Nama Mata Kuliah : Metode Pengembangan Moral dan Nilai Agama PAUD Kode Mata Kuliah : PAUD4102 Judul Tugas Tutorial : Essay Deskripsi : Jawablah pertanyaan di bawah dengan tepat!
1. Jelaskan perkembangan moral dan proses pengembangannya pada AUD menurut
Thomas Lickona! Perkembangan moral dan proses perkembangannya menurut Thomas lickona menyatakan bahwa moral feeling hingga moral action. Ketiganya harus dikembangkan secara terpadu dan seimbang. Dengan demikian diharapkan potensi peserta didik dapat berkembang secara optimal, baik pada aspek kecerdasan intelektual, kemampuan membedakan yang baik dan buruk, benar dan salah maupun menentukan mana yang bermanfaat. Pada tahap awal menurut lickona setiap manusia memerlukan moral knowing atau pemahaman tentang moral. Dari pemahaman terhadap moral tersebut, Setiap manusia akan mengetahui berbagai aturan kehidupan yang baik ataupun buruk, membedakan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan, serta menganalisis dan mempertimbangkan berbagai masalah yang berkaitan dengan moralitas manusia pada umumnya. Semakin banyak pemahaman dirinya terhadap aturan moral seyogyanya akan mampu membentuk kepribadiannya menjadi orang yang taat pada aturan moral.
2. Jelaskan perbedaan pengertian disonansi dan resonansi!
Perbedaan disonansi dan resonansi. Disonansi menekankan pada pengurangan atau penurunan Gema atau getar ajaran nilai,norma, dan moral yang ada pada diri seseorang. Sedangkan resonansi justru mengukuhkan atau menekankan adanya Gema atau getar nilai ,norma, dan moral yang telah diketahui seseorang dari proses pendidikan sebelumnya. bersama. Diri manusia memiliki struktur psikologis yang bertugas mengalirkan dorongan-dorongan atau energi psikis yang ada. Struktur ini berfungsi sebagai mediator atau dorongan dan perilaku seseorang. Munculnya disonansi pada diri manusia disebabkan adanya beberapa faktor penyebab, seperti disonansi kognitif, disonansi personal, disonansi sosiopolitis dan disonansi pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan pola modernisasi. Disonansi kognitif muncul karena adanya rasa lebih tahu segalanya, mengetahui cara/jalan keluarnya jika suatu saat perbuatannya diketahui, merasa lihai dalam memberikan argumentasi. Disonansi personal muncul didorong oleh kebutuhan dan kepentingan diri, ketergesaan, dan keadaan darurat, kekerabatan dan keluarga, keyakinan diri dan mitos, kebiasaan dan budaya, tugas dan jabatan, dan hasrat untuk sukses dan kesenangan. Disonansi sosiopolitis dimungkinkan oleh adanya faktor ideologi, ras dan kesukuan, nasionalisme dan sebagainya. Keterbukaan dalam komunikasi, peningkatan mobilitas dan pengenduran integritas manusia, pola hidup dan pola pikir yang rasional, materealisme, individualisme, daya tarik kehidupan sosial, dan peningkatan persaingan telah menjadi masalah kehidupan yang harus kita cermati bersama dalam menyelamatkan anak didik kita masing-masing.
3. Jelaskan strategi pengembangan moral pada anak usia 5-6 tahun!
Strategi pengembangan moral bagi anak usia 5 - 6 tahun Pada prinsipnya sama dengan strategi pada anak TK A ,namun kualitas isi dari setiap strategi itulah yang perlu ditingkatkan. Strategi yang dapat dikembangkan untuk anak usia 5 h 6 tahun antara lain sebagai berikut: 1. Menyiapkan berbagai kegiatan yang mampu menstimulasi kerjasama toleransi dan saling setia kawan 2. Menyiapkan media pendukung yang memungkinkan anak dapat bekerja sama 3. Membawa anak ke dalam situasi nyata untuk mengenalkan pendidikan moral ( Field Trip) seperti Panti Asuhan dan panti jompo 4. Menyusun program kepemimpinan kelompok sebagai landasan penanaman sikap leadership dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas.
4. Jelaskan kompetensi perkembangan moral dan nilai-nilai agama untuk AUD!
Kompetensi yang diharapkan muncul dari anak usia dini dalam program pengembangan moral dan nilai-nilai agama antara lain sebagai berikut yaitu : 1. Anak mampu meniru dan mengucapkan bacaan, doa, atau lagu-lagu keagamaan dan gerakan beribadah secara sederhana, serta mulai berperilaku baik atau sopan 2. Anak mampu mengucapkan bacaan ,doa, atau lagu-lagu keagamaan, menirukan gerakan beribadah ,mengikuti aturan ,serta mampu belajar berperilaku baik dan sopan bila diingatkan
5. Jelaskan lima pendekatan pembelajaran dalam upaya menumbuhkan pengalaman
belajar menyenangkan! 5 pendekatan pembelajaran dalam upaya menumbuhkan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak usia dini antara lain: 1. Bermain peran, pendekatan atau metode bermain peran adalah suatu kegiatan permainan untuk memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di sekitar anak ,sehingga dapat diperagakan atau dipakai oleh anak untuk mengembangkan daya khayal atau imajinasinya. dengan mengikuti kegiatan tersebut pada akhirnya anak diharapkan dapat menghayati tujuan dari kegiatan tersebut. melalui kegiatan bermain peran anak akan mengekspresikan tuntutan dan kebutuhannya serta mengekspresikan jiwanya. 2. Karya wisata yaitu merupakan kunjungan langsung ke objek-objek wisata yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan yang sedang dibahas di lingkungan belajar anak. Bagi anak TK kegiatan karya wisata tidak selamanya harus mengunjungi tempat-tempat wisata umum yang jauh dan mahal. Dalam pengembangan nilai-nilai agama karya wisata dapat dijadikan alat untuk mengenalkan Kebesaran Tuhan mengenalkan tempat ibadah, tempat bersejarah keagamaan dan sebagainya. 3. Bercakap-cakap yaitu kegiatan percakapan antara guru dan anak atau anak dan anak tentang suatu tema tertentu untuk mengembangkan kemampuan mendengar memahami dan kemampuan berbicara. pada anak di samping menunjang program pengembangan bahasa secara verbal kegiatan ini juga dapat meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengomunikasikan berbagai pikiran gagasan perasaan ataupun kebutuhannya ,contohnya bercakap-cakap dalam pengembangan nilai agama dengan mengambil tema kehidupan di pesisir pantai ,tentang keindahan laut, manfaat ,dan kehidupan orang-orang di sekitar pantai yang mungkin jarang dialami anak. 4. Demonstrasi yaitu pendekatan yang dilakukan guru dengan cara mempertunjukkan atau memperagakan suatu objek benda atau suatu proses dari suatu kejadian pendekatan demonstrasi dilakukan untuk memperjelas informasi atau materi pelajaran kepada anak dalam hal ini anak-anak menyaksikan peragaan langsung tentang hal-hal yang sulit dijelaskan dengan pendekatan biasa seperti memberikan ilustrasi dalam menjelaskan informasi kepada anak. Pendekatan ini bisa dilakukan guru pada saat menerangkan etika makan, sopan santun dalam berbicara, etika berpakaian, etika beribadah, dan sebagainya. 5. Pendekatan proyek, adalah suatu pendekatan yang memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan lingkungan dan alam sekitar serta kegiatan sehari-hari sebagai bahan pembahasan,melalui serangkaian kegiatan, pendekatan proyek dapat diterapkan kepada anak untuk memberikan pengalaman belajar yang berhubungan dengan berbagai persoalan dalam kegiatan sehari-hari, kegiatan proyek hendaknya berorientasi pada minat dan kebutuhan anak, melalui pendekatan proyek anak-anak dihadapkan pada proses kehidupan yang ada di lingkungan masyarakat, sehingga memungkinkan anak dapat belajar menjalani kehidupan yang sesungguhnya.