(RPP)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu:
1. Peserta didik mampu menjelaskan tentang pernikahan dalam perspektif Kristiani.
2. Peserta didik mampu menjelaskan pentingnya mempersiapkan pernikahan Kristiani.
3. Peserta didik mampu memahami unsur dasar pernikahan dalam Alkitab.
4. Peserta didik mampu mendemonstrasikan pentingnya komunikasi dalam pernikahan.
C. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Discovery Learning
2. Metode : Tanya jawab, wawancara dan diskusi
D. Materi Pembelajaran
E. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Inti ( 90 Menit )
Kegiatan Literasi Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Lembar kerja materi Pernikahan dalam Perspektif Kristiani
Pemberian contoh-contoh materi : pentingnya persiapan pernikahan,
hakikat pernikahan kristen & kasih dalam keluarga adalah gambaran
cinta kasih Tuhan
Membaca
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca
materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dar internet/materi
yang berhubungan dengan Pernikahan dalam perspektif Kristiani.
Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait materi yang
diberikan pada hari itu.
Mendengar
Pemberian materi Pernikahan dalam Perspektif Kristiani oleh guru.
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi :
Pentingnya persiapan pernikahan
untuk melatih kesungguhan, kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Hakikat pernikahan Kristen
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Kasih dalam keluarga adalah gambaran cinta kasih Tuhan
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Berfikir Kritis Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan
dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Pernikahan dalam perspektif Kristiani yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang
apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Kolaborasi Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
1. Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Pernikahan dalam perspektif Kristiani
2. Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Pernikahan dalam perspektif
Kristiani yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi
dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Pernikahan dalam Presfektif Kristiani.
4. Saling tukar informasi tentang materi : Pernikahan dalam perspektif
Kristiani dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang
lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Kreatifitas 1. Peserta didik dan guru membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah
dipelajari terkait Pernikahan dalam perspektif Kristiani.
2. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali
hal-hal yang belum dipahami.
Kegiatan Penutup (15 Menit)
1. Guru Memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan
kepada kelompok yang kinerjanya baik).
2. Menugaskan Peserta didik untuk terus mencari informasi dimana saja yang berkaitan dengan
materi/pelajaran yang sedang atau yang akan pelajari.
3. Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya.
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan doa.
F. Penilaian
1. Sikap spiritual
a. Teknik penilaian : Observasi
b. Bentuk instrument : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Sikap/nilai Bahan instrumen
Berdoa dan membaca alkitab Carilah nats dalam Alkitab yang berhubungan dengan
pernikahan dalam perspektif Kristiani.
2. Sikap sosial
a. Teknik penilaian : penilaian sejawat (antar teman)
b. Bentuk instrument : daftar penilaian
c. Kisi- kisi
N Sikap / nilai Butiran instrument
o
1 Kerjasama Menunjukkan pemahaman yang benar tentang
pernikahan Kristen melalui sikap seperti; tanggung
jawab, tolong menolong dll.
2 Disiplin Disiplin dalam waktu
3. Pengetahuan
a. Teknik penilaian : tes tertulis
b. Bentuk instrument : uraian
c. Kisi-kisi
No Indikator Butiran instrument
1 Menjelaskan tentang hakikat pernikahan Hakikat Pernikahan Kristen Pada dasarnya tujuan hidup
Kristen kita sebagai manusia adalah untuk mencapai suatu
kebahagiaan dan kesejahteraan Pernikahan yang baik
juga melibatkan Tuhan secara proaktif di dalam setiap
pengambilan keputusan, sebab pernikahan adalah sebuah
rencana ilahi yang istimewa..
2. Menyebutkan beberapa hal yang perlu a. Pentingnya suatu pemahaman yang benar tentang
dipahami dalam persiapan pernikahan pernikahan Kristen
Kristen b. Perlunya persiapan yang memadai hal yang
dibutuhkan oleh calon pasangan yang akan menikah,.
c. Persiapan pernikahan Kristen dapat dibagi menjadi
dua bagian, yaitu persiapan jangka panjang dan dan
persiapan jangka pendek. Yang pertama, persiapan
jangka panjang,. Biasanya hal ini kita sebut sebagai
“Katekisasi Pernikahan”. Yang kedua, persiapan
jangka pendek, mencakup persiapan teknis upacara
dan perhelatan pernihakan.
3. Menjelaskan pentingnya komunikasi Komunikasi ini membuat suami istri dapat menjalin
dalam pernikahan dan keluarga kedekatan yang makin erat. Lemahnya komunikasi
dalam pernikahan Kristen merupakan salah satu pemicu
naiknya angka perceraian. Keluarga tanpa komunikasi
mudah retak.
4. Menjelaskan makna keluarga sebagai Keluarga kristen sebagai gejera domestik di gambarkan
“gereja Domestik” sebagai sebuah gereja keluarga yang memiliki makna
oleh Allah untuk memancarkan semua karakteristik dari
kesuluruhan tubuh kristus (Gereja)
4. Keterampilan
a. Teknik penilaian : tes tertulis
b. Bentuk instrument : uraian
c. Kisi-kisi
Lampiran I
Nama :
Kelas :
Instrument penilaian :
No Indikator Kunci Jawaban
1 Jelaskan tentang hakikat pernikahan Hakikat Pernikahan Kristen Pada dasarnya tujuan hidup
Kristen kita sebagai manusia adalah untuk mencapai suatu
kebahagiaan dan kesejahteraan Pernikahan yang baik
juga melibatkan Tuhan secara proaktif di dalam setiap
pengambilan keputusan, sebab pernikahan adalah sebuah
rencana ilahi yang istimewa..
2. Sebutkan beberapa hal yang perlu a. Pentingnya suatu pemahaman yang benar tentang
dipahami dalam persiapan pernikahan pernikahan Kristen
Kristen b. Perlunya persiapan yang memadai hal yang
dibutuhkan oleh calon pasangan yang akan menikah,.
c. Persiapan pernikahan Kristen dapat dibagi menjadi
dua bagian, yaitu persiapan jangka panjang dan dan
persiapan jangka pendek. Yang pertama, persiapan
jangka panjang,. Biasanya hal ini kita sebut sebagai
“Katekisasi Pernikahan”.
Keterangan :
1. Masing-masing indicator penilaian diatas memiliki bobot sebagai berikut
a. SB (sangat baik) nilai 4
b. B (baik) dengan nilai 3
c. C ( cukup) dengan nilai 2
d. K (Kurang) dengan nilai 1
2.
3.
4. Rentang nilai
Mahasiswa PPL
Rosa Bella
Mengetahui
Kepala Sekolah