(RPP 1)
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
:
1. Melalui penyajian video tokoh Nelson Mandela dan lagu Kasih siswa diharapkan dapat
memahami arti tentang pengampunan dengan benar.
2. Meminta kesediaan seorang siswa untuk menceriterakan hal pengampunan yang pernah
dirasakan lewat pengalaman hidupnya dengan baik
3. Meminta siswa menuliskan contoh rendah hati seseorang yang mau mengampuni sesamanya
berdasarkan referensi ayat Alkitab Matius 6 : 12
4. Mengidentifikasi alasan kita membutuhkan pengampunan dari orang lain
1
5. Menyusun sebuah puisi tentang mengampuni
Pertemuan 2
Setelah mengikuti serangkaian pembelajaran, peserta didik dapat:
1. Mengenal tokoh Abraham Lincol melalui kisah hidupnya
2. Menjelaskan tujuan Yesus mengajarkan perumpamaan tentang “pengampunan”
(Matius 18:22-35)
3. Menjelaskan maksud pernyataan Yesus “….bukan sampai 7x, melainkan sampai 70x7 kali”
4. Mengidentifikasi sikap yang diinginkan oleh Yesus untuk kita perbuat kepada orang lain yang
membutuhkan pengmpunan dari kita
5. Mengidentifikasi bentuk-bentuk penghayatan akan pengampunan yang diberikan Allah kepada
manusia
6. Menyusun doa mengenai mengampuni sesama
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pengalaman mengampuni dan diampuni
2. Arti pengampunan
3. Arti penting mengampuni bagi orang Kristen
Pertemuan 2
1. Prinsip dasar pengampunan menurut iman Kristen
2. Cara menghayati sebuah pengampunan
F. Sumber Belajar
1. Buku Guru dan Buku Siswa Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti,Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia
3. Alkitab dan Kidung Jemaat
4. Situs Internet http://alkitab.sabda.orang/passage.php
5. Artikel: Kisah hidup Nelson Mandela dan Abraham Lincol
6. Lingkungan sekitar: Kelas
G. Media Pembelajaran
1. Media:
1. Gambar tokoh Nelson Mandela dan kisah hidupnya atau video
2. Gambar tokoh Abraham Lincoln dan kisah hidupnya
3. Kisah hidup yusup
4. ALat dan Bahan
Papan tulis, laptop, LCD,penghapus
2
4. Menanyakan keadaan siswa
5. Apersepsi
Mengaitkan materi yang akan diajarkan saat ini dengan
menanyakan kepada siswa
a. Apa tindakan kamu jika diperlakukan dengan tidak
adil oleh seseorang? (cth: kamu dituduh mencuri
padahal kamu tidak melakukan hal ini)
b. Mengapa kamu mengambil tindakan itu?
6. Memberi motivasi kepada siswa untuk aktif dalam
proses pembelajaran
7. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
Inti 1. Mengamati 90 Menit
Peserta didik dalam hati membaca kisah Nelson
Mandela, dan mengambil kesimpulan tentang sikap
yang diambil oleh tokoh tersebut tentang
pengampunan
2. Menanyakan
Peserta didik bersama-sama dengan teman
sebangkunya saling bertanya tentang pengalaman
megampuni dan tidak megampuni yang terjadi
dalam kehidupan mereka masing-masing.
3. Pengumpulan data ( Mengeksplorasi)
Peserta didik menuliskan masin-masing
pengalaman mengampuni dan diampuni dengan
berbagai tantangan yang dihadapi.
Peserta didik membaca cerita tentang “ Yusuf
Yang Mengampuni “
4. Mengasosiasi
Peserta didik melakukan kegiatan diskusi untuk
mengidentifikasi pentingnya hal pengampunan
bagi orang Kristen dan tingkat kesulitan
mengampuni orang lain
5. Mengkomunikasikan
Peserta didik mempresntasikan hasil diskusi untuk
mengetahui arti mengampuni
Peserta didik menyajikan hasil kesimpulan didepan
kelas secara bergantian sesuai dengan pegarahan
guru
6. Menciptakan
Peserta didik membuat sebuah puisi tentang
Mengampuni
3
lain?
3) Sebutkan tokoh afrika yang dengan
kerendahan hati dan tulus mau
mengampuni orang yang pernah
menyakitinya
4. Menyampaikan kegiatan minggu depan
5. Berdoa dipimpin peserta didik sebagai ucapan
terimah kasih kepada Allah
4
Peserta didik menyajikan hasil kesimpulan didepan
kelas secara bergantian sesuai dengan pegarahan
guru
6. Menciptakan
Peserta didik menuliskan doa yang intinya peserta
didik memohon pengampunan dari Allah
memomohon ampun atas semua kesalahan yang
telah kamu perbuat kesalahan yang telah kamu buat
pada sesama maupun Tuhan.
Penilaian Sikap
1. Sikap Spritual
a. Theknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
No Sikap / Nilai Butir Instrumen
1 Berdoa Mandiri Selalu mendoakan orang yang membenci kita
2 Rendah hati Memberika maaf kepada orang yang meminta maaf
3 Peduli Menolong sesama yang membenci kita
Lihat lampiran 1
2. Sikap Sosial
a. Theknik Penilaian : penilaian sejawat ( antar teman )
b. Bentuk Instrumen : daftar pertanyaan
c. Kisi-kisi :
No Sikap / Nilai Butir Instrumen
1 Keterbukaan Tulus mengampuni kesalahan orang lain
2 Kerja sama Berpartisipasi mendamaikan teman yang berselisih paham
3 Ramah Menghargai teman dalam berbagai kelemahan dan
dengan teman kelebihan
4 Hormat pada Memaafkan kesalahan orang tua
5
orang tua
5 Kejujuran Jujur mengakui kesalahan
6 Menepati Tidak menyimpan dendam kepada siapapun
janji
7 Kepedulian Selalu memberikan bantuan saat teman yang membenci
kita membutuhkan
8 Tanggung Mau membeikan bantuan pada orang yang pernah
jawab membenci kita
Lihat lampiran 1
3. Pengetahuan
a. Theknik penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : daftar pertanyaan/ uraian
c. Kisi-kisi :
Pertemuan 1
a. Penilaian soal diskusi
No Indikator Butir Instrumen
1 Menuliskan pemahaman tentang arti mengampuni Tuliskan pemahaman kamu
tentang arti mengampuni
2 Jelaskan hal pengampunan penting bagi orang Mengapa hal pengampunan
Kristen penting bagi orang Kisten ?
3 Menjelaskan menurut kamu, dalam hidup ini kita Apakah menurut kamu, dalam
perlu mengampuni orang lain! Berilah alasanmu hidup ini kita perlu mengampuni
orang lain! Berilah alasanmu
4 Menyebutkan alasan kita sulit mengampuniorang Mengapa kita sulit mengampuni
lain orang lain ?
5 Menjelaskan apakah kita membutuhkan Apakah kita membutuhkan
pengampunan dari orang lain pengampunan dari orang lain?
Pertemuan 2
6
hidup manusia pengampunan bagi hidup manusia
4. Ketrampilan
a. Theknik Penilaian : Penilaian karya
b. Bentuk Instrumen : Produk
c. Kisi-kisi : Pertemuan 1
No Ketrampilan Butir Instrumen
1 Menulis Puisi tentang Tuliskan sebuah puisi tentang pengampunan
pengampuan
Instrumen : Lihat lampiran 3
Pertemuan 2
No Ketrampilan Butir Instrumen
1 Menulis Doa yang intinya peserta Tuliskan sebuah Doa yang intinya peserta
didik memohon pengampunan dari didik memohon pengampunan dari Allah,
Allah, memohon ampu atas semua memohon ampu atas semua kesalahan yang
kesalahan yang telah kamu telah kamu perbuat pada sesame maupun
perbuat pada sesame maupun Tuhan
Tuhan
Instrument : lihat lampiran
7
LAMPIRAN 1
PENILAIAN SIKAP SPRITUAL DAN SOSIAL
8
6
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Aspek Penilaian
1. Selalu mendoakan orang lain
2. Memberikan maaf kepada orang menerima maaf
3. Menolong sesama yang membenci kita
Skor :
Konversi Nilai :
Predikat/Konversi
Sangat Baik : apabila memperoleh skor :3,33 < skor ≤ 4,00
9
Skor
No Sikap/nilai Aspek Penilaian
1-4
1 Berdoa mandiri Selalu mendoakan orang yang membenci kita
2 Rendah Hati Memberikan maaf kepada orang yang meminta maaf
3 Peduli Menolong sesama yang membenci kita
Skor:
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Kerjasama
Tanggung
Tenggang
Menepati
Konversi Nilai
dengan
No Nama Siswa
Ramah
Skor
teman
Jawab
Janji
rasa
Predikat
0-4 0-4 0-4 0–4 0–4 0-4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
10
11
12
13
14
15
16
17
10
18
19
20
21
22
Skor :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Konversi Nilai :
Predikat/Konversi
Sangat Baik : apabila memperoleh skor :3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor :2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor :1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor :skor ≤ 1,33
Skor:
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
11
LAMPIRAN 2
PENILAIAN PENGETAHUAN
Pertemuan 1
12
A.Penilaian Soal diskusi
4. Menyebutkan alasan Mengapa kita sulit Kita sulit mengampuni orang lain 1
kita sulit mengampuni karena kita selalu berpikir kalau
mengampuni orang oranglain? dirinya benar
lain
Jumlah Skor 10
13
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
Jumlah Skor 5
Pertemuan 2
Menyebutkan sikap Sebutkan sikap yang Sikap yang diinginkan oleh Yesus
yang diinginkan oleh diinginkan oleh Yesus untuk kita perbuat kepada orang lain
3. Yesus untuk kita untuk kita perbuat yang membutuhkan pengampunan 2
perbuat kepada kepada orang lain dari kita adalah memberikan
pengampunan dengan tulus dan lahir
orang lain yang yang membutuhkan dari kebaikan hati.
membutuhkan pengampunan dari
pengampunan dari kita!
kita
4 Menyebutkan
dampak dari Sebutkan dampak Dampak dari pengampunan bagi
dari pengampunan hidup manusia: hidup dalam 2
pengampunan bagi
bagi hidup manusia! kebahagiaan dan penuh ucapan
hidup manusia
syukur
Jumlah Skor 8
14
B. Penilaian Soal Evaluasi
3. Menyebutkan sikap Sebutkan sikap yang Sikap yang diinginkan oleh Yesus 2
yang diinginkan diinginkan oleh untuk kita perbuat kepada orang lain
oleh Yesus untuk Yesus untuk kita yang membutuhkan pengampunan
dari kita adalah memberikan
kita perbuat kepada perbuat kepada
pengampunan dengan tulus dan
orang lain yang orang lain yang lahir dari kebaikan hati.
membutuhkan membutuhkan
pengampunan dari pengampunan dari
kita kita!
Jumlah Skor 7
15
LAMPIRAN 3
PENILAIAN KETRAMPILAN
Jumlah Skor
Keterangan
Nama Siswa 1 2 3 4 5
Nomor
Nilai
1-4 1-4 1-4 1-4 1-4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
16
21
22
Aspek Penilaian :
1. Keterlibatan/ berpartisipasi dalam kelompok
2. Keantuasiasan dalam mengikuti diskusi
3. Kemampuan bekerja sama dengan anggota lain sebagai rasa bertanggungjawab
4. Kemampuan berargumentasi (alasan, usulan, mempertahankan pendapat) dalam presentasi.
5. Kemampuan memberikan respon (memberikan respon yang sesuai dengan permasalahan/
pertanyaan) dalam presentasi
Rubrik penilaian
Aspek Penilaian
Skala
1 2 3 4 5
1 tidak aktif Tidak mau Tidak mau Tidak mampu Tidak mampu
mengikuti diskusi bekerja sama
2 kurang aktif Kurang antusias Kurang baik Kurang mampu Kurang mampu
3 cukup aktif cukup antusias cukup baik cukup mampu cukup mampu
4 sangat aktif sangat antusias sangat baik sangat mampu sangat mampu
Pertemuan 2
Format penilaian:
Keleng Ketepatan
Jumlah Nilai
Nama Siswa
1-4 1-4 1-4 1-4 1-4
1.
17
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Keterangan :
Ketepatan
Relevansi Kelengkapan Deskripsi Kebersihan
waktu
Skor
3 Mencari informasi Membuat tabel Jelas, sesuai Tepat waktu Cukup bersih
sesuai topik/ (> 50%) lengkap dengan topik dengan cara di
tugas tagih
18
4 Mencari informasi Sangat lengkap Sangat jelas, Tepat waktu Bersih
sangat sesuai dan tepat sesuai dengan tanpa ditagih
topik/ tugas dan topic
asli sebagai karya
sendiri
Rubrik Penilaian :
1.
Relevansi Amat baik 4
Mencari informasi sangat sesuai topik/ tugas dan asli sebagai karya Baik 3
sendiri Sedang 2
Mencari informasi sesuai topik/ tugas Kurang 1
Mencari informasi, tetapi tidak sesuai topik/ tugas
Tidak mencari informasi sesuai topic
2. Deskripsi
Sangat jelas, sesuai dengan topic Amat baik 4
Jelas, sesuai dengan topic Baik 3
Cukup jelas, tetapi tidak sesuai topic Sedang 2
Tidak ada Kurang 1
19
No Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat Skor
Amat menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan. Amat baik 4
Menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, dengan sedikit kesalahan. Baik 3
Kurang menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, dengan banyak
kesalahan. Sedang 2
Tidak menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, tulisan sulit dibaca.
Kurang 1
6.
Ketepatan Waktu Amat baik 4
Baik 3
Tepat waktu tanpa ditagih Sedang 2
kurang 1
Tepat waktu dengan cara di tagih
20
LAMPIRAN 4
MATERI PEMBELAJARAN
INDAHNYA MENGAMPUNI
APA ARTI MENGAMPUNI.
Mengampuni artinya memaafkan seseorang dengan tulus hati,membebaska diri, sehingga tidak emnjadi n
seseorang dari beban rasa bersalah serta tidak mengungkit-ungkit lagi kesalahannya. Akan tetapi pengampunan
itu tidak dengan sendirinya menghilangkan kewaspadaan diri, sehingga tidak menjadi korban untuk darial yang
sama lagi. Dengan demikian, pengampunan yang diberikan itu menjadi sesuatu yang tepat dan efektif.
Pengampunan Yusuf menyebabkan saudara-saudaranya terbebas dari hutang atas kejahatan mereka. Guru
perlu memberi penegasan mengenai perbaikan hubungan yang telah rusak karena hal ini penting untuk menjadi
titik kait ketika tentang Allah mengampuni dalam Yesus Kristus dimana akan ditegaskan tentang “Perbaikan”
hubungan antara Allah dengan manusia telah rusak oleh dosa.
Pengampunan yang tulus dan lahir dari kebaikan hati adalah pengampunan yang bersifat “memperbaiki” dan
“merekatkan” kembali hubungan – hubungan yang pernah rusak. Mengenai perbaikan hubungan dan
pendamaian ini perlu ditegaskan oleh guru karena disini letak benang merah dengan topik berikutnya mengenai
Allah mengampuni manusia melalui Yesus Kristus dan memperbaiki hububungan yang rusak antara manusia dan
Allah sejak musia jatuh ke dalam dosa.
1. Matius 6 : 14-15
Yesus menekankan di sini bahwa para pengikutNya harus bersedia untuk mengampuni kesalahan orang
lain. Manusia telah menikmati pengampunan dari Allah dengan Cuma-Cuma karena itu manusia wajib
mengampuni sesama. Yesus mengatakan hal ini sebagai bagian dari tanggapanNya atas pertanyaan
simbol bahwa pengampun itu tak terbatas semakin , banyak pengasihan yang kita berikan bagi orang lain,
semakin diberkati hidup kita.
2. Kejadian 45 : 1-14.
Bagian Alkitab ini bercerita tentang pertemuan antara saudara yang amat mengharukan. Yusuf
memperkenalkan diri pada saudara-saudaranya. Ia memaafkan mereka dan menerima mereka. Tidak
hanya itu, ia juga menolong mereka dari kesulitan dan pada akhirnya membawa mereka tinggal
didekatnya. Ketika Yusuf tidak bisa lagi menahan hatinya, dia berseru nyaring sambil menangis
(terjemahan harafiah)
Sesaat kemudian dia memperkenalkan diri kepada saudara-saudaranya dan membuka hatinya yang baik
untuk mereka. Di dalam ketakutan dan kebingunan mereka menjadi tidak bisaberbicara. Tetapi Yusuf
menenangkan hati mereka. Dia menyatakan “ Allah menyuruh kamu mendahului kamu”
Dengan cepat dia menangkat seluruh beban kesalahan mereka karena perbuatan buruk mereka dulu
ketika ia berusaha menafsirkan kejadian tersebut menurut maksud dan rencana Allah. Bahwa Allah yang
mengatur supaya Yusuf berada di Mesir mendahului saudara-saudaranya.
Yusuf mendesak saudara-saudaranya untuk membawa ayah mereka ke Mesir dan tinggal di sana. Dia
menjelaskan bahwa kelaparan tersebut akan berlangsung lima tahun lagi, tetapi di Mesir dia dapat
membantuYakub dan keluarganya dengan menyediakan tempat tinggal dan kebutuhan mereka.
Mereka bisa tinggal di tanah Gosyen yang terletak sekitar empat puluh mil dari letak Kairo saat ini.
Terletak di delta sungai Nil, wilayah ini merupakan tempat terbaik untuk berternak. Letaknya dekat on
dan juga memfis di mana Yusuf tinggal. Ketika saudara-saudara Yusuf itu berangkat pulang, Yusuf
mengirim beberapa kereta untuk mengangkut barang-barang mereka bila mereka kembali ke Mesir, dan
dia memenuhi kereta-kereta tersebut dengan gandum, hadiah dan kebutuhan lainnya.
3. Matius 18 : 22 – 35.
Dalam perumpamaan ini, Yesus mengajarkan bahwa pengampunan Allah, diberikan dengan Cuma-Cuma
kepada semua orang berdosa yang bertobat. Mengacu pada pengampunan itu, maka kita wajib
mengampuni sesama. Dengan kata lain, kita telah menerima kasih Allah melalui pengampunanNya
secara gratis, maka kita wajib mengampuni sesama tanpa syarat.
21
Allah telah terlebih dahulu mengampuni kita, dia mengirim Yesus Kristus untuk menyelamatkan kita.
Cara kita menjawab pengampunan Tuhan adalah dengan mengampuni orang lain yang bersalah kepada
kita ataupun rela meminta pengampunan pada seseorang yang kita rugikan dan sakiti.
Banyak orang masih merasa sulit mangampuni orang lain maupune orang lain maupun meminta
pengampunan atas kesalahan nya karena mereka selalu berpikir kalau dirinya benar. Memang jika
mengandalkan kemampuan diri sendiri, sulit untuk mengampuni orang lain begitu saja. Tetapi orang
beriman dapat mengandalkan karunia Roh Kudus untuk membantu menggerakan hatinya dalam
mengampuni orang lain.
22
KISAH NELSON MANDELA
Maka jawab Mandela:”Kamu harus terlebih dahulu mengampuni seseorang yang berada di
dekatmu dan paling banyak menyakitimu.
Jika kamu mampu melakukannya, kamu dapat mengampuni semua orang yang melakukan
kejahatan padamu”. Mengampuni berarti membebaskan dirimu dari kebencian dan membiarkan
perasaan damai menguasai hatimu.
23
KISAH NELSON MANDELA
Biarpun malu, dia berusaha. Kemudian ketika pengadilan berlangsung, Lincoln diabaikan. Namun
pengacara yang telah menghina Lincoln dengan bagitu kejam, tenyata bisa membela kliennya
dengan brillian.
Penanganannya atas kasu itu membuat Lincoln terpesona. Katanya dalam hati, “Nalarnya sangat
bagus. Argumennya tepat dan sangat lengkap. Begitu tertata serta benar-benar dipersiapkan! Aku
akan pulang dan lebih giat belajar hokum lagi.” Waktu berlalu….
Lincoln menjadi Presiden Amerika Serikat pada Maret 1861. Diantara kritikus utamanya, terdapat Edwin
M. Stanton, pengacara yang pernah menghina dan melukai hatinya begitu dalam. Namum Lincoln
sudah mengampuninya, lalu mengangkatnya di posisi penting sebagai Sekretaris perang.
Ia tidak pernah lupa bahwa Stanton adalah pengacara berotak cerdas yang amat dibutuhkan
negaranya.sikap mengampuni yang dilakukan Lincoln membuatnya bisa berpikir tenang dan
bijaksana.
Sumber : http;//iphincow.wordpress.com/2013/02/04/pengampunan
24
LAMPIRAN 5
PERTEMUAN 1 DAN 2
Pertemuan 2
25
LEMBAR KEGIATAN SISWA
No. 01/Pertemuan 1/RPP 1/VII/Smtr 1/TP. 2017-2018
26
Informasi :
(Kejadian 45:1-14)
Yusuf adalah anak dari bapak Yakub, Ibunya bernama Rahel. Yusuf mempunyai 11 orang saudara laki laki
dan seorang saudara perempuan. Di rumahnya, Yusuf menjadi anak kesayangan bapaknya. Bahkan ia
pernah diberikan baju yang sangat indah oleh bapaknya. Namun sayang, hal itu membuat saudara-
saudaranya iri dan membenci Yusuf.
Kemudian Yusuf dibawa ke Mesir dan dijadikan pembantu. Namun, karena Tuhan Allah selalu menyertai
Yusuf, akhirnya Yusuf menjadi seorang pemimpin yang terkenal dan kaya raya di Mesir.
Ketika ada bencana kelaparan di kampung Kanaan, kampung halamannya, saudara-saudara Yusuf datang
ke Mesir untuk mencari makanan. Sesampainya saudara-saudara Yusuf di Mesir, Yusuf menguji saudara-
saudaranya dengan cara menyelipkan piala ke dalam karung adik mereka yang paling kecil.
Yusuf ingin menguji saudara-saudaranya apakah mereka telah berubah, atau mereka akan mengorbankan
adiknya seperti dahulu ketika mereka membenci dan menjualnya sebagai budak. Ternyata, saudara-
saudaranya telah berubah.
Mereka membela adiknya Benyamin serta menangisinya, bahkan kakak tertua rela ditahan untuk
menggantikan adiknya. Dengan cara itu, Yusuf mengetahui bahwa kini saudara-saudaranya telah berubah
dan karena itu, sudah waktunya dia menyatakan dirinya pada mereka dan memaafkan mereka. Yusuf
tidak menanti supaya saudara-saudaranya ketakutan dan mengemis untuk dimaafkan, tetapi dialah yang
mengambil inisiatif untuk mendatangi mereka.
Dan akhirnya Yusuf bertemu dengan saudara-saudaranya. Yusuf menangis dan memeluk mereka. Yusuf
tidak menyimpan dendam. Yusuf menangis karena dia sangat menyayangi saudara-saudaranya, walaupun
mereka telah berbuat jahat kepadanya.
b. Setiap anggota kelompok menuliskan hasil diskusi kelompok pada buku catatan masing-masing!
27
LEMBAR KEGIATAN SISWA
No. 02/Pertemuan 2/RPP 1/VII/Smtr 1/TP. 2017-2018
28
Informasi :
Bacalah Kitab Injil Matius 18:22-35
18:22Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai
tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak
mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu,
dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu
tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan
segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya:
Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan
akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. 18:28 Tetapi ketika hamba itu
keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan
mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! 18:29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon
kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 18:30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan
kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. 18:31 Melihat itu kawan-kawannya yang
lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. 18:32 Raja itu menyuruh
memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan
karena engkau memohonkannya kepadaku. 18:33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti
aku telah mengasihani engkau? 18:34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-
algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. 18:35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian
juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu. "
b. Setiap anggota kelompok menuliskan hasil diskusi kelompok pada buku catatan masing-masing!
c. Presentasi hasil diskusimu di depan kelas!
29
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 2)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkrit (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang
atau teori.
C. Tujuan Pembelajaran
30
3. Menjelaskan alasan Allah susah payah harus menyelamatkan manusia melalui pengorbanan Yesus
Kristus
4. Mengidentifikasi godaan yang siswa alami di sekolah dan di rumah
5. Mengidentifikasi cara mengatasi godaan yang siswa alami di sekolah dan di rumah
Pertemuan ke 2
Makna Pengampunan
Mengapa Allah mengampuni manusia
F. Sumber Belajar
1. Buku siswa : Pdt. Janse Belandina Non-Serrano dan Erich Von Marthin E. Hutahaean. 2013. Pendidikan
Agama Kristen dan Budi Pekerti – Allah Terus Berkarya. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (hal 1-5)
2. Buku Siswa : Yethie Bessie, S.Th & Margiot Tua Baturbutar, S.PAK – Allah terus Berkarya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia, Buku pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas VII
3. Alkitab & Kidung Jemaat
4. Situs internet : http://alkitab.sabda.org/passage.php
5. http://artikel-berjamur.blogspot.com/2013/03/tragis-main-hakim-sendiri-orang-ini.html
6. Lingkungan Sekitar
G. Media Pembelajaran
1. Media : Gambar dan Cerita Alkitab tentanng “Perempuan yang berzinah”
2. Alat dan Bahan : Kertas, Alat Tulis, Laptop, LCD
H. Kegiatan Pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan 15 Menit
mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran
agama)
2. Absen kehadiran siswa
3. Mengumpulkan buku mingguan (religius)
4. Menanyakan keadaan siswa
5. Apersepsi
Bagimana perasaan kamu setelah mengampuni kesalahan
seseorang
31
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Inti a. Mengamati 90 Menit
Peserta didik dalam hati diberi kesempatan untuk baca
dan pelajari bagian kitab Efesus 4:32 dan Kolose 3:13
b. Menanyakan
Memberikan pertanyaan kepada peserta didik “Apakah
kamu mau dan mampu melakukan seperti yang dituliskan
oleh Rasul Paulus dalam teks itu?” Mengapa?
c. Pengumpulan Data (Mengeksplorasi)
Peserta didik untuk membaca cerita tentang Gordon
Wilson (Kegiatan 1 Buku Siswa Hal. 7)
d. Mengasosiasi
Peserta didik melakukan kegiatan diskusi untuk
menjelaskan makna pengampunan
Peserta didik melakukan kegiatan diskusi untuk
mengidentfikasi godaan yang siswa alami di sekolah
dan di rumah dan cara mengatasinya
e. Mengkomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi untuk
mengetahui arti mengampuni
Peserta didik menyajikan hasil kesimpulan di depan kelas
secara bergantian sesuai dengan pengarahan guru
Penutup 15 Menit
1. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan
2. Refleksi : Matius 6:14
“Karena Jikalau kamu mengampuni kesalahan orang lain,
Bapamu yang disorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi
jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak
akan mengampuni kesalahnmu.”
3. Evaluasi
1) Sebutkan 3 alasan Allah mengutus Yesus Kristus ke dunia?
2) Sebutkan cara mengatasi godaan yang kamu alami di
rumah dan di sekolah?
3) Mengapa kita harus mengampuni kesalahan seseorang?
4. Menyampikan kegiatan minggu depan
5. Berdoa dipimpin peserta didik sebagai ucapan terimakasih
kepada Allah
Pertemuan 4 (1 x 120 Menit)
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan 15 Menit
mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran
agama)
2. Absen kehadiran siswa
3. Mengumpulkan buku mingguan (religius)
4. Menanyakan keadaan siswa
5. Apersepsi
1) Pernahkah kamu melihat seorang pencuri di adili oleh
masyarakat?
2) Bagimankan cara masyarakat mengadili pencuri tersebut!
3) Bagaimana pendapat kalian tentang cara mengadili
pencuri tersebut!
6. Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan membagi
siswa dalam kelompok
32
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Guru menanyakan kepada peserta didik bagaimana sikap
kamu jika kamu berada pada posisi orang yang dianiaya?
c. Pengumpulan Data (Mengeksplorasi)
Peserta didik menuliskan contoh-contoh tindakan main
hakim yang terjadi di masyarakat
d. Mengasosiasi
Peserta didik membaca kitab Yohanes 8:1-11
Peserta didik mendiskusikan pengampunan yang
diberikan Yesus kepada perempuan yang berzinah
e. Mengkomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi untuk
mengetahui makna pengamunan
Peserta didik menyajikan hasil kesimpulan di depan kelas
secara bergantian sesuai dengan pengarahan guru
f. Menciptakan
Menyususn Doa tentang menentang sikap main hakim
sendiri
Penutup
1. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan tentang
sikap memberikan pengampunan dan membuat komitmen
untuk mau mengampuni dan mempraktikkan perilaku orang
yang sudah diampuni dengan menjadi orang yang rendah
hati, peduli dan disiplin
2. Refleksi : Matius 6:12
“…. Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga
mengampuni orang yang bersalah pada kami””
3. Evaluasi
1) Mengapa Yesus tidak menghukum perempuan!
2) Mengapa orang sering bertindak main hakim sendiri
4. Memberikan PR
Bertanyalah pada orang tua atau walimu beberapa hal di
bawah ini.
a. Kapan kamu dibaptis?
b. Di mana kamu di baptis!
c. Siapa yang membaptismu?
d. Apa arti baptisan menurut orang tua atau walimu?
Bertanya pada pendeta di gerejamu atau majelis mengenai
a. arti baptisan,
b. tujuan baptisan,
c. syarat-syarat untuk dibaptis.
(Tugas Buku siswa Hal 12)
5. Menyampikan kegiatan minggu depan
6. Berdoa dipimpin peserta didik sebagai ucapan terimakasih
kepada Allah
33
Instrumen : lihat Lampiran 1
2. Sikap sosial
a. Teknik Penilaian : Penilaian sejawat (antar teman)
b. Bentuk Instrumen : Daftar Pertanyaan
c. Kisi-kisi :
No Sikap/nilai Butir Instrumen
1. Keterbukaan Tidak main hakim sendiri
3. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : Daftar Pertanyaan/Uraian
c. Kisi-kisi :
Pertemuan 3
Penilaian Soal Diskusi
No Indikator Butir Instrumen
1. Menjelaskan makna dari tindakan Apa makna dari tindakan Gordon Wilson?
Gordon Wilson?
2. Menjelaskan alasan Gordon Wilson rela Mengapa Gordon Wilson rela mengampuni
mengampuni teroris yang telah teroris yang telah menyebabkan putrinya
menyebabkan putrinya tewas? tewas?
4. Menjelaskan Allah susah payah harus Mengapa Allah susah payah harus
menyelamatkan manusia melalui menyelamatkan manusia melalui
pengorbanan Yesus Kristus! pengorbanan Yesus Kristus!
34
Penilaian Soal Diskusi
No Indikator Butir Instrumen
1. Menceritakan pengantar bagaimana Ceritakan pengantar bagaimana orang
orang membawa perempuan berdosa membawa perempuan berdosa itu kepada
itu kepada Yesus? Yesus?
4. Menyebutkan tindakan kamu jika Sebutkan apa tindakan kamu jika teman
teman atau orang lain atau orang lain
2. Menjelaskan alasan orang sering Mengapa orang sering bertindak main hakim
bertindak main hakim sendiri sendiri
4. Ketrampilan
a. Teknik Penilaian : Penilaian karya
b. Bentuk Instrumen : Portofolio
c. Kisi-kisi :
1. Menyususn Doa tentang Susunlah doa tentang menentang sikap main hakim
menentang sikap main sendiri
hakim sendiri
35
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
36
LAMPIRAN 1
Aspek Penilaian :
1. Selalu mendoakan orang-orang yang diperlakukan tidak adil
2. Tidak main hakim sendiri
3. Menegur orang yang melakukan tindakan main hakim sendiri
Skor:
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Konversi Nilai :
Predikat/Konversi
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
Skor
No Sikap/nilai Aspek Penilaian
1-4
1 Berdoa mandiri Selalu mendoakan orang-orang yang diperlakukan
tidak adil
2 Rendah Hati Tidak main hakim sendiri
37
hakim sendiri
Skor:
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Kepedulian
Kerjasama
Kejujuran
Tanggung
Nama
No Konversi Nilai
Jawab
Siswa Skor
Predikat
0-4 0-4 0-4 0-4 0-4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
….
38
3. Membela teman yang benar
4. Peduli terhadap apa yang dialami orang lain
5. Menegur teman yang main hakin sendiri
Skor :
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Konversi Nilai :
Predikat/Konversi
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Skor
No Sikap/nilai Butir Instrumen
1-4
1. Keterbukaan Tidak main hakim sendiri
2. Kerjasama Berpartisipasi menyelesaikan masalah yang dialami
teman
3. Kejujuran Membela teman yang benar
4. Kepedulian Peduli terhadap apa yang dialami orang lain
5. Tanggung Jawab Menegur teman yang main hakin sendiri
Skor:
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
39
LAMPIRAN 2
PENILAIAN PENGETAHUAN
Pertemuan 3
A. Penilaian Soal diskusi
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
1. Menjelaskan Apa makna dari Makna dari tindakan Gordon Wilson 2
makna dari tindakan Gordon yaitu mau mengampuni orang yang
tindakan Gordon Wilson? melakukan kejahatan kepada kita
Wilson? karena dengan begitu kita dapat
melakukan banyak hal lagi tentang
kebaikan bahkan mengerjakan
perdamaian
Jumlah Skor 10
Jumlah Skor 5
Nilai = (Skor perolehan/ Skor maksimum) x 4
Pertemuan 4
A. Penilaian Soal diskusi
40
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
Jumlah Skor 10
Jumlah Skor 4
41
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
42
LAMPIRAN 3
PENILAIAN KETRAMPILAN
Jumlah Skor
Keterangan
Nama Siswa 1 2 3 4 5
Nomor
Nilai
1-4 1-4 1-4 1-4 1-4
1.
2.
3.
..
Aspek Penilaian
6. Keterlibatan/ berpartisipasi dalam kelompok
7. Keantuasiasan dalam mengikuti diskusi
8. Kemampuan bekerja sama dengan anggota lain sebagai rasa bertanggungjawab
9. Kemampuan berargumentasi (alasan, usulan, mempertahankan pendapat) dalam presentasi.
10. Kemampuan memberikan respon (memberikan respon yang sesuai dengan permasalahan/ pertanyaan)
dalam presentasi
Rubrik penilaian
Aspek Penilaian
Skala
1 2 3 4 5
1 tidak aktif Tidak mau Tidak mau Tidak mampu Tidak mampu
mengikuti diskusi bekerja sama
2 kurang aktif Kurang antusias Kurang baik Kurang mampu Kurang mampu
3 cukup aktif cukup antusias cukup baik cukup mampu cukup mampu
4 sangat aktif sangat antusias sangat baik sangat mampu sangat mampu
Pertemuan 4
43
Format penilaian:
dan Kerapian
Tanda Baca)
Kebersihan
(Ejaan dan
Penulisan
Ketepatan
Relevansi
Nilai Rata-Rata
No Nama Siswa
bahasaan
Deskripsi
Konversi Nilai
Ketata
waktu
Predikat
1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4
Rubrik Penilaian :
44
No Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat Skor
6. Ketepatan Waktu
Amat baik 4
Tepat waktu tanpa ditagih Baik 3
Sedang 2
Tepat waktu dengan cara di tagih kurang 1
45
LAMPIRAN 4
MATERI PEMBELAJARAN
Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, Allah telah berinisiatif untuk mengampuni serta menyelamatkan manusia.
Buktinya, Allah datang mencari manusia, ia memanggil : Adam, Adam, di manakah engkau? Dan Adam
menjawab: aku di sini Tuhan, aku bersembunyi karena malu. Adam bersembunyi dari kesalahannya, bahkan ia
menyalahkan Hawa dan Hawa menyalahkan ular. Begitulah sifat, manusia yang tidak rendah hati mengakui
kesalahannya. Allah selalu menjadi pihak yang memanggil, menolong, mengampuni serta menyelamatkan
manusia. Sementara manusia selalu menjadi pihak yang berlari dan mengingkari janji meskipun demikian,
Allah tidak pernah berhenti mencari dan mengampuni manusia.
46
menyalahgunakan kekuasaan dan semua itu membawa kenikmatan tersendiri bagi manusia. Inilah yang
disebut oleh Rasul Paulus dengan “hidup oleh daging” dan bukan hidup oleh “Roh.” Bahwa keinginan
daging akan membawa manusia pada kebinasaan, sebaliknya keinginan Roh membawa pada
keselamatan. Hidup oleh Roh artinya hidup yang dipimpin oleh Roh dan hidup menurut perintah-Nya.
b. Karena cinta-Nya itu, maka Allah adalah Allah yang Maha Pengampun.
Ia bersedia mengampuni manusia yang bertobat dan berbalik pada-Nya. Ketika kepada Yesus ditanya
berapa kali kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita? Maka jawab Yesus tujuh puluh
kali tujuh kali artinya pengampunan itu tak terbatas, setiap kali kamu dapat mengampuni sesama
seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus bahwa kita harus mengampuni orang lain seperti Kristus telah
mengampuni kita.
Tuhan Allah mengampuni kita di dalam Kristus dengan membatalkan utang kita kepadanya. Artinya,
kita tidak lagi bertanggung jawab atas dosa-dosa kita karena tanggung jawab itu telah diambil oleh
Yesus Kristus.
47
dengan Allah melalui doa dan membaca Alkitab secara teratur. Bukan hanya dengan Allah, tetapi manusia
beriman juga memperbaiki hubungan-hubungan yang rusak antar sesama manusia.
Penjelasan Alkitab
Penjelasan bahan Alkitab bersifat membantu guru dalam memahami teks Alkitab yang dijadikan acuan.
Penjelasan Bahan Alkitab ini tidak untuk diajarkan pada siswa.
1. Kolose 3:13
Dalam bacaan ini Paulus memaparkan kehidupan lama dan kehidupan baru yang sungguh-sungguh kontras,
tidak ada sifat dan perilaku yang dapat berjalan seiring, maka yang lama harus ditinggalkan dan yang baru
menggantikannya. Bagaimana Paulus memaparkan aplikasi hidup kekristenan yang sesungguhnya menjadi
cermin bagi orang Kristen? Yaitu kehidupan lama berpusat pada diri sendiri dan bersifat duniawi,
sedangkan kehidupan baru berpusat pada Kristus dan bersifat kasih, dalam kasih itulah jemaat diminta
untuk saling mengampuni dan memiliki hati penuh pengampunan.
2. Efesus 4:32
Menjalani kehidupan Kristen bukan sekadar menaati sejumlah larangan. Kehidupan Kristen juga berarti
mengembangkan sejumlah kebajikan yang positif. Hendaklah kamu ramah. Kata kerjanya di sini berarti
teruslah membuktikan keramahanmu. Kasih mesra. Terjemahan Inggrisnya (tenderhearted, harfiah:
berhati lembut) sangat baik. Di dalam bahasa Yunani klasik kata ini mengacu pada organ-organ tubuh dari
rongga dada manusia, khususnya jantung, paru-paru dan hati; yang berbeda dengan organ-organ tubuh
lainnya. Saling mengampuni. Satu-satunya cara yang membuat kita dapat mengampuni ialah melalui
pengampunan yang kita sudah terima karena Kristus. Sebagaimana kasih Allah menghasilkan kasih kita,
demikian pula kesadaran kita tentang pengampunan Allah menghasilkan pengampunan kepada orang lain
(bdg. 1 Yoh. 4:19).
3. Yohanes 3:16
Ayat ini mengungkapkan isi hati dan tujuan Allah dalam menyelamatkan manusia. Kasih Allah cukup luas
untuk menjangkau semua orang, yaitu “dunia ini.” Allah “mengaruniakan” Anak-Nya sebagai korban
penghapus dosa di atas kayu salib. Pendamaian mengalir dari hati Allah sendiri yang penuh kasih. Korban
Kristus bukan sesuatu tindakan yang terpaksa dilakukan oleh Allah. Percaya dalam bahasa Yunani: pisteuo
mengandung tiga unsur utama berikut ini:
1. Keyakinan yang kokoh bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah. Ia adalah juru selamat umat manusia.
2. Persekutuan yang menyangkal diri dan ketaatan kepada Kristus.
3. Kepercayaan penuh di dalam Kristus bahwa Ia mampu dan bersedia menuntun saudara hingga
keselamatan kekal dan persekutuan dengan Allah di sorga.
Kata “binasa” merupakan kata yang sering dilupakan dalam Yohanes 3:16 ini. Kata ini tidak menunjuk
kepada kematian jasmani, tetapi kepada hukuman kekal yang begitu mengerikan. “Hidup kekal” adalah
karunia yang dianugerahkan Allah kepada kita pada saat kita dilahirkan kembali. “Kekal” bukan saja
mengacu kepada keabadian, tetapi juga kepada kualitas kehidupan ini; suatu jenis kehidupan yang ilahi.
Kehidupan yang membebaskan kita dari kuasa dosa dan Iblis serta meniadakan yang duniawi di dalam diri
kita supaya kita dapat mengenal Allah.
Allah mengampuni dan menyelamatkan umat-Nya melalui Yesus Kristus. Dalam diri Yesus Kristus, Allah
merendahkan diri-Nya menjadi sama dengan manusia demi mengampuni dan menyelamatkan umat-Nya. Allah
adalah Allah yang pengasih dan pengampun, berulang kali manusia menyakiti hati-Nya, berbalik dari jalan-Nya,
namun Allah tetap mengampuni dan menyelamatkan manusia. Pengampunan Allah memberi kekuatan bagi tiap
orang percaya untuk terus berjuang mempertahankan iman dan percayanya.
48
TRAGIS, MAIN HAKIM SENDIRI, ORANG INI DISKSA DAN DIBAKAR
Foto-foto ini kami posting bukan untuk mengajarkan tindak kekerasan kepada siapapun juga yang
melihat artikel ini. Kami hanya ingin memperlihatkan betapa di belahan bumi sana, di tempat yang
jauh dari tempat kita saat ini berada ada juga orang melakukan penghakiman di jalan raya atas
kesalahan yang dia lakukan. Foto-foto ini tentunya merobek batas norma kemanusiaan yang kadang
masih kita pelihara secara ketat.
Tidak tahu dimana insiden ini terjadi, anda dapat melihat orang ini di siksa dengan di lempari batu,
ditusuk kepalanya dan tidak cuma berhenti sampai situ endingnya orang ini di bakar. Ini adalah
sebuah tragedi kemanusiaan yang setiap saat bisa saja terjadi di lingkungan kita.
Tindakan main hakim sendiri memang masih sering kita temukan, penyebabnya sangat komplek
kadang hal tersebut muncul dari kesenjangan sosial atau rasa frustasi masyarakat yang sudah tidak
percaya lagi dengan institusi hukum yang berjalan di tempat dia berada. Penodaan hukum oleh
aparat yang mestinya menjaga hukum agar berjalan sebagaimana mestinya, juga dapat
menyebabkan perilaku main hakim sendiri di tengah-tengah masyarakat.
Munculnya ormas di negeri kita yang cenderung represif terhadap tindak kemaksiatan juga
memunculkan tanda tanya besar dalam hati kita tentang fungsi hukum dan aparat penegaknya.
Kita tidak akan membiarkan kejadian seperti dalam foto-foto di bawah ini trjadi di lingkungan kita.
(Dogguie)
49
50
51
52
53
LAMPIRAN 5
PERTEMUAN 3 DAN 4
4.Setiap anggota kelompok kemudian mencatat jawaban hasil diskusi pada buku catatan
masing-masing siswa
5.Pelaksanaan unjuk kerja/presentasi dilakukan oleh tiap-tiap kelompok secara bergiliran dan
ditanggapi oleh kelompok yang lain
6.Pelaksanaan konfirmasi dilakukan dengan memberikan umpan balik berdasarkan hasil
presentasi
Pertemuan 4
4-5 orang. Setiap kelompok terdapat ketua kelas sebagai pemimpin di Bantu seorang sekretaris
4. Dalam kelompok siswa ditugaskan mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota
Kelompok D : Mengemukakan apa tindakan kamu jika teman atau orang lain datang
mengakui kesalahannya padamu! Berikan alasannya!
5.Setiap anggota kelompok kemudian mencatat jawaban hasil diskusi pada buku catatan masing-masing
siswa
6.Guru memanggil salah satu nomor dan siswa yang nomornya dipanggil melaporkan hasil kerja
kelompoknya.
54
55
LEMBAR KEGIATAN SISWA
No. 03/Pertemuan 3/RPP 2/VII/Smtr 1/TP. 2017-2018
56
Informasi :
Seorang pria Irlandia, Gordon Wilson, bersama putrinya yang berusia 28 tahun, Marie, pergi menonton
pawai di Kota Enniskillen di Irlandia Utara. Ketika mereka berdiri di samping sebuah dinding batu
sembari menantikan kesatuan prajurit dan polisi Inggris berbaris melewati mereka, sebuah bom dari
teroris meledak di belakang mereka. Enam orang tewas seketika karena ledakan itu. Gordon dan putrinya
terkubur beberapa meter di bawah tumpukan batu. Gordon merasakan bahu dan lengannya terluka,
tetapi dia tidak dapat bergerak. Kemudian, dia merasakan ada seseorang menyentuh jari-jarinya. “Ini
Ayah, kan?” bisik Marie. “Betul, Marie,” sahut ayahnya. Gordon mendengar suara samar orang-orang yang
berteriak kesakitan, kemudian suara yang jauh lebih jelas, yakni teriakan Marie. Dia meremas tangan
putrinya kuat-kuat sambil berkali-kali bertanya apakah dia baik-baik saja. Di antara jerit kesakitannya,
Marie berkali-kali meyakinkan ayahnya bahwa dia baik-baik saja. “Ayah, aku sangat mengasihi Ayah,”
itulah kata-kata terakhir putrinya yang didengar Gordon.
Empat jam kemudian, setelah mereka akhirnya diselamatkan, Marie meninggal dunia di rumah sakit
karena mengalami kerusakan parah di otak dan tulang belakang. Selanjutnya siang itu, seorang wartawan
BBC ingin mewawancarai Gordon. Setelah dia menggambarkan apa yang sedang terjadi, wartawan itu
bertanya kepada Gordon, “Bagaimana perasaan Anda terhadap orang yang memasang bom itu?”
Jawabannya sangat mengejutkan. “Saya tidak membenci mereka,” sahut Gordon. “Saya tidak dendam
kepada mereka. Kata-kata yang sengit tidak akan menghidupkan Marie Wilson kembali. Saya akan berdoa
malam ini dan setiap malam agar Allah mengampuni mereka.”
Sebagian orang menduga bahwa pernyataan itulah yang akhirnya menenangkan kelompok-kelompok
militer yang sebelumnya sangat marah terhadap pengeboman itu, dan hal itu mencegah terjadinya suatu
serangan balasan yang berdarah. Pada bulan berikutnya, banyak orang bertanya kepada Gordon
bagaimana dia dapat mengampuni tindakan kejam yang didasari kebencian tersebut. “Hati saya terluka,”
ujar Gordon. “Saya telah kehilangan putri saya, tetapi saya tidak marah. Kata-kata terakhir Marie
kepada saya, kata-kata kasih, menumbuhkan kasih saya. Saya menerima anugerah Allah untuk
mengampuni melalui kekuatan kasih-Nya bagi saya.” Selama bertahun-tahun setelah tragedi yang
merenggut nyawa putrinya dan yang juga nyaris merenggut nyawanya sendiri itu, Gordon Wilson bekerja
tanpa mengenal lelah untuk memperjuangkan kedamaian dan rekonsiliasi di Irlandia Utara sampai akhir
hayatnya.
57
Kelompok D : Mengapa Allah susah payah harus menyelamatkan manusia melalui
pengorbanan Yesus Kristus!
b.Setiap anggota kelompok menuliskan hasil diskusi kelompok pada buku catatan masing-masing!
c.Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas!
58
LEMBAR KEGIATAN SISWA
No. 04/Pertemuan 4/RPP 2/VII/Smtr 1/TP. 2017-2018
8:1 tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. 8:2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat
datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar v mereka. 8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi
membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. 8:4 Mereka menempatkan
perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah
ketika ia sedang berbuat zinah. 8:5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari
perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" 8:6 Mereka mengatakan
hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. y Tetapi Yesus
membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. 8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya
kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak
berdosa , hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu. " 8:8 Lalu Ia
membungkuk pula dan menulis di tanah. 8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah
mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan
perempuan itu yang tetap di tempatnya. 8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai
perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" 8:11 Jawabnya:
"Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat
dosa lagi c mulai dari sekarang."
Kelompok D : Mengemukakan apa tindakan kamu jika teman atau orang lain datang
mengakui kesalahannya padamu! Berikan alasannya!
59
b. Setiap anggota kelompok menuliskan hasil diskusi kelompok pada buku catatan masing-masing!
c. Presentasi hasil diskusimu di depan kelas!
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 3)
A.Kompetensi Inti
4. 4.1 Mempraktikkan perilaku rendah 4.1.3 Menulis puisi yang isinya mengimani
hati, peduli dan disiplin sebagai pengampunan dan penyelamatan Allah
manusia yang telah diselamatkan. melalui Yesus Kristus.
C.Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 5
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran maka peserta didik dapat :
1. Mengidentifikasi isi perintah Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya sebelum Dia meninggalkan mereka.
2. Menjelaskan arti baptisan.
3. Menyebutkan tujuan baptisan.
4. Mengidentifikasi syarat seseorang dapat menerima baptisan.
5. Menyebutkan cara baptisan dalam gereja Kristen Protestan.
6. Menjelaskan makna baptisan bagi orang percaya.
7. Menjelaskan persamaan dan perbedaan cara baptisan dalam gereja Kristen Protestan.
Pertemuan 6
60
2. Menjelaskan perbedaan antara baptisan dalam Markus 1:4-8 dan baptisan dalam 2 Raja-raja 5:1-14
3. Menyebutkan tindakan yang harus dilakukan oleh seseorang yang ingin dibaptis.
4. Mengidentifikasi sikap yang harus dilakukan oleh seseorang yang sudah dibaptis.
D.Materi pembelajarn
Pertemuan 4
Pertemuan 5
Pendekatan : Saintifik (Siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menenukan, mencoba, menciptakan
sesuatu)
Metode : Diskusi kelompok (examples non examples), Tanya jawab, Penugasan individu
F.Sumber Belajar
1. Buku siswa : Pdt. Janse Belandina Non-Serrano dan Erich Von Marthin E. Hutahaean. 2013. Pendidikan
Agama Kristen dan Budi Pekerti – Allah Terus Berkarya. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (hal 1-5)
2. Buku Siswa : Yethie Bessie, S.Th & Margiot Tua Baturbutar, S.PAK – Allah terus Berkarya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia, Buku pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas VII
3. Alkitab
4. Situs internet : http://alkitab.sabda.org/passage.php
5. Lingkungan Sekitar
G.Media Pembelajaran
H.Kegiatan Pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan 15 Menit
mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran
agama)
2. Absen kehadiran siswa
3. Mengumpulkan buku mingguan (religius)
4. Menanyakan keadaan siswa
5. Apersepsi
61
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Siswa diberi kesempatan mengemukakan hasil
wawancara dengan orang tua (PR minggu lalu)
6. Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan membagi
siswa dalam kelompok
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan 15 Menit
mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran
agama)
2. Absen kehadiran siswa
3. Mengumpulkan buku mingguan (religius)
4. Menanyakan keadaan siswa
5. Apersepsi
Sebutkan cara seseorang menerima baptisan?
6. Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran
7.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan membagi siswa
dalam kelompok
62
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
63
I.Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Sikap
5. Sikap spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
No Sikap/nilai Butir Instrumen
1. Berdoa mandiri Berdoa menyukuri keberadaan sebagai orang percaya
6. Sikap sosial
a. Teknik Penilaian : Penilaian sejawat (antar teman)
b. Bentuk Instrumen : Daftar Pertanyaan
c. Kisi-kisi :
No Sikap/nilai Butir Instrumen
1. Keterbukaan Mau menerima keberadaan orang lain
7. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : Daftar Pertanyaan/Uraian
c. Kisi-kisi :
Pertemuan 5
64
No Indikator Butir Instrumen
2. Menyebutkan syarat bagi seseorang Syarat bagi seseorang agar dapat dibaptis
agar dapat dibaptis adalah ....
5. Menyebutkan 2 jenis baptisan yang Sebutkan 2 jenis baptisan yang ada dalam
ada dalam gereja Kristen gereja Kristen
Pertemuan 6
Penilaian Soal Diskusi
No Indikator Butir Instrumen
1. Menjelaskan makna baptisan Apakah makna baptisan menurut bacaan
menurut bacaan Alkitab yang kamu Alkitab yang kamu baca?
baca
65
No Indikator Butir Instrumen
d. Mengandalkan Tuhan
e. Penyangkalan diri
f. Mengikuti apa yg Tuhan kehendaki (Buah
Roh dalam Galatia 5:22-24).
d.Ketrampilan
d. Teknik Penilaian : Penilaian karya
e. Bentuk Instrumen : Portofolio
f. Kisi-kisi :
Pertemuan 6
No Keterampilan Butir Instrumen
1. Menyususn Doa tentang Susunlah doa tentang menentang sikap main hakim
menentang sikap main sendiri
hakim sendiri
66
SUMARNI HASAN S.Th ELA YORINCE WENI S Th.
NIP. 1970003171997022003 NIP. 19721014200032001
67
LAMPIRAN 1
Kelas : ………………………
Hari/tanggal : ………………………
Aspek Penilaian :
4. Berdoa menyukuri keberadaan sebagai orang percaya
5. Menghargai orang yang belum di baptis
6. Menghormati denominasi lain
Skor:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
Konversi Nilai :
Predikat/Konversi
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
68
Instrumen Penilaian Sikap Spiritual
Nama Siswa : ………………………………
Kelas : VII ……
Hari/tanggal : ………………………………
Materi Pokok : ………………………………
Skor
No Sikap/nilai Aspek Penilaian
1-4
Skor:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
Lembar Observasi :
Kelas : VII
Hari/tanggal :
Materi Pokok/Tema :
Keterbukaan
Kepedulian
Ketekunan
Kerajinan
Tanggung
Menepati
Nama
Konversi Nilai
Belajar
No
Jawab
Siswa Skor
janji
Predikat
1.
2.
3.
4.
5.
69
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
….
Skor :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
Konversi Nilai :
Predikat/Konversi
Skor
No Sikap/nilai Butir Instrumen
1–4
70
Skor
No Sikap/nilai Butir Instrumen
1–4
1. Keterbukaan Mau menerima keberadaan orang lain
Skor:
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
71
LAMPIRAN 2
PENILAIAN PENGETAHUAN
Pertemuan 5
Jumlah Skor 15
72
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
a. Percik c. Percik
c. Selam d. Selam
Selam
Jumlah Skor 10
Pertemuan 6
A. Penilaian Soal Diskusi
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
1. Menjelaskan makna Apakah makna baptisan Makna baptisan menurut Kitab : 3
baptisan menurut menurut bacaan Alkitab
bacaan Alkitab yang a. Markus 1:4-8 adalah
73
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
Baptisan hanya
dilaksanakan sekali seumur
hidup
Tidak ada yang di salahkah
di kemudian hari
Awal dari suatu proses
sepanjang hidup untuk
hidup sebagai anak-anak
terang
74
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
Yesus
Menempatkan
kebenarann di atas
segalanya (jika benar
katakana benar, jika
salah katakan salah)
Menolak semua
kebahagiaan yang di
luar berkat Tuhan
Tidak menolak
kepemimpinan Tuhan
yang adil (tidak
menyalahkan Tuhan
Yesus untuk hal-hal
yang tidak kita inginkan
terjadi dalam
kehidupan kita)
Jumlah Skor 4
75
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
76
LAMPIRAN 3
PENILAIAN KETRAMPILAN
Jumlah Skor
Keterangan
Nama Siswa 1 2 3 4 5
Nomor
Nilai
1-4 1-4 1-4 1-4 1-4
1.
2.
3.
..
Aspek Penilaian
11. Keterlibatan/ berpartisipasi dalam kelompok
12. Keantuasiasan dalam mengikuti diskusi
13. Kemampuan bekerja sama dengan anggota lain sebagai rasa bertanggungjawab
14. Kemampuan berargumentasi (alasan, usulan, mempertahankan pendapat) dalam presentasi.
15. Kemampuan memberikan respon (memberikan respon yang sesuai dengan permasalahan/ pertanyaan)
dalam presentasi
Rubrik penilaian
Aspek Penilaian
Skala
1 2 3 4 5
1 tidak aktif Tidak mau Tidak mau Tidak mampu Tidak mampu
mengikuti diskusi bekerja sama
2 kurang aktif Kurang antusias Kurang baik Kurang mampu Kurang mampu
3 cukup aktif cukup antusias cukup baik cukup mampu cukup mampu
4 sangat aktif sangat antusias sangat baik sangat mampu sangat mampu
Pertemuan 6
77
Format penilaian:
dan Kerapian
Tanda Baca)
Kebersihan
(Ejaan dan
Penulisan
Ketepatan
Relevansi
Nilai Rata-Rata
No Nama Siswa
bahasaan
Deskripsi
Konversi Nilai
Ketata
waktu
Predikat
1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4
Rubrik Penilaian :
78
No Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat Skor
Tepat waktu tanpa ditagih Sedang 2
kurang 1
Tepat waktu dengan cara di tagih
79
LAMPIRAN 4
MATERI PEMBELAJARAN
Dalam Perjanjian Baru baptisan berasal dari bahasa Yunani “Baptizo” berarti menyelamkan atau
mencelupkan, tetapi itu bukan satu-satunya arti sebab bisa juga berarti membasuh atau membersihkan dengan
air (Markus 7:4; Lukas 11:38). Dalam kitab Perjanjian Lama baptisan dikenal dengan istilah “TEVILÂH” yang
artinya adalah pembersihan atau pencucian. Upacara “baptis” dalam agama Yahudi yang mereka namakan –
Tevilah juga wajib dijalani para calon yang dibaptis dari non-Yahudi yang akan masuk menjadi pengikut agama
Yahudi. Baptisan di zaman Perjanjan Lama adalah tindakan membenamkan diri seseorang ke dalam air. Di
masa purba, orang Yahudi menggunakan sungai, namun di era berikutnya, mereka menggunakan kolam khusus
yang disebut Miqveh. Dalam Perjanjian Lama seorang tokoh pemimpin Aram yang dibaptis adalah Naaman.
Pada mulanya ia masih keberatan untuk membenamkan dirinya di sungai Yordan, tapi akhirnya ia mengikuti
permintaan Nabi Elisa untuk mandi di sungai Yordan, maka seketika itu juga penyakitnya sembuh. Pada zaman
setelah Yesus lahir, Yohanes Pembaptis membaptis orang-orang, Ia berseru: “Bertobatlah dan berilah dirimu
dibaptis.” Baptisan pertobatan yang dilakukan Yohanes pembaptis ini merupakan simbol dari pembersihan
secara rohani. Kemudian Baptisan Kristen adalah kesaksian dari apa yang terjadi di dalam kehidupan orang
percaya. Baptisan Kristen melukiskan identifikasi orang percaya dengan kematian Kristus, penguburan-Nya dan
kebangkitan-Nya. Dalam baptisan Kristen, dimasukkan ke dalam air menggambarkan dikuburkan bersama
dengan Kristus. Keluar dari air menggambarkan kebangkitan Kristus.
Berabad-abad sebelum zaman Kristus, umat dalam Perjanjian Lama percaya bahwa segala bentuk kontak
dengan dunia luar mencemarkan mereka. Sebelum mereka boleh makan atau berdoa, terlebih dahulu mereka
harus membersihkan diri. Hal ini tampak nyata ketika mereka berdoa pada hari Sabat. Orang-orang Yahudi
wajib membersihkan diri mereka dalam suatu kolam ritual yang disebut Mikveh. Kolam tersebut harus diisi
dengan air yang mengalir (kadang-kadang disebut “air hidup”) dan mereka harus menenggelamkan diri
sepenuhnya ke dalam air. Mereka juga memerlukan seseorang untuk menjadi saksi dalam upacara ini. Kaum
pria wajib melakukannya setiap hari Jumat malam, sementara kaum perempuan melakukannya hanya sebulan
sekali. Banyak orang Yahudi yang saleh masih melakukan praktik ini.
Dalam Perjanjian Baru, baptisan membasuh tubuh dan jiwa kita dari gaya dan cara hidup lama ke gaya
dan cara hidup baru, yaitu hidup menurut ajaran Kristus. Dengan demikian, dalam hidup baru ini kita
dibebaskan dari perhambaan dosa sebaliknya kita menjadi hamba Allah di dalam Yesus Kristus. Dibebaskan dari
hamba dosa artinya manusia diberi kekuatan untuk melawan kuasa dosa dengan mengandalkan kuasa Yesus.
Baptisan memeteraikan seseorang menjadi “milik Kristus,” kita mati bersama Kristus dan bangkit bersama
Dia. Melalui baptisan, kehidupan lama yang penuh dosa kita kuburkan dan kita bangkit dalam hidup yang baru.
Jika demikian, apakah baptisan merupakan jaminan keselamatan bagi orang Kristen? Keselamatan diperoleh
hanya karena anugerah Allah di dalam Yesus Kristus, kita dibaptis karena kita telah diselamatkan oleh Allah di
dalam Yesus Kristus. Jadi, tindakan Allah mendahului tindakan manusia, semua yang kita lakukan merupakan
wujud jawaban atau tanggapan kita terhadap kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus. Semua manusia
adalah orang berdosa karenanya membutuhkan pengampunan. Pembaptisan hanyalah merupakan awal dari
suatu proses sepanjang hidup untuk hidup sebagai anak-anak terang di mana berdoa dan membaca Alkitab
merupakan bagian dari proses itu.
Baptisan Yohanes
Adat “pembasuhan” dalam Perjanjian Lama lebih mempunyai arti sebagai penyucian diri, maka baptisan
Yohanes bersifat eskatologis menuju kepada Kristus yang akan membaptiskan dengan Roh Kudus (Markus 1:4-
8). Dalam baptisan Yohanes sekalipun bermakna “penyucian diri dari dosa” tetapi sifatnya melambangkan
pertobatan dan pengharapan akan kebangkitan Kristus.
Baptisan Anak-anak
80
Ada gereja yang melaksanakan baptisan untuk anak-anak tetapi ada juga gereja yang hanya mengakui baptisan
orang dewasa. Banyak gereja di Indonesia memilih untuk membaptiskan seseorang sejak bayi dan baptisan
dilakukan berdasarkan pengakuan dan iman orangtuanya. Dalam Injil Matius 19:14a, Markus 10:14a, Lukas
18:16a Yesus memarahi murid-murid-Nya yang ingin menghalang-halangi anak-anak datang kepada- Nya. Ia
mengatakan: “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada Ku, jangan menghalang-halangi mereka.” Yesus
memberkati anak-anak, maka baptisan anak-anak memiliki dasar dalam Alkitab bahwa Yesus sendiri
menyambut anak-anak dan memberkati mereka. Jadi, baptisan orang dewasa maupun baptisan bayi sama-sama
memiliki dasar dalam Alkitab.
Dalam Injil Matius 28:19-20 Yesus minta murid-murid-Nya untuk pergi ke seluruh penjuru bumi, kabarkan Injil
Kerajaan Allah dan membaptis orang-orang percaya dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Yesus
menginginkan agar keselamatan diperluas mencakup seluruh bangsa, keselamatan yang pada mulanya dipahami
hanya milik bangsa Israel sebagai umat pilihan, kini diperluas Yesus menjadi milik semua bangsa, setiap orang
dari berbagai bangsa yang percaya kepada-Nya menjadi murid-Nya, tandanya adalah melalui baptisan dan
mereka pun menerima anugerah keselamatan. Jadi, unsur percaya amat penting dalam baptisan, yaitu hanya
orang yang percaya kepada Kristus yang akan menerima baptisan kudus mereka yang percaya dan bertobat.
Sejak beberapa waktu yang lalu, banyak terjadi perdebatan mengenai cara baptisan mana yang lebih
alkitabiah, namun Alkitab tidak pernah memberikan penekanan pada cara baptis tertentu, Alkitab lebih
memberikan penekanan pada arti baptisan. Yang paling penting bukan cara dibaptis melainkan makna baptisan
itu sendiri. Guru perlu memberikan penegasan mengenai cara baptisan sehingga tidak menimbulkan
perdebatan yang tidak bermakna, bahwa yang terpenting adalah makna baptisan bukan cara baptisan.
Pertama : Kitab Didache (diperkirakan ditulis sekitar tahun 100-120) yg ditemukan pada tahun 1873 oleh
Philotheos Bryennios, Direktur Sekolah Tinggi Teologi Yunani di Konstantinopel dan dipublikasikan pada 1883,
memuat cara baptis secara percik sebagai pengganti cara baptis selam, jika jumlah air yang dibutuhkan tidak
memadai.
Kedua: dalam buku History of the Christian Church, Volume II, karangan Philip Schaff, pada halaman 191,
ditulis bahwa baptisan percik mulai dilakukan gereja Katolik pada awalnya terhadap orang yang sakit (orang
yang bertobat tersebut menderita sakit, sehingga tidak mungkin dilakukan baptisan selam) di tempat tidurnya.
Kondisi “sakit berat” merupakan alasan bagi dilakukannya baptisan secara percik pada waktu itu.
Eusebius dari Caesarea (263 – 339), yang dikenal sebagai bapak sejarah gereja perdana (karena dialah yang
pertama kali menulis buku sejarah gereja yan lengkap) menulis bahwa Novatian (250) pernah dilarang untuk
menjadi pejabat gereja, karena dahulunya ia dibaptis secara percik (saat itu ia sedang sakit keras).
Ketiga: Cyprian adalah tokoh gereja yang pertama kali “mengijinkan” penggunaan baptisan percik sebagai
substitusi dari baptisan selam apabila ada kebutuhan yang mendesak, misalnya dalam kasus orang yang akan
menjadi Kristen dan dibaptis itu sedang sakit keras.
Keempat: informasi mengenai asal mula baptisan percik yang saya dengar dari dosen di Institut Teologi Dan
Keguruan Indonesia (Seminary Bethel) Petamburan, Jakarta, yaitu Pdt. Thomas Bimo, M.Th pada mata kuliah
Teologi Perjanjian Baru. Beliau mengatakan tradisi baptisan percik berawal tatkala seluruh kekaisaran Romawi
harus memeluk agama Kristen, karena Kaisar Theodosius di tahun 380 M, mengeluarkan “dekrit/edict
Theodosius” yang isinya mengatakan bahwa “Agama kekaisaran Romawi adalah agama Kristen“.
Dampak dari keputusan tersebut, adalah Kristenisasi massal di seluruh wilayah kekaisaran Romawi (Kalau tidak
menjadi Kristen, akan berhadapan dengan tentara Romawi dan dihukum). Akibat kristenisasi massal tersebut,
maka terjadilah baptisan selam besar-besaran. Situasi yang seperti itu, membuat kolam-kolam dan sungai-
sungai menjadi sangat sesak. Akibatnya untuk memudahkan, maka orang-orang tersebut akhirnya dipercik dgn
air. Alasan “praktis” yang terjadi karena sikon yang darurat itu, kemudian dijadikan “tradisi” oleh gereja
Katolik (ingat saat itu di Barat, tidak ada aliran2 gereja, hanya ada gereja Katolik).
81
Kelima: akhirnya di tahun 1311 dalam Konsili Ravenna, Gereja Katolik meresmikan “baptisan percik” sebagai
satu-satunya cara baptis yang dilakukan gereja. Alasannya adalah baptisan selam tidak lagi penting sebab cara
baru yaitu dengan dipercik adalah cara baptis yang dipakai gereja. (Baptism went for many years without
change until the Catholic Church made the distinction that full immersion was no longer necessary in 1311 at
the Council of Ravenna. They determined that full immersion was unnecessary and the term ‘pouring’ was the
new accepted way of performing the baptism).
Demikianlah baptisan percik menjadi satu-satunya cara membaptis bagi petobat baru yang dipakai oleh Gereja
Katolik sejak tahun 1311.
Dalam buku berjudul Historical Exhibition of Administration of Baptism, hlm 306, seorang imam Gereja
Katolik, Brenner, memberikan pernyataan mengenai hal ini “Selama 1300 tahun, baptisan umumnya dan
biasanya dilakukan dengan menyelamkan seseorang ke dalam air, dan pada kasus yang luar biasa, percik
atau menyiram air dilakukan. Kemudian belakangan ditolak sebagai metode baptisan, bahkan dilarang.” (For
thirteen hundred years was baptism generally and regularly an immersion of the person under the water, and
only in extraordinary cases a sprinkling or pouring of water; the latter was moreover, disputed as a mode of
baptism, nay even forbidden).
Setelah reformasi Protestan yang dimotori Martin Luther pada tahun 1517, aliran-aliran dalam gereja Protestan
banyak yang kembali pada baptisan selam (immersion) (Yunani: baptizo) seperti yang tertulis literal di Alkitab
dan juga tradisi gereja (kira-kira tahun 30 M – 1311 M), namun ada juga yg tetap mempertahankan tradisi
baptisan percik.
Rangkuman
Baptisan merupakan salah satu sakramen dalam gereja Protestan yang mengakui dua sakramen, yaitu sakramen
Perjamuan Kudus dan Baptisan Kudus. Baptisan Kudus merupakan tanda seseorang menjadi bagian dari
persekutuan orang percaya yang telah bertobat dan bersedia hidup baru dalam anugerah Yesus Kristus. Semua
orang yang telah dibaptis dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah orang-orang yang telah menjadi
bagian atau anggota dari persekutuan orang percaya. Jika seseorang dibaptis pada masa kanak-kanak, dia
dibaptis berdasarkan pengakuan dan iman orang tuanya.
82
LAMPIRAN 5
PERTEMUAN 5 DAN 6
Pertemuan 6
83
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Petunjuk belajar
Informasi :
Cermatilah gambar tentang baptisan yang tersedia
b.Setiap anggota kelompok menuliskan hasil diskusi kelompok pada buku catatan masing-masing!
c.Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas!
84
Gambar A
Gambar B
85
86
LEMBAR KEGIATAN SISWA
No. 06/Pertemuan 6/RPP 3/VII/Smtr 1/TP. 2017-2018
Judul : Baptisan Sebagai Tanda Menjadi Milik Allah
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Krsiten dan Budi Pekerti
Kelas/semester : VII/1
Waktu : 120 Menit
1. Petunjuk belajar :
1). Bacalah kitab Markus 1:4-8 dan 2 Raja-raja 5:1-14
2). Bacalah buku siswa
3). Kerjakan sesuai dengan petunjuk
4). Kerja dengan cara berdiskusi sesuai teknik yang ditentukan oleh guru
5). Konsultasilah dengan guru bila mengalami kesulitan mengerjakan tugas
3. Informasi :
Bacalah secara cermat kitab Markus 1:4-8 dan 2 Raja-raja 5:1-14
Kelompok B : Apakah perbedaan antara baptisan dalam Markus 1:4-8 dan baptisan
dalam 2 Raja-raja 5:1-14
Kelompok C : Sebutkan tindakan yang harus dilakukan oleh seseorang yang ingin
dibaptis! Jelaskan!
Kelompok D : Sikap yang harus dilakukan oleh seseorang yang sudah dibaptis adalah
mengandalkan Tuhan, Penyangkalan diri, dan mengikuti apa yg Tuhan
kehendaki (Buah Roh dalam Galatia 5:22-24). Sebutkan masing-masing 2
contoh sikap yang :
a. Mengandalkan Tuhan
b. Penyangkalan diri
c. Mengikuti apa yg Tuhan kehendaki (Buah Roh dalam Galatia 5:22-24).
b. Setiap anggota kelompok menuliskan hasil diskusi kelompok pada buku catatan masing-masing!
c. Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas!
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 4)
C.Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 7
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran maka peserta didik dapat :
1. Melakukan role play tentang proses kejatuhan manusia (Adam dan Hawa) menurut Kejadian 3:1-7
2. Menyebutkan penyebab Hawa memetik buah pohon yang dilarang Allah untuk dimakan
3. Mengidentifikasi tindakan Allah waktu manusia pertama jatuh ke dalam dosa (Kejadian 3:8-24)
4. Mengidentifikasi sikap Allah ketika Adam mengadu bahwa Hawa yang membawa buah itu padanya.
Ketika Hawa mengatakan bahwa ular yang menipunya.
5. Menjelaskan tujuan Allah memberikan hukuman kepada manusia yang berbuat dosa
6. Menyebutkan akibat dari dosa
Pertemuan 8
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran maka peserta didik dapat :
1. Menyebutkan arti kata “bertobat”
2. Menjelaskan pengertian pertobatan
3. Menyebutkan arti “Hidup dalam Iman”
4. Menjelaskan dua jenis pertobatan
5. Mengidentifikasi sikap yang menunjukkan pertobatan yang sungguh-sungguh.
6. Mengidentifikasi alasan manusia perlu bertobat
88
7. Mengidentifikasi syarat yang harus dilakukan agar seseorang dapat bertobat
8. Memberikan contoh sikap bertobat dalam kehidupan sehari-hari
9. Menyusun doa tentang pertobatan
D.Materi pembelajarn
Pertemuan 7
Hakikat Dosa
Akibat Dosa
Pertemuan 8
Pertobatan
F.Sumber Belajar
1.Buku siswa:Pdt. Janse Belandina Non-Serrano dan Erich Von Marthin E. Hutahaean. 2013. Pendidikan
Agama Kristen dan Budi Pekerti – Allah Terus Berkarya.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(hal 1-5)
2.Buku Siswa : Yethie Bessie, S.Th & Margiot Tua Baturbutar, S.PAK – Allah terus Berkarya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia, Buku pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas VII
3.Alkitab
4.Situs internet : http://alkitab.sabda.org/passage.php
5.Naskah Drama Kitab Kejadian 3:1-19
6.Lingkungan Sekitar
G.Media Pembelajaran
H.KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
89
Dosa”
b.Menanyakan
Memberikan pertanyaan kepada peserta didik bagaimana
perasaanmu ketika menyanyikan lagu tersebut
c.Pengumpulan Data (Mengeksplorasi)
Sementara Roly play berlangsung, masing-masing peserta
didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKS
d.Mengasosiasi
Peserta didik Setiap kelompok mendiskusikan jawaban
yang di tulis oleh setiap anggota kelompok, kemudian
memberikan kesimpulan
e.Mengkomunikasikan
Peserta didik melakukan roly play tentang “Adam dan
Hawa
Jatuh Ke dalam Dosa”
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
Peserta didik menyajikan hasil kesimpulan di depan kelas
secara bergantian sesuai dengan pengarahan guru
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan 15 Menit
mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran
agama)
2. Absen kehadiran siswa
3. Mengumpulkan buku mingguan (religius)
4. Menanyakan keadaan siswa
5. Apersepsi
Melakukan permainan “bertobat”.
Setelah permaianan, guru memberikan pertanyaan kepada siswa :
a. Apa makna dari permainan tersebut?
b. Mengapa ada yang sering melakukan kesalahan?
c. Apa yang harus dilakukan agar tidak mengulangi kesalahan
yang sama?
d. Apakah dengan melakukan kesalahan berulang-ulang dan
kemudian berjanji tidak mengulanginya lagi, termasuk sikap
bertobat?
6.Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran
7.Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
a.Mengamati
Inti Peserta didik di minta membaca dalam hati cerita tentang 90 Menit
“Dona dan Doni”
b.Menanyakan
Guru menanyakan siapa diantara dona dan doni yang
menunjukkan sikap pertobatan yang sejati!
90
c.Pengumpulan Data (Mengeksplorasi)
Peserta didik membentuk kelompok, kemudian mendiskusikan
alasan kita perlu bertobat dan syarat yang harus dilakukan
agar seseorang dapat bertobat
d.Mengasosiasi
Peserta didik mendikusikan makna pertobatan
e.Mengkomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
Peserta didik menyajikan hasil kesimpulan di depan kelas
secara bergantian sesuai dengan pengarahan guru
f.Menciptakan
Tuliskan doa pertobatan yang memohon Roh Tuhan
membantu kamu menyadari dosamu, sehingga kamu bertobat
dan ingin memiliki hidup baru, yaitu hidup yang baik dan
benar. (Buku Siswa Hal 24)
1.Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan
Penutup 2.Refleksi :
15 Menit
2 Timotius 2:25
“dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka
melawan, sebab mungkin TUHAN memberikan kesempatan
kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga
mereka mengenaal kebenaran”.
3.Evaluasi
1) “Bertobat“ artinya …
2) Sebutkan alasan manusia perlu bertobat
3) Jinny seorang yang tidak percaya Yesus Kristus, mengambil
keputusan untuk percaya kepada Yesus Kristus. Sikap Jinny
termasuk jenis pertobatan ....
4) Langkah terbaik jika kita berbuat dosa adalah …
5) Tokoh Alkitab yang menunjukkan pertobatan yang sungguh-
sungguh adalah
4.Menyampikan kegiatan minggu depan
5.Berdoa dipimpin peserta didik sebagai ucapan terimakasih kepada
Allah
G.Media Pembelajaran
1.Media :Cerita tentang “Manusia Jatuh kedalam Dosa”
2.Alat dan Bahan :HP, Instrumen lagu “Meski Tak Layak Diriku”, Kertas, Alat Tulis, Laptop, LCD
Penilaian Sikap
1.Sikap spiritual
a.Teknik Penilaian : Observasi
b.Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
c.Kisi-kisi
No Sikap/nilai Butir Instrumen
1. Berdoa mandiri Berdoa memohon ampun untuk perbuatan dosa yang di lakukan
2.Sikap sosial
a.Teknik Penilaian : Penilaian sejawat (antar teman)
b.Bentuk Instrumen : Daftar Pertanyaan
c.Kisi-kisi :
91
No Sikap/nilai Butir Instrumen
3.Pengetahuan
a.Teknik Penilaian : Tes tertulis
b.Bentuk Instrumen: Daftar Pertanyaan/Uraian
c.Kisi-kisi :
Pertemuan 7
92
No Indikator Butir Instrumen
3. Menyebutkan akibat dosa yang Sebutkan akibat dosa yang dialami manusia!
dialami manusia!
4. Menyebutkan Awal mula terjadinya Awal mula terjadinya dosa menurut Tuhan
dosa menurut Tuhan Yesus Yesus adalah …
Pertemuan 8
4. Menyebutkan minimal 3syarat yang Sebutkan syarat yang harus dilakukan agar
harus dilakukan agar seseorang seseorang dapat bertobat! (Minimal 3
dapat bertobat syarat)
1.
4. Menyebutkan langkah terbaik jika Langkah terbaik jika kita berbuat dosa
kita berbuat dosa adalah …
93
No Indikator Butir Instrumen
3.Ketrampilan
g. Teknik Penilaian : Penilaian karya
h. Bentuk Instrumen : Portofolio
i. Kisi-kisi :
Pertemuan 8
No Keterampilan Butir Instrumen
1. Menyususn doa pertobatan yang Tuliskan doa pertobatan yang memohon Roh
memohon Roh Tuhan membantu Tuhan membantu kamu menyadari dosamu,
kamu menyadari dosamu, sehingga kamu bertobat dan ingin memiliki
sehingga kamu bertobat dan hidup baru, yaitu hidup yang baik dan benar.
ingin memiliki hidup baru, yaitu (Buku Siswa Hal 24)
hidup yang baik dan benar.
94
LAMPIRAN 1
PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL
Aspek Penilaian :
1. Berdoa memohon ampun untuk perbuatan dosa yang di lakukan
2. Mengakui perbuatan dosa
3. Menegur orang yang melakukan dosa
Skor:
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Konversi Nilai :
Predikat/Konversi
Sangat Baik : apabila memperoleh skor :3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor :2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor :1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor :skor ≤ 1,33
Skor
No Sikap/nilai Aspek Penilaian 1-4
95
Skor:
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Hormat pada
Keterbukaan
Kepedulian
Kerajinan
orang tua
Konversi Nilai
Nama
dengan
Ramah
No teman Skor
Siswa
Predikat
0-4 0-4 0-4 0-4 0-4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
….
Skor :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Konversi Nilai :
96
Predikat/Konversi
Sangat Baik : apabila memperoleh skor :3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor :2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor :1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor :skor ≤ 1,33
Skor
No Sikap/nilai Butir Instrumen
1-4
1. Keterbukaan Menolak semua perbuatan dosa
2. Kerajinan Selalu berbuat baik
3. Ramah dengan teman Menghargai teman
4. Hormat pada orang tua Menghargai Orang tua
5. Kepedulian Menegur diri sendiri dan teman ketika berbuat dosa
Skor:
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
97
LAMPIRAN 2
PENILAIAN PENGETAHUAN
Pertemuan 7
A. Penilaian soal Diskusi
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
Jumlah Skor 15
98
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
4. Menyebutkan Awal Awal mula terjadinya Keinginan yang timbul dari hati 1
mula terjadinya dosa dosa menurut Tuhan dan pikiran manusia
menurut Tuhan Yesus Yesus adalah …
Jumlah Skor 7
99
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
100
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
Sikap Jinny termasuk jenis
pertobatan ....
Jumlah Skor 8
Nilai = (Skor perolehan/ Skor maksimum) x 4
LAMPIRAN 3
PENILAIAN KETRAMPILAN
Keterangan
Nama Siswa 1 2 3 4 5
Nomor
Nilai
1.
2.
3.
..
Aspek Penilaian
16. Keterlibatan/ berpartisipasi dalam kelompok
17. Keantuasiasan dalam mengikuti diskusi
18. Kemampuan bekerja sama dengan anggota lain sebagai rasa bertanggungjawab
19. Kemampuan berargumentasi (alasan, usulan, mempertahankan pendapat) dalam presentasi.
20. Kemampuan memberikan respon (memberikan respon yang sesuai dengan permasalahan/
pertanyaan) dalam presentasi
Rubrik penilaian
Aspek Penilaian
Skala
1 2 3 4 5
1 tidak aktif Tidak mau Tidak mau Tidak mampu Tidak mampu
mengikuti diskusi bekerja sama
2 kurang aktif Kurang antusias Kurang baik Kurang mampu Kurang mampu
3 cukup aktif cukup antusias cukup baik cukup mampu cukup mampu
4 sangat aktif sangat antusias sangat baik sangat mampu sangat mampu
101
Pertemuan 7
Pertemuan 8
Pertemuan 7 & 8
Format penilaian:
Kebersihan
(Ejaan dan
Penulisan
Ketepatan
Relevansi
Nilai Rata-Rata
No Nama Siswa
bahasaan
Deskripsi
Konversi Nilai
Ketata
waktu
Predikat
102
Rubrik Penilaian :
103
LAMPIRAN 4
MATERI PEMBELAJARAN
Manusia Berdosa
Perjanjian Baru memakai beberapa kata Yunani untuk melukiskan berbagai aspek dosa. Beberapa di bawah ini
adalah yang paling penting. Beberapa di bawah ini adalah. a) Hamartia berarti pelanggaran, perbuatan salah,
atau berdosa kepada Allah (Yohanes 9:41).
a. Adikia artinya kejahatan, kelaliman atau ketidakadilan (Roma 1:18; 1Yohanes 5:17). Kata ini dapat
dilukiskan sebagai kekurangan kasih karena semua pelanggaran bersumber dari kegagalan untuk mengasihi
(Matius 22:37-40; Lukas 10:27-37). Adikia juga merupakan suatu kuasa pribadi yang dapat memperbudak
dan menipu (Roma 5:12; Ibrani 3:13).
b. Anomia artinya kedurhakaan, pelanggaran hukum, dan menentang hukum Allah (Roma 6:19; 1Yohanes 3:4).
c. Apistia artinya "ketidakpercayaan” atau ketidaksetiaan (Roma 3:3; Ibrani 3:12).
Dari berbagai pengertian tersebut dapat dirumuskan bahwa dosa adalah pemberontakan manusia melawan
kehendak Allah. Manusia ingin menjadi sama dengan Allah. Salah satu aspek yang menonjol dari dosa adalah
sifat mementingkan diri sendiri. Ada beberapa hal yang mengikuti tindakan dosa seperti di bawah ini.
1. Dosa juga menyebabkan kerusakan moral di dalam manusia yang menentang semua kehendak baik
manusia.
2. Dosa menyebabkan manusia menginginkan hal-hal dan kesenangan untuk diri sendiri tanpa menghiraukan
kesejahteraan orang lain atau perintah Allah. Sikap ini mengakibatkan kekejaman kepada orang lain dan
pemberontakan terhadap Allah dan hukum-Nya.
3. Dosa membuat manusia menolak untuk tunduk kepada Allah dan Firman-Nya (Roma 1:18-25 dan Roma 8:7).
Dosa adalah perseteruan dengan Allah (Roma 5:10; 8:7; Kolose1:21) dan ketidaktaatan kepada-Nya (Roma
11:32; Efesus 2:2; 5:6).
4. Dosa menyebabkan kita senang melakukan ketidakadilan dan juga menyenangi tindakan jahat kepada
orang lain (Roma 1:21-32; bd. Kejadian 6:5).
5. Dosa juga merupakan kuasa yang memperbudak dan merusak (Roma 3:9; 6:12 dst; Roma 7:14; Galatia
3:22). Dosa berakar dalam keinginan manusia (Yakobus 1:14 dan Yakobus 4:1-2).
6. Dosa memasuki umat manusia melalui Adam (Roma 5:12), memengaruhi semua orang (Roma 5:12),
mengakibatkan hukuman ilahi (Roma 1:18), mendatangkan kematian jasmaniah dan rohaniah (ayat Roma
6:23; Kejadian 2:17), dan hanya dapat dilenyapkan sebagai suatu kekuatan oleh iman kepada Kristus dan
karya penebusan-Nya (Roma 5:8-11; Galatia 3:13; Efesus 4:20-24; 1Yohanes 1:9).
Akibat Dosa
Hubungan manusia dengan Allah yang pada mulanya baik menjadi terputus, manusia membutuhkan perantara
untuk bertemu dengan Allah, hidup manusia menjadi tercemar. Ada beberapa akibat dosa yang dapat
dikemukakan di sini:
1. Dosa mengakibatkan pertentangan dengan Allah.
Setelah Adam dan Hawa berdosa, mereka tidak bisa bertemu dengan Allah. Ketika mereka mendengar
suara-Nya, mereka ketakutan dan bersembunyi.
2. Dosa mengakibatkan konflik dalam diri seseorang.
Seperti racun yang mematikan, dosa meracuni seluruh sistem dalam tubuh kita. Hati kita menjadi ternoda
oleh dosa, sifat alami menjadi rusak. Kita tidak dapat melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan. Kita
terbebani dengan perasaan bersalah dan damai sejahtera hilang dari hidup manusia.
3. Dosa mengakibatkan konflik
Ketika dosa berkuasa dalam hidup kita, hubungan kita dengan sesama, dengan alam dan ciptaan lainnya
menjadi rusak. Konflik terjadi di rumah tangga, masyarakat dan di antara bangsa-bangsa. Akibat dari
konflik ini dapat dilihat pada kebrutalan yang terjadi dalam sebuah negeri, yaitu protes dan perang.
Konflik antara manusia dengan alam, yaitu manusia mengeksploitasi alam dan merusaknya. Akibatnya,
104
hidup manusia jadi terancam oleh alam yang telah rusak. Misalnya, penggundulan hutan sebagai humus
penahan air hujan, akibatnya terjadi banjir yang merugikan manusia dan jika terjadi dalam skala besar,
banjir dapat merenggut jiwa manusia.
4. Dosa menyebabkan manusia menghadapi kematian secara rohani.
Banyak orang berpikir bahwa kematian merupakan akhir dari segalanya, dan kesalahan yang dilakukan akan
terlupakan. Namun faktanya tidaklah demikian, Firman Allah berkata, “Dan sama seperti manusia
ditetapkan untuk mati hanya sekali saja dan sesudah itu dihakimi” (Ibr.9:27). Hari penghakiman akan
datang.
Jalan Keluarnya
Hanya Allah yang dapat menolong manusia keluar dari dosanya. Karena manusia memberontak melawan Allah,
maka hanya Allahlah yang dapat memadamkan pemberontakan itu melalui pengampunan dan keselamatan
dalam diri Yesus Kristus. Tidak ada jalan lain selain Allah menolong orang yang jatuh dalam dosa. “Karena
waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan Allah.
Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita; ketika kita
masih berdosa” (Roma 5:6 dan 8). Inilah bentuk pertolongan yang ditawarkan Allah bagi manusia.
Pertobatan
Dalam Alkitab, kata “bertobat” berarti “berubah pikiran.” Alkitab juga memberitahu kita bahwa
pertobatan yang sejati akan menghasilkan perubahan tindakan (Lukas 3:8-14, Kisah Para Rasul 3:19). Kisah
Para Rasul 26:20 menyatakan, “Tetapi mula-mula aku memberitakan bahwa mereka harus bertobat dan
berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.” Definisi
pertobatan yang sepenuhnya menurut Alkitab adalah perubahan pikiran yang menghasilkan perubahan tingkah
laku.
Kalau demikian, apa hubungan antara pertobatan dan keselamatan? Kitab Kisah Rasul nampaknya secara
khusus memusatkan perhatian pada pertobatan dalam hubungannya dengan keselamatan (Kisah Para Rasul
2:38, 3:19; 11:18; 17:30; 20:21; 26:20). Bertobat, dalam kaitannya dengan keselamatan, adalah mengubah
pikiran Anda dalam hubungannya dengan Yesus Kristus. Dalam khotbah Petrus pada hari Pentakosta (Kis. 2) dia
mengakhirinya dengan panggilan agar orang-orang bertobat (Kisah Para Rasul 2:38).
Bertobat dari apa? Petrus memanggil orang-orang yang menolak Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 2:36)
untuk mengubah pikiran mereka mengenai Dia, untuk mengakui bahwa Dia sungguh-sungguh adalah “Tuhan dan
Kristus” (Kisah Para Rasul 2:36). Petrus memanggil orang-orang untuk mengubah pikiran mereka dari menolak
Kristus sebagai Mesias menjadi beriman kepada- Nya sebagai Mesias dan Juruselamat.
Adalah penting untuk memahami bahwa pertobatan bukanlah hasil karya kita demi mendapatkan
keselamatan. Tidak ada seorang pun dapat bertobat dan datang kepada Allah kecuali kalau Allah menarik
orang tersebut kepada-Nya (Yohanes 6:44). Kisah Para Rasul 5:31 dan 11:18 mengindikasikan bahwa pertobatan
adalah pemberian Allah yang dimungkinkan semata-mata karena anugerah-Nya. Tidak ada seorang pun yang
dapat bertobat kecuali kalau Allah menganugerahkan pertobatan.
Segala yang bersangkutan dengan keselamatan, termasuk pertobatan dan iman adalah hasil dari Allah
menarik kita, membuka mata kita, dan mengubah hati kita. Panjang sabar Allah menuntun kita kepada
pertobatan (2 Petrus 3:9), demikian pula kebaikan-Nya (Roma 2:4).
Injil Matius memberitahukan kepada kita mengenai dua (2) orang yang menunjukkan penyesalan atas
dosa-dosa yang mereka lakukan. Pertama adalah Petrus yang telah menyangkal Yesus. Alkitab pun mencatat,
setelah melakukan hal tidak terpuji itu, “Ia pergi keluar dan menangis dengan sedihnya” (Matius 26:75).
Beberapa hari kemudian Yesus memulihkan Petrus dalam posisinya sebagai murid, dan memerintahkan dia
untuk menggembalakan domba-domba-Nya (Yohanes 21:15:17).
Orang kedua ialah Yudas yang mengkhianati Yesus hanya untuk memperoleh 30 keping uang perak.
Ketika dia melihat gurunya dijatuhi hukuman, Yudas “mempertobatkan dirinya sendiri” dan berkata, “Aku
telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah” (Matius 27:3).
Perasaan berdosa ini ditindaklanjuti dengan melemparkan uang perak yang didapatkannya itu ke dalam
Bait Suci lalu Yudas pergi menggantung dirinya. Melihat rasa berdosa dan tindakan pertobatan kedua orang
tersebut di atas, terdapat perbedaan yang sangat besar.
105
Rasa berdosa Petrus membuat dia mengambil suatu tindakan pertobatan yang membawa kepada
pengampunan dan pemulihan. Tetapi tidaklah demikian dengan Yudas. Meskipun Yudas menyadari bahwa dia
telah melakukan hal yang salah, tetapi tidak terdapat bukti bahwa dia mengakui dosa-dosanya kepada Tuhan
Yesus dan memohon pengampunan kepada-Nya.
Tindakan pertobatan Yudas tidaklah sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus. Yudas “dikuasai oleh
penyesalan” yang sangat mendalam sehingga ia “mempertobatkan diri sendiri” dengan jalan bunuh diri. Rasa
bersalah ataupun berdosa belumlah cukup untuk menerima pengampunan tanpa disertai dengan tindakan
pertobatan yang benar.
Seruan untuk bertobat disampaikan bukan saja oleh Yohanes Pembaptis dan para rasul yang lainnya,
tetapi juga oleh Tuhan Yesus sendiri. Pesan utama di dalam Khotbah di Bukit adalah bahwa untuk dapat
memasuki Kerajaan Sorga, orang harus bertobat dari dosa mereka, mengubah cara berpikir mereka seutuhnya
dan berupaya mengikuti perintah Yesus.
Menurut Niftrik dan Boland (488-489), orang sering bingung bila disodorkan pertanyaan mana yang lebih
dulu ada, pertobatan atau iman? Sejumlah teolog berkata bahwa pertobatan harus mendahului iman:
“Pertobatan secara langsung membawa kepada iman yang menyelamatkan, yang pada dirinya merupakan
kondisi dan instrumen dari pembenaran.” Teolog lain, sebaliknya, mempertahankan bahwa pertobatan
mengikuti iman.
John Calvin, misalnya, dengan tegas menyatakan : “Adalah fakta yang tidak terbantahkan lagi bahwa
pertobatan bukan saja secara konstan mengikuti iman, tetapi juga lahir dari iman orang-orang seperti itu
belum mengenal kuasa pertobatan ….” Selanjutnya dikatakan adalah kurang tepat dan hanya menghabiskan
waktu saja jika terus meributkan – mana yang lebih dulu ada dari kedua aspek ini. Walaupun pertobatan dapat
dan seharusnya dibedakan dari iman, tetapi keduanya jangan pernah dipisahkan.
106
LAMPIRAN 5
PERTEMUAN 7 DAN 8
1. Mengarahkan siswa membentuk kelompok sesuai dengan kelopmok yang telah dibagikan minggu lalu.
2. Membagikan LKS kepada setiap kelompok
3. Secara bergiliran setiap kelompok di mintamelakukan role play tentang kejatuhan manusia ke dalam
dosa
4. Masing-masing siswa memperhatikan role playyang sedang berlangsung
5. Setiap kelompok mendiskusikan jawaban yang di tulis oleh setiap anggota kelompok, kemudian
memberikan kesimpulan
6. Pelaksanaan unjuk kerja/presentasi (kelompok menyampaikan hasil temuannya dan kesimpulannya)
Pertemuan 8
1.Membagi siswa menjadi 4 kelompok (Kelompok A, B, C, dan D) masing-masing beranggotakan 4-5 orang.
2.Dalam kelompok, siswa ditugaskan untuk menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKS
3.Pelaksanaan diskusi kelompok (siswa dialog mendalam untuk saling membantu memahami materi
pembelajaran dengan anggota kelompok kemudian mencatat hasil diskusi)
4.Pelaksanaan unjuk kerja/presentasi dilakukan oleh tiap-tiap kelompok secara bergiliran dan ditanggapi oleh
kelompok yang lain
107
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Kelas/semester : VII/1
Petunjuk belajar :
Informasi :
Cermatilah role play tentang proses kejatuhan manusia (Adam dan Hawa) yang di lakukan oleh setiap
kelompok
1. Sebutkan penyebab Hawa memetik buah pohon yang dilarang Allah untuk dimakan
2. Sebutkan tindakan Allah waktu manusia pertama jatuh ke dalam dosa (Kejadian 3:8-24)
3. Sebutkan sikap Allah ketika Adam mengadu bahwa Hawa yang membawa buah itu padanya. Ketika
Hawa mengatakan bahwa ular yang menipunya.
4. Sebutkan tujuan Allah memberikan hukuman kepada manusia yang berbuat dosa
5. Sebutkan akibat dari dosa
b.Setiap anggota kelompok menuliskan hasil diskusi kelompok pada buku catatan masing-masing!
108
LEMBAR KEGIATAN SISWA
No. 08/Pertemuan 8/RPP 4/VII/Smtr 1/TP. 2017-2018
Judul : Dosa dan Pertobatan
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Krsiten dan Budi Pekerti
Kelas/semester : VII/1
Waktu : 120 Menit
Petunjuk belajar :
1). Bacalah cerita tentang “Dona dan Doni”
2). Kerjakan sesuai dengan petunjuk
3). Kerja dengan cara berdiskusi sesuai teknik yang ditentukan oleh guru
4). Konsultasilah dengan guru bila mengalami kesulitan mengerjakan tugas
Informasi :
Bacalah secara dengan teliti cerita tentang “Dona dan Doni”berikut ini!
Dona dan Doni adalah anak orang kaya di sebuah desa. Setelah lulus SMP, Dona dan doni bersekolah di
sebuah sekolah SAM di perkotaan. Mereka terpengaruh oleh pergaulan bebas anak-anak yang putus sekolah.
Dona dan Doni yang dulu termasuk anak baik, patuh kepada orang tua, sekarang berubah menjadi anak nakal.
Mereka sering memboloS. Akhirnya, mereka tidak naik kelas.
Suatu hari, Dona dan Doni berkata kepada ayahnya, “Ayah, berikanlah kami uang. Kami idak mau sekolah
lagi. Kami mau berdagang”. Pada mulanya, sang ayah melarangnya. Akhirnya, sang ayah menuruti keinginan
anaknya. Dona dan Doni menjual hartanya, lalu berdagang.
Dona dan Doni bergabung dengan teman-teman lamanya untuk berbisnis obat-obatan terlarang. Bahkan,
mereka juga mengkonsumsi obat-obatan itu dan tidur dengan pelacur.
Suatu malam, ada razia polisi. Dona dan Doni ikut terjaring. Dona dan Doni dipenjara. Mendengan
berita itu, Pak Mukhtar, ayah Dona dan Doni, prihatin. Setelah menjalani hukuman, keduanya dibebaskan
dari penjara.
Pak Mukhtar menasehati agar Dona dan Doni kembali ke jalan yang benar. Doni sangat menyesali
perbuatannya itu. Iam meminta maaf kepada ayahnya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan
jahatnya. Dona juga meminta maaf berjanji tidak akan mengulangi perbuatan jahatnya. Namun, janjinya
hanya dibibir saja. Ia pergi ke kota dan mengilangi perbuatan jahatnya. Akhirnya, Dona mati ditembak
polisi karena terlibat kejahatan.
109
1. Siapakah di antara Dona dan Doni yang menunjukkan sikap pertobatan yang sungguh-sungguh!
Berilah alasan!
2. Apa yang dimaksud dengan “pertobatan” menurut cerita yang kamu baca!
3. Mengapa kita perlu bertobat!
4. Sebutkan syarat yang harus dilakukan agar seseorang dapat bertobat! (Minimal 3 syarat)
5. Tuliskan minimal 3 contoh sikap bertobat yang pernah kamu lakukan (dilingkungan sekolah, di
rumah dan dalam pergaulan dengan teman)
b. Setiap anggota kelompok menuliskan hasil diskusi kelompok pada buku catatan masing-masing!
c. Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas!
A.Kompetensi Inti
C.Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 9
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran maka peserta didik dapat :
1. Menjelaskan makna lagu burung pipit yang kecil
2. Menyebutkan bukti pemeliharaan Allah terhadap seluruh ciptaan
3. Menyebutkan bukti bahwa pemeliharaan Allah tidak pernah berhenti atas manusia dan alam ciptaan-
Nya meskipun ada bencana dan kerusakan alam
4. Menyebutkan sikap yang benar terhadap peristiwa alam yang terjadi seperti bencana
110
Pertemuan 10
Pertemuan 9
Pertemuan 1
Kerusakan Alam
Alasan orang Kristen harus turut dalam pemeliharaan alam
a.Pendekatan : Saintifik (Siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menenukan, mencoba, menciptakan
sesuatu)
b.Metode : Diskusi kelompok, Presentasi, Tanya jawab, Penugasan individu
F.Sumber Belajar
1. Buku siswa : Pdt. Janse Belandina Non-Serrano dan Erich Von Marthin E. Hutahaean. 2013. Pendidikan
Agama
Kristen dan Budi Pekerti – Allah Terus Berkarya. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (hal 1-5)
2.Buku Siswa : Yethie Bessie, S.Th & Margiot Tua Baturbutar, S.PAK – Allah terus Berkarya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia, Buku pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas VII
3.Alkitab
4.Situs internet : http://alkitab.sabda.org/passage.php
5.Situs internet : http://green.kompasiana.com/penghijauan/2012/05/30/bentu-bentuk-kerusakan-
lingkungan-460894.html
6.Lingkungan Sekitar
G.Media Pembelajaran
a.Media : Gambar pemandangan alam, gambar bencana alam, gambar lingkungan yang
rusak karena ulah manusia
b.Alat dan Bahan : HP, Instrumen lagu “Burung Pipit yang Kecil”, Kertas, Alat Tulis, Laptop, LCD
H.Kegiatan Pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan 15 Menit
mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran
agama)
2. Absen kehadiran siswa
3. Mengumpulkan buku mingguan (religius)
4. Mengumpulkan PR
5. Menanyakan keadaan siswa
6. Apersepsi
Siswa diberi kesempatan menceritakan pengalaman saat
memelihara hewan atau tumbuhan di rumah dengan
111
mengacu pada pertanyaan :
Apa yang dilakukan siswa dalam memelihara tumbuhan
dan hewan di rumah!
Bagaimana sikap mereka ketika tanaman atau hewan
peliharaannya mati ataupun sakit!
Bagaimana perasaan mereka ketika tanaman atau hewan
peliharaannya mati ataupun sakit!
7.Memotivasi siswa bahwa memelihara hewan dan lingkungan
tempat dimana kita tinggal merupakan wujud pelaksanaan
mandat yang Allah berikan pada manusia untuk melestarikan
alam
8.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan membagi siswa
dalam kelompok
3.Evaluasi
1) “Tuhan, Engkaulah tempat perteduan kami turun
temurun. Sebelum gunung-gunung dilahirkan dan bumi
dan dunia diperanakan, bahkan dari selama-lamanya
Engkaulah Allah”. Maksud pernyataan tersebut adalah
....
2) Bukti bahwa Allah tetap berkarya dan memelihara
Ciptaan-Nya dapat kita lihat melalui ....
3) Sebutkan tiga aspek pemeliharaan Allah terhadap
ciptaan-Nya
4.Memberikan PR
Peserta didik menggunting bgaian majalah atau Koran
yang memberitakan tentang kerusakan lingkungan lalu
menuliskan komentarnya
5.Menyampikan kegiatan minggu depan
6.Berdoa dipimpin peserta didik sebagai ucapan terimakasih
kepada Allah
Pertemuan 10 (1 x 120 Menit)
112
Pendahuluan 6. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan 15 Menit
mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran
agama)
7. Absen kehadiran siswa
8. Mengumpulkan buku mingguan (religius)
9. Menanyakan keadaan siswa
10. Apersepsi
Memberikan pertanyaan kepada siswa :
Dimana tempat kamu membuang sampah rumah tangga?
Adakah dampak dari tempat pembuangan sampah bagi kamu
dan juga masyarakat sekitar?
3.Evaluasi
1) Penyebab utama kerusakan lingkungan hidup adalah ....
2) Contoh tindakan pemeliharaan alam yang dilakukan
dilakukan oleh siswa di lingkungan sekolah adalah ....
3) Faktor apakah yang menjadi penyebab utama kerusakan
alam!
4) Sebutkan alasan orang Kristen harus turut dalam
pemeliharaan alam !
5) Sebutkan beberapa hal yang dapat kalian lakukan
sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup!
4.Menyampikan kegiatan minggu depan
5.Berdoa dipimpin peserta didik sebagai ucapan terimakasih
113
kepada Allah
2.Sikap sosial
a.Teknik Penilaian : Penilaian sejawat (antar teman)
b.Bentuk Instrumen : Daftar Pertanyaan
c.Kisi-kisi :
No Sikap/nilai Butir Instrumen
1. Kerajinan Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
2. Kedisiplinan Membuanmg sampah pada tempatnya
3. Kerjasama Terlibat dalam kegiatan bakti social
4. Kepedulian Merawat tanaman yang rusak
5. Tanggung Jawab Menjalankan tugas membersihkan kelas
Instrumen : lihat Lampiran 1
3.Pengetahuan
a.Teknik Penilaian : Tes tertulis
b.Bentuk Instrumen : Daftar Pertanyaan/Uraian
c.Kisi-kisi :
Pertemuan 9
Penilaian Soal Diskusi
No Indikator Butir Instrumen
1. Dapat menceitakan apa yang terjadi Ceritakanlah apa yang terjadi dalam
dalam gambar A dan gambar B! gambar A dan gambar B!
2. Mengidentifikasi pemahaman tentang Dalam gambar gunung meletus, tsunami,
gambar yang dilihat dalam kaitan banjir, apa yang dapat kamu lihat?
dengan kelangsungan hidup manusia Apakah setelah peristiwa itu terjadi,
dan pertumbuhan alam manusia dan alam tidak bertumbuh lagi?
3. Menyebutkan sikap orang percaya yang Sebutkan sikap orang percaya yang benar
benar terhadap peristiwa alam yang terhadap peristiwa alam yang terjadi
terjadi seperti bencana pada gambar seperti bencana pada gambar B!
B!
114
No Indikator Butir Instrumen
3. Menyebutkan tiga aspek Sebutkan tiga aspek pemeliharaan Allah
pemeliharaan Allah terhadap terhadap ciptaan
ciptaan-Nya
Instrumen : lihat Lampiran 2
Pertemuan 10
Penilaian Soal Diskusi
No Indikator Butir Instrumen
1. Menyebutkan bentuk kerusakan Sebutkan bentuk kerusakan alam akibat :
alam akibat : c. Peristiwa alam
a. Peristiwa alam d. Faktor manusia
b. Faktor manusia
2. Menyebutkan penyebab terjadinya Sebutkan penyebab terjadinya kerusakan
kerusakan alam alam!
3. Menyebutkan Faktor yang menjadi Faktor apakah yang menjadi penyebab
penyebab utama kerusakan alam utama kerusakan alam!
4. Menyebutkan akibat kerusakan Sebutkan akibat kerusakan alam bagi
alam bagi manusia manusia!
5. Menyebutkan alasan orang Kristen Sebutkan alasan orang Kristen harus turut
harus turut dalam pemeliharaan dalam pemeliharaan alam!
alam
6. Menyebutkan contoh konkret yang Berilah contoh konkret yang dapat kamu
dapat kamu lakukan dalam upaya lakukan dalam upaya melestarikan alam!
melestarikan alam!
4. Menyebutkan alasan orang Kristen Sebutkan alasan orang Kristen harus turut
harus turut dalam pemeliharaan dalam pemeliharaan alam !
alam
5. Menyebutkan beberapa hal yang Sebutkan beberapa hal yang dapat kalian
dapat kalian lakukan sebagai lakukan sebagai bentuk upaya pelestarian
bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup!
lingkungan hidup
Instrumen : lihat Lampiran 2
4.Ketrampilan
a.Teknik Penilaian : Penilaian karya
b.Bentuk Instrumen : Portofolio
c.Kisi-kisi :
Pertemuan 8
No Keterampilan Butir Instrumen
1. Menuliskan refleksi singkat (¾ Menuliskan refleksi singkat (¾ halaman) mengenai Allah
halaman) mengenai Allah memelihara alam dan lingkungan hidup! Sertakan juga
memelihara alam dan lingkungan beberapa buktinya.
115
hidup! Sertakan juga beberapa
buktinya.
116
LAMPIRAN 1
PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL
Aspek Penilaian :
4. Berdoa untuk kelestarian linngkungan
5. Mau membersihkan lingkungan tanpa di perintah
6. Menjaga Kebersihan diri dan lingkungan
Skor:
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Konversi Nilai :
Predikat/Konversi
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
Skor
No Sikap/nilai Aspek Penilaian
1-4
1 Berdoa mandiri Berdoa untuk kelestarian linngkungan
2 Rendah Hati Mau membersihkan lingkungan tanpa di perintah
3 Peduli Menjaga Kebersihan diri dan lingkungan
Skor:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
117
B. Penilaian Sikap Sosial
Lembar Observasi : ………………………
Kelas : ………………………
Hari/tanggal : ………………………
Materi Pokok/Tema : ………………………
Kedisiplinan
Kepedulian
Kerjasama
Kerajinan
Tanggung
Konversi Nilai
Nama
Jawab
No Skor
Siswa
Predikat
0-4 0-4 0-4 0-4 0-4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
….
Skor :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
118
Konversi Nilai :
Predikat/Konversi
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
Skor:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
119
LAMPIRAN 2
PENILAIAN PENGETAHUAN
Pertemuan 9
C. Penilaian Soal diskusi
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
1. Dapat Ceritakanlah Gambar A : 5
menceitakan apa yang terjadi Menunjukkan karya penciptaan Allah yang
apa yang dalam gambar A begitu sempurna, semua dalam keadaan baik.
Alam yang betapa indah, alam yang tanpa
terjadi dalam dan gambar B!
kerusakan dimana semua makhluk hidup dan
gambar A dan bertumbuh.
gambar B!
Gambar B :
Menunjukkan keadaan alam yang pada saat ini,
yaitu suatu keadaan yang sangat
memprihatinkan. Dimana berbagai peristiwa
alam seperti bencana, banjir dan tanah longsor
yang disebabkan karena ulah manusia yang
tidak bertanggungjawab dalam memelihara
alam ciptaan Tuhan.
Jumlah Skor 12
Nilai = (Skor perolehan/ Skor maksimum) x 4
D. Penilaian Evaluasi
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
120
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
1. Disajikan pernyataan, “Tuhan, Engkaulah tempat Semua yang ada di alam 2
dapat menjelaskan perteduan kami turun raya ini adalah milik
maksud pernyataan temurun. Sebelum gunung- Allah
tersebut. gunung dilahirkan dan bumi
dan dunia diperanakan,
bahkan dari selama-lamanya
Engkaulah Allah”. Maksud
pernyataan tersebut adalah
....
Pertemuan 10
A. Penilaian Soal diskusi
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
1. Menyebutkan Sebutkan bentuk a. Peristiwa alam : Letusan gunung api, 10
bentuk kerusakan alam gempa bumi, badai, angin topan,
kerusakan alam akibat : kemarau panjang
b. Faktor manusia :
akibat : a.Peristiwa alam
1. Terjadinya pencemaran
a.Peristiwa alam b.Faktor manusia (pencemaran udara, air, tanah,
b.Faktormanusia dan suara) sebagai dampak adanya
kawasan industri.
2. Terjadinya banjir, sebagai dampak
buruknya drainase atau sistem
pembuangan air dan kesalahan
dalam menjaga daerah aliran
sungai dan dampak pengrusakan
hutan.
3. Terjadinya tanah longsor, sebagai
dampak langsung dari rusaknya
hutan.
4. Degradasi lahan adalah proses
berkurangnya daya dukung lahan
terhadap kehidupan. Degradasi
lahan merupakan bentuk
kerusakan lingkungan akibat
pemanfaatan lingkungan oleh
manusia yang tidak memerhatikan
keseimbangan lingkungan. Bentuk
degradasi lahan, misalnya lahan
kritis, kerusakan ekosistem laut,
dan kerusakan hutan.
121
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
122
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
besi,timah,emas dll. Penambangan
secara liar tanpa perlakuan bijak akan
memicu kerusakan alam juga.
i. Limbah industri adalah hasil
pengolahan pabrik yang tidak berguna.
Limbah ini merupakan pemicu juga
dalam kerusakan alam karena limbah
itu berupa racun yang akan
memusnahkan hewan,tumbuhan dan
manusia juga. Dan dipastikan
keseimbangan alam juga terganggu.
Jumlah Skor 25
Nilai = (Skor perolehan/ Skor maksimum) x 4
B.Penilaian Evaluasi
123
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
Jumlah Skor 8
Nilai = (Skor perolehan/ Skor maksimum) x 4
124
LAMPIRAN 3
PENILAIAN KETRAMPILAN
Jumlah Skor
Keterangan
Nama Siswa 1 2 3 4 5
Nomor
Nilai
1-4 1-4 1-4 1-4 1-4
1.
2.
3.
..
Aspek Penilaian
21. Keterlibatan/ berpartisipasi dalam kelompok
22. Keantuasiasan dalam mengikuti diskusi
23. Kemampuan bekerja sama dengan anggota lain sebagai rasa bertanggungjawab
24. Kemampuan berargumentasi (alasan, usulan, mempertahankan pendapat) dalam presentasi.
25. Kemampuan memberikan respon (memberikan respon yang sesuai dengan permasalahan/ pertanyaan)
dalam presentasi
Rubrik penilaian
Aspek Penilaian
Skala
1 2 3 4 5
1 tidak aktif Tidak mau Tidak mau Tidak mampu Tidak mampu
mengikuti diskusi bekerja sama
2 kurang aktif Kurang antusias Kurang baik Kurang mampu Kurang mampu
3 cukup aktif cukup antusias cukup baik cukup mampu cukup mampu
4 sangat aktif sangat antusias sangat baik sangat mampu sangat mampu
Pertemuan 10
Kisi-kisi portofolio tugas individu:
No Indikator Butir Soal Skor
1. Menuliskan refleksi singkat (¾ Menuliskan refleksi singkat (¾ halaman) 20
halaman) mengenai Allah mengenai Allah memelihara alam dan
memelihara alam dan lingkungan hidup! Sertakan juga beberapa
lingkungan hidup! Sertakan juga buktinya.
beberapa buktinya.
Format penilaian:
Aspek yang dinilai/ Skor
dan Kerapian
Tanda Baca)
Kebersihan
(Ejaan dan
Nilai Rata-Rata
Penulisan
Ketepatan
Relevansi
bahasaan
Deskripsi
N
Konversi Nilai
Nama Siswa
Ketata
o
waktu
Predikat
125
3
…
Rubrik Penilaian :
126
LAMPIRAN 4
MATERI PEMBELAJARAN
ALLAH MEMELIHARA CIPTAAN-NYA
Penciptaan alam semesta merupakan wujud pemeliharaan Allah atas manusia. Allah terlebih dahulu
menciptakan alam semesta dan sagala isinya baru menciptkanan manusia. Penciptaan alam semesta ini
berpusat pada Allah, untuk kemuliaan Allah dan agar manusia dapt hidup di dalamnya. Allah mengasihi
manusia dengan dua cara byaitu :
1. Allah menciptakan manusia menurt gambar dan rupa-Nya. Sebagai gambar Allah, manusia memiliki sifat,
citra atau karakter seperti Allah
2. Allah menganugerahkan segala sesuatu, yakni alam semesta, kepada manusia ntuk ditaklukkan dan dikuasai
serta dilestarikan.
Manusia dan alam saling bergantung dan saling memberi manfaat. Banyak kebutuhan hidup manusia yang
bersumber dari alam, misalnya air, tanah dan tumbuhan untuk kelangsungan hidup manusia. Allah memelihara
alam ini dengan cara menciptakan hokum-hukum alam. Contohnya, rumput dan pohon bisa tumbuh dengan
sendirinya. Benih yang ditabur oleh petani tumbuh secara alami. Matahari setiap hari bersinar. Ini merupakan
bukti pemeliharaan Allah terhadap manusia.
Hampir semua manusia mempunyai pengalaman dalam memelihara hewan maupun tumbuhan, kecuali
mereka yang tinggal di rumah tanpa halaman dan amat terbatas ruang geraknya. Mengajarkan konsep Allah
sebagai pemelihara manusia dan alam sebaiknya dimulai dengan hal-hal yang konkret atau nyata sehingga
siswa dapat memahaminya dengan lebih baik. Untuk itu, guru meminta siswa bercerita tentang pengalaman
memelihara hewan dan tumbuhan, bagaimana mereka memelihara dan peduli terhadap hewan dan
tumbuhannya. Melalui cerita itu guru memberikan penekanan manusia saja peduli pada apa yang dia pelihara
padahal manusia tidak menciptakannya, apalagi Allah sang pencipta. Ia menciptakan manusia, tumbuhan dan
hewan serta memelihara semua ciptaan-Nya. Kemudian dilanjutkan dengan nyanyian yang dinyanyikan seraya
siswa berupaya memahami isi lagu dikaitkan dengan topik Allah memelihara ciptaan-Nya (lihat buku siswa).
Sejarah manusia dan alam tidak terlepas dari campur tangan Allah. Ia menciptakan dan Ia memelihara,
bahkan juga menyelamatkan. Setelah Tuhan Allah menciptakan langit dan bumi (Kejadian 1:1), Ia tidak
meninggalkan dunia berjalan sendiri. Sebaliknya, Ia terus terlibat di dalam kehidupan umat-Nya dan tetap
memelihara ciptaan-Nya. Allah bukanlah seperti seorang ahli pembuat jam yang membuat bumi,
menjalankannya, dan kini membiarkannya berjalan sendiri. Ia adalah Bapa penuh kasih yang senantiasa
memelihara apa yang telah diciptakan-Nya. Perhatian Allah yang terus-menerus atas ciptaan dan umat- Nya
merupakan tindakan pemeliharaan Allah yang berlangsung sepanjang masa
Sejak semula ketika menciptakan alam semesta dan segala makhluk yang ada di dalamnya, Alkitab
memberi kesaksian bahwa Allah melihat semuanya itu baik. Segalanya diciptakan untuk saling mengisi dan
saling menopang. Ia menciptakan lautan, daratan, sungai kemudian baru tumbuhan dan hewan yang hidup di
tempat-tempat itu. Jadi, Ia menyediakan wadah untuk bertumbuh, barulah makhluknya. Ia juga memelihara
semua yang diciptakan-Nya. Ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, Ia mencari dan menyelamatkan
mereka. Beberapa bukti pemeliharaan Allah terhadap seluruh ciptaan adalah sebagai berikut :
1. Allah menempatkan manusia di Taman Eden dan menyediakan segala sesuatu bagi mereka supaya mereka
dapat mengembangkan kehidupannya. Untuk menjamin keberlangsungan hidup manusia, Ia menugaskan
manusia untuk merawat, menjaga serta memelihara alam. Namun, manusia memberontak dan melawan
Allah.
2. Setelah peristiwa air bah, Allah tidak hanya menyelamatkan Nuh dan keluarganya, tapi Ia juga
menyelamatkan hewan dan tumbuhan yang ikut dibawa Nuh dalam bahtera (kapal). Ia minta Nuh
membawa hewan berpasangan supaya hewan-hewan itu tidak punah.
127
3. Hingga masa kini, kita dapat saksikan, meskipun ada berbagai bencana di berbagai tempat, namun
kehidupan alam semesta dan manusia terus berlanjut. Namun kenyataan ini bukanlah alasan bagi manusia
untuk terus merusak kehidupan sesamanya manusia dan alam lingkungan hidup. Justru kenyataan ini
mendorong manusia untuk lebih menunjukkan tanggung jawabnya untuk menjaga kehidupan baik alam
maupun manusia itu sendiri.
1. Pelestarian. Dengan kuasa-Nya Allah melestarikan dunia yang diciptakan- Nya. Pengakuan Daud itu jelas,
“Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat.
Manusia dan hewan Kau selamatkan. (Alkitab versi Inggris NIV -- peliharakan), ya Tuhan” (Mazmur 36:7).
Kuasa Allah yang melestarikan terlaksana melalui Putra-Nya Yesus Kristus, sebagaimana ditegaskan oleh
Rasul Paulus dalam Kolose 1:17, “Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di
dalam Dia.”
2. Penyediaan. Allah bukan saja melestarikan bumi yang diciptakan-Nya, tetapi Ia juga menyediakan apa
yang diperlukan oleh ciptaan-Nya itu. Ketika Allah menciptakan bumi, Ia menciptakan musim (Kejadian
1:14) dan memberi makan manusia dan hewan (Kejadian 1:29-30). Setelah air bah menghancurkan bumi,
Allah memperbarui janji-Nya. “Selama bumi masih ada, takkan berhenti musim menabur dan menuai,
dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam” (Kejadian 8:22). Beberapa Mazmur menegaskan
kebaikan Allah dalam menyediakan kebutuhan bagi makhluk-makhluk ciptaan-Nya (Mazmur 104:1-35;
145:1-21).
3. Pemerintahan. Di samping pelestarian dan penyediaan kebutuhan ciptaan-Nya, Ia juga memerintah dunia
ini. Karena Allah berdaulat, peristiwa-peristiwa dalam sejarah terjadi menurut kehendak-Nya. Allah
selalu “ada dan berbuat” dalam segala hal. Tidak pernah Allah tidak ada. Hal Itu juga ditegaskan oleh Musa
: “Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun temurun. Sebelum gunung-gunung dilahirkan dan bumi
dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama- lamanya Engkaulah Allah” (Mazmur 90:1-2). Dengan kata
lain, Allah sudah ada secara kekal dan tidak terbatas sebelum menciptakan alam yang terbatas. Ketika
manusia jatuh ke dalam dosa, Allah yang terlebih dulu berinisiatif untuk menyelamatkan manusia. Ia tidak
membiarkan manusia begitu saja.Allah mencari dan menyelamatkan manusia. Ia menciptakan manusia,
memelihara serta menyelamatkannya. Alkitab memberi kesaksian bahwa Allah tetap memelihara makhluk
ciptaan-Nya. Hal itu memperoleh penegasan dalam Kitab Nabi Yesaya 26:12, “Ya Tuhan, … sebab segala
sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami.”
Allah adalah pencipta dan pemelihara semua ciptaan-Nya. Sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa, keadaan
bumi dan manusia tidak sama lagi. Manusia berdosa selalu ingin untuk memuaskan dirinya sendiri,
mengeksploitasi alam demi kepentingan dirinya maupun kelompok. Pemeliharaan alam menjadi prioritas
terakhir dan bukan yang utama. Bahkan, dengan menggunakan ayat Alkitab bahwa manusia adalah makhluk
mulia yang diberi tugas untuk mengolah bumi seolah-olah manusia diberi hak untuk mengambil banyak dari
alam tanpa memperhitungkan keberlangsungan alam dan kepentingan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Bumi yang indah permai kini rusak dan porak-poranda. Banyak spesies tumbuhan dan hewan yang terancam
punah karena habitat mereka dirusak maupun hancur. Meskipun demikian, alam dan manusia belum musnah
karena Allah terus memelihara ciptaan-Nya. Kasih dan pemeliharaan Allah jauh lebih besar dibandingkan
dengan keserakahan dan kejahatan manusia yang merusak alam dan lingkungan hidup.
128
LAMPIRAN 5
PERTEMUAN 9 DAN 10
Pertemuan 10
129
LEMBAR KEGIATAN SISWA
No. 09/Pertemuan 9/RPP 5/VII/Smtr 1/TP. 2017-2018
c.Kerja dengan cara berdiskusi sesuai teknik yang ditentukan oleh guru
3. Informasi :
Cermatilah gambar berikut ini!
GAMBAR A
130
Gambar : Bencana Banjir
131
LEMBAR KEGIATAN SISWA
No. 10/Pertemuan 10/RPP 5VII/Smtr 1/TP. 2017-2018
Kelas/semester : VII/1
132
Informasi :
1 2 3
4
5 6
7 8 9
133
10 11
A.Kompetensi Inti
134
lingkungan hidup kesadaran memelihara alam.
4.2.3 Membuat rencana aksi pemeliharaan
alam.
C.Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 11
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran maka peserta didik dapat :
1. Menyebutkan bukti keseimbangan ekosisten
2. Menfidentifikasi jenis-jenis kerusakan ekosistem
3. Menyebutkan penyebab terjadinya kerusakan ekosistem
4. Menyebutkan yang berperan dalam kerusakan ekosistem
5. Mengyebutkan dampak atau kerugian yang ditimbulkan oleh kerusakan ekosistem
6. Menjelaskan alasan kita perlu menjaga keseimbangan ekosistem
7. Menyebutkan bentuk tanggungjawab manusia dalam menjaga keseimbangan ekosistem
8. Menyebutkan dampak dari ketidakseimbangan ekosistem
9. Merancang kampanye pemeliharaan alam melalui gambar dan slogan
10. Menuliskan doa yang isinya memohon hikmat dan kekuatan dari Allah supaya semua orang memiliki
kesadaran untuk menjaga dan memelihara alam dan lingkungan hidup
D.Materi pembelajarn
Pertemuan 11
Pendekatan : Saintifik (Siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menenukan, mencoba, menciptakan
sesuatu)
Metode : Diskusi kelompok, Presentasi, Tanya jawab, Penugasan individu
F.Sumber Belajar
1.Buku siswa : Pdt. Janse Belandina Non-Serrano dan Erich Von Marthin E. Hutahaean. 2013.
Pendidikan Agama
Kristen dan Budi Pekerti – Allah Terus Berkarya. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(hal 1-5)
2.Buku Siswa : Yethie Bessie, S.Th & Margiot Tua Baturbutar, S.PAK – Allah terus Berkarya. Jakarta:
BPK
Gunung Mulia, Buku pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas VII
3.Alkitab
4.Situs internet : http://alkitab.sabda.org/passage.php
5.Situs internet : http://green.kompasiana.com/penghijauan/2012/05/30/bentuk-bentuk kerusakan-
lingkungan-460894.html
6.Situs internet : http://hikmah-ad.blogspot.com/2013/09/keseimbangan-ekosistem.html
7.Lingkungan Sekitar
G.Media Pembelajaran
a.Media : Gambar pemandangan alam, gambar bencana alam, gambar lingkungan yang
rusak karena ulah manusia
b.Alat dan Bahan : HP, Instrumen lagu “Betapa Kita Tidak Bersyukur”, Kertas, Alat Tulis,
Laptop, LCD
H.Kegiatan Pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
135
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan 1.Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan 15 Menit
mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran
agama)
2.Absen kehadiran siswa
3.Mengumpulkan buku mingguan (religius)
4.Mengumpulkan PR
5.Menanyakan keadaan siswa
6.Apersepsi
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa :
1. Pengertian “EKOSISTEM”.!
2. Mengapa perlu membahas tentang “EKOSISTEM” dalam
pelajaran PAK
7.Memotivasi siswa bahwa manusia dan alam saling bergantung dan
saling memberi manfaat. Dengan menekankan bahwa memelihara
alam dan keseimbangan ekosistem adalah bagian dari tugas semua
umat manusia. “KESEIMBANGAN EKOSISTEM” adalah bagian dari
berkat Allah yang harus dujaga dan dipertahankan.
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan membagi siswa
dalam kelompok
b.Menanyakan
Peserta didik bersama teman dalam kelompok saling bertanya
apa yang terjadi jika salah satu organisme punah
c.Pengumpulan Data (Mengeksplorasi)
Peserta didik membaca berita media masa mengenai kerusakan
ekosistem
Peserta didik melakukan kegiatan diskusi untuk kelompok
mendiskusikan jenis, penyebab, pelaku, kerugian yang
ditimbulkan oelh kerusakan ekosistem
d.Mengasosiasi
Peserta didik mengkaitan keadaan kerusakan ekosistem dengan
kepedulian siswa menjaga keseimbangan ekosistem sebagai
wujud tanggungjawab terhadap pemeliharaan alam.
e.Mengkomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
Peserta didik menyajikan hasil kesimpulan di depan kelas
secara bergantian sesuai dengan pengarahan guru
f. Menciptakan
Tulislah doa yang isinya memohon hikmat dan kekuatan dari
Allah supaya semua orang memiliki kesadaran untuk menjaga
dan memelihara alam dan lingkungan hidup. Terutama bagi
remaja agar terpanggil memelihara serta melestarikan alam.
136
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
melestarikan alam sekitar
3. Tuliskanlah tugas manusia dalam kejadian 1:28;2:15
4.Memberikan PR
Dalam kelompok, siswa ditugaskan untuk :
a. Memilih salah satu dari ketiga kegiatan berikut ini :
1) Rancanglah kerja bakti untuk membersihkan lingkungan di
sekitar sekolah (membersihkan selokan dan sampah-
sampah yang menumpuk) atau memperbaiki tempat
sampah yang sudah rusak ataupun membuat tempat
sampah yang baru.
2) Kamu yang tinggal di daerah dengan halaman sekolah yang
luas dapat melakukan kerja bakti penanaman pohon dan
tanaman lainnya untuk menghijaukan halaman sekolahmu.
3) Merancang kampanye pemeliharaan alam melalui gambar
dan slogan yang ditempelkan di sekolah maupun di gereja
tempat kamu beribadah.
b. Alasan mereka memilih salah satu dari ketiga kegiatan
tersebut!
5.Menyampikan kegiatan minggu depan
6. Berdoa dipimpin peserta didik sebagai ucapan terimakasih kepada
Allah
137
2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Lisan
b. Bentuk Instrumen : Daftar Pertanyaan/Uraian
c. Kisi-kisi :
Pertemuan 11
Penilaian Soal diskusi
No Indikator Butir Instrumen
5. Menjelaskan alasan kita perlu menjaga Jelaskan alasan kita perlu menjaga
keseimbangan ekosistem keseimbangan ekosistem
Penilaian Evaluasi
No Indikator Butir Instrumen
1. Menyebutkan salah satu bukti Sebutkan salah satu bukti pemeliharaan
pemeliharaan Allah bagi umat manusia Allah bagi umat manusia
138
3. Penilaian Ketrampilan
a. Teknik Penilaian : Penilaian karya
b. Bentuk Instrumen : Produk & Portofolio
c. Kisi-kisi :
Pertemuan 11
Penilaian Portofolio
No Indikator Butir Instrumen
1. Menuliskan doa yang isinya memohon Tulislah doa yang isinya memohon hikmat
hikmat dan kekuatan dari Allah dan kekuatan dari Allah supaya semua
supaya semua orang memiliki orang memiliki kesadaran untuk menjaga
kesadaran untuk menjaga dan dan memelihara alam dan lingkungan
memelihara alam dan lingkungan hidup. Terutama bagi remaja agar
hidup. Terutama bagi remaja agar terpanggil memelihara serta melestarikan
terpanggil memelihara serta alam.
melestarikan alam.
Penilaian Produk
No Indikator Butir Instrumen
1. Membuat rancangan Kerja Bakti, Memilih salah satu dari ketiga kegiatan
kemulisakan alasan memilih berikut ini :
rancangan ketja bakti tersebut
1. Rancanglah kerja bakti untuk
membersihkan lingkungan di sekitar
sekolah (membersihkan selokan dan
sampah-sampah yang menumpuk) atau
memperbaiki tempat sampah yang
sudah rusak ataupun membuat tempat
sampah yang baru.
2. Kamu yang tinggal di daerah dengan
halaman sekolah yang luas dapat
melakukan kerja bakti penanaman
pohon dan tanaman lainnya untuk
menghijaukan halaman sekolahmu.
3. Merancang kampanye pemeliharaan
alam melalui gambar dan slogan yang
ditempelkan di sekolah maupun di
gereja tempat kamu beribadah.
Alasan mereka memilih salah satu dari
ketiga kegiatan tersebut!
139
NIP.19700317199770223
140
LAMPIRAN 1
PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL
Aspek Penilaian :
7. Berdoa untuk kelestarian linngkungan
8. Mau membersihkan lingkungan tanpa di perintah
9. Menjaga Kebersihan diri dan lingkungan
Skor:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
Konversi Nilai :
Predikat/Konversi
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Skor
No Sikap/nilai Aspek Penilaian
1–4
1 Berdoa mandiri Berdoa untuk kelestarian linngkungan
141
2 Rendah Hati Mau membersihkan lingkungan tanpa di perintah
Skor:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
Kepedulian
Kerjasama
Kerajinan
Tanggung
Konversi Nilai
Jawab
No Nama Siswa Skor
Predikat
0-4 0-4 0-4 0-4 0-4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
….
142
23. Membuanmg sampah pada tempatnya
24. Terlibat dalam kegiatan bakti sosial
25. Merawat tanaman yang rusak
26. Menjalankan tugas membersihkan kelas
Skor :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Konversi Nilai :
Predikat/Konversi
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Skor:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
143
LAMPIRAN 2
PENILAIAN PENGETAHUAN
Pertemuan 11
144
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
Jumlah Skor 20
F. Penilaian Evaluasi
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
145
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
Jumlah Skor 2
LAMPIRAN 3
PENILAIAN KETRAMPILAN
Jumlah Skor
Keterangan
Nama Siswa 1 2 3 4 5
Nomor
Nilai
1-4 1-4 1-4 1-4 1-4
1.
2.
3.
..
Aspek Penilaian
26. Keterlibatan/ berpartisipasi dalam kelompok
27. Keantuasiasan dalam mengikuti diskusi
28. Kemampuan bekerja sama dengan anggota lain sebagai rasa bertanggungjawab
29. Kemampuan berargumentasi (alasan, usulan, mempertahankan pendapat) dalam presentasi.
30. Kemampuan memberikan respon (memberikan respon yang sesuai dengan permasalahan/
pertanyaan) dalam presentasi
Rubrik penilaian
Aspek Penilaian
Skala
1 2 3 4 5
1 tidak aktif Tidak mau Tidak mau Tidak mampu Tidak mampu
mengikuti diskusi bekerja sama
2 kurang aktif Kurang antusias Kurang baik Kurang mampu Kurang mampu
3 cukup aktif cukup antusias cukup baik cukup mampu cukup mampu
4 sangat aktif sangat antusias sangat baik sangat mampu sangat mampu
146
No Indikator Butir Soal Skor
1. Menuliskan doa yang isinya Tulislah doa yang isinya memohon hikmat 20
memohon hikmat dan kekuatan dan kekuatan dari Allah supaya semua
dari Allah supaya semua orang orang memiliki kesadaran untuk menjaga
memiliki kesadaran untuk dan memelihara alam dan lingkungan
menjaga dan memelihara alam hidup. Terutama bagi remaja agar
dan lingkungan hidup. Terutama terpanggil memelihara serta melestarikan
bagi remaja agar terpanggil alam.
memelihara serta melestarikan
alam.
Format penilaian :
Kebersihan
(Ejaan dan
Penulisan
Ketepatan
Relevansi
Konversi Nilai
Ketata
waktu
Predikat
1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4
Rubrik Penilaian :
147
No Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat Skor
Kesulitan dalam penggunaan dan penyusunan kalimat Sedang 2
sederhana; kesalahan tata bahasa yang mengaburkan makna.
Tidak menguasai penggunaan dan penyusunan kalimat ; tidak Kurang 1
komunikatif.
4. Penulisan (Ejaan dan Tanda Baca)
Amat menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan. Amat baik 4
Menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, dengan sedikit Baik 3
kesalahan.
Kurang menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, dengan Sedang 2
banyak kesalahan.
Tidak menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, tulisan sulit Kurang 1
dibaca.
5. Kebersihan dan Kerapian
Terbaca, bersih dan rapi. Amat baik 4
Terbaca, bersih, tapi tidak rapi. Baik 3
Terbaca, tidak bersih dan tidak rapi. Sedang 2
Tidak terbaca, tidak bersih, dan tidak rapi. Kurang 1
6. Ketepatan Waktu
Amat baik 4
Tepat waktu tanpa ditagih Baik 3
Tepat waktu dengan cara di tagih Sedang 2
Tidak tepat waktu Kurang 1
Tidak melaporkan hasilnya
Penilaian Produk
Format penilaian:
Ketepatan
Jumlah Nilai
Siswa
1-4 1-4 1-4 1-4
148
2
Keterangan :
3 Mencari informasi Jelas, sesuai dengan Tepat waktu dengan Cukup bersih
sesuai topik/ tugas topik cara di tagih
149
LAMPIRAN 4
MATERI PEMBELAJARAN
Akibatnya manusia jadi semena-mena menguras isi alam tanpa memikirkan kelestarian dan keselamatan
alam. Ketika bumi sudah cukup menderita oleh ulah manusia, barulah orang menyadari bahwa perintah Allah
bagi manusia bukan hanya “berkuasa” dalam pengertian power, namun untuk "memelihara" dan "mengelola"
alam secara baik dan bertanggung jawab.
Alkitab memberi kesaksian bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi juga yang memelihara ciptaan-
Nya, bahkan makhluk yang ada di dalamnya termasuk manusia. Lihat Kitab Kejadian 1 sampai Kitab Kejadian 2.
Meskipun ada perbedaan mengenai cerita penciptaan menurut Kejadian 1 dengan Kejadian 2 (menurut para
teolog, penulis Kitab Kejadian 1 dan 2 berbeda) namun Kitab Kejadian 1 dan 2 menulis bahwa Allah
menciptakan manusia, hewan, tumbuhan dan seluruh alam semesta dan manusia diberi tugas untuk
“memelihara” segala ciptaan-Nya.
Kerusakan alam yang terjadi di Indonesia cukup besar, padahal Indonesia dijuluki negeri zamrud di
khatulistiwa. Namun jejak-jejak keindahan alam dan lingkungan hidup kita sudah mulai memudar diganti oleh
kerusakan yang menyebabkan banyak bencana.
Betapa baiknya Allah sang pencipta dan pemelihara, Ia memberikan alam sebagai tempat bagi manusia
hidup dan bertumbuh. Ia menciptakan serta memelihara seluruh ciptaan-Nya. Sebagai wujud syukur kita atas
kebaikan Allah itu, maka kita menerima dengan sukacita tugas yang diberikan-Nya pada kita, yaitu untuk
memelihara serta melestarikan alam.
1. Keanekaragaman suatu kamunitas dan lingkungan yang berfungsi sebagai suatu satuan ekologi dalam
alam
2. Komunitas organic yang terdiri atas tumbuhan dan hewan, bersama habitatnya
3. Keadaan khusus tempat komunitas suatu organisme hidup dan komponen organisme tidak hidup dari
suatu lingkungan yang saling berinteraksi
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ekosistem adalah sistem dalam ekologi, yaitu kesatuan yang
mencakup komunitas (kumpulan organism) dalam suatu daerah yang saling tergantung dan saling memengaruhi
dengan lingnkungan fisiknya.
Diantara manusia dan alam sekitar ada saling ketergantungan yang disebut rangkaian ekosistem.
Kelestarian dan kelangsungan alam juga tergantung pada cara manusia mengelolanya.. alam sekitar tempat
manusia hidup adalah lingkungan atau realitas yang Allah berikan kepada manusia untuk dikuasai, diusahakan
dan dipelihara (Kejadian 1:28, 2:15).
Menguasai alam bukan berate melakukan apa saja sesuka hati. Tetapi, mengelola, mengusahakan,
memelihara dan melestarikan alam. Keseimbangan ekosistem akan dapat memenuhi kebutuhan manuisa.
Tetapi kerusakan pada salah satu rangkaiannya akan menimbulkan kerugian, bahkan bencana bagi makhluk
hidup, termasuk manusia. Manusia diangkat menjadi “wakil” arau “mandataris Allah di bumi bertanggungjawab
mengusahakan alam, memelihara dan menngembangkan. Tujuan utama Allah adalah supaya dunia ini semakin
baik, sebagaimana yang telah difirmankan-Nya pada setiap ciptaan (Kej. 1:4, 10, 12, 18, 25, 31).
Undang No. 4 tahun 1982 tentang Lingkungan Hidup yang disempurnakan dengan Undang-Undang No. 23
tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup pasal 1 menyebut pengertian lingkungan hidup sebagai berikut.
“Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain.”
150
Lingkungan hidup sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang tersebut merupakan suatu sistem
yang meliputi lingkungan alam hayati, lingkungan alam non hayati, lingkungan buatan, dan lingkungan sosial.
Semua komponen lingkungan hidup seperti benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup berhimpun dalam satu
wadah yang menjadi tempat berkumpulnya komponen itu disebut ruang.
Pada ruang ini berlangsung ekosistem, yaitu suatu susunan organisme hidup dimana di antara lingkungan
abiotik dan organisme tersebut terjalin interaksi yang harmonis dan stabil, saling memberi dan menerima
kehidupan. Interaksi antara berbagai komponen tersebut ada kalanya bersifat positif dan tidak jarang pula
yang bersifat negatif. Keadaan yang bersifat positif dapat terjadi apabila terjadi keadaan yang mendorong dan
membantu kelancaran berlangsungnya proses kehidupan lingkungan. Misalnya, cara mengambil hasil hutan agar
tetap terjaga kelestariannya dengan sistem tebang pilih. Yaitu pohon yang ditebang hanya pohon yang besar
dan tua, agar pohon-pohon kecil yang sebelumnya terlindungi oleh pohon besar, akan cepat menjadi besar
menggantikan pohon yang ditebang tersebut. Interaksi yang bersifat negatif terjadi apabila proses interaksi
lingkungan yang harmonis terganggu sehingga interaksi berjalan saling merugikan. Adanya gangguan terhadap
satu komponen di dalam lingkungan hidup, akan membawa pengaruh yang negatif bagi komponen-komponen
lainnya karena keseimbangan terhadap komponen-komponen tersebut tidak harmonis lagi.
Pada masyarakat tradisional, ada yang membagi hutan atas 3 bagian sebagaimana berikut:
Keseimbangan ekosistem dijaga dengan baik dalam tatanan masyarakat adat atau masyarakat tradisional,
hingga kini di berbagai daerah masih hidup sistem ini. Sayang sekali di masa kini kebutuhan manusia semakin
besar seiring dengan pertambahan jumlah pertumbuhan penduduk, maka kebutuhan akan bahan pangan dan
hasil produksi semakin besar. Dari mana hasil produksi diambil? Tentu saja dari hutan. Betapa pentingnya alam
bagi manusia, hidup manusia bergantung pada alam, sebaliknya alampun bergantung pada manusia untuk
menjaga dan memeliharanya.
Penyebab utama kerusakan alam lingkungan hidup adalah keserakahan manusia, sedangkan bentuk
kerusakan dapat terjadi karena bencana alam maupun perbuatan manusia.
1. Bencana alam misalnya tsunami, gunung meletus, gempa bumi, dll.
2. Kerusakan lingkungan hidup karena perbuatan manusia (dampak negatif yang ditimbulkan akibat tidak
peduli terhadap alam), diantaranya :
a. pencemaran udara (polusi), penebangan hutan secara serampangan dan meluas yang mengakibatkan
erosi dan banjir bandang.
b. Limbah beracun yang berasal dari pabrik dan industri, pengerukan yang dilakukan oleh perusahaan
pertambangan seperti pertambangan batu bara, timah, bijih besi, dan lain-lain. Semuanya itu telah
menimbulkan lubang-lubang dan cekungan yang besar di permukaan tanah. Akibatnya lahan tidak
dapat digunakan lagi sebelum direklamasi.
c. Penebangan-penebangan hutan untuk keperluan industri, lahan pertanian, dan kebutuhan-kebutuhan
lainnya telah menimbulkan kerusakan lingkungan kehidupan yang luar biasa.
d. Kerusakan lingkungan kehidupan yang terjadi menyebabkan timbulnya lahan kritis, ancaman terhadap
kehidupan flora, fauna dan kekeringan yang membawa kesengsaraan bagi manusia.
e. Bencana alam dan tanah longsor
f. Udara yang kotor karena debu asap dan sisa pembakaran
g. Rusaknya lapisan ozon dan kadar gas rumah kaca di atmosfer
h. Timbulnya pemanasan global
i. Pembakaran hutan
j. Penebangan hutan secara liar
k. Membuang sampah tidak pada tempatnya
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah semakin hancurnya alam dan lingkungan
hidup sebagai berikut ini :
151
1. Penghematan energi. Hal ini karena kebutuhan energi yang semakin besar membuat pertambangan gas
alam, minyak bumi dll semakin diperbanyak, isi bumi dikeruk habis hampir tak tersisa untuk generasi
berikutnya.
2. Penebangan pohon harus didahului oleh penanaman kembali supaya ada pohon pengganti.
3. Dilakukan reboisasi atau penanaman kembali sehingga lahan yang kosong berisi tanaman sebagai penahan
air.
4. Memperluas hutan lindung.
5. Mengurangi pemakaian benda-benda yang tidak bisa hancur atau didaur ulang
6. Mengurangi penggunaan pestisida yang merusak kesuburan tanah.
7. Mendaur ulang sampah dan tidak membuang sampah sembarang
Memang benar, umat manusia kini tengah menghadapi masalah amat serius menyangkut keberlangsungan
alam. Keindahan dan kenyamanan taman Eden hampir menjadi sesuatu yang langka jika manusia tidak segera
menyadari kelalaiannya selama ini. Remaja Kristen sebagai orang yang telah dipelihara dan diselamatkan oleh
Allah di dalam Yesus Kristus, memiliki tanggung jawab moral untuk turut menjaga dan melestarikan alam.
Tugas yang telah Allah berikan pada manusia di taman Eden, kemudian di zaman Nuh juga menjadi tugas
semua orang beriman. Menjaga dan menyelamatkan alam harus muncul dari dalam diri sendiri bukan hanya
karena dorongan orang lain. Mengapa? Karena bumi ini milik kita semua, bahkan milik semua orang dari
berbagai suku, berbagai bangsa, berbagai agama.
152
LAMPIRAN 5
PERTEMUAN 11
153
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Pertemuan 11
Kondisi di sekitar Jalan Raya Manado-Tomohon Km 14 (Tambuli’nas-Tinoor).Ada sekitar 20 orang tertimbun longsor.
Adasekitar tujuh mobil di dalam jurang dan sepeda motor lebih dari 10 unit. Foto: Christian Rinto Taroreh
Dia mengatakan, bencana ini karena hujan deras mengguyur Manado sejak 13 Januari 2014. Luapan Sungai
Sario, Tondano dan Sawangan turut mempengaruhi genangan air di sejumlah lokasi. “Air sudah mulai surut dan
cuaca mulai membaik. Namun, masyarakat tetap harus waspada dalam empat sampai lima hari ke depan.”
Berdasarkan pemantauan di lapangan, bencana ini menyebabkan aktivitas Manado lumpuh selama beberapa
hari. Banjir tidak hanya menggenangi rumah warga, juga sekolah hingga kantor Walikota Manado.
Bahkan,banjir di sembilan kecamatan membuat sejumlah pusat perbelanjaan meliburkan karyawan.
Tak hanya itu, tanah longsor di Desa Tinoor, menyebabkan jalur lintas Manado-Tomohon, terputus. Akibatnya,
sejumlah titik di Manado mengalami kemacetan parah. Pengguna jalan harus mencari jalur alternatif untuk
menuju kedua kota itu.
Di wilayah pesisir, sejumlah nelayan turut terkena dampak cuaca buruk. Di daerah Malalayang, misal, tiga
rumah nelayan rusak parah akibat terjangan ombak, sekitar 150 jiwa di daerah ini mengungsi ke tempat lebih
aman.
154
Banjir menggenangi Kota Manado, dan beberapa kabuapaten di Sulawesi Utara.
Sampai 17 Januari 2014, korban jiwa mencapai 18 orang, dua masih hilang dan
TEMPO.CO,Banjarmasin - Sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan dilanda banjir pada Kamis pagi, 9
Januari 2014. Data yang dihimpun Tempo dari tim Rescue Banjarmasin menunjukkan banjir merusak
infrastruktur jembatan di Desa Loksado, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Di Kota
Banjarbaru, luapan sungai menghanyutkan dua orang dan memutus jembatan markas Brimob Guntung Payung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Ahmad Fatoni, mengatakan
sejumlah ruas jalan di Kota Barabai, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah, mulai tergenang air hujan akibat
luapan sejumlah sungai. Menurut Fatoni, banjir di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan terjadi akibat
penebangan hutan secara liar.
Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, misalnya, Fatoni mengakui aksi penggundulan hutan di pegunungan Meratus
mengurangi daya tampung area resapan air di pegunungan itu. Air dari pegunungan Meratus mengalir ke Sungai
Hantakan, Sungai Batu Benawan dan Sungai Barabai.
Tahun 2013, kata dia, ratusan warga Kecamatan Haruyan terpaksa mengungsi akibat banjir bandang kiriman
dari pegunungan Meratus. "Resapan air di pegunungan Meratus sudah maksimal. Saat ini, terpantau sejumlah
daerah mulai tergenang air," kata Fatoni kepada Tempo, Kamis, 9 Januari 2014.
Hujan sejak kemarin sore di pegunungan Meratus menambah debit air yang mengalir ke sungai. Pihaknya sudah
menurunkan personil Tagana untuk mengevakuasi warga yang daerahnya rawan terjadi banjir bandang. "Kami
terus memantau debit air sungai yang melintasi Kabupaten Hulu Sungai Tengah," ujarnya.
Di Banjarmasin sendiri hujan turun sejak Rabu malam, 8 Januari 2014. Hingga Kamis pagi, 9 Januari pukul
09.00 Wita, hujan masih mengguyur Kota Banjarmasin.
155
1. Sebutkan jenis-jenis kerusakan ekosistem
2. Sebutkan penyebab terjadinya kerusakan ekosistem
3. Sebutkan yang berperan dalam kerusakan ekosistem
4. Sebutkan dampak atau kerugian yang ditimbulkan oleh kerusakan ekosistem
5. Jelaskan alasan kita perlu menjaga keseimbangan ekosistem
6. Sebutkan bentuk tanggungjawab manusia dalam menjaga keseimbangan ekosistem
b.Setiap anggota kelompok menuliskan hasil diskusi kelompok pada buku catatan masing-masing!
156
GAMBAR-GAMBAR BERKAITAN DENGAN EKOSISTEM
157
PABRIK DAN LIMBAH INDUSTRI
158
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 7)
A.Kompetensi Inti
4. 4.3 Membiasakan diri bersikap 4.3.1 Menulis doa atau puisi solidaritas untuk
solider terhadap sesama dalam sahabat.
berbagai bentuk dan cara.
C.Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 12
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran maka peserta didik dapat :
1. Menjelaskan arti solidaritas
2. Menjelaskan pengertian solidaritas
3. Menjelaskan makna solidaritas dalam pertemanan
4. Menjelaskan alasan pentingnya berhati-hati dalam bergaul dan memilih teman
5. Mengidentifikasi contoh solidartitas dalam pertemanan sebagai pelajar Kristen
159
Pertemuan 13
1. Menjelaskan hal yang dapat dipelajari dari kitab Injil Lukas 5:1-11; Lukas 6:1-5; 9:46-48; 51-56; Matius
19:13-15
2. Mengidentifikasi sikap Yesus terhadap murid-murid-Nya berkaitan dengan solidaritas bagi sahabat
3. Menjelaskan perbedaan solidaritas pertemanan dengan setia kawan
4. Menuliskan doa atau puisi solidaritas untuk teman
D.Materi pembelajarn
Pertemuan 12
Arti solidaritas
Pengertian solidaritas
Makna solidaritas dalam pertemanan
Pertemuan 13
Pendekatan : Saintifik (Siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menenukan, mencoba, menciptakan
sesuatu)
Metode : Diskusi kelompok, Presentasi, Tanya jawab, Penugasan individu
F.Sumber Belajar
1. Buku siswa : Pdt. Janse Belandina Non-Serrano dan Erich Von Marthin E. Hutahaean. 2013. Pendidikan
Agama Kristen dan Budi Pekerti – Allah Terus Berkarya. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (hal 1-5)
2. Buku Siswa : Yethie Bessie, S.Th & Margiot Tua Baturbutar, S.PAK – Allah terus Berkarya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia, Buku pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas VII
3. Alkitab
4. Situs internet : http://alkitab.sabda.org/passage.php
5. Situs internet : http://kamusbahasaindonesia.org/solidaritas
6. Situs internet : http://www.google.co.id/images?q=Gambar+tawuran+pelajar
7. Situs internet : http://www.merdeka.com/foto/peristiwa/puluhan-pelajar-terlibat-tawuran-di-
wilayah-jembatan-tiga.html
8. Situs internet : http://btcgozlag.blogspot.com/2012/12/solidaritas.html
9. Situs internet : http://adharta.com/2013/05/13/setia-kawan/
10. Situs internet : http://artikata.com/arti-351692-solidaritas.html
11. Lingkungan Sekitar
G.Media Pembelajaran
H.Kegiatan Pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan 1.Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan 15 Menit
mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran agama)
2.Absen kehadiran siswa
3.Mengumpulkan buku mingguan (religius)
4.Mengumpulkan PR
5.Menanyakan keadaan siswa
6.Apersepsi
a. Pernahkan teman kamu dipukuli oleh orang lain?
160
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
b. Apa tindakan kamu ketika melihat hal itu?
7.Memotivasi siswa bahwa membela teman yang dipukuli orang merupakan
tindakan yang menunjukkan solidaritas dalam pertemanan tetapi
solidaritas dalam pertemanan harus digunakan untuk hal-hal positif
8.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan membagi siswa dalam
Kelompok
3.Evaluasi
1. Sebutkan arti solidaritas!
2. Sebutkan salah satu faktor timblnya masalah saat remaja ingin
memilih sebuah kelompok!
3. Sebutkan contoh solidarisa dalam pertemanan sebagai remaja
Kristen
4.Menyampikan kegiatan minggu depan
5.Berdoa dipimpin peserta didik sebagai ucapan terimakasih kepada Allah
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan 15 Menit
mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran agama)
2. Absen kehadiran siswa
3. Mengumpulkan buku mingguan (religius)
4. Menanyakan keadaan siswa
5. Apersepsi
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa :
161
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
a. Apa tindakan kamu ketika teman mengajakmu merokok?
b. Apakah sikap menuruti ajakan teman tersebut menunjukkan sikap
setia kawan?
6. Memotivasi siswa bahwa setia kawan bukan berarti mengikuti
mengikuti semua kemauan teman
7. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Penutup
1. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan
2. Refleksi :
Solidaritas hendaknya dilandasi oleh kasih dan penghargaan terhadap
15 Menit
teman dan sahabat.
1. Penilaian Sikap
1.1 Sikap spiritual
j. Teknik Penilaian : Observasi
k. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
l. Kisi-kisi
No Sikap/nilai Butir Instrumen
162
1. Berdoa mandiri Berdoa untuk persahabatan dengan teman
2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : Daftar Pertanyaan/Uraian
c. Kisi-kisi :
Pertemuan 12
Pertanyaan Diskusi
2. Menyebutkan tindakan jika diajak oleh Apakah tindakanmu jika diajak oleh para
para sahabat secara bersama-sama sahabat secara bersama-sama untuk
untuk melakukan hal-hal yang tidak melakukan hal-hal yang tidak terpuji
terpuji demi menunjukkan kekompakan demi menunjukkan kekompakan?
3. Menyebutkan tindakan kamu jika ada Bagaimana tindakan kamu jika ada salah
salah satu teman baikmu dihina oleh satu teman baikmu dihina oleh kelompok
kelompok lain? lain?
163
No Indikator Butir Instrumen
4. Mengidentifikasi dalam hal apa saja Dalam hal apa saja kekompakan dan
kekompakan dan solidaritas itu kita solidaritas itu kita buktikan/tunjukkan
buktikan/tunjukkan sebagai pelajar sebagai pelajar Kristiani?
Kristiani
Pertanyaan Evaluasi
2. Menyebutkan salah satu faktor Sebutkan salah satu faktor timblnya masalah
timblnya masalah saat remaja ingin saat remaja ingin memilih sebuah kelompok!
memilih sebuah kelompok
Pertemuan 13
Pertanyaan Diskusi
No Indikator Butir Instrumen
1. Menjelaskan hal yang dapat dipelajari Sebutkan hal yang dapat dipelajari dari
dari kitab Injil Lukas 5:1-11; Lukas 6:1- kitab Injil Lukas 5:1-11; Lukas 6:1-5;
5; 9:46-48; 51-56; Matius 19:13-15 9:46-48; 51-56; Matius 19:13-15
Pertanyaan Evaluasi
No Indikator Butir Instrumen
1. Menyebutkan 2 contoh sikap kompromi Sebutkan 2 contoh sikap kompromi!
164
No Indikator Butir Instrumen
3. Penilaian Ketrampilan
a. Teknik Penilaian : Penilaian karya
b. Bentuk Instrumen : Portofolio
c. Kisi-kisi :
Pertemuan 12
No Keterampilan Butir Instrumen
1. Membuat tabel kemudian Tuliskan dalam tabel, apa saja bentuk solidaritas yang
tuliskan apa saja bentuk sudah kamu lakukan baik di lingkungan sekolah maupun
solidaritas yang sudah di lingkungan pergailan di masyarakat
kamu lakukan baik di
lingkungan sekolah
maupun di lingkungan
pergailan di masyarakat
Pertemuan 13
No Keterampilan Butir Instrumen
1. Menuliskan doa Tulislah doa solidaritas untuk sahabat, kemudian
solidaritas untuk kumpulkan pada guru untuk dinilai. Guru dapat memilih
sahabat, kemudian salah satu karya doa untuk diucapkan pada akhir
kumpulkan pada guru pertemuan
untuk dinilai. Guru dapat
memilih salah satu karya
doa untuk diucapkan
pada akhir pertemuan
.
SUMARNI HASAN, S. Pd ELA YORINCE WENIS Th.
NIP.197003171997022003 NIP.197210142000032001
165
LAMPIRAN 1
Aspek Penilaian :
1.Berdoa untuk persahabatan dengan teman
2.Mengalah jika terjadi pertengkaran dan perselisihan
3.Memberi apa yang dibutuhkan teman
Skor:
4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Konversi Nilai :
Predikat/Konversi
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Skor
No Sikap/nilai Aspek Penilaian
1-4
1 Berdoa mandiri Berdoa untuk persahabatan dengan teman
2 Rendah Hati Mengalah jika terjadi pertengkaran dan
perselisihan
3 Peduli Memberi apa yang dibutuhkan teman
Skor:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
166
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
Kerjasama
Tanggung
Tenggang
Menepati
Nama
Konversi Nilai
dengan
No Ramah
teman
Jawab
Siswa Skor
Janji
rasa
Predikat
0-4 0-4 0-4 0–4 0-4 0–4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
….
Skor :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
167
Konversi Nilai :
Predikat/Konversi
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
Instrumen Penilaian Sikap Sosial
Nama Siswa : ………………………………
Kelas : VII ……
Hari/tanggal : ………………………………
Materi Pokok : ………………………………
Skor
No Sikap/nilai Butir Instrumen
1-4
1. Keterbukaan Menerima kelebihan dan kekurangan teman atau
sahabat
2. Tenggang rasa Menghargai teman atau sahabat
Skor:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
168
LAMPIRAN 2
PENILAIAN PENGETAHUAN
Pertemuan 12
Jumlah Skor 10
B. Penilaian Evaluasi
169
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
Pertemuan 13
170
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
Jumlah Skor 15
171
No Indikator Butir Instrumen Jawaban Skor
Jumlah Skor 5
172
LAMPIRAN 3
PENILAIAN KETRAMPILAN
Jumlah Skor
Keterangan
Nama Siswa 1 2 3 4 5
Nomor
Nilai
1-4 1-4 1-4 1-4 1-4
1.
2.
3.
..
Aspek Penilaian :
31. Keterlibatan/ berpartisipasi dalam kelompok
32. Keantuasiasan dalam mengikuti diskusi
33. Kemampuan bekerja sama dengan anggota lain sebagai rasa bertanggungjawab
34. Kemampuan berargumentasi (alasan, usulan, mempertahankan pendapat) dalam presentasi.
35. Kemampuan memberikan respon (memberikan respon yang sesuai dengan permasalahan/
pertanyaan) dalam presentasi
Rubrik penilaian
Aspek Penilaian
Skala
1 2 3 4 5
1 tidak aktif Tidak mau Tidak mau Tidak mampu Tidak mampu
mengikuti diskusi bekerja sama
2 kurang aktif Kurang antusias Kurang baik Kurang mampu Kurang mampu
3 cukup aktif cukup antusias cukup baik cukup mampu cukup mampu
4 sangat aktif sangat antusias sangat baik sangat mampu sangat mampu
Pertemuan 12
Kisi-kisi portofolio tugas individu:
173
Format penilaian:
Ketepatan
Jumlah Nilai
No Nama Relevansi Kelengkapan Deskripsi Kebersihan
Waktu
Predikat
Siswa
1-4 1-4 1-4 1-4 1-4
Keterangan :
Ketepatan
Relevansi Kelengkapan Deskripsi Kebersihan
waktu
Skor
3 Mencari informasi Membuat tabel Jelas, sesuai Tepat waktu Cukup bersih
sesuai topik/ (> 50%) lengkap dengan topic dengan cara di
tugas tagih
Pertemuan 13
174
solidaritas untuk kumpulkan pada guru untuk dinilai. Guru dapat memilih
sahabat, kemudian salah satu karya doa untuk diucapkan pada akhir
kumpulkan pada guru pertemuan
untuk dinilai. Guru dapat
memilih salah satu karya
doa untuk diucapkan
pada akhir pertemuan
Format penilaian:
dan Kerapian
Tanda Baca)
Kebersihan
(Ejaan dan
Penulisan
Ketepatan
Relevansi
Nilai Rata-Rata
No Nama Siswa
bahasaan
Deskripsi
Konversi Nilai
Ketata
waktu
Predikat
1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4
175
Rubrik Penilaian :
1.
Relevansi Amat baik 4
Mencari informasi sangat sesuai topik/ tugas dan asli sebagai Baik 3
karya sendiri Sedang 2
Mencari informasi sesuai topik/ tugas Kurang 1
Mencari informasi, tetapi tidak sesuai topik/ tugas
Tidak mencari informasi sesuai topic
2. Deskripsi
Sangat jelas, sesuai dengan topic Amat baik 4
Jelas, sesuai dengan topic Baik 3
Cukup jelas, tetapi tidak sesuai topic Sedang 2
Tidak ada Kurang 1
176
No Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat Skor
6.
Ketepatan Waktu Amat baik 4
Baik 3
Tepat waktu tanpa ditagih Sedang 2
kurang 1
Tepat waktu dengan cara di tagih
177
LAMPIRAN 4
MATERI PEMBELELAJARAN
Solider terhadap Teman dan Sahabat
(Bahan Alkitab: Lukas 5:1-11 dan Lukas 6:1-5)
A.Arti solidaritas
Solidaritas artinya sifat (perasaan) solider; sifat satu rasa (senasib dsb); perasaan setia kawan : antara
sesama anggota sangat diperlukan
Solidaritas artinya :
1. Berbela rasa pada sesama, menunjukkan simpati dan empati pada sesama.
2. Kesatuan kepentingan, simpati, dll, sebagai salah satu anggota dari kelas yang sama
B.Pengertian solidaritas
Mengapa pembahasan mengenai solidaritas dikaitkan dengan pertemanan dan persahabatan? Karena
kehidupan remaja tidak terlepas dari pertemanan dan persahabatan dan hal ini amat penting. Bahkan
pertemanan dan persahabatan seringkali terbentuk dalam kelompok-kelompok tertentu. Membahas
solidaritas dalam kaitannya dengan persahabatan akan menggiring remaja untuk memahami makna
solidaritas dan pertemanan secara benar. Remaja suka berkelompok dan mereka sering
mengidentifikasikan dirinya dalam kelompok.
Dalam kondisi seperti ini terkadang makna solidaritas dipahami secara keliru. Seringkali tawuran atau
perkelahian antarkelompok remaja dipicu oleh sikap solidaritasyang keliru. Antara lain, mereka cenderung
membela temannya meskipun temannya bersalah. Pembelaan itu dipahami sebagai “solidaritas”. Oleh
karena itu, pembahasan ini akan menolong siswa untuk memahami makna solidaritas sekaligus mengoreksi
sikap yang salah dalam memandang dan memaknai solidaritas.
Teman adalah seseorang yang kita kenal dan dapat kita ajak untuk melakukan banyak hal bersama-
sama, baik belajar maupun bermain. Sahabat adalah seseorang yang kita percayai untuk saling berbagi
dan mencurahkan isi hati, bahkan sahabat adalah orang yang kita percaya untuk menyimpan rahasia yang
tidak diberitahukan pada teman lain.
Biasanya solidaritas ditujukan pada orang-orang terdekat seperti keluarga (orang tua dan saudara),
teman dan sahabat barulah kepada orang lain. Jika kita tidak mampu menunjukkan solidaritas kita pada
orang-orang terdekat maka akan sulit untuk solider pada orang lain yang tidak kita kenal.
Alkitab telah memberikan kesaksian bahwa manusia tidak dapat hidup seorang diri saja, itu berarti
manusia memang dimungkinkan untuk memiliki hubungan personal (pribadi) dan sosial dengan orang
lain. Manusia diberi kemampuan untuk membangun hubungan dengan sesama bahkan saling tolong-
menolong.
178
Dalam kehidupan pribadi, manusia memiliki cara hidup, cara berpikir, kebiasaan-kebiasaan yang
dapat dilakukannya sedangkan dalam kehidupan sosial, manusia membina hubungan dengan orang lain,
dengan sesamanya; baik dalam keluarga maupun orang lain yang bukan keluarga. Manusia selalu
membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Ambil contoh, tiap orang membutuhkan ibu dan ayahnya
supaya dapat lahir ke dunia, kemudian dalam masa bertumbuh, manusia membutuhkan seseorang
untuk membimbing, mendidik dan menolongnya. Jadi, hampir tidak ada manusia yang benar-benar
hidup seorang diri.
Apakah pernah menonton film Tarsan? Ada seorang anak yang dibesarkan di hutan oleh seekor
induk harimau, ia pun merangkak seperti harimau, bicara seperti harimau. Ia tidak dapat berbicara
bahasa manusia juga kebiasaan-kebiasaan manusia. Mengapa? Karena dia tidak pernah berjumpa
dengan seorang manusia pun. Jadi, semua manusia membutuhkan orang lain dalam hidupnya, termasuk
pertemanan dan persahabatan. Tanyakan pada siswa apakah mereka memiliki teman dan sahabat dan
apa alasan mereka berteman dan bersahabat. Kemudian jelaskan apa itu teman dan apa itu sahabat
(lihat buku siswa).
Ada berbagai jenis pertemanan, ada yang hanya bersifat sebagai kenalan saja,yaitu orang yang
kamu kenal ataupun pernah kenal di suatu tempat. Misalnya di tempat renang (orang yang hanya sesekali
kamu bertemu), ada orang yang mempunyai ikatan pertemanan dengan kamu, tapi ada juga seseorang
yang sering menghabiskan waktu bersama kamu; belajar bersama, bermain bersama dan saling curhat.
Terkadang persahabatan lahir dari pertemanan di sekolah atau kelas yang sama, ataupun karena
berdekatan tempat tinggal, dapat juga di tempat les, tempat bermain sepeda, tempat menari dan lain
lain. Atau juga karena merasa orang itu dapat mengerti dirinya. Dalam pertemanan dan persahabatan ada
take and give: ada memberi dan menerima. Artinya terkadang yang satu memberi sesuatu pada yang lain
dan yang memberi juga menerima sesuatu dari teman atau sahabat. Sesuatu itu dapat apa saja dalam
bentuk bantuan, dukungan, pemikiran, dan lain lain.
Jadi, ada timbal baliknya. Jika pertemanan didasarkan hanya pada keinginan untuk menguasai
seseorang ataupun untuk memenuhi kebutuhan kita; misalnya karena orang itu dapat kamu manfaatkan
ataupun orang mau berteman dengan kamu karena kamu dapat dimanfaatkan, maka itu bukanlah
pertemanan yang sehat dan baik.
Dalam pergaulan sehari-sehari seseorang selalu membutuhkan orang lain sebagai teman untuk
berbagi, turut merasakan apa yang dirasakannya serta menyediakan diri untuk membantunya jika perlu.
Itulah yang disebut dengan “solidaritas”, makna solidaritas adalah kebersamaan, bahkan ada pepatah yang
mengatakan : sahabat sejati baru nampak ketika kita mengalami kesulitan atau masa-masa sulit dalam
hidup kita, sahabat akan selalu ada untuk kita .
Solidaritas kepada teman dan sahabat berbeda dengan mengambil alih tanggung jawab seseorang.
Jadi, peran seorang sahabat adalah menunjukkan simpati dan empati (simpati artinya turut
merasakan apa yang dialami dan dibutuhkan oleh teman) tapi tidak mengambil alih tanggung jawab
pribadi. Contoh, Yesus menolong Simon Petrus ketika mereka sedang mencari ikan di danau, Ia minta
Simon menebarkan jalanya, kemudian Simon Petrus memperoleh ikan begitu banyak.
Apakah solidaritas harus ada timbal balik? Misalnya kita memberikan bantuan dan dukungan pada
seseorang tetapi ketika mengalami kesulitan, orang itu pura-pura tidak tahu. Tidak mustahil hal itu
terjadi, namun kita tidak boleh kecewa dan marah bahwa kita pernah menolongnya. Apa yang kita lakukan
merupakan wujud kasih dalam pertemanan dan persahabatan tanpa mengharapkan imbalan. Jadi, ketika
seseorang ditinggalkan dalam kesulitan, padahal dia selalu menolong orang lain, tidak perlu sakit hati.
Bagaimana menunjukkan solidaritas pada teman, pada saat dan waktu yang tepat? Remaja sering
menempatkan solidaritas dalam batasan yang keliru ketika teman mereka bermasalah, mereka
menunjukkan solidaritasnya dengan membela teman meskipun temannya bersalah. Sikap ini sering
menimbulkan perkelahian antarkelompok pelajar di kota-kota besar.
Solidaritas terhadap teman dan sahabat juga ada batasnya, artinya harus dilihat apakah bantuan itu
tepat dan berguna ataukah tidak? Misalnya, kalau itu berupa kesulitan keuangan, maka bantuan yang
diberikan haruslah yang bersifat menolong supaya mereka mampu “berusaha sendiri.” Seperti memberikan
sedikit uang untuk berjualan kacang atau manisan supaya memperoleh uang pembeli alat tulis. Bagi
seorang remaja mungkin solidaritas yang dapat dilakukan masih dalam batasan sesuai usia dan
kemampuannya, karena itu guru dapat mencari contoh yang lebih sesuai dengan situasi dan kondisi
179
setempat. Di kampung-kampung misalnya, ada anak-anak yang membantu temannya mengangkat air, kayu
bakar, dan lain lain.
180
LAMPIRAN 5
PERTEMUAN 12 DAN 13
VII. Sintaks STAD (Student Team Achievement Division)
Pertemuan 1
1.Membagi siswa menjadi menjadi 4 kelompok (Kelompok A, B, C, dan D) masing-masing beranggotakan 4-5
orang. Setiap kelompok terdapat ketua kelas sebagai pemimpin di Bantu seorang sekretaris
2.Guru membagikan LKS kepada tiap kelompok
3.Dalam kelompok siswa ditugaskan menjawab pertanyaan yang tersedia dalam LKS
4.Setiap anggota kelompok kemudian mencatat jawaban hasil diskusi pada buku catatan masing-masing siswa
5.Pelaksanaan unjuk kerja/presentasi dilakukan oleh tiap-tiap kelompok secara bergiliran dan ditanggapi oleh
kelompok yang lain
6.Pelaksanaan konfirmasi dilakukan dengan memberikan umpan balik berdasarkan hasil presentasi
Pertemuan 2
1.Membagi siswa menjadi menjadi 4 kelompok (Kelompok A, B, C, dan D) masing-masing beranggotakan 4-5
orang. Setiap kelompok terdapat ketua kelas sebagai pemimpin di Bantu seorang sekretaris
2.Guru membagikan nomor kepada setiap siswa
3.Guru membagikan LKS kepada tiap kelompok
4.Dalam kelompok siswa ditugaskan mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggot
kelompok dapat mengerjakan atau mengetahui jawabannya.
5.Setiap anggota kelompok kemudian mencatat jawaban hasil diskusi pada buku catatan masing-masing siswa
6.Guru memanggil salah satu nomor dan siswa yang nomornya dipanggil melaporkan hasil kerja kelompoknya.
7.Kelompok yang lain memberikan tanggapan
8.Guru menunjuk nomor lain dan seterusnya
9.Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan
181
LEMBAR KEGIATAN SISWA
No. 12 /Pertemuan 12 /RPP 7/VII/Smtr 1/TP. 2017-2018
Pertemuan 12
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran maka peserta didik dapat :
1. Menjelaskan arti solidaritas
2. Menjelaskan pengertian solidaritas
3. Menjelaskan makna solidaritas dalam pertemanan
4. Menjelaskan alasan pentingnya berhati-hati dalam bergaul dan memilih teman
5. Mengidentifikasi contoh solidartitas dalam pertemanan sebagai pelajar Kristen
Robert, seorang remaja, ingin bergabung dalam sebuag geng. Keinginannya begitu kuat, sehingga ia
siap menjalani apapun persyaratan yang diberikan kepadanya. Ketua geng ingin melihat keseriusan
Robert. Ia mengajukan syarat agar Robert membunuh seseorang sebelum ia masuk menjadi anggota.
Tanpa ragu, Roberth mengabil sepucuk pistol dan menembak seorang gadis berimur empat belas tahun
hingga mati. Polisi akhirnya mengetahui bahwa Rober tega melakukan penembakan karena sedakan
teman-teman gengnya. Para anggota geng merasa tahut, sehingga tanpa pikir oanjang mereka
menyeret Robeth dan menembak kepalanya hingga mati. RobertHidup h berakhir karena solidaritas
pertemanan
1. Apakah terlibat tawuran demi membela harga diri kelompok/geng kita termasuk solidaritas? Beri
alasan!
2. Apakah tindakanmu jika diajak oleh para sahabat secara bersama-sama untuk melakukan hal-hal
yang tidak terpuji demi menunjukkan kekompakan?
3. Bagaimana tindakan kamu jika ada salah satu teman baikmu dihina oleh kelompok lain?
4. Dalam hal apa saja kekompakan dan solidaritas itu kita buktikan/tunjukkan sebagai pelajar
Kristiani?
5. Mengapa penting berhati-hati dalam bergaul dan memilih teman?
b.Setiap anggota kelompok menuliskan hasil diskusi kelompok pada buku catatan masing-masing!
182
LEMBAR KEGIATAN SISWA
3. Informasi : Bacalah bagian Kitab Injil Lukas 5:1-11; Lukas 6:1-5; 9:46-48; 51-56; Matius 19:13-15
1. Sebutkan hal yang dapat dipelajari dari kitab Injil Lukas 5:1-11; Lukas 6:1-5; 9:46-48; 51-56; Matius
19:13-15
2. Sebutkan sikap Yesus terhadap murid-murid-Nya berkaitan dengan solidaritas bagi sahabat
3. Jelaskan perbedaan solidaritas pertemanan dengan setia kawan
b. Setiap anggota kelompok menuliskan hasil diskusi kelompok pada buku catatan masing-masing!
183
GAMBAR TAWURAN REMAJA
184
185