Anda di halaman 1dari 9

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

MAKALAH
Disusun guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum
Dosen Pengampu : Dr. H. Abdul Rohman, M.Ag.

Disusun oleh Kelompok 6 PAI 4D:

Wildan azza Assegaf (1803016176)


Imam Ulin Nuha (1803016172)
Nihriyatin Ulya (1803016184)
Nugraini Tri Rahmawati (1803016164)
Nur afifah (1803016155)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2020
BAB I

A. PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan kurikulum meruakan hal yang sangat pokok. Segala bentuk
hal-hal yang berhbungan dengan pencapaian tujuan pendidikan disebut sebagai
kurikulum. Semakin berkembanganya zaman, semakin berkembang pula akan pengertian
kurikulum. Pengertian kurikulum yang kian meluas ini tidak akan menjadi sebuah
problem atau maslah yang besar apabila dalam peneraanya krikulum tetap pada prinsip-
prinsip yang mendasarinya. Perwujudan dari prinsip, asspek, dan konsep kurikulum
tersebut terletak pada guru maupun tegana kependidiakn yang laiinya. Kesemuanya
memiliki peran penting terhadap tercapainya tujuan kurikulum, maka dari itu seorang
pelaksan kurikulum harus mengetahui dan melaksanakan prinsip-prinsip apa saja yang
terdapat dalam kurikulum. Karena jika hal ini diabaikan oleh pelaksana kurikulum, hal
inilah yang akan enjadikan pencapaian tujuan kurikulum yang kurang maksimal. Hal ini
lah yang mendasari penulis untuk merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah definisi dari prinsip pengembangan kurikulum?
2. Bagaimanakah prinsip umum dan khusus pengembangan kurikulum?
3. Apasajakah sumber-sumber prinsip pengembangan kurikulum?
Dari ketiga rumusan masalah diatas maka tujuan dibentuknya makalah ini adalah
untuk;
1.Untuk mengetahui definisi prinsip pengembangan kurikulum
2.Untuk mengetahui prinsip umum dan khusus pengembangan kurikulum
3.Untuk mengetahui sumber-sumber prinsip pengembangan kurikulum

1
BAB II

B. PEMBAHASAN
a. Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kata prisip menujukan pada suatua hal yang sangat penting mendasar ,
keyakinan,harus diperhatikan , memiliki sifat mengatur dan mengarahkan serta sesuatu
yang biasanya selalu ada atau terjadi pada situasi dan kondisi yang sama. Pengertian dan
makna prinsip ini menunjukan bahwa prinsip itu mempunyai fungsi yang sangat penting
melalui pemahaman prinsip orang bisa menjadikan sesuatu itu lebih efektif dan efisien .
Prinsip juga mencermikan hakikat yang dikandung oleh sesuatu yang baik dalam dimensi
proses maupun dimensi hasil , dan bersifat memberikan rambu – rambu atau aturan main
yang harus di ikuti untuk mencapai tujuan secara benar .
Menurut Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran (2013:64),
Pengembangan kurikulum adalah proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi,
pengambilan keputusan, dan kreasi elemen-elemen kurikulum. Jika proses pengembangan
kurikulum berjalan secara efektif dan efisien maka hasil dari aktifitas pengembangan
kurikulum tersebut diharapkan sesuai dengan harapan masyarakat.
Prinsip – prinsip pengembangan kurikulum menunjukan pada suatu pengertian
tentangberbagai hal yang harus dijadikan patokan dalam menentukan berbagai hal yang
berkaitan dengan perkembangan kurikulum terutama dalam fase perencanaan kurikulum .
Prinsip – prinsip tersebut menggambarkan ciri dari hakikat hakikat kurikulum itu sendiri .
Jika proses pengembangan kurikulum ingin berjalan secara efektif dan efisien maka para
pengembang kurikulum bersifat umum dan khusus.1
b. Prinsip Umum Pengembangan Kurikulum

Kurikulum merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran
yang ditetapkan oleh sekolah secara dinamis dan progresif, agar sesuai dengan laju
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta masyarakat yang sedang
membangun.2 Pengembangan kurikulum harus mengacu dan berdasarkan pada prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum yang berlaku, agar hasil pengembangan kurikulum

1
Zainal Arifin ,Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum,(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya , 2012)
hal.34
2
Subandiyah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum (Jakarta: Grafindo Persada, 1993) hal. 48.

2
tersebut sesuai dengan minat, bakat, kebutuhan peserta didik, lingkungan dan kebutuhan
daerah serta kebutuhan bangsa.

Ada beberapa prinsip pengembangan kurikulum secara umum adalah sebagai berikut:

a) Prinsip Relevansi

Menurut Sukmadinata ada dua relevansi dalam sebuah kurikulum yaitu relevansi
ke luar dan ke dalam. Relevansi ke dalam dimaksudkan adalah bahwa harus terdapat
kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen yang ada dalam kurikulum,
yakni antara tujuan pembelajaran, materi, metode, media maupun evaluasi
pembelajaran. Relevansi keluar artinya tujuan dan isi kurikulum hendaknya sesuai
dengan hal-hal berikut dibawah ini3:

1) Kurikulum hendaknya sesuai dengan kebutuhan lingkungan masyarakat


anak didik.

2) Kurikulum hendaknya sesuai dengan kehidupan masa kini dan masa


sekarang.

b) Prinsip Fleksibilitas

Dalam prinsip fleksibilitas ini dimaksudkan bahwa, kurikulum hendaknya


mempunyai kelenturan. Pengembangan kurikulum berupaya agar hasilnya fleksibel
dalam implementasinya, memungkinkan penyesuaian berdasarkan situasi dan
kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang. Fleksibilitas juga berarti adalah
tidak kaku, artinya ada ruang gerak yang memberikan sedikit kebebasan di dalam
bertindak dan kebebasan dalam kurikulum. Prinsip fleksibilitas berisi hal-hal yang
solid tetapi dalam implementasinya dimungkinkan untuk menyesuaikan
penyesuaian berdasarkan kondisi regional. Kurikulum harus mampu memberikan
ruang kebebasan bagi pendidik untuk mengembangkan program pembelajaran yang
sesuai dengan minat, kebutuhan siswa dan kebutuhan bidang lingkungan mereka.

Dalam kurikulum, fleksibilitas dapat dibagi menjadi fleksibelitas dalam


memilih program pendidikan yang berbentuk jurusan, program spesialisasi ataupun

3
Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum Konsep Implimentasi Evaluasi dan Inovasi (Yogyakarta:
Teras, 2009), hal. 109.

3
program pendidikan keterampilan.Dan fleksibelitas dalam pengembangan program
pengajaran dengan bentuk memberikan kesempatan pada peserta didik dalam
mengembangkan sendiri program pengajaran.4

c) Prinsip Kontinuitas

Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan,


tidak terputus-putus. Adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal
maupun horizontal. Yaitu adanya nilaiketerkaitan antara kurikulum dari berbagai
tingkat pendidikan, kesinambungan kurikulum dengan dengan pengalaman belajar
baik di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan maupun antara jenjang
pendidikan. Sehingga tidak terjadi pengulangan atau disharmonisasi bahan
pembelajaran yang membosankan baik pendidik maupun peserta didik. Kurikulum
juga diharuskan berhubungan dengan berbagai studi,agar antara satu studi dapat
melengkapi studi lainnya. Bidangstudi harus disusun dengan mempertimbangkan,
antara lain sebagai berikut5:

1) Bahan pelajaran yang diperlakukan sekolah yang lebih tinggi harus sudah
diajarkan di sekolah sebelumnya.

2) Bahan pelajaran yang sudah diajarkan di sekolah yang lebih rendah tidak perlu
diajarkan bagi sekolah yang lebih tinggi.

3) Pengembangan perlu dilakukan serempak dan bersama-sama, perlu selalu ada


komunikasi dan kerjasama antara para pengembang kurikulum.

Minimal ada dua kesinambungan dalam pengembangan kurikulum, yaitu


kesinambungan diantara berbagai tingkat sekolah yang meliputi bahan pelajaran
yang diperlukan untuk belajar dan bahan pelajaran yang telah diajarkan pada tingkat
pendidikan. Dan yang kedua adalah kesinambungan diantara berbagai bidang
studi.6

4
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik (Jogjakarta: Ar Ruzz Media, 2010), hal. 182
5
Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum Konsep Implimentasi Evaluasi dan Inovasi (Yogyakarta:
Teras, 2009), hal.111.
6
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik (Jogjakarta: Ar Ruzz Media, 2010), hal. 182.

4
d) Prinsip Praktis

Dalam pengembangan kurikukum, prinsip praktis disebut juga prinsip efisiensi.


Efisiensi yang harus mendapat perhatian adalah efisiensi segi waktu, tenaga,
peralatan dan biaya. Efisiensi waktu perlu direncanakan kegiatan belajar siswa agar
tidak banyak membuang waktu di sekolah. Efisiensi tenaga dan peralatan perlu
ditetapkan jumlah minimal siswa yang harus dipenuhi oleh sekolah dan cara
menentukan jumlah guru yang dibutuhkan.

e) Prinsip Efektivitas

Efektivitas dalam kegiatan berkenaan dengan sejumlah apa yang direncanakan.


Efektivitas mengajar guru berkaitan dengan sejauh mana kegiatan belajar mengajar
yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik. Efektivitas belajar siswa,
berkaitan dengan sejauh mana tujuan-tujuan pelajaran yang diinginkan telah dapat
dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan.

c. Prinsip Khusus Pengembangan Kurikulum

Prinsip khusus ini merujuk pada prinsip-prinsip yang digunakan dalam


pengembangan komponen-komponen kurikulum secara khusus (tujuan, isi, metode,
media, dan evaluasi) satu wilayah dengan wilayah lainnya, satu jenis jenjang pendidikan
dengan jenis dan jenjang pendidikan lainnya memiliki karakteristik yang berbeda dalam
beberapa aspek, yang mana antara satu komponen dan komponen lainnya memiliki
prinsip yang tidak sama. Perbedaan ini tentu bisa mengakibatkan adanya penggunaan
prinsip-prinsip yang khas sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan karakteristik
jenis dan jenjang pendidikan tersebut. Prinsip khusus berkenaan dengan prinsip yang
hanya berlaku ditempat tertentu dan situasi tertentu.7

Ada beberapa prinsip yang lebih khusus dalam pengembangan kurikulum yaitu:

1. Prinsip yang berkaitan dengan tujuan pendidikan


bahwa pembentukan kurikulum harus berdasarkan pada tujuan pendidikan
baik dalam jangka pendek, menengah maupun panjang. Dan tujuan tersebut
harus bersumber pada kebijakan pemerintah, tuntutan dari masyarakat,

7
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012) hal.152

5
pandangan para ahli pendidikan, hasil riset maupun pengalaman dari Negara
lain
2. Prinsip yang berkaitan dengan isi pendidikan
memilih isi pendidikan harus mempertimbangkan penjabaran tujuan
pendidikan ke dalam kemampuan hasil belajar, isi bahan pelajaran, yang
meliputi pengetahuan, sikap, keterampilan, dan unit-unit kurikulum harus
disusun secara logis.
3. Prinsip yang berkaitan dengan pemilihan proses belajar-mengajar
Metode belajar mengajar setidaknya harus menyesuaikan materi yang
diajarkan. Metode ini berhubungan dengan tehnik pembelajaran yang efektif
untuk dilakukan dan diterapkan dalam suatu proses pembelajaran agar materi
mampu diserap oleh siswa.
4. Prinsip yang berkaitan dengan media atau alat pembelajaran
Pemilihan alat peraga dalam proses pembelajaran tentu memiliki fungsi
lebih dalam proses penyerapan materi oleh siswa. Media yang dipilihpun juga
harus sesuai dengan karakteristik materi, metode dan kondisi kelas.
5. Prinsip yang berkaitan dengan kegiatan penilaian
Dalam setiap kurikulum pasti memiliki metode dalam pemberian nilai.
Karena nilai tersebut merupakan tujuan akhir dari setiap proses pembelajaran
yang diberikan oleh pengajar dan dinantikan oleh siswa. Pemberian nilai
tersebut harus objektif dan adil8
d. Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum

Sumber prinsip menunjukkan dari mana asal muasal lahirnya suatu prinsip. Menurut
Olivia 1992:28 dalam (Komaruddin dan Kurniawan 2011:65) mengemukakan setidaknya
ada empat sumber prinsip pengembangan kurikulum, yaitu:

a. Data Empiris (Emprical data)


b. Data Eksperimen (Exsperiment data)
c. Cerita atau legenda yang hidup di masyarakat (Folklore of Curriculum)
d. Akal Sehat (Common Sense)

Data empiris merujuk pada pengalaman yang terdokumentasi dan terbukti efektif.
Data eksperimen menunjuk pada temuan-temuan hasil penelitian. Data hasil temuan

8
Hanun Asrohah dkk, pengembangan Kurikulum, ( Surabaya: Kopertais IV Press,2014), hal.67

6
penelitian merupakan data yang dipandang valid dan reliable, sehingga tingkat kebenaran
lebih meyakinkan untuk dijadikan prinsip dalam pengembangan kurikulum. 9 Namun
demikian fakta kehidupan, data hasil penelitian (hard data) itu sifatnya sangat terbatas.

Disamping itu banyak data yang diperoleh bukan dari hasil penelitian yang digunakan
juga terbukti efektif untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan yang kompleks
diantaranya yaitu adat kebiasaan yang hidup dimasyarakat (folklore of curriculum) dan
hasil pertimbangan dan penilaian akal pikiran (common sense). Bahkan data yang
diperoleh dari penelitian sendiri digunakan setelah melalui proses pertimbangan dan
penilaian akal sehat terlebih dahulu. Dengan demikian pada prinsipnya kesemua jenis
data diatas dapat digunakan atau dimanfaatkan bagi kegiatan pengembangan kurikulum
sebgai sumber prinsip yang akan dijadikan pegangan.

BAB III

C. PENUTUP
a. Simpulan

Kata prinsip menujukan pada suatua hal yang sangat penting mendasar,
keyakinan,harus diperhatikan, memiliki sifat mengatur dan mengarahkan serta sesuatu
yang biasanya selalu ada atau terjadi pada situasi dan kondisi yang sama. Menurut Tim
Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran (2013:64), Pengembangan
kurikulum adalah proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan,
dan kreasi elemen-elemen kurikulum.

Pembagian prisdip kurikulumpun dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu khusus dan
umum. Kemudian dalam pencarian sumber sumber maka dapat di peroleh dari data
empiris, eksperimen, cerita atau legenda masyarakat, maupun akal sehat manusia.
Demikian lah makalah ini kami buat.

9
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja
Grafindo, 2011), hlm. 65.

7
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal, 2012. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.

Asrohah, Hanun, dkk. 2014. pengembangan Kurikulum. Surabaya: Kopertais IV Press.

Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Jogjakarta: Ar Ruzz Media, 2010

Idi, Abdullah. 2010. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Jogjakarta: Ar Ruzz
Media.
Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum Konsep Implimentasi Evaluasi dan Inovasi
Yogyakarta: Teras, 2009

Subandiyah. 1993. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Grafindo Persada.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, 2011,
Jakarta: PT Raja Grafindo.

Zaini, Muhammad. 2009. Pengembangan Kurikulum Konsep Implimentasi Evaluasi dan


Inovasi. Yogyakarta: Teras.

Anda mungkin juga menyukai