Anda di halaman 1dari 34

Pengembangan

Kurikulum
Pengertian, Landasan
dan Prinsip
Tujuan
Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian kurikulum dan maknanya.
2. Mengidentifikasi pentingnya kurikulum dalam
pembelajaran.
3. Mendeskripsikan landasan kurikulum dan contoh
penerapannya.
4. Menguraikan prinsip kurikulum dan contoh penerapannya.
5. Mengidentifikasi langkah-langkah pengembangan
kurikulum.
Pengertian
Kurikulum
Pengertian Kurikulum

Secara etimologis,
kurikulum berasal dari
bahasa Yunani:
"curir" (pelari) dan
"curere" (tempat
berpacu).
Pengertian Kurikulum

Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003,


“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.”
Pengertian Kurikulum

Kurikulum adalah perangkat mata


Pengembangan kurikulum pada
pelajaran dan program pendidikan yang
dasarnya adalah proses penyusunan
diberikan oleh suatu lembaga
rencana tentang isi dan bahan pelajaran
penyelenggara pendidikan yang berisi
yang harus dipelajari serta bagaimana
rancangan pelajaran yang akan
cara mempelajarinya.
diberikan kepada peserta didik dalam
satu periode jenjang pendidikan.
Kurikulum memiliki beberapa fungsi, yaitu:

1. Bagi sekolah: sebagai alat untuk mencapai seperangkat


Kurikulum
tujuanadalah perangkat
pendidikan mata
yang diinginkan dan sebagai pedoman
pelajarandalam
dan program
mengatur pendidikan yang
kegiatan sehari-hari.
diberikan oleh suatu
2. Bagi tatanan lembaga
tingkat sekolah: sebagai pemeliharaan
penyelenggara pendidikandan
proses pendidikan yang berisi
penyiapan tenaga kerja.
rancangan pelajaran memperlancar
3. Bagi konsumen: yang akan pelaksanaan program
diberikan kepada peserta
pendidikan didik
dan kritik dalam
yang membangun dalam
satu penyempurnaan
periode jenjang pendidikan.
program yang serasi.
Pentingnya Kurikulum dalam Pembelajaran

Contohnya model siklus yaitu suatu model yang


Kurikulum dapat menampilkan siklus hubungan antara kurikulum
mempengaruhi dan pembelajaran, yang disederhanakan dan
pembelajaran atau menekankan pada pentingnya peranan umpan
sebaliknya. Ada balik antara kurikulum dan pembelajaran. Dari
berbagai model untuk model tersebut keputusan mengenai kurikulum
menggambarkan dan dilakukan terlebih dahulu, lalu keputusan akan
menerangkan hubungan dimodifikasi setelah keputusan mengenai
antara kurikulum dan pembelajaran diterapkan dan dievaluasi.
pembelajaran. Prosedur ini akan berlangsung berulang-ulang
tanpa akhir.
Landasan
Pengembangan
Kurikulum
Pengertian Landasan Pengembangan Kurikulum

Landasan pengembangan kurikulum dapat


diartikan sebagai suatu gagasan, suatu
asumsi atau prinsip yang menjadi sandaran
atau titik tolak dalam melakukan kegiatan
mengembangkan kurikulum
Landasan yang digunakan dalam
Pengembangan Kurikulum

LANDASAN FILOSOFIS LANDASAN SOSIOLOGIS

LANDASAN PSIKOLOGIS LANDASAN IPTEK


1 Landasan Filosofis

Pandangan pandangan filsafat sangat dibutuhkan dalam pendidikan untuk


menentukan arah dan tujuan pendidikan.

Kajian filosofis tentang kurikulum akan berupaya menjawab permasalahan sekitar:


1. Bagaimana seharusnya tujuan pendidikan itu dirumuskan
2. Isi atau materi pendidikan yang bagaimana yang seharusnya disajikan kepada
siswa
3. Metode pendidikan apa yang seharusnya digunakan untuk mencapai tujuan
4. Bagaimana peranan yang seharusnya dilakukan pendidik dan peserta didik
2 Landasan Psikologis

Landasan ini dimaksudkan agar


Pengembangan kurikulum harus dalam penyusunan kurikulum
dilandasi oleh asumsi-asumsi harus memperhatikan hal-hal
dari psikologi, meliputi: yang berkenaan dengan
Apa dan bagaimana karakteristik peserta didik.
perkembangan peserta didik Selain itu penyusunan kurikulum
Bagaimana peserta didik juga harus sesuai kebutuhan,
belajar perkembangan, dan kemajuan
peserta didik.
3 Landasan Sosiologis

Lembaga pendidikan dibentuk oleh masyarakat dan


dihidupi oleh masyarakat, oleh karena itu pendidikan
harus memberi manfaat kepada masyarakat.

Oleh karena itu, tujuan, isi, maupun proses pendidikan


harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi,
karakteristik, kekayaan, dan perkembangan yang ada
di masyarakat.
4 Landasan IPTEK

Perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi secara langsung berimplikasi
terhadap pengembangan kurikulum yang
didalamnya mencakup:
Pengembangan isi atau materi pendidikan
Penggunaan strategi dan media
pembelajaran
Penggunaan sistem evaluasi
Contoh Penerapan
Landasan
Pengembangan
Kurikulum
Landasan Filosofis Pengembangan
Kurikulum PAUD

Guru sebagai pendidik memerlukan


keteladanan dan pengayoman kepada
peserta didik yang dilakukan secara
terus-menerus. Kegiatan pembelajaran
yang digunakan oleh guru yaitu kegiatan
pembelajaran yang dilakukan melaui
bermain.
Landasan Psikologis
Pengembangan Kurikulum PAUD

Kurikulum PAUD memahami bahwa sebagai individu yang


unik, memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, dan
belum mencapai masa operasional konkret. Karenanya
dalam mengelola kegiatan pembelajaran menggunakan
pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan
perkembangan dan potensi setiap anak.
Pendekatan di PAUD dilakukan secara personal agar lebih
mudah untuk memahami karakter setiap anak dan
mengetahui perkembangan pada anak.
Landasan Sosiologis
Pengembangan Kurikulum PAUD

Pada landsan ini, kurikulum dituntut untuk:


1. Sesuai dengan tuntutan (harapan) dan norma yang berlaku di masyarakat
2. Bersifat inklusif untuk membentu ksikap saling menghargai dan
memberlakukan semua anak setara, bebas dari diskriminasi dalam bentuk
apapun.

Anak-anak mempelajari tentang dunia dan pemetaannya, misalnya dalam rumah


ada ruang tamu, ruang tidur, kamar mandi, dapur, ruang keluarga, ruang belajar; di
luar rumah ada taman, garasi, dll. Setiap rumah memiliki tetangga dalam jarak
dekat atau jauh.
Landasan IPTEK Pengembangan
Kurikulum PAUD

Teknologi mencakup alat-alat dan penggunaan


operasi dasar. Komponen ini membahas tentang
alat-alat teknologi yang digunakan anak-anak di
rumah maupun di sekolah. Peserta didik dapat
menggunakan alat-alat teknologi dalam proses
pembelajaran seperti tablet atau laptop sehingga
peserta didik dapat mengenal berbagai alat
teknologi yang mereka gunakan.
Prinsip
Pengembangan
Kurikulum
Asep Hernawan dkk (2002)
Mengemukakan 5 Prinsip
Pengembangan Kurikulum,
yaitu:
1. Prinsip Relevansi
2. Prinsip Fleksibilitas
3. Prinsip Kontinuitas
4. Prinsip Efisiensi
5. Prinsip Efektivitas
Prinsip Relevansi

Relevansi diartikan sebagai kesesuaian atau keserasian


pendidikan dengan tuntutan kehidupan bermasyarakat.

Relevansi dapat dikaji melalui :


1. Lingkungan hidup para peserta didik
2. Perkembangan kehidupan masa kini dan masa yang akan
datang
3. Tuntutan dalam dunia pekerjaan
Prinsip Fleksibilitas

Prinsip fleksibilitas artinya lentur/ tidak kaku dalam


memberikan kebebasan bertindak. Hal tersebut
memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian
berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang
selalu berkembang, serta kemampuan dan altar belakang
peserta didik.
Prinsip Kontinuitas

Prinsip kontinuitas yakni adannya kesinambungan dalam


kurikulum, baik secara vertikal maupun horizontal.
Prinsip Efisiensi

Prinsip efisiensi yaitu mengusahakan agar dalam


pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu,
tenaga, biaya dan sumber lain secara cermat dan tepat.
Prinsip Efektivitas

Prinsip efektivitas dalam kegiatan berkenaan dengan


sejauh mana apa yang direncanakan dan diinginkan dapat
dilaksanakan atau dapat dicapai. Prinsip ini dikaitkan
dengan efektivitas guru ketika mengajar dan para peserta
didik yang belajar.
Langkah-Langkah
Pengembangan
Kurikulum
Menurut Tyler, langkah-langkah pengembangan
kurikulum meliputi empat langkah, yaitu:
1. Merumuskan tujuan pembelajaran (instructional
objective)
2. Menyeleksi pengalaman-pengalaman belajar
(selection of learning experiences)
3. Mengorganisasi pengalaman-pegalaman belajar
(organization of learning experiences)
4. Mengevaluasi (evaluating).
1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Tujuan semestinya mengandung pernyataan tentang apa yang


harus dilakukan peserta didik dan mengandung perubahan perilaku
yang diinginkan serta materi yang digunakan untuk mencapai
perubahan perilaku tersebut. Terdapat 3 tahap dalam merumuskan
tujuan, yaitu :

Tahap pertama adalah merumuskan tiga sumber yaitu siswa ,


masyarakat , dan konten.
Tahap kedua adalah merumuskan standar kompetensi (SK).
Tahap ketiga adalah merumuskan kompetensi dasar (KD)
2. Merumuskan dan Menyeleksi Pengalaman-Pengalaman Belajar

Isi kurikulum merupakan pengalaman belajar yang


direncanakan akan diperoleh siswa selama mengikuti
pembelajaran. Pengalaman belajar yang dimaksud adalah
pengalaman belajar yang diperoleh siswa selama
mengikuti proses pembelajaran dan dapat berupa
mempelajari berbagai mata pelajaran, atau jenis-jenis
pengalaman belajar lain sesuai dengan bentuk kurikulum
itu sendiri.
3. Mengorganisasi Pengalaman-Pengalaman Belajar

Dalam pengorganisasian kurikulum terdapat beberapa


hal penting, yakni: tentang teori, konsep, pandangan tentang
pendidikan, perkembangan anak didik, dan
kebutuhan masyarakat. Pengorganisasian kurikulum
erat dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
Oleh karena itu kurikulum menentukan apa yang akan
dipelajari, kapan waktu yang tepat untuk
mempelajari, keseimbangan bahan pelajaran, dan
keseimbangan antara aspek-aspek
pendidikan yang akan disampaikan.
4. Mengevaluasi Kurikulum

Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan di mana


data yang terkumpul dibuat pertimbangan untuk tujuan
memperbaiki sistem. Evaluasi kurikulum mengacu pada
tujuan kurikulum, dan perlu dilakukan untuk
memperoleh balikan sebagai dasar dalam melakukan
perbaikan, oleh karena itu evaluasi dapat dilakukan
secara terus menerus.
Thank You
Izzati Zahradia Wijaya (1101619037)
Nurul Reizieqa Putri (1101619081)

Anda mungkin juga menyukai