Dalam panduan penanganan anak berkebutuhan khusus bagi pendamping yang dikeluarkan oleh
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, juga dinyatakan
bahwa penanganan anak berkebutuhan khusus memerlukan keberpihakan kultural dan structural
dari berbagai pihak, baik orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Hal ini dikarenakan masih adanya
pemahaman yang keliru dan sikap diskriminatif terhadap ABK di lingkungan keluarga dan
masyarakat, baik dalam bentuk verbal maupun non verbal. Selain itu, anak berkebutuhan khusus
rentan mendapatkan kekerasan dan perlakuan yang salah (kemenpppa.go.id)
C. TANGGUNG JAWAB PIHAK SEKOLAH TERHADAP ANAK DENGAN
PERKEMBANGAN NONNORMATIF
Untuk menyelenggarakan pendidikan ABK disekolah inklusif tidaklah mudah,dibutuhkan persiapan yg
kompleks dan panjang dari pihak sekolah persiapan tersebut meliputi ruang pendukung
pembelajaran ,kurikulum pendidikan yang efektif ,dan fasilitas pembantu bagi guru didalam didalam
mengajar (Bain & Dobel ;Davis & Mahedy ,1991 dalam Choi ,2008).
Sailor dan Roger (dalam Obiakor ,Harris,Mutua,Rotatori,& Algozzine, 2012) mengutarakan bahwa ada
6 evidence-based principles untuk terciptanya pendidikan inklusif di dalam sekolah ,yaitu:
1. Pendidikan reguler memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan pembelajaran siswa dan orang tua
didorong untuk mendukung Medel ini.
2. Semua sumber daya alam dimiliki oleh sekolah dibuat untuk dpt dimanfaatkan oleh seluruh
siswa,yg artinya sekolah secara efektif melibatkan siswa dalam proses instruksional. Untuk
mendidik perkembangan sosial dan kewarganegaraan,pihak sekolah dapat memberikan dukungan
prilaku yg positif pada individu ,kelompok dan komunitas yang lebih luas
C. TANGGUNG JAWAB PIHAK SEKOLAH TERHADAP ANAK DENGAN
PERKEMBANGAN NONNORMATIF
3. Sekolah secara demokratis merupakan sistem yang terorganisir,bersumber pada data dan
pemecahan masalah dimana semua personil seperti para pengelola,guru dan staf pendukung seperti
pekerja sosial .
4. Sekolah tidak memiliki batasan relasinya dengan keluarga dan masyarakat.6. Sekolah juga memiliki
dukungan dari kuminitas sekitar jika ada perubahan sistem yang besar.
5. Sekolah tidak memiliki batasan relasinya dengan keluarga dan masyarakat.
6. Sekolah juga memiliki dukungan dari kuminitas sekitar jika ada perubahan sistem yang besar.
KB 2
SEKOLAH INKLUSI
A. HAKIKAT SEKOLAH INKLUSI
Sekolah inklusi ada dua kata yang berbeda makna yaitu ada kata sekolah dan kata inklusi
Menurut KBBI sekolah merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta
tempat menerima dan memberi pelajaran.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata inklusif mempunyai arti termasuk;
terhitung. Pengertian inklusi digunakan sebagai sebuah pendekatan untuk membangun dan
mengembangkan sebuah lingkungan yang terbuka; mengajak dan mengikutsertakan semua orang
dengan berbagai perbedaan latar belakang, karakteristik, kemampuan, status, kondisi, etnik,
budaya dan lainnya.
A. HAKIKAT SEKOLAH INKLUSI
Pendidikan Inklusif atau sekolah inklusi adalah sekolah yang menyediakan sistem layanan pendidikan
yang mengatur agar siswa dapat dilayani di sekolah terdekat, di kelas reguler bersama-sama teman
seusianya. Tanpa harus dikhususkan kelasnya, siswa dapat belajar bersama dengan aksesibilitas yang
mendukung untuk semua siswa tanpa terkecuali difabel.
sedangkan Hallahan, Kaufman dan pullen (2009) mengemukakan definisi sekolah inklusi adalah sebagai
berikut
1. Seluruh siswa yang memiliki keterbatasan, tanpa memperhitungkan tingkat kecacatan dan
keparahannya berhak untuk memperoleh pendidikan di sekolah umum
A. HAKIKAT SEKOLAH INKLUSI
2. Seluruh siswa berkebutuhan husus dapat ikut beerpartisipasi dalam memperoleh pendidikan
disekolah umum
3. Sekolah umum, bukan sekolah khusus,bertanggung jawab memberikan pendidikan yang
efektif bagi seluruh anak berkebutuhan khusus
4. Inclusion is Process
Inklusi adalah sebuah proses yang berkepanjangan untuk mencari cara yang terbaik untuk
menyikapi perbedaan
2. Inclusion is Concerned Whit identification and removal of bariers
Inklusi mengacu pada bagaimana mempergunakan bukti-bukti yang ada untuk mencari kreativitas
dan pemecahan masalah
A. HAKIKAT SEKOLAH INKLUSI
3. Inclusion is about the Presence, participation and Achievement of All Student
Presence memiliki makna dimana anak-anak dididik, dan bagaiman keaandalan dan ketepatan
hasil belajar mereka. Participation mengacu pada pengalaman belajar mereka. Dan terakhir ada
Achievement merujuk pada hasil belajar
4. Inclusion Involves a Particular Emphasis on Those Groups of Learnes Who May be at
Risk of Marginalization, Exclusion or Underachivement
Ada tanggung jawab moral untuk menjamin bahwa kelompok-kelompok marjinal (kelompok-
kelompok yang kurang beruntung) mendapatkan perhatian, dan jika diperlukan dapat diamabil
Langkah-langkah guna menjamin keberadaan partisipasi, dan pencapaian mereka dalam sistem
pendidian (UNESCO,2009)
B. KARAKTERISTIK DAN
PERSYARATAN
SEKOLAH INKLUSI
1. Pengayaan bagi semua anak yang terlibat, baik mereka yang memiliki ataupun tanpa
kebutuhan khusus yang temporer dan/atau permanen
2. Pengayaan bagi semua guru yang langsung atau tak langsung terlibat
Terimakasih…