Anda di halaman 1dari 12

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : IKA MAR ATUS SHOLEKHAH

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 858741989

Tanggal Lahir : 03 JUNI 1991

Kode/Nama Mata Kuliah : PAUD 4104 / PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK

Kode/Nama Program Studi : 121 / PGPAUD-S1

Kode/Nama UPBJJ : 71 / SURABAYA

Hari/Tanggal UAS THE : RABU, 28 DESEMBER 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : IKA MAR ATUS SHOLEKHAH


NIM : 858741989
Kode/Nama Mata Kuliah : PAUD4104 / PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK
Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Program Studi : 121 / PGPAUD-S1
UPBJJ-UT : 71 / SURABAYA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Ponorogo, 28 Desember 2022

Yang Membuat Pernyataan

IKA MAR ATUS SHOLEKHAH


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Identifikasi prinsip-prinsip perkembangan dari studi kasus anak yang bernama Haifa menurut saya adalah:

PRINSIP DEFINISI IMPLEMENTASI KASUS


PERKEMBANGAN
Development is Perkembangan adalah Haifa anak berusia 5 tahun yang masih ditunggui ibunya
Lifelong proses seumur hidup. ternyata ada beberapa sebab diantaranya:
Pada tiap-tiap rentang a. Latar belakang Haifa yang dititipkan pada kakek dan
kehidupan dipengaruhi neneknya, sedangkan ayah dan Ibunya bekerja dari pagi
oleh apa yang telah sampai malam dan orang tua Haifa jarang berinteraksi dan
terjadi pada periode berkomunikasi dengan Haifa.
sebelumnya dan yang b. Ibunya Hifa mengalami syndrome baby blues dimana
terjadi pada saat ini juga berat badan Haifa waktu kecil hanya 2,3 kg dan mengalami
turut berpengaruh pada masalah pernafasan sehingga sering keluar-masuk rumah
apa yang akan terjadi sakit.
kemudian hari. c. Padatnya aktifitas Haifa sejak usia 3 tahun dengan
diikutkan berbagai kursus, satu minggu penuh.
d. Usia 4 tahun Haifa mengalami kesulitan untuk
mengucapkan huruf konsonan K, D, G.
Dari sederet peristiwa yang terjadi mulai dari kecil hingga usia
4 tahun mempengaruhi perkembangan Haifa saat ini.
Bagaimanapun interaksi orang tua tetap utama dalam
menunjang dan menstimulus perkembangan anak pada
golden age. Pada kasus ini orang tua Haifa cenderung
memilih untuk bekerja dan jarang berinteraksi dengan anak.
Kejadian ini pun berasal dari pola asuh kakek dan nenek Haifa
dulu, yang seharusnya tidak serta merta diterapkan tapi harus
disesuaikan dengan kondisi sekarang.
Development is Perkembangan Perkembangan Haifa banyak mengalami hambatan pada
multidimensional berlangsung dalam dimensi biologis dia mengalami kekurangan berat badan yaitu
banyak dimensi 2,3 kg dan permasalahn pernafasan dan hanya mendapat
auspan ASI sampai usia 6 bulan. Pada dimensi Psikologi,
sejakkecil Haifa sangat terbatas dalam interaksi dengan orang
tua dan diasuh oleh kakek dan nenek yang notabe perhatian
merekapun kurang focus mengasuh Haifa karena sibuk
dengan aktifitasnya. Dalam dimensi Sosial, Haifa sering
diikutkan kegiatan di luar rumah, berupa kursus dan
mengikuti berbagai kompetisi (challenge).
Development is Perkembangan Haifa sejak usia 3 tahun mengikuti berbagai kegiatan di luar
multidirectional berlangsung lebih dari rumah dengan tujuan melatih keberanian dan sosial
satu arah. emosional Haifa dan meminimalisir interaksi dengan televisi
dan internet, akan tetapi pada perkembangan bahasanya
Haifa mengalami Phonological Disorder.
Relative Perkembangan Dari faktor biologis ,saat Haifa kecil ibunya mengalami baby
influences of dipengaruhi oleh faktor blues, berat badan Haifa cenderung kurang, ditambah
biology and biologis dan budaya dengan kurangnya asupan ASI. sehingga Haifa sering
culture shift over mengalami permasalahan kesehatannya. Dari segi budaya
the life span orang tua Haifa menerapkan pola asuh seperti kakek
neneknya yaitu aktif bekerja di luar rumah sedangkan anak
dititipkan ke orangtua atau pengasuh.
Development Seseorang dapat Sejak kecil Haifa dititipkan pada kakek dan neneknya
involves changing mengalokasikan sumber melewati masa-masa sulit seperti permasalahan pernafasan,
resource yang ada misal waktu, kondisi psikologis ibunya yang terganggu, kurangnya asupan
allocations energi, talenta, uang dan ASI berkat dukungan keluarga dapat terlewati. Masa kecil
dukungan sosial dalam Haifa dimanfaatkan dengan berbagai kegiatan yang positif
berbagai cara dimana dengan kursus berenang,piano, dan kursus melukis. Dan
sumber-sumber di atas mengikuti terapi wicara untuk mengatasi Phonological
bisa digunakan untuk disorder.
pertumbuhan, perbaikan
diri maupun untuk
menghadapi penurunan.
Development Kemampuan dapat Haifa mengalami kesulitan dalam pelafalan huruf konsonan D,
shows plasticy ditingkatkan dengan K, dan G. Adapun cara menstimulusnya dengan mengikuti
latihan terapi wicara.
Development is Manusia bukan hanya Karena latar belakang Haifa yang kurang mendapat perhatian
influenced by the mempengaruhi tetapi orang tua karena penerapan pola asuh yang tidak tepat yaitu
historical and juga akan dipengaruhi kurangnya interaksi dengan orang-orang terdekat atau
cultural context oleh sejarah maupun keluarga mengakibatkan menjadi anak yang introvert dan
budaya mengalami hambatan dalam melafalkan huruf D, K, dan G. hal
itu dikarenakan kurangnya kebebasannya selama ini dalam
memilih kegiatannya sendiri dan terkekang dengan padatnya
aktifitas yang diberikan orangtuanya yang tidak sesuai dengan
minat Haifa. Terlihat saat dia berusaha mengekspresikan
emosinya yang terpendam dengan berteriak.

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA


2. Berdasarkan kasus anak yang sejak lahir disimpan di dalam kardus dan ditinggalkan di depan pintu panti
asuhan, maka pendeskripsian poin-poin menurut pendapat saya adalah:

1) Pasal spesifik yang memuat hak anak berkenaan kasus tersebut sebagai bentuk perlindungan hukum
adalah tertulis pada UU RI nomor 23 tahun 2002 Bab III Pasal 4 – pasal 18

2) Yang paling bertanggung jawab terhadap anak adalah orang tuanya sendiri sesuai dengan UU RI Nomor
23 tahun 2002 pasal 7 ayat 1 yang berbunyi “ Setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya,
dibesarkan, dan diasuh oleh orang tuanya sendiri”. Dan UU RI Nomor 23 tahun 2022 Pasal 26 Ayat 1 yang
bunyinya “ Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk :
a. Mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak,
b. Menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya: dan
c. Mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak”.
Dari hal di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pihak yang paling bertanggung jawab
terhadap pendidikan dan kehidupan anak adalah orang tuanya selama kedua orang tuanya masih ada
dan masih dapat melaksanakan kewajiban dan tanggungjawabnya. Akan tetapi ketika orangtuanya
tidak ada atau tidak dapat melaksanakan kewajiban dan tanggungjawab sesuai pasal 26 ayat 1 maka
tanggung jawab bisa beralih kepada keluarga.

3) Arah dan tujuan Pendidikan anak berkenaan dengan kasus dalam soal terdapat pada UU RI nomor 23
Pasal 53 ayat 1 yang mana dijelaskan, bahwa Pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan biaya
pendidikan dan bantuan cuma-cuma atau pelayanan khusus bagi anak dari keluarga kurang mampu, anak
terlantar, dan anak yang bertempat tinggal di daerah terpencil. Sesuai pada kasus tersebut, anak
merupakan anak yang ditelantarkan orang tuanya sehingga masuk dalam kategori pasal 53 tersebut dan
berarti pemerintahlah yang bertanggung jawab atas pendidikan anak tersebut. Sehingga anak berhak
memperoleh pendidikan yang sama meskipun hidup di panti asuhan.

4) UU Nomor 23 tahun 2002 pasal 44 memuat hak-hak mengenai kesehatan anak sebagai upaya preventif
dan rehabilitatif diantaranya :
a. Mengoptimalkan derajat kesehatan sejak dalam kandungan
b. Masyarakat ikut berperan dalam upaya preventif dan rehabilitative
c. Diselenggarakan secara Cuma-Cuma bagi keluarga yang tidak mampu
Dari hal di atas, kita ambil sampel atau contoh dari soal anak dipanti asuhan yang tadinya
diterlantarkan orang tuanya, ia akan tetap memperoleh dan mendapatkan haknya berupa, pelayanan
kesehatan yang sama buktinya anak tersebut dapat tumbuh sehat , terawat dan tidak terlantar.

5) UU RI nomor 23 tahun 2002 pasal 55, memuat tentang pemeliharaan dan perawatan anak terlantar.
Dimana pada pasal tersebut dijelaskan tentang penyelenggaraan, pemeliharaan, dan perawatan anak
terlantar, baik dalam lembaga maupun di luar lembaga yang dapat dilakukan oleh lembaga masyarakat
dan dapat bekerja sama dengan berbagai pihak terkait yang berwenang dan tentunya dibawah
pengawasan oleh Menteri Sosial.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3. Identifikasi gambar anak yang bermain balok yaitu:

1) Deskripsi lima bentuk perkembangan kognitif yang dapat distimulasi melalui kegiatan bermain balok menurut
pendapat saya yaitu:

a. Perkembangan kognitif yang dapat distimulasi dengan mengajarkan konsep berhitung yaitu dengan menghitung
jumlah balok yang ada.

b. Perkembangan kognitif yang dapat distimulasi dengan mengajarkan konsep berhitung dengan membedakan
jumlah balok yang lebih banyak dan lebih sedikit, lebih rendah dan lebih tinggi bangunan yang dibuat dari balok
misal menara yang disusun 3 balok dan 5 balok lebih tinggi yang mana.

c. Perkembangan kognitif yang dapat distimulasi dengan mengajarkan konsep berhitung dengan mengurutkan
jumlah bilangan dari yang terkecil (dari jumlah balok) ke bilangan yang terbesar.

d. Perkembangan kognitif yang dapat distimulasi dengan mengklasifikasikan dan mengelompokkan benda sesuai
dengan kesamaan yang dimiliki. Misalnya segitiga balok dipasangkan dengan segitiga balok, persegi dipasangkan
sama dengan bangun persegi.

e. Perkembangan kognitif yang dapat distimulasi dengan membedakan warna balok. Misal warna kuning
dikelompokkan dengan warna kuning, warna biru dikelompokkan dengan warna biru.

Dari semua kegiatan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran balok bagi perkembangan kognitif
anak mencakup peningkatan perhatian dan konsentrasi anak, mampu berfikir divergen, dan mampu memecahkan
masalah(problem solving).

2) Studi kasus Zayn yang tidak mau mengikuti kegiatan bermain balok dan Hana tidak mau bermain peran polisi
menggunakan balok kegiatan pengembangan yang dapat disusun yaitu:

Area Kegiatan Bermain Kegiatan Pengembangan

Bermain fisik (motor of physical play) a. Anak perempuan mendapat giliran bermain balok dengan membuat
istana rumah.

b. Anak laki-laki mendapat giliran tugas membuat mobil-mobilan dari


balok bisa dilakukan di luar kelas.

Bermain sosial (socialplay) a. Hana bersama dengan temannya membuat bangunan istana rumah
dari balok. Mereka bekerjasama dan berinteraksi bahu membahu
bagaimana supaya bisa membentuk bangunan yang indah.

b. Zayn karena tidak mau mengikuti kegiatan bermain balok maka


memasangkan dengan teman sebangkunya dan bermain bersama
membuat alat transportasi dari balok.

Bermain pura-pura (pretend play) Karena Hana tidak mau bermain peran menjadi polisi dan Zayn tidak
mau bermain balok, maka kegiatan pengembangannya dengan bermain
bersama dengan berpura-pura menjadi penjual dan pembeli. Interaksi
antara anak laki-laki dan perempuan dengan berpura-pura melakukan
transaksi antara penjual dan pembeli.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

4. Ilustrasi pada kegiatan kunjungan lapangan bercocok tanam ke sawah, identifikasi beberapa hal menurut saya adalah :

1) Lima kecerdasan majemuk yang terdapat pada ilustrasi kasus di atas adalah
a) Kecerdasan verbal linguistik
b) Kecerdasan logika matematika
c) Kecerdasan Musikal
d) Kecerdasan Interpersonal
e) Kecerdasan Naturalis

2) Kegiatan pendukung untuk jenis kecerdasan sebagai upaya untuk menstimulasi kecerdasan majemuk yang telah saya
identifikasi adalah sebagi berikut:

Nomor Jenis Kecerdasan Bentuk Ilustrasi dalam Kasus Bentuk Kegiatan Pendukung
Majemuk
1 Kecerdasan Verbal – Sebelum kunjungan lapangan, a. Setelah keadaan aman, tenang dan normal,
Linguistik (Verbal- guru membacakan cerita guru bersama petani mulai memberikan
Linguistic dengan judul “Petani yang Baik penjelasan atau menceritakan tentang
Intelligence) Hati”. Dengan kegiatan ini proses menanam padi, mulai dari
bertujuan mendorong anak bentuknya, warnanya, hingga rasa-nya.
untuk bereksperimen dengan b.Memberikan kesempatan kepada anak
kata-kata dan juga akan untuk menceritakan pengalaman yang
mencoba menggunakan kata- telah dilakukan hari ini, misal
kata yang baru didengarnya menceritakan menolong teman yang jatuh,
dalam kehidupan sehari-hari. mengamati pertumbuhan tanaman padi,
dan bagaimana cara menanam padi.
2 Kecerdasan Logika- Pada setiap akhir semester, a. Melakukan pengamatan secara langsung
Matematika sekolah PAUD Matahari Bersama dengan anak.
(Logical- merencanakan untuk kegiatan b.Mengenal bilangan dengan bermain dengan
Mathematical kunjungan lapangan dengan benda, misal dengan menghitung jumlah biji
Intelligence) mengajak anak – anak pergi ke padi dan dapat melakukan penjumlahan dan
sawah untuk mengamati proses pengurangan melalui bermain tebak-
menanam padi, mulai dari tebakan dengan biji padi tersebut.
bentuk, warna, dan prosesnya
dari buliran padi sehingga
menjadi nasi. Dimana dengan
kegiatan ini membantu anak
memperluas wawasan,
mendapatkan pengalaman dan
informasi baru.
3 Kecerdasan Musikal- Ketika Zayn menolong teman- a. Guru mengajak anak untuk bernyanyi lagu
Berirama (Musical- temannya kemudian Zayn petani yang bertujuan untuk meningkatkan
Rythmic menyanyi untuk menghibur kepekaan kecerdasan musikal anak.
Intelligence) temannya b. Meniru suara – suara yang ada di alam,
misal meniru suara katak (teot teblung-
teot teblung). Melalui kegiatan ini, dapat
mengeksplor kemampuan anak untuk
menirukan suara binatang.
4 Kecerdasan Antar Ketika ada teman-temannya a.Guru memberikan contoh dengan
Diri-Interpersonal yang terjatuh dan menangis menolong dan membantu membersihkan
(Interpersonal Zayn segera menolong teman- baju anak – anak yang kotor terkena air
Intelligence) temannya serta lumpur atau tanah di sawah.
memberikannya minum dan b. Membiasakan memberi umpan balik, misal
menghiburnya, dimana kegiatan guru memberi umpan balik secara langsung
ini dapat menumbuhkan sikap dengan memberi pujian atau memberi
empati pada anak acungan jempol kepada perilaku Zayn
menolong temannya yang jatuh dan
menghibur temannya yang menangis
5 Kecerdasan Alam- Mengajak anak – anak pergi ke a. Mengamati tumbuhan, misal bersama-
Natural (Naturalistic sawah untuk mengamati atau sama dengan anak mengamati pertumbuhan
Intelligence) melihat proses menanam padi. tanaman mulai dari biji hingga tumbuh.
Kegiatan ini bertujuan untuk Contoh biji padi yang diletakkan di atas
mengenali serta mengamati kapas basah pada beberapa wadah lalu anak
lingkungan area persawahan. mengamati step by step pertumbuhannya.
b.Mengamati binatang, misal mengamati
perilaku/ jalannya katak kecil dalam botol

Anda mungkin juga menyukai