Anda di halaman 1dari 19

NAMA : AHMAD FAUZI

NIM : 2108005
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
MATA KULIAH : KURIKULUM PENDIDIKAN

RANGKUMAN MATERI

A. KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN

Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh


proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktifitas
pendidikan demi tercapainya tujuaan- tujuan pendidikan. Kurikulum
yang baik harus selalu berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan
perkembangan zaman. Disebutkan pula proses pembelajaran yanag
dikehendaki adalah proses pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik (student centered activd learning) dengan sifat pembelajaran
kontekstual. Selain itu perlu adanya pengoptimalan kemampuan guru
dalam membuat bahan ajar dengan memanfaatkan e-learning. Namun
demikian, banyak guru yang merasa kebingungan dengan
pembelajaran ini, terutama pada pembuatan bahan ajarnya. Untuk itu,
maka perlu diberikan pelatihan pembuatan bahan ajar berbasis e-
learning bagi guru.

B. KURIKULUM DAN ALIRAN PENDIDIKAN

1. PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum merupakan bagian dari suatu sistem pengelolaan
yang menyangkut perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
yang dijadikan pedoman atau panduan bagi guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran.

2. BENTUK DAN ORIENTASI KURIKULUM


a. Kurikulum Tertulis
Kurikulum Tertulis merupakan dokumen kurikulum yang berisi aturan,
pedoman atau garis-garis program yang sudah ditetapkan sekolah/madrasah.

b. Kurikulum Tersembunyi
- Receving (Menyimak dan Menerima)

- Responding (Menanggapi)

- Valuing (Memberi Nilai)

- Organization

- Characterization

3. PERAN DAN FUNGSI KURIKULUM

- Fungsi penyesuaian

- Fungsi integrasi kurikulum

- Fungsi deferensial kurikulum

- Fungsi persiapan kurikulum

- Fungsi diagnostik

4. ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PADA KURIKULUM

a. Idealisme
Menganggap bahwa hakekat pendidikan adalah semangat ingin kembali
kepada warisan budaya masa silam yang agung dan ideal.

b. Pragmatisme
Pendidikan adalah proses agar masyarakat menjadi hidup dan dapat
melangsungkan aktifitasnya untuk masa depan.
c. Perenialisme
Hal yang terpenting dalam kurikulum adalah isi, mata pelajaran yang tepat
dan benar. Oleh karena itu kondisi demikian, maka dalam pendidikan peran
utama dipegang oleh guru atau pendidik.

d. Essensialisme
Tujuan pendidikan adalah sebagai perantara atau pembawa nilai-nilai yang
ada dalam jiwa peserta didik.

e. Progresivisme
Menurut teori Progresive kurikulum dibangun dari pengalaman personal dan
sosial peserta didik.

f. Rekontruksionisme
Fungsi pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik sehingga
menjadi cakap dan kreatif sekaligus mampu bertanggung jawab dalam
berinteraksi, membangun serta mengembangkan masyarakat.

5. MACAM-MACAM ALIRAN PENDIDIKAN

 Aliran Klasik
- Empirisme

- Nativisme

- Naturalisme

- Konvergensi

 Aliran Modern
- Progresivme
- Esensialisme

- Rekonstruksionalisme

- Perennialisme

- Idealisme

 Aliran Pendidikan Indonesia


- Perguruan kebangsaan taman siswa

- Perguruan pendidikan INS kayu tanam

C. PENGERTIAN, DIMENSI, FUNGSI & PERANAN KURIKULUM

1. PENGERTIAN KURIKULUM
Menurut Beauchamp (1968) Kurikulum adalah dokumen tertulis yang
mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui berbagai
mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari hari.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan
seperangkat atau sistem rencan dan pengaturan mengenai bahan pembelajaran yang
dapat dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar.

2. DIMENSI KURIKULUM
- Kurikulum sebagai Suatu ide

- Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis

- Kurikulum sebagai suatu kegiatan

- Kurikulum sebagai hasil belajar

- Kurikulum sebagai suatu disiplin ilmu

- Kurikulum sebagai suatu system


3. FUNGSI KURIKULUM
Sebagai Sarana untuk mengukur kemampuan diri dan Konsumsi pendidikan.
Fungsi Kurikulum untuk Seorang pendidik :
 Sebagai Pedoman kerja bagi pihak pendidik atau guru.
Fungsi Kurikulum untuk Peserta didik :
 Sebagai sarana untuk mengukur kemampuan diri dan konsumsi pendidikan.

4. PERANAN KURIKULUM
 Peranan Konservatif

 Peranan Kreatif

D. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. PENGERTIAN LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM


Menurut Hornby landasan adalah suatu gagasan atau kepercayaan yang
menjadi sandaran, sesuatu prinsip yang mendasari.
Menurut Robert S. Zais (1976) mengemukakan empat landasan
pengembangan kurikulum, yaitu : Philosophy and the nature of knowledge,
society and culture, the individual, and learning theory.

2. MANFAAT LANDASAN PERKEMBANGAN KURIKULUM


Aliran-aliran landasan pengembangan kurikulum :

a. Landasan filosofis

b. Landasan psikologis

c. Landasan sosiologis

d. Landasan sosial budaya


3. LANDASAN PSIKOLOGIS DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM
Psikologis perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi
kurikulum yang diberikan kepada siswa, baik tingkat kedalaman dan keluasan
materi, tingkat kesulitan dan kelayakan serta kebermanfaatan materi senantiasa
disesuaikan dengan tahap perkembangan peserta didik.

4. LANDASAN SOSIOLOGIS DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM


Landasan Sosiologis dalam pengembangan kurikulum :

 Kebudayaan dan kurikulum

 Masyarakat dan kurikulum

Landasan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengembangan kurikulum.

E. KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. TUJUAN
 Tujuan Pendidikan Nasional

 Tujuan Institusional

 Tujuan Kurikuler

 Tujuan Instruksional/Tujuan Pembelajaran

2. ISI
Komponen yang berhubungan dengan pengalaman belajar yang harus dimiliki
siswa isi kurikulum tersebut menyangkut semua aspek yang berhubungan dengan
pengetahuan/materi pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata
pelajaran yang diberikan.
3. METODE
Pendapat T. Rakjoni yang mengartikan strategi pembelajaran sebagai pola dan
urutan umum perbuatan guru-siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Metode adalah upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal.

4. EVALUASI
Tujuan evaluasi yang komprehensif dapat ditinjau dari tiga dimensi, yakni
dimensi I, dimensi II, dimensi III.
Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan pencapaian tujuan dapat
dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu tes dan non tes.

F. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. PENGERTIAN PRINSIP PEMBELAJARAN


Prinsip-prinsip pembelajaran secara umum meliputi perhatian dan motivasi
keakitifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, perbedaan individu
kesemuanya ini dapat berimplikasi terhadap pelaksanaan proses pembelajaran.
Implikasi terhadap pendidik dan peserta didik yang berhubungan dengan perhatian
dan motivasi adalah tampak penguasaan bahan ajar dan penampilan yang
menyenangkan. Bagi peserta didik sadar akan perlunya pengembangan secara
rutin. Untuk keaktifan, impilaksinya bagi pendidik adalah mengaktifkan mereka
dengan memberi tugas, sedangkan bagi peserta didik adalah terwujudnya perilaku
mencari sendiri sumber informasi yang dibutuhkan.

2. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
Prinsip-prinsip belajar menurut Makmur Khairani (2014, hlm. 11) diantaranya
yaitu :
a. Informasi faktual, Informasi tentang materi pembelajaran yang nantinya
akan dilaksanakan dapat melalui komunikasi yang dilakukan kepada
pendidik lain, atau pada skemata awal peserta didik yang dihubungkan
dengan pembelajaran selanjutnya agar lebih mendalam.
b. Kemahiran intelektual, Pendidikan harus memiliki kemampuan dalam
mengartikan atau memahami simbol-simbol, bahasa, dan yang lainnya.
c. Strategi pendidikan harus mampu menguasai teknik yang digunakan dalam
pembelajaran yang akan diterapkan di dalam proses pembelajarannya.

3. PENGIMPLEMENTASIAN PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN

a. Membuat rencana pembelajaran yang mencakup prinsip-prinsip tersebut.

b. Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran, seperti ruang kelas


yang nyaman ramah siswa.
c. Memfasilistasi partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, misalnya dengan
memberikan tugas aktivitas yang melibatkan siswa secara langsung.
d. Menyediakan materi dan sumber daya yang menarik dan sesuai dengan
kebutuhan siswa, sehingga mereka tertarik dan termotivasi untuk belajar.
e. Membuat suasana kelas yang kolaboratif, dimana siswa saling berinteraksi dan
berdiskusi satu sama lain.

G. MODEL DAN ORGANISASI PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM


 Model Ralph Tyler

 Model Zais

 Model Beauchamp

 Modul Taba’s (Intreved Model)

 Model Seller dan Miller


2. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
a. Prinsip Relevansi

b. Prinsip Fleksibilitas

c. Prinsip Praktis

d. Prinsip Kontinuitas

e. Prinsip Efektivitas

3. LANGKAH-LANGKAH PERKEMBANGAN KURIKULUM


a. Perumusan Tujuan

b. Menentukan Isi

c. Memiliki Kegiatan

d. Merumuskan Evaluasi

4. PENTINGNYA ORGANISASI KURIKULUM


Organisasi Kurikulum ini berperan penting dalam menentukan urutan materi
yang diajarkan dan cara menyajikannya. Selanjutnya istilah pengorganisasian
dalam konteks penulisan ini diartikan sebagai pola pengorganisasian dari
komponen kurikulum.

5. FAKTOR-FAKTOR DALAM ORGANISASI KULIKULUM


a. Ruang Lingkup (Scope)

b. Urutan (Sequence)

c. Kesinambungan (Continuity)

d. Terpadu (Integrated)

e. Keseimbangan (Balance)

f. Waktu (Times)

6. BENTUK-BENTUK ORGANISASI KURIKULUM


a. Mata Pelajaran (Subject Centered Curriculum)
b. Mata Pelajaran Gabungan (Correlated Curriculum)

c. Cakup Luas (Board Field Curriculum)

d. Kurikulum Terpadu (Integrated Curriculum)

e. Kurikulum Inti (Core Corriculum)

f. Experience Atau Activity Curriculum

H. KURIKULUM SMK TAHUN 2013

1. PENGERTIAN KURIKULUM 2013 UNTUK SMK


Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
Pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

2. STRUKTUR KURIKULUM SMK


Pembelajaran intrakulikuler;

Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dialokasikan dari total jam
pelajaran pilihan per tahun dan Kompetensi inti dirancang seiring dengan
meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu.

3. ASPEK-ASPEK KURIKULUM 2013


a. Aspek Pengetahuan

b. Aspek Keterampilan

c. Aspek Sikap dan Perilaku


4. KONSEP PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013
Konsep pembelajaran kurikulum 2013 mengarah pada proses pengembangan
peserta didik menjadi pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif.

I. EVALUASI KURIKULUM

1. PENGERTIAN EVALUASI
Evaluasi adalah proses penilaian yang sistematis mencakup pemberian nilai,
atribut, apresiasi, dan pengenalan permasalahan serta pemberian solusi-solusi atas
permasalahan yang ditemukan.

2. PRINSIP EVALUASI KURIKULUM


a. Evaluasi Kurikulum didasarkan atas tujuan tertentu

b. Evaluasi kurikulum harus bersifat objektif

c. Evaluasi kurikulum bersifat kompehersif

d. Evaluasi kurikulum dilaksanakan secara kooperatif

e. Evaluasi kurikulum harus dilaksanakan secara efisien

f. Evaluasi kurikulum dilaksanakan secara berkeseimbangan

3. TUJUAN EVALUASI KURIKULUM


 Sebagai dasar dalam pengembangan kurikulum selanjutnya.

 Untuk meningkatkan program yang sedang dilaksanakan, sebagai alat untuk


mengontrol kualitas dan juga sebagai dasar untuk membuat keputusan bagi
program berikutnya.
 Memusatkan perhatian kepada program-program Pendidikan untuk anak didik.

 Sebagai suatu alat untuk mempertanggung jawabkan keberadaan dan hasil


sebuah program Pendidikan teknik kepada masyarakat.
4. FUNSGI EVALUASI KURIKULUM
Menurut Cronbach (1982) ada dua fungsi evaluasi kurikulum yang berbeda
yaitu memberikan bantuan untuk memperbaiki kurikulum dan untuk memberikan
penghargaan. Sedangkan Scriven (1967) menginformasikan fungsi evaluasi
kurikulum menjadi fungsi formatif dan sumatif.

5. PROSEDUR EVALUASI KURIKULUM


a. Memulai dengan kurikulum yang ada.

b. Perencanaan filsafat pendidikan dan menentukan prinsip-prinsip


kepemimpinan.
c. Menentukan masalah-masalah dalam kehidupan dan penentuan tujuan-tujuan
pendidikan.
d. Penilaian kurikulum yang ada.

e. Perencanaan program pendidikan.

f. Rencana pelaksanaan perbaikan.

g. Evaluasi program dan perubahan.

J. KONSEP DASAR PEMBELAJARAN

1. KONSEP DASAR PEMBELAJARAN

Pembelajaran adalah suatu proses dimana seseorang memperoleh


pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap melalui pengalaman, pelatihan atau
pengajaran.

2. HAKIKAT BELAJAR

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang
ada di sekitar individu. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati dan
memahami sesuatu (Sudjana, 1989:28). Belajar merupakan suatu proses interaksi
antara berbagai unsur yang berkaitan. Unsur utama dalam belajar adalah
individu sebagai peserta belajar, kebutuhan
sebagai sumber pendorong, situasi belajar yang memberikan kemungkinan
terjadinya kejadian belajar.

3. LANDASAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN

a. Konsep Belajar
Proses internal yang terjadi pada individu ketika ia memperoleh
pengetahuan.

b. Konsep Pengajaran
Upaya tenaga pengajar untuk membantu peserta didik memperoleh
pengetahuan.

c. Konsep Motivasi
Factor yang meningkatkan peserta didik untuk belajar.

d. Konsep Pemrosesan Informasi


Bagaimana informasi diproses menjadi pengetahuan dan keterampilan.

e. Konsep Interaksi Sosial


Bagaimana Interaksi dengan lingkungan dan orang lain mempengaruhi
pembelajaran.

4. HASIL DARI PEMBELAJARAN

Pembelajaran memiliki hasil atau prestasi yang dicapai oleh peserta didik
setelah mengikuti proses pembelajaran, seperti pengetahuan, keterampilan dan
sikap.
Hasil Pembelajaran dapat dilihat dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik,
dan dapat dievaluasi dengan beberapa jenis evaluasi seperti tes, observasi dan
portofolio.
Hasil tersebut penting untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah
berhasil tujuan pembelajaran dan untuk mengevaluasi keefektifan proses
pembelajaran.

5. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN

a. Prinsip Motivasi dan Perhatian

b. Prinsip Keaktifan

c. Prinsip Berpengalaman

d. Prinsip Penanggulangan

e. Prinsip Tantangan

f. Prinsip Penguatan dan Balikan

g. Prinsip Perbedaan Individual

K. KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN

1. Komponen Tujuan

Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang


diharapkan. Dalam skala marco rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya
dengan filsafat atau sistem nilai yang dianut masyarakat. Tujuan pendidikan
memiliki klasifikasi, dari mulai tujuan yang sangat umum sampai tujuan
khususyang bersifat spesifik dan dapat diukur, yang kemudian dinamakan
kompetensi. Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi 4, yaitu :
a. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)

b. Tujuan Institusional (TI)

c. Tujuan Kurikuler (TK)

d. Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran (TP)


2. Komponen Isi/Materi Pelajaran

Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan


pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itu menyangkut
semua aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan atau materi
pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran yang
diberikan maupun aktivitas dan kegiatan siswa.

3. Komponen Materi/Strategi

Strategi dan metode merupakan komponen ketiga dalam


pengembangan kurikulum. Komponen ini merupakan komponen yang
memiliki peran yang sangat penting, sebab berhubungan dengan implementasi
kurikulum. Begitu pula dengan pendapat T. Rakjoni yang mengartikan strategi
pembelajaran sebagai urutan umum perbuatan guru-siswa dalam mewujudkan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari dua pengertian diatas ada dua hal yang perlu diamati, yaitu :

a. Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan


(rangkaian tindakan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan sebagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran.
b. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.

4. Komponen Evaluasi

Tujuan evaluasi yang kompresif dapat ditinjau dari tiga dimensi, yakni
dimensi I (formatif-sumatif), dimensi II (proses-produk) dan dimensi III
(operasi keseluruhan proses kurikulum atau hasil belajar siswa). Dengan
adanya tiga dimensi itu, maka dapat digambarkan sebagai kubus. Oleh sebab
ketiga dimensi itu masing-masing mempunyai dua komponen, maka
keseluruhan evaluasi terdiri dari enam komponen yang berkaitan satu sama
lainnya.

A. Dimensi I
- Formatif : Evaluasi dilakukan sepanjang pelaksanaan
kurikulum. Data dikumpulkan dan dianalisis untuk menemukan
masalah serta mengadakan perbaikan sedini mungkin.
- Sumatif : Proses evaluasi dilakukan pada akhir jangka
waktu tertentu, misalnya pada akhir semeter, tahun pelajaran
atau setelah lima tahun untuk mengetahui efektifitas kurikulum
dengan menggunakan semua data yang dikumpulkan selama
pelaksanaan.

B. Dimensi II

- Proses : yang dievaluasi ialah metode dan proses dalam


pelaksanaan kurikulum. Tujuannya adalah untuk mengetahui
metode dan proses yang digunakan dalam implementasi
kurikulum.
- Produk : yang divaluasi ialah hasil-hasil yang nyata,
yang dapat dilihat dari silabus, satuan pelajaran, dan alat-alat
pelajaran yang dihasilkan oleh guru.

C. Dimensi III

- Operasi : disini evaluasi keseluruhan proses


perkembangan kurikulum termasuk perencanaan, desain,
implementasi, administrasi, pengawasan, pemantauan, dan
penilaiannya.
- Hasil belajar siswa : disini yang dievaluasi ialah hasil belajar
siswa berkenaan dengan kurikulum yang harus dicapai, dinilai
berdasarkan standar yang terlah ditentukan dengan
mempertimbangkan determinan kurikulum.

L. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
1. PENGERTIAN PRINSIP PEMBELAJARAN

Prinsip-prinsip pembelajaran secara umum meliputi perhatian dan motivasi


keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, perbedaan individu
kesemuanya ini dapat berimplikasi terhadap pelaksanaan proses pembelajaran.
Implikasi terhadap pendidik dan peserta didik yang berhubungan dengan perhatian
dan motivasi adalah tampak penguasaan bahan ajar dan penampilan yang
menyenangkan. Bagi peserta didik sadar akan perlunya pengembangan secara
rutin. Untuk keaktifan, implikasinya bagi pendidik adalah mengaktifkan mereka
dengan memberi tugas, sedangkan bagi peserta didik adalah terwujudnya perilaku
mencari sendiri sumber informasi yang dibutuhkan. Keterlibatan langsung,
perilaku yang dapat terwujud adalah peserta didik dapat mengerjakan sendiri
tugas-tugas yang diberikan sehingga dapat memperoleh pengalaman, bagi
pendidik perlu merancang aktivitas pembelajaran individual dan kelompok kecil.

2. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN

Prinsip-prinsip belajar menurut Makmur Khairani (2014, hlm. 11) diantaranya


yaitu :
- Informasi faktual Informasi tentang materi pembelajaran yang nantinya
akan dilaksanakan dapat melalui komunikasi yang dilakukan kepada
pendidik lain, atau pada skemata awal peserta didik yang dihubungkan
dengan pembelaran selanjutnya agar lebih mendalam.
- Kemahiran intelektuan Pendidik harus memiliki kemampuan dalam
mengartikan atau memahami simbol-simbol, bahasa, dan yang lainnya.
- Strategi pendidik harus mampu menguasai teknik yang digunakan dalam
pembelajaran yang akan diterapkan di dalam proses pembelajaran.

3. PENGIMPLEMENTASIAN PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN

a. Membuat rencana pembelajaran yang mencakup prinsip-prinsip tersebut.

b. Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran, seperti ruang


kelas yang nyaman dan ramah siswa.
c. Memfasilitasi partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, misalnya dengan
memberikan tugas dan aktivitas yang melibatkan siswa secara langsung.
d. Menyediakan materi dan sumber daya yang menarik dan sesuai dengan
kebutuhan siswa, sehingga mereka tertarik dan termotivasi untuk belajar.
e. Membuat suasana kelas yang kolaboratif, di mana siswa saling berinteraksi
dan berdiskusi dengan satu sama lain.

M. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN

1. PROBLEM BASED LEARNING

Model ini bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu


yang harus dipelajari siswa untuk melatih dan meningkatkan keterampilan berfikir
kritis dan pemecahan masalah.

2. COOPERATIVE LEARNING

Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa


belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 5
orang dengan struktur kelompok heterogen.

3. PROJECT BASED LEARNING

Pembelajaran berbasis proyek sebagai pembelajaran yang menggunakan


Proyek sebagai media dalam proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi
sikap, pengetahuan dan keterampilan.

4. CONTEXTUAL TEACHING

CTL didesain dengan melibatkan siswa mengalami dan menerapkan apa yang
diajarkan dengan mengacu pada masalah-masalah dunia nyata yang berhubungan
peran dan tanggung jawab mereka sebagai anggota keluarga, masyarakat, warga
negara dan tenaga kerja.
5. INQUIRY LEARNING

Model pembelajaran inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan


mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk
mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap perntanyaan atau rumusan
masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis.

6. CONCEPT LEARNING

Pada model pembelajaran ini, siswa tidak disediakan rumusan atau suatu
konsep, tetapi mereka menemukan konsep tersebut berdasarkan contoh-contoh
yang memiliki penekanan-penekanan terhadap ciri dari konsep itu.

N. INOVASI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

1. PENGERTIAN INOVASI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Inovasi dalam kurikulum dan pembelajaran merupakan hal penting dalam


pengembangan sistem pendidikan. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan
efektivitas dan relevansi pendidikan dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi, metode pengajaran yang lebih interaktif, dan penyesuaian dengan
kebutuhan peserta didik.

2. BEBERAPA INOVASI DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

a. Kurikulum berbasis kompetensi

b. Pembelajaran berbasis proyek

c. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran

d. Blended learning

e. Pembelajaran berbasis game

f. Personalisasi pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai