Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan. Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang, keluarga,
maupun bangsa dan negara. Maju-mundurnya suatu bangsa banyak ditentukan oleh maju
mundurnya pendidikan bangsa itu. Mengingat sangat pentingnya bagi kehidupan, maka
pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.
Untuk melaksanakan pendidikan harus dimulai dengan pengadaan tenaga pendidikan sampai
pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan. Kemarnpuan guru sebagai tenaga
kependidikan, baik secara personal, sosial, maupun profesional, harus benar-benar dipikirkan
karena pada dasarnya guru sebagai tenaga kependidikan merupakan tenaga lapangan yang
langsung melaksanakan kependidikan dan sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan.
Untuk itu, ilmu pendidikan memegang peranan yang sangat penting dan merupakan ilmu
yang mempersiapkan tenaga ke pendidikan yang profesional, sebab kemampuan profesional
bagi guru dalam melaksanakan proses belajar-mengajar merupakan syarat utama.

Seorang pendidik harus mengerti dan paham betul mengenai konsep profesi
kependidikan sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan baik untuk mendidik anak bangsa
dengan profesional sehingga dapat memperbaiki negara ini menjadi lebih baik. Bagaimana
mungkin seorang anak didik akan memiliki kualitas yang baik jika saja pendidik yang
mengajar dan membinanya buakanlah guru yang teladan dan profesional. Tentu tujuan
pendidikan pun tidak akan tercapai. Sebagai calon guru, dalam proses pembelajaran
mahasiswa saat ini terfokus pada pengetahuan yang luas, dimana pengetahuan tersebut dapat
dicari melalui buku. Dengan hal ini jugalah setiap mata kuliah termasuk Profesi
Kependidiakan mengharuskan untuk melakukan Critical Book Report dengan
membandingkan dua buku berdasarkan isi, tata bahasa, layout dan cover. inilah hal utama
yang menjadi alasan mengapa saya melakukan tugas ini dengan semaksimal mungkin agar
dapat menggali ilmu psikologi pendidikan lebih dalam lagi.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang menjadi inti sari setiap buku ?
2. Dimana keberadaan kelebihan dan kelemahan pada setiap buku?
3. Bagaimana perbandingan kedua buku?
4. Mengapa sangat perlu dilakukan review beberapa buku?

1.3. Tujuan
Dapat memberi informasi dari setiap buku supaya dapat dipahami oleh para pembaca
tentang indentitas setiap buku melalui isi ringkasan yang diikuti oleh kelebihan, kelemahan
dan yang menjadi bahan pembandingnya, serta dapat menambah wawasan setiap pembaca
mengenai profesi kependidikan.

1
BAB II
IDENTITAS BUKU
2.1 IDENTITAS BUKU
1. Buku utama
Nama buku : PROFESI KEPENDIDIKAN
Penulis buku : Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd
Penerbit : Unimed Press
Tahun terbit : 2019
ISBN : 978-602-7938-05-2
Jumlah halaman : 404 halaman

2. Buku pembanding
Nama buku : Profesi Keguruan
Penulis buku : Prof. Soetjipto
Drs. Raflis Kosasi, M.Sc.
Penerbit : Rineka Cipta
Tahun Terbit : 2007
ISBN : 979-672-789-7
Tebal Buku : 261 Halaman

2
BAB III

RINGKASAN ISI BUKU

A. Ringkasan Buku Utama

BAB I : HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN

Secara etimologis, profesi berasal dari bahasa inggris “profesion” yang berakar dari
bahasa latin “profeus” artinya mengakui atau menyatakan mampu atau ahli dalam stu bentuk
pekerjaan. Secara semantik, profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
dari para anggotanya. Adapun ciri-ciri dari profesi adalah (schein, 2005) :

1. bekerja sepenuhnya dalam jam jam kerja


2. pilihan kerja didasarkan pada motivasi yang kuat,
3. memiliki seperangkat ilmu pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperoleh lewat
pendidikan dan proses yang lama,
4. membuat keputusan sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan,
5. pekerja berorientasi pada pelayanan bukan kepentingan pribadi,
6. memiliki otonomi untuk bertindak dalam menyelesaikan persoalan klien,
7. menjadi anggota organisasi profesional sesudah memenuhi persyaratan atau kriteria
tertentu,
8. memiliki kekuatan dan status yang tinggi sebagai ekspert dalam spesialisasinya dan
9. keahliannya boleh diadvertensikan untuk mencari klien

Guru sebagai jabatan profesional dituntut memiliki tiga kompetensi yaitu kompetensi
personal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Sedangkan untuk kompetensi guru
profesional pada UU No 14 Tahun 2005 terdiri atas kompetensi Pedagogik, Kompetensi
Kepribadian, Kompetensi Profesional dan Kompetensi Sosial. Pekerjaan di bidang
pendidikan dapat menjawab masalah dan tantangan pada setiap era, termasuk era revolusi
industry 4.0 saat pendidik dan tenaga kependidikan yang benar-benar professional
menjalankan pekerjaan tersebut secara professional pula.

BAB II : PROFESIONALISASI JABATAN GURU

Keprofesionalan seseorang terbentuk melalui proses yang harus dijalani dalam waktu
yang lama. Profesionalan tidak diawali dengan oleh keluarnya surat pengangkatan (SK)
sebagai guru sebagai lulusan LPTK, tetapi dimulai sejak ada “niat menjadi guru”, menjadi

3
pelayan manusia yang bertujuan utnuk memanusiakan manusia. Berbagai wahana untuk
meningkatkan keprofesionalan guru adalah PKG, KKG, dll. Kinerja guru merupakan salah
satu indicator penentu ketercapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran salah satu indicator
penentu ketercapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Kinerja guru adalah hasil kerja yang dicapai guru dalam melaksanakan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakpan, pengalaman, dan
kesungguhannya dalam bekerja.

Dalam pelaksanaannya, menurut Pidarta (1986), faktor yang dapat mempengaruhi


kinerja guru adalah kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas kerja, harapan harapan, dan
kepercayaan personalia sekolah. Penilaian kinerja guru menurut Siswanto dalam Lamatenggo
(2001) memiliki unsur unsur yaitu :

1. Kesetiaan
2. Kejujuran
3. Prestasi kerja
4. Kerja Sama
5. Tanggungjawab
6. Prakarsa
7. Ketaatan
8. Kepemimpinan

Unsur pendidikan yang dapat dilihat sebagai angka kredit dalam kenaikan pangkat
guru adalah mengikuti pendidikan formal dan memperoleh ijazah/gelar meliputi (100) untuk
ijazah S-1/D-IV; (2)150 ijazah untuk S-2 dan (3) 200 ijazah untuk S-3 dan mengikuti
pelatihan prajabtan dan program induksi. Profesi guru juga memiliki perlindungan yang
diatur dalam perundang-undangan.

BAB III : PERAN ORGANISASI DAN PENYIKAPAN PROFESI KEPENDIDIKAN

Organisasi profesi adalah suatu wadah perkumpulan orang orang yang memiliki
keahlian khusus yang merupakan ciri khas dari keahlian tersebut. Organisasi profesional
berfungsi sebagai pengendali keseluruhan profesi baik secara sendiri maupun secara bersama
sama dengan pihak lain yang relevan. Dalam profesi kependidikan, UU tentang Sistem
Pendidikan Nasional sangat penting guna mengatur dan melindungi keberadaannya. Selain
itu, guru juga memiliki kode etik yaitu ketentuan atau aturan yang berkenaan dengan tata

4
susila dan akhlak. Kode etik guru tediri dari dua yaitu Kode Etik Guru Indonesia dan Kode
Etik Jabatan Guru.

Tenaga profesional tentunya menuntut sikap yang profesional. Sikap ini terdiri dari
kognitif dan afektif. Standar pendidik dan tenaga Kependidikan diatur dalam Peraturan
Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional yang diatur pada bab
VI pasal 28 dan 29. Pola tingkah laku guru yang profesional harus bersikap komitmen yang
utuh terhadap peraturan perundang-undangan, organisasi profesi, teman sejawat, peserta
didik, profesi guru, pimipinan dan pekerjaan. UU RI No 14 Tahun 2005 pasaal 41 ayat 3
menyebutkan “Guru wajib menjadi anggota Organisasi Profesi”. Penyikapan profesi
kependidikan mengandung makna kecenderungan guru atau tenaga pendidik memandang dan
memperlakukan guru sebagai profesi.

BAB IV : PERANAN GURU DALAM MANAJEMEN KEPENDIDIKAN

Manajemen berarti pengelolaan yang berarti penggunaan sumber daya secara efektif
untuk mencapai sasaran. Usman (2006) menyatakan manajemen pendidikan adalah seni dan
ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Administrator adalah seseorang yang memiliki kemampuan menjalankan proses


sekelompok kerja sama individu dibidang tertentu dengan memberdayakan seluruh sumber
daya mencapai tujuan yang ditetapkan bersama. Dalam melakukan administrasi maka
diperlukan manajemen. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan, guru
bidang studi harus mampu memahami dan menjadi bagian yang terintegrasi dalam
manajemen pendidikan dengan melaksanakan tugas dan tanggungjawab pada setiap garapan
yang dikelola kepala sekolah sebagai manajer di sekolah.

BAB V : HAKEKAT SUPERVISI KEPENDIDIKAN

Secara umum Supervisi berarti upaya pemberian bantuan kepada guru agar dapat
membantu peserta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam praktekna sering
supervisi diartikan sebagai pengawasan terhadap kinerja guru. Hal yang melatarbelakangi
pentingnya supervisi bagi tenaga pendidik adalah :

5
1. Penyelenggaraan pendidikan melibatkan peran sejumlah orang yang perlu dikendalikan
dalam kerjasama
2. Pada umumnya, semua petugas pendidikan memiliki potensi yang lebih besar daripada
apa yang ditampilkannya saat ini (saat melaksanakan tugas)
3. Para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta perkembangan tuntunan
masyarakat yang semakin kompleks.

Tujuan supervisi pendidikan adalah mengukur dan menjamin terpenuhinya kualitas


penyelengaraan pendidikan maupun pembelajaran. Fungsi supervisi pendidikan adalah
mengkoordinir semua usaha sekolah, memperlengkapi kepemimpinan sekolah, memperkuat
pengalaman-pengalaman guru, menstimulasi usaha usaha yang kreatif, memberikan fasilitas
dan penilaian, menganalisa situasi belajar mengajar, membantu meningkatkan kemampuan
belajar serta mengintegrasikan tujuan pendidikan.

BAB VI : BIMBINGAN KONSELING DAN PERAN GURU

Secara umum Konseling diartikan sebagai bantuan. Konseling merupakan suatu


proses pertemuan langsung antara konselor dan konseli yang bermasalah dimana pembimbing
membantu konseling mengusahakan perubahan sikap dan tinglah laku. Tujuannya adalah
memahami dirinya dengan baik, memahami lingkungannya, membuat pilihan dan keputusan
yang bijaksana, mengatasi masalah yang dihadapi. Sedangkan fungsinya adalah :

1. Fungsi Pemahaman : mengetahui siapa dan bagaimana individu yang dikonseling itu
2. Fungsi Pencegahan : upaya pencegahan terhadap timbulnya masalah
3. Fungsi Penyaluran : membantu penyaluran kearah kegiatan atas progaram yang dapat
menunjang tercapainya perkembangan yang optimal
4. Fungsi Penyesuaian : untuk membantu terciptanya penyesuaian antar siswa dan
lingkungannya
5. Fungsi Perbaikan : membantu siswa yang masih mengalami masalah
6. Fungsi Pengembangan : membantu siswa dalam mengembangkan keseluruhan secara
mantap dan terarah.

Landasan yang ada dalam bimbingan konseling adalah:

1. Landasan filosofis, berkenaan dengan mencari jawaban “apakah manusia itu?” Dn Kn


dijawab dengan adanya filsafat

6
2. Landasan psikologis, berupa motif dan motivasi, pembawaan dan lingkungan,
perkembangan individu, belajar, dan kepribadian
Landasan sosial budaya : landasan yang memberikan pemahaman kepada
konselor tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor
yang mempengaruhi terhadap perilaku individu.

B. Ringkasan Buku Pembanding

BAB I : KONSEP PROFESI KEGURUAN

Jabatan guru merupakan jabatan professional, dan sebagai jabatan profesional,


pemegangnya harus memenuhi kualifikasi tertentu. Kriteria jabatan professional antara lain
bahwa jabatan itu melibatkan kegiatan intelektual, mempunyai batang tubuh ilmu yang
khusus, memerlukan persiapan lama untuk memangkunya, memerlukan latihan dalam jabatan
yang bekesinambungan, merupakan karier hidup dan keanggotaan yang permanen,
menentukan baku perilakunya, mementingkan layanan, mempunyai organisasi professional,
dan mempunyai kode etik yang ditaati oleh anggotanya.

Jabatan guru belum dapat dipenuhi secara maksimal persyaratan itu, namun
perkembangannya di tanah air menunjukkan arah untuk terpenuhinya persyaratan tersebut.
Usaha untuk ini sangat tergantung kepada niat, perilaku dan komitmen dari guru sendiri dan
organisasi yang berhubungan dengan itu, juga oleh kebijakan pemerintah.

BAB II: SIKAP PROFESIONAL KEGURUAN

Sebagai profesional, guru harus selalu meningkatkan pengetahuan, sikap, dan


keterampilan secara terus menerus. Sasaran penyikapan itu meliputi penyikapan terhadap
perundang-undangan, organisasi profesi, teman sejawat, peserta didik, tempat kerja,
pemimpin dan pekerjaan.

Sebagai jabatan yang harus dapat menjawab tantangan perkembangan masyarakat,


jabatan guru harus selalu dikembangkan dan dimutakhirkan. Dalam bersikap guru harus
selalu mengadakan pembaruan sesuai dengan tuntutan tugasnya.

BAB III : BIMBINGAN DAN KONSELING

Perkembangan kemampuan siswa secara optimal untuk berkreasi, mandiri,


bertanggung jawab dan memecahkan masalah merupakan tanggung jawab yang besar dari
kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, pemahaman potensi pribadi sangat penting untuk

7
perkembangan siswa sebagai manusia yang utuh. Di samping itu, dalam perkembangannya
siswa sering kali menghadapi masalah yang tidak mampu dipecahkan sendiri, sehingga
mengganggu keberhasilan belajarnya.

Untuk membantu proses perkembangan pribadi mengatasi masalah yang dihadapi


sering kali siswa memerlukan bantuan professional. Sekolah harus dapat menyediakan
layanan profesional yang dimaksud berupa layanan bimbingan dan konseling, karena sekolah
merupakan lingkungan yang terpenting sesudah keluarga. Layanan ini dalam batas tertentu
dapat dilakukan guru, tetapi jika masalahnya berat diperlukan petugas khusus konselor untuk
menanganinya.

Menurut jenis permasalahannya guru atau konselor dapat memberikan bantuan dalam
bentuk: (a) bimbingan belajar, (b) bimbingan sosial, dan (c) bimbingan dalam mengatasi
masalah pribadi. Semua bimbingan ini didasarkan atas prinsip, asas, orientasi, dan etika
professional.

BAB IV : PROGRAM BIMBINGAN DI SEKOLAH DAN PERAN GURU DALAM


PELAKSANAANNYA

Bimbingan dan konseling disekolah merupakan kegiatan bersama. Semua personel


sekolah (kepala sekolah, guru, konselor, tenaga administrasi) mempunyai peran masing-
masing dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Untuk dapat menyukseskan
misi bimbingan dan konseling diperlukan program yang komperhensif dan mantap. Progaram
ini harus disusun dengan tepat sesuai dengan hasil identifikasi masalah. Oleh karena itu,
program bimbingan disetiap jenjang pendidikan berbeda satu sama lain sesuai dengan
masalah yang dihadapi siswa pada masing-masing kelompok umur itu.

Terlepas dari peranan personel pendidikan lain disekolah, guru mempunyai peran
amat penting dalam pelaksanaan bimbingan disekolah. Hal ini disebabkan oleh posisi guru
yang memungkinkannya bergaul lebih banyak dengan siswa sehingga mempunyai
kesempatan tatap muka lebih banyak dibandingkan dengan personel sekolah lainnya. Oleh
karena itu, guru dapat memerankan bimbingan kepada siswa baik didalam maupun diluar
kelas.

8
BAB V : ADMINISTRASI KEPENDIDIKAN DAN PROFESI KEGURUAN

Administrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengertian


administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang, seperti dari sudut
pandang kerja sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen,
kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, komunikasi, dan ketatausahaan.

Lingkup pembicaraan tentang administrasi pendidikan itu juga tergantung pada aras
(level) tujuan pendidikan yang ingin dicapai, yaitu pada tingkat kelas sampai pada tingkat
sistem pendidikan nasional. Makin luas cakupannya makin banyak yang terlibat dan makin
kompleks permasalahannya.

Sebagai tenaga kependidikan, khususnya guru, wawasan tentang administrasi


pendidikan pendidikan amat penting karena pemahaman tentang latar kerja guru. Wawasan
itu dapat membantnya mengambil keputusan yang tepat dalam melaksanakan tugasnya.

BAB VI : PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI SEKOLAH MENENGAH

Administrasi pendidikan merupakan sistem kerja sama diantara para personel


pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Kerja sama ini dilakukan dengan
memanfaatkan sumber daya, baik sumber manusia maupun non manusia. Administrasi
pendidikan mempunyai ruang lingkup garapan yang luas, antara lain administrasi kurikulum,
kesiswaan personel, keuangan, hubungan sekolah dengan masyarakat, serta layanan khusus.

Dalam melaksanakan tugas yang menjadi lingkup garapan di atas, guru harus
melaksanakan perannya sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Guru merupakan
mitra kerja kepala sekolah dan personel yang sangat berkepentingan agar semua sumber yang
ada dimanfaatkan secara maksimal untuk peningkatan proses belajar-mengajar. Dalam
masing-masing bidang garapan administrasi pendidikan, guru berperan sesuai dengan tahapan
proses dan substansi menurut kewenangannya.

BAB VII : SISTEM DAN STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

Sistem pendidikan di Indonesia merupakan sistem yang sangat besar dan kompleks.
Berfungsinya sistem ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Salah satu wahana yang sangat menentukan berfungsinya sistem itu
adalah Dapertemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertugas menyelenggarakan sebagian
tugas umum pemerintahan dan oembangunan di bidang pendidikan dan kebudayaan

9
Untuk menyelenggarakan hal tersebut, Dapertemen Pendidikan dan Kebudayaan
mempunyai unsur-unsur, yaitu Menteri, Sekertariat Jendral, Inspektorat Jendral, Direktorat
Jendral (4 buah), Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan, pusat-
pusat bidang khusus, dan instansi vertical wilayah. Pengetahuan ini sangat penting bagi
seorang calon guru. Lebih lanjut seorang calon guru juga harus dipersiapkan untuk
mengemban tugas sebagai tenaga kependidikan. Penyiapan ini dilakukan antara lain dengan
memperbaiki pendidikan dalam jabatannya. Jika sudah terjadi, maka pendidikan dapat
memenuhi sasaran, baik sasaran relevansi, mutu, jumlah dan efisiensi

BAB IX : SUPERVISI PENDIDIKAN

Jabatan profesional harus terus dikembangkan sesuai dengan tuntutan pekerjaan.


Pengembangan ini seharusnya datang dari kemuan dan kemampuan pribadi masing-masing
tenaga professional itu. Dalam kenyataannya karena berbagai sebab, perkembangan
professional iru memerlukan bantuan dari luar, baik yang menyangkut substansi maupun
pemanfaatan sumber daya yang mendukung perkembangan itu. Orang yang bertanggung
jawab membantu pertumbuhan professional guru disebut supervisor. Supervisor itu sendiri
juga merupakan jabatan professional, yang sangat mementingkan kemampuan untuk
menetapkan bantuan apa dan sampai seberapa jauh bantuan yang diperlukan guru.

Dalam menjalankan tugasnya supervisor dapat menggunakan satu atau lebih


pendekatan yang dirasa cocok untuk memberikan layanan terhadap gur. Pendekatan itu antara
lain, pendekatan humanistic, pendekatan kompetensi, pendekatan klinis, dan endekatan
professional. Guru sebagai subjek supervise juga harus berperan aktf dalam pelaksanaan
supervise

10
BAB IV

PEMBAHASAN ISI BUKU


1. KEUNGGULAN BUKU
A. BUKU UTAMA :
 Berdasarkan struktur buku, buku ini mempunyai struktur yang lengkap mulai dari
kata pengantar, ucapan terimakasih, daftar isi, daftar pustaka, penutup.
 Berdasarkan cover, buku ini memiliki cover yang menarik yang sesuai dengan isi
buku.
 Berdasarkan tata bahasa, buku ini memiliki tata bahasa yang baku sehingga
mudah untuk dimengerti oleh para pembacanya.
 Buku Profesi Kependidikan ini sangat bagus dan sesuai untuk dipelajari oleh
setiap mahasiswa khususnya calon guru.

B. BUKU PEMBANDING :
 Berdasarkan struktur buku, buku ini mempunyai struktur yang lengkap mulai
dari kata pengantar, ucapan terimakasih, daftar isi, daftar pustaka, penutup.
 Dari segi cover buku Profesi keguruan ini sangatlah menarik karena
secara tidak langsung covernya telah memberikan cerminan isi buku.
Sehingga menimbulkan keingin tahuan pembaca untuk membaca isi dari
pada buku psikologi pendidikan ini.
 Isi buku profesi keguruan ini sudah bagus dan menarik untuk dibaca
oleh siapa saja, karena buku ini menjelaskan berdasarkan teori yang telah
diuji oleh beberapa pakar pendidikan.selanjutnya isi buku di jelaskan
bersamaan dengan contoh. kemudian penjelasan dari isi buku ini di
jelaskan secara kualitatif sehingga dapat meyakinkan pembaca
 Bahasa yang digunakan dalam buku ini terdiri dari dua bahasa yaitu
Bahasa Inggris Dan Bahasa Indonesia. Sehingga hal ini merupakan
variasian bahasa yang baik bagi pembaca.dan selalu diimbangi dengan
terjemahannya dalam bahasa indonesia, yang kemudian pembaca akan
mengerti akan terjemahan dari bahasa inggris itu sendiri.
 Identitas buku ini sangat lengkap sekali dimana buku ini melampirkan
ISBN, penulis, Tahun Terbit, Penerbit, nama penulis, dan lain-lain masih
banyak lagi. Sehingga buku ini cocok untuk dikritisi oleh para pembaca
yang ingin mengkritisinya
2. KELEMAHAN BUKU
A. BUKU UTAMA
 Berdasarkan isi, terdapat beberapa kalimat yang kurang efektif sehingga membuat
pembaca kurang paham akan maksud dari kalimat tersebut
 Terdapat beberapa topik pembahasan yang kurang penting sehingga membuat
pembaca cepat bosan.

11
B. BUKU PEMBANDING :
 Adanya pembahasan-pembahasan yang sering di ulang-ulang pada buku ini,
dimana hal ini dapat membingungkan para pembaca.
 Dalam penulisan kata dan kalimat pada buku ini masih banyak terdapat
kesalahan.
 Banyak memakai istilah-istilah hingga sulit dipahami

3. PERBANDINGAN KEDUA BUKU


Buku Utama Buku Pembanding
Pada buku utama pemaparan materi Pada buku pembanding pemaparan materi
berdasarkan pada pendapat-pendapat para berdasarkan pada pendapat-pendapat para ahli.
ahli dan juga berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan langsung oleh penulis.
Pada buku utama disetiap akhir bab tidak Pada buku pembanding disetiap akhir bab
dicantumkan daftar pustaka. dicantumkan daftar pustaka.

Menurut saya buku yang paling sesuai untuk digunakan mahasiswa adalah buku utama, hal
tersebut dikarenakan kalimat dalam buku utama lebih mudah dimengerti serta memberikan
materi psikologi pendidikan yang lebih lengkap.

12
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari makalah yang telah dibuat penulis dapat menyimpulkan bahwa penulisan Critical
Book Repotrt ini melatih mahasiswa untuk dapat mengetahui dimana posisi kelebihan
maupun kelemahan dari setiap buku yang direview. Serta kita dapat terlatih dengan sikap
kritis dalam melakukan penelitian yang dimulai dari mengkritik sebuah buku, khususnya
pada Profesi Kependidikan

Untuk itu,secara garis besar kita mengetahui bahwa crtical book report ini bermanfaat
dalam menggali ilmu lebih dalam lagi serta melatih kita untuk mempunyai sikap kritis.

B. SARAN

Dalam mengkritisi buku , perlu namanya sikap kritis dan keseriusan dalam memahami
setiap buku. Selain itu, saat melakukan tugas ini diharapkan tidak terfokus pada meringkas
materi saja, melainkan memahami materi. Sehingga daalm melakukan Critical Book Report
ini kita mampu mnyelesaikan tugas yang diberikan serta kita mampu menambah wawasan
berdasarkan materi yang sudah kita pahami.

Terimakasih

13
Daftar Pustaka
Yasaratodo, Wau. 2017. Profesi Kependidikan. Medan: Penerbit Unimed Press

Soetjipto,Raflis Kosasih.2007. PROFESI KEGURUAN. Jakarta :Rineka Cipta

14

Anda mungkin juga menyukai