Administrasi Kurikulum
Sonia Triandani Yolanda
Universitas Negeri Padang
Indonesia
E-mail : soniatriandari0105@gmail.com
Abstrak— Administration is the whole process of collaboration of
two or more people by utilizing all available personnel and material
resources and is appropriate to achieve the educational goals that
have been set effectively and efficiently. The term curriculum refrs to
the lessons and academic content taught in a school or in a specific
course or program. Differentiation allows us tofind rates of change.
Keywords—Administrasi, Kurikulum, Deferensiasi
I. PENDAHULUAN
Di indonesia masih banyak kita temukan masalah
dalam mengelola administrasi pendidikan salah satu
contohnya yang dapat saya tinjau yaitu dalam memanajemen
pendidikan yang tidak berbasis kompetensi yang sebenarnya.
Maksudnya dimana kurikulum di Indonesia yang
sekarangmemakai kurikulum 2013. Kurikulum 2013 juga
mngalami Pro dan Kontra. Kurikulum 2013 mengedepankan
integralisasi mata pelajaran dan tidak ada lagi model mata
pelajaran yang terpisah-pisah, menjadikan guru mata pelajaran
akan semakin kehilangan gajidalam mengajar, seorang guru
mata pelajaran tertentu harus memasukkan unsur mata
pelajaran yang lain ke dalam mata pelajaran yangakan
diajarkannya, ini sangatbertentangan dengan paham dirinya
selama ini. Sedikitnya ada 6 perubahan yang terjadi pada
kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya.
Kurikulum yang sekarang dimana menuntut siswa
mengikuti kurikulum yang ada atau yang sudah ditetapkan.
Sehingga membuat siswa tidak dapat memaksimalkan
kemampuannya secara maksimal, dapat dilihat dari kasus-
kasus seperti lulusan SMA/SMK bahkan sarjana pun bisa
bingung sebenarnya dia bisa apa, puna kompetensi apa,
apakah kompeten dalam bidangnya atau tidak, ditambah lagi
ketika mereka melanjutkan ke perguruan tinggi tanpa
mempertimbangkan potensi diri dan kompetensi yang sudah ia
miliki. Satu refleksi kegagalan pendidikan yang sangat fatal,
dimana pendidikan sebenarnya tidak berbasis kompetensi
yang sebenarnya.
Peneliti membuat artikel ini tentang kurikulum yang
berdifensiasi dimana kurikulum menysuaikan dengan
kemampua siswa dengan demikian proses kegiatan belajar
rmengajar akan efektif karena siswa dapat memaksimalkan
kemampuannya karena kurikulum yang dipakai sesuai dengan
kemampuan siswa. Nah, hal inilah yang saya maksudkan
bahwa kurikulum yang berdifensiasi adalah solusi yang tepat.
Secara umum Administrasi adalah suatu proses
perencanaan, yaitu suatu perencanaan dalam pengaturan.
Administrasi Kurikulum, Padang 2019
Menurut Nasution menjelaskan bahwa kurikulum
adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses
belajar-mengajar dibawah bimbingan dan tanggung jawab
sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
Dari defenisi kurikulum tersebut kurikulum berarti sebuah
cara yang dipilih untuk memantapkan model pembelajaran
untuk proses belajar dan mengajar, tentunya cara yang
disebutkan harus punya landasan yang sesuai dengan
kepribadian suatu budaya contohnya dalam konteks indonesia,
kurikulum harus memperhatikan kebutuhan mendasar dari
masyarakat yang akan mengkonsumsi pendidikan sesuai
amanat Undang-undang Dasar 1945.
Kurikulum digunakan untuk acuan pengalaman
pembelajaran siswa, diperlihatkan dalam pembentukan tujuan,
rencana, dan rancangan untuk pembelajaran dan
pengimplementasian dari rencana-rencana tersebut dan
rancangan dalam lingkungan sekolah.
II. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif. Dimana pada metode ini peneliti
menggunakan analisis . Yang proses dan makna (perspektif
subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Dan
landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan
teori ini juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum
tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil
penelitian.
Tujuan penelitian ini melihat Administrasi
Kurikulum dengan terobasan baru yaitu Kurikulum yang
Berdifensiasi yaitu suatu kurikulum yang pembelajarannya
yang menyesuaikan kemampuan siswa atau mngkondisikan
siswa. Menurut peneliti kurikulum yang berdifensiasi efektif
untuk diterapkan karena kemampuan yang dimiliki siswa
berbeda-beda dengan kurikulum yang berdifensiasi akan
memaksimalkan kemampuan siswa.
III. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum Berdifensiasi
Kurikulum berdiferensiasi adalah proses modifikasi
atau adaptasi kurikulum sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa yang berbeda dalam satu kelas. (UNESCO, 2004)
Di dalam kurikulum haruslah terdapat :
1. konteks yaitu apa yang dipelajari dan apa yangakan
diajarkan.
1
 2. Metode belajarmengajar yaitu bagaimana
penyempaiannya.
3. Ujian, yakni bagaimana pembelajaran itu dinilai.
4. Sumber daya yang digunakan misalnya buku yang
digunakan.
Aspek yang Berdifensiasi :
1. Konten => mengacu pada apa yang dipelajari dan
materi pelajaran yang disajikan kontennya.
2. Proses => mengacu pada modifikasi aktivitas
instruksional atau model pengajaran yang digunakan
oleh guru untuk memastikan bahwa siswa
menggunakan "keterampilan kunci" untuk
menganalisis gagasan dan informasi.
3. Produk => adalah keluaran atau sarana dimana siswa
mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari.
Jenis-jenis kurikulum yang berdiferensiasi :
1. Prescribed Curriculum and Instruction
Melibatkan pengetahuan dasar dan keterampilan
untuk semua anak pada umumnya. Namun, kurikulum
yang ditentukan tidak mencakup kompleksitas dan
tingkat tantangan yang sesuai untuk anak berbakat.
2. Teacher-Differentiated Curriculum
Dibuat modifikasi, karakteristik dan gaya belajar
diakui, pembelajaran lebih maju dan konsep
diferensiasi diintegrasikan ke dalam kelas reguler dan
kelas unggul. Diferensiasi diselesaikan oleh para guru,
peserta didik memiliki pilihan, sesuai yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan kognitif yang
terdiferensiasi bagi yang berbakat.
3. Learner-Differentiated Curriculum
Pada tingkat ini penekanan harus ditempatkan pada
pengembangan "total" pelajar, termasuk keterlibatan
mendalam dalam ranah afektif.
B. Tujuan Kurikulum Berdifensiasi
1. Eksplorasi
Peserta didik memiliki kesempatan untuk
mendapatkan gagasan yang mungkin baru bagi
mereka, dan juga area dimana mereka telah
mengembangkan isu, masalah, tema, dan gagasan.
2. Investigasi
Investigasi memberikan beragam kemungkinan dan
lebih mendalam daripada Eksplorasi. Pada titik ini,
area minat gairah mungkin menjadi jelas.
Administrasi Kurikulum, Padang 2019
3. Studi kedalaman tingkat
Merupakan pintu gerbang menuju pembelajaran
seumur hidup. Bidang gairah belajar telah berhasil
dieksplorasi dan diselidiki. Keterampilan, konsep,
dan sikap yang tepat telah diasimilasi dan sekarang
diterapkan.
C. Peranan Guru dalam Mengmbangkan Kurikulum
Berdifensiasi
Guru sangat berperan sangat penting dalam
pengembangan kurikulum berdifensiasi agar kurikulum
berdifensiasi berjalan dengan baik guru harus berperan secara
tepat dalam pengimplementasiannya.
Peran-peran guru tersebut antara lain :
1. Memberikan kesempatan kepada peserta didik.
2. Mampu mengetahui minat dan kemampuan peserta
didik.
3. Mampu mengembangkan minat peserta didik.
IV. KESIMPULAN
Kurikulum berdiferensiasi adalah proses modifikasi atau
adaptasi kurikulum sesuai dengan tingkat kemampuan siswa
yang berbeda dalam satu kelas. Kurikulum Berdifensiasi
membuat peserta didik lebih bisa memaksimalkan kemampuan
yang dimilikinya.
Daftar Pustaka
Risnawati, Administrasi dan Pendidikan.
UNESCO (2004) Changing Teaching Practices: using
curriculum differentiation to respond to students’
diversity.
Manzone, J. A. (2013) The Elements of A Differentiated
Curriculum for Gifted Students: Transfer and
Application Across The Disciplines.
Betts, G. (2004) Fostering Autonomous Learners Through
Levels of Differentiation, Roeper Review, 26(4), 190-
191.
2