Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ETIKA PROFESI KEGURUAN

PENGERTIAN GURU, TUGAS GURU, PERANAN GURU,


TANGGUNG JAWAB GURU, DAN MANFAAT GURU
DOSEN PENGAMPU: Dr. NURANI AZIS, M. Pd.I

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:


AIMAN ABU KHAIR 105191109920
SAMSUL 105191109420

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2023 M/1444 H
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita


kesehatan dan kesempatan dalam rangka menyelesaikan kewajiban kami sebagai
mahasiswa, yakni dalam bentuk tugas makalah yang diberikan oleh ibu dosen
dalam rangka menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kami.
Shalawat serta dan salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi besar
Muhammad SAW, juga kepada para sahabat beserta keluarganya karena dengan
perjuangan beliau kita bisa berkumpul di tempat yang mulia ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna, baik dari penyusunan, bahasan, maupun penulisannya. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari
dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk
lebih baik di masa yang akan datang.

Makassar, 19 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................4
A. Latar Belakang .................................................................................4
B. Rumusan Masalah ............................................................................5
C. Tujuan Penulisan ..............................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................6
A. Pengertian Guru ................................................................................6
B. Tugas Guru ......................................................................................7
C. Peranan Guru ...................................................................................8
D. Tanggung Jawab Guru ....................................................................11
E. Manfaat Guru..................................................................................12
BAB III PENUTUP ..........................................................................................14
A. Kesimpulan ..................................................................................... 14
B. Saran .............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru memang menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat. Guru
dapat dihormati oleh masyarakat karena kewibawaannya, sehingga masyarakat
tidak meragukan figur guru. Masyarakat percaya bahwa dengan adanya guru, maka
dapat mendidik dan membentuk kepribadian anak didik mereka dengan baik agar
mempunyai intelektualitas yang tinggi serta jiwa kepemimpinan yang
bertanggungjawab. Jadi dalam pengertian yang sederhana, guru dapat diartikan
sebagai orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Sedangkan
guru dalam pandangan masyarakat itu sendiri adalah orang yang melaksanakan
pendidikan ditempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan yang
formal saja tetapi juga dapat dilaksanakan di lembaga pendidikan non-formal
seperti di masjid, di rumah dan sebagainya.
Seorang guru mempunyai kepribadian yang khas. Disatu pihak guru harus
ramah, sabar, menunjukkan pengertian, memberikan kepercayaan dan menciptakan
suasana aman. Akan tetapi di lain pihak, guru harus memberikan tugas, mendorong
siswa untuk mencapai tujuan, menegur, menilai, dan mengadakan koreksi.
Tugas guru sebagai suatu profesi, menuntut kepada guru untuk
mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih anak didik adalah tugas guru sebagai
suatu profesi. Tugas guru sebagai pendidik, meneruskan dan mengembangkan nilai-
nilai hidup kepada anak didik. Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik. Tugas guru
sebagai pelatih berarti mengembangkan keterampilan dan menerapakannya dalam
kehidupan demi masa depan anak didik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan
masalah pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian guru?
2. Apa tugas guru?
3. Apa peranan guru?
4. Apa tanggung jawab guru?
5. Apa manfaat guru?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian guru
2. Untuk mengetahui tugas guru
3. Untuk mengetahui peranan guru
4. Untuk mengetahui tanggung jawab guru
5. Untuk mengetahui manfaat guru
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Guru
Dalam kamus bahasa Indonesia, guru diartikan sebagai orang yang
pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Kata guru dalam bahasa Arab
disebut dengan mu’allim dan dalam bahasa inggris teache, kedua kata tersebut
memang memiliki arti sederhana, yakni seorang yang pekerjaannya mengajar orang
lain. Pekerjaan guru dapat dipandang suatu profesi yang secara keseluruhan harus
memiliki kepribadian yang baik dan mental yang tangguh, karena mereka dapat
menjadi contoh bagi siswnya dan masyarakat sekitarnya. Abuddin Nata
mendefinisikan guru adalah seseorang yang memberikan bimbingan, arahan dan
ajaran.
Guru disebut juga pendidik dan pengajar, tetapi kita tahu tidak semua
pendidik adalah guru, sebab guru adalah suatu jabatan profesional yang pada
hakekatnya memerlukan persyaratan keterampilan teknis dan sikap kepribadian
tertentu yang semuanya itu dapat diperoleh melalui proses belajar mengajar dan
latihan, Roestiyah N.K. mengatakan bahwa: “Seorang pendidik profesional adalah
seorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap professional yang
mampu dan setia mengembangkan profesinya, menjadi anggota organisasi
professional pendidikan memegang teguh kode etik profesinya, ikut serta didalam
mengomunikasikan usaha pengembangan profesi bekerja sama dengan profesi yang
lain”.
Dalam undang-undang No. 14 tahun 2005 di jelaskan bahwa: Guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Menurut Ahmad Tafsir pendidik adalah siapa saja yang bertanggung
jawab atas perkembangan anak.
Dari pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa guru adalah orang
yang mendidik, membimbing, membina, mengarahkan dan ikut bertanggung jawab
dalam membentuk kedisiplinan kepada siswa. Guru bukanlah sekedar orang yang
berdiri di depan kelas menyampaikan pelajaran, akan tetapi guru juga merupakan
anggota masyarakat yang harus ikut berperan aktif dalam membina serta
mengarahkan perkembangan anak didiknya menjadi dewasa dan menjadi anggota
masyarakat yang bertanggung jawab.
B. Tugas Guru
Guru memiliki tugas, baik yang terikat dengan dinas maupun diluar dinas,
dalam bentuk pengabdian. Apabila kita kelompokkan ada tiga jenis tugas guru,
yakni tugas guru dalam bidang profesi, tugas guru dalam bidang kemanusian, dan
tugas guru dalam bidang kemasyarakatan.
1. Tugas guru dalam bidang profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih.
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan.
Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-
keterampilan kepada siswa.
2. Tugas guru dalam bidang kemanusian di sekolah harus menjadikan dirinya
sebagai orang tua kedua, ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi
contoh teladan bagi para siswanya.
3. Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan, masyarakat menempatkan guru pada
tempat yang lebih terhormat di lingkungannya karena dari seorang guru
diharapkan dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Ini berarti guru berkewajiban
mencerdaskan bangsa menuju Indonesia seutuhnya yang berdasarkan pancasila.
Dalam Undang . Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 1 dan 2 dinyatakan bahwa:
1) Tenaga pendidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan.
2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta penelitian dan pengabdian pada masyrakat, terutama bagi
pendidik pada perguruan tinggi.
Menurut Hamdani Bakran Adz-Dzakiey ada beberapa hal yang mendasari
tugas seorang guru, khususnya dalam proses pendidikan dan pelatihan
pengembangan kesehatan ruhani (ketakwaan), antara lain:
a. Sebelum melakukan proses pelatihan dan pendidikan, seorang guru harus benar-
benar telah memahami kondisi mental, spiritual, moral, minat dan bakat, maka
proses aktivitas pendidikan dapat berjalan dengan baik.
b. Membangun dan mengembangkan motivasi anak didiknya secara terus menerus
tanpa ada rasa putus asa. Apabila motovasi ini selalu hidup, maka aktivitas
pendidikan atau pelatihan dapat berjalan dengan dengan baik dan lancar.
c. Membimbing dan mengarahkan anak didiknya agar dapat senantisa
berkeyakinan, berfikir, beremosi, bersikap dan berprilaku, positif yang
berparadigma pada wahyu ketuhanan, sabda, dan keteladanan kenabian.
d. Memberikan pemahaman secara mendalam dan luas tentang materi pelajaran
sebagai dasar pemahaman teortis yang objektif, sistematis, metodologis, dan
argumentatif.
e. Memberikan keteladanan yang baik dan benar bagaimana cara berfikir,
berkeyakinan, beremosi, bersikap, dan berprilaku yang benar, baik dan terpuji
baik di hadapan Tuhannya maupun dilingkungan kehidupan sehari-hari.
C. Peran Guru
Peran guru dalam rangka membina kedisiplinan siswa yang akan
dikemukakan pada makalah ini adalah peran guru yang dianggap paling dominan
dan di klasifikasikan sebagai berikut:
1. Guru sebagai pembimbing
Kehadiran guru di sekolah adalah untuk membimbing siswa menjadi
manusia yang dewasa, susila, dan cakap. Membimbing artinya memberikan
petunjuk kepada orang yang tidak atau belum mengetahui pembelajaran.
Sebagaimana Allah SWT telah menjelaskan kepada manusia bahwa Nabi
Muhammad SAW merupakan utusan Allah SWT yang akan mengajarkan,
membimbing manusia seperti yang tercantum dalam Q.S Al-Baqarah ayat: 151
َ َ‫ٓو ْال ِح ْك َمة‬
ٓ‫ٓويُ َع ِل ُم ُك ْمٓ َّمآلَ ْم‬ َ ‫ب‬ ْ ‫ٓويُ َع ِل ُم ُك ُم‬
َ ٓ‫ٓال ِكت‬ َ ٓ‫ٓم ْن ُك ْمٓيَتْلُ ْوا‬
َ ‫علَ ْي ُك ْمٓآيٓتِن‬
َ ‫َآويُزَ ِك ْي ُك ْم‬ ِ ‫س ْو اًل‬ َ ‫س ْلنَآفِ ْي ُك ْم‬
ُ ‫ٓر‬ َ ‫َك َمآٓا َ ْر‬
َٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓٓ‫ت َ ُك ْونُ ْوآت َ ْعلَ ُم ْون‬
Terjemahannya:
“Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul
(Muhammad) dari (kalangan) kamu yang membacakan ayat-ayat Kami,
menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) dan
Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui.”
2. Guru sebagai contoh atau teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua
orang yang menganggap dia sebagai guru. Secara teoritis, menjadi teladan
merupakan bagian integral dari seorang guru, sehingga menjadi guru berarti
menerima tanggung jawab untuk menjadi teladan.
Apabila ada guru yang memiliki perilaku yang sangat jelek maka siswa
secara spontanitas akan meniru atau mencontohkan perilaku jelek tersebut dengan
mudah, bahkan cenderung lebih menyimpang lagi. Sebab tutur kata, sikap, cara
berpakaian, penampilan, cara mengajar, dan gerak gerik guru selalu diperhatikan
oleh siswa dan akan sulit dihilangkan dalam ingatan setiap siswa. Begitu pula
dengan guru yang baik seperti kedisplinan, kejujuran, keadilan, kebersihan,
kesopanan, ketulusan, ketekunan, akan selalu direkam dalam pikiran siswa dan
dalam batas waktu tertentu akan diikuti oleh siswa tersebut.
Sebagai mana Allah SWT telah menunjukkan bahwa contoh ketauladanan dari
kehidupan Nabi Muhammad SAW mengandung nilai paedalogis bagi manusia (para
pengikutnya) seperti yang tercantum dalam QS.Al-Ahzab ayat: 21.
ٰٓ ‫ٓوذَ َك َر‬
‫ّٓللآَ َكثِيٓ ارا‬ َ ‫ٓوالٓيَوٓ َمٓاًلٓ ِخ َر‬ ٰٓ ‫سنَةٌ ِٓل َمنٓٓ َكانَ ٓيَرٓ ُج‬
َ َ‫وآّللا‬ َ ‫ّٓللآِاُسٓ َوةٌٓ َح‬ ُ ‫لَقَدٓٓ َكانَ ٓلَ ُكمٓٓفِىٓٓ َر‬
ٰٓ ‫سوٓ ِل‬
Terjemahannya:
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”
3. Guru sebagai motivator
Sebagai seorang motivator, seorang guru harus mampu membangkitkan
semangat dan mengubur kelemahan anak didik bagaimanapun latar belakang hidup
keluarganya. Tujuan motivasi adalah untuk memperoleh kegembiraan apabila
mendapatkan kesuksesan dalam kebaikan sebagaimana firman Allah QS. Az-
Zalzalah ayat: 7-8.
ُ‫ٓمثْقَالَٓذَ َّرةٍٓ َخي اْرآيَ َرٓهۥ‬
ِ ‫ٓٓفَ َمنٓيَ ْع َم ْل‬
Terjemahannya:
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia
akan melihat (balasan)nya.”
ُ‫ٓمثْقَالَٓذَ َّرةٍٓش ًَّرآيَ َر ٓهۥ‬
ِ ‫َو َمنٓيَ ْع َم ْل‬
Terjemahannya:
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”
4. Guru sebagai inspirator
Sebagai inspirator, guru harus dapat memberikan ilham yang baik dalam
membentuk kedisiplinan siswa dan kemajuan belajar siswa. Karena persoalan
kedisiplinan dan belajar merupakan masalah utama siswa. Guru harus dapat
memberikan petunjuk bagaimana perilaku disiplin dan belajar yang baik.
Pengalaman pun bisa dijadikan sebagai petunjuk bagaimana perilaku disiplin dan
belajar yang baik. Karena siswa akan dapat mengimplementasikan nilai-nilai
kedisiplinan dan menguasai materi pelajaran apabila pengalaman belajar diatur
sedemikian rupa.
5. Guru Sebagai Evaluator
Setiap jenis pendidikan atau bentuk pendidikan, pada waktu tertentu selama
satu periode pendidikan, guru selalu mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap
hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pendidik.
Demikian pula dalam satu kali proses belajar-mengajar, guru hendaknya
menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum, dan apakah materi
yang diajarkan selalu cukup tepat. Semua pertanyaan tersebut akan dapat dijawab
melalui kegiatan evaluasi atau penilaian.
D. Tanggung Jawab Guru
Tanggung jawab guru dan unsur pendidikan lainnya bukan hanya sekedar
dalam hal mengajar atau memajukan dunia pendidikan di sekolah di tempatnya
bertugas, tetapi juga bertangggung jawab untuk mengajak masyarakat di sekitarnya
untuk ikut berpartisipasi dalam memajukan pendidikan di wilayahnya.
Guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-
tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Tanggung
jawab guru profesional ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam
melaksanakan seluruh pengabdiannya. guru yang professional hendaknya mampu
memikul dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik,
orang tua, masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya. Tanggung jawab seorang
guru antara lain:
1. Tanggungjawab intelektual, diwujudkan dalam bentuk penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi
kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi
materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi keilmuannya.
2. Tanggung jawab profesi/pendidikan: Diwujudkan melalui pemahaman
guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
3. Tanggung jawab sosial diwujudkan melalui kemampuan guru
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama kolega
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar.
4. Tanggung jawab spiritual dan moral: Diwujudkan melalui penampilan
guru sebagai insan beragama yang perilakunya senantiasa berpedoman pada
ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya serta tidak menyimpang dari
norma agama dan moral.
5. Tanggung jawab pribadi diwujudkan melalui kemampuan guru memahami
dirinya, mengelola dirinya, mengendalikan dirinya, dan menghargai serta
mengembangkan dirinya dalam bentuk moral spiritual.
E. Manfaat Guru
Harus diakui menjadi guru itu memiliki tantangan yang besar dan berliku.
Apalagi kesejahteraan guru yang hingga saat ini masih kurang diperhatikan. Tentu
saja hal ini menjadi faktor mengapa menjadi guru itu tidak hanya perlu modal ilmu
dan kompetensi, tetapi juga kesabaran dan keikhlasan dalam mengabdi. Terlepas
dari itu, menjadi seorang guru tentu saja memiliki banyak manfaat dan keunggulan.
1. Menjadi Teladan & Pemimpin
Menjadi guru sudah pasti harus bisa menjadi contoh dan teladan bagi para
murid. Selain harus bisa menguasai keilmuaannya, guru juga dituntut untuk
memiliki sifat yang baik dan bisa menjadi panutan. Sebab guru akan selalu menjadi
pusat perhatian bagi seluruh muridnya. Apa yang dikatakan atau diperintah guru,
para murid tentu akan menurutinya sehingga guru harus bisa untuk selalu
memberikan hal-hal baik dan positif.
Selain itu, guru juga memegang peranan sebagai pemimpin bagi murid-
muridnya di kelas. Ketika proses kegiatan belajar mengajar dimulai sampai
berakhir, guru memiliki wewenang untuk mengatur waktu, memberikan materi,
tugas, dan membuat aturan kepada murid agar kelas menjadi nyaman dan kondusif.
Dengan sering memimpin murid-murid, tentu saja akan melatih seorang guru
menjadi pemimpin untuk tugas dan jabatan lainnya.
2. Punya Peran Penting Bagi Masa Depan
Tugas utama sorang guru adalah membagikan ilmu, keteladanan, dan
keterampilan kepada para murid. Guru juga harus bisa menjadi fasilitator dalam
pengembangan minat dan bakat murid. Tujuan dari ini adalah agar murid memiliki
bekal keilmuan, akhlak, dan keterampilan yang mumpuni di masa mendatang.
3. Bekerja Sambil Beramal
Guru bertugas membagikan ilmu dan mendidik keteladanan yang baik
kepada para murid. Hal ini tentu saja jika dikerjakan dengan ikhlas maka akan
menjadi ladang amal yang tak terhingga. Apalagi jika ilmu yang dibagikan kepada
murid bisa benar-benar bermanfaat untuk murid dan juga kepada orang lain dimasa
mendatang.
4. Gaya Hidup Sederhana
Banyak guru-guru yang memiliki kehidupan sederhana. Kehidupan
sederhana ini bukan berarti para guru tidak mampu membeli barang mahal atau
meningkatkan taraf hidupnya, melainkan merupakan citra dan karakter yang sudah
terbentuk alami dari seorang guru.
Guru adalah sosok panutan dan teladan untuk murid-muridnya dan juga
terhadap lingkungan. Sehingga kesukesan seorang guru bukan terletak pada materi
dan kedudukan yang dimilikinya, melainkan seberapa berhasil dan bermanfaat ilmu
dan keteladanan yang dibagikannya kepada para murid.
5. Berwawasan Luas
Profesi guru selalu identik dengan membaca, menulis dan berceramah
(menyampaikan materi). Guru harus selalu belajar sepanjang waktu agar bisa selalu
memiliki bekal wawasan keilmuan yang luas. Selain itu dengan terus belajar guru
jadi lebih paham dengan informasi terbaru yang berkaitan dengan bidang
keilmuannya maupun wawasan secara umum.
Ketika hendak melaksanakan kegiatan belajar mengajar, guru juga perlu
menyiapkan diri termasuk belajar materi yang hendak disampaikan kepada murid.
Dengan aktivitas dan rutinitas belajar dan menulis yang dijalankan hampir setiap
saat membuat setiap guru pasti memiliki wawasan yang luas.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Guru adalah orang yang mendidik, membimbing, membina, mengarahkan dan
ikut bertanggung jawab dalam membentuk kedisiplinan kepada siswa. Guru
bukanlah sekedar orang yang berdiri di depan kelas menyampaikan pelajaran,
akan tetapi guru juga merupakan anggota masyarakat yang harus ikut berperan
aktif dalam membina serta mengarahkan perkembangan anak didiknya menjadi
dewasa dan menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab.
2. Tugas utama seorang guru dibedakan menjadi tiga bagian yaitu: tugas
profesi/professional, tugas kemanusiaan, dan tugas kemasyarakatan
3. Peran guru dikelompokan menjadi empat macam, yaitu: peran guru dalam proses
belajar mengajar, peran guru dalam pengadministrasian, peran guru sebagai
pribadi, dan peran guru sebagai psikologis;
4. Tanggung jawab guru dikategorikan dalam lima macam, yaitu: tanggungjawab
intelektual, profesi, sosial, moral-spiritual, dan tanggung jawab pribadi.
5. Manfaat guru ada lima, yaitu menjadi teladan dan pemimpin, mempunyai peran
penting bagi masa depan, bekerja sambil beramal, gaya hidup sederhana, dan
berwawasan luas.
B. Saran
Makalah ini belum sempurna, oleh karena itu dalam penyusunan makalah
ini penulis mohon kritikan dan saran dari para pembaca agar makalah ini menjadi
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata, Persfektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru Murid, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2001)
Undang-Undang Guru dan Dosen UU RI No.14 Th.2005, (Jakarta: Sinar
Grafika,2010)
Roestiyah NK, Masalah-Masalah Ilmu Keguruan (Jakarta: Bina Aksara, Cet k IV,
2001)
Sopian, A. (2016). Tugas, peran, dan fungsi guru dalam pendidikan. Raudhah
Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 1(1), 88-97.
Darmadi, H. (2015). Tugas, peran, kompetensi, dan tanggung jawab menjadi guru
profesional. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 13(2), 161-174.
https://eprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150-3-babii.pdf
file:///E:/yXcvbFUz.html
file:///E:/RBaiLwlM.html

Anda mungkin juga menyukai