Penyusun Makalah
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................2
A. Pengertian Profesionalisme Guru..............................................................2
B. Profesionalisme Guru PAI.........................................................................2
C. Kompetensi Guru PAI...............................................................................4
BAB III PENUTUP.............................................................................................6
A. Kesimpulan................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah salah satu di antara faktor pendidikan yang memiliki peranan
yang paling strategis, sebab gurulah sebetulnya yang paling menentukan di
dalam terjadinya proses belajar mengajar. Di tangan guru yang cekatan fasilitas
dan sarana yang kurang memadai dapat diatasi, tetapi sebaliknya ditangan guru
yang kurang cakap, sarana, dan fasilitas yang canggih tidak banyak memberi
manfaat.
Berangkat dari masalah di atas, maka langkah pertama yang dilakukan untuk
memperbaiki kualitas pendidikan adalah dengan memperbaiki kualitas tenaga.
pendidiknya terlebih dahulu. Kemudian makalah ini akan menjelaskan sedikit
tentang kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam.
B. Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
Profesi berasal dari bahasa latin "Proffesio" yang mempunyai dua pengertian
yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih
luas menjadi: kegiatan "apa saja" dan "siapa saja" untuk memperoleh nafkah
yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit
profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian dan dituntut
pelaksanaan norma sosial dengan baik. Sedangkan Professionalisme yaitu
seorang guru, yang ahli dalam bidang keilmuan yang dikuasainya dituntut bukan
hanya sekedar mampu menransfer keilmuan ke dalam diri anak didik, tetapi juga
mampu mengembangkan potensi yang ada dalam diri poserta didik. Maka,
bentuk pembelajaran kongkret dan penilaian secara komprehensif diperlukan
untuk bisa melihat siswa dari berbagai perspektif. Persiapan pembelajaran
menjadi sesuatu yang wajib dikerjakan, dan pelaksanaan aplikasi dalam kelas
berpijak kepada persiapan yang telah dibuat dengan menyesuaikan terhadap
kondisi setempat atau kelas yang berbeda. Kepedulian untuk mengembangkan
kemampuan afektif, emosional, social dan spiritual siswa, sesuatu yang vital
untuk bisa melihat kelebihan atau keungulan yang terdapat dalam diri anak.
Peserta didik diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan menemukan
aktualisasi sehingga tumbuh rasa percaya diri.
Guru merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan
kualitas pendidikan, khususnya Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI). Karena
GPAI di samping mempunyai peran mentransfer ilmu dan juga membantu
proses internalisasi moral kepada siswa. Jadi GPAI diharapkan mampu
membawa anak didiknya menjadi manusia yang "sempurna" baik lahiriah
maupun batiniah. Dari sini seorang GPAI dituntut untuk bertindak secara
profesional agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan maksimal
5
2. Menguasai Bahan Pengajaran
a. Mengusai bahan pengajaran kurikulum pendidikan pendidikan dasar dan
menegah
b. Menguasai bahan pengajaran
6
C. Kompetensi Guru PAI
1. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam penguasaan
bahan ajar secara penuh dan juga cara-cara mengajarkannya secara
pedagogis dan metodis.
2. Kompetensi Personal
Kompetensi personal guru berkaitan dengan potensi-potensi
psikologis guru untuk tugas-tugas kependidikan. Menurut Sukmadinata
(1994) dalam bukunya Chairul Fuad merinci kompetensi personal menjadi
tiga cakupan yaitu:
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial guru adalah kemampuan guru dalam
berkomunikasi atau dalam berhubungan dengan para siswanya, sesama
teman guru, kepala sekolah, pegawai tata usaha, dan dengan anggota
masyarakat dilingkungannya (Arikunto, 1990). Dengan maksud lain
kompetensi sosial guru adalah kemampuan guru dalam berhubungan sosial
dengan sesama manusia, terutama dengan orang-orang disekitarnya, seperti
tetangga, kerabat, dsb.
4. Kompetensi Keagamaan
Kompetensi keagamaan guru dimaksudkan untuk menyebutkan
"komitmen" beragama guru, bisa berupa nilai-nilai, sikap-sikap, dan perilaku
beragama. Komitmen agama ini diukur dari ketaatan melaksanakan dan
7
menjauhi larangan Allah, keakraban dengan Al-Qur'an Hadits dan ulama',
kegairahan dalam mempelajari ilmu agama, dan aktivitas dalam kegiatan
keagamaan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kompetensi profesional
2. Kompetensi personal
3. Kompetensi sosial
4. Kompetensi keagamaan
9
DAFTAR PUSTAKA
10