Anda di halaman 1dari 9

RUANG LINGKUP GURU; PENGERTIAN HAKIKAT, KEDUDUKAN, FUNGSI

DAN PERAN GURU

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Profesi Keguruan
Dosen Pengampu : Puspo Nugroho, M.Pd.I

Di Susun Oleh :
Zuftian Aris Achmadi (1910110077)

Riska Fadila (1910110090)

Rina Yunita Maulida (1910110103)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2022
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu bekal setiap insan dalam menapaki
perjalanan sebagai sosok makhluk sosial yang selalu dituntut dalam mengikuti
perkembangan dari masa ke masa. Pendidikan dapat dikatakan berhasil jika
pendidikan tersebut dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan berkualitas
serta menciptakan SDM yang siap dalam menghadapi perubahan perkembangan
zaman.
Salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan pendidikan yaitu sosok
pendidik yang profesional yang biasa disebut dengan guru. Peran guru sangat
dibutuhkan dalam pembentukan pendidikan yang berhasil, karena dalam pendidikan
guru memiliki peran sebagai salah satu sumber belajar, pengelola pembelajaran,
fasilitator, motivator, pembimbing dan mengevaluasi dalam proses belajar mengajar.
Selain itu, guru juga menjadi penentu berhasil atau tidaknya proses
pembelajaran yang berlangsung. Karena dalam proses belajar mengajar guru menjadi
peran utama dalam menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan inovatif. Di
dukung oleh media dan metode pembelajaran yang tepat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, tugas guru yang begitu besar dalam
proses pembelajaran menjadi salah satu faktor penting dalam menunjang pendidikan
berkualitas. Dalam pembuatan paper ini, penulis akan menjelaskan lebih dalam
tentang Ruang Lingkup Guru; Pengertian Hakikat, Kedudukan, Fungsi Dan Peran
Guru.
B. Metode
Metode yang penulis gunakan dalam pembuatan paper ini merupakan metode
library research (penelitian kepustakaan). Oleh karena itu, paper ini dibuat dengan
metode literatur dengan memanfaatkan buku, internet, makalah dan referensi
berbentuk literatur lainnya dan dilanjutkan dengan pengkajian oleh penulis.
C. Hasil dan Pembahasan
1. Pengertian Hakikat Guru
Menurut KBBI, guru adalah orang yang memiliki pekerjaan (mata
pencaharian, profesi) dalam mengajar. Makna guru secara singkat dapat
diartikan sebagai seorang pengajar bagi murid atau peserta didiknya.
Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional
pasal 1 membahas tentang ketentuan umum dalam butir 6 menyatakan pendidik
adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lainnya
yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan. Oleh karena itu, guru bisa diartikan sebagai
pendidik atau tenaga kependidikan.
Namun secara umum guru merupakan pendidik atau pengajar dalam
lingkup pendidikan anak usia dini di sekolah atau pendidikan formal, dasar dan
menengah. Namun, bertolak belakang dengan pendapat yang diutarakan oleh
Syaiful Bahari Djaramah yang mengartikan guru dalam pandangan masyarakat
adalah seseorang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu,
namun tidak harus dalam lembaga formal.1
Dalam definisi lainnya, Ramayulis mendefinisikan guru adalah seorang
yang memiliki tanggung jawab untuk membimbing peserta didik menjadi
manusia yang manusiawi yang memanusiakan manusia. Sehingga tugas utama
seorang guru yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didiknya dalam proses pendidikan. 2 Selain itu,
Abuddin Nata dalam bukunya menjelaskan guru sebagai seorang yang
memberikan pengetahuan, keterampilan serta pengalaman kepada orang lain.3
Dari beberapa pemaparan pengertian guru di atas dapat disimpulkan
bahwa, guru merupakan orang yang berwenang dan memiliki tanggung jawab
terhadap pendidikan peserta didiknya, baik secara individual maupun klasikal,
baik di sekolah maupun di luar sekolah, secara formal maupun nonformal.4
2. Kedudukan Guru Sebagai Pendidik
Sebagaimana terdapat dalam Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen, guru memiliki kedudukan sebagai tenaga professional
pada jenjang Pendidikan dasar, Pendidikan menengah, dan Pendidikan anak usia

1
Syaiful Bahari Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, 1st edn (Jakarta: PT
Rineka cipta, 2000).
2
Ramayulis, Profesi Dan Etika Keguruan, 2nd edn (Jakarta: Kalam Mulia, 2013).
3
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, 1st edn (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005).
4
Hamzah B Uno and Nina Lamatenggo, Tugas Guru Dalam Pembelajaran: Aspek Yang
Mempengaruhi, ed. by Bunga Sari Fatmawati, 1st edn (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2016).
dini pada jalur formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Guru sebagai pengajar dan Pendidik memiliki kemampuan serta


kesempatan memberikan kontribusi. Guru sebagai Pendidik professional
memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, serta mengevaluasi hasil belajar peserta didik. Tugas guru timbul dari
dari rasa percaya masyarakat yakni mentransfer kebudayaan dalam arti,
keterampilan menjalani kehidupan (life skills), terlibat dalam kegiatan-kegiatan
menjelaskan, mendefinisikan, membuktikan dan mengklasifikasi, menunjukkan
sebagai orang yang berpengetahuan luas, serta bisa menjadi panutan. Untuk itu,
guru harus mempunyai kompetensi dalam membimbing peserta didiknya agar
siap menghadapi kehidupan yang sebenarnya (The real life) serta mampu
menjadi teladan yang baik.

Kedudukan guru sebagai tenaga professional memiliki fungsi


meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran guna
meningkatkan mutu Pendidikan nasional. Kedudukan guru serta dosen sebagai
tenaga professional melaksanakan system Pendidikan nasional serta
mewujudkan tujuan Pendidikan nasional, yakni berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

3. Fungsi Guru
Seperti yang sudah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya, guru
merupakan salah satu faktor utama penentu keberhasilan pendidikan. Guru juga
memiliki peran yang cukup kompleks dalam lingkungan kependidikan. Berikut
addalah beberapa fungsi guru dalam pembelajaran yang terdapat pada Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005:
a. Guru sebagai pendidik
Guru merupakan seorang pendidik yang menjadi sosok panutan bagi
peserta didik dan lingkungannya. Oleh sebab itu, seorang guru sejatinya
memiliki standar kualitas pribadi yang harus dicapai. Di antara beberapa
standar kualitas yang harus dicapai yaitu tanggung jawab, wibawa, mandiri
dan disiplin. Tanggung jawab guru sebagai pendidik harus mengetahui dan
memahami nilai, norma moral, dan sosial. Sehingga, guru harus menerapkan
tindakan yang baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan
masyarakat.
Sebagai pendidik, guru harus memiliki pemahaman ilmu
pengetahuan, teknologi, seni maupun pemahaman lainnya yang dapat
menunjang keterampilan seorang guru agar memiliki bekal lebih dalam
menjadi seorang pendidik.
b. Guru sebagai pengajar
Guru mempunyai tugas utama sebagai pengajar yaitu menyampaikan
materi pembelajaran. Dalam mengikuti perkembangan teknologi guru tidak
hanya sebagai pengajar, namun juga sebagai fasilitator yang memiliki tugas
memberikan kemudahan belajar bagi peserta didik.
Sebagai seorang pengajar, guru harus memiliki tujuan yang jelas
serta dapat membuat keputusan yang rasional agar peserta didik dapat
memahami keterampilan yang dituntut dalam pembelajaran. Oleh karena itu,
guru harus menciptakan hubungan yang erat dengan peserta didik agar dapat
mengetahui apa yang dirasakan oleh peserta didiknya, baik di sekolah
maupun di luar sekolah.
Kesimpulan dari pembahasan di atas yaitu guru berperan sebagai
pengajar secara kognitif. Dalam artian guru memfokuskan peserta didik
pada sebuah pengetahuan yang akan dipelajari.
c. Guru sebagai pembimbing
Berdasarkan pengalaman, pengetahuan dan tanggung jawabnya guru
sebagai pembimbing harus memiliki tujuan yang jelas dalam menetapkan
jalannya pembelajaran, waktu yang akan ditempuh sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan peserta didik.
Sebagai pembimbing, guru juga memiliki berbagai hak dan tanggung
jawab dalam setiap perjalanan yang telah direncanakan dan dilaksanakan. 5
Dalam hal itu, guru sebagai seorang pembimbing tidak hanya berkaitan
dengan pengetahuan tetapi juga berkaitan dengan pengembangan
kepribadian dan pembentukan nilai-nilai peserta didik.6 Dalam

5
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016).
membimbing, guru harus memenuhi kompetensi yang tinggi dalam
melaksanakan empat hal di bawah ini:
1) Guru wajib membuat rencana tujuan dan mengidentifikasi kompetensi
yang akan dicapai
2) Guru wajib melihat keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran
3) Guru wajib memaknai kegiatan belajar
4) Guru wajib melaksanakan penilaian
d. Guru sebagai pengarah
Guru juga mempunyai fungsi lain yaitu sebagai pengarah. Pengarah
yang di maksud yaitu guru harus mampu mengajarkan peserta didik dalam
memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi terkhusus pada kegiatan
pembelajaran. Guru sebagai pengarah dalam mengambil suatu keputusan
dan menemukan jati diri peserta didik. Guru juga mempunyai tanggung
jawab dalam mengembangkan potensi diri, sehingga peserta didik dapat
membangun karakter yang baik dan terampil bagi dirinya dalam hidup
bermasyarakat.
e. Guru sebagai pelatih
Dalam proses pembelajaran sangat diperlukan pelatihan
keterampilan baik intelektual maupun motorik guna mengembangkan
potensi dasar peserta didik sesuai dengan kemampuan masing-masing
peserta didik. Oleh karena itu, guru juga sangat diperlukan sebagai pelatih
untuk peserta didik dalam mengembangkan potensi masing-masing individu.
Sehingga guru di tuntut untuk memiliki pengetahuan lebih banyak akan hal
yang disampaikan kepada peserta didik.
f. Guru sebagai pengevaluasi
Evaluasi atau penilaian bisa dibilang sebagai aspek pembelajaran
yang sangat kompleks, karena tidak ada pembelajaran tanpa penilaian.
Penilaian yaitu proses penetapan kualitas hasil belajar peserta didik. Sebagai
suatu proses, penilaian dilakukan dengan prinsip-prinsip dan teknik yang
sesuai. Oleh karena itu, guru sebagai pengevaluasi perlu menguasai
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadahi.7

6
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru, 1989).

7
Uno and Nina Lamatenggo.
4. Peran Guru
Ada beberpa peran guru yang dapat dijalankan sebagai pendidik, beberapa
di antaranya yaitu:
a. Korektor
Dalam peran ini, guru diharuskan memahami proses pendidikan.
Oleh karena itu, guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan
mana nilai yang buruk.
b. Inspirator
Sebagai seorang inspirator, guru harus menjadi role model bagi
peserta didiknya. Guru harus bisa memberikan contoh yang baik, karena
guru yang inspiratif akan menumbuhkan semangat dan minat belajar bagi
peserta didiknya. Sehingga peserta didik akan mengikuti pembelajaran
secara aktif dengan inspirasi dari gurunya.
c. Informan
Guru sebagai informan, harus dapat memberikan informasi perkembangan
ilmu pengetahuan maupun teknologi dalam hal yang berkaitan dengan
proses pembelajaran. untuk menjadi informan yang efektif, penguasaan
bahasa menjadi salah satu kuncinya.
d. Organisator
Guru merupakan seorang organisator terkait dengan pengelolaan proses
pembelajaran. di antaranya yang harus dikelola yaitu pengelolaan kegiatan
akademik, menyusun tata tertib sekolah/kelas sesuai dengan yang
dibutuhkan, menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan kalender
akademik dan yang lainnya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.8
e. Fasilitator
Dalam peranan ini, guru diharapkan dapat memfasilitasi peserta didik dalam
proses pembelajaran. memfasilitasi yang dimaksud yaitu pengelolaan
sumberdaya yang tersedia dengan maksimal sehingga memungkinkan siswa
memperoleh pengalaman belajar yang sesuai tingkat perkembangan
mereka.9

8
Nurzaman AM, Alinurdin, and Palogo Balianto, Profesi Keguruan (Pamulang: Unpam Press, 2019).
9
Heri Susanto, Buku Profesi Keguruan, ed. by Bambang Subiyakto and Helmi Akmal (Banjarmasin:
Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Lambung Mangkurat, 2020).
D. Penutup
Guru sebagai pengajar dan Pendidik memiliki kemampuan serta kesempatan
memberikan kontribusi. Guru sebagai Pendidik professional memiliki tugas utama
untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, serta mengevaluasi
hasil belajar peserta didik.
Guru memiliki kedudukan sebagai pengajar dan Pendidik memiliki
kemampuan serta kesempatan memberikan kontribusi. Guru sebagai Pendidik
professional memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, serta mengevaluasi hasil belajar peserta didik
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2005 guru memiliki enam fungsi yaitu sebagai pengajar, pendidik,
pembimbing, pengarah, pelatih, dan pengevaluasi. Dari keenam fungsi tersebut,
seorang guru harus menguasai fungsi-fungsi untuk dapat melaksanakan proses belajar
dalam kelas.
Dalam pembelajaran, guru juga memiliki banyak peran yang harus dijalankan,
di antaranya yaitu sebagai korektor, inspiraor, informan, organizator, korektor dan
banyak lainnya. Sehingga guru memiliki peran yang cukup kompleks dalam proses
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
AM, Nurzaman, Alinurdin, and Palogo Balianto, Profesi Keguruan (Pamulang: Unpam Press,
2019)
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016)
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru, 1989)
Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam, 1st edn (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005)
Ramayulis, Profesi Dan Etika Keguruan, 2nd edn (Jakarta: Kalam Mulia, 2013)
Susanto, Heri, Buku Profesi Keguruan, ed. by Bambang Subiyakto and Helmi Akmal
(Banjarmasin: Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Lambung Mangkurat, 2020)
Syaiful Bahari Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, 1st edn (Jakarta:
PT Rineka cipta, 2000)
Uno, Hamzah B, and Nina Lamatenggo, Tugas Guru Dalam Pembelajaran: Aspek Yang
Mempengaruhi, ed. by Bunga Sari Fatmawati, 1st edn (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2016)

Anda mungkin juga menyukai