Di Susun Oleh :
Zuftian Aris Achmadi (1910110077)
1
Syaiful Bahari Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, 1st edn (Jakarta: PT
Rineka cipta, 2000).
2
Ramayulis, Profesi Dan Etika Keguruan, 2nd edn (Jakarta: Kalam Mulia, 2013).
3
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, 1st edn (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005).
4
Hamzah B Uno and Nina Lamatenggo, Tugas Guru Dalam Pembelajaran: Aspek Yang
Mempengaruhi, ed. by Bunga Sari Fatmawati, 1st edn (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2016).
dini pada jalur formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
3. Fungsi Guru
Seperti yang sudah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya, guru
merupakan salah satu faktor utama penentu keberhasilan pendidikan. Guru juga
memiliki peran yang cukup kompleks dalam lingkungan kependidikan. Berikut
addalah beberapa fungsi guru dalam pembelajaran yang terdapat pada Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005:
a. Guru sebagai pendidik
Guru merupakan seorang pendidik yang menjadi sosok panutan bagi
peserta didik dan lingkungannya. Oleh sebab itu, seorang guru sejatinya
memiliki standar kualitas pribadi yang harus dicapai. Di antara beberapa
standar kualitas yang harus dicapai yaitu tanggung jawab, wibawa, mandiri
dan disiplin. Tanggung jawab guru sebagai pendidik harus mengetahui dan
memahami nilai, norma moral, dan sosial. Sehingga, guru harus menerapkan
tindakan yang baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan
masyarakat.
Sebagai pendidik, guru harus memiliki pemahaman ilmu
pengetahuan, teknologi, seni maupun pemahaman lainnya yang dapat
menunjang keterampilan seorang guru agar memiliki bekal lebih dalam
menjadi seorang pendidik.
b. Guru sebagai pengajar
Guru mempunyai tugas utama sebagai pengajar yaitu menyampaikan
materi pembelajaran. Dalam mengikuti perkembangan teknologi guru tidak
hanya sebagai pengajar, namun juga sebagai fasilitator yang memiliki tugas
memberikan kemudahan belajar bagi peserta didik.
Sebagai seorang pengajar, guru harus memiliki tujuan yang jelas
serta dapat membuat keputusan yang rasional agar peserta didik dapat
memahami keterampilan yang dituntut dalam pembelajaran. Oleh karena itu,
guru harus menciptakan hubungan yang erat dengan peserta didik agar dapat
mengetahui apa yang dirasakan oleh peserta didiknya, baik di sekolah
maupun di luar sekolah.
Kesimpulan dari pembahasan di atas yaitu guru berperan sebagai
pengajar secara kognitif. Dalam artian guru memfokuskan peserta didik
pada sebuah pengetahuan yang akan dipelajari.
c. Guru sebagai pembimbing
Berdasarkan pengalaman, pengetahuan dan tanggung jawabnya guru
sebagai pembimbing harus memiliki tujuan yang jelas dalam menetapkan
jalannya pembelajaran, waktu yang akan ditempuh sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan peserta didik.
Sebagai pembimbing, guru juga memiliki berbagai hak dan tanggung
jawab dalam setiap perjalanan yang telah direncanakan dan dilaksanakan. 5
Dalam hal itu, guru sebagai seorang pembimbing tidak hanya berkaitan
dengan pengetahuan tetapi juga berkaitan dengan pengembangan
kepribadian dan pembentukan nilai-nilai peserta didik.6 Dalam
5
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016).
membimbing, guru harus memenuhi kompetensi yang tinggi dalam
melaksanakan empat hal di bawah ini:
1) Guru wajib membuat rencana tujuan dan mengidentifikasi kompetensi
yang akan dicapai
2) Guru wajib melihat keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran
3) Guru wajib memaknai kegiatan belajar
4) Guru wajib melaksanakan penilaian
d. Guru sebagai pengarah
Guru juga mempunyai fungsi lain yaitu sebagai pengarah. Pengarah
yang di maksud yaitu guru harus mampu mengajarkan peserta didik dalam
memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi terkhusus pada kegiatan
pembelajaran. Guru sebagai pengarah dalam mengambil suatu keputusan
dan menemukan jati diri peserta didik. Guru juga mempunyai tanggung
jawab dalam mengembangkan potensi diri, sehingga peserta didik dapat
membangun karakter yang baik dan terampil bagi dirinya dalam hidup
bermasyarakat.
e. Guru sebagai pelatih
Dalam proses pembelajaran sangat diperlukan pelatihan
keterampilan baik intelektual maupun motorik guna mengembangkan
potensi dasar peserta didik sesuai dengan kemampuan masing-masing
peserta didik. Oleh karena itu, guru juga sangat diperlukan sebagai pelatih
untuk peserta didik dalam mengembangkan potensi masing-masing individu.
Sehingga guru di tuntut untuk memiliki pengetahuan lebih banyak akan hal
yang disampaikan kepada peserta didik.
f. Guru sebagai pengevaluasi
Evaluasi atau penilaian bisa dibilang sebagai aspek pembelajaran
yang sangat kompleks, karena tidak ada pembelajaran tanpa penilaian.
Penilaian yaitu proses penetapan kualitas hasil belajar peserta didik. Sebagai
suatu proses, penilaian dilakukan dengan prinsip-prinsip dan teknik yang
sesuai. Oleh karena itu, guru sebagai pengevaluasi perlu menguasai
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadahi.7
6
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru, 1989).
7
Uno and Nina Lamatenggo.
4. Peran Guru
Ada beberpa peran guru yang dapat dijalankan sebagai pendidik, beberapa
di antaranya yaitu:
a. Korektor
Dalam peran ini, guru diharuskan memahami proses pendidikan.
Oleh karena itu, guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan
mana nilai yang buruk.
b. Inspirator
Sebagai seorang inspirator, guru harus menjadi role model bagi
peserta didiknya. Guru harus bisa memberikan contoh yang baik, karena
guru yang inspiratif akan menumbuhkan semangat dan minat belajar bagi
peserta didiknya. Sehingga peserta didik akan mengikuti pembelajaran
secara aktif dengan inspirasi dari gurunya.
c. Informan
Guru sebagai informan, harus dapat memberikan informasi perkembangan
ilmu pengetahuan maupun teknologi dalam hal yang berkaitan dengan
proses pembelajaran. untuk menjadi informan yang efektif, penguasaan
bahasa menjadi salah satu kuncinya.
d. Organisator
Guru merupakan seorang organisator terkait dengan pengelolaan proses
pembelajaran. di antaranya yang harus dikelola yaitu pengelolaan kegiatan
akademik, menyusun tata tertib sekolah/kelas sesuai dengan yang
dibutuhkan, menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan kalender
akademik dan yang lainnya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.8
e. Fasilitator
Dalam peranan ini, guru diharapkan dapat memfasilitasi peserta didik dalam
proses pembelajaran. memfasilitasi yang dimaksud yaitu pengelolaan
sumberdaya yang tersedia dengan maksimal sehingga memungkinkan siswa
memperoleh pengalaman belajar yang sesuai tingkat perkembangan
mereka.9
8
Nurzaman AM, Alinurdin, and Palogo Balianto, Profesi Keguruan (Pamulang: Unpam Press, 2019).
9
Heri Susanto, Buku Profesi Keguruan, ed. by Bambang Subiyakto and Helmi Akmal (Banjarmasin:
Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Lambung Mangkurat, 2020).
D. Penutup
Guru sebagai pengajar dan Pendidik memiliki kemampuan serta kesempatan
memberikan kontribusi. Guru sebagai Pendidik professional memiliki tugas utama
untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, serta mengevaluasi
hasil belajar peserta didik.
Guru memiliki kedudukan sebagai pengajar dan Pendidik memiliki
kemampuan serta kesempatan memberikan kontribusi. Guru sebagai Pendidik
professional memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, serta mengevaluasi hasil belajar peserta didik
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2005 guru memiliki enam fungsi yaitu sebagai pengajar, pendidik,
pembimbing, pengarah, pelatih, dan pengevaluasi. Dari keenam fungsi tersebut,
seorang guru harus menguasai fungsi-fungsi untuk dapat melaksanakan proses belajar
dalam kelas.
Dalam pembelajaran, guru juga memiliki banyak peran yang harus dijalankan,
di antaranya yaitu sebagai korektor, inspiraor, informan, organizator, korektor dan
banyak lainnya. Sehingga guru memiliki peran yang cukup kompleks dalam proses
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
AM, Nurzaman, Alinurdin, and Palogo Balianto, Profesi Keguruan (Pamulang: Unpam Press,
2019)
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016)
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru, 1989)
Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam, 1st edn (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005)
Ramayulis, Profesi Dan Etika Keguruan, 2nd edn (Jakarta: Kalam Mulia, 2013)
Susanto, Heri, Buku Profesi Keguruan, ed. by Bambang Subiyakto and Helmi Akmal
(Banjarmasin: Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Lambung Mangkurat, 2020)
Syaiful Bahari Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, 1st edn (Jakarta:
PT Rineka cipta, 2000)
Uno, Hamzah B, and Nina Lamatenggo, Tugas Guru Dalam Pembelajaran: Aspek Yang
Mempengaruhi, ed. by Bunga Sari Fatmawati, 1st edn (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2016)