Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

TUGAS DAN FUNGSI GURU

Disusun Oleh

Dwi Asti Paradillah (218610004)

Aulia Safitri (218610093)

Nazma Lia Latief (218610015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


STKIP ARRAHMANIYAH
2023
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala
rahmat dan karuniaNya kepada kita semua, terutama kepada kelompok kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Adapun tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi


tugasmata kuliah Profesi Kegurruan yang berjudul “Tugas dan Fungsi Guru”. Kami
menyadari bahwa makalah yang kami susun ini sangat jauh dari kesempurnaan.
Namun, semoga kiranya makalah yang telah kami susun ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembacanya. Amin.

Depok, 03 April 2023

Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru merupakan unsur yang sangat penting dan tidak bisa diabaikan begitu
saja dalam proses belajar mengajar, sebab guru dapat menetukan berhasil atau
tidaknya sebuah proses belajar mengajar. Oleh karena itu, dalam proses
pendidikan dan pengajaran perlu tersedianya guru yang qualified, artinya ialah
disamping menguasai materi pelajaran, metode mengajar, juga mengerti tentang
dasardasar pendidikan. Dasar-dasar pendidikan amat sangat penting diketahui
oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya yang mulia sebagai pengajar
atau pendidik, hal ini merupakan sebagai sarana untuk membangkitkan dan
memotivasi siswa dalam proses belajar mereka. Walaupun penguasaan materinya
sangat baik, akan tetapi tidak didukung oleh pengetahuan akan faktor-faktor
didaktis, maka akan menimbulkan dampak sebuah hambatan dalam penguasaan
materi bagi siswa terhadap apa-apa yang disampaikan oleh guru tersebut.
Meskipun terhadap pengalaman belajar justru menjadikan guru lebih mudah
dalam menyampaikan pelajaran disertai dengan penggunaan metode yang baik
dan tepat

Proses belajar-mengajar atau proses pembelajaran merupakan kegiatan


pelaksanaan kurikulum yang telah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada
dasarnya mengantarkan para siswa menuju perubahan-perubahan tingkah laku
baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu
dan makhluk sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut perlu ada keterpaduan yang
sistematis antara komponen-komponen pembelajaran, salah satunya adalah
sumber dan media pembelajaran, dimana hal tersebut menjadi sangat penting
terkait darimana dan bagaimana anak didik memperoleh pengetahuannya.
Sumber belajar dan Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar
adalah sebagai suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, karena memang
gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan
pesan-pesan dari bahan pelajaran yang di berikan oleh guru kepada anak didik.
Namun pada kenyataannya hingga saat ini banyak kita temui guru-guru
yang menganggap remeh media dan hanya mengandalkan diri sendiri dan lembar
kerja siswa (lks) untuk memberikan materi pelajaran, dengan alasan kepraktisan,
padahal perlu kita ketahui seperti yang dijabarkan diatas bahwa peran media itu
sangat penting dalam membantu tercapainya tujuan pembelajaran.

Meskipun guru adalah sebagai salah satu sumber belajar, namun


peranannya seorang diri saja tidak cukup jika tidak dilengkapi dengan komponen-
komponen lain yang dapat memberi penjelasan lebih dari pada sekedar kata-kata
yang di utarakan guru (verbalisme), bahkan anak sangat membutuhkan hal-hal
atau benda-benda konkret yang dapat membantunya memahami pelajaran karena
dapat memberikan pengalaman belajar secara langsung yang tidak bisa
didapatkan dari guru. Untuk itu guru perlu mengetahui cara memilih dan
merancang media yang sesuai sebagai sumber belajar yang tepat untuk
siswanya, agar dapat benar-benar membantunya mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam pemilihannya sebagai alat bantu belajar, sumber dan media pembelajaran
memiliki prinsip dan kriteria tertentu yang harus diperhatikan agar media tersebut
dapat sesuai dan dapat menunjang pembelajaran.

Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus


sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki
keahlian untuk melakukaan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Orang yang
pandai bicara dalam bidang-bidang tertentu belum tentu dapat disebut sebagai
guru. Untuk menjadi guru di perlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru
yang profesional yang harus mengusai seluk-beluk pendidikan dan pengajaran
dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan
melalui masa pendidikan tertentu.

Pengertian dan definisi guru adalah unsur penting di dalam keseluruhan


sistem pendidikan. Karena itu peranan dan kedudukan guru demi meningkatkan
mutu dan kualitas anak didik harus diperhitungkan dengan sungguh-sungguh.
Pengertian dan definisi guru bukan hanya sebatas pegawai yang hanya
melakukan tugas tanpa ada rasa tanggung jawab terhadap disiplin ilmu yang
dipikulnya.
Di dalam pendidikan, guru mempunyai tiga tugas pokok yang bisa
dilaksanakan yaitu tugas profesional, tugas kemasyarakatan dan tugas
manusiawi. Guru juga harus memiliki kecakapan kerja yang baik dan kedewasaan
berpikir yang tinggi sebab guru sebagai pemangku jabatan yang profesional
merupakan posisi yang bersifat strategis dalam kehidupan dan pembangunan
masyarakat.
Guru juga harus terus bisa memantapkan posisi dan peranannya lewat
usaha mengembangkan kemampuan diri secara maksimal dan
berkesinambungan dalam belajar lebih lanjut. Salah satu yang melandasi
pentingnya guru harus terus berusaha mengembangkan diri karena pendidikan
berlangsung sepanjang hayat. Hal ini berlaku dimana uaha seseorang untuk
mencapai perkambangan diri serta karyanya tidak pernah selesai (hasilnya tidak
pernah mencapai taraf sempurna mutlak).

B. Rumusan Masalah
Melihat latar belakang masalah diatas maka dalam makalah ini akan
membahas yaitu:
1. Apa pengertian tugas, fungsi dan guru?
2. Apa saja tugas dan fungsi guru?
3. Apa peran guru dalam pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Guru
Secara umum kata guru berasal dari bahasa Indonesia yang diartikan
sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Guru berperan sebagai pengganti orang tua di sekolah yang tugasnya
mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan dan menjadikan
mereka menjadi manusia seutuhnya melalui teladan yang bisa dicontoh atau
memberikan bimbingan untuk menjadi lebih baik agar selalu pada jalur kebenaran
dalam mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Guru mempunyai beban
atau tugas untuk menumbuhkan kemampuan peseta didik agar dapat
meningkatkan dan mencerdaskan kehidupan bangsa

Untuk lebih mengenal lebih jauh tentang tugas dan fungsi guru, kita kenal
dulu pengertian tugas, fungsi dan guru. Tugas dalam kamus bahasa indonesia
adalah pekerjaan yang tanggung jawab seseorang. Sesuatu yang wajib dilakukan
atau ditentukan untuk perintah agar melakukan sesuatu dalm jabatan tertentu.
Fungsi dalam kamus bahasa indonesia adalah kegunaan suatu hal , pekerjaan
yang dilakukan (jabatan yang dilaksanakan).

Sedangkan guru adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap


terlaksananya pendidikan, sejalan dengan itu ada juga yang menyatakan bahwa
guru atau pendidik adalah orang yang membantu terhadap anak didik agar
menjadi dewasa.

Menurut Rice dan Bishoprick (1971) guru profesional adalah guru yang
mampu mengelola dirinya dalam melaksanakan tugas – tugas nya sehari – hari,
profesinal guru oleh dari kedua ahli tersebut dipandang sebuah proses yang
bergerak dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari ketidakmatangan menjadi matang,
dari diarahkan oleh orang lain menjadi mengarahkan diri sendiri.
Dalam UU no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dikatakan
pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualitas sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan
lain yang sesuai dengan kekhusussanya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.

Sedangkan dalam UU Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005 guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah.

B. Tugas dan Fungsi Guru

Tugas guru adalah menjaga, mengarahkan dan membimbing agar siswa


tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, minat dan bakatnya.
Guru sebagai motivator, proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa
memiliki motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan potensi
belajar siswa. Tugas dan fungsi guru merupakan sesuatu kesatuan yang utuh,
hanya saja terkadang tugas dan fungsi disejajarkan sebagai penjabaran dari
peran. Menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2003 dan Undang Undang No. 14
Tahun 2005 peran guru adalah sebagai pendidik, pengajar, pembimbing,
pengarah, pelatih, penilai dan pengevaluasi dari peserta didik.

Guru memiliki tugas, baik yang terikat dengan dinas maupun diluar dinas
dalam bentuk pengabdian. Apabila kita kelompokkan ada tiga jenis tugas guru,
yakni :

(1) Tugas dalam bidang Profesi

(2) Tugas kemanusian

(3) Tugas dalam bidang Kemasyarakatan


a. Tugas dalam bidang profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih.
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.
Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan .
keterampilan pada siswa.

b. Tugas guru dalam bidang kemanusian di sekolah harus menjadikan dirinya


sebagai orang tua kedua, ia harus mampu menarik simpati sehingga ia
menjadi idola para siswanya.

c. Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan, masyarakat menempatkan guru


pada tempat yang lebih terhormat di lingkungannya karena dari seorang
guru diharapkan dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Ini berarti guru
berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju Indonesia seutuhnya yang
berdasarkan pancasila

Selanjutnya dalam pasal 3 ayat (1) merinci kegiatan-kegiatan pokok yang


perlu dilakukan guru dalam melaksanakan beban kerja selama 37, 5 (tiga puluh
tujuh koma lima) sebagai jam kerja efektif yaitu;

 Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan

 Pengkajian kurikulum, pengkajian PROTA PROSEM, Silabus, RPP

 Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan

 Sesuai dengan Permendikbud No.15 tahun 2018 pasal 4 ayat 2 RPP dan pasal
3 ayat 2 (jumlah jam mengajar bimbingan 24 -40 JP)

 Kegiatan intrakulikuler ( KBM efektif)

 Kegiatan kolikuler ( wawancara, observasi dalam pembelajaran )

 Kegiatan ekatrskulikuler ( olahraga, PMR, Pramuka, Paskibra)

 Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan

 Assessment of learning (mengukur pencapaian hasil belajar setelah


pembelajaran berlangsung seperti UN, UAS, tes Sumatif
 Assessment for learning ( penilaian proses pada saat berlangsung utk
memantau kemajuan belajarm remedial, umpan baik, simpulan contoh seperti
menilai kuis, presentasi, laporan pengembangan )

 Assessment as learning ( penilaian berlangsung melibatkan peserta didik


seperti menentukan kriteria, aspek yg dinilai seperti cara menilai efektivitas
belajarnya menggunakan penilaian diri, penilaian teman sebaya bagi siswa.

 Mendidik, membimbing dan melatih peserta didik

 Mendidik dari segi isi, mendidik berkaitan dengan pembentukan kesadaran


moral dan kepribadian. Mendidik dilihat sebagai proses berkaitan dengan
membangun motivasi untuk belajar, berpartisipasi membentuk masyarakat
yang baik dan kemauan mengikuti ketentuan atau tata tertib yang menjadi
kesepakatan bersama.

 Membimbing sangat erat dengan norma dan tata tertib misalnya memberikan
perhatian dan pendampingan saat siswa sedang proses menghayati
suatu nilai-nilai. Membimbing dari sisi strategi dan metode lebih berupa
pemberian motivasi dan melakukan pembinaan. Guru selalu siap menjadi
pendamping bagi peserta didik selama siswa melaksanakan tindak belajar.

 Melatih dilihat dari isinya berupa keterampilan atau kecakapan hidup (life skills).
Seorang pelatih pada prosesnya selalu memberikan contoh atau menjadi
model dan teladan dalam hal moral dan kepribadian.

 Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan


pokok sesuai dengan beban kerja guru.

1. Guru Sebagai Pendidik

Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi
para peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus mempunyai
standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggungjawab, wibawa, mandiri
dan disiplin. Guru harus memahami nilai-nilai, norma moral dan sosial, serta
berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut.
Guru juga harus bertanggung jawab terhadap tindakannya dalam proses
pembelajaran di sekolah. Sebagai pendidik guru harus berani mengambil
keputusan secara mandiri berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan
kompetensi, serta bertindak sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungan.

2. Guru Sebagai Pengajar


Di dalam tugasnya, guru membantu peserta didik yang sedang
berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk
kompetensi dan memahami materi standar yang dipelajari. Guru sebagai
pengajar, harus terus mengikuti perkembangan teknologi, sehingga apa yang
disampaikan kepada peserta didik merupakan hal-hal yang uptodate dan tidak
ketinggalan jaman.
Perkembangan teknologi mengubah peran guru dari pengajar yang
bertugas menyampaikan materi pembelajaran menjadi fasilitator yang bertugas
memberikan kemudahan belajar. Hal itu dimungkinkan karena perkembangan
teknologi menimbulkan banyak buku dengan harga relatif murah dan peserta
didik dapat belajar melalui internet dengan tanpa batasan waktu dan ruang,
belajar melalui televisi, radio dan surat kabar yang setiap saat hadir di hadapan
kita.

3. Guru Sebagai Pembimbing


Guru sebagai pembimbing dapat diibaratkan sebagai pembimbing
perjalanan yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya yang
bertanggungjawab. Sebagai pembimbing, guru harus merumuskan tujuan secara
jelas, menetapkan waktu perjalanan, menetapkan jalan yang harus ditempuh,
menggunakan petunjuk perjalanan serta menilai kelancarannya sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
Sebagai pembimbing semua kegiatan yang dilakukan oleh guru harus
berdasarkan kerjasama yang baik antara guru dengan peserta didik. Guru
memiliki hak dan tanggungjawab dalam setiap perjalanan yang direncanakan
dan dilaksanakannya.
4. Guru Sebagai Pengarah
Guru adalah seorang pengarah bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua.
Sebagai pengarah guru harus mampu mengarkan peserta didik dalam
memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, mengarahkan
peserta didik dalam mengambil suatu keputusan dan menemukan jati dirinya.
Guru juga dituntut untuk mengarahkan peserta didik dalam
mengembangkan potensi dirinya, sehingga peserta didik dapat membangun
karakter yang baik bagi dirinya dalam menghadapi kehidupan nyata di
masyarakat.

5. Guru Sebagai Pelatih


Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan ketrampilan, baik
intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai
pelatih, yang bertugas melatih peserta didik dalam pembentukan kompetensi
dasar sesuai dengan potensi masing-masing peserta didik.
Pelatihan yang dilakukan, disamping harus memperhatikan kompetensi
dasar dan materi standar, juga harus mampu memperhatikan perbedaan
individual peserta didik dan lingkungannya. Untuk itu guru harus banyak tahu,
meskipun tidak mencakup semua hal dan tidak setiap hal secara sempurna,
karena hal itu tidaklah mungkin.

6. Guru Sebagai Penilai


Penilaian atau evalusi merupakan aspek pembelajaran yang paling
kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta
variabel lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang
hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Tidak ada
pembelajaran tanpa penilaian, karena penilaian merupakan proses menetapkan
kualitas hasil belajar, atau proses untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan
pembelajaran peserta didik.
Sebagai suatu proses, penilaian dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dan
dengan teknik yang sesuai, mungkin tes atau non tes. Teknik apapun yang
dipilih, penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga
tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.
Mengingat kompleksnya proses penilaian, maka guru perlu memiliki
pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang memadai. Guru harus memahami
teknik evaluasi, baik tes maupun non tes yang meliputi jenis masing-masing
teknik, karakteristik, prosedur pengembangan, serta cara menentukan baik atau
tidaknya ditinjau dari berbagai segi, validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat
kesukaran soal.
Selain peran diatas, guru juga harus berusaha dalam pembelajaran dengan
memberikan kemudahan belajar bagi peserta didik, agar dapat mengembangkan
potensinya secara optimal. Dalam hal ini, guru harus kretif, profesional dan
menyenangkan dengan memposisikan diri sebagai berikut:
1. Orang tua yang penuh kasih sayang pada peserta didiknya.
2. Teman, tempat mengadu, dan mengutarakan perasaan bagi para peserta
didik.
3. Fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani peserta
didik sesuai minat, kemampuan, dan bakatnya.
4. Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat
mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan mencarikan saran
pemecahannya.
5. Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab.
6. Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antarpeserta didik, orang
tua, dan lingkungannya.
7. Mengembangkan kreatifitas.

Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar
dinas dalam bentuk pengabdian. Apabila kita kelompokkan terdapat tiga jenis
tugas guru, yakni tugas dalam bidang profesi, tugas dalam bidang kemanusiaan
dan tugas dalam bidang kemasyarakatan.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, melatih dan
membimbing. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.
Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Melatih berarti mengembangkan keterampilan pada siswa. Sedangkan
sebagai pembimbing ialah mendorong berkembangnya prilaku positif pada
peserta didik.
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah ialah seorang guru
harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu
menarik simpati sehingga ia menjadi idola para siswanya. Pelajaran apa pun yang
diberikan hendaknya dapat menjadi motivasi bagi siswanya dalam belajar. Bila
seorang guru dalam penampilannya sudah tidak menarik, maka kegagalan
pertama adalah ia tidak dapat menanamkan benih pengajarannya itu ke pada para
siswanya. Para siswa akan enggan menghadapi guru yang tidak menarik.
Pelajaran pun tidak dapat diserap dengan baik.

Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang paling terhormat di


lingkungannya karena dari seoarang guru diharapkan masyarakat dapat
memperoleh ilmu pengetahuan. Ini berarti bahwa guru berkewajiban
mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya
berdasarkan Pancasila. Tugas dan peran guru tidaklah terbatas di dalam
masyarakat, bahkan pada hakikatnya gurumerupakan kompnen strategis yang
memilih peran yang penting dalam menentukan gerak maju kehidupan bangsa.
Bahkan keadaan guru merupakan faktor yang tidak mungkin digantikan oleh
komponen mana pun dalam kehidupan bangasa sejak dulu bahkan hingga saat
ini. Pekerjaan guru menyangkut pendidikan anak, pembangunan negara dan
masa depan bangsa. Karena, kedudukan yang istimewa itu masyarakat
mempunyai harapan-harapan yang tinggi tentang peranan guru. Harapan-harapan
itu tidak dapat diabaikan oleh guru, bahkan dapat menjadi norma yang turut
menentukan kelakuan guru.

Dalam persepektif perubahan sosial, guru yang baik tidak saja harus
mampu melaksanakan tugas propesionalnya di dalam kelas, namun harus pula
melaksanakan tugas-tugas pembelajaran-pembelajarannya di luar kelas atau di
dalam masyarakat. Hal tersebut sesuai pula dengan kedudukan sebagai agent of
change yang berperan sebagai inovator, motivator dan fasislitator terhadap
kemajuan serta pembaharuan. Dalam masyarakat, guru adalah sebagai pemimpin
yang menjadi panutan atau teladan serta contoh (referensi) bagi masyarakat
sekitar. Mereka adalah pemegang nilai-nilai norma yang harus dijaga dan
dilaksanakan, ini dapat kita lihat bahwa betapa ucapan guru dalam masyarakat
sangat berpengaruh terhadap orang lain.
Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu
bangsa yang sedang membangun, terlebih-lebih bagi keberlangsungan hidup
bangsa ditengah-tengah perjalanan zaman yang kian canggih dan segala
perubahan serta pergeseran nilai. Semakin akurat para guru melaksanakan
fungsinya, semakin terjamin dan terciptanyakesiapan dankeandalan seseorang
sebagai manusia pembangunan. Dengan kata lain, potret diri dari para guru masa
kini, dan gerak maju dinamika kehidupan bangsa berbanding lurus dengan citra
para guru ditengah-tengah masyarakat.

Sejak dulu dan sampai saat ini, guru masih menjadi anutan masyarakat.
Guru tidak hanya diperlukan oleh para murid di ruang kelas, tetapi juga diperlukan
oleh masyarakat lingkungannya dalam menyelesaikan aneka ragam
permasalahan yang dihadapi masyarakat. Tampaknya masyarakat mendudukan
guru di depan yaitu memberi suri-tauladan dan memberikan dorongan serta
motivasi.
Mari kita perhatikan tabel dibawah ini supaya kita lebih mengetahui tugas
dan fungsi guru.

No Tugas Fungsi Uraian tugas

1. I. Mendidik, 1. Sebagai 1.1 Mengembangkan


Mengajar, Membimbin Pendidik Potensi/ Kemampuan Dasar
g dan Melatih Peserta Didik.
(Profesi) 1.2 Mengembangkan
Kepribadian Peserta Didik.
1.3 Memberikan Keteladanan.
1.4 Menciptakan Suasana
Pendidikan yang Kondusif.
2. Sebagai 2.1 Merencanakan
Pengajar Pembelajaran
2.2 Melaksanakan
Pembelajaran yang Mendidik
2.3 Menilai Proses dan Hasil
Pembelajaran
3. Sebagai 3.1 Mendorong Berkembangnya
Pembimbing Perilaku Positif dalam
Pembelajaran
3.2 Membimbing Peserta didik
Memecahkan Masalah dalam
Pembelajaran
4. Sebagai 4.1 Melatih Keterampilan-
Pelatih Keterampilan yang diperlukan
dalam Pelajaran
4.2 Membiasakan Peserta Didik
Berperilaku Positif dalam
Pembelajaran
II. Kemanusiaan 5.1 Menjadi orang tua kedua
5.2 Transformasi Diri
5.3 Auto identifikasi
III Kemasyarakatan 6.1 Mendidik dan mengajar
masyarakat untuk menjadi
warga negara Indonesia yang
bermoral Pancasila.
6.2 Mencerdaskan bangsa
Indonesia

C. Peran Guru dalam Pembelajaran


Guru harus mampu memaknai pembelajaran,serta menjadikan
pembelajaran sebagai ajang pembentukan kompetensi dan perbaikan kualitas
pribadi peserta didik. Untuk kepentingan tersebut, dengan memperhatikan kajian
Pullias dan Young (1988), manan (1990), serta Yelon dan Weinstein (1997),
dapat diedenfikasikan sedikitnya ada 19 peran guru dalam pembelajaran.
Untuk menjadi seorang guru yang profesional tentu saja seorang guru
harus tahu apa saja peran yang mestinya dilakukannya. Mari kita simak tulisan
berikut ini tentang peran guru.
Paling tidak ada 10 (sepuluh) peran yang mesti dilakoni oleh seorang guru yang
profesional, yaitu:
1. Peran Guru sebagai Pendidik
Yaitu saat menjalankan perannya sebagai seorang pendidik, guru
yang profesional berusaha mengembangkan kepribadian anak,
membimbing, membina budi pekerti serta memberikan pengarahan kepada
mereka.

2. Peran Guru sebagai Motivator


Yaitu guru profesional yang mampu memberikan dorongan kepada
semua anak didiknya untuk dapat belajar dengan giat. Guru yang
mempunyai peran sebagai motivator yang baik akan senantiasa memberi
tugas yang sesuai dengan kemampuan siswa dan mengakomodasi
perbedaan-perbedaan yang terdapat pada setiap individu peserta didiknya.

3. Peran Guru sebagai Administrator


Guru yang profesional selalu menjadi administrator yang baik. Ia
dapat membuat daftar presensi dengan tekun, membuat daftar penilaian,
misalnya, serta selalu mampu melaksanakan administrasi teknis lainnya
untuk sekolah.

4. Peran Guru sebagai Inovator


Sebagai seorang inovator, guru profesional selalu mempunyai ide-
ide segar demi kemajuan pembelajarannya dan anak didiknya. Ia selalu tak
pernah kehabisan ide untuk menemukan strategi, metode, atau cara-cara
baru, bahkan konsep-konsep baru dalam pembelajaran.

5. Peran Guru sebagai Evaluator


Yaitu guru yang profesional mampu menyusun instrumen penilaian
yang baik, melaksanakan penilaian dalam berbagai bentuk dan jenis
penilaian, serta mampu menilai setiap pekerjaan dan tugas siswa yang
telah diberikannya.

6. Peran Guru sebagai Supervisor


Guru yang baik selalu memantau, menilai dan melakukan bimbingan
teknis terhadap perkembangan anak didiknya.

7. Peran Guru sebagai Leader (Pemimpin)


Guru adalah seorang pemimpin. Padanya melekat beban sebagai
seorang yang harus selalu mampu mengawal tugas dan fungsi tanpa harus
mengikuti secara kaku ketentuan dan perundangan yang berlaku. Ia
mampu mengambil keputusan yang bijak.

8. Peran Guru sebagai Dinamisator


Guru yang efektif dapat memberikan dorongan kepada anak
didiknya dengan jalan menciptakan suasana dan lingkungan pembelajaran
yang kondusif.

9. Peran Guru sebagai Mediator


Mediator (memiiki pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tentang media pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya).

10. Peran Guru sebagai Fasilitator


Dalam melaksanakan perannya sebagai fasilitator, seorang guru
mampu memberikan bantuan teknis, arahan dan petunjuk kepada peserta
didiknya. Ia dapat memfasilitasi segala kebutuhan peserta didiknya, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Selain uraian peran guru diatas. Adapun pendapat Husen (1995)


memaparkan peran guru berbagai aspek , yaitu sebagai pendidik, mengajar,
fasilitator, pembimbing, pelayan, perancang, dll.

Uraian tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut :


Tugas Tugas pokok

Pendidik  Mengembangkan kepribadian


 Membina budi pekerti

Pengajar  Menyampaikan ilmu pengetahuan


 Melatih keterampilan, memberikan petunjuk
 Merancang pengajaran
 Melaksanakan pembelajaran
 Menilai aktivitas pembelajaran

Fasilitator  Memotivasi siswa – siswi


 Membantu siswa – siswi
 Membimbing siswa – siswi dalam proses pembelajaran
 Menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang sesuai
 Menggunakan pertanyaan yang merangsang siswa untuk
belajar
 Menyediakan bahan pengajaran

Pembimbing  Mencari kekuatan dan kelemahan siswa siswi


 Memberikan latihan
 Mengenali individu siswa

Pelayan  Memberikan pelayanan pembelajaran yang nyaman dan


aman sesuai dengan perbedaan individual siswa-siswi

Perancang  Menyusun program pengajaran dan pembelajaran


 Menentukan strategi dan metode pembelajaran

Tugas tambahan yang melekat pada tugas pokok sesuai dengan beban
kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e meliputi :
a) Wakil kepala satuan pendidikan atau wakil kepala sekolah

b) Ketua program keahlian satuan pendidikan

c) Kepala perpustakaan satuan pendidikan

d) Kepala laboratorium, bengkel, atau unit produksi/ teaching factory satuan


pendidikan

e) Pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang menyelenggarakan


pendidikan inklusif atau pendidikan terpadu

f) Menjadi wali kelas

g) Pembina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

h) Pembina ekstrakurikuler

i) Koordinator Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)/Penilaian


Kinerja Guru (PKG) atau koordinator Bursa Kerja Khusus (BKK) pada SMK

j) Guru piket

k) Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1)

l) Penilai kinerja Guru

m) Pengurus organisasi/asosiasi profesi Guru

n) Tutor pada pendidikan jarak jauh pendidikan dasar dan


pendidikan menengah.

D. Kode Etik Seorang Guru

Kode etik merupakan sesuatu yang sangat penting. Sebab, kode etik
adalah aturan-aturan untuk bertingkah laku sehingga pada profesi apapun tentu
memiliki kode etiknya masing-masing. Apalagi kode etik merupakan salah satu
syarat untuk sesuatu pekerjaan dapat dikatakan sebagai profesi.

Ada beberapa kriteria yang menjadi standar yang harus dipenuhi sehingga
suatu pekerjaan dapat dikatakan sebagai profesi diantara lain:
 Harus mendapat pengakuan dari pemerintah dan masyarakat.

 Adanya kode etik.

 Mempunyai organisasi profesi yang menaungi.

 Profesi harus diambil sebagai pemenuhan panggilan hidup.

Jelas sekali bahwa yang namanya kode etik adalah suatu yang sangat
urgent, disamping sebagai syarat guru bisa dikatakan sebagai profesi , kode etik
juga yang akan menjadi salah satu panduan bagaimana tingkah laku pelaku
profesi tersebut. Kode etik seorang guru yaitu:

 Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia


Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.

 Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.

 Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan


melakukan bimbingan dan pembinaan.

 Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang


berhasilnya proses belajar mengajar.

 Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan bertanggung jawab bersama
terhadap pendidikan.

 Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan


meningkatkan mutu dam martabat profesinya.

 Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan


kesetiakawanan sosial.

 Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu PGRI


sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.

 Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang


pendidikan.
Demikian juga bahwa guru bisa dikatakan sebagai guru profesional ketika
ia memiliki kompetensi dasar sebagai guru. Kompetensi guru menjadi suatu hal
yang sangat penting dalam mengelola pengajaran kepada peserta didik. Adapun
kompetensi yang harus dimiliki yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial
dan professional.

Seorang guru dikatakan profesional bila guru memiliki kualitas mengajar


yang tinggi. Padahal profesional mengandung makna yang lebih luas dari hanya
berkualitas tinggi dalam hal teknis. Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga
pendidik. Melalui pengajaran guru membentuk konsep berpikir, sikap jiwa dan
menyentuh afeksi yang terdalam dari inti kemanusiaan subjek didik. Guru
berfungsi sebagai pemberi inspirasi. Guru membuat si terdidik dapat berbuat.
Guru menolong agar subjek didik dapat menolong dirinya sendiri. Guru
menumbuhkan prakarsa, motivasi agar subjek didik mengatualisasikan dirinya
sendiri. Jadi guru yang ahli mampu menciptakan situasi belajar yang mengandung
makna relasi interpersonal.
Perlu diketahui bahwa terdapat sedikit perbedaan mengenai pengertian
dalam menjalankan profesi sebagai guru. Dalam penelitian yang dilakukan penulis
adalah profesi tentang guru agama Islam. Pengertian guru sebagaimana telah
disinggung diatas menurut Zakiyah Darajat, adalah pendidik profesional karena
secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian
tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak para orang tua. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa guru secara umum dapat memberikan sebuah
tanggung jawab kepada anak didiknya melalui ilmu secara umum. Kemudian guru
agama Islam lebih khusus kepada ilmu secara khusus, yaitu memberikan
pengajaran secara formil kepada anak didiknya untuk mempelajari ilmu agama
Islam dalam jangka waktu tertentu dengan kurikulum dan metode yang telah
disiapkan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2003 dan Undang Undang No. 14
Tahun 2005 peran guru adalah sebagai pendidik, pengajar, pembimbing,
pengarah, pelatih, penilai dan pengevaluasi dari peserta didik.
Dalam masyarakat, guru adalah sebagai pemimpin yang menjadi panutan
atau teladan serta contoh (referensi) bagi masyarakat sekitar. Mereka adalah
pemegang nilai-nilai norma yang harus dijaga dan dilaksanakan, ini dapat kita lihat
bahwa betapa ucapan guru dalam masyarakat sangat berpengaruh terhadap
orang lain.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, melatih dan
membimbing. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.
Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Melatih berarti mengembangkan keterampilan pada siswa. Sedangkan
sebagai pembimbing ialah mendorong berkembangnya prilaku positif pada
peserta didik.
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah ialah seorang guru
harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampumenarik
simpati sehingga ia menjadi idola para siswanya. Selain tugas kemasyarakatan,
guru juga bertugas untukmencerdaskan kehidupan bangsa artinya guru berperan
penting dalam kemajuan negara melalui pendidikan.
Selain tugas dan fungsi guru, adapun peran guru adalah sebagai pendidik,
motivator, inovator, administrator, manajer, leader, dinamisator, fasilitator dan
evaluator.
B. Saran

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini banyak sekali kesalahan baik
itu dari segi isi maupun tulisan. Kami mohon pembaca dapat memberikan saran
atau kritik. Supaya dikemudian hari akan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. 2003, Peningkatan Profesional Guru SD, Jakarta: Bumi


Aksara
Mulyasa. 2007, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sadulloh, Uyoh.Dkk. 2006, Pedagogik, Bandung: Upi Press
Yasyin, Sulchan. 1997, Kamus Bahasa Indonesia(KBI – Saku), Surabaya:
Amanah
http://upkmantewe.blogspot.com/tugas-dan-peran-guru.html/diakses tanggal 25
sept 2012.
http://welnastai.blogspot.com/2012/12/tugas-dan-fungsi-guru.html

https://www.portal.sman1madiun.sch.id/editorial/editorial-oleh-kepala-sekolah-2/
#:~:text=Tugas%20guru%20adalah%20menjaga%2C%20mengarahkan,perlu
%20menumbuhkan%20potensi%20belajar%20siswa.

https://www.kompasiana.com/farhan10807/5f9530d5d541df1ed211c072/
permendikbud-no-15-tahun-2018-tugas-pokok-dan-fungsi-guru

Anda mungkin juga menyukai