Anda di halaman 1dari 4

Nama Mahasiwa : ARODI BIN AMI LOPO

Rombel : 12
Template Resume : KB. 2 BERTUMBUH SEBAGAI KELUARGA ALLAH

No Komponen Respon/Resume/Jawaban/Analisa

1 Identifikasi Masalah A. Bertumbuh Sebagai Keluarga Allah


Bertumbuh sebagai keluarga Allah berarti bertumbuh di dalam
pengenalan akan Kristus. Bertumbuh dalam hubungan dengan
Kristus mempunyai makna lebih mengenali Dia, lebih mengasihi dan
menaatiNya, serta menjadikan-Nya sebagai pemimpin dan Kepala
keluarga. Keluarga yang berkenan kepada-Nya adalah keluarga yang
berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam Dia. Seperti pengajaran
Tuhan Yesus yang menggambarkan bahwa Tuhan memiliki tujuan
yang jelas bagi setiap manusia ciptaanNya, termasuk keluarga, yaitu
agar umat manusia bertumbuh, dan menghasilkan buah (Yohanes
15:18). Untuk bertumbuh dan menghasilkan buah yang berkualitas,
diperlukan akar yang kokoh yang mampu memberikan asupan yang
baik bagi pertumbuhan.
1. Berakar dalam Kristus
Keluarga yang berakar dalam Kritus berarti:
a. Ia terus bertumbuh dalam pengetahuan akan firman Tuhan
supaya pertumbuhan imannya dibangun berdasarkan prinsip-
prinsip kebenaran.
b. Ia melaksanakan waktu ibadah secara teratur dan
berkonsisten dalam kehidupan doa setiap waktu.
c. Ia menunjukkan kasih Kristus dalam pelayanan terhadap
seluruh anggota keluarganya secara benar.(2Kor.3:2-4).

2. Bertumbuh.
Beberapa aspek pertumbuhan dalam keluarga adalah sebagai
berikut:
a. Keluarga sebagai tempat bernaung yang kudus.
b. Keluarga yang menyambut kehadiran Allah dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Keluarga yang mencari tuntunan Allah yang dilakukan
dalam pertemuan keluarga secara rutin setiap hari.
d. Keluarga yang menopang kehidupan religius/rohani
masing-masing anggota keluarga.
Sebagaimana akar yang sehat akan menghasilkan
pertumbuhan, demikian juga kehidupan orang percaya seharusnya
bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus. Bertumbuh dalam
pengenalan dan pemahaman akan firman Allah, dan bertumbuh
dalam pelayanan menyaksikan kasih dan kebaikan Allah. Kunci
untuk bertumbuh adalah mempelajari firman Tuhan dan
melakukan dalam hidup sehari- hari sehingga hidupnya akan
ditandai dengan integritas. Artinya, apa yang ada di bibirnya
akan sama dengan apa yang ada di dalam hati dan
perbuatannya.
3. Berbuah
Pertumbuhan tanpa buah adalah tiada guna. Demikianlah
Allah menghendaki agar manusia menghasilkan buah. Buah
yang dikehendaki Allah dihasilkan oleh manusia adalah
melakukan kehendakNya sehingga manusia menjadi
kesaksian bagi sesama di dunia ini yang mencerminkan
kasih Allah. Buah yang dihasilkan dalam keluarga dapat
berupa:
a. Pencerminan kasih Allah dalam kehidupan sebagai
perwujudan nyata realisasi keluarga Allah.
b. Penerimaan dan komitmen yang merupakan suatu kemauan
untuk saling menerima tanpa syarat setiap anggota
keluarga/pribadi dalam kasih agape.
c. Pengukuhan dan dorongan antara anggota keluarga untuk
menemukan kelebihan dan bakat masing-masing agar
dikembangkan sebagai karunia Tuhan.
B. Mengenal Allah.
Pengenalan dan pengetahuan akan Allah itu terjadi sejauh Allah
menyatakan diriNya kepada manusia. Allah itu Kudus, tidak bisa
dilihat dalam pandangan mata jasmani manusia, karena itu Allah
berinkarnasi melalui Kristus untuk memperkenalkan dan berjumpa
dengan manusia. Allah yang adalah firman telah hadir dalam sejarah
melalui wujud kemanusian, sehingga manusia bisa berkomunikasi
dan mengenal Dia sebagai Allah yang dekat, merasakan serta
mengalamai apa yang manusia alami. Mengenal Allah berarti
percaya bahwa Allah selalu ada di setiap keadaan manusia, dan Allah
memberi upah bagi setiap orang yang percaya dan mengenal Dia.
Demikian juga halnya dengan Yesus, manusia mengenal Yesus sebab
Ia adalah Anak Allah, yang menempu jalan salib untuk melakukan
rekonsiliasi dan berdamai dengan manusia (Yoh 14:6) . Yesus datang
supaya manusia dapat mengenal Dia secara pribadi. Melalui Yesus
keluarga dapat mengetahui dan mengalami kasih dan rencanaNya
bagi manusia.
C. Mengasihi Allah
Sesuai dengan bunyi hukum kasih yang pertama (1) ialah
”Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu”
Perintah untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal
budi adalah sebuah bentuk atau tindakan mengasihi dengan sungguh-
sungguh yang lahir dari kesadaran dalam batin manusia, bukan
dilakukan sebagai sebuah formalitas atau asal saja ataupun paksaan.
Menurut Thomas Aquinas, ada 3 hal yang harus dilakukan terkait
dengan mengasihi Allah, yakni:
1. Tidak boleh mempunyai Allah lain dengan tidak membuat
patung untuk disembah atau menggunakan kuasa yang lain di
luar kuasa Allah
2. Harus memberikan kepada Allah penghormatan dengan tidak
menyebut namaNya dengan sembarangan dan sia-sia
3. Harus beriman kepada Tuhan dengan memberikan seluruh hidup
untuk dipakai sebagai alat dalam pekerjaan-Nya, yakni
memberikan waktu untuk beribadah kepadaNya.
Dalam PL, adalah ungkapan paling dalam dari kepribadian,
sekaligus hubungan pribadi yang paling akrab dan dekat. Kasih Allah
kepada sesama manusia digambarkan sebagai hubungan Bapa dan
Anak (Mzm 18:1), atau sebagai hubungan suami istri (Hosea 1-3).
Di dalam PB tindakan kasih Allah dinyatakan melalui tindakan
penyelamatan. Karena kasihNya Allah bertindak menyelamatkan
manusia tanpa dipengaruhi dengan tindakan manusia yang tidak setia
kepada Allah dan Kasih Allah mampu mengubah dunia. Wujud
mengasihi Allah dapat dilihat pada ayat ayat Firman Tuhan ini,
Ulangan 6:5; Matius 22:37; (Mat 15: 18-19).
Dalam bahasa Yunani, kasih dibedakan sesuai dengan penggunaannya,
itu sebabnya kasih terbagi atas empat jenis yaitu: (1). Agape yakni,
kasih yang sempurna; (2). Phileo yakni; kasih terhadap sahabat; (3).
Storge yakni, kasih terhadap orang tua/keluarga; (4). Eros yakni, kasih
yang mengandung unsur seks.
Dari keempat kasih yang disebutkan di atas, kasih agape
merupakan sifat inti Allah, kasih yang murni dari Allah, kasih yang
sempurna, kasih tanpa syarat, tanpa pamrih, rela berkorban dan
konsisten.

D. Mentaati Allah.
Ketaatan adalah satu tema yang sangat penting, karena Allah
menuntut ketaatan dari orang–orang termasuk keluarga Allah
yang mengaku percaya pada Allah. Pertanyaannya, mengapa kita
membutuhkan ketaatan kepada Allah?
1. Ketaatan memberi arah kehidupan.
2. Ketaatan melindungi keluarga dari marabahaya.
3. Ketaatan tanda keluarga mengasihi Allah.
4. Ketaatan akan membuahkan hasil yang sangat baik.
Ketaatan mengkayakan kita segala sesuatu, sebab apa yang kita minta
padaNya kita memperolehnya, karena kita menaati seluruh
perintahNya, dan melakukan apa yang berkenan kepadaNya
(Mat.18:19).
E. Menjadi saksi Allah bagi dunia.
Bagi sebagian keluarga kristen, bersaksi kerapkali dianggap
sebagai tugas lembaga atau pelayan gereja,. Namun sesungguhnya
pelayanan kesaksian dapat dilakukan oleh setiap orang termasuk
keluarga Kristen. Dalam perjanjian lama, Misi kesaksian selalu
berhubungan dengan amanat yaitu :
1. Memberitakan Allah sebagai Pencipta, dan Penguasa yang
Maha Kuasa atas semesta alam, dan Tuhan yang berdaulat atas
sejarah. Tuhan yang membuat semua peristiwa dalam sejarah
bekerja bagi maksud-maksud keselamatan dan penghakiman.
(Yes 44:4;45 :1; Ams 5:27)
2. Menjadi saksi Kristus dalam artian yang paling mendasar
adalah memiliki sebuah kesaksian yang pasti dan pribadi
bahwa Dia Allah sendiri, Juruslamat dan Penebus dosa dunia.
Kesaksian keluarga adalah memberitakan bagi semua orang
bahwa Yesus Kristus bangkit, Yesus adalah Kristus, Allah
yang kekal yang menyatakan diriNya kepada semua bangsa.
Keluarga adalah para saksi Allah di dalam Yesus ketika kita
memiliki kehidupan dan wajib memperlihatkan ajaran-
ajaranNya bagi orang lain.

F. Aspek-aspek pertumbuhan keluarga Allah


Aspek yang diperlukan dalam menumbuhkan keluarga
Kristen menjadi keluarga Allah menurut Paul Meier adalah:
1. Kasih diantara suami–istri, orang tua dan anak harus terus
meningkat, kasih itu mencakup perhatian, perlindungan,
pemeliharaan, pertanggung jawaban dan kesetiaan.
2. Harus ada disiplin yaitu tegaknya keseimbangan
hukuman dan pujian yang dinyatakan orang tua bagi
anak.
3. Pentingnya konsistensi yaitu; aturan-aturan yang
dianggap benar terus menerus dinyatakan dan diterapkan
oleh keluarga.
4. Mendesaknya keteladanan keluarga dihadapan anak-anak
termasuk dalam segi perkataan, sikap dan penampilan
serta perbuatan baik.
5. Suami berperan sebagai kepala keluarga. Dalam keluarga
suami harus bertindak sebagai kepala, ini merupakan
ketetapan Allah bagi setiap keluarga di dunia terlebih
keluarga yang percaya dan beriman kepdaNya.
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa perilaku, tata
nilai, cara beriman dan bertumbuh muncul dan berkembang
dari keluarga asal (Family Of Orgin). Harus diakui
sebagaimana diajarkan Alkitab, tabiat dosa, Adam mengalir
terus dalam kehidupan manusia, dari keluarga ke keluarga
dari generasi ke generasi. Perangai dan budi pekerti kita,
adalah warisan dari interaksi kita dengan keluarga. Dalam
membangun keluarga agar bertumbuh menjadi keluarga Allah
maka kita perlu memahami kepribadian, watak, tata nilai, serta
beriman kepada Allah. Buka link dan bacalah jurnal ini dalam
hubungan dengan keluarga yang bertumbuh.
2 Analisis akar Bertumbuh dalam keluarga Kristen dengan jalan mengenal,
masalah mengasihi, menaati, menjadi saksi bagi dunia, dan aspek-
(keterkaitan dengan aspek yang berkaitan dengan bertumbuhan menjadi keluarga
masalah kekinian) Allah yang harmoni.
Pada dasarnya dalam kehidupan nyata keluarga Allah, masih
terdapat keluarga Allah yang belum mempraktek kasih Allah dalam
kehidupanya, artinya ada keluarga yang betul-betul hidup dan
menaati semua perintah Allah secara kasat mata tetapi dalam
kehidupan nyata, ternya didalam keluarga-keluarga ini lah perilaku,
tata nilai, cara bertumbuh dan berkembangnya memuncul
persolan persoalan dalam keluarga yani melanggar semua
pemahaman tentang pentingnya keluarga Allah itu sendiri, dengan
tidak mengasihi sesama dan orang lain lebih mengutamakan
kepentingan sesaat dan mengorbankan keluarga dll
3 Solusi
Keluarga harus dijadikan sebagai tempat bernaung artinya
keluarga memberi perlindungan terhadap nilai-nilai yang moral
kekeluarga yang menyambut kehadiran Allah dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya menghadirkan simbol atau objek yang dapat
mengingatkan kehadiran Allah. Keluarga harus mencari tuntunan
Allah yang dilakukan dalam pertemuan keluarga secara rutin
setiap hari, dan keluarga yang menopang kehidupan religius-
rohani masing-masing anggota keluarga, misalnya melalui sharing
bersama, bincang-bincang, nasihat, kemauan untuk saling
mendengarkan, dan sebagainya
4 Aksi Keluarga Allah harus menjadi Implementasi Kasih Karunia Allah ditengan-
tengah Kehidupan beregama, dengan berlandaskan Kasih Allah Untuk
Manjaga kerukunan hidup berkeluarga.
5 Refleksi dan tindak Untuk menjadi sebuah Keluaraga Allah yang baik dan sesuai kehendak
lanjut Allah maka hal yang paling mendasar atau yang menjadi fondasi sebuah
keluarga adalah kasih sebab kasih sebagai landasan keluarga Allah
berarti untuk bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus, sebab di
dalam Kristus keluarga Allah akan lebih saling mengasihi dan menaati-
Nya, serta menjadikan-Nya sebagai pemimpin dan Kepala keluarga.
Keluarga yang berkenan kepadaNya adalah keluarga yang berakar,
bertumbuh dan berbuah di dalam Dia. Seperti pengajaran Tuhan Yesus
yang menggambarkan bahwa Tuhan memiliki tujuan yang indah bagi
setiap manusia ciptaan-Nya, termasuk keluarga, yaitu agar umat
manusia bertumbuh, dan menghasilkan ketentraman dalam kehidupan
sehari-hari, Untuk bertumbuh dan menghasilkan buah yang berkualitas,
maka diperlukan akar yang kokoh yang mampu memberikan asupan
yang baik bagi pertumbuhan kelurganya.

Anda mungkin juga menyukai