Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TINJAUAN HAKIKAT GURU


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi Keguruan
Dosen Pengampu: IBU HAMDANAH ,M.Pd.I

Disusun oleh:
Kelompok 1
Opik Saputra
Erih Rihwatoniah
Tuti Hanifiyah

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR BANTEN
TAHUN AJARAN
2021-2022
KATA PENGANTAR

Pujisyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,Taufik
dan inayahnya sehingga saya dapa tmenyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana.Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam Pembawaan dan Lingkungan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.Makalah ini saya akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang.
Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makala hini.

Pandeglang, 1O Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................2
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................2
B. Rumusan Masalah................................................................................................3
C. Tujuan Masalah....................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................4
A. Hakikat tentang guru.............................................................................................4
B. Fungsi dan Tugas Guru ........................................................................................4
C.Peran guru dalampendidikan..................................................................................4
D. Syarat – syarat menjadi guru.................................................................................4

BAB III PENUTUP


A .Kesimpulan...........................................................................................................6
B .Saran......................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................7
BABI
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah bagian dari kehidupan manusia, pendidikan yang berkualitas akan
membawa perubahan yang besar dalam pola hidup manusia.Profesionalisme guru yang
merupakan satu bagian yang menunjukan berkualitasnya suatu pendidikan.Oleh karena itu
guru merupakan orang yang harus digugu dan ditiru.Dalam arti orang yang memiliki karisma
dan wibawa hingga perlu untuk ditiru dan diteladani.
Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang
program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat
belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir proses
pendidikan.
Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai hakikat, syarat, peran dan kedudukan
guru dalam proses pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hakikat guru?
2. Bagaimana Fungsi dan Tugas Guru ?
3. Bagaimana peran guru dalam pendidikan?
4. Bagaimana langkah menjadi guru yang ideal dan inovatif?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui dan memahami hakikat guru
2. Untuk mengetahui dan memahami fungsi dan tugas guru
3. Untuk mengetahui dan memahami peran guru dalam pendidikan
4. Untuk mengetahui dan memahami menjadi guru yang ideal dan inovatif
BAB II
PEMBAHASAN

A.HAKIKAT TENTANG GURU

Guru merupakan bagian penting dalam pembelajaran. Menurut Sa’ud (2


mengemukakan bahwa :
Guru memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa
melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Dari dimensi tersebut,
peranan guru sulit digantikan oleh orang lain. Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan
guru dalam masyarakat Indonesia tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berkembang pesat. Hal ini disebabkan karena ada
dimensi-dimensi proses pendidikan, atau lebih khusus bagi proses pembelajaran, yang
diperankan oleh guru yang tidak dapat digantikan oleh teknologi. Jadi, guru peranannya tetap
dominan dalam upaya pembentukkan watak bangsa dan perilaku yang memiliki kepribadian
dan nilai-nilai yang diinginkan. Pembahasan mengenai guru selalu menarik, karena ia adalah
kunci pendidikan. Artinya, jika guru sukses, maka kemungkinan besar siswanya akan sukses.
Asmani (2014 : 17) mengemukakan :
Guru adalah figur inspirator dan motivator murid dalam mengukir masa depannya.
Jika guru mampu menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi anak didiknya, maka hal itu
akan menjadi kekuatan anak didik dalam mengajar cita-cita besarnya di masa depan.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan
bahwa guru adalah teladan, figur inspirator dan motivator siswa dalam mengukir masa depan.
Guru juga mempunyai peran penting dalam strategis terutama dalam upaya
membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang
diinginkan. Peran guru dalam era teknologi tetap dominan dan tak bisa digantikan
oleh teknologi. Meskipun teknologi sudah berkembang tetapi teknologi tetap tidak bisa
menggantikan peran guru pembelajaran, namun teknologi hanya membantu proses
pembelajaran.

B. FUNGSI DAN TUGAS GURU

Fungsi dan Tugas Guru Selain sebagai aktor utama kesuksesan pendidikan yang
dicanangkan, ada beberapa fungsi dan tugas lain seorang guru.
a. Educator (pendidik) Tugas pertama guru adalah mendidik murid-murid sesuai dengan
materi pelajaran yang diberikan kepadanya. Sebagai seorang educator, ilmu adalah
syarat utama. Membaca , menulis, berdiskusi, mengikuti informasi, dan responsive
terhadap masalah kekinian sangat menunjang peningkatan kualitas ilmu guru.

b. Leader (pemimpin) Guru juga seorang pemimpin kelas. Karena itu, ia harus bisa
menguasai, mengendalikan, dan mengarahkan kelas menuju tercapainya tujuan
pembelajaran yang berkualitas. Sebagai pemimpin guru harus terbuka, demokratis,
egaliter, dan menghindari cara-cara kekerasan.

c. Fasilitator Sebagai fasilitator, guru harus bertugas memfasilitasi murid untuk


menemukan dan mengembangkan bakatnya secara pesat. Seorang guru hanya boleh
memberikan bimbingan, arahan, dan visi hidup ke depan, sehingga anak didik
bersemangat mencari bakat unik dan potensi terbesarnya demi meraih impian hidup di
masa depan.

d. Motivator Sebagai seorang motivator, guru adalah psikolog yang diharapkan mampu
menyelami psikolog anak didiknya, sehingga mengetahui kondisi lahir batinnya. Dan,
dari pengetahuan ini, seorang guru akan mencari motivasi model apa yang cocok bagi
anak didiknya.

Pendapat dari ahli diatas peneliti dapat menyimpulkan tujuan dan fungsi peran guru
yaitu pertama sebagai Educator (pendidik) guru adalah mendidik murid-murid sesuai dengan
materi pelajaran yang diberikan kepadanya.Kedua sebagai pemimpin yaitu guru harus bisa
memimpin dan menguasai kelas agar dapat mengarahkan ke kelas yang berkualitas
baik.Ketiga, sebagai fasilitator, guru harus bertugas memfasilitasi murid untuk menemukan
dan mengembangkan bakatnya secara pesat.
Keempat sebagai seorang motivator, guru adalah psikolog yang diharapkan mampu
menyelami psikolog anak didiknya, sehingga mengetahui kondisi lahir batinnya. Kelima
sebagai seorang guru, tugas administrasi sudah melekat dalam dirinya, dari mulai melamar
menjadi guru, kemudian diterima dengan bukti surat keputusan yayasan, surat instruksi
kepala sekolah, dan lain-lain. Keenam, evaluator dengan evaluasi ini, guru diharapkan lebih
baik dalam segala hal.

C.PERANAN GURU DALAM PENDIDIKAN

Daoed Yoesoef (1980) menyatakan bahwa seorang guru mempunyai tiga tugas pokok
yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan. Jika dikaitkan
pembahasan tentang kebudayaan, maka tugas pertama berkaitan dengar logika dan estetika,
tugas kedua dan ketiga berkaitan dengan etika. Tugas-tugas itu ialah :

a. Tugas-tugas profesional dari seorang guru yaitu meneruskan atau transmisi ilmu
pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai lain yang sejenis yang belum diketahui anak dan
seharusnya diketahui oleh anak.
b.Tugas manusiawi adalah tugas-tugas membantu anak didik agar dapat memenuhi tugas-
tugas utama dan manusia kelak dengan sebaik-baiknya. Tugas-tugas manusiawi itu adalah
transformasi diri, identifikasi diri sendiri dan pengertian tentang diri sendiri.
c. kemasyarakatan merupakan konsekuensi guru sebagai warga negara yang baik, turut
mengemban dan melaksanakan apa-apa yang telah digariskan oleh bangsa dan negara lewat
UUD 1945 dan GBHN.

Ketiga tugas guru itu harus dilaksanakan secara bersama-sama dalam kesatuan organis
harmonis dan dinamis. Seorang guru tidak hanya mengajar di dalam kelas saja tetapi seorang
guru harus mampu menjadi katalisator, motivator dan dinamisator pembangunan tempat di
mana ia bertempat tinggal.Ketiga tugas ini jika dipandang dari segi anak didik maka guru
harus memberikan nilai-nilai yang berisi pengetahuan masa lalu, masa sekarang dan masa
yang akan datang, pilihan nilai hidup dan praktek-praktek komunikasi. Pengetahuan yang kita
berikan kepada anak didik harus mampu membuat anak didik itu pada akhimya mampu
memilih nilai-nilai hidup yang semakin komplek dan harus mampu membuat anak didik
berkomunikasi dengan sesamanya di dalam masyarakat, oleh karena anak didik ini tidak akan
hidup mengasingkan diri.
Selanjutnya, pembinaan prajabatan melalui pendidikan guru ini harus mampu
mendidik mahasiswa calon guru atau calon tenaga kependidikan untuk menjadi manusia,
person (pribadi) dan tidak hanya menjaditeachers (pengajar) atau (pendidik) educator, dan
orang ini kita didik untuk menjadi manusia dalam artian menjadi makhluk yang berbudaya.
Sebab kebudayaanlah yang membedakan makhluk manusia dengan makhluk hewan.
Oleh karena pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan; jadi pendidikan dapat berfungsi
melaksanakan hakikat sebagai bagian dari kebudayaan kalau yang melaksanakannya juga
berbudaya. Untuk menyiapkan guru yang juga manusia berbudaya ini tergantung 3 elemen
pokok yaitu :

1. Orang yang disiapkan menjadi guru ini melalui prajabatan (initial training) harus mampu
menguasai satu atau beberapa disiplin ilmu yang akan diajarkannya di sekolah melalui jalur
pendidikan, paling tidak pendidikan formal.

2. Guru tidak hanya harus menguasai satu atau beberapa disiplin keilmuan yang harus dapat
diajarkannya, ia harus juga mendapat pendidikan kebudayaan yang mendasar untuk aspek
manusiawinya. Jadi di samping membiasakan mereka untuk mampu menguasai pengetahuan
yang dalam, juga membantu mereka untuk dapat menguasai satu dasar kebudayaan yang
kuat. Jadi bagi guru-guru juga perlu diberikan dasar pendidikan umum.

3. Pendidikan terhadap guru atau tenaga kependidikan dalam dirinya seharusnya merupakan
satu pengantar intelektual dan praktis kearah karir pendidikan yang dalam dirinya (secara
ideal kita harus mampu melaksanakannya) meliputi pemagangan. Mengapa perlu
pemagangan, karena mengajar seperti juga pekerjaan dokter adalah seni.

Sedangkan WF Connell (1972) membedakan tujuh peran seorang guru yaitu (1)
pendidik (nurturer), (2) model, (3) pengajar dan pembimbing, (4) pelajar (learner), (5)
komunikator terhadap masyarakat setempat, (6) pekerja administrasi, serta (7) kesetiaan
terhadap lembaga.

a. Peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan dengan
tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasan dan
pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar
anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan
masyarakat.

b. Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka
dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru,
orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh
masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai nilai dasar negara dan bangsa Indonesia adalah
Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai Pancasila.

c. Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar. Setiap guru
harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar fungsi sekolah
seperti persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang berupa tingkah laku
pribadi dan spiritual dan memilih pekerjaan di masyarakat, hasil belajar yang berkaitan
dengan tanggurfg jawab sosial tingkah laku sosial anak.
d. Peran guru sebagai pelajar (leamer). Seorang guru dituntut untuk selalu menambah
pengetahuan dan keterampilan agar supaya pengetahuan dan keterampilan yang dirnilikinya
tidak ketinggalan jaman. Pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai tidak hanya terbatas
pada pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan tugas profesional, tetapi juga tugas
kemasyarakatan maupun tugas kemanusiaan.

e. Peran guru sebagai setiawan dalam lembaga pendidikan. Seorang guru diharapkan dapat
membantu kawannya yang memerlukan bantuan dalam mengembangkan kemampuannya.
Bantuan dapat secara langsung melalui pertemuan-pertemuan resmi maupun pertemuan
insidental.

f. Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat. Seorang guru diharapkan


dapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat
mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya.

g. Guru sebagai administrator. Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar,
tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu
seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam
kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi
yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya
merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

D.SYARAT – SYARAT MENJADI GURU

         Untuk dapat melakukan peranan  dan melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya,


guru memerlukan syarat – syarat tertentu. Syarat – syarat inilah yang akan membedakan
antara guru dengan manusia – manusia lain pada umumnya. Adapun syarat – syarat menjadi
guru itu dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok :

1. Persyaratan administratif.
Syarat – syarat administratif ini antara lain meliputi : soal kewarganegaraan (warga
negara indonesia ), umur (sekurang – kurangnya 18 tahun ), berkelakuan baik,
mengajukan permohonan. Disamping itu masih ada syarat

– syarat lain yang telah ditentukan sesuai dengan kebijakan yang ada.

2. Persyaratan teknis
Dalam persyaratan teknis ini ada yang bersifat formal, yakni harus berijazah
pendidikan guru. Hal ini mempunyai konotasi bahwa seseorang yang memilki ijazah
pendidikan guru itu dinilai sudah mampu mengajar. Kemudian syarat – syarat yang
lain adalah menguasai cara dan teknik mengajar, terampil mendesain program
pengajaran serta memilki motivasi dan cita – cita memajukan pendidikan /pengajaran.

3. Persyaratan psikis
Yang berkaitan dengan kelompok persyaratan psikis , antara lain : sehat rohani,
dewasa dalam berpikir dan bertindak, maupun mengendalikan emosi, sabar, ramah,
dan sopan, memiliki jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab,
berani berkorban dan memilki jiwa penagabdian. Disamping itu, guru juga  dituntut
untuk bersifat pragmatis dan realistis, tetapi juga memilki pandangan yang mendasar
dan filosofis.

4. Persyaratan fisik
Persyaratan fisik ini antara lain meliputi : berbadan sehat, tidak memilki cacat tubuh
yang mungkin mengganggu pekerjaannya, tidak memiliki gejala – gejala penyakit
yang menular. Dalam persyaratan fisik ini juga menyangkut kerapian dan kebersihan,
termasuk bagaimana cara berpakaian.

5. Persyaratan mental
Persyaratan mental antara lain meliputi : memilki sikap mental yang baik terhadap
profesi keguruan, mencintai dan mengabdi pada tugas jabatan, bermental pancasila
dan bersikap hidup demokratis.

6. Persyaratan moral
Guru harus mempunyai sifat sosial dan budi pekerti yang luhur, sanggup berbuat
kebajikan, serta bertingkah laku yang bisa dijadikan suri tauladan bagi orang – orang
dan masyarakat di sekelilingnya.

 Dari syarat – syarat tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa mengingat tugas
sebagai guru adalah tugas yang berat tetapi mulia, maka dituntut  syarat – syarat
jasmani, rohani dan sifat – sifat lain yang diharapkan dapat menunjang untuk
memikul tugas itu dengan sebaik – baiknya.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Seorang guru mempunyai nilai-nilai yang atau tenaga kependidikan dalam rangka
melaksanakan tugasnya, tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan,
apabila diutarakan sekaligus merupakan pengetahuan, pilihan hidup dan praktek komunikasi.
Jadi walaupun pengutaraannya berbeda namanya, oleh karena dipandang dari sudut guru dan
dan sudut siswa, namun yang diberikan itu adalah nilai yang sama, maka pendidikan tenaga
kependidikan pada umumnya dan guru pada khususnya sebagai pembinaan prajabatan,
bertitik berat sekaligus dan sama beratnya pada tiga hal, yaitu melatih mahasiswa, calon guru
atau calon tenaga kependidikan untuk mampu menjadi guru atau tenaga kependidikan yang
baik, khususnya dalam hal ini untuk mampu bagi yang bersangkutan untuk melaksanakan
tugas profesional. 

Tidak mungkin seseorang dapat dianggap sebagai guru atau tenaga kependidikan yang
baik di satu bidang pengetahuan kalau dia tidak menguasai pengetahuan itu dengan baik. Ini
bukan berarti bahwa seseorang yang menguasai ilmu pengetahuan dengan baik dapat menjadi
guru yang baik, oleh karena biar bagaimanapun mengajar adalah seni. Tetapi sebaliknya biar
bagaimanapun mahirnya orang menguasai seni mengajar (art of teaching), selama ia tidak
punya sesuatu yang akan diajarkannya tentu ia tidak akan pantas dianggap menjadi guru.

B. SARAN
Apabila ada kesalahan baik itu dalam tulisan atau pengertian yang kami cantumkan di
atas belum sesuai dengan apa yang sebenarnya kami sangat menerima kritik dan saran dari
pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. (2004). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta :


Bumi Aksara.
Mulyasa, E. (2006). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung :Remaja Rosdakarya.
Surya, Mohamad. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung : Yayasan
Bhakti Winaya.
http://goooo.blogdetik.com/2011/02/16/syarat-syarat-menjadi-guru/
http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_154.html#top

Anda mungkin juga menyukai