Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PARADIGMA PENGERTIAN GURU, TUGAS DAN


PERAN GURU, SYARAT-SYARAT GURU ; FAKTA
DALAM TUGAS DAN PERAN GURU

Dosen Pengampuh :
Dra. Susilawati M.Pd
Kelompok 2 :
1. Tri Ulandari (21591217)
2. Cesheliya Astra (21591034)
3. Selvi Ulandari (21591191)

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP
TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-nya sehinggah saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakansebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi teman-teman.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi secara keseluruhan, mengingat kemampuan yang dimiliki
penulis.untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
makalah ini.

Akhirnya kami ucapkan syukur dan berterimakasih kepada Ibu Dra Susilawati M.Pd
karena telah memberikan tugas dan materi “Paradigma Pengertian Guru, Tugas guru, dan peran
Guru, syarat-syarat Guru ; Fakta dalam tugas dan peran guru” yang memberikan dampak baik
baik kepada kami sehingga kami dapat mengerti apa yang dimaksud dengan materi tersebut.

Curup, 1 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................................................3

BAB I............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.......................................................................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................................5

PEMBAHASAN..........................................................................................................................5

A. Pengertian Guru.................................................................................................................5
B. Tugas, Tanggung Jawab, Dan Peran Guru......................................................................6
C. Syarat-Syarat Guru ; Fakta Dalam Tugas Dan Peran Guru.......................................10
BAB III......................................................................................................................................16

PENUTUP.................................................................................................................................16

A. Kesimpulan........................................................................................................................16
B. Saran..................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan tenaga profesional yang mempunyai tugas mengajar, mendidik
dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.
Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Sedangkan melatih berarti mengembangkan ketrampilan-ketrampilan pada siswa.

Dan profesional adalah suatu yang memegang peranan penting dalam suatu
pekerjaan atau usaha. Guru dapat dikatakan profesional apabila dalam proses
pembelajaran melibatkan beberapa unsur atau komponen pembelajaran.

Pembelajaran menurut Oemar Hamalik kriteria guru profesional diantaranya


yaitu: mampu memecahkan dan melaksanakan teknik-teknik mengajar yang baik dalam
mencapai tujuan pendidiikan. Bila kompetensi guru dibangun berdasarkan keahlian
bidang studi yang diajarkan, maka profesi guru akan lebih berbicara tentang profesi guru
pada umumnya tidak tergantung kepada apa yang mereka ajarkan dan dijenjang mana
mereka mengajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Guru ?
2. Apa Tugas, Tanggung Jawab, dan Peran Guru ?
3. Apa Syarat-syarat Guru ; Fakta dalam tugas dan peran guru?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah  ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui Pengertian Guru.
2. Dapat Mengetahui Tugas, Tanggung Jawab, dan Peran Guru
3. Dapat Mengetahui Syarat-syarat Guru ; Fakta dalam tugas dan peran guru.

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru
Guru disebut juga pendidik dan pengajar, tetapi kita tahu tidak semua pendidik
adalah guru, sebab guru adalah suatu jabatan professional yang pada hakekatnya
memerlukan persyaratan keterampilan tekhnis dan sikap kepribadian tertentu yang
semuanya itu dapat diperoleh melalui proses belajar mengajar dan latihan, Roestiyah N.K.
mengatakan bahwa:

“Seorang pendidik professional adalah seorang yang memiliki pengetahuan,


keterampilan dan sikap professional yang mampu dan setia mengembangkan profesinya,
menjadi anggota organisasi professional pendidikan memegang teguh kode etik profesinya,
ikut serta didalam mengomunikasikan usaha pengembangan profesi bekerja sama dengan
profesi yang lain”.1

Guru adalah suatu profesi yang bertanggung jawab terhadap pendidikan siswa. Hal
ini dapat dipahami dari beberapa pengertian dibwah ini:

a. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru.2
b. Guru adalah seorang yang mampu melaksanakan tindakan pendidikan dalam suatu
situasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan atau seorang dewasa jujur, sehat
jasmani dan rohani, susila, ahli, terampil, terbuka adil dan kasih sayang.3
c. Guru adalah salah satu komponen manusia dalam proses bellajar mengajar, yang ikut
berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang
pembangunan.4

1
Roestiyah NK, Masalah-Masalah Ilmu Keguruan (Jakarta: Bina Aksara, Cet k IV, 2001), h. 175.
2
Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Professional (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), h. 1.
3
A. Muri Yusuf, Pengantar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Balai Aksara Edisi III, 2000), h. 54.
4
Sardiman AM, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru Dan Calon Guru (Jakarta: Rajawali Cet
k V, 2005), h. 125.

5
Pekerjaan guru dapat dipandang suatu profesi yang secara keseluruhan harus
memiliki kepribadian yang baik dan mental yang tangguh, karena mereka dapat menjadi
contoh bagi siswnya dan masyarakat sekitarnya.

Dzakiyh drajat mengemukakan tentang kepribadian guru sebagai berikut “setiap


guru hendaknya mempunyai kepribadian yang akan di contoh dan diteladani oleh anak
didiknya, baik secara sengaja maupun tidak”. 5

Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas, dapat dipahami bahwa pengertian guru
adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak didiknya, baik secara
klasikal maupun individual.

B. Tugas, Tanggung Jawab, Dan Peran Guru


1. Tugas Dan Tanggung Jawab Guru

Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru /pengajar adalah mengelola
pengajaran secara lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif yang ditandai dengan adanya
kesadaran dan keterlibatan aktif antara dua subyek pengajaran, guru sebagai penginisiatif
awal dan pengarah serta pembimbing, sedang peserta didik sebagai yang mengalami dan
terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran.6

Mengingat pendidikan selalu berkenaan dengan upaya pembinaan manusia, maka


keberhasilan pendidikan sangat tergantung kepada unsur manusianya. Unsur manusia
yang sangat menetukan berhasilnya pendidikan adalah pelaksanaan pendidikan, yaitu
guru sebagaimana menurut Nana Sudjana tentang guru:

“Guru adalah ujung tombak pendidikan sebab guru secara langsung berupaya
mempengaruhi, dan mengembangkan kemampuan siswa menjadi manusia yang cerdas,
terampil dan bermoral tinggi. Sebgaimana ujung tombak guru dituntut memiliki
kemampuan dasar yang diperlukan sebagai pendidik dan pengajar”.7

Adapun beberapa tugas utama guru adalah sebagai berikut:

1. Mengajar Peserta Didik


5
Zakiyah Darajat, Kepribadian Guru ( Jakarta: Bulan Bintang Edisi VI, 2005), h. 10.
6
Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Renika Cipta, 2001), h.1.
7
Nana Sudjana, Pedoman Praktis Mengajar (Bandung: Dermaga Cet k IV, 2004), h. 2.

6
Seorang guru bertanggungjawab untuk mengajarkan suatu ilmu pengetahuan
kepada para murid. Dalam hal ini, fokus utama kegiatan mengajar adalah dalam hal
intelektual sehingg para murid mengetahui tentang materi dari suatu disiplin ilmu.

2. Mendidik Para Murid

Mendidik murid merupakan hal yang berbeda dengan mengajarkan suatu ilmu
pengetahuan. Dalam hal ini, kegiatan mendidik adalah bertujuan untuk mengubah
tingkah laku murid menjadi lebih baik.

Proses mendidik murid merupakan hal yang lebih sulit untuk dilakukan
ketimbang mengajarkan suatu ilmu pengetahuan. Selain itu, seorang guru harus dapat
menjadi teladan yang baik bagi murid-muridnya sehingga para murid dapat memiliki
karakter yang baik sesuai norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.

3. Melatih Peserta Didik

Seorang guru juga memiliki tugas untuk melatih para muridnya agar memiliki
keterampilan dan kecakapan dasar. Bila di sekolah umum para guru melatih murid
tentang keterampilan dan kecakapan dasar, maka di sekolah kejuruan para guru
memberikan keterampilan dan kecakapan lanjutan.

4. Membimbing dan Mengarahkan

Para peserta didik mungkin saja mengalami kebingungan atau keraguan dalam
proses belajar-mengajar. Seorang guru bertanggungjawab untuk membimbing dan
mengarahkan anak didiknya agar tetap berada pada jalur yang tepat, dalam hal ini
sesuai dengan tujuan pendidikan.

5. Memberikan Dorongan Pada Murid

Poin terakhir dari tugas seorang guru adalah untuk memberikan dorongan
kepada para muridnya agar berusaha keras untuk lebih maju. Bentuk dorongan yang
diberikan seorang guru kepada muridnya bisa dengan berbagai cara, misalnya
memberikan hadiah.

7
Guru sebagai pembimbing dalam rangka kegiatan belajar mengajar harus mampu
membantu siswa dalam rangka mencapai tujuan seperti yang di kemukakan oleh
Roestiyah, N.K., bahwa:

“Seorang guru harus mampu menimbulkan semangat belajar individual. Masing-


masing anak mempunyai perbedaan dalam pengalaman, dan sifat-sifat pribadi yang lain
sehingga dapat member kebebasan pada anak untuk mengembangkan kemampuan
berfikirnya dan penuh inisiatif dan kreatif dalam pekerjaan”.8

Di samping itu guru sebagai pendidik dalam menentukan strategi belajar


mengajarnya sangat memerlukan pengetahuan dan kecakapan khusus dalam bidang
metodologi pengajaran. Karena gurulah yang akan membantu siswa untuk mencapai hasil
yang baik. Metode mengajar merupakan suatu cara yang dilakukan atau diterapkan guru
dalam menyampaikan materi pelajaran terhadap siswa dalam proses belajar mengajar.

2. Peran Guru
Seorang guru memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar
mengajar. Dipundaknya terpikul tanggung jawab utama keefektifan seluruh usaha
kependidikan dalam rangka membentuk manusia yang terampil dan berbudi luhur.
Sekalipun banyak Negara maju media elektronik sebagai alat pengajaran sudah
dipergunakan dan kemampuannya untuk membawa bahan pengajaran kepada para pelajar
telah dibuktikan.
Namun keberadaannya tetap tidak dapat sepenuhnya menggantikan kedudukan
guru, sebagai subjek yang paling berperan dalam proses pembentukan kepribadian
seseorang. Masyarakat dari paling terbelakang sampai yang paling maju, mengakui
bahwa guru merupakan satu diantara sekian banyak unsur pembentukan utama calon
anggota masyarakat.9
Penjelasan di atas mengistilahkan bahwa guru merupakan subjek yang paling
memegang peranan utama dalam membentuk kepribadian seseorang. Walaupun wujud
pengakuan ini berbeda-berbeda antara satu masyarakat dan masyarakat lain. Sebagian

8
Roestiyah NK, Masalah Pengajaran Sebagai Suatu System (Jakarta: Bina Aksara Edisi III, 2001), h. 48.
9
Departemen Agama RI, Dirjen Kelembagaan Agama Islam, (Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: 2002),
Hlm. 1

8
mengakui pentingnya peran guru itu dengan cara yang lebih kongkrit, sementara yang
lain masih menyaksikan besarnya tanggung jawab seorang guru.
Menurut Hamalik, Guru dapat melaksanakan perannya, yaitu:
1) Sebagai fasilitator, yang menyediakan kemudahan-kemudahan bagi siswa untuk
melakukan kegiatan belajar,
2) Sebagai pembimbing, yang membantu siswa mengatasi kesulitan dalam proses
belajar,
3) Sebagai penyedia lingkungan, yang berupaya menciptakan lingkungan yang
menantang siswa agar melakukan kegiatan belajar,
4) Sebagai komunikator, yang melakukan komunikasi dengan siswa dan masyarakat,
5) Sebagai model, yang mampu memberikan contoh yang baik kepada siswanya agar
berprilaku yang baik,
6) Sebagai evaluator, yang melakukan penilaian terhadap kemajuan belajar siswa,
7) Sebagai inovator, yang turut menyebarluaskan usaha-usaha pembaruan kepada
masyarakat,
8) Sebagai motivator, yang meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan
belajar siswa.
9) Sebagai agen kognitif, yang menyebarkan ilmu pengetahuan kepada peserta didik dan
masyarakat,
10) Sebagai Penilaian atau evalusi, merupakan aspek pembelajaran yang paling
kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel lain
yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak
mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. 10

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa peran guru sangatlah penting
dalam pendidikan, karena yang membantu siswa mengatasi kesulitan dalam proses
belajar, yang berupaya menciptakan lingkungan yang menantang siswa agar melakukan
kegiatan belajar adalah guru.

10
Oemar, Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Sinar Grafika, 2008), Hlm.9.

9
Guru karena posisinya yang begitu berat sebagian subjek pendidikan dalam proses
belajar mengajar, maka seorang guru harus memilki sejumlah persyaratan yang
berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya.

C. Syarat-Syarat Guru ; Fakta Dalam Tugas Dan Peran Guru


1. Syarat-Syarat Guru

Menjadi pendidik tidaklah pekerjaan yang mudah dan ringan, seperti yang
dibayangkan sebagian orang dengan bermodal penguasaan materi dan menyampaikan
materi pembelajaran pada siswa sudah cukup, namun hal ini belumlah dapat
dikategorikan sebagai pendidik yang memiliki pekerjaan profesional, karena pendidik
yang profesional mereka harus memiliki berbagai keterampilan, kemampuan khusus,
mencintai pekerjaannya, menjaga kode etik guru, kecakan, kewibawaan dan lain
sebagainya.

Menurut Zakiah Darajat, sebagaimana yang telah dinukilkan oleh Syaiful Bahri
Djamarah dalam bukunya Pendidik dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, ia
menyatakan bahwa menjadi pendidik bukanlah hal yang mudah, tapi harus memenuhi
beberapa syarat yaitu: bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, sehat jasmani dan rohani,
serta berkelakuan baik. 11

Guru professional harus memiliki keahlian, keterampilan dan kemampuan


sebagimana filosofi Ki Hajar Dewantara: “Tut wuri handayani, ing ngarso sung tulodo,
ing madya mangun karsa” tidak cukup dengan menguasai materi pembelajaran akan
tetapi harus mengayomi murid, menjadi contoh teladan bagimurid serta selalu mendorong
murid untuk lebih baik dan maju.

Guru profesional selalu mengembangkan dirinya terhadap pengetahuan dan


mendalami keahliannya, kemudian guru profesional rajin membaca literatur-literatur
dengan tidak merasa rugi membeli buku-buku yang berkaitan dengan pengetahuan yang
digelutinya.

11
Samuji. MENGENAL PERSYARATAN PENDIDIK BAGI GURU DALAM UPAYA MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
Jurnal Paradigma. Volume 11, Nomor 1, April 2021. Hal. 51

10
Oemar Hamalik menjelaskan bahwa guru professional harus memiliki
persyaratan, yang meliputi: memiliki bakat sebagai guru, memiliki keahlian sebagai guru,
memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi, memiliki mental yang sehat, berbadan
sehat, memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas, guru adalah manusia berjiwa
pancasila, dan guru adalah seorang warga negara yang baik.

Selanjutnya syarat untuk menjadi pendidik professional adalah harus menguasai


kompetensi keguruan. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dan dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan.

Pendidik islam yang profesional harus memiliki kompetensi-kompetensi yang


lengkap meliputi :

a) Penguasaan materi Islam yang komprehensif serta wawasan dan bahan pengayaan,
terutama pada bidang-bidang yang menjadi tugasnya.
b) Penguasaan strategi mencakup: (pendekatan, metode, dan teknik) pendidikan Islam,
termasuk kemampuan evaluasinya.
c) Penguasaan ilmu dan wawasan kependidikan.
d) Memahami prinsip-prinsip dalam menafsirkan hasil penelitian pendidikan, guna
keperluan pengembangan pendidikan Islam masa depan.
e) Memiliki kepekaan terhadap informasi secara langsung atau tidak langsung yang
mendukung kepentingan tugasnya.

Dalam perspektif kebijakan nasional pemerintah telah merumuskan 4 (empat) jenis


kompetensi guru yaitu sebaagai berikut :

1) Kompetensi pedagogik, adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik


yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2) Kompetensi personal, adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,
arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.

11
3) Kompetensi profesional, adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi
standart kompetensi yang ditetapkan dalam Standart Nasional Pendidikan.
4) Kompetensi sosial, adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.12

Persyaratan guru berkenaan dengan dirinya , yaitu:

a) Hendaknya guru senantiasa insyaf akan pengawasan Allah terhadap segala perkataan
dan perbuatan bahwa ia memegang amanat ilmiah yang diberikan Allah kepadanya.
Karenanya ia tidak mengkhianati amanat itu, malah ia tunduk dan merendahkan diri
kepada Allah.
b) Hendaknya guru memelihara kemuliaan ilmu, salah satu bentuk pemeliharaannya
ialah tidak mengajarkannya kepada orang yang tidak berhak menerimanya, yaitu
orang-orang yang mencari ilmu untuk kepentingan dunia semeta.
c) Hendaknya guru berzuhud, artinya: ia mengambl dari rizki dunia banyak sekedar
memenuhi kebuthan pokok dri dan keluarganya secara sederhana. Ia hendaknya tidak
tamak terhadap kesenangan dunia.
d) Hendaknya guru tidak berorientasi duniawi dengan menjadikan ilmunya sebagai alat
untuk mencapai kedudukan, harta, prestasi, atau kebanggaan atas orang lain.
e) Hendaknya guru menjauhi mata pencarian yang hina dalam pandangan syarak,
menjauhi segala sesuatu yang mengdatangkan fitnah yang dapat menjauhkan dirinya
(harga dirinya) dimata orang banyak.
f) Hendaknya guru memelihara syiar-syiar islam.
g) Hendaknya guru rajin melakukan hal-hal yang disunatkan oleh agama.
h) Hendaknya guru mengisi waktu-waktu luangnya dengan hal-hal yang bermanfaat.
i) Hendaknya guru selalu belajar dan tidak merasa malu untuk menerima ilmu dari
orang yang lebih rendah dari padanya, baik kedudukan, keturunan atau usianya.

Seorang guru idealnya memiliki persyaratan tersebut kelihatannya terlalu jarang


ditemui dan memiliki bagi guru kebanyakan, karena profesi guru banyak yang melihat
12
Samuji. MENGENAL PERSYARATAN PENDIDIK BAGI GURU DALAM UPAYA MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
Jurnal Paradigma. Volume 11, Nomor 1, April 2021. Hal. 52-53

12
lebih kepada kerjaan rutin untuk memperoleh imbalan gaji semata, sedangkan jiwa
sebagai pendidiknya cenderung tidak terlihat sama sekali.

Peran guru memang tidak mudah, karena segudang tanggung jawab harus
dipikulnya. Ia bertanggung jawab terhadap tugasnya, dan ia juga harus memiliki pesan
moral yang mampu dan pantas diteladani oleh orang lain. Dan yang lebih penting dari
semua itu adalah guru pemegang amanah yang harus dipikulnya dan bertanggung jawab
atas segala ang diamanatkan kepadanya, dan berarti apabila ia menyia-nyiakan amanah
itu sama artinya dengan penghianat, menghianati profesinya, tanggung jawabnya dan
menghianati Allah SWT.13

2. Fakta Dalam Tugas Dan Peran guru

Fakta tugas seorang guru dalam syarat nya tentu merupakam hal yang sangat
harus diterapkan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran, yaitu :

1. Mengajar Peserta Didik


Seorang guru bertanggungjawab untuk mengajarkan suatu ilmu pengetahuan
kepada para murid. Dalam hal ini, fokus utama kegiatan mengajar adalah dalam hal
intelektual sehingg para murid mengetahui tentang materi dari suatu disiplin ilmu.
2. Mendidik Para Murid
Mendidik murid merupakan hal yang berbeda dengan mengajarkan suatu ilmu
pengetahuan. Dalam hal ini, kegiatan mendidik adalah bertujuan untuk mengubah
tingkah laku murid menjadi lebih baik.
Proses mendidik murid merupakan hal yang lebih sulit untuk dilakukan
ketimbang mengajarkan suatu ilmu pengetahuan. Selain itu, seorang guru harus dapat
menjadi teladan yang baik bagi murid-muridnya sehingga para murid dapat memiliki
karakter yang baik sesuai norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.
3. Melatih Peserta Didik
Seorang guru juga memiliki tugas untuk melatih para muridnya agar memiliki
keterampilan dan kecakapan dasar. Bila di sekolah umum para guru melatih murid

13
Suharsimi Arikunto, Metodologi Penelitian Agama Islam, (Jakarta: Buku Kedua, Dirjen Kelembagaan Agama Islam,
2002), Hlm.130

13
tentang keterampilan dan kecakapan dasar, maka di sekolah kejuruan para guru
memberikan keterampilan dan kecakapan lanjutan.
4. Membimbing dan Mengarahkan
Para peserta didik mungkin saja mengalami kebingungan atau keraguan dalam
proses belajar-mengajar. Seorang guru bertanggungjawab untuk membimbing dan
mengarahkan anak didiknya agar tetap berada pada jalur yang tepat, dalam hal ini
sesuai dengan tujuan pendidikan.
5. Memberikan Dorongan Pada Murid
Poin terakhir dari tugas seorang guru adalah untuk memberikan dorongan
kepada para muridnya agar berusaha keras untuk lebih maju. Bentuk dorongan yang
diberikan seorang guru kepada muridnya bisa dengan berbagai cara, misalnya
memberikan hadiah.
Fakta peran guru sangatlah penting dalam pendidikan, karena yang membantu
siswa mengatasi kesulitan dalam proses belajar, yang berupaya menciptakan lingkungan
yang menantang siswa agar melakukan kegiatan belajar adalah guru.
Peran guru yang diterapkan dalam Pelaksanakan proses pembelajaran yaitu :
1) Sebagai fasilitator, yang menyediakan kemudahan-kemudahan bagi siswa untuk
melakukan kegiatan belajar,
2) Sebagai pembimbing, yang membantu siswa mengatasi kesulitan dalam proses
belajar,
3) Sebagai penyedia lingkungan, yang berupaya menciptakan lingkungan yang
menantang siswa agar melakukan kegiatan belajar,
4) Sebagai komunikator, yang melakukan komunikasi dengan siswa dan masyarakat,
5) Sebagai model, yang mampu memberikan contoh yang baik kepada siswanya agar
berprilaku yang baik,
6) Sebagai evaluator, yang melakukan penilaian terhadap kemajuan belajar siswa,
7) Sebagai inovator, yang turut menyebarluaskan usaha-usaha pembaruan kepada
masyarakat,
8) Sebagai motivator, yang meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan
belajar siswa.

14
9) Sebagai agen kognitif, yang menyebarkan ilmu pengetahuan kepada peserta didik dan
masyarakat,
10) Sebagai Penilaian atau evalusi, merupakan aspek pembelajaran yang paling
kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel lain
yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak
mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian.

15
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru adalah suatu profesi yang bertanggung jawab terhadap pendidikan siswa.
guru adalah suatu jabatan professional yang pada hakekatnya memerlukan persyaratan
keterampilan tekhnis dan sikap kepribadian tertentu yang semuanya itu dapat diperoleh
melalui proses belajar mengajar dan latihan.

Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru /pengajar adalah mengelola
pengajaran secara lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif yang ditandai dengan adanya
kesadaran dan keterlibatan aktif antara dua subyek pengajaran, guru sebagai penginisiatif
awal dan pengarah serta pembimbing, sedang peserta didik sebagai yang mengalami dan
terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran.

guru professional harus memiliki persyaratan, yang meliputi: memiliki bakat


sebagai guru, memiliki keahlian sebagai guru, memiliki keahlian yang baik dan
terintegrasi, memiliki mental yang sehat, berbadan sehat, memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang luas, guru adalah manusia berjiwa pancasila, dan guru adalah seorang
warga negara yang baik.

B. Saran
Kami berharap teman-teman dapat memberikan saran agar kami dapat
memperbaiki kesalahan yang terdapat didalam Makala yang telah dibuat, dan terima
kasih atas semua partisipasi teman- teman dalam persentasi kelompok ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

NK, Roestiyah. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan (Jakarta: Bina Aksara, Cet k IV, 2001).

Uzer Usman, Muhammad. Menjadi Guru Professional (Bandung: Remaja Rosdakarya,


2002)

Yusuf, A. Muri. Pengantar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Balai Aksara Edisi III, 2000)

Sardiman AM, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru Dan Calon
Guru (Jakarta: Rajawali Cet k V, 2005)

Darajat, Zakiyah. Kepribadian Guru ( Jakarta: Bulan Bintang Edisi VI, 2005), h. 10.

Rohani dan Abu Ahmadi, Ahmad. Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Renika Cipta, 2001)

Sudjana, Nana. Pedoman Praktis Mengajar (Bandung: Dermaga Cet k IV, 2004)

Roestiyah NK, Masalah Pengajaran Sebagai Suatu System (Jakarta: Bina Aksara Edisi
III, 2001)

Departemen Agama RI, Dirjen Kelembagaan Agama Islam, (Metodologi Pendidikan


Agama Islam, Jakarta: 2002)

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Sinar Grafika, 2008)

Arikunto, Suharsimi. Metodologi Penelitian Agama Islam, (Jakarta: Buku Kedua, Dirjen
Kelembagaan Agama Islam, 2002)

Samuji. MENGENAL PERSYARATAN PENDIDIK BAGI GURU DALAM UPAYA


MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Jurnal Paradigma. Volume 11, Nomor 1, April
2021.

17

Anda mungkin juga menyukai