Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi Keguruan

Dosen Pengampu: Mia Widianti, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 1
M Ilham Ardiansyah
Sholahuddin Wahid A
Aulia Maharani
Nisa Puji Astuti

KELAS: PAI 2-G

FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
UNIVERSITAS ISLAM KH. RUHIYAT CIPASUNG (UNIK)
SINGAPARNA – TASIKMALAYA
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita nikmat yang
tak terhitung jumlahnya, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak. Solawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada
nabi kita, Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, maupun kita
semua yang mengikuti jejak langkahnya hingga hari kiamat kelak.

Penulis menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta sangat banyak kekurangan-kekurangannya, untuk itu besar
harapan kami agar teman-teman dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun supaya kami dapat menyempurnakan makalah-makalah kami di lain
waktu.

Harapan yang paling besar bagi penulis adalah bahwa makalah ini dapat
memberi manfaat, baik untuk diri pribadi, teman-teman, serta orang lain yang
ingin mengambil hikmah dari makalah ini, atau sebagai tambahan dalam
menambah referensi yang telah ada.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
....................................................................................................................................
i

Daftar Isi
....................................................................................................................................
ii

BAB 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang
.................................................................................................................................
2
B. Rumusan masalah
.................................................................................................................................
2
C. Tujuan
.................................................................................................................................
2

BAB 2 Pembahasan

A. Persyaratan Guru
.................................................................................................................................
2

iii
B. Peranan Guru
.................................................................................................................................
3

BAB 3 Penutup

A. Kesimpulan
.................................................................................................................................
8

DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................................................
10

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

iv
Secara umum pendidik adalah orang yang memiliki tanggung Jawab untuk
mendidik. Sementara secara khusus, pendidik Dalam perspektif pendidikan islam
adalah orang yang Bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik
Dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta Didik, baik potensi
afektif, kognitif, maupun psikomotorik Sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama
islam.

Adapun Tujuan Pendidikan Islam adalah untuk mencapai Keseimbangan


pertumbuhan kepribadian manusia. Secara Menyeluruh dan seimbang yang
dilakukan melalui latihan Jiwa, akal pikiran, diri manusia yang rasional, perasaan
dan Indra, karena itu, pendidikan hendaknya mencakup Pengembangan seluruh
aspek fitrah peserta didik, aspek Spiritual, intelektual, imajinasi, fisik, ilmiah dan
bahasa, baik Secara individual maupun kolektif, dan mendorong semua Aspek
tersebut berkembang ke arah kebaikan dan Kesempurnaan. Oleh karena itu, tujuan
akhir pendidikan Islam berada di dalam Garis yang sama dengan misi tersebut,
yaitu membentuk Kemampuan dan bakat manusia agar mampu menciptakan
Kesejahteraan dan kebahagiaan yang penuh rahmat dan berkat Allah di seluruh
penjuru alam ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Persyaratan Guru?
2. Apa Saja Peranan Guru?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Persyaratan Guru
2. Untuk Mengetahui Peranan Guru

v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Persyaratan Guru

Menjadi pendidik tidaklah pekerjaan yang mudah dan ringan, Seperti yang dibayangkan
sebagian orang dengan bermodal Penguasaan materi dan menyampaikan materi pembelajaran
pada Siswa sudah cukup, namun hal ini belumlah dapat dikategorikan Sebagai pendidik yang
memiliki pekerjaan profesional, karena pendidik yang profesional mereka harus memiliki
berbagai Keterampilan, kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga Kode etik
guru, kecakan, kewibawaan dan lain sebagainya.

Guru professional harus memiliki keahlian, keterampilan dan Kemampuan sebagimana


filosofi Ki Hajar Dewantara: “Tut wuri Handayani, ing ngarso sung tulodo, ing madya
mangun karsa” Tidak cukup dengan menguasai materi pembelajaran akan tetapi harus
Mengayomi murid, menjadi contoh teladan bagi murid serta selalu Mendorong murid untuk
lebih baik dan maju. Guru profesional Selalu mengembangkan dirinya terhadap pengetahuan
dan Mendalami keahliannya, kemudian guru profesional rajin membaca Literatur-literatur
dengan tidak merasa rugi membeli buku-buku Yang berkaitan dengan pengetahuan yang
digelutinya.

Selanjutnya syarat untuk menjadi pendidik professional adalah harus menguasai


kompetensi keguruan. Kompetensi adalah Seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus Dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dan dosen dalam
Melaksanakan tugas keprofesionalan.

Dalam perspektif kebijakan nasional pemerintah telah Merumuskan 4 (empat) jenis


kompetensi guru yaitu sebaagai berikut :

1. Kompetensi pedagogik, adalah kemampuan mengelola Pembelajaran peserta didik yang


meliputi pemahaman terhadap Peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
Evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk Mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.
2. Kompetensi personal, adalah kemampuan kepribadian yang Mantap, stabil, dewasa, arif,
dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.
3. Kompetensi profesional, adalah kemampuan penguasaan materi Pembelajaran secara
luas dan mendalam yang memungkinkan Membimbing peserta didik memenuhi standar
kompetensi yang Ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.

6
4. Kompetensi sosial, adalah kemampuan guru sebagai bagian dari Masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif Dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, Orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
B. Peranan Guru

Guru merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil Tidaknya proses belajar, dan
karenanya guru harus menguasai prinsip prinsip belajar disamping menguasai materi yang
akan diajarkan. Dengan Kata lain Guru harus mampu menciptakan suatu situasi kondisi
belajar Yang sebaik- baiknya.1 Guru adalah Pendidik profesional, dengan tugas utama
mendidik, mengajar, Membimbing, mengarahkan, melatih dan mengevaluasi peserta Didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, Pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.2

Guru memegang berbagai jenis peran yang Perkembangan terbaru terhadap pandangan
mengenai belajar mengajar, menuntut guru untuk meningkatkan kompetensi dan perannya.
Karena seyogyanya proses belajar mengajar serta hasil belajar mengajar siswa sebagian besar
ditentukan oleh seberapa besar peran dan kompetensi seorang guru. Walaupun dunia terus
mengalami perkembangan sehingga banyak hal yang bisa digantikan oleh mesin ataupun
robot, namun beberapa peran guru berikut ini tidak bisa digantikan oleh apapun.

1. Motivator,
2. Fasilitator,
3. Mediator,
4. Pengelola Kelas,
5. Demonstrator,
6. Inspirator,
7. Mentor,
8. Pemantik Kreativitas dan Imajinasi,
9. Pengembang Kerja Tim,
10. Empati Sosial.

Menjadi seorang Guru Profesional sebagai pengajar guru harus Memiliki tujuan yang
jelas, membuat keputusan secara rasional agar Peserta didik memahami keterampilan yang

1
Oemar Hamalik, Op. Cit, Hlm. 33
2
Kunandar,Guru Profesional, Jakarta, Rineka Cipta, Hlm. 51

7
dituntut oleh pembelajaran. Untuk kepentingan tersebut, perlu dibina hubungan yang positif
antara guru dengan peserta didik. Dalam hal ini ada delapan belas peran guru Yaitu:

1. Guru Sebagai Pendidik

Guru sebagai seorang pendidik tidak hanya tahu tentang materi yang akan diajarkan.
Akan tetapi, ia pun harus memiliki kepribadian yang kuat yang menjadikannya sebagai
panutan bagi para siswanya. Hal ini penting karena sebagai seorang pendidik, guru tidak
hanya mengajarkan siswanya untuk mengetahui beberapa hal. Guru juga harus melatih
keterampilan, sikap dan mental anak didik. Penanaman keterampilan, sikap dan mental ini
tidak bisa sekedar asal tahu saja, tetapi harus dikuasai dan dipraktikkan siswa dalam
kehidupan sehari-harinya.

2. Guru Sebagai Pengajar

Peran guru sebagai pengajar, kadang diartikan sebagai menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa. Dalam posisi ini, guru aktif menempatkan dirinya sebagai pelaku imposisi
yaitu menuangkan materi ajar kepada siswa. Sedangkan di lain pihak, siswa secara pasif
menerima materi pelajaran yang diberikan tersebut sehingga proses pengajaran bersifat
monoton. Padahal, peran guru sebagai pengajar bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi
masih banyak kegiatan lain yang harus dilakukan guru agar proses pengajaran mencapai
tujuan dengan efektif dan efisien.

3. Guru Sebagai Pembimbing

Guru berusaha membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai potensi yang
dimilikinya, membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas
perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu ia dapat tumbuh dan berkembang
sebagai individu yang mandiri dan produktif.

4. Guru sebagai pelatih

Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan, baik intelektual


maupun motorik, sehingga menuntut guru bertindak sebagai pelatih. Oleh karena itu, guru
harus berperan sebagai pelatih, yang bertugas melatih peserta didik dalam pembentukan
kompetensi dasar dengan potensi masing-masing.

5. Guru Sebagai Penasehat

8
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka
tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap
untuk menasehati orang. Agar guru dapat menyadari perannya sebagai orang kepercayaan
dan penasihat secara lebih mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu
kesehatan mental.

6. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)

Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna
bagi peserta didik. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara psikologis berada jauh
dari pengalaman manusia yang harus dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam pendidikan.
Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ini kedalam
istilah atau bahasa moderen yang akan diterima oleh peserta didik.

7. Guru sebagai model dan teladan

Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang
menganggap dia sebagai guru. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan
guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang di sekitar lingkungannya yang
menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Perilaku guru sangat mempengaruhi peserta
didik, tetapi peserta didik harus berani mengembangkan gaya hidup pribadinya sendiri. Guru
yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang
ada pada dirinya, kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah.

8. Guru sebagai pribadi

Sebagai individu yang berkecimpung dalam pendidikan, guru harus memiliki


kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik. Tuntutan akan kepribadian sebagai
pendidik kadang-kadang dirasakan lebih berat dibandingkan profesi lainnya. Ungkapan yang
sering dikemukakan adalah bahwa “guru bisa digugu dan ditiru”. Digugu maksudnya bahwa
pesan-pesan yang disampaikan guru bisa dipercaya untuk dilaksanakan dan pola hidupnya
bisa ditiru atau diteladani.

Salah satu hal yang perlu dipahami guru untuk mengefektifkan proses pembelajaran
adalah bahwa semua manusia (peserta didik) dilahirkan dengan rasa ingin tahu yang tak
pernah terpuaskan, dan mereka semua memiliki potensi untuk memenuhi rasa ingin tahunya.

9. Guru sebagai peneliti

9
Guru adalah seorang pencari atau peneliti. Dia tidak tahu dan dia tahu bahwa dia tidak
tahu, oleh karena itu dia sendiri merupakan subyek pembelajaran. Dengan kesadaran bahwa
ia tidak Mengetahui sesuatu maka ia berusaha mencarinya melalui kegiatan Penelitian.

10. Guru sebagai pendorong kreativitas

Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam Pembelajaran, dan guru dituntut
unutuk mendemonstrasikan dan Menunjukan proses kreativitas tersebut. Kreativitas ditandai
oleh Adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada Dan tidak dilakukan
oleh seseorang atau adanya kecendrungan Untuk menciptakan sesuatu.

11. Guru sebagai pembangkit pandangan

Dunia ini panggung sandiwara, yang penuh dengan berbagai kisah Dan peristiwa, mulai
dari kisah nyata sampai yang direkayasa. Dalam hal ini, guru dituntut untuk memeberikan
dan memelihara Pandangan tentang keagungan kepada peserta didiknya. Fungsi ini Guru
harus terampil dalam berkomunikasi dengan peserta didik.

12. Guru sebagai pekerja rutin.

Guru bekerja dengan keterampilan, dan kebiasaan tertentu. Serta Kegiatan rutin yang
amat diperlukan dan sering kali memberatkan. Jika kegiatan tersebut tidak dikerjakan dengan
baik, maka bisa Mengurangi atau merusak keefektifan guru pada semua Peranannya.

13. Guru sebagai pemindah kemah.

Guru adalah seorang pemindah kemah, yang membantu peserta Didik meninggalkan hal
lama menuju sesuatu yang baru yang bisa Mereka alami. Guru berusaha keras untuk
mengetahui masalah Peserta didik.

14. Guru sebagai pembawa cerita.

Guru sebagai pembawa cerita adalah mampu membawa peserta Didik memiliki
pandangan yang rasional terhadap sesuatu.

15. Guru Sebagai Aktor

Guru menguasai materi standar dalam bidang studi yang menjadi Tanggung jawabnya,
memperbaiki ketrampilan, dan Mengembangkan untuk mentransfer bidang studinya kepada
peserta Didik.

16. Guru Sebagai Emanisipator


10
Guru mampu memahami potensi peserta didik, menghormati setiap Insan, dan menyadari
bahwa kebanyakan insan merupakan “Budak” kebudayaan.

17. Guru sebagai evaluator

Evaluator atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang Paling kompleks, karena
melibatkan banyak latar belakang dan Hubungan serta variabel lain yang mempunyai arti
apabila Berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat Dipisahkan dengan
setiap segi penilaian.Guru sebagai pengawet. Guru harus berusaha mengawetkan
pengetahuan yang telah Dimiliki dalam pribadinya, dalam arti guru harus berusaha
Menguasai materi standar yang akan disajikan kepada peserta didik.

18. Guru sebagai kulminator

Guru yang mengarahkn proses belajar secara bertahap dari awal Hingga akhir
(kulminasi). Dengan rancangnnya peserta didik akan Melewati tahap kulminasi, suatu tahap
yang memungkinkan setiap Peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. “Peran guru
ini akan membentuk karakteristik anak didik Atau lulusan yang beriman, berakhlak mulia,
cakap mandiri, Berguna bagi agama, nusa dan bangsa, terutama untuk Kehidupannya yang
akan datang . inilah yang disebut Dengan manusia yang seutuhnya yaitu berpengetahuan,
Berakhlak, dan berkepribadian”.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menjadi pendidik tidaklah pekerjaan yang mudah dan ringan, Seperti yang dibayangkan
sebagian orang dengan bermodal Penguasaan materi dan menyampaikan materi pembelajaran
pada Siswa sudah cukup, namun hal ini belumlah dapat dikategorikan Sebagai pendidik yang
memiliki pekerjaan profesional, karena pendidik yang profesional mereka harus memiliki
berbagai Keterampilan, kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga Kode etik
guru, kecakan, kewibawaan dan lain sebagainya.

Selanjutnya syarat untuk menjadi pendidik professional adalah harus menguasai


kompetensi keguruan. Kompetensi adalah Seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus Dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dan dosen dalam
Melaksanakan tugas keprofesionalan.

Dalam perspektif kebijakan nasional pemerintah telah Merumuskan 4 (empat) jenis


kompetensi guru yaitu sebaagai berikut :

1. Kompetensi pedagogik,
2. Kompetensi personal,
3. Kompetensi profesional,
4. Kompetensi sosial.

Menjadi seorang Guru Profesional sebagai pengajar guru harus Memiliki tujuan yang
jelas, membuat keputusan secara rasional agar Peserta didik memahami keterampilan yang
dituntut oleh pembelajaran. Untuk kepentingan tersebut, perlu dibina hubungan yang positif
antara guru dengan peserta didik. Dalam hal ini ada sembilan belas peran guru Yaitu:

1. Guru Sebagai Pendidik,


2. Guru Sebagai Pengajar,
3. Guru Sebagai Pembimbing,
4. Guru sebagai pelatih,
5. Guru Sebagai Penasehat,
6. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator),
7. Guru sebagai model dan teladan,

12
8. Guru sebagai pribadi,
9. Guru sebagai peneliti,
10. Guru sebagai pendorong kreativitas,
11. Guru sebagai pembangkit pandangan,
12. Guru sebagai pekerja rutin,
13. Guru sebagai pemindah kemah,
14. Guru sebagai pembawa cerita,
15. Guru Sebagai Aktor,
16. Guru Sebagai Emanisipator,
17. Guru sebagai evaluator,
18. Guru sebagai kulminator.

13
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal STAI Ma’arif Magetan https://www.staimmgt.ac.id mengenal persyaratan pendidik


bagi guru, diakses pada tanggal 11 Maret 2024.
https://gurubinar.id/blog/peran-guru-dan-tugas-guru?blog_id=210, diakses pada tanggal 11
Maret 2024.
https://akucepatmembaca.com/peran-guru-dalam-proses-pembelajaran-guru-sebagai-
pendidik-dan-pengajar/, diakses pada tanggal 11 Maret 2024.
https://izzaucon.blogspot.com/2014/06/tugas-peran.html, diakses pada tanggal 11 Maret
2024.

14

Anda mungkin juga menyukai