Rombel : 12
Template Resume : KB. 2 BERTUMBUH SEBAGAI KELUARGA ALLAH
No Komponen Respon/Resume/Jawaban/Analisa
2. Bertumbuh.
Beberapa aspek pertumbuhan dalam keluarga adalah sebagai
berikut:
a. Keluarga sebagai tempat bernaung yang kudus.
b. Keluarga yang menyambut kehadiran Allah dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Keluarga yang mencari tuntunan Allah yang dilakukan
dalam pertemuan keluarga secara rutin setiap hari.
d. Keluarga yang menopang kehidupan religius/rohani
masing-masing anggota keluarga.
Sebagaimana akar yang sehat akan menghasilkan
pertumbuhan, demikian juga kehidupan orang percaya seharusnya
bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus. Bertumbuh dalam
pengenalan dan pemahaman akan firman Allah, dan bertumbuh
dalam pelayanan menyaksikan kasih dan kebaikan Allah. Kunci
untuk bertumbuh adalah mempelajari firman Tuhan dan
melakukan dalam hidup sehari- hari sehingga hidupnya akan
ditandai dengan integritas. Artinya, apa yang ada di bibirnya
akan sama dengan apa yang ada di dalam hati dan
perbuatannya.
3. Berbuah
Pertumbuhan tanpa buah adalah tiada guna. Demikianlah
Allah menghendaki agar manusia menghasilkan buah. Buah
yang dikehendaki Allah dihasilkan oleh manusia adalah
melakukan kehendakNya sehingga manusia menjadi
kesaksian bagi sesama di dunia ini yang mencerminkan
kasih Allah. Buah yang dihasilkan dalam keluarga dapat
berupa:
a. Pencerminan kasih Allah dalam kehidupan sebagai
perwujudan nyata realisasi keluarga Allah.
b. Penerimaan dan komitmen yang merupakan suatu kemauan
untuk saling menerima tanpa syarat setiap anggota
keluarga/pribadi dalam kasih agape.
c. Pengukuhan dan dorongan antara anggota keluarga untuk
menemukan kelebihan dan bakat masing-masing agar
dikembangkan sebagai karunia Tuhan.
B. Mengenal Allah.
Pengenalan dan pengetahuan akan Allah itu terjadi sejauh Allah
menyatakan diriNya kepada manusia. Allah itu Kudus, tidak bisa
dilihat dalam pandangan mata jasmani manusia, karena itu Allah
berinkarnasi melalui Kristus untuk memperkenalkan dan berjumpa
dengan manusia. Allah yang adalah firman telah hadir dalam sejarah
melalui wujud kemanusian, sehingga manusia bisa berkomunikasi
dan mengenal Dia sebagai Allah yang dekat, merasakan serta
mengalamai apa yang manusia alami. Mengenal Allah berarti
percaya bahwa Allah selalu ada di setiap keadaan manusia, dan Allah
memberi upah bagi setiap orang yang percaya dan mengenal Dia.
Demikian juga halnya dengan Yesus, manusia mengenal Yesus sebab
Ia adalah Anak Allah, yang menempu jalan salib untuk melakukan
rekonsiliasi dan berdamai dengan manusia (Yoh 14:6) . Yesus datang
supaya manusia dapat mengenal Dia secara pribadi. Melalui Yesus
keluarga dapat mengetahui dan mengalami kasih dan rencanaNya
bagi manusia.
C. Mengasihi Allah
Sesuai dengan bunyi hukum kasih yang pertama (1) ialah
”Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu”
Perintah untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal
budi adalah sebuah bentuk atau tindakan mengasihi dengan sungguh-
sungguh yang lahir dari kesadaran dalam batin manusia, bukan
dilakukan sebagai sebuah formalitas atau asal saja ataupun paksaan.
Menurut Thomas Aquinas, ada 3 hal yang harus dilakukan terkait
dengan mengasihi Allah, yakni:
1. Tidak boleh mempunyai Allah lain dengan tidak membuat
patung untuk disembah atau menggunakan kuasa yang lain di
luar kuasa Allah
2. Harus memberikan kepada Allah penghormatan dengan tidak
menyebut namaNya dengan sembarangan dan sia-sia
3. Harus beriman kepada Tuhan dengan memberikan seluruh hidup
untuk dipakai sebagai alat dalam pekerjaan-Nya, yakni
memberikan waktu untuk beribadah kepadaNya.
Dalam PL, adalah ungkapan paling dalam dari kepribadian,
sekaligus hubungan pribadi yang paling akrab dan dekat. Kasih Allah
kepada sesama manusia digambarkan sebagai hubungan Bapa dan
Anak (Mzm 18:1), atau sebagai hubungan suami istri (Hosea 1-3).
Di dalam PB tindakan kasih Allah dinyatakan melalui tindakan
penyelamatan. Karena kasihNya Allah bertindak menyelamatkan
manusia tanpa dipengaruhi dengan tindakan manusia yang tidak setia
kepada Allah dan Kasih Allah mampu mengubah dunia. Wujud
mengasihi Allah dapat dilihat pada ayat ayat Firman Tuhan ini,
Ulangan 6:5; Matius 22:37; (Mat 15: 18-19).
Dalam bahasa Yunani, kasih dibedakan sesuai dengan penggunaannya,
itu sebabnya kasih terbagi atas empat jenis yaitu: (1). Agape yakni,
kasih yang sempurna; (2). Phileo yakni; kasih terhadap sahabat; (3).
Storge yakni, kasih terhadap orang tua/keluarga; (4). Eros yakni, kasih
yang mengandung unsur seks.
Dari keempat kasih yang disebutkan di atas, kasih agape
merupakan sifat inti Allah, kasih yang murni dari Allah, kasih yang
sempurna, kasih tanpa syarat, tanpa pamrih, rela berkorban dan
konsisten.
D. Mentaati Allah.
Ketaatan adalah satu tema yang sangat penting, karena Allah
menuntut ketaatan dari orang–orang termasuk keluarga Allah
yang mengaku percaya pada Allah. Pertanyaannya, mengapa kita
membutuhkan ketaatan kepada Allah?
1. Ketaatan memberi arah kehidupan.
2. Ketaatan melindungi keluarga dari marabahaya.
3. Ketaatan tanda keluarga mengasihi Allah.
4. Ketaatan akan membuahkan hasil yang sangat baik.
Ketaatan mengkayakan kita segala sesuatu, sebab apa yang kita minta
padaNya kita memperolehnya, karena kita menaati seluruh
perintahNya, dan melakukan apa yang berkenan kepadaNya
(Mat.18:19).
E. Menjadi saksi Allah bagi dunia.
Bagi sebagian keluarga kristen, bersaksi kerapkali dianggap
sebagai tugas lembaga atau pelayan gereja,. Namun sesungguhnya
pelayanan kesaksian dapat dilakukan oleh setiap orang termasuk
keluarga Kristen. Dalam perjanjian lama, Misi kesaksian selalu
berhubungan dengan amanat yaitu :
1. Memberitakan Allah sebagai Pencipta, dan Penguasa yang
Maha Kuasa atas semesta alam, dan Tuhan yang berdaulat atas
sejarah. Tuhan yang membuat semua peristiwa dalam sejarah
bekerja bagi maksud-maksud keselamatan dan penghakiman.
(Yes 44:4;45 :1; Ams 5:27)
2. Menjadi saksi Kristus dalam artian yang paling mendasar
adalah memiliki sebuah kesaksian yang pasti dan pribadi
bahwa Dia Allah sendiri, Juruslamat dan Penebus dosa dunia.
Kesaksian keluarga adalah memberitakan bagi semua orang
bahwa Yesus Kristus bangkit, Yesus adalah Kristus, Allah
yang kekal yang menyatakan diriNya kepada semua bangsa.
Keluarga adalah para saksi Allah di dalam Yesus ketika kita
memiliki kehidupan dan wajib memperlihatkan ajaran-
ajaranNya bagi orang lain.