Disusun Oleh:
BKPI 2 / SEMESTER : V
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang dikemas dengan format dan bahasa
yang sederhana namun penuh manfaat. Makalah ini membahas tentang Tugas
dan fungsi guru profesional untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna
Walaupun dalam bentuk yang sederhana, namun kami berusaha semaksimal
mungkin untuk menyajikan sesuatu yang terbaik.
Mengingat keterbatasan tersebut, sudah selayaknya penyusun
mengharapkan partisipasi dari Pembaca, terutama kritik dan saran yang bersifat
membangun. Sehingga pada kesempatan yang akan datang kami dapat
menyusun makalah yang lebih baik lagi.
Tak lupa pula, semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat menambah
wawasan bagi mahasiswa serta mendatangkan manfaat yang baik bagi
kehidupan kita baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam kehidupan
beragama dan bernegara. Amin.
1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................3
C. TUJUAN......................................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................4
A. Pengertian Guru Profesional.......................................................................................................4
B. Peran Guru Professioanal...........................................................................................................5
C. Fungsi Guru Profesional............................................................................................................10
D. Guru yang Berkualitas..............................................................................................................11
E. Ciri-ciri Guru Professional........................................................................................................12
F. Menemukan Makna Belajar.....................................................................................................14
BAB III..................................................................................................................................................16
PENUTUP.............................................................................................................................................16
KESIMPULAN.......................................................................................................................................16
SARAN..................................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................19
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan wadah yang sangat berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembang potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Guru merupakan salah satu profesi yang dibutuhkan oleh dunia pendidikan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebuah profesi menuntut orang untuk memiliki profesi
tersebut. Begitu juga guru, profesi tersebut dituntut memiliki kriteria dan syarat-syarat
menjadi seorang guru.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
3
5. Untuk mengetahui makna pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
Kata Guru dalam bahasa Arab disebut Mu’allim dan dalam bahasa Inggris guru disebut
dengan teacher yang memiliki arti A person whose occupation is teaching others, yaitu
seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain (Muhibbin Syah, 2003; 222). Guru adalah
orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan
masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat tertentu, tidak mesti di
lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, surau, mushala, rumah, dan
sebagainya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000: 31). Maka guru di jaman sekarang sudah
mendapat arti yang luas lagi dalam masyarakat1.
Berdasarkan tanggung jawab yang diembannya, pengertian guru dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu :
1. Guru kelas, jika ia mempunyai tugas untuk mengajarkan sebagian besar mata
pelajaran di satu kelas saja, dan ia tidak mengajar di kelas yang lainnya.
2. Guru mata pelajaran, jika ia hanya memiliki tugas untuk mengajarkan satu mata
pelajaran saja.
3. Guru bimbingan dan konseling, yakni guru yang diberi tugas untuk memberikan
bimbingan bagi peserta didik, baik dalam menghadapi kesulitan belajar maupun untuk
memilih karier di masa depan yang sesui dengan bakat dan minatnya.
4. Guru pustakawan, yakni guru yang selain memiliki tugas utamanya, ia diberi tugas
tambahan lain untuk mengurus perpustakaan sekolah.
1 E. Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007), hal. 4
4
5. Guru ekstrakulikuler, yakni guru yang diberi tugas tambahan lain sebagai
pembimbing kegiatan ekstrakurikuler, seperti pembinaan pramuka, pembinaaan olah
raga, pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), seni musik, seni tari, dan lain
sebagainya.
Profesi adalah, suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian dari para
pemangkunya.
Profesional adalah, sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi dan juga
tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan
profesinya.
Profesionalisme adalah, sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk
komitmen pemangku profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan
kualitas profesionalnya.
Profesionalitas, adalah sebutan terhadap kualitas sikap para anggota profesi terhadap
profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki.
Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian, tanggung jawab, dan rasa
kesejawatan yang didukung oleh etika profesi yang kuat.
Guru bermakna sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur
pendidikan formal. Sejalan dengan itu, guru memiliki peran yang bersifat multi fungsi, lebih
dari sekedar yang tertuang pada produk hukum tentang guru, seperti UU No. 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen dan PP No. 74 tentang Guru. Mujtahid (2010) mengemukakan
5
bahwa guru berperan sebagai perancang, penggerak, evaluator, dan motivator dideskripsikan
seperti berikut ini :2
Guru sebagai perangcang yaitu menyusun kegiatan akademik atau kurikulum dan
pembelajaran, menyusun kegiatan kesiswaan, menyusun kebutuhan sarana prasarana dan
mengestimasi sumber-sumber pembiayaan operasional sekolah, serta menjalin hubungan
dengan orangtua, masyarakat, pemangku kepentingan dan instansi terkait.
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta
didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi
tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa dan disiplin. Berkenaan dengan wibawa;
guru harus memiliki kelebihan dalam merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral, sosial,
intelektual dalam pribadinya, serta memiliki kelebihan dan pemahaman ilmu pengetahuan,
teknolog,dan seni sesuai dengan bidang yang dikembangkan. Sedangkan disiplin
dimaksudkan bahwa guru harus mematuhi berbagai peraturan dan tata tertib secara konsisten,
atas kesadaran profesional karena mereka bertugas unutk mendisiplinkan peserta didik
didalam sekolah, terutama dalam pembelajaran. Oleh karena itu menanamkan disiplin guru
harus memulai dari dirinya sendiri, dalam berbagai tindakan dan perilakunya.
Guru dikatakan sebagai penggerak, yaitu mobilisator yang mendorong dan menggerakkan
system organisasi sekolah. Untuk melaksanakan fungsi – fungsi tersebut, seorang guru harus
memiliiki kemampuan intelektual, misalnya mempunyai jiwa visioner, creator, peneliti, jiwa
rasional, dan jiwa untuk maju. Kepribadian seperti luwes, wibawa, adil dan bijaksana juga
jujur.
Untuk mendorong dan menggerakkan system sekolah yang maju memang membutuhkan
kemampuan brilian tersebut guna mengefektifkan kinerja sumber daya manusia secara
maksimal dan berkelanjutan. Sebab itu pola ini dapat terbangun secara kolektif dan
dilaksanakan dengan sungguh oleh guru, maka akan muncul perubahan besar dalam system
2 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 2002), hal. 83
6
manajemen sekolah yang efektif. Melalui cita – cita dan visi benar inilah guru sebagai agen
penggerak diharapkan mempunyai rasa tanggungjawab, rasa memiliki, serta rasa ingin
memajukan lembaga sekolahnya sebagai tenda besar mendedikasikan hidup mereka.
Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia ingin dibawa.
Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk
belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar.
7
Siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik, manakala ada dalam suasana yang
menyenangkan, merasa aman bebas dari rasa takut.
Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Memberikan pujian yang wajar
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan penghargaan.
Berikan Penilaian
Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka belajar
dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar.
1. Evaluator
Guru dituntut untuk menjadi evaluator yang baik dan jujur dengan memerikan penilaian
yang menyentuh aspek intrinsik dan ekstrinsik.
Sebagai pendidik guru harus berlaku membimbing dalam arti menuntun sesuai dengan
kaidah yang baik dan mengarahkan perkembangan anak didik sesuai dengan tujuan yang
dicita-citakan, termasuk dalam hal ini yang terpenting ikut memecahkan persoalan-persoalan
8
dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak didik. Dengan demikian diharapkan menciptakan
perkembangan yang lebih baik pada diri siswa, baik perkembangan fisik maupun mental.
Dari uraian di atas secara rinci peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar dapat
disebutkan sebagai berikut :3
a) Fasilitator
b) Informator
c) Pembimbing
Peran guru yang tidak kalah pentingnya dari semua peran yang telah disebutkan di atas
adalah sebagai pembimbing.
d) Korektor
Sebagai korektor guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan buruk
e) Inspirator
Sebagai inspirator guru harus dapat membedakan ilham yang baik bagi kemajuan anak didik
f) Organisator
Sebagai organisator adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan oleh guru dalam bidang
ini memiliki kegiatan pengelolaan kegiataan akademik dan lain sebagainya.
3 Roestiyah. N.K, Masalah-Masalah ilmu Keguruan, (Jakarta: PAU-PAI, Universitas Terbuka, 2001), hal. 5
9
g) Inisator
Sebagai inisiator guru harus dapat menjadi pencetur ide-ide kemajuan dan pendidikan
dalam pengajaran
h) Demonstrator
Dalam interaksi edukatif, tidak semua bahan pelajaran anak didik pahami
i) Pengelolaan kelas
Guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik karena kelas adalah tempat
terhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka menerima bahan pelaaran dari guru.
j) Mediator
Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media
pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya baik media non material maupun material.
k) Supervisor
Guru hendaknya dapat membantu memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap proses
pengajaran.
Tugas Guru – Sebagai seorang pendidik yang memahami fungsi dan tugasnya, guru
khususnya ia dibekali dengan berbagai ilmu keguruan sebagai dasar, disertai pula dengan
seperangkat latihan keterampilan keguruan dan pada kondisi itu pula ia belajar
memersosialisasikan sikap keguruan yang diperlukannya. Seorang yang berpribadi khusus
yakni ramuan dari pengetahuan sikap danm keterampilan keguruan yang akan
ditransformasikan kepada anak didik atau siswanya.
Guru yang memahami fungsi dan tugasnya tidak hanya sebatas dinding sekolah saja,
tetapi juga sebagai penghubung sekolah dengan masyarakat yang juga memiliki beberapa
tugas menurut Rostiyah (dalam Djamarah, 2000 : 36) mengemukakan bahwa fungsi dan tugas
guru profesional adalah :4
4 Moch. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2005), hal. 14.
10
1. Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, kecakapan dan
pengalaman-pengalaman
2. Membentuk kepribadian anak yang harmonis sesuai cita-cita dan dasar negara kita
Pancasila
3. Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik sesuai dengan Undang-Undang
Pendidikan yang merupakan keputusan MPR No. 2 Tahun 1983
4. Sebagai prantara dalam belajar
5. Guru adalah sebagai pembimbing untuk membawa anak didik ke arah kedewasaan.
Pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk anak menurut kehendak hatinya
6. Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat
7. Sebagai penegak disiplin. Guru menjadi contoh dalam segala hal, tata tertib dapat
berjalan apabila guru menjalaninya terlebih dahulu
8. Sebagai adminstrator dan manajerGuru sebagai perencana kurikulum
9. Guru sebagai pemimpin
10. Guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak-anak
Terdiri dari kemampuan inteligensi, sikap, dan prestasi dalam bekerja. Ditunjukkan
dengan tinggi rendahnya nilai hasil tes penguasaan materi pelajaran.
Ditunjukkan juga dengan upaya untuk selalu memperkaya dan meremajakan pengetahuan
yang dimiliki.
11
3. Waktu yang dicurahkan untuk kegiatan profesional (teacher’s time)
Guru yang bermutu ialah mereka yg dapat membelajarkan murid-muridnya dengan tuntas
dan benar. Diperlukan keahlian, baik dlm penguasaan secara tuntas disiplin ilmu yg
diajarkan, metodologi, dan pendekatan pembelajaran. Kesesuaian guru mengajar dengan
bidang studi atau keahlian yang dimilikinya merupakan prasyarat yg mutlak dalam menilai
seorang guru yg bermutu dan profesional.
Berikut beberapa ciri guru yang profesional yang mungkin dapat menjadi patoan bagi
anda para guru untuk mengembagkan diri sehingga benar-benar profesional. Sehingga tidak
dianggap hanya profesional dalam hal tunjangan saja:
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi
dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja
untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
12
c. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa
mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat
memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif,
membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat
mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal
kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi
panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua
siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan
standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka
memenuhi standar-standar itu.
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik
memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan.
Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa,
bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
13
9. Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka
gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau
pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya
sudah beranjak dewasa.
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat
menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.5
Jadi seorang guru harus mempunyai pendidikan yang sesuai dengan kompetensi
sebagai seorang guru dan mempunyai pengalaman serta bakat sebagai modal untuk menjadi
seorang guru yang kompeten.
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat
memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif,
membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen di dalam kelas.
Dewasa ini, ada kecenderungan untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar
lebih baik jika lingkungan belajarnya di tata dengan baik secara alamiah. Belajar akan lebih
bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya [4].
Pembelajaran yang beorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetensi
mengingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan masalah dalam
kehidupannya jangka panjang. Oleh karena itu, pembelajaran yang dianggap lebih bermakna
jika anak terlibat di dalam proses pembelajaran sesuai lingkungannya dan bukan hanya
sekedar mengingat pelajaran (hafalan). Sebuah kelas akan berjalan dinamis ketika guru asyik
mengajar dan siswa asyik belajar. Sang guru sibuk memberikan fasilitas terbaiknya sehingga
pelajaran terserap sempurna oleh siswa, sedangkan siswa merasakan kesenangan sempurna
dalam belajar bersamanya. 6
5 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal. 36
6 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1989), hal. 1
14
Sekalipun tidak setiap saat, kebanyakan guru mampu memenuhi kesempurnaan proses
belajar seperti demikian, namun sebagian yang lain berusaha keras dan nampak terus
berusaha. Ada kalanya kegiatan rutinitas itu membuat jenuh baik bagi guru maupun
siswanya. Seyogyanya hal itu menjadi tantangan bahwa setiap saat adalah saat penting untuk
melakukan usaha terbaiknya . Penciptaan kondisi belajar ideal seperti uraian di atas, adalah
syarat pertama menemukan makna belajar.
Pelajaran akan bermakna ketika siswa dapat mengaitkan isi dari mata pelajaran akademik
seperti matematika, ilmu pengetahuan alam, atau sejarah dengan pengalaman mereka sendiri.
Menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan seseorang membuat proses belajar menjadi
hidup. Keterkaitan yang mengarah pada makna adalah jantung
15
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kata guru dalam bahasa Arab disebut Mu’allim dan dalam bahasa Inggris guru disebut
dengan teacher yang memiliki arti A person whose occupation is teaching others, yaitu
seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain (Muhibbin Syah, 2003; 222). Guru adalah
orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan
masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat tertentu, tidak mesti di
lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, surau, mushala, rumah, dan
sebagainya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000: 31).
1. Fasilitator
2. Informator
3. Pembimbing
4. Korektor
5. Inspirator
16
6. Organisator
7. Inisator
8. Demonstrator
10. Mediator
11. Supervisor
1. Menguasai kurikulum
2. Menguasai materi semua mata pelajaran
3. Terampil menggunakan multi metode pembelajaran
4. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugasnya
5. Memiliki kedisiplinan dalam arti yang seluas-luasnya
6. Memiliki fisik yang sehat
7. Mempunyai mental atau keperibadian yang baik
8. Menguasai keilmiahan atau pengetahuan yang luas
9. Mempunyai keterampilan yang baik
17
SARAN
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.
18
DAFTAR PUSTAKA
Kunandar, Guru Profesional; Implimentasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses
dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Rosda Karya, 2008)
Moch. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2005)
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1989)
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2006)
Roestiyah. N.K, Masalah-Masalah ilmu Keguruan, (Jakarta: PAU-PAI, Universitas Terbuka,
2001)
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media,
2009)
19