Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“BERBAGAI PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN”

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Intan Suri Lestari (21591104)


2. Tri Ayu Aulia (21591214)

Lokal : PGMI-3A

Dosen Pengampu : Susilawati, M. Pd

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Berbagai Peran Guru Dalam Pembelajaran” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Etika dan Profesi Guru. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang berbagai peran guru dalam
pembelajaran bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Susilawati, M. Pd selaku


dosen mata kuliah Etika dan Profesi Guru yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami.

Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak-pihak yang telah


memberi dukungan kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Kami juga
menyadari, bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada
makalah tersebut.

Oleh karena itu, kami senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini. kami berharap
makalah ini dapat memberi apresiasi kepada pembaca dan utamanya kepada
kelompok kami sendiri. Selain itu, semoga makalah ini dapat memberi manfaat
kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Wassalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh.

Curup, 14 Oktober 2022

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3

A. Pengertian Peran.............................................................................................3
B. Pengertian Guru.............................................................................................4
C. Pengertian Peran Guru...................................................................................4
D. Berbagai Peran Guru Dalam Pembelajaran....................................................5

BAB III ANALISIS..................................................................................................14

A. Analisis Pemakalah........................................................................................14

BAB IV PENUTUP..................................................................................................15

A. Kesimpulan...................................................................................................15
B. Saran..............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................17

LAMPIRAN..............................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar terhadap
keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu
perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara
optimal. Keyakinan ini muncul karena manusia adalah makhluk lemah, yang
dalam perkembangannya senantiasa membutuhkan orang lain, sejak lahir
bahkan pada saat meninggal. Semua itu menunjukkan bahwa setiap orang
membutuhkan orang lain dalam perkembangannya, demikian halnya peserta
didik; ketika orang tua mendaftarkan anaknya ke sekolah pada saat itu juga ia
menaruh harapan terhadap guru, agar anaknya dapat berkembang secara
optimal. Beta besar jasa guru dalam membantu pertumbuhan dan
perkembangan para peserta didik. Mereka memiliki peran dan fungsi yang
sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan
mengembangkan sumber daya manusia (SDM), serta mensejahterakan
masyarakat, kemajuan negara dan bangsa.
Guru juga harus berpacu dalam pembelajaran, dengan memberikan
kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat mengembangkan
potensinya secara optimal. Guru harus mampu memaknai pembelajaran, serta
menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembentukan kompetensi dan
perbaikan kualitass pribadi peserta didi. Guru adalah faktor penentu
keberhasilan proses pembelajaran yang berkualitas. Sehingga berhasil
tidaknya pendidikan mencapai tujuan selalu dihubungkan dengan kiprah para
guru. Oleh karena itu, usaha-usaha yang dilakukan dalam meningkatkan mutu
pendidikan hendaknya dimulai dari peningkatan kualitas guru. Guru yang
berkualitas diantaranya adalah mengetahui dan mengerti peran guru dalam
proses pembelajaran.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu definisi peran ?
2. Apa pengertian guru ?
3. Apa pengertian dari peran guru ?
4. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi peran
2. Untuk mengetahui pengertian guru
3. Untuk mengetahui pengertian peran guru
4. Untuk mengetahui berbagai peran guru dalam pembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Peran
Peran diartikan sebagai tuntunan yang diberikan secara structural (norma-
norma, harapan, tabu, tanggung jawab dan lainnya). Dimana didalamnya
terdapat serangkaian tekanan dan kemudahan yang menghubungkan
pembimbing dan mendukung fungsinya dalam mengorganisasi. peran
merupakan seperangkat perilaku dengan kelompok,baik kecil maupun besar,
yang kesemuanya menjalankan berbagai peran.
Peran guru yang dimaksud di sini adalah berkaitan dengan peran guru
dalam proses pembelajaran. Guru merupakan faktor penentu yang sangat
dominan dalam pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan
dalam proses pembelajaran, dimana proses pembelajaran merupakan inti dari
proses pendidikan secara keseluruhan.
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, di mana
dalam proses tersebut terkandung multi peran dari guru.
Diingatkan oleh Gordon dan Yocke (1999, h: 2) bahwa : "It isnuniversally
accepted thet teacher is the most important compenent of education. School
improvement efforts and/or educational reform will most likely not happen
until effective teachers are regarded as the most important entity" begitu
tegasnya kedua pakar pendidikan tersebut menekankan betapa sentral peran
guru dalam setiap upaya pembaharuan pendidikan dan peningkatan
persekolahan.1

1
Ifnaldi & Fidhia Andani, ETIKA & PROFESI KEGURUAN, (Curup, CV. Andhra
Grafika, 2021) hal.13

3
B. Pengertian Guru
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, guru diartikan sebagai orang orang
yang pekerjaannya atau mata pencahariannya mengajar. Guru ialah pendidik
yang memberikan pelajaran kepada siswa, biasanya guru adalah pendidik
yang memegang mata pelajaran di sekolah. Dalam undang-undang No.14
tahun 2005 tentang guru dan dosen, dijelaskan bahwa guru adalah pendidik
professional dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing,
mengajarkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
Secara definisi, sebutan guru tidak termuat dalam UU No. 20 Tahun 2003
tentang system pendidikan Nasional (Sisdiknas). Di dalam UU No. 20 Tahun
2003, kata guru dimasukkan ke dalam genus pendidik. Meskipun sebenarnya
guru dan pendidikan merupakan dua hal yang berbeda, terutama jika dilihat
dari pendekatan linguistik. Kata guru dalam bahasa Indonesia merupakan
padanan dari kata teacher (bahasa inggris). Di dalam kamus Webster, kata
teacher bermakna sebagai the person who teach specially an school atau guru
adalah seseorang yang bertugas mengajar, khususnya di sekolah. Sedangkan
kata pendidik dalam bahasa Indonesia merupakan pedanan kata educator
(bahasa inggris). Di dalam kamus Webste kata pendidik berarti orang yang
ahli di bidang pendidikan atau spesialis si bidang pendidikan.2

C. Pengertian Peran Guru


Dalam menjalankan tugasnya guru memiliki berbagai peran dalam
penyelenggaraan pendidikan. Sepanjang sejarah peran guru terus berkembang
dari masa ke masa. Kusnandar (2009) membagi dua peran guru pada dua
masa yaitu masa penjajahan dan masa kemerdekaan. Pada masa penjajahan,
guru ikut berperan dalam mewarnai perjuangan bangsa yang turut serta ikut
dalam serta dalam membangkitkan semangat kebangsaan menuju
kemerdekaan. Berbeda dengan peran guru pada masa kemerdekaan, guru

2
Ibid. hal.14-15

4
berperan dalam mengisi kemerdekaan melalui adanya suatu organisasi yang
mempersatukan guru dalam mempertahankan dan menyempurnakan
Indonesia, mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan
dasar kerakyatan, membela hak dan nasib buruh dan guru dalam mewujudkan
Indonesia merdeka yang sejahtera, adil, dan makmur.
Peran strategis guru dalam melaksanakan pendidikan terus berkembang
dan semakin kuat dalam melaksanakan sistem pendidikan nasional melalui
pendidikan yang berkualitas demi tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Priansa (2014) menguraikan bahwa guru memiliki berbagai peran luas antara
lain, peran guru dalam membangun karakter bangsa, mencapai pencapaian
tujuan pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan, proses pembelajaran,
manajemen berbasis sekolah, implementasi kurikulum, dan mengoptimalkan
potensi sekolah.
Guru berperan dalam membentuk karakter bangsa yang berorientasi
keunggulan dan berdaya saing, membentuk masyarakat madani,
meningkatkan kapasitas pengetahuan, serta bangsa di tengah kemajemukan.
Peran guru dalam pencapaian tujuan mempersatukan pendidikan nasional
yang berupaya mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
melalui berbagai kompetensi yang harus dimiliki oleh guru.3

D. Berbagai Peran Guru Dalam Pembelajaran


Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pendidik merupakan tenaga
professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Selanjutnya Undang-Undang
No. 14 Tahun 2005 peran guru adalah sebagai pendidik professional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

3
Ujianto Singgih Prayitno dkk, GURU INDONESIA DAN KUALITAS PENDIDIKAN
NASIONAL, (Jakarta Pusat, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 2017), hal.24-25

5
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.4
Begitu banyak peranan guru sebagai seorang pendidik dalam kerangka
peningkatan kualitas pendidikan yang tentunya sangat ditentukan oleh
kualitas guru itu sendiri “Terselenggaranya pendidikan yang bermutu, sangat
ditentukan oleh guru-guru yang bermutu pula, yaitu guru yang dapat
menyelenggarakan tugas-tugas secara memadai.
Berikut adalah peranan guru dalam nuansa pendidikan yang ideal, sebagai
berikut :
1. Guru sebagai pendidik
Sebagai pendidik guru merupakan teladan, panutan dan tokoh yang
akan diidentifikasikan oleh peserta didik. Kedudukan sebagai pendidik
menuntu guru untuk membekali diri dengan pribadi yang berkualitas
berupa tanggung jawab, kewibawaan, kemandirian dan kedisiplinan.
2. Guru sebagai pengajar
Peran guru sebagai pengajar, seiring dengan kemajuan perkembangan
kemajuan ilmu penge tahaun dan teknolgi lebih menuntut guru berperan
sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran yang menuntut guru
merancang kegiatan pembelajaran yang mengarahkan peserta didik
melakukan kegiatan pembelajaran dan memperoleh pengalaman belajar
nya sendiri dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia
tanpa menjadikan guru sebagai sumber belajar yang utama. Beberapa hal
dapat dilakukan guru dalam menjalankan perannya sebagai pengajar dalam
kegiatan pembelajaran yang meliputi: membuat ilustrasi, membuat
definisi, melakukan sintesis, melakukan analisis, mengajukan pertanyaan
kepada siswa, memberikan respon terhadap kegiatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran, mendengarkan secara aktif apa yang disampaikan siswa,
membangun kepercayaan diri siswa, memberikan berbagai macam
pandangan secara bervariasi, menyediakan media yang sesuai dengan

4
Slamet Riyadi, Peran Motivasi Kerja, Stres Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap
Kinerja Guru, (Wirokerten, Jejak Pustaka, 2022) hal.52

6
tuntutan kompetensi mata pelajaran, serta membuat pembejaran aktif,
kreatif, edukatif dan menyenangkan.
3. Guru sebagai pembimbing
Sebagai pembimbing guru mendampingi dan memberikan arahan
kepada siswa berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan pada diri
siswa baik yang meliputi aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor serta
pemberian kecakapan hidup kepada siswa baik akademik, vocasional,
sosial maupun spiritual.
4. Guru sebagai pelatih
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, terdapat beberapa
kompetensi dasar yang harus dicapai dan dikuasai siswa yang membutuh
kan pemberian latihan secara berulang-ulang oleh guru. Dalam
memberikan pelatihan guru harus memperhatikan kompetensi dasar yang
hendak dicpai, materi pembelajaran, perbedaaan individual, latar belakang
budaya dan lingkungan tempat siswa tinggal. Namun demikian dalam
pemberian latihan kepada siswa tetap harus ditekankan bahwa siswa harus
dapat melakukan dan menemukan, serta dapat menguasai secara mandiri
keterampilan-keteram pilan yang dilatihkan.
5. Guru sebagai penasehat
Peran guru sebagai penasehat tidak hanya terbatas terhadap siswa
tetapi juga terhadap orang tua. Dalam menjalankan perannya sebagai
penasehat guru harus dapat memberikan konseling sesuai dengan apa yang
dibutuhkan siswa baik itensitas maupun masalah-masalah yang dihadapi.
6. Guru sebagai model dan teladan
Guru sebagai model dan teladan bagi peserta didik. Dengan
keteladanan yang diberikan orang orang menempatkan ia sebagai figur
guru. Sifat-sifat positif yang ada pada guru merupakan modal yang dapat
dijadikan sebagai guru, seperti: tekun bekerja, rajin belajar bertanggung
jawab dan sebagainya. Sebaliknya sifat-sifat negatif yang ada pada guru
khususnya di kelas rendah Sekolah Dasar juga akan dijadikan model atau

7
teladan di kalangan siswa. Guru harus meminimlisir sifat-sifat dan prilaku
negatif yang ada dalam dirinya.
7. Guru sebagai korektor
Guru sebagai korektor dimana guru harus membedakan mana nilai
yang baik dan dimana nilai yang buruk. Kedua nilai yang berbeda ini
harus betul-betul dipahami dalam kehidupan di masya rakat. Kedua nilai
ini mungkin telah anak didik miliki dan mungkin pula telah
mempengaruhinya sebelum anak didik masuk sekolah. Latar belakang
kehidupan anak didik yang berbeda-beda sesuai dengan sosio-kultural
masyarakat dimana anak didik tinggal akan mewarnai kehidupannya.
Semua nilai yang baik harus guru pertahankan dan semua nilai yang buruk
harus disingkirkan dari jiwa dan watak anak didik. Bila guru
membiarkannya, berarti guru telah mengabaikan peranannya sebagai
korektor, yang menilai dan mengoreksi semua sikap, tingkah laku, dan
perbuatan anak didik.
8. Guru sebagai organisator
Guru sebagai organisator adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan
dari guru. Dalam bidang ini guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan
akademik, membuat dan melaksanakan program pembelajaran, menyusun
tata tertib sekolah, menyusun kalender akademik, dan sebagainya.
Semuanya diorganisasikan, sehingga mencapai efektivitas dan efisiensi
dalam belajar pada diri anak didik.
9. Guru sebagai motivator
Guru sebagai motivator hendaknya dapat mendorong anak didik agar
bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat
menganalisis motif-motif yang melatar belakangi anak didik malas belajar
dan menurun. prestasinya di sekolah. Setiap saat guru menjadi motivator,
karena dalam interaksi edukatif tidak mustahil ada diantara anak didik
yang malas belajar dan sebagainya.

8
10. Guru sebagai fasilitator
Guru sebagai fasilitator berarti guru hendaknya dapat menyediakan
fasilitas yang memungkinkan memudahkan kegiatan belajar anak didik.
Ling kungan belajar yang tidak menyenangkan, suasana ruang kelas yang
pengap, meja kursi yang beranta kan, fasilitas belajar yang kurang tersedia,
menyebab kan anak didik malas belajar. Oleh karena itu menjadi tugas
guru bagaimana menyediakan fasilitas dengan bantuan tenaga pendidik,
sehingga akan tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan anak didik.
11. Guru sebagai pengelola kelas
Guru sebagai pengelola kelas hendaknya dapat mengelola kelas
dengan baik, karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik dan
guru dalam rangka transfer bahan pelajaran dari guru Sebaliknya, kelas
yang tidak dikelola dengan baik akan menghambat kegiatan pengajaran.
Anak didik tidak mustahil akan merasa bosan dengan jalannya proses
interaksi edukatif. Kelas yang terlalu padat dengan anak didik, pertukaran
udara -yang kurang, penuh kegaduhan, lebih bayak tidak menguntung kan
bagi terlaksananya interaksi edukatif optimal.
12. Guru sebagai mediator
Guru sebagai mediator hendaknya memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang media pendidikan dalam berbagai bentuk
dan jenisnya, baik media non material maupun material. Media berfungsi
sebagai alat komunikasi guna mengefektifkan proses interaksi edukatif.
Ketram pilan menggunakan semua media itu diharapkan dari guru yang
disesuaikan dengan pencapaian tujuan pengajaran. Sebagai mediator, guru
dapat diartikan sebagai penengah dalam proses belajar anak didik.
13. Guru sebagai evaluator
Guru sebagai evaluator dituntut untuk menjadi seorang evaluator yang
baik dan jujur, dengan memberikan penilaian yang menyentuh aspek
ekstrinsik. Penilaian terhadap aspek instrinsik lebih menyentuh pada aspek
kepribadian anak didik, yakni aspek nilai (values). Berdasarkan hal ini,
guru harus memberikan penilaian dalam dimensi yang luas. Penilaian

9
terhadap kepribadian anak didik tentu lebih diutamakan daripada penilaian
jawaban anak didik ketika diberikan tes. Anak didik yang berprestasi baik,
belum tentu memiliki kepribadian yang baik. Jadi, penilaian itu pada
hakikatnya diarahkan pada perubahan kepribadian anak didik agar menjadi
manusia yang cakap dan terampil.5
Adapun peran guru EMASLIMDEF6

Akronim Peran Fungsi


E Educator  Mengembangkan kepribadian
 Membimbing
 Membina budi pekerti
 Memberikan pengarahan
M Manager  Mengawal pelaksanaan tugas dan fungsi
berdasarkan ketentuan dan perundang-
undangan yang berlaku
A Administrator  Membuat daftar presensi
 Membuat daftar penilaian
 Melaksanakan teknis administrasi sekolah
S Supervisor  Memantau
 Menilai
 Memberikan bimbingan teknis
L Leader  Mengawal pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi tanpa harus mengikuti secara kaku
ketentuan dan perundang-undangan yang
berlaku.
I Inovator  Melakukan kegiatan kreatif
 Menemukan strategi, metode, cara-cara atau
konsep-konsep yang baru dalam pengajaran

5
Supardi dkk, Profesi Keguruan, (Jakarta, DIADIT MEDIA, 2009), hal.13-23
6
Suparlan, GURU SEBAGAI PROFESI, (Yogyakarta, HIKAYAT Publishing, 2006),
hal.35-36

10
M Motivator  Memberikan dorongan kepada siswa untuk
dapat belajar lebih giat
 Memberikan tugas kepada siswa sesuai dengan
kemampuan dan perbedaan individual peserta
didik
D Dinamisator  Memberikan dorongan kepada siswa dengan
cara menciptakan suasana lingkungan
pembelajaran yang kondusif
E Evaluator  Menyusun instrument penilaian
 Melaksanakan penilaian dalam berbagai
bentuk dan jenis penilaian
 Menilai pekerjaan siswa
F Fasilitator  Memberikan bantuan teknis, arahan. Atau
petunjuk kepada peserta didik

Pandangan modern seperti yang dikemukan oleh Adams & Dickey bahwa
peran guru sesungguhnya sangat luas, meliputi :
a. Guru sebagai pengajar (teacher as instructor)
Guru bertugas memberikan pengajaran di dalam sekolah (kelas). Ia
menyampaikan pelajaran agar murid memahami dengan baik semua
pengetahuan yang telah disampaikan itu. Selain dari itu juga berusaha
agar terjadi perubahan sikap, keterampilan, kebiasaan, hubungan sosial,
apresiasi dan sebagainya melalui pengajaran yang diberikannya.
b. Guru sebagai pembimbing (teacher as counselor)
Guru Sebagai Pembimbing Guru berkewajiban memberikan bantuan
kepada murid agar mereka mampu menemukan masalahnya sendiri,
memecahkan masalahnya sendiri, mengenal diri sendiri dan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
c. Guru sebagai Ilmuan (teacer as scientist)

11
Guru dipandang sebagai orang yang paling berpengetahuan. Dia
bukan saja berkewajiban menyampaikan pengetahuanyang dimilikinya
kepada peserta didik, tetapi juga berkewajiban mengembangkan
pengetahuan itu dan terus menerus memupuk pengetahuan yang
dimilikinya.
d. Guru Sebagai Pribadi (teacer as person)
Sebagai pribadi setiap guru harus memiliki sifat sifat yang disenangi
oleh murid-muridnya, oleh orang tua dan masyarakat, sifat-sifat itu
sangat diperlukan agar ia dapat melaksanakan pengajaran secara efektif.
Karena itu guru wajib berusaha memupuk sifat sifat pribadinya sendiri
(intern) dan mengembangkan sifat-sifat pribadi yang disenangi oleh
pihak luar (ekstern).
e. Guru sebagai Penghubung (teacer as communicator)
Sekolah berdiri diantara dua lapangan yakni di satu pihak
mengemban tugas menyampaikan dan mewariskan ilmu, tekhnologi dan
kebudayaan yang terus menerus berkembang dengan lajunya dan di lain
pihak ia bertugas menampung aspirasi, masalah, kebutuhan, minat dan
tuntutan masyarakat. Diantara kedua lapangan inilah sekolah memegang
peranannya sebagai penghubung dimana guru berfungsi sebagai
pelaksana.
f. Guru sebagai meodernisator
Pembaharuan di dalam masyarakat terjadi berkat masuknya
pengaruh-pengaruh dari ilmu dan tekhnologi modern, yang dating dari
Negara-negara yang sudah berkembang. Masuknya pengaruh-pengaruh
itu ada yang secara langsung ke dalam masyarakat dan ada yang melalui
lembaga pendidikan (sekolah). Guru memegang peranan sebagai
pembaharu, oleh karena melalui kegiatan guru penyampaian ilmu dan
tekhnologi, contoh-contoh yang baik dn lain-lain maka akan
menanamkan jiwa pembaharuan dikalangan murid.
g. Guru sebagai pembangunan (teacer as contructor)

12
Sekolah turut serta memperbaiki masyarakat dengan jalan
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat dan
dengan turut melakukan kegiatan-kegiatan pembangunan yang sedang
dilaksanakan oleh masyarakat itu. Guru baik sebagai pribadi maupun
sebagai pribadi maupun sebagai guru profesional dapat menggunakan
setiap kesempatan yang ada untuk membantu berhasilnya rencana
pembangunan masyarakat, seperti kegiatan keluarga berencana, bimas,
koperasi, pembangunan jalan-jalan, dan sebagainya. Partisipasinya di
dalam masyarakat akan turut mendorong masyarakat lebih bergairah
untuk membangun. Dan di pihak lain akan lebih mengembangkan
kualifikasinya sebagai guru.7

7
Dewi Safitri, MENJADI GURU PROFESIONAL, (Riau, PT. Indragiri , 2019), hal.22-29

13
BAB III
ANALISIS

A. Analisis Pemakalah
Dari penjelasan diatas pemakalah menyimpulkan bahwa guru adalah
orang yang mendidik dengan cara memberikan bimbingan, dan juga
pengajaran. Guru mempunyai tanggung jawab dalam mendidik siswa agar
mempunyai sikap dan tingkah laku yang baik, ketika berada di lingkungan
sekolah ataupun dilingkungan masyarakat. Guru sangatlah berperan
penting dalam pembelajaran karena terselenggaranya pendidikan yang
bermutu, sangat ditentukan oleh guru-guru yang bermutu pula. Peran guru
meliputi sebagai pendidik, pengajar, fasilitator, pembimbing, pelatih,
penasehat, inovator, manager, administrator, supervisor, leader dan
evaluator.
Dapat disimpulkan pula bahwa peran guru sangatlah penting
bahwasannya seluruh perilaku atau tindakan seorang guru untuk
mentransfer ilmu pengetahuan dan wawasannya pada orang lain yakni
peserta didik. Guru berperan sebagai pengelola dalam melaksanakan
pengelolaan pembelajaran dalam menciptakan iklim belajar yang
memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan
kelas yang baik, guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk
terjadinya proses belajar bagi siswa. Lalu guru dituntut untuk mengajar
agar siswa bisa melakukan pembelajaran aktif, dituntut untuk kaya akan
budaya dan bahasa dan guru itu bukan sekedar pintar tapi juga kreatif.

14
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Guru ialah pendidik yang memberikan pelajaran kepada siswa,
biasanya guru adalah pendidik yang memegang mata pelajaran di sekolah.
Dalam undang-undang No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen,
dijelaskan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas
utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengajarkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Begitu banyak peranan guru sebagai seorang pendidik dalam kerangka
peningkatan kualitas pendidikan yang tentunya sangat ditentukan oleh
kualitas guru itu sendiri. Berikut adalah peranan guru dalam nuansa
pendidikan yang ideal, meliputi :
1. Guru sebagai pendidik 8. Guru sebagai organisator
2. Guru sebagai pengajar 9. Guru sebagai motivator
3. Guru sebagai pembimbing 10. Guru sebagai fasilitator
4. Guru sebagai pelatih 11. Guru sebagai pengelola kelas
5. Guru sebagai penasehat 12. Guru sebagai mediator
6. Guru sebagai model dan teladan 13. Guru sebagai evaluator
7. Guru sebagai korektor
Peran guru juga bisa dikatakan sebagai EMASLINDEF. Menurut
Adams & Dickey peran guru sangtlah luas, meliputi :
1. Guru sebagai pengajar 5. Guru sebagai penghubung
2. Guru sebagai pembimbing 6. Guru sebagai modernisator
3. Guru sebagai ilmuan 7. Guru sebagai pembangun
4. Guru sebagai pribadi

15
B. Saran
Berdasarkan penulisan ini, maka penulis mengemukakan saran yakni
diharapkan untuk guru agar lebih memperhatikan siswa dan kondisi siswa,
hal ini mendorong meningkatkan pembelajaran yang inovatif. Dengan kata
lain bahwa guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan untuk lebih
meningkatkan keaktifan siswa baik dalam kognitif (pengetahuan),
keterampilan (psikomotor), dan menyangkut nilai, sīkup (afektif).

16
DAFTAR PUSTAKA

Ifnaldi & Andani, Fidhia, 2021, ETIKA & PROFESI KEGURUAN,


(Curup, CV. Andhra Grafika)
Prayitno, Ujianto Singgih,dkk, 2017, GURU INDONESIA DAN
KUALITAS PENDIDIKAN NASIONAL, (Jakarta Pusat, Pusat Penelitian Badan
Keahlian DPR RI)

Riyadi, Slamet, 2022, Peran Motivasi Kerja, Stres Kerja dan Kepuasan
Kerja terhadap Kinerja Guru, (Wirokerten, Jejak Pustaka)

Supardi dkk, 2009, Profesi Keguruan, (Jakarta, DIADIT MEDIA)


Suparlan, 2006, GURU SEBAGAI PROFESI, (Yogyakarta, HIKAYAT
Publishing)
Safitri, Dewi, 2019, MENJADI GURU PROFESIONAL, (Riau, PT.
Indragiri)

17
LAMPIRAN

18

Anda mungkin juga menyukai