Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 1

Anggota :
1. Nafilah Rahmi (17.04.333)
2. Helping Indah Kartini Zai (17.04.405)
3. Fahmi Ahfa Sidiq (17.04.101)
4. Mohamad Reyhan Adetya Yusuf (17.04.297)
5. Selva Gigih Ginata (17.04.184)
6. Ida Farida (17.04.026)
7. Ria Oktavia (17.04.007)
8. Nurul Aulia (17.04.378)

Dosen Pembimbing :
Acep Juandi, S.Sos, M.S
Sosiologi dan Pekerja
Sosial
Pengertian Sosiologi

Menurut Aguste Comte, sosiologi berasal dari bahasa latin “socius” yang berarti
kawan/masyarakat dan ‘’logos’ yang berarti ilmu pengetahuan atau pikiran.
Jadi, sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat atau ilmu yang mempelajari
masyarakat manusia. Sosiologi harus dibentuk berdasarkan pengamatan terhadap
masyarakat bukan spekulasi (pendapat/dugaan).
Adapun objek dalam sosiologi ialah masyarakat dan perhatiannya adalah interaksi
manusia.
Ciri-ciri Sosiologi

 Sosiologi merupakan ilmu social dan bukan ilmu pengetahuan alam atau
kerohanian.
 Sosiologi bukan disiplin yang normative tapi merupakan kategoris (membatasi
diri pada apa yang terjadi)
 Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni.
 Sosiologi merupakan pengetahuan yang abtrak.
 Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian dan pola umum.
 Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional.
Pengertian Pekerja Sosial

 Menurut Charles Zastrow, pekerja sosial adalah aktivitas profesional untuk


membantu individu, kelompok atau komunitas guna meningkatkan atau
memperbaiki kapasitasnya untuk berfungsi sosial dan menciptakan kondisi
masyarakat guna mencapai tujuan – tujuannya.
 Menurut Max Siporin, Pekerjaan sosial didefinisikan sebagai metode institusi
sosial untuk membantu orang-orang guna mencegah dan menyelesaikan masalah
sosial dengan cara memperbaiki dan meningkatkan keberfungsian sosialnya.
 Menurut Friedlander, Walter A. dan Apte, Robert Z., Pekerjaan sosial adalah
pelayanan profesional yang didasarkan pada pengetahuan dan keterampilan ilmiah
guna membantu individu, kelompok, maupun masyarakat agar tercapainya
kepuasan pribadi dan sosial serta kebebasan.
Menurut Thelma Lee Mendoza disfungsi sosial dapat tejadi karena:
 Ketidakmampuan individu atupun patologi yang membuat seseorang sulit
menjalankan tuntutan lingkungannya.
 Ketidakmampuan lingkungan yang di bawah kemampuan individu untuk
mnyesuakan diri.
 Ketidakmampuan personal dan situasional.
Hubungan Sosiologi dan
Pekerja Sosial
Sosiologi mempelajari persoalan-persoalan umum dalam masyarakat dengan
maksud untuk menemukan dan menafsirkan kenyataan-kenyataan kehidupan
masyarakat atau tata kelakuan sosial. Sementara usaha-usaha perbaikannya
merupakan bagian dari pekerjaan social (social work).
Pekerjaan sosial berusaha menanggulangi gejala – gejala sosial dalam
masyarakat atau untuk memecahkan persoalan yang dihadapi masyarakat. Namun,
dalam praktiknya, tidak semua teori pekerjaan sosial dapat diterapkan. Hal ini
menuntut pekerja sosial untuk mampu memilah teori mana yang dapat membantu
pelaksanaan praktiknya. Misalnya pengetahuan yang diberikan sosiologi tentang
kebudayaan yang ada di dalam masyarakat.
Dalam praktiknya, tidak semua teori pekerjaan sosial dapat diterapkan.
Hal ini menuntut pekerja sosial untuk mampu memilah teori mana yang dapat
membantu pelaksanaan praktiknya.
FUNGSI TEORI SOSIOLOGI BAGI
PEKERJA SOSIAL
Teori sosiologi dapat membantu praktek pekerja sosial dalam pemecahan
masalah dalam masyarakat, karena teori sosiologi memiliki tujuan tersendiri, yaitu :
 Mempergunakan teori sosiologi tersebut di dalam usaha mengenali masyarakat.
 Memahami atau menganalisa kenyataan sosial. Sehingga mudah bagi pekerja
sosial memecahkan suatu persoalan dalam lingkungan.
 Teori sosiologi sangat membantu pekerja sosial dalam prakteknya di dalam
lembaga sosial agar lebih memahami fakta, menjelaskan, dan memberikan
ramalan yang valid.

Anda mungkin juga menyukai