Anda di halaman 1dari 20

ACCESSING THE GENERAL

CURRICULUM WITHIN A FUNCTIONAL


CURRICULUM FRAMEWORK
Mengakses Kurikulum Umum dalam Kerangka Kerja
Kurikulum Fungsional
HANIFA MUTHAHARAH
ANNIS NA’IMMATUN
HERAWATI RAHAYU
AMANDA KARINA
ANISA
SAARAH
INJILI MALONDA
Amanat amandemen IDEA tahun 1997 :
“Akses terhadap Kurikulum Pendidikan Umum” yaitu pembelajaran
yang diberikan kepada siswa disabilitas berkaitan dengan apa yang
dipelajari oleh siswa non-disabilitas, serta siswa disabilitas berpartisipasi
dalam asesmen yang sama seperti halnya siswa non-disabilitas.
Program Pembelajaran Individual (IEP) seorang siswa, harus memuat pernyataan
bahwa :
1.Kedisabilitasan siswa mempengaruhi bobot keterlibatan dan kemajuaannya
dalam kurikulum umum.
2.Tujuan terukur untuk memungkinkan siswa terlibat dan memiliki kemajuan
dalam kurikulum umum sambil memenuhi kebutuhan belajar yang unik setiap
siswa.
3.Pelayanan, modifikasi program, dan dukungan agar siswa terlibat dan memiliki
kemajuan dalam kurikulum umum.
4.Sejauh mana siswa disabilitas tidak akan berpartisipasi dengan siswa non-
disabilitas dalam kelas atau kegiatan pembelajaran umum.
5.Modifikasi individu dalam administrasi penilaian prestasi siswa agar siswa dapat
berpartisipasi dalam penilaian.
WHAT DOES ACCESS TO THE
GENERAL CURRICULUM
MEAN?
IDEA regulations, kurikulum umum mengacu pada kurikulum yang sama yang
digunakan untuk anak-anak yang tidak memiliki disabilitas. Artinya anak berkebutuhan
khusus menggunakan kurikulum yg sama dg anak pada umumnya.

KURIKULUM INFORMAL
KURIKULUM FORMAL
Pembelajaran yang jelas Mencakup semua pembelajaran sosial
dikembangkan untuk siswa. dan yang tidak direncanakan yang terjadi
di sekolah dan kelas.

Penekanan IDEA:
the least restrictive environment
Siswa berkebutuhan khusus harus memiliki akses ke lingkungan yang paling tidak
dibatasi, memberikan siswa dengan disabilitas kesempatan terbaik untuk belajar
dan berinteraksi dengan teman sebaya tanpa dibatasi oleh hambatan fisik, sosial,
atau akademik yang tidak perlu.
“dissatisfaction with the performance State & Local Standards
of American schools” standar konten dan
standar kinerja yang
telah ditetapkan

STANDARDS-BASED
REFORM

Major Elements
“Berdampak pada pendidikan
• Standar konten yang lebih tinggi dengan kurikulum umum,
• Asesmen yg bertujuan untuk mengukur sehingga dalam pendidikan
bagaimana sekolah dalam membantu siswa siswa berkebutuhan khusus
mencapai standar juga perlu dipertimbangkan”
• Tanggungjawab guru dan siswa dalam mencapai.
3 ELEMENT STANDARDS-BASED REFORM
1. Standards
2. Assessments
Statement/ pernyataan apa yang harus
dicapai siswa (apa yang harus diketahui atau
mampu dilakukan siswa) dari proses
pembelajaran. Ketika ada standar baru maka perlu alat
ukur baru (asesmen) untuk mengukur
progres siswa dalam mencapai standard
tsb. Siswa berkebutuhan khusus juga
3. Accountability harus berpartisipasi dalam asesmn baik
secara nasional maupun daerah,
meskipun dalam prakteknya bisa jadi
Sekolah & daerah bertanggungjawab dalam ada alternatif lain.
performa siswa di statewide assessments. Tes
didesain untuk mengukur pencapaian siswa di
kurikulum sehingga diketahui performa
sekolah.
HOW IS ACCESS TO THE
GENERAL EDUCATION
CURRICULUM ACHIEVED?
dalam meningkatkan pembelajaran siswa dengan keterbelakangan
mental dan disabilitas yang signifikan. Perubahan kurikulum harus
dilakukan jika upaya untuk mengakses kurikulum umum tidak efektif.
Strategi seperti pengajaran berbasis komunitas dan pelatihan kejuruan
dapat digunakan untuk mengintegrasikan pendekatan pendidikan
khusus dengan kurikulum umum.

Akses terhadap kurikulum pendidikan umum bagi siswa penyandang


disabilitas memerlukan desain universal, teknologi Asistif, adaptasi,
dan augmentasi. .

"Akses mengharuskan siswa penyandang disabilitas diberikan


dukungan yang diperlukan agar mereka dapat memperoleh
manfaat dari pengajaran" (Nolet & McLaughlin, 2000, hal. 9).
UNIVERSAL
DESIGN Desain universal, sebuah istilah yang pernah merujuk pada
arsitektur dan desain konstruksi lainnya, kini diterapkan pada
desain kurikulum dan pengajaran. Konsep tersebut mengacu
pada kurikulum dan pengajaran yang “dibangun” sehingga
mayoritas siswa penyandang disabilitas dan non-disabilitas
dapat mengakses pengajaran tersebut.

Applied Special Technology telah menguraikan tiga ciri penting


desain universal untuk pembelajaran:

1. berbagai cara representasi konten/materi

2. berbagai cara berekpresi untuk memungkinkan siswa


merespon dengan metode pilihan mereka

3. berbagai cara keterlibatan untuk memicu minat dan


meningkatkan motivasi
ASSISTIVE
TECHNOLOGY
Teknologi bantu memiliki beragam penerapan dalam
kelas dengan memenuhi berbagai kebutuhan. Untuk
mendapatkan manfaat dari pendidikan mereka,
beberapa siswa penyandang disabilitas kemampuan
mungkin memerlukan teknologi bantu untuk mobilitas
(misalnya, berpindah dari ruang kelas ke ruang kelas),
dan yang lainnya mungkin memerlukan teknologi bantu
untuk berkomunikasi.
ASSISTIVE
TECHNOLOGY
IDEA (1997) mendefinisikan perangkat teknologi bantu dan
layanan teknologi bantu sebagai berikut:
• Perangkat teknologi bantu berarti setiap benda, peralatan
atau sistem produk, baik yang diperoleh secara komersial,
dimodifikasi atau disesuaikan, yang digunakan untuk
meningkatkan, mempertahankan, atau meningkatkan
kemampuan fungsional anak penyandang disabilitas.
• Layanan teknologi bantu berarti setiap layanan yang secara
langsung membantu anak penyandang disabilitas dalam
pemilihan, perolehan, atau penggunaan perangkat teknologi
bantu
ACCOMMODATIONS AND
MODIFICATIONS
Jumlah siswa penyandang disabilitas lebih sedikit akan
memerlukan lebih banyak dukungan untuk mengakses
kurikulum umum dibandingkan dengan yang dapat diberikan
oleh desain universal dan teknologi pendukung

Ini adalah urutan langkah demi langkah yang


dapat diikuti oleh tim untuk menentukan IEP siswa
atau kurikulum individual
ADAPTASI KURIKULUM
Seperti desain universal, adaptasi kurikulum dapat
mencakup modifikasi terhadap materi pengajaran,
penyampaian pengajaran, cara siswa terlibat dalam
pengajaran, atau proses menilai apa yang telah
dipelajari siswa. Karena bahan ajar biasanya berbasis
cetak (misalnya buku teks, lembar kerja, buku
catatan), adaptasi terhadap bahan-bahan ini dapat
mencakup buku dalam bentuk kaset, Braille, karya
berbasis komputer, kaset audio, kaset video, dan CD-
ROM.
CURRICULUM
AUGMENTATION
Augmentasi kurikulum melibatkan penambahan atau
perluasan kurikulum untuk memberikan siswa strategi untuk
sukses dalam pembelajaran. Ini tidak mengubah kurikulum,
tetapi menambah atau memperluasnya untuk memenuhi
kebutuhan siswa. Augmentasi kurikulum dapat mencakup
pengajaran keterampilan penentuan nasib sendiri seperti
penetapan tujuan, pemecahan masalah, pemantauan diri, dan
manajemen diri, yang dapat membantu siswa dengan
disabilitas belajar dan mengakses kurikulum umum dengan
lebih efektif.
Wehmeyer et al. (2002)
STUDI KASUS 1

Nama : Paige
Usia : 9 tahun
Tempat tinggal : Kota di pedesaan timur
Anak Ke- : 1 dari 3 bersaudara
Pekerjaan ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Jadwal harian Paige dalam setting
kelas segregasi (terpisah)

Gambaran jadwal harian Paige dalam


setting kelas integrasi
Contoh IEP Paige
STUDI KASUS 2

Nama : James
Usia : 17 tahun
Gangguan : Neuromuskular
Program : Program Transisi Pengembangan Karir
TujuanIEP : menekankan pada transisi yang sukses menuju
kehidupan orang dewasa
Contoh IEP James

NO MATA PELAJARAN KOMPETENSI KETERAMPILAN TARGET PPI AKTIVITAS

Siswa akan menulis, merevisi,


berpartisipasi dalam kelas Pendidikan untuk Ketenagakerjaan untuk
mengembangkan dan mengkomunikasikan dan mengedit surat-surat pribadi
mengembangkan resume karir pribadi. Dia akan menggunakan teknologi
1 English tujuan karirnya melalui penggunaan bahasa lisan dan bisnis dengan standar yang
bantu dan template untuk menyusun ide-idenya dalam urutan yang logis.
dan tulisan dapat diterima di tempat kerja
Dengan bantuan, dia akan merevisi tulisannya agar lebih jelas.
dan pendidikan tinggi.

membandingkan dan
menyusun suatu anggaran bulanan pribadi mengurutkan bilangan bulat,
berdasarkan Pendapatan Jaminan Sosial (SSI), pecahan, dan desimal, dengan bekerja dengan ibunya dan manajer kasus IEP-nya untuk memelihara
2 Matematika
gaji, dan tunjangannya dengan tingkat menggunakan benda-benda sebuah catatan aktivitas keuangan.
keakuratan 95% konkret, gambar atau foto, dan
simbol-simbol matematika.

menggunakan teknologi bantu untuk


Siswa akan berkomunikasi menggunakan hamparan komputer khusus untuk mengakses tombol-
mengkomunikasikan tugas tertulis setidaknya
3 Sains melalui perangkat lunak tombol keyboard di ruang kelas, tempat kerja, dan lingkungan masyarakat
50% dari hari yang diukur dengan daftar periksa
aplikasi. dengan teman sebaya
harian yang dikembangkan secara pribadi.

memantau kemajuannya dalam pengaturan menganalisis peluang-peluang menggunakan template yang telah diadaptasi untuk mengukur hasil
4 Sejarah/Sosial pekerjaannya 100% dengan menggunakan karier dalam hal kemampuan, kerjanya ketika dia menempatkan kode batang pada buku-buku di tempat
templat dan perangkat lunak pendukung. keterampilan kerja
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai