Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai
guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk
melakukaan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Orang yang pandai bicara dalam
bidang-bidang tertentu belum tentu dapat disebut sebagai guru. Untuk menjadi guru di
perlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang profesional yang harus mengusai
seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang
perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu.

Pengertian dan definisi guru adalah unsur penting di dalam keseluruhan sistem
pendidikan. Karena itu peranan dan kedudukan guru demi meningkatkan mutu dan kualitas
anak didik harus diperhitungkan dengan sungguh-sungguh. Pengertian dan definisi guru
bukan hanya sebatas pegawai yang hanya melakukan tugas tanpa ada rasa tanggung jawab
terhadap disiplin ilmu yang dipikulnya.Di dalam pendidikan, guru mempunyai tiga tugas
pokok yang bisa dilaksanakan yaitu tugas profesional, tugas kemasyarakatan dan tugas
manusiawi.

Dalam proses pendidikan insan manusia merupakan unsur yang sangat diperlukan
guna terselenggaranya pendidikan yang efektif dan efisien , kedua unsur tersebut adalah
pendidik dan anak didik. Anak didik dengan istilah peserta didik, dalam UU No 20 tahun
2003 menyatakan peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang
dan jenis pendidikan tertentu.

Begitu juga dengan pendidik yang disebut dengan guru atau dosen dalam UU No
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dikatakan pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualitas sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaswara,
tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhusussanya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Dalam rangka pengembangan sumber
daya manusia Indonesia, peran guru yang profesional punya andil dalam mewujudkannya.
Dari pada itu guru guru mempunyai tugas dan fungsi yang dibebankan kepadanya, untuk
menciptakan penddidkan yang lebih baik.

Salah satu peranan guru adalah sebagai seseorang yang profesional. Jabatan sebagai
profesional menuntut peningkatan kecakapan dan mutu keguruan secara kesinambungan.
Guru yang berkualitas profesionalnya, yaitu guru yang tahu secara mendalam tentang apa
yang diajarkannya, cakap dalam cara mengajarkannya secara efektif dan efisien dan guru
tersebut mempunyai kepribadian yang baik. Selain itu integritas diri serta kecakapan
keguruannya juga perlu ditumbuhkan serta dikembangkan.
Menurut Semana (1994), seorang guru dituntut untuk bisa berperan dalam
menunjukan citra guru yang ideal dalam masyarakatnya. Dalam hal ini J.Sudarminto
(1990) (dalam semana, 1994) berpendapat bahwa citra guru yang ideal adalah sadar dan
tanggap akan perubahan zaman pola tindakan keguruannya yang tidak rutin, guru tersebut
maju dalam penguasaan dasar keilmuannya dan perangkat instrumentalnya (misalnya
sistem berfikir, membaca keilmuan, kecakapan problem solving, dll) yang diperlukannya
untuk lebih lanjut atau berkesinambungan.

Guru juga harus memiliki kecakapan kerja yang baik dan kedewasaan berpikir yang
tinggi sebab guru sebagai pemangku jabatan yang profesional merupakan posisi yang
bersifat strategis dalam kehidupan dan pembangunan masyarakat.

Guru juga harus terus bisa memantapkan posisi dan peranannya lewat usaha
mengembangkan kemampuan diri secara maksimal dan berkesinambungan dalam belajar
lebih lanjut. Salah satu yang melandasi pentingnya guru harus terus berusaha
mengembangkan diri karena pendidikan berlangsung sepanjang hayat. Hal ini berlaku
dimana uaha seseorang untuk mencapai perkambangan diri serta karyanya tidak pernah
selesai (hasilnya tidak pernah mencapai taraf sempurna mutlak).

B. Rumusan Masalah

Melihat latar belakang masalah diatas maka dalam makalah ini akan membahas yaitu:
1. Apa pengertian tugas, fungsi dan guru?
2. Apa saja tugas dan fungsi guru?
3. Apa peran guru dalam pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tugas, Fungsi Dan Guru

Untuk lebih mengenal lebih jauh tentang tugas dan fungsi guru, kita kenal dulu
pengertian tugas, fungsi dan guru. tugas dalam kamus bahasa indonesia adalah pekerjaan
yang tanggung jawab seseorang. Sesuatu yang wajib dilakukan atau ditentukan untuk
perintah agar melakukan sesuatu dalm jabatan tertentu. Fungsi dalam kamus bahasa
indonesia adalah kegunaan suatu hal , pekerjaan yang dilakukan (jabatan yang
dilaksanakan).

Sedangkan guru adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya


pendidikan, sejalan dengan itu ada juga yang menyatakan bahwa guru atau pendidik adalah
orang yang membantu terhadap anak didik agar menjadi dewasa.

Menurut Rice dan Bishoprick (1971) guru profesional adalah guru yang mampu
mengelola dirinya dalam melaksanakan tugas – tugas nya sehari – hari.profesinal guru oleh
dari kedua ahli tersebut dipandang sebuah proses yang bergerak dari ketidaktahuan
menjadi tahu, dari ketidakmatangan menjadi matang, dari diarahkan oleh orang lain
menjadi mengarahkan diri sendiri.

Dalam UU no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dikatakan


pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualitas sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
dengan kekhusussanya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

Sedangkan dalam UU Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005 guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

B. Tugas dan Fungsi Guru

Tugas, peran dan fungsi guru merupakan sesuatu kesatuan yang utuh. Hanya saja
terkadang tugas dan fungsi disejajarkan sebagai penjabaran dari peran Menurut Undang
Undang No. 20 Tahun 2003 dan Undang Undang No. 14 Tahun 2005 peran guru adalah
sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai dan pengevaluasi dari
peserta didik.

1. Guru Sebagai Pendidik


Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta
didik dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus mempunyai standar kualitas pribadi
tertentu, yang mencakup tanggungjawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
Guru harus memahami nilai-nilai, norma moral dan sosial, serta berusaha berperilaku
dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus bertanggung jawab
terhadap tindakannya dalam proses pembelajaran di sekolah.
Sebagai pendidik guru harus berani mengambil keputusan secara mandiri berkaitan
dengan pembelajaran dan pembentukan kompetensi, serta bertindak sesuai dengan kondisi
peserta didik dan lingkungan.

2. Guru Sebagai Pengajar

Di dalam tugasnya, guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk
mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami
materi standar yang dipelajari. Guru sebagai pengajar, harus terus mengikuti
perkembangan teknologi, sehingga apa yang disampaikan kepada peserta didik merupakan
hal-hal yang uptodate dan tidak ketinggalan jaman.
Perkembangan teknologi mengubah peran guru dari pengajar yang bertugas
menyampaikan materi pembelajaran menjadi fasilitator yang bertugas memberikan
kemudahan belajar. Hal itu dimungkinkan karena perkembangan teknologi menimbulkan
banyak buku dengan harga relatif murah dan peserta didik dapat belajar melalui internet
dengan tanpa batasan waktu dan ruang, belajar melalui televisi, radio dan surat kabar yang
setiap saat hadir di hadapan kita.

3. Guru Sebagai Pembimbing

Guru sebagai pembimbing dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan yang


berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya yang bertanggungjawab. Sebagai
pembimbing, guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan waktu perjalanan,
menetapkan jalan yang harus ditempuh, menggunakan petunjuk perjalanan serta menilai
kelancarannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
Sebagai pembimbing semua kegiatan yang dilakukan oleh guru harus berdasarkan
kerjasama yang baik antara guru dengan peserta didik. Guru memiliki hak dan
tanggungjawab dalam setiap perjalanan yang direncanakan dan dilaksanakannya.

4. Guru Sebagai Pengarah

Guru adalah seorang pengarah bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua. Sebagai
pengarah guru harus mampu mengarkan peserta didik dalam memecahkan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi, mengarahkan peserta didik dalam mengambil suatu
keputusan dan menemukan jati dirinya.
Guru juga dituntut untuk mengarahkan peserta didik dalam mengembangkan potensi
dirinya, sehingga peserta didik dapat membangun karakter yang baik bagi dirinya dalam
menghadapi kehidupan nyata di masyarakat.

5. Guru Sebagai Pelatih

Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan ketrampilan, baik intelektual


maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih, yang bertugas
melatih peserta didik dalam pembentukan kompetensi dasar sesuai dengan potensi masing-
masing peserta didik.
Pelatihan yang dilakukan, disamping harus memperhatikan kompetensi dasar dan
materi standar, juga harus mampu memperhatikan perbedaan individual peserta didik dan
lingkungannya. Untuk itu guru harus banyak tahu, meskipun tidak mencakup semua hal
dan tidak setiap hal secara sempurna, karena hal itu tidaklah mungkin.

6. Guru Sebagai Penilai

Penilaian atau evalusi merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena
melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel lain yang mempunyai arti
apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan
setiap segi penilaian. Tidak ada pembelajaran tanpa penilaian, karena penilaian merupakan
proses menetapkan kualitas hasil belajar, atau proses untuk menentukan tingkat pencapaian
tujuan pembelajaran peserta didik.
Sebagai suatu proses, penilaian dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dan dengan teknik
yang sesuai, mungkin tes atau non tes. Teknik apapun yang dipilih, penilaian harus
dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan,
pelaksanaan dan tindak lanjut.
Mengingat kompleksnya proses penilaian, maka guru perlu memiliki pengetahuan,
ketrampilan dan sikap yang memadai. Guru harus memahami teknik evaluasi, baik tes
maupun non tes yang meliputi jenis masing-masing teknik, karakteristik, prosedur
pengembangan, serta cara menentukan baik atau tidaknya ditinjau dari berbagai segi,
validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran soal.
Selain peran diatas, guru juga harus berusaha dalam pembelajaran dengan memberikan
kemudahan belajar bagi peserta didik, agar dapat mengembangkan potensinya secara
optimal. Dalam hal ini, guru harus kretif, profesional dan menyenangkan dengan
memposisikan diri sebagai berikut:
1. Orang tua yang penuh kasih sayang pada peserta didiknya.
2. Teman, tempat mengadu, dan mengutarakan perasaan bagi para peserta didik.
3. Fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani peserta didik
sesuai minat, kemampuan, dan bakatnya.
4. Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat mengetahui
permasalahan yang dihadapi anak dan mencarikan saran pemecahannya.
5. Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab.
6. Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antarpeserta didik, orang tua, dan
lingkungannya.
7. Mengembangkan kreatifitas.

Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas
dalam bentuk pengabdian. Apabila kita kelompokkan terdapat tiga jenis tugas guru, yakni
tugas dalam bidang profesi, tugas dalam bidang kemanusiaan dan tugas dalam bidang
kemasyarakatan.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, melatih dan
membimbing. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.
Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Melatih berarti mengembangkan keterampilan pada siswa. Sedangkan sebagai pembimbing
ialah mendorong berkembangnya prilaku positif pada peserta didik.
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah ialah seorang guru harus dapat
menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia
menjadi idola para siswanya. Pelajaran apa pun yang diberikan hendaknya dapat menjadi
motivasi bagi siswanya dalam belajar. Bila seorang guru dalam penampilannya sudah tidak
menarik, maka kegagalan pertama adalah ia tidak dapat menanamkan benih pengajarannya
itu ke pada para siswanya. Para siswa akan enggan menghadapi guru yang tidak menarik.
Pelajaran pun tidak dapat diserap dengan baik.
Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang paling terhormat di
lingkungannya karena dari seoarang guru diharapkan masyarakat dapat memperoleh ilmu
pengetahuan. Ini berarti bahwa guru berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila. Tugas dan peran guru
tidaklah terbatas di dalam masyarakat, bahkan pada hakikatnya gurumerupakan kompnen
strategis yang memilih peran yang penting dalam menentukan gerak maju kehidupan
bangsa. Bahkan keadaan guru merupakan faktor yang tidak mungkin digantikan oleh
komponen mana pun dalam kehidupan bangasa sejak dulu bahkan hingga saat ini.
Pekerjaan guru menyangkut pendidikan anak, pembangunan negara dan masa
depan bangsa. Karena, kedudukan yang istimewa itu masyarakat mempunyai harapan-
harapan yang tinggi tentang peranan guru. Harapan-harapan itu tidak dapat diabaikan oleh
guru, bahkan dapat menjadi norma yang turut menentukan kelakuan guru.

Dalam persepektif perubahan sosial, guru yang baik tidak saja harus mampu
melaksanakan tugas propesionalnya di dalam kelas, namun harus pula melaksanakan
tugas-tugas pembelajaran-pembelajarannya di luar kelas atau di dalam masyarakat. Hal
tersebut sesuai pula dengan kedudukan sebagai agent of change yang berperan sebagai
inovator, motivator dan fasislitator terhadap kemajuan serta pembaharuan. Dalam
masyarakat, guru adalah sebagai pemimpin yang menjadi panutan atau teladan serta contoh
(referensi) bagi masyarakat sekitar. Mereka adalah pemegang nilai-nilai norma yang harus
dijaga dan dilaksanakan, ini dapat kita lihat bahwa betapa ucapan guru dalam masyarakat
sangat berpengaruh terhadap orang lain.

Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu bangsa
yang sedang membangun, terlebih-lebih bagi keberlangsungan hidup bangsa ditengah-
tengah perjalanan zaman yang kian canggih dan segala perubahan serta pergeseran nilai.
Semakin akurat para guru melaksanakan fungsinya, semakin terjamin dan
terciptanyakesiapan dankeandalan seseorang sebagai manusia pembangunan. Dengan kata
lain, potret diri dari para guru masa kini, dan gerak maju dinamika kehidupan bangsa
berbanding lurus dengan citra para guru ditengah-tengah masyarakat.

Sejak dulu dan sampai saat ini, guru masih menjadi anutan masyarakat. Guru tidak
hanya diperlukan oleh para murid di ruang kelas, tetapi juga diperlukan oleh masyarakat
lingkungannya dalam menyelesaikan aneka ragam permasalahan yang dihadapi
masyarakat. Tampaknya masyarakat mendudukan guru di depan yaitu memberi suri-
tauladan dan memberikan dorongan serta motivasi.
Mari kita perhatikan tabel dibawah ini supaya kita lebih mengetahui tugas dan fungsi
guru.
No Tugas Fungsi Uraian tugas

1. I. Mendidik, 1. Sebagai 1.1 Mengembangkan


Mengajar, Membimbing Pendidik Potensi/ Kemampuan Dasar
dan Melatih Peserta Didik.
(Profesi) 1.2 Mengembangkan Kepribadian
Peserta Didik.
1.3 Memberikan Keteladanan.
1.4 Menciptakan Suasana
Pendidikan yang Kondusif.
2. Sebagai 2.1 Merencanakan Pembelajaran
Pengajar 2.2 Melaksanakan Pembelajaran
yang Mendidik
2.3 Menilai Proses dan Hasil
Pembelajaran
3. Sebagai 3.1 Mendorong Berkembangnya
Pembimbing Perilaku Positif dalam Pembelajaran
3.2 Membimbing Peserta didik
Memecahkan Masalah dalam
Pembelajaran
4. Sebagai Pelatih 4.1 Melatih Keterampilan-
Keterampilan yang diperlukan
dalam Pelajaran
4.2 Membiasakan Peserta Didik
Berperilaku Positif dalam
Pembelajaran
II. Kemanusiaan 5.1 Menjadi orang tua kedua
5.2 Transformasi Diri
5.3 Auto identifikasi

III Kemasyarakatan 6.1 Mendidik dan mengajar


masyarakat untuk menjadi warga
negara Indonesia yang bermoral
Pancasila.
6.2 Mencerdaskan bangsa Indonesia

C. Peran Guru dalam Pembelajaran

Guru harus mampu memaknai pembelajaran , serta menjadikan pembelajaran


sebagai ajang pembentukan kompetensi dan perbaikan kualitas pribadi peserta didik.
Untuk kepentingan. tersebut, dengan memperhatikan kajian Pullias dan Young (1988),
manan (1990), serta Yelon dan Weinstein (1997), dapat diedenfikasikan sedikitnya ada 19
peran guru dalam pembelajaran:

Untuk menjadi seorang guru yang profesional tentu saja seorang guru harus tahu apa
saja peran yang mestinya dilakukannya. Mari kita simak tulisan berikut ini tentang peran
guru. Paling tidak ada 10 (sepuluh) peran yang mesti dilakoni oleh seorang guru yang
profesional, yaitu:
1. Peran Guru sebagai Pendidik
Saat menjalankan perannya sebagai seorang pendidik guru yang profesional berusaha
mengembangkan kepribadian anak, membimbing, membina budi pekerti serta memberikan
pengarahan kepada mereka.

2. Peran Guru sebagai Motivator


Guru profesional mampu memberikan dorongan kepada semua anak didiknya untuk
dapat belajar dengan giat. Guru yang mempunyai peran sebagai motivator yang baik akan
senantiasa memberi tugas yang sesuai dengan kemampuan siswa dan mengakomodasi
perbedaan-perbedaan yang terdapat pada setiap individu peserta didiknya.

3. Peran Guru sebagai Administrator


Guru yang profesional selalu menjadi administrator yang baik. Ia dapat membuat daftar
presensi dengan tekun, membuat daftar penilaian, misalnya, serta selalu mampu
melaksanakan administrasi teknis lainnya untuk sekolah.

4. Peran Guru sebagai Inovator


Sebagai seorang inovator, guru profesional selalu mempunyai ide-ide segar demi
kemajuan pembelajarannya dan anak didiknya. Ia selalu tak pernah kehabisan ide untuk
menemukan strategi, metode, atau cara-cara baru, bahkan konsep-konsep baru dalam
pembelajaran.

5. Peran Guru sebagai Manajer


Seorang guru adalah seorang manajer. Ada banyak fungsi manajemen yang diemban
seorang guru profesional. Ia selalu mampu mengawal pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

6. Peran Guru sebagai Supervisor


Guru yang baik selalu memantau, menilai dan melakukan bimbingan teknis terhadap
perkembangan anak didiknya.

7. Peran Guru sebagai Leader (Pemimpin)


Guru adalah seorang pemimpin. Padanya melekat beban sebagai seorang yang harus
selalu mampu mengawal tugas dan fungsi tanpa harus mengikuti secara kaku ketentuan
dan perundangan yang berlaku. Ia mampu mengambil keputusan yang bijak.

8. Peran Guru sebagai Dinamisator


Guru yang efektif dapat memberikan dorongan kepada anak didiknya dengan jalan
menciptakan suasana dan lingkungan pembelajaran yang kondusif.
9. Peran Guru sebagai Mediator
Mediator (memiiki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media
pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya).

10. Peran Guru sebagai Fasilitator


Dalam melaksanakan perannya sebagai fasilitator, seorang guru mampu memberikan
bantuan teknis, arahan dan petunjuk kepada peserta didiknya. Ia dapat memfasilitasi segala
kebutuhan peserta didiknya, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

11. Peran Guru sebagai Evaluator


Guru yang profesional mampu menyusun instrumen penilaian yang baik, melaksanakan
penilaian dalam berbagai bentuk dan jenis penilaian, serta mampu menilai setiap pekerjaan
dan tugas siswa yang telah diberikannya.

Selain uraian peran guru diatas. Adapun pendapat Husen (1995) memaparkan
peran guru berbagai aspek , yaitu sebagai pendidik, mengajar, fasilitator, pembimbing,
pelayan, perancang, dll. Uraian tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tugas Tugas pokok


Pendidik  Mengembangkan kepribadian
 Membina budi pekerti
Pengajar  Menyampaikan ilmu pengetahuan
 Melatih keterampilan, memberikan petunjuk
 Merancang pengajaran
 Melaksanakan pembelajaran
 Menilai aktivitas pembelajaran
Fasilitator  Memotivasi siswa – siswi
 Membantu siswa – siswi
 Membimbing siswa – siswi dalam proses pembelajaran
 Menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang
sesuai
 Menggunakan pertanyaan yang merangsang siswa
untuk belajar
 Menyediakan bahan pengajaran

Pembimbing  Mencari kekuatan dan kelemahan siswa siswi


 Memberikan latihan
 Mengenali individu siswa
Pelayan  Memberikan pelayanan pembelajaran yang nyaman dan
aman sesuai dengan perbedaan individual siswa-siswi
Perancang  Menyusun program pengajaran dan pembelajaran
 Menentukan strategi dan metode pembelajaran
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2003 dan Undang Undang No. 14 Tahun
2005 peran guru adalah sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai
dan pengevaluasi dari peserta didik.
Dalam masyarakat, guru adalah sebagai pemimpin yang menjadi panutan atau
teladan serta contoh (referensi) bagi masyarakat sekitar. Mereka adalah pemegang nilai-
nilai norma yang harus dijaga dan dilaksanakan, ini dapat kita lihat bahwa betapa ucapan
guru dalam masyarakat sangat berpengaruh terhadap orang lain.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, melatih dan
membimbing. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.
Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Melatih berarti mengembangkan keterampilan pada siswa. Sedangkan sebagai pembimbing
ialah mendorong berkembangnya prilaku positif pada peserta didik.
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah ialah seorang guru harus dapat
menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampumenarik simpati sehingga ia
menjadi idola para siswanya. Selain tugas kemasyarakatan, guru juga bertugas
untukmencerdaskan kehidupan bangsa artinya guru berperan penting dalam kemajuan
negara melalui pendidikan.
Selain tugas dan fungsi guru, adapun peran guru adalah sebagai pendidik,
motivator, inovator, administrator, manajer, leader, dinamisator, fasilitator dan evaluator.

B. Saran

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini banyak sekali kesalahan baik itu dari
segi isi maupun tulisan. Kami mohon pembaca dapat memberikan saran atau kritik. Supaya
dikemudian hari akan lebih baik. Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. 2003, Peningkatan Profesional Guru SD, Jakarta: Bumi Aksara
Mulyasa. 2007, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sadulloh, Uyoh.Dkk. 2006, Pedagogik, Bandung: Upi Press
Yasyin, Sulchan. 1997, Kamus Bahasa Indonesia(KBI – Saku), Surabaya: Amanah
http://upkmantewe.blogspot.com/tugas-dan-peran-guru.html/diakses tanggal 25 sept 2012.
http://welnastai.blogspot.com/2012/12/tugas-dan-fungsi-guru.html

Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat
dan karuniaNya kepada kita semua, terutama kepada kelompok kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Adapun tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugasmata kuliah
Profesi Kegurruan yang berjudul “Tugas dan Fungsi Guru”. Kami menyadari bahwa
makalah yang kami susun ini sangat jauh dari kesempurnaan. Namun, semoga kiranya
makalah yang telah kami susun ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya.
Amin.

Mataram, 20 September 2013

Kelompok II

MAKALAH
TUGAS DAN FUNGSI GURU
Disusun Oleh

Ni Nyoman Trisna S (E1A012028)

Rinna Lestari (E1A012038)

Wahyul Mutaqqin (E1A01258)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MATARAM
2013

Anda mungkin juga menyukai