Di Susun Oleh:
Kelompok 3
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara tata bahasa, prinsip mempunyai arti asas, dasar, keyakinan dan
pendirian. Dari pengertian tersebut, dapat kita pahami bahwa kata prinsip menunjuk
pada hal yang sangat penting, mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat mengatur
dan mengarahkan, serta sesuatu yang biasanya selalu ada atau terjadi pada situasi dan
kondisi yang sama. Pengembangan secara tata bahasa mempunyai arti proses, cara,
dan perbuatan mengembangkan. Dapat kita pahami, bahwa pengembangan harus
dilakukan secara seksama, melalui proses yang semestinya dengan cara yang baik dan
benar, agar menghasilkan dimensi hasil yang diharapkan dan dapat mencapai tujuan
yang diinginkan. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan yang
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara-cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang luas, yang di dalamnya
mencakup perencanaan, penerapan dan evaluasi. Dengan melalui tahap-tahap
tersebut, akan di hasilkan suatu kurikulum yang baru.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan prinsip pengembangan kurikulum ?
2. Apa saja Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum
3. Apa saja macam-macam prinsip pengembangan kurikulum ?
2
BAB II
PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
1
Robert Zais, Curriculum Principles and Fondations” (The University of Chicago Press, 1976),
38
2
Ibid., 3
3
yang harus diikuti untuk mencapai tujuan secara benar.3 Pengertian dan fungsi
prinsip di atas bisa dijadikan dasar untuk menjelaskan arti dan fungsi prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
menunjukkan pada suatu pengertian tentang berbagai hal yang harus dijadikan
patokan dalam menentukan berbagai hal yang terkait dengan pengembangan
kurikulum, terutama dalam fase perencanaan kurikulum (curriculum planning).
Prinsip-prinsip tersebut menggambarkan ciri dari hakikat kurikulum itu sendiri.
Disamping itu banyak data-data lainya yang diperoleh bukan dari hasil
penelitian yang di gunakan juga terbukti efektif untuk memecahkn masalah-
masalah kehidupan yang kompleks diantaranya yaitu adat kebiasaan yang hidup
dimasyarakat (folklore of currikulum) dan hasil pertimbangan dan penilaian akal
pikiran (common sense). Bahkan data yang diperoleh dari penelitian sendiri
3
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta
: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), 64
4
digunakan setelah melalui proses pertimbangan dan penilaian akal sehat terlebih
dahulu.
2. Prinsip Relavansi
5
kedekatan hubungan dengan apa yang terjadi. Apabila dikaitkan dengan
pendidikan, berarti perlunya kesesuaian antara (program) pendidikan dengan
tuntutan kehidupan masyarakat (the needs of society). Pendidikan dikatakan
relevan bila hasil yang diperoleh akan berguna bagi kehidupan seseorang. 4
Prinsip relevansi ini ada dua jenis, yaitu relevan eksternal (external relevance)
dan relevan internal (internal relevance). Relevansi eksternal artinya kurikulum
harus sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, baik kebutuhan dan
tuntutan masyarakat yang ada pada masa kini maupun kebutuhan yang
diprediksi pada masa yang akan datang. Sedangkan relevansi internal, yaitu
kesesuaian antar komponen kurikulum itu sendiri. Kurikulum merupakan suatu
sistem yang dibangun oleh subsistem atau komponen, yaitu tujuan, isi-metode,
dan evaluasi untuk mencapai tujuan tertentu, belajar dan kemampuan siswa.5
4
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum, Teori & Praktik, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2014), 143
5
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta
: PT. Raja Grafindo Persada. 2012), 71
6
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum, Teori & Praktik, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,
2014), 143
6
Semua ini disebabkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Program
pendidikan (kurikulum) hendaknya mampu memberikan peluan pada anak didik
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, selalu
mengembangkannya dan tidak cepat berpuas diri, serta selalu sipa menjadi
pelopor dalam penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan.7
3. Prinsip Efektivitas
4. Prinsip Efisensi
7
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum, Teori & Praktik, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,
2014), 143
8
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta
: PT. Raja Grafindo Persada. 2012), 69
9
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum, Teori & Praktik, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,
2014), 144
10
Ibid.,143
7
Kurikulum dikembangkan dengan memerhatikan prinsip praktis, yaitu dapat
dan mudah diterapkan dilapangan. Krikulum harus bisa diterapkan dalam praktik
pendidikan, sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu. 11 Prinsip efisiensi sering
kali dikonotasikan dengan prinsip ekonomi, yang berbunyi: dengan modal dan
biaya, tenaga dan waktu yang sekecil-kecilnya akan dicapai hasil yang
memuaskan. Efisiensi proses belajar mengajar akan tercipta, apabila usaha,
biaya, waktu dan tenaga yang digunakan untuk menyelesaikan program
pengajaran tersebut sangat optimal dan hasilnya bisa seoptimal mungkin,
tentunya dengan pertimbangan yang rasional dan wajar
5. Prinsip Kontinuitas
8
bidang studi.
1) Kesinambungan di antara berbagai tingkat sekolah. Bahan pelajaran
(subject matter) yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut pada tingkat
pendidikan yang lebih tinggi hendaknya sudah diajarkan pada tingkat
pendidikan sebelumnya atau dibawahnya. Bahan pelajaran yang telah
diajarkan pada tingkat pendidikan yang lebih rendah tidak harus diajarkan
lagi pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sehingga terhindar dari
tumpang tindih dalam pengaturan bahan dalam proses belajar mengajar.
2) Kesinambungan di antara berbagai bidang studi Kesinambungan
diberbagai bidang studi menunjukkan bahwa dalam pengembangan
kurikulum harus memerhatikan hubungan antara bidang studi yang satu
dengan yang lainnya. Misalnya, untuk mengubah angka temperatur dari
skala Celcius ke skala Fahrenheit dalam IPA diperlukan keterampilan
dalam pengalian pecahan. Karenanya, pelajaran mengenai bilangan
pecahan tersebut hendaknya sudah diberikan sebelum anak didik
mempelajari cara mengubah temperatur itu.14
6. Prinsip Fleksibelitas
Fleksibilitas berarti tidak kaku, dan ada semacam ruang gerak yang
memberikan kebebasan dalam bertindak. Didalam kurikulum, fleksibilitas dapat
dibagi menjadi dua macam:
14
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum, Teori & Praktik, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,
2014), 145
9
2) Fleksibelitas dalam pengembangan program pengajaran
Fleksibilitas disini maksudnya adalah dalam bentuk memberikan
kesempatan kepada para pendidik dalam mengembangkan sendiri
program-program pengajaran dengan berpatok pada tujuan dan bahan
pengajaran didalam kurikulum yang masih bersifat umum.15
7. Prinsip Sinkronsasi
8. Prinsip Demokrasi
15
Ibid.,146
16
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2012),35
10
DAFTAR PUSTAKA
11