Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMK Kesehatan Borneo Bhakti Husada


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : XI / Farmasi & Keperawatan
Materi Pokok : Pernikahan Dalam Perspektif Kristiani
Alokasi Waktu : 120 Menit (3 JP)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu:
1. Peserta didik mampu menjelaskan tentang pernikahan dalam perspektif Kristiani.
2. Peserta didik mampu menjelaskan pentingnya mempersiapkan pernikahan Kristiani.
3. Peserta didik mampu memahami unsur dasar pernikahan dalam Alkitab.
4. Peserta didik mampu mendemonstrasikan pentingnya komunikasi dalam pernikahan.

B. Media Pembelajaran & Sumber Belajar


1. Media pembelajaran : Buku Paket dan Gambar.
2. Sumber Belajar : Alkitab, Buku Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti
Kelas XI dan internet.

C. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Discovery Learning
2. Metode : Tanya jawab, wawancara dan diskusi

D. Materi Pembelajaran

“Pernikahan dalam Perspektif Kristiani”


Pentingnya Persiapan Pernikahan Selaku orang muda kita pun perlu memikirkan dan
mempersiapkan suatu pernikahan yang baik dan memiliki kehidupan keluarga yang berkenan kepada
Tuhan. Hidup menikah dan berkeluarga adalah salah satu pilihan bagi orang Kristen. Meskipun
demikian ada juga pilihan lain yang dapat dipertanggung jawabkan, yaitu hidup tidak menikah karena
bermaksud untuk dapat lebih melayani Tuhan dan sesama. Tentunya kamu pernah melihat orang-
orang yang memilih hidup seperti ini.
Dalam konteks seperti ini, hidup tidak menikah sesungguhnya juga suatu pilihan yang perlu kita
hargai. Mengapa mempersiapkan suatu pernikahan kristiani itu dianggap penting? Hal itu sangat
penting terutama bagi pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. Di samping itu juga penting
bagi gereja supaya citra gereja sebagai keluarga Allah, di mana para warganya terdiri dari keluarga-

keluarga Kristen dapat dijaga, dan kehendak Allah dapat diterapkan.


Beberapa hal yang perlu dipahami dalam persiapan pernikahan Kristen, antara lain sebagai
berikut:
a. Pentingnya suatu pemahaman yang benar tentang pernikahan Kristen. Pemuda dan pemudi
Kristen perlu sungguh-sungguh mengerti hakikat suatu pernikahan Kristen sebagai lembaga
yang dikuduskan Tuhan.
b. Perlunya persiapan yang memadai. Persiapan suatu pernikahan Kristen adalah hal yang
dibutuhkan oleh calon pasangan yang akan menikah, agar mereka dapat mengalami suatu
pernikahan yang bahagia dan tercapainya keselamatan di dalam Tuhan.
c. Secara teknis, persiapan pernikahan Kristen dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu persiapan
jangka panjang dan dan persiapan jangka pendek. Yang pertama, persiapan jangka panjang,
mencakup pemberian pemahaman sekaligus bekal bagi kehidupan keluarga Kristen. Biasanya
hal ini kita sebut sebagai “Katekisasi Pernikahan”, dimana calon pasangan suami dan istri
perlu mengenal dasar-dasar teologi pernikahan dan keluarga Krisen, etika, ekonomi keluarga,
memahami pasangan, peran seksualitas, dinamika relasi keluarga dan ha;l-hal lain yang
dianggap penting
Hakikat Pernikahan Kristen Pada dasarnya tujuan hidup kita sebagai manusia adalah untuk
mencapai suatu kebahagiaan dan kesejahteraan. Pernikahan pada hakikatnya adalah suatu persekutuan
hidup antara laki-laki dan perempuan karena mereka saling mencintai, dan ingin membentuk suatu
kehidupan bersama secara tetap, memiliki tujuan yang sama yakni ingin saling membahagiakan dan
kalau diperkenankan Tuhan memiliki keturunan. Pada setiap budaya di Indonesia, perkawinan
dianggap sesuatu yang sangat penting di dalam masyarakat. Sesungguhnya pernikahan bukanlah
masalah dua orang saja yang menikah, namun juga menjadi masalah agama dan keluarga besar.
Komunikasi dalam Pernikahan dan Keluarga Sesungguhnya setiap orang yang akan memasuki
suatu kehidupan pernikahan tentu mempunyai keinginan untuk hidup berbahagia dan saling mencintai.
Mereka dapat memiliki relasi yang dekat dan akrab dengan pasangannya. Keinginan tersebut
sesungguhnya memang indah; namun untuk mencapainya tidaklah mudah. Dalam kenyataannya,
banyak keluarga mengalami kegagalan dan kekecewaan untuk mewujudkan keinginan tersebut Di
sekitar kita, dapat dijumpai banyak pernikahan mengalami masalah serius dan berakhir dengan
perceraian. Mengapa hal itu dapat terjadi? Salah satu alasan utamanya adalah karena suami-istri tidak
berkomunikasi dengan baik. Oleh karena itu, siapapun yang akan memasuki pernikahan kristiani
seharusnya mendapat pembekalan dan dipersiapkan berkaitan dengan komunikasi. Memang pada awal
suatu pernikahan semuanya terasa mudah, baik suami maupun istri saling mendahului dalam usaha
membahagiakan dan menomorsatukan pasangannya.

E. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Inti ( 90 Menit )
Kegiatan Literasi Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
 Lembar kerja materi Pernikahan dalam Perspektif Kristiani
 Pemberian contoh-contoh materi : pentingnya persiapan pernikahan,
hakikat pernikahan kristen & kasih dalam keluarga adalah gambaran
cinta kasih Tuhan
Membaca
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca
materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dar internet/materi
yang berhubungan dengan Pernikahan dalam perspektif Kristiani.
Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait materi yang
diberikan pada hari itu.
Mendengar
Pemberian materi Pernikahan dalam Perspektif Kristiani oleh guru.
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi :
 Pentingnya persiapan pernikahan
untuk melatih kesungguhan, kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
 Hakikat pernikahan Kristen
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
 Kasih dalam keluarga adalah gambaran cinta kasih Tuhan
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.

Berfikir Kritis Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan
dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Pernikahan dalam perspektif Kristiani yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang
apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Kolaborasi Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
1. Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Pernikahan dalam perspektif Kristiani
2. Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Pernikahan dalam perspektif
Kristiani yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi
dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Pernikahan dalam Presfektif Kristiani.
4. Saling tukar informasi tentang materi : Pernikahan dalam perspektif
Kristiani dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang
lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Komunikasi Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

1. Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Pernikahan dalam


perspektif Kristiani : berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.

2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang


materi : Pernikahan dalam perspektif Kristiani.
3. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi: Pernikahan dalam perspektif Kristiani dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.

4. Bertanya atas presentasi tentang materi : Pernikahan dalam perspektif


Kristiani yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.

Kreatifitas 1. Peserta didik dan guru membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah
dipelajari terkait Pernikahan dalam perspektif Kristiani.
2. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali
hal-hal yang belum dipahami.
Kegiatan Penutup (15 Menit)
1. Guru Memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan
kepada kelompok yang kinerjanya baik).
2. Menugaskan Peserta didik untuk terus mencari informasi dimana saja yang berkaitan dengan
materi/pelajaran yang sedang atau yang akan pelajari.
3. Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya.
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan doa.

F. Penilaian
1. Sikap spiritual
a. Teknik penilaian : Observasi
b. Bentuk instrument : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Sikap/nilai Bahan instrumen
Berdoa dan membaca alkitab Carilah nats dalam Alkitab yang berhubungan dengan
pernikahan dalam perspektif Kristiani.
2. Sikap sosial
a. Teknik penilaian : penilaian sejawat (antar teman)
b. Bentuk instrument : daftar penilaian
c. Kisi- kisi
N Sikap / nilai Butiran instrument
o
1 Kerjasama Menunjukkan pemahaman yang benar tentang
pernikahan Kristen melalui sikap seperti; tanggung
jawab, tolong menolong dll.
2 Disiplin Disiplin dalam waktu

3. Pengetahuan
a. Teknik penilaian : tes tertulis
b. Bentuk instrument : uraian
c. Kisi-kisi
No Indikator Butiran instrument
1 Menjelaskan tentang hakikat pernikahan Hakikat Pernikahan Kristen Pada dasarnya tujuan hidup
Kristen kita sebagai manusia adalah untuk mencapai suatu
kebahagiaan dan kesejahteraan Pernikahan yang baik
juga melibatkan Tuhan secara proaktif di dalam setiap
pengambilan keputusan, sebab pernikahan adalah sebuah
rencana ilahi yang istimewa..
2. Menyebutkan beberapa hal yang perlu a. Pentingnya suatu pemahaman yang benar tentang
dipahami dalam persiapan pernikahan pernikahan Kristen
Kristen b. Perlunya persiapan yang memadai hal yang
dibutuhkan oleh calon pasangan yang akan menikah,.
c. Persiapan pernikahan Kristen dapat dibagi menjadi
dua bagian, yaitu persiapan jangka panjang dan dan
persiapan jangka pendek. Yang pertama, persiapan
jangka panjang,. Biasanya hal ini kita sebut sebagai
“Katekisasi Pernikahan”. Yang kedua, persiapan
jangka pendek, mencakup persiapan teknis upacara
dan perhelatan pernihakan.
3. Menjelaskan pentingnya komunikasi Komunikasi ini membuat suami istri dapat menjalin
dalam pernikahan dan keluarga kedekatan yang makin erat. Lemahnya komunikasi
dalam pernikahan Kristen merupakan salah satu pemicu
naiknya angka perceraian. Keluarga tanpa komunikasi
mudah retak.
4. Menjelaskan makna keluarga sebagai Keluarga kristen sebagai gejera domestik di gambarkan
“gereja Domestik” sebagai sebuah gereja keluarga yang memiliki makna
oleh Allah untuk memancarkan semua karakteristik dari
kesuluruhan tubuh kristus (Gereja)

4. Keterampilan
a. Teknik penilaian : tes tertulis
b. Bentuk instrument : uraian
c. Kisi-kisi

No Keterampilan Butiran instrument


a. Sikap siswa pada saat berdoa
1. Mempraktekkan cara kebiasaan hidup
b. Sikap siswa pada saat persekutuan bersama
rohani setiap hari dalam keluarga
c. Sikap siswa pada saat membaca alkitab secara
Kristen sebagai “Gereja Keluarga
bergilir.
Domestik” (dengan berkelompok
minimal 4 orang)

Lampiran I
Nama :
Kelas :
Instrument penilaian :
No Indikator Kunci Jawaban
1 Jelaskan tentang hakikat pernikahan Hakikat Pernikahan Kristen Pada dasarnya tujuan hidup
Kristen kita sebagai manusia adalah untuk mencapai suatu
kebahagiaan dan kesejahteraan Pernikahan yang baik
juga melibatkan Tuhan secara proaktif di dalam setiap
pengambilan keputusan, sebab pernikahan adalah sebuah
rencana ilahi yang istimewa..
2. Sebutkan beberapa hal yang perlu a. Pentingnya suatu pemahaman yang benar tentang
dipahami dalam persiapan pernikahan pernikahan Kristen
Kristen b. Perlunya persiapan yang memadai hal yang
dibutuhkan oleh calon pasangan yang akan menikah,.
c. Persiapan pernikahan Kristen dapat dibagi menjadi
dua bagian, yaitu persiapan jangka panjang dan dan
persiapan jangka pendek. Yang pertama, persiapan
jangka panjang,. Biasanya hal ini kita sebut sebagai
“Katekisasi Pernikahan”.

Yang kedua, persiapan jangka pendek, mencakup


persiapan teknis upacara dan perhelatan pernikakan.
3. Jelaskan pentingnya komunikasi dalam Komunikasi ini membuat suami istri dapat menjalin
pernikahan dan keluarga kedekatan yang makin erat. Lemahnya komunikasi
dalam pernikahan Kristen merupakan salah satu pemicu
naiknya angka perceraian. Keluarga tanpa komunikasi
mudah retak.
4. Jelaskan makna keluarga sebagai “gereja Keluarga kristen sebagai gejera domestik di gambarkan
Domestik” sebagai sebuah gereja keluarga yang memiliki makna
oleh Allah untuk memancarkan semua karakteristik dari
kesuluruhan tubuh kristus (Gereja)

Lampiran II : Rubrik Penilaian


Penilaian kualitatif
No Nama peserta didik Aspek yang dinilai Skor N K
Berdoa Mandiri Tanggung Jawab
1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3

Keterangan :
1. Masing-masing indicator penilaian diatas memiliki bobot sebagai berikut
a. SB (sangat baik) nilai 4
b. B (baik) dengan nilai 3
c. C ( cukup) dengan nilai 2
d. K (Kurang) dengan nilai 1
2.
3.
4. Rentang nilai

Jumlah skor Nilai Criteria


SB (sangat baik)
B (baik)
C ( cukup)
K (Kurang)
Rumus penilaian
jumlahskor
Nilai = X 100
skor maksimal
Palangka Raya, September 2023

Mahasiswa PPL

Rosa Bella

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Ratih Sulistyowati, M.Pd Nella Puspita Sari, S.Pd

Mengetahui

Kepala Sekolah

Apt.Anggi Dwi Kharisma, S.Farm

Anda mungkin juga menyukai