Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI PG PAUD

NAMA : RULIANA ANGGRAINI DWI NURSILA


NIM : 858689594

Nama Mata Kuliah : Metode Pengembangan Moral dan Nilai Agama PAUD
Kode Mata Kuliah : PAUD4102
Judul Tugas Tutorial : Essay
Deskripsi : Jawablah pertanyaan di bawah dengan tepat!

1. Jelaskan perkembangan moral dan proses pengembangannya pada AUD menurut


Thomas Lickona!
Perkembangan moral dan proses perkembangannya menurut Thomas lickona menyatakan
bahwa moral feeling hingga moral action. Ketiganya harus dikembangkan secara terpadu
dan seimbang. Dengan demikian diharapkan potensi peserta didik dapat berkembang
secara optimal, baik pada aspek kecerdasan intelektual, kemampuan membedakan yang
baik dan buruk, benar dan salah maupun menentukan mana yang bermanfaat.
Pada tahap awal menurut lickona setiap manusia memerlukan moral knowing atau
pemahaman tentang moral. Dari pemahaman terhadap moral tersebut, Setiap manusia
akan mengetahui berbagai aturan kehidupan yang baik ataupun buruk, membedakan
mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan, serta menganalisis dan mempertimbangkan
berbagai masalah yang berkaitan dengan moralitas manusia pada umumnya. Semakin
banyak pemahaman dirinya terhadap aturan moral seyogyanya akan mampu membentuk
kepribadiannya menjadi orang yang taat pada aturan moral.

2. Jelaskan perbedaan pengertian disonansi dan resonansi!


Perbedaan disonansi dan resonansi. Disonansi menekankan pada pengurangan atau
penurunan Gema atau getar ajaran nilai,norma, dan moral yang ada pada diri seseorang.
Sedangkan resonansi justru mengukuhkan atau menekankan adanya Gema atau getar nilai
,norma, dan moral yang telah diketahui seseorang dari proses pendidikan sebelumnya.
bersama. Diri manusia memiliki struktur psikologis yang bertugas mengalirkan
dorongan-dorongan atau energi psikis yang ada. Struktur ini berfungsi sebagai mediator
atau dorongan dan perilaku seseorang. Munculnya disonansi pada diri manusia
disebabkan adanya beberapa faktor penyebab, seperti disonansi kognitif, disonansi
personal, disonansi sosiopolitis dan disonansi pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan
pola modernisasi. Disonansi kognitif muncul karena adanya rasa lebih tahu segalanya,
mengetahui cara/jalan keluarnya jika suatu saat perbuatannya diketahui, merasa lihai
dalam memberikan argumentasi. Disonansi personal muncul didorong oleh kebutuhan
dan kepentingan diri, ketergesaan, dan keadaan darurat, kekerabatan dan keluarga,
keyakinan diri dan mitos, kebiasaan dan budaya, tugas dan jabatan, dan hasrat untuk
sukses dan kesenangan. Disonansi sosiopolitis dimungkinkan oleh adanya faktor
ideologi, ras dan kesukuan, nasionalisme dan sebagainya. Keterbukaan dalam
komunikasi, peningkatan mobilitas dan pengenduran integritas manusia, pola hidup dan
pola pikir yang rasional, materealisme, individualisme, daya tarik kehidupan sosial, dan
peningkatan persaingan telah menjadi masalah kehidupan yang harus kita cermati
bersama dalam menyelamatkan anak didik kita masing-masing.

3. Jelaskan strategi pengembangan moral pada anak usia 5-6 tahun!


Strategi pengembangan moral bagi anak usia 5 - 6 tahun Pada prinsipnya sama dengan
strategi pada anak TK A ,namun kualitas isi dari setiap strategi itulah yang perlu
ditingkatkan. Strategi yang dapat dikembangkan untuk anak usia 5 h 6 tahun antara lain
sebagai berikut:
1. Menyiapkan berbagai kegiatan yang mampu menstimulasi kerjasama toleransi dan
saling setia kawan
2. Menyiapkan media pendukung yang memungkinkan anak dapat bekerja sama
3. Membawa anak ke dalam situasi nyata untuk mengenalkan pendidikan moral ( Field
Trip) seperti Panti Asuhan dan panti jompo
4. Menyusun program kepemimpinan kelompok sebagai landasan penanaman sikap
leadership dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas.

4. Jelaskan kompetensi perkembangan moral dan nilai-nilai agama untuk AUD!


Kompetensi yang diharapkan muncul dari anak usia dini dalam program pengembangan
moral dan nilai-nilai agama antara lain sebagai berikut yaitu :
1. Anak mampu meniru dan mengucapkan bacaan, doa, atau lagu-lagu keagamaan dan
gerakan beribadah secara sederhana, serta mulai berperilaku baik atau sopan
2. Anak mampu mengucapkan bacaan ,doa, atau lagu-lagu keagamaan, menirukan
gerakan beribadah ,mengikuti aturan ,serta mampu belajar berperilaku baik dan sopan
bila diingatkan

5. Jelaskan lima pendekatan pembelajaran dalam upaya menumbuhkan pengalaman


belajar menyenangkan!
5 pendekatan pembelajaran dalam upaya menumbuhkan pengalaman belajar yang
menyenangkan bagi anak usia dini antara lain:
1. Bermain peran, pendekatan atau metode bermain peran adalah suatu kegiatan permainan
untuk memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di sekitar anak ,sehingga dapat
diperagakan atau dipakai oleh anak untuk mengembangkan daya khayal atau
imajinasinya. dengan mengikuti kegiatan tersebut pada akhirnya anak diharapkan dapat
menghayati tujuan dari kegiatan tersebut. melalui kegiatan bermain peran anak akan
mengekspresikan tuntutan dan kebutuhannya serta mengekspresikan jiwanya.
2. Karya wisata yaitu merupakan kunjungan langsung ke objek-objek wisata yang sesuai
dengan kebutuhan pengembangan yang sedang dibahas di lingkungan belajar anak. Bagi
anak TK kegiatan karya wisata tidak selamanya harus mengunjungi tempat-tempat wisata
umum yang jauh dan mahal. Dalam pengembangan nilai-nilai agama karya wisata dapat
dijadikan alat untuk mengenalkan Kebesaran Tuhan mengenalkan tempat ibadah, tempat
bersejarah keagamaan dan sebagainya.
3. Bercakap-cakap yaitu kegiatan percakapan antara guru dan anak atau anak dan anak
tentang suatu tema tertentu untuk mengembangkan kemampuan mendengar memahami
dan kemampuan berbicara. pada anak di samping menunjang program pengembangan
bahasa secara verbal kegiatan ini juga dapat meningkatkan kemampuan anak-anak dalam
mengomunikasikan berbagai pikiran gagasan perasaan ataupun kebutuhannya ,contohnya
bercakap-cakap dalam pengembangan nilai agama dengan mengambil tema kehidupan di
pesisir pantai ,tentang keindahan laut, manfaat ,dan kehidupan orang-orang di sekitar
pantai yang mungkin jarang dialami anak.
4. Demonstrasi yaitu pendekatan yang dilakukan guru dengan cara mempertunjukkan atau
memperagakan suatu objek benda atau suatu proses dari suatu kejadian pendekatan
demonstrasi dilakukan untuk memperjelas informasi atau materi pelajaran kepada anak
dalam hal ini anak-anak menyaksikan peragaan langsung tentang hal-hal yang sulit
dijelaskan dengan pendekatan biasa seperti memberikan ilustrasi dalam menjelaskan
informasi kepada anak. Pendekatan ini bisa dilakukan guru pada saat menerangkan etika
makan, sopan santun dalam berbicara, etika berpakaian, etika beribadah, dan sebagainya.
5. Pendekatan proyek, adalah suatu pendekatan yang memberikan kesempatan kepada anak
untuk menggunakan lingkungan dan alam sekitar serta kegiatan sehari-hari sebagai bahan
pembahasan,melalui serangkaian kegiatan, pendekatan proyek dapat diterapkan kepada
anak untuk memberikan pengalaman belajar yang berhubungan dengan berbagai
persoalan dalam kegiatan sehari-hari, kegiatan proyek hendaknya berorientasi pada minat
dan kebutuhan anak, melalui pendekatan proyek anak-anak dihadapkan pada proses
kehidupan yang ada di lingkungan masyarakat, sehingga memungkinkan anak dapat
belajar menjalani kehidupan yang sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai