Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TUGAS, PERAN DAN FUNGSI GURU


(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ke-PGRI-an)

Oleh Kelompok 1:
1. Irwan April Liansah (2213020151)
2. M H Hisyam A (2213020074)
3. Adam Berlianza (2213020133)
4. Bertha Gadis (2213020218)
5. Jihan Martha (2213020177)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2022

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, terutama kepada kelompok kami, yang
mana atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan tepat waktu.

Adapun tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ke-PGRI-an yang berjudul “Tugas, Peran dan Fungsi Guru”. Kami menyadari
bahwa makalah yang kami susun ini sangat jauh dari kesempurnaan. Namun,
semoga kiranya makalah yang telah kami susun ini dapat memberikan manfaat bagi
para pembacanya. Aamiin.

Kediri, 17 November 2022

Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jabatan atau profesi guru memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan ini tidak
bisa dilakukan oleh orang yang tidak tahu cara mengajar atau mengatur kegiatan.
Orang yang pandai berbicara dalam bidang tertentu belum tentu bisa disebut guru.
Persyaratan khusus diperlukan untuk menjadi seorang guru, khususnya sebagai
tenaga profesional yang harus menguasai kompleksitas pendidikan dan pengajaran
berdampingan dengan berbagai ilmu lain yang harus dibina dan dikembangkan
selama masa pendidikan tertentu.
Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan secara keseluruhan
adalah pengertian dan definisi seorang guru. Mengingat tugas dan kedudukan
pendidik untuk meningkatkan kualitas dan sifat siswa harus diperlakukan secara
serius. Pegawai yang hanya menjalankan tugas tanpa ada rasa tanggung jawab
terhadap disiplin ilmu yang diembannya bukanlah satu-satunya yang termasuk
dalam kategori ini. Guru memiliki tiga tanggung jawab utama dalam bidang
pendidikan: tanggung jawab profesi, tanggung jawab sosial, dan penugasan
manusiawi.
Dalam proses pendidikan manusia, pendidik dan peserta didik memegang
peranan penting yang sangat diperlukan demi terselenggaranya pendidikan yang
berdaya guna dan berhasil guna. Dalam UU No. 20 tahun 2003 menyatakan peserta
didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Demikian pula tenaga pendidik yang disebut dosen atau guru dalam UU No.
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dikatakan pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualitas sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususanya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Peran
guru profesional telah berperan dalam pembangunan sumber daya manusia
Indonesia. Dalam rangka meningkatkan pendidikan, guru tersebut memiliki
tanggung jawab dan fungsi yang dibebankan kepadanya.
Peran profesional guru merupakan salah satu tanggung jawabnya. Posisi
profesional memerlukan keterampilan yang ditingkatkan dan pengajaran
berkelanjutan yang berkualitas tinggi. Guru yang memenuhi syarat secara
profesional, yaitu guru yang memiliki pengetahuan tentang materi pelajaran yang
mereka ajarkan, mahir dalam mengajarkannya dengan cara yang efisien dan efektif,
dan yang memiliki kepribadian positif. ,Integritas diri dan kemampuan guru, di
samping itu, membutuhkan pertumbuhan dan perkembangan.
Semana (1994) menegaskan bahwa seorang guru dituntut untuk bisa
berperan dalam menunjukan citra guru yang ideal dalam masyarakatnya. Dalam hal
ini, J. Sudarminto (1990) berpendapat dalam Semana 1994, citra seorang guru yang
maju dalam penguasaan dasar ilmu pengetahuan dan alat instrumental (misalnya
sistem berpikir, membaca, pengetahuan, keterampilan memecahkan masalah, dll.)
adalah salah satu yang ideal untuk menyadari dan tanggap terhadap perubahan pola
tindakan yang diperlukan untuk operasi lebih lanjut atau berkelanjutan.
Karena seorang guru menyandang jabatan profesional yang merupakan
posisi strategis dalam kehidupan dan perkembangan, maka ia juga harus matang
dan memiliki keterampilan kerja yang kuat.
Melalui upaya memaksimalkan kemampuan diri dan terus belajar lebih
banyak, maka guru juga harus terus dapat memperkokoh kedudukan dan perannya.
.Ini benar ketika perbaikan diri adalah usaha seseorang dan pekerjaannya tidak
pernah berakhir (hasil akhirnya tidak pernah mencapai keadaan kesempurnaan
mutlak).

B. Rumusan Masalah
Melihat latar belakang masalah diatas maka dalam makalah ini akan
membahas yaitu:
1. Apa pengertian tugas, fungsi dan guru?
2. Apa saja tugas dan fungsi guru?
3. Apa peran guru dalam pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tugas, Fungsi Dan Guru

Sebelum kita mempelajari lebih jauh tentang tanggung jawab dan fungsi
guru, kita perlu memahami apa arti dari istilah-istilah tersebut. Menurut kamus
bahasa Indonesia, tugas adalah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
seseorang. Sesuatu yang perlu dilakukan atau diputuskan agar sesuatu yang harus
dilakukan dalam posisi tertentu. Dalam kamus bahasa Indonesia, penggunaan
sesuatu, atau pekerjaan yang dilakukan (jabatan yang dipegang), adalah fungsi.

Terlepas dari kenyataan bahwa seorang guru adalah orang yang


bertanggung jawab untuk mempraktekkan pendidikan, yang lain berpendapat
bahwa pendidik atau guru membantu siswa menjadi dewasa.

Guru profesional, seperti yang didefinisikan oleh Rice dan Bishoprick (1971),
adalah guru yang mampu mengelola tanggung jawabnya sendiri sehari-hari.
Menurut kedua ahli tersebut, pengajaran profesional adalah proses perpindahan
dari ketidaktahuan ke pengetahuan, dari ketidakdewasaan menjadi kedewasaan,
dan dari diarahkan oleh orang lain menjadi diarahkan oleh diri sendiri.

Menurut UU No.20 Tahun 2003, pendidik adalah tenaga kependidikan yang


berkualifikasi yang ikut serta dalam penyelenggaraan pendidikan dan ditunjuk
sebagai guru, dosen, konselor, tutor, widyaswara, pamong praja, instruktur, dan
fasilitator, di antara bidang keahlian lainnya.

Sementara itu, sesuai UU No.14 persen tahun 2005 guru adalah pendidik
profesional yang tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

B. Tugas dan Fungsi Guru

Tugas, peran dan fungsi guru merupakan satu kesatuan yang utuh. Namun,
tugas dan fungsi terkadang diidentikkan dengan evolusi peran. Menurut UU No. 20
Tahun 2003 dan UU No. 14 Tahun 2005, peran guru adalah sebagai pendidik,
pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai dan pengevaluasi dari peserta
didik.

1. Guru sebagai pendidik


Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan dan pembeda terhadap
peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar mutu
pribadi tertentu yang meliputi tanggung jawab, wibawa, kemandirian dan
kedisiplinan.
Guru harus berusaha untuk memahami nilai-nilai, moral dan norma sosial,
bertindak dan bertindak sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus
bertanggung jawab atas perbuatannya dalam proses pembelajaran di sekolah.
Sebagai pendidik, guru harus berani membuat keputusan mandiri tentang
pembelajaran dan peningkatan kemampuan serta bertindak sesuai dengan
keadaan siswa dan lingkungannya.

2. Guru sebagai Pengajar


Guru membantu mengembangkan siswa mempelajari apa yang belum
diketahuinya, membangun kompetensinya, dan memahami standar materi yang
dipelajarinya. Guru sebagai pengajar perlu mengikuti perkembangan teknologi agar
apa yang ditawarkan kepada siswa tetap kekinian dan tidak ketinggalan zaman.
Perkembangan teknologi telah mengubah peran guru dari yang bertanggung
jawab menyediakan bahan pembelajaran menjadi fasilitator yang tugasnya
memfasilitasi pembelajaran. Hal ini dimungkinkan karena perkembangan teknologi
telah menghasilkan banyak buku dengan harga yang relatif murah, memungkinkan
siswa belajar tanpa batasan ruang dan waktu melalui internet, melalui TV, radio,
dan surat kabar yang selalu ada di depan kita.

3. Guru sebagai Pembimbing


Guru sebagai pembimbing dapat disamakan dengan pemandu wisata.
Sebagai pembimbing, guru harus merumuskan tujuan dengan jelas, mengatur
waktu perjalanan, menentukan rute, menggunakan petunjuk arah, dan menilai
kelancarannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswanya. Sebagai
pengawas, semua kegiatan guru harus dilandasi kerjasama yang baik antara guru
dan siswa. Guru berhak dan bertanggung jawab atas semua perjalanan yang
direncanakan dan dilakukan.

4. Guru Sebagai pengarah


Guru harus mampu memecahkan masalah yang dihadapi siswa,
membimbing mereka dalam mengambil keputusan, dan menemukan jati diri
mereka. Guru juga harus membimbing peserta didik untuk mengembangkan
potensinya agar dapat mengembangkan karakter yang baik dalam dirinya dalam
menghadapi kehidupan nyata di masyarakat.

5. Guru sebagai Pelatih


Proses belajar mengajar memerlukan pelatihan keterampilan intelektual dan
motorik, oleh karena itu guru perlu berperan sebagai pelatih. Selain keterampilan
dasar dan materi baku, pelatihan yang disampaikan juga harus dapat
memperhatikan perbedaan individu peserta didik dan lingkungannya. Untuk ini,
guru perlu tahu banyak.

6. Guru Sebagai Penilai


Asesmen atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling
kompleks. Hal ini karena melibatkan banyak konteks dan hubungan, serta variabel
lain yang penting bila relevan dengan konteks yang hampir tidak mungkin
dipisahkan dari aspek penilaian manapun. Tidak ada pembelajaran tanpa penilaian,
karena penilaian adalah proses yang menentukan kualitas hasil belajar, atau sejauh
mana siswa telah mencapai tujuan pembelajarannya.
Sebagai suatu proses, penilaian berprinsip dan dilakukan dengan
menggunakan teknik yang tepat. Apapun metode yang dipilih, penilaian harus
dilakukan dengan proses yang jelas yang mencakup tiga tahap: persiapan,
pelaksanaan, dan tindak lanjut. Mengingat kompleksitas proses penilaian, guru
harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai.
Selain peran di atas, guru harus bertanggung jawab atas jenis teknik,
karakteristiknya, proses pengembangannya, kelebihan dan kekurangannya dalam
berbagai aspek, validitas, reliabilitas, dan kemampuannya dalam membedakan.
Guru harus berusaha untuk belajar dengan cara yang memudahkan siswa
untuk mencapai potensi penuh mereka. Dalam hal ini guru harus kreatif,
profesional, menyenangkan dan memposisikan diri sebagai:

1. Penyayang orang tua kepada anak didiknya


2. Tempat untuk mengungkapkan ketidakpuasan dan perasaan siswa kepada
teman dan siswa lain.
3. Memberikan kemudahan setiap saat dan melayani siswa sesuai dengan
minat, kemampuan dan bakatnya.
4. Orang tua memberikan ide untuk mempelajari masalah anaknya dan
mencari solusi yang memungkinkan
5. Kembangkan rasa percaya diri, keberanian dan tanggung jawab.
6. Pengembangan proses sosialisasi yang tepat antara siswa, orang tua dan
lingkungannya.
7. Kembangkan kreativitas.

Guru memiliki banyak tanggung jawab dalam bentuk pengabdian, baik di


dalam maupun di luar tugas. Secara ringkas, ada tiga jenis tugas guru: tugas
profesional, tugas kemanusiaan, dan tugas masyarakat. Pekerjaan guru sebagai
suatu profesi meliputi mengajar, mengajar, mengarahkan dan mengawasi.
Pendidikan berarti melanjutkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan.

Pendidikan berarti kelanjutan dan pengembangan lebih lanjut ilmu


pengetahuan dan teknologi. Coaching berarti mengembangkan keterampilan
siswa. bertindak sebagai pembimbing dan memfasilitasi pengembangan perilaku
positif pada siswa.

Misi guru kemanusiaan di sekolah adalah bahwa guru harus mampu


menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Untuk menjadi idola bagi para siswa,
Anda harus bisa mendapatkan empati. Apa pun pelajaran Anda, itu harus
memotivasi siswa Anda untuk belajar. Jika guru tidak lagi menarik secara fisik,
kegagalan yang pertama adalah ketidakmampuan untuk mengajarkan kepada
siswa benih ajarannya. Siswa akan ragu menghadapi guru yang tidak menarik.
Tidak dapat merekam pelajaran dengan benar.
Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang paling terhormat di
lingkungannya. Hal ini karena guru diharapkan dapat membuat pengetahuan
tersedia bagi masyarakat. Artinya Guru mempunyai tugas mendidik masyarakat
untuk membentuk Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila. Tugas dan peran
guru tidak terbatas dalam masyarakat. Padahal, guru merupakan konstituen
strategis yang memilih peran kunci dalam menentukan kemajuan kehidupan
bangsa.

Memang status guru merupakan unsur kehidupan bangsa yang tak


tergantikan, dari dulu sampai sekarang. milik negara. Karena status istimewa
tersebut, komunitas menaruh harapan tinggi terhadap peran guru. Guru tidak bisa
mengabaikan harapan tersebut, tetapi mereka juga bisa menjadi norma yang
menentukan perilaku mereka.

Berkenaan dengan perubahan sosial, seorang guru yang baik harus mampu
melakukan tidak hanya tugas profesional di dalam kelas, tetapi juga tugas belajar
di luar kelas dan di masyarakat, bertindak sebagai inovator, motivator dan fasilitator
kemajuan dan pembaharuan. Dalam masyarakat, guru adalah pemimpin yang
menjadi panutan atau panutan dan contoh (referensi) masyarakat sekitar anda
dapat melihat bahwa kata-kata guru sosial berdampak besar pada orang lain.
Kehadiran guru sangat penting bagi suatu bangsa, terutama bagi bangsa yang
sedang berkembang, bagi kelangsungan hidup suatu bangsa, apalagi di masa-
masa yang semakin sulit. Perubahan dan perubahan nilai. Semakin akurat guru
melakukan tugas, semakin termotivasi dan kredibel sebagai pengembang dijamin
dan dibuat. Dengan kata lain, potret diri guru era dan perkembangan dinamika
kehidupan bangsa berbanding lurus dengan citra guru era di masyarakat.

Dari zaman dahulu sampai sekarang, guru adalah panutan bagi masyarakat.
Guru dibutuhkan tidak hanya oleh siswa di kelas, tetapi juga oleh masyarakat
sekitar untuk memecahkan berbagai masalah sosial. Masyarakat tampak
memilikiguru di garda terdepan, memberikan teladan, memberikan semangat dan
motivasi. Untuk lebih memahami tugas dan fungsi seorang guru, perhatikan tabel
di bawah ini.

No Tugas Fungsi Uraian tugas


1. I. Mendidik, 1. Sebagai 1.1 Mengembangkan
Mengajar, Membimbing Pendidik Potensi/ Kemampuan Dasar
dan Melatih Peserta Didik.
(Profesi) 1.2 Mengembangkan Kepribadian
Peserta Didik.
1.3 Memberikan Keteladanan.
1.4 Menciptakan Suasana
Pendidikan yang Kondusif.
2. Sebagai 2.1 Merencanakan Pembelajaran
Pengajar 2.2 Melaksanakan Pembelajaran
yang Mendidik
2.3 Menilai Proses dan Hasil
Pembelajaran
3. Sebagai 3.1 Mendorong Berkembangnya
Pembimbing Perilaku Positif dalam
Pembelajaran
3.2 Membimbing Peserta didik
Memecahkan Masalah dalam
Pembelajaran
4. Sebagai 4.1 Melatih Keterampilan-
Pelatih Keterampilan yang diperlukan
dalam Pelajaran
4.2 Membiasakan Peserta Didik
Berperilaku Positif dalam
Pembelajaran
II. Kemanusiaan 5.1 Menjadi orang tua kedua
5.2 Transformasi Diri
5.3 Auto identifikasi
III. Kemasyarakatan 6.1 Mendidik dan mengajar
masyarakat untuk menjadi
warga negara Indonesia yang
bermoral Pancasila
6.2 Mencerdaskan bangsa
C. Peran Guru dalam Pembelajaran

Peran guru dalam pendidikan sangat penting dalam proses pembelajaran


dari zaman ke zaman. Walaupun sekarang berada di dalam era globalisasi, dimana
teknologi sangat berkembang dengan pesat hampir menggantikan sebagian
pekerjaan manusia , akan tetapi kedudukan guru tidak dapat digantikan dengan
media lain. Hal ini dapat diartikan bahwa peran guru tetap diperlukan dalam
keadaan apapun.
Proses pembelajaran adalah adanya interaksi atau hubungan antara peserta
didik,guru dan lingkungannya dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Agar tercapinya proses pembelajaran yang edukatif maka guru
diharapkan mampu menjadikan pembelajaran sebagai ajang perbaikan kualitas
peserta didik dan pembentuk kompetensi serta mampu memaknai setiap
pembelajaran yang akan disampaikan. Guru yang berkualitas adalah yang
mengetahui dan mengerti fungsi dan perannya dalam pencapaian proses
pembelajaran.
Menurut Pullias dab Young, Manan, Yelon dan Wenstein seperti yang
dikutip oleh E.Mulyasa (2007), mengatakan bahwa peran guru dalam proses
pembelajaran adalah sebagai Pendidik, Pengajar, Pembimbing, Pelatih, Penasihat,
Pembaharu (Inovator), Model dan Teladan, Pribadi, Peneliti, Pendorong Kreativitas,
Pembangkit, Pandangan, Pekerja Rutin, Pemindah Kemah, Pembawa cerita, Aktor,
Emansipator, Pengawet, dan sebagai Kulminator. Sedangkan Menurut Sudirman
(1922), peran guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai Informator,
Organisator, Motivator, Pengarah/Direktor, Insalator, Transmiter, Fasilitator,
Mediator, dan Evaluator.
Untuk menjadi guru yang profesioanal tentu saja seorang guru harus tahu
apa saja peran yang mesti dilakukannya. Paling tidak ada 10 peran yang harus
dilakukan oleh seorang guru profesional, yaitu sebagai berikut :
1. Peran Guru sebagai Pendidik
a. Saat menjalankan perannya sebagai seorang pendidik guru yang professional
harus berusaha mengembangkan kepribadian anak.
b. Membimbing dengan ikhlas sehingga menjadikan peserta didik seseorang yang
mampu berpikir kritis, inovatif, dan kreatif.
c. Membina budi pekerti dengan menanamkan akhlak dan akidah yang baik serta
memberikan pengarahan kepada mereka.
d. Guru diharapkan dapat menjadi teladan bagi peserta didiknya, teladan bukan
berarti harus dituntut menjadi manusia sempurna karena pada hakikatnya guru juga
merupakan manusia yang tidak luput dari kesalahan. Tetapi sebagai guru harus
bisa menjaga diri dari perbuatan yang kurang terpuji dan bisa menjaga kewibawaan
seorang guru.

2. Peran Guru sebagai Motivator


a. Guru profesional mampu memberikan dorongan kepada semua anak untuk dapat
belajar dengan giat.
b. Guru yang mempunyai peran sebagai motivator yang baik akan senantiasa
memberikan tugas yang sesuai dengan kemampuan siswa.
c. Mengakomodasi perbedaan-perbedaan yang terdapat pada setiap peserta didik
yang dimaksudkan adalah Guru diharapkan mengenali kepribadian peserta didik.
Bukan hanya mengenai cara belajar, gaya belajar dan yang di butuhkan. Akan
tetapi, harus mengetahui bakat minat dan sifat masing-masing peserta didik.

3. Peran Guru sebagai Administrator


Guru yang profesioanal selalu menjadi administrator yang baik yaitu sebagai
berikut :
a. Ia dapat membuat daftar presensi dengan tekun.
b. Membuat daftar penilaian → Guru harus mengatahui metode-metode penilaian dan
bagaimana menggunakan metode-metode tersebut sehingga berlangsung dengan
efektif dan efisien.
c. Serta mampu melaksanakan admisitrasi teknis lainnya untuk sekolah.

4. Peran Guru sebagai Inovator


a. Mempunyai ide-ide segar setiap proses pembelajaran sehingga tidak menjadikan
peserta didik merasa bosan.
b. Mampu untuk menemukan strategi, metode dan konsep-konsep dalam
pembelajaran demi kemajuan pembelajaran anak didiknya.
c. Selain menemukan ide dan strategi dalam proses pembelajaran guru harus
memiliki pengetahuan yang luas tentang materi yang akan diajarkan, baik
pengetahuan tentang materi-materi ajar ataupun peningkatan keterampilan
mengajarnya agar lebih profesional.

5. Peran Guru sebagai Manajer


Seorang guru adalah adalah seorang manajer, yaitu mampu mengawal
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi berdasakan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku serta mampu menghidupkan suasana pembelajaran yang
menyenangkan.

6. Peran Guru sebagai Supervisor


a. Memantau anak didik selama kegiatan pembelajaran.
b. Menilai dan memperhatikan perkembangan anak didik.
c. Melakukan bimbingan teknis terhadap perkembangan anak didik.

7. Peran Guru sebagai Leader (Pemimpin)


a. Sebagai pemimpin guru harus mampu mengawal tugas dan fungsi tanpa mengikuti
secara kaku ketentuan yang berlaku.
b. Mampu mengambil keputusan yang bijak jika dihadapkan masalah dalam proses
pembelajaran ataupun mengenai anak didiknya.
c. Bersikap adil terhadap semua anak didik tanpa membeda-bedakan yang satu
dengan lainnya.

8. Peran Guru sebagai Dinamisator


a. Dapat memberikan dorongan kepada anak didiknya dengan jalan menciptakan
suasana dan lingkungan pembelajaran yang kondusif.
b. Memiliki peran yang mana dapat menunjukkan sikap-sikap yang bisa menginspirasi
murid untuk melakukan hal-hal yang sama bahkan dapat lebih baik.

9. Peran Guru sebagai Mediator


a. Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan
dalam berbagai bentuk dan jenisnya.
b. Mampu menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap materi yang
disampaikan kepada anak didik.

10. Peran Guru sebagai Fasilitator


a. Mampu memberikan bantuan teknis , arahan dan petunjuk kepada peserta
didiknya.
b. Dapat memfasilitasi segala kebutuhan peserta didiknya, sesuai tugas dan
fungsinya.
c. Memberikan suasana yang nyaman agar anak didik dapat dengan mudah
menerima dan memahami materi-materi yang telah disampaikan. Sehingga
menjadikan lebih efektif dan efisien pada setiap proses pembelajaran.

11. Peran Guru sebaga Evaluator


a. Melakukan evaluasi keberhasilan anak didik pada hasil yang telah dilakukan
selama kegiatan pembelajaran
b. Tidak hanya anak didik seorang guru perlu mengevaluasi dirinya sehingga
kedepannya mampu menyampaikan materi pembelajaran dengan lebih baik.
c. Mengetahui anak didik yang kurang memahami materi lalu memberikan
pengarahan.
d. Mampu menilai setiap pekerjaan dan tugas siswa yang telah diberikannya.

Selain uraian peran guru diatas , adapun pendapat Husen (1995) yaitu sebagai
berikut :

Tugas Tugas Pokok


Pendidik 1. Mengembangkan Kepribadian
2. Membina budi pekerti

Pengajar 1. Merancang pengajaran


2. Melaksanakan pembelajaran
3. Menyampaikan ilmu pengetahuan
4. Melatih kketerampilan, memberikan
petunjuk

Fasilitator 1. Menyediakan bahan ajar


2. Menggunakan strategi dan metode
pembelajaran yang sesuai
3. Membimbung anak didik dalam
proses pembelajaran.
4. Menggunakan pertanyaan yang
merangsang siswa untuk belajar.
5. Memotivasi anak didik
6. Membantu anak didik

Pembimbing 1. Mengenali individu


2. Mencari kekuatan dan kelemahan
anak didik
3. Memberikan latihan

Pelayanan 1. Memberikan pelayanan pembelajaran


yang nyaman dan aman sesuai dengan
perbedaan individual anak didik

Perancang 1. Menyusun program pengajaran dan


pembelajaran
2. Menentukan strategi dan metode
pembelajaran
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Menurut undang-undang no.20 Tahun 2003 dan undang undang no. 14 tahun
2005 peran guru adalah sebagai pendidik, pembimbing, pengarah, pelatih,
mengevaluasi dari peserta didik.

Guru adalah sebagai pemimpin yang menjadi panutan atau teladan. contoh
(referensi) bagi masyarakat sekitar.mereka adalah pemegang nilai-nilai norma
yang harus di jaga dan dilaksanakan.

Guru sebagai pekerja profesi secara holistic adalah berada pada tingkatan
tertinggi dalam system Pendidikan nasional,karena guru dalam tugas
profesionalnya memiliki otonomi yang kuat.

B. Saran

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini banyak sekali kesalahan baik
itu dari segi isi maupun tulisan. Kami mohon pembaca dapat memberikan saran
atau kritik. Supaya dikemudian hari akan lebih baik. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. 2003, Peningkatan Profesional Guru SD, Jakarta: Bumi


Aksara
Mulyasa. 2007, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sadulloh, Uyoh.Dkk. 2006, Pedagogik, Bandung: Upi Press
Yasyin, Sulchan. 1997, Kamus Bahasa Indonesia(KBI – Saku), Surabaya:
Amanah
http://upkmantewe.blogspot.com/tugas-dan-peran-guru.html/diakses tanggal 25
sept 2012.
http://welnastai.blogspot.com/2012/12/tugas-dan-fungsi-guru.html

Anda mungkin juga menyukai