DISUSUN OLEH :
Madalia (200511680)
TARBIYAH
2022
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI yang berjudul “Peranan Guru dalam Pengembangan PAI”.
Dalam penyusunan makalah ini kami sangat menyadari dalam proses penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Sehingga
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI bapak Habib Zainuri S.Pd.I.,M.Pd yang telah memberikan
tugas dan materi perkuliahan serta arahannya, sehingga makalah ini bisa selesai.
Kami selaku penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita seluruh
pembaca.
Wasalamualaikum wr.wb
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan .....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5
A. Konsep Guru............................................................................................................5
B. Persyaratan Kewajiban Pendidik.............................................................................5
C. Tugas dan Kewajiban bagi Pendidik........................................................................6
D. Peranan Pendidik dalam Pengembangan Kurikulum...............................................9
E. Peranan Guru PAI dalam Implementasi Kurikulum..............................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................13
B. Saran......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru Agama Islam adalah orang yang mengajarkan bidang studi agama Islam.
Guru agama juga diartikan sebagai orang dewasa yang memiliki kemampuan agama
Islam secara baik dan diberi wewenang untuk mengajarkan bidang studi agama Islam
untuk dapat mengarahkan, membimbing dan mendidik peserta didik berdasarkan
hukum-hukum Islam untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.
Guru memiliki peranan sangat menentukan dalam proses pembelajaran. Guru memang
bukan satu-satunya penentu keberhasilan atau kegagalan pembelajaran, tetapi posisi dan
peran yang sangat penting. Oleh karena itu untuk mewujudkan kesuksesan dalam proses
pembelajaran, guru harus melengkapi dirinya dengan berbagai aspek yang mendukung
kearah keberhasilan. Seorang guru yang melaksanakan tugasnya hanya berdasarkan
tradisi atau kebiasaan yang telah dijalani selama bertahun-tahun, tanpa
mempertimbangkan berbagai keterampilan teoritis maupun teknis yang mendukung
profesionalitasnya, tentu akan memberikan hasil pembelajaran yang kurang sesuai
dengan harapan. Sebaliknya guru yang terus-menerus berusaha meningkatkan kapasitas
dan kapabilitasnya, tentu akan menghasilkan proses pembelajaran yang jauh lebih baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan guru?
2. Apa persyaratan kewajiban pendidik?
3. Apa tugas dan kewajiban bagi pendidik?
4. Apa peranan pendidik dalam pengembangan kurikulum?
5. Apa peranan guru PAI dalam implementasi kurikulum?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian guru.
2. Untuk mengetahui persyaratan kewajiban pendidik.
3. Untuk mengetahui tuas dan kewajiban bagi pendidik.
4. Untuk mengetahui peranan pendidik dalam pengembangan kurikulum.
5. Untuk mengetahui peranan guru PAI dalam implementasi kurikulum.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Guru
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan. Keberadaan guru
secara langsung akan mempengaruhi anak didiknya. Oleh karena itu konsep seorang guru
haruslah baik dan ideal. Menurut Ibn Sina guru yang baik dan ideal adalah guru yang
berakal cerdas, beragama, mengetahui cara mendidik akhlak, cakap dalam mendidik
anak, berpenampilan tenang, tidak bermuka masam, sopan santun, bersih dan suci.
Kemudian Ibn Sina juga menambahkan bahwa seorang guru itu sebaiknya dari
kaum pria yang terhormat dan menonjol budi pekertinya, cerdas, teliti, sabar, telaten
dalam membimbing anak-anak, adil, hemat dalam menggunakan waktu, gemar bergaul
dengan anak-anak, tidak keras hati dan senantiasa menghias diri. Selain itu guru harus
mengutamakan kepentingan umat daripada kepentingan diri sendiri, menjauhkan diri dari
meniru sifat raja dan orang-orang yang berakhlak rendah, mengetahui etika dalam
majelis ilmu, sopan dan santu dalam berdebat, berdiskusi dan bergaul. Ia menekankan
agar seorang guru tidak hanya mengajarkan ilmu dari segi teoritis saja kepada anak
didiknya, melainkan juga melatih segi keterampilan, mengubah budi pekerti dan
Tugas guru tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik, untuk melakukan tugas
sebagai guru tidak sembarang orang dapat menjalankannya. guru yang baik harus
5
1. Berijazah
Seorang guru harus memiliki ijazah yang dapat memberi wewenang untuk
oleh orang yang akan melakukan pekerjaan itu dengan baik dan berhasil. Sebagai
calon gurupun syarat kesehatan itu merupakan syarat yang tidak dapat diabaikan.
anak dan membawa akibat yang tidak baik dalam tugasnya sebagai pengajar dan
pendidik.
3. Bertanggung Jawab
tugasnya sebagai guru yaitu mengajar dan mendidik anak-anak yang telah
dan pekerjaan lain yang memerlukan tanggung jawabnya. Selain tugasnya sebagai
guru di sekolah guru pun merupakan anggota masyarakat yang mempunyai tugas
mencapai kemampuan optimalnya. Minat, bakat, kemampuan dan potensi peserta didik
6
tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Berikut ini adalah beberapa
1. Mengajar
Seorang guru adalah seseorang yang mengajarkan ilmu. Seorang guru memiliki
guru dalam hal ini adalah membuat para siswa mengetahui tentang materi dari suatu
2. Mendidik
Guru merupakan seorang pendidik. Mendidik siswa merupakan hal yang berbeda
tujuan untuk mengubah tingkah laku siswa menjadi lebih baik sehingga dapat menjadi
anggota masyarakat yang baik pula. Dalam proses mendidik siswa, guru akan
memiliki tantangan yang berbeda jika dibandingkan dengan hanya mengajarkan suatu
ilmu pengetahuan. Supaya sukses dalam mendidik siswa, guru harus dapat menjadi
teladan yang bagi siswa-siswanya sehingga mereka dapat memiliki karakter yang baik
Tugas guru adalah melatih siswa memiliki kecakapan atau keterampilan hidup
atau practical life. Guru harus melatih siswa untuk menguasai kecakapan atau
keterampilan hidup untuk menjadi bekal bagi siswa menaklukkan segala tantangan
7
4. Memberikan Bimbingan dan Pengarahan
Pekerjaan guru tidak selesai dengan hanya mendidik dan mengajar saja. Tugas
guru terhadap siswa lainnya adalah membimbing dan mengarahkan siswa supaya tetap
pada jalur yang benar, terutama pada proses belajar mengajar. Siswa yang mengalami
kebingungan atau kesulitan dalam proses belajar mengajar harus dibimbing dan
dibantu mencari solusi. Guru dan siswa bersama-sama berusaha memecahkan masalah
sehingga siswa tetap berada pada jalur yang tepat dan dapat mencapai tujuan
pendidikan.
5. Memberikan Motivasi
Tugas seorang guru yang terakhir adalah untuk memberikan dorongan dan
motivasi kepada siswa-siswanya agar selalu berusaha keras untuk lebih maju. Bentuk
dorongan dan motivasi yang dapat Guru Pintar berikan kepada siswa dapat dilakukan
penghargaan.
Dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, pada pasal 20 dijabarkan
pembelajaran yang bermutu, serta mengevaluasi dan memberi hasil berupa nilai dalam
teknologi dan seni. Ketiga, bertindak objektif dan tidak diskriminatif terhadap jenis
kelamin, agama, suku, ras dan kondisi fisik tertentu atau latar belakang keluarga dan
status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran. Keempat, menjunjung tinggi
8
peraturan perundang - undangan, hukum dan kode etik guru, serta nilai nilai agama dan
etika. Yang terakhir memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
kurikulum yang bersifat sentralisasi disusun oleh suatu tim khusus di tingkat pusat.
Kurikulum bersifat uniform untuk seluruh Negara, daerah atau jenjang/jenis sekolah.
sangat mendesak dan mendasar. Tugas utama pengembangan kurikulum yang bersifat
uniform ini adalah untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta memberikan
standar penguasaan yang sama bagi seluruh wilayah. Hal itu dilatarbelakangi oleh
beberapa kondisi. Pertama, wilayah Negara Indonesia sangat luas, terbentuk atas pulau-
pulau yang satu sama lain letaknya berjauhan dan terpisahkan oleh laut. Kedua, kondisi
dan karakteristik tiap daerah berbeda-beda, ada yang sudah maju sekali dan ada yang
sangat terbelakang, ada daerah tertutup da nada yang terbuka, ada daerah kaya dan daerah
Ada sekolah yang sudah mapan mampu berdiri sendiri dan melakukan pengembangan
sendiri dan melakukan pengembangan sendiri karena memiliki personalia, fasilitas yang
memadai dan menajemen yang mapan, sekolah lain kondisinya sangat memprihatinkan,
karena segalanya masih berada pada tingkat darurat. Keempat, adanya golongan atau
kelompoknya dan menggunakan sekolah sebagai alat untuk mendapai tujuan tersebut.
9
Model pengembangan kurikulum yang bersifat sentralisasi mempunyai beberapa
model ini mudah dikelola, dimonitor dan dievaluasi dan lebih hemat dilihat dari segi
berbeda-beda keadaan dan tahap intelek, alam dan sosial budayanya sulit. Kedua,
ketidakadilan dalam menilai hasil. Hasil pendidikan dan pengajaran sangat dipengaruhi
sttandar yang sama untuk semua sekolah di seluruh wilayah akan memberikan gambaran
hasil yang beragam dan menunjukkan adanya perbedaan yang sangat ekstrem.
sentralisasi maupun desentralisasi dapat dilihat dalam tiga tahap, yaitu tahap
terutama pada saat ini yang menggunakan kurikulum 2013. Guru yang profesional harus
10
2013, kemudian mentrasformasikan nilai-nilai tersebut kepada peserta didik melalui
proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Guru tidak lagi membuat atau
didik.
Kurikulum di berikan untuk peserta didik melalui guru yang secara nyata
memberikan pengaruh kepada peserta didik pada saat terjadinya proses pembelajaran.
Kurikulum 2013 menekankan pada upaya guru untuk memberikan motivasi serta
2013 mengenai Struktur Kurikulum dijelaskan bahwa Kurikulum 2013 bertujuan untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga Negara yang beriman, produkti, kreatif, inovatif, efektif serta mampu berkontribusi
2013 juga memiliki kemiripan dengan kurikulum berbasis kompetensi dimana interaksi
Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 tidak jauh berbeda denga kurikulum
kurikulum sebelumnya. Hanya saja yang membuat beda ialah titik tekan pembelajaran
dan juga cakupan materi yang diberikan kepada peserta didik. Sebagaiman diketahui
bahwa kurikulum 2013 berupaya memadukan antara kemampuan sikap, keterampilan dan
11
seimbang dan beriring sehingga pencapaian pembelajaran dapat berhasil dengan
maksimal.
dapat dijadikan bahan acuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran diantaranya
sebagai berikut;
1. Dari peserta didik diberi tahu, menjadi peserta didik mencari tahu.
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar, menjadi belajar berbasis aneka
sumber belajar.
pendekatan ilmiah.
dalam kegiatan pembelajarn secara satu kesatuan dan terintegrasi. Serta berlaku
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Ibn Sina guru yang baik dan ideal adalah guru yang berakal cerdas,
beragama, mengetahui cara mendidik akhlak, cakap dalam mendidik
anak, berpenampilan tenang, tidak bermuka masam, sopan santun, bersih dan suci.
Guru yang baik harus memenuhi syarat-syarat yaitu : berijazah, sehat jasmani dan
Dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, pada pasal 20 dijabarkan tentang
bermutu, serta mengevaluasi dan memberi hasil berupa nilai dalam pembelajaran.
Peranan guru dalam model sentralisasi maupun desentralisasi dilihat dalam tiga
B. Saran
Karena keterbatasan ilmu makalah ini tidaklah dapat dikatakan sempurna, oleh
karena itu kami berkenan menerima kritik dari semua pihak agar pada penulisan
makalah-makalah kami selanjutya dapat lebih disempurnakan lagi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Konsep Guru (Pendidik) Persfektif Ibnu Sina. (2016). Diakses pada 30 Oktober 2022, dari
http://www.jejakpendidikan.com/2016/08/konsep-guru-pendidik-perspektif-ibnu.html
Syarat-Syarat menjadi Guru yang Baik. (2015). Diakse pada 30 Oktober 2022, dari
https://www.trigonalmedia.com/2015/03/syarat-syarat-menjadi-guru-yang-baik.html
Oktifa, N. (2021). Tugas dan Peran Guru dalam Pendidikan. Diakses pada 27 Oktober 2022,
dari https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/tugas-dan-peran-guru-dalam-pendidikan
Arifa, N. Peran, Hak, dan Kewajiban Seorang Guru (Universitas Lambung Mangkurat) Diakses
darifile:///C:/Users/ASUS/Downloads/Nurul%20Maulida%20Arifa
%20(2110128220014)%20Tugas%20Profesi%20Pendidikan%20Pendidikan%20IPS%20(1).pdf
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2017). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
14