Makalah Ini Di Susun Guna Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Etika dan Profesi Guru dan Sebagai
Bahan Diskusi Pada ‘’Matakuliah Etika Profesi Guru’’
OLEH KELOMPOK VI
ELSA AGUSTIANI
NURUL AINI
Segala puji hanya milik Allah SWT., atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada Baginda Rasulullah, Muhammad Saw. atas bimbingannya kepada kita semua
untuk senantiasa berada pada jalan kebajikan, jalan islam yang mulia.
Dalam kesempatan ini, Penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada Bapak Etika
Profesi Guru , karena atas bimbinganya dan arahannya Penulis termotivasi dan mendapatkan
gambaran yang inspiratif dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini,
Penulis mencoba menguraikan berbagai hal yang berkaitan dengan ‘’ Hak Dan Kewajiban Guru‘’.
Penulis sangat menyadari akan kerterbatasan dan kekurangan wawasan dan ilmu pengetahuan
yang dimiliki. Oleh karena itu, Penulis sangat mengharapkan kontribusi kritik dan saran dari rekan-
rekan pembaca yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan makalah ini bahkan penyempurnaan
makalah-makalah yang akan disusun selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua demi menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan kita semua. Amin.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan........................................................................ 10
B. Saran.................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang guru memiliki peranan terpenting dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan
upaya pendewasaan terhadap peserta didik dengan bekal ilmu, pengetahuan, dan pengalaman. Proses
pendidikan merupakan proses terpenting dalam suatu bangsa, karena dengan pendidik menjadikan
suatu bangsa itu menuju kemakmuran. Negara-negara maju sangatlah memperhatikan pendidikan bagi
setiap warganya. Didalam pendidikan terdapat komponen, seperti kurikulum atau inti dari pendidikan,
peranan guru, dan peserta didik.
Peranan guru sangatlah penting dalam pendidikan, terutama dalam sistem pengajaran karena
guru berposisi sebagai perantara sebuah ilmu untuk disampaikan kepada peserta didik. Di Negara-
negara maju kualitas guru sangat diperhatikan demi kemajuan bangsanya. Dari pernyataan tersebut
bahwa guru sebagai akar dalam mengembangkan pendidikan, lalu merambah ke bidang ekonomi, dan
menuju dalam bidang sosial. Apabila dari akar sudah terkategori baik, maka pendidikan terjamin,
ekonomi maju, dan tidak ada kesenjangan sosial. Usaha pemerintah dalam mensejahterakan guru
sangat banyak melalui program-program pengembangan profesi bahwa profesi guru merupakan
profesi yang mulia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
Secara etimologis, guru sering disebut pendidik. Dalam bahasa Arab, ada beberapa kata yang
menunjukkan profesi ini, seperti mudarris, mu’allim, murrabi, dan mu’addib, yang meski memiliki
makna yang sama, namun masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda. Di dalam al-Quran
ditemukan beberapa kata yang menunjukan kepada pengertian pendidik:
a. Mu’allim adalah orang yang menguasai ilmu mampu mengembangkannya dan menjelaskan
fungsinya dalam kehidupan, serta menjelaskan dimensi teoritis dan praktisnya sekaligus.
b. Murabbi adalah pendidik yang mampu menyiapkan mengatur, mengelola, membina, memimpin,
membimbing dan mengembangkan potensi kreatif pesera didik, yang dapat digunakan bagi
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang berguna bagi dirinya, dan makhluk Tuhan di
sekelilingnya.
c. Mudarris adalah pendidik yang mampu menciptakan suasana pembelajaran yang dialogis dan
dinamis, mampu membelajarkan peserta didik dengan belajar mandiri, atau memperlancar
pengalaman belajar dan menghasilkan warga belajar.
d. Mursyid adalah pendidik yang menjadi sentral figur bagi peserta didiknya, memiliki wibawa
yang tinggi di depan peserta didiknya, mengamalkan ilmu secara konsisten, merasakan kelezatan dan
manisnya iman terhadap Allah Swt
e. Muzakki adalah pendidik yang bersifat hati-hati terhadapapa yang akan diperbuat, senantiasa
mensucikan hatinya dengan cara menjauhkan semua bentuk sifat-sifat mazmumah dan mengamalkan
sifat-sifat mahmudah.
f. Mukhlis adalah pendidik yang melaksanakan tugasnya dalam mendidik dan mengutamakan
motivasi ibadah yang benar-benar ikhlas karena Allah.
Sedangkan secara terminologis Guru (pendidik) adalah, pegawai negeri sipil (PNS) yang
diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
pendidikan di sekolah, termasuk hak yang melekat dalam jabatan. Pendidik merupakan tenaga
prosesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Guru sebagai figure sentral dalam
pendidikan, haruslah dapat diteladani akhlaknya disamping kemampuan keilmuan dan akademisnya.
Selain itu, guru haruslah mempunyai tanggung jawab dan keagamaan untuk mendidik anak didiknya
menjadi orang yang berilmu dan berakhlak .
Menurut Poerwadarminta, guru adalah orang yang kerjanya mengajar. Sedangkan menurut
Zakiyah Daridjat menyatakan bahwa guru adalah pendidik professional, karena guru itu telah
menerima dan memikul beban dari orang tua untuk ikut mendidik anak-anak. Dalam hal ini, orang tua
harus tetap sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anaknya, sedangkan guru adalah
tenaga professional yang membantu orang tua untuk mendidik anak-anak pada jenjang pendidikan
sekolah. Jadi dapat disimpulkan guru (pendidik) adalah seseorang yang bertugas sebagai fasilitator
peserta didik.
Dalam menjalankan tugas dan profesinya, guru memiliki hak dan kewajiban yang harus
dilaksanakan. Hak guru berarti suatu yang harus didapatkan olehnya setelah ia melaksanakan
sejumlah kewajibannya sebagai guru. Sedangkan kewajiban guru adalah sesuatu yang harus patut di
laksanakan oleh guru dalam menjalankan profesinya.
1. Mengikuti uji kompetensi untuk memperoleh Sertifikat Pendidik bagi guru yang telah memiliki
Kualifikasi Akademik S-1 atau D-IV
2. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial.
3. Mendapat tunjangan profesi, tunjangan fungsional dan subsidi tunjangan fungsional bagi guru
yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. memiliki satu atau lebih Sertifikat Pendidik yang telah diberi satu nomor registrasi Guru oleh
Departemen memenuhi beban kerja sebagai Guru;
b. mengajar sebagai Guru mata pelajaran dan/atau Guru kelas pada satuan pendidikan yang sesuai
dengan peruntukan Sertifikat Pendidik yang dimilikinya;
d. berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun; dan tidak terikat sebagai tenaga tetap pada instansi
selain satuan pendidikan tempat bertugas.
b. kemudahan memperoleh pendidikan bagi putra dan/atau putri Guru, pelayanan kesehatan, atau
bentuk kesejahteraan lain.
5. Mendapat penghargaan dalam bentuk tanda jasa, kenaikan pangkat prestasi kerja luar biasa
baiknya, kenaikan jabatan, uang atau barang, piagam, dan/atau bentuk penghargaan lain.
6. Mendapat tambahan angka kredit setara untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi 1 (satu)
kali bagi Guru yang bertugas di Daerah Khusus.
7. Mendapatkan penghargaan bagi Guru yang gugur dalam melaksanakan tugas pendidikan.
8. Mendapatkan promosi sesuai dengan tugas dan prestasi kerja dalam bentuk kenaikan pangkat
dan/atau kenaikan jenjang jabatan fungsional.
9. Memberikan penilaian hasil belajar dan menentukan kelulusan kepada peserta didik
10. Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang terkait dengan prestasi akademik dan/atau
prestasi non-akademik
12. Mendapat perlindungan dalam melaksanakan tugas dalam bentuk rasa aman dan jaminan
keselamatan
13. Mendapatkan perlindungan hukum dari tindak kekerasan, ancaman, perlakuan diskriminatif,
intimidasi atau perlakuan tidak adil
a. pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
d. pembatasan atau pelarangan lain yang dapat menghambat Guru dalam melaksanakan tugas.
15. Mendapatkan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja dari satuan pendidikan dan
penyelenggara satuan pendidikan terhadap:
b. kecelakaan kerja
d. bencana alam
f. resiko lain.
16. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan hak atas kekayaan intelektual sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Memiliki Kompetensi Kepribadian, yang meliputi : beriman dan bertakwa, berakhlak mulia; arif
dan bijaksana; demokratis; mantap; berwibawa; stabil; dewasa; jujur; sportif; menjadi teladan bagi
peserta didik dan masyarakat; secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri; dan mengembangkan diri
secara mandiri dan berkelanjutan.
c. bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan
satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik;
d. bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai
yang berlaku; dan
a. mampu menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi
program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu;
dan
b. mampu menguasai konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan,
yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran,
dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.
7. Sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
8. Melaporkan pelanggaran terhadap peraturan satuan pendidikan yang dilakukan oleh peserta
didik kepada pemimpin satuan pendidikan
1. Kewajiban Guru
a. Wajib setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. (pasal
4)
b. Wajib menaati segala peraturan perundang undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas
kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.
(pasal 5)
d. Pegawai Negeri hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan kepada dan atas perintah yang
berwajib atas kuasa undang-undang. (pasal 6).
2. Hak Guru
a. Berhak memperoleh gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya. (pasal 7)
c. Bagi mereka yang ditimpa oleh suatu kecelakaan dalam dan karena tugas kewajibannya, berhak
memperoleh perawatan. (pasal 9)
d. Bagi mereka yang menderita cacat jasmani dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya
yang mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi, berhak memperoleh tunjangan. (pasal 9)
e. Pegawai negeri yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, berhak atas pensiun. (pasal 10)
Hak dan Kewajiban guru sebagai pendidik menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003
1. Kewajiban Guru
a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.
c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya.
2. Hak Guru
a. Memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.
d. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan
intelektual.
e. Memperoleh kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.[5]
c. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku,
ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik
dalam pembelajaran.
d. Menjunjung tinggi peraturan perundang undangan, hukum dan kode etik guru, serta nilai nilai
agama dan etika.
a. Memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial.
b. Mendapat promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
c. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru adalah seseorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator agar siswa dapat belajar dan
atau mengambangan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal, melalui lembaga pendidikan
sekolah, baik yang didirikan oleh pemerintah maupun masyarakat oleh swasta.
Adapun Menurut Poerwadarminta, guru adalah orang yang kerjanya mengajar. Sedangkan
menurut Zakiyah Daridjat menyatakan bahwa guru adalah pendidik professional, karena guru itu telah
menerima dan memikul beban dari orang tua untuk ikut mendidik anak-anak. Dalam hal ini, orang tua
harus tetap sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anaknya, sedangkan guru adalah
tenaga professional yang membantu orang tua untuk mendidik anak-anak pada jenjang pendidikan
sekolah. Jadi dapat disimpulkan guru (pendidik) adalah seseorang yang bertugas sebagai fasilitator
peserta didik.
Hak dan kewajiban guru terdapat dalam pasal 14 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen, Hak dan Kewajiban guru menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, dan juga
Hak dan Kewajiban Guru sebagai pegawai Negeri sipil menurut UU no. 8 tahun 1974 yang
didalamnya terdiri dari hak-hak yang bisa didapatkan oleh guru, tidak lepas dari hak seorang guru
harus menjalankan kewajibannya sebagai guru agar hak-haknya dapat diterima dengan baik.
B. Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan disebabkan
keterbatasan pengetahuan kami dan oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah kami berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2005. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
http://diendafreemakalah.blogspot.co.id/2013/11/makalah-hak-dan-kewajiban-guru.html diakses
tanggal 13 November 2015.
http://ilmu-pendidikan.net/profesi-kependidikan/guru/hak-dan-kewajiban-profesi-seorang-guru .
diakses tanggal 13 November 2015.
Zakiyah Daradjat, dkk.1992 .Ilmu Pendidikan Islam. jakarta: bumi aksara dan Departemen Agama RI.
Cet.Ke-2.
[2] Zakiyah Daradjat, dkk.,Ilmu Pendidikan Islam,(jakarta:bumi aksara dan Departemen Agama
RI,1992),Cet.Ke-2,h.39.
[3] http://ilmu-pendidikan.net/profesi-kependidikan/guru/hak-dan-kewajiban-profesi-seorang-guru .
diakses tanggal 13 November 2015.
[5] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
[6] Depdiknas. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.