Oleh Kelompok 1:
1. Irwan April Liansah (2213020151)
2. M H Hisyam A (2213020074)
3. Adam Berlianza (2213020133)
4. Bertha Gadis (2213020218)
5. Jihan Martha (2213020177)
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, terutama kepada kelompok kami, yang
mana atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ke-PGRI-an yang berjudul “Tugas, Peran dan Fungsi Guru”. Kami menyadari
bahwa makalah yang kami susun ini sangat jauh dari kesempurnaan. Namun,
semoga kiranya makalah yang telah kami susun ini dapat memberikan manfaat bagi
para pembacanya. Aamiin.
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jabatan atau profesi guru memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan ini tidak
bisa dilakukan oleh orang yang tidak tahu cara mengajar atau mengatur kegiatan.
Orang yang pandai berbicara dalam bidang tertentu belum tentu bisa disebut guru.
Persyaratan khusus diperlukan untuk menjadi seorang guru, khususnya sebagai
tenaga profesional yang harus menguasai kompleksitas pendidikan dan pengajaran
berdampingan dengan berbagai ilmu lain yang harus dibina dan dikembangkan
selama masa pendidikan tertentu.
Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan secara keseluruhan
adalah pengertian dan definisi seorang guru. Mengingat tugas dan kedudukan
pendidik untuk meningkatkan kualitas dan sifat siswa harus diperlakukan secara
serius. Pegawai yang hanya menjalankan tugas tanpa ada rasa tanggung jawab
terhadap disiplin ilmu yang diembannya bukanlah satu-satunya yang termasuk
dalam kategori ini. Guru memiliki tiga tanggung jawab utama dalam bidang
pendidikan: tanggung jawab profesi, tanggung jawab sosial, dan penugasan
manusiawi.
Dalam proses pendidikan manusia, pendidik dan peserta didik memegang
peranan penting yang sangat diperlukan demi terselenggaranya pendidikan yang
berdaya guna dan berhasil guna. Dalam UU No. 20 tahun 2003 menyatakan peserta
didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Demikian pula tenaga pendidik yang disebut dosen atau guru dalam UU No.
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dikatakan pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualitas sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususanya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Peran
guru profesional telah berperan dalam pembangunan sumber daya manusia
Indonesia. Dalam rangka meningkatkan pendidikan, guru tersebut memiliki
tanggung jawab dan fungsi yang dibebankan kepadanya.
Peran profesional guru merupakan salah satu tanggung jawabnya. Posisi
profesional memerlukan keterampilan yang ditingkatkan dan pengajaran
berkelanjutan yang berkualitas tinggi. Guru yang memenuhi syarat secara
profesional, yaitu guru yang memiliki pengetahuan tentang materi pelajaran yang
mereka ajarkan, mahir dalam mengajarkannya dengan cara yang efisien dan efektif,
dan yang memiliki kepribadian positif. ,Integritas diri dan kemampuan guru, di
samping itu, membutuhkan pertumbuhan dan perkembangan.
Semana (1994) menegaskan bahwa seorang guru dituntut untuk bisa
berperan dalam menunjukan citra guru yang ideal dalam masyarakatnya. Dalam hal
ini, J. Sudarminto (1990) berpendapat dalam Semana 1994, citra seorang guru yang
maju dalam penguasaan dasar ilmu pengetahuan dan alat instrumental (misalnya
sistem berpikir, membaca, pengetahuan, keterampilan memecahkan masalah, dll.)
adalah salah satu yang ideal untuk menyadari dan tanggap terhadap perubahan pola
tindakan yang diperlukan untuk operasi lebih lanjut atau berkelanjutan.
Karena seorang guru menyandang jabatan profesional yang merupakan
posisi strategis dalam kehidupan dan perkembangan, maka ia juga harus matang
dan memiliki keterampilan kerja yang kuat.
Melalui upaya memaksimalkan kemampuan diri dan terus belajar lebih
banyak, maka guru juga harus terus dapat memperkokoh kedudukan dan perannya.
.Ini benar ketika perbaikan diri adalah usaha seseorang dan pekerjaannya tidak
pernah berakhir (hasil akhirnya tidak pernah mencapai keadaan kesempurnaan
mutlak).
B. Rumusan Masalah
Melihat latar belakang masalah diatas maka dalam makalah ini akan
membahas yaitu:
1. Apa pengertian tugas, fungsi dan guru?
2. Apa saja tugas dan fungsi guru?
3. Apa peran guru dalam pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum kita mempelajari lebih jauh tentang tanggung jawab dan fungsi
guru, kita perlu memahami apa arti dari istilah-istilah tersebut. Menurut kamus
bahasa Indonesia, tugas adalah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
seseorang. Sesuatu yang perlu dilakukan atau diputuskan agar sesuatu yang harus
dilakukan dalam posisi tertentu. Dalam kamus bahasa Indonesia, penggunaan
sesuatu, atau pekerjaan yang dilakukan (jabatan yang dipegang), adalah fungsi.
Guru profesional, seperti yang didefinisikan oleh Rice dan Bishoprick (1971),
adalah guru yang mampu mengelola tanggung jawabnya sendiri sehari-hari.
Menurut kedua ahli tersebut, pengajaran profesional adalah proses perpindahan
dari ketidaktahuan ke pengetahuan, dari ketidakdewasaan menjadi kedewasaan,
dan dari diarahkan oleh orang lain menjadi diarahkan oleh diri sendiri.
Sementara itu, sesuai UU No.14 persen tahun 2005 guru adalah pendidik
profesional yang tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Tugas, peran dan fungsi guru merupakan satu kesatuan yang utuh. Namun,
tugas dan fungsi terkadang diidentikkan dengan evolusi peran. Menurut UU No. 20
Tahun 2003 dan UU No. 14 Tahun 2005, peran guru adalah sebagai pendidik,
pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai dan pengevaluasi dari peserta
didik.
Berkenaan dengan perubahan sosial, seorang guru yang baik harus mampu
melakukan tidak hanya tugas profesional di dalam kelas, tetapi juga tugas belajar
di luar kelas dan di masyarakat, bertindak sebagai inovator, motivator dan fasilitator
kemajuan dan pembaharuan. Dalam masyarakat, guru adalah pemimpin yang
menjadi panutan atau panutan dan contoh (referensi) masyarakat sekitar anda
dapat melihat bahwa kata-kata guru sosial berdampak besar pada orang lain.
Kehadiran guru sangat penting bagi suatu bangsa, terutama bagi bangsa yang
sedang berkembang, bagi kelangsungan hidup suatu bangsa, apalagi di masa-
masa yang semakin sulit. Perubahan dan perubahan nilai. Semakin akurat guru
melakukan tugas, semakin termotivasi dan kredibel sebagai pengembang dijamin
dan dibuat. Dengan kata lain, potret diri guru era dan perkembangan dinamika
kehidupan bangsa berbanding lurus dengan citra guru era di masyarakat.
Dari zaman dahulu sampai sekarang, guru adalah panutan bagi masyarakat.
Guru dibutuhkan tidak hanya oleh siswa di kelas, tetapi juga oleh masyarakat
sekitar untuk memecahkan berbagai masalah sosial. Masyarakat tampak
memilikiguru di garda terdepan, memberikan teladan, memberikan semangat dan
motivasi. Untuk lebih memahami tugas dan fungsi seorang guru, perhatikan tabel
di bawah ini.
Selain uraian peran guru diatas , adapun pendapat Husen (1995) yaitu sebagai
berikut :
Menurut undang-undang no.20 Tahun 2003 dan undang undang no. 14 tahun
2005 peran guru adalah sebagai pendidik, pembimbing, pengarah, pelatih,
mengevaluasi dari peserta didik.
Guru adalah sebagai pemimpin yang menjadi panutan atau teladan. contoh
(referensi) bagi masyarakat sekitar.mereka adalah pemegang nilai-nilai norma
yang harus di jaga dan dilaksanakan.
Guru sebagai pekerja profesi secara holistic adalah berada pada tingkatan
tertinggi dalam system Pendidikan nasional,karena guru dalam tugas
profesionalnya memiliki otonomi yang kuat.
B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini banyak sekali kesalahan baik
itu dari segi isi maupun tulisan. Kami mohon pembaca dapat memberikan saran
atau kritik. Supaya dikemudian hari akan lebih baik. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA