinekaan sebagai modal
bangsa Indonesia dalam rangka untuk menciptakan masyarakat madani yang menghargai
perbedaan sebagai kekuatan dan sebagai identitas bangsa yang secara kultural dinilai sangat kaya
dan bervariasi.
Gerakan untuk membentuk masyarakat madani berkaitan dengan proses demokratisasi
merupakan tujuan era reformasi untuk membina suatu masyarakat Indonesia yang baru dalam

12
rangka mewujudkan proklamasi tahun 1945 yaitu membangun masyarakat Indonesia yang
demokratis atau masyarakat madani Indonesia merupakan misi dari gerakan reformsi dan misi
dari reformasi sistem pendidikan nasional.

13
BAB lll
PENUTUP

A. Kesimpulan
Demokrasi berasal dari bahasa yunani kuno dari kata (Demokratia ) “kekuasaan rakyat”
yang terrbentuk dari (Demos) “rakyat” dan( kratos ) “kekuatan” atau “kekuasaan”, yang dapat di
artikan sebuah pemeritahan yang di selenggarakan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Lebih jelasnya demokrasi adalah sebuah bentuk pemerintahan dimana keputusan keputusan
pemerintah secara langsung maupun tidak laangsung di dasarkan pada kesepakatan mayoritas
yang di berikan secara bebas kepada masyarakat dewasa.
Demokrasi di indonesia berkembang seiring dengan pergolakan politik setelah
kemerdekaan. Perubahan perubahan konsep demokrasi terjadi mulai dari Demokrasi Parlementer
Periode (1945-1959), Demokrasi Terpimpin Periode (1959-1965), Demokrasi Orde
Baru/Pancasila (1965-1998), Demokrasi Periode Reformasi (1998-sekarang).
Secara umum masyarakat madani dapat diartikan sebagai suatu masyarakat atau institusi
yang mempunyai ciri-ciri antara lain : Kemandirian, toleransi, keswadayaan, kerelaan menolong
satu sama lain dan menjujung tinggi norma dan etika yang telah disepakati bersama-sama.
Wacana ini mulai populer pada tahun 90 an di indonesia, Mengenai wacana tentang masyarakat
madani masih dalam perdebatan, namun beberapa kalangan ada yang berpendapat bahwa
masyarakat madani adalah persamaan dari kata civil society.
Gerakan untuk membentuk masyarakat madani berkaitan dengan proses demokratisasi
merupakan tujuan era reformasi untuk membina suatu masyarakat Indonesia yang baru dalam
rangka mewujudkan proklamasi tahun 1945 yaitu membangun masyarakat Indonesia yang
demokratis atau masyarakat madani Indonesia merupakan misi dari gerakan reformsi dan misi
dari reformasi sistem pendidikan nasional.

B. Saran
Diharapkan pembaca tidak hanya dapat membaca maupun mempelajari saja tentang
damokrasi di indonesi dan masyarakat madani, namun juga dapat mewujudkan sebuah
masyarakat atau institusi masyarakat madani untuk memajukan bangsa danmewujudkan cita cita
bangsa Indonesia

14
DAFTAR PUSTAKA
Adi Suryadi Culla. Masyarakat Madani : pemikiran, Teori dan Relevansinya dengan Cita-Cita
Reformasi, cet I, 3
Amin Rais, Pengantar Dalam Demokrasi dan Proses Politik,LP3ES, Jakarta,1986 hal. 5.
Azzumardi Azra. Menuju Masyarakat Madani : Gagasan Fakta dan Tantangan. Cet I,
Benny Bambang Irawan, 2007. HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.5 NO.1. jurnal
UNTAG Semarang.
M Din Syamsuddin. Etika Agama dalam Membangun Masyarakat Madani. Cet I, vii
Muhammad A.S Hikam. Demokrasi dan Civil Society. Cet I, 3
PUSLIT IAIN Syarif Hidayatullah. Pendidikan Kewargaan, Demokrasi. HAM dan Masyarakat
Madani. Cet. I, 142.
Sulisworo D , DKK, 2012. Program Studi Pendidikan Kerwarganegaraan | Hibah Pembelajaran
Non Konvensiona
Hikam. Demokrasi dan Civil Society. Cet I, 5.

15

Anda mungkin juga menyukai