Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TUGAS DAN FUNGSI GURU PROFESIONAL UNTUK

MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG BERMAKNA


(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Profesi Keguruan)

Dosen pengampu : Drs.Mahidin M.Pd

Disusun Oleh:

LILA MADANI MONTHANA 0303192078

BKPI 2 / SEMESTER : V

PRODI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

      Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang dikemas dengan format dan bahasa
yang sederhana namun penuh manfaat. Makalah ini membahas tentang Tugas
dan fungsi guru profesional untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna
      Walaupun dalam bentuk yang sederhana, namun kami berusaha semaksimal
mungkin untuk menyajikan sesuatu yang terbaik.
      Mengingat keterbatasan tersebut, sudah selayaknya penyusun
mengharapkan partisipasi dari Pembaca, terutama kritik dan saran yang bersifat
membangun. Sehingga pada kesempatan yang akan datang kami dapat
menyusun makalah yang lebih baik lagi.
      Tak lupa pula, semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat menambah
wawasan bagi mahasiswa serta mendatangkan manfaat yang baik bagi
kehidupan kita baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam kehidupan
beragama dan bernegara. Amin.

Rantauprapat, 20 desember 2021

Lila Madani Monthana

1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................3
C. TUJUAN......................................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................4
A.    Pengertian Guru Profesional.......................................................................................................4
B.     Peran Guru Professioanal...........................................................................................................5
C.    Fungsi Guru Profesional............................................................................................................10
D.     Guru yang Berkualitas..............................................................................................................11
E. Ciri-ciri Guru Professional........................................................................................................12
F. Menemukan Makna Belajar.....................................................................................................14
BAB III..................................................................................................................................................16
PENUTUP.............................................................................................................................................16
KESIMPULAN.......................................................................................................................................16
SARAN..................................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................19

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan wadah yang sangat berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembang potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Guru merupakan salah satu profesi yang dibutuhkan oleh dunia pendidikan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebuah profesi menuntut orang untuk memiliki profesi
tersebut. Begitu juga guru, profesi tersebut dituntut memiliki kriteria dan syarat-syarat
menjadi seorang guru.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari Guru Profesional?


2. Apa saja Peran Guru Profesional?
3. Apa saja Fungsi Guru Profesional?
4. Apa saja ciri-ciri guru professional?
5. Apa makna pembelajaran?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian Guru Profesional


2. Untuk megetahui peran Guru Profesional
3. Untuk mengetahui Fugsi Guru Profesional
4. Mengetahui ciri-ciri guru professional

3
5. Untuk mengetahui makna pembelajaran

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Guru Profesional

Kata Guru dalam bahasa Arab disebut Mu’allim dan dalam bahasa Inggris guru disebut
dengan teacher yang memiliki arti A person whose occupation is teaching others, yaitu
seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain (Muhibbin Syah, 2003; 222). Guru adalah
orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan
masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat tertentu, tidak mesti di
lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, surau, mushala, rumah, dan
sebagainya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000: 31). Maka guru di jaman sekarang sudah
mendapat arti yang luas lagi dalam masyarakat1.

Berdasarkan tanggung jawab yang diembannya, pengertian guru dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu :

1. Guru kelas, jika ia mempunyai tugas untuk mengajarkan sebagian besar mata
pelajaran di satu kelas saja, dan ia tidak mengajar di kelas yang lainnya.

2. Guru mata pelajaran, jika ia hanya memiliki tugas untuk mengajarkan satu mata
pelajaran saja.
3. Guru bimbingan dan konseling, yakni guru yang diberi tugas untuk memberikan
bimbingan bagi peserta didik, baik dalam menghadapi kesulitan belajar maupun untuk
memilih karier di masa depan yang sesui dengan bakat dan minatnya.
4. Guru pustakawan, yakni guru yang selain memiliki tugas utamanya, ia diberi tugas
tambahan lain untuk mengurus perpustakaan sekolah.

1 E. Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007), hal. 4

4
5. Guru ekstrakulikuler, yakni guru yang diberi tugas tambahan lain sebagai
pembimbing kegiatan ekstrakurikuler, seperti pembinaan pramuka, pembinaaan olah
raga, pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), seni musik, seni tari, dan lain
sebagainya.

Adapun yang dimaksud dengan :

 Profesi adalah, suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian dari para
pemangkunya.
 Profesional adalah, sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi dan juga
tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan
profesinya.

Jadi Profesional : aspek pengakuan formal dan aspek penampilan

 Profesionalisme adalah, sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk
komitmen pemangku profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan
kualitas profesionalnya.
 Profesionalitas, adalah sebutan terhadap kualitas sikap para anggota profesi terhadap
profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki.

Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian, tanggung jawab, dan rasa
kesejawatan yang didukung oleh etika profesi yang kuat.

Guru harus memiliki kualifikasi kompetensi yang memadai berupa kompetensi


intelektual, sosial operasional, dan prilaku moral dan profesional. (Prof. Dr.H.Moch.Surya)

B. Peran Guru Professioanal

Guru bermakna sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur
pendidikan formal. Sejalan dengan itu, guru memiliki peran yang bersifat multi fungsi, lebih
dari sekedar yang tertuang pada produk hukum tentang guru, seperti UU No. 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen dan PP No. 74 tentang Guru. Mujtahid (2010) mengemukakan

5
bahwa guru berperan sebagai perancang, penggerak, evaluator, dan motivator dideskripsikan
seperti berikut ini :2

1. Guru sebagai Perancang

Guru sebagai perangcang yaitu menyusun kegiatan akademik atau kurikulum dan
pembelajaran, menyusun kegiatan kesiswaan, menyusun kebutuhan sarana prasarana dan
mengestimasi sumber-sumber pembiayaan operasional sekolah, serta menjalin hubungan
dengan orangtua, masyarakat, pemangku kepentingan dan instansi terkait.

2. Guru sebagai pendidik

Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta
didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi
tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa dan disiplin. Berkenaan dengan wibawa;
guru harus memiliki kelebihan dalam merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral, sosial,
intelektual dalam pribadinya, serta memiliki kelebihan dan pemahaman ilmu pengetahuan,
teknolog,dan seni sesuai dengan bidang yang dikembangkan. Sedangkan disiplin
dimaksudkan bahwa guru harus mematuhi berbagai peraturan dan tata tertib secara konsisten,
atas kesadaran profesional karena mereka bertugas unutk mendisiplinkan peserta didik
didalam sekolah, terutama dalam pembelajaran. Oleh karena itu menanamkan disiplin guru
harus memulai dari dirinya sendiri, dalam berbagai tindakan dan perilakunya.

3. Guru sebagai penggerak

Guru dikatakan sebagai penggerak, yaitu mobilisator yang mendorong dan menggerakkan
system organisasi sekolah. Untuk melaksanakan fungsi – fungsi tersebut, seorang guru harus
memiliiki kemampuan intelektual, misalnya mempunyai jiwa visioner, creator, peneliti, jiwa
rasional, dan jiwa untuk maju. Kepribadian seperti luwes, wibawa, adil dan bijaksana juga
jujur.

Untuk mendorong dan menggerakkan system sekolah yang maju memang membutuhkan
kemampuan brilian tersebut guna mengefektifkan kinerja sumber daya manusia secara
maksimal dan berkelanjutan. Sebab itu pola ini dapat terbangun secara kolektif dan
dilaksanakan dengan sungguh oleh guru, maka akan muncul perubahan besar dalam system

2 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 2002), hal. 83

6
manajemen sekolah yang efektif. Melalui cita – cita dan visi benar inilah guru sebagai agen
penggerak diharapkan mempunyai rasa tanggungjawab, rasa memiliki, serta rasa ingin
memajukan lembaga sekolahnya sebagai tenda besar mendedikasikan hidup mereka.

4. Guru sebagai Motivator

Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan penentu keberhasilan. Seorang guru


memerankan diri sebagai motivator murid – muridnya. Guru sebagai motivator artinya guru
sebagai pendorong siswa dalam rangka meningkatkan kegairahan dan pengembangan
kegiatan belajar siswa. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi, hal ini bukan disebabkan
karena memiliki kemampuan yang rendah, akan tetapi disebabkan tidak adanya motivasi
belajar dari siswa sehingga ia tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya.
Dalam hal seperti ini guru sebagai motivator harus dapat mengetahui motif – motif yang
menyebabkan daya belajar siswa yang rendah yang dapat menyebabkan menurunnya prestasi
belajarnya. Guru harus merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk
membangkitkan kembali gairah dan semangat belajar siswa. Proses pembelajaran akan lebih
berhasil jika siswa memiliki motivasi dalam belajar, maka guru dituntut kreatif
membangkitkan motivasi belajar siswa. Beberapa upaya guru dalam memberikan motivasi
belajar, yaitu sebagai berikut :

 Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.

Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia ingin dibawa.
Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk
belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar.

 Membangkitkan minat siswa

Beberapa cara yang dapat dilakukan minat belajar siswa di antaranya :

 Hubungan bahan pelajaran yang akan di ajarkan dengan kebutuhan siswa


 Sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan siswa
 Gunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara bervariasi.
 Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.

7
Siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik, manakala ada dalam suasana yang
menyenangkan, merasa aman bebas dari rasa takut.

 Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa.

Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Memberikan pujian yang wajar
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan penghargaan.

 Berikan Penilaian

Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka   belajar
dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar.

1. Evaluator

Guru menjalankan fungsi sebagai evaluator, yaitu melakukan evaluasi/penilaian terhadap


aktivitas yang telah dikerjakan dalam system sekolah. Peran ini penting, karena guru sebagai
pelaku utama dalam menentukan pilihan serta kebijakan yang relevan demi kebaikan system
yang ada di sekolah, baik menyangkut kurikulum, pengajaran, sarana – prasarana, sasaran
dan tujuan. Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks,
karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel yang mempunyai arti
apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan
setiap segi penilaian. Sebagai suatu proses, penilaian dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dan
dengan teknik yang sesuai, mungkin tes ataupun non tes. Teknik apapun yang dipilih,
penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi 3 tahap yaitu persiapan,
pelaksanaan dan tindak lanjut. Selain menilai peserta didik, guru harus pula menilai dirinya
sendiri baik sebagai perencana maupun penilai program pembelajaran. Oleh karena itu ia
harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang penilaian program sebagai mana
memahami penilaian hasil belajar.

Guru dituntut untuk menjadi evaluator yang baik dan jujur dengan memerikan penilaian
yang menyentuh aspek intrinsik dan ekstrinsik.

Sebagai pendidik guru harus berlaku membimbing dalam arti menuntun sesuai dengan
kaidah yang baik dan mengarahkan perkembangan anak didik sesuai dengan tujuan yang
dicita-citakan, termasuk dalam hal ini yang terpenting ikut memecahkan persoalan-persoalan

8
dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak didik. Dengan demikian diharapkan menciptakan
perkembangan yang lebih baik pada diri siswa, baik perkembangan fisik maupun mental.

Dari uraian di atas secara rinci peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar dapat
disebutkan sebagai berikut :3

a) Fasilitator

Sebagai fasilitator guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan


kemudahan kegiatan belajar mengajar.

b) Informator

Sebagai informator guru harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi selain sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang
diprogramkan dalam kurikulum.

c) Pembimbing

Peran guru yang tidak kalah pentingnya dari semua peran yang telah disebutkan di atas
adalah sebagai pembimbing.

d) Korektor

Sebagai korektor guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan buruk

e) Inspirator

Sebagai inspirator guru harus dapat membedakan ilham yang baik bagi kemajuan anak didik

f) Organisator

Sebagai organisator adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan oleh guru dalam bidang
ini memiliki kegiatan pengelolaan kegiataan akademik dan lain sebagainya.
3 Roestiyah. N.K, Masalah-Masalah ilmu Keguruan, (Jakarta: PAU-PAI, Universitas Terbuka, 2001), hal. 5

9
g) Inisator

Sebagai inisiator guru harus dapat menjadi pencetur ide-ide kemajuan dan pendidikan
dalam pengajaran

h) Demonstrator

Dalam interaksi edukatif, tidak semua bahan pelajaran anak didik pahami

i) Pengelolaan kelas

Guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik karena kelas adalah tempat
terhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka menerima bahan pelaaran dari guru.

j) Mediator

Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media
pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya baik media non material maupun material.

k) Supervisor

Guru hendaknya dapat membantu memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap proses
pengajaran.

C. Fungsi Guru Profesional

Tugas Guru – Sebagai seorang pendidik yang memahami fungsi dan tugasnya, guru
khususnya ia dibekali dengan berbagai ilmu keguruan sebagai dasar, disertai pula dengan
seperangkat latihan keterampilan keguruan dan pada kondisi itu pula ia belajar
memersosialisasikan sikap keguruan yang diperlukannya. Seorang yang berpribadi khusus
yakni ramuan dari pengetahuan sikap danm keterampilan keguruan yang akan
ditransformasikan kepada anak didik atau siswanya.

Guru yang memahami fungsi dan tugasnya tidak hanya sebatas dinding sekolah saja,
tetapi juga sebagai penghubung sekolah dengan masyarakat yang juga memiliki beberapa
tugas menurut Rostiyah (dalam Djamarah, 2000 : 36) mengemukakan bahwa fungsi dan tugas
guru profesional adalah :4
4 Moch. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2005), hal. 14.

10
1. Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, kecakapan dan
pengalaman-pengalaman
2. Membentuk kepribadian anak yang harmonis sesuai cita-cita dan dasar negara kita
Pancasila
3. Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik sesuai dengan Undang-Undang
Pendidikan yang merupakan keputusan MPR No. 2 Tahun 1983
4. Sebagai prantara dalam belajar
5. Guru adalah sebagai pembimbing untuk membawa anak didik ke arah kedewasaan.
Pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk anak menurut kehendak hatinya
6. Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat
7. Sebagai penegak disiplin. Guru menjadi contoh dalam segala hal, tata tertib dapat
berjalan apabila guru menjalaninya terlebih dahulu
8. Sebagai adminstrator dan manajerGuru sebagai perencana kurikulum
9. Guru sebagai pemimpin
10. Guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak-anak

D. Guru yang Berkualitas.

Ada 5 faktor utama guru berkualitas, yaitu:

1. Kemapuan profesional (professional capacity)

Terdiri dari kemampuan inteligensi, sikap, dan prestasi dalam bekerja. Ditunjukkan
dengan tinggi rendahnya nilai hasil tes penguasaan materi pelajaran.

Ditunjukkan juga dengan upaya untuk selalu memperkaya dan meremajakan pengetahuan
yang dimiliki.

2. Upaya profesional (profesional efforts)

Upaya guru utk mentransformasikan kemampuan profesional yang dimiliki  ke dalam


proses pembelajaran. Ditunjukkan oleh penguasaan keahlian ( dalam menguasai materi,
penggunaan bahan, pengelolaan kbm, upaya memperkaya dan meremajakan kemampuan
dalam pengembangan program pengajaran).

11
3. Waktu yang dicurahkan untuk kegiatan profesional (teacher’s time)

Menunjukkan intensitas waktu yg dipergunakan guru untuk tugas profesionalnya.


Intensitas waktu  merupakan salah satu indikator penting dari mutu guru.

4. Kesesuaian antara keahlian dan pekerjaan (link and match)

Guru yang bermutu ialah mereka yg dapat membelajarkan murid-muridnya dengan tuntas
dan benar. Diperlukan keahlian, baik dlm penguasaan secara tuntas disiplin ilmu yg
diajarkan, metodologi, dan pendekatan pembelajaran. Kesesuaian guru mengajar dengan
bidang studi atau keahlian yang dimilikinya merupakan prasyarat yg mutlak dalam menilai
seorang guru yg bermutu dan profesional.

5. Kesejahteraan yang memadai.

Seorang profesional harus mampu mencurahkan sebahagian besar perhatiannya terhadap


upaya-upaya profesional. Upaya profesional ini perlu didukung oleh penghasilan dan
kesejahteraan yang memadai.

E. Ciri-ciri Guru Professional

Berikut beberapa ciri guru yang profesional yang mungkin dapat menjadi patoan bagi
anda para guru untuk mengembagkan diri sehingga benar-benar profesional. Sehingga tidak
dianggap hanya profesional dalam hal tunjangan saja:

a. Selalu punya energi untuk siswanya

Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi
dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.

b. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran

Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja
untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.

12
c. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif

Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa
mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.

d. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik

Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat
memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif,
membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.

e. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua

Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat
mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal
kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi
panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.

6. Punya harapan yang tinggi pada siswa nya

Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua
siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.

7. Pengetahuan tentang Kurikulum

Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan
standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka
memenuhi standar-standar itu.

8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan

Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik
memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan.
Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa,
bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.

13
9. Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses Pengajaran

Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka
gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau
pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya
sudah beranjak dewasa.

10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa

Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat
menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.5

  Jadi seorang guru harus mempunyai pendidikan yang sesuai dengan kompetensi
sebagai seorang guru dan mempunyai pengalaman serta bakat sebagai modal untuk menjadi
seorang guru yang kompeten.

Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat
memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif,
membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen di dalam kelas.

F. Menemukan Makna Belajar

Dewasa ini, ada kecenderungan untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar
lebih baik jika lingkungan belajarnya di tata dengan baik secara alamiah. Belajar akan lebih
bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya [4].
Pembelajaran yang beorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetensi
mengingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan masalah dalam
kehidupannya jangka panjang. Oleh karena itu, pembelajaran yang dianggap lebih bermakna
jika anak terlibat di dalam proses pembelajaran sesuai lingkungannya dan bukan hanya
sekedar mengingat pelajaran (hafalan). Sebuah kelas akan berjalan dinamis ketika guru asyik
mengajar dan siswa asyik belajar. Sang guru sibuk memberikan fasilitas terbaiknya sehingga
pelajaran terserap sempurna oleh siswa, sedangkan siswa merasakan kesenangan sempurna
dalam belajar bersamanya. 6
5 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal. 36
6 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1989), hal. 1

14
Sekalipun tidak setiap saat, kebanyakan guru mampu memenuhi kesempurnaan proses
belajar seperti demikian, namun sebagian yang lain berusaha keras dan nampak terus
berusaha. Ada kalanya kegiatan rutinitas itu membuat jenuh baik bagi guru maupun
siswanya. Seyogyanya hal itu menjadi tantangan bahwa setiap saat adalah saat penting untuk
melakukan usaha terbaiknya . Penciptaan kondisi belajar ideal seperti uraian di atas, adalah
syarat pertama menemukan makna belajar.

Pelajaran akan bermakna ketika siswa dapat mengaitkan isi dari mata pelajaran akademik
seperti matematika, ilmu pengetahuan alam, atau sejarah dengan pengalaman mereka sendiri.
Menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan seseorang membuat proses belajar menjadi
hidup. Keterkaitan yang mengarah pada makna adalah jantung

15
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kata guru dalam bahasa Arab disebut Mu’allim dan dalam bahasa Inggris guru disebut
dengan teacher yang memiliki arti A person whose occupation is teaching others, yaitu
seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain (Muhibbin Syah, 2003; 222). Guru adalah
orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan
masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat tertentu, tidak mesti di
lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, surau, mushala, rumah, dan
sebagainya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000: 31).

Adapun Peran Guru yaitu:

1. Guru sebagai Perancang

2. Guru sebagai pendidik

3. Guru sebagai penggerak

4. Guru sebagai Motivator

5. Guru sebagai Evaluator

Peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar yaitu:

1.    Fasilitator

2.  Informator

3.  Pembimbing

4.    Korektor

5.    Inspirator

16
6.    Organisator

7.    Inisator

8.    Demonstrator

9.    Pengelolaan kelas

10.  Mediator

11.  Supervisor

Adapun fungsi guru yaitu :

1. Menyerahkan kebudayaan kepada siswa


2. Membentuk kepribadian anak yang
3. Menyiapkan anak menjadi warga negara yang
4. Sebagai perantara dalam belajar
5. Guru adalah sebagai pembimbing
6. Guru sebagai penghubung
7. Sebagai penegak disiplin
8. Sebagai adminstrator
9. Guru sebagai pemimpin
10. Guru sebagai sponsor

Adapun karakteristik guru yang professional sebagai berikut :

1. Menguasai kurikulum
2. Menguasai materi semua mata pelajaran
3. Terampil menggunakan multi metode pembelajaran
4. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugasnya
5. Memiliki kedisiplinan dalam arti yang seluas-luasnya
6. Memiliki fisik yang sehat
7. Mempunyai mental atau keperibadian yang baik
8. Menguasai keilmiahan atau pengetahuan yang luas
9. Mempunyai keterampilan yang baik

17
 

Guru yang berkualitas diukur dengan 5 faktor utama:

1.   Kemapuan profesional (professional capacity)

2.   Upaya profesional (profesional efforts)

3.   Waktu yang dicurahkan untuk kegiatan profesional (teacher’s time)

4.   Kesesuaian antara keahlian dan pekerjaan (link and match)

5. Kesejahteraan yang memadai.

Ciri-ciri Guru Professional yaitu:

1. Selalu punya energi untuk siswanya

2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran

3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif

4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik

5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua

6. Punya harapan yang tinggi pada siswa nya

7. Pengetahuan tentang Kurikulum

9. Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses Pengajaran

10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa

SARAN
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.

18
DAFTAR PUSTAKA

Kunandar, Guru Profesional; Implimentasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses
dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Rosda Karya, 2008)
Moch. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2005)
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1989)
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2006)
Roestiyah. N.K, Masalah-Masalah ilmu Keguruan, (Jakarta: PAU-PAI, Universitas Terbuka,
2001)
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media,
2009)

19

Anda mungkin juga menyukai