Anda di halaman 1dari 22

“PERAN GURU DALAM MANAJEMEN

PEMBELAJARAN”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Manajemen Pendidikan ”,
yang diampu oleh:
Sarpendi M.Pd.

Disusun oleh kelompok 2:


1. Renvilia (2127101040043)
2. Ristianti Asmarandari (2127101040037)

JURUSAN: TARBIYAH
PRODI: PGMI B
UNIVERSITAS ISLAM AN NUR LAMPUNG
2024
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas


segala rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad


SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman nuranniyah
yakni addinul islam.

Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih atas bantuan dari seluruh
komponen yang telah membantu dalam penyelesaian makalah yang berjudul “
Peranan Guru Dalam Manajemen Pembelajaran “ dan harapan saya semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
serta seluruhb Masyarakat Indonesia khusus nya para mahasiswa untuk kedepan
nya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi
lebih baik lagi

Penyusun menyadari bahwa apa yang disajikan di dalam makalah ini


masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, dengan segala kerendahan hati
penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhirnya dengan syukur alhamdulillah atas terselesaikanya makalah ini, di


iringi do’a semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Jati Agung, 16 Februari 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul..............................................................................................i

Kata Pengantar................................................................................................ii

Daftar Isi........................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................2

BAB II Pembahasan

A. Pengertian Guru.................................................................................3
B. Peran Guru dalam Pembelajaran.......................................................4
C. Peranan Guru dalam Pembelajaran...................................................7
D. Peran Guru dalam Pengadministrasian...........................................14
E. Kompetensi Guru............................................................................15

BAB III Penutup

A. Kesimpulan......................................................................................17

Daftar Pustaka

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar terhadap
keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu
perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara
optimal. Keyakinan ini muncul karena manusia adalah makhluk lemah, yang
dalam perkembangannya senantiasa membutuhkan orang lain, sejak lahir
bahkan pada saat meninggal. Semua itu menunjukkan bahwa setiap orang
membutuhkan orang lain dalam perkembangannya, demikian halnya peserta
didik; ketika orang tua mendaftarkan anaknya ke sekolah pada saat itu juga ia
menaruh harapan terhadap guru, agar anaknya dapat berkembang secara
optimal.
Beta besar jasa guru dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan
para peserta didik. Mereka memiliki peran dan fungsi yang sangat penting
dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan
sumber daya manusia (SDM), serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan
negara dan bangsa.
Guru juga harus berpacu dalam pembelajaran, dengan memberikan
kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat mengembangkan
potensinya secara optimal. Guru harus mampu memaknai pembelajaran, serta
menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembentukan kompetensi dan
perbaikan kualitass pribadi peserta didi.
Guru adalah faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran yang
berkualitas. Sehingga berhasil tidaknya pendidikan mencapai tujuan selalu
dihubungkan dengan kiprah para guru. Oleh karena itu, usaha-usaha yang
dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan hendaknya dimulai dari
peningkatan kualitas guru. Guru yang berkualitas diantaranya adalah
mengetahui dan mengerti peran guru dalam proses pembelajaran.
2

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian guru?
2. Apa tugas dan tanggung Jawab Guru
3. Apa peran dan fungsi guru dalam manajemen pembelajaran?
4. Apa peran guru dalam pengadministrasian?
5. Apa Kompetensi yang harus dimiliki guru?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian guru
2. Untuk mengetahui peran guru dalam pembelajaran
3. Untuk mengetahui peran guru dalam pengadministrasian
4.
3

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN GURU
Definisi yang kita kenal sehari-hari adalah bahwa guru merupakan orang
yang harus digugu dan ditiru, dalam arti orang yang memiliki kharisma atau
wibawa hingga perlu untuk ditiru dan diteladani. Mengutip pendapat
Laurence D. Hazkew dan Jonathan C. Mc Lendon dalam bukunya This is
Teaching, “Guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam
manata dan mengelola kelas”. Sedangkan menurut Jean D.Grambs dan C.
Morris Mc Clare dam Foundation of Teaching, An Introduction to Modern
Education, “Guru adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman
dan tingkah laku dari seorang individu hingga dapat terjadi pendidikan.1
Menurut Hadari Nawawi, guru adalah orang yang kerjanya mengjar atau
memberikan pelajaran di sekolah atau di kelas, serta bertanggung jawab
dalam membantu anak dalam mencapai kedewasaan dan mengarahkan
perkembangan anak didiknya untuk menjadi anggota masyarakat
sebagaimana orang dewasa.2
Guru menurut UU no. 14 tahun 2005 “adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”3
Jadi, guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab
dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik. Orang yang
disebut guru adalah orang memiliki kemampuan merancang program
pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik
dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai
tujuan akhir dari proses pendidikan.

1
Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan; Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di
Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 15.
2
Muhammad Samsul Ulum dan Triyo Supriyatno, Tarbiyah Qur’anitah, (Malang: UIN-
Malang Press, 2006), hal. 63.
3
http://anomsblg.wordpress.com/profesi-kependidikan/peran-guru-dalam-pembelajaran/ di
unduh pada tanggal 01/12/2013 pukul 10:2
4

B. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB GURU


Seseorang dapat disebut sebagai manusia yang bertanggung jawab
apabila ia mampu membuat pilihan dan membuat keputusan atas dasar
nilainilai dan norma-norma tertentu, baik yang bersumber dari dalam
dirinya maupun yang bersumber dari lingkungan sosialnya (Hamalik,
2008: 39). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa manusia
bertanggung jawab apabila ia mampu bertindak atas dasar keputusan
moral.
Setiap guru profesional harus memenuhi persyaratan sebagai
manusia yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan dan dalam
waktu yang sama dia juga mengembang sejumlah tanggung jawab
dalam bidang pendidikan. Guru sebagai pendidik bertanggung jawab
mewariskan nilai-nilai dan norma-norma kepada generasi muda
sehingga terjadi proses pelestarian dan penerusan nilai. Bahkan melalui
proses pendidikan, diusahakan terciptanya nilai-nilai baru.
Kehadiran guru dalam proses pembelajaran sebagai sarana
mewariskan nilai-nilai dan norma-norma masih memegang peranan
yang sangat penting. Peranan guru dalam pembelajaran tidak bisa
digantikan oleh hasil teknologi modern seperti kompoter dan lainnya.
Masih terlalu banyak unsur manusiawi, sikap, sistem nilai, perasaan,
motivasi, kebiasaan dan lain-lain yang harus dimiliki dan dilakukan
oleh guru. Seorang guru akan sukses melaksanakan tugas apabila ia
profesional dalam bidang keguruannya. Selain itu, tugas seorang guru
mulia dan mendapat derajat yang tinggi yang diberikan oleh Allah swt.
disebabkan mereka mengajarkan ilmu kepada orang lain.
Salah satu faktor yang paling menentukan dalam proses
pembelajaran di kelas adalah guru. Tugas guru yang paling utama
adalah mengajar dan mendidik. Sebagai pengajar, guru berperanan aktif
(medium) antara peserta didik dengan ilmu pengetahuan. (Muhaimin
dkk., 1996: 54). Secara umum dapat dikatakan bahwa tugas dan
5

tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh guru adalah mengajak


orang lain berbuat baik.
Apabila dilihat dari rincian tugas dan tanggung jawab yang harus
dilaksanakan oleh guru, al-Abrasyi (1979: 150-151) yang mengutip
pendapat al-Ghazali bahwa:
1. Guru harus menaruh rasa kasih sayang terhadap murid dan
memberlakukan mereka seperti perlakuan anak sendiri.
2. Tidak mengharapkan balas jasa ataupun ucapan terima kasih, tetapi
bermaksud dengan mengajar itu mencari keridaan Allah dan
mendekatkan diri kepada Tuhan.
3. Memberikan nasehat kepada murid pada tiap kesempatan, bahkan
menggunakan setiap kesempatan itu untuk menasehati dan
menunjukinya.
4. Mencegah murid dari akhlak yang tidak baik dengan jalan sindiran jika
mungkin dan dengan jalan terus terang, dengan jalan halus, dan tidak
mencela.
5. Seorang guru harus menjalankan ilmunya dan jangan berlainan kata
dengan perbuatannya.
Ahmad Tafsir, 1994: 79) membagi tugas-tugas yang dilaksanakan
oleh guru yaitu:
1. Wajib mengemukakan pembawaan yang ada pada anak dengan
berbagai cara seperti observasi, wawancara, melalui pergaulan, angket
dan sebagainya.
2. Berusaha menolong peserta didik mengembangkan pembawaan yang
baik dan menekankan pembawaan yang buruk agar tidak berkembang;
3. Memperlihatkan kepada peserta didik tugas orang dewasa dengan cara
memperkenalkan berbagai keahlian, keterampilan agar mereka
memilikinya dengan cepat.
4. Mengadakan evaluasi setiap waktu untuk mengetahui apakah
perkembangan peserta didik berjalan dengan baik;
6

5. Memberikan bimbingan dan penyuluhan tatkala peserta didik melalui


kesulitan dalam mengembangkan potensinya.
Tanggung jawab seorang Guru (professional) antara lain:
1. Tanggung jawab intelektual diwujudkan dalam bentuk penguasaan
materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup
penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi
keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur
dan metodologi keilmuannya. Tanggung jawab profesi/pendidikan:
Diwujudkan melalui pemahaman guru terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
2. Tanggung jawab sosial, diwujudkan melalui kemampuan guru
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
kolega pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik,
dan masyarakat sekitar.
3. Tanggung jawab spiritual dan moral, diwujudkan melalui
penampilan guru sebagai insan beragama yang perilakunya senantiasa
berpedoman pada ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya serta
tidak menyimpang dari norma agama dan moral.
4. Tanggung jawab pribadi, diwujudkan melalui kemampuan guru
memahami dirinya, mengelola dirinya, mengendalikan dirinya, dan
menghargai serta mengembangkan dirinya dalam bentuk moral
spiritual.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat diketahui
bahwa tugas dan tanggung jawab guru bukan hanya mengajar atau
menyampaikan kewajiban kepada peserta didik, akan tetapi juga
membimbing mereka secara keseluruhan sehingga terbentuk
kepribadian yang baik.
7

C. PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN


Terdapat beberapa peran guru dalam pembelajaran tatap muka yang
dikemukakan oleh Moon, yaitu sebagai berikut.
1. Guru sebagai Perancang Pembelajaran (Designer of Instruction)
Pihak Departemen Pendidikan Nasional telah memprogram bahwa
pembelajaran yang harus diberikan guru kepada peserta didik pada suat
waktu tertentu. Guru dituntut untuk berperan aktif dalam merencanakan
PBM tersebut dengan memperhatikan berbagai komponen dalam sistem
pembelajaran yang meliputi:
a. Membuat dan merumuskan TIK.
b. Menyiapkan materi yang relevan dengan tujuan, waktu, fasilitas,
perkembangan ilmu, kebutuhan dan kemampuan siswa.
c. Merancang metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi
siswa.
d. Menyediakan sumber belajar, dalam hal ini guru berperan sebagai
fasilitator dalam pengajaran.
e. Media, dalam hal ini guru berperan sebagai mediator dengan
memerhatikan relevansi (seperti juga materi), efektif dan efisien,
kesesuaian dengan metode, serta pertimbangan praktis.
Jadi, dengan waktu yang sedikit atau terbatas, guru dapat
merancang dan mempersiapkan semua komponen agar berjalan dengan
efektif dan efisien.
2. Guru sebagai Pengelola Pembelajaran (Manajer of Instruction)
Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan
menggunakan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangakan kemampuan
siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi
yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa
untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
Selain itu, guru juga berperan dalam membimbing pengalaman
sehari-hari ke arah pengenalan tingkah laku dan kepribadiannya sendiri.
8

Salah satu ciri manajemen kelas yang baik adalah tersediannya


kesempatan bagi siswa untuk sedikit demi sedikit mengurangi
ketergantungannya pada guru hingga mereka mampu membimbing
kegiatannya sendiri.
3. Guru sebagai Pengarah Pembelajaran
Hendaknya guru senantiasa berusaha menimbulkan, memelihara
dan meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar. Dalam hubungan
ini, guru mempunyai fungsi sebagai motivator dalam keseluruhan
kegiatan belajar mengajar. Empat hal yang dapat dikerjakan guru dalam
memberikan motivasi adalah sebagai berikut:
a. Membangkitkan dorongan siswa untuk belajar
b. Menjelaskan secara konkret, apa yang dapat dilakukan pada akhir
pengajaran.
c. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai hingga dapat
merangsang pencapaian prestasi yang lebih baik di kemudian hari.
d. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
Pendekatan yang dipergunakan oleh guru dalam hal ini adalah
pendekatan pribadi, di mana guru dapat mengenal dan memahami siswa
secara lebih mendalam hingga dapat membantu dalam keseluruhan PBM,
atau dengan kata lain, guru berfungsi sebagai pembimbing.
4. Guru sebagai Evaluator (Evaluator of Student Learning)
Tujuan utama penilaian adalah untuk melihat tingkat keberhasilan,
efektivitas, dan efisiensi dalam proses pembelajaran. Selain itu, untuk
mengetahui kedudukan peserta dalam kelas atau kelompoknya. Dalam
fungsinya sebagai penilai hasil belajar peserta didik, guru hendaknya
secara terus menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai peserta
didik dari waktu ke waktu.Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini
akan menjadi umpan balik terhadap proses pembelajaran. Umpan balik
akan dijadikan titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan
9

pembelajaran selanjutnya. Dengan demikian, proses pembelajaran akan


terus menerus ditingkatkan untuk memperoleh hasil yang optimal.4
Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran
guru yang harus dilakoni. Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan
dikaji oleh Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan
Weinstein (1997). Adapun peran-peran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan
identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu,
guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung
jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
2. Guru Sebagai Pengajar
Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai factor,
seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru,
kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru
dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui
pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha
membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam
memecahkan masalah.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam
pembelajaran, yaitu : Membuat ilustrasi, Mendefinisikan, Menganalisis,
Mensintesis, Bertanya, Merespon, Mendengarkan, Menciptakan
kepercayaan, Memberikan pandangan yang bervariasi, Menyediakan
media untuk mengkaji materi standar, Menyesuaikan metode
pembelajaran, Memberikan nada perasaan. Agar pembelajaran memiliki
kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa berusaha untuk
mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya
ketika mempelajari materi standar.

3. Guru Sebagai Pembimbing

4
Hamzah B. Uno, Op. Cit., hal. 22-24.
10

Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang


berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggungjawab atas
kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya
menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas,
moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.
Sebagai pembimbing perjalanan, guru memerlukan kompetensi
yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut :
a. Pertama, guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi
kompetensi yang hendak dicapai.
b. Kedua, guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam
pembelajaran, dan yang paling penting bahwa peserta didik
melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi
mereka harus terlibat secara psikologis.
c. Ketiga, guru harus memaknai kegiatan belajar.
d. Keempat, guru harus melaksanakan penilaian.
4. Guru Sebagai Pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan
keterampilan, baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru
untuk bertindak sebagai pelatih. Hal ini lebih ditekankan lagi dalam
kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, karena tanpa latihan tidak akan
mampu menunjukkan penguasaan kompetensi dasar dan tidak akan mahir
dalam berbagai keterampilan yang dikembangkan sesuai dengan materi
standar.
5. Guru Sebagai Penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang
tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan
dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang. Peserta
didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan
dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat
menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih
11

mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan


mental.
6. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam
kehidupan yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat
jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu dengan yang lain,
demikian halnya pengalaman orang tua memiliki arti lebih banyak
daripada nenek kita. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara
psikologis berada jauh dari pengalaman manusia yang harus dipahami,
dicerna dan diwujudkan dalam pendidikan. Tugas guru adalah
menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ini kedalam
istilah atau bahasa moderen yang akan diterima oleh peserta didik. Sebagai
jembatan antara generasi tua dan genearasi muda, yang juga penerjemah
pengalaman, guru harus menjadi pribadi yang terdidik.
7. Guru Sebagai Model dan Teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan
semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan
yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk
ditentang, apalagi ditolak. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang
dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang di sekitar
lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru : Sikap dasar,
Bicara dan gaya bicara, Kebiasaan bekerja, Sikap melalui pengalaman dan
kesalahan, Pakaian, Hubungan kemanusiaan, Proses berfikir, Perilaku
neurotis, Selera, Keputusan, Kesehatan, Gaya hidup secara umum perilaku
guru sangat mempengaruhi peserta didik, tetapi peserta didik harus berani
mengembangkan gaya hidup pribadinya sendiri. Guru yang baik adalah
yang menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang
ada pada dirinya, kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah.
Kesalahan harus diikuti dengan sikap merasa dan berusaha untuk tidak
mengulanginya.
12

8. Guru Sebagai Pribadi


Guru harus memiliki kepribadian yang mencerminkan seorang
pendidik. Ungkapan yang sering dikemukakan adalah bahwa “guru bisa
digugu dan ditiru”. Digugu maksudnya bahwa pesan-pesan yang
disampaikan guru bisa dipercaya untuk dilaksanakan dan pola hidupnya
bisa ditiru atau diteladani. Jika ada nilai yang bertentangan dengan nilai
yang dianutnya, maka dengan cara yang tepat disikapi sehingga tidak
terjadi benturan nilai antara guru dan masyarakat yang berakibat
terganggunya proses pendidikan bagi peserta didik.
Guru perlu juga memiliki kemampuan untuk berbaur dengan
masyarakat melalui kemampuannya, antara lain melalui kegiatan olah
raga, keagamaan dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus dimiliki,
sebab kalau tidak pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat yang
bersangkutan kurang bisa diterima oleh masyarakat.
9. Guru Sebagai Peneliti
Pembelajaran merupakan seni, yang dalam pelaksanaannya
memerlukan penyesuaian-penyesuaian dengan kondisi lingkungan. Untuk
itu diperlukan berbagai penelitian, yang didalamnya melibatkan guru. Oleh
karena itu guru adalah seorang pencari atau peneliti. Menyadari akan
kekurangannya guru berusaha mencari apa yang belum diketahui untuk
meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas. Sebagai orang
yang telah mengenal metodologi tentunya ia tahu pula apa yang harus
dikerjakan, yakni penelitian.
10. Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam
pembelajaran dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan
menunjukkan proses kreatifitas tersebut. Kreatifitas merupakan sesuatu
yang bersifat universal dan merupakan cirri aspek dunia kehidupan di
sekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu
yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau
adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.
13

Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan


cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didik
akan menilaianya bahwa ia memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu
secara rutin saja. Kreativitas menunjukkan bahwa apa yang akan
dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan
sebelumnya.
11. Guru Sebagai Pembawa Cerita
Sudah menjadi sifat manusia untuk mengenal diri dan menanyakan
keberadaannya serta bagaimana berhubungan dengan keberadaannya itu.
Tidak mungkin bagi manusia hanya muncul dalam lingkungannya dan
berhubungan dengan lingkungan, tanpa mengetahui asal usulnya. Semua
itu diperoleh melalui cerita. Guru tidak takut menjadi alat untuk
menyampaikan cerita-cerita tentang kehidupan, karena ia tahu sepenuhnya
bahwa cerita itu sangat bermanfaat bagi manusia.
Cerita adalah cermin yang bagus dan merupakan tongkat pengukur.
Dengan cerita manusia bisa mengamati bagaimana memecahkan masalah
yang sama dengan yang dihadapinya, menemukan gagasan dan kehidupan
yang nampak diperlukan oleh manusia lain, yang bisa disesuaikan dengan
kehidupan mereka. Guru berusaha mencari cerita untuk membangkitkan
gagasan kehidupan di masa mendatang.
12. Guru Sebagai Evaluator
Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling
kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta
variable lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks
yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian.
Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus dilakukan dengan
prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan
dan tindak lanjut. Penilaian harus adil dan objektif.5

5
E. Mulyana, Menjadi Guru Profesional; Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hal.37-61.
14

D. PERAN GURU DALAM PENGADMINISTRASIAN


Administrasi sarana dan prasarana merupakan dua hal yang penting
dalam proses belajar mengajar di sekolah yang meliputi keseluruhan proses
pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan peralatan yang
digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan tercapai
secara efektif dan efisien. Dan dalam hubungannya dengan
pengadministrasian, guru dapat berperan sebagai berikut:
a. Pengambilan inisiatif, pengarah dan penilaian kegiatan-kegiatan
pendidikan. Hal ini berarti guru turut serta memikirkan kegiatan-
kegiatan pendidikan yang direncanakan serta nilainya.
b. Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi
anggota masyarakat sehingga harus mencerminkan suasana dan
kemauan masyarakat dalam arti yang baik.
c. Orang yang ahli dalam mata pelajaran. Guru bertanggungjawab untuk
mewariskan kebudayaan kepada generasi muda yang berupa
pengetahuan.
d. Penegak disiplin, artinya guru harus menjaga agar tercapai suatu
disiplin.
e. Pelaksana administrasi pendidikan. Disamping menjadi pengajar, guru
juga bertanggung jawab akan kelancaran pendidikan dan harus mampu
melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi.
f. Pemimpin generasi muda, artinya masa depan generasi muda terletak di
tangan guru. Guru berperan sebagai pemimpin mereka dalam
mempersiapkan diri untuk menjadi anggota masyarakat yang dewasa.
g. Penerjemah kepada masyarakat, artinya guru berperan untuk
menyampaikan segala perkembangan kemajuan dunia sekitar pada
masyarakat, khususnya masalah-masalah pendidikan.
15

E. KOMPETENSI GURU

Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru


dan Dosen, pasal 10 ayat (1) dikatakan bahwa “Kompetensi guru
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi: Kompetensi Pedagogik,
Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Profesional
yang diperoleh melalui Pendidikan Profesi”.
1. Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap
peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sub
kompetensi dalam kompetensi Pedagogik meliputi: (1) Memahami
peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik
dengan memamfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif,
prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal
peserta didik; (2) Merancang pembelajaran, termasuk memahami
landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran yang meliputi
memahami landasan pendidikan, menerapkan teori belajar dan
pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan
karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi
ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi
yang dipilih.
2. Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian meliputi: (1)
Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan
norma sosial, bangga menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam
bertindak sesuai dengan norma; (2) Kepribadian yang dewasa yaitu
menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan
16

memiliki etos kerja sebagai guru; (3) Kepribadian yang arif adalah
menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemamfaatan peserta
didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam
berpikir dan bertindak; (4) Kepribadian yang berwibawa meliputi
memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadappeserta didik dan
memiliki perilaku yangh disegani; (5) Berakhlak mulia dan dapat
menjadi teladan meliputibertindak sesuai dengan norma religius
(imtak, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang
diteladani peserta didik.
3. Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi
kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang
menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan
metodologi keilmuannya: (1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan
pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran yang dimampu; (2)
Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang dimampu; (3) Mengembangkan
materi pembelajaran yang dimampu secara kreatif; (4)
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif; (5) Memanfaatkan TIK untuk
berkomunikasi dan mengembangakan diri.
4. Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan,
orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar: (1) Bersikap
inskulsif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, raskondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status sosial keluarga; (2) Berkomunikasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orang tua dan masyarakat; (3) Beradaptasi di tempat bertugas di
seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman social
budaya; (4) Mampu berkomunikasi lisan maupun tulisan.
17

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian Guru
Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab
dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik. Orang yang
disebut guru adalah orang memiliki kemampuan merancang program
pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik
dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan
sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.
2. Peran Guru dalam Pembelajaran
Terdapat beberapa peran guru dalam pembelajaran tatap muka
yang dikemukakan oleh Moon, yaitu sebagai berikut.
a. Guru sebagai Perancang Pembelajaran (Designer of Instruction)
b. Guru sebagai Pengelola Pembelajaran (Manajer of Instruction)
c. Guru sebagai Pengarah Pembelajaran
d. Guru sebagai Evaluator (Evaluator of Student Learning)

Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh


Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein
(1997). Adapun peran-peran tersebut adalah sebagai berikut :

a. Guru sebagai Pendidik


b. Guru sebagai Pengajar
c. Guru segaiai Pembimbing
d. Gru sebagai Penasehat
e. Gru sebagai Pembaharu (Inovator)
f. Gru sebagai Model dan Teladan
g. Gru sebagai Pribadi
h. Gru sebagai Peneliti
18

i. Gru sebagai Pembawa Cerita


j. Gru sebagai Evaluator

DAFTAR PUSTAKA

http://anomsblg.wordpress.com/profesi-kependidikan/peran-guru-dalam-
pembelajaran/ di unduh pada tanggal 01/12/2013 pukul 10:2

Ulum, Muhammad Samsul dan Supriyatno, Triyo, Tarbiyah Qur’anitah,


(Malang: UIN-Malang Press, 2006)

Uno, Hamzah B., Profesi Kependidikan; Problema, Solusi, dan Reformasi


Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)

Mulyana, Menjadi Guru Profesional; Menciptakan Pembelajaran Kreatif


dan Menyenangkan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008)
19

Anda mungkin juga menyukai